UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA...

81
UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA ORYZANOL SKRIPSI TALITHA AMANDA SHABRINA NIM. 1113102000032 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SEPTEMBER / 2017

Transcript of UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA...

Page 1: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA

ORYZANOL

SKRIPSI

TALITHA AMANDA SHABRINA

NIM. 1113102000032

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

SEPTEMBER / 2017

Page 2: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

i

UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA

ORYZANOL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

TALITHA AMANDA SHABRINA

NIM. 1113102000032

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

SEPTEMBER / 2017

Page 3: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

ii

Page 4: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Talitha Amanda Shabrina

NIM : 1113102000032

Program Studi : Farmasi

Judul : Uji Stabilitas Dipercepat Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Page 5: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Talitha Amanda Shabrina

NIM : 1113102000032

Program Studi : Farmasi

Judul : Uji Stabilitas Dipercepat Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Safjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 6: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

v

ABSTRAK

Nama : Talitha Amanda Shabrina

NIM : 1113102000032

Program Studi : Farmasi

Judul : Uji Stabilitas Dipercepat Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Gamma oryzanol merupakan komponen yang telah ada secara alami dalam dedak

padi. Gamma oryzanol memiliki kemampuan sebagai antioksidan alami sehingga

dapat digunakan untuk perawatan wajah dalam sediaan kosmetik yang dapat

membantu menghindari proses penuaan pada kulit akibat paparan sinar matahari.

Dikarenakan sifat gamma oryzanol yang tidak larut dalam air, pilihan bentuk

sediaan topikal yang sesuai untuk gamma oryzanol adalah krim. Adanya pengaruh

lingkungan dapat mempengaruhi stabilitas sediaan baik secara fisika dan kimia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati stabilitas fisika dan kimia sediaan krim

yang mengandung zat aktif gamma oryzanol dengan metode uji stabilitas

dipercepat. Uji stabilitas dipercepat dilakukan dengan menyimpan sediaan krim

gamma oryzanol selama tiga bulan pada suhu 40oC dan dilakukan pengamatan

stabilitas fisik dan kimia pada hari ke-0, 3, 7, 15, 30, 60 dan 90. Uji stabilitas fisik

ditentukan berdasarkan parameter organoleptis, pH, rheologi, dan uji sentrifugasi.

Uji stabilitas kimia dilakukan dengan mengukur kadar gamma oryzanol dalam

sediaan krim dengan menggunakan instrument Spektrofotometri UV-Visible.

Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan sediaan krim gamma oryzanol tidak stabil

secara fisik dikarenakan mengalami perubahan nilai parameter uji berupa pH.

Untuk hasil uji stabilitas kimia sediaan krim gamma oryzanol menunjukkan

terjadinya penurunan kadar secara signifikan berturut-turut rerata kadar yang

tersisa sebesar 95,963%, 95,391%, 93,751%, 91,387%, 89,176%, 85,782% dan

81,817%. Hasil ini menunjukkan ketidakstabilan secara kimiawi dari sediaan krim

gamma oryzanol. Sediaan krim gamma oryzanol memiliki masa simpan 72 hari

pada suhu ruang.

Kata kunci: Krim, gamma oryzanol, stabilitas dipercepat, Spektrofotometri UV

Visible

Page 7: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

vi

ABSTRACT

Name : Talitha Amanda Shabrina

NIM : 1113102000032

Major : Pharmacy

Title : Accelerated Stability Testing of Gamma Oryzanol Cream

Gamma oryzanol is a natural component in rice bran. Gamma oryzanol has the

ability as natural antioxidant, so it can be used as cosmetic to prevent aging in

skin as a result of sun rays exposure. Because gamma oryzanol is lipophilic, the

choice of dosage form that suitable with gamma oryzanol was cream.

Environmental factors can altered psychochemical stability of dosage form. The

purpose of this research was to observe psychochemical stability of gamma

oryzanol cream with accelerated stability testing method. Accelerated stability

testing was done by storing gamma oryzanol cream for three months at

temperature 40oC and observed physical and chemistry stability at 0, 3, 7, 15, 30,

60 and 90 days. Physic stability testing was based on parameters such as

organoleptic, pH, rheology and centrifugation test. Chemical stability test was

done by measuring gamma oryzanol concentration in cream with

Spectrophotometer UV-Visible. The result of physic stability test showed that

gamma oryzanol cream not stable physically because there was a changing in pH

value of gamma oryzanol cream. For chemical stability test of gamma oryzanol

cream showed the decreasing in concentration of gamma oryzanol significantly

where the remaining concentration after storage were 95,963%, 95,391%,

93,751%, 91,387%, 89,176%, 85,782% and 81,817% consecutively. This showed

the chemical instability of gamma oryzanol cream in this experiment. Gamma

oryzanol cream has 72 days of shelf life in room temperature.

Keywords: Cream, gamma oryzanol, accelerated stability, Spectrophotometer

UV-Visible

Page 8: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbal’alamiin, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini hingga selesai. Penulisan skripsi yang

berjudul “Uji Stabilitas Dipercepat Sediaan Krim Gamma Oryzanol” sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan, semangat,

motivasi, bantuan baik moral maupun material serta doa dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dengan segenap kerendahan dan kesungguhan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ofa Suzanti Betha, M.Si., Apt dan Bapak Supandi, M.Si., Apt. sebagai

dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, waktu,

tenaga, saran dan membantu penulis dalam penelitian hingga menyusun

skripsi.

2. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Nurmeilis, M.Si., Apt. Selaku Ketua Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Nelly Suryani Ph.D., Apt. sebagai pembimbing akademik yang telah

membimbing dan memberikan dukungan dalam menghadapi permasalahan

akademik.

5. Bapak dan Ibu staf pengajar, serta karyawan yang telah memberikan

bimbingan dan bantuan selama menempuh pendidikan di Program Studi

Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Kedua orang tua saya, Mama dan Papa, yaitu Bapak Tamsir, SH., MH dan

Ibu Yenny yang selalu memberikan kasih sayang dan doa yang tiada henti

senantiasa mengiringi perjalanan hidup penulis, serta dukungan baik secara

moril dan materil. Kepada kakakku tersayang Tamimi Hutama Putera dan

Page 9: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

viii

Amalia Fitranty Almira, serta calon keponakan yang telah memberikan doa

dan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Teman seperjuangan penelitian, Sinthiya Nur Septiani, Auliyani Rosdiana

dan M. Faisal atas perhatian, kerja sama, kebersamaan dan waktu untuk

mendengarkan segala keluh kesah selama penelitian.

8. Teman sepermainan dan pelabuhan keluh kesah Mari Kita Patenkan, Puspa

Novadianti S, Sinthiya Nur Septiani dan Berliana Novianita. Semoga cita-

cita kita tersampai, “Masuk bareng, wisuda bareng!”.

9. Seluruh laboran, Kak Eris, Kak Rahmadi, Kak Yaenap, Kak Rani, Kak Tiwi,

dan Kak Walid yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

10. Teman-teman seangkatan Farmasi 2013 yang telah memberikan semangat

dan doa selama ini.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian

dan penulisan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berdoa

semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis mendapat

balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Ciputat, 28 September 2017

Penulis

Page 10: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

ix

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Talitha Amanda Shabrina

NIM : 1113102000032

Program Studi : Farmasi

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Jenis Karya : Skripsi

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya

ilmiah saya, dengan judul :

UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA ORYZANOL

Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital

Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kepentingan akademik sebatas sesuai Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat

dengan sebenarnya.

Dibuat di : Ciputat

Pada Tanggal : 28 September 2017

Yang menyatakan

(Talitha Amanda Shabrina)

Page 11: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

1.3.Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3

1.4.Manfaat Penelitian ................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

2.1.Gamma Oryzanol ...................................................................................... 4

2.1.1. Sifat Fisikokimia ........................................................................... 4

2.1.2. Kandungan .................................................................................... 4

2.1.3. Ekstraksi ........................................................................................ 5

2.1.4. Fungsi ............................................................................................ 6

2.2.Krim .......................................................................................................... 7

2.2.1. Definisi ......................................................................................... 7

2.2.2. Stabilitas ........................................................................................ 7

2.3.Preformulasi .............................................................................................. 8

2.3.1. Setil Alkohol ................................................................................. 8

2.3.2. Parafin Cair ................................................................................... 8

2.3.3. Propilen Glikol .............................................................................. 9

Page 12: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

xi

2.3.4. Natrium Lauril Sulfat .................................................................... 9

2.3.5. Metil Paraben ................................................................................ 9

2.3.6. Propil Paraben ............................................................................... 9

2.3.7. Aquadest ........................................................................................ 10

2.4.Validasi Metode ......................................................................................... 10

2.4.1. Akurasi / Kecermatan .................................................................... 10

2.4.2. Presisi/Keseksamaan ..................................................................... 11

2.4.3. Linieritas dan Rentang .................................................................. 11

2.5.Spektrofotometri UV-Vis ........................................................................... 11

2.6.Uji Stabilitas Dipercepat ............................................................................ 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 16

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 16

3.2.Alat dan Bahan ........................................................................................... 16

3.2.1. Alat ............................................................................................... 16

3.2.2. Bahan ............................................................................................. 16

3.3.Prosedur Kerja ............................................................................................ 16

3.3.1. Pembuatan Krim ............................................................................ 16

3.3.2. Validasi Metode Analisis Gamma Oryzanol dalam Krim ............ 17

3.3.3. Uji Stabilitas Dipercepat ............................................................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 21

4.1.Pembuatan Krim Gamma Oryzanol ........................................................... 21

4.2.Validasi Metode Analisis Gamma Oryzanol dalam Krim ......................... 21

4.2.1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ................................. 21

4.2.2. Kurva Kalibrasi Relatif Gamma Oryzanol Standar....................... 22

4.2.3. Hasil Optimasi Ekstraksi Sediaan Krim Gamma Oryzanol .......... 23

4.2.4. Kurva Kalibrasi Absolut Krim Gamma Oryzanol......................... 24

4.2.5. Hasil Uji Presisi ............................................................................. 25

4.2.6. Hasil Uji Akurasi ........................................................................... 25

4.3.Uji Stabilitas Dipercepat ............................................................................ 25

4.3.1. Uji Stabilitas Fisik ......................................................................... 25

4.3.2. Uji Stabilitas Kimia ....................................................................... 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 34

Page 13: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

xii

5.1.Kesimpulan ................................................................................................ 34

5.2.Saran ........................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

Page 14: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Rentang Kesalahan dalam Akurasi ........................................ 10

Tabel 3.1 Formulasi Sediaan Krim Gamma Oryzanol ..................................... 17

Tabel 4.1 Absorbansi Seri Konsentrasi Kurva Kalibrasi Relatif Gamma Oryzanol

.......................................................................................................................... 22

Tabel 4.2 Hasil Optimasi Ekstraksi Sediaan Krim Gamma Oryzanol ............. 23

Tabel 4.3 Absorbansi Seri Konsentrasi Kurva Kalibrasi Absolut Gamma Oryzanol

.......................................................................................................................... 24

Tabel 4.4 Persen Uji Perolehan Kembali Sediaan Krim Gamma Oryzanol .... 25

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Organoleptis Krim Gamma Oryzanol ................ 26

Tabel 4.6 Hasil Pengukuran pH Sediaan Krim Gamma Oryzanol................... 27

Tabel 4.7 Hasil Penetapan Kadar Sediaan Krim Gamma Oryzanol ................ 31

Page 15: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Kimia Senyawa dalam Gamma Oryzanol ...................... 5

Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Gamma Oryzanol Standar ................................. 23

Gambar 4.2 Kurva Kalibrasi Gamma Oryzanol dalam Sediaan Krim ............. 24

Gambar 4.3 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-0 ....... 28

Gambar 4.4 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-3 ....... 28

Gambar 4.5 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-7 ....... 28

Gambar 4.6 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-15 ..... 29

Gambar 4.7 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-30 ..... 29

Gambar 4.8 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-60 ..... 29

Gambar 4.9 Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-90 ..... 30

Gambar 4.10 Kurva Viskositas Sediaan Krim Gamma Oryzanol.................... 30

Gambar 4.11 Spektrum Absorbansi Asam Ferulat UV-Visible ....................... 32

Page 16: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Spektrum Panjang Gelombang Maksimum Gamma-oryzanol

dalam Pelarut Etil Asetat ............................................................ 40

Lampiran 2 Tabel Optimasi Ekstraksi.............................................................. 41

Lampiran 3 Data Perhitungan Presisi ............................................................... 42

Lampiran 4 Data Perhitungan Akurasi ............................................................. 42

Lampiran 5 Hasil Organoleptis Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I ....... 43

Lampiran 6 Hasil Organoleptis Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II ..... 44

Lampiran 7 Hasil Homogenitas Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I ...... 45

Lampiran 8 Hasil Homogenitas Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II ..... 46

Lampiran 9 Data Perhitungan pH Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I ... 47

Lampiran 10 Data Perhitungan pH Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II 49

Lampiran 11 Data Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I ............ 51

Lampiran 12 Data Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II .......... 51

Lampiran 13 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan Krim Gamma Oryzanol . 51

Lampiran 14 Hasil Sentrifugasi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I ...... 52

Lampiran 15 Hasil Sentrifugasi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II ..... 53

Lampiran 16 Data Perhitungan Kadar Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

.......................................................................................................................... 54

Lampiran 17 Data Perhitungan Kadar Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

.......................................................................................................................... 56

Lampiran 18 Perhitungan Masa Simpan Krim Gamma Oryzanol pada Suhu Ruang

(25oC) .......................................................................................... 58

Lampiran 19 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-0 59

Lampiran 20 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-3 60

Lampiran 21 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-7 61

Lampiran 22 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-1562

Lampiran 23 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-3063

Lampiran 24 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-6064

Lampiran 25 Spektrum Gamma-oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-9065

Lampiran 26 Sertifikat Analisis Setil Alkohol ................................................. 66

Page 17: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diperlukan suatu sediaan kosmetik yang dapat membantu menghindari

proses penuaan pada kulit akibat paparan sinar matahari. Sediaan kosmetik yang

mengandung antioksidan banyak digunakan sebagai perawatan wajah untuk anti-

aging. Salah satu antioksidan yang tersedia di alam adalah gamma oryzanol.

