Uji Klasik

download Uji Klasik

of 2

Transcript of Uji Klasik

  • 7/25/2019 Uji Klasik

    1/2

    11.5. Uji PersyaratanSebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujianterjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yaitu:11.5.1 Uji Normalitas

    Menurut Haryadi Sarjono (2011), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam LISRELuntuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji normal score. Dengankriteria uji melihat dari hasil skewness dan kurtosis. Kriteria pengujian normalitas yaitu apabila nilai skewness kurang dari 2 dan nilai kurtosis kurang dari 7, maka data dikatakan normal.11.5.2 Uji Multi kolinieritas

    Menurut Haryadi Sarjono (2011), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Kriteria dalam asumsi multikolinieritas yaitu nilai korelasi antara variabel observed yang tidak diperbolehkan adalah sebesar 0,9 atau lebih. Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang sempurna atau tidak diantara variabel-variabel independen dalam LISREL dapat dilihat melalui matrik korelasinya.11.5.3 Uji Heterosedaksitas11.6. Teknik AnalisisAnalisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan program Lisrell 8.8. Penggunaan SEM memungkinkan

    peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks agar diperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. SEM adalah penggabungan antara duakonsep statistika, yaitu konsep analisis faktor yang masuk pada model pengukuran(measurement model) dan konsep regresi melalui model struktural (structural model). Model pengukuran menjelaskan hubungan antara variabel dengan indikator-indikatornya dan model struktural menjelaskan hubungan antar variabel.Langkah-langkah analisis data menggunakan SEM mengacu pada Ghozali (2013:61),sebagai berikut:1. Pengembangan model hipotetik. Model hipotetik dibuat berdasarkan justifikasi teori dan penelitian sebelumnya terhadap masing-masing hipotetis.2. Menyusun diagram jalur.3. Mengubah diagran jalur menjadi persamaan struktural4. Memilih matriks input untuk analisis data.

    5. Menilai identifikasi model struktural agar dihasilkan model dengan estimasi yang baik.6. Evaluasi goodness of fit, dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria.7. Interpretasi hasil analisis dan model fit,

    7.4.3. Dimensi dan Indikator Motivasi Kerja

    Menurut uno (2009:71-72) motivasi kerja didefinisikan bahwa merupakakansalah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Dari motivasi tersebut dapat dirumuskan kostruk motivasi sebagai berikut. Motivasi kerja guru tidak lain adalah suatu proses yang di

    lakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku guru dapat di arahkan pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara implisit motivasi guru tampak melalui: (1) tanggung jawab dalam melakukan kerja, (2) prestasi yang dicapainya, (3) pengembangan diri, serta (4) kemandirian dalam bertindak.

    Definisi operasional dari motivasi kerja sebagai berikut. Motivasi kerjaadalah dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal. Atau dengan kata lain, motivasi kerja guru memiliki dua dimensi yaitu (1) dimenisi dorongan internal dimana indikatornya berupa: tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas, melaksanakan tugas dengan target yang jelas, memiliki tujuan yang jelas dan menantan

  • 7/25/2019 Uji Klasik

    2/2

    g, ada umpan balik atas hasil pekerjaannya, memiliki perasaan senang dalam bekerja, selalu berusaha untuk mengungguli orang lain, diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya. (2) dimensi dorongan ekternal yang indikatornya berupa: selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya, senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya, bekerja dengan harapan ingin memperolehinsentif, dan bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan.8. Kerangka TeoritisMengacu pada tujuan supervisi akademik, maka perlu diketahui fungsi supervisi pendidikan. Supervisi pendidikan mempunyai fungsi penilaian (evaluation) yaitu penilaian kinerja guru dengan jalan penelitian (research) yaitu mengumpulkan informasi dan fakta-fakta mengenai kinerja guru dengan cara penelitian. Kegiatan evaluasi dan research ini merupakan usaha perbaikan (improvement), sehingga berdasarkan data dan informasi yang diperoleh oleh supervisor dapat dilakukan perbaikan kinerja guru sebagaimana mestinya dan akhirnya meningkatkan kualitas kinerja gurudalam melaksanakan tugas mengajar.Menurut Wiles dan Lovel (1975) ada tujuh fungsi supervisi akademik, yaitu (1) pengembangan tujuan (2) pengembangan program (3) koordinasi dan pengawasan (4) motivasi (5) pemecahan masalah (6) pengembangan profesional dan (7) penilaian keluaran pendidikan (Syaiful sagala 2012:105-106).Hasibuan (2002:193), kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati peraturan dan sadar akan tugasdan tanggung jawab. Jadi dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan ba

    ik bukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatanseseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi. Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik sulit bagi organisasi tersebut untuk mewujudkan tujuannya sehingga kedisiplinan karyawan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannyaMenurut Wirawan (2009:7) beb