UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS...

118
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI DARI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG: JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe), BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe), TEMU KUNCI (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) dan TEMU PUTIH (Kaempfria rotunda L.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI ADRENALIN SKRIPSI NIDA AULIYA RAHMAH NIM: 11141020000080 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN SEPTEMBER / 2018

Transcript of UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS...

Page 1: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRINING AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI DARI

EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG: JAHE MERAH

(Zingiber officinale Roscoe), BANGLE (Zingiber

purpureum Roscoe), TEMU KUNCI (Boesenbergia

rotunda (L.) Mansf.) dan TEMU PUTIH (Kaempfria

rotunda L.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI

ADRENALIN

SKRIPSI

NIDA AULIYA RAHMAH

NIM: 11141020000080

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

SEPTEMBER / 2018

Page 2: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

i UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRINING AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI DARI

EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG: JAHE MERAH

(Zingiber officinale Roscoe), BANGLE (Zingiber

purpureum Roscoe), TEMU KUNCI (Boesenbergia

rotunda (L.) Mansf.) dan TEMU PUTIH (Kaempfria

rotunda L.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI

ADRENALIN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

NIDA AULIYA RAHMAH

NIM: 11141020000080

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

SEPTEMBER / 2018

Page 3: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

IJ.I\I-AMAN PERNYATAAN ORTSINALITAS

Skripsi ini actalah hasitr karya sendirt,

Sernua sumber baik yang dikutip lrraupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama

NIMTanda Tangan

TanggaJ

Nida Auliya Rahmah

I 1 141020000080

21 Septer"nber 2018

UIN SYARIF FIIDAYATULLAH JAKARTA

Page 4: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

Nama

NIM

Program Studi

Judul

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

: Nida Auliya Rahmah

: l).147020000080

: Farmasi

: Skrining Aktivitas Antihipertensi dari Ekstrak

Etanol 70% Rimpang: .Iahe merah (Zingiber

ofJicinole Roscoe), Bangle (Zingiber purpureum

Roscoe), Temu kunci (-Boesenbergicr rotundo (L.)

Mansf) dan Temu pfith (Kaempfria ronmda L.)

pada tikus yang diinduksi Adrenalin

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. Nurmeilis. M.Si.. AptNrP. 1 9740430200s0 l 2003

gII

Ismiarni Komala. Ph.D.. AptNIP. 1 9780630200604200t

Mengetahui,Ketua Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu KesehatanLIIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Nurmeilis. NI.Si.. AptNIP, 1 974043020050 1 2003

til UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 5: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama

NIM

Program Studi

Judul

Pembimbing I

Pembimbing II

Penguji I

Penguji II

Ditetapkan di

Tanggal

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

(FIKes) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

DEWAN PEMBIMBING DAN PENGUJI

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Nida Auliya Rahmah

tt141020000080

Fannasi

Skrining Aktivitas Antihiperlensi clari Ekstrak Etanol

70% Rirnpang: Jahe Merah (Zingiber officinale

Roscoe), Bangle (Zingibar purpureum Roscoe). Tetnu

Kunci (Bocsenbet'gia rotunda (L.) Manst./ clan Tetnlt

Putih (Kaemp.f ict rotwtdo L.) pada tikus yang

diinduksi ,\drenalin.

Dr. Nurmeilis M.Si., Apt.

Ismiarni Kotnala Ph.D., Apt.

Hendri Aldrat Ph.D., Apt"

Marvel M.Farm., Apt.

Jakarta

Jt SepWher zo,B

iv UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 6: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

v UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ABSTRAK

Nama : Nida Auliya Rahmah

NIM : 11141020000080

Program Studi : Farmasi

Judul : Skrining Aktivitas Antihipertensi dari Ekstrak Etanol 70%

Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

(Zingiber purpureum Roscoe), Temu kunci (Boesenbergia

rotunda (L.) Mansf.) dan Temu putih (Kaempfria rotunda

L.) pada tikus yang diinduksi Adrenalin

Hipertensi merupakan the silent killer disease dimana terjadi peningkatan tekanan

darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penyakit

yang memiliki komplikasi kardiovaskular ini yang sudah menyerang 25,8%

penduduk Indonesia. Famili Zingiberaceae termasuk didalamnya Jahe merah

(Zingiber officinale Roscoe), Bangle (Zingiber purpureum Roscoe), Temu kunci

(Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) dan Temu putih (Kaempfria rotunda L.)

mengandung banyak senyawa yang dapat mengobati hipertensi diantaranya

flavonoid dan polifenol. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas

antihipertensi dari ekstrak etanol 70% Z.officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan

B. rotunda. 35 ekor tikus jantan Sprague Dawley (150-250 g) dibagi dalam 1

kelompok normal dan 6 kelompok hipertensi (induksi adrenalin 1 mg/kgBB) yang

diberi perlakuan selama 7 hari. Kelompok hipertensi terdiri dari kontrol positif

(propanolol 8.2 mg/kgBB), kontrol negatif (tanpa perlakuan) dan 4 kelompok

ekstrak yang masing masing diberikan dosis yang sama yakni 500 mg/kgBB.

Pengukuran nilai tekanan darah sistolik, diastolik dan heart rate dilakukan selama

14 hari (H0, H7 dan H14) menggunakan instrumen CODA noninvasive blood

pressure system. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 500 mg/kg BB

ekstrak etanol 70% semua ekstrak uji mampu menurunkan nilai tekanan darah

sistolik secara bermakna (p≤0.05) dengan presentase penurunan tertinggi

ditunjukkan pada ekstrak Z. officinale (27.35%) . Sedangkan ekstrak etanol 70%

Z. officinale dan B. rotunda mampu menurunkan tekanan darah diastolik secara

bermakna dengan presentase penurunan tertinggi ditunjukkan pada ekstrak B.

rotunda (28.87%). Ekstrak etanol 70% Z. officinale , Z. purpureum dan K.

rotunda juga diketahui mampu menurunkan nilai heart rate secara bermakna

dengan presentase penurunan tertinggi ditunjukkan pada ekstrak K. rotunda

(36.80%).

Kata Kunci : Z. officinale, Z. purpureum, K. rotunda, B. rotunda, Antihipertensi,

Induksi Adrenalin

Page 7: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

vi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ABSTRACT

Name : Nida Auliya Rahmah

Departement : Pharmacy

Title : Screening of Antihypertensive Activity of Jahe merah

(Zingiber officinale Roscoe), Bangle (Zingiber purpureum

Roscoe), Temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.)

and Temu putih (Kaempfria rotunda L.) ethanolic extract in

adrenaline induced rat.

Hypertension or well known as a silent killer disease is defined as having

a systolic blood pressure of ≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg.

Hypertension plays a major player in the onset of cardiovascular disease and

affected more than 25,8% of indonesian people. Famili Zingiberaceae, including

Zingiber officinale Roscoe, Zingiber purpureum Roscoe, Boesenbergia rotunda

(L.) Mansf. and Kaempfria rotunda L. contains interesting coumpound that can

treating hypertension such as flavonoid and polifenol. This research was

undertaken to examine antihypertensive activity of Z. officinale, Z. purpureum, K.

rotunda and B. rotunda 70% ethanolic extract. Thirty five Sprague Dawley-

albino male rats (150-250 g) were divided into normotensive group (n=5) and 6

hypertensive group induce by 1 mg/kgbw adrenaline i.p for 7 days. Thus, six

hypertensive group were given treatment for 7 consecutive days, i.e untreated

group ( 1 mL aquadest) as a negative control, treated by propanolol 8.2 mg/kg bw

as a positive control, and 4 groups treated by each extract at similar dose 500

mg/kg bw. The evaluation of systolic, diastolic blood pressure and heart rate were

followed during 14 days (D0, D7, D14) using CODA noninvasive blood pressure

system. The result exhibited that at dose 500 mg/kg bw all the extracts reduce

sistolic blood pressure significantly (p≤0.05) with Z. officinale was the prior

(27,35%); Z. officinale and B. rotunda also reduced diastolic blood pressure

significantly (p≤0.05) with B. rotunda was the prior (28.87%); Z. officinale, Z.

purpureum and K. rotunda can also reduce heart rate significantly (p≤0.05) with

K. rotunda was the prior (36,80%)

Keyword: Z. officinale, Z. purpureum, K. Rotunda, B. rotunda, antihypertensive,

adrenaline induced rat

Page 8: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

vii UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT. atas segala

nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

Shalawat serta salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. yang membawa

petunjuk bagi umat manusia, semoga kelak kita mendapatkan syafa’at beliau.

Skripsi dengan Judul “Skrining Aktivitas Antihipertensi dari Ekstrak Etanol

70% Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle (Zingiber

purpureum Roscoe), Temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) dan Temu

putih (Kaempfria rotunda L.) pada tikus yang diinduksi Adrenalin” ini disusun

untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Program

Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian hingga penyusunan skripsi ini

akan terasa sangat sulit tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan dan doa dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Nurmeilis M.Si., Apt. selaku pembimbing pertama sekaligus Ketua

Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ismiarni

Komala Ph.D., Apt. selaku pembimbing kedua yang memiliki andil besar

dalam proses penelitian dan penyelesaian skripsi ini, semoga segala

bantuan dan bimbingan dari ibu mendapatkan imbalan yang lebih baik

dariNya.

3. Seluruh dosen Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh

pendidikan.

4. Kedua orang tua tercinta Ayah Nahari Muslih dan Ibu Siti Nurmila yang

senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun

materil serta doa yang tiada henti yang selalu menyertai langkah penulis.

Page 9: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

viii UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5. Adikku Nahla Fathiyya Mumtaz yang senyumnya selalu memberikan

semangat agar penulis segera menyelesaikan tugas akhirnya.

6. Sahabat Diana Mustika Ratu yang senantiasa menyemangati penulis dan

berjuang bersama dalam penelitian ini.

7. Maulana Ja’far Islami yang telah mendukung dan mendengarkan cerita

penulis selama penelitian.

8. Keluarga Animal House: Inez Latanza, Khoirunnisa’, Fauziah dan Ridho

Faiqyl Layaly yang telah banyak membantu, tertawa bersama dan

memotivasi selama penelitian berlangsung.

9. Sahabat Trio Al Muna tercinta : Ferani Nadyn Fatma dan Septa Rahmadini

yang selalu ada sebagai support system dimanapun dan kapanpun.

10. Sahabat yang selalu memiliki solusi andal, Nurjihan Fahira dan Ririn

Yuliana.

11. Teman teman Farmasi 2014 terutama kelas AC atas persaudaraan,

kebersamaan suka dan duka selama masa perkuliahan.

12. Para staf administrasi, karyawan dan laboran FIKes UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu selama kelancaran studi.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutka satu persatu yang telah banyak

membantu penulis dalam penelitian dan penulisan skripsi baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca

yang embangun diharapkan dapat menjadi penyempurna skripsi ini.

Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

memberikan sumbangan pengetahuan khususnya di Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pembaca pada

umumnya.

Ciputat, September 2018

Penulis

Nida Auliya Rahmah

Page 10: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

IIALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AICIIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai

Jakarta,

Nama

NIM

Program Studi

Fakultas

Jenis Karya

civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

saya yang bertanda targan dibawah ini,

Nida Auliya Rahmah

1 1 141020000080

Farmasi

Ilmu Kesehatan

Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsilkarya ilmiah saya

yang berjudul,

..SKRIIIING AKTT\,IITAS ANTIHIPERTENSI DARI EKSTRAK ETANOL

70% RIMPANG: JAIIE MERAH (Zingiber officinale Roscoe), BANGLE (Zingiber

purpureum Roscoe), TEMU KUNCI (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) dan TEMU

PUTIH (Kaempfria rotunda L.) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI ADRENALIN"

dipublikasikan ata.u ditampilkan di internet atau media lain, yaitu digital library

perpustakaan akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kepentingan akademik sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan

sebenar-benatrya

Jakarta, 21 September 20 I 8

menyatakan,

(Nida Auliya Rahmah)

Yang

ix UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 11: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

x UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i

Halaman Pernyataan Orisinalitas ................................................................. ii

Halaman Persetujuan Pembimbing .............................................................. iii

Halaman Pengesahan Skripsi ........................................................................ iv

Abstrak ............................................................................................................ v

Kata Pengantar ..............................................................................................vii

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ................................................ ix

Daftar Isi ......................................................................................................... x

Daftar Gambar ..............................................................................................xii

Daftar Tabel ...................................................................................................xii

Daftar Lampiran ........................................................................................... xiv

BAB I Pendahuluan ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3. Tujuan penelitian ................................................................................... 3

1.4. Hipotesis ................................................................................................ 4

1.5. Manfaat penelitian ................................................................................. 4

BAB II Tinjauan pustaka ............................................................................... 5

2.1. Famili Zingiberaceae ............................................................................. 5

2.1.1. Jahe merah(Zingiber officinale Roscoe) ................................................. 6

2.1.2. Bangle (Zingiber purpureum) ................................................................ 8

2.1.3. Temu kunci (Boesenbergia rotunda) .................................................... 10

2.1.4. Temu putih (Kaempfria rotunda) .......................................................... 12

2.2. Hipertensi ............................................................................................. 13

2.2.1. Definisi Hipertensi ............................................................................... 13

2.2.2. Etiologi Hipertensi ............................................................................... 14

2.2.3. Patofisiologi Hipertensi ........................................................................ 14

2.2.4. Pengobatan Hipertensi .......................................................................... 17

2.2.5. Propanolol ............................................................................................ 20

Page 12: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

xi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.3. Peran Herbal pada Pengobatan Hipertensi............................................. 20

2.4. Ekstraksi............................................................................................... 23

2.5. Model Hewan Hipertensi ...................................................................... 24

2.6. Adrenalin ............................................................................................. 27

2.7. Metode Pengukuran Tekanan Darah pada Tikus ................................... 29

2.8. Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley ............. 31

BAB III Metode Penelitian ............................................................................ 33

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 33

3.2. Alat dan Bahan ..................................................................................... 33

3.3. Rancangan Penelitian ........................................................................... 34

3.4. Variabel Penelitian ............................................................................... 35

3.5. Besar Sampel ........................................................................................ 36

3.6. Langkah Kerja ...................................................................................... 36

3.6.1 Penyiapan Simplisia dan Ekstrak ......................................................... 36

3.6.2 Skrining Fitokimia Ekstrak ................................................................... 37

3.6.3 Aklimatisasi Hewan Uji........................................................................ 38

3.6.4 Penyiapan Bahan Uji invivo Antihipertensi ........................................... 39

3.6.5 Pemberian Perlakuan pada Hewan Uji .................................................. 39

3.7 Analisis Data ........................................................................................ 40

BAB IV Hasil dan Pembahasan..................................................................... 41

4.1 Hasil..................................................................................................... 41

4.1.1 Determinasi Tanaman ........................................................................... 41

4.1.2 Persen Rendemen Ekstrak .................................................................... 41

4.1.3 Skrining Fitokimia................................................................................ 41

4.1.4 Uji Aktivitas Antihipertensi secara invivo ............................................. 42

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 49

4.2.1 Penyiapan Ekstrak Uji .......................................................................... 49

4.2.2 Uji Aktivitas Antihipertensi .................................................................. 50

4.2.3 Pengaruh Pemberian Ekstrak Terhadap Parameter Uji .......................... 54

BAB V Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 58

Daftar Pustaka ............................................................................................... 59

Lampiran ....................................................................................................... 67

Page 13: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

xii UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR GAMBAR

2.1 Zingiber officinale Roscoe........................................................................... 6

2.2 Zingiber purpureum Roscoe ........................................................................ 8

2.3 Boesenbergia rotunda (L.) Mansf. ............................................................... 10

2.4 Kaempfria rotunda L. .................................................................................. 12

2.5 Struktur Kimia Propanolol........................................................................... 20

2.6 Sel Endotel Manusia ................................................................................... 22

2.7 Skema Peran Tumbuhan dalam penyembuhan patogenesis dari Hipertensi .. 22

2.8 Aktivitas Molekuler Adrenalin pada Sistem Saraf Simpatik ........................ 28

2.9 Struktur Kimia Adrenalin ............................................................................ 29

4.1 Kurva Tekanan Darah Sistolik hari ke-0,7 dan 14 ........................................ 43

4.2 Kurva Tekanan Darah Diastolik hari ke-0,7 dan 14 ..................................... 44

4.3 Kurva Denyut Jantung/ Heart Rate hari ke-0,7 dan 14 ................................. 46

4.4 Diagram Batang Presentase Penurunan Parameter Uji Antihipertensi .......... 48

Page 14: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

xiii UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR TABEL

2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Manusia ......................................................... 34

2.2 Data Biologis Tikus Putih ........................................................................ 32

3.1 Pembagian Kelompok dan Pemberian Dosis ............................................. 35

3.2 Jadwal Pengukuran Parameter Uji ............................................................ 40

4.1 Persen Rendemen Ekstrak ........................................................................ 41

4.2 Hasil Skrining Fitokimia .......................................................................... 41

4.3 Rerata Nilai Tekanan Darah Sistolik hari ke-0, 7 dan 14 ........................... 42

4.4 Rerata Nilai Tekanan Darah Diastolik hari ke-0, 7 dan 14 ........................ 44

4.5 Rerata Nilai Denyut Jantung (Heart Rate) hari ke-0, 7 dan 14 .................. 46

4.6 Presentase Penurunan Parameter Uji Antihipertensi.................................. 47

Page 15: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

xiv UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak ............................................................. 67

Lampiran 2. Surat Keputusan Lolos Kaji Etik Hewan Penelitian .................... 68

Lampiran 3. Hasil Determinasi Sampel Tumbuhan Uji ................................... 69

Lampiran 4. Surat Keterangan Hewan Uji ...................................................... 70

Lampiran 5. Surat Keterangan Lolos Kaji Etik Hewan Penelitian ................... 71

Lampiran 6. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak ................................................ 72

Lampiran 7. Konversi Dosis Hewan ............................................................... 78

Lampiran 8. Perhitungan Dosis Ekstrak.......................................................... 78

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian .............................................................. 80

Lampiran 10. Data Tekanan Darah Sistolik, Diastolik dan Heart Rate.............. 84

Lampiran 11. Hasil Analisa Data Tekanan Darah Sistolik ................................ 86

Lampiran 12. Hasil Analisa Data Tekanan Darah Diastolik .............................. 92

Lampiran 13. Hasil Analisa Data Denyut Jantung ............................................ 97

Page 16: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

1 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan

tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90

mmHg (Ismail, 2003). Hipertensi dikategorikan sebagai the silent killer

disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi

sebelum memeriksakan tekanan darahnya (Wahdah, 2011).

Menurut data WHO, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau

26,4% penduduk dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan

terus meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap

hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya berada di

negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata & Pratama, 2016). Data

Riskesdas di tahun 2013 menunjukkan bahwa secara nasional 25,8%

penduduk Indonesia mengidap hipertensi. Hal ini menunjukkan bila di tahun

2014 penduduk Indonesia adalah sebesar 252.124.458 jiwa, maka terdapat

65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi dan kemungkinan akan terus

bertambah setiap tahunnya (Pusdatin Kemenkes RI, 2014)

Apabila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang

memadai, peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka

panjang dapat menimbulkan komplikasi pada sistem kardiovaskular.

Hipertensi mencetuskan timbulnya plak aterosklerotik di arteri serebral dan

arteriol, yang dapat menyebabkan oklusi arteri, cedera iskemik dan stroke

sebagai komplikasi jangka panjang (Yonata & Pratama, 2016). Pengobatan

hipertensi dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular. Sejumlah

pedoman Internasional menunjukkan bahwa tekanan darah harus dikurangi

setidaknya dibawah 160/90 mmHg untuk meminimalisir resiko

kardiovaskular pada pasien hipertensi (Elsik dan Krum 2007).

Namun akhir akhir ini, obat obat yang biasa dipakai untuk menurunkan

tekanan darah memiliki sejumlah kekurangan. Propanolol merupakan obat

golongan beta blocker yang biasa dipakai oleh penderita hipertensi diketahui

Page 17: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

2

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

memiliki sejumlah efek samping seperti bradikardia, bronkospasme,

kelelahan, gangguan saluran cerna dan psoriasis (Aberg et al., 2009). Oleh

karena itu, perlu dicari obat yang berasal dari alam yang lebih poten namun

memiliki efek samping yang lebih sedikit. Indonesia sangat kaya akan

sumber daya nabati dan merupakan salah satu negara megabiodiversity

terbesar di dunia. Didalamnya terdapat gudang tumbuhan obat, sehingga

dunia menjuluki Indonesia sebagai live laboratory yang diharapkan mampu

menjawab tantangan pencarian obat baru (Wijayakusuma, 2007). Dalam

Islam pun, kitab suci kita yakni Al Qur’an memiliki ayat yang dapat menjadi

inspirasi dalam penelitian. Diantaranya tertera dalam surat Al-Insaan ayat 17

yang berbunyi:

”ويسقون فيها كانكأسا مزاجها زنجبيل “

“Di dalam surga itu mereka diberi segelas minuman yang campurannya

adalah jahe (Q.S Al Insaan :17).”`

Telah diketahui bahwa tanaman jahe jahean merupakan sekelompok

tanaman yang masuk ke dalam famili zingiberaceae. Tanaman Z. officinale,

Z. purpureum, K. rotunda dan B. rotunda merupakan bagian dari famili

zingiberaceae yang banyak tumbuh di Indonesia ini perlu diteliti lebih lanjut

manfaatnya, termasuk didalamnya manfaat dalam pengobatan hipertensi.

Pada penelitian sebelumnya, hipertensi kerap kali dikaitkan dengan

stress oksidatif karena lemahnya efek protektif dari antioksidan tubuh

(James et al., 2014) (Sulastri & Liputo, 2011). Peningkatan stres oksidatif

dapat menyebabkan penurunan bioavailabilitas nitric oxide (NO) sehingga

hipertensi dapat terjadi (Touyz, 2004). Tumbuhan dari famili zingiberaceae

seperti Z. officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B. rotunda diketahui

memiliki banyak aktivitas sebagai antioksidan. Z. officinale diketahui

memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi diantaranya dalam uji 1,1-

diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging actity dan aktivitas

inhibisi oksidasi metil linoleat dengan metode oil stability index (OSI)

(Masuda, et al., 2004). Z. purpureum juga diketahui memiliki aktivitas

antioksidan yang tinggi (Chirangini et al, 2004 dan Habsah et al., 2000).

Page 18: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

3

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ekstrak kloroform K. rotunda juga ditemukan memiliki aktivitas antioksidan

berdasarkan metode Folin Cholceau (Sundari, 2013). Aktivitas anti oksidan

juga ditunjukkan oleh rimpang B. rotunda (Kim et al, 2013 dan Cahyadi et

al, 2014). Rimpang-rimpang tersebut juga diketahui memiliki kandungan

flavonoid yang mampu mengobati hipertensi. Flavonoid mampu berdifusi

secara langsung dan mensintesa NO dalam endotel dan otot polos

selanjutnya merangsang guanylate cyclase untuk membentuk cGMP

sehingga terjadi vasodilatasi (McNeill et al, 2006).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi potensi tumbuhan

herbal dari famili Zingiberaceae yang belum banyak diteliti seperti Z.

officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B. rotunda dengan tujuan menguji

aktivitas antihipertensinya. Disebabkan keberadaan rimpang temu–temuan

di Indonesia melimpah, memiliki harga yang murah dan bukti-bukti ilmiah

tentang ekstrak etanol temu-temu ini sebagai antihipertensi secara invivo

dengan metode non invasive menggunakan tikus galur Sprague Dawley

dengan induksi adrenalin belum pernah ditemukan, maka penulis ingin

mengetahui aktivitas antihipertensi tanaman-tanaman tersebut secara in vivo

dengan metode non invasive.

Pengujian hipertensi pada hewan dapat diinduksi dengan berbagai

cara, salah satunya adalah dengan pemberian adrenalin (Hoffman, 2012).

Hal ini dikarenakan adrenalin dapat mengaktivasi reseptor adrenergik,

mengaktivasi kanal ion Ca2+, mengaktivasi sistem renin-angiotensin-

aldosteron dan memiliki efek konotropik positif yang berhubungan dengan

peningkatan curah jantung dan tahanan tepiyang dapat menyebabkan

hipertensi pada hewan uji dengan waktu yang relatif singkat (Gerich, 1976).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diperoleh rumusan masalah apakah

ekstrak etanol 70% Z. officinale, Z.purpureum, B. rotunda dan K. rotunda

dapat menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi yang diinduksi

adrenalin?

Page 19: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

4

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menskrining pemberian ekstrak etanol

70% rimpang Z. officinale, Z. purpureum, B. rotunda dan K. rotunda

terhadap penurunan tekanan darah pada tikus hipertensi yang diinduksi

adrenalin.

1.4 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa ekstrak etanol 70%

rimpang Z. officinale, Z.purpureum, B. rotunda dan K. rotunda dapat

menurunkan tekanan darah pada tikus putih galur Sprague Dawley yang

diinduksi adrenalin.

1.5 Manfaat Penelitian

Memberikan informasi pada masyarakat luas mengenai khasiat rimpang Z.

officinale, Z.purpureum, B. rotunda dan K. rotunda dapat berpotensi

sebagai terapi komplementer antihipertensi serta dapat menjadi acuan bagi

penelitian selanjutnya.

Page 20: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

5 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Famili Zingiberaceae

Nama Zingiber kemungkinan berasal dari bahasa Arab “zanjabil”

yang dalam bahasa sansekerta “singabera” dalam bahasa Yunani menjadi

“zingiberi” dan ini dilatinkan menjadi “zingiber”. Secara botani, Zingiber

menjadi penunjuk nama untuk semua famili jahe-jahean (Zingiberaceae)

(Larsen et al., 1999). Taksonomi tumbuhan dari famili zingiberaceae adalah

sebagai berikut (Joy,1998) :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Stamicinales

Famili : Zingiberaceae

Famili Zingiberaceae terdiri dari kelompok besar tanaman obat

rhizomatous yang ditandai dengan adanya minyak atsiri, oleoresin dan

terpenoid. Berbagai tanaman milik keluarga Zingiberaceae dimanfaatkan

sebagai tanaman hias, obat-obatan atau makanan (sayuran atau rempah-

rempah), Rimpang famili Zingiberaceae banyak digunakan dalam asupan

makanan dan juga dalam sistem pengobatan tradisional. Banyak ditemukan

komponen komponen dengan aktivitas fisiologis yang beragam seperti

antimikrobial, antiarthritis, antioksidan, antikanker, antiinflamasi,

kardioprotektif, anti diabetes, anti-HIV dan neuroprotektif telah berada di

minyak esensial tanaman Zingiberaceous (Joy, 1998). Genus yang diketahui

memiliki banyak aktifitas kardioprotektif diantaranya adalah Alpini,

Amomum, Curcuma, Hedycium, Kaempferia dan Zingiber (Konickal, et al.,

2013).

Page 21: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

6

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.1.1 Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe)

(a) (b)

Gambar 2.1 Zingiber officinale Roscoe (a) Rimpang segar (b) Rajangan

(sumber: dokumentasi pribadi)

2.1.1.1 Determinasi Tumbuhan

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Zingiber

Jenis :Zingiber officinale Roscoe

(Tjitrosoepomo, 1994)

2.1.1.2 Nama Daerah

Tanaman jahe memiliki beberapa sebutan,antara lain gember

(Aceh), halia (Gayo), goraka (Manado), halia, sipadas (Minangkabau),

lai (Sunda), jahe (Jawa) jae (Madura), lia (Gorontalo) ,gisoro (Ternate).

(Heyne, 1987)

2.1.1.3 Morfologi Tanaman

Z. officinale adalah tumbuhan tahunan dengan tinggi 50-100 cm,

Tumbuhan ini memiliki rimpang tebal berwarna coklat kemerahan.

Daunnya sempit berbentuk lanset dengan panjang 5-25 cm dan lebar 8-

20 mm. Ujung daunnya runcing, pangkal tumpul dan bertepi rata. Bunga

majemuk dengan bentuk bulat telu, muncul dari rimpang, dengan

Page 22: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

7

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

panjang tangkai 10-25 cm dan terdapat daun kecil pada dasar bunga.

Mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, berwarna ungu tua

dengan bercak krem-kuning. Kelopak bunga kecil, berbentuk tabung dan

begerigi tiga (Ross,1999).

2.1.1.4 Aktivitas Farmakologi dan Kandungan kimia

Z. officinale memiliki kandungan minyak atsiri yang terdiri atas

senyawa-senyawa sesquiterpen, gingerol, zingiberen, zingeron,

oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal,

felandren, vitamin A, B, dan C serta senyawa flavonoid dan polifenol.

Substansi-substansi fenolitik berperan pada pembentukan rasa yang

pedas, tajam dan sensasi menyengat. (Duke, 2000). Z. officinale juga

diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi diantaranya dalam

uji 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging actity dan

aktivitas inhibisi oksidasi metil linoleat dengan metode oil stability index

(OSI) (Masuda, et al., 2004). Rimpang Z. officinale kepada tikus secara

intraperitonial memberikan nilai LD50 1551±75 mg/kg (Ojewole, 2006).

Penelitian Jagetia et al di tahun 2004 juga menyebutkan bahwa ekstrak

air dari Z. officinale tidak menunjukan adanya gejala tokisisitas hingga

dosis 1500 mg/kgBB tikus.

Pada pengujian antihipertensi, Penelitian Mohan 2007

menyatakan bahwa ekstrak petroleum eter Z. officinale memiliki

aktivitas antihipertensi secara in vivo pada tikus hipertensi yang

diinduksi garam DOCA selama 5 minggu (Mohan, 2007). [6]-gingerol

and [6]-shogaol diketahui menurunkan tekanan darah sistemik pada tikus

yang telah dianastesi dengan dosis 10-100 ug/kg dan dapat menimbulkan

bradikardia ketika diberikan secara intravena (Suekawa et al., 1984;

Suekawa et al., 1986). Ekstrak metanol 70% dari Z. officinale

menginduksi penurunan dose dependent tekanan darah arteri pada tikus

yang telah dianastesi. Efek ini kemungkinan di mediasi sistem kanal ion

kalsium (Ghayur & Gilani, 2005).

Page 23: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

8

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.1.2 Bangle (Zingiber purpureum Roscoe)

(a) (b)

Gambar 2.2 Zingiber purpureum Roscoe (a) Rimpang segar (b) Rajangan

(sumber: dokumentasi pribadi)

2.1.2.1 Determinasi Tumbuhan

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber montanum Syn. Zingiber purpureum Roscoe

(Tjitrosoepomo, 1994)

2.1.2.2 Nama Daerah

Panglai (Sunda), bengle (Jawa), pandiyang (Madura), manglai

(Sulawesi), bale (Makasar), bangalai (Kalimantan), mungle (Aceh),

banglai (Palembang), bunglai, bangle, kunit bolai (Melayu), benggele

(Bali), unin pakei (Ambon) (Syukur et al., 2001).

2.1.2.3 Morfologi Tanaman

Tanaman bangle (Z. purpureum) mempunyai bentuk batang yang

tegak, berwarna hijau setinggi 1,5 hingga 2 meter. Daun Z. purpureum

.tunggal dengan pangkal tumpul, ujung runcing, berbentuk lonjong,

berbulu panjang, panjang dain 23-25 cm dan lebar 20-25 cm. Bangle

Page 24: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

9

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

memiliki bentuk bunga telur yang majemuk, keluar dari ujung batang

dan bentuknya seperti tanda (Herman & Syukur, 2002).

Z. purpureum mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging,

bentuknya hampir bundar sampai lonjong atau tidak beraturan dengan

tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang

dengan parut daun dan berwarna coklat mudah kekuningan.

2.1.2.4 Aktivitas Farmakologi dan Kandungan kimia

Rimpang Z. purpureum sering digunakan sebagai bahan obat-

obatan oleh masyarakat antara lain obat cacing (Gunarti dan Mayangsari,

2000), sakit kuning (Suparto et al., 2000), juga obat demam, sakit

kepala, batuk berdahak, nyeri perut/masuk angin, sembelit, reumatik,

ramuan jamu untuk wanita setelah melahirkan, jamu susut perut

(Wijayakusuma et al., 1996). Pada penelitian Pudjiastuti di tahun 2004,

Uji LD50 infus rimpang Z. purpureum diketahui memiliki nilai dosis

31,56 (24,96-39,87) mg/10gBB terhadap mencit .

Berdasarkan hasil penelitian ekstrak rimpang Z. purpureum

memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, laksatif, inhibitor

lipase pankreas dan melindungi sel dari kerusakan akibat stress oksidatif

oleh H2O2 (Nuratmi et al., 2005; Iswantini et al, 2011; Marliani, 2012).

Aktivitas antioksidan Rimpang Z. purpureum dengan metode DPPH juga

menunjukkan hasil yang positif (Buain, 2009). Rimpang Z. purpureum

diketahui mengandung saponin, flavonoid, minyak atsiri, tanin, steroid,

triterpenoid, antioksidan dan senyawa fenolik (Depkes RI, 2001;

Chanwitheesuk et al., 2005; Iswantini dkk., 2011).

Page 25: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

10

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.1.3 Temu kunci (Boesenbergia rotunda L. Mansf)

(a) (b)

Gambar 2.3 Boesenbergia Rotunda (a) Rimpang segar (b) Rajangan

(sumber: dokumentasi pribadi)

2.1.3.1 Determinasi Tumbuhan

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Genus : Boesenbergia

Spesies : Boesenbergia rotunda (L.) Mansf

(Tjitrosoepomo,1988)

2.1.3.2 Nama Daerah

temu kunci (Melayu, Sunda), tamu kunci (Minangkabau), koncih

(Sumatera), konce (Madura), dumu kunci (Bima), konsih atau kangean

(Ambon), tamputi (Ternate) dan temu kondi (Bugis) (Rukmana, 2008).

2.1.3.3 Morfologi Tanaman

B. rotunda termasuk tanaman terna dengan ketinggian mencapai

13,5 cm. Daun tanaman berwarna hijau, helaian daun tegak, berbentuk

lanset dengan ujung daun lancip dan berukuran panjang 21,4 cm dan

lebar 10,1 cm. Pelepah daun berwarna merah. Jumlah daun sekitar lima

helai setiap pohon.

Kelopak bunga berwarna ungu dengan ujung bagian atas berwarna

merah. Bunga muncul dari ketiak daun, pada bagian atas berwarna ungu

sedangkan pada bagian bawah berwarna putih. Rimpang berbentuk bulat

Page 26: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

11

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

dikelilingi oleh anak-anak rimpang yang berbentuk agak memanjang

dengan ujung gemuk. Kulit rimpang berwarna putih kotor, sedangkan

daging berwarna kuning muda, berasa enak dan berbau harum.

Kedalaman rimpang mencapai 4,5 cm dan panjang akar 19,8 cm.

Ketebalan rimpang muda 0,76 cm dan ketebalan rimpang tua 1,73 cm.

Jumlah rimpang muda 0,76 cm dan ketebalan rimpang tua 1,73 cm.

Jumlah rimpang muda setiap rumpun sekitar dua belas sedangkan

rimpang tau sekitar sembilan (Rukmana, 2008).

2.1.3.4 Aktivitas Farmakologi dan Kandungan Kimia

Bagi berbagai kelompok masyarakat B. rotunda dimanfaatkan

sebagai obat tradisional antara lain obat afrodisiak, mengatasi ganguan

kolik (Taweechaisupapong et al., 2010), juga dipakai sebagai campuran

minuman tonik bagi ibu pasca melahirkan (Silalahi, 2017). Dari berbagai

laporan ilmiah ternyata B. rotunda dapat digunakan sebagai antitumor

(Murakami et al., 1993), anti-inflammatori (Pathong et al., 1989; Yun et

al., 2003: Kato et al. 2013; Kim et al. 2013), anti oksidatif (Kim et al.

2013; Yun et al., 2003; Cahyadi et al., 2014), analgesik, antipiretik

(Pathong et al., 1989) dan anti obesitas (Kim et al., 2013; Kim et al.,

2011). Selain terbukti digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit

pemberian ekstrak dari B. rotunda ternyata mengahambat pertumbuhan

fungi, khamir (Jantan et al, 2003 dan Chahyadi et al., 2014). Pada

pemberian ekstrak B. rotunda, semua hewan hidup dan tidak

menunjukkan tanda-tanda toksisitas bahkan pada dosis tertinggi yang

digunakan 5 g/kg (Mahmood et al, 2010).

Senyawa bioaktif yang terdapat dalam B. rotunda adalah

flavonoid (chalcones, flavanones, dan flavones) dan minyak atsiri

(terpinene, geraniol, camphor, αocimene, 1,8-cineole, myrcene, borneol,

camphene, methyl cinnamate, terpineol, geranial, and neral) (Silalahi et

al, 2017). Flavonoid lain juga terdapat pada B. rotunda diantaranya

adalah boesenbergin, cardamonin, pinostrobin (Jaipetch et al., 1982).

Page 27: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

12

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.1.4 Temu putih (Kaempfria rotunda L.)

Gambar 2.4 Kaempfria rotunda (a) Rimpang segar (b) Rajangan

(sumber: dokumentasi pribadi)

2.1.4.1 Determinasi Tumbuhan

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Genus : Kaempfria

Spesies : Kaempfria rotunda L.

(Tjitrosoepomo, 1994)

2.1.4.2 Nama Daerah

Kunyit putih memiliki nama daerah kunci pepet, temu rapet, ardong

(Jawa), kunir putih (Sunda), konce pet (Madura), temu putri, temu rapet

(Melayu).

2.1.4.3 Morfologi Tanaman

K. rotunda merupakan tanaman semak yang tumbuh semusim

dan memiliki tinggi 30-70 cm. Batangnya berpelepah, lunak, membentuk

rimpang, dan berwarna hitam keabu-abuan. Daunnya tunggal, lanset,

ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata, ibu tulang daun menonjol,

panjang 70 cm, berwarna hijau muda. Bunganya majemuk, berbentuk

tabung, kelopak lanset, memiliki panjang 4-8 cm, lebar 2-3,5 cm,

mahkota panjang 10-19 cm, benang sari dan putik kecil, berwarna putih.

Page 28: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

13

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ciri-ciri spesifik K. rotunda adalah helaian daunnya berwarna hijau

muda sampai hijau tua. Kulit rimpang berwarna putih saat masih segar

dan menjadi kuning kecoklatan setelah kering. Daging rimpang

berwarna kuning muda dengan aroma harum seperti buah Mangga

(Karyasari, 2011).

2.1.4.4 Aktivitas Farmakologi dan Kandungan kimia

Rimpang K. rotunda diketahui memiliki sifat hemostatis

(menghentikan pendarahan), menambah nafsu makan, analgesik,

antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka (Yellian, 2011). K.

rotunda juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antielastase

(Desmiaty et al, 2018). Ekstrak kloroform K. rotunda juga ditemukan

memiliki aktivitas antioksidan berdasarkan metode Folin Cholceau

(Sundari, 2013). Pengujian secara invitro menunjukkan K. rotunda dapat

meningkatkan jumlah limfosit, antibodi spesifik dan dapat membunuh

sel kanker (Dalimarta, 2003). Uji Toksisitas akut oral dari ekstrak K.

Rotunda serta fraksinya dilakukan pada dosis uji tunggal 2000 mg/kg p.o

dan tidak menunjukkan adanya tanda tanda toksisitas selama penelitian

(Sini et al, 2014).

Kandungan kimia yang terdapat di dalam temu putih antara lain

saponin, polifenol, curcumin, flavonoid, crotepoksida, kalkon, quersetin,

flavonol, B-sitosterol, stigmosterol asam protoprotekuat 2-norbornane,

3-methylene, caryophylene oxide, cyclopentane acetaldehyde,

caryophylene dan cinnamyltiglate (Pai, 1970).

2.2 Hipertensi

2.2.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah kenaikan tekanan arterial di atas nilai relatif

normal. Tekanan darah diatas nilai 140/90 mmHg dikatakan tekanan

darah tinggi (hipertensi), pengukuran tekanan darah didasarkan pada

pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik. Klasifikasi tekanan

darah manusia dewasa, menurut The Seventh Joint Committee of

Page 29: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

14

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Prevention and Treatment of High Blood Pressure dapat dilihat pada

tabel 2.1

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Manusia Dewasa Pada JNC 7

Klasifikasi Tekanan

Darah

TDS

(mmHg)

TDD

(mmHg)

Normal <120 <80

Pre Hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi Stadium 1 140-159 90-99

Hipertensi Stadium 2 >160 >100

2.2.2 Etiologi Hipertensi

Berdasarkan etiologinya, hipertensi dibagi atas hipertensi esensial

dan hipertensi sekunder (Hadiyanto, 2009).

a. Hipertensi esensial, juga disebut hipertensi primer atau idiopatik,

adalah hipertensi yang tidak jelas penyebabnya. Lebih dari 90%

kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini. Penyebab

hipertensi esensial adalah multifaktor yang terdiri dari faktor

lingkungan dan genetik. Faktor genetik ini dapat berupa

sensitivitas terhadap garam natrium, kepekaan terhadap stress,

peningkatan terhadap vasokonstriktor dan resistensi insulin. Paling

sedikit ada tiga faktor lingkungan pemicu hipertensi, yaitu makan

garam (natrium) berlebih, stres dan obesitas.

b. Hipertensi sekunder, prevalensinya hanya 5-8% dari seluruh

penderita hipertensi. Hipertensi sekunder dapat disebabkan karena

penyakit ginjal (hipertensi endokrin), obat dan penyakit lain.

2.2.3 Patofisiologi Hipertensi

Hipertensi ditandai dengan adanya gangguan arteri di jaringan vaskular,

seperti arteri saluran besar (seperti aorta), arteri kecil (150–400μm), dan

mikrosirkulasi (arteriol dan kapiler). Hipertensi juga terjadi dikarenakan

adanya peningkatan sensitivitas terhadap radikal bebas karena disregulasi

pada sintase nitrit oksida endotel (eNOS) dan pro-oksidan enzim,

peningkatan kadar kalsium basal dan permeabilitas kalsium

Page 30: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

15

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

transmembran yang terlalu aktif melalui saluran kalsium, dan atau adanya

proliferasi otot polos vaskular sel (VSMC) menyebabkan peningkatan

vasokonstriksi sehingga terjadi hipertensi.

a. Proliferasi sel otot polos vaskular (VSMC)

Proliferasi otot polos vaskular berkontribusi dalam peningkatan tahanan

tepi dengan cara menurunkan diameter arteri (Oparil et al, 2013). Proses

proliferasi ini terjadi karena adanya faktor faktor pendorong yang

membuat sel terus menerus berada pada fase G1 dalam jangka waktu yang

lama sehingga terjadi pembelahan sel abnormal pada pembuluh darah dan

mempersempit diameter pembuluh darah tersebut. Faktor pendukung

tersebut antara lain thrombin, IL-6, endotelin-1, platelet derived growth

factor, fibroblast growth factor dan termasuk juga Angiotensin II.

Sedangkan substansi yang dapat menginhibisi proliferasi ini adalah nitrit

oksida dan vasodilator lainnya seperti guanosine monophospate (cGMP)

dan adenosine monophospate yang teraktivasi protein kinase (Song dan

Zou, 2012)

b. Sel Endotelial

Endotelial berfungsi mengatur regulasi dan memelihara berbagai

macam reseptor permukaan sel yang menginduksi pelepasan substansi

vasoaktif untuk meregulasi vascular tone dan proliferasi sel otot polos.

Ketidakseimbangan antara substansi vasodilator dan vasokonstriktor

disebabkan oleh peningkatan kadar radikal bebas atau reactive oxygen

species (ROS) dalam tubuh yang akhirnya memicu kerusakan endotelial

dan terjadi hipertensi (Silva et al, 2012).

c. Mekanisme Persinyalan Molekuler

Hipertensi kerap dikaitkan dengan ketidakseimbangan persinyalan

molekuler. Untungnya, beragam tanaman dan ekstrak herbal dengan

metabolit sekundernya dapat memodulasi signalling cascades terlibat

dalam fisiologi sistem kardiovaskular. Persinyalan molekuler tersebut

antara lain:

Page 31: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

16

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Reactive Oxygen Species (ROS)

ROS atau yang dikenal sebagai radikal bebas seperti anion

superoksida dan ion hidroksil memainkan peran utama dalam

meningkatan stres oksidatif yang menjadi penyebab primer

terjadinya hipertensi dan stres patologis lainnya seperti

aterosklerosis dan komplikasi vaskular lainnya. ROS diproduksi

oleh NADPH oksidase dan reaksi enzimatik laindidalam

mitokondria sel dimana proses ini dapat diinhibisi oleh senyawa

senyawa antioksida (Anwar et al, 2016).

Nitrogen Oksida (NO)

Nitrogen oksida diproduksi dari L-arginin oleh nitric oxide

synthase yang salah satunya terdapat pada sel endotelial di

pembuluh darah. Oleh karena itu, keberadaan nitrogen oksida ini

menjadi indikatoor pengenal kesehatan fungsi sel endotelial

dikarenakan NO memiliki potensi vasodilator dengan cara

menginhibisi proliferasi sel otot vaskular ataupun mencegah

agregasi platelet oleh tromboksan (Francis et al, 2010).

Angiotensin II

Angiotensin II memediasi hipertensi dengan cara

meningkatkan retensi air dan natrium serta meningatkan

vasokonstriksi dengan cara mengikat reseptor AT1 yang akan

memicu proliferasi sel otot polos vaskular (Savoia et al, 2011).

Penghambatan terhadap AT1 ini dapat meningkatkan fungsi

endotelial dan menurunkan tekanan darah.

Nuclear Factor Kappa B

NF Kappa B merupakan faktor transkripsi yang

menginduksi disfungsi el endotelial, stres oksidatif dan inflamasi

melalui pelepasan sitokin pro inflamasi seperti TNF-alfa dan IL-6

sehingga sangat berimplikasi pula pada hipertensi (Kang et al,

2009).

Page 32: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

17

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.2.4 Pengobatan Hipertensi

Pengobatan antihipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan

darah dibawah 140/90 mmHg. Pada pengobatan awal dapat digunakan

monoterapi dengan satu obat, jika perlu dosis dapat ditingkatkan secara

gradual sampai pada tingkat efektivitas atau timbul efek samping terbatas.

Walaupun monoterapi dapat meningkatkan kepatuhan pasien, dua per tiga

pasien memerlukan lebih dari satu jenis obat. Jika digunakan dua atau

lebih jenis obat, harus dipilih obat dengan mekanisme fisiologik yang

berbeda, misalnya lebih menguntungkan mengkombinasikan fisiologik

yang berbeda.

Pemilihan obat hipertensi esensial selain perlu diperhatikan umur,

ras, riwayat penyakit kardiovaskuler, merokok, obesitas dan juga

pengurangan aktivitas juga perlu diperhatikan adanya penyakit lain seperti

penyakit ginjal, penyakit jantung iskemik, gagal jantung, stroke terdahulu

atau diabetes, masing masing faktor tersebut harus dipertimbangkan.

Berikut adalah beberapa terapi yang disarankan bagi para penderita

hipertensi:

1. Terapi Farmakologi

Ukuran tekanan darah dijadikan pedoman dalam memberikan obat. Obat

yang diberikan digolongkan menjadi:

1) Diuretik

Diuretik mempunyai efek antihipertensi dengan cara

menurunkan volume ekstraseluler dan plasma sehingga terjadi

penurunan curah jantung. Obat diuretik mempengaruhi ginjal,

kadar garam di dalam tubuh dikeluarkan bersamaan dengan zat cair

yang ditahan oleh garam (A.P Bangun, 2002). Efek samping

diuretik adalah berkurangnya kalium dan magnesium yang

berakibat kemungkinan meningkatnya kadar kolesterol, encok,

gangguan fungsi (disfungsi) seksual pria, dan yang paling fatal

adalah terjadinya payah jantung (Lanny Sustrani, 2006). Contoh

dari obat ini adalah diuretik tiazid (hidroklorotiazid, metolazon);

Page 33: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

18

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

diuretik loop (furosemid, bumetanid) dan diuretik hemat kalium

(amilorid).

2) Penghambat beta / Beta Blocker

Beta bloker akan mengantagonis beta-adrenoreseptor

sehingga terjadi penurunan curah jantung, penurunan tekanan

perifer dan penurunan absorbsi natrium yang diperentarai

aldosteron. Beta‐blocker yang selektif (dikenal juga sebagai

cardioselective beta‐blockers), misalnya bisoprolol, bekerja pada

reseptor β1, tetapi tidak spesifik untuk reseptor β1. Beta‐blocker

yang non‐selektif (misalnya propanolol) memblok reseptor β1 dan

β2. Beta‐blocker yang mempunyai aktivitas agonis parsial (dikenal

sebagai aktivitas simpatomimetik intrinsic), misalnya acebutolol,

bekerja sebagai stimulan‐beta pada saat aktivitas adrenergik

minimal (misalnya saat tidur) tetapi akan memblok aktivitas beta

pada saat aktivitas adrenergik meningkat (misalnya saat berolah

raga). Hal ini menguntungkan karena mengurangi bradikardi pada

siang hari. Beberapa beta‐blocker, misalnya labetolol, dan

carvedilol, juga memblok efek adrenoseptor‐alfa perifer.

Beta‐blocker tidak boleh dihentikan mendadak melainkan harus

secara bertahap, terutama pada pasien dengan angina, karena dapat

terjadi fenomena rebound.

3) Vasodilator/ Inhibitor ACE (Angiotensin Converting Enzyme)

Inhibitor ACE membantu mengendurkan pembuluh darah

dengan menghalangi pembentukan bahan kimia alamiah dalam

tubuh yang disebut angiotensin II (A.P Bangun, 2002). Termasuk

dalam kelompok ini adalah kaptopril, rampiril, lisinopen dihidrat,

enalapril maleat (Lanny Sustrani, 2006).

4) Inhibitor Ion Kalsium/ Calcium Channel Blocker

Mencegah pengerutan atau penyempitan pembuluh darah

dengan menghambat kalsium memasuki sel otot pembuluh darah.

Aliran darah meunjadi terbuka dan darah dapat mengalir lebih

lancar untuk menurunkan tekanan darah kembali normal (Lanny

Page 34: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

19

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Sustrani, 2006). Calcium Channel Blocker (CCB) membantu

mengendurkan pembuluh-pembuluh darah dan mengurangi aliran

darah (A.P. Bangun, 2002). Contoh dari CCB golongan

dihidropiridin adalah amlodipin, felodipin, nifedipin. Sedangkan

contoh dari CCB golongan nondhidropiridin adalah diltiazem dan

verapamil.

5) Alpha Blocker

Menghambat produksi adrenalin (penyebab naiknya

tekanan darah), sehingga dapat menurunkan kembali tekanan

darah. Untuk pengobatan awal hipertensi, alpha blocker bukanlah

obat yang tepat sehingga jarang digunakan. Termasuk dalam

kelompok ini adalah doksazosin dan prazosin HCl (Lanny Sustrani,

2002).

2. Mengubah Gaya Hidup

Menurut A.P. Bangun (2002), selain mengkonsumsi obat-obatan

terdapat hal hal yang dapat menunjang pengobatan hipertensi. Yakni

dengan perubahan gaya hidup. Beberapa hal yang menjadi kunci utama

dalam mengubah gaya hidup untuk pengobatan hipertensi sebagai berikut:

1) Mengurangi kelebihan bobot badan

2) Membatasi asupan alkohol

3) Olahraga aerobik secara teratur

4) Membatasi asupan natrium

5) Berhenti merokok

6) Mengurangi lemak

7) Peranan kalium

3. Back to Nature/ Non Farmakologis

Hipertensi yang tidak dirawat dapat membawa dampak

buruk. Selain menggunakan pengobatan medis dan mengubah gaya

hidup, masih ada cara lain yaitu dengan terapi jus dan ramuan

tradisional. Terapi jus dan ramuan tradisional merupakan obat-

obatan yang hanya terdiri dari bahan tumbuh-tumbuhan dan buah-

buahan yang dapat membantu tubuh untuk menyembuhkan diri

Page 35: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

20

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

sendiri. Usaha mengatasi penyakit seperti ini bersifat back to

nature atau kembali ke alam (A.P. Bangun, 2002)

2.2.5 Propanolol

Gambar 2.5 Struktur Kimia Propanolol

(sumber : www.pharmacology2000.com)

Propanolol merupakan golongan beta blocker non selektif, sehingga

mempunyai afinitas yang sama terhadap kedua reseptor, baik β1 maupun β2.

Propanolol bekerja dengan cara menghambat stimulus adrenergik dengan

memblokade secara kompetitif reseptor beta adrenergik pada otot jantung,

dalam bronkus dan otot polos pembuluh darah. Pengobatan menggunakan

propanolol banyak digunakan untuk pengobatan angina pektoris, aritmia

jantung dan hipertensi. Propanolol mengalami metabolisme lintas pertama di

hati oleh CYP2C19 dan 2D6 pada pemakaian oral, sehingga

bioavailabilitasnya rendah antara 15-23%. Ekskresi propanolol dalam

bentuk utuh dalam urin <1%, dengan waktu paruh yang relatif pendek,

berkisar antara 3-4 jam. Efek samping yang mungkin timbul diantaranya

bradikardia, bronkospasme, kelelahan, gangguan saluran cerna dan psoriasis.

Dosis awal propanolol untuk manusia adalah 40 mg 2 kali sehari sedangkan

dosis pemeliharaan adalah 80-240 mg 2-3 kali sehari dengan dosis maksimal

640 mg/hari. (Rao, 2003 dan Aberg et al., 2009).

2.3 Peran Herbal pada Pengobatan Hipertensi

Pengendalian tekanan darah yang ideal adalah dengan cara

menurunkan Systemic Vascular Resistance (SVR) dan mempertahankan

Cardiac Output (CO) dan perlu diimbangi dengan regulasi tonus pembuluh

Page 36: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

21

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

darah. Salah satu organ target pada pengobatan hipertensi yaitu pada

pembuluh darah (sistem vaskular). Sistem vaskular yang berperan adalah

otot polos dan endotel yang menyebabkan vasodilatasi dan vasokonstriksi.

Pada dasarnya vasodilatasi ditentukan oleh relaksasi otot polos yang

melibatkan fungsi endotel (Athiroh, 2012).

Sel endotelium yang sehat mengontrol keseimbangan antara

vasokonstriksi dan vasodilatasi, promosi dan inhibisi pertumbuhan sel,

prokoagulasi dan antikoagulasi, proinflamasi dan antiinflamasi, serta

oksidasi dan antioksidasi. Endotelium melakukan respon baik terhadap

rangsangan fisik (misalnya shear stress) maupun terhadap senyawa kimia

yang beredar dalam darah dengan mensintesis dan melepaskan banyak

senyawa biologi aktif. Zat-zat ini berdifusi ke arah dinding pembuluh darah

untuk mempengaruhi otot polos vaskuler dan sel-sel mononuklear atau juga

dapat berdifusi ke arah lumen yang dapat mempengaruhi permukaan lumen

pembuluh darah (Parmley, 1998).

Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya terlibat dalam pengaturan

tonus vaskular dan mempertahankan fluiditas dari darah. Disfungsi endotel

diartikan sebagai ketidakseimbangan antara faktor-faktor relaksasi dan

kontraksi, antara faktor-faktor antikoagulan dan prokoagulan, antara faktor-

faktor yang menghambat pertumbuhan dan proliferasi dengan yang memacu

pertumbuhan dan proliferasi sel (De Meyer, 1997 dan Rubanyi, 1993).

Endotel mensintesa Nitrit Oksida (NO) sebagai pemicu terjadinya

relaksasi otot polos pada pembuluh darah.Hipertensi memiliki keterkaitan

erat dengan gangguan vasodilatasi yang terjadi karena menurunnya kadar

nitrit oksida sehingga terjadi disfungsi endotel. Hal ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan kemampuan eliminasinya

oleh antioksidan dalam tubuh akan menyebabkan stress oksidatif. Senyawa

radikal bebas yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel

jaringan tubuh (Athiroh, 2012)

Page 37: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

22

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 2.6 Sel Endotel Manusia

(Sumber :https://no-more-heart-disease.com/endothelial-cells/)

Antioksidan merupakan molekul yang dapat menghambat proses oksidasi

senyawa radikal bebas. Antioksidan mampu bekerja langsung pada otot polos

pembuluh arteri dengan menstimulir atau mengaktivasi NO sehingga

menyebabkan vasodilatasi. Antioksidan salah satunya flavonoid dapat

meningkatkan aktivitas dari nitrit oksida di sel endotel dan mampu mampu

mensintesa NO dalam endotel dan berdifusi secara langsung ke otot polos

selanjutnya merangsang guanylate cyclase untuk membentuk cGMP sehingga

terjadi vasodilatasi.( Ge et al., 1995).

Gambar 2.7 Skema peran tumbuhan dalam penyembuhan patogenesis dari

Hipertensi (Anwar et al., 2016)

Page 38: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

23

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penggunaan herbal telah banyak digunakan sebagai pengobatan dikarenakan

efek samping yang lebih sedikit. Mekanisme utama penggunaan herbal

sebagai antihipertensi ditunjukkan pada Gambar 2.7. Herbal diantaranya

mampu meningkatkan antioksidan seluler, sebagai ROS scavanger,

menurunkan angiotensin II, menurunkan faktor faktor inflamasi, menginhibisi

ACE dan meningkatkan bioavailabilitas NO dapat menurunkan stres oksidatif,

menginhibisi fenotip sel otot polos vaskular. Tanaman juga dapat

meningkatkan kadar prostaglandin yang berfungsi sebagai vasodilator beserta

reseptornya serta menormalkan rute adrenalin dan jalur endotelin yang dimana

muara akhirnya adalah meningkatkan vasodilatasi/ menurunkan vasokonstriksi

sehingga menormalisasi hipertensi (Anwar et al, 2016).

2.4 Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi

senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan

pelarut yang sesuai, kemudian semua tau hampir semua perlarut diuapkan dan

massa serbuk atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga

memenuhi baku yang telah ditetapkan (Depkes RI, 1995).

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut

sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.

Ekstraksi terdiri dari dua cara yaitu dengan cara dingin dan panas.

a. Cara dingin

- Maserasi, yaitu proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut

dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada

temperatur kamar.

- Perkolasi, yaitu ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru hingga

sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan.

b. Cara panas

- Refluks, yaitu proses ekstraksi dengan pelarut pada temperatur

titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas

yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya

Page 39: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

24

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

dilakukan pengulangan proses pada residu pertama 3-5 kali

sehingga didapat proses ekstraksi sempurna.

- Soxhlet, yaitu ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru

yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi

ekstraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan dengan adanya

pendingin balik.

- Digesti, yaitu maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada

temperatur yang lebih tinggi dari temperatur kamar yaitu, 40-500

C.

- Infus,yaitu ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas

air, yaitu 96-980 C selama 15-20 menit.

- Dekok, yaitu infus pada waktu yang lebih lama ( >30 menit) dan

temperatur sampai titik didih air.

2.5 Model Hewan Hipertensi

Hewan model hipertensi dapat menggambarkan sebagian gambaran

hipertensi pada manusia. Hewan yang dijadikan model hipertensi harus

memenuhi kriteria sebagai berikut: termasuk kelompok hewan kecil, mudah

diperlakukan dan diperbanyak, dapat digunakan untuk menduga potensi obat-

obat antihipertensi, dapat bertahan dengan mengkomsumsi makanan yang

dibatasi, dan dapat dibandingkan dengan hipertensi pada manusia. Hewan

yang banyak digunakan sebagai model hewan hipertensi yaitu anjing, tikus,

kelinci, monyet, babi, dan mencit. Tikus merupakan hewan uji yang paling

sering digunakan dibandingkan model hewan hipertensi lain (Badyal et al.

2003). Tekanan darah sistol normal untuk tikus putih jantan adalah

122,25±7,63 mmHg dan diastol 78±9,44 mmHg. Apabila tekanan darah

diatas normal maka dapat dikatakan hipertensi (Lailani et al., 2012).

2.5.1 Model tikus hipertensi karena stress

Pemberian tikus yang diberi stress dengan kejutan listrik pada kaki

dan bunyi bunyian dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.

Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan adrenalin dan noradrenalin

secara bermakna. Perubahan fungsional tekanan darah pada beberapa

Page 40: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

25

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

tempat dapat disebabkan oleh stress akut, bila berulang secara intermitten

beberapa kali dapat menyebabkan suatu adaptasi structural hipertrofi

kardiovaskular. Bila ini terjadi pada tingkat vaskular maka akan ada

resistensi yang menyebabkan peningkatan rasio dinding pembuluh dengan

lumennya. Hal ini kemudian mempertinggi pengaruh hemodinamik

tekanan. Kemudian besar bahwa faktor-faktor tropik neurohormonal

adalah penting dalam perkembangan hipertensi jangka panjang yang

mengikuti perpanjangan stress penginduksi hipertensi (Badyal et al, 2003).

2.5.2 Model spontaneous hypertension rat (SHR)

SHR telah banyak digunakan untuk mengevaluasi faktor faktor

genetik dalam hipertensi. Pada model SHR terjadi kerusakan organ akhir

seperti hipertrofi jantung, gagal jantung, dan disfungsi ginjal. Namun, tidak

menunjukkan masalah pada pembuluh darah, aterosklerosis atau terombosis

vaskular makroskopik, tidak memiliki kecenderungan yang kuat untuk mati

(Pinto, et al., 1998; Badyal, et al., 2003).

2.5.3 Model tikus hipertensi karena pemberian mineralkortikoida

Deoksikortikosteron adalah hormon steroid yang dihasilkan oleh

kelenjar adrenal yang memiliki aktifitas sebagai mineralkortikoid dan

bertindak sebagai prekusor aldosteron. Deoksikortikosteron asetat

(DOCA)-gaaram merupakan salah satu model hipertensi sekunder karena

pengaruh endokrin (hormon). Deoksikortikosteron merupakan salah satu

hormon yang dihasilkan di korteks adrenal, selain aldosteron. Hormon ini

mengatur keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium

dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologi selanjutnya membantu dalam

mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. Kelebihan

mineralkortikoid menyebabkan hipertensi dan hipokalemia (Sjakoer,

N.A.A., 2011)

Model DOCA-garam lebih visibel untuk dijadikan model

hipertensi hewan coba. Hal hal yang mendukung yaitu: pemaparan

DOCA-garam lebih cepat meningkatkan tekanan darah yaitu 1 bulan

pemaparan atau pada minggu ke 8 terjadi kenaikan tekanan darah. Wang,

et al. (1995) melaporkan bahwa pemberian 100 mg DOCA-garam secara

Page 41: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

26

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

subkutan pada tikus yang telah di uninefrektomi (dibedah salah satu

ginjalnya) kemudian tikus diberi larutan garam 1% sebagai air minumnya,

setelah tiga minggu terjadi hipertensi (Sjakoer, N.A.A., 2011).

2.5.4 Model tikus hipertensi karena inaktivasi NO (Nitrit Oksida)

eNOS (endothelial nitrit oksida sintase) adalah enzim yang

mengaktivasi NO yang merupakan pengatur tegangan vaskular dan

kontraktilitas miokardial dan menghambat agregasi platelet serta

bertanggung jawab terhadap perkembangan hipertensi dan aterosklerosis.

eNOS dapat dihambat oleh L-NAME (N-nitro-L arginin metil ester) dan

nitro-L-arginin. Pemberian kronis L-NAME meningkatkan tekanan darah

sistolik dan denyut jantung dan menurunkan fungsi renal. Model ini secara

teknis lebih mudah dan mortalitas rendah (Doggrell, S.A dan Brown, L.,

1998). Aktivasi NO juga bisa dihambat oleh penghilangan gluthathione

(GSH). GSH merupakan tripeptida yang tersusun atas asam amino

glutamat, sistein dan glisin dan dapat berperan sebagai antioksidan

(Winarsi, H., 2007).

2.5.5 Model tikus hipertensi karena induksi fruktosa

Penelitian Dai, S. dan McNeill, J.H. (1995) melaporkan induksi

10% fruktosa dalam minuman tikus sehat Wistar (ekuivalen dengan diet

yang mengandung 48-57% selama satu minggu atau lebih menyebabkan

hipertensi yang diikuti peningkatan kadar insulin (hiperinsulinemia),

glukosa dan trigliserida dalam darah. Semua kondisi abnormal ini akan

hilang setelah pengurangan konsumsi fruktosa.

2.5.6 Model tikus hipertensi karena PTU, Adrenalin dan NaCl

Propiltiourasil (PTU) adalah derivat primidin yangmerupakan

analog dari metiltiourasil, yaitu zatantitiroid pertama (1945). PTU

berkhasiat sebagai antitiroid yang menekan produksi hormon tiroid.

Pemberian obat ini kadang disertai keluhan takikardi dan kegelisahan.

Adrenalin merupakan zat adrenergik, salah satu khasiatnya dalah

bronkodilator terkuat dengan kerja cepat tetapi singkat dan digunakan

untuk serangan asma yang hebat. Adrenalin akan menimbulkan aritmia

pada dosis yang lebih tinggi. Adrenalin secara oral tidak aktif (Tan Hoan

Page 42: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

27

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tjay dan Rahardja, K., 2007). Sedangkan Natrium Klorida (NaCl) yang

diasup lebih dari 6 gram perhari akan meningkatkan tekanan darah dan

semakin meningkat usianya maka semakin meningkat pula tekanan

darahnya. Uji preklinis juga membuktikan fenomena tersebut akan

menyebabkan hipertensi pada hewan coba tikus, kelinci dan anak ayam

dengan mengganti air minum dengan NaCl 1-2% selama 9 minggu-12

bulan (Badyal et al., 2003).

2.6 Adrenalin

Adrenalin atau epinephrine merupakan suatu hormon yang

merangsang sistem saraf simpatis (adrenergik). Adrenalin disintesis di

medulla ginjal dengan bantuan enzim phenyletholamine-N-methyltrasferase

(PNMT) (Klabunde, 2012). Peningkatan hormon adrenalin distimulasi oleh

keadaan stres yang dipicu oleh perasaan takut atau kekhawatiran yang

berlebihan. Dimana kondisi ini dapat memodulasi pelepasan noradrenalin

sehingga mengaktivasi sistem saraf simpatik yang erat kaitannya dengan

regulasi terjadinya peningkatan tekanan darah atau hipertensi (Anwar et al.,

2016).

Noradrenalin merupakan suatu neurotransmitter (NT) yang

prekusornya adalah asam amino tirosin. Regulasi pelepasan dari

noradrenalin adalah sebagai berikut (Klabunde, 2012) :

1. Asam amino tirosin bergerak menuju akson sistem saraf

simpatik kemudian dikonversi menjadi DOPA oleh enzim tyrosine

hydroxylase.

2. Dopamin merupakan NT yang penting bagi otak

selanjutnya bergerak menuju vesikel saraf, kemudian diubah

menjadi norepinefrin (noradrenalin) oleh enzim dopamin beta

hydroxylase.

3. Pembentukan norepinefrin dalam vesikel menstimulasi

potensial aksi yang menyebabkan ion Ca2+ masuk ke dalam sel.

4. Peningkatan ion Ca2+ akan menstimulasi pergerakan vesikel

yang kemudian akan melepaskan NT norepinefrin (noradrenalin)

Page 43: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

28

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

menuju daerah post junction untuk selanjutnya berikatan dengan

reseptor.

Gambar 2.8 Aktivitas Molekuler Adrenalin pada Sistem Saraf Simpatik

(sumber : www.cvpharmacology.com)

Adrenalin bekerja pada tempat reseptor adrenergik non selektif,

yakni pada reseptor α1, β1, dan β2. Adrenalin mempengaruhi sistem saraf

simpatis dengan merangsang pembuluh darah sehingga kelenjar adrenal ikut

terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal

mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal

mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons

vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan

aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan

angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor

kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.

Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,

menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi (Rohaendi, 2008)

Mekanisme kerja lain dari adrenalin adalah pada kardiovaskular pada

sistem kardiovaskular. Pada kardiovaskular adrenalin dapat meningkatkan daya

konotropik positif (mempercepat daya kontraksi otot) jantung yang akan

menyebabkan curah jantung meningkat sehingga mempengaruhi kebutuhan efek

oksigen dari otot jantung. Adrenalin juga mengkontriksi arteri di kulit

Page 44: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

29

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(vasokontriksi), membran mukosa, dan viseral sehingga dapat terjadi hipertensi

(Hoffman, 2012).

Gambar 2.9 Struktur Kimia Adrenalin

(sumber: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/epinephrine)

Adrenalin seringkali digunakan dalam keadaan gawat darurat untuk

mengatasi anafilaksis yang merupakan respon alergik yang mengancam

nyawa. Obat ini merupakan inotropik (daya konstriksi otot) kuat. Dosis

tinggi dapat menyebabkan aritmia jantung sehingga perlu dipantau dengan

elektrokardiogram (Kee, 1996). Efek samping yang dapat ditimbulkan

oleh epinephrine adalah beberapa gejala negatif pada aktivitas

metabolisme organ tubuh berupa palpitasi, tremor, takikardia, aritmia,

hipertensi, pendarahan otak, dan edema akut paru (Kinnear, 2011).

2.7 Metode Pengukuran Tekanan Darah pada Tikus

2.7.1 Pengukuran Darah Secara Langsung

Cara pengukuran darah secara langsung dilakukan dengan cara

mencari arteri karotis kanan atau kiri dikateterisasi dengan kateter plastik

yang diletakkan di dalam arkus aorta. Kateter harus melewati area

subkutan dan eksterior dorsales pada leher sekitar 2 cm. Kateter terlebih

dahulu diisi dengan larutan salin-heparin (10-25 iu heparin/ml) dan dijepit

dengan suatu penjepit khusus. Tikus kemudan dipulihkan kembali dari

proses katerisasi dan dipakai kembali sebagai hewan coba setelah tiga hari

atau lebih. (Kateter karotis sebaiknya dibersihkan setiap hari untuk

menjaga kualitas dan hanya digunakan untuk pengukuran tekanan darah).

Denyut darah pada arteri karotis karotis menyebabkan perubahan tekanan

Page 45: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

30

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

pada larutan salin-heparin yang ditransmisikan ke transduser dan terekam

sebagai grafik yang rapat. Alternatif lain dari katerisasi arteri karotis, yaitu

dengan katerisasi pada ekor tikus (Waynforth, H.B., 1980).

Juga terdapat cara lain yakni mengisolasi arteri karotis di bagian

bawah trakea. Salah satu arteri karotis diisolasi dan diangkat dan

diregangkan dengan menggunakan pinset tumpul. Arteri karotis

dipisahkan dari saraf vagus yang menempel padanya. Arteri karotis ke

arah distal diikat dengan menggunakan benang. Pada bagian bebasnya

dimasukkan kanula yang telah dihubungkan dengan manometer air raksa.

Kemudian diikat dengan benang agar posisinya tidak berubah kemudian

regangan dilepaskan.Untuk mencegah darah membeku, kanula terlebih

dahulu dengan larutan salin-heparin encer. Secara perlahan-lahan darah

dari dalam arteri karotis akan mendesak cairan salin-heparin di dalam

kanula dan akhirnya menekan air raksa di tabung sebelah kiri baah dan

mendorong air raksa di tabung sebelah kanan ke atas. Perbedaan tinggi air

raksa pada tabung sebelah kiri dan kanan manometer air raksa

menunjukkan tekanan darah arteri rata-rata (Andrajati et al., 2012).

2.7.2 Pengukuran Darah Secara Tidak Langsung

Teknik ini menggunakan tempat khusus (cuff) dan detektor denyut,

keduanya diletakkan pada ekor tikus dan dihubungkan dengan perekam

tekanan darah.Adapun prinsip kerja dari pengukuran darah tersebut adalah

cuff digelembungkan sampai mencapai tekanan darah di atas tekanan darah

sistolik, sehingga nadi menghilang kemudian tekanan cuff akan berkurang

perlahan-lahan. Pada saat tekanan darah mencapai dibawah tekanan

sistolik nadi akan muncul kembali dan cara pengukuran ini sesuai dengan

cara pengukuran tekanan darah menggunakan sphigmomanometer pada

manusia (Fitriany et al., 2017).

Pada permulaan, tikus harus dihangatkan dengan suhu 370C pada

papan yang hangat sekitar 15 menit (jika tida hangat denyut tidak

terdeteksi pada detektor). Pada cuff dipasang karet disposibel, yang

dipasang pada ekor tikus, kemudan diikuti dengan cuff sebagai detektor

denyut. Pada permulaan denyut tikus dicoba dahulu dan apabila hasilnya

Page 46: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

31

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

baik maka perekaman dapat dimulai dan denyut akan tercatat. Cuff

otomatis akan mengembang menekan ekor tikus yang dialiri darah dan

denyut aliran darah akan terdeteksi. Denyut yang terkukur ini merupakan

tekanan darah sistolik tikus. Biasanya dibutuhkan empat kali atau lebih

pengukuran untuk masing-masing hewan coba, yang kemudian diambil

rata-ratanya. Rata-rata denyut jantung juga terukur setelah perekaman

tekanan darah dan tikus tampak tenang (Waynforth, H.B.,1980).

2.8 Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley

Tikus merupakan nama umum untuk sejumlah anggota dari famili

rodentia (Krinke, 2000). Menurut Krinke, klasifikasi tikus putih (Rattus

novergicus) adalah:

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Rodentia

Suborder : Myomorpha

Famili : Muridae

Genus : Rattus

Spesies : R. novergicus

Tikus putih memiliki sifat yang menguntungkan sebagai hewan uji

diantaranya perkembangbiakannya cepat, mempunyai ukuran yang lebih

besar dari mencit, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, tikus putih juga

memiliki ciri-ciri morfologis seperti albino, kepala kecil, dan ekor yang

lebih panjang dibandingkan badannya, tempramennya baik, kemampuan

laktasi tinggi dan tahan terhadap arsenik tiroksid (Budhi Akbar, 2010).

Tikus putih (Rattus novergicus) banyak digunakan sebagai hewan

percobaan pada berbagai penelitian. Terdapat tiga galur tikus putih yang

memiliki kekhususan untuk digunakan sebagai hewan percobaan antara

lain Wistar, long evan dan Sprague Dawley (Malole dan Pramono 1989).

Tikus Sprague Dawley merupakan jenis outbreed tikus albino serbaguna

secara ekstensif dalam riset medis. Keuntungan utamanya adalah

ketenangan dan kemudahan penangannnya. Adapun data biologis tikus

sebagai berikut:

Page 47: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

32

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 2.2 Data biologis tikus putih (Smith dan Mangkoewidjojo, 1988)

Lama hidup 2-3 tahun, dapat sampai 4 tahun

Lama

bunting 20-22 hari

Umur dewasa 2-3 bulan

Berat dewasa 300-400 g jantan; 250-300 g betina

Denyut

jantung

330-480/menit, turun menjadi 250 dengan anastesi, naik sampai 550 dalam stress

Tekanan

darah 122,25±7,63 mmHg dan diastol 78±9,44 mmHg.

Aktivitas Nokturnal (malam)

Konsumsi

makanan 15-30 g/ hari (dewasa)

Page 48: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

33 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

3.1.1. Tempat

Penelitian ekstrak etanol Z. officinale, Z. purpureum, B. rotunda

dan K. rotunda serta uji aktivitas antihipertensi secara invivo

dilaksanakan Laboraturium Fitokimia dan Animal House, Program

Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3.1.2. Waktu

Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2018 sampai dengan Juli

2018.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

A. Ekstraksi dan Skrining Fitokimia

Vacuum rotary evaporator (SB-1000 Eyela), digital water bath

(SB-100 Eyela), timbangan analitik (AND), shaking bath, oven, cawan

penguap, piknometer, kertas saring bebas abu, vortex, termometer,

alumunium foil, kertas saring, kapas, beker gelas (Schott Duran), gelas

ukur 100 ml (YZ), corong (Schott Duran), erlenmeyer 1000 ml (Schott

Duran), pipet tetes, tabung reaksi (IWAKI PYREX), rak tabung reaksi,

batang pengaduk, kaca arloji, spatula, plat tetes, botol kaca gelap

B. Studi invivo

CODA non invasive blood pressure (Kent Scientific), timbangan hewan

uji, kandang tikus polystirene, syringe 1cc (Terumo), needle 30 (BD) dan

sonde lambung.

3.2.2 Bahan

A. Tanaman Uji

Bahan uji yang digunakan adalah rimpang tanaman Z. officinale, Z.

purpureum, B. rotunda dan K. rotunda. Rimpang tanaman ini diperoleh

dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITRO) Bogor.

Page 49: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

34

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

B. Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih (Rattus novergicus)

dewasa jantan galur Sprague Dawley, bobot 150-250 gram, berumur 14

minggu yang diperoleh dari Institut Pertanian Bogor.

C. Pereaksi Skrining Fitokimia

Pereaksi Dragendrof, pereaksi Mayer, asam sulfat pekat, natrium

hidroksida, asam asetat glasial, klorofom, ferri klorida, asam klorida, asam

asetat anhidrat pekat, HNO3 pekat, HClO4, bubuk Mg.

D. Studi invivo

Aquades, epinefrin injeksi (Ethica) dan propanolol (Indofarma).

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui adanya

aktivitas antihipertensi dari ekstrak etanol 70% rimpang Z. officinale, Z.

purpureum, B. rotunda dan K. rotunda pada tikus putih jantan galur

Sprague Dawley yang diinduksi adrenalin selama 7 hari ini merupakan

eksperimental sungguhan dengan pendekatan randomized controlled

group pretest-posttest design dimana pengelompokkan kelompok kontrol

(normal, positif dan normal) dan kelompok perlakuan (ekstrak Z.

officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B. rotunda) dilakukan secara

acak.

Pretest dilakukan kepada kelompok kontrol maupun pada

kelompok perlakuan, kemudian intervensi dilakukan hanya pada kelompok

perlakuan berupa penginduksian hipertensi dengan mengggunakan

adrenalin 1 mg/kgBB secara intraperitonial dan pemberian ekstrak uji

masing masing 500 mg/kgBB selama 7 hari berikutnya. Terakhir

dilakukan posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan.

Pengukuran parameter uji meliputi tekanan darah sistolik, tekanan darah

diastolik dan heart rate dilakukan pada hari ke-0, 7 dan 14. Penggunaan

kelompok kontrol normal pada penelitian kali ini bertujuan untuk

menjamin bahwa perubahan yang terjadi pada variabel dependen

merupakan hasil dari intervensi pemberian ekstrak tanaman yang diujikan.

Pengelompokkan hewan uji pada penelitian kali ini tertera pada tabel 3.1.

Page 50: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

35

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 3.1 Pembagian kelompok dan pemberian dosis

Kelompok

Jumlah

Tikus

(ekor)

Perlakuan

Periode Induksi

(Hari 0-7)

Periode Percobaan

(Hari 8-14)

Kontrol

(+) 7

adrenalin 1 mg/kgBB

dan pengukuran

parameter uji di hari ke-0 dan hari ke-7

larutan propanolol 8.2 mg/kgBB dalam aquadest, pengukuran

parameter uji di hari ke-14

Kontrol

(-) 7

adrenalin 1 mg/kgBB

dan pengukuran

parameter uji di hari ke-0 dan hari ke-7

larutan aquadest, pengukuran

parameter uji di hari ke-14

Normal 7

pengukuran parameter

Uji di hari ke-0 dan hari ke-7

larutan aquadest, pengukuran

parameter uji di hari ke-14

Z.

officinale 7

adrenalin 1 mg/kgBB

dan pengukuran

parameter uji di hari ke-0 dan hari ke-7

larutan ekstrak 500 mg/kgBB aquadest pengukuran parameter

uji di hari ke-14

Z.

purpureum 7

adrenalin 1 mg/kgBB

dan pengukuran

parameter uji di hari ke-0 dan hari ke-7

larutan ekstrak 500 mg/kgBB dalam aquadest, pengukuran

Parameter Uji di hari ke-14

B.

rotunda 7

adrenalin 1 mg/kgBB

dan pengukuran parameter uji di hari

ke-0 dan hari ke-7

larutan ekstrak 500 mg/kgBB

dalam aquadest, pengukuran

parameter uji di hari ke-14

K.

rotunda 7

adrenalin 1 mg/kgBB

dan pengukuran parameter uji di hari

ke-0 dan hari ke-7

larutan ekstrak 500 mg/kgBB

dalam aquadest. pengukuran

parameter uji di hari ke-14

3.4 Variabel Penelitian

A. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian

masing masing ekstrak etanol 70% dosis 500 mg/kgBB dari Z. officinale,

Z. purpureum, K. rotunda dan B. rotunda serta pemberian propanolol

sebagai kontrol positif pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang

diinduksi adrenalin.

B. Variabel Terikat

Variabel terikat atau parameter uji dalam penelitian ini adalah nilai

tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan nilai heart rate yang

Page 51: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

36

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

dihasilkan melalui pengukuran dengan alat CODA non invasive tail cuff

blood pressure system.

3.5 Besar Sampel

Besar sampel tikus mengacu pada General Guidelines for

Methodologies on Research and Evaluation of Traditional Medicine

(WHO, 2000) yang menyatakan bahwa untuk pengujian hewan pengerat

masing masing kelompok terdiri dari setidaknya 5 ekor. Untuk

menantisipasi adanya kematian hewan uji selama masa penelitian, maka

peneliti menggunakan beberapa tambahan ekor hewan uji cadangan yang

hanya akan digunakan apabila 5 ekor hewan utama dalam kelompok uji

mati selama masa penelitian.

3.6 Langkah Kerja

3.6.1 Penyiapan Simplisia dan Ekstrak

Rimpang Z. officinale, Z. purpureum, B. rotunda dan K. rotunda

dilakukan sortasi basah untuk memisahkan kotoran atau bahan-bahan

asing lainnya yang menempel pada rimpang. Kemudian dilakukan

pencucian untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang masih

menempel pada bahan yang sudah disortasi basah. Setelah itu, rimpang

dipotong kecil menggunakan parutan dan pisau. Selanjutnya sampel

dikering anginkan. Sampel yang telah kering, disortasi kering kemudian

dihaluskan dengan menggunakan blender. Serbuk simplisia disimpan

dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya matahari.

Pembuatan ekstrak rimpang Z. officinale, Z. purpureum, B. rotunda

dan K. rotunda dibuat dengan memaserasi 1,7 kg; 1,9 kg; 1,85 kg dan 1,7

kg masing masing simplisia kering yang sudah dibuat serbuk dengan

menggunakan pelarut etanol 70%. Proses maserasi dilakukan sampai hasil

maserat mendekati tidak berwarna dan setiap 24 jam dilakukan

penyaringan. Maserat dikumpulkan lalu dikentalkan dengan menggunakan

vacuum rotary evaporator. Kemudian dihitung rendemen dari ekstrak

kental tersebut.

% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 =𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ (𝑔)

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑔) 𝑥 100 %

Page 52: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

37

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.6.2 Skrining Fitokimia Ekstrak

a. Flavonoid

Alkaline reagen test: cuplikan ekstrak ditempatkan pada plat tetes

kemudian tambahkan beberapa tetes NaOH akan membentuk warna

kuning intens. Apabila warna kuning memudar setelah ditambahkan

beberapa tetes cairan asam, maka diindikasi ekstrak mengandung senyawa

flavonoid (Prashant et al, 2011)

b. Terpenoid/Steroid

Lieberman-Burchard: 2 ml larutan ekstrak diuapkan dalam cawan

poreselen kemudian akan membentuk residu. Residu kemudian dilarutkan

dalam 0,5 ml kloroform dan tambahkan 0,5 ml asam asetat anhidrat.

Setelah itu tambahkan 2 mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung. Apabila

membentuk cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan larutan, maka

positif triterpenoid. Namun apabila terbentuk cincin biru kehijauan, maka

positif mengandung steroid (Padmasari et al , 2013)

c. Alkaloid

Beberapa miligram ekstrak kental dilarutkan dalam 10 mL

campuran aquadest: HCl 2N (9:1), panaskan diatas penangas air selama 2

menit. Kemudian dinginkan dan saring. Filtrat yang diperoleh dilakukan

uji alkaloid dengan (Prashant et al, 2011 dan Padmasari, 2013) :

- Meyer test : 1 mL filtrat + 2 tetes pereaksi Meyer. Apabila

membentuk endapan putih, maka positif mengandung alkaloid.

- Dragendorff test : 1 mL filtrat + 2 tetes pereaksi Meyer. Apabila

membentuk endapan jingga kemerahan, maka positif mengandung

alkaloid.

d. Senyawa Fenol

Ferric chloride test: cuplikan ekstrak dikocok terlebih dahulu

dengan eter pada tabung reaksi kemudian pindahkan kedalam plat tetes,

lalu tambahkan 3-4 tetes larutan FeCl3. Apabila terbentuk warna biru

kehitaman mengindikasikan ekstrak mengandung senyawa fenol (Prashant

et al, 2011).

Page 53: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

38

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

e. Saponin

Foam test: 0,5 mg ekstrak ditambahkan 2 mL aquadest hingga

merendam ekstrak kemudian di kocok kuat hingga berbusa, diamkan

selama 10 menit. Apabila tinggi busa tetap stabil menandakan positif

mengandung saponin (Prashant et al, 2011).

f. Tanin

Ferric chloride test: ekstrak dalam 10 mL aquades dipanaskan

dalam tabung reaksi kemudian disaring. Filtrat ditambahkan FeCl3 0,1%.

Apabila terbentuk warna biru, hijau, atau biru kehijauan maka

menandakan adanya senyawa tanin (Prashant et al, 2011).

g. Fitosterol

Swakowski test: Cuplikan ekstrak dilarutkan dalam 5 mL kloroform

kemudian ditambahkan beberapa tetes H2SO4. Apabila terbentuk warna

coklat menunjukkan adanya fitosterol (Prashant et al, 2011).

3.6.3 Aklimatisasi Hewan Uji

Sebelum digunakan, tikus diaklimatisasi selama satu minggu dalam

Animal House agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Tikus diberi makan dan minum yang secara ad libitum dan dilakukan

pengamatan rutin terhadap keadaan umum dan penimbangan berat badan

tikus. Tikus yang sehat memiliki ciri-ciri bulu bersih, mata bersinar, berat

badan bertambah setiap hari, tidak menunjukkan perilaku yang aneh dan

tampak lincah. Tikus yang dinyatakan sehat dikelompokkan secara

random sederhana dengan jumlah 7 ekor untuk tiap kelompoknya.

Penggunaan 7 ekor untuk memperkecil nilai simpangan deviasi akibat

adanya variasi biologis dan kemungkinan kematian dari masing-masing

tikus meskipun data akhir yang dipakai tetap berjumlah 5 tikus.

3.6.4 Penyiapan Bahan Uji invivo Antihipertensi

A. Penyiapan Injeksi Adrenalin

Dosis adrenalin i.p untuk tikus adalah 1 mg/kg. Kekuatan sediaan

adrenalin yang dipakai adalah 1 mg/ml,maka bila bobot tikus 200 gram

maka dosis yang diberikan adalah 0,2 mL menggunakan disposable

syringe 1 mL dengan needle 30 selama 7 hari di periode induksi. Untuk

Page 54: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

39

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

mengkonfirmasi induksi dari hipertensi,tekanan darah tikus diukur dan

dibandingkan dengan H-0 nya (Yves et al., 2017)

B. Penyiapan Larutan Propanolol

Dosis lazim propanolol adalah 80 mg/70 kg (Aberg et al., 2009).

Maka dosis hewan yang didapat adalah sebesar 3,964 mg/kg bobot tikus.

Pemberian dilakukan dengan melarutkan propanolol dalam aquadest

secara p.o (peroral) dengan bantuan sonde. Larutan propanolol diberikan

selama 1 kali sehari selama 7 hari selama periode percobaan (Lampiran 7).

C. Penyiapan Larutan Ekstrak

Kelompok ekstrak Z. officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B.

rotunda dengan dosis masing-masing 500 mg/kgBB tiap ekstrak diberikan

secara p.o (peroral) dengan bantuan sonde dalam larutan aquadest. Apabila

bobot tikus 200 gram, maka dengan VAO 2 mL konsentrasi ekstrak yang

adalah 50 mg/mL. Larutan ekstrak diberikan selama 1 kali sehari selama 7

hari selama periode percobaan.

3.6.5 Pemberian Perlakuan Kepada Hewan Uji

Metode uji antihipertensi invivo dilakukan berdasarkan penelitian

Yves et al pada tahun 2017 dengan sedikit modifikasi. Sebanyak 35 ekor

tikus putih jantan galur Sprague Dawley berusia 14 minggu dengan berat

antara 150-250 gram dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan yang diinduksi

hipertensi dengan adrenalin i.p 1 mg/kgBB selama 7 hari. Kemudian

diukur parameter uji antara lain tekanan darah sistolik, tekanan darah

diastolik dan heart rate menggunakan alat CODA non invasive blood

pressure system. Pengukuran sebelum diinduksi adrenalin (H0), sebelum

diberikan perlakuan (H7) dan setelah perlakuan (H14) seperti yang tertera

pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Jadwal Pengukuran Parameter Uji

Intervensi Induksi adrenalin Perlakuan

Pengukuran

Parameter Uji

Hari ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Page 55: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

40

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.7 Analisis Data

Data yang diperoleh seperti tekanan darah sistolik, diastolik dan

heart rate dianalisis dengan uji Kolmogrof-Smirnov untuk melihat

normalitas data dan analisis dengan uji Levene untuk melihat homogenitas

data. Jika data normal dan homogenitas maka dilanjutkan dengan uji Analisa

Varians (ANOVA) one way dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat

diketahui apakah perbedaan yang diperoleh bermakna atau tidak. Apabila

data berbeda bermakna (p≤0.05), maka diteruskan ke Uji LSD. Namun, Jika

data normal atau tidak homogen dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan

diteruskan ke Uji Mann Whitney bila datanya berbeda bermakna (p≤0.05)

(Santoso, 2007).

Page 56: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

41 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Determinasi Tanaman

Rimpang Jahe merah, Bangle, Temu putih dan Temu kunci yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari BALITTRO Bogor.

Determinasi dilakukan di Pusat Penelitian Herbarium Bogoriense, Pusat

Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong. Tujuan dari determinasi adalah untuk

memastikan bahwa tanaman uji yang digunakan sesuai dengan yang

dimaksud, yaitu Jahe merah, Bangle, Temu putih dan Temu kunci. Hasil

determinasi tumbuhan uji menyatakan benar bahwa tumbuhan yang

dimaksud adalah Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

(Zingiber purpureum), Temu kunci (Boesenbergia rotunda) dan Temu

putih (Kaempfria rotunda). Surat pernyataan hasil determinasi tumbuhan

dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.1.2 Persen Rendemen Ekstrak

Tabel 4.1 Persen Rendemen Ekstrak

Tumbuhan Rimpang

Segar Simplisia

Ekstrak

Kental Rendemen

Z. officinale 10 kg 1,7 kg 83,19 g 4,93%

Z. purpureum 10 kg 1,9 kg 70,76 g 3,72%

K. rotunda 10 kg 1,85 kg 91 g 5%

B. rotunda 10 kg 1,7 kg 23,9 g 1.4%

4.1.3 Skrining Fitokimia Ekstrak

Tabel 4.2 Hasil Skrining Fitokimia

No Uji

Fitokimia

Hasil Uji

Z. officinale Z. purpureum K. rotunda B.rotunda

1 Saponin - + + +

2 Flavonoid + + + + 3 Steroid + + + +

Triterpenoid - - - -

4 Alkaloid - - - -

5 Tanin - - - - 6 Fenolik + + + +

7 Fitosterol + + + +

Page 57: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

42

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.1.4 Uji Aktivitas Antihipertensi secara invivo

Penelitian ini telah dinyatakan lulus kaji etik oleh Komite Etik

Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

(No.800/UN2.F1/ETIK/2018). Pengukuran 3 parameter uji yakni tekanan

darah sistolik, tekanan darah diastolik dan denyut jantung (heart rate)

dilakukan menggunakan CODA noninvasive blood pressure system. Hasil

kemudian di analisa secara statistik menggunakan software IBM SPSS

versi 20.0

Analisa statistik digunakan untuk menganalisa dan

membandingkan tekanan darah hewan uji pada kelompok kontrol dan

kelompok ekstrak. Uji yang pertama harus dilakukan yaitu uji normalitas

dan homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

disetiap kelompok uji memiliki sebaran yang normal atau tidak. Uji

normalitas dilakukan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnof.

Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah antar

kelompok uji memiliki variasi data yang sama atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan dengan metode Levene. Data dikatakan memilih sebaran normal

dan homogen jika memiliki nilai signifikansi ≥0.05 (Dahlan, 2012).

Secara statistika penelitian ini termasuk kedalam analitik

komparatif numerik berpasangan. Analisis yang dilakukan adalah metode

One-Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD bila data terdistribusi

normal dan memiliki varian homogen. Apabila data tidak terdistribusi

normal atau varian tidak homogen, dilakukan analisis dengan uji Kruskal-

Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (Dahlan, 2010).

4.1.4.1 Tekanan Darah Sistolik

Tabel 4.3 Rerata Nilai Tekanan Darah Sistolik

Kelompok

Perlakuan

Rerata Nilai Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

H-0

(Normotensif)

H-7

(Adrenalin)

H-14

(Perlakuan)

Kontrol (+) 109.64±13.54 *172.95±17.81 *120.28±20.53

Kontrol (-) 118.13±27.09 *147.98±24.50 143±18.84

Kontrol Normal 106±11.23 103.8±19.38 113.25±6.17

Z. officinale 92.33±16.34 *164.133±29.47 *119.23±15.43

Z. purpureum 82.18±24.19 *141.14±23.30 *115.14±20.58

K. rotunda 112.76±28.59 *155.46±18.91 *117.56±18.86

B. rotunda 94.64±13.64 *135.53±16.93 *100.19±18.83

Page 58: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

43

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Data disajikan dalam bentuk rerata±standar deviasi (n=5)

*H-14→p≤0.05 = berbeda bermakna dengan kontrol negatif (hipertensi)

*H-7→p≤0.05 = berbeda bermakna dengan kelompok kontrol normal

Gambar 4.1 Kurva Tekanan Darah Sistolik hari ke-0,7 dan 14

Berdasarkan analisis data tekanan darah sistolik, diketahui bahwa

data yang diperoleh terdisribusi normal pada hari ke-0, 7 dan 14 (Sig

≥0.05). Data juga memiliki varian yang homogen pada hari ke-7 dan ke-

14 (Sig ≥0.05), namun tidak homogen di hari ke-0 (Sig≤0.05). Karena

hari ke-7 dan hari 14 data bervarian homogen dan terdistribusi normal

maka dapat diteruskan ke uji Analisis Varians (ANOVA). Sedangkan

data tekanan darah sistolik pada hari ke-0 yang datanya data tidak

bervarian homogen dan terdistribusi normal maka pengolahan data tidak

bisa dilakukan dengan metode One-Way ANOVA. Pengolahan data

selanjutnya dilakukan dengan metode Kruskal Wallis (uji non parametrik)

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tekanan darah sistolik. Apabila

terdapat perbedaan tekanan darah sistolik secara bermakna (Sig≤0.05)

maka dilanjutkan dengan melakukan Analisa Post Hoc dengan uji Mann

Whitney untuk menentukan kelompok manakah yang memberikan nilai

berbeda secara bermakna dengan kelompok lainnya.

Berdasarkan hasil analisa tekanan darah sistolik hari ke-0 dengan

metode Kruskal Wallis, diketahui bahwa semua kelompok tidak memiliki

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Positif Negatif Normal Z. officinale

Z. purpureum K. rotunda B. rotunda

Page 59: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

44

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

perbedaan secara bermakna pada waktu sebelum induksi. Sedangkan hasil

analisa tekanan darah sistolik pada hari ke-7 dan ke 14 dengan metode

One Way ANOVA memiliki perbedaan secara bermakna. Sehingga

selanjutnya dilakukan analisis uji Beda Nyata Terkecil (LSD) untuk data

hari ke 7 dan 14 untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara

bermakna antar kelompok (Lampiran 10). Hasil uji LSD menunjukkan

Ekstrak etanol 70% Z. officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B.

rotunda memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif

(Sig≤0.05), sedangkan tidak berbeda bermakna pada hari ke-0 sebelum

perlakuan.

4.1.4.2 Tekanan Darah Diastolik

Tabel 4.4 Rerata Nilai Tekanan Darah Diastolik

Kelompok

Perlakuan

Rerata Nilai Tekanan Darah Diastolik (mmHg)

H-0

(Normotensif)

H-7

(Adrenalin)

H-14

(Perlakuan)

Kontrol (+) 76.13±31.44 *124.4±15.31 75.7±23.68

Kontrol (-) 90.19±25.54 *111.06±12.37 108.14±19.53

Kontrol Normal 57.53±23.73 67.7±13.59 81.01±9.51

Z. officinale 68.93±17.98 *98.53±24.31 *74±7.87

Z. purpureum 58.52±22.47 *99.03±28.90 85.28±23.24

K. rotunda 85.53±26.11 *118.86±34.45 85.57±17.81

B. rotunda 74±18.72 *100.34±9.44 *71.31±10.73 Data disajikan dalam bentuk rerata±standar deviasi (n=5) *H-14→p≤0.05 = berbeda bermakna dengan kontrol negatif (hipertensi)

*H-7→p≤0.05 = berbeda bermakna dengan kelompok kontrol normal

Gambar 4.2 Kurva Tekanan Darah Diastolik

0

20

40

60

80

100

120

140

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Positif Negatif Normal Z. officinale

Z. purpureum K. rotunda B. rotunda

Page 60: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

45

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Berdasarkan analisis data tekanan darah diastolik, diketahui bahwa

data yang diperoleh terdisribusi normal pada hari ke-0, 7 dan 14

(Sig≥0.05). Data juga memiliki varian yang homogen pada hari ke 0, 7

dan ke 14 (Sig≥0.05). Karena keseluruhan data tekanan darah diastolik

pada hari ke-0, 7 dan hari 14 bervarian homogen dan terdistribusi normal

maka dapat diteruskan ke uji Analisis Varians (ANOVA). Pengolahan

data selanjutnya dilakukan dengan metode One Way ANOVA untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan pada data tekanan darah diastolik.

Apabila terdapat perbedaan tekanan darah diastolik secara bermakna

(Sig≤0.05) maka dilanjutkan dengan melakukan Analisa Post Hoc dengan

uji Beda Nyata Terkecil (LSD) untuk menentukan kelompok manakah

yang memberikan nilai berbeda secara bermakna dengan kelompok

lainnya.

Berdasarkan hasil analisa tekanan darah diastolik hari ke-0 dan ke 14

dengan metode One Way ANOVA, diketahui bahwa semua kelompok

tidak memiliki perbedaan secara bermakna pada waktu sebelum induksi.

Sedangkan hasil analisa tekanan darah diastolik pada hari ke-7 dan

dengan metode One Way ANOVA memiliki perbedaan secara bermakna.

Sehingga selanjutnya dilakukan analisis uji Beda Nyata Terkecil (LSD)

untuk data hari ke 7 dan 14 untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

secara bermakna antar kelompok (Lampiran 11).

Sehingga dapat diperoleh kesimpulan dari data LSD bahwa

ekstrak etanol 70% rimpang Z. officinale dan B. rotunda memiliki

aktivitas menurunkan tekanan darah diastolik dikarenakan terdapat

perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif (Sig≤0.05).

Page 61: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

46

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.1.4.3 Denyut Jantung (Heart Rate)

Tabel 4.5 Rerata Nilai Denyut Jantung (Heart Rate)

Kelompok

Perlakuan

Rerata Nilai Heart Rate (mmHg)

H-0

(Normotensif)

H-7

(Adrenalin)

H-14

(Perlakuan)

Kontrol (+) 212.35±94.17 357.76±49.60 *161.32±53.90

Kontrol (-) 272.73±85.04 376.13±67.13 361.76±99.27

Kontrol Normal 252.06±72.77 288.56±171.5 241.049±96.52

Z. officinale 260.19±48.98 267.69±94.11 *236.2±64.16

Z. purpureum 250.33±140.8 378.06±65.45 *237.266±74.82

K. rotunda 278.83±90.95 315.73±104.85 *199.53±98.24

B. rotunda 258.35±120.3 335.73±64.08 260.66±108.9 Data disajikan dalam bentuk rerata±standar deviasi (n=5)

*H-14→p≤0.05 = berbeda bermakna dengan kontrol negatif (hipertensi) *H-7→p≤0.05 = berbeda bermakna dengan kelompok kontrol normal

Gambar 4.3 Kurva Denyut Jantung hari ke-0,7 dan 14

Berdasarkan analisis data denyut jantung, diketahui bahwa data yang

diperoleh terdisribusi normal pada hari ke-0, 7 dan 14 (Sig≥0.05). Data

juga memiliki varian yang homogen pada hari ke-0 dan 14 (Sig≥0.05),

namun tidak homogen di hari ke-7 (Sig≤0.05). Karena hari ke-0 dan hari

14 data bervarian homogen dan terdistribusi normal maka dapat diteruskan

ke uji Analisis Varians (ANOVA). Sedangkan data denyut jantung pada

hari ke-7 yang datanya data tidak bervarian homogen dan terdistribusi

normal maka pengolahan data tidak bisa dilakukan dengan metode One

0

50

100

150

200

250

300

350

400

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Positif Negatif Normal Z. officinale

Z. purpureum K. rotunda B. rotunda

Page 62: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

47

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Way ANOVA. Pengolahan data hari ke-0 selanjutnya dilakukan dengan

metode Kruskal Wallis (uji non parametrik) untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan data denyut jantung. Apabila terdapat perbedaan data

denyut jantung secara bermakna (Sig≤0.05) maka dilanjutkan dengan

melakukan Analisa Post Hoc dengan uji Mann Whitney untuk menentukan

kelompok manakah yang memberikan nilai berbeda secara bermakna

dengan kelompok lainnya. Berdasarkan hasil analisa tekanan darah denyut

jantung hari ke-7 dengan metode Kruskal Wallis menghasilkan data tidak

tidak berbeda bermakna (Sig≥0.05) sehingga data ini tidak dapat

dilanjutkan uji Post Hoc Mann Whitney. Sedangkan hasil analisa denyut

jantung pada hari ke-0 dan ke 14 dengan metode One Way ANOVA

memiliki perbedaan secara bermakna sehingga bisa dilanjutkan ke uji

Beda Nyata Terkecil (LSD). Hasil LSD menunjukkan bahwa yang

kelompok Z. officinale, Z. purpureum dan K. rotunda berbeda bermakna

dengan kelompok kontrol negatif (Sig≤0.05).

Sehingga dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak

etanol 70% rimpang Z. officinale, Z. purpureum dan K. rotunda memiliki

aktivitas menurunkan denyut jantung atau heart rate.

4.1.4.4 Presentase Penurunan Parameter Uji Antihipertensi

Tabel 4.6 Presentase Penurunan Parameter Uji Antihipertensi

Ket: %Penurunan= [(H14-H7)/H7]x100%

Kelompok

Perlakuan

Dosis

(mg/kgBB)

Parameter Uji Hipertensi

Sistolik Diastolik Denyut

Jantung

Kontrol (+) 8.2 30.35% 38.24% 54.9%

Kontrol (-) Aquadest 3.36% 0.26% 3.82%

Normal Aquadest 0.09% -0.19% 16.4%

Z. officinale 500 27.35% 17.32% 11.76%

Z. purpureum 500 18.42% 13.88% 37.24%

K. rotunda 500 24.37% 28% 36.80%

B.rotunda 500 26.07% 28.87% 22.36%

Page 63: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

48

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 4.4 Diagram Batang Presentase (%) Penurunan Parameter Uji

Antihipertensi (hari ke 7 terhadap hari ke 14)

Perbedaan bermakna yang berbanding lurus dengan presentase

penurunan ini dilihat dari hasil uji paired t-test di hari ke-7 (setelah induksi

adrenalin) terhadap hari ke-14 (setelah pemberian perlakuan) pada data

tekanan darah sistolik. Hasil analisa statistik tekanan darah sistolik dapat

dilihat lampiran 11. Presentase penurunan tekanan darah sistolik pada

kelompok kontrol positif (propranolol) dan 4 kelompok perlakuan ekstrak

lainnya bermakna secara statistik (p≤0.05) terhadap kontrol negatif dimana

penurunan terbesar ditunjukkan oleh kelompok ekstrak etanol 70% rimpang

Z. officinale (27.35%).

Namun perbedaan bermakna pada data presentase penurunan tekanan

darah diastolik tidak berbanding lurus dengan dengan hasil uji paired t-test

di hari ke-7 (setelah induksi adrenalin) terhadap hari ke-14 (setelah

pemberian perlakuan). Hasil analisa statistik tekanan darah diastolik dapat

dilihat lampiran 12. Dimana pada uji LSD penurunan bermakna ditunjukkan

pada ekstrak Z. officinale dan B. rotunda sedangkan pada uji paired t-test

penurunan bermakna ditunjukkan pada ekstrak K. rotunda dan B. rotunda.

Dalam hal ini memang K. rotunda memiliki persen penurunan tekanan darah

diastolik yang lebih besar (28%) terhadap dirinya sendiri dibandingkan

dengan Z. officinale (17.32%), namun hasil LSD menunjukkan bahwa

30.35

3.360.09

27.35

18.42

24.37 26.07

38.24

0.26 -0.19

17.32

13.88

28 28.87

54.9

3.82

16.4

11.7

37.24 36.8

22.36

-10

0

10

20

30

40

50

60

Positif Negatif Normal Z. officinale Z. purpureum K. rotunda B. rotunda

Sistolik Diastolik Heart Rate

Page 64: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

49

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

kelompok tersebut tidak bermakna dibandingkan kelompok kontrol negatif.

Sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah kelompok yang memiliki

penurunan nilai tekanan darah diastolik yang bermakna adalah kelompok

kontrol positif, Z. officinale dan B. rotunda (p≤0.05) terhadap kontrol

negatif dimana penurunan terbesar ditunjukkan oleh kelompok ekstrak

etanol 70% rimpang B. rotunda (28.87%)

Sama halnya dengan data tekanan darah diastolik, perbedaan

bermakna pada data presentase penurunan denyut jantung (heart rate) juga

tidak berbanding lurus dengan dengan hasil uji paired t-test di hari ke-7

(setelah induksi adrenalin) terhadap hari ke-14 (setelah pemberian

perlakuan). Hasil analisa statistik heart rate dapat dilihat lampiran 13.

Dimana pada uji LSD penurunan bermakna ditunjukkan pada kelompok

kontrol positif (propranolol), ekstrak Z. officinale, Z. purpureum dan K.

rotunda, sedangkan pada uji paired t-test penurunan bermakna ditunjukkan

pada ekstrak B. rotunda saja. Dalam hal ini memang B. rotunda memiliki

persen penurunan heart rate yang hampir setara (22.36%) dengan Z.

officinale (11.76%), Z. purpureum (37.24%) dan K. rotunda (36.80%).

Namun hasil LSD menunjukkan bahwa data kelompok B. rotunda tidak

bermakna dibandingkan kelompok kontrol negatif (p≥0.05) atau hanya

berbeda bermakna dengan dirinya sendiri. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa kelompok yang memiliki penurunan nilai heart rate yang

bermakna adalah kelompok kontrol positif, Z. officinale, Z. purpureum dan

K. rotunda terhadap kontrol negatif dimana penurunan terbesar ditunjukkan

oleh kelompok ekstrak etanol 70% rimpang Z. purpureum (37.24%).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penyiapan Ekstrak Uji

Sebanyak 10 kg dari masing- masing rimpang Z. officinale, Z.

purpureum, K. rotunda dan B. rotunda yang sudah dikering anginkan

diserbukkan menggunakan blender. Pembuatan sampel menjadi serbuk

menyebabkan kerusakan sel yang menyebabkan pelarut lebih mudah

Page 65: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

50

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

menarik senyawa yang terkandung di dalam sel tersebut sehingga jumlah

ekstrak yang diperoleh optimal (Helfi Gustia, 2016).

Selanjutnya simplisia diekstraksi cara dingin, yakni dengan cara

maserasi. Metode maserasi dipilih karena prosedur dan peralatan yang

digunakan sederhana, tidak terdapat proses pemanasan sehingga lebih aman

untuk senyawa yang bersifat termolabil dan tidak menyebabkan terurainya

senyawa akibat pemanasan (Heinrich, 2004). Maserasi dilakukan dengan

cara merendam serbuk dalam wadah terlindung cahaya.

Etanol 70% digunakan sebagai pelarut dikarenakan ia merupakan

pelarut pilihan utama untuk mengekstraksi metabolit sekunder yang belum

diketahui strukturnya. Pelarut ini juga memiliki extracting power (daya

ekstraksi) yang luas. Sampel uji yang digunakan merupakan simplisia

kering sehingga adanya kandungan air pada etanol 70% dapat

mempermudah penarikan senyawa pada saat ekstraksi (Saifudin, 2014).

Pergantian pelarut dilakukan selama beberapa kali sampai maserat nampak

terlihat pucat. Ketika maserat mulai pucat maka proses dihentikan, hal ini

menandakan bahwa proses ekstraksi telah sempurna dan semua senyawa

terlarut telah tertarik oleh pelarut.

Agar rendemen yang diperoleh maksimal maka dilakukan remaserasi

atau proses pengulangan ekstraksi dengan pelarut yang sama. Untuk

memperoleh ekstrak yang kental, hasil maserasi kemudian disaring dan

diuapkan pelarutnya menggunakan rotary evaporator pada suhu yang tidak

terlalu tinggi yaitu 40-450 C agar senyawa tidak rusak.

Setelah didapat ekstrak kental, selanjutnya dilakukan skrining

fitokimia untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang

terkandung dalam ekstrak (Kristanti et al, 2008). Hasil skrining fitokimia

ekstrak etanol rimpang Z. officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B.

rotunda yang diperoleh dapal penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa

flavonoid, polifenol, terpenoid, saponin, fitosterol dapat tertarik dalam

pelarut etanol. Hal ini disebabkan karena etanol merupakan pelarut

universal yang memiliki gugus polar (-OH) dan gugus nonpolar (-CH3)

Page 66: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

51

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

sehingga dapat menarik analit-analit yang bersifat polar hingga nonpolar

dan memiliki indeks polaritas sebesar 5,2 ( Synder,1997).

4.2.2 Uji Aktivitas Antihipertensi

Uji aktivitas antihipertensi dilakukan terhadap 56 ekor tikus putih

jantan galur Sprague Dawley berusia 2-3 bulan dengan bobot 150-250

gram. Pemilihan tikus sebagai hewan uji dikarenakan tikus memiliki

fisiologi yang menyerupai manusia (National Association for Biomedical

Research (NABR), 2005). Tikus dikelompokkan menjadi 7 kelompok

yang terdiri dari 4 kelompok ekstrak dan 3 kelompok kontrol. Kelompok

kontrol meliputi kelompok kontrol normal, kontrol negatif dan kontrol

positif. Kelompok kontrol pada penelitian ini digunakan untuk

memastikan bahwa perubahan tekanan darah hanya disebabkan oleh

ekstrak uji yang diberikan.

Kelompok kontrol positif merupakan kelompok hewan uji yang

telah diinduksi adrenalin dan diberi obat hipertensi yang beredar di

pasaran yaitu propanolol dari golongan beta bloker. Propanolol bekerja

dengan secara non selektif menghambat stimulus adrenergik dengan

memblokade secara kompetitif reseptor beta adrenergik pada otot jantung,

dalam bronkus dan otot polos pembuluh darah (Aberg, 2009). Hal ini

dimaksudkan untuk melihat dan membandingkan seberapa besar aktivitas

antihipertensi yang dicapai oleh sediaan uji, selain itu diharapkan sediaan

uji dapat menghasilkan aktivitas antihipertensi dari obat yang beredar di

pasaran. Sedangkan kelompok negatif merupakan kelompok hewan uji

yang diberi perlakuan induksi adrenalin tanpa diberi ekstrak ataupun obat

dan hanya diberi aquadest untuk memastikan tekanan darah yang tetap

pada kondisi hipertensi. Untuk kelompok ekstrak terdiri dari 4 kelompok

meliputi larutan ekstrak Z. officinale, Z. purpureum, K. rotunda dan B.

rotunda dengan dosis 500 mg/kgBB. Dosis tersebut dipakai berdasarkan

uji toksisitas masing masing ekstrak yang dinilai masih aman.

Dosis 500 mg/kgBB digunakan sebagai langkah skrining

untuk melihat adanya aktivitas antihipertensi di dosis tersebut. Pemberian

ekstrak etanol rimpang Z. officinale kepada tikus secara intraperitonial

Page 67: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

52

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

memberikan nilai LD50 1551±75 mg/kg (Ojewole, 2006). Penelitian

Abdulrazaq et al, di tahun 2012 juga menyebutkan bahwa ekstrak air dari

Z. officinale tidak menunjukan adanya gejala tokisisitas hingga dosis 3200

mg/kgBB tikus. Pada penelitian Pudjiatuti di tahun 2004, Uji LD50 infus

rimpang Z. purpureum diketahui memiliki nilai dosis 31,56 (24,96-39,87)

mg/10 gBB terhadap mencit. Uji Toksisitas akut oral dari ekstrak K.

rotunda serta fraksinya dilakukan pada dosis uji tunggal 2000 mg/kg p.o

dan tidak menunjukkan adanya tanda tanda toksisitas selama penelitian

(Sini et al., 2014). Pada pemberian ekstrak B. rotunda, semua hewan hidup

dan tidak menunjukkan tanda-tanda toksisitas bahkan pada dosis tertinggi

yang digunakan 5 g/kg (Mahmood et al, 2010). Sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa dosis 500 mg/kgBB tikus masih aman untuk digunakan

untuk perlakuan terhadap hewan uji dan tidak menutupi kemungkinan

untuk dilakukan variasi dosis pada penelitian selanjutnya.

Sebelum dilakukan induksi, tikus diaklimatisasi terlebih dahulu

selama 14 hari untuk menyesuaikan dengan lingkungan barunya. Selama

proses aklimatisasi ini, tikus diberi makan dan minum secara ad libitum

serta ditimbang berat badannya setiap 2 kali sehari. Tikus yang digunakan

adalah tikus yang sehat, yaitu selama periode pengamatan tidak

menunjukkan penurunan deviasi berat badan (>10%) serta tidak ada

kelainan dalam tingkah lakunya (Foltz, 1999). Pengelompokan tikus

mengacu pada General Guidelines for Methodologies on Research and

Evaluation of Traditional Medicine (World Health Organization, 2000)

yang menyatakan bahwa untuk pengujian hewan pengerat masing masing

kelompok terdiri dari setidaknya 5 ekor lalu diukur parameter ujinya

meliputi tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan nilai heart rate

pada hari ke-0,7 dan 14 menggunakan CODA non invasive tail cuff blood

pressure.

CODA non invasive tail cuff blood pressure merupakan suatu

instrumen pengukur tekanan darah hewan uji yang mempunyai

keuntungan karena hewan uji tidak perlu dibunuh untuk mengetahui

tekanan darahnya, sehingga dapat menghemat waktu percobaan dan juga

Page 68: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

53

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

hewan uji yang digunakan. Metode non invasif ini menggunakan tail cuff

yang ditempatkan di ekor tikus untuk memonitor tekanan darah. Sensor

VPR yang terdapat pada alat ini juga memungkinkan adanya pengukuran

non invasif dari volume darah pada ekor tikus (Malkoff, 2011).

Pengkondisian hewan uji pada holder dilakukan sekitar 10-15 menit

sampai suhunya mencapai 30-35° C. Hewan uji yang telah dimasukkan ke

dalam holder kemudian dipasangkan manset ekor, dan diletakkan pada

papan penghangat selama 10-15 menit agar tekanan darah dapat terukur

dengan tepat dan konsisten oleh sistem VPR tail-cuff. Suhu tubuh hewan

uji harus terus dipantau agar tetap stabil, hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan kain lap pada bagian luar holder. Kecuali untuk suhu

lingkungan, diatur agar paling tidak mencapai 26° C. Kondisi hewan uji

juga harus dijaga agar tidak stres, karena hal ini akan mempengaruhi aliran

darah ke ekor.

Penginduksi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah

adrenalin. Adrenalin atau epinephrine merupakan suatu hormon yang

merangsang sistem saraf simpatis (adrenergik). Adrenalin bekerja pada

tempat reseptor adrenergik non selektif, yakni pada reseptor α1, β1, dan

β2. Karena sifat non selektifnya, maka adrenalin memiliki fungsi dengan

akibat yang bervariasi pada sistem faal tubuh. Sekresi adrenalin akan

menyebar ke seluruh tubuh dan akan mempengaruhi kerja berbagai

jaringan atau sistem yang memiliki reseptor untuh hormon tersebut

diantaranya adalah: 1) di sepanjang pembuluh darah dan jantung

neurotransmitter noradrenalin akan mengaktivasi peptida nariuretik

vasopresin yang selanjutnya akan mengaktivasi kanal ion Ca2+ pada sel

endotelial sehingga menyebabkan vasokonstriksi; 2) adrenalin akan

memicu pelepasan noradrenalin yang mengikat reseptor beta adrenergik

terutama disepanjang sel jukstaglomerular ginjal sehingga mengaktivasi

sistem renin-angiotensin-aldosteron yang menyebabkan retensi air dan

garam natrium yang berimplikasi hipertensi; 3) meningkatkan efek

konotropik positif (meningkatkan denyut jantung) pada otot jantung yang

memicu peningkatan tahanan tepi dan curah jantung sehingga terjadi

Page 69: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

54

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

hipertensi (Verkrijging et al., 1991). Mengacu pada penelitian Yves et al

di tahun 2017, adrenalin diberikan secara intraperitonial selama 7 hari

dengan dosis 1 mg/ml. Dengan waktu induksi yang relatif cepat dan

metode penginduksian yang tidak terlalu sulit maka adrenalin dipilih oleh

penulis sebagai penginduksi hipertensi pada hewan uji.

Induksi hipertensi dilakukan pada kelompok tikus Z. officinale, Z.

purpureum, K. rotunda, B. rotunda, kontrol positif dan kontrol negatif

selama 7 hari secara intraperitonial. Masing-masing kelompok terdiri dari

7 ekor tikus dengan bobot sekitar 150-250 gram. Hewan yang telah

diinduksi adrenalin dinyatakan memenuhi kriteria inklusi apabila

mengalami kenaikan tekanan darah lebih dari 20 mmHg pada hari ke-7

pasca induksi adrenalin. Setelah dinyatakan tekanan darahnya naik, tikus

mulai diberi perlakuan selama 7 hari (hari ke-7 hingga hari ke-14) dan

diperiksa tekanan darahnya kembali di hari ke-14 menggunakan CODA

non invasive tail cuff blood pressure. Selanjutnya data tekanan darah

sistolik, tekanan darah diastolik dan heart rate dianalisa secara statistik.

Hasil uji Paired T Test tekanan darah sistolik (Lampiran 11),

tekanan darah diastolik (Lampiran 12) dan heart rate ( Lampiran 13) pada

kelompok normal tidak berbeda bermakna (p≥0.05) yang artinya pada

kelompok hewan uji yang tidak diberi perlakuan apapun parameter uji ini

tetap sama dan berada pada rentang normal. Sedangkan pada kelompok uji

yang diinduksi adrenalin mengalami peningkatan tekanan darah sistolik

dan diastolik yang bermakna (p≤0.05) setelah diberikan induksi adrenalin

(H-7) dibadingkan dengan kelompok normal, sehingga dapat dipastikan

semua kelompok yang terinduksi adrenalin telah mengalami hipertensi.

Sedangkan pada kelompok kontrol negatif, nilai tekanan darah sistolik,

diastolik tidak berbeda bermakna (p≥0.05) yang artinya hewan uji

kelompok ini tetap dalam kondisi hipertensi hingga hari ke 14 setelah

diberikan aquadest saja. Sedangkan pada kelompok kontrol positif yang

diberikan propanolol 8,2 mg/kgBB memiliki penurunan tekanan darah dan

heart rate yang bermakna (p≤0.05) pada hari ke 14 dibandingkan hari ke

7. Oleh karena itu baik kelompok kontrol normal, kontrol negatif dan

Page 70: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

55

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

kontrol positif dapat dijadikan pembanding atas pengaruh pemberian

ekstrak uji terhadap penurunan tekanan darah pada tikus hipertensi namun

tidak untuk nilai heart rate nya.

4.2.3 Pengaruh Pemberian Ekstrak Terhadap Parameter Uji

Hasil analisa statistik menunjukkan presentase penurunan tekanan

darah sistolik pada kelompok kontrol positif (propanolol) dan 4 kelompok

perlakuan ekstrak lainnya bermakna secara statistik (p≤0.05) terhadap

kontrol negatif dimana penurunan terbesar ditunjukkan oleh kelompok

ekstrak etanol 70% rimpang Z. officinale (27.35%).

Penurunan nilai tekanan darah diastolik pada kelompok Z. purpureum

dan K. rotunda tidak berbeda bermakna (p≥0.05) terhadap kelompok

kontrol negatif, sedangkan penurunan tekanan darah diastolik pada

kelompok kontrol positif, kelompok Z. officinale dan B. rotunda berbeda

bermakna secara statistik (p≤0.05) terhadap kontrol negatif.

Presentase penurunan denyut jantung (heart rate) yang bermakna

secara statistik ditunjukkan oleh kelompok kontrol positif, Z. officinale, Z.

purpureum dan K. rotunda (p≤0.05) terhadap kontrol negatif. Ringkasan

pengaruh pemberian ekstrak terhadap parameter uji dapat dilihat pada

tabel 4.7.

Tabel 4.7 Pengaruh pemberian ekstrak terhadap parameter uji

Kelompok Parameter Uji

Sistolik Diastolik Heart Rate

Z.officinale

Z. purpureum

K. rotunda

B. rotunda

Dari hasil analisa data secara statistik, diketahui adrenalin secara

signifikan (p≤0.05) mampu memberikan pengaruh kenaikan tekanan darah

sistolik dan diastolik pada hewan uji setelah 7 hari pemberian adrenalin

namun tidak signifikan (p≥0.05) memberikan pengaruh kenaikan heart

rate pada hewan uji. Hal ini kontradiktif dengan mekanisme kerja dari

adrenalin yang meningkatkan efek konotropik positif (meningkatkan

Page 71: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

56

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

denyut jantung) pada otot jantung yang memicu peningkatan tahanan tepi

dan curah jantung sehingga terjadi hipertensi. Hal ini kemungkinan

dipengaruhi variasi biologis dari masing masing individu hewan uji.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tung et al pada tahun

1981) yang menguji pengaruh adrenalin dalam menginduksi hipertensi

pada tikus galur wistar dengan teknik administrasi osmotik mini pump

pada dosis 2,9 nmol/jam menunjukan hasil peningkatan tekanan darah

sistolik dan diastolik secara signifikan (p≤0,001) setelah 7 hari pemberian.

Sementara pemberian adrenalin tersebut tidak menyebabkan perubahan

bermakna pada nilai heart rate hewan uji. Hal ini juga senada dengan

penelitian Majewski di tahun 1986 tentang pengaruh adrenalin dan

pengaruhnya terhadap hipertensi. Setelah 10 dan 12 hari imobilisasi dan

isolasi tikus, tikus-tikus yang mengalami stress tekanan darah secara

signifikan dan tingkat adrenalin jantung yang lebih tinggi, meskipun nilai

heart rate tidak berbeda secara signifikan.

Hal ini mendukung bahwa adrenalin memang memberikan nilai

signifikan pada peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah

diastolik yang bersifat menetap namun tidak memberikan pengaruh yang

signifikan kepada peningkatan nilai heart rate yang menetap dalam jangka

waktu induksi 7 hari, sehingga mungkin diperlukan periode induksi yang

lebih lama.

Mekanisme yang mungkin bisa diprediksi pengaruh pemberian ekstrak

terhadap parameter uji adalah perbaikan fungsi endotelial. Sel endotelial

memiliki peran penting pada homeostasis sistem kardiovaskular. Fungsi

endotel diatur dan dipelihara oleh bermacam macam reseptor di

permukaan sel, beberapa diantaranya menginduksi pelepasan zat vasoaktif

untuk mengatur tonus pembuluh darah dan proliferasi sel otot polos

(Drexler dan Hornig, 1999). Terdapat berbagai vasoaktif yang menjadi

isyarat lokal dan bersirkulasi menstimulasi endotelium vaskular untuk

melepaskan vasodilator diantaranya adalah NO (Nitrit Oksida),

prostasiklin, faktor hiperpolarisasi. Sedangkan untuk faktor

Page 72: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

57

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

vasokonstriktor terdapat endotelin, tromboksan, dan PDGF (Iglarz dan

Clozel, 2007).

Nitrat oksida diketahui cepat terdegradasi oleh anion superoksida

yang merupakan agen radikal bebas. Hipertensi manusia dikaitkan dengan

penurunan bioavailabilitas NO dan peningkatan stres oksidatif (Touyz,

2004). Peran stres oksidatif sebagai pemain kunci dalam patogenesis

hipertensi juga didukung penelitian serupa (Rodrigo et al, 2011)

(Montezano & Touyz, 2012).

Antioksidan adalah senyawa yang mampu menjebak ROS dan

mengurangi kerusakan oksidatif sehingga diharapkan juga mampu

mengurangi tekanan darah. Antioksidan mengakhiri reaksi rantai ROS

dengan menghilangkan intermediet radikal bebas, dan menghambat reaksi

oksidasi lainnya (Yoshida et al., 2004).

Rimpang Z. officinale, Z. purpureum, B. rotunda dan K. rotunda

diketahui banyak memiliki aktivitas antioksidan. Rimpang Z. officinale

diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi diantaranya dalam uji

1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging actity dan

aktivitas inhibisi oksidasi metil linoleat dengan metode Oil Stability Index

(OSI)(Masuda et al, 2004). Aktivitas antioksidan rimpang Z. purpureum

dengan metode DPPH juga menunjukkan hasil yang positif (Saowaluck &

Paisooksantivatana, 2009) . Ekstrak kloroform rimpang K. rotunda juga

ditemukan memiliki aktivitas antioksidan berdasarkan metode Folin

Cholceau (Sundari, 2013). Penelitian aktivitas antioksidan dari B. rotunda

juga banyak ditemukan (Kim et al, 2012) (Chahyadi et al, 2014).

Salah satu metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan

yang tinggi adalah flavonoid. Senyawa metabolit sekunder ini flavonoid

dan polifenol juga diketahui banyak berperan sebagai penyembuhan

hipertensi (Kooshki & Hoseini, 2014). Secara invitro, flavonoid telah

terbukti mempunyai efek biologis yang kuat, sebagai antioksidan

flavonoid dapat menghambat penggumpalan keping-keping darah,

merangsang produksi NO yang menyebabkan relaksasi pembuluh darah

dan untuk menghambat pertumbuhan kanker (Athiroh, 2000).

Page 73: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

58

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Flavonoid mampu berdifusi secara langsung dan mensintesa NO

dalam endotel dan otot polos selanjutnya merangsang guanylate cyclase

untuk membentuk cGMP sehingga terjadi vasodilatasi (McNeill &

Jurgens, 2006). Peran flavonoid pada ekstrak anggur bebas alkohol secara

nyata menurunkan tekanan darah sistol dan diastol jantung pada model

tikus hipertensi (de Moura et al., 2002). Penelitian yang telah dilakukan

oleh Athiroh et al tentang pemberian ekstrak Scurulla oortiana (benalu

teh) dan Macrosolens javanus (benalu jambu mawar) terhadap

kontraktilitas pembuluh darah arteri ekor tikus terpisah dengan atau tanpa

endotel menunjukkan bahwa kedua benalu tersebut mampu menurunkan

kontraksi pembuluh darah arteri secara invitro karena peran endotel

(Permatasari et al., 2016). Hal ini didukung dengan uji skrining fitokimia

(Lampiran 6) yang memberikan nilai positif pada senyawa flavonoid dan

polifenol pada seluruh ekstrak.

Terdapat penelitian yang memaparkan mekanisme lain dari

tumbuhan uji dalam menurunkan hipertensi diantaranya pengaruh

pemberian ekstrak metanol 70% dari Z. officinale dalam menginduksi

penurunan dose dependent tekanan darah arteri pada tikus yang telah

dianastesi. Efek ini kemungkinan di mediasi sistem kanal ion kalsium

(Ghayur & Gilani, 2005). Namun dari mekanisme tumbuhan yang

diperkirakan dapat mengobati hipertensi sebagaimana yang telah

dipaparkan sebelumnya, hendaknya perlu ditinjau kembali dengan

melakukan pengujian secara invitro yang dapat dilakukan pada penelitian

selanjutnya.

Page 74: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

58 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

a) Pemberian ekstrak etanol 70% rimpang Z. officinale, Z. purpureum, K.

rotunda dan B. rotunda pada dosis 500 mg/kgBB menunjukkan

penurunan tekanan darah sistolik secara bermakna (p≤0.05)

dibandingkan dengan kontrol negatif. Penurunan tekanan darah sistolik

yang paling tinggi ditunjukkan oleh ekstrak Z. officinale dengan persen

penurunan sebesar 27,35%.

b) Pemberian ekstrak etanol 70% rimpang Z. officinale dan B. rotunda

pada dosis 500 mg/kgBB menunjukkan penurunan tekanan darah

diastolik secara bermakna (p≤0.05) dibandingkan dengan kontrol

negatif. Penurunan tekanan darah diastolik yang paling tinggi

ditunjukkan oleh ekstrak B. rotunda dengan persen penurunan sebesar

28,87%.

c) Pemberian ekstrak etanol 70% rimpang Z. officinale, Z. purpureum dan

K. rotunda pada dosis 500 mg/kgBB menunjukkan penurunan heart

rate secara bermakna (p≤0.05) dengan kontrol negatif. Penurunan

tekanan darah diastolik yang paling tinggi ditunjukkan oleh ekstrak K.

rotunda dengan persen penurunan sebesar 36,80%.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai variasi dosis pada masing

masing ekstrak dengan metode in vivo yang sama

Page 75: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

59

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrazaq, N. B., Cho, M. M., Win, N. N., Zaman, R., & Rahman, M. T. (2012).

Beneficial effects of ginger (Zingiber officinale) on carbohydrate metabolism

in streptozotocin-induced diabetic rats. British Journal of Nutrition, 108(7),

1194–1201. https://doi.org/10.1017/S0007114511006635

Aberg, J.A., Lacy, C.F et al., (2009). Drug Information Handbook 17th edition,

Lexi-Comp for the American Pharmacist Association.

Andrajati, R., Sari, S.P., Bahtiar A., & Syafhan, N.F. (2012). Penuntun Praktikum

Ilmu Biomedik Dasar. Laboraturium Farmakologi dan Farmakokinetika

Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia.

Anwar, M. A., Al Disi, S. S., & Eid, A. H. (2016). Anti-hypertensive herbs and

their mechanisms of action: Part II. Frontiers in Pharmacology, 6(MAR), 1–

24. https://doi.org/10.3389/fphar.2016.00050

A.P. Bangun. (2002). Ramuan Tradisional Hipertensi, Jakarta: Agromedia

Pustaka.

Athiroh N. et al., (2000). Tesis: Efek Scurulla oortiana dan Macrosolen javanus

terhadap Kontraktilitas Pembulih Darah Arteri Ekor Tikus Terpisah dengan

atau tanpa Endotel. Universitas Brawijaya: Malang.

Athiroh, Nour. (2012). Mekanisme Kerja Benalu Teh pada Pembuluh Darah.

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol 27 No. 1. Jurusan Biologi Fakultas

MIPA Universitas Islam Malang

Badyal, D. K., Lata, H., & Dadhich, A. P. (2003). Animal Models of

Hypertension and Effect of Drugs. Indian Journal of Pharmacology, 35,

349–362. https://doi.org/10.1155/2015/528757

Budhi Akbar. (2010). No Title. Tumbuhan dengan Kandungan Senyawa Aktif

yang Berpotensi sebagai Bahan Antifertilitas. Jakarta: Adabia Press.

Chahyadi, A., Hartati, R., & Ruslan, K. (2014). Boesenbergia pandurata Roxb .,

An Indonesian Medicinal Plant : Phytochemistry , Biological Activity , Plant

Biotechnology. Procedia Chemistry, 13, 13–37.

https://doi.org/10.1016/j.proche.2014.12.003

Chirangini, P., Sharma, G. J., & Sinha, S. K. (2004). Sulfur Free Radical

Reactivity with Curcumin as Reference for Evaluating Antioxidant

Properties of Medicinal Zingiberales. Journal of Environmental Pathology,

Toxicology and Oncology, 23(3), 227–236.

https://doi.org/10.1615/JEnvPathToxOncol.v23.i3.60

Dalimarta, S. (2003). Atlas tumbuhan obat Indonesia, jilid 2, Trubus Agriwidya

de Moura, R. S., Viana, F. S. C., Souza, M. A. V., Kovary, K., Guedes, D. C.,

Oliveira, E. P. B., … Correia, M. L. G. (2002). Antihypertensive, vasodilator

and antioxidant effects of a vinifera grape skin extract. Journal of Pharmacy

and Pharmacology, 54(11), 1515–1520.

https://doi.org/10.1211/002235702153

Desmiaty, Y., Winarti, W., Nursih, A. M., Nisrina, H., & Finotory, G. (2018).

Antioxidant and Antielastase Activity of <i>Kaempferia rotunda<i> and

<i>Curcuma zedoaria<i>. Research Journal of Chemistry and Environment,

22(Special Issue 1), 95–98.

Page 76: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

60

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Depkes RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I). Jilid 2. Jakarta:

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia. Hal.

348-350.

Depkes RI. (2013). Profil Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Duke J, et al. (2000). Handbook of medicinal Herbs. United State of America:

CRC Press.

Elsik, M., Krum, H. (2007). Hypertension: How Long To Go? Australian

Prescribed .,30 (1), 6.

Francis, S.H., Busch, J.L., Corbin, J.D., dan Sibley, D. (2010). cGMP-dependent

protein kinase and cGMP phosphor diesterase sinnitric oxide and cGMP

action. Pharmacol.Rev. 62,525–563.

Foltz, C. J., Ulman-Cullere, M. (1999). Guidelines for Assesing the Health and

Condition of Mice. Lab Animal Vol. 28 No.4

Ge T, Hughes H, Junquero DC, Wu KK, Vanhoutte PM and Boulanger CM.

(1995). Endothelium- Dependent Contractions are Associated with Both

Augmented Expression of Prostaglandin H Synthase-1 and Hypersensitivity

to Prostaglandin H in the SHR Aorta. Circulation Research.

Ghayur, M. N., & Gilani, A. H. (2005). Ginger Lowers Blood Pressure Through

Blockade of Voltage-Dependent Calcium Channels, 45(1), 74–80.

Gunardi & E Fachriyah. (2002). Isolasi dan analisis komponen senyawa kimia

dalam minyak atsiri rimpang bengle (Zingiber cassumunar Roxb.). Jurnal

Media Medika Indonesia. 3(37):132-136

Gunarti, SRI dan E Mayangsari. (2000). Uji daya antelmintik perasan rimpang

bangle (Zingiber purpureum Roxb) pada cacing Ascaris suum secara in

vitro. Proseding Seminar Nasional XVI Tumbuhan Obat Indonesia.

Semarang 5 – 6 Oktober 1999 : 104 – 108.

Gormer, Beth. (2007). Farmakologi Hipertensi,terj. Diana Lyrawati, 2008

Nugroho Agung Endo.2011. Farmakologi, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Grynberg, A., Demaison, L.(1996). Fatty Acid Oxidation in the Heart.

JCardiovasc. Pharmacol., 28 (suppl), S 11- S 17.

Grzanna, R., L. Lindmark and C.G. Frondoza. (2005). Ginger – a herbal medicinal

product with broad anti-inflammatory actions. J. Med. Food 8: 125–132.

Habsah, M., Amran, M., Mackeen, M. M., Lajis, N. H., Kikuzaki, H., Nakatani,

N., … Ali, A. M. (2000). Screening of Zingiberaceae extracts for

antimicrobial and antioxidant activities. Journal of Ethnopharmacology,

72(3), 403–410. https://doi.org/10.1016/S0378-8741(00)00223-3

Heinrich, M.; J. Barnes; S. Gibbons; and E.M. Williamson. (2004). Fundamentals

of Pharmacognocy and Phytotheraphy. Churchill Livingston. Edinburgh.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Terj. Badan Litbang

Kehutanan. Cetakan 1. Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan Jakarta

Pusat.

Hoffman, B. B. (2012). Obat-obat pengaktif adrenoseptor dan simpatomimetik

lainnya. In B. G. Katzung, Farmakologi Dasar dan Klinik (pp.123-142).

Jakarta: EGC.

Helfi Gustia. (2016). -1 -1 -1 -1. Jurnal Agrosains Dan Tekhnologi, 1(1), 46.

Page 77: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

61

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ismail D. (2003). Penyakit Jantung Hipertensi: Patogenesis dan Patofisiologi

Terkini, dalam: Simposium Pendekatan Holistik Penyakit kardiovaskular.

Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam.

ISWANTINI, D., SILITONGA, R. F., MARTATILOFA, E., & DARUSMAN, L.

K. (2011). Zingiber cassumunar, Guazuma ulmifolia, and Murraya paniculata

Extracts as Antiobesity: In Vitro Inhibitory Effect on Pancreatic Lipase

Activity. HAYATI Journal of Biosciences, 18(1), 6–10.

https://doi.org/10.4308/hjb.18.1.6

Jaipetch, T., Reutrakul, V., Tuntiwachwuttikul, P. and Santisuk, T. (1983).

Flavonoids in the Black Rhizomes of Boesenbergia pandurata.

Phytochemistry 22(2): 625-626

James, P. A., Oparil, S., Carter, B. L., Cushman, W. C., Dennison-Himmelfarb,

C., Handler, J., … Ortiz, E. (2014). 2014 Evidence-Based Guideline for the

Management of High Blood Pressure in Adults. Jama, 311(5), 507.

https://doi.org/10.1001/jama.2013.284427

Jantan, I. bin, Yassin, M. S. M., Chin, C. B., Chen, L. L., & Sim, N. L. (2003).

Antifungal Activity of the Essential Oils of Nine Zingiberaceae Species.

Pharmaceutical Biology, 41(5), 392–397.

https://doi.org/10.1076/phbi.41.5.392.15941

Joy, P.P. (1998). Zingiberaceous Medicinal and Aromatic Plants. India: Kerala

Agricultural University

Kang, Y. M., Ma, Y., Zheng, J. P., Elks, C., Sriramula, S., Yang, Z. M., et al.

(2009). Brain nuclear factor-kappa B activation contributes to neurohumoral

excitation in angiotensin II–induced hypertension. Cardiovasc.Res. 82,503–

512.

Kanakasabapathi D, Gopalakrishnan VK. (2015). Evaluation of Antidiabetic

Potential of Aqueous Extract of Passiflora edulis Sims on Alloxan Induced

Diabetes Mellitus in Wistar Albino Rats. Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res.

34(1):171–177.

Karyasari, (2011). Kunir Putih. http://www.familyherba.web.id/Kunyit-putihkunir

putih.html diakses tanggal 22 Februari 2018, Jakarta.

Kartikasari, Agnesia N. (2012). Faktor Resiko Hipertensi pada Masyarakat Desa

Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang. Jurnal Media Medika Muda.

Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro.

Kee, Joycee L., Hayes, Evelyn R. (1996). Farmakologi Pendekatan Proses

Keperawatan. Jakarta: EGC. Departemen Farmakologi dan Teurapetik

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Keng, H. (1978). Orders and Families of Malayan Seed Plants. Singapore

University Press. Singapore.

Kent Scientific Corporation, (2011), CODA Multi-channel, Computerized,

NonInvasive Blood Pressure system for Mice and Rats, Kent Scientific

Corporation, Torrington, Connecticut.

Kim, D.Y., Lee, M.S., Jo, K., and Lee, K. E. (2011). Therapeutic Potential of

Panduratin A, LKB1-Dependent. AMP-Activated Protein Kinase Stimulator,

With Activation of Pparα/Δ For The Treatment Of Obesity. Diabetes. Obes.

Metab. 13: 584-593

Kim, D., Kim, M., Sa, B., Kim, M., & Hwang, J. (2012). Boesenbergia pandurata

Attenuates Diet - Induced Obesity by Activating AMP - Activated Protein

Page 78: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

62

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Kinase and Regulating Lipid Metabolism, 0067, 994–1005.

https://doi.org/10.3390/ijms13010994

Kinnear, P. J. (2011). ADRENALINE ( EPINEPHRINE ) ANAESTHESIA

TUTORIAL OF THE WEEK 226 6 TH JUNE 2011 Correspondence to

[email protected]. AAGBI Tutorials, (June), 1–8.

Klabunde, E. Richard. (2012). Norepinephrine and Acetylcoline-Synthesis,

Release and Metabolism. Diakses dari http://www.cvpharmacology.com

pada 18 Februari 2018

Kooshki, A., & Hoseini, B. B. L. (2014). Phytochemicals and Hypertension.

Shiraz E Medical Journal, 15(1), 1–3. https://doi.org/10.17795/semj19738

Konickal, et al,. (2013). Significance of Zingiberaceae in Indian Systems of

Medicine-Aryuveda: An overview. Anc Sci Life., 2013; 32(4) :253-261

Krinke, J. G. (2000). The Laboratory Rat 1st Edition. United States: Academic

Press

Kristanti, A. N., N. S. Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi. (2008). Buku Ajar

Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 23, 47.

Kriswanto, (2011). Asal usul Kunyit

Putih.http://www.madukunyitputih.com/Asal-Usul-kunyit-putih. akses

tanggal 22 Februari 2018. Jakarta

Lanny Sustrani, dkk. (2004). Hipertensi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lawrence, G, H, M. (1964). Taxonomi of Vascular Plants. New York: The Macmi

Company.

Larsen, K, Ibrahim, H, Khaw, S.H and Saw, L.G. (1999). Gingers of Peninsula

Malaysia and Singapore. Natural History Publications (Borneo). Kinabalu.

Mahmood, A. A., Mariod, A. A., Abdelwahab, S. I., Ismail, S., & Al-Bayaty, F.

(2010). Potential activity of ethanolic extract of Boesenbergia rotunda (L.)

rhizomes extract in accelerating wound healing in rats. Journal of Medicinal

Plants Research, 4(15), 1570–1576. https://doi.org/10.5897/JMPR10.224

Majewski, H., Alade, P. I., & Rand, M. J. (1986). Adrenaline and stress-induced

increases in blood pressure in rats. Clin.Exp.Pharmacol.Physiol., 13(1 986),

283–288.

Malkoff, J. (2011). Non-Invasive Blood Pressure for Mice and Rats, 1–12.

Marliani, L. (2012). Aktivitas Antibakteri dan Telaah Senyawa Komponen

Minyak Atsiri Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.). Prosiding

Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

Bandung. Hal. 1-6.

Malole, M. B. M. Dan C.S. Pramono. (1989). Penggunaan Hewan-Hewan

Percobaan Laboraturium. Bogor: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas

Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Masuda, Y., Kikuzaki, H., Hisamoto, M., & Nakatani, N. (2004). Antioxidant

properties of gingerol related compounds from ginger. BioFactors, 21(1–4),

293–296. https://doi.org/10.1002/biof.552210157

McNeill, J. R., & Jurgens, T. M. (2006). A systematic review of mechanisms by

which natural products of plant origin evoke vasodilatation. Canadian

Journal of Physiology and Pharmacology, 84(8–9), 803–821.

https://doi.org/10.1139/y06-028

Montezano, A. C., & Touyz, R. M. (2012). Oxidative stress, Noxs, and

Page 79: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

63

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

hypertension: Experimental evidence and clinical controversies. Annals of

Medicine, 44(SUPPL. 1), 2–16.

https://doi.org/10.3109/07853890.2011.653393

Mohan, M. Blalaraman, R. Kasture, SB. (2007). Antihypertensive activity

Zingiber officinale and Korean gingseng in experimentally induced

hypertension in rats. Oriental Pharmacy and Experimental Medicine 7(3),

261-273

Murakami, A., Kondo, A., Nakamura, Y., Ohigashi, H., & Koshimizu, K. (1993).

Possible anti-tumor promoting properties of edible plants from thailand, and

identification of an active constituent, cardamonin, of boesenbergia

pandurata. Bioscience, Biotechnology and Biochemistry, 57(11), 1971–1973.

https://doi.org/10.1080/bbb.57.1971

National Association for Biomedical Research (NABR). (2005). Mice & Rats:

The Essential Need for Animals in Medical Research, 23–24. Retrieved from

http://www.nabr.org/wp-content/uploads/2015/05/Mice-Rats-In-Biomedical-

Research-NABR.pdf

Ningsih, D R., Zusfahair., Kartika, D. (2016). Identifikasi Senyawa Metabolit

Sekunder serta uji Aktivitas Daun Sirsak sebagai Antibakteri. Molekul, Vol.

11 No. 1

Nuratmi, B., D. Sundari, dan L. Widowati. 2005. Uji Khasiat Seduhan Rimpang

Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) sebagai Laksansia pada Tikus Putih.

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, XV (3): 8-11

Nurrani, L. 2013. Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Alam Berkhasiat Obat

Oleh Masyarakat Di Sekitar Cagar Alam Tangale. Vol 3. No 1. BPK.

Lokakarya Nasional Tumbuhan Obat indonesia. Apforgen News Letter Edisi

2 Tahun 2010.

Ojewole, John A. O. 2006. Analgesic, Antiinflammatory and Hypoglycemic

Effects of Ethanol Extract of Zingiber officinale (Roscoe) Rhizomes

Zingiberaceae in Mice and Rats. Phytoter. Res. 20, 764-772. DOI:

10.1002/ptr.1952

Oparil, S., Zaman, M.A., dan Calhoun, D.A. (2003). Pathogenesis of

hypertension. Ann.Intern.Med. 139,761–776.

Pai BR., et al. (1970). Occurence of cretopoxida in Kaempfria Rotunda Linn.

Indian J Chem;8-468

Padmasari, P. D., Astuti, K. W., & Warditiani, N. K. (2013). Skrining Fitokimia

Ekstrak Etanol 70% Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Jurnal

Farmasi Udayana, 366(4), 1–7. https://doi.org/Bali: Universitas Udayana

Parmley WW. (1998). Evolution of Angiotensin-Converting Enzyme Inhibition in

Hypertension, Heart Failure and Vascular Protection. America Journal of

Medicine: USA

Pathong, A., Tassaneeyakul, W., Kanjanapothi, D., Tuntiwachwuttikul, P.,

Reutrakul, V. (1989). Antiinflammatory Activity Of 5, 7-Dimethoxyflavone.

Planta Med. 55(2): 133-136.

Permatasari, N., Farmakologi, L., Kedokteran, F., Brawijaya, U., Derived, E.,

Factor, R., & Oksida, S. N. (2016). Mekanisme Kerja Benalu Teh pada

Pembuluh Darah Mechanism of Tea Mistletoe Action on Blood Vessels,

27(1), 1–7.

Page 80: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

64

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pinto, Y.M., Paul, M., & Ganten, D. (1998). Lessons from rat models of

hypertension; from goldbatt tom genetic engineering. Cardiovascular

Research.

Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI a. (2014). Infodatin

Hipertensi. Kementerian Kesehatan RI.

Prashant Tiwari, B., Kumar, M. K., & Gurpreet Kaur, H. K. (2011).

Phytochemical screening and extraction - A review. Internationale

Pharmaceutica Sciencia, 1(1), 98–106.

https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-12-800018-2.00009-1

Rahajeng, Ekowati; Tuminah, Sulistyowati. Prevalensi Hipertensi dan

Determinannya di Indonesia. Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi, Badan

Penelitian Kesehatan: Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Rao, P. Rama; Reddy, M. Narender; Ramakrishna; Sistla, Ramakrishna; Diwan,

Prakash V. (2003) Comparative in vivo evaluation of propranolol

hydrochloride after oral and transdermal administration in rabbits. European

Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics 56: 81–85

Rodrigo, R., González, J., & Paoletto, F. (2011). The role of oxidative stress in the

pathophysiology of hypertension. Hypertension Research, 34(4), 431–440.

https://doi.org/10.1038/hr.2010.264

Rukmana, R. (2000). Usaha Tani Jahe. Yogyakarta: Penerbit Kanisius: 12-17.

Rukmana, R. (2008). Temu-temuan, Apotik Hidup di Pekarangan. Yogyakarta:

Kanisius.

Rohaendi. (2008). Treatment Of High Blood Pressure. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama Pengaruh antihipertensi dan antioksidan.

Saowaluck, B. I., & Paisooksantivatana, Y. (2009). Essential oil and antioxidant

activity of cassumunar ginger (zingiberaceae: Zingiber montanum (koenig)

link ex dietr.) collected from various parts of Thailand. Kasetsart Journal -

Natural Science, 43(3), 467–475.

Silalahi, M., Nisyawati, Walujo, E.B., and Supriatna, J. (2015). Local Knowledge

of Medicinal Plants In Sub-Ethnic Batak Simalungun of North Sumatra,

Indonesia, Biodiversitas 16(1): 44-54

Silalahi, M. (2017). Boesenbergia rotunda ( L .). Mansfeld : Manfaat dan

Metabolit Sekundernya. Jurnal EduMatSains, 1(2), 107–118. Retrieved from

https://www.researchgate.net/publication/313761899_Boesenbergia_rotunda

_L_Mansfeld_Manfaat_dan_Metabolit_Sekundernya

Silva, B. R., Pernomian, L., & Bendhack, L. M. (2012). Contribution of oxidative

stress to endothelial dysfunction in hypertension. Frontiers in Physiology, 3

DEC(December), 1–5. https://doi.org/10.3389/fphys.2012.00441

Sini, S., Latha, P. G., Anilkumar, T. V., Suja, S. R., Raj, G., Rameshkumar, K. B.,

… Rajasekharan, S. (2014). Safety assessment of tuberous rhizome of

Kaempferia rotunda L. by acute and 28-days repeated dose toxicity studies.

Global Journal of Pharmacology, 8(2), 128–139.

https://doi.org/10.5829/idosi.gjp.2014.8.2.82187

Sirirugsa, P. (1998). Thai Zingiberaceae: Species Diversity And Their

Uses.http://www.iupac.org/symposia/proceedings/phuket97/sirirugsa.html.

Sjakoer, N.A.A & Permatasari, N. (2011). Mekanisme deoxycortisone acetate

(DOCA)-garam terhadap peningkatan tekanan darah pada hewan coba. El-

hayah.

Page 81: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

65

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Snyder, C. R., J. J. Kirkland, and J. L. Glajach. (1997). Practical HPLC Method

Development, Second Edition. New York: John Wiley and Sons, Lnc. Pp.

722-723.

Suekawa, M, Ishige, A, Yuasa, K, Sudo, K, Aburada, M, Hosoya, E. (1984).

Pharmacological studies on ginger. I. Pharmacological actions of pungent

constitutents, (6)-gingerol and (6)-shogaol. Journal of Pharmacobio-

Dynamics 7: 836-848.

Suekawa, M, Aburada, M, Hosoya, E. (1986). Pharmacological studies on ginger.

