UJIAN HORTIKULTURA

89
1. alyang dimaksud dengan pengertian hortikultura Hortikultura adalah (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern. 2. 4 ciri budidaya tanaman hortikultura di pekarangan dengan steta perkebunan besar yaitu : 1. Produk hortikultura mudah rusak,bila disimpan tanpa perlakuan khusus misalnya dengan perlakuan suhu rendah,( 4 derajat celcius 2. Komponen utama mutu produk ditentukan oleh kandungan air (water content ) dan bukan ditentukan oleh kandungan bahan kering (dry mater) kerena konsumsinya dalam keadaan segar. 3. Ketersediaan produk, terutama dri kelompok tanaman buah buahan,bersifat musiman dan meruah,pada saat panen,terutama pada saat panen raya,sehingga mempersulit penanganan dan pengangkutannya. 4. Harga produk ditentukan oleh kualitas bukan kuantitas 3. 4 faktor yang menyebabkan komoditi hortikultura berbeda dengan komoditi pangan yang lain yaitu :

description

Berisi prediksi soal ujian hortikultura

Transcript of UJIAN HORTIKULTURA

1. alyang dimaksud dengan pengertian hortikultura Hortikultura adalah (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.

2. 4 ciri budidaya tanaman hortikultura di pekarangan dengan steta perkebunan besar yaitu : 1. Produk hortikultura mudah rusak,bila disimpan tanpa perlakuan khusus misalnya dengan perlakuan suhu rendah,( 4 derajat celcius2. Komponen utama mutu produk ditentukan oleh kandungan air (water content ) dan bukan ditentukan oleh kandungan bahan kering (dry mater) kerena konsumsinya dalam keadaan segar.3. Ketersediaan produk, terutama dri kelompok tanaman buah buahan,bersifat musiman dan meruah,pada saat panen,terutama pada saat panen raya,sehingga mempersulit penanganan dan pengangkutannya.4. Harga produk ditentukan oleh kualitas bukan kuantitas3. 4 faktor yang menyebabkan komoditi hortikultura berbeda dengan komoditi pangan yang lain yaitu :

4. Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi tomat ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu : Persiapan Benih dan Bibit TomatPada tahap ini meliputi pemilihan benih dan persiapan lahan yang akan ditanami. Untuk pemilihan bibit tomat yang baik pilihlah biji yang utuh, tidak cacat, bersih, dan tidak keriput. Sebelum menanam tomat pada media yang telah di tentukan, sangat dianjurkan agar dilakukan persemaian terlebih dahulu untuk mendapatkan bibit tanaman yang kuat dan sehat. Benih tomat direndam selam 15 menit kedalam air untuk menghilangkan dormansi, kemudian disemaikan dalam polybag sedalam 1 1,5 cm, tutup dengan sedikit tanah di atasnya kemudian siram dengan air. Letakkan media persemaian tersebut pada tempat yang banyak terdapat sinar matahari, namun jangan letakkan langsung di bawah sinar matahari. Apabila bibit tomat tumbuh terlalu berdekatan, dapat dilakukan penjarangan. Setelah 4 - 6 minggu, bibit tanaman tomat siap untuk ditanam pada media yang telah disediakan. Pengolahan tanahLangkah awal yang harus dilakukan sebelum menanam tomat dilapangan adalah mempersiapkan lahan penanaman. Persiapan lahan yang dilakukan meliputi penentuan tempat dan pengolahan tanah. Tanah dibersihkan dari rumput gulma dan sisa sisa pertanaman sebelumnya. Tanah diolah sedalam 30 40 cm dengan menggunakan cangkul atau pacul. Tanah digemburkan dan dibentuk bedengan dengan ukuran 2 x 2 m dan tinggi bedengan 20 cm, jarak tanam 60 cm x 60 cm untuk penanaman tomat di musim kemarau atau 70 cm x 70 cm saat musim hujan, dan jarak antar petak 50 cm.

Transplanting / pemindahan tanaman.Setelah bibit mencapai tinggi 2 3 cm dipindahkan ke bedeng yang telah diolah. Bibit tomat dipilih yang sehat dan dan telah memiliki 4 helai daun. Penanaman atau pemindahan tanaman dilakukan sebaiknya pada sore hari untuk menghindari panas matahari pada waktu siang yang dapat menyebabkan bibit manjadi layu. Agar tanaman tomat tidak rebah dilakukan pengajiran dengan menggunakan bambu yang dipasang pada saat tanaman berumur 4 5 hari setelah ditanam di bedeng atau lahan yang telah diolah. Ajir dipasang dengan jarak 5 cm dari tanaman tomat dengan kedalaman minimum 20 cm.

PemupukanKebutuhan pupuk kandang untuk setiap hektar lahan tomat adalah sekitar 20 ton. Selain itu pupuk buatan juga diberikan. Pupuk yang biasa diberikan adalah Urea dengan dosis 225 kg/ha, SP-18 dengan dosis 50 - 100 kg/ha disesuaikan dengan jenis tanah dan kandungan nutrisi pada tanah, dan KCL dengan dosis 100-150 kg/ha. Pupuk Urea diberikan tiga kali. Sepertiga bagian di awal tanam, sepertiga berikutnya di bulan pertama dan kedua. Sebaiknya pupuk diberikan dengan cara ditugal. Pemupukan pertama merupakan gabungan dari Urea, SP - 18, dan KCL. Pemangkasan Tanaman Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Macam macam pemangkasan dan tujuannya yaitu :1. Pemangkasan bentuk, dilakukan pada tanaman pembibitan dan masa TBM. Tujuannya agar tanaman tidak terlalu tinggi, menghasilkan cabang yang kuat, agar posisi percabangan teratur, percabangan arahnya menyebar, mempermudah pemeliharaan dan pemetikan buah untuk membentuk kerangka pohon atau tajuk tanaman yang ideal. Bagian yang dipangkas yaitu batang utama, cabang yang berdempet, cabang yang terlalu rimbun dan yang tidak diinginkan.2. Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan pada tanaman yang sudah menghasilkan (TM)Tujuannya yaitu untuk mengurangi kerimbunan pohon, agar sinar matahari yang cukup, mengurangi kelembaban, mencegah tamanan terserang penyakit jamur dan hama. Bagian yang dipangkas : daun yang sakit, daun yang rimbun, daun yang tua dan tunas air/ wiwil, buah yang berlebihan dan akar yang berlebihan.3. Pemangkasan produksi, Dilakukan pada tanaman yang sudah menghasilkan (TM). waktu pelaksanaannya setelah panen. Tujuannya untukmeningkatkan kuantitas dan kualitas, hasil buah. Bagian yang dipangkas, memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalamdan ke bawah, serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akanmenghasilkan buah. 4. Pemangkasan peremajaanWaktu Pelaksanaan : saat tanaman mulai tidak produktif. Tujuannya untukmerangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Cabang yang dibuang, batang atau cabang yang tau tidak produktif (menghasilkan). Penyiraman dan PengairanPenyiraman atau pemberian air dilakukan 2 kali sehari, penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari. Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekurangan air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.Kekeringan yang panjang bisa menyebabkan kerontokan bunga. Penyiraman hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif tidak perlu lagi penyiraman. Justru yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan pada siang hari untuk mencegah jangan sampai tanah menjadi retak-retak karena kekeringan. Pengendalian Hama :Pengendalian dilakukan dengan menaburkan insektisida butiran (granular) ke dalam tanah 1 2 minggu sebelum tanam atau dengan membunuh larva atau ulat yang muncul ke permukaan tanah. PANENBudidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Penundaan waktu tanam mengakibatkan banyak buah telah lewat masak fisiologis (Pitojo, 2005). PENANGANAN PASCA PANENPerlakuan-perlakuan pascapanen adalah bertujuan memberikan penampilan yang baik dan kemudahan-kemudahan untuk konsumen, memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan. Sukses penanganan pascapanen memerlukan koordinasi dan integrasi yang hati-hati dari seluruh tahapan dari operasi pemanenan sampai ke tingkat konsumen untuk mempertahankan mutu produk awal. Beberapa tahapan perlakuan umum pascapanen akan dijelaskan di bawah ini.

TAHAP PEMASARANSebelum melakukan pemasaran kita harus melakukan Pre-sorting Pre-sorting biasanya dilakukan untuk mengeliminasi produk yang luka, busuk atau cacat lainnya sebelum pendinginan atau penanganan berikutnya. Pre-sorting akan menghemat tenaga karena produk-produk cacat tidak ikut tertangani. Memisahkan produk busuk akan menghindarkan penyebaran infeksi ke produk-produk lainnya, khususnya bila pestisida pascapanen tidak dipergunakan. Pencucian/pembersihan Kebanyakan buah dan sayuran membutuhkan pembersihan untuk menghilangkan kotoran seperti debu, insekta atau residu penyemprotan yang dilakukan sebelum panen. Pembersihan dapat dilakukan dengan sikat atau melalukan pada semprotan udara. Namun lebih umum digunakan dengan penyemprotan air atau mencelupkan ke dalam air. Bila kotoran agak sulit dihilangkan maka dapat ditambahkan deterjen. Sementara pencucian dilakukan sudah dengan efektif menghilangkan kotoran, maka disinfektan dapat ditambahkan untuk mengendalikan bakteri dan beberapa jamur pembusuk. Klorin adalah bahan kimia yang umum ditambahkan untuk pengendalian mikroorganisme tersebut. Namun klorin efektif bila larutan dijaga pada pH netral. Perlakuan klorin dengan konsentrasi 100-150 ppm dapat membantu mengendalikan patogen selama operasi lebih lanjut. Pelilinan Pelilinan sayuran dalam bentuk buah seperti mentimun, terung, tomat dan buah-buahan seperti apel dan peaches adalah umum dilakukan. Lilin alami yang banyak digunakan adalah shellac dan carnauba atau beeswax (lilin lebah) yang semuanya digolongkan sebagai food grade. Pelapisan lilin dilakukan adalah untuk mengganti lilin alami buah yang hilang karena operasi pencucian dan pembersihan, dan dapat membantu mengurangi kehilangan air selama penanganan dan pemasaran serta membantu memberikan proteksi dari serangan mikroorganisme pembusuk. Bila produk dililin, maka pelapisan harus dibiarkan kering sebelum penanganan berikutnya. 5. Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi Cabe ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu :

Persiapan Benih dan Bibit CabeMasyarakat mengenal dua jenis cabe merah, yakni cabe merah besar dan cabe merah keriting. Perbedaan kedua jenis cabe ini terlihat dari bentuk dan tekstur kulitnya. Untuk memilih jenis mana yang akan dibudidayakan, sebaiknya pilih varietas yang paling cocok dengan lokasi budidaya cabe masing-masing. Benih untuk budidaya cabe bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Benih cabe hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan moderen. Sedangkan benih cabe lokal bisa didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil panen terdahulu.

Pengolahan tanahLahan yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik. Sebelum cabe merah ditanam cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman. Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu bisa gunakan herbisida.Buat bedengan dengan lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat saluran drainase yang baik karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap genangan air. Budidaya cabe merah menghendaki tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang. Untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha. Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan dan pembuatan bedengan. Transplanting / pemindahan tanaman.Pemindahan bibit cabe merah dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar 3 minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stress. Usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari.Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam. Jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembaban.Jarak tanam yang baik pada tanaman cabe yaitu pada musim kemarau 40 50 cm, sedagkan pada musim hujan 60- 70 cm.

PemupukanSetelah tanaman cabe berumur 2 minggu, maka proses pemupukan sudah dapat dilakukan. Campurkan pupuk organik, bisa berupakomposataupupuk kandangpada setiap bedengan secara merata. Kebutuhan pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar. Selain pupuk organik tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha. Pemberian airPenyiraman atau pemberian air dilakukan 2 kali sehari, penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari. Tanaman cabe tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Penyiraman hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif tidak perlu lagi penyiraman. Penggemburan TanahSetelah tanaman dipindahkan ke lahan selama 1 minggu setalah tanam, maka lahan perlu dilakukan penggemburan agar pertumbuhan tanaman cabe tidak terhambat. Pengendalian hama dan pathogen

PanenJika tanaman cabe sudah berbuah dan cukup masak, segera petik buah tersebut pada pagi hari. Buah cabe yang bagus untuk dipanen adalah buah yang tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu matang. Sesudah dipetik, segera simpan cabe-cabe tersebut di tempat yang kering dan sejuk. Cabe dadat dipanen pada umur 2,5 3 bulan, namun periode masa panen untuk tanaman cabe dapat berlangsung 15 18 kali pemanenan, hasil panenterbaik yaitu pada panen 4 6.

PENANGANAN PASCA PANENAgar buah cabai tetap segar pada saat dijual, sebaiknya buah cabai yang telah masak sempurna (100% merah) harus segera dipasarkan. Tetapi pemasaran dapat ditunda atau buah yang akan dipasarkan jaraknya jauh, buah cabai dipanen pada saat buah matang hijau (merahnya belum merata). Buah yang akan diolah, dipanen setelah matang penuh. Penanganan pasca panen cabai dapat dilakukan berdasarkan prinsip GHP (Good Handling Practices). GHP adalah cara penanganan pasca panen yang baik yang berkaitan dengan penerapan teknologi serta cara pemenfaatan sarana dan prasarana yang digunakan. GHP meliputi pelaksanaan kegiatan penanganan pascapanen produk pertanian secara baik dan benar, sehingga mutu produk dapat dipertahankan, menekan kehilangan karena penyusutan, kerusakan dan memperpanjang masa simpan dengan tetap menjaga status produk yang tangani. Sebelum didistribusikan, cabai yang telah dipanen harus melalui rangkaian proses pasca panen yang meliputi kegiatan sortasi, curing, pengemasan dan penyimpanan.A. SortasiSortasi dilakukan untuk memisahkan antara cabai yang rusak (busuk, patah, memar) dengan cabai yang baik. Sirtasi bertujuan untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik dengan tingkat kematangan yang seragam.B. CuringCuring dilakukan untuk memaksimalkan pembentukan dan kestabilan warna cabai sebelum diolah. Tujuannya untuk membuang panas lapang. Biasanya para petani melakukan curing dengan cara menghamparkan cabai yang dipanen di tempat teduh.C. PengemasanPengemasan cabai dilakukan untuk melindungi cabai dari kerusakan selama pengangkutan. Kemasan dibuat berbagai bahan dan bentuknya disesuaika dengan kapasitas cabai yang akan dikemas. Untuk pasar luar negeri (ekspor) dikemas menggunakan boks karton dan cabai disusun memenuhi volume boks kemasan. Kemasan diberi ventilasi udara sehingga tidak tertutup sama sekali. Pada bagian luar kemasan diberi label dengan gambar agar lebih menarik.D. PenyimpananPenyimpanan cabai merah pada ruang penyimpanan bersuhu 8 12 0C dengan kelembaban 90 95 % dapat mempertahankan masa simpan selama 3-8 hari. Cara terbaik untuk menyimpan cabai merah segar adalah dengan penyimpanan dingin. Menurut Asgar A.(2009) Penyimpanan dingin bertujuan untuk menekan tingkat perkembangan mikroorganisme dan perubahan biokimia. Berdasarkan jenis bahan pengemas, daun pisang memberikan kualitas terbaik dalam penyimpanan cabai merah segar kemasan dikarenakan daun pisng memberikan nilai susut bobot terendah dan memberikan nilai tertinggi dalam mempertahankan kadar air, vitamin c, nilai uji organoleptik, tekstrur, warna dan aroma (Sembiring, 2009 dalam Sunarmani, 2012). Menurut, Sembiring (2009) dalam Sunarmani (2012) lama penyimpanan yang memberikan kualitas terbaik cabai merah dalam kemasan direkomendasikan selama 1 minggu. Semakin lama penyimpanan maka susut bobot semakin meningkat. Pengemas yang direkomendasikan adalah daun pisang dan disimpan dalam pendingin selama 4 minggu.

1. PEMASARAN HASIL

PasarKebutuhan

Keinginan

PermintaanTransaksi Konsep-konsep IntiPemasaran

ProdukPertukaran

Gambar 2. Konsep Inti Pemasaran Kebutuhan adalah sesuatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalm diri seseorang. Contohnya ; kebutuhan fisik pokok akan pangan, sandang dan papan, kehangatan, keamanan. Kebutuhan sosial, rasa memiliki dan kasih sayang. Kebutuhan pribadi akan pengetahuan dan ekspresi diri. Keinginan manusia yang merupakan kebutuhab manusia yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan dapat dijelaskan segi objek yang akan memenuhi kebutuhan. Contohnya orang Indonesia lapar membutuhkan nasi, lauk, sayua dan air, orang Amerika lapar membutuhkan hamburger, kentang goreng dan coke Permintaan. Keinginan manusia hamper tidak terbatas sedangkan sumberdaya terbatas Mereka memilih produk yang menghasilkan kepuasan tertinggi untk uang mereka sehingga keinginan mereka menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Produk. Kebutuhan, keinginan dan permintaan memberi kesan adanya produk untuk memenuhi semuanya itu. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan ataupun dikonsumsi untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Contohnya ; air, nasi, buah-buahan,cantik, sehat,dll Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sesuatu objek yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Contohnya; seseorang yang lapar dapat memperoleh makanan dengan berburu, memancing atau mengumpulkan buah-buahan untuk mengambil makanan orang lain dan yang terakhir dia dapat merpertukarkan dengan uang. Pertukaran adalah konsep inti pemasaran. Untuk terjadinya pertukaran ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu (a), harus ada sedikitnya dua pihak, (b) masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu yang bernilai bagi pihak lain, (c) masing-masing pihak harus mau melakukan pertukaran dengan pihak lainnya, (d) masing-masing pihak harus bebas untuk menerima atau menolak tawaran pihak lainnya dan (e) masing-masing pihak harus mampu berkomunikasi dan menyerahkannya. Transaksi. Jika pertukaran adalah konsep inti pemasaran maka Transaksi adalah satuan ukurannya. Transaksi adalah perdagangan nilai antar dua pihak Contonya pembelian barang dengan barang ataupun uang. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang yang bernilai, syarat-syarat yang disepakati, waktu kesepakatan dan tempat kesepakatan. Pasar adalah himpunan pembeli dan penjual nyata atas suatu produk.6. Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi Wortel ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu : Persiapan LahanPencangkulan tanah dilakukan hingga struktur tanah bertambah gembur dan mudah kena sinar matahari langsung. Pengolahan TanahKeadaan fisik dan struktur tanah sangat berpengaruh pada pembentukan umbi wortel. Tanaman wortel memerlukan tanah yang berstruktur gembur dan mengandung bahan organik. Tanah yang keras akan sulit ditembus oleh akar sehingga bentuk wortel tidak lurus namun berbelok atau dapat pula bercabang dan kecil.Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan kondisi yang sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Pada pengolahan tanah, struktur tanah dapat di perbaiki, sirkulasi udara menjadi lebih baik, lapisan tanah yang kaya humus dapat dibalik sehingga dapat digunakan oleh tanaman, pupa ulat tanah dan mikroorganisme patogen di dalam tanah dapat mati oleh panas sinar matahari.Penggemburan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor dengan kedalaman 30-40 cm. Setelah lahan di bajak selanjutnya dilakukan pengapuran secara manual yang bertujuan membersihkan lahan dari gulma dan menghancurkan bongkahan tanah yang masih tersisa menjadi butiran. Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg . Pembuatan bedengan Tanah yang sudah digemburkan dibuat alur atau bedengan. Arah bedengan sebaiknya dibuat membujur dari timur ke barat, agar tanaman menerima sinar matahari sebanyak-banyaknya. Bedengan dibuat dengan lebar 140 cm, tinggi 30 cm, dan panjang menyesuaikan dengan kondisi lahan, biasanya sepanjang 100 m. Pada kanan dan kiri bedengan dibuat parit selebar 40 cm dengan kedalaman +25 cm. Parit ini berfungsi untuk saluran drainase serta memudahkan penanaman dan pemeliharaan.Setelah bedengan terbentuk, bagian atas bedengan diratakan dengan alat sederhana yang terbuat dari papan yang memiliki system kerja meratakan permukaan. Hal ini dilakukan agar alat tanam dapat bekerja dengan mudah dan bedengan terlihat lebih rapi. Dalam I ha terdapat 58 bedengan. Persiapan BenihWortel diperbanyak secarma generatif dengan biji-bijinya. Biji (benih) wortel dapat dibeli di toko-toko saran produksi pertanian terdekat, tetapi dapat pula membenihkan sendiri, terutama atas jenis/varietas wortel lokal dan non hibrida. Para petani di sentra produksi sayuran sudah umum mempraktekan pembenihan (pembijian) wortel lokal dengan tahap-tahap pekerjaan sebagai berikut: Pilih tanaman wortel yang umurnya cukup tua ( 3 bulan), tumbuhnya subur dan sehat, kemudian amati umbinya Umbi wortel yang baik dan sehat jadikan pohon induk, bentuk normal (tidak cacat), warna kulit mengkilap kuning/jingga dan halus. Potong ujung umbi wortel maksimal sepertiga bagian, pangkas pula tangkai daun bersama daunnya, sisakan 10 cm yang lekat pada umbi. Siapkan lahan untuk kebun pembibitan wortel dapat bentuk bedengan-bedengan yang diolah secara sempurna (dipupuk kandang optimal). Buat lubang tanam dengan alat bantu cangkul/tunggal pada jarak tanam 40-60 cm x 40-60 cm. Tanam umbi wortel pada lubang tanam, padatkan tanahnya perlahan-lahan hingga menutup bagian leher batang. Buat alur-alur dangkal disepanjang barisan tanaman (umbi) wortel sejauh 5 cm dari batang (dalam bentuk lubang pupuk oleh tugal). Pelihara kebun bibit wortel selama 3 bulan hingga menghasilkan tangkai buah dan biji dalam jumlah banyak. Petik tangkai buah wortel yang sudah tua (kering), lalu jemur hingga kering untuk diambil biji-bijinya. Tata cara persiapan benih wortel yang baik adalah sebagai berikut: Pilih benih wortel yang baik, yakni berasal dari varietas unggul, murni, dan daya kecambahnya tinggi (lebih dari 90%). Gosok-gosokan benih wortel dengan kedua belah telapak tangan agar diantara benih satu sama lain tidak berlekatan. Rendam benih wortel dalam air dingin selama 12-24 jam atau dalam air hangat suam-suam kuku (60 derajat C) selama 15 menit. Tujuan dari perendaman benih adalah mempercepat proses perkecambahannya. Tiriskan benih wortel dalam suatu wadah, misal tampah hingga menjadi cukup kering. Benih wortel sudah siap ditanam (disebar) di lahan kebun. Benih yang berkualitas tinggi merupakan langkah awal peningkatan produksi. Benih wortel dapat diperoleh dengan 2 jalan yakni membeli dari toko pertanian dan menyiapkan sendiri melalui proses penyerbukan, tanaman dipelihara hingga berbiji untuk diambil benihnya. varietas yang dibudidayakan.Selain tipe dan varietas tersebut, pernah pula dibudidayakan 4 tipe lainnya yaitu tipe chantenee dengan varietas Carson tipe paris dengan varietas parmex tipe amsterdamse bak dengan varietas mokum tipe baby dengan varietas mignon.Varietas yang dibudidayakan tersebut merupakan varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan struktur tanah di Jampit karena sebelum diusahakan dalam skala besar di lahan telah dilakukan uji coba di lahan R&D. Kesesuaian tersebut dapat dibuktikan dengan resistannya varietas tersebut terhadap hama dan penyakit yang ada seerta hasil yang optimal. PersamaiaanTeknik Penyemaian BenihBiji wortel di taburkan langsung di tempat penanaman, dapat disebarkan merata di bedengan atau dengan dicicir memanjang dalam barisan. Jarak barisan paling tidak 15 cm, kemudian kalau sudah tumbuh dapat dilakukan penjarangan sehingga tanaman wortel itu berjarak 3-5 cm satu sama lain. Kebutuhan benih untuk penanaman setiap are antara 150-200 gram. Para petani sayuran jarang menggunakan lebih dari 10 kg benih untuk tiap hektar.

