UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEJI BELING … · Bakteri ini menyebabkan demam tipoid (tipus). Obat...
Transcript of UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEJI BELING … · Bakteri ini menyebabkan demam tipoid (tipus). Obat...
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEJI BELING
(Srobilanthes crispa Bl.) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Salmonella typhi SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Maria Benigna
NIM : 111434032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEJI BELING
(Srobilanthes crispa Bl.) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Salmonella typhi SECARA IN VITRO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Maria Benigna
NIM : 111434032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan Syukur kepada
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan
Seluruh penghuni Surga untuk kasih dan
rahmat yang telah diberikan bagiku
hingga dapat menyelesaikan Kuliah Ini.
Dengan Penuh Syukur Kupersembahkan Tugas Akhir Ini Untuk...............
Kedua
Orang Tuaku
Abang dan Adikku
dan
Seseorang Terkasih yang telah menjadi inspirasi bagiku untuk berkembang.
Sahabat-Sahabat dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Ad Maiorem Dei Gloriam
Segala perkara dapat kutanggung di dalam dia
yang memberikan kekuatan kepadaku.
(filipi 4:13)
“Hadapi Dengan Senyum Ketulusan.., “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat,
kasih dan perlindungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik dan lancar. Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar
berkat doa, bimbingan, dorongan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, sebagai berikut :
1. Ch. Retno Herrani, S.Si, M.Biotech, selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, dukungan dan motivasi
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.
2. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Kaprodi Pendidikan Biologi.
3. Dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan masukan kepada
penulis.
4. Para dosen Pendidikan Biologi (Pak Tri, Bu Luisa, Bu Wiwid, Pak Tardhi, Bu
Maslichah, Rm. Wir, Rm. Sunu, Bu Ika, Bu Ratna, Bu Nia) yang dengan
sabar dan telaten membimbing dan memberikan banyak pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik dan memberikan
banyak pengalaman berharga yang sangat membangun diri penulis untuk
memiliki karakter yang tangguh.
5. Ibu Maslichah Asy’ari S.pd M.Pd selaku kepala Laboratorium Prodi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas ijin yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
diberikan sehingga peneliti bisa melakukan penelitian di Laboratorium
Pasteur Pendidikan Biologi.
6. Pak Agus selaku laboran Pendidikan Biologi yang telah membantu dalam
proses penelitian.
7. Kepada kedua orang tuaku Bapakku Stefanus Sriyatno, Mamaku Theresia
Surbakti, Abangku Dominic Giovani Christedy Sriyatno, dan Adikku Yosef
Immanuel Sriyatno. Terima kasih atas doa, dukungan baik secara moril dan
materiil, cinta yang tiada henti dan kesetiaan yang tiada batas. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dan kuliah dengan lancar.
8. Om Markus, Tante Titin, Mama Ida dan my lovely sista Astrid Meutia
Diningrat serta semua keluarga yang turut membantu penulis secara matreriil
untuk menyelesaikan kuliah ini.
9. Kepada teman-teman VIRION angkatan 2011 yang telah memberikan warna
dan berbagi pengalaman yang berharga dalam setiap kebersamaan yang telah
kita lalui. Kepada adikku Eva, Henny, Chika, bang Jim, Vian, Brigita, Fenti
A, Roben, Salma dan teman-teman lain. Terima kasih untuk semua kisah kita.
10. Kepada sahabat sehati yang tak akan pernah terganti Fara Deni as Denol,
Natalia Setitit as Natrong, dan Kak C. M. Subekti as Kak Ian, terima kasih
karena telah membuat hariku penuh warna indah, tawa, canda, tangis dan
kebahagian dari awal kuliah hingga saat ini.
11. Untuk seseorang yang teramat istimewa yang diberikan Tuhan untukku
thanks a lot for unconditional love and everything was you gived me, I wish
Jesus always Bless you dan family.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
12. Terima kasih untuk Mas Visnu dan adik-adikku Jessika dan Dicta, untuk
teman seperjuangan dari tanah borneo Akwila Rm. br. Sitinjak dan Catur
Ragil Pamungkas.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
telah membantu penulis menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk penulisan skripsi ini. Penulis berharap
semoga karya yang jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat bagi banyak
masyarakat.
Penulis,
Maria Benigna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEJI BELING
(Strobilanthes crispa Bl.) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Salmonella typhi SECARA IN VITRO
Maria Benigna
Universitas Sanata Dharma
2015
Salah satu bakteri patogen pada manusia adalah bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini menyebabkan demam tipoid (tipus). Obat tradisional yang biasa
digunakan masyarakat adalah rebusan daun Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.).
Namun belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kemampuan ekstrak daun
Keji Beling dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui potensi daya hambat ekstrak daun Keji Beling
pada konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi.
Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium dengan
melakukan uji daya hambat ekstrak daun Keji Beling terhadap pertumbuhan
bakteri Salmonella typhi. Daun Keji Beling didapatkan dari halaman rumah
peneliti. Biakan murni Salmonella typhi didapatkan dari Balai Kesehatan
Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengujian dilakukan dengan mengukur
diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar paper disc yang telah direndam
ekstrak Keji Beling dengan konsentrasi tertentu. Data yang diperoleh diolah
dengan uji Anova satu arah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat zona hambat disekitar paper
disc dengan diameter yang berbeda-beda pada setiap konsentrasi. Kesimpulan
penelitian ini adalah ekstrak daun Keji Beling memiliki potensi menghambat
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Konsentrasi 100% memiliki zona hambat
paling lebar yaitu 13 mm. Nilai Kadar Hambat Minimal (KHM) belum dapat
ditentukan karena permukaan media masih ditumbuhi oleh bakteri.
Kata kunci : daya hambat, Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.), Salmonella typhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
THE EXAMINATION OF KEJI BELING LEAF EXTRACT
INHIBITION (Strobilanthes crispa Bl.) TO THE GROWTH OF
Salmonella typhi BACTERIUM BY IN VITRO
Maria Benigna
Sanata Dharma University
2015
One of the humans pathogenic bacteria is the Salmonella typii bacterium.
This bacterium causes typoid fever (typhoid). Traditional medicine commonly
used by community is decoction of the Keji Beling leaves (Strobilanthes crispa
Bl.). Yet, there has not been the scientific research which proves the capability of
Keji Beling extract in inhibiting the growth of Salmonella typhi bacterium. The
purpose of this study is to determine the potential of Keji Beling leaves extract
inhibition (Strobilanthes crispa) at a concentration of 10%, 25%, 50%, 75% and
100% to the growth of the Salmonella typhi bacterium.
The research is an laboratory experimental. It is done by examining the
inhibition of Keji Beling leaves extract with Salmonella typhi bacterium growth.
Keji beling Leaves were obtained from the researcher’s backyard. The pure
cultures of Salmonella typhi obtained from the Environmental Health Center of
Yogyakarta. The examination is done by measuring the diameter of inhibition
zone formed around the paper disc soaked by Keji Beling extract in a certain
concentration. The data obtained were processed by one-way ANOVA test.
The results showed that there was a zone of inhibition around the paper
disc with different diameters at each concentration. The conclusion of this study
was that an extract of Keji Beling leaves had the potential to inhibit the growth of
Salmonella typhi bacterium. A 100% concentration had the most wide inhibitory
zone which is 13 mm. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) values could not
be determined because media surface is overgrown by bacteria.
Keywords: inhibition, Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.), Salmonella typhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................ vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Batasan Masalah .................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II DASAR TEORI
A. Keji Beling........................................................................................... 8
1. Klasifikasi ..................................................................................... 8
2. Nama Daerah ................................................................................ 9
3. Morfologi ...................................................................................... 9
4. Habitat .......................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
5. Kandungan Kimia dan Manfaat ................................................... 11
B. Salmonella typhi ................................................................................ 11
1. Klasifikasi .................................................................................... 11
2. Morfologi ..................................................................................... 12
3. Patogenesis ................................................................................... 13
4. Penyakit ........................................................................................ 14
C. Daya Hambat ...................................................................................... 14
D. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 16
1. Bakteri Salmonella typhi .............................................................. 16
E. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 17
F. Hipotesa .............................................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 19
B. Batasan Penelitian ............................................................................. 19
C. Alat dan Bahan .................................................................................. 20
D. Cara Kerja ......................................................................................... 20
1. Tahap Persiapan .......................................................................... 21
2. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 21
3. Tahap Perlakuan .......................................................................... 28
E. Metode Analisis Data ........................................................................ 31
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian
Dalam Pembelajaran ......................................................................... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................................. 32
1. Uji Kemurnian Bakteri Uji .......................................................... 32
2. Daya Hambat Ekstrak Daun ........................................................ 35
3. Nilai KHM .................................................................................. 37
B. Pembahasan ....................................................................................... 40
1. Daya Hambat Ekstrak Daun Terhadap
pertumbuhan Salmonella typhi..................................................... 40
2. KHM (Kadar Hambat Minimal)
Ekstrak Daun Keji Beling .......................................................... 44
3. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 45
4. Aplikasi Penelitian Dalam Dunia Pendidikan ............................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 47
B. Saran .................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kategori Penghambatan Antimikroba
Berdasarkan Diameter Zona Hambat ................................................ 15
Tabel 3.1 Pembuatan Ekstrak Daun yang Digunakan
Untuk Stok Konsentrasi Ekstrak .......................................................... 23
Tabel 4.1 Pengukuran Diameter Hasil Uji Daya Hambat .................................... 34
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 36
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas ......................................................................... 36
Tabel 4.4 Hasil Uji One Way Annova ................................................................. 37
Tabel 4.5 Percobaan I Hasil Uji Kadar Hambat Minimal
Ekstrak daun Keji Beling pada Salmonella typhi ................................ 38
Tabel 4.6 Percobaan II Hasil Uji Kadar Hambat Minimal
Ekstrak daun Keji Beling pada Salmonella typhi ................................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.) ............................ 8
Gambar 2.2. Bakteri Salmonella typhi ................................................................. 12
Gambar 2.3 Zona Bening disekitar Paper disc .................................................... 15
Gambar 3.1 Konsentrasi Ekstrak Daun Keji Beling (a) &
Sterilisasi Daun dengan Natrium Hipoklorit (b) .............................. 24
Gambar 4.1 Pengecatan Gram (Sebelum) (a) & (Sesudah) (b) ............................ 33
Gambar 4.2 Uji Morfologi Sel (a) & Morfologi Koloni (b) ................................ 33
Gambar 4.3 Kontrol - (a), Konsentrasi 10% (b), Konsentrasi 25% (c),
Konsentrasi 50% (d), Konsentrasi 75% (e),
Konsentrasi 100% (f), Kontrol + (g) dan Kontrol Media ............... 34
Gambar 4.4 Hasil Uji KHM I ............................................................................... 38
Gambar 4.5 Hasil uji KHM II .............................................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Skema Kerja Uji Daya Hambat ........................................................ 52
Lampiran 2 Silabus .............................................................................................. 53
Lampiran 3 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 57
Lampiran 4 Hasil Data Pengukuran Zona Hambat .............................................. 80
Lampiran 5 Analisis SPSS pada Ekstrak Daun .................................................... 81
a. Uji Normalitas .......................................................................................... 81
b. Uji Homogenitas ...................................................................................... 81
c. Uji Annova One Way ............................................................................... 82
Lampiran 6 Surat Ijin Penggunaan Laboratorium ................................................ 84
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian .................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit yang terjadi pada manusia dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, antara lain lemahnya sistem imun, faktor genetik, pola makan dan
asupan gizi yang tidak sehat. Selain itu faktor kebersihan lingkungan juga
berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Lingkungan yang tidak bersih
dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri-bakteri patogen. Ada banyak
bakteri patogen pada manusia, salah satunya adalah bakteri Salmonella
typhi. Bakteri ini menyebabkan demam tipoid (tipus). Tipus ditularkan
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran atau
tinja dari seseorang penderita tipus. Bakteri ini masuk melalui mulut
kemudian ke saluran pencernaan. Di dalam usus halus, bakteri akan
merangsang terjadinya demam dan gangguan buang air besar. Hal ini
merangsang sel darah putih untuk menghasilkan interleukin dan
mengakibatkan munculnya gejala demam, nafsu makan berkurang,
gangguan buang air besar serta gejala lainnya. Waktu inkubasi tergantung
pada kuantitas bakteri dan host factor serta karakteristik strain bakteri
yang menginfeksi. Umumnya masa inkubasi tipus kurang lebih 1-3
minggu (Maier et al, 2000; Anonymous, 2001).
Pengobatan penyakit tipus dapat dilakukan secara medis dan
tradisional. Pengobatan secara medis menggunakan obat-obatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berbahan dasar kimia, seperti Amoxicillin, Kloramfenikol, Azithromycin.
Pemberian obat tersebut dapat dilakukan secara oral ataupun dengan
disuntikkan ke dalam otot atau vena. Masing-masing obat memiliki
resistensi yang berbeda karena tergantung dengan banyaknya bakteri yang
ada dan juga tergantung dosis yang diberikan (Silvian, dkk, 2012).
Sedangkan pengobatan secara tradisional menggunakan bahan dasar alami.
Pengobatan tradisional sudah diketahui sejak jaman dahulu yang
umumnya diwariskan dan disebarkan melalui mulut ke mulut. Setiap
daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam pengobatan tradisional. Hal ini
dipengaruhi oleh kondisi alam dan ketersediaan tumbuhan pada masing-
masing daerah (Peneng dan Sumantera, 2007). Obat tradisional yang biasa
digunakan masyarakat untuk mengobati tipus ialah rebusan daun Keji
Beling.
Dokumen Biodiversity Action Plan for Indonesian (Bappenas,
1993) menuliskan bahwa hutan tropis Indonesia merupakan sumber
terbesar keanekaragaman jenis tumbuhan. Hutan hujan tropis memiliki
kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 di antaranya berkhasiat
sebagai obat. Sebanyak 90% tanaman obat tumbuh di Kawasan Asia
(Kriswiyanti, 2001). Pada saat ini tumbuhan obat telah digunakan oleh
berbagai lapisan masyarakat dunia baik di negara berkembang maupun
negara maju. Sekitar 80% penduduk negara berkembang masih
mengandalkan pengobatan tradisional yang dalam prakteknya
menggunakan tumbuh-tumbuhan (Bewiska, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.), memiliki nama daerah
berbeda-beda di antaranya picah beling (Sunda), enyoh kelo (Jawa), remek
daging (Pasundan), dan lire (Ternate). Dalam masyarakat umum tanaman
Keji Beling ini dikenal karena mampu menyembuhkan beberapa penyakit
selain tipus, di antaranya diabetes, batu ginjal, dan juga dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker (Dalimartha, 2006). Umumnya masyarakat
membuat ramuan dengan cara mengambil 15-20 lembar daun keji beling
kemudian merebusnya dengan air sebanyak 1 liter. Hasil rebusan tersebut
diminum dua kali sehari hingga sembuh. Di daerah lain proses pembuatan
ramuan relatif sama. Rebusan daun Keji Beling dapat mengobati tipus
karena menurut penelitian Nasution, dkk (2010) Keji Beling mengandung
saponin, flavonoid, terpenoid, polifenol dan kalium. Kandungan polifenol
dan flavonoid pada Keji Beling memiliki efek antibakteri terhadap
pertumbuhan bakteri. Flavoniod merupakan senyawa yang larut dalam air
(Harbone, 1987). Senyawa-senyawa polifenol mengandung gugus
hidroksil yang dapat merusak membran sitoplasma secara total. Selain itu,
senyawa polifenol juga dapat membunuh bakteri dan jamur dengan cara
denaturasi protein dan pengurangan tegangan permukaan sehingga
meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri (Pelczar dan Chan, 1988).
Berdasarkan aktivitasnya zat antibakteri dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu bakteriostatik dan bakteriosida (Brooks, dkk., 2004).
Bakteriostatik adalah zat antibakteri yang memiliki aktivitas menghambat
pertumbuhan bakteri (menghambat perbanyakan populasi bakteri).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sedangkan bakteriosida adalah zat antibakteri yang memiliki aktifitas
membunuh bakteri. Namun ada beberapa zat antibakteri yang bersifat
bakteriostatik pada konsentrasi rendah dan bersifat bakteriosida pada
konsentrasi tinggi. Dengan adanya zat antibakteri pada ekstrak daun Keji
Beling maka dapat diketahui apakah ada daya hambat pada pertumbuhan
bakteri Salmonella typhi yang dapat dilihat dengan terbentuknya zona
hambat.
Studi literatur yang merujuk pada manfaat Keji Beling dalam
menghambat pertumbuhan bakteri khususnya Salmonella typhi belum
ditemukan oleh peneliti. Sedangkan studi literatur mengenai bakteri
Salmonella typhi pernah dilakukan oleh Shirly, dkk (2013) dengan
meneliti aktivitas antibakteri rebusan secang (Caelsapinia sappan L.)
terhadap Salmonella typhi secara in vivo, hasil penelitian menunjukkan
rebusan secang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi
pada konsentrasi 25%-75 %. Penelitian mengenai Keji Beling dalam
menghambat pertumbuhan bakteri masih sangat minim, oleh sebab itu
peneliti ingin melakukan uji daya hambat ekstrak daun Keji Beling
terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Hasil
penelitian yang diperoleh dapat menambah pengetahuan dan studi literatur
permasalahan terkait. Selain itu, didapatkan informasi ilmiah bagi
masyarakat dalam memanfaatkan daun Keji Beling untuk mengobati tipus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah daun Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.) memiliki potensi
untuk menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi?
2. Bagaimana pengaruh nilai konsentrasi ekstrak daun Keji Beling
terhadap zona hambat yang dihasilkan?
3. Berapa nilai Kadar Hambat Minimun (KHM) dalam menghambat
pertumbuhan Salmonella typhi?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM) dan uji Kadar Bunuh Minimal
(KBM) menggunakan metode dilusi padat dengan parameter media
yang telah diinkubasi tidak ditumbuhi oleh bakteri.
2. Daun yang digunakan daun tua (berwarna hijau tua) dan segar
3. Teknik ekstraksi menggunakan aquades steril sebagai pelarut dan
merebus daun Keji Beling yang sudah dipotong kecil-kecil dalam
erlenmeyer.
4. Bakteri uji yang digunakan adalah kultur murni Salmonella typhi yang
didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan DIY, dengan usia
rekultur 24 jam.
5. Metode yang digunakan untuk mengetahui adanya daya hambat
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi yang terbentuk pada media
adalah metode Kirby-Bauer yang menggunakan paper disc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya potensi ekstrak daun Keji Beling (Strobilanthes
crispa Bl.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
2. Mengetahui nilai konsentrasi ekstrak daun Keji Beling yang
menghasilkan zona hambat paling lebar.
3. Mengetahui nilai Kadar Hambat Minimal (KHM) yang mampu
menghambat pertumbuhan Salmonella typhi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya untuk
mengetahui manfaat tumbuhan Keji Beling pada bagian daun dalam
menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
2. Bagi Dunia Pendidikan
Memberikan informasi ilmiah dan dapat diaplikasikan dalam kegiatan
pembelajaran mengenai penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri
Salmonella typhi pada materi Archaebacteria dan Eubacteria kelas X
semester 1, kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Masyarakat
Setelah mendapatkan hasil penelitian, tanaman Keji Beling dapat lebih
dimaksimalkan kegunaannya sebagai salah satu tanaman obat yang
dapat menyembuhkan penyakit tipus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
DASAR TEORI
A. Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.)
Tanaman Keji Beling memiliki ciri khas di antaranya sebagai berikut :
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Family : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispa Bl.
(Jaka, 2013)
Gambar 2.1. Tumbuhan Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.)
(Anonim, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Nama Daerah
Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.), yang memiliki nama daerah
berbeda-beda di antaranya picah beling (Sunda), enyoh kelo (Jawa),
remek daging (Pasundan), dan lire (Ternate) (Jaka, 2013).
3. Morfologi
Tumbuhan Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.) tergolong
tumbuhan semak, biasanya menggerombol, tinggi 1-2 meter pada
tumbuhan dewasa. Morfologi dari tumbuhan Keji Beling yaitu memiliki
batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,1-0,7 cm,
berbulu kasar. Percabangan monopodial (batang pokok selalu tampak
jelas karena lebih cepat pertumbuhannya daripada pertumbuhan cabang).
Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda
dan berubah jadi coklat setelah tua. Jenis daun tunggal, berhadapan,
bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki
bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun
meruncing, panjang helaian daun berkisar 5-8 cm, lebar 2-5 cm,
bertangkai pendek, tulang daun menyirip dan warna permukaan daun
bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda. Bunganya
tergolong majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang
sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan. Keji Beling
memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna hijau
dan setelah masak atau tua berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar
seperti tombak, dan berwarna putih. Tanaman Keji Beling adalah tanaman
yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, dapat tumbuh
hampir di seluruh wilayah Indonesia (Jaka, 2013).
4. Habitat
Tumbuhan Keji Beling mudah berkembangbiak pada tanah subur,
agak terlindung dan di tempat terbuka. Tumbuhan ini dapat hidup di
daerah dengan kondisi ekologis sebagai berikut :
ketinggian tempat 1 - 1.000 m di atas permukaan laut dengan curah
hujan tahunan 2.500 - 4000 mm/tahun,
iklimnya bulan basah (di atas 100 mm/tahun) 8-9 bulan,
bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) 3-4 bulan,
hidup di suhu udara 200 C – 25
0 C dengan kelembaban sedang,
penyinaran sedang,
tekstur tanah pasir sampai liat,
drainase sedang-baik,
kedalaman air tanah 25 cm dari permukaan tanah,
kedalaman perakaran 5 cm dari permukaan tanah, kemasaman (pH)
5,5-7 kesuburan sedang (Jaka, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5. Kandungan Kimia dan Manfaat
Tanaman Keji Beling mengandung zat-zat kimia antara lain:
kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida,
dan polifenol. Menurut Sirait (2007), flavonoida terdapat pada seluruh
bagian tanaman termasuk pada buah, tepung sari dan akar. Mekanisme
kerja flavonoida adalah mengganggu aktivitas transpeptidase
peptidoglikan sehingga pembentukan dinding sel terganggu dan sel
mengalami lisis (Cowan, 1999).
Tanaman Keji Beling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
masyarakat. Tanaman Keji Beling dipercaya mampu mengobati diabetes
dan juga menyembuhkan penyakit tipus. Masyarakat mengkonsumsi Keji
Beling dengan cara direbus dan kemudian air rebusannya diminum hingga
penyakitnya sembuh. Masyarakat memilih untuk direbus karena akan
lebih mudah dan lebih bersih dalam penyajiannya.
B. Salmonella typhi
Bakteri penyebab demam tipoid ini memiliki ciri khusus yang dapat dilihat
dari berbagai aspek diantaranya sebagai berikut :
1. Klasifikasi Salmonella typhi
Phylum : Eubacteria
Class : Prateobacteria
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Species : Salmonella enterica
Subspecies : enteric (I)
Serotipe : typhi
(Anonim, 2012)
Gambar 2.2. Bakteri Salmonella typhi (Anonim, 2012)
2. Morfologi dan Fisiologi
Salmonella typhi adalah bakteri Gram-negatif yang berwarna
merah setelah dilakukan pengecatan Gram. Salmonella typhi memiliki
sifat antara lain dapat bergerak, tumbuh pada suasana aerob dan anaerob
fakultatif, pada suhu 15-410C. Suhu pertumbuhan optimum 37,5
0C
dengan pH media 6-8. Salmonella typhi dapat tumbuh dengan cepat pada
pembenihan biasa dan tidak meragi laktosa. Salmonella typhi berbentuk
batang pendek dengan diameter 0,5-0,8 µ dan panjang 1-3 µ (Misnadiarly
dan Husjain. 2014). Besar koloni dalam media rata-rata 2-4 mm. Dalam
media agar Salmonella-Shigella, agar endo, dan agar MacConkey, koloni
Salmonella berbentuk bulat, kecil, dan tidak berwarna. Pada media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
WilsonBlair agar, koloni Salmonella berwarna hitam. Salmonella mati
pada suhu 560C dan pada keadaan kering. Dalam air, Salmonella dapat
bertahan selama 4 minggu. Bakteri ini hidup subur dalam media yang
mengandung garam empedu berkonsentrasi tinggi dan tahan terhadap
brilliant green, natrium tetrationat, dan natrium deoksikolat. Senyawa-
senyawa ini menghambat pertumbuhan bakteri coliform sehingga dapat
digunakan untuk mengisolasi bakteri Salmonella dari media (Maksum,
2010).
3. Patogenesis
Salmonelosis adalah infeksi yang disebabkan oleh Salmonella yang
masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Setelah 12-72 jam terinfeksi akan timbul gejala demam,
diare, kram perut, pusing dan mual. Gejala ini dapat berlangsung selama 7
hari. Virulensi Salmonella disebabkan oleh :
a. kemampuan menginvasi sel-sel epitel inang
b. mempunyai antigen permukaan yang terdiri dari atas simpai
lipopolisakarida
c. kemampuan melakukan replikasi interseluler
d. menghasilkan beberapa toksin spesifik
e. kemampuan berkolonisasi pada ileum dan kolon
f. kemampuan menginvasi lapisan epitel intestin dan berkembang dalam
sel-sel limfoid (Simanjuntak, 1993).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Penyakit
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri Salmonella typhi
adalah demam tipoid. Mekanisme demam didahului oleh pelekatan
Salmonella, melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, pada
protein reseptor yang ada di permukaan sel epitel usus. Setelah terjadi
proses fagositosis bakteri oleh sel inang, bakteri akan berkolonisasi dan
bermultiplikasi. Selanjutnya, terjadi invasi bakteri pada lapisan epitel
intestin. Kemudian akan berkembang biak secara intraseluler dan masuk
ke dalam saluran kelenjar getah bening. Setelah itu bakteri akan masuk ke
dalam peredaran darah (bakterimia) lalu menyebar ke dalam organ tubuh
(Darmawati, dkk, 2008).