Gamma oryzanol merupakan campuran ester sterol asam ferulat dan alkohol

triterpen yang hanya terdapat pada minyak dedak padi (Kusbiantoro, dkk., 2012).

Minyak dedak padi diperoleh dari dedak padi yang merupakan hasil sampingan

dari proses penggilingan padi. Indonesia sendiri merupakan negara pengekspor

beras terbesar di kawasan Asia Tenggara (99,28%) dan merupakan produsen padi

terbesar dengan tingkat pertumbuhan produksi mencapai 2,6% disamping

Vietnam dan Thailand (Hermawan, 2013). Umumnya, dedak padi yang dihasilkan

dari penggilingan padi adalah sebanyak 8-12%, sehingga mengacu pada produksi

beras pada tahun 2010 yaitu 66,5 juta ton, maka akan dihasilkan dedak padi

sebanyak 5,3 juta sampai 7,9 juta ton (Kusbiantoro, dkk., 2012). Hal ini

menunjukkan tingginya ketersediaan gamma oryzanol di Indonesia dan besarnya

potensi pemanfaatan gamma oryzanol untuk diaplikasikan sebagai sediaan obat

maupun kosmetik dikarenakan gamma oryzanol sebagai antioksidan memiliki

berbagai macam fungsi seperti menurunkan kolesterol plasma, meningkatkan

massa otot, menurunkan gejala menopause, dan lain-lain (Patel, 2004).

Gamma oryzanol merupakan senyawa yang tidak larut dalam air

(Kusbiantoro, dkk., 2012) sehingga untuk pengaplikasian pada kulit diperlukan

bentuk sediaan yang sesuai dan juga nyaman bagi konsumen. Dikarenakan

sifatnya yang tidak larut dalam air tersebut, pilihan bentuk sediaan topikal secara

umum yang sesuai untuk gamma oryzanol adalah krim. Krim dipilih dikarenakan

nyaman untuk digunakan, mudah dibersihkan, penyebaran mudah, tahan lama dan

dapat melembapkan kulit dikarenakan pada sediaan terdapat bahan yang bersifat

emolien (Aulton, 2003).

Page 18: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Namun, terdapat beberapa ketidakstabilan dalam krim berupa terjadinya

pemisahan fasa yang dapat terjadi melalui cracking, creaming atau infers fasa.

Pemisahan fasa ini dapat mempengaruhi stabilitas sediaan dikarenakan gamma

oryzanol yang bersifat nonpolar tidak akan terdispersi secara sempurna dalam

sediaan. Meskipun gamma oryzanol termasuk zat yang cukup stabil, namun

adanya fase minyak dalam krim yang rentan mengalami oksidasi dari pengaruh

lingkungan baik suhu, cahaya maupun udara dapat mempengaruhi kestabilan

gamma oryzanol dalam sediaan krim tersebut.

Untuk melihat kestabilan sediaan krim yang mengandung zat aktif gamma

oryzanol dapat dilakukan uji stabilitasnya baik secara fisika maupun kimia.

Stabilitas dari formulasi sediaan selama masa simpan sangat berpengaruh terhadap

kondisi dan fungsi sediaan tersebut. Adanya perubahan dalam karakteristik fisik,

kimia, mikrobiologi dan terapeutik dari tiap komponen obat baik zat aktif maupun

eksipien akan mengarahkan pada ketidakstabilan. Dikarenakan alasan inilah

selama merancang dan mengembangkan bentuk sediaan obat baru diharuskan ada

pertimbangan khusus bahwa zat aktif maupun eksipien harus tetap stabil dan dapat

mempertahankan karakteristiknya selama masa penyimpanan dan tiap produk

harus mengandung tidak kurang dari 90% dari aktivitas terapeutiknya,

mengandung setidaknya 90% dari konsentrasi yang dicantumkan, tidak ada

perubahan yang terlihat, seperti pemudaran, pengendapan dan pembentukan bau

yang tidak sedap, serta tidak menyebabkan toksisitas dan iritasi (Naveed dkk,

2016). Salah satu metode studi stabilitas adalah uji stabilitas dipercepat

(Accelerated Stability Test). Studi ini menggunakan kondisi penyimpanan yang

melebihi kondisi umum, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kecepatan

degradasi fisik dan kimia sehingga proses pengamatan degradasi zat aktif dan

kestabilan sediaan dapat dilakukan lebih cepat (Younis, dkk., 2015).

Sehingga dari uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengamati

stabilitas fisika dan kimia sediaan krim yang mengandung zat aktif gamma

oryzanol dengan metode uji stabilitas dipercepat.

Page 19: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

Bagaimana stabilitas fisika dan kimia sediaan krim yang mengandung zat aktif

gamma oryzanol setelah metode uji stabilitas dipercepat?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisika dan kimia

sediaan krim yang mengandung zat aktif gamma oryzanol setelah metode uji

stabilitas dipercepat.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah terkait

stabilitas fisika dan kimia sediaan krim yang mengandung zat aktif gamma

oryzanol setelah metode uji stabilitas dipercepat.

Page 20: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gamma Oryzanol

2.1.1 Sifat Fisikokimia

Gamma oryzanol adalah serbuk kristalin putih atau putih kekuningan,

tidak berbau. Gamma oryzanol tidak larut dalam air, sukar larut dalam dietil eter

dan n-heptan, agak sukar larut dalam isopropil alkohol dan praktis larut dalam

kloroform (Bucci, dkk,2003). Menurut Kumar, dkk (2009) kelarutan gamma

oryzanol bervariasi dalam tiap pelarut, kelarutannya cukup tinggi dalam etil metil

keton, diklorometana, etil asetat dan aseton, namun cenderung lebih rendah dalam

isopropanol dan heksana. Gamma oryzanol memiliki berat molekul sebesar

602,98 g/mol dan titik lebur 136oC (Oryza oil and fat chemical co.,ltd, 2010).

2.1.2 Kandungan

Gamma oryzanol merupakan komponen yang telah ada secara alami dalam

dedak padi. Gamma oryzanol adalah campuran dari ester asam ferulat dengan

triterpen alcohol dan sterol. Walaupun awalnya dianggap sebagai senyawa tunggal,

namun telah teridentifikasi bahwa merupakan fraksi yang mengandung asam

ferulat (asam 4-hidroksi-3-metoksinamat) teresterifikasi oleh triterpen alcohol

atau sterol tumbuhan. Analog gamma oryzanol teridentifikasi sebagai ester asam

ferulat dari cycloartenyl, 24-methylene cycloartanyl, campesteryl dan -sitosterol

(Kumar, dkk, 2009) dan merupakan komponen mayor gamma oryzanol terdiri atas

83,6% dari kandungan total (Kim HW, dkk, 2015). Struktur gamma oryzanol

dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Page 21: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1 2

3 4

5

Gambar 2.1 Struktur Kimia Senyawa dalam Gamma-oryzanol

Keterangan: 1= Campesteryl ferulate; 2= -Sitosteryl ferulate; 3= Cycloartenyl ferulate; 4=

Cycloartanyl ferulate; 5= 24-Methylene cycloartanyl ferulate (Kumar, dkk., 2009)

2.1.3 Ekstraksi

Beberapa metode ekstraksi telah dilakukan untuk mengekstrak gamma

oryzanol dari bekatul secara optimal, di antaranya liquid phase extraction, solid

phase extraction (SPE), supercritical fluid extraction, dan ekstraksi langsung

menggunakan pelarut. Dari keempat metode tersebut, ekstraksi secara langsung

menggunakan pelarut adalah metode yang paling sering digunakan. Jenis pelarut

yang digunakan beragam, di antaranya heksan, etanol, metanol, dan alkohol rantai

pendek seperti isopropanol. Ekstraksi selama 45-60 menit pada suhu 60oC

memberikan hasil tertinggi dibanding pelarut lainnya, yaitu 1,68 mg/g bekatul.

Namun ekstraksi dengan SPE pada kondisi 680 atm, suhu 50oC selama 25 menit,

akan menghasilkan ekstrak 4 kali lebih banyak.

Page 22: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ekstraksi gamma oryzanol dari minyak bekatul (RBO) dapat dilakukan dengan

beberapa cara, yaitu:

(1) Mendestilasi minyak pada temperatur rendah. Residu yang diperoleh

kemudian diekstrak dengan larutan hydrosol dan dialkalinisasi dibawah 0,5 N.

Ekstrak yang diperoleh dinetralkan dengan asam organik sampai pH 6.

(2) Menghidrolisis minyak bekatul dengan HCl encer dan merefluks residunya

dengan campuran NaOH dalam metanol. Hasil penyabunan kemudian di

treatment dengan metanol dan disaring. Filtrat yang dihasilkan kemudian

dinetralkan, sementara metanol di evaporasi. Residu yang terbentuk di

treatment dengan HCl encer, dilarutkan dalam dietil eter, dan dihilangkan

asam lemaknya dengan disodium trioxide. Setelah dicuci dengan air, larutan

di evaporasi untuk menghasilkan residu yang mengandung oryzanol

(Kusbiantoro, dkk., 2012).

2.1.4 Fungsi

Gamma oryzanol telah dilaporkan memiliki beberapa kelebihan, beberapa

diantaranya adalah reduksi total kolesterol plasma dan meningkatkan kadar

kolesterol HDL, inhibisi agregasi platelet, dan memiliki karakteristik antioksidan

sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan alami untuk meningkatkan

stabilitas makanan, terlebih lagi telah digunakan sebagai penyaring UV-A dalam

sediaan kosmetik sunscreen (Juliano, dkk., 2005). Selain berpengaruh terhadap

kolseterol tubuh, sebuah studi di Jepang meneliti 40 wanita perimenopause yang

menerima 300 mg gamma oryzanol setiap hari selama 4-8 minggu dan

memberikan hasil 90% wanita tersebut mengalami peningkatan dan 40% darinya

mengungkapkan keefektifan yang luar biasa dalam menurunkan gejala menopause.

Efek suplemen gamma oryzanol selama daya tahan pelatihan olah raga juga telah

dipelajari dan bukti menunjukkan bahwa gamma oryzanol mungkin telah

meningkatkan pelepasan endorphin dan membantu perkembangan otot, hal ini

meningkatkan ketertarikan dalam penggunaan gamma oryzanol sebagai suplemen

untuk olah raga (Patel, dkk, 2004). Dalam penelitian oleh Yasukawa dkk, 1998

menunjukkan bahwa komponen aktif dedak padi sitosterol ferulat, 24-

metilkolesterol ferulat, sikloartenol ferulat dan 24-metilensikloartanol ferulat

menginhibisi inflamasi terinduksi TPA pada mencit. Hal ini menunjukkan

Page 23: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kelebihan gamma oryzanol yang juga dapat digunakan sebagai antikanker. Asam

ferulat dan esternya menstimulasi pertumbuhan rambut dan mencegah penuaan

kulit, diferensiasi sel dipercepat dan mengurangi keriput pada wanita lansia pada

senyawa yang mengandung gamma oryzanol (Patel, dkk, 2004).

