Uji Feritin Serum
-
Upload
putu-bagus-anggaraditya -
Category
Documents
-
view
56 -
download
1
description
Transcript of Uji Feritin Serum
UJI FERITIN SERUM SEBAGAI KONFRIMASI PENEGAK DIAGNOSIS
ANEMIA DEFISIENSI BESI
I Putu Angga PradanaFakultas Kedokteran, Universitas
Udayana2013
Kondisi dimana jumlah eritrosit + kemampuan mengakut O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan fisiologi tubuh
Kriteria1. Hb <10g/dL, 2. Hematokrit <30%, 3. Eritrosit < 2,8 juta/mm3
Anemia Defisensi Besi (ADB): Anemia timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh
ANEMIA
ETIOLOGI ADB1. Kehilangan besi akibat pendarahan
menahun (Contoh: Tukak peptik, hemoroid, hematuria)
2. Faktor Nutrisi : Zat Besi dalam makanan Bioavabilitas Besi yang tidak baik : Serat, Vitamin C, Konsumsi Daging (-)
3. Kebutuhan Besi Meningkat (Contoh: prematuritas, anak-anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan
4. Gangguan Absopsi Besi(Contoh: gastrektomi dan kolitis akut)
PATOGENESIS ADB
Deplesi Besi
Eritropoesis Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
DIAGNOSIS ADB1. Anamnesis
Mudah Lelah Pusing Dyspnea Palpitasi Warna Feses, Nausea &
Vommiting, Riwayat Menstruasi, Penggunaan NSAID, Penggunaan Alkohol
Hb <8 g/DL
DIAGNOSIS ADB (CONT.)
2. Pemeriksaan Fisik Konjungtiva (+) Kuku Jari (+) Telapak Tangan (+) Sklera (Ikterus) Jaundice (Liver disease)
(+) = PucatHb<10 g/dL
3. Gejala Khas ADB Koilonychia Atrofi Papil Lidah Stomatitis Angularis Disfagia
DIAGNOSIS ADB (CONT.)
4. Pemeriksaan LaboratoriumA.Blood Smear : Sel Hipokromik
MikrositerB.Darah Lengkap
MCV <80 fl MCHC <31 % Besi Serum <50 mg/dL TIBC <350 mg/dL Saturasi Transferin <15%
DIAGNOSIS ADB (CONT.)
B. Pemeriksaan Feritn Serum <20 µg/dL
C. Pengecatan Sumsum Tulang Cadangan butir-butir besi (-)
DIAGNOSIS ADB (CONT.)
DIAGNOSIS BANDING
1. Anemia akibat penyakit kronik
2. Thalasemia3. Anemia Sideroblastik
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Akibat Penyakit Kronik
Thalasemia
Anemia Sideroblastik
MCV Menurun Menurun/N Menurun Menurun/NMCH Menurun Menurun/N Menurun Menurun/NBesi Serum Menurun Menurun Normal NormalTIBC Meningkat Menurun Normal/ Normal/Saturasi Transferin
Menurun<15 %
Menurun/N10-20 %
Meningkat>20 %
Meningkat>20%
Besi Sumsum Tulang
Negatif Positif Positif Kuat Positif dengan ring sideroblast
Propofirin Eritrosit
Meningkat Meningkat Normal Normal
Feritin Serum
Menurun<20 µg/dL
Normal20-200 µg/dL
Meningkat>50 µg/dL
Menigkat>50 µg/dL
Elektrofoesis Hb.
N N Hb.A2 meningkat
N
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN1. Prinsip pengujian
Test kuantitatif feritin ini berdasarkan prinsip dari ELISA. Sistem pengujian memanfaatkan anti-Feritin kelinci dan anti-feritin tikus monoklonal pada larutan konjugasi enzim antibody (horseradish peroxisase).
2. Pengumpulan Sampel Darah diambil secara
intravena sebanyak 5 mL Pengambilan serum dilakukan
dengan cara sampel darah disentrifugasi tanpa penambahan anti-koagulan.
Serum atau spesimen kemudian ditempatkan dalam tabung dan disimpan pada suhu 2-8ºC sampai batas waktu maksimal 48 jam.
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN
3. Reagen dan Bahan Antibody-Coated Wells Enzyme Conjugate Reagent
(13 mL) Reference Standar Set (0,5
mL/vial) Tetramethylbenzidine (TMB) Stop Solution Air yang sudah dideionisasi Precision pipettes Pembaca Microtiter Well Kertas Absorban Kertas Graph
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN
4. Prosedur PengujianTentukan Jumlah Well yang akan
digunankan
Masukan 20 µL Standar, Sampel dan Kontrol
Masukan 100 µL Enzyme Conjugate Reagen
Campurkan selama 30 detik
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN
Tempelkan well pada kertas absorban
Cuci dan Bilas Well sebanyak 5 kali dengan air yang sudah dideionisasi
Keluarkan campuran inkubasi
Masukan 100 µL TMB dan campurkan selama 5 detik
Inkubasi dalam suhu ruangan (18-25 ºC) selama 45 menit
Hentikan reaksi dengan menambahkan 100 µL stop solution
Campurkan selama 5 detik
Baca pada OD 450 nm
Inkubasi pada suhu ruangan selama 20 menit
5. Menentukan Nilai Kurva Standar Kalkulasikan rata-rata dari nilai absorban
untuk setiap standar reference, control dan sample.
Membuat kurva standar:absorbance pada vertikal (y) axiskonsentrasi pada horizontal (x) axis.
Menggunakan nilai rata-rata dari absorbance untuk setiap sample, tentukan konsentrasi korespondensi dari Feritin dalam mg/mL dari kurva standar.
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN
Contoh hasil dari nilai uji feritin
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN
Kurva Standar Feritin
PEMERIKSAAN SERUM FERITIN
PENANGANAN ADB
1. Terapi Kausal2. Pemberian Preparat Besi
Oral dan Parental
KESIMPULAN ADB merupakan anemia yang paling
sering dialami Etiologi dari ADB: Pendarahan, Faktor
Nutrisi dan Gangguan Absorpsi Penegakan diagnosis dilakukan
dengan menguji nilai dari feritin serum dengan menggunakan metode ELISA
Terapi ADB : Terapi Kausal dan Pemberian Preparat Besi
TERIMA KASIH