C. Daya hambat
Metode Kirby-Bauer dapat digunakan untuk mengetahui zona hambat
yang dapat dibentuk oleh suatu aktivitas antibakteri pada zat tertuntu. Dalam
Cappucino (2008) metode ini menggunakan paper disc atau cakram yang
disterilkan. Paper disc steril yang telah direndam selama 10 menit dalam
ekstrak konsentrasi tertentu dimasukkan ke dalam media yang sudah
diinokululasi menggunakan pinset. Selanjutnya media tersebut diinkubasi
selama 1 hari (24 jam) dalam inkubator dengan suhu 37,50C setelah itu dapat
diamati dan diukur dengan jangka sorong diameter zona hambat yang
mengelilingi paper disc tersebut. Zona hambat/zona bening yang terbentuk
dari masing-masing paper disc diukur menggunakan jangka sorong dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
satuan mm sebagai data penelitian. Zona bening tersebut menunjukkan daerah
hambatan pertumbuhan bakteri (Gambar 2.3 ). Kemampuan suatu zat dalam
menghambat pertumbuhan bakteri memiliki beberapa kriteria seperti dalam
tabel berikut :
Tabel 2.1 Kategori Penghambatan Antimikroba Berdasarkan Diameter Zona
Hambat
Sumber : Pan, Chen, Tang dan Zhao (2009)
Gambar 2.3 Zona bening disekitar paper disc
(Anonim, 2011)
Diameter (mm) Respon Hambatan Pertumbuhan
0-3 mm Lemah
3-6 mm Sedang
>6 mm Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
D. Penelitian yang Relevan
1. Bakteri Salmonella typhi
Studi litelatur mengenai bakteri Salmonella typhi telah dilakukan
oleh Shirly, dkk (2013) dengan meneliti aktivitas antibakteri rebusan
secang (Caelsapinia sappan L.) terhadap Salmonella typhi secara in
vivo. Penelitian ini menggunakan mencit untuk mengetahui
kemampuan antibakteri dari rebusan secang. Hasil dari penelitian ini
diketahui bahwa rebusan secang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Salmonella typhi secarain vivo.
Penelitian lain terkait Salmonella typhi adalah pola sensitivitas in
vitro Salmonella typhi terhadap antibiotik kloramfenikol, amoksisilin,
dan kotrimoksazol yang dilakukan oleh Silvian J., dkk (2012)
penelitian ini melihat adanya sensitivitas pada Salmonella typhi
terhadap kloramfenikol yang biasa digunakan sebagai antibiotik dalam
penyebuhan demam tipoid. Hasil dari penelitian ini adalah
kloramfenikol memiliki sensitivitas paling tinggi terhadap
pertumbuhan Salmonella typhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang, tinjauan pustaka dan penelitian yang relevan
maka dibuatlah kerangka pemikiran seperti berikut:
Obat tipus
Bakteri
Salmonella typhi
Uji daya hambat pertumbuhan
bakteri dengan metode Kirby-
Bauer dan dilusi padat
Alkaloida, Saponin, Flavonoida,
Polifenol (Nasution dkk, 2010)
Keji Beling (Stobilanthes
crispa) Penyakit Tipus / Deman Tipoid
Kloramfenikol memiliki tingkat
sensitivitas yang tinggi terhadap
pertumbuhan Salmmonella typhi
(Silvian J., dkk, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Hipotesa
1. Ekstrak daun Keji Beling memiliki potensi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
2. Semakin tinggi nilai konsentrasi ekstrak, maka zona hambat yang
dihasilkan semakin besar.
3. Nilai KHM dapat ditentukan dengan kondisi media kultur tidak ditumbuhi
bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental
laboratorium dengan melakukan uji daya hambat pertumbuhan bakteri
dengan ekstrak daun Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.).
B. Batasan Penelitian
1. Subyek penelitian : Bakteri Salmonella typhi yang didapatkan dari
Balai Kesehatan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Obyek penelitian : Daun Keji Beling tua yang didapatkan dari kebun
halaman rumah peneliti.
3. Melihat adakah potensi daya hambat pertumbuhan bakteri yang
dimiliki oleh ekstrak daun Keji Beling menggunakan metode difusi
Kirby-Bauer dengan konsentrasi ekstrak 10%, 25%, 50%, 75% dan
100%, ditambah kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif
(aquades steril).
4. Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas : Konsentrasi ekstrak daun Keji Beling.
b. Variabel terikat : Diameter zona hambat disekitar paper disc.
c. Variabel kontrol : Media inkubasi, suhu inkubasi, waktu inkubasi
dan volume bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
C. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri,
tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, erlenmeyer, gelas
ukur, gelas beker, pipet volume, trigalski, batang pengaduk, mistar,
bunsen, pinset, termometer, vortex mixer, pH meter, gelas benda, gelas
penutup, mikroskop binokuler, timbangan analitik, magnetic stirrer, hot
plate stirrer, autoklaf, inkubator, refrigerator, kertas payung, alumunium
foil, paper disc, karet, cotton bud, spidol marker, kertas label dan masker.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
biakan murni Salmonella typhi, Nutrient Agar (NA), aquades steril,
aquades, cat gram A (kristal violet), cat gram B (iodine), cat gram C
(alkohol), cat gram D (safranin), alkohol, tinta cina dan daun Keji Beling
(Strobilanthes crispa Bl.).
D. Cara Kerja
Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan, yang dimulai dari
tahap persiapan, pelaksanaan seperti pembuatan ekstrak tanaman Keji
Beling, pembuatan media uji Nutrient Agar (NA), sterilisasi alat dan
media, penyiapan mikroorganisme uji, uji kemurnian mikroorganisme uji
dan tahap perlakuan yang terdiri atas uji aktivitas antibakteri, uji kadar
hambat minimum (KHM), kemudian uji kemampuan bunuh minimum
(KBM) dan setelah itu akan dilakukan analisis data. Berikut ini adalah
tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan pendataan bahan dan alat yang
akan digunakan selama proses penelitian. Sampel tanaman Keji Beling
diambil dalam kondisi yang baik dan daun yang sudah tua. Isolat
murni yang didapatkan dari Balai Kesehatan Lingkungan Daerah
Istimewa Yogyakarta, dilakukan kultur ulang terlebih dahulu agar
dapat memperbanyak populasi mikroorganisme uji. Langkah kerja
yang akan dilakukan adalah menyiapkan media NA miring steril dalam
tabung reaksi. Bakteri uji digoreskan secara zig-zag pada media NA
miring steril. Hasil perbanyakan kultur bakteri dapat diamati setelah
inkubasi selama 24 jam pada suhu 37,50C dengan pH 6-8 (Maksum,
2010).
2. Tahap Pelaksanaan
a. Sterilisasi Alat dan Media
Sebelum melakukan penelitian, semua alat yang akan
digunakan disterilisasi menggunakan autoklaf dan setelah
disterilisasi alat tersebut diletakkan dalam oven atau refgenerator.
Hal ini dimaksudkan agar alat yang akan digunakan tidak
terkontamisasi dengan bakteri atau mikroorganisme lain. Sterilisasi
alat dengan autoklaf dilakukan pada tekanan 1 atm, suhu 1210C
selama 15 menit. Untuk bahan yang akan digunakan seperti daun
Keji Beling dapat dicuci hingga bersih kemudian direndam dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
natrium karbonat selama 15 menit setelah itu dibilas dengan
aquades. Sedangkan untuk sterilisasi media dapat dilakukan
menggunakan autoklaf selama 10 menit. Untuk alat yang tidak
tahan panas dapat dilakukan sterilisasi menggunakan alkohol atau
pembakaran di atas api bunsen (Jutono dkk, 1980).
b. Pembuatan Ekstrak Daun Keji Beling
Dalam pengambilan sampel tidak diperlukan penanganan
khusus karena bahan yang digunakan hanya daun yang sudah tua
(berwarna hijau tua). Daun Keji Beling dipetik satu persatu secara
manual dan dicuci bersih menggunakan air mengalir kemudian
dipisahkan antara daun yang baik dan yang rusak. Kriteria baik
adalah daun segar, daun berwarna hijau tua pada bagian atas
permukaan dan berwarna hijau muda pada bagian bawah
permukaan dan tidak terdapat bercak, Sedangkan kriteria rusak
adalah daun layu, terdapat bercak pada bagian permukaan daun dan
diserang hama. Daun Keji Beling dengan kriteria baik disterilkan
secara kimia. Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan 10 ml
Natrium hipoklorit dalam 3 liter aquades dan merendam daun
selama 15 menit, kemudian dibilas dengan menggunakan aquades.
Ekstrak Keji Beling diperoleh dengan melakukan metode
ekstraksi dimana sampel ditimbang, untuk pembuatan ekstrak 10%
digunakan daun Keji Beling sebanyak 3,5 gr yang ditambahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
aqudes sebanyak 35 ml. Sedangkan konsentrasi 25% digunakan
daun Keji Beling sebanyak 5 gr yang ditambahkan aquades
sebanyak 12,5 ml. Konsentrasi 50% daun Keji Beling yang
digunakan sebanyak 6 gr yang ditambahkan aquades sebanyak 12
ml. Untuk konsentrasi 75% daun Keji Beling dibutuhkan sebanyak
9 gr yang ditambahkan 13,5 ml, dan konsentrasi terakhir yaitu
100% digunakan daun Keji Beling sebanyak 10 gr yang
ditambahkan aquades sebanyak 10 ml. Permukaan daun diperkecil
dengan cara dipotong menjadi kecil secara manual menggunakan
tangan dan direbus dengan aquades steril dalam erlenmeyer hingga
mendidih.
Pembuatan stok ekstrak yang digunakan untuk penelitian
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Pembuatan Ekstrak Daun yang Digunakan Untuk Stok
Konsentrasi Ekstrak
Konsentrasi (%) Daun Keji Beling (gr) Aquades (ml)
10 3,5 35
25 5 12,5
50 6 12
75 9 13,5
100 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berikut adalah dokumentasi pembuatan ekstrak daun Keji Beling
(Strobilanthes crispa Bl.) :
(a) (b)
Gambar 3.1 Konsentrasi Ekstrak Daun (a) & Sterilisasi Daun dengan
Natrium Hipoklorit (b)
c. Pembuatan Media Uji Nutrient Agar (NA)
Pembuatan media uji Nutrient Agar (NA) dilakukan sesuai
dengan takaran pada kemasan yaitu dengan mencampurkan 2 gram
NA dalam 100 ml aquades kemudian dipanaskan dengan Hot Plate
Stirrer. Pengadukan dilakukan dengan magnetic strirrer. Media
NA bisa diangkat apabila sudah berwarna jernih. Selanjutnya
media harus disterilkan dengan autoklaf. Media NA pada cawan
petri yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri berisi
masing-masing 10 ml. Sedangkan media pada agar miring untuk
meremajakan bakteri biakan murni yang digunakan sebagai media
kultur bakteri masing-masing 5 ml (Maria, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Penyiapan Mikroorganisme Uji
Pada mikroorganisme uji yang diperoleh dilakukan
perbanyakan kultur murni. Kultur murni diambil menggunakan
jarum ose, kemudian digoreskan pada media agar miring secara
aseptis. Setelah itu dilakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu
37,50C (Misnadiarly, Husjain. 2014). Sebelum digunakan untuk
menguji potensi daya hambat dari ekstrak daun Keji Beling,
dilakukan pengenceran bertingkat pada kultur bakteri untuk
mengendalikan populasi bakteri. Satu ose biakan murni
disuspensikan dengan 10 ml aquades steril pada tabung reaksi.
Tabung kedua berisi 9 ml aquades steril dan 1 ml suspensi yang
diambil dari tabung pertama. Begitu seterusnya hingga
pengenceran 10-7
cfu/mL. Suspensi bakteri pada pengenceran 10-7
cfu/mL diinokulasikan dalam media NA padat dengan metode
spread plate, sebanyak 0,3 ml suspensi bakteri diteteskan ke dalam
cawan petri berisi media NA, dan diratakan dengan trigalski (Volk,
1993).
e. Uji Kemurnian Mikroorganisme Uji
Mikroorganisme uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Salmonella typhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Pengamatan Morfologi Koloni
Bentuk-bentuk koloni bakteri digunakan untuk
mempermudah identifikasi dan determinasi suatu biakan
bakteri. Morfologi-morfologi koloni bakteri dapat dibedakan
atas bentuk, ukuran, tekstur, warna koloni. Proses untuk
melihat morfologi koloni dalam media NA dalam cawan petri
adalah dengan menginokulasikan 0,1 ml kultur bakteri dengan
memperhatikan pengenceran pada media NA dalam cawan
petri secara spread plate kemudian diinkubasikan secara
terbalik pada suhu kamar selama 48 jam, kemudian amati
pertumbuhan koloni bakteri tersebut (Maria, 2011).
2) Pengamatan Morfologi Sel
Mikroorganisme uji diambil sebanyak satu ose, kemudian
diinokulasikan secara goresan pada media NA miring dan
diinkubasi pada suhu 37,50C selama 24 jam. Morfologi sel
mikroorganisme uji diamati dengan menggunakan pengecatan
negatif, dimulai dengan membersihkan gelas benda dan gelas
penutup dengan alkohol, selanjutnya biakan mikroorganisme
uji ambil sebanyak satu ose secara aseptis dan diletakkan di
atas gelas benda. Tinta cina diambil dan diteteskan pada salah
satu ujung gelas benda kemudian gelas benda yang lain
diletakkan di atas suspensi dengan kemiringan 450 lalu ditarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
permukaannya dari ujung satu ke ujung lain hingga cat menjadi
rata, sehingga menjadi lapisan tipis. Selanjutnya diamati di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10x100 dan dilakukan
pengambilan gambar menggunakan optilab (Alexander dkk,
2003)
3) Pengecatan Gram
Proses pengecatan Gram dimulai dengan membuat sediaan
bakteri Salmonella typhi pada gelas benda kemuadian ditetesi
kristal violet selama 1 menit, bilas dengan air mengalir selama
5 detik dan dikeringkan, kemudian tetesi lugol diamkan selama
1 menit, bilas dengan air mengalir selama 5 detik dan
keringkan, setelah itu tetesi alkohol 96% dan diamkan selama
20 detik kemudian bilas dengan air mengalir diamkan selama 5
detik dan keringkan, terakhir tetesi safranin dan diamkan
selama 1 menit setelah itu bilas dengan air mengalir dan
dikeringkan.
Hasil pewarnaan ditutup dengan gelas penutup dan ditetesi
minyak emersi lalu diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran kuat, kemudian di foto dengan menggunakan
optilab. Setelah diamati bakteri Gram positif akan berwarna
ungu dan bakteri Gram negatif akan berwarna merah (Maria,
2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Tahap Perlakuan
a. Uji Aktivitas Antibakteri
Metode difusi spread plate secara aseptis digunakan untuk
mengetahui aktivitas antibakteri. Media NA steril sebanyak 10 ml
dalam cawan petri diberikan suspensi bakteri sebanyak 0,3 ml.
Bakteri yang dipakai adalah suspensi bakteri pada konsentrasi 10-7
cfu/mL. Bakteri dimasukkan dalam media yang diratakan
menggunakan trigalski. Perlakuan ini harus dilakukan secara
aseptis. Sebelumnya seluruh cawan petri dibagi menjadi 4 kuadran
untuk digunakan sebagai pengulangan pada masing-masing
perlakuan yaitu pada konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%.
Selain itu disiapkan pula cawan petri yang dibagi menjadi 4
kuadran untuk kontrol kontrol positif (kloramfenikol) dan satu
cawan petri untuk kontrol negatif (aquades steril) yang telah
dibagi dalam 4 kuadran. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah modifikasi Kirby-Bauer. Dalam Cappucino (2008)
metode ini menggunakan paper disc atau cakram yang disterilkan.
Paper disc steril yang telah direndam selama 48 jam dalam ekstrak
konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75% dan 100% dimasukkan ke dalam
media yang sudah di inokulum menggunakan pinset. Selanjutnya
media tersebut diinkubasi selama 1 hari (24 jam) dalam inkubator
dengan suhu 37,50C setelah itu dapat diamati dan diukur dengan
penggaris diameter zona hambat disekitar paper disc tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Suhu 37,50C tersebut merupakan suhu ideal untuk pertumbuhan
bakteri Salmonella typhi. Selama 24 jam karena sel bakteri diduga
sudah dalam fase mati. Hasil dari terbentuknya zona hambat pada
pertumbuhan bakteri biasanya terlihat lebih bening daripada daerah
sekitarnya. Ukuran zona hambat tergantung kepada kecepatan
difusi antimikroba, derajat sensitifitas, mikroorganisme dan
kecepatan pertumbuhan bakteri (Anonim, 2011). Keefektifan
ekstrak dapat dilihat dari zona hambat yang terbentuk.
b. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)
Penelitian ini menggunakan metode dilusi padat.
Konsentrasi ekstrak daun Keji Beling adalah 10%, 25%, 50 %,
75%, 100%, ditambah 1 kontrol positif, 1 kontrol negatif dan
kontrol media. Konsentrasi minimal yang didapatkan dari uji
aktivitas digunakan sebagai acuan untuk menentukan konsentrasi
yang akan digunakan dalam pengujian nilai KHM. Pada metode
dilusi padat, cara penanaman bakteri secara pourplate atau cawan
tuang. Prosedur pourplate adalah dengan mendinginkan media
kultur yang sudah disterilkan dalam tabung reaksi sampai dengan
suhu 450C, kemudian dituangkan ke dalam cawan petri yang sudah
berisi mikroba uji dan sampel ekstrak. Media kultur yang
digunakan adalah bakteri uji pada konsentrasi 10-7
cfu/mL yang
telah divortex sebelum diambil sebanyak 0,5 ml dan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
ekstrak juga diambil sebanyak 0,5 ml. Setelah pourplate dilakukan
media kultur tersebut diinkubasi selama 24 jam dalam suhu 37,50C,
penentuan nilai KHM dilihat dari konsentrasi terendah yang
medianya tidak ditumbuhi bakteri (Idris, 2013).
c. Uji Kemampuan Bunuh Minimal (KBM)
Nilai KBM diperoleh dari media yang digunakan dalam uji
KHM menggunakan metode streak dengan cotton bud steril.
Metode streak plate dilakukan dengan cara menggoreskan bakteri
uji pada permukaan media agar menggunakan cotton bud yang
dibagi menjadi 3 kuadran, kerapatan goresan pada masing-masing
kuadran berbeda berturut rapatnya mulai dari kuadran pertama
hingga kuadran ketiga.
Setelah mendapatkan nilai KBM dipilih 2 konsentrasi
paling besar dalam uji KHM yang mampu menghambat
pertumbuhan bakteri, hal tersebut ditandai dengan media yang
tidak ditumbuhi oleh bakteri. Dua media paling jernih
dibandingkan dengan menggoreskan cotton bud steril pada media
kultur baru kemudian diinkubasi selama 24 jam dalam suhu
37,50C, media kultur yang tidak ditumbuhi bakteri tersebutlah yang
menjadi KBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. Metode Analisis Data
Data awal yang didapat perlu dilakukan uji normalitas dan
homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas
distribusi data, jika peneyebarannya tidak 100% normal, maka kesimpulan
yang ditarik berkemungkinan salah (Irianto, 2004). Uji homogenitas
adalah perbandingan data yang sejenis.
Analisa yang digunakan untuk uji normalitas, homogenitas dan
mengetahui daya hambat ekstrak Keji Beling terhadap pertumbuhan
bakteri Salmonella typhi dilakukan dengan uji statistik One Way Annova
dengan tingkat kepercayaan 95%. Penghitungan dilakukan dengan
program SPSS versi 16.
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian Dalam Pembelajaran
Penelitian yang diperoleh diharapkan bermanfaat dalam
pembelajaran Biologi khususnya pada materi Archaebacteria dan
Eubacteria dengan sub bab materi Bakteri Dalam Kehidupan Manusia,
kelas X semester 1, kurikulum 2013. Dengan penelitian ini siswa dapat
mengetahui pengaruh faktor luar yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Uji Kemurnian Bakteri Uji
Bakteri uji yang digunakan adalah Salmonella typhi. Uji
kemurnian bakteri dilakukan agar didapatkan isolat bakteri yang
murni. Uji kemurnian bakteri meliputi pengamatan morfologi sel,
pengamatan morfologi koloni dan pengecatan Gram. Untuk lebih
menyakinkan bahwa bakteri yang tumbuh adalah Salmonella typhi
maka uji kemurnian dilakukan sebelum dan sesudah melakukan uji
aktivitas antibakteri.
Berdasarkan hasil uji sebelum (gambar 4.2 a) dan sesudah uji
aktivitas antibakteri diketahui morfologi sel bakteri Salmonella typhi
berbentuk batang pendek. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Misnadiarly dan Husjain (2014) yang mengatakan Salmonella typhi
berbentuk batang pendek dengan diameter 0,5-0,8 µ dan panjang 1-3
µ. Hasil uji pada pengamatan morfologi koloni didapatkan bentuk
koloni yang menyebar, bulat dan tidak berwarna (Gambar 4.2 b). Hal
tersebut senada dengan pernyataan Maksum (2010) yang mengatakan
dalam media agar Salmonella-Shigella, agar endo, dan agar
MacConkey, koloni Salmonella berbentuk bulat, kecil, dan tidak
berwarna. Salmonella typhi termasuk Gram negatif yang berwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
merah setelah dilakukan pengecatan Gram karena Salmonella typhi
mampu mengikat zat warna kedua yaitu safranin. Pengecatan Gram
dilakukan sebelum (Gambar 4.1 a) dan sesudah (Gambar 4.1 b) uji
aktivitas antibakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Misnadiarly
dan Husjain (2014) yang mengatakan Salmonella typhi adalah bakteri
Gram-negatif yang berwarna merah setelah dilakukan pengecatan
Gram dan dapat tumbuh pada suasana aerob dan aerob fakultatif.
Berikut adalah dokumentasi hasil pengecatan Gram yang
dilakukan sebelum dan sesudah uji aktivitas antibakteri :
(a) (b)
Gambar 4.1 Sebelum (a) dan Sesudah (b)
(a) (b)
Gambar 4.2 Uji Morfologi Sel (a) & Uji Morfologi Koloni (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Hasil Pengukuran Daya Hambat Ekstrak Daun Keji Beling
Terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi
Hasil dari uji daya hambat ekstrak daun Keji Beling terhadap
pertumbuhan Salmonella typhi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 Pengukuran Diameter Hasil Uji Daya Hambat Ekstrak
Kuadran Kontrol
(-)
10% 25% 50% 75% 100
%
Kontrol
(+)
1* Seluruh
permuka-
an media
ditumbuhi
bakteri
11 11 13 10 14 Seluruh
permuka-
an media
tidak
ditumbu-
hi bakteri
2* 7,5 11 6,5 12 15
3* 0 10 12 13 9
4* 9 9 12 13 14
Rata-rata 6,87 10,25 10,87 12 13
Keterang-
an
Tidak ada
daya
hambat
Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Sangat
Kuat
*Pengukuran berdasarkan mm
(a) (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(c) (d)
(e) (f)
(g) (h)
Gambar 4.3 Kontrol – (a), Konsentrasi 10% (b), Konsentrasi 25% (c), Konsentrasi
50% (d), Konsentrasi 75% (e), Konsentrasi 100% (f), Kontrol + (g)
dan Kontrol Media (h)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Hasil uji normalitas menggunakan perhitungan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test pada SPSS versi 16 dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dayahambat perlakuan
N 20 20
Normal Parametersa Mean 10.5500 3.0000
Std. Deviation 3.41012 1.45095
Most Extreme Differences Absolute .175 .155
Positive .106 .155
Negative -.175 -.155
Kolmogorov-Smirnov Z .781 .692
Asymp. Sig. (2-tailed) .575 .725
a. Test distribution is Normal
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat pada perlakuan
memiliki sig. > α yaitu 0.725 > 0,05 sehingga dapat dikatakan data
yang didapatkan normal.
Data hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
dayahambat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.709 4 15 .200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dilihat sig. > α yaitu
0,2 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut homogen.
Hasil uji One Way Annova dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Hasil Uji One Way Annova
ANOVA
Daya Hambat
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 90.700 4 22.675 2.611 .077
Within Groups 130.250 15 8.683
Total 220.950 19
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dilihat sig. > α yaitu 0.77
> 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil tidak signifikan.
3. Nilai Kadar Hambat Minimum (KHM)
Untuk pengujian nilai KHM ektrak daun Keji Beling dilakukan
dengan metode dilusi padat. Pengujian KHM dilakukan sebanyak dua
kali, karena hasil pada percobaan pertama belum menunjukkan adanya
kadar hambat minimal maka dilakukan percobaan kedua dengan
konsentrasi yang berbeda. Pada pengujian ini tidak didapatkan nilai
KHM dari ektrak rebus daun Keji Beling seperti terlihat pada tabel di
bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4.5 Percobaan I Hasil Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)
Ekstrak daun Keji Beling pada Salmonella typhi.
Berikut dokumentasi hasil uji KHM I:
Gambar 4.4 hasil uji KHM I
Nilai KHM belum ditemukan pada percobaan pertama sehingga
dilakukan percobaan kedua dengan konsentrasi yang berbeda. Hasil
Konsentrasi Ekstrak
(%)
Keterangan
5
Nilai KHM belum dapat ditentukan. Hal ini
ditandai dengan tumbuhnya bakteri pada
permukaan media kultur.
6
7
8
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang didapatkan dalam percobaan kedua terlihat dalam tabel di bawah
ini :
Tabel 4.6 Percobaan II Hasil Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)
Ekstrak daun Keji Beling pada Salmonella typhi.
Berikut merupakan gambar dokumentasi uji KHM II :
Gambar 4.5 Hasil uji KHM II
Konsentrasi Ekstrak
(%)
Keterangan
10
Nilai KHM belum dapat ditentukan karena
bakteri masih tumbuh di permukaan media.
Walaupun semakin besar konsentrasi maka
jumlah koloni bakteri yang tumbuh semakin
sedikit
15
20
25
30
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
A. Pembahasan
1. Daya Hambat Ekstrak Daun (Strobilanthes crispa Bl.) Terhadap
Pertumbuhan Salmonella typhi
Terbentuknya area bening di sekitar paper disc yang ditanamkan
pada media kultur pada uji aktivitas antibakteri membuktikan bahwa
ekstrak daun Keji Beling memiliki sifat antibakteri terhadap
perrtumbuhan bakteri Salmonella typhi. Zona bening yang terlihat di
sekitar paper disc adalah daerah yang tidak ditumbuhi oleh bakteri
dan terlihat lebih jernih dari area sekitarnya. Ekstrak daun Keji Beling
mampu menghambat pertumbuhan bakteri karena memiliki
kandungan senyawa aktif metabolit sekunder. Metabolit sekunder
didefinisikan sebagai senyawa yang disintesis oleh organisme tidak
untuk memenuhi kebutuhan primernya (tumbuh dan berkembang)
melainkan untuk mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi
dengan lingkungannya (Sumaryono, 1999). Kandungan metabolit
sekunder pada Keji Beling berdasarkan penelitian Nasution, dkk
(2010) adalah saponin, flavonoid, terpenoid dan polifenol. Menurut
Sirait (2007), flavonoida terdapat pada seluruh bagian tanaman
termasuk pada buah, tepung sari dan akar. Sedangkan mekanisme
kerja flavonoida menurut Cowan (1999) adalah dengan mengganggu
aktivitas transpeptidase peptidoglikan sehingga pembentukan dinding
sel terganggu dan sel mengalami lisis. Flavonioda yang terdapat pada
Keji Beling mampu membentuk zona hambat pada daerah sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
paper disc. Zona hambat yang terbentuk memiliki diameter berbeda-
beda sesuai dengan konsentrasi dan kandungan yang terdapat dalam
ekstrak. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun (100%) maka
kandungan flavonoid akan semakin banyak dan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri lebih besar dibandingkan konsentrasi ekstrak
daun yang rendah (10%). Hal ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ajizah (2004) dalam Malina (2013) bahwa semakin
pekat konsentrasi suatu ekstrak, maka senyawa metabolit sekunder
yang terkandung didalamnya akan semakin banyak sehingga
memberikan pengaruh terhadap zona bening yang terbentuk.
Pada penelitian ini digunakan aquades steril sebagai pelarut
universal pada pengenceran larutan dan sebagai kontrol negatif (k-)
saat melakukan uji efektivitas antibakteri. Aquades adalah air yang
telah mengalami penyulingan sehingga tidak memiliki kandungan
mineral dan campuran apapun (Fatih, 2008 dalam Friziah 2012).
Aquades berwarna putih bening seperti air. Aquades tersusun atas
molekul hidrogen dan oksigen. Aquades steril digunakan sebagai
pelarut dengan tujuan memperkecil kemungkinan adanya sifat
antibakteri berasal dari pelarut yang digunakan. Kelebihan lain
aquades ialah tidak merusak jaringan yang terdapat pada daun.
Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kloramfenikol 250mg/ml. Kloramfenikol adalah antibiotik yang biasa
digunakan untuk mengobati demam tifoid yang disebabkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bakteri Salmonella typhi. Kloramfenikol masih merupakan pilihan
pertama pada terapi demam tifoid, menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Silvian J., dkk (2012) mengenai pola sensitivitas in
vitro Salmonella typhi terhadap antibiotik kloramfenikol, amoksisilin
dan kotrimoksazol. Diketahui kloramfenikol memiliki sensitivitas
paling tinggi terhadap pertumbuhan Salmonella typhi hal ini dapat
dibenarkan apabila sensitivitas Salmonella typhi masih tinggi terhadap
obat tersebut karena dari hasil penelitian yang telah dilakukan tidak
ada bakteri yang tumbuh pada seluruh permukaan media.
Berdasarkan data yang diperoleh diketahui diameter zona hambat
paling besar adalah ekstrak daun Keji Beling pada konsentrasi 100%
dengan rata-rata zona hambat sebesar 13 mm. Menurut Pan, Chen,
Tang dan Zhao (2009) kategori penghambatan antimikroba
berdasarkan diameter zona hambat dibagi menjadi 3 ciri yaitu dengan
diameter 0-3 mm, respon hambatan pertumbuhan termasuk lemah.
Diameter 3-6 mm termasuk respon hambatan pertumbuhan sedang,
dan diameter lebih dari 6 mm termasuk respon hambatan pertumbuhan
yang kuat. Seluruh konsentrasi ektrak yang digunakan (10%, 25%,
50%, 75% dan 100%) memiliki rata-rata diameter zona hambat yang
termasuk kuat. Karena rata-rata diameter zona hambatnya dimulai dari
6,87-13 mm.
Media yang digunakan adalah media NA (Nutrient Agar) yang
merupakan media universal untuk membiakkan bakteri. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
membiakkan Salmonella typhi biasanya digunakan media khusus yaitu
Salmonella-Shigella. Tetapi dalam penelitian ini tidak digunakan
media tersebut dikarenakan berbagai faktor di antaranya keterbatasan
kesediaan bahan di laboratorium. Jika ingin membeli harus satu botol
dan harga yang sangat mahal. Oleh sebab itu penelitian ini
menggunakan media NA. Berdasarkan hasil yang diperoleh ada
beberapa cawan petri yang pertumbuhan bakterinya tidak maksimal
hal ini dapat disebabkan media yang digunakan.
Sebelum dilakukan uji One Way Annova data yang telah
didapatkan di uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji
normalitas menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05) untuk melihat data yang
didapatkan distribusinya normal atau tidak. Hasil yang didapat
menunjukkan 0,725 > 0,05 yang berarti signifikan atau data normal.
Setelah itu dilakukan uji homogenitas dan didapatkan hasil 0,2 > 0,05.
Hal ini menunjukkan data yang didaptkan homogen dan dapat
digunakan untuk uji statistik selanjutnya. Terakhir dilakukan uji One
Way Annova dan hasil yang didapatkan sig. > α yaitu 0.077 > 0,05
yang berarti tidak signifikan atau berarti tidak terdapat perbedaan
pengaruh daya hambat ekstrak daun pada konsentrasi yang berbeda
terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Berdasarkan uji
statistik yang telah dilakukan dapat diketahui faktor lain yang dapat
mempengaruhi zona diameter hambat di antaranya sensitivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
organisme, kondisi inkubasi dan kecepatan difusi agar. Salah satu hal
tersebut diduga mempengaruhi ukuran zona hambat. Hal ini juga
dapat terjadi karena senyawa aktif tidak terlarut sempurna.
2. KHM (Kadar Hambat Minimal) Ekstrak Daun Keji Beling
Nilai KHM (Kadar hambat Minimal) ekstrak daun belum dapat
ditentukan dalam penelitian ini. Karena berdasarkan hasil yang
didapatkan semua media kultur masih ditumbuhi oleh bakteri. Pada
percobaan I dengan konsentrasi 5%, 6%, 7%, 8%, 9% dan 10% bakteri
terlihat masih tumbuh pada seluruh permukaan media (Gambar 4.16).
Hal ini menunjukkan konsentrasi ekstrak belum mampu menghambat
pertumbuhan bakteri secara maksimal. Karena pada percobaan I belum
dapat ditentukan nilai KHM maka dilakukan percobaan II dengan
konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan 35%. Hasil yang
didapatkan media masih ditumbuhi oleh bakteri, walaupun semakin
tinggi konsentrasi ekstrak bakteri yang tumbuh semakin sedikit
(Gambar 4.17). Dengan masih tumbuhnya bakteri pada media maka
nilai KHM pada ekstrak daun Keji Beling belum dapat ditentukan. Hal
ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya kandungan
metabolit dalam ekstrak yang belum sepenuhnya tercampur dengan
larutan sehingga ekstrak menjadi tidak maksimal. Faktor lain yang
menyebabkan belum diketahuinya nilai KHM dari penelitian ini adalah
ekstrak belum homogen dengan media sehingga dalam menghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pertumbuhan bakteri menjadi tidak merata. Dari hasil percobaan ini
dapat dikatakan bahwa ekstrak daun Keji Beling hanya bersifat
bakteriostatik (menghambat) pertumbuhan bakteri Salmonella typhi
karena permukaan media masih dapat ditumbuhi oleh bakteri.
3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain:
a. Tidak menggunakan media khusus untuk pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi. Sehingga pertumbuhan bakteri kurang
optimal dan bentuk koloni tidak terlihat jelas.
b. Usia tanaman Keji Beling yang digunakan oleh peneliti
termasuk muda (belum termasuk tanaman tahunan) karena usia
tanaman masih dalam kurun waktu 7-9 bulan. Hal ini dapat
mempengaruhi kandungan metabolit sekunder yang terdapat
dalam daun tersebut.
c. Pada pembuatan ekstrak tidak semua potongan daun terendam
pelarut karena aquades yang digunakan dalam jumlah sangat
sedikit.
d. Nilai KHM dan KBM yang belum dapat ditentukan. Oleh
sebab itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
ekstrak rebus daun Keji Beling terhadap pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Aplikasi Penelitian dalam Dunia pendidikan
Penelitian uji daya hambat ekstrak daun Keji Beling terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dapat digunakan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Siswa dapat mengetahui bagaimana cara
membiakkan bakteri pada media agar dan setelah itu siswa juga dapat
mempelajari bagaimana bentuk, warna dan ukuran koloni bakteri.
Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai praktikum yang dilakukan siswa
secara berkelompok. Dengan adanya penelitian ini siswa juga dapat
mengetahui peran bakteri yang dapat merugikan manusia. Selain itu
siswa juga dapat mengetahui manfaat ekstrak daun Keji Beling sebagai
tanaman obat yang dapat membantu menyembuhkan tipus.
Bahan ajar yang dapat mendukung kegiatan belajar tersebut
terdapat pada materi SMA kelas X semester 1 mengenai
Archaebacteria dan Eubacteria. Kurikulum yang digunakan dalam
desain pembelajaran terkait penelitian yang dilakukan menggunakan
kurikulum 2013. Standar Kompetensi (SK) yang digunakan adalah KD
3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria dan
peranannya bagi kehidupan berdasarkan percobaan secara teliti dan
sistematis dan KD 4. 6 Melakukan percobaan pengamatan koloni
bakteri pada medium buatan dari berbagai lokasi (ruang terbuka,
tempat lembab, lingkungan bersih) dan menghubungkannya
menggunakan desinfektan, sabun, antis, karbol, dan lain-lain serta
melaporkannya dalam bentuk laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ekstrak daun Keji Beling (Strobilanthes crispa Bl.) memiliki potensi
dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
2. Ekstrak daun dengan konsentrasi 10% memiliki zona hambat paling
kecil yaitu 6,75 mm sedangkan konsentrasi terbesar 100% memiliki
zona hambat paling lebar yaitu 13 mm.
3. Nilai KHM belum dapat ditentukan karena bakteri masih tumbuh pada
media kultur yang digunakan.
B. Saran
1. Untuk penelitian dengan bakteri Salmonella typhi sebaiknya
menggunakan media khusus seperti Salmonella-shigella atau
WilsonBlair agar.
2. Memastikan usia daun cukup tua agar kandungan metabolit sekunder
dalam daun lebih maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pelarut yang mampu
mendukung kerja senyawa metabolit agar senyawa metabolit yang
terlarut lebih maksimal.
4. Dalam membuat ekstrak dapat dilakukan dengan teknik lain seperti
pengenceran bertingkat yang diambil dari konsentrasi 100%.
5. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui nilai KHM
dan KBM terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Steve, K., Trete, D, and Niles, MJ, 2003, Laboratory Exercises in
Organismal and Molecular Microbiology, Ninth edition, J.B, Lippincott
Company, Philadelphia.
Anonim, 2011, Daya kerja Antimikroba dan oligodinamik,
http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/daya-kerja-antimikorba-dan-
oligodinamik.html, diakses pada tanggal 10 Agustus 2015
Anonim, 2012, Morfologi Salmonella thypi, http://pkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/-
Arweniuma-Ikawikanti, diakses pada tanggal 20 Februari 2015.
Anonymous, 2001, Salmonella thypii-material Safety Data Sheet-Infections Subtances
Public Health, Agency of Canada.
Backer, C.A., and Brink, R.C.B.V.D., 1965, Flora of Java (vol.1). The Netherlands :
N.V.P. noordhoff-Groningen, hal. 494.
Bappenas (Development Planning), 1993, Biodiversity Action Plan,
Jakarta, Ministry of National Development Plan/National Development
Planing.
Bewiska, Ayu., 2009, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Manggis (Garcinia mangostana)
Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa, Laporan Penelitian,
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas PMIPA, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Brooks, Geo. F., J. S. Butel dan S. A Morse., 2004, Mikrobiologi Kedokteran,
diterjemahkan oleh Hartono, dkk, hal. 22-31, 64-68, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Cappuccino, James G., Natalie Sherman, 2008, Microbiology : A Laboratory manual
(Eight edition), Perason Benjamin Cummings, San Fransisco, hal. 134, 248-
285, 585-588.
Cowan, MM, 1999, Plant Product as Antimicrobial Agents, Clinical Microbiology
Review 12:564 .
Dalimartha, 2006, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4, Puspa Swara, Jakarta, hal.
67-69.
Darmawati S, dan Dewi S., 2008, Efek Ekstrak Buah Pare (Momardlca charantia L)
Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Salmonella typhi Penyebab
Salmonellosis, Laporan Penelitian, Program Studi DII Analisis kesehatan
Universitas Muhammadiyah, Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Darmawati S., 2009, Keanekaragaman Genetik Salmonella typhi, Jurnal Kesehatan,
Vol 2 (1), 29-30.
Dwi Setyaningsih, 2008, Uji Efek Infusa Daun Keji Beling (Clerodendron
calamitosum L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Kelinci Jantan,
Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah,
Surakarta.
Friziah, 2012, Laporan Praktikum, http://friziah.blogspot.com/2012/09/laporan-
praktikum.html, diakses pada tanggal 4 Agustus 2015.
Harbone, J B, 1987, Metode Fitokimia, Terjemahan Padmawinata K, Soediro I, ITB,
Bandung, hal.69-71.
Idris, Maryam, 2013, Efektifitas Ekstrak Aloe vera Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Streptococcus sanguis, Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Irianto, Agus., 2004, Statistik : Konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada
Media Grup.
Jaka, 2013, Morfologi dan Fisiologi Tanaman Keji Beling,
http://newbietora.com/2013/02/06/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-keji-
beling-strobilanthes-crispus-bl/, diakses pada tanggal 24 Februari 2015.
Jutono, Soedarsono, J., Hartadi, S., Kabirun, S., Suhadi, dan Soesanto, 1980, Dasar-
Dasar Mikrobiologi, Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM,
Yogyakarta, hal. 140-144.
Kriswiyanti, E., 2001, Potensi Pendayagunaan dan Usaha Konservasi
Keanekaragaman Tumbuhan Obat (Usada) di Bali, Jurnal Biologi vol V
(2), 48-50.
Mairer, R.M., Pehaler, IL., Gerba, 2000, Environmental Microbiology, Fourth edition,
Williams and Wilkins, Ballimore, Maryland, United States of America.
Maksum Radji. 2010, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi Dan
Kedokteran. EGC, Jakarta, hal.112-130.
Malina, Yayang, Siti Khotimah, Farah Diba, 2013, Aktivitas Antibakteri Kulit
Garcinia mangostana Linn. Terhadap Pertumbuhan Flavobacterium dan
Enterobacter dari Coptotermes curvignathus holmgren, Protobiont Vol 2
(1), 7-11.
Maria, 2011, Panduan Praktikum Mikrobiologi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta, hal.10-18.
Misnadiarly, dan Husjain Djajaningrat, 2014, Mikrobiologi Untuk Klinik dan
Laboratorium, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal.130-135.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Nasution, M.R, Utami, R dan Gushelmawita, 2010, Penentuan Total Fenol Dan Uji
Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Heksana, Diklorometana dan Metanol
Daun Keji beling (Strobilanthes crispa), Prosinding Seminar dan Rapat
Tahunan BKS-PTN wilayah barat 10-11 Mei 2010, Pekanbaru.
Silvian Juwita, Edi Hartoyo, Lia Yulia B., 2012, Pola Sensitivitas In Vitro Salmonella
typhi Terhadap Antibiotik Kloramfenikol, Amoksisilin, dan Kotrimoksazol,
Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin.
Sirait, M., 2007, Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi, Institut Teknologi Bandung,
Bandung, hal.89.
Shirly Kumala, Devana, Didik Tulus, 2013, Aktivitas Antibakteri Rebusan Secang
(Caesalpinia sappan L.) Terhadap Salmonella thypi Secara In Vivo,
Agritech, Vol 33 (1), 46-51.
Simanjuntak C., 1993, Demam Tipoid, Epidemiologi dan Perkembangan Penelitian,
Cermin Dunia Kedokteran. Vol 3, 52-53.
Sumaryono, W., 1999, Produksi Metabolit Sekunder Tanaman Secara Bioteknologi,
Seminar Nasional Kimia Bahan Alam Universitas Indonesia, hal. 38.
Pan, X., Chen, F., Wu, T., Tang, H., and Zhao, Z., 2009, The acid, Bile Tolerance and
Antimicrobial property of Lactobacillus acidophilus NIT. J. Food Control
hal. 20 : 598-602.
Peneng, I.N.M., dan I.W.Sumatera, 2007, Investasi Tumbuhan Berkasiat Obat Luka
Tradisional di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan,
Bali, Prosiding Seminar Konservasi Tumbuhan Usada Bali dan Perannya
Dalam Mendukung Ekowisata, UNUD, LIPI, UNHI, hal. 118-123.
Pelczar, M.J., dan Chan, E.C.S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2, UI, Press,
Jakarta.
Volk W.A., dan Wheeler, M.F., 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta, hal.
215.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 1
Skema Kerja Uji Daya Hambat
Sterilisasi alat-alat
yang akan
digunakan
Membuat media NA
steril
Paper disc
steril
Penyiapan
medium kultur
Pengenceran stok
mikroba murni
Pengukuran zona hambat
Paper disc steril
direndam pada masing-
masing ekstrak
Pembuatan ekstrak
dengan berbagai
konsentrasi
Menyiapkan
ekstrak daun
Paper disc diinokulasikan dalam
cawan petri, dibuat 4 kuadran
dalam setiap perlakuan
Biakan bakteri dituangkan
dalam media NA steril
kemudian diratakan
Inkubasi selama 24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 2
SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI (PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/semester : X/I
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1.1. Mengagumi,
menjaga,
melestarikan
keteraturan dan
kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang ruang
lingkup, objek dan
permasalahan Biologi
menurut agama yang
dianutnya
Ciri-ciri
bakteri
Bakteri
gram positif
dan bakteri
gram
negatif
Cara hidup
bakteri dan
Reproduksi
bakteri
Peranan
bakteri
dalam
kehidupan
manusia
Pembiakan
bakteri
Mengamati
Mengamati berbagai
foto/gambar tentang
berbagai bentuk bakteri
dan koloni bakteri
Membaca teks tentang
contoh-contoh bentuk
koloni bakteri dan bentuk
bakteri
Menanya
Siswa dimotivasi untuk
membuat pertanyaan
tentang:
Organisme apa yang
terlihat dalam foto/gambar
Ciri-ciri bakteri
Cara hidup dan reproduksi
bakteri
Perbedaan bakteri gram
positif dan negatif
Cara membiakan bakteri
dan faktor pendukung
pertumbuhan bakteri
Peran bakteri bagi
kehidupan manusia
Portofolio
Laporan
tertulis
Observasi
Sikap
spiritual
Sikap sosial
Keterampi-
lan
Tes tertulis
Ulangan
harian
9 JP
Gambar
berbagai
bentuk
bakteri
Buku paket
pelajaran
Biologi kelas
X
2.1. Berperilaku ilmiah,
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong
royong, kerjasama,
cinta damai,
responsif, dan
proaktif dalam
melakukan percobaan
diskusi di dalam kelas
maupun di luar kelas
3.4 Mengidentifikasi ciri-
ciri archaeobacteria
dan Eubacteria dan
peranannya bagi
kehidupan
berdasarkan percobaan
secara teliti dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
sistematis
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Mendiskusikan struktur
dan karakteristik
archaebacteria dan
eubacteria
Melakukan studi pustaka
mengenai cara hidup,
reproduksi bakteri dan
perbedaan bakteri gram
positif dan bakteri gram
negatif
Melakukan penelitian
pengaruh antibiotik
terhadap pertumbuhan
koloni bakteri
Mencatat data hasil
pengamatan dalam buku
kerja/log book
Mendiskusikan sifat
pertumbuhan bakteri
dengan hasil pengamatan
Melakukan studi pustaka
mengenai peranan bakteri
bagi kehidupan manusia
4.6
Melakukan percobaan
pengamatan koloni
bakteri pada medium
buatan dari berbagai
lokasi (ruang terbuka,
tempat lembab,
lingkungan bersih)
dan
menghubungkannya
menggunakan
desinfektan, sabun,
antis, karbol, dan lain-
lain serta
melaporkannya dalam
bentuk laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Mengasosiasikan
Menyimpulkan perbedaan
archaebacteria dan
eubacteria dari referensi
Mendiskusikan hasil
pengamatan pengaruh
antibiotik terhadap
pertumbuhan bakteri
Mendiskusikan peranan
bakteri dalam kehidupan
Mengkomunikasikan
Presentasi hasil diskusi
tentang archaebacteria dan
eubacteria
Melaporkan hasil
pengamatan secara tertulis
menggunakan format
laporan sesuai kaidah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / semester : X / 1
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1 1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan
keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan
permasalahan Biologi menurut agama
yang dianutnya
1.1.1 Siswa menunjukkan sikap kagum akan
peran bakteri dalam kehidupan manusia
sebagai ciptaan Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2 2.1 Berperilaku ilmiah jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif, dan proaktif
dalam melakukan percobaan diskusi di
dalam kelas maupun di luar kelas
2.1.1 Siswa teliti dalam mengamati morfologi
koloni bakteri dengan menggunakan
objek langsung dan kartu bergambar
2.1.2 Siswa proaktif saat mengerjakan LKS
dan bekerjasama dalam berdiskusi
tentang Archaebacteria dan Eubacteria
3 3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri
archaeobacteria dan Eubacteria dan
peranannya bagi kehidupan
berdasarkan percobaan secara teliti
dan sistematis
3.4.1 Siswa mampu membandingkan ciri-ciri
Archaebacteria dan Eubacteria melalui
pengamatan gambar
3.4.2 Siswa mampu menjelaskan peran bakteri
bagi kehidupan manusia
3.4.3 Siswa mampu menganalisis pengaruh
antibiotik (Amoxilin) terhadap
pertumbuhan bakteri
4 4. 6 Melakukan percobaan pengamatan
koloni bakteri pada medium buatan
dari berbagai lokasi (ruang terbuka,
tempat lembab, lingkungan bersih)
dan menghubungkannya
menggunakan desinfektan, sabun,
antis, karbol, dan lain-lain serta
melaporkannya dalam bentuk laporan
4.6.1 Siswa mampu mengelompokkan bakteri
sesuai dengan jenis Gram negatif dan
positif
4.6.2 Siswa mampu mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri
4.6.3 Siswa mampu membuat laporan hasil
pengamatan dan menganalisis kegunaan
berbagai desinfektan sebagai pembunuh
bakteri
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa dapat menunjukkan sikap peka terhadap keberadaan dan peran bakteri
dalam kehidupan manusia
2.1.1.1 Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat teliti dalam mengamati morfologi
koloni bakteri dengan menggunakan objek langsung dan kartu bergambar
2.1.2.1 Melalui diskusi kelompok, siswa proaktif saat mengerjakan LKS dan dapat
bekerjasama dalam berdiskusi tentang bakteri dalam kehidupan manusia
2.1.2.2 Melalui studi pustaka, siswa dapat menjelaskan cara hidup bakteri
2.1.2.3 Melalui studi pustaka, siswa dapat menjelaskan cara reproduksi bakteri
3.4.1.1 Melalui pengamatan gambar, siswa dapat mengidentifikasi Archaebacteria
dan Eubacteria
3.4.2.1 Melalui studi pustaka, siswa dapat menjelaskan peran bakteri bagi kehidupan
manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3.4.3.1 Melalui hasil penelitian siswa dapat menganalisis pengaruh antibiotik terhadap
pertumbuhan bakteri
4.6.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengelompokkan bakteri sesuai
dengan ciri-ciri Gram negatif atau Gram positif
4.6.1.2 Melalui studi pustaka, siswa dapat menyebutkan masing-masing 3 contoh
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif
4.6.2.1 Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri
4.6.3.1 Melalui percobaan, siswa dapat mempresentasikan hasil penelitian di depan
kelas
4.6.3.2 Melalui percobaan, siswa dapat membuat laporan hasil penelitian yang
dikaitkan dengan kegunaan berbagai desinfektan sebagai pembunuh bakteri
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok : Archaebacteria dan Eubacteria
Sub Bab materi :
a. Ciri-ciri bakteri
b. Bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif
c. Cara hidup bakteri dan Reproduksi bakteri
d. Peranan bakteri dalam kehidupan manusia
e. Pembiakan bakteri
E. Metode Pembelajaran
1. Eksperimen
2. Pembelajaran kontekstual
3. Presentasi
4. Diskusi dan tanya jawab
5. Ceramah
F. Sumber Belajar
1. Irmaningtyas, 2013, Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta, Erlangga.
2. LKS
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media
a. Laptop
b. LCD (Proyektor)
c. Whiteboard
d. Spidol
e. Penghapus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
f. Kartu bergambar
2. Alat dan bahan
a. Media NA dalam cawan petri
b. Objek langsung (bakteri yang ditanam oleh siswa)
c. Cakram kertas steril
d. Obat antibiotik (Amoxilin)
e. Penggaris
f. Pinset
g. Pipet volume
h. Trigalski
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3x45 menit)
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
( 10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
1. Guru membuka kegiatan belajar dengan
berdoa
2. Guru mengucapkan salam dan mengecek
kehadiran siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
3. Guru menunjukkan gambar berbagai
bentuk bakteri
4. Guru mengajukan pertanyaan meurut
kalian apakah bakteri terdapat di
berbagai tempat di sekitar kalian?
Apakah bakteri memiliki pengaruh bagi
kehidupan manusia?
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Mengorganisasi
siswa dalam
kelompok belajar
6. Mengorganisasikan siswa untuk duduk
secara berkelompok dan membagikan
LKS pada setiap kelompok
Inti
(100 menit)
Mengamati
7. Siswa mengamati kartu bergambar
kemudian mengerjakan LKS secara
berkelompok
Menanya,
mengumpulkan
informasi dan
menalar
8. Membuat pertanyaan yang menuntut
siswa berfikir kritis tentang cara hidup
bakteri dan cara reproduksi bakteri
9. Menggali informasi tentang cara hidup,
cara reproduksi dan mengelompokkan
bakteri sesuai dengan ciri-ciri Gram
positif dan Gram negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Mengkomunikasikan
10. Siswa dapat berdiskusi dan melakukan
studi pustaka (buku paket/internet)
mengenai peranan bakteri dalam
kehidupan manusia
11. Melakukan pembiakan bakteri dan
menginokulasikan cakram kertas steril
yang telah direndam antibiotik
(Amoxilin) pada media dan
menginkubasi di tempat yang berbeda-
beda (gelap, kotor dan terang, bersih)
12. Menarik kesimpulan tentang hasil diskusi
dengan teman kelompok
13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
secara lisan dan singkat yang ditanggapi
oleh kelompok yang lain
Konfirmasi
14. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan
Evaluasi 15. Guru menanyakan kembali kepada siswa
mengenai materi yang telah dipelajari.
Penutup
(25 menit)
Rangkuman/Refleksi
Penghargaan
16. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
17. Guru mengajak siswa merefleksikan
hasil belajarnya
18. Guru memberikan penghargaan bagi
siswa yang sudah menjawab dengan
benar
Tindak Lanjut
19. Guru memberikan tugas untuk
mengamati pertumbuhan bakteri pada
jam ke -24 dan 48 dan menuliskan hasil
pengamatan dalam logbook serta
membuat laporan hasil penelitian
masing-masing kelompok dan
mempresentasikannya minggu depan.
20. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dan mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pertemuan II (3x45 menit)
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
( 10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
1. Menciptakan suasana yang mendukung
dengan menanyakan keadaan siswa
2. Guru mengecek kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Mengorganisasi
siswa dalam
kelompok belajar
3. Guru menanyakan, “Bagaimana hasil
yang kalian dapatkan pada penelitian
minggu lalu? Adakah pengaruh
antibiotik(Amoxilin) terhadap
pertumbuhan bakteri? Bagaimana
pengaruh antibiotik terhadap
pertumbuhan bakteri? Apa kaitannya
pertumbuhan bakteri dengan tempat
inkubasi yang beda-beda?”
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
5. Mengorganisasikan siswa untuk duduk
secara berkelompok dan perwakilan
kelompok mengambil undian untuk
presentasi hasil penelitiannnya
Inti
(100 menit)
Mengamati
6. Mengkaji hasil kerja ilmiah
7. Mengamati langkah-langkah dalam
melakukan percobaan menurut kerja
ilmiah
Menanya,
mengumpulkan
informasi dan
menalar
Mengkomunikasikan
8. Memberikan pertanyaan tentang faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian yang telah dilakukan
9. Memberikan pertanyaan tentang
penyusunan laporan hasil penelitian
10. Mengolah data hasil pengamatan
11. Menarik kesimpulan dari hasil diskusi
mengenai pengaruh antibiotik terhadap
pertumbuhan bakteri
12. Siswa melaporkan hasil penelitian secara
lisan (presentasi) maupun secara tertulis
Konfirmasi
13. Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
penyimpulan
Evaluasi 14. Guru menanyakan kembali kepada siswa
mengenai materi yang telah dipelajari.
Penutup
(25 menit)
Rangkuman/Refleksi
Penghargaan
15. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
16. Guru membimbing siswa merangkum
butir-butir pembelajaran
17. Guru memberikan penghargaan bagi
siswa yang sudah menjawab dengan
benar
Tindak Lanjut
18. Siswa di berikan tugas untuk membuat
rangkuman materi dari buku paket dan
kegiatan penelitian yang telah dilakukan
serta mempelajarinya karena minggu
depan akan dilakukan ulangan harian
Bab 3 tentang Archaebacteria dan
Eubacteria
Pertemuan III (3x45 menit)
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
( 10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
1. Guru membuka kegiatan belajar dengan
berdoa
2. Guru mengucapkan salam dan mengecek
kesiapan siswa
Melakukan
apersepsi,
menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini (dilakukan ulangan
harian)
Mengorganisasi
siswa dalam
kelompok belajar
4. Mengorganisasikan siswa untuk
menggeser meja dan tempat duduk agar
tidak berdekatan dengan teman
disampingnya
Inti
(110 menit)
Mengamati
5. Siswa menyiapkan rangkuman yang telah
dibuat
Menanya,
mengumpulkan
informasi dan
menalar
6. Guru bertanya apakah siswa sudah siap
untuk ulangan hari ini?
7. Siswa diberikan kesempatan untuk
belajar kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Mengkomunikasikan
8. Siswa mengkomunikasikan hasil
belajarnya dengan menjawab pertanyaan
pada soal ulangan
Evaluasi 9. Setelah mengerjakan soal ulangan, Guru
menanyakan kepada siswa mengenai
jawaban yang benar
Penutup
(15 menit)
Rangkuman/Refleksi
Penghargaan
10. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
pada Bab 3 mengenai Archaebacteria
dan Eubacteria
11. Guru memberikan penghargaan bagi
siswa yang sudah menjawab dengan
benar
Tindak Lanjut
12. Guru memberikan tugas untuk
mempelajari materi selanjutnya pada
Bab 4 mengenai Keanekaragaman Hayati
13. Guru menutup kegiatan pembelajaran
dan mengucapkan salam
I. Penilaian
Kompetensi dan teknik penilaian :
1. Sikap : Observasi (Terlampir)
2. Pengetahuan : Tes tulis (Terlampir)
3. Keterampilan : Kinerja dan Portofolio (Terlampir)
Bentuk Instrumen :
1. Observasi : Pedoman observasi disertai rubrik penilaian (Terlampir)
2. Tes tulis : Soal, Kunci jawab, Pedoman skoring dan Kisi-kisi soal. (Terlampir)
3. Kinerja dan Portofolio : Pedoman observasi disertai rubrik penilaian (Terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lembar Observasi Diskusi
No.
Nama Siswa Aspek yang dinilai* Total skor
Teliti Proaktif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
*Diisi dengan angka rentan 1-5
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Rubrik Penilaian :
Skor 1 = Jika siswa sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam aspek yang dinilai
Skor 2 = Jika siswa kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam aspek yang dinilai, tetapi belum maksimal
Skor 3 = Jika siswa mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam aspek yang dinilai
Skor 4 = Jika siswa konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
aspek yang dinilai
Skor 5 = Jika siswa selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam aspek yang dinilai
Format penilaian :
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Soal Ulangan Harian
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat! (skor 10)
1. Ciri-ciri yang dimiliki bakteri yang benar adalah .....
a. Bersifat eukariot
b. Bersifat prokariot
c. Tidak memiliki dinding sel
d. Memiliki membran inti
e. Organisme multiseluler
2. Bakteri yang dapat menyuburkan tanah adalah .....
a. Bakteri denitrifikasi
b. Nitrobacter
c. Methanomonas
d. Escherichia coli
e. Beggiatoa
3. Acetobacter xylinum bermanfaat untuk membuat .....
a. Yoghurt dari susu
b. Sosis dari daging
c. Keju dari susu
d. Asinan sayuran
e. Nata de coco dari air kelapa
4. Untuk mendapatkan susu sapi segar yang higienis dapat dilakukan dengan cara .....
a. Sterilisasi
b. Pasteurisasi
c. Pemanisan
d. Pengeringan
e. Iradiasi
5. Perhatikan gambar bentuk bakteri berikut ini.
1 2 3 4 5
Bakteri yang berbentuk spirilum ditunjukan oleh nomor .....
a. 1
b. 2
c. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. 4
e. 5
6. Prokariot yang memiliki dinding sel tidak mengandung peptidoglikan adalah .....
a. Archaebacteria
b. Eubacteria
c. Bakteri Gram positif
d. Bakteri Gram negatif
e. Bakteri Gram variabel
7. Halobacterium dapat hidup di kolam air laut untuk produksi garam. Bakteri ini
termasuk kelompok .....
a. Bakteri metanogen
b. Bakteri halofil
c. Bakteri termofil
d. Bakteri termoasidofil
e. Eubacteria
8. Perhatikan beberapa spesies bakteri berikut.
1. Treponema pallidum
2. Sreptococcus pyogenes
3. Neisseria gonorrhoeae
4. Vibrio cholerae
5. Clostridium tetani
6. Salmonella typii
Bakteri penyebab penyakit menular seksual yaitu .....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 3
d. 5 dan 6
e. 1 dan 4
9. Demam tipoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi ditularkan melalui .....
a. Gigitan nyamuk
b. Gigitan tikus
c. Hubungan seksual
d. Minuman/makanan yang tidak bersih
e. Udara
10. Bakteri Escherichia coli bermanfaat bagi manusia karena dapat .....
a. Membunuh serangga
b. Menghasilkan gas metan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
c. Menguraikan sampah
d. Menghasilkan vitamin K
e. Mampu mengikat nitrogen bebas
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat! (skor 40)
1. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Archebacteria dan Eubacteria!
2. Gambarkan struktur sel bakteri lengkap dengan keterangan bagian-bagiannya!
3. Sebutkan 2 contoh obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit
tipus (demam tipoid)?
4. Sebutkan 5 bakteri yang menguntungkan dan 5 bakteri yang merugikan bagi manusia!
C. Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan analisamu!
1. Berdasarkan hasil percobaan yang telah kalian lakukan adakah pengaruh antibiotik
terhadap pertumbuhan bakteri? Bagaimana pengaruhnya jika dilihat dari hasil yang
kalian dapatkan? Jelaskan! (skor 30)
2. Sebutkan dan jelaskan 2 faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan! (skor 20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. E
4. B
5. C
6. D
7. B
8. C
9. D
10. D
B. Isian Singkat
1. Perbedaan : Archaebacteria dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
sedangkan Eubacteria dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Persamaan : memiliki RNA
2. Gambar dan keterangan sel bakteri
3. 2 obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit tipus (demam
tipoid) adalah Amoxilin dan Kloramfenikol.
4. Bakteri menguntungkan : Acetobacter xylinum, Nitrobacter, Nitrosococcus,
Rhizobium leguminosarum, Lactobacillus casei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Bakteri merugikan : Salmonella typhi, Treponema pallidum, Vibrio cholerae,
Bacillus anthracis, Mycobacterium tuberculosis
C. Analisis
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ada pengaruh antibiotik terhadap
pertumbuhan bakteri. Hal ini terlihat dari zona bening yang terlihat disekitar
cakram kertas steril. Zona bening menunjukkan tidak ada bakteri yang tumbuh
disekitar cakram kertas. Antibiotik pada cakram kertas akan berdifusi pada
media dan menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengganggu
pembentukan dinding sel sehingga sel mengalami lisis.
2. 2 faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan adalah :
a. kondisi lingkungan inkubasi = Jika kondisi inkubasi (Suhu dan Media) sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh bakteri maka
pertumbuhan bakteri akan baik dan cepat.
b. antibiotik (Amoxilin) yang digunakan = Semakin besar dosis/konsentrasi
antibiotik yang digunakan maka pengaruhnya
terhadap pertumbuhan bakteri juga semakin besar.
