Uji Normalitas

download Uji Normalitas

of 27

description

Uji normalitas

Transcript of Uji Normalitas

61

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Objek & Metode Penelitian 3.1.1 Objek PenelitianPengertian dari objek penelitian menurut Hussein Umar (2005:303) menerangkan bahwa:Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, nilai perusahaan dan pengungkapan CSR.

3.1.2 Metode PenelitianMetode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan diakhiri dengan merancang analisis data dan pengujian hipotesis.Menurut Sugiyono (2010:4) pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut:Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan realibel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode studi dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Menurut Moh. Nazir (2005:54) pengertian dari metode deskriptif analisis adalah :Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Metode deskriptif analisis dalam penelitian ini digunakan untuk menguraikan berbagai data yang terkumpul untuk dipilih, diklasifikasikan, diolah dalam pengujian hipotesis statistik dan diinterpretasikan dengan menarik suatu kesimpulan.Sedangkan menurut Sugiono (2001:16) pengertian metode verifikatif adalah sebagai berikut: Metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk memilih metode penelitian, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data dan menganalisanya.

Dalam penelitian ini metode deskriptif analisis dan verifikatif yang digunakan digunakan untuk menganalisis pengaruh interaksi antara pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel pemoderasi data tersebut diperoleh dari laporan keuangan (financial statement) dan laporan tahunan (financial report) yang dapat dihitung berupa angka-angka ataupun tentang data (berupa statement) yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dengan metode yang telah diutarakan penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Data yang diperoleh tersebut kemudian diproses, dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya

Menurut Sugiyono (2010:59) pengertian variabel adalah :Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai variabel Moderating. maka definisi dari setiap variabel dan pengukurannya adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas / independent variable (X)Menurut Sugiyono (2010:60), variabel bebas merupakan: Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) . Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen, yaitu: Kinerja KeuanganMenurut Sutrisno (2009:53) pengertian kinerja keuangan adalah sebagai berikut: Prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.Kinerja keuangan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang menunjukkan performa perusahaan dengan mengevaluasi pada skala ukuran-ukuran tertentu. Skala pengukuran kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas return on asset yang dijelaskan yaitu sbb:Menurut Sawir (2001 : 25) pengertian Return On Asset sebagai berikut :ROA yaitu rasio antara Net Income After Tax dibagi terhadap asset secara keseluruhan menunjukkan produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanam modalReturn On Asset merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh berbagai pihak internal maupun eksternal perusahaan. Nilai return on asset yang semakin mendekati 1, berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain semakin tinggi nilai return on asset maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut. Return On asset (ROA) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ROA = Net Profit After Tax Total AssetGitman (2006 :68)Keterangan:Earning After Interest Tax = Laba Bersih Setelah Bunga dan PajakTotal Asset = Total Aktiva

2. Variabel Pemoderasi / Moderate Variable (Z)Variabel pemoderasi adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel pemoderasi, yaitu pengungkapan corporate social responsibility dijelaskan sebagai berikut:Menurut Wibisono (2007:2) pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai berikut:Sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.Dengan 79 indikator pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sesuai dengan Global Reporting Inisiative (GRI) Tahun 2006. Yaitu : 1. Indikator Kinerja Ekonomi ada 9 item2. Indikator Kinerja Lingkungan ada 30 item3. Indikator Kinerja Sosial ada 40 itemCorporate Social Responsibility (CSR) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :CSRIj = Xij nj

Hanifa et al (2005:10)Keterangan:CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan jnj = jumlah item untuk perusahaan j, nj 79Xi = dummy variable: 1= jika item i diungkapkan; 0 = jika item I tidak diungkapkanSkala CSRIj adalah, 0 CSRIj1

3. Variabel terikat / dependent variable (Y)Sugiyono, (2010:60) mendefinisaikan variable terikat/dependent variable sebagai berikut:Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yaitu:Menurut Agus Sartono (2002:487) mendefinisaikan nilai perusahaan sebagai berikut:Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang beroperasi. nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan nilai Tobins Q yang dijelaskan yaitu sbb:Menurut Carlton & Perloff (2000) mendefinisikan Rasio Tobins Q adalah sebagai berikut:The ratio of the market value of a firm's asset (as measured by the market value of its outstanding stock and debt) to the replacement cost of the firm's asset.Pengertian tersebut menyatakan bahwa Nilai TobinQ merupakan Rasio nilai pasar dari aset suatu perusahaan (yang diukur dengan nilai pasar dari saham yang beredar dan utang) dengan biaya penggantian aset perusahaan. Simbol dari Tobins Q adalah Q. Q rendah (antara 0 dan 1) berarti bahwa biaya untuk mengganti aset perusahaan adalah lebih besar dari nilai sahamnya. Hal ini menyiratkan bahwa saham undervalued. Sebaliknya, Q tinggi (lebih dari 1) menyiratkan bahwa saham perusahaan lebih mahal daripada biaya penggantian aset, yang berarti bahwa saham tersebut dinilai terlalu tinggi. Ukuran penilaian saham ini merupakan faktor pendorong di balik keputusan investasi dalam model Tobin. Dalam penelitian ini tobins q dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:Q = ( EMV + D ) / ( EBV + D ) Smithers dan Wright ( 2007:37)Keterangan:EMV ( Nilai Pasar Ekuitas) = P (Closing Price) x Q shares (Jumlah saham yang beredar)D ( Debt ) = Nilai buku dari total hutangEBV = Nilai buku dari total aktiva

3.2.2 Operasional variabelOperasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu, tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan presepsi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, berikut adalah operasionalisasi variabel dari penelitian ini adalah :Tabel 3.1Operasional VariabelVariabelDimensiIndikatorSkala

Kinerja Keuangan(X)Efektivitas & Efisiensi Penggunaan Aktiva perusahaan & Tingkat Pengembalian Investasi Return On Asset = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva Gitman (2006:68) Rasio

Pengungkapan CSR

(Z)Butir-butir item pengungkapan yang dilakukan perusahaan melalui laporan tahunan 1. Indikator Kinerja Ekonomi ada 9 item2. Indikator Kinerja Lingkungan ada 30 item3. Indikator Kinerja Sosial ada 40 item CSRIj = Xij nj

Hanifa et al (2005 :10)Rasio

Nilai Perusahaan(Y)Nilai Pasar Saham Tobins Q: Q = ( EMV + D ) / ( EBV + D ) Smithers dan Wright ( 2007:37)Rasio

3.3 Populasi dan Sampel3.3.1 Populasi PenelitianPopulasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.Menurut Sugiyono (2010:115) mendefinisikan pengertian populasi sebagai sebagai berikut :Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karatertistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2011. Berdasarkan pengamatan penulis pada website Bursa Efek Indonesia, terdapat 33 perusahaan yang aktif sampai tahun 2011 yang menjadi populasi.

3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik SamplingPengertian sampel menurut Sugiyono (2009:116) adalah sebagai berikut :Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Berdasarkan populasi penelitian di atas, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik purposive sampling. Menurut Nazir (2005:89) pengertian tekhnik purposive sampling adalah sebagai berikut:Teknik pengambilan sampel dimana tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Sampel penelitian yang diambil adalah berdasarkan kriteria-kriteria berikut:Adapun perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini antara lain:Tabel 3.2Kriteria Sampel Penelitian Kriteria Jumlah

1. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2006-201131

2. Menyediakan laporan keuangan (financial report) lengkap selama tahun 2006-2011(10)

3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Termasuk adanya pengungkapan CSR (15)

4. Perusahaan yang Delistied (3)

Sampel final3

Tabel 3.3Sampel PenelitianNo.Nama perusahaanKode

1PT Lippo Cikarang Tbk LPCK

2PT Lippo Karawachi TbkLPKR

3PT Modernland RealtyTbkMDLN

3.4Teknik Pengumpulan DataJenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Indriantoro & Supomo (2002:14) data sekunder adalah:Sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain) dan dalam penggunaannya pada penelitian ini telah diatur dan diolah oleh penulis.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Penelitian Lapangan (Field Research)Pada tahap ini, penulis mengambil data-data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2011.2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan untuk mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan mengkaji literatur-literatur berupa buku-buku, jurnal, makalah, maupun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.3. Riset Internet (Online Research)Pengumpilan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literarur, jurnal, dan data lainnya.

3.5. Model Penelitian Model penelitian adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Model penelitian yang sesuai judul penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1Model Penelitian

Kinerja Keuangan(X)Sutrisno (2009 :53)Nilai Perusahaan(Y)Agus Sartono (2002 :487)

Pengungkapan CSR(Z)Hanifa et al (2005:10)

Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan variabel diatas adalah :Y= f (X,Z)Dimana :Y = Nilai Perusahaan f = FungsiX = Kinerja Keuangan (Profitabilitas, ROA)Z =Corporate Social Responsibility

3.6 Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis3.6.1 Analisis DataMenurut Sugiyono (2010:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah sebagai berikut:Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Analisis Statistik DeskriptifMenurut Sugiyono (2010:206) yang dimaksud statistik deskriptif adalahs sebagai berikut :Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dalam analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan sebagai berikut:a. Return On Asset = Laba Bersih Setelah pajak dibagi dengan Total Aktiva dikali seratus persenb. Corporate Social Responsibility = Jumlah item Pengungkapan Perusahaan dibagi Jumlah item pengungkapan GRI dikali seratus persenc. Tobins Q = (Harga Penutupan Jumlah Saham Yang Beredar + Total Kewajiban) dibagi dengan (Total Aktiva + Total Kewajiban).Statistik deskriptif yang digunakan untik memberikan deskripsi atas variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (mean), maksimal, minimal, dan standar deviasi.2. Analisis Verifikatif Analisis verifikatif merupakan analisis model dan pembuktian yang berguna untuk mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh kinerja keuangan (retun on asset) terhadap nilai perusahaan (tobins q) dengan pengungkapan corporate social responsibility (indikator GRI) .

3.6.2 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis3.6.2.1 Rancangan Analisis1. Analisis StatistikAnalisis statistik adalah cara-cara mengolah data yang terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interprestasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Analisis ini digunakan untuk menunjukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan variable moderasi (Z). anlisis statistik meliputi:a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi :

1) Uji NormalitasMenurut Imam Ghozali (2007 :110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut: Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.

Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atau sampel Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. a. Manurut Singgih Santoso (2007, p154), menjelaskan output test of normality,

Ada pedoman pengambilan keputusan :Angka signifikansi (Sig) > = 0,05 maka data berdistribusi normal Angka signifikansi (Sig) < = 0,05 maka data tidak berdistribusi normalAdapun cara lain untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik .b. Menurut Singgih Santoso (2002:322) metode yang digunakan adalah pengujian secara visual dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan: Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji MultikolinearitasMenurut Imam Ghozali (2005 : 91) tujuan dari uji multikolinearitas adalah sebagai berikut: Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Karena model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu sebagai berikut:VIF = Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai 10 atau tolerance value diatas 0,10. (Hair et al, 1995; Santoso, 2002:206)

3) Uji AutokorelasiMenurut Tony Wikaya (2009, p120), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Autokorelasi terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-variabel bebas yang terus-menerus sehingga akan terjadi dan mempengaruhi nilai-nilai variabel-variabel bebasnya. Terjadinya penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model. Bentuk fungsi yang salah. Adanya lags (tenggang waktu) Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji statistik Durbin-Watson dengan rumus sebagai berikut :

Gujarati, 2003 : 467

Keterangan :

= residual (selisih antara y observasi dengan y prediksi )

= residual satu periode sebelumnya.Setelah nilai d atau DW didapat, kemudian nilai d tersebut dibandingkan dengan nilai nilai kritis dari dL dan dU dari tabel statistik Durbin-Watson. Secara umum, kriteria yang digunakan adalah: Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif Jika dU < d < 4 dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif Jika dL d dU atau 4 dU d 4 dL, pengujian tidak meyakinkanApabila terdapat autokorelasi cara menanggulangi masalahnya yaitu dengan cara mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model regresi ke dalam bentuk persamaan beda umum (generalized difference equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data observasi menjaadi berkurang 1.

4) Uji HeterokedastisitasMenurut Santoso (2002 : 208) tujuan uji heterokedastitas adalah sebagai berikut:Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi linier diasumsikan bahwa varians bersyarat dari E(i2) = Var(i) = 2 (homokedastisitas), apabila varians bersyarat i = i2 untuk setiap 1, ini berarti variansnya homogen atau homokedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi bisa dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapat pada grafik scaterplot.Lebih lanjut menurut Santoso (2002:210) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas.1. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Uji Analisis Regresi Linier SederhanaRegresi sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi, selain digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:Y = + 1 X (Sugiyono 2009: 188)Keterangan:Y= Nilai Perusahaan= Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0 = Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X. Bila (+) maka arah garis akan naik, dan bila (-) maka nilai garis akan turunX= variabel terikat / variabel yang memperngaruhi = error term atau faktor penggangguJika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Sedangkan jika koefisien b bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel terikat atau sebaliknya.

c. Analisis Regresi Moderasi (Moderate Analysis Regretion)Analisis moderat digunakan untuk menaksir nilai variabel Y berdasarkan nilai variabel X dikalikan dengan variable Z, serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap satuan perubahan variabel X yang dikalikan dengan variable Z. Moderating Regression Analysis dinyatakan dalam bentuk regressi berganda dengan persamaan mirip regressi polynomial yang menggambarkan pengaruh nonlinier yang dinyatakan dalam bentuk model persamaan sebagai berikut. Y = + 1X1 + 2Z +3XZ +

Dimana: Y = Nilai Perusahaan = Konstanta, besar nilai Y jika X = 01 - 3= Koefisien regresi yaitu menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X.X, Z = Interaksi antara Profitabilitas & Corporate Social Responsibility = Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitianUji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regresion Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali : 2006). Variabel perkalian antara kinerja keuangan (X) dengan corporate social responsibility (Z) merupakan variabel pemoderasi. Oleh karena menggambarkan pengaruh variabel (Z) terhadap hubungan variable (X) dan variabel (Y). Setelah mendapatkan persamaan regresi dari tahap Analisis Moderating maka selanjutnya dilakukan pengujian korelasi parsial dan koefisien determinasi. (Hair et all 2010; 176)

d. Analisis Korelasi ParsialBesarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas secara parsial, yaitu kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, tanpa dan dengan pengungkapan corporate social responsibility dapat diketahui dengan menggunakan koefisien korelasi parsial. Pada hakekatnya, nilai r mendekati 1 atau 1, maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dan variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat sangat rendah atau bahkan tidak ada. Besar kecilnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dapat diinterpretasikan melalui tabel berikut ini:Tabel 3.4Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

ParameterKategori

0,00-0,1990,20-0,3990,40-0,5990,60-0,7990,80-1,00Sangat rendahRendahCukup KuatKuatSangat Kuat

(Sugiyono,2010:250) e. Koefisien DeterminasiDalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang sering disebut dengan koefisien penentu, karena besarnya adalah kuadrat dari koefisien regresi (r2) sehingga koefisien ini berguna untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = (r2) x 100%

(Jonathan, 2005:72)

Keterangan :KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel Xdan variabel Zr2 = kuadrat koefisien regresi

3.6.2.2 Tes Statistik untuk Pengujian Hipotesis A. Analisis Uji T (Uji secara berpisah)Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t), yaitu dengan membandingkan thitung dan ttabel, yang dirumuskan sebagai berikut:

t = (Sugiyono, 2008:366)

Di mana:t(thitung)=statistik t dengan derajat kebebasan n-2 r=korelasi parsial yang ditentukann=jumlah observasi atau pengamatanMasing-masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan ttabel yang diperoleh dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Persamaan regresi akan dinyatakan berarti/signifikan jika nilai t signifikan lebih kecil sama dengan 0,05Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan adalah sebagai berikut: Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kiri, dengan kriteria:Ho diterima bilathitung -ttabel atau nilai sig > 0,05Ho ditolak bilathitung < -ttabelatau nilai sig < 0,05 Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kanan, dengan kriteria:Ho diterima bilathitung ttabelatau nilai sig > 0,05Ho ditolak bilathitung > ttabelatau nilai sig < 0,05Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak signifikan sedangkan bila Ho ditolak artinya suatu pengaruh adalah signifikan.B. Analisis MRA (Uji secara Simultan)Penelitian ini terdiri dari satu variabel independen, satu variabel dependen dan satu variabel moderasi. Karena itulah digunakan Moderating Regression Analysis. Analisis tersebut digunakan untuk melihat apakah variabel pemoderasi (Z) mempengaruhi hubungan antara variabel X yaitu suatu variabel yang menentukan/menerangkan variabel lainnya dan disebut dengan variabel bebas (independen variabel), terhadap variabel Y (variabel dependen/terikat) yaitu : suatu variabel yang ditentukan atau diterangkan oleh variabel lainnya dan variabel ini disebut dengan variabel tidak bebas (dependen variabel). Hubungan ini selanjutnya dapat digunakan untuk mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Kemudian melihat apakah variabel Z mempengaruhi hubungan antara X terhadap Y.

3.6.2.3 Penetapan HipotesisPengujian hipotesis digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara variable tersebut. Hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu hipotesis tentang adanya pengaruh variabel X dengan Y. Pada umumnya, jika H0 ditolak maka Ha diterima. Rancangan hipotesis yang digunakan yaitu :1. Menyatakan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha). Adapun yang menjadi H0 dan Ha dalam penelitian ini adalah:a. Tanpa ModerasiH01:r = 0 :Tanpa pengungkapan corporate social responsibility tidak terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaanHa1:r = 0 : Tanpa pengungkapan corporate social responsibility terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaanb. Dengan ModerasiH02 : r = 0 : Tidak terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasiHa2 : r = 0 : Terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi

3.6.2.4 Penetapan Tingkat SignifikansiTingkat signifikansi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Hal ini disebabkan karena 5% dianggap cukup ketat dalam menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Di samping itu, tingkat signifikansi ini umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial (Nazir, 2003:460). Tingkat signifikansi 5% mempunyai arti bahwa kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.

3.6.2.5 Penarikan KesimpulanSetelah melalui tahapan-tahapan penelitian dan pengujian di atas maka peneliti akan melakukan analisis berdasarkan hasil pengolahan dan pengujian tersebut. Analisis tersebut akan membahas pengaruh variabel independen dengan variabel dependennya baik secara simultan maupun secara parsial. Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan Ho atau penerimaan hipotesis alternatif (Ha). Kemudian dari analisis tersebut akan ditarik kesimpulan dan saran-saran untuk peneliti selanjutnya.

54