UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL ISOLAT PC-2 … · Gambar 11. Isolasi senyawa Pc-2 dengan...
-
Upload
duongkhanh -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL ISOLAT PC-2 … · Gambar 11. Isolasi senyawa Pc-2 dengan...
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL ISOLAT PC-2 EKSTRAK
METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA
MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Eugenia Clarisa Giastini Kerans
NIM : 138114172
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HALAMAN JUDUL
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL ISOLAT PC-2 EKSTRAK
METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA
MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Eugenia Clarisa Giastini Kerans
NIM : 138114172
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
“There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and
learning from failure.”
Saya persembahkan skripsi ini untuk:
Kemuliaan nama Tritunggal Maha Kudus dan Bunda Maria
Orang tua dan saudara-saudari saya
Keluarga besar Kerans-Sogen
Semua sahabat dan teman-teman
Serta Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
rahmat, serta penyertaan yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL
ISOLAT PC-2 EKSTRAK METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper
crocatum Ruiz & Pav.) PADA MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN” sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyeleseaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
hendak mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph,D., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing utama
atas segala bimbingan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan untuk
memberi masukan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
3. Ibu drh. Sitarina Widyarini, MP. Ph.D., selaku dosen pembimbing
pendamping atas segala bimbingan, waktu dan kesabaran yang telah
diberikan untuk memberi masukan, dukungan, saran, dan motivasi kepada
penulis dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji skripsi yang
telah banyak memberi ide, saran, dan masukkan yang membangun untuk
penelitian ini.
5. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji skripsi
yang telah banyak memberi ide, saran, dan masukkan yang membangun
untuk penelitian ini.
6. Ibu Agustina Setiawati M.Sc., Apt., dan Bapak Flotentinus Dika Octa
Riswanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik penulis atas
pendampingan, bimbingan, arahan serta dukungan kepada penulis selama
ini.
7. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih S.Si., Apt., M.Sc. yang telah memberikan ijin
dalam penggunaan laboratorium dan fasilitas untuk menunjang penelitian.
8. Bapak Wagiran, Bapak Heru dan Bapak Parjiman selaku laboran atas segala
bantuan dan dukungan yang diberikan selama melakukan penelitian di
laboratorium.
9. Bapak Dominikus Saka Kerans dan alm. Mama Maria Lenny Sogen atas
segala cinta, doa, dukungan, dan motivasi bagi penulis serta selalu menjadi
sumber kekuatan dalam setiap proses perjalanan penulis hingga penyusunan
tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Saudara dan saudari terkasih kakak Fransiscus Fiano Anthony Kerans,
kakak Anastasia Vivin Rimania serta keponakan tersayang Felicia Luh
Valdarina Kerans yang selalu setia mendukung, memberikan masukan,
menghibur, mendengarkan segala keluh kesah dan menyemangati penulis.
11. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian Piper crocatum : Rafaella
Daramika Dwi Esti, Rianti Putri Kinanthi dan Ardini Angelina Papulung
atas segala dinamika, kebersamaan, canda tawa, dukungan serta semangat
selama proses penelitian berlangsung hingga penyusunan tugas akhir.
12. Sahabat-sahabat penulis dari bangku SMA Kiki, Cindy, Karina, Renata,
Mitha, Icha, Reni, Ayu dan Ani atas segala cinta kasih, kebersamaan, canda
tawa, dukungan dan doa bagi penulis.
13. Sahabat-sahabat penulis selama kuliah Dini, Elin, Keke, Nawa, Reni, Rosa,
Yose, Lela, Zita dan Cisca serta seluruh keluarga besar FSM D 2013, FKK
C 2013 dan tim PKMM Gelitik Asmara atas segala dinamika, kebersamaan,
dukungan, dan selalu menjadi tempat berbagi suka dan duka bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun
sehingga bisa membuat karya yang lebih baik. Penulis mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Akhir kata, penulis
berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 12 November 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Daftar Isi
Halaman Judul ....................................................................................................... i
Persetujuan Pembimbing ....................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................ iii
Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................... iv
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan
Akademis .............................................................................................................. v
Halaman Persembahan .......................................................................................... vi
Prakata ................................................................................................................... vii
Daftar Isi................................................................................................................ ix
Daftar Tabel .......................................................................................................... x
Daftar Gambar ....................................................................................................... xi
Daftar Lampiran .................................................................................................. xiii
Abstrak ................................................................................................................. xiv
Abstract ................................................................................................................ xv
Pendahuluan .......................................................................................................... 1
Metode Penelitian.................................................................................................. 2
Hasil dan Pembahasan........................................................................................... 5
Kesimpulan ........................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ............................................................................................... 10
Lampiran ............................................................................................................... 13
Biografi Penulis ..................................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Daftar Tabel
Tabel 1. Rata-Rata AUC Total Tiap Perlakuan dan % Penghambatan Inflamasi
............................................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Daftar Gambar
Gambar 1. Hasil uji kemurnian dengan 4 sistem fase gerak deteksi menggunakan UV
254 nm dengan fase gerak (heksan : etil asetat (3 :1), kloroform : etil asetat
(9:1), heksan : aseton (3:1) dan kloroform : etil asetat (1:9) ......................... 6
Gambar 2. Struktur isolat Pc-1 dan Pc-2 senyawa neolignan dari ekstrak metanol sirih
merah (Piper crocatum Ruiz &Pav.) .............................................................. 9
Gambar 3. Daun sirih merah yang telah dikeringkan ..................................................... 13
Gambar 4. Ekstrak sirih merah ....................................................................................... 13
Gambar 5. Maserasi serbuk daun sirih merah menggunakan shaker .................. 14
Gambar 6. Pemekatan dengan vaccum rotary evaporator .................................. 14
Gambar 7. Fraksi-fraksi hasil fraksinasi dengan 5 sistem pelarut dari ekstrak
metanol daun sirih merah ................................................................. 15
Gambar 8. Alat yang digunakan untuk fraksinasi dengan metode VLC ............. 15
Gambar 9. Monitoring ekstrak metanol dengan standar menggunakan UV 254 nm
dengan metode KLT pada fase gerak kloroform : etil asetat (9:1) ... 16
Gambar 10. Monitoring fraksi dari ekstrak metanol dengan standar menggunakan
UV 254 nm dengan metode KLT pada fase gerak kloroform : etil
asetat (9:1). ....................................................................................... 16
Gambar 11. Isolasi senyawa Pc-2 dengan metode KLT preparatif dielusi dengan
fase gerak kloroform : etil asetat (9:1).............................................. 17
Gambar 12. Isolasi senyawa Pc-2 menggunakan metode KLT preparatif deteksi
pada UV 254 nm ............................................................................... 17
Gambar 13. Serbuk isolat Pc-2 yang didapat setelah isolasi ............................... 18
Gambar 14. Deteksi isolat Pc-2 yang telah diisolasi dengan serium (iv) sulfat .. 18
Gambar 15. Uji kemurnian dengan heksan : aseton (3:1) dilihat menggunakan uv
254 nm, uv 366 nm dan setelah di deteksi dan dipanaskan .............. 19
Gambar 16. Uji Kemurnian dengan kloroform : etil asetat (9:1) dilihat
menggunakan UV 254 nm, UV 366 nm dan setelah di deteksi dan
dipanaskan ........................................................................................ 19
Gambar 17. Uji kemurnian dengan kloroform : etil asetat (1:9) dilihat