Hal ini dikarenakan antibiotik mampu menghambat
pertumbuhan bakteri.
PEDOMAN PENILAIAN
Skor total = A+B+C
= 10+40+50
= 100
Nilai = 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝒙 𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN
Mata pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 100 menit
Kelas/Semester : X/I Bentuk Soal : Pilihan ganda, Uraian singkat, Essai
No. Kompetensi Dasar Indikator Level Kognitif Nomor Soal
1. 3.4 Mengidentifikasi ciri-ciri archaeobacteria dan
Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan
berdasarkan percobaan secara teliti dan sistematis
3.4.1 Siswa mampu membandingkan
ciri-ciri Archaebacteria dan
Eubacteria melalui pengamatan
gambar
C2
(Memahami)
1,5,6,7 dan
1b,2b,
3.4.2 Siswa mampu menjelaskan peran
bakteri bagi kehidupan manusia
C2
(Memahami)
2,3,4,8,9,10 dan
4b
3.4.3 Siswa mampu menganalisis
pengaruh antibiotik (Amoxilin)
terhadap pertumbuhan bakteri
C4 (Menganalisis) 3b, 1c dan 2c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lembar Penilaian Pelaksanaan Penelitian
No.
Nama Siswa Aspek yang dinilai* Total
skor Keterampilan
Menerapkan
Langkah-
langkah
penelitian
Keterampilan
Menggunakan
Alat dan
Bahan
Ketepatan
waktu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dst
Pedoman Penilaian Penelitian :
Nilai =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Rubrik Penilaian Penelitian
Aspek Keterampilan Menerapkan Langkah-langkah Penelitian
Skor Kriteria
1 Tidak mengasai dan memahami langkah-langkah yang dilakukan
2 Menerapkan langkah-langkah dengan membaca teks terkait
sehingga tidak fasih dalam melakukan penelitian dan cenderung
ceroboh
3 Kurang paham benar mengenai hal-hal yang harus dilakukan dalam
melakukan penelitian sehingga terlihat masih ragu-ragu dan lupa
langkah kerja yang harus dilakukan
4 Faham akan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
percobaan. Menunjukkan sikapilmiah yang teliti dan penuh
tanggungjawab dalam melakukan penelitian
Aspek Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan
Skor Kriteria
1 Tidak menggunakan alat dan bahan yang sesuai dalam melakukan
penelitian
2 Menggunakan alat dan bahan yang tepat, namun tidak
memperhatikan etika penggunaan dengan baik sehingga dapat
mengakibatkan alat pecah/rusak
3 Menggunakan alat dan bahan yang tepat dan memperhatikan etika
penggunaan dengan baik
4 Menggunakan alat dan bahan yang tepat dan memperhatikan etika
penggunaan dengan baik, serta memperhatikan kondisi lingkungan
yang digunakan untuk penelitian
Aspek Ketepatan waktu
Skor Kriteria
1 Tidak mengamati hasil percobaan sesuai waktu yang ditentukan
(lebih 3 jam dari waktu yang ditentukan)
2 Tidak mengamati hasil percobaan sesuai waktu yang ditentukan
(lebih 2 jam dari waktu yang ditentukan)
3 Tidak mengamati hasil percobaan sesuai waktu yang ditentukan
(lebih 1 jam dari waktu yang ditentukan)
4 Mengamati hasil sesuai waktu yang ditentukan sehingga dapat
melihat hasil penelitian dengan waktu yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lembar Penilaian Presentasi
No.
Nama Siswa Aspek yang dinilai* Total
skor Percaya
diri
Kerjasama
kelompok
Kecakapan
merespon
pertanyaan
Keberanian
berpendapat
1.
2.
3.
4.
5.
Dst
*Diisi dengan angka dengan rentan 1-5 :
1= Sangat kurang
2= Kurang
3= Cukup
4= Baik
5= Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Rubrik Penilaian Presentasi :
Aspek Percaya Diri
Skor Kriteria
1 Tampak grogi dalam presentasi ditunjukkan dengan keringat yang
berlebihan, suara terbata-bata dan tatapan menunduk
2 Tampak grogi dalam presentasi ditunjukkan dengan keringat yang
berlebihan, suara terbata-bata, suara cukup jelas
3 Sedikit grogi ditunjukkan dengan sesekali lupa dengan materi
presentasi, tatapan belum menyeluruh, masih terlihat berfikir keras
dalam menyatakan presentasi, suara jelas dan lantang
4 Cukup percaya diri ditunjukkan dengan lancar mempresentasikan
materi, tatapan menyeluruh dan tegas, suara kurang keras
5 Percaya diri baik, lancar mempresentasikan materi, tatapan
menyeluruh dann tegas, suara lantang dan keras
Aspek Kerjasama kelompok
Skor Kriteria
1 Sama sekali tidak kompak. Persiapan sama sekali tidak kompak.
Tidak ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas.
Miskomunikasi dengan semua anggota group. Management waktu
sangat buruk
2 Tidak kompak. Persiapan presentasi kurang. Tidak ada pembagian
porsi presentasi yang jelas. Beberapa miskomunikasi dengan
anggota group. Management waktu sangat buruk
3 Kurang kompak. Presentasi kurang dilatih. Ada pembagian porsi
presentasi dengan jelas, namun masih disertai miskomunikasi
dengan group. Management waktu kurang diperhatikan
4 Cukup kompak. Presentasi dilatih dengan baik. Ada pembagian
porsi presentasi dengan jelas meski kadang tumpang tindih dengan
bagian anggota lain. Management waktu cukup baik
5 Kerjasama group terlihat kompak. Presentasi dilatih dan
dipersiapkan dengan baik. Ada pembagian porsi yang jelas dan
pembagian waktu yang baik
Aspek Kecakapan merespon pertanyaan
Skor Kriteria
1 Tidak dapat menjawab pertanyaan
2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat
3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam
menyampaikan kuramg baik (kurang konsisten)
4 Menjawab pertanyaan dengan benar, namun masih terlihat teks
terkait, penyusunan kata-katamudah dimengerti dan sistematis
5 Menjawab pertanyaan dengan benar tanpamelihat teks teori terkait
menggunakan logika yang tepat penyusunan kata-kata mudah
dimengerti dan logis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Aspek Keberanian berpendapat
Skor Kriteria
1 Hanya berperan aktif saat presentasi, tidak mengemukakan
pendapat sama sekali
2 Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait,
terlihat tidak yakin
3 Mengemukakan pendapat masih melihat teks terkait, dapat
mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik
4 Mengemukakan tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan
poin-poin presentasi dengan baik
5 Mengemukakan pendapat terkait materi presentasi secara logis
tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin presentasi
dengan sangat baik dan meyakinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rubrik Penilaian Laporan Hasil Penelitian
Nilai Kriteria
<75 Mengolah data tidak tepat, tidak menyebutkan dengan benar
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan koloni bakteri, tidak
ada analisis mengenai hubungan tempat inkubasi dengan
pertumbuhan bakteri, format penulisan benar
75 Mengolah dan membaca data hasil penelitian dengan tepat,
menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan koloni
bakteri kuranglengkap, tidak ada analisis mengenai hubungan
tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan
baik dan benar
80 Mengolah dan membaca data hasil penelitian dengan tepat,
menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
secara lengkap, ada analisis mengenai hubungan tempat
inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan baik
dan benar
90 Mengolah dan membaca hasil penelitian dengan tepat,
menyebutkan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
disertai analisis yang logis dan ilmiah mengenai hubungan
tempat inkubasi dengan pertumbuhan bakteri, format penulisan
baik dan benar
100 Mengolah dan membaca hasil penelitian, menyebutkan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri secara terperinci,
analasis mengenai hubungan tempat inkubasi dengan
pertumbuhan bakteri logis dan ilmiah serta disertai sumber
pustaka yang jelas dan terpercaya, ada dokumentasi foto
penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, format
penulisan baik dan benar
Ketepatan waktu Setiap keterlambatan pengumpulan laporan nilai akan
dikurangi sesuai jumlah keterlambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LEMBAR KERJA SISWA
Nama kelompok :
Judul : Archaebacteria dan Eubacteria
A. Tujuan
1. Menjelaskan cara hidup, habitat, cara reproduksi dan peranan bakteri
dalam kehidupan
2. Mengelompokkan bakteri sesuai dengan ciri-ciri gram positif atau gram
negatif
B. Alat dan Bahan
1. Kartu Bergambar
2. Cawan petri yang sudah terisi media NA (Nutrient Agar) padat
3. Suspensi bakteri dalam tabung reaksi
4. Trigalski
5. Pinset
6. Pipet volume
7. Cakram kertas steril yang telah direndam antibiotik (Amoxilin)
C. Cara Kerja
1. Diskusikanlah bagaimana cara hidup dan habitat bakteri!
2. Berdasarkan kartu bergambar dalam amplop, ada berapa cara reproduksi
bakteri? Jelaskan!
3. Sebutkan 2 bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia dan 2
bakteri yang merugikan manusia!
4. Sebutkan masing-masing minimal 3 contoh bakteri Gram positif dan
bakteri Gram negatif!
5. Tuangkan 0,5 ml suspensi bakteri tanah pada media NA, ratakan dengan
trigalski. Masukkan cakram kertas yang telah direndam antibiotik pada
media NA menggunakan pinset. Lakukan secara aseptis. Letakkanlah
cawan petri yang telah terisi bakteri di lingkungan yang berbeda (gelap,
kotor dan terang, bersih). Amati pertumbuhan bakteri pada jam ke-24 dan
jam ke-48. Tuliskan hasil pengamatan dalam logbook dan buatlah
laporan hasil penelitian masing-masing kelompok!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
D. Hasil pengamatan
1. Cara hidup dan habitat bakteri ....................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
............................................................................................................
2. Cara reproduksi bakteri ada ........ yaitu :
a. .................................................................................................................
.................................................................................................................
.............................................................................................................
b. .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Bakteri yang menguntungkan :
a. ................................................................
b. ................................................................
Bakteri yang merugikan :
a. ................................................................
b. ................................................................
4. Bakteri Gram positif :
a. ................................................................
b. ................................................................
c. ................................................................
Bakteri Gram negatif :
a. ................................................................
b. ................................................................
c. ................................................................
E. Kesimpulan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.....................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 4
Hasil Data Pengukuran Zona Hambat Ekstrak Daun Keji Beling
Diameter zona hambat bakteri pada ekstrak daun
Kuadran Kontrol
(-)
10% 25% 50% 75% 100
%
Kontrol
(+)
1* Seluruh
permuka-
an media
ditumbuhi
bakteri
11 11 13 10 14 Seluruh
permuka-
an media
tidak
ditumbu-
hi bakteri
2* 7,5 11 6,5 12 15
3* 0 10 12 13 9
4* 9 9 12 13 14
Rata-rata 6,87 10,25 10,87 12 13
Keterang-
an
Tidak ada
daya
hambat
Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Sangat
Kuat
*Pengukuran berdasarkan mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 5
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
SPLIT FILE OFF.
ONEWAY dayahambat BY perlakuan
/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY
/MISSING ANALYSIS /POSTHOC=TUKEY DUNCAN ALPHA(0.05).
Tes Normalitas
Tes Homogenitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dayahambat perlakuan
N 20 20
Normal Parametersa Mean 10.5500 3.0000
Std. Deviation 3.41012 1.45095
Most Extreme Differences Absolute .175 .155
Positive .106 .155
Negative -.175 -.155
Kolmogorov-Smirnov Z .781 .692
Asymp. Sig. (2-tailed) .575 .725
a. Test distribution is Normal.
Test of Homogeneity of Variances
dayahambat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.709 4 15 .200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
dayahambat 20 10.5500 3.41012 .00 15.00
perlakuan 20 3.0000 1.45095 1.00 5.00
Tes One Way Annova
ANOVA
dayahambat
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 90.700 4 22.675 2.611 .077
Within Groups 130.250 15 8.683
Total 220.950 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dayahambat
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimu
m
Maximu
m
Lower
Bound
Upper
Bound
10% 4 6.7500 4.78714 2.39357 -.8674 14.3674 .00 11.00
25% 4 10.2500 .95743 .47871 8.7265 11.7735 9.00 11.00
50% 4 10.7500 3.20156 1.60078 5.6556 15.8444 6.00 13.00
75% 4 12.0000 1.41421 .70711 9.7497 14.2503 10.00 13.00
100% 4 13.0000 2.70801 1.35401 8.6909 17.3091 9.00 15.00
Total 20 10.5500 3.41012 .76253 8.9540 12.1460 .00 15.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 7
Dokumentasi Penelitian
Biakan Murni Salmonella typhi Laminar sederhana
Pengecatan Gram Pengenceran bakteri uji
Pembuatan ekstrak daun Perendaman paper disc
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Uji KHM sebelum inkubasi Media kultur sebelum inkubasi
Hasil KHM setelah inkubasi Kontrol Media, Kontrol(+) dan (-)
Paper disc steril
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI