Uji Toksisitas Pestisida Nabati Dan Kimia

5
Uji Toksisitas Pestisida Nabati dan Kimia Waktu dan Tempat Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 17 November 2015 Waktu : Pukul 10.00-selesai Tempat : Laboratorium Alat dan Bahan Alat Wadah atau ember Bahan Pestisida nabati dari ekstrak rimpang jahe yang dibuat pada praktikum uji efektifitas pestisida nabati Pestisida kimia berbahan aktif Lamda Sihalotrin 106 g/l Ikan 20 ekor Air Cara Kerja 1. Siapkan 10 ekor ikan kecil pada setiap wadah atau ember plastik yang sudah disediakan. 2. Pada wadah yang berbeda masukkan masing-masing pestisida nabati dan kimiawi dengan konsentrasi yang dianjurkan untuk aplikasi. a. Pestisida nabati ekstrak rimpang jahe dosis yang dipakai = 100ml/liter

description

uji toksisitas pestisida

Transcript of Uji Toksisitas Pestisida Nabati Dan Kimia

Page 1: Uji Toksisitas Pestisida Nabati Dan Kimia

Uji Toksisitas Pestisida Nabati dan Kimia

Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Selasa, 17 November 2015

Waktu : Pukul 10.00-selesai

Tempat : Laboratorium

Alat dan Bahan

Alat

Wadah atau ember

Bahan

Pestisida nabati dari ekstrak rimpang jahe yang dibuat pada praktikum uji efektifitas

pestisida nabati

Pestisida kimia berbahan aktif Lamda Sihalotrin 106 g/l

Ikan 20 ekor

Air

Cara Kerja

1. Siapkan 10 ekor ikan kecil pada setiap wadah atau ember plastik yang sudah disediakan.

2. Pada wadah yang berbeda masukkan masing-masing pestisida nabati dan kimiawi dengan

konsentrasi yang dianjurkan untuk aplikasi.

a. Pestisida nabati ekstrak rimpang jahe dosis yang dipakai = 100ml/liter

b. Pestisida kimia berbahan aktif Lamda Sihalotrin dengan dosis yang dipakai =

0,1ml/liter

3. Lakukan pengamatan pada tingkah laku ikan dan jumlah ikan yang mati setiap 5 menit

selama 30 menit.

4. Toksisitas dari ke dua jenis pestisida tersebut dapat di lihat dari brapa jumlah ikan yang

mati.

5. Catat hasil pengamatan.

Page 2: Uji Toksisitas Pestisida Nabati Dan Kimia

Hasil Pengamatan

Pada pestisida kimia, ikan selama 30 menit tidak ada yang mati, tetapi terlihat adanya perubahan

perilaku ikan yang ditandai dengan pola gerakan ikan yang terlihat seperti stres.

PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan dalam skala laboratorium. Jenis pestisida yang digunakan

sebagai toksikan dalam penelitian ini adalah insektisida golongan piretroid dengan bahan lamda

sihalotrin. Insektisida lamda sihalotrin yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan

mengganggu biota akuatik di dalamnya seperti ikan. Ikan dapat menunjukkan reaksi terhadap

adanya perubahan fisik air maupun senyawa pencemar yang terlarut di dalamnya sesuai dengan

batas konsentrasi tertentu. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa ikan dapat dimanfaatkan

sebagai biota dalam uji hayati.

Jenis PestisidaWaktu

PengamatanJumlah Ikan Hidup

Jumlah Ikan

Mati

Pestisida

Nabati

Menit ke-0 10 0

Menit ke-5 10 0

Menit ke-10 4 6

Menit ke-15 0 10

Menit ke-20 0 10

Menit ke-25 0 10

Menit ke-30 0 10

Pestisida

Kimia

Menit ke-0 10 0

Menit ke-5 10 0

Menit ke-10 10 0

Menit ke-15 10 0

Menit ke-20 10 0

Menit ke-25 10 0

Menit ke-30 10 0

Page 3: Uji Toksisitas Pestisida Nabati Dan Kimia

Dalam praktikum, dosis insektisida yang diberikan pada ikan adalah dosis terendah yang

dianjurkan insektisida tersebut, yakni 0,1 ml per 1 liter air. Terlihat bahwa dalam 30 menit, tidak

ada ikan yang mengalami kematian, tetapi terjadi perubahan perilaku ikan yang ditandai dengan

pola gerakan ikan yang tidak sewajarnya. Pola perilaku ikan yang berubah atau stress

diakibatkan karena kualitas air (kandungan bahan organik yang tinggi, terdapatnya amoniak atau

nitrat, konsentrasi oksigen larut yang rendah, pH yang tidak memadai, variasi suhu yang tinggi

dan berganti-ganti secara cepat) memaksa ikan mempertahankan keseimbangan metabolismenya,

memperlemah ikan dan akhirnya mudah terserang penyakit. Pencemaran air karena zat kimia

yaitu pestisida walaupun dalam jumlah atau dosis terendah juga bisa menjadi penyebab kematian

secara tiba-tiba, dan melemahkan ikan.

Untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pestisida kimia, juga dapat digunakan

pestisida nabati, salah satunya dengan ekstrak rimpang jahe. Jahe (Zingiber officinale (L.) Rosc).

Dalam praktikum, ikan sebagai indikator mengalami kematian 100% dalam rentan waktu 15

menit, hal ini dikarenakan unsur kunci dari deterjen yang merupakan campuran dari pembuatan

pestisida nabati. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa keberadaan deterjen dalam suatu

badan air dapat merusak insang dan organ pernafasan ikan. Kerusakan insang dan organ

pernafasan ikan ini menyebabkan toleransi ikan terhadap badan air yang kandungan oksigen

terlarutnya rendah menjadi menurun. Padahal keberadaan busa-busa dipermukaan air diduga

menyebabkan menurunnya oksigen terlarut dalam air tidak bisa bertambah karena hubungan

dengan udara bebas tertutup. Dengan demikian organisme dalam badan air akan mati bukan

karena keracunan, namun karena kombinasi kerusakan organ pernafasan dan kekurangan oksigen

(Mangkoedihardjo dan Samudro, 2009).