Uji Emisi (Ku)dfd
-
Upload
nurfikasari-widodo -
Category
Documents
-
view
44 -
download
9
description
Transcript of Uji Emisi (Ku)dfd
UJI EMISI
Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai meningkatnya nilai konsumsi
atas barang dan jasa menimbulkan efek terhadap kualitas lingkungan hidup. Sebagai
contoh peningkatan kepemilikan kendaraan selalu disertai dengan meningkatnya
jumlah emisi gas buangan ke udara sehingga meningkatkan tingkat polusi. Sementara
kebutuhan sarana transportasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat dalam
mendukung mobilitas baik barang maupun jasa dalam meningkatkan kemampuan
ekonomi masyarakat. Sehingga pada sektor ini menuntut pemerintah menyediaan
prasarana transportasi.
Uji emisi adalah pengukuran gas buang kendaraan bermotor untuk
mendeteksi kinerja mesin kendaraan. M e n u r u t K e p u t u s a n M e n t e r i N e g a r a
L i n g k u n g a n H i d u p P a s a l 1 N o 1 4 1 tahun 2003 Tentang Ambang Batas
Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Bermotor
Yang Sedang Diproduksi, maka yang d i m a k s u d d e n g a n a m b a n g b a t a s
e m i s i g a s b u a n g k e n d a r a a n b a r u b a h w a p e n g e r t i a n a m b a n g
b a t a s g a s e m i s i b a g i k e n d a r a a n b a r u a d a l a h b a t a s
maksimum zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung
dari pipa gas buang kendaraan bermotor tipe baru dan kendaraan bermotor yang
sedang di produksi. Sedangkan bagi kendaraan lama berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan H i d u p N o 5 t a h u n 2 0 0 6 t e n t a n g A m b a n g B a t a s
G a s B u a n g K e n d a r a a n B e r m o t o r L a m a a d a l a h b a t a s
m a k s i m u m z a t a t a u b a h a n p e n c e m a r y a n g boleh dikeluarkan
langsung dari pipa gas buang kendaraan bermotor tipe lama.
Sehubungan dengan usia kendaraan maka pemeriksaan dan
perawatan diperlukan karena sejalan dengan usia pakai kendaraan
kinerja mesin dan kondisi gas buang akan menurun. Melalui perawatan rutin
seperti penyetelan m e s i n , p e m b e r s i h a n f i l t e r u d a r a , d a n l a i n - l a i n
e m i s i g a s b u a n g C O d a p a t b e r k u r a n g h i n g g a 5 0 % , H C
h i n g g a 3 5 % , d a n p a r t i k u l a t h i n g g a 4 5 % . Disamping itu
efisiensi bahan bakar pun dapat mencapai antara 3%-10%.
Tanpa langkah pengendalian emisi lalu lintas yang konkret, pertumbuhan
kendaraan bermotor yang cepat di kota-kota besar disertai dengan
kondisi e m i s i r a t a - r a t a k e n d a r a a n y a n g m e l e b i h i
a m b a n g b a t a s e m i s i a k a n memperburuk kualitas udara dan
menimbulkan kerugian biaya kesehatan,produktivitas, dan ekonomi yang
makin besar.
Emisi gas yang dihasilkan oleh pembakaran kendaraan bermotor pada
umumnya berdampak negatif terhadap lingkungan. Sehingga perlu diambil beberapa
langkah untuk dapat mengendalikan gas buang yang dihasilkan tersebut. Salah satu
caranya adalah dengan pemeriksaan atau uji emisi berkala untuk mengetahui
kandungan gas buang kendaraan yang berpotensi mencemari lingkungan. Pada
negara-negara yang memiliki standar emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5
unsur dalam gas buang kendaraan yang akan diukur yaitu senyawa HC, CO, CO2,
O2 dan senyawa NOx. Sedangkan pada negara-negara yang standar emisinya tidak
terlalu ketat, hanya mengukur 4 unsur dalam gas buang yaitu senyawa HC, CO, CO2
dan O2.
Secara umum upaya pengendalian pencemaran udara melalui pengendalian
emisi gas buang kendaraan bermotor didasarkan pada perundang-undangan dibidang
lingkungan dan angkutan jalan. Perundang-undangan dibidang lingkungan terkait
dengan pengaturan ambang batas emisi gas buang, sedangkan peraturan dibidang
angkutan jalan terkait dengan proses pemeriksaan kelayakan kendaraan bermotor.
Beberapa peraturan yang mendukung akan pelaksaan pemeriksaan kendaraan
bermotor untuk kelayakan kendaraan bermotor secra nasional adalah Undang-undang
No 23 tahun1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang No 22
tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No 141 tahun 2003 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Bermotor yang sedang diproduksi,
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 05 tahun 2006 tentang Ambang
Batas Kendaraan Bermotor Lama dan PERDA serta PERGUB yang dikeluarkan oleh
atau tiap masing-masing daerah.
Perda Pengendalian Pencemaran Udara mengatur bahwa penanggulangan
pencemaran udara dari kendaraan bermotor meliputi pengawasan terhadap penataan
ambang batas emisi gas buang, pemeriksaan emisi gas buang kendaraan bermotor,
perawatan emisi gas buang kendaraan bermotor, pemantauan mutu udara ambien
disekitar jalan, pemeriksaan emisis gas buang kendaraan bermotor dijalan dan
pengadaan bahan bakar ramah lingkungan. Dari ketentuan ini dapat diketahui bahwa
pemeriksaan emisi hanya merupakan satu dari rangkaian upaya penanggulan
pencemaran udara oleh kendaraan bermotor. Selanjutnya diatur bahwa kendaraan
bermotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor dan
menjalani uji emisi sekurang-kurangnya setiap 6 bulan sekali. Kendaraan bermotor
yang lulus uji akan diberi tanda lulus uji. Pengujian dilakukan oleh instansi yang
bertanggung jawab dibidang lalu lintas dan angkutan jalan atau pihak swasta yang
telah memenuhi syarat.
Pergub uji emisi selanjutnya mengatur bahwa uji emisi wajib dilaksanakan
terhadap kendaraan bermotor yang meliputi mobil bus, mobil barang, kendaraan
khusus, kereta gandengan, kereta tempelan, kendaraan umum, mobil penumpang,
dan sepeda motor. Mobil penumpang mencakup mobil penumpang umum, mobil
penumpang tidak umum, dan mobil penumpang instansi pemerintah. Selanjutnya
pergub ini mengatur bahwa setiap kendaraan bermotor yang berjenis mobil bus,
mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan, kereta tempelan, kendaraan
umum, mobil penumpang umum yang dioperasikan dijalan wajib melakukan uji
berkala sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan. Adapun pelaksanaan pengujian berkala tersebut adalah Dinas Perhubungan.
Selain kendaraan jenis diatas, pengujian emisi juga wajib dilakukan terhadap mobil
penumpang bukan umum dan sepeda motor. Adapun yang melaksanakan pengujian
tersebut adalah bengkel pelaksana uji emisi dan dilakukan oleh teknisi uji emisi.
Pergub Ambang Batas Emisi mengatur tentang ambang batas emisi yang
harus dipenuhi oleh kendaraan bermotor agar dapat lulus uji emisi. Batas-batas emisi
gas buang yang dapat lulus uji adalah :
1. Kendaraan bermotor beroda 4 berbahan bakar bensin
- Kadar CO maksimal 3% dan HC maksimal 700ppm untuk mobil produksi
dibawah 2007.
- Kadar CO maksimal 1,5% dan HC maksimal 200ppm untuk mobil produksi
2007 keatas.
2. Kendaraan bermotor beroda 4 berbahan bakar solar
- Kadar opasitas (kadar timbal) maksimal 50% untuk yang berbobot 3,5 ton
kebawah.
- Kadar opasitas maksimal 60% untuk yang berbobot lebih besar dari 3,5 ton.
3. Sepeda motor
- CO maksimal 4,5% dan HC 12.000ppm untuk sepeda motor 2 langkah
produksi dibawah 2010.
- CO maksimal 5,5% dan HC 2.400ppm untuk sepeda motor 4 langkah
produksi dibawah 2010.
- CO maksimal 4,5% dan HC 2.000ppm untuk sepeda motor 2 dan 4 langkah
produksi di pada 2010 dan sesudahnya.
Daftar Pustaka
http://www.cadudasa.com/2010/06/uji-emisi.html diakses pada tanggal 06 Mei 2013
http://rengkodriders.wordpress.com/2012/05/08/pengertian-uji-emisi-terhadap-
mesin/ diakses pada tanggal 06 Mei 2013
http://jasaujiemisikendaraan.blogspot.com/2013/03/alasan-kenapa-kendaraan-harus-
di-uji.html diakses pada tanggal 06 Mei 2013
http://sains.kompas.com/read/
2008/12/16/12464422/2009..Sepeda.Motor.Juga.Diuji.Emisi diakses pada tanggal 06
Mei 2013
http://sains.kompas.com/read/2008/12/16/%2011435257/
Uji.Emisi..Beda.Kendaraan.Beda.Ambang.Batasnya diakses pada tanggal 06 Mei
2013
http://hukum.unsrat.ac.id/men/menlh_5_2006.pdf diakses pada tanggal 06 Mei 2013