menggunakan UV 254 nm, UV 366 nm dan setelah di deteksi dan
dipanaskan. ....................................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Gambar 18. Uji kemurnian dengan heksan : etil asetat (3:1) dilihat menggunakan
UV 254 nm, UV 366 nm dan setelah di deteksi dan dipanaskan. .... 20
Gambar 19. Biocream yang digunakan diambil menggunakan spuit injeksi 10
ml ..................................................................................................... 21
Gambar 20. Biocream yang telah dicampur dengan isolat Pc-2 ......................... 21
Gambar 21. Uji homogenitas isolat Pc-2 menggunakan kaca preparat. .............. 22
Gambar 22. Mencit galur swiss yang telah dicukur bulu pada punggung........... 22
Gambar 23. Penyuntikan karagenin secara subkutan .......................................... 22
Gambar 24. Pengukuran tebal lipat kulit ............................................................. 23
Gambar 25. Pemberian krim isolat Pc-2.............................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Daun dan Serbuk Sirih Merah ...................................................... 13
Lampiran 2. Ekstrak Daun Sirih Merah dan Alat yang Digunakan .................. 13
Lampiran 3. Fraksinasi Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah dan Alat yang
Digunakan ........................................................................................... 14
Lampiran 4. Monitoring Hasil Ekstraksi dan Fraksinasi Daun Sirih Merah
Menggunakan Sistem KLT .......................................................... 17
Lampiran 5. Isolasi Senyawa PC-2 ................................................................... 18
Lampiran 6. Profil Kromatogram Hasil Uji Kemurnian Menggunakan 4
Sistem Fase Gerak ....................................................................... 19
Lampiran 7. Penyiapan Krim Isolat PC-2 ......................................................... 21
Lampiran 8. Uji Homogenitas Krim Isolat PC-2 .............................................. 22
Lampiran 9. Hewan Uji yang Digunakan ......................................................... 22
Lampiran10.Uji Aktivitas Antiinflamasi dengan Metode Pengukuran
Skinfold Thickness ........................................................................ 22
Lampiran 11. Ethical Clearance ....................................................................... 24
Lampiran 12. Surat Determinasi Tanaman Sirih Merah ................................... 25
Lampiran 13. Surat Keterangan Kalibrasi Jangka Sorong ................................ 26
Lampiran 14. Surat Keterangan Uji Statistik ................................................... 27
Lampiran 15. Data Perhitungan Uji Pendahuluan Karagenin AUC, Selisih
Tebal Lipat Kulit dan % PI .......................................................... 28
Lampiran 16. Data Uji Statistik ........................................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL ISOLAT PC-2 EKSTRAK
METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA
MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN
Eugenia Clarisa Giastini Kerans, Yustina Sri Hartini,
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia
Abstrak
Inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap berbagai rangsangan
seperti infeksi dan cedera pada jaringan. Salah satu senyawa dari daun sirih merah
yang memiliki efek imunomodulator yaitu neolignan. Pada penelitian ini
neolignan diisolasi dari ekstrak metanol daun sirih merah untuk melihat ada
tidaknya aktivitas antiinflamasi topikal yang dimiliki. Isolasi dilakukan dengan
metode kromatografi lapis tipis preparatif kemudian dilakukan pemurnian
menggunakan kromatografi lapis tipis dengan 4 sistem fase gerak. Pengujian
aktivitas antiinflamasi topikal dilakukan pada hewan uji dengan metode
pengukuran skinfold thickness untuk melihat penurunan tebal lipat kulit pada kulit
punggung mencit yang diinduksi karagenin. Adanya aktivitas antiinflamasi dapat
dilihat dari persen penurunan tebal lipat kulit. Analisis data menggunakan
Shapiro-Wilk kemudian dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA dengan
taraf kepercayaan 95%. Analisis dilanjutkan dengan uji Post Hoc dan test Scheffe.
Diperoleh nilai p<0,05 maka secara statistik diartikan perbedaan bermakna. Hasil
penelitian menunjukkan Isolat Pc-2 memiliki aktivitas antiinflamasi secara topikal
dilihat dari adanya penurunan tebal lipat kulit yang dilihat dari nilai AUC sebesar
14,72 ± 0,78 mm2.jam dan persen penghambatan inflamasi sebesar 43,77 %.
Kata kunci : Daun Sirih Merah, Isolat Pc-2, Antiinflamasi Topikal,
Neolignan, Skinfold Thickness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Abstract
Inflammation is the response of physiological stimuli such as infection and
injury to the tissue. One of the compounds from the Red betel leaves have an effect
imunomodulator i.e. neolignan. On this study neolignan isolated from the methanol
extracts of the Red betel leaves to see whether or not there is topical activities of
inflammation. Isolations by the method of preparative thin layer chromatography and
purification is using thin layer chromatography system with 4 phases of motion.
Testing inflammation activities on topical by skinfold thickness method to see a
decrease in the thick skin on skin fold back induced by karagenin. The existence of
the inflammation activity can be seen from the skin fold thickness percent decrease.
Data analysis using the Shapiro-Wilk and then proceed with the analysis of one-way
ANOVA with a level of confidence of 95%. The analysis followed by a test Post Hoc
and Scheffe test. Retrieved value p<0.05 then statistically mean difference is
meaningful. The results showed Isolates the Pc-2 activity has a inflammation activity
topically as seen from the existence of a decrease in skin fold thickness seen from the
value of the AUC of 14.72 ± 0.78 mm2.hour and percent inhibition of inflammation
of 43.77 %.
Keyword : Red bettle leaves, Isolates Pc-2, Topical Antiinflamation, Neolignan,
Skinfold Thickness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap berbagai rangsangan seperti infeksi dan
cedera pada jaringan. Inflamasi dapat terjadi secara lokal, sistemik, akut dan kronis yang dapat
menimbulkan kelainan patofisiologis. Pada proses inflamasi mediator endogen seperti
histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin dan sebagainya dilepaskan. Prostaglandin
merupakan substansi yang paling banyak memodulasi terjadinya respon sel dan jaringan salah
satunya inflamasi (Baratawidjaya, Karnen dan Iris, 2012).
Penggunaan obat antiinflamasi secara topikal terbukti lebih aman digunakan
berdasarkan suatu uji klinis yang dilakukan oleh Tugwell et al., 2002 yang membandingkan
penggunaan Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS) yaitu diklofenak yang digunakan untuk
mengobati osteoartritis secara topikal dengan yang digunakan secara oral. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan secara topikal memiliki resiko efek samping lebih kecil
dikarenakan zat aktif yang dapat masuk ke sistemik lebih kecil jumlahnya dibandingkan
dengan penggunaan OAINS secara oral. Efek samping seperti pendarahan pada saluran cerna
dan dispepsia lebih kecil kemungkinan terjadi sedangkan efek samping yang dapat terjadi pada
penggunaan OAINS secara topikal dapat berupa iritasi minor pada daerah kulit yang diolesi.
Berbagai macam tanaman tradisional telah banyak digunakan untuk mengobati
inflamasi. Lebih dari 1000 spesies tanaman dengan genus Piper digunakan oleh masyarakat
sebagai obat tradisional. Sirih merah adalah salah satu spesies dengan genus Piper yang
memiliki daun keperakan merah. Di Indonesia, sirih merah digunakan sebagai tanaman obat
untuk mengobati berbagai penyakit, ekstrak metanol dilaporkan memiliki efek antiproliferatif
pada sel payudara manusia (T47D) (Wicaksono et al., 2009). Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan oleh Fitryani dkk, 2011, didapati bahwa ekstrak metanol daun sirih merah
memiliki aktivitas antiinflamasi yang diuji secara peroral pada tikus yang diinduksi
karagenin. Penelitian ini juga didasarkan pada penelitian efek imunnomodulator dua senyawa
neolignan hasil isolasi dari ekstrak metanol daun sirih merah (Hartini et al., 2014) dimana
komponen yang diisolasi dari senyawa neolignan ini yaitu isolat Pc-2. Isolat ini memiliki profil
imunomodulator dan menunjukkan kapasitas fagositosis makrofag. Pada penelitian ini juga
dikatakan bahwa isolat neolignan daun sirih merah yaitu isolat Pc-2 memiliki aktivitas
fagositosis makrofag yang relatif tinggi, akan tetapi tidak mempunyai produksi NO yang
berlebihan yang dikatalisis oleh enzim inducible nitric oxide synthase (INOS). Nitrit oxide
disintesis oleh banyak jenis sel yang terlibat dalam imunitas dan inflamasi. Hal ini juga
mengatur aktivitas fungsional, pertumbuhan dan kematian berbagai jenis sel kekebalan tubuh
dan peradangan termasuk makrofag, limfosit T, antigen-presentasi, sel mast, neutrofil dan sel-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sel pembunuh alami (Coleman, 2001). Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai aktivitas
antiinflamasi dari isolat Pc-2 yang diisolasi dari ekstrak metanol daun sirih merah dan diuji
menggunakan mencit betina galur swiss yang terinduksi karagenin dengan metode pengukuran
skinfold thickness (Widyarini et al., 2001).
METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pisau stainless steel, blender, neraca
analitik, maserator / orbital shaker, corong buchner, pompa vakum, vacuum rotary evaporator,
waterbath, ayakan, oven , mikropipet, alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium
analisis (pyrex), vortex mixer, sentrifuge, tabung sentrifuge, Kromatografi Vakum Cair (KVC),
cawan porselen, sintered glass buchner, klt, chamber Kromatografi Lapis Tipis (KLT), detektor
ultraviolet (UV) 254 nm dan 366 nm, vakum, aluminium foil, lempeng KLT Preparatif (KLT-
P), jarum, penyaring, pipa kapiler, pengaduk, oven, flakon, Gunting, alat pencukur bulu mencit,
spuit injeksi 1 ml, mortir dan stamper, neraca analitik, stopwatch, jangka sorong digital caliper
“wipro”.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirih merah, metanol grade
teknis dan grade pro analisis (pa), akuades, ekstrak , fraksi, metanol 60%, silica gel 60, eter, n-
heksan, kloroform, etil asetat, metanol, fase gerak (kloroform:etil asetat (9:1), pelarut
kloroform:methanol (1:1), hewan uji berupa mencit swiss betina berumur sekitar 6-8 minggu
dengan bobot sekitar 20-30 gram, karagenin non gelling sebagai inflamatogen, NaCl 0,9%
sebagai pelarut karagenin, biocream® sebagai basis krim, veet® sebagai perontok bulu.
Spesifikasi daun sirih merah yang digunakan yaitu daun yang tidak terlalu tua dan
tidak terlalu muda, berwarna merah di bagian belakang daun dan hijau di permukaan daun.
Preparasi daun sirih merah dimulai dari pencucian, kemudian dirajang dan dikeringkan. Daun
sirih merah dibuat menjadi serbuk dan dilakukan pengayakan. Serbuk Daun sirih merah
kemudian disimpan pada suhu ruangan 25ºC.
Ekstraksi dilakukan dengan metode remaserasi dilakukan pada suhu ruangan dan
terlindung dari cahaya matahari langsung sambil sesekali dilakukan penggojogan secara
otomatis dengan menggunakan shaker, kemudian diuapkan dengan menggunakan vacuum
rotary evaporator. Lalu diuapkan kembali dengan menggunakan waterbath. Penguapan
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ekstrak kental.
Fraksinasi dilakukan dengan metode Vacuum Liquid Chromatography. Pelarut yang
digunakan berturut-turut 50 mL n-heksana, 50 mL kloroform, 50 mL kloroform, 50 mL etil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
asetat, dan 100 mL metanol untuk mendapatkan fraksi I, II, III, IV, dan V. Hasil fraksinasi
dimonitoring dengan melihat profil KLT.
Proses isolasi dilakukan pada senyawa yang memiliki intensitas berpendar paling
besar saat dilihat menggunakan UV 254 nm dengan warna biru ungu. Senyawa Pc-2 tidak
tampak pada UV 366 nm, dan berwarna coklat pada deteksi dengan serium (IV) sulfat dan
pemanasan. Pada kromatrogram KLT dengan fase gerak kloroform : etil asetat (9:1). Fraksi dari
ekstrak metanolik daun sirih merah yang mengandung isolat Pc-2 dilarutkan dalam kloroform
: metanol (1:1) kemudian ditotolkan pada lempeng KLT-P, Hasil kerokan dikumpulkan,
dilarutkan dengan kloroform : metanol (1:1) kemudian disaring, diuapkan hingga didapat isolat.
Deteksi kebenaran dan kemurnian isolat dilakukan dengan sistem KLT 4 fase gerak.
Uji pendahuluan karagenin dilakukan terlebih dahulu dengan menggunakan 3
kelompok mencit, masing-masing kelompok terdiri dari dari 2 mencit. Kelompok 1, 2 dan 3
menggunakan konsentrasi karagenin berturut-turut yakni 1%, 2% dan 3%. Diantara 3
konsentrasi karagenin dipilih 1 konsentrasi karagenin yang paling optimal menginduksi edema.
Isolat Pc-2 yang didapat kemudian diambil dengan konsentrasi 100 µg/mL. Sebelum
diuji krim isolat Pc-2 dari ekstrak metanol dilakukan uji homogenitas (Panjaitan, Awaluddin
dan Djendakita, 2012). Isolat Pc-2 yang didapat kemudian diambil dengan konsentrasi 100
µg/mL. Sebanyak 1 mL Biocream® diambil menggunakan spuit lalu dicampur rata sehingga
didapat konsentrasi 100 µg/mL.
Hewan uji yang dibutuhkan sebanyak 25 ekor mencit betina galur swiss yang
berumur sekitar 6-8 minggu (2-3 bulan) dengan bobot sekitar 20-30 g. Kelompok perlakuan
terdiri dari 5 kelompok (kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol Biocream®, kelompok
ekstrak metanol daun sirih merah dengan konsentrasi 100 µg/ mL, kelompok fraksi dari ekstrak
metanol daun sirih merah dengan konsentrasi 100 µg/ mL, dan kelompok konsentrasi isolat PC-
2 daun sirih merah dengan konsentrasi 100 µg/mL .
Pengujian aktivitas isolat Pc-2 dilakukan dengan menyiapkan krim ekstrak, krim
fraksi, krim isolat Pc-2 yang dioleskan pada area suntikan karagenin dengan luas area 2,25 cm2
kemudian diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan jangka sorong digital setiap 1 jam
selama 6 jam untuk melihat penghambatan inflamasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tata Cara Analisis Hasil :
1. Pengukuran tebal edema kulit punggung mencit
Analisis hasil dilakukan dengan mengukur ketebalan edema kulit punggung mencit
menggunakan jangka sorong digital.
2. Perhitungan AUC selisih tebal lipat kulit punggung mencit
Nilai selisih edema tiap jam diukur dan dihitung nilai AUC dengan rumus:
𝐴𝑈𝐶0−6 = ∑ [(𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛)(𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1)
2]
6
0
Keterangan :
AUC0-6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-6 (cm2.jam)
yn-1 = luas area pigmentase pada jam ke-(n-1)(cm2)
yn = luas are pigmentase pada jam ke-n (cm2)
xn = jam ke-n (jam)
xn-1 = jam ke-(n-1) (jam)
(Ikawati, Supardjan, dan Asmara, 2007).
3. Menghitung presentase penghambatan inflamasi
Penghambatan inflamasi (%) = (𝐴𝑈𝐶0−6)0 − (𝐴𝑈𝐶0−6)𝑛
(𝐴𝑈𝐶0−6)0
Keterangan :
(AUC0-6)0 = AUC0-6 rata-rata kontrol negatif (mm2.jam)
(AUC0-6)n = AUC0-6 masing-masing mencit pada kelompok yang diberi
senyawa uji dengan konsentrasi sebesar n (mm2.jam).
(Ikawati, Supardjan, dan Asmara, 2007)
Data dianalisis dengan Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data normal atau tidak.
Apabila data terdistribusi dengan normal maka dilanjutkan dengan analisis One-Way
ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Bila data tidak terdistribusi normal akan
dilanjutkan dengan analisis Kruskal-Wallis. Bila data terdistribusi normal, analisis
dilanjutkan dengan uji Post Hoc dan tes Scheffe dan uji Mann-Whitney untuk data yang
terdistribusi tidak normal (Dahlan., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan investigasi secara fitokimia pada marga piper mengarah pada isolasi
suatu senyawa neolignan. Telah dilaporkan bahwa suatu senyawa neolignan yang diisolasi
dari daun sirih merah memlik aktivitas fagositosis makrofag dan efek imunomodulator
(Hartini et al., 2014).
Ekstraksi daun sirih merah dilakukan dengan metode remaserasi yang bertujuan agar
banyak senyawa yang tersari (Sarker, 2006). Ekstraksi dibantu dengan shaker untuk
meningkatkan kontak serbuk dengan pelarut kemudian diuapkan dengan rotary evaporator
pada suhu 60˚C untuk memisahkan pelarut dengan ekstrak. Kemudian diuapkan kembali
dengan waterbath pada suhu 60˚C untuk mendapatkan ekstrak kental. Hasil fraksinasi
dimonitoring dengan sistem KLT. Ekstrak yang digunakan berupa ekstrak kental dan
rendemen yang didapat yaitu 11,51 %. Ekstrak kental yang didapat dari proses ektraksi
kemudian ditimbang lalu dilanjutkan dengan proses fraksinasi menggunakan metode VLC.
Fraksinasi dilakukan dengan lima pelarut yang berbeda yaitu n-heksan, kloroform,
kloroform, etil asetat dan metanol. Setiap hasil dari fraksinasi kemudian di monitor
menggunakan metode KLT untuk melihat senyawa neolignan yang paling banyak. (Sarker,
2012). Dari hasil monitoring senyawa dengan KLT didapat fraksi etil asetat paling banyak
mengandung neolignan, dilihat dari intensitas senyawa yang berpendar pada UV 254 nm
lebih besar terdapat pada fraksi etil asetat ketika ditotolkan bersama dengan standar isolat
PC-2. Rendemen fraksi etil asetat yang didapat yaitu 35,39 %.
Isolasi dilakukan menggunakan metode KLT-P (Hossetman, 1986), dimana fraksi
etil asetat yang didapat dari proses fraksinasi kemudian di totolkan pada plat KLT lalu di
elusi menggunakan fase gerak kloroform : etil asetat (9:1). Uji kemurnian menggunakan 4
sistem fase gerak dilakukan untuk memastikan senyawa yang didapat benar dengan cara co-
KLT bersama standar. Nilai Rf yang didapat antara lain yaitu dengan fase gerak kloroform :
etil asetat (9:1) adalah 0,24 cm, nilai Rf fase gerak kloroform : etil asetat (1: 9) adalah 0,5
cm, nilai Rf fase gerak heksan :etil asetat (3:1) adalah 0,15 cm dan nilai Rf fase gerak heksan
: aseton (3:1) adalah 0,11 cm. Dari hasil uji kemurnian menggunakan sistem KLT 4 fase
gerak didapati bahwa isolat Pc-2 yang diisolasi murni karena ketika diisolasi bersama
dengan standar hanya terdapat 1 bercak yang berpendar berwarna ungu pada UV 254 nm
dan nilai Rf antara standar dan isolat PC-2 sama. Isolat PC-2 berpendar pada UV 254 nm
dan tidak berpendar pada UV 366 nm. Deteksi menggunakan serium IV sulfat lalu
dipanaskan menunjukkan adanya bercak berwarna coklat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Gambar 1. Profil kromatogram hasil uji kemurnian dengan 4 sistem fase gerak, deteksi menggunakan
UV 254 nm dengan fase gerak (heksan : etil asetat (3 :1), kloroform : etil asetat (9:1), heksan : aseton (3:1)
dan kloroform : etil asetat (1:9). Bercak dari kiri ke kanan : isolat Pc-2 dan standar Pc-2.
Kontrol negatif
Kontrol negatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karagenin sebagai
penginduksi inflamasi. Keuntungan menggunakan karagenin adalah tidak menimbulkan
bekas kerusakan, memberikan respon yang lebih peka terhadap obat antiinflamasi (Vogel,
2002). Konsentrasi karagenin yang digunakan yaitu 3 % dimana telah dilakukan uji
pendahuluan karagenin terlebih dahulu dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3% dan dari uji
pendahuluan didapati konsentrasi 3% yang dapat memberikan edema optimal pada kulit
punggung mencit galur swiss. Dari data didapat AUC kontrol negatif paling besar yaitu
26,17 ± 1,18 mm2.jam dan data persen penghambat inflamasi kontrol negatif sebesar -0.02
± 4.50 %. Nilai negatif yang didapat dari hasil persen penghambatan inflamasi serta nilai
AUC yang besar menunjukkan bahwa karagenin dapat digunakan sebagai kontrol negatif
karena tidak memiliki aktivitas antiinflamasi.
Kontrol Biocream
Biocream digunakan sebagai kontrol karena digunakan sebagai pembawa dengan
mencampurkannya pada ekstrak, fraksi dan isolat dan tidak memiliki efek antiinflamasi.
Data AUC biocream yang didapat yaitu 29,41 ± 1,12 mm2.jam dan data persen
penghambatan inflamasi yang didapat yaitu -12.38 ± 4.27 %. Nilai AUC yang besar dan
persen penghambatan inflamasi yang negatif menunjukkan bahwa Biocream tidak memiliki
efek antiinflamasi.
Ekstrak metanol daun sirih merah konsentrasi100 µg/mL
Ekstrak dengan konsentrasi 100 µg/mL digunakan sebagai pembanding pada uji
aktivitas antiinflamasi isolat PC-2 untuk melihat aktivitas antiinflamasi yang paling besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
antara ekstrak, fraksi maupun isolat dengan konsentrasi yang sama. Dari penelitian data
AUC ekstrak yang didapat yaitu sebesar 15,65 ± 1,12 mm2.jam dan persen penghambatan
inflamasi yang didapat yaitu sebesar 40,19 ± 4.29 %. Penurunan tebal lipat kulit yang dilihat
dari data AUC dan persen penghambatan inflamasi menunjukkan bahwa ekstrak metanol
daun sirih merah dengan konsentrasi 100 mikrogram/mL memiliki efek antiinflamasi.
Fraksi dari ekstrak metanol daun sirih merah konsentrasi 100 µg/mL
Fraksi dengan konsentrasi 100 µg/mL digunakan juga sebagai pembanding pada uji
aktivitas antiinflamasi dan dari hasil penelitian didapat data AUC fraksi yaitu 21,76 ± 0,72
mm2.jam dan persen penghambatan antiinflamasi sebesar 16.86 ± 2.76 %. Penurunan tebal
lipat kulit dan persen penghambatan inflamasi dari fraksi menunjukkan adanya efek
antiinflamasi.
Isolat Pc-2
Kelompok isolat Pc-2 memiliki rata-rata nilai AUC 14,72 ± 0,78 mm2.jam dan persen
penghamabatan inflamasi sebesar 43,77 ± 2,99 %. Dapat dilihat bahwa isolat Pc-2 dengan
konsentrasi 100 µg/mL dapat memberikan efek antiinflamasi. Efek antiinflamasi yang paling
besar terlihat dari hasil AUC dan persen penghambatan inflamasi isolat Pc-2 dibandingkan
dengan ekstrak metanol daun sirih merah 100 µg/mL dan fraksi dari ekstrak metanol daun
sirih merah 100 µg/mL.
Tabel I. Rata-rata AUC total tiap perlakuan dan % Penghambatan Inflamasi
Kelompok Jumlah
(n)
Rata-rata AUC total
(x±SE) (mm2.jam)
Rata-Rata Persen
Penghambatan Inflamasi
(%)
Kontrol Negatif 5 26.18 ± 1.18 -0.02 ± 4.50
Kontrol Biocream 5 29.41 ± 1.12 -12.38 ± 4.27
Ekstrak Metanol daun Sirih Merah
100 µg/mL
5 15.65 ± 1.12* 40,19 ± 4.29*
Fraksi dari Ekstrak Metanol daun
Sirih Merah 100 µg/mL
5 21.76 ± 0.72 16.86 ± 2.76
Isolat Pc-2 5 14,72 ± 0,78 43,77 ± 2,99 (*)Hasil uji statistik Anova menunjukkan p>0,05 yang artinya data berbeda tidak bermakna.
Data kontrol negatif, biocream dan isolat Pc-2 dianalisis dengan Shapiro-Wilk dan
didapati data terdistribusi normal. Analisis One-Way ANOVA dilanjutkan dengan taraf
kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan dilanjutkan dengan uji Post Hoc dan test Scheffe
Analisis dilakukan untuk mengetahui perbedaan bermakna ataupun tidak bermakna dari uji.
Isolat Pc-2 memiliki nilai p<0,05 maka secara statistik diartikan perbedaan bermakna
dibandingkan kontrol negatif dan kontrol biocream. Sedangkan data statistik isolat Pc-2
dibandingkan dengan ekstrak metanol daun sirih merah 100 µg/mL dengan fraksi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
ekstrak metanol daun sirih merah 100 µg/mL menunjukkan adanya perbedaan bermakna
dengan fraksi namun berbeda tidak bermakna dengan ekstrak.
Isolat Pc-2 memiliki aktivitas antiinflamasi yang disebabkan karena neolignan
merupakan suatu senyawa turunan polifenol yang memiliki berbagai macam aktivitas
biologis salah satunya adalah antiinflamasi. Mekanisme kerja polifenol sebagai antiinflamasi
terbagi menjadi dua yakni dependent jalur asam arakhidonat dan independent jalur asam
arakhidonat. Pada jalur dependent, senyawa polifenol bekerja sebagai antiinflamasi dengan
cara menghambat proses transkripsi dari enzim siklooksigenase sehingga menghambat
aktivitas enzim siklooksigenasi yang memediasi lepasnya mediator inflamasi. Pada jalur
independent, polifenol bekerja dengan menurunkan regulasi dari ekspresi enzim INOS yang
berakibat pada penurunan produksi NO yang merupakan radikal bebas dan berperan dalam
proses inflamasi (Yoon and Baek, 2005).
Dari data statistik ANOVA didapat bahwa data isolat Pc-2 berbeda tidak bermakna
dibandingkan ekstrak metanol daun sirih merah 100 µg/mL dan berbeda bermakna degan
fraksi dari ekstrak metanol daun sirih merah 100 µg/mL. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
banyaknya senyawa yang terkandung didalam ekstrak dapat menimbulkan efek sinergis
dimana senyawa-senyawa tersebut menyebabkan timbulnya efek antiinflamasi yang lebih
baik dibandingkan dengan yang hanya memiliki satu komponen senyawa aktif. Pada hasil
fraksi dari ekstrak metanol daun sirih merah dengan konsentrasi 100 µg/mL memiliki
aktivitas antiinflamasi paling kecil dapat disebabkan karena senyawa-senyawa didalam
fraksi yang saling berinteraksi dapat menimbulkan efek aditif sehingga menurunkan
aktivitas antiinflamasi dari senyawa lain (Deharo and Ginsburg, 2011).
Isolat Pc-2 memiliki aktivitas antiinflamasi yang lebih besar dibandingkan dengan
isolat Pc-1 yang dilihat dari besar nilai AUC isolat Pc-1 sebesar 17.15 ± 0.48 mm2.jam dan
persen penghambatan inflamasi sebesar 35.77 ± 1.80 % (Papulung, 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 2. Struktur isolat PC-1 dan PC-2 senyawa neolignan dari ekstrak metanol daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz &Pav.) (Kustiawan, 2012).
Hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan struktrur dari kedua isolat yang
terletak pada perbedaan gugus yang dimiliki oleh kedua isolat, yakni isolat Pc-1 memiliki
gugus OC2H3 dan isolat Pc-2 memiliki gugus OH. Dimana gugus OH memiliki peran dalam
mekanisme dan aktivitas antioksidan. Salah satu mekanisme antioksidan adalah menekan
pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) melalui penghambatan enzim atau elemen
pengkelat yang berperan dalam meregenerasi radikal bebas. Adanya penghambatan dalam
pembentukan ROS ini dapat mencegah terjadinya proses inflamasi (Kumar and Pandey,
2013).
KESIMPULAN
Isolat Pc-2 memiliki aktivitas antiinflamasi dengan nilai AUC 14,72 ± 0,78
mm2.jam dan persen penghambatan inflamasi sebesar 43,77 %. Berdasarkan hasil penelitian
ini diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penentuan kadar isolat Pc-2, formulasi
sediaan isolat Pc-2 untuk melihat efek antiinflamasi secara topikal, peningkatan konsentrasi
isolat Pc-2 dan uji kemurnian isolat PC-2 dengan metode yang lebih sensitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Daftar Pustaka
Baratawidjaya, Karnen G., Rengganis I., 2012. Imunologi Dasar Edisi ke 10. Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. 469-475.
Borthakur, A., Bhattacharyya, S., Anbazhagan, A., N., Kumar, A., Dudeja, P. K., and
Tobacman, J. K., 2012, Prolongation of Carrageenan-induced Inflammation in Human
Colonic Epithelial Cell by Activation of an NFkB-BCL 10 Loop, Biochimica et
Biophysia Acta, 1822, 1300-1307.
Colegate, M., S., and Russel M., 2008, Bioactive Natural Product, 2nd ed., Taylor and Francis
Group, LLC., 37.
Coleman, J. 2001. ‘Nitric oxide in immunity and inflammation.’ International Immuno
Pharmacology.1: 1397-1406.
Dahlan, M. S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Epidemiologi Indonesia,
Jakarta, 92-135.
Deharo, E., and Ginsburg, H., 2011, Analysis of additivity and synergism in the anti-plasmodial
effect of purified compounds from plant extracts, Biomed Central Ltd., 1-5.
Evans, C. W., 2009, Trease and Evans : pharmacognosy, 16th, ed., Elsevier Risht’s
Departmenet, 260-261.
Fitriyani A. , Winarti, L., Muslichah S., dan Nuri, 2011, Uji antiinflamasi ekstrak Metanol daun
sirih merah (piper crocatum ruiz & pav ) pada tikus putih, Majalah Obat Tradisional,
16(1), 34-42.
Greenstein, B. And Adam, G., 2007, Concise Clinical Pharmacology, Pharmaceutical Press,
London, 92.
Grinberg, Nelu, 1990, Modern Thin Layer Chromatography, Marcell Dekker, Inc., New
York,.427.
Hartini, S. Y., Wahyuono, S., Widyarini, S., and Yuswanto, A., 2014, In vivo
Immunomodulatory Effect and Histopathological Features of Mouse Liver and Kidney
Treated with Neolignans Isolated from Red Betel (Piper crocatumRuiz & Pav) Leaf,
Trop J Pharm Res,; 13(10): 1610-1611.
Hartini, S. Y., 2014, Efek Imunomodulator Dua Senyawa Neolignan Hasil Isolasi dari Ekstrak
Metanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav), Disertasi, Farmasi Gadjah
Mada, Yogyakarta, 72.
Houghton P.J., Amala R., 1998, Laboratory Handbook for the Fractionation of Natural
Extracts, 1 st ed, Chapman and hall, 54-55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Hostettmann, K., Hostettmann, N., and Marston, A., 1986, Preparative Chromatography
Techniques, Application in Natural Product Isolation, New York, Springer-Verlag
Berlin Heidelberg, 50-60.
Ikawati, Z., Supardjan, A.M., Asmara, L.S., 2007, Pengaruh Senyawa Heksagamavunon-1
(HGV-1) Terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis Kutaneus Aktif Pada
Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kumar, S., and Pandey A. K., 2013, Chemistry and Biological Activities of Flavonoids: An
Overview, Hindawi Publishing Corporation, The Scientific World Journal, Volume
2013, 1-16.
Kuo, W. Ching-Yi,C. Tsong-long,H. Jih-Jung, C., 2013, Journal Phytochemistry, Elsevier,
153-160.
Kustiawan, P,M., 2012, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Imunostimulan NonSpesifik In Vitro
dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.), Thesis, Program Pascasarjana
Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
Neal, M.J., 2005, At A Glance Farmakologi Medis, Edisi V. Penerjemah Juwalita Surapsari.
Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 8-15.
Panjaitan, Ester N., Saragih, A., dan Purba D., 2012, Formulasi Gel Dari Ekstrak Rimpang Jahe
Merah (Zingiber officinale Roscoe), Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012
Vol. 1 (1): 9-20.
Papulung, A., A., Uji Aktivitas Antiinflmasi Topikal Isolat PC-1 Ekstrak Metanol Daun Sirih
Merah (Piper Crocatum Ruiz and Pav.) Pada Mencit Diinduksi Karagenin, Skripsi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pp. 1-12.
Porth, Carol M., 2011, Essentials of Pathophysiology : Concepts of Altered Helath states, 3 rd
ed, China, Williams L. and Wilkins, 60.
Sarker, S., D., and Nahar, L., 2012, Natural Products Isolation, Natural products isolation,
Humana Press Inc 999 Riverview Drive, Suite 208 Tototwa, New Jersey, 323-329.
Sarker, S.D., Latif, Z., Gray, A. I., 2006, Methods in Biotechnology : Natural Products
Isolation, 2 nd ed, Humana Press : New Jersey, 7-8, 32.
Tugwell P.S., Wells G.A., Shainhouse J.Z., Equivalence study of a topical diclofenac solution
(pennsaid) compared with oral diclofenac in symptomatic treatment of osteoarthritis of
the knee: a randomized controlled trial. J Rheumatol. 2004;31(10):2002–2012.
Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery and Evaluation Pharmacologycal Assays,Springer-Verley
Berlin, Deidelbarg, New York.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Wicaksono, B., D., Handoko, Y., A., Arung, E.,T., Kusuma, I., W., Yulia, D., Pancaputra, A.,
N., et al. Antiproliferative effect of metanol extract of Piper crocatum Ruiz & Pav
leaves on human breast (T47D) cells in vitro. Tropical Journal of Pharmaceutical
Research. 2009. 8:345-52.
Widyarini, Spinks, N., Husband, A., J., Reeve, V., E., 2001, Isoflavonoid Compounds from
Red Clover (Trifolium pratense) Protect from Inflammation and Immune Suppression
Induced by UV Radiation, Photochemistry and Photobiology, 74(3): 465–470.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Lampiran
Lampiran 1. Daun dan Serbuk Sirih Merah
Gambar a. Daun sirih merah yang telah dikeringkan
Lampiran 2. Ekstrak Daun Sirih Merah dan Alat yang Digunakan
Gambar a. Ekstrak sirih merah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar b. Maserasi serbuk daun sirih merah menggunakan shaker
Gambar c. Pemekatan dengan vaccum rotary evaporator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 3. Fraksinasi Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah dan Alat yang
Digunakan
Gambar a. Fraksi-fraksi hasil fraksinasi dengan 5 sistem pelarut dari ekstrak metanol daun
sirih merah (kiri – kanan : fraksi n-heksan, fraksi kloroform, fraksi kloroform, fraksi etil
asetat, fraksi metanol).
Gambar b. Alat yang digunakan untuk fraksinasi dengan metode VLC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 4. Monitoring Hasil Ekstraksi dan Fraksinasi Daun Sirih Merah
Menggunakan Sistem KLT
Gambar a. Monitoring ekstrak metanol dengan standar menggunakan uv 254 nm dengan
metode KLT pada fase gerak kloroform : etil asetat (9:1) (kiri – kanan : ekstrak 1, ekstrak
2, ekstrak 3, standar isolat Pc-1, standar isolat Pc-2).
Gambar b. Monitoring fraksi dari ekstrak metanol dengan standar menggunakan UV 254
nm dengan metode KLT pada fase gerak kloroform : etil asetat (9:1). (kiri – kanan : fraksi
1, fraksi 2, fraksi 3, fraksi 4, standar Pc-1, standar Pc-2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 5. Isolasi Senyawa PC-2
Gambar a. Isolasi senyawa Pc-2 dengan metode KLT preparatif dielusi dengan fase gerak
kloroform : etil asetat (9:1)
Gambar b. Isolasi senyawa Pc-2 menggunakan metode KLT preparatif deteksi pada UV
254 nm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar e. Serbuk isolat Pc-2 yang didapat setelah isolasi
Gambar f. Deteksi isolat Pc-2 yang telah diisolasi dengan serium (iv) sulfat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 6. Profil Kromatogram Hasil Uji Kemurnian Menggunakan 4 Sistem Fase
Gerak
(a) (b)
Gambar a. Uji kemurnian dengan heksan : aseton (3:1) dilihat menggunakan UV 254 nm,
UV 366 nm dan setelah di deteksi dan dipanaskan. Gambar a dan b (kiri -kanan) : standar
isolat Pc-2 dan sampel isolat Pc-2 yang diisolasi.
(a) (b)
Gambar b. Uji Kemurnian dengan Kloroform Etil Asetat (9:1) dilihat menggunakan UV
254 nm, UV 366 nm dan setelah di deteksi dan dipanaskan. Gambar a dan b (kiri -kanan) :
Standar Isolat Pc-2 dan Sampel Isolat Pc-2 yang Diisolasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(a) (b)
Gambar r c. Uji Kemurnian dengan Kloroform : Etil Asetat (1:9) dilihat menggunakan UV
254 nm, UV 366 nm dan setelah di deteksi dan dipanaskan. Gambar a dan b (kiri -kanan) :
Standar Isolat Pc-2 dan Sampel Isolat Pc-2 yang Diisolasi.
(a) (b)
Gambar d. Uji Kemurnian dengan Heksan : Etil Asetat (3:1) dilihat menggunakan UV 254
nm, UV 366 nm dan setelah di deteksi dan dipanaskan. Gambar a dan b (kiri -kanan) :
Standar Isolat Pc-2 dan Sampel Isolat Pc-2 yang Diisolasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 7. Penyiapan Krim Isolat PC-2
Gambar a. Biocream yang digunakan diambil menggunakan spuit injeksi 10 ml
Gambar b. Biocream yang telah dicampur dengan isolat Pc-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 8. Uji Homogenitas Krim Isolat PC-2
Gambar a. Uji homogenitas isolat Pc-2 menggunakan kaca preparat.
Lampiran 9. Hewan Uji yang Digunakan
Gambar a. Mencit galur swiss yang telah dicukur bulu pada punggung
Lampiran 10. Uji Aktivitas Antiinflamasi dengan Metode Pengukuran Skinfold
Thickness
Gambar a. Penyuntikan karagenin secara subkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar b. Pengukuran tebal lipat kulit
Gambar c. Pemberian krim isolat Pc-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 11. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 12. Surat Determinasi Tanaman Sirih Merah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 13. Surat Keterangan Kalibrasi Jangka Sorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 14. Surat Keterangan Uji Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 15. Data Uji Pendahuluan karagenin perhitungan AUC, Selisih Tebal
Lipat Kulit dan % PI
Uji Pendahuluan Karagenin 1%, 2%, 3%
Jam Ke - 1% 2% 3%
0 1.315 0.995 1.09
1 2.585 3.03 3.3
2 3.68 3.485 4.48
3 3.31 3.14 3.705
4 3.09 2.64 3.245
5 2.39 2.19 2.745
6 1.925 1.89 2.265
Kurva Uji pendahuluan Konsentrasi Karagenin
Data Kontrol Biocream
Kontrol Biocream
JAM KE- 1 2 3 4 5
0 1.07 0.69 0.75 0.70 0.67
1 5.43 4.04 5.38 4.30 4.81
2 6.35 5.51 6.26 5.16 5.29
3 6.56 5.76 6.44 5.84 5.87
4 5.60 4.56 5.75 5.14 5.30
5 5.20 4.01 5.26 4.92 5.12
6 4.43 3.85 4.81 4.54 4.88
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
0 1 2 3 4 5 6 7
Ket
ebala
n K
uli
t M
en
cit
(mm
)
Jam ke-
Kons 1%
Kons 2%
Kons 3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Selisih Tebal Lipat Kulit
JAM
KE- 1 2 3 4 5
Rata-
rata
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 4.36 3.35 4.63 3.60 4.14 4.02
2 5.28 4.82 5.51 4.46 4.62 4.94
3 5.49 5.07 5.69 5.14 5.20 5.32
4 4.53 3.87 5.00 4.44 4.63 4.49
5 4.13 3.32 4.51 4.22 4.45 4.13
6 3.36 3.16 4.06 3.84 4.21 3.73
AUC
JAM
KE- 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 3.25 2.37 3.07 2.50 2.74
2 5.89 4.78 5.82 4.73 5.05
3 6.46 5.64 6.35 5.50 5.58
4 6.08 5.16 6.10 5.49 5.59
5 5.40 4.29 5.51 5.03 5.21
6 4.82 3.93 5.04 4.73 5.00
AUC
total 31.89 26.15 31.87 27.98 29.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kontrol Negatif
JAM
KE 1 2 3 4 5
0 0.96 0.78 0.87 0.95 0.82
1 3.81 3.72 4.94 4.59 4.82
2 4.08 4.16 5.07 5.22 5.18
3 4.42 4.50 5.34 5.34 5.35
4 4.30 4.44 5.15 5.30 5.12
5 4.01 4.35 4.96 5.03 4.63
6 3.93 4.01 4.84 4.63 4.10
Selisih Tebal Lipat Kulit
JAM KE 1 2 3 4 5 Rata-rata
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.85 2.94 4.07 3.64 4.00 3.50
2 3.12 3.38 4.20 4.27 4.36 3.87
3 3.46 3.72 4.47 4.39 4.53 4.11
4 3.34 3.66 4.28 4.35 4.30 3.99
5 3.05 3.57 4.09 4.08 3.81 3.72
6 2.97 3.23 3.97 3.68 3.28 3.43
AUC
Jam/Mencit 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.39 2.25 2.91 2.77 2.82
2 3.95 3.94 5.01 4.91 5.00
3 4.25 4.33 5.21 5.28 5.27
4 4.36 4.47 5.25 5.32 5.24
5 4.16 4.40 5.06 5.17 4.88
6 3.97 4.18 4.90 4.92 4.37
AUC
TOTAL 23.07 23.57 28.32 28.36 27.56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah Konsentrai 100 µg/mL
Mencit/Jam 0 1 2 3 4 5 6
1 0.61 3.48 3.13 3.01 2.81 2.73 2.64
2 0.66 3.71 3.25 3.09 2.81 2.60 2.42
3 0.71 2.84 2.66 2.36 2.20 2.00 1.86
4 0.65 2.83 2.61 2.35 2.00 1.77 1.55
5 0.70 3.95 3.58 3.30 3.04 2.85 2.78
Selisih Tebal Lipat Kulit
Jam/Mencit 1 2 3 4 5 Rata-Rata
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.87 3.05 2.13 2.18 3.25 2.70
2 2.52 2.59 1.95 1.96 2.88 2.38
3 2.40 2.59 1.65 1.70 2.60 2.19
4 2.20 2.15 1.49 1.35 2.34 1.91
5 2.12 1.94 1.29 1.12 2.15 1.72
6 2.03 1.76 1.15 0.90 2.08 1.58
AUC
Jam/ mencit 1 2 3 4 5
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1 2.05 2.19 1.78 1.74 2.33
2 3.31 3.48 2.75 2.72 3.77
3 3.07 3.17 2.51 2.48 3.44
4 2.91 2.95 2.28 2.18 3.17
5 2.77 2.71 2.10 1.89 2.95
6 2.69 2.51 1.93 1.66 2.82
AUC 16.79 17.00 13.35 12.66 18.46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Fraksi dari Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah Konsentrai 100 µg/mL
Mencit 0 1 2 3 4 5 6
1 0.91 4.26 3.95 3.74 3.42 2.92 2.50
2 0.62 4.16 4.05 3.79 3.56 3.20 3.13
3 0.88 4.84 4.62 4.35 4.10 3.90 3.81
4 0.88 4.35 4.16 3.95 3.70 3.51 3.18
5 0.84 4.63 4.35 4.05 3.84 3.48 3.07
Selisih Tebal Lipat Kulit
Mencit/Jam 0 1 2 3 4 5 6
1 0.00 3.35 3.04 2.83 2.51 2.01 1.59
2 0.00 3.54 3.43 3.17 2.94 2.58 2.51
3 0.00 3.96 3.74 3.47 3.22 3.02 2.93
4 0.00 3.47 3.28 3.07 2.82 2.63 2.30
5 0.00 3.79 3.51 3.21 3.00 2.64 2.23
Rata-Rata 0.00 3.62 3.40 3.15 2.90 2.58 2.31
AUC
Jam 1 2 3 4 5
0 0.00 0 0 0 0
1 2.59 2.39 2.86 2.62 2.74
2 4.11 4.11 4.73 4.26 4.49
3 3.85 3.92 4.49 4.06 4.20
4 3.58 3.68 4.23 3.83 3.95
5 3.17 3.38 4.00 3.61 3.66
6 2.71 3.17 3.86 3.35 3.28
AUC Total 20.00 20.64 24.16 21.70 22.31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Isolat Pc-2
Mencit 0 1 2 3 4 5 6
1 0,87 3,75 3,48 3,29 2,88 2,32 2,03
2 0,69 3,01 2,71 2,59 2,25 1,96 1,34
3 0,87 3,55 2,61 2,38 1,95 1,7 1,35
4 0,74 3,08 2,78 2,45 2,33 1,91 1,35
5 0,82 3,56 3,19 2,95 2,57 2,30 1,99
Selisih Tebal Lipat Kulit
Mencit/Jam 0 1 2 3 4 5 6
1 0 2,88 2,61 2,42 2,01 1,45 1,16
2 0 2,32 2,02 1,90 1,56 1,27 0,65
3 0 2,68 1,74 1,51 1,08 0,83 0,48
4 0 2,34 2,04 1,71 1,59 1,17 0,61
5 0 2,74 2,37 2,13 1,75 1,48 1,17
Rata-Rata 0 2,59 2,16 1,93 1,60 1,24 0,81
AUC
Jam/Mencit 1 2 3 4 5
0 0 0 0 0 0
1 2,31 1,85 2,21 1,91 2,19
2 3,62 2,86 3,08 2,93 3,38
3 3,39 2,65 2,50 2,62 3,07
4 3,09 2,42 2,17 2,39 2,76
5 2,60 2,11 1,83 2,12 2,44
6 2,18 1,65 1,53 1,63 2,15
AUC Total 17,17 13,54 13,30 13,60 15,98
Rata-Rata
AUC ± SE 14,72 ± 0,78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Rata – Rata Selisih Tebal Lipat Kulit
Kurva Rata-Rata Selisih Tebal Lipat Kulit Ekstrak 100 mikrogram/mL, Fraksi 100
mikrogram/mL dan Isolat PC-2
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
0 1 2 3 4 5 6 7
Series1 Series2 Series3
Jam ke-
Kontrol
Negatif
Kontrol
Biocrea
m
Ekstrak
100
µg/mL
Fraksi
100
µg/m
L
Isolat Pc-
2
0 0.00 0.00 0.00 0.00 0,00
1 3.50 4.02 2.70 3.62
2,59
2 3.87 4.94 2.38 3.40
2,16
3 4.11 5.32 2.19 3.15
1,93
4 3.99 4.49 1.91 2.90 1,60
5 3.72 4.13 1.72 2.58 1,24
6 3.43 3.73 1.58 2.31 0,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Persen Inflamasi
Kontrol Negatif
Mencit
Auc
k.neg
Nilai
auc %PI
1 26.17 23.07 11.85
2 26.17 23.57 9.94
3 26.17 28.32 -8.22
4 26.17 28.36 -8.37
5 26.17 27.56 -5.31
Kontrol Biocream
Mencit
Auc
k.neg
Nilai
auc %PI
1 26.17 31.89 -21.86
2 26.17 26.15 0.08
3 26.17 31.87 -21.78
4 26.17 27.98 -6.92
5 26.17 29.17 -11.44
Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah Konsentrai 100 µg/mL
Mencit Auc
k.negatif
Nilai auc %PI
1 26.17 16.79 35.84
2 26.17 17.00 35.04
3 26.17 13.35 48.99
4 26.17 12.66 51.62
5 26.17 18.46 29.46
Fraksi dari Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah Konsentrai 100 µg/mL
Mencit AUC Kontrol Negatif
Nilai AUC
Fraksi % PI
1 26.17 20.00 23.60
2 26.17 20.64 21.14
3 26.17 24.16 7.69
4 26.17 21.70 17.09
5 26.17 22.31 14.76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Isolat Pc-2
Mencit
Ke-
AUC
Kontrol
Negatif
Nilai AUC
Isolat Pc-2 % PI
1 26,17 17,17 34,40
2 26,17 13,54 48,27
3 26,17 13,30 49,18
4 26,17 13,60 48,04
5 26,17 15,98 38,94
Lampiran 17. Uji Statistik
Data Statistik AUC Isolat PC-2 terhadap Kontrol Negatif dan Kontrol Biocream
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N
AUC Kontrol Negatif Karagenin 5 100,0% 0 0,0% 5
Kontrol Biocream 5 100,0% 0 0,0% 5
Isolat PC-2 5 100,0% 0 0,0% 5
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Total
Percent
AUC Kontrol Negatif Karagenin 100,0%
Kontrol Biocream 100,0%
Isolat PC-2 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Kontrol Negatif Karagenin Mean 26,1760 1,17730
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 22,9073
Upper Bound 29,4447
5% Trimmed Mean 26,2272
Median 27,5600
Variance 6,930
Std. Deviation 2,63251
Minimum 23,07
Maximum 28,36
Range 5,29
Interquartile Range 5,02
Skewness -,565 ,913
Kurtosis -3,140 2,000
Kontrol Biocream Mean 29,4120 1,11651
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 26,3121
Upper Bound 32,5119
5% Trimmed Mean 29,4556
Median 29,1700
Variance 6,233
Std. Deviation 2,49660
Minimum 26,15
Maximum 31,89
Range 5,74
Interquartile Range 4,82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Skewness -,203 ,913
Kurtosis -1,834 2,000
Isolat PC-2 Mean 14,7180 ,78273
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 12,5448
Upper Bound 16,8912
5% Trimmed Mean 14,6606
Median 13,6000
Variance 3,063
Std. Deviation 1,75023
Minimum 13,30
Maximum 17,17
Range 3,87
Interquartile Range 3,16
Skewness ,845 ,913
Kurtosis -1,844 2,000
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df
AUC Kontrol Negatif Karagenin ,300 5 ,159 ,784 5
Kontrol Biocream ,238 5 ,200* ,906 5
Isolat PC-2 ,339 5 ,062 ,815 5
Tests of Normality
Kelompok Shapiro-Wilka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sig.
AUC Kontrol Negatif Karagenin ,060
Kontrol Biocream ,447
Isolat PC-2 ,108
Test of Homogeneity of Variances
AUC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Levene Statistic Df1 Df2 Sig.
1,177 2 12 ,342
ANOVA
AUC
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 596,118 2 298,059 55,106 ,000
Within Groups 64,906 12 5,409
Total 661,024 14
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
Kontrol Negatif Karagenin Kontrol Biocream -3,23600 1,47089 ,131
Isolat PC-2 11,45800* 1,47089 ,000
Kontrol Biocream Kontrol Negatif Karagenin 3,23600 1,47089 ,131
Isolat PC-2 14,69400* 1,47089 ,000
Isolat PC-2 Kontrol Negatif Karagenin -11,45800* 1,47089 ,000
Kontrol Biocream -14,69400* 1,47089 ,000
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(I) Kelompok (J) Kelompok
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol Negatif Karagenin Kontrol Biocream -7,3362 ,8642
Isolat PC-2 7,3578 15,5582
Kontrol Biocream Kontrol Negatif Karagenin -,8642 7,3362
Isolat PC-2 10,5938 18,7942
Isolat PC-2 Kontrol Negatif Karagenin -15,5582 -7,3578
Kontrol Biocream -18,7942 -10,5938
Homogeneous Subsets
AUC
Scheffea
Kelompok N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Isolat PC-2 5 14,7180
Kontrol Negatif Karagenin 5 26,1760
Kontrol Biocream 5 29,4120
Sig. 1,000 ,131
Data Statistik AUC Isolat PC-2 terhadap Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih merah 100
µg/ml
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
AUC Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml 5 100,0% 0 0,0% 5
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml 5 100,0% 0 0,0% 5
Isolat PC 2 5 100,0% 0 0,0% 5
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Total
Percent
AUC Ekstrak Metanol PC 100 mikrogram/ml 100,0%
Fraksi dari Ekstrak Metanol PC 100 mikrogram/ml 100,0%
Isolat PC 2 100,0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml
Mean 15,6520 1,12357
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 12,5325
Upper Bound 18,7715
5% Trimmed Mean 15,6622
Median 16,7900
Variance 6,312
Std. Deviation 2,51238
Minimum 12,66
Maximum 18,46
Range 5,80
Interquartile Range 4,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Skewness -,339 ,913
Kurtosis -2,498 2,000
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml
Mean 21,7620 ,72174
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 19,7581
Upper Bound 23,7659
5% Trimmed Mean 21,7267
Median 21,7000
Variance 2,605
Std. Deviation 1,61385
Minimum 20,00
Maximum 24,16
Range 4,16
Interquartile Range 2,91
Skewness ,701 ,913
Kurtosis ,178 2,000
Isolat PC 2 Mean 14,7180 ,78273
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 12,5448
Upper Bound 16,8912
5% Trimmed Mean 14,6606
Median 13,6000
Variance 3,063
Std. Deviation 1,75023
Minimum 13,30
Maximum 17,17
Range 3,87
Interquartile Range 3,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Skewness ,845 ,913
Kurtosis -1,844 2,000
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df
AUC Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml ,275 5 ,200
* ,888 5
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml ,167 5 ,200
* ,963 5
Isolat PC 2 ,339 5 ,062 ,815 5
Tests of Normality
Kelompok
Shapiro-Wilka
Sig.
AUC Ekstrak Metanol PC 100 mikrogram/ml ,349
Fraksi dari Ekstrak Metanol PC 100 mikrogram/ml ,831
Isolat PC 2 ,108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Oneway
Notes
Output Created 17-NOV-2016 09:35:25
Comments
Input Data C:\Users\my asus\Documents\Data
Statistik Isolat PC-2.sav
Active Dataset Dataset1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based
on cases with no missing data for any
variable in the analysis.
Syntax ONEWAY AUC BY Kelompok
/STATISTICS HOMOGENEITY
/MISSING ANALYSIS
/POSTHOC=SCHEFFE ALPHA(0.05).
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,96
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic Df1 Df2 Sig.
1,830 2 12 ,203
ANOVA
AUC
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 146,371 2 73,185 18,327 ,000
Within Groups 47,920 12 3,993
Total 194,290 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml -6,11000
* 1,26385 ,002
Isolat PC 2 ,93400 1,26385 ,766
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml
Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml 6,11000
* 1,26385 ,002
Isolat PC 2 7,04400* 1,26385 ,000
Isolat PC 2 Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml -,93400 1,26385 ,766
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml -7,04400
* 1,26385 ,000
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml
Fraksi dari Ekstrak Metanol PC
100 mikrogram/ml -9,6331 -2,5869
Isolat PC 2 -2,5891 4,4571
Fraksi dari Ekstrak Metanol PC
100 mikrogram/ml
Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml 2,5869 9,6331
Isolat PC 2 3,5209 10,5671
Isolat PC 2 Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml -4,4571 2,5891
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Fraksi dari Ekstrak Metanol PC
100 mikrogram/ml -10,5671 -3,5209
Homogeneous Subsets
AUC
Scheffea
Kelompok N
Subset for alpha = 0.05
1 2
Isolat PC 2 5 14,7180
Ekstrak Metanol PC 100
mikrogram/ml 5 15,6520
Fraksi dari Ekstrak Metanol
PC 100 mikrogram/ml 5 21,7620
Sig. ,766 1,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Biografi Penulis
Penulis skripsi yang berjudul Uji Aktivitas Antiinflamasi
Topikal Isolat Pc-2 Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah
(Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Pada Mencit Diinduksi
Karagenin merupakan anak kedua dari dua bersaudara
pasangan Dominikus Saka Kerans dan Maria Lenny Sogen
yang lahir di Kupang pada tanggal 15 Agusutus 1995
dengan nama lengkap Eugenia Clarisa Giastini Kerans.
Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu TK St. Maria
Goretti Kupan (1999-2001), SDK Don Bosco 1 Kupang
(2001-2007), SMPK St.Theresia Kupang (2007-2010),
SMAK Giovanni Kupang (2010-2013). Penulis kemudian
melanjutkan kuliah di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Fakultas Farmasi
pada tahun 2013. Semasa berkuliah penulis cukup aktif di kegiatan kampus seperti
mengikuti kepanitiaan Donor Darah Jalinan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) pada
tahun 2014 menjadi seksi Dana dan Usaha (DDU), kepanitian Seminar Nasional
Interprofessional Health Care pada tahun 2014 menjadi seksi DDU, kepanitiaan Pelepasan
Wisuda pada tahun 2015 menjadi koordinator seksi DDU, mengikuti Unit Kegiatan
Fakultas (UKF) paduan suara fakultas Veronika periode 2014/2015, Tim Media Farmasi
pada tahun 2015 dan menjadi pengajar pada program USD Mengajar tahun 2016 melalui
tim GEMPITA (Generasi Muda Pintar dan Terampil). Salah satu prestasi yang pernah
diraih penulis ditingkat nasional yaitu Program Kreatifitas Mahasiswa bidang pengabdian
masyarakat dengan judul Gelitik Asmara (Gerakan Lingkungan Tanpa Jentik Sebagai
Upaya Pengatasan dan Pencegahan Demam Berdarah Bagi Anak Panti Asuhan Atap
Langit Yogyakarta) pada tahun 2016. Penulis juga pernah menjadi asisten dosen pada mata
kuliah praktikum farmakologi toksikologi pada tahun ajaran 2016 dan matakuliah
praktikum farmakognosi fitokimia pada tahun ajaran 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI