UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI...

67

Transcript of UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI...

Page 1: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan
Page 2: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061)

Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan (Closed Books/Notes)

Bagian A. Pilih 4 dari 8 soal berikut (@ 20%)

1) Dalam kaidah muamalah yang menjadi dasar aturan transaksi ekonomi Islam, segala

aktivitas ekonomi adalah dibolehkan kecuali yang jelas dilarang. Karena itu

memahami ekonomi dan keuangan Islam lebih mudah dibentuk dengan mengetahui

apa saja yang terlarang dalam aktivitasnya.

a. Sebutkan tiga alasan atau cara identifikasi transaksi yang terlarang dalam

ekonomi Islam, dan alasan mana yang menjadi inti pengembangan produk

keuangan Islam sehingga para ahli keuangan Islam saat ini memfokuskannya

b. Sebutkan metode-metode transaksi yang diberikan oleh ekonomi Islam sehingga

bisa menjadi alternatif transaksi yang dilarang

Jawaban:

A. identifikasi 1, mengetahui objek apa yang haram obyek untuk ditransaksikan, untuk

mengetahui objek yang haram ditransaksikan, harus mengetahui dalilnya dari sumber hukum

Islam (Al-Quran, hadits, ijma, dan qiyas), transaksi tersebut tidak terdapat larangannya, maka

hukumnya mubah. Selain itu, mengetahui illat (sifat dasar dari sesuatu) dari transaksi tersebut.

Misalnya haramnya khamr dalam Islam. Illat diharamkannya khamr adalah karena

memabukkan. Maka segala sesuatu yang memabukkan hukumnya haram.

Identifikasi 2, mengetahui cara transaksi yang haram yang seperti apa. Cara transaksi yang

haram adalah yang melanggar prinsip “an taradin min kum” yaitu setiap transaksi harus

didasarkan pada prinsip “kerelaan antara kedua belah pihak”. Contoh transaksi yang

diharamkan adalah tadlis (penipuan), dimana terdapat asymmetric information salah satu pihak

tidak mengetahui informasi yang diketahui oleh pihak lainnya. Kemudian juga melanggar

prinsip “laa tazhlimuna wa la tuzhlamun” yaitu jangan menzalimi dan jangan dizalimi. Sifat

transaksi mendzalimi antara lain:

• Gharar: dimana terdapat informasi yang timpang dari kedua belah pihak,

Page 3: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

• Ikhtikar: produsen mengambil keuntungan diatas harga jual dengan cara mengurangi

supply di pasar (menimbun barang) agar harga produk naik.

• Bay’ najasy: produsen menipu konsumen dengan menciptakan permintaan palsu,

sehingga seolah olah banyak permintaan dan harga produk naik.

• Riba: Tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya padanan yang

dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.

• Maysir: Salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain (zero sum game)

• Risywah: Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan

hak-nya.

Identifikasi 3.

Tidak sah atau lengkap akad transaksinya. Suatu transaksi tidak sah/lengkap akad-nya jika:

Tidak terpenuhi rukun dan syarat akad, Terjadi ta’alluq, dan terjadi shafqatain fi al-shafqah.

Rukun dan syarat akad tidak terpenuhi

– Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam sebuah transaksi yaitu pelaku, objek, dan ijab-

kabul.

– Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi rukun (sufficient condition). Misal:

pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum (mukallaf).

Ta’alluq

– Terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan, sehingga berlakunya akad

1 tergantung pada akad 2. Contoh: transaksi bai’ al-’inah, tawarruq.

Shafqatain fi al-shafqah

– Suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian mengenai

akad mana yang berlaku.

B. Metode Alternative

terdapat dalil dalam Al Quran dalam surat Al Baqarah ayat 275 yaitu “Allah menghalalkan jual

beli dan mengharamkan riba”. Salah satu transaksi yang paling sering kita lihat di era modern

adalah transaksi berbasis riba. Karena itu, alternative transaksi yang dilakukan adalah

transaksi-transaksi jual beli seperti: Bay’ as-salam, bay’ al istishna, murabahah, mudharabah,

bay’ as sharf, dll.

Sedangkan untuk akad akad pelengkap yang dapat menjadi alternative adalah seperti akad

wadiah, qardh, wakalah, kafalah, hawalah, rahn.

Mengapa akad bay’ menjadi akad alternative? Dalam transaksi-transaksi berbasis jual beli,

Page 4: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

seperti Murabahah, ijarah, salam dan istisna, rate of return adalah positif dan ditetapkan

diawal. Pre-determined rate of return dari transaksi- transaksi berbasis jual beli ini membuat

mereka terlihat sangat mirip dengan instrument berbasis bunga. Hasil akhir keduanya adalah

identik. Namun dalam kenyataannya tidak demikian, terdapat perbedaan signifikan antara

keduanya.

Transaksi jual-beli tidak mengandung pembiayaan langsung dan pinjaman. Mereka

adalah transaksi pembelian, penjualan atau sewa yang mengandung barang dan jasa riil.

Syariah menerapkan sejumlah kondisi untuk validitas transaksi- transaksi ini untuk menjamin

bahwa penjual (financier) juga berbagi resiko dan untuk menjamin bahwa transaksi ini tidak

berubah menjadi transaksi pembiayaan dan pinjaman berbasis bunga, seperti adanya

ketentuan bahwa penjual harus memiliki dan menguasai barang yang dijual. Dengan demikian

pembiayaan melalui akad Islam hanya bisa ekspansi seiring dengan kenaikan perekonomian

riil. Yang ditetapkan diawal adalah harga dari barang dan jasa yang dijual, bukan tingkat

bunga. Sekali harga telah ditetapkan, maka hal tersebut tidak bisa dirubah meskipun terdapat

keterlambatan pembayaran terkait hal-hal yang tidak diperkirakan.

2) Sistem finansial Islam secara umum dicirikan oleh dua karakter utama: (i)

Pelarangan riba; dan (ii) Pelarangan gharar.

a. Jelaskan konsep riba dan gharar, dan jelaskan mengapa dilarang

Jawaban:

Secara istilah, riba artinya adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara batil.

Tambahan ini diperoleh oleh salah satu pihak tanpa ada resiko tertentu yang ditanggung.

Riba dilarang karena:

1. Riba memungkinkan seseorang memaksakan pemilikan harta dari orang lain tanpa ada

imbalan. Keuntungan yang akan diperoleh pihak peminjam masih “dalam perjudian”,

belum tentu datang, sedangkan pemungutan “tambahan” dari peminjam adalah hal

yang pasti, tanpa resiko;

2. Riba menghalangi pemilik modal ikut serta berusaha mencari rizki, karena ia dengan

mudah membiayai hidupnya cukup dengan bunga. Hal ini akan membawa kemunduran

masyarakat;

3. Bila riba diperbolehkan, masyarakat dengan maksud memenuhi kebutuhannya, tidak

segan-segan meminjam uang walau berapapun tinggi bunga-nya. Hal ini akan merusak

tata hidup tolong-menolong, saling menghormati, sifat-sifat baik manusia dan perasaan

berhutang budi;

Page 5: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

4. Dengan riba, pemilik modal menjadi semakin kaya, peminjam semakin miskin. Jika riba

dibenarkan, orang kaya akan menindas orang miskin

Gharar: Gharar adalah ketidakpastian yang membuat objek akad (kuantitas dan kualitas,

harga, waktu penyerahan) menjadi tidak pasti. Contoh: menjual anak sapi yang masih dalam

kandungan, kasus ijon, menjual barang yang hilang, dll. Secara teknis ekonomi, gharar

(taghrir) adalah adanya ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi (unknown to

both parties)

–Bentuk, jenis, sifat dan jumlah objek akad tidak diketahui secara jelas

–Objek akad tidak ada dan belum dimiliki, atau ada namun tidak bisa diserahterimakan

–Harga (tsaman) atau upah (ujrah) dari objek akad tidak diketahui secara jelas

Dalam perspektif ekonomi, pelarangan bay al-gharar (jual beli gharar) dapat dipandang

sebagai pelarangan memperdagangkan resiko (trading in risk) yang terpisah dari underlying

transactions dan sifatnya tidak penting.

Gharar dilarang karena:

1. Pelarangan gharar akan mencegah individu terlibat dalam transaksi yang implikasi

keseluruhannya tidak diketahui secara pasti oleh para pihak (asymmetric information).

2. Transaksi dengan ketiadaan informasi yang memadai seperti ini berpotensi

menguntungkan satu pihak diatas kerugian pihak lain, sehingga melanggar prinsip

saling kerelaan yang menjadi fondasi utama transaksi.

3. Untuk alasan yang sama, semua jenis kebohongan, penipuan dan ketidakjujuran dalam

transaksi tercakup dalam pelarangan gharar.

4. Tujuan utama pelarangan gharar ini adalah menghindarkan individu dari exposure

yang berlebihan terhadap resiko yang tidak penting.

b. Jelaskan mengapa karakater utama di atas menjadi ciri sistem keuangan Islam ?

Jawaban:

Sistem finansial secara umum berdiri diatas dua aktivitas utama yaitu transfer kredit dan

transfer resiko, dimana tanpa dua aktivitas ini sistem finansial tidak akan berfungsi. Sedangkan

karakter utama sistem keuangan islam pelarangan riba dan gharar. Pelarangan Riba secara

esensial bermakna pelarangan “trading in credit”. Pelarangan Gharar secara esensial bermakna

pelarangan “trading in risk”. Karena aktivitas keuangan umumnya terdiri atas trading in credit

Page 6: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

dan trading in risk, maka sistem keuangan islam yang melarang gharar dan riba melarang kedua

mekanisme tersebut.

3) Perbankan Islam

a. Jelaskan perbedaan konsep perbankan Islam dengan perbankan konvensional!

b. Mengapa pembiayaan murabahah (mark-up) jauh lebih populer dan disukai

dibandingkan pembiayaan mudharabah (profit-loss sharing)? Jelaskan baik dari

sisi pengusaha (demand) maupun dari sisi bank (supply).

Jawaban:

A. Jelaskan perbedaan konsep perbankan Islam dengan perbankan konvensional!

Karakteristik Perbankan Islam Perbankan Konvensional

Moral

Dimension

Sistem nilai dan moralitas Islam (akhlak

dan adab)

Tidak ada dimensi moral

yang terlibat

Money

Treatment

Uang sebagai alat tukar, bukan sebagai

komoditas

Uang sebagai komoditas

Oriented Keberkahan, profit, dan manfaat sosial Profit

Application of

Interest Rate

Dilarang Digunakan sebagai

instrumen utama

Relation

Between Bank

and Debtor

Dianggap sebagai mitra bisnis Debitur-Kreditur

Evaluation of

Debtors

Berdasarkan partisipasi dalam

mengelola risiko

Berdasarkan

creditworthiness dan

jaminan

Fine on Late

Payment

Tidak ada denda, karena denda termasuk

dalam riba dan karenanya dilarang

Ada denda, bahkan bunga

dapat dibebankan pada

denda, yang mana

menambah jumlah utang

yang harus dibayar

Scope of

Business

Harus dalam bisnis yang sah menurut

syariah, dan tidak membahayakan

masyarakat

Setiap jenis bisnis

diperbolehkan, tidak ada

pertimbangan etis atau

moral atas jenis bisnis yang

terlibat, kriteria utama

Page 7: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

hanya menghasilkan

keuntungan yang cukup

Trading

Derivatives

Product

Dilarang karena dianggap memiliki

unsur gharar dan maysir

Transaksi derivatif dalam

berbagai bentuk

diperbolehkan

Banking

Performance

Oversight

Memiliki dewan direksi, komite audit

(audit internal), dan dewan pengawas

Syariah (DPS)

Memiliki dewan direksi dan

komite audit (Tidak adanya

DPS)

Connectivity

between the

real sector and

the financial

sector

Semua produk pembiayaan

berhubungan dengan sektor riil kecuali

utang atau pinjaman (qardh), dan karena

uang tidak dianggap sebagai komoditas,

maka setiap peredaran uang berbanding

lurus dengan sirkulasi barang dan jasa

riil

Sistem bunga menimbulkan

kesenjangan antara sektor

riil dan sektor finansial

B. Mengapa pembiayaan murabahah (mark-up) jauh lebih populer dan disukai

dibandingkan pembiayaan mudharabah (profit-loss sharing)? Jelaskan baik dari sisi

pengusaha (demand) maupun dari sisi bank (supply).

Pembiayaan murabahah (mark-up) lebih disukai karena dinilai lebih mudah dikelola,

lebih menguntungkan, dan lebih rendah risikonya baik dari sisi bank maupun nasabah. Hal

ini bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan risiko non-performing financing

sebagaimana yang lebih riskan terjadi pada pembiayaan mudharabah. Pembiayaan

mudharabah sendiri pada dasarnya memiliki banyak tantangan, di antaranya yaitu:

a) Asymmetric information: Bank dan pengusaha tidak memiliki informasi yang sama

tentang proyek, dimana pengusaha memiliki motif dan insentif untuk mengeksploitasi

keunggulan informasi yang dimilikinya

b) Masalah adverse selection: Pengusaha dengan potensi keuntungan tinggi cenderung

memilih pembiayaan berbasis utang karena cost of capital dari utang perbankan

dipandang murah. Sebaliknya, pengusaha dengan potensi keuntungan rendah, bahkan

berisiko tinggi mengalami kerugian, akan cenderung memilih pembiayaan berbasis

ekuitas

Page 8: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

c) Masalah moral hazard: Keunggulan informasi dapat membuat pengusaha berlaku

curang dengan melakukan upaya-upaya yang menguntungkan mereka di atas

keuntungan bank

4) Pasar Modal Islam

a. Jelaskan perbedaan pasar modal Islam dan pasar modal konvensional

b. Mengapa pasar modal islam dianggap first best instrument of risk sharing

Jawaban:

A. Jelaskan perbedaan pasar modal Islam dan pasar modal konvensional

Pasar modal Islam adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam

kegiatan transaksinya, yang mana terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, perjudian,

spekulasi, dll. Sedangkan pasar modal konvensional tidak memperhatikan hal itu, baik dari

segi transaksi, sumber pendanaan perusahaan, maupun sarana investasi.

Pasar Modal Islam Pasar Modal Konvensional

Investasi pada perusahaan yang

berkegiatan usaha sesuai dengan prinsip

Islam (Bukan jasa keuangan riba,

minuman keras, rokok, dll)

Investasi pada perusahaan untuk semua

kegiatan usaha

Mekanisme transaksi sesuai dengan

syariah

Mekanisme transaksi secara

konvensional (terdapat bunga/riba,

dapat mengandung transaksi gharar,

maupun spekulatif)

Prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa Perangkat suku bunga

Orientasi keuntungan baik untuk dunia

maupun akhirat

Orientasi keuntungan secara general

Hubungan dengan nasabah berbentuk

kemitraan

Hubungan dengan nasabah berbentuk

kreditur-debitur

Ada Dewan Pengawas Syariah Tidak ada Dewan Pengawas Syariah

B. Mengapa pasar modal islam dianggap first best instrument of risk sharing?

Pasar modal Islam dianggap sebagai first best instrument of risk sharing maksudnya

adalah pasar modal Islam memiliki keunggulan dalam hal investasi. Keunggulan tersebut

Page 9: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

dalam hal kualitatif maupun kuantitatif. Dalam hal kualitatif, pasar Modal Islam sejalan

dengan syariat Islam yang mana terbebas dari riba, lebih pasti dalam artian terhindar dari

gharar, maupun diperkuat oleh payung hukum di antaranya 11 Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan (POJK) terkait pasar modal syariah. Dalam hal kuantitatif, keuntungan investasi

syariah pada pasar modal Islam dalam angka tidak kalah dibandingkan dengan produk

konvensional. Adanya konsep kerjasama secara syariah yang mana kerjasama tersebut

tidak akan merugikan kedua belah pihak. Pada saat perusahaan menghasilkan keuntungan,

maka investor akan dibagi keuntungan atau dividen saat saham diperdagangkan. Selain itu,

investasi dalam pasar modal syariah juga digunakan sebagai sarana aktivitas kegiatan

sosial, yang mana keuntungan tidak hanya dirasakan oleh para nasabah, melainkan juga

untuk orang lain, sekaligus mampu menjadi penggerak kualitas perekonomian di Indonesia.

5) Teori Moneter Islam

a. Jelaskan proses penciptaan uang di system ekonomi konvensional dan jelaskan

keburukannya bagi perekonomian

b. Apa solusi Islam dari permasalahan yang ada di system moneter konvensional!

Jawaban:

A. Proses Penciptaan Uang di Konvensional melalui Fractional Reserve Banking (PPT

EKI pertemuan 8, Pak Yusuf)

• Ketika bank menahan semua deposito sebagai cadangan (reserve), dan tidak melakukan

aktivitas kredit, maka bank tidak memberi pengaruh pada jumlah uang beredar (100%

reserve banking).

• Namun jika bank menahan hanya sebagian dari deposito dalam cadangan, tidak sejumlah

100%, maka bank menciptakan uang beredar melalui kredit yang diciptakannya

(fractional-reserve banking).

Gambar Credit Creation dari FRB (PPT PKPI pertemuan 2)

Page 10: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

● Keburukan (PPT Emonis Pertemuan 5, Pak Yusuf)

Kelemahan →

Permasalahan utama dalam sistem uang kertas adalah inflasi dan instabilitas nilai uang karena

ketiadaan disiplin moneter yang inheren dalam sistem.

• Ekspansi moneter dalam sistem uang fiat adalah tidak terbatas dan sepenuhnya berada dalam

diskresi pemerintah.

• Pemerintah memiliki motif, insentif dan kewenangan untuk mendapat tambahan penerimaan

secara mudah hanya dengan sekedar mencetak uang kertas.

Tantangan → Tantangan terbesar dalam sistem uang fiat adalah menemukan pengganti bagi

konvertibilitas uang kertas terhadap uang koin logam mulia, yang memberikan fungsi yang

sama: mempertahankan tekanan yang inheren dan efektif kepada pemerintah agar menahan

diri untuk tidak menjadikan pencetakan uang dan inflasi sebagai sumber penerimaan negara.

B. Solusi Islam

Sistem Moneter dan Keuangan yang Bebas dari Riba (trading in credit) dan Gharar (trading in

risk) (no riba and no gharar) → PKPI pertemuan 2

6) Public Finance

a. Jelaskan posisi Islam tentang budget deficits dan utang pemerintah!

b. Apa saja instrument-instrument yang disediakan Islam untuk membiayai budget

deficits!

c. Jelaskan peranan sukuk sebagai instrumen Islam untuk mobilisasi dana publik!

Jawaban:

Page 11: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

a) Secara umum, pinjaman publik diperbolehkan sebagai solusi ketika terjadi budget deficit atau

kondisi mendesak, serta lebih diperuntukkan untuk tujuan produktif (non-konsumtif).

*Catatan historis (sumber PPT KPI pertemuan 12, Bu Rahmatina)

→ Utang/pinjaman dari publik juga pernah dilakukan oleh Nabi untuk membiayai kepentingan

perang dan kebutuhan sosial lainnya pada masa awal Islam.

→ Menurut Ibnu Majah, pada masa perang Hunain, sempat terjadi budget deficit karena banyak

mualaf

sehingga pengeluaran zakat melebihi penerimaannya. Rasulullah SAW kemudian meminjam 40.000

dirham pada masyarakat dan membayarnya kembali setelah kembali dari perang. Pada kesempatan

lain, beliau memungut zakat setahun sebelumnya dari pamannya Abbas.

* Menurut Beik (2015), utang publik harus didasarkan pada prinsip-prinsip sbb:

1. Utang publik merupakan alternatif/sumber keuangan publik Islam terakhir setelah

semua sumber lainnya tidak bisa mencukupi kebutuhan negara.

2. Utang publik harus sesuai dengan kemampuan negara untuk membayarnya →

Perlu ditetapkan batas atas proporsi utang terhadap GDP

3. Instrumen utang publik tidak boleh mengandung unsur riba dan variabelnya

lainnya yang tidak sesuai syariah.

b) Instrumen:

Instrumen utang publik tidak boleh mengandung unsur riba dan variabelnya

lainnya yang tidak sesuai syariah.

- Sukuk. Penerbitan sukuk di Indonesia, baik sukuk negara maupun sukuk korporasi,

diperbolehkan dengan dasar adanya kebutuhan untuk membiayai defisit anggaran dan

kebutuhan untuk membiayai perusahaan → SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN)

c) Peran sukuk untuk mobilisasi dana publik

● Tujuan (sumber PPT Bu Rahmatina, KPI 12)

• Pembiayaan APBN

• Pembiayaan pembangunan proyek

● Peran (sumber PPT Bu Rahmatina, KPI 12)

• Diversifikasi sumber pembiayaan APBN.

• Membiayai proyek-proyek Pemerintah.

• Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara.

• Memperluas basis investor.

• Memperkaya alternatif instrumen investasi.

• Mengembangkan pasar keuangan syariah.

• Menyediakan sukuk benchmark.

Page 12: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

7) Zakat dan Wakaf

a. Bagaimana zakat bisa berperan dalam membantu pengentasan kemiskinan

b. Apa keunggulan wakaf sebagai sebuah instrument yang bisa menghadirkan

kesejehteraan di masyarakat?

Jawaban:

a) Zakat memiliki peruntukan wajib untuk fakir miskin. 8 golongan yang berhak menerima

zakat antara lain adalah fakir, miskin, amil (pengelola zakat), mualaf, riqab (budak),

gharimin (orang2 yang berhutang), fii sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), ibnu

sabil/musafir (orang yang sedang melakukan perjalanan jauh). Al Quran menyebutkan

bahwa fakir dan miskin sebagai kelompok pertama dan kedua dalam penerima zakat, yaitu

orang yang mendapat prioritas utama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu tujuan

zakat adalah untuk pengentasan kemiskinan. Zakat menjadi instrument yang dapat

membantu pengentasan kemiskinan, karena dalam mekanisme konvensional, seperti pajak,

tidak diharuskan untuk dialokasikan bagi proyek pembangunan kemiskinan. Sedangkan

zakat diwajibkan untuk disalurkan kepada 8 golongan tersebut, dan 2 kategori fakir dan

miskin menjadi prioritas utama.

Dalam perekonomian Islam dimana zakat diterapkan, maka masyarakat akan terbagi dalam

dua kelompok pendapatan yaitu pembayar zakat dan penerima zakat. Kelompok

masyarakat wajib zakat (muzakki) akan mentransfer sejumlah proporsi pendapatan mereka

ke kelompok masyarakat penerima zakat (mustahiq). Hal ini secara jelas akan membuat

pendapatan disposable (disposable income) mustahiq meningkat. Peningkatan pendapatan

disposabel akan meningkatkan konsumsi dan sekaligus mengizinkan mustahiq untuk mulai

membentuk tabungan. Dalam jangka panjang, transfer zakat akan membuat ekspektasi

pendapatan dan tingkat kekayaan mustahiq meningkat yang pada gilirannya membuat

konsumsi mereka menjadi lebih tinggi lagi.

b) Wakaf memiliki sifat yang abadi atau kekal, artinya bahwa nilai manfaat dari wakaf ini tidak

boleh habis. Karena nilai manfaat dari wakaf tidak boleh habis, maka nilai manfaat tersebut

dapat disalurkan terus menerus kepada penerima manfaat. Aset wakaf dapat

diproduktifkan, sehingga hasil manfaat dari asset wakaf produktif ini dapat digunakan

secara langsung untuk meningkatkan kapasitas masyarakat miskin, seperti: pemberian

beasiswa untuk pendidikan dan training; pengajian dan pendidikan keagamaan, dll; subsidi

kesehatan, meliputi obat, jasa medis dan rawat inap; pembelian aset produktif dan modal

kerja. Selain itu, wakaf juga tidak terbatas untuk pembangunan rumah ibadah seperti yang

masih ada pada stigma masyarakat. Wakaf asset dapat berupa wakaf dalam bangunan

gedung, jalan, saluran air atau sumur, dan asset publik lainnya yang dapat membantu

kesejahteraan masyarakat.

Page 13: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Bagian B. Pilih 2 dari 9 soal berikut (@10%)

1) Jelaskan konsep maqasid syariah dan kaitannya dengan produktifitas dan larangan

menyia-nyiakan sumberdaya!

Jawaban:

Menurut Prof. Wahbah Az-Zuhaili, maqashid syariah adalah tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan dalam setiap penerapan ketentuan hukum. Tujuan-tujuan tersebut dalam

mewujudkan kemashlahatan manusia yang terletak pada perlindungan terhadap agama

(hifzhuddin), jiwa (hifzhunnafs), akal (hifzhul-aql), keturunan (hifzhunnasl), dan

harta/kekayaan (hifzhul-maal)

Kaitan dengan larangan menyia-nyiakan sumberdaya → Pada dasarnya hal ini ditujukan

untuk menjaga harta/kekayaan dan agama. Menyia-nyiakan sumber daya akan membuat

sumber daya yang ada tidak terpakai secara sia-sia dan justru akan merugikan dalam perspektif

ekonomi. Selain itu, dalam hal agama, perbuatan ini dilarang karena pada akhirnya nanti

manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas harta yang dimilikinya, yaitu dari mana

diperolehnya, dan bagaimana dikelola maupun dibelanjakannya. Oleh karena itu, sumber daya

ataupun harta yang dimiliki perlu dikelola sesuai dengan prinsip Islam, dan dalam hal-hal baik

yang diridhai oleh Allah.

Kaitan dengan produktifitas → Sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk

meningkatkan produktifitas. Produktifitas dalam hal ini menekankan untuk memenuhi

kebutuhan individu sekaligus merealisasikan kemandirian umat. Dalam tingkatan individu,

terpenuhinya ‘kecukupan’ bagi individu secara sempurna berdasarkan kelayakan keadaan

sesuai dg zaman dan lingkungannya. Dalam tingkatan umat/negara, terpenuhinya kemampuan,

keahlian, dan prasarana yang dengannya manusia bisa melaksanakan urusan agama dan

dunianya. Dengan ini kita dapat memanfaatkan sumberdaya secara efektif untuk mencapai

kesejahteraan dalam masyarakat. Hal ini mengindikasikan terjaganya agama, harta, dan

keturunan.

2) Jelaskan bagaimana posisi pelarangan riba, aqidah, zakat, konsep kepemilikan dan

akhlaq dalam rancang bangun ekonomi Islam

Jawaban:

Pelarangan riba Menjadi fondasi dalam sistem finansial Islam yang mana

melarang riba namun tidak melarang profit sebagai return untuk

usaha wirausahawan dan modal finansial

Page 14: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Aqidah Agama menjadi visi sosial ekonomi karena ia mendefinisikan

kesejahteraan dan menjadi jangkar bagi keinginan ekonomi

yang tanpa batas. Islamic worldview menjadi visi kehidupan

manusia, yang berfokus pada tauhid. Tauhid tidak sekadar

percaya kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, namun juga

percaya bahwa Allah menciptakan kehidupan dengan sebuah

tujuan yang jelas, bukan tanpa tujuan.

Zakat Merupakan salah satu instrument fiskal Islam dalam

membangun ekonomi Islam, yang mana memiliki fungsi alokasi,

distribusi, sekaligus stabilisasi dalam perekonomian

Konsep

Kepemilikan

Mengakui adanya sistem kepemilikan pribadi, wakaf, dan

kepemilikan bersama untuk barang-barang yang diperlukan

dalam memenuhi hajat hidup orang banyak

Akhlaq Tata kelakuan yang mengatur segala perilaku umat muslim

dalam membangun ekonomi Islam, dengan memperhatikan

perbuatan yang dianjurkan maupun dilarang dalam syariat

Islam

Dengan adanya hal-hal di atas, rancang bangun ekonomi Islam diharapkan dapat

mencapai misi yang utama yaitu falah, yang mana tercapainya kesejahteraan bagi

seluruh makhluk di bumi tanpa memandang agama, ras, gender, maupun kebangsaan

3) Jelaskan perbedaan Riba dan Profit dalam konteks keuangan Islam ?

Jawaban:

Dalam konteks keuangan Islam, perbedaan antara keduanya yaitu riba dilarang karena tidak

ada padanan nilai pertukaran yang dibenarkan, sedangkan profit dibolehkan karena adanya

padanan nilai yang setara (’iwad) dalam hal:

a. Effort (Al-kasb): Mengambil atau mengolah tanah dari sumber daya alam lainnya secara

langsung

b. Risk (Al-ghurm): Keuntungan hanya dapat dibenarkan ketika pihak-pihak yang terlibat

bersedia menanggung risiko kerugian (Al-ghunmu bi al-ghurmi)

c. Liability (ad-dhaman): Hasil usaha hanya dapat dibenarkan ketika pihak-pihak yang

terlibat menanggung beban atau kewajiban (Al-kharaj bi ad-dhaman)

Profit dalam konteks keuangan Islam

Page 15: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Pelarangan riba (trading in credit)

4) Jelaskan perbedaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf

Jawaban

- Zakat adalah kewajiban finansial yang diambil dari harta orang kaya dan diserahkan ke

orang miskin. Yang berhak mengambilnya adalah penguasa atau pemerintah melalui

orang yang disebut Al Qur’an sebagai al ‘amilina ‘alaiha(‘amil zakat) yaitu mereka yang

mengurusi urusan zakat; memungut, menjaga, menyalurkan, dan menghitungnya

(Qaradhawi, Fiqh az-Zakat). Zakat wajib disalurkan kepada 8 golongan dalam Al Quran

yaitu: fakir, miskin, amil (pengelola zakat), mualaf, riqab (budak), gharimin (orang2

yang berhutang), fii sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), ibnu sabil/musafir

(orang yang sedang melakukan perjalanan jauh).

- Sedekah memiliki sifat yang sukarela. Berbeda dengan zakat yang wajib. Sedekah

memiliki berbagai bentuk. Sedekah jariyah, wakaf, dan infaq termasuk bagian dari

sedekah.

- Infaq mencakup pengeluaran dalam bentuk harta benda, sedangkan sedekah mencakup

pengeluaran baik dalam bentuk harta benda maupun bentuk lainnya.

- Wakaf memiliki sifat yang kekal abadi dan nilai manfaatnya tidak boleh berkurang.

Harta benda yang diwakafkan adalah harta yang memiliki daya tahan lama dan/atau

manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi.

5) Jelaskan perbedaan antara Takaful dan Asuransi

Jawaban:

Hakikatnya asuransi adalah mekanisme transfer resiko

Asuransi → Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 pihak/lebih, dimana

pihak penanggung mengikatkan diri kepada yang tertanggung, dengan menerima

premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada yang tertanggung karena

kerugian, kerusakan atau ikehilangan, keuntungan yang diharapkan, atau tanggung

Aktivitas ekonomi riil

WaktuNilai tambah

ekonomiFinancial

return

Aktivitas ekonomi riil

Nilai tambah ekonomi

Financial return

Page 16: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

jawab hukum kepada pihak ke-3 yang mungkin akan diderita tertanggung, yang

timbul dari peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran

yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yg dipertanggungkan.

Dalam asuransi konvensional, terdapat ketidakjelasan (gharar) apakah di masa

mendatang, peserta akan mengklaim premi atau tidak. Apabila klaim tidak dibuat

oleh salah satu pihak, maka seperti zero sum game (maysir). Selain itu, asuransi

konvensional tidak memiliki standar syariah dalam mengelola dananya, maka dana

dapat didepositokan ke instrument keuangan non syariah atau bisnis non halal

Takaful → takaful memiliki makna saling menanggung, sebagai aktivitas saling memikul

resiko diantara sesama orang, sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi

penanggung atas resiko yang dihadapi saudaranya. Asuransi syariah atau biasa

disebut takaful adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara

sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau dana kebajikan

(tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu

melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Prinsip utamanya adalah

takaful (saling menanggung), dan taawun (saling tolong menolong). Sistem asuransi

syariah bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-

musibah oleh sekelompok tertanggung kepada orang yang tertimpa musibah

tersebut. Karena asuransi syariah diawasi oleh DSN MUI, maka terdapat aspek2 halal

yang harus diperhatikan seperti pengelolaan dana harus ke deposito syariah dan

bisnis yang halal.

6) Berbeda dengan keuangan konvensional yang mekanismenya diatur dengan

instrumen bunga, konsep sektor keuangan komersil Islam seperti bank dan pasar

modal dilakukan dengan prinsip risk sharing. Jelaskan

Jawaban:

Setiap usaha di sektor riil selalu memiliki peluang kegagalan menghasilkan return, jadi jika

pemilik kapital ingin ikut mendapat profit maka dia harus ikut menanggung resiko kegagalan

sektor riil ini, ini esensi sistem bagi hasil, profit sharing terjadi karena adanya risk-sharing

→ Keuntungan dilegitimasi dengan keterlibatan dalam aktivitas ekonomi riil. Return atas suatu

aset hanya untuk pihak yang mengelola dan bertanggung jawab atas aset tersebut, dan pihak

lain yang tidak menanggung kewajiban tersebut tidak berhak atas return tersebut.

Sistem bagi hasil maka dipandang sebagai sistem yang Islami karena ia memberikan keadilan

bagi semua pihak: pemilik kapital mendapatkan keuntungan jika pengusaha sukses, pengusaha

tidak menanggung seluruh kerugian ketika mengalami kegagalan usaha

Page 17: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

(EKILA pertemuan 9, Pak Yusuf)

(sumber: PPT Mikroekonomi Islam pertemuan 10)

7) Instrumen pada sektor keuangan sosial Islam memiliki posisi yang sangat penting

dalam sejarah perkembangan ekonomi Islam. Walaupun demikian saat ini

pengembangan ekonomi sosial Islam masih tertinggal dari ekonomi komersilnya.

Kenapa hal ini bisa terjadi, Jelaskan.

Jawaban:

Pengembangan ekonomi sosial Islam masih tertinggal dari ekonomi komersial

mungkin ini sedikit bisa diulas Islamic Philanthropy (PKPI pertemuan 11)

Mungkin alasannya karena Literasi dan sumber daya manusianya yang belum qualified dan

belum terstandarisasi (dari nadzir untuk wakaf dan Amil Zakatnya), serta sistemnya yang

belum kondusif (?) → karena masih banyak masyarakat yang memilih mengalokasikan dana

zakat dan sodaqoh ke lembaga informal atau melalui sektor informal (langsung ke tetangga,

tanpa pencatatan, dll) (balik lagi ini terkait dengan literasi masyarakat juga).

Page 18: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

8) Jelaskan bagaimana Ibnu Khaldun menganalisis naik turunnya perekonomian suatu

bangsa? Apa yg membedakan model Ibnu Khaldun dengan model yang ada dalam

ekonomi konvensional.

Jawaban:

Model Ibnu Khaldun

G menjadi variabel dependent

karena fokus analisis Ibnu Khaldun

adalah menjelaskan jatuh

bangunnya sebuah negara atau

peradaban. Menurut Ibnu

Khaldun, kekuatan dan kelemahan

suatu pemerintahan bergantung

pada kekuatan dan kelemahan

otoritas politik (wazi’) yang dikandungnya. Dalam jangka panjang, otoritas politik (G) harus

menjamin kesejahteraan rakyat (N) dengan menyediakan lingkungan yang kondusif untuk

pembangunan (g), distribusi pendapatan (W), dan penegakan keadilan (j) melalui

implementasi syariah (S).

Diagram sirkular diatas dinamakan Dynamic Model yang diciptakan oleh Umer Chapra dengan

mengintisarikan pemikiran Ibnu Khaldun tentang faktor-faktor dalam ekonomi pembangunan

Page 19: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

dalam bukunya “Muslim Civilization: The Causes of Decline and the Need for Reform” (lebih lanjut

baca dalam buku tersebut mulai halaman 18).

Cara memahami model:

6 faktor ekonomi pembangunan (G, S, N, W, j&g) saling berinteraksi satu sama lain dalam untuk

menciptakan kemajuan peradaban (pembangunan ekonomi).

Akan ada satu faktor (bisa faktor yang mana saja) yang bisa menjadi menjadi pemicu pada

faktor lain. Maka dari itu, antara faktor-faktor tersebut ada arah pergerakannya yang

dilambangkan dengan panah, baik di lingkaran luar, lingkaran dalam, maupun dalam bintang.

→ Artinya satu faktor tersebut bisa mempengaruhi faktor mana saja. Misalnya G sebagai pemicu

(munculnya pemerintahan yang baik dan amanah), bisa mempengaruhi langsung ke S (hukum

syariah ditegakkan dengan baik dan tanpa pandang bulu), atau bisa mempengaruhi langsung

ke N (masyarakat bekerja lebih produktif karena percaya ada pemerintahan yang amanah yang

tidak akan berbuat sewenang-wenang mengambil harta), atau bisa mempengaruhi langsung ke

W (sumber daya alam dimanfaatkan dengan efektif dan efisien), atau juga bisa mempengaruhi

ke j&g (pembangunan fisik yang merata di seluruh negeri).

→ Sehingga hanya karena satu faktor sebagai pemicu, sangat mungkin untuk mempengaruhi

faktor-faktor lain yang akhirnya tercipta pembangunan ekonomi.

→ Namun juga perlu diketahui bahwa adanya pemicu salah satu faktor tersebut bukan hanya

menyangkut hal-hal baik saja, melainkan bisa juga hal-hal buruk dari satu faktor kemudian

menyebar kepada faktor lain dengan mekanisme sama seperti diatas, yang kemudian bisa

membuat kemunduran ekonomi.

(sumber: Pertemuan 13 Makroekonomi Islam dan Rangkuman I-LIB IBEC)

Page 20: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

UAS EKSYAR 17-18

No. 1 Bobot Soal 40% a. Jelaskan homo economicus sebagai model perilaku manusia dalam ekonomi konvensional!

Bandingkan dengan homo ethicus dan homo Islamicus.

b. Jelaskan bagaimana motivasi dan preferensi konsumsi dalam Islam berbeda dengan

konsumsi konvensional! Bandingkanlah konsep utility dan mashlahah.

a. Homo economicus merupakan penyerdehanaan model perilaku ekonomi manusia dalam

ekonomi konvensional yang mengatakan dan menyamaratakan bahwa manusia sebagai

individu ekonomi yang memiliki sifat-sifat berikut: perfect self-interest (hanya memikirkan

dan memaksimumkan kesejahteraan sendiri), perfect rationality (memiliki rasionalitas

yang tidak terbatas), dan perfect information (memiliki informasi yang sempurna). Asumsi-

asumsi ini menciptakan manusia sebagai pelaku ekonomi yang berlaku secara independen,

tidak kooperatif, individualis, dan terisolasi dari komunitas atau masyarakat. Namun,

dalam perkembangannya.Wawasan psikologi memberi banyak pencerahan kepada ilmu

ekonomi tentang teori perilaku manusia, antara lain:

• Manusia tidak selalu rasional. Kesalahan sistematis yang sering dibuat manusia

antara lain: (i) kepercayaan diri yang terlalu berlebihan (overconfident), (ii)

memberi bobot yang terlalu besar pada sejumlah kecil observasi yang menyentuh

perasaan (vivid observations), dan (iii) cenderung menginterpretasikan bukti-bukti

untuk mengkonfirmasi kepercayaan yang telah mereka miliki (reluctant to change).

• Manusia peduli pada nilai-nilai keadilan, dimana nilai-nilai ini secara sederhana

diabaikan dalam teori-teori ekonomi.

• Manusia tidak konsisten sepanjang waktu, khususnya untuk keputusan-keputusan

yang membutuhkan pengorbanan dimasa sekarang untuk manfaat di masa depan.

• Berbagai penelitian di bidang psikologi menunjukkan sejumlah bias dalam perilaku

manusia yang diakibatkan oleh: (i) optimisme (dan bahkan pikiran-pikiran khayal)

tentang masa depan, (ii) kepercayaan yang terlalu berlebih-lebihan

(overconfidence), (iii) kecenderungan bahwa orang lain memiliki pikiran yang

sama dengan kita (the false consensus effect), dan (iv) kenyataan bahwa apa yang

kita ketahui dan mempengaruhi kita ternyata tidak diketahui oleh orang lain (the

curse of knowledge).

Kegagalan pemodelan perilaku manusia sebagai homo economicus kemudian menciptakan

model ekonomi yang berbasis perilaku (behavioral models). Pemodelan ini menciptakan

manusia sebagai homo ethicus, dimana manusia juga memperoleh kesejahteraan moral dan

emosional dengan adanya melakukan kewajibannya terhadap orang lain serta memiliki

tanggung jawab dan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan-tujuan sosial. Homo

ethicus merupakan manusia yang bersifat altruistik, kooperatif, jujur, dan dapat dipercaya,

karena pada homo ethicus, yang dipentingkan bukan hanya self-interest. Adapun homo

Islamicus berbeda dengan homo ethicus, karena pemodelan perilaku homo Islamicus

diturunkan dari al-Qur’an dan hadits. Homo Islamicus memiliki komitmen untuk mencapai

huquq terhadap God’s interest, social interest, environmental interest, dan self-interest

bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraannya pada level moral dan emosional saja,

tetapi sebagai kewajiban yang melekat pada dirinya sebagai seorang Islamic man. Lebih

dari itu, kesejahteraan dari mencapainya tidak hanya dirasakan di dunia, namun juga

ditujukan untuk memaksimumkan kesejahteraannya di akhirat. Dari bertindak, Islamic

Page 21: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

man juga tidak hanya digerakkan oleh moral dan emosional saja, namun juga al-Qur’an

dan hadits, sehingga semua orang secara ideal akan memiliki perilaku yang sama.

b. Motivasi konsumsi dalam perspektif Islam adalah untuk memaksimumkan maslahah

dengan melakukan konsumsi berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan, dan

mengasumsikan bahwa Islamic man memiliki nafsu yang terkendali, rasionalitas dalam

memilih, dan maka maslahah/tujuan konsumsi tadi dapat dilihat secara objektif, terukur

dan terbatas. Adapun preferensi konsumsi dalam perspektif Islam terbagi dalam empat

tingkatan pilihan, yaitu: (i) pilihan tingkatan pertama yang membagi konsumsi untuk dunia

dan pengeluaran karena Allah (untuk akhirat); (ii) pilihan tingkatan kedua yang membagi

konsumsi untuk masa depan dan saat ini; (iii) pilihan tingkatan ketiga yang membagi

konsumsi menjadi konsumsi primer (dharuriyyat), konsumsi sekunder (hajiyyat) dan

konsumsi tersier (tahsiniyyat); dan (iv) pilihan tingkatan keempat yaitu pilihan antar barang

substitusi.

Perbandingan maslahah dan utility: (i) kriteria maslahah bersifat objektif karena ditentukan

oleh syariah dan karenanya maslahah individu meskipun subjektif (dalam arti masing-

masing individu yang menentukan apakah sebuah barang/jasa memiliki maslahah

untuknya), akan konsisten dengan maslahah masyarakat, berbeda dengan utility individu

yang seringkali konflik dengan utility masyarakat. Konsep maslahah mendasari seluruh

aktivitas ekonomi, tidak hanya konsumsi namun juga produksi dan perdagangan. Utility

hanya tujuan konsumsi, sedangkan tujuan produksi adalah laba. Membandingkan utility

antar individu adalah tidak mungkin karena sifat-nya subyektif. Namun perbandingan

maslahah bisa dilakukan, setidaknya perbandingan dalam tingkatan maslahah yang

berbeda.

No. 2 Bobot Soal 40%

a. Jelaskan konsep produksi dalam ekonomi konvensional. Jelaskan bagaimana mereka

bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

b. Jelaskan filosofi dari kewajiban bekerja dan motivasi melakukan aktvitas ekonomi

produktif dalam Islam! Jelaskan apakah motivasi profit maximization mendapatkan

pembenaran dalam Islam.

c. Jelaskan perilaku produsen Islam dan dampaknya terhadap struktur perekonomian Islam.

a. Konsep produksi dalam ekonomi konvensional yang bertentangan dengan ekonomi Islam

1. Profit maximization assumption: motivasi produksi dalam Islam pada dasarnya

tidak hanya berorientasi pada profit, karena Islamic economic man mengutamakan

huquq dalam kehidupan dan aktivitas ekonominya, sehingga profit maximization

assumption tidak berlaku dalam ekonomi Islam.

2. Pareto optimality: hal ini bertentangan dengan konsep ekonomi Islam karena

adanya pengabaian distribusi pendapatan yang adil, karena titik yang optimal dalam

pareto optimum bisa berada dimana saja termasuk pada titik dimana sumber daya

hanya dikuasai oleh satu orang dalam perekonomian.

3. Given demand hypothesis: permintaan pasar yang tidak selalu mencerminkan

permintaan sebagian besar orang (terutama pada perekonomian dimana sebagian

kecil orang menguasai sebagian besar ekonomi) dan karenanya produksi barang

Page 22: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

yang merespon permintaan ini tidak memenuhi kriteria maslahah untuk

kepentingan banyak orang serta maqashid syariah, karena barang yang daruriyat

dan dibutuhkan banyak orang - yang terkadang tidak tercermin dalam permintaan

pasar - tidak diutamakan dalam produksi.

b. Bekerja merupakan bagian dari beribadah dan ikhtiar manusia sebagai tujuannya

diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Oleh karenanya bekerja menjadi wajib dalam

Islam, terutama karena adanya tujuan yang ingin dicapai dari bekerja yang pada tingkat

minimum adalah untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri, kemudian keluarga, kemudian

untuk kemaslahatan masyarakat, kemudian untuk semua makhluk hidup, memakmurkan

bumi dan tingkatan yang paling tinggi adalah bekerja untuk pekerjaan itu sendiri.

Kesemuanya adalah simbol bahwa dalam tujuan penciptaannya sebagai khalifah, manusia

memiliki misi dan motivasi tertentu untuk menghidupkan bumi dengan bekerja. Adapun

profit maximization hanyalah satu bagian dari motivasi bekerja dan berproduksi, namun

tidak menjadi tujuan utama. Profit maximization yang mengabaikan maslahah tidak

memiliki pembenaran dalam perilaku seorang produsen Islami.

c. Seorang produsen Islami akan memproduksi sesuai kerangka maslahah dan maqashid

syariah, dan karenanya memproduksi dan memprioritaskan barang-barang yang

memberikan maslahah terbanyak. Adapun kriteria barang yang akan diproduksi oleh

seorang produsen Islami adalah: (i) hanya barang yang halal yang akan diproduksi; (ii)

produksi barang mewah akan turun secara substansial terutama dalam struktur

perekonomian yang demand riil masyarakatnya masih mencerminkan barang-barang

primer saja; (iii) ekspansi dalam industri yang memproduksi barang-barang kebutuhan

dasar pada perekonomian sebagai perwujudan pemenuhan maslahah sesuai urutannya

(darruriyat atau barang primer akan mendominasi, hajiyyat atau barang sekunder berada

pada prioritas kedua apabila produksi pada barang primer telah terpenuh, tahsiniyyat atau

barang tersier berada pada prioritas terakhir).

No. 3 Bobot Soal 40%

a. Jelaskan mekanisme pasar konvensional! Jelaskan prasyarat yang harus dipenuhi agar

mekanisme pasar konvensional mampu memenuhi tujuan-tujuan normatif.

b. Jelaskan intervensi pasar dalam sistem Islam! Bedakanlah market intervention dan price

intervention dalam perekonomian Islam.

a. Mekanisme pasar konvensional: Paradigma sekuler membawa ekonomi konvensional pada kondisi dimana pasar menjadi satu-satunya determinan efisiensi dan pemerataan dengan mengeliminasi peranan faktor-faktor lain, termasuk nilai-nilai dan institusi sosial. Harga pasar menjadi satu-satunya mekanisme filter dan self-interest menjadi satu- satunya kekuatan motivasi. Sistem berbasis mekanisme pasar menekankan pada: (i) Kebebasan penuh individu untuk mengejar self-interest dan untuk memiliki serta mengelola sumber daya; (ii) Akselerasi ekspansi kekayaan dan produksi maksimum serta pemenuhan keinginan didasarkan pada preferensi individu; dan (iii) Kekuatan pasar memegang kendali utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya dengan peranan “minimum” untuk intervensi pemerintah atau collective value judgments. Interaksi bebas

Page 23: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

antara konsumen dan produsen, dibawah kondisi pasar persaingan sempurna, akan menentukan harga keseimbangan untuk barang dan jasa. Pada titik keseimbangan, kepuasan konsumen (utilities) adalah maksimum, biaya produksi minimum, dan pendapatan faktor (termasuk upah dan laba) adalah maksimum. Dengan demikian, sistem pasar tidak hanya akan menjamin penggunaan sumber daya yang paling produktif (pareto efficient) namun juga harmoni antara private interest dan public interest (kondisi yang paling merata), sehingga juga berimplikasi pada distribusi pendapatan yang paling “equitable”.

Adapun kondisi yang dipenuhi agar mekanisme pasar konvensional dapat mencapai tujuan normatif yaitu: (a) harmoni antara kepentingan individu dan kepentingan sosial;

(b) distribusi pendapatan dan kesejahteraan yang merata; (c) pencerminan dari urgensi keinginan oleh harga; dan (d) persaingan sempurna

b. Cara atau bentuk intervensi pasar dalam sistem ekonomi Islam ditentukan oleh penyebabnya. Adapun dua penyebab yang membenarkan otoritas melakukan intervensi adalah: (i) genuine factors, yaitu perubahan harga yang disebabkan faktor-faktor yang bersifat alamiah (misalkan bencana alam, demand tinggi karena hari raya, dll). Kebijakan yang ditempuh disini adalah market intervention; dan (ii) non genuine factors, yaitu faktor-faktor non-alamiah yang menyebabkan distorsi terhadap mekanisme pasar yang bebas (misalanya monopoli, fake demand, dll) kebijakan yang ditempuh disini adalah dengan menghilangkan penyebab distorsi tersebut, termasuk dengan melakukan price intervention. Perbedaan market intervention dengan price intervention: market intervention mempengaruhi supply dan demand, diperbolehkan baik karena adanya ketidaksempurnaan pasar karena genuine maupun non-genuine factors; sedangkan price intervention merupakan intervensi yang langsung mempengaruhi harganya (misal kebijakan tarif, floor price, atau ceiling price) dan kebijakan ini hanya dibenarkan pada kondisi ketidaksempurnaan pasar disebabkan oleh non-genuine factors.

No. 4 Bobot Soal 40%

Sistem finansial Islam ditujukan untuk menjaga fungsi-fungsi uang dalam perekonomian.

a. Jelaskan pelarangan riba dalam Islam, definisi, makna ekonomi dan implikasi-nya.

Dapatkah anda jelaskan bagaimana riba memisahkan waktu dari aktivitas ekonomi riil ?

b. Jelaskan pelarangan gharar dalam Islam, definisi, makna ekonomi dan implikasi-nya.

Dapatkah anda jelaskan bagaimana gharar memisahkan resiko dari aktivitas ekonomi riil

?

a. Riba adalah tambahan (manfaat) yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya

padanan yang dibenarkan syari’ah atas penambahan tersebut. Terdapat dua transaksi yang

berpotensi menyebabkan riba, yaitu transaksi pertukaran barang ribawi dengan nilai yang

tidak sama yang dapat menyebabkan riba fadhl/riba buyu’ dan transaksi utang dengan

tambahan (bunga) yang dapat menyebabkan riba nasi’ah/qardh/jahiliyyah. Adapun riba

secara ekonomi melanggar kaidah ’keuntungan datang bersama risiko’ dan ’hasil datang

karena adanya usaha’. Dalam kasus riba nasi’ah, keuntungan dan imbal hasil yang

didapatkan terjadi hanya karena penambahan waktu, bukan karena adanya risiko yang

ditanggung atau usaha yang dilakukan oleh kreditor. Hasil usaha yang dilakukan oleh

debitor karenanya tidak berhak diklaim oleh kreditor. Lebih dari itu, uang pada dasarnya

Page 24: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

hanya modal finansial, bukan aset produktif yang dapat disewakan dan karenanya tidak

dibenarkan mengkalim fixed pre-determined return atas uang. Seseorang hanya boleh

mendapatkan profit atas uang yang diberikannya apabila orang tersebut ikut menanggung

risiko (contoh: investasi) atau ikut serta dalam usaha. Karenanya riba berbeda dengan

profit, karena profit memiliki counter-value yang jelas (contoh: effort, liability, risk)

sedangkan riba tidak. Dalam ekonomi, riba bermakna trading in credit yang berarti terdapat

pemutusan waktu dari transaksi riil karena adanya pinjaman berbasis bunga. Bunga

menyebabkan tingkat utang meningkat dari utang pokok yang sebenarnya pada saat

transaksi dilakukan (cost of debt services). Bunga yang terakumulasi membuat utang terus

tumbuh dan menjauhkan sektor keuangan dari transaksi sektor riil.

b. Gharar dalam analisis fiqh mencakup dua aspek yaitu ketidakpastian dan ketidaktahuan.

Secara ekonomi, pelarangan gharar bermakna pelarangan trading in risk atau

memperjualbelikan risiko dan memutuskan risiko dari transaksi riil. Adapun gharar yang

terjadi dalam transaksi bisnis dibenarkan selama gharar tersebut tidak material (tidak dapat

dihindarkan, tidak siginifikan dan tidak disengaja). Implikasi dari pelarangan gharar adalah

pelarangan segala bentuk aktivitas yang bersifat zero-sum activity (transaksi dimana

seseorang mengalami keuntungan di atas kerugian orang lain). Gharar/trading in risk dapat

memisahkan risiko dari sektor riil karena risiko menjadi komoditas yang dapat

diperjualbelikan. Komoditisasi ini kemudian membuat sektor keuangan tumbuh berlipat

ganda tanpa adanya pertambahan dalam sektor riil.

No. 5 Bobot Soal 40% Manajemen moneter dan sistem perbankan berbasis bunga banyak mengalami kegagalan-

kegagalan. Intermediasi finansial Islam menjanjikan stabilitas dan deficit

kesejahteraan dalam perekonomian.

a. Jelaskan bagaimana sistem perbankan berbasis bunga membuat inflasi terus terjadi,

menghambat pencapaian tujuan normatif perekonomian, dan memperburuk distribusi

pendapatan.

• Dalam pembiayaan berbasis utang, tingkat bunga yang dikenakan adalah independen

terhadap kinerja riil si peminjam.

• Dalam sistem ini, bunga dipandang sebagai instrument risksharing yang efisien dalam

menghadapi informasi yang asimetris dan ketika biaya verifikasi rate of return dari

proyek riil adalah besar dibandingkan hasil potensial proyek.

• Dengan pengenaan bunga terhadap utang, biaya pengawasan (monitoring cost) juga

menjadi minimal karena bank tidak memiliki kepentingan terhadap tingkat

keberhasilan proyek si peminjam sepanjang ia tidak memiliki potensi default.

• Secara keseluruhan, dengan kontrak utang berbasis bunga, biaya transaksi (transaction

cost) menjadi lebih murah.

• Kebijakan moneter berbasis bunga tidak efektif mengendalikan jumlah uang beredar dan

inflasi, dan justru berimplikasi ekspansi jumlah uang beredar.

▪ Perbankan konvensional hidup dari interest spread, mendapatkan pendapatan bunga

yang lebih tinggi dari kewajiban bunga dana pihak ketiga yang mereka himpun.

▪ Maka, di tingkat suku bunga berapapun, perbankan akan berusaha meningkatkan laba

dengan cara meminjamkan uang lebih banyak baik ke sektor riil maupun sektor

finansial, atau meningkatkan size of the spread.

Page 25: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

▪ Maka, ekspansi uang beredar dari sektor perbankan bisa terus berlanjut meskipun

ketika suku bunga tinggi.

▪ Sistem perbankan berbasis bunga membawa dampak buruk pada pencapaian tujuan normatif

perekonomian.

• Kriteria utama penyaluran kredit perbankan bunga adalah kemampuan peminjam

untuk menjamin pengembalian pokok dan bunga pinjaman. Penggunaan akhir dari

kredit tidak terlalu mendapat perhatian.

• Dalam sistem seperti ini, kredit akan mengalir ke orang kaya dan sektor pemerintah,

dua kelompok yang dipastikan mampu menjamin pinjaman.

• Pengeluaran kelompok ini tidak selalu efisien dan produktif, dan seringkali sesuai

dengan kepentingan masyarakat dan peradaban.

• Hal ini mendorong inefisiensi modal finansial dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar

sebagian besar masyarakat terlepas dari berlimpahnya sumber daya finansial dalam

perekonomian.

• Sistem bunga juga membuat kesenjangan pendapatan semakin memburuk akibat distribusi

modal finansial yang sangat tidak merata.

• Perbankan konvensional sangat bergantung pada jaminan aset dalam penyaluran

kredit.

• Sehingga, meskipun dana yang dihimpun perbankan berasal dari seluruh kelompok

masyarakat, namun manfaat dana hanya mengalir ke kelompok kaya yang mampu

menjamin kredit.

• Jelaskan two-tier mudharabah model sebagai sistem perbankan Islam yang ideal. Mengapa model ini gagal diterapkan sehingga perbankan syariah kini berevolusi menjadi one-tier

mudharabah model? Dalam model two-tier mudharabah, hubungan antara rabb al-mâl dan mudhârib tercipta melalui kontrak tripartit dimana nasabah penyimpan dana memberikan

Page 26: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

otoritas kepada bank untuk menggunakan dana-nya dengan basis bagi hasil (first-tier mudhârabah) dan bank kemudian bertindak sebagai agen nasabah penyimpan dana untuk masuk ke kontrak dengan pihak lain untuk menjalankan mudhârabah aktual dimana bank bertindak sebagai investor dan pihak lain sebagai pengusaha (second-tier mudhârabah).

• Terjadinya evolusi menjadi one-tier mudharabah dikarenakan sulitnya pihak perbankan dalam

menyalurkan dana melalui kontrak mudharabah saja. Sehingga munculah kontrak yang lain

seperti musyarakah, diminishing musyarakah, murabahah, istishna, salam, dan ijarah.

No. 6 Bobot Soal 40%

Zakat sebagai garda terdepan filantropi Islam memiliki berbagai karakteristik yang membuatnya

diinginkan secara sosial dan ekonomi.

a. Jelaskan konsep filantropi dalam Islam

b. Jelaskan konsep dasar zakat serta implikasi-implikasi ekonomi dari zakat .

c. Jelaskan sistem pengelolaan zakat di dunia Islam kontemporer, khususnya di Indonesia,

dan peran pentingnya dalam perubahan sosial dan kesejahteraan masyarakat.

a. Dalam Islam, kegiatan yang bersifat filantropi tidak hanya menjadi suatu kegiatan

kebajikan dan sukarela, tetapi menjadi suatu kewajiban sendiri. Salah satu materi ekonomi

yang paling banyak disinggung oleh ayat-ayat dalam al-Qur’an adalah terkait dengan infaq

dan shodaqoh, dan karenanya filantropi merupakan bagian yang tidak terpisahkan bahkan

menjadi aktivitas ekonomi yang utama.

b. Zakat adalah salah satu rukun Islam dan wajib dilaksanakan bagi setiap orang yang

memiliki kriteria wajib zakat (akil, baligh, memiliki harta yang berpotensi berkembang,

mencapai nishab, mencapai haul, dll). Dalam Islam, zakat tidak hanya menjadi sarana

redistribusi pendapatan (aktivitas ekonomi) tetapi juga menjadi sarana penyucia harta

terutama dari hak-hak orang lain yang ada dalam pendapatan seseorang. Adapun zakat

didistribusikan untuk golongan tertentu yang telah disebutkan dalam Q.S. 9 : 60 dengan

kelompok prioritas utama adalah fakir dan miskin sebagai bentuk penekanan bahwa

memberantas kemiskinan merupakan hal yang penting dalam ekonomi Islam. Adapun zakat

berimplikasi terhadap beberapa hal dalam ekonomi, yaitu:

i. konsumsi agregat, dalam perekonomian Islam dimana zakat diterapkan, maka

masyarakat akan terbagi dalam dua kelompok pendapatan yaitu pembayar zakat dan

penerima zakat. Kelompok masyarakat wajib zakat (muzakki) akan mentransfer

sejumlah proporsi pendapatan mereka ke kelompok masyarakat penerima zakat

(mustahiq). Hal ini secara jelas akan membuat pendapatan disposabel (disposable

income) mustahiq meningkat. Peningkatan pendapatan disposabel akan

meningkatkan konsumsi dan sekaligus mengizinkan mustahiq untuk mulai

membentuk tabungan. Dalam jangka panjang, transfer zakat akan membuat

ekspektasi pendapatan dan tingkat kekayaan mustahiq meningkat yang pada

gilirannya membuat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi lagi. Tingkat konsumsi

agregat dalam perekonomian Islam akan lebih tinggi karena marginal propensity to

consume/MPC dan average propensity to consume/APC perekonomian Islam lebih

tinggi dibandingkan perekonomian konvensional. Asumsikan bahwa MPC

mustahiq jauh lebih tinggi dari MPC muzakki. Jika kita mentransfer sejumlah

proporsi pendapatan dari kelompok dengan MPC rendah ke kelompok dengan MPC

Page 27: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

tinggi, maka secara alamiah dampak bersihnya adalah positif yaitu MPC akan lebih

tinggi. Lebih jauh lagi, APC kelompok miskin adalah lebih tinggi dari APC

kelompok kaya. Sehingga transfer dari kelompok kaya ke kelompok miskin akan

meningkatkan APC agregat perekonomian;

ii. penawaran agregat, zakat bersifat market friendly karena memiliki tarif yang rendah

dan tetap karena sudah diatur dalam syariat. Sebagai misal, zakat yang diterapkan

pada basis yang luas seperti zakat perdagangan, tarif-nya hanya 2,5%, dan tidak

boleh dirubah. Karena itu zakat tidak mengganggu insentif investasi dan produksi,

serta memberikan kepastian usaha. Zakat juga memiliki tarif berbeda untuk jenis

harta berbeda, dan mengizinkan keringanan bagi usaha dengan tingkat kesulitan

produksi lebih tinggi. Sebagai misal, zakat untuk produk pertanian dari lahan irigasi

tarif-nya 5% sedangkan dari lahan tadah hujan tarif-nya 10%. Tarif zakat barang

tambang bervariasi antara 2,5%, 5%, 10%, dan 20% sesuai dengan perbandingan

antara barang yang dihasilkan dengan usaha dan biaya yang dihabiskan. Sebagai

instrumen fiskal, zakat memberi insentif untuk kemajuan dunia usaha, sehingga

menaikkan output dan menurunkan harga. Pada kasus zakat peternakan misalnya,

secara umum tarif zakat yang berlaku adalah tarif regresif, yaitu tarif yang semakin

menurun seiring jumlah hewan ternak yang semakin besar. Dengan demikian, hal

ini akan merubah producer behaviour dan mendorong tercapainya skala ekonomi

(economies of scale) dengan biaya produksi semakin rendah, sehingga output naik

dan harga turun. Sebagai bentuk intervensi pasar, zakat adalah instrumen yang

memiliki distorsi pasar yang minimal. Pada kasus zakat perniagaan, hal ini terlihat

pada kenyataan bahwa objek zakat adalah keuntungan perdagangan. Dengan

demikian, penerapan zakat tidak mempengaruhi struktur biaya dan tingkat

keuntungan, harga jual dan kuantitas produksi. Upaya perusahaan memaksimalkan

keuntungan akan berjalan beriringan dengan upaya memaksimalkan zakat;

iii. investasi, zakat berdampak positif pada investasi dengan mempenalti penumpukan

dana, sumber daya yang menganggur dan penggunaan sumber daya di aset yang

tidak produktif. Pemilik kekayaaan yang berada diatas nishab harus membayar

zakat setiap tahunnya. Jika kekayaan tidak diinvestasikan secara produktif, maka

nilai kekayaan akan turun dari tahun ke tahun. Dengan riba dilarang, maka

penerapan zakat ini memberi insentif yang kuat bagi pemilik kekayaan untuk

melakukan investasi di sektor riil dalam rangka mempertahankan tingkat kekayaan

mereka. Karena zakat dikenakan terhadap keseluruhan kekayaan, maka selain

mempenalti harta yang menganggur, zakat juga mempenalti penggunaan sumber

daya di aset-aset yang tidak produktif dan tidak berkembang seperti perhiasan emas-

perak, properti mewah dan lain-lain. Dengan demikian, ketika zakat diterapkan,

akan terjadi investment switching dari investasi di aset-aset yang tidak produktif ke

investasi di aset-aset produktif;

iv. efisiensi alokatif., zakat mentransfer sebagian pendapatan kelompok kaya –yang

merupakan bagian kecil dalam masyarakat- ke kelompok miskin –yang merupakan

bagian terbesar dalam masyarakat. Hal ini secara langsung akan meningkatkan

permintaan barang dan jasa dari kelompok miskin, yang umumnya adalah

kebutuhan dasar seperti pangan, sandang dan papan. Permintaan yang lebih tinggi

untuk kebutuhan dasar masyarakat terkait zakat ini, akan mempengaruhi komposisi

produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian, sehingga akan

Page 28: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

membawa pada alokasi sumber daya menuju ke sektor-sektor yang lebih diinginkan

secara sosial. Dalam perekonomian dimana kesenjangan lebar, permintaan pasar

banyak didominasi orang kaya dan pemerintah yang umumnya barang dan jasa non-

primer, sehingga sebagian besar sumber daya tertarik ke sektor-sektor ini, dengan

meninggalkan sektor-sektor yang lebih bermanfaat secara sosial dan lebih

dibutuhkan banyak orang;

v. stabilisasi makroekonomi, belanja dana zakat bisa tidak sama dengan dana zakat

yang terkumpul. Pada saat perekonomian mengalami ekspansi, dimungkinkan

untuk memperoleh surplus dana zakat (zakat surplus). Ketika perekonomian sedang

mengalami resesi, maka hal ini akan membawa kita pada defisit dana zakat (zakat

deficit) dimana defisit ditutup dengan surplus tahun sebelumnya. Dengan demikian,

belanja dana zakat akan bekerja sebagai discretionary fiscal stabilizers. Zakat juga

dapat berfungsi sebagai automatic fiscal stabilizers. Zakat dengan tarif tetap

bertindak sebagai pajak proporsional yang akan menurunkan dampak pengganda

sehingga akan mengurangi fluktuasi output secara otomatis. Di saat yang sama,

zakat yang terkumpul akan dibelanjakan kepada kelompok miskin yang membuat

konsumsi mereka dapat terus berjalan tanpa terpengaruh kondisi ekonomi. Hal ini

membuat pengganda dan output menjadi lebih stabil. Kombinasi fungsi zakat

sebagai pajak proporsional dan tunjangan bagi kelompok miskin, akan meredam

dampak fluktuasi siklus bisnis terhadap perekonomian; dan

vi. penciptaan lapangan kerja ketika modal finansial (uang) dilarang disewakan dan

tidak boleh menuntut klaim sewa (bunga), dan jika dibiarkan menganggur akan

terkena penalti zakat, maka satu-satunya cara bagi uang agar tidak berkurang dan

memperoleh hasil adalah dengan cara terlibat dalam kegiatan wirausaha dengan

bersedia menanggung resiko usaha. Entrepreneurial resources diberi jalan untuk

terlibat bisnis di sektor riil melalui kerangka kemitraan (partnership) bisnis, yang

akan mendistribusikan entrepreneurial risk sehingga semakin banyak potensi

wirausaha yang terserap dan meningkatkan output perekonomian melalui

spesialisasi. Keberadaan institusi jaminan sosial yang dibiayai dari zakat, wakaf dan

infaq, akan menjamin setiap penduduk memperoleh tingkat kehidupan minimum,

sehingga partisipasi dalam entrepreneurial resources akan meningkat.

c. Sistem pengelolaan zakat kontemporer berdasarkn sifat pengelolaan dan sifat

pengumpulannya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

i. Sistem sukarela dengan pengelolaan kolektif yang ditemukan di negara-negara yang

tidak menggunakan hukum Islam sebagai hukum utama dan dengan penduduk

muslim mayoritas (contoh negara: Kuwait, Bangladesh, Bahrain, Yordania,

Indonesia, dan Mesir)

ii. Sistem wajib dengan pengelolaan kolektif yang umumnya ditemukan di negara-

negara yang menggunakan hukum Islam sebagai hukum utama dan pengumpulan

zakat diwajibkan dan dilakukan oleh negara atau otoritas keagamaan dan

perusahaan swasta yang ditunjuk, terdapat sanksi bagi yang tidak membayar zakat

(contoh negara: Sudan, Arab Saudi, Pakistan dan Malaysia)

iii. Sistem sukarela dengan pengelolaan secara individual yang ditemukan di negara-

negara yang tidak menggunakan hukum Islam sebagai hukum utama dan dengan

Page 29: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

penduduk muslim mayoritas maupun minoritas (contoh negara: Indonesia, Afrika

Selatan, Aljazair, dan negara-negara minoritas muslim)

No. 7 Bobot Soal 40%

a. Jelaskan konsep dasar wakaf serta implikasi-implikasi ekonomi dari wakaf.

Jika ditinjau dari segi bahasa maka kata wakaf memiliki arti menahan. Sedangkan menurut

istilah syara’ yaitu menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya

untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya artinya

adalah tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya

disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja. Dalam hukum Islam, wakaf berarti

menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau Nadzir

(penjaga wakaf) baik berupa perorangan maupun embaga, dengan ketentuan bahwa

hasilnya digunakan sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan dalam hukum positif Indonesia

sebagaimana yang dimuat dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 204

tentang wakaf, menjelaskan bahwa, wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk

memisahkan dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Wakaf seharusnya dijadikan

sebagai aset produktif yang dapat menguntungkan mawquf alaih (penerima manfaat wakaf)

dan masyarakat. Dalam keuangan publik Islam, wakaf dikenal sebagai sumber pembiayaan

negara Islam semenjak zaman Rasulullah hingga zaman Ottoman Turki. Implikasi ekonomi wakaf:

• Sebagai instrumen pengendalian harga: Wakaf secara langsung meningkatkan

aggregate supply karena memberikan kesempatan kepada perekonomian untuk

menambah jumlah faktor produksi seperti wakaf lahan pertanian, pasar, dan

barang/fasilitas publik lainnya

• Sebagai instrumen keuangan publik: harta wakaf dapat digunakan sebagai

sumber pendanaan negara

• Peningkatan PPF: Adanya wakaf menyebabkan kapasitas produksi ekonomi

meningkat karena aset (faktor produksi) yang sebelumnya tidak terpakai dapat

diberdayakan

bc.. Jelaskan perbedaan utama zakat dan wakaf.

Jenis harta Harta tertentu sesuai dalil Tidak ada ketentuan

khusus selama harta

bermanfaat

Pengelola Amil zakat Nazhir

Syarat bagi yang Ada Tidak ada

mengeluarkan

Zakat Wakaf

Hukum Wajib Sukarela

Motivasi Menjalankan kewajiban Mendekatkan diri pada

Allah dan memberi

manfaat luas bagi sesama

Page 30: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Penerima 8 golongan Ditentukan oleh pewakaf

Tenggat waktu Diutamakan untuk Yang diberikan kepada

menghabiskan disegerakan penerima adalah manfaat

dari aset/harta wakaf

Kepemilikan setelah Milikmustahik/penerima Milik Allah dan dikelola

dilakukan zakat untuk kepentingan umat

c. Jelaskan masalah wakaf di dunia Islam kontemporer serta strategi pengelolaan wakaf

produktif di era modern.

Dilihat dari sisi pengelolaannya, pengelolaan wakaf masih banyak dilakukan secara

tradisional yaitu pemanfaatannya hanya sebatas sebagai sarana ibadah yang tidak produktif,

seperti masjid dan kuburan. Kemudian, nazhir masih kurang profesional karena tingkat

kemampuan dan manajerial nazhir masih terbatas. Selain itu, nazhir kurang optimal dalam

mengelola wakaf karena nazhir merupakan pekerjaan sampingan dan biasanya didominasi

oleh angkatan tua. Strategi untuk menghadapi masalah ini dapat difokuskan pada

peningkatan peran Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai lembaga yang

bertanggungjawab mengembangkan wakaf di Indonesia. BWI dapat melakukan pembinaan

dan pelatihan untuk para nazhir, serta menerbitkan buku panduan pengelolaan wakaf.

Kemudian, pengelolaan wakaf sebaiknya dilakukan oleh institusi/lembaga wakaf, daripada

dilakukan oleh perseorangan.

d. Bagaimana wakaf bisa menghadirkan kesejahteraan dalam kerangka fiskal Islam!

Wakaf produktif bertujuan untuk mempertahankan fungsi dan manfaat dari aset wakaf,

serta meningkatkan nilai dan kualitas manfaat dari aset wakaf. Wakaf produktif diarahkan

pada proyek komersial yang menghasilkan keuntungan tertinggi dan sesuai syariah. Untuk

menghasilkan barang dan jasa yang memberi pendapatan dari aset wakaf seperti ini

(income-generating waqf), dibutuhkan faktor produksi lainnya seperti aset likuid, tenaga

kerja, modal fisik lain, dan pengelola proyek.

e. Bagaimana Bank sebagai lembaga keuangan bisa berperan mengoptimalkan peran wakaf?

Peranan wakaf tunai: digunakan untuk memenuhi tujuan sosial, antara lain untuk

menyediakan keuangan mikro bagi si miskin. Tokoh-tokoh yang mendukung wakaf tunai: Elgari

(2004) mengusulkan lembaga keuangan bebas bunga (qard hassan) untuk memberi pinjaman ke

kelompok miskin. Modal bank diperoleh dari wakaf tunai dari kelompok kaya. Kahf (2004) dan

Ahmed (2003) mengusulkan keuangan mikro berbasis zakat, wakaf dan sedekah. Return

dari awqaf dan dana sedekah dapat digunakan untuk pembiayaan UKM potensial pada

tingkat subsidi.

No. 8 Keuangan Islam

a. Jelaskan time value of money dalam perspektif Islam!

Page 31: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

b. Jelaskan sikap Islam terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang!

a. Islam tidak memungkiri adanya time value of money – bahwa nilai uang saat ini lebih tinggi dibandingkan nilainya di masa depan. Namun, fenomena valuasi uang di masa depan harusnya menjadi fungsi di waktu itu sendiri, dan bukan diperhitungkan secara fixed-predetermined (ditarik ke depan) dan menjadikannya independen dari risiko yang terjadi sepanjang waktu tersebut . Sebaliknya, untuk membenarkan adanya nilai uang yang lebih tinggi di masa depan harus diperhitungkan sebagai ex- post rate.

b. Inflasi yang dapat menyebabkan turunnya nilai mata uang adalah fenomena moneter yang dapat disebabkan oleh dua sistem keuangan dan moneter konvensional, yaitu fractional reserve banking dan pure fiat monetary system. Pure fiat monetary system telah memungkinkan pencetakan uang yang berlebihan dalam pemerintahan yang tidak disiplin, dan kondisi ini juga dapat diperburuk dengan penggunaan fractional reserve banking dalam sistem perbankan, dimana penciptaan kredit oleh perbankan juga turut berkontribusi terhadap ekspansi moneter. Lebih dari itu, sistem perekonomian berbasis bunga yang menjadikan bunga sebagai justifikasi atas inflasi – yang pada dasarnya interest itu sendiri menyebabkan inflasi – akan menyebabkan fenomena inflasi menjadi tidak pernah terputus (inertia) dan independen dari sektor riil. Oleh dalam sistem ekonomi Islam sistem FRB menjadi tidak ideal – seharusnya sistem perbankan memiliki dua rekening yaitu rekening investasi yang tidak dijamin (0% reserve) dan rekening koran yang dijamin seluruhnya (100% reserve) sehingga tidak terjadi ekspansi moneter yang independen dari sektor riil – penambahan dalam sektor keuangan mencerminkan peningkatan dalam sektor riil. Lebih dari itu, meskipun terdapat perdebatan secara fiqh, namun Islam dalam sejarahnya tidak pernah menunjukkan penggunaan pure fiat monetary system. Uang merupakan representasi atas aset tertentu yang nilainya stabil (contoh: emas) dan karenanya mencegah terjadinya penurunan nilai mata uang sebagai akibat inflasi (karena uang tidak boleh dicetak tanpa adanya penambahan nilai aset yang mendasari).

No. 9 Perbankan Islam

a. Jelaskan perbedaan konsep perbankan Islam dengan perbankan konvensional!

Karakteristik Perbankan Islam Perbankan Konvensional

Dasar hukum Hukum syariah Hukum perbankan

Produk tabungan/investasi Titipan (wadiah) dan bagi Produk berbasis bunga

hasil (mudharabah)

Produk pembiayaan Pinjaman tanpa bunga Produk berbasis bunga

(qard), jual beli

(murabahah, salam), sewa

(ijarah), bagi hasil

(mudharabah, musyarakah)

Imbalan Bagi hasil, berdasarkan Fixed, pre-determined rate

Page 32: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

keuntungan yang

didapatkan, berbentuk

persentase

Secara umum, perbedaan konsep perbankan Islam dan konvensional terletak pada

pelarangan penerapan sistem bunga dalam perbankan. Untuk menggantikan sistem bunga,

perbankan Islam menggunakan sistem bagi hasil dengan imbalan yang tidak dapat

ditentukan karena besarannya ditentukan melalui persentase keuntungan bank yang dapat

berfluktuasi. Dengan penggunaan sistem bagi hasil, perbankan Islam lebih fokus kepada

peningkatan nilai di sektor riil sehingga peningkatan kapasitas di sektor keuangan sesuai

dengan peningkatan di sektor riil.

b. Jelaskan fitur-fitur ekonomi dari Mudharabah, Musyarakah, Ijarah, Salam dan

Murabahah

Perbedaan Murabahah Salam Istishna

Definisi Akad jual beli yang Akad jual beli di mana Akad jual beli di mana

keuntungannya telah pembeli menyerahkan pembeli menyerahkan

diketahui oleh pembayaran di awal pembayaran di

pembeli. transaksi dan awal/akhir atau dicicil penyerahannya dan penyerahannya dilakukan sesuai dilakukan sesuai

perjanjian. perjanjian.

Barang Sudah tersedia dan Barang belum Barang belum tersedia

menjadi milik dari tersedia dan biasanya dan biasanya berupa

penjual berupa barang barang pesanan

ekstraktif, seperti padi (manufactured),

Pembayaran Tunai ketika serah Tunai di awal akad Tunai di awal/akhir

terima barang atau akad atau dicicil

cicilan

Serah Terima Dari barang milik Dari utang (penjual) Dari milik penjual

penjual menjadi milik menjadi milik pembeli menjadi milik pembeli

pembeli

Perbedaan Mudharabah Musyarakah

Definisi Akad syirkah dalam Akad jual beli di mana

laba, satu pihak pembeli menyerahkan

pemilik harta dan pembayaran di awal

pihak lain pemilik jasa transaksi dan penyerahannya dilakukan sesuai

perjanjian.

Modal Modal harta 100% Kedua belah pihak

diberikan oleh pemilik memberikan modal

modal, sementara itu harta

penerima modal

memberikan sumber

daya berupa jasa

Bagi Hasil Persentase sesuai Persentase sesuai

Page 33: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

kesepakatan kesepakatan dan

kepemilikan modal

NO. 10

a. Jelaskan posisi Islam tentang budget deficits dan utang pemerintah!

b. Apa saja instrument-instrument yang disediakan Islam untuk membiayai budget deficits!

c. Jelaskan peranan sukuk sebagai instrumen Islam untuk mobilisasi dana publik!)

a. Dalam sejarah keuangan publik Islam, government budget deficits pernah terjadi beberapa

kali, terutama dalam kondisi peperangan, dimana negara memerlukan banyak pengeluaran

untuk kemiliteran. Adapun government budget deficits menimbulkan utang negara yang

pada sejarah keuangan publik Islam, utang negara ini bersifat pinjaman publik (negara

berutang kepada masyarakat/warganya) dan bukan utang luar negeri. Oleh karenanya,

secara umum pinjaman publik diperbolehkan selama digunakan bukan untuk tujuan

konsumtif, bersifat mendesak, dan merupakan opsi terakhir. Adapun prinsip pinjaman

publik di antaranya: (i) merupakan opsi terakhir karena semua sumber tidak bisa

mencukupi kebutuhan negara; (ii) harus sesuai dengan kemampuan negara untuk

membayar; (iii) instrumen utang tidak boleh mengandung unsur riba. Selain itu dalam

sejarahnya, Rasulullah ketika melakukan pinjaman publik untuk keperluan perang lantas

lekas mengembalikannya selepas perang - menandakan bahwa pinjaman publik dalam

prinsipnya juga harus cepat dikembalikan.

b. Selain pinjaman publik, instrumen keuangan publik yang juga dapat digunakan untuk

membiayai government budget deficit adalah hadiah (hibah) yang dapat diberikan kepada

negara oleh kelompok, negara, atau individu tertentu; dan kalalah yaitu harta waris dari

seseorang yang tidak memiliki ahli waris. Keduanya dapat diakui sebagai sumber

pendanaan bagi negara di luar pendapatan negara.

c. Sukuk merupakan instrumen keuangan publik yang memperjualbelikan hak atas nilai

manfaat suatu aset kepada publik. Instrumen semacam ini dapat digunakan tidak hanya

mengutilisasi aset-aset yang sudah ada, namun juga dapat digunakan oleh negara pre-

financing proyek-proyek yang ingin dilakukan. Nantinya, proyek-proyek itulah yang akan

menjadi underlying asset dari sukuk yang dikeluarkan negara dan manfaat dari proyek

tersebut di masa yang akan datang dapat diberikan kepada investor yang memiliki sukuk.

Dengan adanya instrumen sukuk, pemerintah dapat memperkaya sumber pendanaan bagi

program-programnya dan memobilisasi dana investor yang ingin menginvestasikan

uangnya pada proyek pemerintah.

No. 11

Dalam kaidah muamalah yang menjadi dasar aturan transaksi ekonomi Islam, segala aktivitas

ekonomi adalah dibolehkan kecuali yang jelas dilarang. Karena itu memahami ekonomi dan

keuangan Islam lebih mudah dibentuk dengan mengetahui apa saja yang terlarang dalam

aktivitasnya.

a. Sebutkan tiga alasan atau cara identifikasi transaksi yang terlarang dalam ekonomi Islam

Page 34: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

• Riba adalah tambahan (manfaat) yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa

adanya padanan yang dibenarkan syari’ah atas penambahan tersebut. Riba bisa

terjadi baik karena adanya faktor waktu (riba jahiliyyah/nasi’ah) maupun

perbedaan jenis barang yang dipertukarkan (riba fadhl/buyu’), terutama pada

barang ribawi (emas, perak, kurma, syair, gandum, dan garam). Contoh dari riba

nasi’ah adalah bunga yang ditetapkan pada saat aktivitas pinjam-meminjam.

Contoh dari riba fadhl adalah aktivitas pertukaran dollar dengan rupiah yang tidak

dilakukan secara spot dan pertukaran uang rupiah dengan rupiah yang berbeda

nilainya dalam jumlah yang tidak sepadan.

• Maysir adalah bertaruh/mengadu nasib, dimana peluang menang atau kalah ditentukan oleh

sesuatu yang tidak diketahui. Kemenangan didapatkan dengan memberikan beban kepada pihak

yang lain atau zero-sum game. Maysir memiliki kriteria antara lain: (i) adanya

taruhan; (ii) pelaku mempertaruhkan hartanya; (iii) pemenang mengambil hak

pelaku lain yang kalah; dan (iv) pelaku berniat mencari uang dengan adu nasib.

Contoh maysir adalah saat melakukan taruhan dari pertandingan sepak bola.

• Gharar adalah ketidakpastian yang membuat objek akad (kuantitas dan kualitas,

harga, dan waktu penyerahan) menjadi tidak pasti. Contoh gharar adalah menjual

buah yang masih belum matang atau dari pohon yang belum berbuah.

Pada dasarnya, pelarangan terhadap ketiga hal ini bertujuan untuk melindungi manusia dari

mafsadah dan menghindarkan manusia dari perselisihan karena ketidakadilan yang

dihasilkan dari transaksi. Dampak masif yang disebabkan dari ketiga hal di atas adalah

ketidakstabilan perekonomian. Yang pertama, dengan adanya riba dalam perekonomian,

artinya ada proses penciptaan uang yang tidak didasarkan pada kegiatan sebenarnya di

sektor riil sehingga kemudian dapat menyebabkan inflasi. Selain itu, riba juga dapat

menjadi penyebab distribusi yang tidak merata karena harta orang kaya bisa bertumbuh

dari kesusahan yang dialami oleh peminjam yang notabene orang miskin. Kemudian yang

kedua, maysir dapat memiliki implikasi adanya eksploitasi dari salah satu pihak terhadap

pihak yang lain, di mana ketika maysir dilakukan dalam skala besar dan oleh institusi

keuangan, maka masyarakatlah yang menjadi korban dari kegiatan maysir ini. Yang

terakhir, transaksi yang bersifat gharar juga akan merusak perekonomian. Dengan adanya

gharar, maka ada kemungkinan para pelaku ekonomi untuk menipu dalam transaksi yang

dilakukan.

b. Dari tiga alasan tersebut, alasan yang mana yang menjadi inti pengembangan produk

keuangan Islam sehingga para ahli keuangan Islam saat ini memfokuskannya

Page 35: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Dari ketiga hal tersebut, yang menjadi fokus utama dalam pengembangan produk keuangan

Islam adalah riba. Alasannya, dari sisi konvensional sendiri tidak sepenuhnya mendukung

Page 36: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

praktek maysir dan gharar, namun riba masih dianggap menjadi satu-satunya sistem

keuangan yang dapat diterapkan. Kemudian, riba memiliki dampak yang besar, mulai dari

penciptaan uang yang menyebabkan ketidakseimbangan antara output dan uang yang

beredar, hingga memperparah ketimpangan dengan memberikan peluang bagi pemilik

modal untuk mengeksploitasi masyarakat yang membutuhkan pinjaman.

c. Sebutkan dua metode transaksi yang diberikan oleh ekonomi Islam sehingga bisa menjadi

alternatif transaksi yang dilarang khususnya pada pertanyaan 2b di atas.

1) Mudharabah

2) Musyarakah

Soal 12 a. Jelaskan kontribusi dan peran wakaf terhadap: 1) Defisit anggaran; 2) Penghapusan riba;

3) Pemerataan; 4) Penciptaan lapangan kerja; dan 5) Penanggulangan kemiskinan!

1) Defisit anggaran

2) Penghapusan riba: wakaf dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan dengan

sistem bagi hasil, sehingga akan mengurangi penggunaan transaksi ribawi

3) Pemerataan

4) Penciptaan lapangan kerja

5) Penanggulangan kemiskinan

b. Berdasarkan pemahaman Anda, jelaskan bagaimana instrumen zakat dapat berperan

dalam pencapaian SDGs!

Konsep dasar zakat: Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan hukum

pelaksanaannya adalah wajib. Zakat terbagi dua jenis, yaitu zakat jiwa (nafs), atau disebut

juga zakat fitrah, dan zakat harta (maal). Zakat fitrah wajib atas tiap orang, besar-kecil,

tua-muda, laki- perempuan, merdeka-budak, yang memiliki kelebihan makanan pada Hari

Raya Idul Fitri. Sedangkan zakat harta adalah zakat atas segala harta benda yang dimiliki

dan bisa dimanfaatkan. Salah satu tujuan dari distribusi zakat adalah sebagai jaring pengaman

sosial. Zakat memastikan kelompok masyarakat bawah dapat memenuhi kebutuhan hidup dasarnya.

Hal ini tentu berkaitan dengan SDGs, terutama poin-poin yang berkaitan dengan peningkatan

kesejahteraan manusia. Dalam jangka panjang, zakat turut mendukung SDGs dengan membantu

menurunkan tingkat ketimpangan ekonomi dalam masyarakat. Pemanfaatan zakat dapat bersifat

konsumtif dan produktif. Zakat konsumtif digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar seperti

makanan, pakaian, dan pendidikan. Sementara itu, zakat produktif dilakukan sebagai bentuk lanjut dari

pemanfaatan zakat konsumtif. Ketika mustahik mulai dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, zakat

dapat digunakan sebagai modal usaha sehingga mustahik dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Soal 13 Model dasar perbankan Islam adalah model two-tier mudhârabah. Berdasarkan model tersebut,

jelaskan implikasi dari model ini terhadap: 1) sisi kewajiban dan aset; 2) alokasi kredit & sektor

riil, dan 3) stabilitas perbankan.

Model dasar perbankan Islam adalah model two-tier mudhârabah. Dalam model ini, hubungan

Page 37: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

antara rabb al-mâl dan mudhârib tercipta melalui kontrak tripartit dimana nasabah penyimpan dana memberikan otoritas kepada bank untuk menggunakan dana-nya dengan basis bagi hasil (first-tier mudhârabah) dan bank kemudian bertindak sebagai agen nasabah penyimpan dana untuk masuk ke kontrak dengan pihak lain untuk menjalankan mudhârabah aktual dimana bank bertindak sebagai investor dan pihak lain sebagai pengusaha (second-tier mudhârabah). Dengan mudhârabah dua tingkat, bank menjalankan fungsi intermediasi keuangan tanpa instrument bunga sama sekali. Pendapatan kotor berasal dari bagian bank dalam keuntungan pengusaha berdasarkan rasio bagi hasil yang disepakati diawal. Setelah dikurangi biaya operasional bank, pendapatan ini dibagi antara bank dan penabung berdasarkan rasio bagi hasil yang disepakati diawal. Dalam model ini, deposito penabung bukanlah kewajiban bank, yaitu dana pihak ketiga tidak dijamin dan dapat hilang jika kredit bank mengalami kegagalan, melainkan bentuk penyertaan modal secara terbatas di bank, tanpa hak suara. Dalam model ini, bank Islam tetap menerima giro dan tabungan yang setiap saat dapat diambil, tidak memberikan return, dikenakan biaya dan diperlakukan sebagai kewajiban. Keunggulan utama model ini adalah bunga sepenuhnya digantikan oleh bagi hasil baik di sisi kewajiban maupun di sisi aset, sehingga meminimalkan kebutuhan untuk manajemen aset-kewajiban secara aktif, dan karenanya memberikan stabilitas terhadap guncangan ekonomi, serta tidak membutuhkan reserve requirement. Secara makro, model ini menghasilkan berbagai dampak positif terhadap efisiensi, pemerataan dan stabilitas sistem perbankan. Adapun implikasi dari sistem perbankan ini adalah sebagai berikut:

i. Dari sisi aset-kewajiban: pada sisi kewajiban tidak akan ada akun reserve untuk akad yang bersifat mudharbah, karena seluruh uang dari sisi funding disalurkan untuk pembiayaan dan tidak ada yang perlu dijamin, sedangkan uang yang bersifat titipan akan dicadangkan 100% dan tidak disalurkan untuk pembiayaan; pada sisi aset, pembiayaan yang disalurkan murni hanya untuk mudharabah/musyarakah, tidak ada pembiayaan yang bersifat fixed-predetermined.

ii. Alokasi kredit ke sektor riil: Sistem Perbankan Islam mendorong intermediasi keuangan beban bunga yang secara langsung menghubungkan return sumber daya finansial dengan hasil dari proyek di sektor riil. Selain meminimalkan potensi decoupling, mengkaitkan sektor moneter dan sektor riil secara langsung juga akan meminimalkan potensi permintaan uang untuk kegiatan yang mubazir, tidak produktif dan sia-sia, baik di sektor publik maupun sektor privat. Dalam jangka panjang, hal ini secara substansial akan meningkatkan tingkat tabungan dan investasi, menurunkan defisit anggaran dan ketidakseimbangan makroekonomi serta mendorong pemerataan pendapatan. Alokasi kredit dalam Islam harus berorientasi pada pencapaian maqashid. Alokasi kredit yang tidak sejalan dengan maqashid harus dipandang sebagai inefisiensi dan kesia-siaan. Penggunaan akhir dari kredit adalah penting. Kredit harus mengalir ke pihak yang paling produktif dan sekaligus sesuai dengan kepentingan masyarakat dan peradaban. Hal ini mendorong efisiensi modal finansial dan terpenuhinya tujuan normatif perekonomian.

iii. Stabilitas perbankan: Fitur utama sistem perbankan Islam adalah equity-based

Page 38: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

banking system. Intermediasi keuangan berbasis profit-and-loss sharing akan membuat pemilik modal berbagi resiko dan juga keuntungan dari bisnis, sehingga mendorong disiplin finansial yang lebih tinggi. Return kepada nasabah didasarkan pada laba/rugi bank dan nilai nominal dana nasabah tidak dijamin. Hal ini akan menghapus kemungkinan mismatch antara aset dan kewajiban karena return dari kewajiban terkait secara langsung dengan return aset yang berbasis pada aktivitas investasi di sektor riil. Konsekuensinya, sistem perbankan Islam akan lebih kondusif bagi stabilitas finansial karena dana nasabah dapat menyerap kerugian yang ditimbulkan oleh guncangan riil. Hal ini sekaligus meniadakan kebutuhan jaminan simpanan dan lender of last resort, dan lebih berkeadilan karena menurunkan probabilitas pembayar pajak menanggung beban biaya rekapitalisasi bank. Stabilitas finansial ini dapat juga diraih dengan penerapan 100 percent reserve system yang memberikan hasil mirip dengan 100 percent equity-based system. Semakin banyak penggunaan ekuitas dalam bank Islam, maka semakin sedikit kebutuhan cadangan. Hal ini menjelaskan fakta bahwa rekening investasi di bank Islam menarik cadangan menuju zero reserve requirement.

Page 39: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Kompilasi Soal Ujian Akhir Semester Genap T.A. 2015-2016

Mata Kuliah Ekonomi Syariah Pak Banu

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Soal Wajib

Jelaskan dan uraikan:

1. Maqashid syariah

2. Zakat

3. Wakaf

4. Jizyah

5. Kharaj

Jawaban

1. Maqashid syariah

Maqashid syariah merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh adanya syariah.

Maqashid dapat digunakan sebagai framework dalam melakukan aktivitas

ekonomi, di mana dengan diterapkannya maqashid syariah, pelaku ekonomi

diharapkan dapat mencapai maslahah atau manfaat. Terdapat 5 komponen yang

harus dipenuhi dalam maqashid syariah, yaitu:

a) Perlindungan terhadap Agama. Untuk menegakkan agama, manusia

diperintahkan untuk beriman kepada Allah, Rasul dan kitab suci, malaikat, hari

akhir, dan mengucapkan dua kalimat syahadat serta melakukan ibadah yang

pokok lainnya. Untuk menjaga agama, Allah memerintahkan manusia untuk

berjihad di jalan Allah sebagaimana banyak ditegaskan dalam Quran.

b) Perlindungan terhadap Jiwa. Untuk memelihara keberadaan jiwa, manusia harus

melakukan banyak hal seperti makan, minum, menutup badan dan mencegah

penyakit. Manusia juga perlu berupaya dengan melakukan segala sesuatu yang

memungkinkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Sebaliknya, segala sesuatu

yang dapat menghilangkan atau merusak jiwa adalah perbuatan buruk yang

dilarang oleh Allah.

Page 40: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

c) Perlindungan terhadap Akal. Untuk memelihara akal, manusia harus menjaga

keberadaannya dan meningkatkan kualitasnya dengan cara menuntut ilmu.

Segala usaha untuk itu adalah perbuatan baik yang diperintahkan oleh Allah.

Dalam hal ini, manusia diperintahkan menuntut ilmu tanpa batas usia dan tidak

memperhitungkan jarak atau tempat. Sebaliknya, manusia dilarang melakukan

sesuatu yang dapat menghilangkan akal.

d) Perlindungan terhadap Keturunan. Perlindungan Islam terhadap keturunan

adalah dengan mensyariatkannya pernikahan dan mengharamkan zina,

menetapkan siapa-siapa yang tidak boleh dikawini, bagaimana cara-cara

perkawinan itu dilakukan dan syarat-syarat apa yang harus dipenuhi, sehingga

perkawinan itu dianggap sah dan pencampuran antara dua manusia yang belainan

jenis itu tidak dianggap sah dan menjadi keturunan sah dari ayahnya. Malahan

tidak melarang itu saja, tetapi juga melarang hal-hal yang dapat membawa

kepada zina.

e) Perlindungan terhadap Harta. Manusia memerlukan harta untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya (membeli makanan, pakaian dst). Segala usaha yang

mengarah bagi pencarian harta yang halal dan baik adalah perbuatan baik yang

diperintahkan oleh syara’. Banyak firman Allah dalam Al-Quran yang

memerintahkan manusia mencari rezeki. Segala usaha yang mengarah pada

peniadaan atau pengrusakan harta adalah perbuatan buruk yang dilarang.

Misalnya mencuri harta orang lain.

2. Zakat

Zakat merupakan rukun Islam yang keempat yang diwajibkan untuk seluruh umat

Islam yang mampu dan hartanya telah mencapai nishab (batas minimal

mengeluarkan zakat) dalam satu haul (tahun atau waktu panen). Zakat pada

dasarnya berfungsi untuk membersihkan harta dan jiwa manusia. Lebih lanjut lagi,

menurut Ali dan Hatta (2014), tujuan utama dari zakat adalah untuk mengurangi

ketimpangan dan melaksanakan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan

pemberdayaan kaum miskin dengan mengurangi kemiskinan yang terjadi di

komunitas muslim. Zakat dikumpulkan oleh amil zakat dan kemudian akan dibagi

ke 8 golongan khusus yang diatur dalam Alquran surat At-Taubah: 60, yaitu fakir,

Page 41: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

miskin, hamba sahaya, gharim (orang yang terlilit utang), mualaf (orang yang baru

masuk Islam), mushafir (orang dalam perjalanan), fi sabilillah (orang yang

berjuang di jalan Allah), dan amil zakat (petugas pengumpul zakat).

3. Wakaf

Jika ditinjau dari segi bahasa maka kata wakaf memiliki arti menahan. Sedangkan

menurut istilah syara’ yaitu menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk

diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda

yang kekal zatnya artinya adalah tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula

diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja. Dalam

hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama

(zatnya) kepada seseorang atau Nadzir (penjaga wakaf) baik berupa perorangan

maupun embaga, dengan ketentuan bahwa hasilnya digunakan sesuai dengan

syariat Islam. Sedangkan dalam hukum positif Indonesia sebagaimana yang dimuat

dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 204 tentang wakaf,

menjelaskan bahwa, wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan

dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Wakaf seharusnya dijadikan

sebagai aset produktif yang dapat menguntungkan mawquf alaih (penerima

manfaat wakaf) dan masyarakat. Dalam keuangan publik Islam, wakaf dikenal

sebagai sumber pembiayaan negara Islam semenjak zaman Rasulullah hingga

zaman Ottoman Turki.

4. Jizyah

Jizyah merupakan salah satu sumber pembiayaan negara Islam pada zaman

kejayaan Islam. Jizyah merupakan semacam pajak yang dikenakan untuk non-

muslim yang tinggal di daerah Islam atau dalam perlindungan tentara Islam. Jizyah

hanya dikenakan untuk laki-laki yang mampu melindungi dirinya, sehingga para

wanita, anak kecil, dan penyandang cacat tidak diwajibkan untuk membayar

jizyah. Namun, pada perkembangannya, wanita-wanita yang kaya juga dikenakan

jizyah.

5. Kharaj

Page 42: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Kharaj sebagai sumber pembiayaan negara memiliki beberapa

karakteristik seperti:

• Ditekankan terhadap tanah

• Proporsional dan tahunan

• Basis pajak adalah tanah yang bisa diolah

• Bisa in kind atau dengan uang

• Pembayar adalah pengguna tanah, baik muslim atau non-

muslim

Soal Pilihan

1. Jelaskan pengukuran kesejahteraan dalam Islam berbasis maqashid al-

syari’ah

Dalam Islam, kesejahteraan manusia diukur melalui pencapaian maslahah dari setiap

aktivitas yang ia lakukan. Maslahah sendiri didasarkan pada pemenuhan maqashid al-

syari’ah yang terdiri dari perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Ketika manusia melakukan sesuatu dan salah satu maqashid ini tidak terpenuhi, maka

kelakuan manusia itu dapat dikatakan tidak menyejahterakan karena gagal memberikan

maslahah, baik bagi dirinya maupun orang lain.

Pada dasarnya tujuan pembangunan adalah untuk mencapai kesejahteraan, meskipun

manusia memaknai ’kesejahteraan’ dengan prespektif yang berbeda-beda. Namun

sebagian besar paham ekonomi (konvensional) memaknai kesejahteraan sebagai

kesejahteraan material duniawi. Islam memaknai ’kesejahteraan’ dengan istilah falah.

Falah berasal dari bahasa Arab dari kata kerja aflaha-yuflihu yang berarti kesuksesan,

kemuliaan dan kemenangan. Dalam pengertian literal, falah adalah kemuliaan dan

kemenangan dalam hidup. Falah dalam hal ini berarti kesejahteraan holistik dan seimbang

antara dimensi: (1) material-spiritual; (2) individual-sosial; (3) kesejahteraan di

kehidupan duniawi dan di akhirat. Falah dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidup manusia secara seimbang sehingga tercipta maslahah. Maslahah adalah

segala bentuk keadaan, baik material maupun non material, yang mampu meningkatkan

kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling mulia. Maslahah dasar bagi

Page 43: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

kehidupan manusia adalah sesuai maqashid syariah, terdiri dari lima hal, yaitu agama

(dien), jiwa (nafs), intelektual (’aql), keturunan (nasl), dan material (maal).

2. Jelaskan proses penciptaan uang dalam perekonomian, baik oleh

pemerintah maupun oleh perbankan. Jelaskan posisi Islam terhadap

proses penciptaan uang ini.

Dalam ekonomi konvensional, uang dalam perekonomian dapat diciptakan melalui

pencetakan uang oleh pemerintah maupun hasil dari sistem perbankan. Pencetakan uang

yang dilakukan oleh pemerintah, pada awalnya didasarkan pada besarnya cadangan

emas yang dimiliki, namun setelah runtuhnya perjanjian Bretton-Woods, uang dapat

dicetak sesuai dengan kebutuhan perekonomian oleh pemerintah. Sedangkan pencetakan

uang dari perbankan dilakukan melalui mekanisme kredit dalam sistem fractional

reserve banking (FRB). Minimum reserve dalam perbankan memengaruhi proses

money-creating dalam ekonomi, semakin kecil jumlahnya maka semakin besar uang

yang akan tercipta.

Uang dapat tercipta secara otomatis karena perbankan memberikan pinjaman dari uang

nasabah sehingga ada pertambahan uang beredar, sementara itu uang milik nasabah

tetap diakui ada dalam neraca perbankan. Hal ini diperparah lagi dengan adanya sistem

bunga, sehingga uang yang berputar menjadi jauh lebih besar dari output yang ada

dalam perekonomian.

Menurut Islam, hal ini tentunya tidak adil dan menyalahi sifat asli uang. Uang dalam

Islam hanya dianggap sebagai medium of exchange dan unit of account dari output

ekonomi. Ketika uang dapat diciptakan tanpa adanya pertambahan output dalam

perekonomian, maka nilai output tersebut tentunya akan menjadi semakin mahal. Islam

memandang hal ini sebagai sesuatu yang tidak adil karena hal ini akan menguntungkan

pemilik modal saja yang bisa meminjamkan uangnya dengan tambahan bunga. Hal ini

akan melanggar maqashid al- syari’ah, terutama dari sisi perlindungan terhadap harta,

karena sesungguhnya harta yang benar hanya dapat diperoleh dari usaha manusia.

3. Jelaskan time value of money dalam perspektif Islam! Apakah time value of

money dapat diterima dalam Islam?

Page 44: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Dalam Islam tidak dikenal adanya time value of money, yang dikenal adalah economic

value of time. Teori time value of money adalah suatu kekeliruan besar karena

mengambil dari ilmu teori populasi dan tidak ada ilmu finance. Jadi, future value dari

uang dianalogikan dengan jumlah populasi tahun ke-t, present value dari uang

dianalogikan dengan jumalah populasi ke- 0, sedangkan tingkat suku bunga

dianalogikan dengan tingkat pertumbuhan populasi. Jelas hal ini keliru besar, karena

uang bukanlah makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya.

Konsep uang dalam Islam, yaitu uang sebagai alat tukar dan bukan sebagai komoditas.

Dengan demikian, untuk mendapatkan keuntungan dalam konsep Islam adalah

dipelukannya transaksi kerja/kegiatan perekonomiian riil yang berkaitan dengan risiko

usaha yang dilaksanakan dalam waktu tertentu, misalnya transaksi pembiayaan bagi

hasil dengan prinsip mudharabah.

Pembayaran dalam bentuk suku/tingkatan bunga sebagai perwujudan konsep time value

of money adalah bertentangan dengan kondisi riil seorang nasabah yang menjalankan

kegiatan usaha dan senantiasa dihadapankan pada kemungkinan untung, impas atau rugi

(nasabah tidak dapat memastikan untuk mendapatkan penghasilan yang fixed and

predetermined rate dalam kegiatan usaha).

Di dalam Islam, keuntungan bukan saja keuntungan di dunia, namun yang dicari adalah

keuntungan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, pemanfaatan waktu itu bukan saja

harus efektif dan efisien, namun harus juga didasari dengan keimanan. Keimanan inilah

yang akan mendatangkan keuntungan di akhirat.

Dalam ekonomi Islam, penggunaan sejenis discount rate dalam menentukan harga bai’

mu’ajjal (membayar tangguh/cicilan) dapat digunakan. Hal ini dibenarkan, karena:

1. Jual beli dan sewa menyewa adalah sektor riil yang menimbulkan economic

value added (nilai tambah ekonomis).

2. Tertahannya hak si penjual (uang pembayaran) yang telah melaksanakan

kewajiban (menyerahkan barang atau jasa), sehingga ia tidak dapat

melaksanakan kewajibannya kepada pihak lain.

Begitu pula penggunaan discount rate dalam menentukan nisbah bagi hasil, dapat

digunakan. Nisbah ini akan dikalikan dengan pendapatan aktual (actual return), bukan

Page 45: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

dengan pendapatan yang diharapkan (expected return). Transaksi bagi hasil berbeda

dengan transaksi jual beli atau transaksi sewa menyewa, karena dalam transaksi bagi hasil

hubungannya bukan antara penjual dengan pembeli atau penyewa dengan yang

menyewakan. Dalam transaksi bagi hasil, yang ada adalah hubungan antara pemodal

dengan yang memproduktifkan modal tersebut. Jadi, tidak ada pihak yang telah

melaksanakan kewajiban namun masih tertahan haknya. Shahibul mal telah

melaksanakan kewajibannya, yaitu memeberikan sejumlah modal, yang

memproduktifkan (mudharib) juga telah melaksanakan kewajibannya, yaitu

memproduktifkan modal tersebut. Hak bagi shâhibul mal dan mudhârib adalah berbagi

hasil atas pendapatan atau keuntungan tersebut, sesuai kesepakatan awal apakah bagi hasil

itu akan dilakukan atas pendapatan atau keuntungan

4. Jelaskan konsep perbankan Islam

Model dasar perbankan Islam adalah model two-tier mudharabah. Dalam model ini,

hubungan antara rabbal-mâl (pemilik modal) dan mudharib (pengelola modal) tercipta

melalui kontrak tripartite dimana nasabah penyimpan dana memberikan otoritas kepada

bank untuk menggunakan dana-nya dengan basis bagi hasil (first-tier mudharabah) dan

bank kemudian bertindak sebagai agen nasabah penyimpan dana untuk masuk ke kontrak

dengan pihak lain untuk menjalankan mudharabah aktual dimana bank bertindak sebagai

investor dan pihak lain sebagai pengusaha (second-tier mudharabah). Dengan

mudhârabah dua tingkat, bank menjalankan fungsi intermediasi keuangan tanpa

instrument bunga sama sekali. Pendapatan kotor berasal dari bagian bank dalam

keuntungan pengusaha berdasarkan rasio bagi hasil yang disepakati di awal. Setelah

dikurangi biaya operasional bank, pendapatan ini dibagi antara bank dan penabung

berdasarkan rasio bagi hasil yang disepakati di awal.

5. Jelaskan mengapa penentuan nisbah bagi hasil masih sering merujuk pada

suku bunga? Jelaskan bagaiman penentuan nisbah bagi hasil seharusnya

dilakukan oleh bank syariah

Penentuan nisbah bagi hasil masih mengacu pada suku bunga karena persaingan antara

perbankan syariah dan perbankan konvensional yang terjadi di sistem keuangan

berdasarkan bunga, sehingga secara otomatis, bank Islam memilih untuk mengacu pada

Page 46: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

bunga untuk menentukan tingkat bagi hasil yang akan ia berikan. Selain itu, tujuan dari

benchmarking yang dilakukan oleh bank Islam adalah untuk bersaing dengan bank

konvensional karena adanya asumsi bahwa nasabah bersifat rasional. Ketika bagi hasil

dari bank Islam lebih tinggi dari bunga bank, maka nasabah akan memilih untuk

menabung di bank syariah daripada bank konvensional. Sementara itu, ketika nasabah

membutuhkan pembiayaan, bank syariah akan berusaha untuk menetapkan cicilan yang

lebih rendah dari bank konvensional dengan bunga yang tidak tetap dan mengikuti

pasar/fluktuatif sehingga sangat mungkin menjadi lebih mahal dari pembiayaan di bank

syariah.

6. Jelaskan konsep keuangan publik Islam

Teori keuangan publik dalam Islam oleh Abu Ubayd didefinisikan “sunuf al-amwal al-

lati yaliha al-a'immah li al-ra'iyyah” (sejumlah kekayaan yang dikelola oleh pemerintah

untuk kepentingan publik). Terdapat empat konsep penting dalam definisi Abu Ubayd,

yaitu:

- “amwal” yang mengacu kepada kekayaan publik yang dikategorikan

menurut tiga klasifikasi yaitu fay’, khums, dan zakat.

- “a’immah” yang mengacu kepada otoritas publik yang diberi

kepercayaan untuk mengelola kekayaan publik.

- “wilayah” yang mengindikasikan bahwa kekayaan itu tidak dimiliki oleh

otoritas, tetapi merupakan kepercayaan.

- “ra’iyyah” yang mengacu kepada publik yang terdiri dari subyek Muslim

dan non Muslim, dimana kepada mereka manfaat harta didistribusikan.

Pendapatan Publik:

- Fay’, khums, dan zakat; Fay’ dan khums berbeda berdasarkan sumber-nya.

o Fay’ berasal dari subyek non-muslim.

o Khums bisa berasal dari subyek muslim maupun non-muslim.

o Zakat hanya diambil dari muslim

Belanja Publik:

• Belanja fay’ (makharij al-fay’): belanja fay’ dan khums. Hal ini karena

penerima fay’ dan khums adalah sama (QS 59: 7 dan QS 8: 41)

Page 47: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

• Belanja zakat (makharij al-sadaqah) (QS 9: 60) sesuai 8 asnaf

penerima zakat (fakir, miskin, gharim, hamba sahaya, mualaf, fi sabilillah,

musafir, amil zakat)

• Dasar belanja publik adalah maslahah dan fardh kifayah. Konsep

maslahah mencakup semua jenis barang publik yang berguna bagi

masyarakat dan meningkatkan taraf hidup mereka. Maslahah terkait

dengan perlindungan maqashid syariah yaitu perlindungan agama,

kehidupan, akal, keturunan dan harta. Konsep fardh kifayah meliputi

pemenuhan kebutuhan dan kondisi darurat.

• Adanya prioritas belanja publik. Kepentingan publik terbagi dalam tiga

kategori yaitu primer (dharuri), sekunder (haaji) dan anjuran (tahsini).

Sebagai sistem pendapatan publik, kombinasi tiga kategori pendapatan yaitu fay’,

khums, dan zakat membentuk satu basis pendapatan (revenue base) yang

menyeluruh.

- Fay’ dan khums menjadi sumber pendapatan saat perang dan damai.

- Khums mencakup kekayaan laut dan tambang.

- Zakat mencakup segala kekayaan di darat dan yang dimiliki oleh

masyarakat. Zakat juga berfungsi sebagai penyeimbang jizyah yang

berada di bawah kategori fay’.

7. Jelaskan peranan sukuk sebagai instrument Islam untuk mobilisasi dana publik.

Sukuk merupakan pengembangan instrument keuangan Islam. Sejarah awal dari sukuk

terjadi pada saat Turki sedang melalui banyak peperangan dengan dana yang besar.

Keuangan negara yang mengalami kesulitan membiayai tentara, mengeluarkan sukuk

sebagai alternative upah dari tentara.

Menurut POJK Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk,

sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sana dan

mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas underlying asset. Saat ini,

sukuk telah menjadi salah satu instrument investasi yang cukup menjanjikan. Sukuk telah

dikeluarkan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah untuk menjadi salah satu sumber

pembiayaan yang dananya dihimpun dari masyarakat yang berminat untuk melakukan

Page 48: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

investasi. Sebagai instrument investasi, sukuk berperan dalam pembangunan ekonomi

melalui investasi di sektor riil dan tanpa bunga. Selain itu, sukuk juga dpat dianggap

sebagai investasi yang memanfaatkan aset-aset negara/perusahaan untuk dijadikan

underlying asset dari sukuk sehingga dapat menghasilkan likuiditas bagi

perusahaan/negara.

Manfaat dari penerbitan sukuk negara antara lain:

– Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara;

o Memperkaya instrument pembiayaan fiskal.

o Memperluas dan mendiversifikasi basis investor SBN.

– Mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar keuangan syariah di

dalam negeri;

o Mengembangkan alternative instrument investasi.

o Menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah.

– Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara dan mendorong tertib

administrasi pengelolaan Barang Milik Negara.

– Mempercepat pembangunan proyek infrastruktur serta meningkatkan

pelayanan Umum & Investasi Pemerintah.

8. Jelaskan bagaimana zakat dan wakaf bisa menghadirkan kesejahteraan

dalam kerangka fiskal Islam

Konsep dasar zakat: Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan hukum

pelaksanaannya adalah wajib. Zakat terbagi dua jenis, yaitu zakat jiwa (nafs), atau disebut

juga zakat fitrah, dan zakat harta (maal). Zakat fitrah wajib atas tiap orang, besar-kecil,

tua- muda, laki-perempuan, merdeka-budak, yang memiliki kelebihan makanan pada Hari

Raya Idul Fitri. Sedangkan zakat harta adalah zakat atas segala harta benda yang dimiliki

dan bisa dimanfaatkan.

Salah satu implikasi ekonomi dari zakat adalah terhadap stabilitas makroekonomi.

Belanja dana zakat bisa tidak sama dengan dana zakat yang terkumpul. Pada saat

perekonomian mengalami ekspansi, dimungkinkan untuk memperoleh surplus dana zakat

(zakat surplus). Ketika perekonomian sedang mengalami resesi, maka hal ini akan

membawa kita pada defisit dana zakat (zakat deficit) dimana defisit ditutup dengan surplus

tahun sebelumnya. Dengan demikian, belanja dana zakat akan bekerja sebagai

Page 49: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

discretionary fiscal stabilizers. Zakat juga dapat berfungsi sebagai automatic fiscal

stabilizers. Zakat dengan tarif tetap bertindak sebagai pajak proporsional yang akan

menurunkan dampak pengganda sehingga akan mengurangi fluktuasi output secara

otomatis. Di saat yang sama, zakat yang terkumpul akan dibelanjakan kepada kelompok

miskin yang membuat konsumsi mereka dapat terus berjalan tanpa terpengaruh kondisi

ekonomi. Hal ini membuat pengganda dan output menjadi lebih stabil. Kombinasi fungsi

zakat sebagai pajak proporsional dan tunjangan bagi kelompok miskin, akan meredam

dampak fluktuasi siklus bisnis terhadap perekonomian. Konsep dasar wakaf: Secara

bahasa, wakaf bermakna “menahan” yaitu menahan harta dan memberikan manfaatnya di

jalan Allah. Dengan demikian, wakaf diinterpretasikan sebagai aset yang dialokasikan

untuk kesejahteraan umat dimana pokok aset dipertahankan sedangkan manfaatnya

digunakan untuk kepentingan umum. Wakaf adalah perbuatan memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk

jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingan tertentu dalam konteks keperluan ibadah

dan/atau kesejahteraan umum (UU No. 41/2004 tentang Wakaf).

Wakaf produktif bertujuan untuk mempertahankan fungsi dan manfaat dari aset wakaf,

serta meningkatkan nilai dan kualitas manfaat dari aset wakaf. Wakaf produktif diarahkan

pada proyek komersial yang menghasilkan keuntungan tertinggi dan sesuai syariah.

Untuk menghasilkan barang dan jasa yang memberi pendapatan dari aset wakaf seperti

ini (income- generating waqf), dibutuhkan faktor produksi lainnya seperti aset likuid,

tenaga kerja, modal fisik lain, dan pengelola proyek.

Namun secara fiqh tidak diperbolehkan menjual sebagian aset wakaf untuk mendapatkan

faktor produksi dan input lain. Karena itu secara historis, pengelolaan aset wakaf secara

produktif hanya terbatas pada satu aktivitas ekonomi yaitu menyewakan tanah dan

bangunan. Dalam literatur fiqh, terdapat beberapa jenis pembiayaan syariah yang dapat

digunakan untuk memberdayakan aset wakaf tradisional secara produktif, antara lain al-

hukr dan haqq al- ijaratain.

Peranan wakaf tunai: digunakan untuk memenuhi tujuan sosial, antara lain untuk

menyediakan keuangan mikro bagi si miskin. Tokoh-tokoh yang mendukung wakaf tunai:

Elgari (2004) mengusulkan lembaga keuangan bebas bunga (qard hassan) untuk memberi

Page 50: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

pinjaman ke kelompok miskin. Modal bank diperoleh dari wakaf tunai dari kelompok

kaya. Kahf (2004) dan Ahmed (2003) mengusulkan keuangan mikro berbasis zakat,

wakaf dan sedekah. Return dari awqaf dan dana sedekah dapat digunakan untuk

pembiayaan UKM potensial pada tingkat subsidi.

Page 51: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Kompilasi Soal Ujian Akhir Semester Genap T.A. 2015-2016

Mata Kuliah Ekonomi Syariah Pak Deden

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Nomor 1

Strategi pembangunan konvensional terus memperbaiki konsepnya dari hanya

mempertimbangkan ekonomi sebagai tujuan, saat ini telah mempertimbangkan sosial

dan lingkungan sebagai faktor penting yang juga harus dicapai.

a. Jelaskan apakah pembangunan dalam perspektif Islam diperlukan di tengah

kemapanan konsep pembangunan konvensional

b. Jelaskan konsep pembangunan berbasis Sustainable Development dalam sudut

pandang ekonomi Islam

Nomor 2

Sistem moneter konvensional yang bertumpu pada sistem bunga dan uang fiat dipandang

telah membawa instabilitas dan berbagai dampak buruk bagi perekonomian. Sistem

moneter Islam berusaha mendorong berjalannya perekonomian secara efisien dan adil.

a. Jelaskan teori moneter Islam dan bagaimana stabilitas uang tercipta dalam

kerangka institusi Islam.

b. Jelaskan perdebatan pendukung-pendukung sistem moneter Islam berbasis uang

fiat (naqd ishtilahi) dan argumentasi pendukung sistem moneter Islam berbasis

uang komoditas (naqd bi khilqah)

Nomor 3

Manajemen moneter dan sistem perbankan berbasis bunga banyak mengalami

kegagalan-kegagalan. Intermediasi finansial Islam menjanjikan stabilitas dan

kesejahteraan dalam perekonomian. Apakah Anda setuju dengan pernyatan tersebut?

Untuk memperkuat argumentasi Anda, jelaskan bagaimana konsep dan praktik sistem

moneter dalam Islam.

Nomor 4

Sistem fiskal Islam memiliki bentuk yang orisinil dan komprehensif. Sistem fiskal

Islam memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem konvensional.

a. Jelaskan teori sektor publik dan keuangan publik, baik dari perspektif

konvensional maupun Islam.

Teori keuangan publik dalam Islam oleh Abu Ubayd didefinisikan “sunuf al-amwal al-

lati yaliha al-a'immah li al-ra'iyyah” (sejumlah kekayaan yang dikelola oleh pemerintah

Page 52: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

untuk kepentingan publik). Terdapat empat konsep penting dalam definisi Abu Ubayd,

yaitu:

- “amwal” yang mengacu kepada kekayaan publik yang dikategorikan menurut

tiga klasifikasi yaitu fay’, khums, dan zakat.

- “a’immah” yang mengacu kepada otoritas publik yang diberi kepercayaan

untuk mengelola kekayaan publik.

- “wilayah” yang mengindikasikan bahwa kekayaan itu tidak dimiliki oleh

otoritas, tetapi merupakan kepercayaan.

- “ra’iyyah” yang mengacu kepada publik yang terdiri dari subyek Muslim dan

non Muslim, di mana kepada mereka manfaat harta didistribusikan.

Dalam perspektif konvensional terdapat banyak peran dari sektor publik yaitu:

1. Peran alokasi yang membicarakan tentang penggunaan sumber daya alam

2. Peran regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah

3. Peran redistribusi yang terkait dengan pemerataan kebijakan

4. Peran stabilisasi untuk mengontrol adanya fluktuasi perubahan secara global

Kita mengenal pengenaan pajak bagi warga negara dalam teori keuangan publik

konvensional. Pajak dalam perspektif konvensional memiliki tiga fungsi yakni sebagai

fungsi anggaran, fungsi mengatur, dan fungsi stabilisasi. Fungsi anggaran merupakan

fungsi utama pajak dan fungsi fiskal yaitu sebagai alat untuk memasukkan dana secara

optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku. Fungsi

mengatur yaitu pajak dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan

tertentu, seperti pengenaan pajak atas minuman keras ditinggikan untuk mengurangi

konsumsinya. Dengan fungsi pajak sebagai sarana stabilisasi, pemerintah memiliki dana

untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi

dapat dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran

uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efesien

b. Jelaskan teori pendapatan sektor publik dan teori belanja publik Islam.

Jelaskan pula bagaimana sistem fiskal Islam membentuk sebuah revenue

base yang menyeluruh

Teori pendapatan dan belanja publik Islam, Abu Ubayd (150-224H/ 768-839 M):

Pendapatan Publik

o Fay’, khums, dan zakat

o Fay’ dan khums berbeda berdasarkan sumber-nya.

o Fay’ berasal dari subyek non-muslim.

o Khums bisa berasal dari subyek muslim maupun non-muslim.

o Zakat hanya diambil

dari muslim Belanja

Publik o Belanja fay’ (makharij al-fay’).

o Belanja fay’ adalah belanja fay’ dan khums.

Page 53: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

o Hal ini karena penerima fay’ dan khums adalah sama (QS 59: 7 dan QS 8: 41)

o Belanja zakat (makharij al-sadaqah) (QS 9: 60)

o Dasar belanja publik adalah maslahah dan fardh kifayah

Konsep maslahah mencakup semua jenis barang publik yang berguna bagi masyarakat

dan meningkatkan taraf hidup mereka. Maslahah terkait dengan perlindungan maqashid

syariah yaitu perlindungan agama, kehidupan, akal, keturunan dan harta.

Konsep fardh kifayah meliputi pemenuhan kebutuhan dan kondisi darurat.

o Adanya prioritas belanja publik

Kepentingan publik terbagi dalam tiga kategori yaitu primer (dharuri), sekunder (haaji)

dan anjuran (tahsini).

Sebagai sistem pendapatan publik, kombinasi tiga kategori pendapatan yaitu fay’, khums,

dan zakat membentuk satu basis pendapatan (revenue base) yang menyeluruh.

– Fay’ dan khums menjadi sumber pendapatan saat perang dan damai.

– Khums mencakup kekayaan laut dan tambang.

– Zakat mencakup segala kekayaan di darat dan yang dimiliki oleh masyarakat.

– Zakat juga berfungsi sebagai penyeimbang jizyah yang berada di bawah kategori

fay’.

Nomor 5 Zakat sebagai garda terdepan instrument fiskal Islam memiliki berbagai

karakteristik yang membuatnya diinginkan secara sosial dan ekonomi.

a. Jelaskan kosnep dasar zakat serta implikasi-implikasi ekonomi dari zakat.

Konsep dasar zakat: Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan hukum

pelaksanaannya adalah wajib. Zakat terbagi dua jenis, yaitu zakat jiwa (nafs), atau disebut

juga zakat fitrah, dan zakat harta (maal). Zakat fitrah wajib atas tiap orang, besar-kecil,

tua- muda, laki-perempuan, merdeka-budak, yang memiliki kelebihan makanan pada Hari

Raya Idul Fitri. Sedangkan zakat harta adalah zakat atas segala harta benda yang dimiliki

dan dapat dimanfaatkan.

Konsep dasar wakaf: Secara bahasa, wakaf bermakna “menahan” yaitu menahan harta

dan memberikan manfaatnya di jalan Allah. Dengan demikian, wakaf diinterpretasikan

sebagai aset yang dialokasikan untuk kesejahteraan umat dimana pokok aset

dipertahankan sedangkan manfaatnya digunakan untuk kepentingan umum. Wakaf adalah

perbuatan memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingan

tertentu dalam konteks keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum (UU No. 41/2004

tentang Wakaf).

Salah satu implikasi ekonomi dari zakat adalah terhadap stabilitas makroekonomi.

Belanja dana zakat bisa tidak sama dengan dana zakat yang terkumpul. Pada saat

perekonomian mengalami ekspansi, dimungkinkan untuk memperoleh surplus dana zakat

(zakat surplus). Ketika perekonomian sedang mengalami resesi, maka hal ini akan

membawa kita pada defisit dana zakat (zakat deficit) dimana defisit ditutup dengan

surplus tahun sebelumnya. Dengan demikian, belanja dana zakat akan bekerja sebagai

Page 54: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

discretionary fiscal stabilizers. Zakat juga dapat berfungsi sebagai automatic fiscal

stabilizers. Zakat dengan tarif tetap bertindak sebagai pajak proporsional yang akan

menurunkan dampak pengganda sehingga akan mengurangi fluktuasi output secara

otomatis. Di saat yang sama, zakat yang terkumpul akan dibelanjakan kepada kelompok

miskin yang membuat konsumsi mereka dapat terus berjalan tanpa terpengaruh kondisi

ekonomi. Hal ini membuat pengganda dan output menjadi lebih stabil.

Kombinasi fungsi zakat sebagai pajak proporsional dan

tunjangan bagi kelompok miskin, akan meredam dampak fluktuasi siklus bisnis terhadap

perekonomian.

b. Jelaskan sistem pengelolaan zakat di dunia Islam kontemporer serta

implementasi terkini zakat di Indonesia.Sistem penghimpunan zakat

kontemporer:

- Sistem pembayaran zakat secara wajib (obligatory sistem) dengan

karakteristik utama sistem pengelolaan zakat ditangani oleh negara dan

terdapat sanksi bagi yang tidak membayar zakat. Pengumpulan zakat yang

bersifat wajib ini dapat dilakukan langsung oleh pemerintah maupun melalui

otoritas keagamaan dan pihak swasta. Sistem ini diterapkan di negara-negara

Timur Tengah (Sudan, Arab Saudi, Pakistan, Libya, Yaman) dan Malaysia.

- Sistem pembayaran zakat secara sukarela (voluntary sistem) dengan

karakteristik utama pengelolaan zakat tidak dimonopoli oleh pemerintah dan

terdapat ruang partisipasi masyarakat sipil, serta tidak terdapat sanksi hukum

bagi yang tidak menunaikan zakat. Selain pemerintah, zakat dapat

dikumpulkan melalui LSM yang menjadi organisasi pengumpul zakat.

Sistem ini diterapkan di Kuwait, Bangladesh, Bahrain, Yordania, Indonesia,

Singapura, Mesir, Afrika Selatan, Aljazair, dan negara dengan minoritas

muslim.

UU No. 38 Tahun 1999 menjadi milestone sejarah zakat Indonesia modern, berbasis

desentralisasi dan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam pengelolaan

Page 55: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

zakat nasional. UU No. 23 Tahun 2011 mensentralisasi pengelolaan zakat nasional

sepenuhnya oleh pemerintah melalui BAZNAS yang melaksanakan seluruh pengelolaan

zakat nasional meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan dan

pertanggungjawaban. Sistem baru untuk pengelolaan zakat di Indonesia dapat

digambarkan melalui bagan berikut:

Page 56: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Kompilasi Soal Ujian Akhir Semester Genap T.A. 2015-

2016 Mata Kuliah Ekonomi Syariah Pak Yusuf

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Nomor 1

Strategi pembangunan konvensional hanya berfokus pada ekonomi semata.

Ekonomi telah menjadi cara (means) sekaligus tujuan (ends) pembangunan.

a. Jelaskan pembangunan dalam perspektif maqashid a-syari’ah! Jelaskan

komponen maqashid sebagai sumber daya produktif, tujuan utama, dan visi

strategis pembangunan!

Pembangunan dalam perspektif maqashid syariah ialah pembangunan yang

menjaga lima poin penting kebutuhan dasar manusia yang terangkum di dalam

konsep Maqasid al-Shariah sehingga diharapkan kemaslahatan umat manusia

dapat tercapai. Lima poin penting dalam maqashid syariah yang perlu dijaga agar

kebutuhan dasar manusia dapat tercapai dan mencegah terjadinya kerusakan:

• Dien dibutuhkan oleh manusia untuk menuntun keyakinan, memberikan

ketentuan/aturan hidup, dan membangun moralitas.

• Nafs merupakan sesuatu yang membantu eksistensinya merupakan

kebutuhan, yang mengancam kehidupan harus dijauhi

• ’Aql, bahwa Islam mewajibkan tholabul ilm (mencari ilmu) karena

tanpanya manusia akan mengalami kesulitan dan penderitaan.

• Nasl untuk kelangsungan generasi dan kehidupan dunia sangat penting

• Maal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan

sebagai sarana untuk ibadah (banyak ibadah membutuhkan harta, misal

haji, sedekah)

Pembangunan dalam perspektif maqashid al syari’ah:

• Pembangunan di dalam Islam bermakna menciptakan keseimbangan dan

harmoni, keadilan dan perdamaian, keindahan dan kemakmuran.

• Pembangunan bermakna membangun manusia secara keseluruhan: jiwa,

pikiran, dan jasad.

• Pembangunan harus mencakup aspek material, kultural, dan politik,

Page 57: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

namun pada saat yang sama pembangunan juga harus mencakup aspek

moral dan spiritual.

• Pembangunan material yang mengabaikan moralitas dan spiritualitas,

tidak akan mampu mempertahankan pertumbuhan dalam jangka panjang

dan hanya akan menjadi masalah, beban, dan penderitaan.

b. Jelaskan rancang bangun sistem ekonomi Islam! Jelaskan

pula komparasi sistem ekonomi Islam dengan sistem

ekonomi lainnya.

Rancang Bangun Ekonomi Islam

Sistem ekonomi Islam memiliki bentuk yang jelas dan utuh, dimana sistem

berdiri diatas:

Fondasi:

- sistem finansial non-riba, non-maysir, non-gharar; Islam melarang riba namun tidak

melarang laba sebagai return untuk usaha wirausahawan dan modal finansial. Islam

memiliki dua bentuk utama pengaturan finansial dari bisnis yaitu mudharabah dan

Page 58: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

musyarakah. Pada transaksi dimana bagi-hasil tidak dapat diaplikasikan, bentuk

pembiayaan lain dapat diterapkan seperti qard al- hasanah, bai’ mua’jjal, bai’ salam,

ijarah, dan murabahah.

- sistem moneter stabil berbasis komoditas (emas-dinar); Dalam Islam, sistem uang

yang mendapat dukungan adalah sistem uang yang stabil dan non- inflatoir. Islam

memberi keleluasaan yang luas untuk bentuk uang dan sistem pembayaran-nya,

namun menekankan stabilitas dari nilai uang sebagai syarat utama.

- sistem fiskal berbasis zakat; Zakat memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan sekaligus

stabilisasi dalam perekonomian. Khums adalah seperlima bagian dari

anfal(ghanimah) yang menjadi kekayaan publik (QS 8: 41). Fay’ (QS 59:7) adalah

segala tanggungan yang dibebankan kepada harta kekayaan orang non-Muslim (ahl

al-dhimmah) melalui penaklukan damai yang manfaatnya dibagi rata demi

kepentingan umum. Seluruh pendapatan publik yang berkembang dalam sejarah

Islam masuk dibawah kategori fay’seperti jizyah, kharaj dan ushr.

Pilar:

- sistem alokasi melalui mekanisme pasar dengan pengawasan pasar yang

luas dan ketat (hisbah); Islam mengakui dan menghormati mekanisme

pasar sebagai instrument utama dalam alokasi dan distribusi sumber daya,

yang terjadi atas dasar kerelaan (QS 4: 29). Namun kekuatan pasar ini

harus melewati filter moral terlebih dahulu sehingga permintaan

(demand) dan penawaran (supply) pasar yang terbentuk akan konsisten

dengan pencapaian tujuan-tujuan normatif. Lebih jauh lagi, pembentukan

harga dan transaksi dalam pasar mendapat pengawasan ketat agar

menghasilkan pasar yang bebas distorsi. Dalam Islam, fungsi ini

dijalankan oleh institusi hisbah.

- sistem kepemilikan pribadi, wakaf dan kepemilikan bersama untuk

barang- barang yang menguasai hajat hidup orang banyak. Secara umum,

Islam mengizinkan, menerima, dan menghormati kepemilikan oleh

individu, namun tidak secara absolut. Untuk barang dan jasa yang

menguasai hajat hidup orang banyak (dharuri), Islam menetapkan adanya

Page 59: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

kepemilikan bersama. Hal ini untuk menghindari adanya penimbunan

harta hanya pada orang-orang bermodal. Selain itu, dengan adanya sistem

wakaf dan kepemilikan bersama yang dikelola oleh pemerintah

digunakan sebagai sumber utama pembiayaan negara.

Atap: - sistem insentif moral dan material; Dorongan ekonomi dalam Islam harus

berada dalam kerangka kepentingan sosial. Islam mendorong individu

untuk mengejar kepentingan pribadi di dalam kerangka kepentingan

sosial dimana terdapat konflik antara self- interest dan social interest,

dengan cara memberi perspektif jangka panjang bagi kepentingan pribadi

–menarik kepentingan pribadi melebihi jangka waktu dunia ke akhirat.

- sistem tujuan maqashid syariah; Tujuan utama syariah Islam (maqashid

syariah) adalah mewujudkan kemaslahatan manusia, yang terletak pada

perlindungan terhadap agama (dien), jiwa (nafs), akal (aqal), keturunan

(nasl), dan kekayaan (maal). Apa saja yang menjamin terlindunginya lima

perkara ini berarti melindungi kepentingan umum (mashlahah) dan

dikehendaki.

Perbedaan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya:

Page 60: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Nomor 2

Sistem moneter konvensional yang bertumpu pada sistem bunga dan uang fiat

dipandang telah membawa instabilitas dan berbagai dampak buruk bagi

perekonomian. Sistem moneter Islam berusaha mendorong berjalannya

perekonomian secara efisien dan adil.

a. Jelaskan teori moneter Islam dan bagaimana stabilitas uang tercipta

dalam kerangka institusi ekonomi Islam.

Kesepakatan jumhur ulama dan cendekiawan muslim tentang uang dan standar moneter

yaitu:

[i] perlindungan harta (mal) adalah salah satu tujuan syariah;

[ii] preferensi syari‟ah terhadap penggunaan uang dalam transaksi

dibandingkan barter;

[iii] penerimaan emas dan perak sebagai uang adalah alamiah;

[iv] Nabi Muhammad SAW menyetujui emas dan perak sebagai uang;

[v] emas dan perak relatif lebih stabil dibandingkan bentuk uang yang lain;

[vi] adalah kewajiban negara untuk mencetak, mengatur dan memasok uang

emas dan perak;

[vii] uang adalah alat tukar (medium of exchange) dan ukuran nilai (measure of

value), bukan komoditas;

[viii] illat riba pada uang adalah karena fungsinya sebagai medium of exchange

dan

measure of value (tsamaniyyah), kecuali mazhab Hanafi.

Stabilitas uang tercipta dalam kerangka institusi ekonomi Islam dengan adanya

pelarangan riba, pelarangan gharar, dan penerapan zakat.

Pelarangan ribâ secara efektif menghapus praktek komoditisasi uang:

mengambil keuntungan dari uang dengan cara memperdagangkannya pada

“tingkat harga” (bunga) tertentu. Ketika uang berfungsi sebagai ukuran nilai dan

alat tukar, maka menetapkan harga berupa bunga pada uang menjadi sebuah hal

Page 61: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

yang paradoks. Bunga membuat uang yang seharusnya memfasilitasi pertukaran,

sebagai ukuran nilai bagi seluruh komoditas, justru menjadi obyek pertukaran.

Dengan melarang ribâ maka Islam melindungi fungsi dasar uang sebagai ukuran

nilai dan alat tukar. Pelarangan ribâ juga menjamin tidak akan ada ekspansi

moneter yang tidak memiliki padanan dengan penciptaan nilai tambah ekonomi

di sektor riil, sehingga secara efektif akan menjaga keterkaitan sektor moneter

dengan sektor riil, dan karenanya menjaga stabilitas harga dan inflasi.

Penerapan zakât terhadap emas dan perak (al-mâl al-„ayn), baik dalam bentuk

uang koin maupun batangan atau perhiasan (zakât al-‟ayn) menjadi disinsentif

bagi aktivitas menumpuk harta (emas dan perak) dan menimbun uang baik

karena motif keserakahan maupun untuk spekulasi.

Zakât al-‟ayn dalam jangka pendek akan memaksa pemilik uang

menginvestasikan uangnya ke sektor riil untuk mendapatkan return, karena

pelarangan ribâ meniadakan peluang meminjamkan uang untuk keuntungan,

sehingga velocity of money meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, zakât al-‟ayn juga akan secara efektif

meminimalkan permintaan non-moneter terhadap emas dan perak sehingga

pasokan uang akan terjaga.

Pelarangan gharar, bersama-sama dengan pelarangan ribâ, membuat demand

for money sepenuhnya berasal dari kebutuhan riil perekonomian. Dengan

meminimalkan permintaan uang yang tidak riil, maka permintaan uang akan

stabil, sehingga akan menstabilkan pasokan uang. Stabilitas demand for money

dalam Islam didorong lebih lanjut dengan pelarangan penimbunan uang (iktinâz).

Dalam upaya menjaga stabilitas nilai uang, terutama dari sisi money supply,

negara memiliki otoritas untuk mencetak, mengatur dan mengedarkan uang.

Dalam sejarah Islam, kewenangan ini dijalankan oleh institusi sikkah.

b. Jelaskan debat sistem ekonomi moneter berbasis uang fiat

(naqd ishtilah) dan sistem moneter berbasis uang komoditas

(naqd bi al-khilqah) dalam wacana ekonomi Islam.

Page 62: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Fiqh pendukung uang fiat:

(i) uang kertas dipandang sebagai surat utang dari deposito emas atau

perak. Ketika kini uang kertas sepenuhnya terlepas dari emas,

pendapat ini menimbulkan banyak kesulitan karena uang kertas

diperlakukan sebagai dayn, sehingga pertukaran uang dengan uang

lain (al-sharf) tidak bisa dilakukan karena terkategori al-dayn bi al-

dayn dan salam dengan uang kertas akan terlarang karena tsamân

untuk salam harus dibayar tunai.

(ii) sebagaimana suftaja, uang kertas diperlakukan sebagai pengganti

atsmân perak dan emas, sehingga uang kertas dianggap memiliki

karakteristik yang sama seperti emas dan perak. Namun hal ini hanya

bisa dibenarkan jika bank sentral dan perbankan memiliki cadangan

logam mulia ini 100 persen terhadap uang kertas yang diedarkannya.

Pandangan ini juga akan menyulitkan pertukaran valas karena mata

uang harus berbasis logam yang berbeda agar pertukaran dalam

jumlah yang berbeda dapat dibenarkan dan terhindar dari ribâ.

(iii) uang kertas diberikan kedudukan hukum yang sama dengan fulûs.

Namun hal ini bermasalah secara fiqh: transaksi salam akan terlarang

dan ribâ diizinkan karena untuk fulûs pertukaran dengan jumlah

berbeda tidak dilarang.

(iv) uang kertas dipandang sebagai salah satu dari sekian banyak standar

harga (atsmân). Dengan pendapat ini, berbagai transaksi penting

seperti pertukaran valas dan bay‟ al salam terjamin dan transaksi

yang tidak diinginkan seperti ribâ terlarang.

Ps. Dengan kondisi saat ini dimana tidak ada satupun negara yang uangnya

terkait dengan logam mulia, pendapat terakhir nampak banyak diikuti. Namun,

berbeda dengan emas dan perak yang nilainya stabil, penggunaan uang kertas

mengandung bahaya gharar yang tinggi karena nilai uang kertas yang cenderung

terus menurun sehingga membawa kita pada masalah baru, yaitu inflasi.

Fiqh penolak uang fiat:

Page 63: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

Syarat sah uang sebagai nilai harga adalah material-nya harus dapat

dimanfaatkan. Sedangkan uang kertas tidak memiliki nilai intrinsik, sebab

material uang kertas tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain. Dan setiap

yang tidak bermanfaat maka ia tidak termasuk harta. Legalisasi oleh pemerintah

juga tidak cukup memberikan nilai harga terhadap uang kertas, sebab ketika

pemerintah mencabut legalisasi dan melarang peredarannya maka nilai harga

uang kertas akan terhapus dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang tidak

berharga. Oleh sebab itu maka uang kertas tidak dapat ditukarkan dengan harta

atau dijadikan nilai harga untuk barang dan jasa.

Syarî‟ah menetapkan seluruh hukum mu‟âmalâh dan ‟ibâdâh mâliyyah berbasis

emas dan perak, seperti ketentuan zakât uang, pembayaran ganti rugi atas suatu

tindak pidana pembunuhan (diyyat), dan batas hukuman bagi pencurian (hadd al-

sâriqah). Hal ini mengindikasikan bahwa syarî‟ah memandang emas dan perak

merupakan harga pasar yang memiliki stabilitas nilai yang tinggi sehingga akan

memberi keadilan yang merupakan esensi dari hukum-hukum tersebut.

Berbagai ketentuan syarî‟ah yang melarang gaya hidup bermewah-mewahan (al-

tana‟um) juga secara jelas mengindikasikan bahwa fungsi utama emas dan perak

adalah sebagai uang. Larangan memakai perhiasan dari emas, seperti cincin,

kalung dan anting, secara jelas menunjukkan arahan syarî‟ah untuk menekan

kegunaan non- moneter emas. Lebih jauh, syarî‟ah memberi disinsentif bagi

penggunaan non moneter emas dan perak dengan mengenakan zakât pada emas

dan perak dalam segala bentuk, baik sebagai uang maupun perhiasan.

Nomor 3

Sistem finansial Islam ditujukan untuk menjaga fungsi-fungsi uang dalam

perekonomian.

a. Jelaskan pelarangan riba dalam Islam, definisi, makna ekonomi dan

implikasinya. Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana riba memisahkan

waktu dari aktivitas ekonomi riil?

Riba merupakan kelebihan pembayaran yang ditetapkan pada transaksi utang

piutang. Pelarangan ribâ secara efektif menghapus praktek komoditisasi uang:

Page 64: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

mengambil keuntungan dari uang dengan cara memperdagangkannya pada

“tingkat harga” (bunga) tertentu. Ketika uang berfungsi sebagai ukuran nilai dan

alat tukar, maka menetapkan harga berupa bunga pada uang menjadi sebuah hal

yang paradoks. Bunga membuat uang yang seharusnya memfasilitasi pertukaran,

sebagai ukuran nilai bagi seluruh komoditas, justru menjadi obyek pertukaran.

Dengan melarang ribâ maka Islam melindungi fungsi dasar uang sebagai ukuran

nilai dan alat tukar. Pelarangan ribâ juga menjamin tidak akan ada ekspansi

moneter yang tidak memiliki padanan dengan penciptaan nilai tambah ekonomi

di sektor riil, sehingga secara efektif akan menjaga keterkaitan sektor moneter

dengan sektor riil, dan karenanya menjaga stabilitas harga dan inflasi.

Pelarangan Riba secara esensial bermakna pelarangan “trading in credit”.

Trading in credit bermakna pemutusan waktu dari transaksi riil. –Ketika waktu

dipisahkan dari transaksi riil melalui pinjaman berbasis bunga, Hal ini membuat

tingkat utang meningkat sehingga biaya pembiayaan lebih besar melalui cost of

debt services yang lebih tinggi. Bunga yang terakumulasi membuat utang terus

tumbuh dan menjauhkan sektor keuangan dari sektor riil. Biaya bunga yang

berlipat ganda telah membebani perekonomian jauh lebih besar dari biaya

pembiayaan riil sebenarnya.

b. Jelaskan pelarangan gharar dalam Islam, definisi, makna

ekonomi dan implikasinya. Dapatkah Anda jelaskan

bagaimana gharar memisahkan risiko dari aktivitas ekonomi

riil?

Gharar berarti ketidakjelasan atau hal-hal yang tidak diketahui hasilnya atau tidak

diketahui hakikat dan ukurannya. Maqashid dari pelarangan gharar sendiri adalah

agar tidak ada pihak berakad yang dirugikan karena haknya yang tidak terpenuhi

dan untuk menghindari perselisihan karena terjadinya kerugian tersebut.

Pelarangan gharar, bersama-sama dengan pelarangan ribâ, membuat demand for

money sepenuhnya berasal dari kebutuhan riil perekonomian. Dengan

meminimalkan permintaan uang yang tidak riil, maka permintaan uang akan

Page 65: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

stabil, sehingga akan menstabilkan pasokan uang. Gharar memisahkan risiko dari

aktivitas ekonomi riil karena transaksi yang mengandung gharar mendapatkan

keuntungan dari kerugian yang dialami oleh orang lain. Sehingga, keadaan

perekonomian tidak berpengaruh secara langsung terhadap untung rugi yang

dihadapi oleh pelaku transaksi gharar.

Trading in risk bermakna pemutusan resiko dari sektor riil. Pemutusan resiko

dari sektor riil membawa pada resiko yang lebih besar dan biaya manajemen

resiko lebih tinggi. Komoditisasi resiko membuat sektor keuangan berlipat ganda

dan bergerak semakin jauh dari transaksi riil. Biaya komoditisasi resiko juga

membebani perekonomian jauh lebih besar dari biaya resiko riil.

Nomor 4

Manajemen moneter dan sistem perbankan berbasis bunga banyak mengalami

kegagalan-kegagalan. Intermediasi finansial Islam menjanjikan stabilitas dan

kesejahteraan dalam perekonomian.

a. Jelaskan bagaimana sistem perbankan berbasis bunga membuat inflasi

terus terjadi, menghambat pencapaian tujuan normative perekonomian,

dan memperburuk distribusi pendapatan.

Kebijakan moneter berbasis bunga tidak efektif mengendalikan jumlah uang

beredar dan inflasi, dan justru pada gilirannya selalu menghasilkan konflik

dengan sektor riil akibat dampak inflator-nya melalui ekspansi jumlah uang

beredar. Tingkat aktual suku bunga tidak mempengaruhi kemampuan sistem

perbankan untuk menciptakan uang secara signifikan. Mengendalikan inflasi

dengan suku bunga tinggi hanyalah obat penenang jangka pendek, namun tidak

menyelesaikan akar masalah. Sistem perbankan berbasis bunga membawa

dampak buruk pada pencapaian tujuan normatif perekonomian dan kebutuhan

dasar sebagian besar penduduk. Sistem bunga juga membuat kesenjangan

pendapatan semakin memburuk akibat distribusi modal finansial yang sangat

tidak merata. Sistem keuangan berbasis bunga secara agresif juga mendorong

masyarakat dan bahkan pemerintah untuk menjadi konsumtif. Sistem berbasis

bunga telah mendorong upaya pencarian keuntungan secara cepat menjadi

Page 66: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

marak. Pergerakan suku bunga yang fluktuatif telah menimbulkan kesulitan bagi

pemilik dana untuk membuat keputusan investasi jangka panjang di sektor riil.

b. Jelaskan two-tier mudharabah model sebagai sistem perbankan Islam yang

ideal. Mengapa model ini gagal diterapkan sehingga perbankan syariah kini

berevolusi menjadi one-tier mudharabah model?

Model dasar perbankan Islam adalah model two-tier mudharabah. Dalam model

ini, hubungan antara rabbal-mâl dan mudhârib tercipta melalui kontrak tripartite

dimana nasabah penyimpan dana memberikan otoritas kepada bank untuk

menggunakan dana-nya dengan basis bagi hasil (first-tier mudhârabah) dan bank

kemudian bertindak sebagai agen nasabah penyimpan dana untuk masuk ke

kontrak dengan pihak lain untuk menjalankan mudhârabah aktual dimana bank

bertindak sebagai investor dan pihak lain sebagai pengusaha (second-tier

mudhârabah). Dengan mudhârabah dua tingkat, bank menjalankan fungsi

intermediasi keuangan tanpa instrument bunga sama sekali. Pendapatan kotor

berasal dari bagian bank dalam keuntungan pengusaha berdasarkan rasio bagi

hasil yang disepakati di awal. Setelah dikurangi biaya operasional bank,

pendapatan ini dibagi antara bank dan penabung berdasarkan rasio bagi hasil

yang disepakati di awal.

Model two-tier mudharabah menjadi kurang popular digunakan di institusi

keuangan Islam beralasan karena besarnya risiko yang timbul akibat asymmetric

information pada second-tier mudharabah (antara bank dan pihak yang dibiayai).

Asymmetric information ini dapat terjadi di pembiayaan mudharabah melalui 3

jalan, yaitu:

1. Adverse selection, terjadi pada saat awal kontrak di mana perbankan

mengalami kesalahan dalam memilih nasabah yang dibiayai. Kesalahan

ini dapat terjadi karena adanya perbedaan yang tertulis dalam proposal

bisnis maupun pada saat proses screening nasabah. Adverse selection

dapat memperbesar credit/default risk.

2. Moral hazard type I berupa disinsentif pada proses pelaksanaan usaha

berupa upaya yang tidak optimal dari pengusaha sehingga keuntungan

yang diperoleh tidak sesuai dengan yang dijanjikan di proposal.

Page 67: UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI ......UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2019/2020 EKONOMI SYARIAH (ECEU602061) Pengajar : Tim Dosen Waktu : 120 menit Sifat Ujian : Tutup Buku/Catatan

3. Moral hazard type II yaitu falsifikasi/fraud pada laporan keuangan,

misalnya dengan memperbesar pengeluaran operasional, untuk

memperoleh net income yang lebih kecil sehingga pembagian keuntungan

pada bank menjadi lebih kecil daripada yang seharusnya.

Kemudian, perbankan syariah saat ini lebih banyak menggunakan one-tier

mudharabah model: Dalam model ini, bank memperkecil risiko dari mudharabah

dengan melakukan transaksi yang bersifat fixed return pada proses second-tier

mudharabah, seperti menggunakan akad murabahah atau ijarah. Dengan model

fixed return, bank lebih yakin pada nasabah karena cicilan yang sudah pasti.

Selain itu, dengan fixed return, bank tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk

melakukan proses monitoring dan verification terhadap usaha yang dibiayai.