Uji Triaxial (Revisi)
-
Upload
lousianna-maria -
Category
Documents
-
view
185 -
download
0
description
Transcript of Uji Triaxial (Revisi)
UJI TRIAXIALMEKANIKA TANAH II
Disusun oleh:
Maria Luciana
12110014
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL S1
Jakarta
2013
UJI TRIAXIAL adalah uji parameter kekuatan geser di laboratorium.
1. Tujuan Percobaan
1) Menentukan harga kohesi tanah (c)
2) Menentukan harga sudut geser dalam tanah () dalam kondisi
Undrained Unconsolidated.
2. Keuntungan dari Uji Triaxial
1) Kondisi pengaliran dapat dikontrol
2) Tekanan air pori dapat diukur
3) Tanah dapat dijenuhkan / dikonsolidasi
3. Alat-Alat Yang Digunakan
1) Alat Triaxial dengan perlengkapan-perlengkapan sebagai berikut :
Proving ring
Dial gauge
Pedestal (landasan)
Batu pori (porous stone)
Silinder perspek
Cop
2) Rubber membran dan kertas filter
3) Compressor
4) Pompa vakum
5) Alat pengukur tegangan air pori (pore water pressure aparatus)
6) Alat pencetak tanah yang berbentuk silinder dengan diameter 1.5",
tinggi 3", dan volume 86,875 cm3
7) Stop watch atau alat pengukur waktu lainnya.
4. Prinsip Percobaan
Keruntuhan tanah merupakan akibat gerak relatif antara butir-butir
tanah tersebut, bukan karena hancurnya butir-butir tersebut. Dengan
demikian, kekuatan geser c (Shear Failure) tanah dapat dianggap terdiri
dari dua komponen, yaitu :
1. Bagian yang bersifat kohesi dan tergantung pada macam tanah
dan kepadatannya.
2. Bagian yang mempunyai sifat gesekan (Frictional) yang
sebanding dengan tegangan efektif yang bekerja pada bidang gesernya.
Oleh karena itu, kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut :
S = c + ( - u ) tan
dimana :
S = Kekuatan geser tanah (shear strength)
= tegangan total pada bidang geser
u = tegangan air pori (pore water pressure)
c = kohesi efektif tanah
= sudut geser dalam efektif
Percobaan kekuatan geser dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
1. Pemberian tegangan normal.
2. Pemberian tegangan geser sampai terjadi failure dimana saat itu
tercapai tegangan geser maksimum.
Pada percobaan triaxial, pengukuran kekuatan geser dilakukan
dengan memberikan tekanan vertikal pada sampel. Dari proving ring
dapat diketahui tekanan vertikal maksimum, yaitu pada waktu terjadi
failure.
Bila M = pembacaan pada proving ring yang maksimum, maka :
Gaya vertikal = K x M
dimana : K = kalibrasi alat proving ring = 0,1334 kg
Tegangan vertikal =
K x M
A 3
dimana :
A = luas sampel pada saat pembacaan M tercapai tegangan vertikal
3 = tegangan sel
1 3 + K x M
A
maka 1 - = 3
K x M
A
dimana :
1 - 3 = tegangan deviator
Untuk mengukur harga c dan digunakan lingkaran Mohr yaitu cara
grafis untuk menentukan tegangan-tegangan yang bekerja pada suatu
badan. Dengan menggunakan kedua sampel didapat dua buah lingkaran
Mohr. Garis singgung dari kedua lingkaran ini adalah garis kekuatan
geser yang bersangkutan.
5. Prosedur Percobaan
1) Ambil 3 buah sampel dari tabung, cetak dengan alat pencetak
sampel sehingga berbentuk silinder dengan diameter 1.5 " dan
tinggi 3 ".
