Uji Validitas Dan Reliabilitas

23
Uji Validitas dan Reliabilitas A. Mengukur Validitas Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Menurut Arikunto (1999) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.Menurut Nursalam (2003) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian validitas di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen. Menurut Arikunto (1999) suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria.

Transcript of Uji Validitas Dan Reliabilitas

Page 1: Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas

A. Mengukur Validitas

Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Menurut

Arikunto (1999) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu

tes.Menurut Nursalam (2003) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen.

Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen

dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu

valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).

Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk

mengukur apa yang hendak di ukur.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian validitas di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan

kesahihan suatu instrumen.

Menurut Arikunto (1999) suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti

memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria.

Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur

yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan

gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner

yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas

kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing

pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment, sebagai berikut :

Page 2: Uji Validitas Dan Reliabilitas

Item Instrumen dianggap Valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan

membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.

Jenis-jenis Validitas

Menurut Sudijono (2009) terdapat berbagai jenis validitas, antara lain:

1. Pengujian Validitas Tes Secara Rasional

Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang

diperoleh dengan berpikir secara logis.

Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan

penganalisisan, penelususran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar

tersebut. Validitas isi adalah yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil

belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik,

isisnya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahkan

pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan).

Validitas konstruksi (Construct Validity)

Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik dari segi susunan,

kerangka atau rekaannya.Adapun secara terminologis, suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan

sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes hasil belajar tersebut telalh dapat

dengan secara tepat mencerminkan suatu konstruksi dalam teori psikologis.

2. Pengujian Validitas Tes Secara Empirik

Validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang

bersifat empirik. Dengan kata lain, validitas empirik adalah validitas yang bersumber pada atau

diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan.

Page 3: Uji Validitas Dan Reliabilitas

Validitas ramalan (Predictive validity)

Validitas ramalan adalah suatu kondisi yang menunjukkan seberapa jauhkah sebuah tes

telah dapat dengan secara tepat menunjukkan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal

terjadi pada masa mendatang.

Validitas bandingan (Concurrent Validity)

Tes sebagai alat pengukur dapat dikatakan telah memiliki validitas bandingan apabila tes

tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat mampu menunjukkan adanya

hubungan yang searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya.

Contoh :

Apabila akan melakukan uji validitas terhadap alat ukur (instrumen) menggunakan 6 pertanyaan

dengan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju dengan skor terendah

sejumlah 1 dan skor tertinngi sejumlah 4 dan disebarkan ke-10 responden, maka dari 6

pertanyaan tersebut dapat diketahui berapa instrumen yang valid untuk digunakan atau tidak

perlu digunakan.

Di bawah ini hasil tabulasi atau rekapitulasi jawaban pertanyaan yang diberikan pada responden:

No.

Responden

No. Pertanyaan (X) Total Skor (Y)

1 2 3 4 5 6

1 1 3 1 2 2 1 10

2 2 3 2 3 2 2 14

3 1 4 1 4 2 3 15

4 1 4 2 3 3 4 17

5 2 3 2 3 3 1 14

6 3 3 2 4 3 2 17

7 3 2 3 4 2 3 17

8 1 2 3 3 3 3 15

Page 4: Uji Validitas Dan Reliabilitas

9 1 2 2 4 2 4 15

10 2 1 3 2 3 1 12

Total 17 27 21 32 25 24 146

Maka langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Hitung harga korelasi setiap butir soal 1 sampai dengan 6 dengan rumus Pearson Product

Moment.

2. Hitung harga t hitung dengan rumus:

thitung¿r √(n−2)

√(1−r2)

3. Cari t table dengan melihat table t (lihat lampiran) dengan dk = n-2, α = 0,05.

4. Analisis keputusan, apabila nilai t hitung > t table berarti valid dan apabila t hitung < t table

berarti tidak valid.

Hasilnya:

1. Langkah pertama, menghitung harga korelasi tiap item

Harga korelasi alat ukur (instrumen) nomor 1

Pertanyaan No 1

No. Responden X Y X2 Y2 XY

1 1 10 1 100 10

2 2 14 4 196 28

3 1 15 1 225 15

4 1 17 1 289 17

5 2 14 4 196 28

6 3 17 9 289 51

Page 5: Uji Validitas Dan Reliabilitas

7 3 17 9 289 51

8 1 15 1 225 15

9 1 15 1 225 15

10 2 12 4 144 24

17 146 35 2178 254

rhitung(1)= 10 (254)−(17)(146)

√[10.35−(17 )2] .−[10.2178−(146 )2]

= 0,344

Harga korelasi alat ukur (instrumen) nomor 3

Pertanyaan No 2

No. Responden X Y X2 Y2 XY

1 3 10 9 100 30

2 3 14 9 196 42

3 4 15 16 225 60

4 4 17 16 289 68

5 3 14 9 196 42

6 3 17 9 289 51

7 2 17 4 289 34

8 2 15 4 225 30

9 2 15 4 225 30

10 1 12 1 144 12

27 146 81 2178 399

rhitung(2)= 10(399)−(27)(146)

√[10 ( 81 )−(27 )2] .−[10(2178)−(146 )2]

Page 6: Uji Validitas Dan Reliabilitas

= 0,240

Harga korelasi alat ukur (instrumen) nomor 3.

Pertanyaan No 3

No. Responden X Y X2 Y2 XY

1 1 10 1 100 10

2 2 14 4 196 28

3 1 15 1 225 15

4 2 17 4 289 34

5 2 14 4 196 28

6 2 17 4 289 34

7 3 17 9 289 51

8 3 15 9 225 45

9 2 15 4 225 30

10 3 12 9 144 36

21 146 49 2178 311

rhitung(3)= 10(311)−(21)(146)

√[10 ( 49 )−(21 )2] .−[10(2178)−(146 )2]

= 0,290

Harga korelasi alat ukur (instrumen) nomor 4.

Pertanyaan No 4

No. Responden X Y X2 Y2 XY

Page 7: Uji Validitas Dan Reliabilitas

1 2 10 4 100 20

2 3 14 9 196 42

3 4 15 16 225 60

4 3 17 9 289 51

5 3 14 9 196 42

6 4 17 16 289 68

7 4 17 16 289 68

8 3 15 9 225 45

9 4 15 16 225 60

10 2 12 4 144 24

32 146 108 2178 480

rhitung(4)= 10(480)−(32)(146)

√[10 (108 )−(32 )2] .−[10(2178)−(146 )2]

= 0,790

Harga korelasi alat ukur (instrumen) nomor 5.

Pertanyaan No 5

No. Responden X Y X2 Y2 XY

1 2 10 4 100 20

2 2 14 4 196 28

3 2 15 4 225 30

4 3 17 9 289 51

5 3 14 9 196 42

6 3 17 9 289 51

7 2 17 4 289 34

8 3 15 9 225 45

Page 8: Uji Validitas Dan Reliabilitas

9 2 15 4 225 30

10 3 12 9 144 36

32 146 65 2178 367

rhitung(5)= 10(367)−(25)(146)

√[10 (65 )−(25 )2] .−[10(2178)−(146 )2]

= 0,185

Harga korelasi alat ukur (instrumen) nomor 6.

Pertanyaan No 6

No. Responden X Y X2 Y2 XY

1 1 10 1 100 10

2 2 14 4 196 28

3 3 15 9 225 45

4 4 17 16 289 68

5 1 14 1 196 14

6 2 17 4 289 34

7 3 17 9 289 51

8 3 15 9 225 45

9 4 15 16 225 60

10 1 12 1 144 12

24 146 70 2178 367

rhitung(6)= 10(367)−(24)(146)

√[10 (70 )−(24 )2] .−[10(2178)− (146 )2]

= 0,185

Page 9: Uji Validitas Dan Reliabilitas

2. Langkah kedua menghitung nilai t tiap item

thitung (1)¿0,344√10−2

√(1−0,344¿¿2)¿

=1,036

thitung (2)¿0,24√10−2

√(1−0,244¿¿2)¿

=0,698

thitung (3)¿0,29√10−2

√(1−0,29¿¿2)¿

=0,856

thitung (4)¿0,790√10−2

√(1−0,790¿¿2)¿

=3,644

thitung (5)¿0,185√10−2

√(1−0,185¿¿2)¿

=0,532

thitung (6)¿0,6922√10−2

√(1−0,6922¿¿2)¿

=2,714

3. Langkah ketiga mencari t tabel.

Page 10: Uji Validitas Dan Reliabilitas

Tabel t dengan dk = n-2, α = 0,05 adalah dk = 10-1:8, dengan hasil t tabel = 1,86 (untuk uji

satu pihak).

4. Langkah keempat membuat keputusan

Hasil keputusan:

No. Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi

Harga t

Hitung

Harga t

Tabel

Keputusan

1 0,344 1,036 1,86 Tidak valid

2 0,240 0,698 1,86 Tidak valid

3 0,290 0,856 1,86 Tidak valid

4 0,790 3,644 1,86 Valid

5 0,185 0,532 1,86 Tidak valid

6 0,692 2,714 1,86 Valid

Keterangan :

Dari hasil diatas, maka dalam analisis selanjutnya instrumen atau alat ukur no 1, 2, 3 dan 5 tidak

dapat digunakan dan dapat diperbaiki atau dihilangkan.

B. Mengukur Reliabilitas

Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat

digunakan atau tidak.

Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau

serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat

ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes,

Page 11: Uji Validitas Dan Reliabilitas

yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak

berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.

Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur

secara konsisten sasaran yang diukur.Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya

sebagai koefisien.Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi.

Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang

berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang peranan penting

dalam waktu yang bersamaan.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian reliabilitas di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa reliabilitas adalah suatu tes untuk mengukur atau mengamati sesuatu yang

menjadi objek ukur.

Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan beberapa rumus diantaranya: rumus belah

dua dan Spearman Brown.

Rumus Spearman Brown:

Ket :

r11:Koefisien reliabilitas internal seluruh item.

rb: Koefisien product moment antara belahan.

Ketika menggunakan metode ini sebaiknya pertanyaan berjumlah genap sehingga memudahkan

untuk dibelah.

Page 12: Uji Validitas Dan Reliabilitas

Contoh :

Apabila akan melakukan pengujian reliabilitas alat ukur (instrumen) dengan jumlah 6 pertanyaan

dengan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju dengan skor terendah

sejumlah 1 dan skor tertinngi sejumlah 4 dan disebarkan ke-10 responden, maka dari 6

pertanyaan tersebut kita dapat mengukur reliabilitas instrument yang telah kita buat.

Di bawah ini hasil tabulasi atau rekapitulasi jawaban pada pertanyaan yang diberikan pada

responden:

No. Responden No. Pertanyaan (X)

1 2 3 4 5 6

1 1 3 1 2 2 1

2 2 3 2 3 2 2

3 1 4 1 4 2 3

4 1 4 2 3 3 4

5 2 3 2 3 3 1

6 3 3 2 4 3 2

7 3 2 3 4 2 3

8 1 2 3 3 3 3

9 1 2 2 4 2 4

10 2 1 3 2 3 1

Total 17 27 21 32 25 24

Maka, langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Hitung total skor.

2. Hitung korelasi product moment tiap item pertanyaan.

3. Hitung reliabilitas seluruh dengan Spearman Brown.

4. Cari r table (lampiran), dengan dk = n-2, α = 0,05.

Page 13: Uji Validitas Dan Reliabilitas

5. Analisis keputusan, apabila r 11 > r table berarti reliabel dan apabila r 11 < r tidak reliabel.

1. Validitas menurut Azwar (1986) adalah . . . .

a. ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnyab. suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.c. suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.d. tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan.e. suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen.

2. Uji validitas berguna untuk . . . .

a. mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang salah.b. mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang benar.c. mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus

dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan.

Page 14: Uji Validitas Dan Reliabilitas

d. mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap salah entry.

e. mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap salah pengkodean.

3. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment, . . . .

a. r= n(∑ XY )−∑ X ∑Y

√[n∑ X2]− (∑ X )2¿ [n∑Y 2]−(∑Y )2¿

b. r= n(∑ XY )−∑ X ∑Y

√[ n∑ X2 ]+ (∑ X )2 ¿[n ∑Y 2]−(∑Y )2¿

c. r= n (∑ XY )+∑ X ∑Y

√[n∑ X2]− (∑ X )2¿ [n∑Y 2]−(∑Y )2¿

d. r= n(∑ XY )−∑ X ∑Y

√[ n∑ X2 ]+ (∑ X )2 ¿ [n ∑Y 2 ]+ (∑Y )2¿

e. r= n(∑ XY )−∑ X ∑Y

√[n∑ X2]− (∑ X )❑¿ [n ∑Y 2]−(∑Y )❑¿

4. Jenis-jenis validitas menurut Sudijono (2009) . . . .

a. Pengujian validitas tes secara relevan dan Pengujian validitas tes secara konstruksi.b. Pengujian validitas tes secara relevan dan Pengujian validitas tes secara empiric.c. Pengujian validitas tes secara rasional dan Pengujian validitas tes secara konstruksi.d. Pengujian validitas tes secara rasional dan Pengujian validitas tes secara empirik.e. Pengujian validitas tes secara konstruksi dan Pengujian validitas tes secara empirik.

5. Pengujian validitas tes secara rasionaladalah. . . .

a. validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelususran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut

b. validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis

c. tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat mampu menunjukkan adanya hubungan yang searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya.

d. validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis.e. validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran.

6. Pengujian validitas tes secara empirik adalah . . . .

Page 15: Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelususran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut

b. validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis

c. tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat mampu menunjukkan adanya hubungan yang searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya.

d. validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik.

e. validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis.

7. Analisis keputusan mengukur validitas adalah. . . .

a. apabila nilai t hitung > t table berarti valid dan apabila t hitung < t table berarti tidak valid.

b. apabila nilai t hitung < t table berarti valid dan apabila t hitung > t table berarti tidak valid.

c. apabila nilai t hitung < t table berarti valid dan apabila t hitung < t table berarti tidak valid.

d. apabila nilai t hitung > t table berarti valid dan apabila t hitung > t table berarti tidak valid.

e. apabila nilai t hitung = t table berarti valid dan apabila t hitung = t table berarti tidak valid.

8. Reliabilitasmenurut Nursalam (2003) adalah. . . .

a. seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.b. kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi

diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan.c. suatu tes untuk mengukur atau mengamati sesuatu yang menjadi objek ukur.d. tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya

untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatife. suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan kesahihan suatu instrumen.

9. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan beberapa rumus diantaranya: rumus belah dua anSpearman Brown. Rumus Spearman Brown adalah. . . .

a. r 11 =2. rb

1+rb

b. r 11 =2. rb

1−rb

c. r 11 =2−rb

1+rb

d. r 11 =2+rb

1+rb

Page 16: Uji Validitas Dan Reliabilitas

e. r 11 =2−rb

1−rb

10. Analisis keputusan mengukur reliabilitas adalah. . . .

a. apabila r 11 > r table berarti reliabel dan apabila r 11 > r tidak reliabel.b. apabila r 11 < r table berarti reliabel dan apabila r 11 < r tidak reliabel.c. apabila r 11 < r table berarti reliabel dan apabila r 11 > r tidak reliabel.d. apabila r 11 > r table berarti reliabel dan apabila r 11 < r tidak reliabel.e. apabila r 11 = r table berarti reliabel dan apabila r 11 = r tidak reliabel.

KUNCI JAWABAN

1. A

2. C

3. A

4. D

5. B

6. D

7. A

8. B

Page 17: Uji Validitas Dan Reliabilitas

9. A

10. D

MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BENCANA

Page 18: Uji Validitas Dan Reliabilitas

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. DWI PRISKA

2. EKA RAHAYU PUTRI

3. EKA SULISTYA

4. EKO SUBRATA

5. FEBRI YUDIARTO

TINGKAT 3.A1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN KEPERAWATAN