Penanaman

Penentuan Jarak Tanam: Membuat larikan sebagai penunjuk penanaman. Larikan tersebut memanjang sepanjang bedengan, dengan jarak antar larikan 20 cm sehingga dalam satu bedengan terdapat 4 larikan. Setelah larikan terbentuk maka dibuat lubang tanam. Pembuatan lubang tanam: Pembuatan lubang tanam dengan kedalaman 1,5 cm. Setelah lubang tanam tertutup, benih tertanam, ditutup dengan tanah dan ditekan. Tahapan kerja tersebut dapat dilakukan dalam satu kali jalan.

Saat atau waktu tanam Di Jampit wortel dapat ditanam sepanjang tahun. Di musim penghujan air dapat terpenuhi dari air hujan dan di musim kemarau air dapat diperoleh melalui system irigasi tetes. Tanaman wortel dapat ditanam secara tumpangsari namun sering di tanam secara monokultur

Cara penanamanBenih wortel ditanam secara langsung tanpa disemai terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar akar tunggang tidak terputus sehingga penampilan wortel tetap lurus. Pertimbangan lain, karena ukuran benih cukup besar (1,6 mm-1,8 mm) sehingga tingkat kerusakan dan hilangnya benih di lahan sangat kecil. Benih ditanam menggunakan alat tanam (earth way). Alat tersebut dilengkapi dengan disc yang telah disesuaikan untuk menyemaikan benih wortel.

Tata cara penanaman (penaburan) benih wortel melalui tahap-tahap sebagai berikut:1. Sebarkan (taburkan) benih wortel secara merata dalam alur-alur/garitan-garitan yang tersedia.2. Tutup benih wortel dengan tanah tipis sedalam 0,5-1 cm.3. Buat alur-alur dangkal sejauh 5 cm dari tempat benih arah barisan (memanjang) untuk meletakkan pupuk dasar.4. Sebarkan pupuk tersebut secara merata, kemudian tutup dengan tanah tipis.5. Tutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan kering atau pelepah daun pisang selama 7-10 hari untuk mencegah hanyutnya benih wortel oleh percikan (guyuran) air sekaligus berfungsi menjaga kestabilan kelembaban tanah. Setelah benih wortel tumbuh di permukaan tanah, penutup tadi segera di buka kembali. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan merupakan salah satu hal terpenting dalam budidaya wortel dalam rangka memperoleh hasil yang optimal. Pemeliharaan tanaman meliputi pengairan, pemupukan, penjarangan, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

Pemberian AirTanaman membutuhkan air dalam proses prtumbuhannya termasuk wortel . Secara alami kebutuhan air dapat dipenuhi dari air hujan, namun di musim kemarau dimana ketersediaan air sangat terbatas maka diperlukan irigasi. Ketersediaan air yang kurang dan tidak tersedia secara kontinyu menyebabkan kracking pada umbi wortel terutama type nantes varietas nevis. Menurut Larry G. James (TT) irigasi pertanian memiliki fungsi sebagai berikut:a. Saat dan CaraSistem pembrerian air untuk budidaya tanaman wortel adalah irigasi tetes dimana air melalui pipa berdiameter + 1,5 cm yang dipasang memanjang, sepanjang bedengan. Air akan keluar dari lubang-lubang yang terdapat pada pipa/selang dalam bentuk tetes-tetes air. Dalam satu bedengan terdapat 2 buah pipa/selang.b. Jumlah Berapa Lama Menurut Yos Van Der Knaap, lahan seluas 1 ha membutuhkan 35 m3 air per hari atau 3,5 liter air/m2 dalam 1 hari.

c. PenyiramanPenyiraman dilakukan mulai benih di semai sampai menjelang panen sedangkan waktunya dapat dilakukan pagi atau sore hari tergantung dari sebagian besar kondisi tanah. Larry G. James (TT), terdapat tiga indikasi perlunya dilakukan penyiraman yaitu indikator tanaman, indikator tanah, dan teknik persediaan air. Indikator tanaman dapat dilihat dengan mudah misalnya tanaman layu dan berwarna pucat. Indikator tanah dapat dilihat apabila tanah mulai mongering dan tidak solid. Pemupukana. Jenis Pemupukan Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea.b. Dosis Dosis pupuk yang digunakan adalah urea 100 kg/ha.c. Saat/waktuPemberian pupuk susulan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan.d. CaraCara pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau garitan-garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga cukup basah.- Pengairan dan Penyiraman.Pemupukan pada tanaman wortel dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan waktu pemberiannya yaitu pupuk dasar dan pupuk susulsn atau lanjutan.Untuk mendapatkan produksi umbi yang sempurna tanaman diberi pupuk susulan/lanjutan sebagai berikut : Pupuk lanjutan pertama pada umur 2 minggu setelah tanam berupa 50 kg urea. Pupuk lanjutan kedua diberikan pada umur 1-1,5 bulan berupa urea sebanyak 50 kg/ha.Pupuk diberikan dengan jalan ditabur membentuk larikan sepanjang bedengan berjarak 5 cm dari tanaman dan ditutup dengan tanah. Dosis pemupukan dapat berubah sesuai dengan kondisi tanah.Pemberian pupuk dilakukan dengan cara menyebarkannya di permukaan bedengan secara merata dan menutupnya dengan tanah. . Pemberian pupuk dapat dilakukan bersama dengan pemberian fungisida dan insektisida. PembumbunanPendangiran dilakukan pada saat umur tanaman 1 bulan, yaitu pada saat tanaman akan membentuk umbi, terutama sehabis hujan. Saat pendangiran ini dilakukan juga pembubunan. Pengendalian GulmaGulma adalah tanaman lain yang tumbuh liar di sekitar tanaman. Dalam pertumbuhannya gulma menjadi kompetitor tanaman wortel dalam memperoleh air, cahaya matahari, dan unsur hara.a. Saat dan cara Dilakukan saat tanaman wortel berumur + 15 hari karena pada umur tersebut mulai dapat dibedakan antara tanaman wortel dengan gulma. Penyiangan perlu sekali dilakukan karena pada umur tersebut pertumbuhan gulma lebih cepat di banding pertumbuhan tanaman wortel. Penyiangan kedua dilakukan seiring dengan pertumbuhan gulma. Di bagian tepi, penyiangan dilakukan menggunakan cangkul dan di bagian tengah bedengan digunakan alat sederhana berupa tabung berlapis spon yang terus menerus dibashi herbisida. Herbisida yang sering digunakan adalah Round Up dengan dosis 2 1/1000 liter air /ha. Tabung yang digunakan berdiameter 10 cm dengan panjang + 15 cm. Tabung tersebut mampu bergerak memutar akibat dorongan dan spon yang melapisi tabung yang dibashi dengan herbisida akan membasahi gulma yang tumbuh di antara tanaman wortel yang berbentuk larikan.

Tanda-Tanda Panen Pada tanaman wortel terdapat dua fase pertumbuhan. Pertumbuhan vegetatif berakhir pada saat wortel berumur 70 hari. Setelah umur tersebut wortel masuk pada masa kematangan (maturity). Pada masa tersebut karakter bentuk dan ukuran umbi mulai terbentuk pada tiap-tiap varietas, kadar gula meningkat, terbentuk karakter rasa dan aroma serta lapisan kulit menjadi lebih cerah. Pada varietas Newton dapat di panen pada umur 100 hari dan varietas nevis dapat di panen pada umur 105 hari.

Cara Panen Alat Panen:1. Pemotongan Potong tangkainya sepanjang + 5 cm, dibersihkan dari batang daun yang tua dan kurang sehat. Hasil penelitian PT. DIF Nusantara, wortel yang disimpan dengan sedikit batang mampu bertahan lebih lama daripada wortel yang disimpan tanpa batang daun.2. Wadah PenampungPada keranjang yang penjabutan batangnya dilakukan dengan hati-hati agar umbi tidak patah,lalu pada saat wortel dimasukan kedalam keranjang haruslah berhati-hati juga agar wortel tidak saling berbenturan satu sama lain.

Penanganan Pasca Panen Pengumpulan dan pengangkutana. Kumpulkan seluruh rumpun (tanaman) wortel yang usai dipanen pada suatu tempat yang strategis, misalnya di pinggir kebun yang teduh, atau di gudang /gedang penyimpanan hasil.b. Pilih umbi yang baik sambil memisahkan umbi yang rusak, cacat, atau busuk secara tersendiri.c. Klasifikasikan umbi wortel yang baik berdasarkan ukuran dan bentuknya yang seragam.d. Potong sebagian tangkai daun untuk disisakan sekitar 15-20 cm.e. Angkut hasil wortel ke pasar dengan menggunakan alat angkut yang tersedia di daerah setempat.

Wadah Alat Pengangkutan Pencucian :Pencucian yang menggunakan bak dengan air yang terus mengalir. Pencucian dilakukan menggunakan kain yang halus sehingga tidak melukai kulit wortel. Pencucian ini dilakukan dengan tujuan mempercantik penampilan wortel. Hasil penelitian yang dilakukan di Belanda, wortel akan lebih tahan lama apabila disimpan dalam cold storage pada suhu 1-2O C tanpa dicuci. Sorotasi Dan Garding Sortasi adalah pemilihan wortel yang baik dan pemisahan dari yang jelek. Grading adalah proses sortasi berdasarkan kualitas. Wortel rata-rata mempunyai kandungan air 75-90%. Kehilangan kandungan air sebanyak 5-10% dapat menyebabkan hilangnya rasa. Kedua hal tersebut perlu diperhaitkan untuk memperoleh mutu yang baik walaupun wortel tergolong sayuran yang memiliki daya respirasi rendah. Untuk menghambat kedua proses tersebut perlu dilakukan Pre Cooling, dengan meletakkan pada Cold storage dengan suhu 0,5-10C.Wortel yang telah melalui tahapan sortasi, grading dan sizing serta ditempatkan dalam keranjang plastik kemudian ditimbang. Hasil timbangan di catat dalam surat bukti pengiriman sayur. Selanjutnya wortel dikirim ke PT. DIF Nusantara dengan mobil yang dilengakapi cold box.Cara: meletakkan wortel pada Cold storage dengan suhu 0,5-10C. Wortel yang telah melalui tahapan sortasi, grading serta ditempatkan dalam keranjang plastik kemudian ditimbang.

PengemasanPengemasan dilakukan pagi hari setelah order diterima pada hari sebelumnya. Pengemasan wortel dapat dibedakan menjadi 2 bentuk. Bentuk pertama dikemas dalam plastik dan di press yang dikenal dengan kemasan pepito berisi 1 kg wortel. Bentuk kedua menggunakan styrofoam yang dibungkus dengan plastik film atau wraping, berisi 1 kg wortel pula. Pengemasan ini bertujuan memperindah penampilan dan mengurangi transpirasi.

7. Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi kacang panjang ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu :

1. Benih Ada beberapa varietas/kultivar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama penggerek polong (Maruca testulalis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum). Benih kacang panjang dipilih yang bebas dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg.

2. Penanaman Budidaya tanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan di tanah Alluvial yang subur dan gembur. Apabila memungkinkan lahan bekas tanaman kacang tanah dapat digunakan untuk menekan populasi nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.).Lahan diolah dengan baik sampai gembur. Setelah diolah, kemudian dibuat bedengan, lebar 120150 cm, dan lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 35 cm. Sebaiknya dalam tiap bedengan hanya memuat 2 baris tanaman. Jarak tanam 70 cm x 30 cm. Tiap lubang ditanami 2-3 biji, kemudian ditutup dengan tanah.

3. Pengapuran Pengapuran sangat dianjurkan pada lahan dengan pH tanah rendah yaitu dengan menggunakan Kaptan/Dolomit. Kisaran dosis yang digunakan 1-1,5 ton/ha. Pengapuran dilakukan pada waktu pengolahan tanah yaitu 3-4 minggu sebelum tanam.

4. Pemupukan Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang kuda atau sapi (10-15 ton/ha), SP 18 (75-100 kg/ha), KCl (75-100 kg/ha) dan Urea (25-30 kg/ha) diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan berupa Urea dengan dosis 25-30 kg/ha, diberikan 3 minggu setelah tanam. Dosis pupuk dibagi 2 kali pemberian. Pupuk diberikan dalam larikan yang berada diantara dua sisi barisan tanaman kemudian ditutup kembali dengan tanah. Selain itu dapat pula diberikan pupuk daun. dilakukan pada saat menjelang berbunga sekitar empat minggu setelah tanam.

5. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh. Setelah tinggi tanaman mencapai 25 cm, dipasang ajir/turus dari bambu yang tingginya 2 meter untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus, ujungnya diikat menjadi satu. Batang kacang panjang dililitkan pada masing-masing turus tersebut. Bila tanaman tumbuh terlalu subur, dapat dilakukan pemangkasan daun. Setelah dilakukan pemupukan susulan, dilakukan pengguludan tanaman dengan tinggi 20 cm. Penyiangan dilakukan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)Hama yang menyerang kacang panjang antara lain lalat bibit (Ophiomya phaseoli ), ulat tanah (Agrotis ipsilon Hubn.), ulat grayak (Spodoptera litura F.), kutu daun (Aphis craccivora Koch.), kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.), ulat penggerek polong (Maruca testulalis Gey.). Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serentak, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunaan mulsa jerami dapat mengurangi serangan O. phaseoli, penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator, maupun entomopatogen, dan pengendalian kimiawi menggunakan insektisida secara selektif (selektif fisiologis dan ekologis) berdasarkan ambang pengendalian. Ambang kendali lalat bibit adalah 1 serangga dewasa/ 5 baris tanaman, kutu daun adalah 70 nimfa/10 pucuk contoh, kerusakan pada daun adalah 12,5 % dan kerusakan pada polong adalah 12,5 %.

Sedangkan penyakit yang menyerang kacang panjang antara lain antraknos, bercak daun serkospora, karat, layu fusarium, busuk daun, dan mosaik. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman sakit (sumber infeksi), menggunakan benih sehat dari varietas tahan, mengendalikan vektor, pergiliran tanaman dan pengendalian kimiawi. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

7. Panen dan PascapanenKacang panjang mulai dipanen setelah berumur 5060 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap minggu, selama 1-2 bulan. Panen polong muda jangan sampai terlambat dilakukan, karena akan menyebabkan polong berserat dan liat. Produksi dapat mencapai 30 ton/ha polong muda. Umur simpan kacang panjang relatif pendek, karena tingginya laju respirasi sehingga cepat layu

8. Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi Bawang putih ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu : 1. Pemilihan benih dan bibit yang akan ditanamPemilihan benih yang berkualitas sangat penting, karena hasil dari benih yang berkualitas akan memberikan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas biasanya para petani bawang putih sangat memperhatikan mutu dari benih tersebut. Benih dapat diperoleh dengan cara membeli di toko pertanian yaitu benih bersertifikat, dengan cara ini pemilihan benih cukup efektif dari segi waktu karena tidak harus menanam sendiri yang membutuhkan waktu yang cukup lama.Jika membeli benih yang perlu diperhatikan adalah : Bagian pangkal batang padat (berisi penuh dan keras),Siung berpenampilan licin dan tegar, tidak kisut,Tunas terlihat segar bila siung dipatahkan,Berat siung sekitar 1,5-3 g, bentuk normal,Bebas hama-penyakit. Bila benih yang digunakan beratnya 3 g/siung maka kebutuhan per hektarnya adalah 1.600 kg. Sedangkan untuk ukuran siung yang kecil (sekitar 1 g) membutuhkan 670 kg/ha. Meskipun yang ditanam adalah siung, tetapi jika membeli benih sebaiknya dalam bentuk umbi. Hal itu disebabkan bawang putih dalam bentuk umbi lebih tahan lama dari pada bentuk siung karena umbi dapat dipecah menjadi siung 1-2 hari sebelum tanam.2. Pengolahan tanahSebelum penanaman, lahan diolah terlebih dahulu,dipastikan lahan harus benar-benar bersih dan bebas dari gulma.Tanah dibajak menggunakan traktor atau dicangkul menggunakan pacul hingga kedalaman 15 30 cm ,pH yang diinginkan adalah 6 7. Bila pH tanah kurang dari 7 maka harus diberi kapur 1-2 ton/ha dan diaplikasikan 14 hari sampai 1 bulan sebelum tanam (Suwandi 2012). Selanjutnya dibuatkan bedengan dengan ukuran :panjang 5-10 m dan dapat juga disesuaikan dengan panjang lahan,lebar 100 cm serta tinggi bedeng 40 cm dan jarak antar bedengan 25-30 cm.Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan berproduksi tinggi tanaman bawang putih sangat membutuhkan tanah dengan kesuburan yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan pemupukan dasar berupa pupuk kandang sebanyak 10 15 ton /ha. Cara pemberiannya adalah pupuk ditebarkan secara merata pada permukaan bedeng kemudian dicampurkan dengan tanah. 3. Penanaman Penanaman bawang putih dilakukan dengan cara di tanam langsung ke bedeng yang telah disiapkan. Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm - 4 cm dengan tugal.Sebelum di tanam umbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup botol NASA/ L air ) selama 30 detik. Selanjutnya kulit pembalut umbi bawang putih dikupas, lalu siungnya dipotong hingga nampak titik berwarna hijau maka bibit siap ditanam. Benih (siung) di tanam dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan bagian siung tertanam dalam tanah, kedalaman penanaman 5-7 cm dari permukaan tanah. Siung besar membutuhkan jarak tanam renggang yaitu 20 x 20 cm dan siung kecil jarak tanamnya 15 x 10 cm. Untuk tujuan penyulaman maka dibuatkan satu bedeng berukuran kecil 1 x 1 m, digunakan khusus untuk menanam bawang putih yang mana penanamannya dilakukan secara bersamaan dengan tanaman pokok . Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang seragam.4. Penyulaman Bawang yang ditanam kadang-kadang tidaktumbuh karena kesalahan teknis penanaman ataufaktor bibit. Oleh karena itu, tidak mengherankanjika dalam suatu lahan ada tanaman yang tidaktumbuh sama sekali, ada yang tumbuh lalu matidan ada yang pertumbuhannya tidak sempurna.Jika keadaan ini dibiarkan, maka produksi yang dikehendaki tidakoptimal. Oleh sebab itu, untukmendapatkan pertumbuhan yang seragam,seminggu setelah tanam dilakukan penyulamanterhadap bibit yang tidak tumbuh ataupertumbuhannya tampak tidak sempurna. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman tersebut kemudian digantikan dengan bibit tanaman yang baru.

5. Pemupukan susulan Pemupukan susulan dapat menggunakan pupuk sintetik seperti Urea, SP-18, dan KCL dengan dosisnya Urea 200 kg/ha, SP-18 130 kg/ha dan KCL 200 kg/ha Pemberian dilakukan secara bertahap, yakni saat tanaman berumur 15 hari, 40 hari dan 60 hari setelah tanam dengan dosis 1/4 dosis dari dosis yang direkomondasikan diatas.Aplikasi pemupukan dilakukan dengan mebenamkan pupuk di dalam larikan disamping barisan tanaman sejauh 4- 5 cm dari tanaman lalu ditimbuni tanah.6. Pengairan Frekuensi penyiraman perlu diperhatikan supaya tanaman tidak kekurangan air dan tidak juga sampai tergenang. Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Jika kondisi tanah masih lembab dan pada musim hujan ,frekuensi pemberian air dijarangkan, menjadi seminggu sekali. Setelah umbi telah terbentuk, pengairan dapat dilakukan seminggu sekali. Namun demikian, yang harus diperhatikan dalam pengairan ialah penyesuaian dengan kebutuhan dan memperhatikan kondisi tanah.Agar tanah yang berada di sekitar tanaman tidak digenangi air maka penyiraman bisa menggunakan gembor.Pemberian air dihentikan pada saat tanaman sudah tua atau menjelang panen, kurang lebih berumur 3 bulan setelah tanam atau pada saat daun tanaman sudah mulai menguning.7. Penyiangan dan penggemburanPenyiangan adalah mencabut atau membuang gulma. Penyiangan dilakukan untuk menghindari tumbuhan pengganggu atau gulma. Gulma yang tumbuh disekitar tanaman apabila tidak dibersihkan maka dia akan menjadi kompetitor yang sangat tidak diinginkan. Untuk itu gulma yang tumbuh disekitar tanaman harus segera dibersihkan secara manual menggunakan soled.Penyiangan dan penggemburan dapat dilakukan dua kali atau lebih. Penyiangan dan penggemburan yang pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2- 3 minggu setelah tanam. Adapun penyiangan berikutnya dilaksanakan pada umur 4-5 minggu setelah tanam. Pengemburan bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang lebih gembur sehingga proses peresapan air dan udara dapat berlangsung secara baik.Biasanya tanah yang terlalu sering tertimpa air, baik air hujan maupun air siraman akan cepat memadat, dan hal itu akan menghambat sirkulasi udara. Pemadatan tanah tentunya akan berdampak pada perkembangan umbi bawang putih. Pembersihan gulma bisa dilakukan sekaligus dengan penggemburan tanah,yang harus diperhatikan adalah daerah perakaran dan umbi bawang putih jangan sampai terjadi kerusakan atau terpotong. 8. Pembumbunan Dalam penanaman bawang putih perlu dilakukanpembubunan. Pembubunan terutama dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketikadiairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanahdari selokan/ parit di sekeliling bedengan, agarbedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadilebih dalam sehingga drainase menjadi normalkembali. Pembubunan juga berfungsi memperbaikistruktur tanah dan akar yang keluar di permukaantanah tertutup kembali sehingga tanaman berdirikuat dan ukuran umbi yang dihasilkan dapat lebihbesar. Pembumbunan dapat dilakukan kapan saja disesuaikan dengan keadaan yang terjadi di tempat budidaya tanaman bawang putih.Pembumbunan dapat dilakukan menggunakan peralatan sederhana seperti soled.Pengendalian hama dan penyakit pentingPemanenan Umur panen bawang putih biasanya tergantung varietas yang digunakan,akan tetapi rata rata umur panen bawang putih adalah 90-120 hari setelah tanam. Ciri-ciri bawang putih siap panen terlihat pada daunnya yang menguning atau kering serta tangkai batang yang mengeras. Bila ciri-ciri ini terlihat sudah 50% dari total tanaman maka panen dapat dilakukan. Cara panen dapat dilakukan dengan pencabutan langsung jika pada tanah yang ringan dan penggalian dilakukan pada tanah-tanah bertekstur agak berat. Penggalian menggunakan alat sederhana seperti soled.Di sentral produksi bawang putih, pemanenan dilakukan oleh sekelompok tenaga kerja yang terkoordinir. Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya dan waktu produksi sehingga upaya memperoleh keuntungan dapat tercapai. Cara pemanenan seperti ini digunakan dalam tujuan pemasaran. Kebanyakan petani mengumpulkan bawang putih dalam bentuk ikatan-ikatan. Satu ikat biasanya terdiri dari 30 tangkai. Akar dan daun dibuang dengan menyisakan pangkal daunnya. Hasil panen dapat ditempatkan pada wadah seperti keranjang atau karung untuk mempermudah dalam pengangkutan ke tempat penyimpanan. Selanjutnya bawang putih dijemur selama 1 2 minggu untuk mendapatkan kadar air maksimal. Penjemuran dilakukan dengan cara meletakkan umbi bawang putih di atas terpal yang berukuran besar dan dibentangkan di kawasan terbuka dan dipastikan mendapatkan penyinaran secara menyeluruh.9. Penanganan Pasca panen Dalam penanganan pasca panen yang harus dilakukan adalah : PengumpulanSetelah dipanen dilakukan pengumpulan dengan cara mengikat batang semu bawang putih menjadi ikatan-ikatan kecil dan diletakkan di atas anyaman bambu atau keranjang yang terbuat dari bambu untuk menghindari terjadinya kerusakan.Penyortiran dan PenggolonganSortasi dilakukan untuk mengelompokkan umbi - umbi bawang putih menurut ukuran dan mutunya. Sebelum dilakukan penyortiran, umbi-umbi yang sudah kering dibersihkan. Akar dan daunnnya dipotong hingga hanya tersisa pangkal batang semu sepanjang 2 cm.Ukuran atau kriteria sortasi umbi bawang putih adalah :a) keseragaman warna menurut jenis.b) ketuaan/umur umbi.c) tingkat kekeringan.d) kekompakan susunan siung.e) bebas hama dan penyakit.f) bentuk umbi (bulat atau lonjong). 10.Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi Seledri ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu : PEMBIBITANPembibitan adalah faktor terpenting dalam bercocok tanam, baik itu dalam bertanam tanaman hias, palawija, buah-buahan maupun sayuran. Walaupun segala faktor pendahuluanya, seperti iklim dan tanah baik, tetapi apabila bibit tanaman tidak baik, mustahil kita akan berhasil dalam usaha budidaya tanaman tersebut. Maka dari itu, pembibitan ini harus benar-benar kita perhatikan dengan teliti dan seksama, sama sekali tidak boleh diabaikan.Demikian pula halnya dengan tanaman seledri, faktor pembibitan juga merupakan faktor terpenting yang harus mendapat perhatian. Dengan pembibitan yang baik, maka akan diperoleh hasil yang baik serta memuaskan pula. Pembibitan seledri pada hakekatnya meliputi tiga unsur penting, yaitu : benih, persemaian, dan pemindahan bibit. Benih Disini kita bedakan penyebutan istilah benih dan bibit, meskipun dalam praktek sehari-hari kita sudah terbiasa menyebut bibit bagi benih atau sebaliknya. Tetapi sebenarnya, kedua istilah tersebut berbeda. Benih adalah semua biji-bijian untuk ditanam kembali dan mendapat perlakuan yang khusus. Sedangkan bibit adalah tanaman muda yang sudah tumbuh dipersemaian dan siap dipindahlkan ke lokasi penanaman.Untuk memperoleh benih yang baik, bermutu dan cukup, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :1. Ciri-ciri Benih Bermutu.Untuk menentukan baik buruk atau bermutu tidaknya benih, maka benih harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut antara lain;a. Tanaman induk harus baik dan sehatb. Benih harus mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang seragamc.Permukaan kulit benih harus bersih dan mengkilapd. Tidak tercampur dengan benih lain yang jelek kualitas maupun dari jenis lainya.e.Kadar air harus cukup rendah dan benih sudah mengalami masa istirahat yang cukup2.Penyiapan BenihPada prinsipnya, seledri dapat diperbanyak secara generatif dengan bijinya atau vegetatif dengan anakannya. Untuk tujuan komersil, tanaman seledri dapat diperbanyak dengan biji. Oleh karena itu, untuk mendapat pertumbuhan dan produksi yang baik, maka harus ditunjang dengan benih yang baik pula. Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam, kemudian dikeringkan atau benih dapat juga direndam dengan air hangat selama 15 menit dengan suhu 55-60 oC. 3. Viabilitas BenihPengujian Viabilitas Benih Daya Berkecambah (DB) Benih Daya Berkecambah (DB) merupakan tolak ukur viabilitas potensial yang merupakan simulasi dari kemampuan benih untuk tumbuh dan berproduksi normal dalam kondisi optimum.Pengujian viabilitas benih dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan cara menilai struktur-struktur penting kecambah dan secara tidak langsung, yaitu dengan melihat gejala metabolismenya. Pada pengujian secara langsung, beberapa substrat pengujian yang dapat digunakan seperti kertas, kapas, pasir, tanah, dll.Namun substrat kertas lebih banyak digunakan karena lebih praktis dan memenuhi persyaratan-persyaratan dalam prosedur pengujian mutu benih. Substrat kertas dapat digunakan untuk berbagai metode uji viabilitas benih, yaitu: a. Uji Diatas Kertas (UDK), digunakan untuk benih-benih berukuran kecil yang membutuhkan cahaya dalam perkecambahannya.b. Uji Antar Kertas (UAK), digunakan untuk benih-benih yang tidak peka cahaya dalam perkecambahannya.c. Uji Kertas Digulung (UKD), digunakan untuk benih-benih berukuran besar yang tidak peka cahaya dalam perkecambahannya.4. Vigor BenihVigor merupakan derajat kehidupan benih dan diukur berupa; benih yang berkecamabah, kecepatan perkecambahan, jumlah kecambah normal, pada berbagai lingkungan yang memadai, selain itu juga harus diperhatikan semua atribut perkecambahan secara morfologi dan fisiologis yang mempengaruhi kecepatan, keseragaman pertumbuhan benih pada berbagai lingkungan, ini merupakan tolak ukur ketahanan benih (fisiologis) atau kesehatannya.Secara umum vigor diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang sub optimal. Vigor benih di cerminkan oleh dua informasi tentang viabilitas, masing-masing yaitu kekuatan tumbuh dan daya simpan benih. Kedua nilai fisiologis ini menempatkan benih pada kemungkinan kemampuannya untuk tumbuh menjadi tanaman mormal meskipun keadaan biofisik lapangan sub optimal atau suatu periode simpan yang lama. Vigor yang tinggi dicirikan antara lain :a. Tahan disimpan lamab. Tahan terhadap serangan hama dan penyakitc. Cepat dan merata tumbuhnyad. Mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi baik dalam keadaan lingkungan tumbuh yang sub optimal.Benih yang memiliki vigor rendah menurut Copeland (1980) akan berakibat terjadinya:a. Kemunduran benihb. Makin sempitnya keadaan lingkungan dimana benih dapat tumbuhc. Kecepatan berkecambah menurund. Kepekaan akan serangan hamae. Meningkatnya jumlah kecambah abnormalf. Rendahnya produksi tanamanPersyaratan Benih adalah benih yang berasal dari varietas unggul dengan daya kecambah > 90%. 5. Kemurnian benihBenih bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor fisik. Faktor genetik adalah varietas-varietas yang mempunyai genotipe yang baik. Sedangkan yang dimaksud faktor fisik yaitu benih bermutu tinggi yang meliputi kemurnian, persen perkecambahan tinggi, bebas dari kotoran dan benih rumputan serta bebas dari insektisida.Kemurniah benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. PersemaianMasing-masing enis sayuran mempunyai cara tersendiri dalam bertanam, demikian pula halnya dengan pembibitannya. Ada benih yang langsung ditanam di kebun (lapangan), seperti biji kapri, buncis, bawang dan lain sebagainya. Biasanya biji yang ditanam langsung tanpa disemaikan terlebih dahulu cukup besar. Namun ada pula benih yang harus disemaikan dulu, seperti biji wortel, lobak, seledri, dan lainsebagainya. Biasanya biji yang harus melalui persemaian terlebih dahulu mempunyai ukuran yang kecil. Secara umum, biji-biji yang perlu melalui persemaian adalah sayuran yang dipungut daun atau bunganya.Maksud dari pembuatan persemaian ini adalah agar biji tidak rusak karena serangan serangga, hujan lebat dan terik matahari, selain itu dapat dilakukan perawatan tanaman yang intensif dan terpusat. Untuk persemaian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut ;1. Pembuatan PersemaianPersemaian dapat dibuat di tanah maupun di dalam kotak. Hal ini tergantung pada banyak sedikitnya benih yang ada, serta kondisi areal penanaman. Namun yang kita bicarakan disini adalah persemaian yang dibuat ditanah. Cara membuat persemaian di tanah adalah sebagai berikut ;a. Tanah tempat persemaian dicangkul sampai gembur dan sekaligus dicampur dengan pupuk kandang secukupnya.b. Ukuran bedengan dibuat setinggi 30 cm, lebar 1,20 m dan tinggi 3 5 m.c. Bedengan dibuat membujur dari arah utara ke selatan, sehingga muka bedengan menghadap ke timur dan belakangnya ada di sebelah barat.d. Biarkan bedengan selama kurang lebih 4-5 hari.e. Buatlah atap pada bedengan, hal ini bertujuan agar tanaman muda tidak rusak oleh air hujan maupun terbakar oleh teriknya matahari. Tinggi atap untuk sebelah timur 1,25 m dan sebelah barat 0,90 1 m. Sedangkan lebarnya, sedikit lebih lebar dari persemaian.f. Buat pula parit di muka dan belakang persemaian dengan batas atap persemaian. Dalamnya parit kurang lebih 0,01 0,20 m. 2. Penaburan Biji Setelah selesai membuat pesemaian, 4 5 hari kemudian biji sudah dapat ditaburkan di pesemaian. Untuk penaburan biji dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :a. 4 5 hari setelah bedengan selesai di buat, bersihkan persemaian dari rumput pengganggub. Semprot pesemaian dengan fungicida dan insektisida.c. Buatlah garis sejajar arah memanajang pesemaian dengan jarak 2 3 cm, kemudian buat lagi garis sejajar yang tegak lurus pada garis pertama dengan jarak yang sama, sehingga membentuk bujur sangkar.d. Pada tiap titik potong diberi 3 5 biji, kemudian di tutup dengan kompos/pasir halus tipis-tipis saja. e. Masukan biji sedalam kurang lebih 0,5 cm.f. Siramlah air dengan gembor yang bercorong halus supaya tidak merubah posisi biji3. Pemeliharaan PersemaianAgar diperoleh bibit yang baik, maka perlu dilakukan pemeliharaan persemaian secara intensif, yang meliputi : a. PenyiramanTanaman sayur umumnya ditanam pada musim kering, maka penyiraman harus dilakukan dengan seksama. Lebih-lebih bila mengingat bahwa tanaman sayur banyak membutuhkan air, terutama pada fase vegetatif. Semakin terjamin airnya, maka semakin baik pula pertumbuhanya. Oleh karena itu persemaian tidak boleh kering tetapi tidak boleh juga terlampau basah hingga tanahnya menjadi becek atau kelebihan air. b. PenjaranganBilamana bibit dipersemaian pertumbuhanya terlalu lebat atau rimbun, maka perlu dilakukan penjarangan. c. Membuka AtapSupaya persemaian bisa memperoleh sinar matahari yang cukup, maka setelah 10 15 hari, atap mulai dibuka, yaitu pagi dan sore hari. Pagi antara pukul 08.00 11.00 dan sore antara pukul 15.00 16.00. Kecuali bila hari hujan maka atap tidak perlu dibuka. d. Pemupukan Untuk mendapatkan bibit yang sehat dan kuat, perlu dilakukan pemupukan, baik sebelum maupun sesudah biji ditaburkan. Pupuk yang dapat diberikan antara lain DS (Duble Superphosphosphat) tiap m2 50-75 gr. Sedangkan Za tiap m2 20-25 gr. Pemindahan BibitSesudah biji atau benih yang kita semaikan tumbuh, umurnya pun telah cukup, maka bibit sudah dapat dipindahkan. Cirri-ciri bibit yang dapat dipindahkan ke areal penanaman, yaitu ;1. Apabila bibit sudah berdaun 4 5 helai, atau 2. Sudah berumur 1 bulan Pemindahan bibit seledri dari persemaian bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu ;1. Cabutan, dimana tanah tak ada yang melekat pada akar. Hal ini dilakukan bila areal penanaman letaknya agak jauh dari persemaian. 2. Puteran, tanah disertakan pada akar. Ini dilakukan jika letak areal pananaman dekat dengan persemaian.2.3.2. PENGOLAHAN TANAHSebelum tanah diolah, usahakan agar tanah dalam keadaan lembab, ini bertujuan agar tanah mudah dikerjakan. Dalam perngertian tanah ini, ada tiga hal yang perlu kita kerjakan, yaitu ;1. Membajak atau mencangkulMembajak tanah adalah perlakuan pertama pada tanah pertama yang di olah, namun tanah tidak selalu harus dibajak, bisa pula dicangkul. Membajak atau mencangkul ini tergantung sepenuhnya pada situasi dan kondisi areal penanaman.2. MenyisirPenyisiran tanah dimaksudkan untuk memecah, menghaluskan dan meratakan gumpalan tanah yang masih besar serta keras. Penyisiran ini cukup dilakukan sekali saja, tidak perlu berulang kali, sebab dapat mengakibatkan padatnya tanah. 3. Membuat BedenganLangkah selanjutnya, bila tanah sudah diolah adalah membuat bedengan. Maksud pembuatan bedengan ini antara lain untuk :a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jalan antar petakan. b. Mempermudah pemeliharaan, karena kita bisa berjalan dengan leluasa lewat antar bedenganc. Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairand. Menghindari injakan serta terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. Ukuran bedengan pada tanaman seledri pada umumnya : Tinggi 10 20 cm, dan lebar 100 200 cm, panjang ukuran kurang lebih 500 cm dan lebar antar bedengan satu dengan lainya (parit) berkisar antar 35 50 cm. Diatas bedengan dibuat lubang-lubang penanaman dengan jarak tanam 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. 2.3.3. PENANAMANUntuk memperoleh hasil yang memuaskan maka perlu diperhatikan cara penanamanya. 1. Persiapan sebelum tanamBeberapa saat setelah pengolahan tanah selesai, hendaknya persiapan itu dikontrol kembali apakah segala sesuatunya sudah beres atau masih ada tanaman liar yang tumbuh. Setelah semuanya beres sebagaimana yang diharapkan maka buatlah jalur jalur penanamanya seperti pada persemaian. Titik-titik persilangan itulah yang natinya akan ditanami. Hal ini bertujuan agar tanaman bisa teratur rapi. Pada setiap titik persilangan dari setiap jalur buatlah lubang dengan dalam, lebar serta panjangnya kurang lebih 10-15 cm. 2. Waktu penanaman Menanam sayuran hendaknya dilakukan sore hari. Tujuanya agar air yang disiramkan pada saat penanaman tidak langsung menguap melainkan terus meresap kedalam tanah sehingga tanaman pun terhindar dari kelayuan dan tetap nampak segar. Waktu terbaik untuk menanam yaitu antara pukul 15.00 17.00.3. Penanaman Pemindahan bibit bahwa bibir telah dapat dipindahkan ke areal penanaman bila telah berumur cukup. Cara pencabutan bibitnya pun ada dua cara yaitu cara cabutan dan puteran. Cara menanam di areal penanaman cukup dengan memasukan bibit dalam lubang yang telah disediakan. 2.3.4. PEMELIHARAANPemeliharaan, secara umum dapat dibagi menjadi empat pokok, yaitu ; Pemeliharaan tanah Pemeliharaan tanah atau konservasi tanah merupakan hal terpenting yang peru dikerjakan. Ini mengingattanah sebagai media tumbuh tanaman. Pemeliharaan tanah meliputi beberapa hal yaitu ;1. Penggemburan tanahTanah sering kali cepat menjadi keras dan padat terutama akibat hujan. Biasanya penggemburanyadilakukan setiap 2x seminggu. Perlu diingat bahwa sistem perakaran tanaman seledri dangkal sehinggapenggemburanya harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai akar tersebut rusak. Maksud dari penggemburan tanah adalah agar ;a. Proses peredaraan udara (aerasi) dan air didalam tanah lebih sempurna.b. Dapat mengurangi penguapan air didalam tanah. Sebab dengan pengadukan tanah kembali tersebutlapisan tanah pada bagian atas tadi pembuluh kapilernya terputus sehingga air dari dalam tanah yang sedianya hendak diuapkan melalui pipa-pipa kapiler menjadi tertahan dan akhirnya dapat teresap dari akar tanaman. 2. Menutup tanahMenutup tanah dengan mulsa bertujuan untuk mengurangi hanyutnya tanah dimusim hujan yang diakibatkanya. Juga menjaga terbangnya top soil tanah yang halus dan subur oleh angin kencang dimusim kemarau. Penutup tanah terdiri dari bahan-bahan seperti jerami, rumput-rumput kering, daun-daunan guna membatasi penguapan yang terjadi di musim kemarau.

Pemeliharaan TanamanUntuk pemeliharaan tanaman disini, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan antara lain ;1. Penyiraman Tanaman seledri, sebagaimana tanaman sayuran lainnya pada umunya memerlukan air yang cukup banyak. Tubuh dari tanaman seledri banyak mengandung air tidak kurang dari 90%. Di awal masa pertumbuhan, pengairan dilakukan 1-2 kali sehari Pengairan berikutnya dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu tergantung dari cuaca. Tanah tidak boleh kekeringan atau tergenang (becek). Pengairan dilakukan dengan cara disiram atau mengairi parit di antara bedengan.2. Penyiangan Yang dimaksud penyiangan yaitu membersihkan areal penanaman dari rumput serta tanaman pengganggu lainnya. Sebab hal ini sangat merugikan tanaman karena ;a. Akan menghalangi tumbuhnya tanaman b. Akan mengisap atau merebut zat-zat makanan yang diperlukan oleh tanaman tersebut.c. Selain itu, tanaman pengganggu dapat mengambil zat-zat hara, cahaya dan CO2 yang mestinya untuk tanaman tpenyulamaersebut.d. Tanaman pengganggu bisa juga sebagai inang bagi hama dan penyakit tanaman. 3. PenyulamanMaksud dari penyulaman adalah untuk menggantikan tanaman yang mati atau pertubuhanya kurang baik dengan tanaman yang segar atau baik. Penyulaman dilakukan secepatnya dan tidak melebihi 7-15 hari setelah tanam. Tanaman yang mati dicabut dan tanaman baru ditanam di lubang yang sama. 4. Pemangkasan Pemangkasan dilakukan pada daun-daun yang sudah kuning, rusak atau daun yang sudah terserang hama ataupun penyakit yang parah. Pemangkasan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kesehatantanaman. Dengan demikian, tanaman tampak segar dan asri. Pemangkasan daun bisa dilakukan dengan tangan atau gunting. Pemupukan Setiap jenis tanaman memerlukan pemupukan hal ini berlaku pula pada tanaman seledri karena tanaman pada umumnya banyak mengisap zat-zat makanan dari dalam tanah. Maksud pemupukan adalah untuk mencukupi atau menambah zat-zat makanan yang berguna bagi tanaman dari dalam tanah. Pada umumnya zat-zat yang diperlukan tanaman dan sering kurang tersedia dalam tanah terutama NPK. 1. Nitrogen (N) Sumber N pada pupuk dapat dijumpai pada pupuk ZA, Ureum, Sendawa Chili (Chilisalpeter), pupuk hijau, pupuk kandang dan guano (kotoran burung)2. Phospor (P)Sumber P pada pupuk dapat dijumpai pada Pupuk DS, pupuk hijau, pupuk kandang dan guano.3. Kalium (K)Sumber K pada pupuk dapat dijumpai pada pupuk ZK, Patent Kali, serta abu kayu. Selain dapat diberikan pupuk kimia, dapat pula diberikan pupuk organic seperti :1. Pupuk kandang, merupakan pupuk dari kotoran hewan ternak, yang telah bercampur dengan rumput, jerami dan lain-lain.2. Kompos, merupakan pupuk dari bahan sampah pasar, dedaunan, ranting muda, rumput, jerami dan sebagainya. 3. Pupuk hijau, merupakan pupuk yang terdiri dari dedaunan, biasanya dapat dipenuhi oleh tanamanpenutup tanah atau mulsa. Pemberian pupuk pada tanaman seledri 1. Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanam, yaitu pupuk kotoran ayam dengan dosis 20.000 kg/ha sebaiknya pupuk kompos organik hasil fermentasi dengan dosis 4 kg/m2, diaduk dengan tanah permukaan bedengan. 2. Pada umur 2 minggu setelah tanam berikan pupuk N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg/ha secara larikan dibarisan tanaman. 3. Pupuk susulan berikutnya larutkan 2-3 kg pupuk NPK Mutiara ke dalam 200 liter air dan berikan secara kocor diantara barisan tanaman, hal ini dapat dilakukan selama tanaman masih produksitf dengan interfal 7 hari satu kali pemberian. 4. Dapat juga diberikan pupuk cair dengan dosis 0,3 ml/m2 yang dimulai pada umur 3 minggu setelah tanam dengan interval 10 hari satu kali. Pengendalian Hama penyakit Pasca Panen Penanganan pasca panen tanaman seledri dilakukan untuk tujuan penyimpanan, transportasi dan kemudian pemasaran. Seperti halnya pada buah, langkah yang harus dilakukan dalam penanganan seledri setelah dipanen meliputi pemilihan (sorting), pemisahan berdasarkan umuran (sizing), pemilihan berdasarkan mutu (grading), dan pengepakan (packing). 1. Sorting dan Grading Hasil panen diseleksi dengan cara membuang tangkai daun yang rusak atau terserang hama. Untuk membersihkan dari kotoran/tanah dan residu pestisida, seledri dicuci dengan air mengalir atau disemprot kemudian tiriskan di rak-rak. Sortasi perlu dilakukan terutama jika seledri akan dipasarkan di pasar swalayan atau untuk keperluan ekspor. Sortasi dilakukan berdasarkan ukuran dan jenis yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar. Seledri diikat dengan ikatan plastik pada berat tertentu yang disesuaikan dengan permintaan pasar. 2.Pengemasan Seledri yang telah diikat dimasukkan ke dalam wadah berupa karung goni (biasanya untuk konsumsi pasar tradisional), dus karton atau wadah plastik (untuk konsumsi pasar swalayan atau ekspor).11.Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi Labu kuning ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu : 1. Pengolahan Tanah Salah satu tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki sifat fisik tanah, yakni menggemburkan tanah, memudahkan pengairan, menghindari genangan air dan kekeringan tanah karena adanya penguapan yang terlalu besar. Selain itu juga untuk memperbaiki sifat kimia tanah, yakni agar unsur hara dalam tanah dapat terikat dan mudah diisap oleh tanaman, sekaligus untuk meningkatkan pH tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman.Caranya ialah dengan pemberian aerasi yang baik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan aktivitas jasad hidup dalam tanah agar dapat berkembang dengan baik sehingga tanah menjadi subur.Pengolahan tanah juga bertujuan mematikan bibit hama dan penyakit yang berbahaya bagi tanaman labu kuning.a) Pengolahan tanah tahap pertamaRumput dan semak-semak atau sisa-sisa tanaman sebelumnya beserta tonggak-tonggak atau cabang-cabang kayu (didaerah bukaan baru) dibersihkan dan dikumpulkan untuk kemudian dibenam atau dibakar. Tujuannya ialah untuk membasmi bibit gulma,bibit hama dan penyakit. Sesudahnya dibersihkan, lahan dicangkul dan dibongkar agar tanah yang padat menjadi bongkahan-bongkahan kecil, kemudian dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu.

b) Pengolahan tanah tahap keduaPengolahan lahan tahap kedua dimulai dengan menghancurkan tanah menjadi bongkah-bongkahan yang lebih kecil dan gembur.Membentuk galengan-galengan atau bedengan- atau sesuai dengan kondisi lahan.Untuk penanaman labu kuning dengan lanjaran ukuran bedengan dapat dipersempit menjadi lebar 1,5 meter dan panjang 5-6 meter atau disesuaikan dengan kondisi lahannya. Lebar bendengan diperkirakan sesuai dengan panjang sulur labu kuning dan memudahkan pemeliharaan, tinggi bedengan adalah 30 cm. Bedengan yang telah selesai dibuat digempurkan lagi dan diratakan sampai siap tanam. Sebelum benih (biji) labu kuning ditanam, perlu dibuatkan lubang-lubang tanam yang jaraknya sesuai dengan kebutuhan tanaman labu kuning.

2. Menentukan Jarak Tanam Jarak tanam perlu diatur lebih cermat supaya sulur-sulur labu kuning dapat menjalar secara teratur sehingga tidak mengganggu tanaman lainnya dan memudahkan pemeliharaan. Biasanya petani menanam labu kuning sekedar tanaman sayuran dan cara tanamnya pun tidak diaturdengan baik, misalnya di tanah pekarangan, di tepi pematang sawah, dibelakang kandang dan di rambatkan di pohon. Hasilnya memang memuaskan tapi sulur-sulurnya bisa merambat ke mana-mana dan mengganggu tanaman lainnya. Sekarang banyak petani yang mulai menanam labu kuning secara khusus dan dari jenis varietas yang memiliki sulur pendek. Jarak tanam diatur dengan baik sehingga tidak banyak memakan tempat dan tidak menggangggu tanaman lain.Jarak tanam menggunakan ukuran lebar 1-1,5 meter dan panjang 2-3 meter. Bila menggunakan lanjaran turus, jarak tanam dapat diperpendek,yakni lebar 0,6 dan panjang 3 meter atau lebar 0,75 dan panjang 2 meter. Bila tanaman labu kuning ingin ditumpangsarikan dengan jenis tanaman lainnya seperti padi gogo, kedelai, jagung dan lain-lainnya,jarak tanam dapat diperlebar.Untuk memudahkan pengaturan, tanaman labu kuning harus diatur sejak kecil, misalnya dirambatkan secara teraturdan dilakukan pemangkasan agar tidak merambat atau menjalar kemana-mana. Jenis labu kuning dari varietas hibrida mempunyai pertumbuhan vegetatif tidak secepat varietas lokal dan sulurnya pun lebih pendek sehingga jarak tanamnya lebih mudah diatur.

3. Penyiapan Lubang Tanam

Setelah jarak tanam ditentukan, bedengan-bedengan yang akan ditanami labu kuning diberi lubang-lubang tanam yang berukuran 30 x 30x 30 cm. Lubang-lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 2-5 kg.Di daerahyang banyak terdapat rayap atau jenis nematode lainnya dapat ditambahkan furadan sebanyak 2 gram/lubang.

4. Pemupukan dasarUntuk pupuk dasar dapat diberi pupuk urea 40 kg/ha, SP-18 50 kg/ha dan KCL 50 kg per hektar. Dosis disesuaikan pemakaian pupuk kimiawi ini harus dengan keadaan kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan yang berlaku di daerah tersebut. Pemberian pupuk pada lubang tanam,setelah semua lubang tanam diberi pupuk, kemudian ditutup kembali dan diratakan. Selanjutnya pada lubang-lubang tanam tersebut ditanami benih/bibit yang telah disiapkan.

5. Pembibitan Labu kuning dipersiapkan dengan baik supaya tingkat perkecambahanya tinggi, tumbuh secara seragam dan tingkat prodiktivitasnya tinggi pula. Bibit labu kuning jenis hibrida dapat dibeli ditoko-toko pertanian. Bibit labu kuning hibrida biasanya mempunyai kualitas yang baik. Dapat tumbuh secara seragam dan tingkat produktivitasnya pun dapat dipercaya. Namun bibit labu kuning hibrida biasanya hanya dapat ditanam dalam satu kali tanam saja sebab bila ditanam berkali-kali sifatnya akan menyimpang dari sifat induknya dan kualitasnya pun tidak dapat dijamin. Bila ingin memproduksi bibit labu kuning sendiri, kita harus memperhatikan pohon induknya, produktifitasnya, daging buahnya, rasanya,pertumbuhan sulurnya, umurnya, dan lain sebagainya. Benih harus diambil dari buah yang sudah betul-betul tua, pohonnya sudah kering, besarnya sedang, simetris atau tidak keriput. Biji labu kuning yang akan dijadikan benih harus dibersihkan dari lendir yang menempel, kemudian dipillih biji yang tidak hampa (kosong) dan dijemur di bawah pancaran sinar matahari samapi kering selama kurang lebih 2-3 hari.Biji labu kuning dapat disimpan secara kering atau disimpan dalam bentuk segar bersama buahnya asalkan buah tersebut tidak cacat sebab buah yang cacat akan cepat membusuk. Biji labu kuning yang disimpan dalam bentuk segar bersama buahnya lebih menguntungkan sebab buah labu kuning dapat berfungsi sebagai inkubator sehingga persentase perkecambahanya lebih tinggi. Oleh karena itu lebih baik biji-biji tersebut disimpan bersama buahnya. Biji labu kuning mengandung banyak lemak,maka bila disimpan lama daya perkecambahannya akan turun.

6. Penanaman Penanaman labu kuning ada dua cara, yakni penanaman dengan bijinya secara langsung dan penanaman dengan cara disemaikan terlebih dahulu dalam polybag plastik kecil.Penanaman langsung dilakukan dengan cara menanam langsung pada lubang tanam yang telah disiapkan dengan jumlah 2 benih per lubang dan kedalaman tanam 5-7 cm. Penanaman menggunakan alat seperti tugal.Untuk penyemaian benih labu kuning membutuhkan media persemaian seperti campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1 sebanyak 90 %.Pemeliharaan persemaian dapat dilakukan dengan cara menyiramnya setiap pagi dan sore tergantung cuaca,melakukan penyiangan dengan cara mencabut gulma yang ada di tempat persemaian,melakukan pemupukan dengan pupuk urea yang dilarutkan dengan konsentrasi 0,5 gram/liter air. Caranya : disemprotkan merata pada bibit tanaman labu kuning,melakukan pengendalian hama,dengan cara mekanik yaitu ditangkap dan dimatikan. Untuk bibit yang terkena penyakit dapat dilakukan secara fisik yakni dimbil bibit yang terkena penyakit tersebut kemudian dibakar atau dibenamkan di dalam tanah.Selanjutnya dilakukan pemindahan bibit ke lapangan. Bibit yang dipindahkan setelah memiliki 4-5 helaian daun. Cara penanamannya: bibit tanaman dikeluarkan dengan penuh hati-hati tanpa merusak perakaran bibit. Satu bibit ditanam di dalam lubang tanam dan ditutup dengan tanah sambil di uruk kemudian di siram sampai tanah menjadi cukup lembab. Keuntungan dari cara pertama adalah pelaksaannya lebih mudah, tidak memerlukan banyak tenaga dan waktu.Sedangkan keuntungan dari cara kedua adalah seleksi bibit dapat dilakukan secara lebih cermat, dapat berpacu dengan gulma sebab pada waktu bibit ditanam keadaannya sudah besar. Keuntungan lain dari cara yang kedua dalah bibit-bibit dapat dipelihara secara lebih intensif, bibit lebih sehat, kuat dan subur, mampu menahan terik sinar matahari, hempasan angin, air hujan dan tantangan alam lainnya.

7. Pemeliharaan Labu kuning yang terus tumbuh tersebut batangnya akan terus memanjang, demikian pula dengan cabangnya. Jika sulur dari batang dan cabang tersebut dibiarkan merambat di tanah, tanaman ini sebenarnya masih dapat berbuah, namun kuantitas dan kualitas buahnya tidak dapat maksimal. Karena itu dibutuhkan turus-turus dan para-para sebagai tempat merambat sulur batang dan cabang, serta tempat bergantungnya buah-buah labu.Untuk membuat para-para yang kuat, caranya dengan ;

Melanjarkan potongan bambu berukuran 2 m. Bambu tersebut di tanam ke dalam tanah sedalam 0,5 meter dan sisanya digunakan untuk tiang para-para. Tinggi tiang para-para dibuat seukuran tinggi manusia atau 1,5 meter di atas permukaan tanah dengan tujuan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman. Mengingat banyaknya buah dan beratnya buah labu kuning yang dihasilkan setiap tanaman, maka untuk satu batang tanaman dibutuhkan empat batang tiang dan satu turus.Selama masa pemeliharaan, lakukan beberapa hal perawatan seperti ; PenyianganPenyiangan lahan tanam 2 3 kali,dibersihkan dari rumput-rumput liar. Penyiangan dapat dilakukan ketika tanaman berumur 10 hari, 3 minggu, serta 6 minggu setelah tanam. Pada waktu tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu, selain disiangi tanaman juga harus digembur dan dibumbun. Penyiangan dapatmenggunakan tofa. PemupukanUntuk pemupukan, tanaman labu kuning sebenarnya tidak membutuhkan pupuk lagi selama masa pemeliharaan. Tapi jika terus dibiarkan tumbuh dan berproduksi sampai lebih dari 6 bulan, maka agar produktifitasnya tetap tinggi, setiap 3 bulan sekali perlu diberi tambahan berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg untuk setiap tanaman. Caranya pupuk dibenamkan di sekeliling tanaman.

Hama dan penyakit penting pada tanaman labu kuning

8. Jika daun- daun terlalu rimbun maka pucuk-pucuk batangnya harus dipotong, dalam penelitian Astawan M. diketahui bahwa pemotongan pucuk-pucuk batang dapat memperbaiki pertumbuhan buah. Selain itu diupayakan agar bunga labu mudah dilihat kupu-kupu dan lebah agar lebih banyak terjadi penyerbukan dan pembuahan. Pemangkasan menggunakan pisau khusus atau cuter.9. Panen Panen pertama dilakukan pada umur 50-60 hari setelah tanam, dan untuk berikutnya dilakukan dengan interval 2-3 kali setiap minggu. Tanaman waluh dapat di panen mulai buah yang masih muda sebelum kulitnya keras, buah ini dapat dipanen pertama pada umur 7 8 minggu kemudian pembuahan berlangsung terus selama beberapa minggu , produksi rata rata dapat mencapai 7 12 ton per hektar. Buah tua dapat dipanen pada umur 3 4 bulan dan hasilnya dapat mencapai 25 ton per hektar.Setelah dipanen dapat disimpan pada suhu 30 38 0 C selama dua minggu untuk menggeraskan kulitnya, kemudian dapat disimpan baik pada suhu kamar 13 200 C. Tentang gangguan hama dan penyakit pada tanaman labu kuning baik dikebun maupun pada buah yang telah dipanen tidak serius bahkan bisa dibilang tidak berpengaruh/tidak ada. Buah labu yang sudah masak memiliki warna kuning dengan tangkai buah yang telah mengering. Cara memanen labu dilakukan dengan memotong tangkainya menggunakan pisau. Perubahan dan kerusakan pasca panen sesungguhnya hasil-hasil pertanian yang telah dipanen masih menjalani proses kehidupan, respirasi, atau pernapasan. Hasil buah tersebut, masih hidup walaupun sudah lepas dari pohon induknya. Buah labu kuning memiliki sumber vitamin, mineral, dan zat-zat lainnya yang dapat menunjang kebutuhan gizi masyarakat. Ada berbagai bentuk kehilangan dalam pasca panen pada buah ini, yaitu penurunan nilai gizi, susut bobot, kebusukan,penurunan secara fisik, dan penurunan daya tarik. Kebusukan yang diakibatkan oleh infeksi mikroba dapat pula berlangsung, baik dalam pra maupun pasca panen.Untuk itu, buah perlu diberi perlindungan agarkerusakannya dapat ditekan seminimum mungkin. Adapun caranya adalah:1. Memanen dengan hati-hati2. 2. Menghambat kematangan dan kebusukannya3. Menghambat laju respirasinya4. Membasmi atau mencegah hama dan penyakit pasca panen

Adapun kerusakan pra dan pasca panen : Kerusakan mikrobologisPertumbuhan mikroba dapat menyebabkan penyakit pada tanaman sehingga dapat mengakibatkan gagal panen.Contoh: Cendawan fusarium yang menyebabkan penyakit layu pada tanaman.Bila penyakit ini menyerang tanaman yang sedang berbuah dapat menyebabkan buah yang diserang menjadi layu sebelum tua, Keracunan Besi (fe) dan Alumunium (Al). Pada lahan-lahan podsolik kuning dan lahan gambut, tanaman labu kuning sering mengalami keracunan besi dan alumunium. Labu kuning yang terkena keracunan besi dan alumunium akan menjadi kuning dan akhirnya mati. Kerusakan mekanisKarena benturan-benturan mekanis : pelemparan bahan, penggunaa alat saat panen, dan saat transportasi. Kerusakan biologisKerusakan karena serangga, pengerat dan ulat. 10. Penangnan pasca panen buah labuPenanganan pasca panen buah labu meliputi kegiatan pokok seperti : Pengumpulan hasil Buah labu yang telah dipanen dikumpulkan di tempat yang teduh dan letaknya srategis dekat dengan jalan dan diletakan dengan posisi berbaring di tanah yang rata dan dialasi dengan dedaunan atau lembar terpal.

Pembersihan buah labu Menggunakan air dan kain yang bersih untuk membersihkan permukaan buah labu yang kotor. PenyortiranBuah labu kuning dipilih berdasarkan buah yang berukuran besar, sedang dan kecil Penyimpanan Buah labu kuning disimpan pada keranjang yang terbuat dari anyaman bambu dan karung plastik untuk diangkut dan dibawa ke tempat penyimpanan. Pemasaran Ciri utama produksi hortikultura adalah makan tempat terutama buah labu ,mudah busuk dan sementara keinginan konsumen adalah kualitas yang tinggi ,spesifik dan konservatif atau sulit di ubah.Oleh karena itu aspek pemasaran produk sayuran buah harus memperhatikan sasaran pemasaran ,persaingan pasar,dan strategi pemasaran.Jalur pemasaraan komoditas hortikultura khususnya produk buah labu kuning segar adalah sebagai berikut :

pasar induk Retailer atau swalayantailer atau swalayanJasa boga atau restoran Petani /produsen

eksportireksportir

Pada bagan diatas dapat dijelaskan sistem pemasaran labu kuning1. Petani selaku pelaku produsen menghasilkan labu kuning yang di salurkan langsung ke pasar induk dan diexport keluar dalam bentuk buah labu kuning.2. Pasar induk sebagai wadah yang memasarkan produk labu kuning ke swalayan dan retoran3. Pada tingkat jasa boga atau restoran buah labu kuning diolah dan dipasarkan kembali sudah menjadi aneka olahan makanan dari labu kuning dan di export4. Hasil yang didapatkan dari export labu kuning selanjutnya digunakan sebagai biaya produksi oleh petani untuk memproduksi labu kuning.

12. Tahapan- tahapan budidaya dan penanganan pasca panen dan pemasaran hasil komoditi Terung ( mekanisme tahapan budidaya dari persiapan lahan benih hingga pasca panen dan pemasaran hasil yaitu : Penyiapan Lahan (Pengolahan Tanah)Persiapan lahan budidaya terong meliputi pembajakan dan penggaruan tanah, Pembuatan bedengan selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 20 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan mulsa PHP, pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 60 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir. Tata cara pengolahan tanah untuk bertanam terung adalah sebagai berikut: Bersihkan rumput rumput liar ( gulma ) dari sekitar lahan Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30 40 cm hingga berstuktur gembur Tanah dikeringanginkan selama beberapa hari agar menjadi matang benar Olah tanah untuk kedua kalinya sambil membentuk bedengan bedengan selebar 100 120 cm dan jarak antar bedengan 40 60 cm, kemudian permukaan bedengan diratakan Buat lubang tanam dengan jarak 60 cm x 70 cm atau 70 cm x 70 cm secara berbaris dan berpasangan ataupun bentuk segi tiga Sebarkan pupuk kandang sebanyak 15 20 ton / hektar atau pupuk organik super TW plus 4 5 ton / hektar, kemudian campurkan merata dengan tanah Bedengan diratakan dan dirapikan kembali,sehingga siap ditanami menurut system biasa ( non mulsa ).2.3.2. Penyiapan Benih dan PembibitanTanaman terung diperbanyak dengan biji-bijinya. Untuk lahan seluas satu hektar di perlukan benih (biji) sekitar 150-300 gr. Benih dapat dengan mudah dibeli di toko-toko sarana produksi pertanian atau memproduksi biji sendiri di kebun.Bila akan memproduksi benih terung dari kebun sendiri, pilihlah buah yang telah matang di pohon, keadaan pohon induk sehat dan produktif, serta berasal dari varietas atau kultivar unggul. Tata cara pengambilan biji untuk dijadikan benih adalah mula-mula buah terung dibelah dan diambil biji-bijinya, kemudian biji tersebut dikeringkan selama beberapa waktu hingga kadar airnya 12 %. Benih segera dimasukkan kedalam botol berwarna dan ditutup rapi untuk disimpan ditempat yang kering dan teduh.Syarat benih terung yang baik adalah biji bernas, daya kecambah diatas 85%, dan tidak tercampur dengan benih varietas tanaman lain. Sebagian petani ada yang mempraktekkan penanaman terung secara langsung dari biji yang disebar (ditugalkan) di kebun. Cara demikian akan membutuhhkan jumlah benih yang lebih banyak dari cara disemai dahulu, yakni 1 kg/ha. Disamping itu, pemeliharaan bibit akan sulit pada areal yang cukup luas dibandingkan dengan di pesemaian.Tata cara pembibitan terung di pesemaian adalah sebagai berikut: Memilih tempat persemaian : Pilih lokasi persemaian yang tanahnya ringan, subur, gembur dan dapat menahan air dengan baik. Tidak mengandung penyakit yang berbahaya, dan bukan bekas penanaman fanili secara berulang-ulang pada lahan tersebut. Membuat bedengan persemaian : Bersikan tanah dari rumput-rumput liar maupun batu kerikil dengan alat bantu cangkul. Tetapkan ukuran persemain selebar 100-120 cm dan panjangnya tergantung keadaan lahan atau kebutuhan. Olah tanahnya dengan cangkul sedalam 30 cm hingga gembur. Pada tanah liat atau tanah berat dapat ditambahkan pasir secukupnya. Sebarkan pupuk kandang yang telah matang dan halus (diayak ) sebayak 2 kg/m2 sambil dicampur merata dengan tanah, kemudian permukaan bedengan diratakan dan disiram dangan air bersih hingga cukup basah. Pesemaian Pelindung bibit di persemaian dapat berupa sungkup yang dipasang setengah lingkaran, dan dapat pula berbentuk tiang-tiang semi permanen. Apabila pelindung pesemaian berupa sungkup, mula-mula tancapkan bilah bambu disebelah kiri dan ujung yang satunya disebelah kanan, sehingga berbetuk setengah lingkaran setinggi minimal 50 cm dari permukaan tanah. Buat taiang-tiang lainnya yang serupah, kemudian antara tiang 1 dengan tiang lainnya dihubungkan dengan bambU yang letaknya horizontal. 2.3.3. PenanamanPersiapan pembibitan budidaya terong membutuhkan rumah atau sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. kemudian benih disemaikan pada polibag. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup menggunakan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP), dijaga dalam keadaan lembab.Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai am 07.00 - 09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka secara penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dan dilakukan setiap pagi. Penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada umur 15 hss (hari setelah semai) dengan dosis dosis terendah. Bibit berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan.

2.3.5. Pemeliharaan Tanaman1. Pengairan Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan keadaan cuaca kering. Hal yang terpenting dalam pengairan ini adalah menjaga tanah tidak kekeringan ataupun tidak terlalu basah. Cara pengairannya, dapat di leb atau disiram dengan alat bantu embrat atau gembor.2. Pemupukan Bersamaan waktunya dengan kegiatan penyiangan dan penggemburan tanah, dilakukan pula pemupukan susulan. Pada tanaman terung kultivar lokal, pemuukan susulan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur 15 hst dan 60 70 hst. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan pada setiap kali pemupukan adalah campuran ZA + TSP + KCL dengan perbandingan 1 : 2 : 1, sebanyak 10 gram/tanaman atau dosis per hektarnya terdiri atas : 1,5 kuintal ZA, 3 kuintal TSP, dan 1,5 kuintal KCL perhektar. Pemberian pupuk tersebut diletakan sejauh 20 25 cm dari batang tanaman, baik cara larikan maupun ditugal. Setelah dilakukan pemupukan, maka pupuk tersebut harus ditutup dengan tanah dan dilakukan penyiraman atau pengairan. Pada tanaman terung jenis hibrida yang berasal dari Jepang dan Taiwan, pemupukan susulan dilakukan sebanyak empat kali. Jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan adalah sebagai berikut:Pemupukan susulan I diberikan pada saat tanaman berumur 15 hst,dan diletakan sekeliling tanaman sejauh 5 cm dari batang.Pemupukan susulan II diberikan pada saat panen pertama,dan diletakan di sekeliling tanaman sejauh 20 25 cm dari batang.Pemupukan susulan III diberikan 10 hari setelah pemupukan susulan II dan pupuk susulan IV diberikan 10 hari setelah pemupukan susulan III. Pupuk tersebut diletakan sejauh 25 cm dari batang tanaman. Untuk meningkatkan produktivitas pembuahan, maka perlu ditambahkan pupuk kocoran berua larutan Urea dan KCL dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 3,5 gram/liter air. Tiap tanaman dikocor dengan larutan pupuk tersebut sebanyak 250 300 cc. Dapat pula disemprot atau dikocor dengan pupuk daun YEASE + sebanyak atau dosis 1 5 cc/lt atau Great 1,2 2,0 cc/lt pada waktu tanaman berumur 10 hst dan diulang 3 5 kali hari sekali.

3. Penyulaman Tanaman yang pertumbuhannya tidak normal atau terserang hama dan penyakit, atau mati, harus segera diganti dengan tanaman ( bibit ) baru yang sehat. Penyulaman ini dilakukan maksimal pada u