Uji hipotesis
-
Upload
fitriafadhilahh -
Category
Education
-
view
194 -
download
0
Transcript of Uji hipotesis
UJI HIPOTESIS
Pengertian Hipotesis
Pada saat kita menduga parameter kita membuat suatu pernyataan yang disebut dengan
“hipotesis”. Hipotesis tersebut kemudian diuji menggunakan “statistik hitung” yang sesuai.
Hipotesis Statistik, yang lazim dinyatakan secara singkat hipotesis saja adalah pernyataan
tentang sifat populasi atau pernnyataan tentang parameter populasi yang tidak diketahui
kebenarannya karena data yang terkumpul atau akan dikumpulkan hanya dari sampel. Hipotesa
adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk
pengujian dan berguna untuk pengambilan keputusan.
Pengujian Hipotesis adalah prosedur ytang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai
untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya
tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak. Dalam
pengujian hipotesis kita akan sering menggunakan istilah ”menerima” atau ”menolak” suatu
hipotesis. Namun demikian perlu disadari bahwa dalam pengujian hipotesis kita tidak akan
menyimpulakan bahwa hipotesis itu benar atau salah melainkan kita akan menyimpulkan bahwa
hipotesis dapat diterima atau ditolak berdadasarkan apa yang diperoleh dari sampel.
Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis.
Kebenaran (benar atau salahnya ) suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti,
kecuali kita memeriksa seluruh populasi. (Memeriksa seluruh populasi? Apa mungkin?) Lalu
apa yang kita lakukan, jika kita tidak mungkin memeriksa seluruh populasi untuk memastikan
kebenaran suatu hipotesis?
Kita dapat mengambil contoh acak, dan menggunakan informasi (atau bukti) dari contoh
itu untuk menerima atau menolak suatu hipotesis.
Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis
tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR
dan
Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENERIMA hipotesis
tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU SALAH.
Landasan penerimaan dan penolakan hipotesis seperti ini, yang menyebabkan para
statistikawan atau peneliti mengawali pekerjaan dengan terlebih dahulu membuat hipotesis yang
diharapkan ditolak, tetapi dapat membuktikan bahwa pendapatnya dapat diterima.
Jenis – jenis HipotesisC.1 Jenis parameternya
Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata
populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya.
Contoh:
Pengujian hipotesis satu rata-rata
Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
Pengujian hipotesis tentang proporsi
Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi
populasi yang didasarkan atas informasi (data) sampelnya.
Contoh:
Pengujian hipotesis satu proporsi
Pengujian hipotesis beda dua proporsi
Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
Pengujian hipotesis tentang varians
Pengujian hipotesis tentang varians adalah pengujian hipotesis mengenai varians populasi
yang didasarkan atas informasi sampelnya.
Contoh:
Pengujian hipotesis tentang satu varians
Pengujian hipotesis tentang kesamaan dua varians
Pengujian Hipotesis dapat dilakukan secara : 1. Uji Satu Arah
2. Uji Dua Arah
Uji Satu Arah
- Pengajuan dan dalam uji satu arah adalah sebagai berikut:
: ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)
: ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<)
Contoh Uji Satu Arah
a. : m = 50 menit b. : m = 3 juta
: m < 50 menit : m < 3 juta
- Nilai a tidak dibagi dua, karena seluruh a diletakkan hanya di salah satu sisi selangmisalkan :
:
:
Wilayah Kritis**) : atau
*) adalah suatu nilai tengah yang diajukan dalam
**) Penggunaan z atau t tergantung ukuran contoh
contoh besar menggunakan z; contoh kecil menggunakan t.
luas daerah terarsir
ini = a
-z a atau - t(db;a) 0
:
:
Wilayah Kritis**) : atau
luas daerah terarsir
ini = a
0 z a atau t (db;a)
n daerah terarsir ® daerah penolakan hipotesis
¨daerah tak terarsir ® daerah penerimaan hipotesis
Pengujian hipotesis 2 arah
Pengajuan dan dalam uji dua arah adalah sebagai berikut :
: ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)
: ditulis dengan menggunakan tanda ¹
Contoh Uji Dua Arah
a. :m = 50 menit b. : m = 3 juta
:m ¹ 50 menit : m ¹ 3 juta
Nilai a dibagi dua, karena a diletakkan di kedua sisi selang misalkan :
:
:
Wilayah Kritis**) : dan
atau
dan
Keterangan:
*) adalah suatu nilai tengah yang diajukan dalam
**) Penggunaan z atau t tergantung ukuran contoh
contoh besar menggunakan z; contoh kecil menggunakan t.
Pengujian hipotesis tentang rata-rata
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang
didasarkan atas informasi sampelnya.
Contoh:
1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2. Pengujian hipotesis beda dua rata-rata
Pengujian Hipotesis Dua rata-rata
Sampel besar (n > 30)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n > 30), uji
statistiknya menggunakan distribusi Z
z=( x1−x2)−d0
√(σ12/n1 )+( σ2
2 /n2 )
Sampel kecil (n ≤ 30)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel kecil (n ≤ 30), uji
statistiknya mengunakan distribusi t.
COntoh :
Berikut adalah data kerusakan produk yang dibuat oleh karyawan shift malam dan siang.
SHIFT MALAM SHIFT SIANG
rata-rata kerusakan = 20 = 12
Ragam = 3.9 = 0.72
ukuran sampel = 13 = 12
z=|̄x1− x̄2|
√(s12 /n1)+( s22 /n2 )
t=( x1−x2 )−d0
√(s12/n1)+( s22 /n2 )
Dengan taraf nyata 1 % ujilah :
a) Apakah perbedaan rata-rata kerusakan < 10?
b) Apakah ada perbedaan rata-rata kerusakan ¹ 10?
Jawab :
a = 1 % = 10
a) Ditinggalkan sebagai latihan
( : < 10; uji 1 arah, a=1%, statistik uji = t, db = 13 + 12 - 2 = 23)
b) 1. : = 10 : ¹ 10
2* statistik uji : t ® karena contoh kecil
3* arah pengujian : 2 arah
4* Taraf Nyata Pengujian = a = 1% = 0.01
a/2 = 0.5% = 0.005
5. Titik kritis
db = + - 2 = 13+ 12 - 2 = 23
Titik kritis ® dan
t < -t (23; 0.5%) ® t < -2.807 dan
t > t (23; 0.5%) ® t > 2.807
6. Statistik Hitung
=
= -3.33
7. Kesimpulan : t hitung = -3.3 ada di daerah penolakan
ditolak, diterima , rata-rata kerusakan ¹ 10.
Contoh Uji Hipotesis lainnya1. Sampel acak mengenai satu jenis barang telah diambil dari dua kumpulan yang dihasilkan
mesin A dan B. Dari mesin A diambil 200 produk. 19 produk rusak. Dari mesin B
diambil 100 produk dan 5 produk rusak. Ujilah dengan α=0,01, apakah ada perbedaan
kualitas produk yang dihasilkan mesin A dan mesin B?
Penyelesaian:
1. Hipotesis:
H0 : π1 = π2
H1 : π1≠ π2
2. Taraf signifikansi: α=0,01
3. Statistik uji:
z=
x1
n1−x2
n2
√ pq ( 1n1
+ 1n2 )
dengan ,
p=x1+ x2
n1+n2
q=1−p
4. Kriteria keputusan:
H0 ditolak jika z← z α2 atau z>z α
2
H0 ditolak jika z←2,575 atau z>2,575
5. Perhitungan
p= 19+5200+100
=0,08
q=1−0,08=0,92
z=
19200
− 5100
√0,08 ∙0,92( 1200
+ 1100 )
=1,3543
6. Kesimpulan
Karena z=1,3543<2,575 maka H0 diterima atau π1 = π2
Jadi belum cukup bukti bahwa ada perbedaan kualitas produk yang dihasilkan mesin
A dan mesin B
2. Berikut adalah data nilai prestasi kerja karyawan yang mendapat training dengan yang
tidak mendapat training.
DGN TRAINING TANPA TRAINING
rata-rata nilai prestasi = 300 = 302
Ragam = 4 = 4.5
ukuran sampel = 40 = 30
Dengan taraf nyata 5 % ujilah :
a. Apakah perbedaan rata-rata nilai prestasi kerja > 0?
b. Apakah ada perbedaan rata-rata prestasi kerja ¹ 0?
Jawab : a = 5 % = 0
a) 1. : = 0 : > 0
2* statistik uji : z ® karena contoh besar
3* arah pengujian : 1 arah
4* Taraf Nyata Pengujian = a = 5%
5. Titik kritis ® z > ® z > 1.645
6. Statistik Hitung
= =
= 4
7. Kesimpulan :
z hitung = 4 ada di daerah penolakan
ditolak, diterima ® beda rata-rata prestasi kerja > 0
b) ditinggalkan sebagai latihan ( : ¹ 0; Uji 2 arah, a/2 = 2.5%, statistik
uji=z)
3. Ada dua macam pengukuran kelembapan suatu zat. Cara ke I dilakukan 10 kali
menghasilkan variansi 24,7 dan cara ke II dilakukan 13 kali dengan variansi 37,2.
Dengan α=0,1, tentukan apakah kedua cara pengukuran memiliki variansi yang
homogen?
Penyelesaian:
1. Hipotesis:
H0 : σ 12 = σ 2
2
H1 : σ 12≠σ2
2
2. Taraf signifikansi: α=0,1
3. Statistik uji:
F=s1
2
s22
4. Kriteria keputusan:
H0 ditolak jika F<F (¿1−α2;ν1 , ν2)¿ atau F>F (¿ α
2; ν1 , ν2)¿
H0 ditolak jika F<F (¿1−0,05;9,12)¿ atau F>F (¿0,05;9,12)¿
H0 ditolak jika F< 1
F (¿0,05 ;12,9)= 13,07
=0,328 ¿ atau F>2,8
5. Perhitungan:
F=24,737,2
=0.664
6. Kesimpulan
Karena F=0,664>0,328 maka H0 diterima atau σ 12=σ2
2
Jadi cukup bukti bahwa variansi kedua metode homogen.