UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf ·...

17
UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber Mosaic Virus (CMV) DAN MENINGKATKAN KETAHANAN INDUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L.) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Strata satu (S-1) Program Studi Agroteknologi Diajukan Oleh : IMELYA RAMANIS NIM. 201610200312121 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018

Transcript of UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf ·...

Page 1: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA

MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber Mosaic Virus (CMV) DAN

MENINGKATKAN KETAHANAN INDUKSI TANAMAN CABAI

(Capsicum annuum L.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Strata satu (S-1)

Program Studi Agroteknologi

Diajukan Oleh :

IMELYA RAMANIS

NIM. 201610200312121

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

Page 2: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA

MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber Mosaic Virus (CMV) DAN

MENINGKATKAN KETAHANAN INDUKSI TANAMAN CABAI

(Capsicum annuum L.)

Oleh:

IMELYA RAMANIS

NIM. 201610200312121

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP

NIP. 196410201991011001

Tanggal 27 Juli 2018

Pembimbing Pendamping

Erfan Dani Septia, SP., MP

NIDN. 0705098902

Tanggal 27 Juli 2018

Malang, 27 Juli 2018

Menyetujui:

A.n Dekan,

Wakil Dekan I

Dr. Ir. Anis Winaya, MM., M.Si

NIP. 196405141990031002

Ketua Jurusan

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP

NIP. 196410201991011001

Page 3: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

iii

SKRIPSI

UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA

MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber Mosaic Virus (CMV) DAN

MENINGKATKAN KETAHANAN INDUKSI TANAMAN CABAI

(Capsicum annuum L.)

Oleh:

IMELYA RAMANIS

NIM. 201610200312121

Disusun berdasarkan keputusan Ujian Sidang yang dilaksanakan

pada tanggal 27 Juli 2018

Dewan Penguji,

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP

Ketua/Pembimbing Utama

Erfan Dani Septia, SP., MP

Anggota I/Pembimbing Pendamping

Agus Dwi Sulistyono , S.Si, M.Si

Anggota II

Dr. Ir. Dian Indratmi, MP

Anggota III

Malang, 27 Juli 2018

Mengesahkan

Dekan

Dr. Ir. David Hermawan, MP., IPM

NIP. 196405261990031003

Ketua Jurusan

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP

NIP. 196410201991011001

Page 4: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : IMELYA RAMANIS

Nim : 201610200312121

Jurusan/prodi : Agronomi/Agroteknologi

Fakultas : Pertanian-Peternakan

Dengan menyebut nama Allah SWT, saya menyatakan dengan sebenarnya dan

sesungguhnya bahwa:

1. Karya ilmiah ini adalah karya akademik saya asli, yang saya susun

berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan.

2. Saya tidak melakukan plagiasi, duplikasi dan replikasi dari hasil penelitian

orang lain yang menyebabkan karya ilmiah ini tidak otentik.

3. Karya ilmiah ini telah disusun dengan persetujuan dan bimbingan dari

Dewan Pembimbing dan telah diuji di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pernyataan ini.

Malang, 27 Juli 2018

Mengetahui,

Pembimbing Utama

Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP.

NIP. 196405261990031003

Yang Menyatakan

Imelya Ramanis

NIM. 201610200312121

Page 5: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan laporan penelitian berjudul “Uji Virulensi Mikroba Endofit

Indigenous Sebagai Upaya Meminimalisir Infeksi Cucumber Mosaic Virus

(CMV) dan Meningkatkan Ketahanan Induksi Tanaman Cabai

(Capsicum annuum L.)”. Laporan penelitian ini merupakan salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan tingkat Sarjana pada Program Studi

Agroteknologi, Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulisan laporan penelitian ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP selaku Ketua Jurusan sekaligus sebagai dosen

pembimbing utama.

2. Erfan Dani Septia, SP., MP. selaku dosen pembimbing pendamping.

3. Staf laboratorium Bioteknologi dan staf laboratorium Biomed atas segala

bantuannya selama penulis melaksanakan penelitian.

4. Agus Dwi Sulistyono S.Si., M.Si. dan Dr. Ir. Dian Indratmi, MP. selaku dosen

penguji hasil penelitian.

5. Ibunda Lenharyati dan ayahanda M. Alimin serta kakanda Aldyanti dan adinda

M. Indra Haryanto yang telah memberikan bantuan materil dan moril.

6. Fitra Parlindo dan Ganesh Aggie Nugroho atas sumbangsih dan kontribusinya

dari awal penelitian hingga penyusunan skripsi ini

Penulis berharap dengan segala puji hanya milik Allah, semoga karya ilmiah

ini dapat memberikan manfaat.

Malang, 27 Juli 2018

Penulis

Page 6: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

RINGKASAN ........................................................................................................ xi

ABSTRACT ............................................................................................................ xii

I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3. Tujuan ....................................................................................................... 3

1.4. Hipotesis ................................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5

2.1. Peran Mikroba Endofit Indigenous Sebagai Agen Hayati ...................... 5

2.2. Cucumber Mosaic Virus (CMV) Pada Tanaman Cabai ........................... 7

2.3. Tanaman Cabai ......................................................................................... 8

2.4. Pengendalian Cucumber Mosaic Virus (CMV) ...................................... 10

2.5. Ketahanan Induksi Tanaman .................................................................. 10

III. METODE PENELITIAN ............................................................................... 13

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 13

3.2. Alat dan Bahan ....................................................................................... 13

3.3. Variabel Penelitian ................................................................................. 14

3.4. Rancangan Penelitian ............................................................................. 14

3.5. Analisis Data .......................................................................................... 17

3.6. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 27

4.1. Eksplorasi, Karakterisasi dan Identifikasi Mikroba ............................... 27

4.2. Uji Hipovirulensi .................................................................................... 42

4.3. Kerapatan Spora dan Sel Bakteri ............................................................ 47

4.4. Intensitas Serangan Virus dan Ketahanan Induksi Tanaman Cabai ....... 48

Page 7: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

vii

4.5. Pengamatan Badan Inklusi ..................................................................... 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 56

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 56

5.2 Saran ....................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 63

LAMPIRAN .......................................................................................................... 64

Page 8: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

viii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Hal

1. Mekanisme Ketahanan Induksi secara Sistemik ............................................... 11

2. Denah Sampel Penelitian dengan Perlakuan Cendawan Endofit Indigenous ... 15

3. Denah Sampel Penelitian dengan Perlakuan Bakteri Endofit Indigenous ........ 16

4. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Akar isolat CC BT2: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c) ilustrasi literatur . 30

5. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Batang isolat CC BT2: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c) ilustrasi literatur . 31

6. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Batang isolat CC BT3: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c) ilustrasi literatur . 32

7. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Daun isolat CC DN3: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c)ilustrasi literatur .. 32

8. Cendawan Endofit Indigenous Asal Tanah Perakaran isolat CC TN: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c) ilustrasi literatur . 33

9. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Batang isolat CC BT1: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c) ilustrasi literatur . 34

10. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Batang isolat CC BT 4: a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis, c) ilustrasi literatur . 35

11. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Buah isolat CC BH : a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis ................................. 36

12. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Daun isolat CC DN1 : a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis ................................. 37

13. Cendawan Endofit Indigenous Asal Jaringan Daun isolat CC DN2 : a)

penampakan makroskopis, b) penampakan mikroskopis ................................. 37

14. Bakteri Endofit Indigenous Asal jaringan buah (BC BH) : a) penampakan

makroskopis dan b) penampakan mikroskopis ................................................ 40

15. Bakteri Endofit Indigenous Asal Jaringan Akar (BC AK) : a) penampakan

makroskopis dan b) penampakan mikroskopis ................................................ 40

Page 9: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

ix

16. Bakteri Endofit Indigenous Asal Perakaran Tanah (BC TN) : a) penampakan

makroskopis dan b) penampakan mikroskopis ................................................ 41

17. Hasil Uji Hipovirulensi Isolat Cendawan Endofit Indigenous terhadap benih

mentimun: a) kontrol media PDA, b) isolat CC BT2 dengan nilai DSI 0.00, c)

isolat CC AK dengan nilai DSI 0.33, d) isolat CC BT1 dengan nilai DSI 1.33

e), dan isolat CC BT3 dengan nilai DSI 1.67 dan e) isolat CC DN1 dengan nilai

DSI 4.00 ............................................................................................................ 44

18. Hasil Uji Hipovirulensi Isolat Bakteri Endofit Indigenous terhadap benih

mentimun: (a) isolat BC BH, (b) isolat BC TN, (c) isolat BC AK dan (d)

kontrol. ............................................................................................................. 45

19. Penampakan daun cabai : (a) sampel daun sehat, (b) sampel daun dengan

gejala serangan ................................................................................................. 48

20. Jaringan Daun Cabai (a) Badan Inklusi Virus CMV perlakuan cendawan, (b)

Badan Inklusi Virus CMV perlakuan bakteri (c) Jaringan Daun Sehat

(perbesaran 40x) ............................................................................................... 54

Page 10: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

x

DAFTAR TABEL

No Teks Hal

1. Kode Perlakuan Cendawan Endofit Indigenous ............................................... 14

2. Kode Isolat Bakteri Endofit Indigenous ............................................................ 16

3. Jumlah Isolat Mikroba Endofit Indigenous ....................................................... 27

4. Karakteristik Makroskopis Isolat Cendawan Endofit Indigenous .................... 29

5. Hasil Identifikasi Cendawan Endofit Indigenous ............................................. 30

6. Karakteristik Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Endofit Indigenous ............... 38

7. Hasil Hipovirulensi Terhadap 13 Isolat Mikroba Endofit Indigenous .............. 43

8. Kerapatan Populasi Spora Cendawan Endofit Indigenous................................ 47

9. Kerapatan Populasi Sel Bakteri Endofit Indigenous ......................................... 47

10. Intensitas Serangan Virus Perlakuan Cendawan Endofit Indigenous ............. 50

11. Intensitas Serangan Virus Perlakuan Bakteri Endofit Indigenous .................. 51

Page 11: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Hal

1. Hasil Analisa Sidik Ragam Intensitas Serangan Virus Mosaik Perlakuan

Cendawan Endofit Indigenous pada Tanaman Cabai ....................................... 64

2. Hasil Analisa Sidik Ragam Intensitas Serangan Virus Mosaik Perlakuan

Bakteri Endofit Indigenous pada Tanaman Cabai ............................................ 64

3. Nilai DMRT 5% Perlakuan Cendawan ............................................................. 65

4. Nilai DMRT 5% Perlakuan Bakteri .................................................................. 65

5. Kandungan Senyawa Pada Pupuk Organik Cair (POC) Yang Digunakan

Sebagai Perlakuan Kontrol Positif ................................................................... 66

6. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ..................................................................... 67

Page 12: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

58

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, A. 2009. Biologi dan Kimia Mikroba Jamur Endofit. Bandung (ID):

ITB Press.

Akin M. 2006. Virologi Tumbuhan. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Akin HM, Nurdin M. 2003. Pengaruh infeksi TMV (Tobacco mosaic virus)

terhadap Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Beberapa Varietas Cabai

Merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan

Tropika. 3(1): 10-12.

Akmalasari I, Purwati ES, Dewi RS. 2013. Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit

Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.). Jurnal Biosfera. 30(2):82-89.

Amir L. 2015. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Endofit pada Tanaman Acacia

ducurrens (J.C.Wendl.) Wild. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2009. Pedoman Diagnosis OPTK Golongan Virus. Jakarta: Badan

Karantina Pertanian Departemen Pertanian.

Bahi M, Anizar. 2013. Senyawa Antibiotika dari bakteri dan Jamur Endofit: Mini

Review. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung. 429-432.

Barnett, H.L., Hunter, B.B. 1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi, Fourth

Edition. Minnesota (USA): APS Press.

Chatri M. 2016. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan.Jakarta (ID): Kencana.

Fauziah F, Wulandari R, Razamela E. 2018. Pengaruh Pemberian Pupuk Mikro

Zn dan Cu serta Pupuk Tanah terhadap Perkembangan Empoasca sp. pada

Areal Tanaman Teh. Jurnal Agrikultura. 29(1):26-34.

Gandjar I, Sjamsuridzal W, Oetari A. 2006. Mikologi : Dasar dan Terapan.

Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia.

Gusnawaty HS, Taufuk M, Triana M, Asniah. Karakterisasi Morfologi

Tricoderma spp. Indigenus Selawesi Tenggara. Jurnal Agroteknos.

4(2):87-93.

Habazar T, Resti Z, Yanti Y, Trisno J, Diana A. 2012. Penapisan Bakteri Akar

Kedelai Secara in Planta untuk Mengendalikan Penyakit Pustul Bakteri.

Jurnal Fitopatologi Indonesia. 8(4):103-109.

Herison C, Rustikawati, Sudarsono. 2007. Aktivitas Peroksidase, Skor ELISA dan

Respon Ketahanan 29 Genotipe Cabai Merah terhadap Infeksi Cucumber

Mosaic Virus (CMV). Jurnal Akta Agrosia. 10(1):1-13.

Hersanti. 2003. Pengujian Potensi Ekstrak 37 Spesies Tumbuhan sebagai Agens

Penginduksi Ketahanan Sistemik Tanaman Cabai Besar Terhadap

Cucumber Mosaic Virus. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 7(2): 54-58.

Page 13: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

59

Irawati AFC, Sastro Y, Sulastri, Suhartono MT, Mutaqin, Widodo. 2016.

Cendawan Endofit yang Potensial Meningkatkan Ketahan Cabai Merah

terhadap Penyakit Layu Bakteri. Jurnal Fitologi Indonesia. 12(4):133-141.

Irawati AFC, Mutaqin KH, Suhartono MT, Sastro Y, Sulastri, Widodo. 2017.

Eksplorasi dan Pengaruh Cendawan Endofit yang Berasal dari Akar

Tanaman Cabai Terhadap Pertumbuhan Benih Cabai. Jurnal Hortikultura.

27(1):105-112.

Kahstini RO, Fitri SG, Marianingsih, Yuliani. 2016. Uji Potensi Biokontrol

Cendawan Endofit Akar Asal Ekosistem Magrove Pulau Dua Banten

Terhadap Patogen Fusarium. Prosiding MikroBiologi. 59-67.

Kementrian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor

Hortikultura : CABAI MERAH. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Kusnadi. 2012. Buku Common Text Mikrobiologi. Bandung (ID): FMIPA

Universitas Pendidikan Indonesia.

Marwanto A. 2013. Keefektifan Cendawan Endofit untuk Menekan Infeksi Chilli

Veinal Mottle Virus Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.). Skripsi.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Melliawati R, Sunifah. 2017. Mikroba endofit indigenous dari Tanaman Srikaya

(Annona squamosa L.) sebagai Penghasil Antimikroba Staphylococcus

aureus dan Candida albicans. Jurnal Berita Biologi. 16(1): 69-83.

Mudjiono G. 2013. Pengelolaan Hama Terpadu. Malang (ID): UB Press.

Muliani. 2006. Potensi Bakteri Endofit sebagai Egens Pengendali Penyakit Pusuk

Cabang (Septobasidium Sp.) Pada Lada. Tesis. Bogor: Institut Pertanian

Bogor.

Murphy AM, Chivasa S, Singh D, Carr JP. 1999. Salicylic Acid-Induced

Resistence to Viruses and Other Pathogens: A Parting of The Ways. Jurnal

Trends in Plant Science. 4(4):155-160.

Nasichah AZ, Hastuti US, Suarsini E, Rohman F. 2016. Identifikasi Morfologi

Kapang Endofit Cengkeh Afo dari Ternate. Proceeding Biology Education

Conference. 13(1): 787-792.

Nawangsih AA. 2007. Pemanfatan Bakteri Endofit Pada Pisang Untuk

Mengendalikan Penyakit Darah : Isolasi, Uji Penghambatan In Vitro dan In

Planta. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 12(1):34-49.

Nurhakim YN, Hani A. 2014. Perkebunan Karet Skala Kecil Cepat Panen. Depok

(ID): Intra Pustaka.

Oktavia N, PujiyantoS. 2018. Isolasi dan Uji Antagonisme Bakteri Endofit Tapak

Dara (Catharanthus roseus L.) terhadap Bakteri Escherichia coli dan

Staphylococcus aureus. Jurnal Berkala Bioteknologi. 1(1):6-12.

Page 14: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

60

Parida I. 2016. Isolasi, Seleksi, dan Identifikasi Bakteri Endofit sebagai Agens

Penginduksi Ketahanan Tanaman Padi terhadap Penyakit Hawar Daun

Bakteri. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Priyatno TP, Prasetiyono J, Orbani, IN. 2012. Tanaman NUE, Tanaman Efesien-

N. Warta Biogen. 8(2):1-12.

Purwantisari S, Hastuti RB. 2009. Identifikasi Jamur Indigenous Rhizosper

Tanaman Kentang dari Lahan Pertanian Kentang Organik di Desa Pakis,

Magelang. Jurnal Bioma. 11(2):45-53.

Rahayu AS, Gumilar MH. 2017. Uji Cemaran Air Minum Masyarakat Sekitar

Margahayu Raya Bandung dengan Identifikasi Bakteri Escherichia coli.

Indonesian Journal of Pharmaceitical Science and Technology. 4(2):50-56.

Ramdan EP, Widodo, Tondok ET, Wiyono S, Hidayat SH. 2013. Cendawan

Endofit Nonpatogen Asal Tanaman Cabai dan Potensinya Sebagai Agens

Pemacu Pertumbuhan. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 9(5):139-144.

Ramdan, E.P. 2014. Eksplorasi Cendawan Endofit sebagai Agens Pengendali

Hayati Phytophthora capsici Leonian pada Cabai. Tesis. Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).

Sastrahidayat IR. 2011. Fitopatologi (Ilmu Penyakit Tumbuhan). Malang (ID):

UB Press.

Sembel, DT. 2011. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta (ID): Andi.

Semangun H. 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia.

Yogyakarta (ID): Gadjah Mada Univ Press.

Setiadi. 2006. Bertanam Cabai. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Bakteri dari Akar

Tanaman Kedelai dalam Meningkatkan Ketahanan Tanaman Terhadap

Soybean Mosaic Virus (SMV). Balai Pelatihan Pertanian Jambi.

Setyowibowo N. 2015. Peran

Sholihatun F, Putra EKS, Kastono D. 2014. Induksi Ketahanan Kekeringan

Delapab Hibrida Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Boron.

Jurnal Vegetalika. 3(3):14-26.

Sholikhin, I. 2014. Keefektifan Bakteri Endofit Sebagai Agens Hayati Terhadap

Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas Oryzae Pv. Oryzae) Pada

Padi. SKRIPSI. Institut Pertanian Bogor.

Sneh B., E. Yamoah, & A. Stewart. 2004. Hypovirulent Rhizoctonia spp. isolates

from New Zeland Soils Protected Radish Seedlings Against damping-off

caused by Rhizoctonia solani. New Zealand Plant Protection.

57: 54-58.

Sopialena. 2014. Efektifitas Beberapa Cara Penularan Virus Mosaik Pada

Tanaman Cabai. Jurnal Agrifor. 13 (2): 207-212.

Page 15: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

61

Subekti D, Hidayat SH, Nurhayati E, Sujiprihati S. 2006. Infeksi Cucumber

Mosaik Virus dan Chili Veinal Mottle Virus terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Tanaman Cabai. Jurnal Hayati. 13(2):53-57.

Sukmadi RB. 2012. Aktifitas Fitohormon Indole-3-Acetic Acid (IAA) dari Isolat

Bakteri Rizosfer dan Endofit. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia.

14(3):221-227.

Supriyanto, Priyatmojo A, Arwiyanto T. 2009. Penapisan PGPF Untuk

Pengendalian Penyakit Busuk Lunak Lidah Buaya (Aleo vera) di Tanah

Gambut. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 15(2):71-82.

Sutrawati M, Djamilah, Kinata A. 2012. Infeksi Cucumber Mosaik Virus dan

Chilli Veinal Mottle Virus pada Tanaman Cabai di Kabupaten Rejang

Lebong, Bengkulu. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 8(4):110:115.

Suyono Y, Salahudin F. 2011. Identifikasi Karakterisasi Bakteri Pseudomonas

Pada Tanah Yang Terindikasi Terkontaminasi Aminasi Logam. Jurnal

Biopropal Industri. 2(1):8-11.

Taufik M, Hidayat SH, Sujiprihati S. 2007. Ketahanan Beberapa Kultivar Cabai

Terhadap Cucumber Mosaic Virus dan Chilli Veinal Mottle Virus. Jurnal

HPT Tropika. 7(2):130-139.

Taufik M, Rahman A, Wahab A, Hidayat SH. 2010. Mekanisme Ketahanan

Terinduksi oleh Plant Growth Promotting Rhizobacteria (PGPR) pada

Tanaman Cabai Terinfeksi Cucumber Mosaik Virus (CMV). Jurnal

Hortikultura. 20(3):274-283.

Tjahjadi N. 1993. Seri Budi Daya Cabai. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Tjahjadi N. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta (ID): Kasinus.

Untung K. 2010. Diktat Dasar-Dasar Ilmu Hama Tanaman.Yogyakarta: Fakultas

Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Vallad GE, Goodman RM. 2004. Systemic Aquidered Resistence and Indused

Systemic Resistence in Conventional Agriculture. Jurnal Crop Science.

44:1920-1933.

Wahyutomo R. 2011. Cytomegalovirus Katarak Kongenital. 3(1):84-88.

Wahyuni ST. 2005. Dasar-Dasar Virologi Tumbuhan. Yogyajarta (ID): Gadjah

Mada University Press.

Wulandari D, Sulistyowati L, Muhibuddin. 2014. Keanekaraman Jamur Endofit

pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) dan Kemampuan

Antagonisnya terhadap Phytophthora infestans. Jurnal Hama Penyakit.

2(1):110-118.

Wijayanti KS, Rahardjo BT, Himawan. 2017. Pengaruh Rizobakteri dalam

Meningkatkan Asan Salisilat dan Total Fenol Tnaman Terhadap Penekanan

Nematoda Puru Akar. Buletin Tnaman Tembakau, Serat dan Minyak

Industri. 9(2):53-62.

Page 16: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

62

Wijoyono S, Syukur M, Prajnanta F, Sa’id EG, Harpenas A. 2012. CABAI :

Prospek Bisnis dan Teknologi Mancanrgara. Jakarta (ID): Agriflo.

Worosuryani, C., Priyatmojo, A., dan Wibowo, A. 2006. Uji Kemampuan Jamur

Tanah yang diisolasi dari lahan pasir sebagai PGPF. Jurnal Agrosain. 19(2):

179-191.

Yulianti T. 2013. Pemanfaatan Endofit senagai Agensia Hayati Hama dan

Penyakit Tanaman. Buletin Tanaman Tembakau. 5(1):40-49.

Page 17: UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI …eprints.umm.ac.id/41517/1/PENDAHULUAN.pdf · UJI VIRULENSI MIKROBA ENDOFIT INDIGENOUS SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR INFEKSI Cucumber

63

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jambi, pada tanggal 17 Februari 1995, dari pasangan

Bapak M. Alimin A dan Ibu Lenharyati. Penulis merupakan anak kedua dari tiga

bersaudara. Penulis memulai pendidikan pada tahun 2000 di SD Negeri 220 Sekar

Mengkuang, Muaro Bungo. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan

menengah pertama di MTSs Darussalam Muaro Bungo, Jambi. Penulis

melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 4 Kota Jambi pada tahun

2009 dan lulus pada tahun 2012.

Tahun 2012 penulis diterima di Program Diploma IPB melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada jurusan Teknologi dan Manajemen

Produksi Perkebunan dan lulus pada tahun 2015. Penulis melaksanakan kegiatan

praktik kerja lapangan (PKL) pada tahun 2015 di Kebun Glantangan,

PT Perkebunan Nusantara XII, Jember, Jawa Timur. Penulis Melanjutkan

pendidikan Alih Jenjang di Program Studi Agroteknologi, Jurusan Agronomi,

Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiayah Malang (UMM)

pada tahun 2016 hingga tahun 2018. Selama perkuliahan di UMM penulis aktif

menjadi Tim Asisten Laboratorium Agronomi, sebagai Asisten Analisis

Pertumbuhan Tanaman dan Botani pada tahun 2017/2018. Di akhir masa studi,

proposal program kreativitas mahasiswa (PKM-PE) penulis bersama tim

dinyatakan berhasil lolos pendanaan Kemenristekdikti tahun pelaksanaan 2018.