Tidak hanya fungsi-fungsi di atas, gamma oryzanol juga memiliki

keutamaan lainnya seperti antialergi dengan cara menekan alergi tipe I berikatan

dengan antibody IgE menyebabkan inhibisi ikatan IgE dengan reseptor sel mast

sehingga tidak menimbulkan episode alergi seperti bersin, gatal, ingusan, dan lain-

lain (Oka dkk, 2010). Manfaatnya pada kulit, gamma oryzanol dianggap

menghambat proses pigmentasi melanin dengan cara menahan aktivitas eritema

tirosinase dikarenakan gamma oryzanol mencegah radiasi ultraviolet pada

permukaan kulit dan menghalangi transmisi sinar ultraviolet pada kulit sehingga

gamma oryzanol membantu melindungi kulit terhadap terbentuknya bintik-bintik

noda dan penuaan (Tsuno.co.id).

2.2 Krim

2.2.1 Definisi

Krim adalah sediaan semi-solid mengandung satu atau lebih bahan yang

dilarutkan atau didispersikan dalam baik sebuah emulsi minyak dalam air (M/A)

atau air dalam minyak (A/M) (Ansel, 2011). Jika droplet minyak terdispersi dalam

fase aqueous, maka emulsi tersebut dinamakan sebagai minyak dalam air dan jika

air terdispersi dalam fase minyak, maka emulsi ini disebut sebagai air dalam

minyak. Untuk membuat satu fase terdispersi dalam fase lain, maka digunakan

emulgator yang sesuai (Kawarkhe dkk, 2016). Emulsi m/a paling banyak dipilih

dikarenakan lebih mudah dibersihkan, penyebaran lebih mudah, tidak lengket, dan

meskipun tidak membentuk lapisan oklusif, namun dapat melembapkan kulit

dikarenakan pada sediaan terdapat bahan yang bersifat emolien (Aulton, 2003).

2.2.1 Stabilitas

Stabilitas emulsi dapat hancur melalui cracking, creaming atau infers fasa.

Cracking adalah istilah yang menggambarkan saat fase terdispersi bergabung dan

membentuk lapisan yang terpisah. Cracking dapat muncul saat minyak dalam

emulsi menjadi tengik selama penyimpanan dikarenakan asam yang terbentuk

merusak emulgator menyebabkan kedua fase terpisah. Selanjutnya pada creaming,

Page 24: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

minyak berpisah membentuk lapisan namun masih berupa globul dan dapat

diredispersi dengan cara pengocokan. Meskipun begitu hal ini tetap tidak

diharapkan karena penampilan emulsi akan menjadi tidak bagus lagi. Namun,

creaming kurang akan terjadi jika viskositas sediaan ditingkatkan. Yang terakhir,

infersi fasa adalah proses saat emulsi m/a berubah menjadi emulsi a/m atau

sebaliknya. Untuk stabilitas emulsi, rentang konsentrasi optimal dari fase

terdispersi adalah 30-60% dari volume total. Jika fase terdispersi melebihi jumlah

ini, maka stabilitas sediaan akan menurun. Saat konsentrasi fase terdispersi

mencapai nilai maksimum secara teori sebesar 74% dari volum total, maka infersi

fasa akan lebih besar kemungkinannya untuk terjadi (Marriott, 2010).

2.3 Preformulasi

2.3.1 Setil Alkohol

Memiliki organoleptis berupa lilin putih dengan bau khas dan rasa yang

tawar. Mudah larut dalam eanol 95% dan eter, kelarutan meningkat seiring

meningkatnya suhu, praktis tidak larut dalam air. Bercampur dengan leburan

lemak lain, paraffin cair dan padat dan isopropyl miristat. Titik lebur sebesar 45-

52oC. Stabil dengan adanya asam, basa, cahaya dan udara, tidak menjadi tengik.

Penyimpanan di dalam wadah tertutup rapat dan kering. Dalam sediaan krim

digunakan karena efek emollient, menyerap air, dan sebagai emulgator (2-5%)

(Rowe, dkk., 2009).

2.3.2 Parafin Cair

Berupa cairan berminyak kental, tak berwarna, transparan, tanpa

fluorosensi dalam cahaya siang hari. Praktis tidak berasa dan tidak berbau saat

dalam keadaan dingin dan memiliki bau samar seperti petroleum saat dipanaskan.

Praktis tidak larut dalam etanol 95%, gliserin, dan air; larut dalam aseton, benzena,

kloroform, karbon disulfide, eter, dan petroleum eter. Bercampur dengan minyak

atsiri. Titik didih sebesar >360oC. Mengalami oksidasi saat terpapar panas dan

cahaya, ditandai dengan pembentukan aldehida dan asam organik yang dapat

mengubah rasa dan bau, dan dapat disimpan di dalam wadah tertutup rapat,

terlindung dari cahaya dan kering. Paling banyak digunakan dalam sediaan topikal

dikarenakan karakteristik emoliennya. Dalam emulsi m/a digunakan sebagai

pelarut (1-32%) (Rowe, et al,2009).

Page 25: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.3 Propilen Glikol

Propilen glikol merupakan cairan kental, tidak berbau, tidak berwarna dan

jernih, serta memiliki rasa yang manis dengan sedikit rasa asam yang menyerupai

gliserin. Bercampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin, dan air; larut

dalam eter. Dalam suhu ruang dan wadah tertutup rapat merupakan bahan yang

stabil, namun pada suhu tinggi dan keadaan terbuka cenderung untuk mengalami

oksidasi. Bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat,

terlindung cahaya dan kering. Dalam formulasi topikal dan kosmetik, propilen

glikol digunakan umumnya karena karakteristik humektan (15%) dan juga sebagai

kosolven (5-80%) (Rowe, et al,2009).

2.3.4 Natrium Lauril Sulfat

Terdiri atas kristal berwarna kuning pucat atau putih, memiliki rasa lembut,

rasa pahit, dan bau samar senyawa lemak. Mudah larut dalam air, menghasilkan

larutan yang keruh, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter. NLS merupakan

senyawa yang stabil pada kondisi penyimpanan yang normal, namun dalam

larutan dengan pH 2,5 atau lebih kecil akan mengalami hidrolisis menjadi laurel

alcohol dan natrium bisulfate. Dapat digunakan sebagai emulgator anionik pada

konsentrasi 0,5-2,5% (Rowe, dkk,2009).

2.3.5 Metil Paraben

Organoleptis berupa serbuk kristalin putih, tidak berbau dan memiliki rasa

seperti terbakar. Mudah larut dalam etanol 95% dan propilen glikol, agak sukar

larut dalam gliserin dan air, praktis tidak larut dalam minyak mineral. Pada pH di

atas 8, dalam bentuk larutan akan cepat mengalami hidrolisis. Banyak digunakan

sebagai pengawet (0,02-0,3%) dan memiliki aktivitas antimikroba pada pH 4-8

(Rowe, dkk,2009).

2.3.6 Propil Paraben

Memiliki penampakan berupa serbuk kristalin putih, tidak berbau dan

tidak berwarna. Mudah larut dalam aseton, eter, propilen glikol, etanol 95%, sukar

larut dalam gliserin, sangat sukar larut dalam air. Pada pH di atas 8, dalam bentuk

larutan akan cepat mengalami hidrolisis. Banyak digunakan sebagai pengawet

(0,01-0,6%) dan memiliki aktivitas antimikroba pada pH 4-8 (Rowe, dkk,2009).

Page 26: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.7 Aquadest

Berupa cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau. Merupakan bahan

yang stabil dan memiliki titik didih sebesar 100oC (FI V, 2014).

2.4 Validasi Metode

Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap

parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan

bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Berikut

beberapa parameter yang digunakan untuk menilai validasi metode analisis:

2.4.1 Akurasi/Kecermatan

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil

analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan dalam bentuk

persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Persen perolehan

kembali dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang

sebenarnya (Harmita, 2004). Persen perolehan kembali dapat ditentukan dengan

cara membuat sampel plasebo (eksepien obat, cairan biologis) kemudian ditambah

analit dengan konsentrasi tertentu (biasanya 80% sampai 120% dari kadar analit

yang diperkirakan), kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi.

Rentang kesalahan yang diijinkan pada setiap konsentrasi analit pada matriks

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tabel Rentang Kesalahan dalam Akurasi

(Sumber: Harmita, 2004)

Page 27: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.2 Presisi/Keseksamaan

Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara

hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika

prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari

campuran yang homogen. Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku atau

simpangan baku relatif (koefisien variasi). Kriteria seksama diberikan jika metode

memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2% atau kurang.

Namun, dari penelitian dijumpai bahwa koefisien variasi meningkat dengan

menurunnya kadar analit yang dianalisis. Ditemukan bahwa kadar koefisien

variasi meningkat seiring dengan menurunnya konsentrasi analit. Pada kadar 1%

atau lebih, standar deviasi relative antara laboratorium adalah sekitar 2,5%. Pada

kadar satu per sejuta (ppm) RSDnya adalah 16% dan pada kadar part per billion

(ppb) adalah 32% (Harmita, 2004).

2.4.3 Linieritas dan Rentang

Linieritas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon

secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik,

proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Linieritas biasanya

dinyatakan dalam istilah variansi sekitar arah garis regresi yang dihitung

berdasarkan persamaan matematik data yang diperoleh dari hasil uji analit dalam

sampel dengan berbagai konsentrasi analit. Sebagai parameter adanya hubungan

linier digunakan koefisien korelasi r pada analisis regresi linier y=a+bx.

Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai r= +1 atau -1 (Harmita, 2004).

2.5 Spektrofotometri UV-Vis

Spektroskopi ultra violet adalah teknik fisik dari spektroskopi optis yang

menggunakan cahaya tampak, ultraviolet dan mendekati rentang infra merah.

Hukum Beer-Lambert mengemukakan bahwa absorbansi suatu larutan secara

langsung proporsional terhadap konsentrasi senyawa yang menyerap dalam

larutan dan panjang gelombang. Sehingga untuk panjang gelombang yang telah

diketahui, spektroskopi UV-Vis dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi

penyerap dalam larutan. Merupakan hal yang penting untuk mengetahui seberapa

cepat absorbansi berubah dengan konsentrasi. Metode analisis didasarkan atas

pengukuran absorpsi dari sebuah cahaya monokromatik oleh senyawa tak

Page 28: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berwarna dalam spektrum mendekati ultraviolet (200-380 nm). Hukum Lambert-

Beer adalah prinsip dibalik absorbansi spektroskopi. Untuk panjang gelombang

tunggal, A adalah absorbansi, a merupakan molar kapasitas penyerapan dari

senyawa atau molekul dalam larutan (M-1

cm-1

), b adalah lebar kuvet atau tempat

sampel (biasanya 1 cm), dan c adalah konsentrasi larutan (M) dan dapat

dirumuskan sebagai berikut A= a b c .

Data spektroskopis UV-Visible dapat memberikan informasi kualitatif dan

kauntitatif dari suatu senyawa atau molekul. Untuk informasi kuantitatif suatu

senyawa, mengkalibrasi instrument menggunakan konsentrasi yang diketahui dari

senyawa yang akan diuji dalam larutan dengan pelarut yang sama seperti sampel

sangat diperlukan. Untuk membuat kurva kalibrasi setidaknya tiga konsentrasi

dari senyawa dibutuhkan, namun lima konsentrasi akan lebih ideal untuk kurva

yang lebih akurat (Gandhimathi dkk, 2012).

2.6 Uji Stabilitas Dipercepat

Stabilitas didefinisikan sebagai kapasitas senyawa obat atau produk obat

untuk tetap berada dibatas spesifikasi yang ditetapkan untuk menjaga identitas,

kekuatan, kualitas dan kemurniannya sepanjang pengujian kembali atau periode

kadaluarsa. Uji stabilitas adalah salah satu tahap paling penting dalam proses

pengembangan obat dikarenakan dibutuhkan untuk menjamin identitas, potensi

dan kemurnian bahan dalam produk yang diformulasikan (Singh dkk, 2000).

WHO mengungkapkan bahwa stabilitas produk farmaseutikal bergantung

terhadap faktor lingkungan seperti temperatur, kelembaban dan cahaya, begitu

pula faktor yang berasal dari produk obat itu sendiri contohnya karakteristik

fisikokimia zat aktif dan farmaseutikal eksipien, bentuk sediaan dan komposisinya,

proses pembuatan, dan wadah yang digunakan (Tangri dkk, 2012). Dalam United

Stated Pharacopeia (USP), stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan produk

untuk mempertahankan karakteristik yang dimilikinya selama pembuatan

(karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi, terapeutik) dalam rentang yang spesifik

sepanjang periode penyimpanan dan pemakaian (David, 2008). Menurut

guidelines ICH, uji stabilitas sediaan didefinisikan sebagai eksperimen sistematik

yang dilakukan kepada sediaan farmaseutik untuk mengetahui dan menyediakan

bukti bagaimana kualitas produk obat berbeda di bawah pengaruh faktor

Page 29: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lingkungan yang berbeda, seperti suhu, kelembapan, dan cahaya dan untuk

menetapkan periode pengujian ulang untuk obat atau menetapkan waktu simpan

untuk produk obat dan merekomendasikan kondisi penyimpanan yang baik (Kim,

2009).

Stabilitas dari formulasi sediaan selama masa simpan sangat berpengaruh

terhadap kondisi dan fungsi sediaan tersebut. Adanya perubahan dalam

karakteristik fisik, kimia, mikrobiologi dan terapeutik dari tiap komponen obat

baik zat aktif maupun eksipien akan mengarahkan pada ketidakstabilan.

Dikarenakan alasan inilah selama merancang dan mengembangkan bentuk sediaan

obat baru diharuskan ada pertimbangan khusus bahwa zat aktif maupun eksipien

harus tetap stabil dan dapat mempertahankan karakteristiknya selama masa

penyimpanan dan tiap produk harus mengandung tidak kurang dari 90% dari

aktivitas terapeutiknya, mengandung setidaknya 90% dari konsentrasi yang

dicantumkan, tidak ada perubahan yang terlihat, seperti pemudaran, pengendapan

dan pembentukan bau yang tidak sedap, serta tidak menyebabkan toksisitas dan

iritasi (Naveed dkk, 2016). Studi stabilitas dapat digunakan untuk memastikan

pengemasan yang paling sesuai terkait obat dan untuk menjamin produk

memenuhi persyaratan kuantitatif terkait sifat fisikokimia sepanjang masa simpan

produk tersebut (ICH, 1996).

Parameter yang dapat digunakan dalam studi stabilitas, antara lain

karakteristik fisikokimia, kimia dan mikroorganisme. Parameter yang dapat

digunakan untuk karakteristik fisikokimia, antara lain organoleptis, disintegrasi,

disolusi dan kadar air untuk bentuk sediaan tablet dan kapsul. Untuk bentuk

sediaan optalmik, parenteral, suppositoria parameter yang digunakan antara lain

pH, kejernihan larutan, distribusi ukuran partikel, dan sterilitas. Karakteristik

kimia dapat diamati dari pengujian kadar dan degradasi produk untuk semua

bentuk sediaan. Pengujian kejernihan sediaan dari kontaminasi mikroba dapat

digunakan sebagai parameter untuk mengamati karakteristik mikrobial (Singh dkk,

2000). Stabilitas fisik sendiri menggambarkan bahwa formulasi secara

keseluruhan tidak mengalami perubahan sepanjang masa simpannya dan tidak

terdapat perubahan baik dari penampilannya, karakteristik organoleptis, dan

karakteristik fisika lainnya (seperti kekerasan, kerapuhan, ukuran partikel, dsb).

Page 30: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sifat pelepasan obat (kecepatan dan mekanisme) tidak boleh berubah. Stabilitas

fisik mempengaruhi homogenitas obat dan kecepatan pelepasan obat sehingga

kestabilan fisik termasuk penting dari sudut pandang efisiensi dan keamanan.

Sedangkan, stabilitas kimia menggambarkan kesatuan senyawa kimia yang

tergabung dalam formulasi sebagai obat. Senyawa kimia yang telah ada dalam

formulasi sebagai pengawet atau eksipien juga dapat mempengaruhi atau

mengganggu stabilitas kimia kadar zat aktif. Kestabilan kimia memiliki pengaruh

besar dikarenakan obat akan menjadi kuran efektif saat mengalami degradasi.

Dekomposisi obat juga dapat menghasilkan produk sampingan bersifat toksik

yang dapat menyebabkan bahaya bagi pasien. Terakhir, stabilitas mikrobiologis

menggambarkan bahwa formulasi tidak mengalami kontaminasi mikrobiologis

dan telah memenuhi standar terkait adanya pertumbuhan mikroorganisme yang

dapat mempengaruhi sterilitas sediaan. Ketidakstabilan mikrobiologis pada

sediaan obat steril dapat menyebabkan bahaya (Panda, 2013).

Salah satu metode studi stabilitas adalah uji stabilitas dipercepat

(Accelerated Stability Test). Studi ini menggunakan kondisi penyimpanan yang

melebihi kondisi umum, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kecepatan

degradasi fisik dan kimia sehingga proses pengamatan reaksi degradasi dan

memprediksi masa simpan dapat dilakukan lebih cepat (Younis, dll, 2015). Uji

stabilitas dipercepat untuk sistem terdispersi pada bentuk sediaan semisolid

meliputi shaking test, centrifugal test, Freeze-thaw test, dan elevated

themperature test. Kondisi penyimpanan untuk studi stabilitas baik fisika dan

kimia bagi sediaan semisolid adalah pada suhu 40oC dengan waktu penyimpanan

selama 3 bulan (Carstensen, dkk, 2000).

Page 31: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

16 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Laboratorium Penelitian II, Laboratorium Teknologi Sediaan Padat,

Laboratorium Kimia Obat, Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Gedung FKIK

UIN Jakarta.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Thermometer, kaca objek,

timbangan analitik (AND GH-120), pengaduk magnetik, Viskometer HAAKE 6R

(Thermo scientific), sonikator (Elmasonic), sentrifuge, homogenizer (RW 20

Digital, IKA), pH meter (F-52, Horiba), spektrofotometri UV-Vis (U- 2900,

Hitachi) dan alat-alat gelas yang sering dipakai di laboratorium.

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gamma oryzanol,

setil alkohol, paraffin cair, natrium lauril sulfat, propilen glikol, metilparaben,

propilparaben, parfum, dan akuades.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pembuatan Krim

3.3.1.1 Formulasi Krim

Formula sediaan krim dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 32: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 3.1. Formulasi Sediaan Krim Gamma-oryzanol

(Sumber: Nurdianti dkk., 2016)

Komposisi Penimbangan Bahan (g)

Fase

Minyak

Gamma-oryzanol 0,1

Parafin Cair 12,5

Setil Alkohol 13

Fase Air Natrium Lauril Sulfat 0,5

Metil Paraben 0,2

Propil Paraben 0,03

Parfum q.s.

Propilen glikol 10

Aquadest Ad 100

3.3.1.2 Pembuatan Krim

Pembuatan emulsi dilakukan dengan cara masing-masing fase, yaitu fase

minyak dileburkan pada suhu 70oC dan fase air dipanaskan pada suhu 70

oC di

dalam beaker glass yang berbeda. Kemudian fase minyak ditambahkan ke dalam

fase air perlahan-lahan pada suhu 70-80oC dan diaduk dengan menggunakan

overhead stirrer kecepatan 1000 rpm selama 15 menit, kemudian ditambahkan

parfum setelah suhu krim sudah turun (Smaoui dkk, 2012).

3.3.2 Validasi Metode Analisis Gamma-Oryzanol dalam Krim

3.3.2.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Sebanyak 10 mg gamma oryzanol standar dilarutkan ke dalam 100 mL etil

asetat sehingga diperoleh larutan induk dengan konsentrasi 100 ppm. (Bucci dkk,

2003). Dari larutan induk dilakukan pengenceran hingga 10x sehingga diperoleh

larutan dengan konsentrasi 10 ppm. Larutan tersebut dimasukkan dalam kuvet dan

diukur absorbansinya pada rentang panjang gelombang 200-500 nm (Rahayu, dkk,

2009).

3.3.2.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Standar (Relatif)

Larutan baku dengan seri konsentrasi 8, 10, 12, 14, dan 16 ppm dibaca

absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Dari data hasil absorbansi,

selanjutnya dibuat kurva konsentrasi terhadap absorbansi, lalu dihitung persamaan

kurva bakunya sehingga diperoleh persamaan garis linier y= bx + a. Linieritas dari

Page 33: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kurva kalibrasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang mendekati nilai 1

(Rahayu dkk, 2009).

3.3.2.3 Optimasi Ekstraksi

Ditimbang seksama krim yang setara dengan 1 mg gamma oryzanol dan

dilarutkan dalam pelarut etil asetat sebanyak 10 mL pada tube sentrifugasi. Lalu,

dilakukan prosedur ekstraksi sediaan dengan cara sampel divortex, kemudian

disonikasi pada suhu 30oC dilanjutkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 3500

rpm selama 15 menit. Supernatan dipipet sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke

dalam labuukur 10 mL, diencerkan kembali dengan etil asetat sampai garis tanda.

Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Dilakukan

variasi waktu pada saat divortex dan disonikasi hingga diperoleh konsentrasi

sampel hasil ekstraksi yang mendekati konsentrasi gamma oryzanol standar 10

ppm dari data kurva kalibrasi relatif (Rahayu dkk, 2009; Noviyanto dkk., 2014;

Khalid dkk, 2017).

3.3.2.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Sediaan (Absolut)

Ditimbang seksama krim yang setara dengan 1 mg gamma oryzanol dan

dilarutkan dalam pelarut etil asetat sebanyak 10 mL pada tube sentrifugasi. Lalu

sampel diekstraksi sesuai dengan metode yang diperoleh pada optimasi ekstraksi.

Supernatan diambil dan dilakukan pembuatan larutan seri konsentrasi 8, 10, 12,

14, dan 16 ppm dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Dari

data hasil absorbansi, selanjutnya dibuat kurva konsentrasi terhadap absorbansi,

lalu dihitung persamaan kurva kalibrasinya sehingga diperoleh persamaan garis

linier y= bx + a. Linieritas dari kurva kalibrasi dapat dilihat dari nilai koefisien

korelasi yang mendekati nilai 1 (Rahayu dkk, 2009; Noviyanto dkk., 2014; Khalid

dkk, 2017).

3.3.2.5 Uji Presisi

Ditimbang seksama krim yang setara dengan 1 mg gamma oryzanol dan

dilarutkan dalam pelarut etil asetat sebanyak 10 mL pada tube sentrifugasi. Lalu

sampel diekstraksi sesuai dengan metode yang diperoleh pada optimasi ekstraksi.

Supernatan dipipet sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam labuukur 10 mL,

diencerkan kembali dengan etil asetat sampai garis tanda. Kemudian diukur

Page 34: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

absorbansinya pada panjang gelombang maksimum dan dilakukan enam kali

pengulangan (Rahayu dkk, 2009; Khalid dkk, 2017).

3.3.2.6 Uji Akurasi

Ditimbang seksama krim gamma oryzanol seberat 1 g dan dilarutkan

dalam pelarut etil asetat sebanyak 10 mL pada tube sentrifugasi. Lalu sampel

diekstraksi sesuai dengan metode yang diperoleh pada optimasi ekstraksi.

Supernatan diambil dan diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 12 ppm.

Kemudian dibaca absorbansi dari larutan hasil pengenceran tersebut pada panjang

gelombang maksimum. Proses dilakukan pada sediaan krim dengan konsentrasi

gamma oryzanol 80%, 100% dan 120% (Rahayu dkk, 2009; Harmita, 2004;

Khalid dkk, 2017).

3.3.3 Uji Stabilitas Dipercepat

Sediaan krim gamma oryzanol disimpan dalam oven pada suhu 40±2oC

selama periode 3 bulan. Sediaan diamati stabilitasnya baik fisika dan kimia pada

hari ke-0, 3, 7, 15, 30, 60 dan 90 hari (A.R. Baby, dkk, 2007).

3.3.3.1 Uji Stabilitas Fisik

3.3.3.1.1 Uji Organoleptis

Pengamatan organoleptis dilakukan dengan mengamati sediaan krim

secara visual dari segi warna, homogenitas, dan tekstur. Proses dilakukan pada

setiap penyampelan (Khullar dkk, 2012).

3.3.3.1.2 Uji pH

Sebanyak 10 gram sampel sediaan diukur pHnya menggunakan alat pH

meter. Elektroda dicelupkan ke dalam sediaan dan pH yang muncul dilayar yang

stabil dicatat dan proses dilakukan secara triplo. Pengukuran dilakukan terhadap

sediaan pada suhu ruang (25±2oC) (DepKes RI, 1995). Sediaan krim menurut SNI

harus memenuhi rentang pH yang disyaratkan yaitu 3,5-8 (Badan Standar

Nasional, 1998).

3.3.3.1.3 Uji Viskositas dan Rheologi

Viskositas dan sifat alir diukur menggunakan viskometer Brookfield

dan menggunakan spindel no. 6, Krim dimasukkan ke dalam wadah gelas

kemudian spindel yang telah dipasang diturunkan sehingga batas spindel tercelup

Page 35: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ke dalam krim. Kecepatan alat dipasang pada 1 rpm, 2 rpm, 3 rpm, 4 rpm, 5 rpm;

dilanjutkan 4 rpm, 3 rpm, 2 rpm, 1 rpm; secara berturur-turut, kemudian dibaca

dan dicatat skalanya. Sifat aliran dapat diperoleh dengan membuat kurva antara

tegangan geser (sb. x) terhadap kecepatan geser (sb. y) (Dewi dkk, 2014).

3.3.3.1.4 Uji Sentrifugasi

Sebanyak 5 gram sampel sediaan dimasukkan ke dalam tabung

sentrifugasi kemudian dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 30

menit, lalu diamati terjadinya pemisahan fasa (Elya, dkk, 2013).

3.3.3.2 Uji Stabilitas Kimia

Ditimbang seksama krim yang setara dengan 1 mg gamma oryzanol dan

dilarutkan dalam pelarut etil asetat sebanyak 10 mL pada tube sentrifugasi. Lalu

sampel diekstraksi sesuai dengan metode yang diperoleh pada optimasi ekstraksi..

Supernatan dipipet sebanyak 1 mL dan dimasukkan ke dalam labuukur 10 mL,

diencerkan kembali dengan etil asetat sampai garis tanda. Kemudian dibaca

absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang

maksimum. Kemudiaan ditetapkan kadarnya. Dilakukan perlakuan yang sama

terhadap basis. Penetapan kadar GO dalam krim dilakukan pengulangan 3 kali

dengan penyampelan krim pada bagian atas, tengah dan bawah wadah. Lalu

dihitung waktu simpan krim gamma oryzanol pada suhu ruang (25oC) dapat

dihitung dengan rumus:

ts = λ . te = exp *

(

)+ . te

Dimana ts adalah waktu simpan produk pada suhu rekomendasi

penyimpanan, λ adalah faktor dipercepat atau biasa disebut Q10, Ea adalah energi

aktivasi, R adalah konstanta gas, Ts adalah suhu rekomendasi penyimpanan, Te

adalah suhu pada kondisi dipercepat, dan te adalah waktu dimana produk stabil

pada temperatur yang dipercepat (Noviyanto dkk., 2014; Khalid dkk, 2017;

Magari, 2003).

Page 36: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan krim dengan

zat aktif gamma oryzanol baik secara fisik dan kimia. Formula krim dibuat dan

dikembangkan dari riset Nurdianti dkk, 2016. Formulasi yang digunakan telah

disesuaikan dengan ketersediaan bahan yang mudah diperoleh dan juga

kesesuaian zat aktif dengan bahan eksipien lainnya untuk membentuk sediaan

kosmetik krim, seperti emulgator, humektan, stiffening agent, pengawet, pewangi,

dan akuades.

4.1 Pembuatan Krim Gamma oryzanol

Sediaan krim yang dibuat mengandung zat aktif gamma oryzanol yang

memiliki manfaat sebagai antioksidan. Sediaan krim dibuat dengan

mencampurkan fase minyak dan fase air. Untuk menyatukan dan menstabilkan

kedua fase tersebut dibutuhkan emulgator. Emulgator berfungsi untuk

menstabilkan emulsi dengan cara menurunkan tegangan permukaan dan menjaga

perpisahan droplet dengan cara membentuk lapisan penghalang di permukaan

droplet tersebut (Khan dkk, 2011). Emulgator yang digunakan dalam formulasi ini

adalah natrium lauril sulfat dan setil alkohol. Natrium lauril sulfat merupakan

surfaktan yang memiliki muatan anionik. Natrium lauril sulfat dikombinasikan

dengan setil alkohol dikarenakan dapat menstabilkan sediaan krim m/a dengan

cara membentuk lapisan di antara droplet yang bersifat sebagai emulgator

(Aulton, 2003). Natrium lauril sulfat juga berguna sebagai peningkat penetrasi

dikarenakan kemampuannya yang dapat meningkatkan fluiditas lipid epidermis

(Pandey, 2014).

4.2 Validasi Metode Analisis Gamma Oryzanol dalam Krim

4.2.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Panjang gelombang maksimum (maks) merupakan panjang gelombang

dimana terjadi eksitasi elektronik yang memberikan absorbansi maksimum.

Alasan dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang maksimum

dikarenakan perubahan absorban untuk setiap satuan konsentrasi adalah paling

Page 37: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

besar pada panjang gelombang maksimum sehingga akan diperoleh kepekaan

analisis yang maksimum (Rahayu, 2009). Dari hasil penelitian diperoleh panjang

gelombang maksimum gamma oryzanol dalam pelarut etil asetat yaitu 320 nm

(Lampiran 1) dan hal ini telah sesuai dengan jurnal Srisaipet dkk (2014) yang

menyatakan bahwa panjang gelombang maksimum gamma oryzanol dalam

pelarut etil asetat adalah sebesar 320 nm. Pemilihan pelarut etil asetat dikarenakan

menurut jurnal yang diteliti oleh Kumar, dkk (2009) kelarutan gamma oryzanol

cukup tinggi dalam etil asetat, namun cenderung lebih rendah dalam isopropanol

dan heksana. Selain itu, hasil persen perolehan kembali kandungan gamma

oryzanol yang terekstraksi paling tinggi diperoleh dengan pelarut etil asetat

dibandingkan dengan pelarut lainnya (Kumar, dkk, 2009).

4.2.2 Kurva Kalibrasi Relatif Gamma Oryzanol Standar

Kadar gamma oryzanol dihitung menggunakan persamaan y=a+bx dimana

variabel y menyatakan absorbansi dan variabel x menyatakan kadar. Nilai r

menunjukkan linearitas kurva kalibrasi tersebut (Rahayu, 2009).

Tabel 4.1. Absorbansi Seri Konsentrasi Kurva Kalibrasi Relatif

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

0 0

8 0,375

10 0,459

12 0,543

14 0,642

16 0,730

Linearitas dari metode yang dilakukan dapat menggambarkan ketelitian

pengerjaan analisis suatu metode yang ditunjukkan oleh nilai koefisien

determinasi sebesar >0,997 (Chan, 2004). Kurva kalibrasi relatif diperoleh dari

pengukuran kadar gamma oryzanol standar dalam pelarut etil asetat. Dari hasil

pengukuran absorbansi gamma oryzanol standar dengan seri konsentrasi 8, 10, 12,

14 dan 16 ppm diperoleh persamaan y= 0,04553x + 0,00292 dengan R2 sebesar

0,99965 sehingga kurva kalibrasi gamma oryzanol standar yang dibuat dapat

dinilai telah memenuhi syarat linearitas.

Page 38: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Gamma Oryzanol Standar

4.2.3 Hasil Optimasi Ekstraksi Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Dilakukan variasi metode ekstraksi krim gamma oryzanol dan diukur

kadar yang diperoleh dari tiap metode ekstraksi.

Tabel 4.2. Hasil Optimasi Ekstraksi Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Metode

Waktu

Vortex

(menit)

Suhu

Sonikasi

(oC)

Waktu

Sonikasi

(menit)

Sentrifugasi Konsentrasi

(ppm)

Kadar

(%)

A 5 30 10 3500 rpm 15

menit 8,018 80,18

B 5 30 20 3500 rpm 15

menit 8,194 81,94

C 10 30 20 3500 rpm 15

menit 9,490 94,90

Dari hasil kadar krim gamma oryzanol yang diperoleh (Lampiran 2) dapat

dilihat metode C memiliki perolehan kadar gamma oryzanol yang terekstraksi

paling tinggi, sehingga metode C dipilih sebagai metode yang dipakai untuk

mengekstraksi gamma oryzanol dari dalam sediaan krim. Vortex dilakukan untuk

menghomogenasikan sampel dalam pelarut (Rahmi, 2012). Sonikasi dilakukan

untuk memecah basis, hal ini dikarenakan gelombang kejut pada metode sonikasi

akan membentuk banyak rongga pemisah antar partikel sehingga dapat

memisahkan basis (Delmifiana, dkk, 2013). Selanjutnya, untuk memisahkan basis

00.10.20.30.40.50.60.70.8

0 10 20

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi (ppm)

Kurva Kalibrasi RelatifGO Standar

Page 39: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan zat aktif gamma oryzanol yang telah terlarut dalam pelarut etil asetat,

maka dilakukanlah sentrifugasi (Khalid dkk, 2017).

4.2.4 Kurva Kalibrasi Absolut Gamma Oryzanol dalam Sediaan Krim

Kurva kalibrasi absolut diperoleh dari pengukuran kadar gamma oryzanol

dalam sediaan. Sediaan krim diberi perlakuan terlebih dahulu agar gamma

oryzanol dalam sediaan dapat terekstraksi dari sediaan dan dapat diukur

absorbansinya dengan Spektrofotometri UV-Visible.

Tabel 4.3. Absorbansi Seri Konsentrasi Kurva Kalibrasi Absolut Gamma

Oryzanol

Konsentrasi (ppm) Absorbansi

0 0

8 0,344

10 0,430

12 0,524

14 0,607

16 0,701

Dari hasil pengukuran absorbansi gamma oryzanol dari sediaan krim

dengan seri konsentrasi 8, 10, 12, 14 dan 16 ppm diperoleh persamaan y=

0,04371x - 0,00279 dengan R2 sebesar 0,99979 sehingga kurva kalibrasi gamma

oryzanol dari sediaan krim yang dibuat dapat dinilai telah memenuhi syarat

linearitas.

Gambar 4.2. Kurva Kalibrasi Gamma-oryzanol dalam Sediaan Krim

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0 5 10 15 20

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi (ppm)

Kurva KalibrasiAbsolut Krim GO

Page 40: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.5 Hasil Uji Presisi

Presisi atau keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat

kesesuaian antara hasil uji individual dan diukur sebagai simpangan baku atau

simpangan baku relatif (koefisien variasi). Kriteria seksama diberikan jika metode

memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2% atau kurang

(Harmita, 2004). Hasil penelitian menunjukkan koefisien variasi yang diperoleh

sebesar 1,97% (Lampiran 3) sehingga menunjukkan metode yang dilakukan telah

memenuhi persyaratan keseksamaan.

4.2.6 Hasil Uji Akurasi

Akurasi atau kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat

kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan

dinyatakan dalam bentuk persen perolehan kembali (recovery) analit yang

ditambahkan. Dalam penelitian ini kecermatan ditentukan dengan metode simulasi

(spiked-placebo recovery). Dalam metode ini, sejumlah analit bahan murni

ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi (plasebo), lalu

campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit murni

yang sebenarnya (Harmita, 2004).

Tabel 4.4. Persen Uji Perolehan Kembali Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Krim GO Konsentrasi %UPK

80% 12 ppm 98,81225

100% 12 ppm 97,00107

120% 12 ppm 99,47952

Hasil pengukuran persen perolehan kembali (Lampiran 4) untuk sediaan

krim gamma oryzanol pada tiap konsentrasi diketahui telah memasuki rentang

yang ditentukan untuk kadar analit pada matriks sampel (%) >0,1 yaitu berkisar

95-105% (Harmita, 2004).

4.3 Uji Stabilitas Dipercepat

4.3.1 Uji Stabilitas Fisik

4.3.1.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Krim Gamma Oryzanol

Hasil pengamatan organoleptis sediaan krim gamma oryzanol pada hari

ke-0 menunjukkan bahwa krim memiliki warna putih, harum, tidak lengket, dan

Page 41: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mudah tersebar. Krim gamma oryzanol juga menunjukkan tekstur yang lembut.

Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya butiran-butiran kasar pada kaca objek.

Setelah dilakukan penyimpanan pada suhu 40oC dan dilakukan

pengamatan organoleptis sediaan krim gamma oryzanol pada hari ke-3, 7, 15, 30,

60 dan 90, krim gamma oryzanol yang teramati tetap memiliki warna putih,

harum, tidak lengket dan mudah tersebar. Pada tiap pengamatan juga

menunjukkan bahwa krim gamma oryzanol tetap bertekstur lembut (Lampiran 5-

8).

Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Hari

ke-

A B

Warna Tekstur Warna Tekstur

0 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

3 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

7 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

15 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

30 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

60 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

90 Putih Lembut, Tidak

lengket Putih

Lembut, Tidak

lengket

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

4.3.1.2 Hasil Pengukuran pH Krim Gamma Oryzanol

Hasil pengukuran pH sediaan krim gamma oryzanol dapat dilihat pada

Tabel 4.5. Hasil pH sediaan krim gamma oryzanol yang diperoleh ini telah sesuai

dengan persyaratan sediaan krim menurut SNI yang harus memenuhi rentang pH

yang disyaratkan yaitu 3,5-8 (Badan Standar Nasional, 1998). Sediaan pH harus

berada di rentang yang sama dengan pH kulit dikarenakan apabila pH sediaan

terlalu asam dapat menyebabkan iritasi kulit atau jika terlalu basa dapat

menyebabkan kulit menjadi bersisik (Kuncari, dkk., 2014).

Page 42: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.6. Hasil Pengukuran pH Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Hari ke- pH Krim GO

A B

0 6,467±0,03 6,566±0,12

3 6,594±0,09 6,572±0,08

7 6,452±0,08 6,541±0,11

15 6,473±0,08 6,563±0,05

30 7,124±0,03 7,148±0,03

60 6,134±0,01 6,143±0,01

90 6,479±0,02 6,318±0,09

Keterangan: Data merupakan rata-rata pH dari tiga kali pengulangan uji ± SD

Setelah dilakukan penyimpanan pada suhu 40oC dan dilakukan

pengukuran pH sediaan krim gamma oryzanol pada hari ke-3, 7, 15, 30, 60 dan 90

(Lampiran 9-10). Hasil pengukuran pH sediaan krim gamma oryzanol

menunjukkan terdapatnya peningkatan dan penurunan pH sediaan krim gamma

oryzanol selama penyimpanan yang menunjukkan kurang stabilnya sediaan

selama penyimpanan. Adanya perubahan pH pada sediaan krim gamma oryzanol

selama penyimpanan dapat disebabkan karena pembentukan senyawa baru yang

bersifat asam atau basa yang dapat mempengaruhi perubahan nilai pH. Oksidasi

atau pemecahan ikatan rangkap dari senyawa karbonil gamma oryzanol akibat

pemanasan diketahui dapat meningkatkan nilai keasaman (Irwandi dkk, 2000).

Namun, hasil pengukuran pH pada hari ke-30 dimana terjadi peningkatan pH yang

cukup tinggi dari sediaan krim gamma oryzanol dapat disebabkan akibat pH meter

yang tak terkalibrasi sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab

perubahan nilai pH sediaan krim gamma oryzanol tersebut.

4.3.1.3 Hasil Uji Rheologi dan Viskositas Krim Gamma Oryzanol

Pada sifat uji alir sediaan krim gamma oryzanol diketahui bahwa sifat alir

yang dimiliki berupa tipe aliran plastis tiksotropik. Hal ini dibuktikan dari kurva

menurun yang berada di sebelah kiri kurva menaik (Lampiran 11-12). Setelah

dilakukan penyimpanan pada suhu 40oC dan dilakukan uji sifat alir sediaan krim

gamma oryzanol pada hari ke-3, 7, 15, 30, 60 dan 90 diamati bahwa sifat aliran

sediaan krim gamma oryzanol tetap bersifat aliran plastis tiksotropik.

Page 43: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A B

Gambar 4.3. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-0

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

A B

Gambar 4.4. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-3

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

A B

Gambar 4.5. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-7

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

1

2

3

4

5

6

10 60

Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

20 40 60

Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60

Kec

epata

n G

eser

(rp

m)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

Page 44: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A B

Gambar 4.6. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-15

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

A B

Gambar 4.7. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-30

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

A B

Gambar 4.8. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-60

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

Page 45: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A B

Gambar 4.9. Kurva Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Hari ke-90

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

Hasil uji viskositas sediaan krim gamma oryzanol dilakukan pada

kecepatan 5 rpm. Hasil uji viskositas pada tiap hari pengamatan menunjukkan

tidak terdapat perubahan besar dari kekentalan sediaan krim gamma oryzanol

(Lampiran 13).

Gambar 4.10. Kurva Viskositas Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Keterangan: Sampel A= Krim GO Batch I; Sampel B= Krim GO Batch II

Pada sistem tiksotropik, ketika geseran (shear) diterapkan dan aliran

mulai terjadi, struktur akan mulai pecah karena titik-titik kontak terganggu dan

mengindikasikan terganggunya struktur yang tidak segera terbentuk kembali saat

tegangan dihilangkan atau dikurangi (Sinko, 2011). Sifat alir tiksotropik memiliki

sifat yaitu viskositas akan berkurang dengan meningkatnya kecepatan geser. Sifat

aliran tiksotropik merupakan sifat alir yang diinginkan dalam suatu sediaan krim

dimana sediaan memiliki konsistensi tinggi dalam wadah, tetapi dengan sedikit

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

1

2

3

4

5

6

10 60Kec

epa

tan

Ges

er (

rpm

)

Tegangan Geser (%Torque)

KurvaMenaik

KurvaMenurun

100000

105000

110000

115000

120000

125000

130000

0 50 100

Vis

ko

sita

s (c

P)

Waktu Pengamatan (Hari)

Kurva A

Kurva B

Page 46: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

gaya dapat dikeluarkan dari wadah dengan mudah dan juga mudah menyebar saat

diaplikasikan (Indrawati dkk, 2010).

4.3.1.4 Hasil Uji Sentrifugasi

Uji sentrifugasi bertujuan untuk memisahkan dua atau lebih zat yang

memiliki kepadatan berbeda karena adanya pengaruh gaya sentrifugal dan

merupakan suatu alat yang berguna untuk menilai dan memprediksi shelf-life

suatu emulsi (Khan dkk, 2010). Hasil uji sentrifugasi dari sediaan krim gamma

oryzanol dari hari ke-0, 3, 7, 15, 30, 60 dan 90 menunjukkan tidak adanya

pemisahan fase (Lampiran 14-15). Kemungkinan hal ini dikarenakan kecepatan

pengadukan selama proses homogenisasi krim yang telah sesuai sehingga

mencegah terjadinya pemisahan selama pengujian (Smaoui dkk, 2012).

4.3.2 Uji Stabilitas Kimia

Pada uji stabilitas kimia sediaan krim gamma oryzanol diperoleh dari

pengukuran kadar gamma oryzanol dalam sediaan krim yang telah diekstraksi

terlebih dahulu, kemudian diukur absorbansinya dengan alat Spektrofotometri

UV-Visible. Sediaan krim gamma oryzanol disimpan dalam oven bersuhu

40±0,5oC dan dilakukan pengukuran kadar gamma oryzanol pada tiap hari ke-0, 3,

7, 15, 30, 60 dan 90. Penyimpanan pada suhu yang ditingkatkan bertujuan untuk

mempercepat laju degradasi kimia dari senyawa aktif dalam sediaan (A.R. Baby,

dkk, 2007).

Tabel 4.7. Hasil Penetapan Kadar Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Hari ke- Kadar (%)

A B Rata-Rata

0 97,336±2,40 94,590±1,08 95,963

3 96,344±2,71 94,438±1,04 95,391

7 93,294±1,72 94,209±0,91 93,751

15 90,396±2,07 92,379±1,37 91,387

30 87,727±1,71 90,625±1,08 89,176

60 86,202±2,47 85,363±1,74 85,782

90 81,474±3,93 82,160±1,39 81,817

Keterangan: Data merupakan rata-rata % kadar dari tiga kali pengulangan uji ± SD

Dari hasil pengukuran kadar dapat dilihat adanya penurunan kadar gamma

oryzanol dalam sediaan krim dimana semakin lama penyimpanan, maka semakin

Page 47: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kecil kadar gamma oryzanol yang tersisa dalam sediaan krim (Lampiran 16-17).

Jika energi aktivasi diketahui, kecepatan degradasi pada temperatur penyimpanan

dapat diprediksi dari data yang diperoleh dari satu temperatur yang ditingkatkan

(Magari dkk., 2003). Berdasarkan penelitian Khuwijitjaru dkk (2009), energi

aktivasi dari gamma oryzanol adalah 45,49 kJ/mol, sehingga setelah dihitung

menggunakan persamaan faktor Q10 dengan prediksi dimana krim gamma

oryzanol memiliki kadar yang tersisa mendekati 90% selama 30 hari, maka

perkiraan masa simpan krim gamma oryzanol pada suhu ruang (25oC) adalah

sekitar 72 hari (Lampiran 18).

Penurunan kadar gamma oryzanol akibat pemanasan juga terjadi pada

penelitian Srisaipet dkk (2014) dimana pemanasan yang dilakukan pada rice bran

oil menunjukkan tingginya suhu untuk pemanasan akan menyebabkan terjadinya

penurunan kadar gamma oryzanol. Gamma oryzanol sendiri terdiri dari campuran

steryl ferulate yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Proses pemanasan

yang dilakukan terhadap sitostanyl ferulate (salah satu komponen steryl ferulate)

dalam minyak bunga matahari menunjukkan terjadinya degradasi sitostanyl

ferulate, terbukti dari terjadinya penurunan level antioksidan secara perlahan-

lahan selama proses pemanasan tersebut (Nyström dkk, 2007). Hal ini

menunjukkan bahwa peningkatan suhu dapat mempercepat laju degradasi gamma

oryzanol.

Komponen mayor gamma oryzanol sebesar 83,6% dari kandungan total

merupakan senyawa ester asam ferulat (Kim HW, dkk, 2015). Pussayanawin V,

dkk (1987) mengungkapkan bahwa panjang gelombang maksimum asam ferulat

berada pada 320 nm (Gambar 4.4.). Hal ini sesuai dengan panjang gelombang

maksimum gamma oryzanol yaitu sebesar 320 nm (Lampiran 19-25).

Gambar 4.11. Spektrum Absorbansi Asam Ferulat UV-Visible

Page 48: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Sumber: Pan, dkk, 2007)

Dalam jurnal Fiddler, dkk (1967) menyatakan bahwa pemanasan dapat

menyebabkan terdekomposisinya asam ferulat. Hal ini menunjukkan bahwa

penurunan kadar gamma oryzanol dalam sediaan krim dapat disebabkan oleh

terjadinya degradasi senyawa asam ferulat akibat penyimpanan dalam suhu tinggi.

Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa penurunan kadar gamma oryzanol dalam

sediaan krim yang melebihi 90% menunjukkan ketidakstabilan secara kimiawi

dari sediaan krim gamma oryzanol yang diteliti. Selain itu, tidak adanya

antioksidan tambahan untuk mencegah oksidasi yang mungkin terjadi pada

sediaan krim akibat pemanasan juga dapat menjadi faktor pendukung lainnya

yang menyebabkan instabilitas krim gamma oryzanol yang diteliti. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa formulasi basis krim yang digunakan dalam penelitian

ini tidak dapat menjaga stabilitas dari zat aktif gamma oryzanol.

Page 49: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut.

1. Krim gamma oryzanol yang disimpan selama 90 hari pada suhu 40oC

menunjukkan sifat fisik yang tidak stabil dibuktikan dari parameter pH yang

terukur mengalami perubahan yang signifikan.

2. Hasil uji stabilitas kimia krim gamma oryzanol yang disimpan pada suhu

40oC selama 90 hari pada pengamatan hari ke-0, 3, 7, 15, 30, 60, dan 90

rerata kadar yang tersisa berturut-turut adalah 95,963%, 95,391%, 93,751%,

91,387%, 89,176%, 85,782% dan 81,817%. Hasil ini menunjukkan

terjadinya penurunan kadar zat aktif gamma oryzanol secara signifikan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan krim gamma oryzanol yang

diteliti tidak stabil secara kimiawi. Sediaan krim gamma oryzanol memiliki

masa simpan selama 72 hari pada suhu ruang.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait jalur degradasi gamma

oryzanol menggunakan instrument lainnya.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait formulasi sediaan obat yang

lebih tepat untuk dapat menjaga stabilitas zat aktif gamma oryzanol dalam

sediaan.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait uji stabilitas gamma oryzanol

pada suhu lainnya.

Page 50: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H., Allen, L., Popovich, N., 2011. Ansel’s pharmaceutical dosage forms

and drug delivery systems, 9th Edition, pp 398, Lippincott Williams &

Wilkins, Baltimore.

A.R. Baby dkk. 2007. Accelerated chemical stability data of o/w fluid emulsions

containing the extract of trichilia catigua ade. juss (and) ptychopetalum

olacoides bentham. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol.

43(3): 405-412.

Aulton, M. E. 2003. Pharmaceutics the science of dosage form design, Second

Edition, 408, ELBS Fonded by British Goverment.

Badan Standar Nasional, 1998. SNI 16-4954-1998 krim pemutih kulit, BSN,

Jakarta.

Bucci R., Andrea D. Magri, Antonio L. Magri, Marini F. 2003. Comparison of

three spectrophotometric methods for the determination of γ-oryzanol in

rice bran oil. Anal Bioanal Chem 375: 1254-1259.

Carstensen, dkk. 2000. Drug stability principles and practice. Marcel Dekker.Inc,

New York, USA.

Chan dkk. 2004. Analytical method validation and instrument performance

verification. Wiley Intercine A. John Willy and Sons Inc., Publication.

New Jersey.

David A, Alexander TF. 2008. Fast track: Physical Pharmacy, 1st (edn.), London,

Pharmaceutical Press p: 29.

Delmifiana, dkk. 2013. Pengaruh sonikasi terhadap struktur dan morfologi

nanopartikel yang disintesis dengan metode kopresipitasi. Jurnal Fisika

Unand Vol. 2(3): 186-189.

Dewi dkk. 2014. Uji stabilitas fisik formula krim yang mengandung ekstrak

kacang kedelai (Glycine max). Pharm Sci Res, Vol 1(3): 194-208.

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan R.I.

Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen

Kesehatan R.I.

Page 51: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Elya, dkk. 2013. Antioxidant cream of Solanum lycopersicum L. Pharm Tech

Research, Vol. 5(1): 233-238.

Fiddler W, dkk. 1967. Thermal decomposition of ferulic acid. J. Agr. Food Chem,

Vol. 15(5): 757-761.

Gandhimathi R, dkk. 2012. Analytical process of drugs by ultraviolet

spectroscopy- a review. International Journal of Pharmaceutical Research

and Analysis, Vol 2(2): 72-78.

Harmita. 2004. Petunjuk pelaksananaan validasi metoda dan cara perhitungannya.

Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol.1. Hal. 119, 122.

Hermawan I. 2013. Analisis perdagangan beras dan ketahanan pangan di negara –

negara asia tengggara. Politica Vol 4(2): 157-195.

ICH. 1996. QIC: Stability Testing for New Dosage Forms.

Indrawati dkk. 2010. Pengaruh butter alpukat terhadap karakteristik krim

pelembut a/m. Majalah Farmasi Indonesia, 21(3): 185-190.

Irwandi dkk. 2000. Effect of rosemary and sage extract on frying performance of

RBD palm olein during deep fat frying. Food Chemistry, vol. 69: 301-308.

Juliano C., Cossu M., Alamanni MC., Piu L. 2005. Antioxidant activity of

gamma-oryzanol: mechanism of action and its effect on oxidative stability

of pharmaceutical oils. International Journal of Pharmaceutics 299: 146-

154.

Kawarkhe, P., Deshmane, S., & Biyani, K. 2016. Natural antioxidant for face

cream: a review, Int J of Res in Cosmetic Sci; 6(1): 1-5.

Khalid dkk. 2017. Encapsulation of -sitosterol plus γ-oryzanol in O/W emulsions:

formulation characteristics and stability evaluation with microchannel

emulsification. Journal of Food and Bioproducts Processing, 222-232.

Khan dkk. 2010. Formulation and pharmaceutical evaluation of a w/o emulsion of

Hippophae ramnoides fruit extract. J. Pharm Res 3: 1342-1344.

Khan dkk. 2011. Basics of pharmaceutical emulsions: a review. African Journal

of Pharmacy and Pharmacology, Vol 5(25): 2715-2725.

Khullar R., Kumar D., Seth N., Saini S. 2012. Formulation and evaluation of

mefenamic acid emulgel for topical delivery. Saudi Pharmaceutical

Journal 20: 63-67.

Page 52: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Khuwijitjaru, Pramote dkk,. 2009. Degradation kinetics of gamma oryzanol in

antioxidant-stripped rice bran oil during thermal oxidation. Journal of

Oleo Science, Japan Oil Chemists Society.

Kim, HW, dkk. 2015. Characterization and quantification of gamma-oryzanol in

grains of 16 koreans rice varieties. International Journal of Food Sciences

and Nutrition 66(2): 166-174.

Kumar, dkk. 2009. Preferential extractability of gamma oryzanol from dried

soapstock using different solvents. J Sci Food Agric 89: 195-200.

Kuncari, dkk. 2014. Evaluasi, uji stabilitas fisik dan sineresis sediaan gel yang

mengandung minoksidil, apigenin dan perasan herba seledri. Bul. Penelit.

Kesehat, Vol. 42(4): 213-222.

Kusbiantoro B., Rakhmi AT. 2012. Review: Gamma oryzanol potensi

tersembunyi dalam produk samping padi. Balai Besar Penelitian Tanaman

Padi, Sukamandi.

Magari, Robert T. 2003. Assessing shelf life using real-time and accelerated

stability tests. Biopharm International Vol 16(11).

Marriott J, dkk. 2010. Pharmaceutical Coumpounding and Dispensing 2nd ed,

Pharmaceutical Press., UK.

Naveed S., Basheer S., Qamar F. 2016. Stability of a dosage form and forced

degradation studies. Journal of Bioequivalence and Bioavailability 8(4):

191-193.

Noviyanto F, Tjiptasurasa, Utami PI. 2014. Ketoprofen penetapan kadarnya dalam

sediaan gel dengan metode spektrofotometri uv-visibel. Pharmacy Vol

11(1).

Nurdianti dkk. 2016. Uji aktivitas antioksidan krim ekstrak daun mangga terhadap

dpph. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Vol. 16(1): 50-56.

Nyström dkk. 2007. A comparison of the antioxidant properties of steryl ferulates

with tocopherol at high temperatures. Food Chemistry 101: 947-954.

Oka, T., Fujimoto, M., Nagasaka, R., Ushio, H., Hori, M., and Ozaki, H. 2010.

Cycloartenyl ferulate, a component of rice bran oil-derived [gamma] -

oryzanol, attenuates mast cell degranulation. Phytomedicine, 17: 152-156.

Page 53: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oryza Oil and Fat Chemical Co., Ltd. 2010. Gamma oryzanol food and cosmetics

ingredients.

Pan G, dkk. 2007. UV-Vis spectroscopic characteristics of ferulic acid and related

compounds. Journal of Wood Chemistry and Technology, 22:2-3, 137-146.

Panda dkk. 2013. Stability studies: an integral part of drug development process.

International Journal of Pharmaceutical Research and Bioscience,

Volume 2(6): 69-80.

Pandey dkk. 2014. Role of surfactants as penetration enhancer in transdermal drug

delivery system. Molecular Pharmaceutics & Organic Process Research,

Vol. 2(2): 113-123.

Patel M, Naik MN. 2004. Gamma-oryzanol from rice bran oil-a review. Journal

of Scientific and Industrial Research Vol 63: 569-578.

Phillips T, Kanj L. 1994. Clinicial manisfestations of skin aging. In: Squier C, Hill

MW, eds. The Effect of Aging in Oral Mucosa and Skin. Boca Raton,

Florida: CRC Press;25–40.

Pussayanawin V, dkk. 1987. J-Chromatogr 391 (1): 243-55 diakses dari

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/ferulic_acid pada tanggal 12-

9-2017 Pukul 20:00 WIB.

Rahayu WS., Utami PI., Fajar SI. 2009. Penetapan kadar tablet ranitidin

menggunakan metode spektrofotometri uv-vis dengan pelarut metanol.

Pharmacy Vol 6(3): 104-125.

Rahmi. 2012. Deteksi molekular vektorpenyebab wssv pada udang windu di

kabupaten talakar. Jurnal Ilmu Perikanan Volume 1(2): 96-101.

Rowe, R.C. dkk. 2009. Handbook of pharmaceutical excipients, 6th Ed, The

Pharmaceutical Press, London.

Singh S dkk. 2000. Stability testing during product development in jain nk

pharmaceutical product development. CBS Publisher and Distributors,

India, 272-293.

Sinko dkk. 2011. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin Ed.5. Jakarta:

EGC.

Page 54: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Smaoui dkk. 2012. Cosmetic emulsion from virgin olive oil: formulation and

biophysical evaluation. African Journal of Biotechnology Vol. 11(40):

9664-9671.

Srisaipet dkk. 2014. Influence of temperature on gamma oryzanol stability of

edible rice bran oil during heating. International Journal of Chemical

Engineering and Applications, Vol. 5(4): 303-306.

Tangri P dkk. 2012. Who role and guidelines in stability study of pharmaceuticals:

a regulatory perspective. International Journal of Research in

Pharmaceutical and Biomedical Science, 3(3).

Tsuno.co.id

Yasukawa K, dkk. 1998. Inhibitory effect of cycloartenol ferulate, a component of

rice bran on tumor promotion in two-stage carcinogenesis in mouse skin.

Biol Pharma Bull 21, 1072-1076.

Younis dkk. 2015. Stability testing in pharmacy: a review. International Journal

of Institutional Pharmacy and Life Sciences, 5(1): 108-116.

Page 55: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1 Spektrum Panjang Gelombang Maksimum Gamma Oryzanol dalam

Pelarut Etil Asetat

Page 56: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2 Tabel Optimasi Ekstraksi Gamma Oryzanol dalam Krim

Metode Absorbansi Konsentrasi Kadar(%)

Vorteks 5 menit+Sonikasi 10 menit

30oC+Sentrifugasi 3500 rpm 15 menit

(10 ppm)

0,368 8,018 80,18

Vorteks 5 menit+Sonikasi 20 menit

30oC+Sentrifugasi 3500 rpm 15 menit

(10 ppm)

0,376 8,194 81,94

Vorteks 10 menit+Sonikasi 20 menit

30oC+Sentrifugasi 3500 rpm 15 menit

(10 ppm)

0,435 9,490 94,90

Keterangan: Absorbansi dimasukkan sebagai y dalam persamaan y = 0.04553x +

0.00292

Contoh Perhitungan:

Y= 0,368 0,368 = 0,04553x + 0,00292

X =

ppm

Kadar (%) =

=

=

Page 57: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3 Data Perhitungan Presisi

Sampel A x' x'-x mean (x'-x mean)2

1 0.409 9.420956 -0.22878 0.052341

2 0.421 9.695493 0.045756 0.002094

3 0.432 9.947152 0.297415 0.088456

4 0.422 9.718371 0.068634 0.004711

5 0.411 9.466712 -0.18302 0.033498

6 0.419 9.649737 0 0

JUMLAH 57.89842 JUMLAH 0.181098

x mean 9.649737

SD2= 0.03622

SD = 0.190315

KV(%)= 1.972226

Lampiran 4 Data Perhitungan Akurasi

Konsentrasi Absorbansi C real %UPK Rerata %UPK

80% 12 ppm 0,518

0,513

11,91466

11,80027

99,28887

98,33562 98,81225

100% 12 ppm 0,506

0,506

11,64013

11,64013

97,00107

97,00107 97,00107

120% 12 ppm 0,514

0,524

11,82315

12,05193

98,52627

100,4328 99,47952

Keterangan: Absorbansi dimasukkan sebagai y dalam persamaan y=0,04371x –

0,00279

Contoh Perhitungan % UPK:

Y= 0,518 0,518 = 0,04371x – 0,00279

X =

%UPK =

Page 58: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5 Hasil Organoleptis Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

H-0 H-3 H-7

H-15 H-30 H-60

H-90

Page 59: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6 Hasil Organoleptis Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

H-0 H-3 H-7

H-15 H-30 H-60

H-90

Page 60: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7 Hasil Homogenitas Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

H-0 H-3 H-7 H-15 H-30

H-60 H-90

Page 61: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8 Hasil Homogenitas Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

H-0 H-3 H-7 H-15 H-30

H-60 H-90

Page 62: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9 Data Perhitungan pH Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

Hari pH (x) X

mean x-x

mean (x-x mean)

2 Jumlah SD2 SD

H-0

6.492

6.467

0.025 0.0006250

0.00213 0.00106 0.0326 6.43 -0.037 0.001369

6.479 0.012 0.000144

H-3

6.484

6.594

-0.1103 0.012173444

0.01848 0.00924 0.0961 6.639 0.04466 0.001995111

6.66 0.06566 0.004312111

H-7

6.356

6.452

-0.096 0.009216

0.01600 0.00800 0.0894 6.467 0.015 0.000225

6.533 0.081 0.006561

H-15

6.489

6.473

0.01566 0.000245444

0.01464 0.00732 0.0855 6.55 0.07666 0.005877778

6.381 -0.0923 0.008525444

H-30

7.152

7.124

0.02766 0.000765444

0.00190 0.00095 0.0308 7.13 0.00566 0.00003211

7.091 -0.0333 0.001111111

H-60

6.138

6.134

0.00333 0.00001111

0.00025 0.00012 0.0113 6.122 -0.0126 0.00016044

6.144 0.00933 0.00008711

H-90

6.459

6.479

-0.0206 0.00042711

0.00092 0.00046 0.0215 6.502 0.02233 0.00049878

6.478 -0.0016 0.00000278

Page 63: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anova: Single Factor

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

H0 3 19.401 6.467 0.00106

H3 3 19.783 6.594 0.00924

H7 3 19.356 6.452 0.00800

H15 3 19.42 6.473 0.00732

H30 3 21.373 7.124 0.00095

H60 3 18.404 6.134 0.00012

H90 3 19.439 6.479 0.00046

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between

Groups 1.5882 6 0.264 68.16

0.00000

0001 2.8477

Within Groups 0.0543 14 0.003

Total 1.6426 20

Keterangan: Signifikansi <0,05, pH berbeda secara signifikan

Page 64: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10 Data Perhitungan pH Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

Hari pH

(x)

x

mean

x-x

mean

(x-x

mean)2

Jumlah SD2 SD

H-0

6.565

6.566

-0.0013 0.0000017

0.0292846 0.01464 0.1210 6.446 -0.1203 0.0144801

6.688 0.1216 0.0148027

H-3

6.665

6.572

0.0926 0.0085871

0.0142326 0.00711 0.0843 6.552 -0.0203 0.0004134

6.5 -0.0723 0.0052321

H-7

6.643

6.541

0.1013 0.0102684

0.0266526 0.01332 0.1154 6.416 -0.1256 0.0157921

6.566 0.0243 0.0005921

H-15

6.548

6.563

-0.015 0.000225

0.005042 0.00252 0.0502 6.522 -0.041 0.001681

6.619 0.056 0.003136

H-30

7.179

7.148

0.0303 0.0009201

0.0018606 0.00093 0.0305 7.149 0.0003 0.0000001

7.118 -0.0306 0.0009404

H-60

6.149

6.143

0.006 0.000036

0.000776 0.00038 0.0196 6.159 0.016 0.000256

6.121 -0.022 0.000484

H-90

6.41

6.318

0.0913 0.0083417

0.0190106 0.00950 0.0974 6.33 0.0113 0.0001284

6.216 -0.1026 0.0105404

Page 65: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anova: Single Factor

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

H0 3 19.69 6.566333 0.014642

H3 3 19.71 6.572333 0.007116

H7 3 19.62 6.541667 0.013326

H15 3 19.68 6.563 0.002521

H30 3 21.44 7.148667 0.00093

H60 3 18.42 6.143 0.000388

H90 3 18.95 6.318667 0.009505

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between

Groups 1.7357 6 0.289284 41.81296 0.00000003 2.847

Within

Groups 0.0968 14 0.006919

Total 1.8325 20

Keterangan: Signifikansi <0,05, pH berbeda secara signifikan

Page 66: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11 Data Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

Kecepatan

geser (rpm)

Tegangan geser (%Torque)

H-0 H-3 H-7 H-15 H-30 H-60 H-

90

1 24,8 13,1 18,9 23,6 14,6 26,1 19,8

2 35,5 23,5 30 35,7 22,2 39,7 28,2

3 44,6 33,4 39,9 45,4 32,9 49,2 37,3

4 52,6 42,2 47,6 54 42,8 54,7 44,5

5 51,6 51,6 51,8 52 51,7 53,9 50,9

4 45,1 41,7 47,6 44,1 42 50,3 41,2

3 39 31,8 39,6 34,8 32,4 45,7 34,4

2 31 23,1 28,6 25,8 22,1 36 27,5

1 19,5 12,7 18,8 17,1 13,3 24,7 19,6

Lampiran 12 Data Rheologi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

Kecepatan

geser (rpm)

Tegangan geser (%Torque)

H-0 H-3 H-7 H-15 H-30 H-60 H-

90

1 23,4 22,4 23,8 19,3 16,9 25,3 21,8

2 36,9 35,9 32,2 28,6 27,4 36,1 35,1

3 39,6 47,2 43,8 37,8 35,5 48,7 47,2

4 46,7 49,3 53,4 44,6 44,2 55,4 49,1

5 52,7 52,1 51,4 51,2 51,7 52,7 52,1

4 44,2 45,9 48,4 41,6 43,6 52,6 48,7

3 35,6 39 41,8 35,7 34,5 45,8 45,4

2 30 30,3 31,5 28,1 25,5 34,8 33,5

1 22 17 20,2 17,7 14,6 22,4 20,7

Lampiran 13 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan Krim Gamma Oryzanol

Hari ke- Viskositas Krim GO (cP)

A B

0 103300 105400

3 103200 104300

7 103600 102900

15 104100 102500

30 103500 103400

60 107900 105400

90 101800 104200

Page 67: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 14 Hasil Sentrifugasi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

H-0 H-3 H-7 H-15 H-30

H-60 H-90

Page 68: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 15 Hasil Sentrifugasi Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

H-0 H-3 H-7 H-15

H-30 H-60 H-90

Page 69: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 16 Data Perhitungan Kadar Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch I

Hari Abs Kons Kadar(%) (x) x-x' (x-x')2 SD

2

H0

0.412 9.48959 94.89590483 -2.44033 5.955193 5.77490

0.433 9.97003 99.70029741 2.364066 5.588809 SD

0.423 9.741249 97.41249142 0.07626 0.005816 2.40310

Kadar mean (x') 97.33623122 Jumlah 11.54982

H3

0.411 9.466712 94.66712423 -1.67772 2.814759 SD2

0.432 9.947152 99.47151682 3.126668 9.776054 7.34512

0.412 9.48959 94.89590483 -1.44894 2.099438 SD

Kadar mean (x') 96.34484862 Jumlah 14.69025 2.71018

H7

0.412 9.48959 94.89590483 1.601464 2.564688 SD2

0.397 9.14642 91.46419584 -1.83024 3.349796 2.98341

0.406 9.352322 93.52322123 0.228781 0.052341 SD

Kadar mean (x') 93.29444063 Jumlah 5.966824 1.72725

H15

0.396 9.123542 91.23541524 0.838862 0.70369 SD2

0.399 9.192176 91.92175704 1.525204 2.326247 4.309373

0.382 8.803249 88.03248685 -2.36407 5.588809 SD

Kadar mean (x') 90.39655304 Jumlah 8.618746 2.075903

H30

0.373 8.597346 85.97346145 -1.75398 3.076462 SD2

0.381 8.780371 87.80370625 0.07626 0.005816 2.948518

0.388 8.940517 89.40517044 1.677724 2.814759 SD

Kadar mean (x') 87.72744605 Jumlah 5.897037 1.717125

H60

0.362 8.345687 83.45687486 -2.74537 7.537041 SD2

0.377 8.688858 86.88858385 0.686342 0.471065 6.123846

0.383 8.826127 88.26126744 2.059025 4.239586 SD

Kadar mean (x') 86.20224205 Jumlah 12.24769 2.474641

H90

0.341 7.865248 78.65248227 -2.82163 7.961581 SD2

0.373 8.597346 85.97346145 4.499352 20.24417 15.51025

0.346 7.979639 79.79638527 -1.67772 2.814759 SD

Kadar mean (x') 81.47410966 Jumlah 31.02051 3.938306

Page 70: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anova: Single

Factor

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

H0 3 292.0087 97.33623 5.774909

H3 3 289.0345 96.34485 7.345126

H7 3 279.8833 93.29444 2.983412

H15 3 271.1897 90.39655 4.309373

H30 3 263.1823 87.72745 2.948518

H60 3 258.6067 86.20224 6.123846

H90 3 244.4223 81.47411 15.51025

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 588.796 6 98.13274 15.26664 0.0000

202570

2.847

726

Within Groups 89.9908 14 6.42792

Total 678.787 20

Keterangan: Signifikansi <0,05, kadar berbeda secara signifikan

Page 71: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 17 Data Perhitungan Kadar Sediaan Krim Gamma Oryzanol Batch II

Hari Abs Kons Kadar(%) (x) x-x' (x-x')2 SD

2

H0

0.407 9.3752 93.75200183 -0.83886 0.70369 1.168939

0.416 9.581103 95.81102722 1.220163 1.488798 SD

0.409 9.420956 94.20956303 -0.3813 0.14539 1.081175

Kadar mean (x') 94.59086403 Jumlah 2.337878

H3

0.414 9.535347 95.35346603 0.915122 0.837449 SD2

0.405 9.329444 93.29444063 -1.1439 1.308514 1.099152

0.411 9.466712 94.66712423 0.228781 0.052341 SD

Kadar mean (x') 94.43834363 Jumlah 2.198304 1.048404

H7

0.409 9.420956 94.20956303 0 0 SD2

0.413 9.512469 95.12468543 0.915122 0.837449 0.837449

0.405 9.329444 93.29444063 -0.91512 0.837449 SD

Kadar mean (x') 94.20956303 Jumlah 1.674898 0.915122

H15

0.395 9.100663 91.00663464 -1.37268 1.88426 SD2

0.401 9.237932 92.37931823 0 0 1.88426

0.407 9.3752 93.75200183 1.372684 1.88426 SD

Kadar mean (x') 92.37931823 Jumlah 3.768521 1.372684

H30

0.388 8.940517 89.40517044 -1.22016 1.488798 SD2

0.397 9.14642 91.46419584 0.838862 0.70369 1.168939

0.395 9.100663 91.00663464 0.381301 0.14539 SD

Kadar mean (x') 90.62533364 Jumlah 2.337878 1.081175

H60

0.362 8.345687 83.45687486 -1.9065 3.634761 SD2

0.372 8.574468 85.74468085 0.381301 0.14539 3.053199

0.377 8.688858 86.88858385 1.525204 2.326247 SD

Kadar mean (x') 85.36337985 Jumlah 6.106399 1.747341

H90

0.351 8.094029 80.94028826 -1.22016 1.488798 SD2

0.363 8.368566 83.68565546 1.525204 2.326247 1.954048

0.355 8.185541 81.85541066 -0.30504 0.09305 SD

Kadar mean (x') 82.16045146 Jumlah 3.908095 1.397873

Page 72: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anova:

Single Factor

SUMMARY

Groups Count Sum Average Variance

H0 3 283.7726 94.59086 1.168939

H3 3 283.315 94.43834 1.099152

H7 3 282.6287 94.20956 0.837449

H15 3 277.138 92.37932 1.88426

H30 3 271.876 90.62533 1.168939

H60 3 256.0901 85.36338 3.053199

H90 3 246.4814 82.16045 1.954048

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between

Groups 436.4306 6 72.73843 45.6

0.0000

000214

2.8477

26

Within

Groups 22.33197 14 1.595141

Total 458.7625 20

Keterangan: Signifikansi <0,05, kadar berbeda secara signifikan

Page 73: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 18 Perhitungan Masa Simpan Krim Gamma Oryzanol pada Suhu

Ruang (25oC)

Diketahui:

Te = 40oC + 273 = 313 K

Ts = 25 oC + 273 = 298 K

Ea = 45,49 kJ/mol = 10,872 kcal/mol

R = 1,987 kalori/derajat mol = 0,00199 kcal/derajat mol

te = 30 hari

λ = exp *

(

)+

λ = exp *

(

)+ = 2,408

ts = te = 2,408 30 hari = 72,25 72 hari

Jadi, penyimpanan krim pada 40oC selama 30 hari diperkirakan sama dengan 72

hari penyimpanan krim gamma oryzanol dalam suhu ruang (25oC).

Page 74: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 19 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-0

Page 75: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 20 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-3

Page 76: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 21 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-7

Page 77: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 22 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-15

Page 78: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 23 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-30

Page 79: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 24 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-60

Page 80: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 25 Spektrum Gamma Oryzanol Hasil Ekstraksi Sediaan Krim H-90

Page 81: UJI STABILITAS DIPERCEPAT SEDIAAN KRIM GAMMA SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37271... · 2018-01-11 · C dan dilakukan pengamatan stabilitas fisik dan kimia

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 26 Sertifikat Analisis Setil Alkohol