2) Timbang masing-masing sampel dan cari berat satuan volumenya
(berat sampel/volume sampel (= 86.875 cm3) )
3) Reservoir harus penuh, tutup dahulu semua kran dan periksa semua
sambungan ke pesawat ukur tegangan air pori, bila pada tabung
yang berisi air raksa terdapat gelembung-gelembung udara maka hal
tersebut harus dihindarkan (harus dikeluarkan), karena akan
mempengaruhi pengukuran tekanan air pori
4) Buka klep-klep saluran yang menghubungkan alat triaxial dengan
alat ukur tegangan
5) air pori, kemudian pasang batu berpori (porous stone) pada alat
triaxial
6) Buka klep buret agar air dari buret masuk ke saluran menuju alat
triaxial
7) Tutup klep buret bila batu berpori sudah jenuh air
8) Pasang kertas saring di atas batu berpori tersebut
9) Masukkan membran karet ke dalam stetcher, kemudian jalankan
pompa vakum sehingga membran karet menempel pada dinding
dalam stetcher
10) Masukan sampel dalam stetcher dan membran diselubungkan
11) Letakkan silinder kaca di atas sampel dan letakkan butir penekan
yang akan meneruskan tekanan sampel di atas silinder kaca tersebut
12) Pasang chamber, kencangkan ketiga baut, buka klep pada bagian
atas chamber
13) Isi chamber dengan air hingga penuh, sampai tegangannya sama
dengan nol, kemudian tutup klepnya
14) Biarkan tanah berkonsolidasi dulu, dial gauge dan null indicator
dinolkan dulu dengan menyetel screw control sehingga tinggi air
raksa pada buret tetap
15) Tutup kran pengukur tekanan air pori
16) Jalankan pesawat triaxial dengan menjalankan motor mesin
sehingga sampel mendapatkan tegangan vertikal dengan kecepatan
penurunan sampai 2%
17) Lakukan pembacaan dial gauge dan tegangan air pori tiap menit dan
air raksa diatur agar tetap pada posisinya sampai terjadi
keruntuhan, yaitu dial gauge menunjukan angka yang tetap
18) Matikan mesin, null indikator dinolkan
19) Buka kran reservoir air dengan membuka klep bagian atas chamber,
air akan keluar dari chamber
20) Buka chamber, kemudian keluarkan sampel tanah
21) Keluarkan batu pori
22) Lakukan percobaan pada ketiga sampel dan masing-masing sampel
diberi 3 (tegangan sel) yang sudah ditentukan
Skema percobaan Triaxial :
Gambar 10.1 flow chart percobaan Triaxial
Ambil 3 sampel tanah dengan diameter 3.81 cm,
tinggi 7.62 cm
Men-set alat Triaxial
Menyiapkan sampel dengan dibungkus
memakai pembungkus kedap air
Pasang sampel ke alat Triaxial yang telah
disetting
Jalankan alat selama kurang lebih 11 menit atau sampai sampel mencapai
keruntuhan
6. 3 tipe standar Uji Triaxial
1) Consolidated drained test ( CD test) : pada tahap 1 dan 2 air boleh
mengalir.
Terdapat perubahan volume benda uji tetapi nilainya kecil
uji CD membutuhkan proses yang panjang karena aliran air
yang keluar harus diukur maka gaya aksial diberikan secara
lambat
Karena prosesnya membutuhkan waktu yang sangat lama,
maka uji ini tidak umum dilakukan.
2) Consolidated undrained test (CU test) : pada tahap 1 air boleh
mengalir tapi pada tahap 2 air tidak boleh mengalir.
Pemberian 3 (tegangan sel) dilakukan selama 24 jam /
hingga terkonsolidasi sepenuhnya, maka untuk pemeberian
tegangan sel seluruhnya (tiga kali pemberian 3) dibutuhkan
waktu 3 hari
Gaya aksial diberikan secara tepat & volume air yang keluar
todak dicatat
Didapatkan tegangan total dan tegangan efektif (tegangan
efektif = tegangan total – tegangan air pori)
Membutuhkan biaya lebih banyak dibandingkan uji triaxial
CD dan UU.
3) Unconsolidated undrained test (UU test) : pada tahap 1 dan 2 air
tidak mengalir.
Keadaan tanpa drainase mengakibatkan tanah jenuh air, dan
kejenuhan tersebut menyebabkan sudut geser internal ()=0
Tidak terjadi perubahan volume benda uji (karena tidak
terkonsolidasi)
Proses lebih cepat dibandingkan uji yang lain.