UJI TOKSISITAS RESIN AKRLIK HEAT CURED SETELAH PENAMBAHAN GLASS FIBER DENGAN KONSENTRASI 1%, 2% DAN...
-
Upload
tithasintya -
Category
Documents
-
view
43 -
download
1
Transcript of UJI TOKSISITAS RESIN AKRLIK HEAT CURED SETELAH PENAMBAHAN GLASS FIBER DENGAN KONSENTRASI 1%, 2% DAN...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi tiruan adalah piranti untuk menggantikan permukaan pengunyahan
dan struktur-struktur yang menyertainya. Basis gigitiruan mendapatkan dukungan
melalui kontak yang erat dengan jaringan mulut yang ada dibawahnya. 1
Resin akrilik jenis heat cured adalah bahan basis yang popular digunakan
karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain bersifat tidak toksis, tidak
mengiritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik baik, stabilitas warna baik,
stabil, mudah direparasi dan perubahan dimensi yang kecil. Namun resin akrilik
juga memiliki kekurangan, yaitu ada monomer sisa, mempunyai mikroporositas
dan menyerap bahan cair atau bahan kimia cair. 2 Menurut Anusavice resin
akrilik kurang tahan terhadap abrasi, mudah patah bila jatuh pada permukaan
yang keras atau akibat lamanya pemakaian.3
Untuk meningkatkan sifat mekanik resin akrilik yaitu dengan menambah
fibers, carbon, aramid, glass dan metal wire 4,5,6 atau dengan menambahkan ultra
high modulus polyethylene fiber.7,8 Carbon dan aramid fiber dapat memperkuat
polimetil metakrilat tetapi resin akrilik sukar dipulas dan estetik menjadi jelek.4
Metode tradisional terdahulu menggunakan metal wire sebagai penguat basis
gigi tiruan. Resin akrilik yang mengandung glass fiber menunjukkan sifat mekanik
yang lebih baik dibandingkan dengan resin akrilik tanpa penambahan glass
fiber.9
1
Adanya kandungan monomer sisa yang terlepas akan mempengaruhi
sitotoksisitas resin akrilik terhadap sel fibroblas secara in vitro.10 Kandungan
monomer sisa yang tinggi berpotensi untuk menyebabkan iritasi jaringan mulut,
inflamasi, alergi terutama daerah mukosa di bawah gigi tiruan.11,12 Selain itu
kandungan monomer sisa yang tinggi dapat mempengaruhi sifat fisik polimer
yang dihasilkan karena monomer sisa akan bertindak sebagai plasticiser dan
membuat resin akrilik menjadi fleksibel dan kekuatan menurun.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka perlu diadakan penelitian
tentang uji sitotoksisitas resin akrilik heat cured dengan konsentrasi penambahan
glass fiber yang berbeda yaitu 1%, 3% dan 5% untuk mengetahui adanya
monomer sisa yang dapat menyebabkan toksisitas terhadap media kultur. Hasil
penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang sitotoksisitas resin akrilik
heat cured setelah penambahan glass fiber dengan konsentrasi berbeda,
sehingga dapat dipilih konsentrasi penambahan glass fiber yang aman dan
menghasilkan resin akrilik yang tidak toksik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah sitoksisitas dari resin akrilik heat cured terhadap penambahan
glass fiber dengan berbagai konsentrasi ?
2. Pada konsentrasi berapa sitotoksisitas resin akrilik heat cured dengan
penambahan glass fiber minimal ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sitotoksisitas resin akrilik
heat cured terhadap penambahan glass fiber dengan berbagai
konsentrasi
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui konsentrasi glass fiber resin yang tepat untuk
ditambahkan terhadap akrilik heat cured yang sitotoksisnya minimal
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi dokter gigi
dan teknisi mengenai sitotoksisitas resin akrilik heat cured terhadap
penambahan glass fiber dengan berbagai konsentrasi
2. Sebagai bahan tambahan bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang prostodonsia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Dapat memberikan informasi bagi pengguna gigi tiruan lepasan
sebagai bahan pertimbangan terhadap bahan basis gigi tiruan
lepasan yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Anusavice KJ. Philps: Buku ajar ilmu kedokteran gigi. Ahli bahasa: Budiman JA,
Purwoko S. Jakarta: Penerbit. Buku Kedokteran EGC; 2003. hal. 197-8.
2.. Combe EC. Notes on dental materials. 6th ed. New York: Churchill Livingstone;
1992. p. 158–60.
3. Anusavice KJ. Phillips science of dental materials. 10th ed. Philadelphia: WB
Saunders Company; 1996. p. 246–49.
4. Larson WR, Dixon DL, Aquilino SA, Clancy JM. The effect of carbon graphite
fiber reinforcement on the strength of provisional crown and fixed partial
denture resins. J Prosthet Dent 1991; 66: 216–20.
5. Vallittu PK. Dimensional accuracy and stability of poltmethyl methacrylate
reinforced with metal wire or with continuous glass fiber. 1996. 75: 617–20.
6. Solnit GS. The effect of methyl methecrylate reinforcement with silane-treated
and untreated glass fiber. J Prosthet Dent 1991; 66: 310–14.
7. Braden M, Davi KWM, Parker S. Denture base poly (methyl methacrylate)
reinforced with ultra-high modulus polyethylene fibres. Br Dent J 1988; 164:
109–13.
8. Gutteridge DL. The effect of including ultra-high modulus polyethylene fibre on
the impact strength of acrylic resin. Br Dent J 1988; 164: 177–80.
9. Vallittu PK. Some aspects of the tensile strength of unidirectional glass fiber-
polymethyl methacrylate composite used in dentures. J Oral Rehabil 1998; 25:
100–05.
12. Lefebvre CA. Cytotoxicity of eluates from light- polymerized denture base
resins. J Prosthet Dent 1994; 72: 644–50.
13. Hensten, Petterson A and Yacobson N. Perceived side effect of biomaterials
in prosthetic dentistry. J Prosthet Dent. 1991; 65: p. 138–44.
14. Combe EC. Notes on dental materials. 6th ed. New York: Churchill
Livingstone; 1992. p. 158–60.
15. Uzun G & Key F. 2001. The Effect of Woven, Chopped and Longitudinal
Glass Fiber Reinforcement on the Transverse Strength of Denture Base
Resin. J Biomater Appl Vol 15 p.351-358.
16. Vallittu Pk. 1999. Flexural Properties of Acrylic resin Polymers Reinfored with
Undirectional and Woven Glass Fiber. J Prosthet Dent Vol. 88 p.318-326.
17. Atin T, Vattaschiki M, Helllwig E, 1996, Properties of Resin Modifide
Glassionomers Restorative Material and Two Polyacid Modified Resin
Composite Material, Quint Int 27: 203-209.
18. Craig RG and Powers JM, 2002, Restorative Dental Material, 11th Ed., Mosby
Year Book, St Louis, p.