Ujian Fais 3
-
Upload
dwiwidyahariska -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Ujian Fais 3
BAB II
LAPORAN PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Nn. PA
Tanggal : Senin, 19 Oktober 2015
Jam : 15.30 WIB
Nama : Nn. PA
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 25 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Jl. Budiman No. 19 RT.007, Desa Budiman,
Kec. Jambi Timur. Kota Jambi
KETERANGAN DARI ALLOANAMNESIS
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 30 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Budiman No. 19 RT.007, Desa Budiman,
Kec. Jambi Timur. Kota Jambi
Hubungan dengan Os : Kakak kandung
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Keterangan/anamnesis dibawah ini diperoleh dari:
1. Pasien sendiri (Autoanamnesis)
2. Alloanamnesis
A. Keluhan utama
Os mengamuk dan memukul orang tua kandungnya.
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
Os mengamuk dan memukul orang tua nya tanpa sebab. Ibu os
dipukul pada malam sebelum os dibawa ke rumah sakit dan pagi hari
sebelum dibawa ke rumah sakit os memukul ayah nya. Os mengaku
memukul orang tuanya dikarenakan os kesal dan emosi mendengar
bisikan-bisikan di telinganya. Os berkata isi bisikan berupa suruhan
agar os memukul orang tuanya. Selain itu os juga sering pergi dan
jalan-jalan sendiri tanpa tujuan dengan menggunakan ojek. Os berkata
bahwa os disuruh dan diajak oleh bisikan agar jalan-jalan dan pergi. Os
berkata bisikan yang didengarnya berupa bisikan laki-laki dan anak
perempuan yang berasal dari rumahnya dan tetangganya. Selain itu os
juga melihat bayangan berupa anak kecil yang dinamakan nova, os
berkata bahwa nova sering mengganggu os dan mengajak bermain os
seperti berkenalan dan makan. Os mulai mendengar bisikan dan
melihat bayangan sejak os berhenti dari sekolah SMA kelas 1 sekitar
3-4 tahun terakhir.
C. Riwayat Penyakit Terdahulu
Os pernah di rawat di rumah sakit jiwa 4 bulan lalu dikarenakan os
mengamuk dan memukul kedua orang tuanya, os dirawat selama 1
bulan dan diberikan obat clozapin, risperidon dan hexymer.
D. Riwayat Medis dan Psikiatris Lain
a. Gangguan Mental atau Emosi
Terdapat riwayat gangguan mental dan emosi sebelumnya.
b. Kondisi Medik
Tidak ada riwayat penyalahgunaan zat (NAPZA) dan tidak ada riwayat
penggunaan alkohol serta rokok
c. Gangguan Neurologik
Tidak ada trauma kepala, kejang dan kehilangan kesadaran
d. Gangguan psikosomatik
Tidak terdapat riwayat alergi, asma, keluhan gastrointestinal yang
berulang kali.
E. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat Pranatal dan perinatal
Os dilahirkan secara normal dan cukup bulan dibantu oleh bidan di
Puskesmas Putri Ayu.
Ibu Os tidak pernah mengalami masalah saat mengandung dan
melahirkan Os. Ibu Os tidak pernah menggunakan alkohol dan
penyalahgunaan zat lain selama mengandung Os.
b. Masa Kanak-kanak awal (Lahir – usia 3 tahun)
Pertumbuhan fisik : Normal
Riwayat minum ASI : Os ASI eksklusif selama 6 bulan
Perkembangan os : Berjalan, berbicara, perkembangan bahasa dan
tumbuh gigi normal sesuai dengan anak pada
umumnya.
c. Masa Kanak-kanak menengah (usia 3 tahun – 11 tahun)
Os menjalani masa TK nya di TK Al-qoriyah dan SD 163 Kota Jambi.
Os termasuk anak yang pintar, tidak mengalami gangguan dalam
proses belajar dan tidak pernah melanggar aturan.Os pernah menjadi
juara di kelas. Os tidak memiliki banyak kawan dikarenakan os
merupakan anak yang pendiam dan tertutup.
d. Masa Kanak-kanak akhir
1. Hubungan sosial
Semasa SMP os memiliki teman-teman dan bersosialisasi seperti
biasa, namun semasa SMA os kembali menjadi remaja yang
tertutup, tidak mau bergaul dan sering di olok-olok oleh kawan-
kawan nya.
2. Riwayat sekolah
Os mengalami perkembangan pembelajaran sesuai seperti anak
seusiaya, os tidak memiliki ganggaun dalam proses belajar. Os
bersekolah di SMP 10 dan SMEA Attaufik. Tetapi os berhenti
sekolah setelah kelas 1SMA.
3. Perkembangan kognisi dan motorik
Os tidak mengalami gangguan dalam hal keterampulan intelektual
dan perkembangan motorik lainnya.
4. Masalah emosi dan fisik saat remaja
Os berkata tidak sanggup untuk melanjutkan sekolah dikarenakan
beberapa hal yaitu os merasa malu dan sering di olok-olok oleh
kawan-kawan nya karena tidak memiliki apa-apa dan termasuk
anak yang kurang mampu dalam ekonomi karena bersekolah
dengan jalan kaki dan tidak memiliki handphone, os semakin
merasa malu setelah mendapat nilai ujian akutansi nya dengan
angka nol.
5. Riwayat psikoseksual
Os mengalami pubertas seperti anak seusianya perkembangan
organ kelamin sekunder dan ketertarikan terhadap lawan jenis pada
usia 12 tahun, , os tidak pernah berpacaran dan merasa malu-malu
dengan lawan jenis.
6. Latar belakang agama
Os mendapat pendidikan agama yang cukup dari orang tuanya dan
mejalankan ibadah dengan cukup.
7. Aktivitas sosial
Os mendapatkan masalah ia jarang untuk bercerita masalah
tersebut kepada orang terdekatnya.
8. Kehidupan seksual
Selama ini os tidak pernah pacaran dan mengalami kelainan
seksual.
9. Riwayat pernikahan
Os belum pernah menikah.
10. Riwayat kriminal
Os tidak pernah berurusan dengan polisi maupun pengadilan
menyangkut hal-hal kriminal
e. Masa Dewasa
1. Riwayat pekerjaan
Os tidak memiliki pekerjaan, kesehariannya os membantu
ibunya berjualan nasi goreng.
2. Riwayat pernikahan dan hubungan
Os belum pernah pacaran dan belum menikah.
3. riwayat pendidikan
pendidikan terakhir merupakan kelas 1 SMA.
4. riwayat agama
Os pemeluk agama islam dan os cukup taat dalam
melaksanankan perintah dan menjauhi larangan agamanya.
5. riwayat sosial
Os meruapakan orang yang pendiam sehingga os tidak
memiliki banyak teman dan os merasa dirinya tidak disukai
oleh tetangganya.
6. riwayat hukum
os tidak pernah memiliki riwayat kriminal.
7. riwayat seksual
os tidak memiliki gangguan seksual dan kejahatan seksual
maupun penganiayaan seksual.
F. Riwayat Keluarga
Strukur keluarga yang tinggal dengan Os saat ini
No Nama L/P Usia Hubungan Sifat
1
2
3
4
Tn. P
Ny.S
Tn. E
Tn. W
L
P
L
L
57 th
55 th
28 th
25 th
Ayah kandung
Ibu kandungKakak
Kakak
Baik, perhatian dengan os, penyayang
Tegas, jarang dirumah karena jualanBaik, sering memberi uang osBaik, sering memberi uang os
Os merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, os merupakan anak
bungsu yang manja dengan orang tuanya. Os dibesarkan oleh kedua
orang tua kandung dalam lingkungan sosio-kultur jawa. Status sosial
ekonomi keluarga os sendiri termasuk dalam kategori menengah
kebawah dan kehidupan Os didominasi oleh agama islam. Ayah os
bekerja sebagai tukang ojek. Ibu os bekerja sebagai penjual nasi
goreng. Penyakit keturunan dalam keluarga tidak ada maupun
gangguan jiwa yang dialami oleh anggota keluarga juga tidak ada.
Saat ini os tinggal bersama orang tua dan kakak-kakaknya. Os
merupakan anak yang sangat manja dengan orang tua dan kakaknya,
namun semenjak os mendengar bisikan os menjadi kurang dekat
dengan keluarganya, os menjadi mudah emosi, mengamuk, memukul
orang di sekitarnya sembari mengeluarkan kata-kata kotor.
GENOGRAM
Laki-laki
Perempuan
Os
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan
os berpenampilan sesuai usia, memakai pakaian denganbaik dan rapih,
kebersihan diri terjaga, roman muka tampak sedih dan diam.
2. Perilaku dan sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif dan kontak mata dengan pemeriksa baik. os dapat menjawab
pertanyaan dan menceritakan keluhannya.
3. Karakteristik bicara
Os berbicara spontan ketika ditanya dengan pemeriksa. Intonasi jelas dan
volume nya dapat didengar. Semua pertanyaan yang diajukan Os dijawab
dengan kemampuan berbahasa yang cukup sehingga tidak ada hendaya
dalam berbahasa.
4. Tingkah laku dan aktivitas psikomotor
Selama wawancara pasein terlihat pendiam dan pemalu.
B. Mood dan Afek
1. Mood : mood mengalun
2. Afek : afek labil
3. Kesesuaian afek : Sesuai
C. Sensorium dan Kognisi
1. Kesadaran : Kompos mentis
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Memori
a. Jangka panjang : baik
b. Jangka sedang : baik
c. Jangka pendek : baik
d. Segera : baik
4. Konsentrasi dan kalkulasi : baik
5. Membaca dan menulis : baik
6. Berpikir abstrak : baik
7. Informasi dan intelegensia : baik
8. Impulsivitas : terganggu
D. Persepsi
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : auditorik (+), visual (+)
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
Arus pikiran : jawaban relevan, pikiran lambat, perhatian baik
Bentuk pikiran : Koheren
Isi pikir : preokupasi untuk minta uang, memeiliki
waham curiga kepada tetangga dan teman-
temannya. Os merasa bahwa bisikan yang ia
dengar berasal dari tetangganya. Os juga
curiga kepada teman-teman nya bahwa teman-
temannya tidak suka dirinya.
F. Wawasan terhadap penyakit : Tilikan derajat 4, os menyadari
dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi
tidak memahami penyebab sakitnya.
G. Taraf dapat dipercaya :pemeriksa memperoleh bahwa
jawaban os dapat dipercaya.
H. Pemeriksaan psikologik penunjang :tidak dilakukan.
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
B. Pemeriksaan fisik
STATUS INTERNUS
1) Keadaan Umum
Sensorium : Compos mentis
Suhu : 36,4°C
Nadi : 81x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Turgor :< 2 detik
Berat Badan : 62 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Status Gizi : Normoweight
2) Sistem Kardiovaskular : tidak ada kelainan
3) Sisem Respiratorik : tidak ada kelainan
4) Sistem Gastrointestinal : tidak ada kelainan
5) Sistem Urogenital : tidak ada kelainan
6) Kelainan Khusus : tidak ada kelainan
STATUS NEUROLOGIKUS
1) Motorik
- Tonus : eutoni
- Klonus : tidak ada
- Refleks fisiologis : +/+ normal
- Refleks patologis : -/-
- Kekuatan : otot lengan +5/+5, otot tungkai +5/+5
2) Sensibilitas : tidak ada kelainan
3) Susunan Saraf Vegetatif : tidak ada kelainan
4) Fungsi Luhur : tidak ada kelainan
5) Kelainan khusus : tidak ada kelainan
Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Os datang ke poli Psikiatri RSJ Jambi dengan keluhan utama
mengamuk dan memukul orang tua nya. Os memukul orang tuanya karena
kesal dan emosi mendengar bisikan-bisikanyang menyuruh untuk
memukul di telinganya. os juga sering pergi dan jalan-jalan sendiri tanpa
tujuan dengan menggunakan ojek karena disuruh dan diajak oleh bisikan.
Os berkata bahwa bisikan yang didengar os berupa bisikan laki-laki dan
anak perempuan yang berasal dari rumahnya dan tetangganya. Os juga
melihat bayangan berupa anak kecil yang dinamakan nova, nova sering
mengganggu dan mengajak bermain os. Os mulai mendengar bisikan dan
melihat bayangan sejak os berhenti dari sekolah SMA kelas 1 sekitar 3-4
tahun terakhir.
Saat wawancara berlangsung penampilan os rapih, afek tampak sedih
dan diam. Os merupakan anak yang pendiam dan jarang bergaul namun
manja dengan orang tuanya.Os berhenti sekolahsaat kelas 2 SMA, semasa
SMA os malu dan sering di olok-olok oleh kawan-kawan nya karena tidak
memiliki apa-apa dan termasuk anak yang kurang mampu dalam ekonomi
karena bersekolah dengan jalan kaki dan tidak memiliki handphone, os
semakin merasa malu setelah mendapat nilai ujian akutansi nya dengan
angka nol.
VI. FORMULA DIAGNOSTIK
Evaluasi Diagnostik Multiaksial
Diagnostik Aksis I
- Pada Os ini tidak terdapat kelainan fisik dan riwayat trauma dan
tidak terdapat gangguan fungsi kognitif, berbahasa dan perilaku
yang menandai adanya disfungsi otak, sehingga Os ini bukan
menderita gangguan mental organik.
- Pada Os ini tidak terdapat tanda intoksikasi akut, sindrom
ketergantungan maupun gejala putus obat, sehingga Os ini bukan
menderita gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif.
- Pada Os ini terdapat halusinasi auditorik berupa suara laki-laki dan
anak perempuan yang menyuruh os untuk memukul dan pergi
jalan-jalan. Os memiliki halusinasi visual yang bernama nova, os
merasa dipengaruhi oleh kekuatan dari bisikan yang didengarnya.
Os juga memiliki waham curiga dengan orang lain seperti tetangga
dan lainnya. Keluhan sudah dirasakan sejak SMA kelas 2.Sehingga
Os ini memenuhi kriteriaumum skizofrenia
- Pada Os ini selain memenuhi kriteria umu skizofrenia, os juga
memiliki gejala yang khas pada halusinasi auditorik nya serta
waham dikendalikan. Sehingga Os ini memenuhi
kriteriaskizofrenia paranoid.
Diagnostik Aksis II
- Pada masa kanak-kanak hingga remaja Os pendiam dan jarang
bergaul, os tidak memiliki banyak kawan dan hubungan yang
akrab, dan os senang beraktivitas sendiri di kamar.Maka diagnosis
aksis II ialah gangguan kepribadian skizoid.
Diagnostik Aksis III
- Pada pemeriksaan fisik dan neurologis cukup baik, didapatkan
keadaan umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Maka
pada aksis III tidak ada diagnosis.
Diagnostik Aksis IV
- Ossering diolok-olok oleh kawan nya. Maka ada aksis IV
ditemukan diagnosis adalah terdapat masalah berkaitan dengan
psikososial dan lingkungan lain (teman).
Diagnostik Aksis V
- Dari sisi gejala, pada Os terdapat beberapa gejala sedang dan
disability sedang dalam fungsi, secara umum masih baik. Maka
pada aksis V Os termasuk GAF Scale 60-51. GAF scale Os dalam
1 tahun terakhir adalah 70-61.
VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F.20.0. Skizofrenia paranoid
DD/ (F00) gangguan mental organik
DD/(F10) Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan
zat psikoaktif
Aksis II : F.60.1. Gangguan kepribadian schizoid
Aksis III : Dalam batas normal
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan psikososial dan lingkungan lain
Aksis V : GAF saat ini 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang
GAF tertinggi satu bulan terakhir 70-61 beberapa gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik
VIII. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologi : Terdapat kelainan pada neurotransmitter seperti
dopamine yang meningkat.
2. Psikososial
Masalah yang berkaitan dengan psikososial dan lingkungan lainnya
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Os ini memiliki prognosis untuk fungsi kehidupannya adalah dubia ad
bonam karena pemeriksaan internus nya dalam batas normal dan orang tua
os peduli dengan os.
Quo ad fungsional : Dubia ad bonam
Untuk prognosis fungsionalnya ialah dubia ad bonam, karena dengan
adanya dukungan keluarga yang sangat memperhatikan kondisi kesehatan
Os dan sangat mendukung untuk kesembuhan Os.
X. RENCANA TERAPI MENYELURUH
1. Farmakoterapi:
Diberikan :
- Psikofarmaka yang diberikan adalah obat golongan tipikal yaitu
halloperidol untuk mengatasi gejala positif pada pasien ini. Selanjutnya
diberikan juga Chlopromazine untuk mengambil efek sedatifnya, dan
Trihexiphenidil untuk mencegah terjadinya EPS.
- Halloperidol tab 5 mg 2x1 tab/hari, Chlopromazine tab 100 mg dosis 2x1,
dan Trihexiphenidil tab 2 mg 2x1
2. Psikoterapi :
- Terapi perilaku.
- Terapi kelompok.
- Psikoterapi suportif: memberiakan kehangatan, empati, pengertian, dan
optimistik.
Pemberian terapi melalui beberapa teknik :
- Ventilasi,.
- Sugestif.
- Reassurance.
- Bimbingan.
- Konseling.
- Terapi kerja.
2. PEMBAHASAN
Menurut PPDGJ-III, Skizofrenia adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab
dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya.1
TERAPI
1. Farmakologi
a. Obat Anti-Psikosis Tipikal
Karakteristik :
Generasi lama, Memblok reseptor dopamine D2, Efek samping EPS besar,
Efektif untuk mengatasi gejala positif
Golongan obat :
1. Phenothiazine : Chlorpromazine, Perphenazine, Trifuoperazine,
Fluphenazine, Thioridazine, Pimizone
2. Butyrophenone : Haloperidol
3. Diphenul-butyl-piridine : Pimozide
Kontraindikasi 7
1. Penyakit hati (hepatotoksik)
2. Penyakit darah (hematotoksik)
3. Epileps (menurunkan ambang kejang)
4. Kelainan jantung (menghambat irama jantung)
5. Febris yang tinggi (thermoregulator diSSP)
6. Ketergantungan alcohol (penekanan SSP meningkat)
7. Penyakit SSP (Parkinson, tumor otak)
8. Gangguan kesadaran disebabkan CNS-depresan (kesadaran makin
memburuk
Efek samping 7
1. Sedasi dan inhibisi psikomotor
2. Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik; mulut
kering, kesulitan miksi & defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, TIO
meningkat, gangguan irama jantung)
3. Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut,akhatisia, sindrom Parkinson :
tremor, bradikinesia, rigiditas)
4. Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia), metabolic (jaundice),
hematologic (agranulositosis), biasanya untuk pemakaian jangka panjang
Cara penggunaan 7
1. Pemilihan obat :
Pemilihan obat anti-psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang
dominan dan efek samping obat.pergantian obat disesuaikan dengan
dosis ekivalen
Apabila obat anti-psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis
dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka waktu yang memadai
dapat diganti dengan obat anti-psikosis lain dengan dosis ekivalennya,
dimana profil efek sampingnya belum tentu sama
Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti-psikosis sebelumnya baik
dapat digunakan kembali
2. Pengaturan dosis :
Perlu dipertimbangkan :
Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2 – 4 minggu
Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2 – 6 jam
Waktu paruh : 12 – 24 jam (pemberian 1- 2 X /hari)
Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari
efek samping sehingga tidak begitu menggangu kualitas hidup pasien7
3. Cara pemberian :
Dosis awal sesuai dengan dosis anjuran dinaikan setiap 2 – 3 hari
dosis efektif (timbul sindrom psikosis) dievaluasi setiap 2 minggu dan
bila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar 8 – 12
minggu diturunkan setiap 12 minggu dosis maintenance
dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun tapering off (dosis diturunkan
tiap 2-4 minggu) stop7
4. Lama pemberian :
a) Pasien sindrom psikosis (multiepisode) terapi maintenance ± 5
tahun
b) Pada umumnya pemberian obat antipsikosis sebaiknya dipertahankan
selama 3 bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis mereda
sama sekali
c) Untuk psikosis reaktif singkat penurunan obat secara bertahap setelah
hilang gejala dalam kurun waktu 2 minggu- 2 bulan.7