II. Pressor action of (6)-shogaol in anesthetized rats, or hindquarters, tail and

mesenteric vascular beds of of rats. Journal of Pharmacobio-Dynamics 9:

842-852

Suparto, I, E. et al., (2000). Kajian awal potensi bangle (Zingiber purpureum

Roxb.) sebagai hepato-protektor. Proseding Seminar Nasional XVI

Tumbuhan Obat Indonesia. Semarang 5 – 6 Oktober 1999 : 116 – 117

Stoclet, J.C., Chataigneau, T ., Ndiaye, M., Iak, M.H., Bedoui, J.E., Chataigneau,

M., & Schini-Kerth, V.B. (2004). Vascular protection by dietary poliphenols.

European journal of Pharmacology.

Sulastri, D., & Liputo, N. I. (2011). pada Penderita Hipertensi Etnik Minangkabau

Antioxidant Consumption and eNOS3 Gene -786T > C Allel Expression in

Hypertension Patients in Minangkabau Ethnicity, 43(1), 1–9.

Syukur, Cheppy Hernani. (2001). Budi Daya Tanaman Obat Komersial. Penebar

Swadaya Jakarta.

Tan Hoan Tjay & Rahardja, K. (2007). Obat-obatan Penting: Khasiat dan Efek

Sampingnya. Edisi 6. Jakarta: Gramedia

Tjitrosoepomo, G. (1988). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. (1994). Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Cetakan 1.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Taweechaisupapong, S., Singhara, S., Lertsatitthanakorn, P., & Khunkitti, W.

(2010). Antimicrobial effects of Boesenbergia pandurata and Piper

sarmentosum leaf extracts on planktonic cells and biofilm of oral pathogens.

Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences, 23(2), 224–231.

https://doi.org/10.1155/2012/473637

Tewtrakul, S., Subhadhirasakul, S., Puripattanavong, J., and Panphadung, T.

(2003). HIV-1 Activities of Panduratin A, an Active Compound From Temu

Kunci (Boesenbergia rotunda). CISAK C4/P38: 1-4

Touyz, R. M. (2004). Reactive oxygen species, vascular oxidative stress, and

redox signaling in hypertension: What is the clinical significance?

Hypertension, 44(3), 248–252.

https://doi.org/10.1161/01.HYP.0000138070.47616.9d

Tung, L. H., Rand, M. J., & Majewski, H. (1981). Adrenaline-induced

hypertension in rats. Clinical Science, 61, 191–193.

Verkrijging, T. E. R., Doctor, V. A. N. D. E. G. V. A. N., Erasmus, A. A. N. D.

E., Rotterdam, U., Gezag, O. P., & Magnificus, V. A. N. D. E. R. (1991).

Adrenaline and hypertension.

Wahdah N. (2011). Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes (Mendeteksi,

Mencegah Dan Mengobati Dengan Cara Medis dan Herbal). Yogyakarta:

Penerbit Multipress.

Page 82: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

66

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Waynforth, H.B. (1980). Experimental and Surgical Technique in the rat.

London: Academic Press

Winarsi, H. (2007). Antioksidan alami & radikal bebas potensi dan aplikasinya

dalam kesehatan. Yogyakarta: Kanisius

Widodo, MA. (1998). Memahami Struktur dan Fungsi Endotel untuk Menjelaskan

Patogenesa Penyakit Kardiovaskular. Pidato Pengukuhan jabatan Guru

Besar dalam Ilmu Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Malang. Hal 6 10-11

Winarsi H. (2004). Efek Minuman Fungsional yang Disuplementasi Isoflavon

Kedelai dan Zn terhadap Profil Lipid dan Produk MDA Plasma Wanita

Premenopouse. Prosiding Seminal Nasional PBBMI. Peran Biokimia dalam

Biologi Molekuler dalam Eksplorasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Hayati.

Wijayakusumah, et al., (1996). Tanaman berkhasiat obat di Indonesia. Pustaka

Kartini. Jilid ke 4 : 166p.

Wijayakusuma M. (2007). Penyembuhan dengan temulawak. Jakarta: Sarana

Pustaka Prima

World Health Organization. (2000). General Guidelines for Methodologies on

Research and Evaluation of Traditional Medicine. WHO-Geneva, 1, 1–74.

https://doi.org/WHO/EDM/TRM/2000.1

Yonata, A., & Pratama, A. S. P. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus

Terjadinya Stroke. Jurnal Majority, 5(3), 17–21. Retrieved from

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1030/824

Yoshida, J., Yamamoto, K., Mano, T., Sakata, Y., Nishikawa, N., Nishio, M., …

Masuyama, T. (2004). AT1 Receptor Blocker Added to ACE Inhibitor

Provides Benefits at Advanced Stage of Hypertensive Diastolic Heart

Failure. Hypertension, 43(3), 686–691.

https://doi.org/10.1161/01.HYP.0000118017.02160.fa

Yves, K., Timothée, O., & Félix, Y. (2017). Evaluation of Antidiabetic Activity of

Aqueous and Etylic alcohol Extracts of Stem Bark of Xylopia villosa Chipp

(Annonaceae). Advances in Diabetes and Metabolism, 5(14712), 1–7.

https://doi.org/10.13189/ijccd.2017.050101

Page 83: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

67 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Alur Pembuatan Ekstrak

Rimpang segar Z. officinale, Z.

purpureum, K. rotunda dan B. rotunda

masing masing 10 kg

Dicuci, dirajang menggunakan pisau ,

dikering anginkan dan

diserbukkan

menggunakan blender

Determinasi

Serbuk simplisia Z. officinale (1,7 kg); Z.

purpureum (1,9 kg); K. rotunda (1,85 kg)

dan B. rotunda (1,7 kg)

Disaring

menggunakan kapas dan kertas

saring

Maserasi dengan etanol 70%

Maserat

Dipekatkan

dengan vacuum

rotary evaporator

Ekstrak Kental

Ekstrak kental

disimpan dalam

desikator

Penetapan

parameter spesifik

dan non spesifik

Pembuatan Larutan Ekstrak

Page 84: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

68

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 2. Alur Kerja Uji Aktivitas Antihipertensi

Tikus di aklimatisasi selama 1-2 minggu, diberi pakan dan minum secara adlibitum dan diperiksa tekanan

darah sistolik, diastolik dan heart rate pada hari ke-0

Induksi Hipertensi dengan 1 mg/kgBB adrenalin secara i.p selama 7 hari,kecuali kelompok normal

Ukur tekanan darah sistolik, diastolik dan heart rate semua kelompok (Hari ke-7)

Kelompok K. rotunda

7 ekor tikus, induksi adrenalin + ekstrak 500

mg/kgBB dalam larutan aquades selama

7 hari.

Kelompok B.

rotunda

7 ekor tikus, induksi

adrenalin + ekstrak 500 mg/kgBB larutan

aquades selama 7 hari.

Kelompok Z.

purpureum

7 ekor tikus, induksi

adrenalin + ekstrak 500 mg/kgBB dalam larutan aquades tikus

selama 7 hari.

Kelompok Z.

officinale

7 ekor tikus, induksi adrenalin + ekstrak

500 mg/kgBB dalam larutan aquades selama

7 hari.

Kelompok Normal

7 ekor tikus normal + larutan aquades

Kelompok Kontrol

(-)

7 ekor tikus, induksi adrenalin + larutan

aquades

Kelompok Kontrol

(+) propanolol

7 ekor tikus, induksi adrenalin + propanolol dalam larutan aquades

selama 7 hari

Diukur tekanan darah sistolik, diastolik dan heart rate semua kelompok di

periode akhir percobaan (Hari ke-14)

Page 85: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

69

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 3. Hasil Determinasi Sampel Tumbuhan Uji

Page 86: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

70

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 4. Surat Keterangan Hewan Uji

Page 87: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

71

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 5. Surat Keterangan Lolos Kaji Etik Hewan Penelitian

Page 88: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

72

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 6. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak

No Skrining Metode Ekstrak Ket

1 Flavonoid

Alkaline reagent test: Cuplikan ekstrak pada plat tetes +

beberapa tetes NaOH → kuning intens +

beberapa tetes HCl encer *keterangan: gambar atas (sebelum) dan gambar

bawah (sesudah)

Z. officinale

Positif

Z. purpureum

Positif

K. rotunda

Positif

B. rotunda

Positif

Z. officinale

Positif

Terpenoid

Page 89: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

73

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2

Terpenoid/

steroid

Lieberman-Buchard :

2 ml larutan ekstrak diuapkan dalam

cawan porselen → residu yang terbentuk + 0,5 ml kloroform + 0,5 ml asam asetat

anhidrat + 2 ml H2SO4 pekat melalui

dinding tabung

(+) terpenoid : membentuk cincin kecoklatan atau violet

(+) steroid : membentuk cincin biru

kehijauan

Z. purpureum

Positif

Terpenoid

K. rotunda

Positif

terpenoid

B. rotunda

Positif

terpenoid

Z. officinale

Negatif

Z. purpureum

Negatif

Page 90: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

74

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3 Alkaloid

Meyer Test

Cuplikan ekstrak dilarutkan kedalam 10

ml campuran aquades : HCl 2 N (9:1) + saring filtrat + teteskan pereaksi meyer

→ (+) terbentuk endapan putih

K. rotunda

Negatif

B. rotunda

Negatif

4

Senyawa

Fenol

Ferric Chloride Test :

Kocok cuplikan ekstrak dengan eter

pada tabung reaksi kemudian

pindahkan kedalam plat tetes + 3-4

tetes larutan FeCl3 → (+) apabila

terbentuk warna biru kehitaman

Z. officinale

Positif

Z. purpureum

Positif

K. rotunda

Positif

Page 91: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

75

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

B. rotunda

Positif

5 Saponin

Foam test :

0,5 mg ekstrak kental + 2 ml aquades

+ kocok kuat hingga berbusa +

diamkan selama 10 menit → (+)

apabila busa tetap stabil

Z. officinale

Negatif

Z. purpureum

Positif

K. rotunda

Positif

B. rotunda

Positif

Page 92: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

76

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

6 Tanin

Ferric Chloride Test

Ekstrak dalam 10 ml aquades

dipanaskan dalam tabung reaksi +

saring + filtrat ditambahkan FeCl3 →

(+) apabila terbentuk warna biru,

hijau, atau biru kehijauan

Z. officinale

Negatif

Z. purpureum

Negatif

K. rotunda

Negatif

B. rotunda

Negatif

7 Fitosterol

Swakowski Test :

Cuplikan ekstrak dilarutkan dalam 5

ml kloroform + beberapa tetes

H2SO4 → (+) apabila terbentuk

cincin warna coklat

Z. officinale

Positif

Z. purpureum

Positif

Page 93: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

77

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

K. rotunda

Positif

B. rotunda

Positif

Page 94: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

78

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 7. Konversi Dosis Hewan

Dosis lazim propanolol untuk hipertensi adalah 80 mg/70 kg. Dengan

VAO 2 mL dan jumlah tikus sebanyak 7 ekor dengan perkiraan BB tikus 200

gram, maka dosis hewan yang dibutuhkan:

Dosis Manusia = Dosis Hewan x 𝐾𝑚 𝑇𝑖𝑘𝑢𝑠

𝐾𝑚 𝑀𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎

80mg/70kg = Dosis Hewan x 6

37

Dosis Hewan = 7,047 mg/kg

Dengan dosis 7,047 mg/kg maka konsentrasi yang dibutuhkan adalah:

VAO = 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (

𝑚𝑔

𝑘𝑔)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

2 mL = 0,2 𝑘𝑔𝑥 7,047 (

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

Konsentrasi = 0,704 mg/mL

0,704mg/mL x 30 mL = 21,14 mg/hari

= 147,98 mg/7 hari

LAMPIRAN 8. Perhitungan Dosis Ekstrak

Ekstrak Z. officinale

VAO = 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (

𝑚𝑔

𝑘𝑔)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

2 mL = 0,2 𝑘𝑔𝑥 500(

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

Konsentrasi = 50 mg/mL

50 mg x 20 mL = 1000 mg/hari

Page 95: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

79

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ekstrak Z. purpureum

VAO = 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (

𝑚𝑔

𝑘𝑔)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

2 mL = 0,2 𝑘𝑔𝑥 500(

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

Konsentrasi = 50 mg/mL

50 mg x 20 mL = 1000 mg/hari

Ekstrak K. rotunda

VAO = 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (

𝑚𝑔

𝑘𝑔)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

2 mL = 0,2 𝑘𝑔𝑥 500(

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

Konsentrasi = 50 mg/mL

50 mg x 20 mL = 1000 mg/hari

Ekstrak B. rotunda

VAO = 𝐵𝐵 (𝑘𝑔)𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (

𝑚𝑔

𝑘𝑔)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

2 mL = 0,2 𝑘𝑔𝑥 500(

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵)

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝑔

𝑚𝐿)

Konsentrasi = 50 mg/mL

50 mg x 20 mL = 1000 mg/hari

Page 96: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

80

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 9. Dokumentasi Penelitian

A. Penyiapan Simplisia dan Pembuatan Ekstrak

Simplisia Tanaman Z. officinale

Simplisia Tanaman Z. purpureum

Simplisia Tanaman K. rotunda

Simplisia Tanaman B. rotunda

Proses Maserasi

Proses Filtrasi

Pemekatan dengan Vacuum Rotary Evaporator

Ekstrak Z. officinale

Ekstrak Z. purpureum

Page 97: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

81

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Ekstrak K. rotunda

Ekstrak B. rotunda

Penimbangan Ekstrak

Pembuatan Larutan Uji

Larutan Uji

Page 98: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

82

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

B. Perlakuan Hewan Uji

Aklimatisasi hewan uji

Penimbangan berat badan hewan

uji

Penyuntikan adrenalin ke

hewan uji

Penyiapan larutan uji

Penyodean zat uji

Proses memasukkan tikus ke

dalam holder

Pengukuran tekanan darah hewan

uji

Terminasi Hewan Uji

Page 99: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

83

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 10. Data Tekanan Darah Sistolik, Diastolik dan Heart Rate

(kontrol normal: aquadest; kontrol positif: adrenalin+propanolol; kontrol negatif:

adrenalin+aquadest; ekstrak: adrenalin+ JM/BL/TP/TK)

Hari KONTROL NORMAL (N) KONTROL POSITIF (+)

Tikus Sistolik Diastolik H. Rate Tikus Sistolik Diastolik H. Rate

H-0

N-1

96 38.333 247

(+)-1

110 92.667 107.333

H-7 98 58 181.5 201.333 141.667 336.667

H-14 103.667 66.333 172 128 93.6 110.333

H-0

N-3

109.667 45 192.667

(+)-2

101 46 220

H-7 90 57.5 546 165.667 132 394

H-14 115.6 86.4 341.333 109 77.667 252.667

H-0

N-5

119 95.333 183.333

(+)-4

102.333 63 339.33

H-7 123 84.667 210.667 161 113.333 281

H-14 120 77.677 233 151.25 106.916 157.33

H-0

N-7

112.67 42.667 178.667

(+)-5

133 123 135

H-7 125.333 80.333 377.333 179 131 400.667

H-14 115.667 91 372.667 97.5 59.25 142

H-0

N-8

92.667 66.333 358

(+)-6

101.875 56 260.125

H-7 82.667 58 127.333 157.75 104 376.5

H-14 111.333 83.667 131.25 115.667 46.667 144.33

RERATA

106.0008 57.5332 252.06

RERATA

109.6416 76.1334 212.35

103.8 67.7 288.56 172.95 124.4 357.76

113.253 81.015 241.04 120.2834 76.82 161.32

Hari KONTROL NEGATIF (-) Z. officinale (JM)

Tikus Sistolik Diastolik H. Rate Tikus Sistolik Diastolik H. Rate

H-0

(-)-1

81 57 172

JM-1

75 52.33 222.667

H-7 149 108 361.333 141.5 98.5 247

H-14 129.333 88.667 188.333 124.57 80.42 253.33

H-0

(-)-2

125.667 98.333 309.333

JM-2

74.667 55.667 304.33

H-7 111 97 403 136.667 92.667 347.333

H-14 127 100.875 381.667 111.25 78.333 281

H-0

(-)-3

105.667 76.333 274.33

JM-3

98.333 79.667 272.667

H-7 142.333 108.333 266.67 205 109 120.667

H-14 136 97 415 102.667 69.667 207

H-0

(-)-4

124 94 216

JM-7

107 95 305

H-7 177 131 411.33 184.5 129.5 351.5

H-14 172.667 138.33 405.33 143 105.875 300

H-0

(-)-5

154.3333 125.3333 392

JM-8

106.667 62 196.33

H-7 160.6 111 421.8 153 63 272

H-14 150 115.833 429 114.667 73 141

RERATA

118.1335 90.19987 272.73

RERATA

92.3334 68.9328 260.19

147.9866 111.0666 376.13 164.1334 98.5334 267.69

143 108.141 361.76 119.2308 81.459 236.2

Page 100: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

84

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Hari Z. purpureum (BL) K. rotunda (TP)

Tikus Sistolik Diastolik H. Rate Tikus Sistolik Diastolik H. Rate

H-0

BL-1

104 73.5 371.667

TP-2

123.667 107 255.667

H-7 121.4 90 407.667 173 142.333 350.667

H-14 102 64.667 205.667 118.5 77.5 292.333

H-0

BL-3

61.6 34.8 141.667

TP-4

138.667 101.667 375.667

H-7 134 85.333 358.333 171.667 143.333 353.333

H-14 96.333 66.333 263.333 140.556 102.778 320.667

H-0

BL-4

112.667 89.333 432.333

TP-5

136.5 105 373.333

H-7 177.25 144.5 468.667 161 139 336

H-14 149.25 122.25 121.667 111 93.667 132

H-0

BL-7

68.667 43 172

TP-7

76 57 187.5

H-7 122.667 68.333 291.667 145.667 107.667 404.667

H-14 113 84.667 301 127.6 95.6 131

H-0

BL-8

64 52 134

TP-8

89 57 202

H-7 150.4 107 364 126 62 134

H-14 115.125 88.5 294.667 90.166 58.333 121.667

RERATA

82.186 58.526 250.33

RERATA

112.7668 85.5334 278.83

141.143 99.033 378.06 155.4668 118.8666 315.73

115.141 85.283 237.26 117.5644 85.5756 199.53

Hari B. rotunda (TK)

Tikus Sistolik Diastolik H.Rate

H-0

TK-1

100.333 82.333 302.667

H-7 159.636 111.454 302.667

H-14 118.2 77.8 204.333

H-0

TK-2

92.9 70 177.6

H-7 132 101.3 418

H-14 108 83.667 408.333

H-0

TK-3

75 46.333 231

H-7 124.517 99.142 379.33

H-14 114.778 74.111 344.33

H-0

TK-5

112.5 97.5 443

H-7 132 96.333 275.667

H-14 78.333 57 183.667

H-0

TK-6

92.5 73.5 137.5

H-7 129.5 93.5 303

H-14 81.667 64 162.667

RERATA

94.6466 74 258.35

135.5306 100.3458 335.73

100.1956 71.3156 260.6

Page 101: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

85

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 11. Hasil Analisa Data Tekanan Darah Sistolik

1.Uji Normalitas

Tujuan

Melihat normal atau tidaknya suatu distribusi data tekanan darah sistolik

diseluruh kelompok tikus uji

Hipotesis

Ho : Data tekanan darah sistolik terdistribusi normal

Ha : Data tekanan darah sistolik tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

h0 h7 h14

N 35 35 35

Normal Parametersa,b Mean 102.24 145.07 117.40

Std. Deviation 22.064 29.296 19.713

Most Extreme Differences Absolute .090 .085 .135 Positive .090 .085 .135

Negative -.072 -.067 -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .531 .505 .799 Asymp. Sig. (2-tailed) .941 .961 .545

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Keputusan: Data tekanan darah sistolik pada semua kelompok uji terdistribusi

normal (p≥0.05)

2.Uji Homogenitas

Tujuan

Melihat homogen atau tidaknya suatu distribusi data tekanan darah sistolik

diseluruh kelompok.

Hipotesis

Ho : Data tekanan darah sistolik bervariasi homogen

Ha : Data tekanan darah sistolik tidak bervariasi homogen

Pengambilan keputusan

Jika nilai p>0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p<0.05 maka Ho ditolak.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

h0 2.512 6 28 .045

h7 .714 6 28 .641 h14 1.180 6 28 .345

Page 102: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

86

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Keputusan: Data tekanan darah sistolik pada semua kelompok di hari ke-7

dan hari ke-14 bervariasi homogen (p≥0.05) sedangkan pada hari ke-0

tidak bervariasi homogen.

3. Uji Analisis Varias (ANOVA)

Tujuan

Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data tekanan darah sistolik pada

semua kelompok uji.

Hipotesis

Ho: Data tekanan darah sistolik tidak berbeda secara bermakna

Ha: Data tekanan darah sistolik berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

h0

Between Groups 4951.371 6 825.229 1.992 .101

Within Groups 11600.377 28 414.299

Total 16551.749 34

h7 Between Groups 15781.733 6 2630.289 5.497 .001 Within Groups 13398.816 28 478.529

Total 29180.549 34

h14

Between Groups 5035.827 6 839.304 2.874 .026

Within Groups 8176.328 28 292.012

Total 13212.155 34

Keputusan: Data Anova tekanan darah sistolik pada semua kelompok uji memiliki

signifikansi p≤0.05 pada hari ke-7 dan hari ke-14 sehingga Ho ditolak (terdapat

perbedaan). Namun data hari ke-0 menunjukkan signifikansi p≥0.05 sehingga Ho

diterima (tidak terdapat perbedaan).

Kesimpulan: Data tekanan darah sistolik pada semua kelompok uji berbeda secara

bermakna yakni pada hari ke-7 dan hari ke-14, maka dilanjutkan dengan uji LSD.

Uji LSD merupakan uji lanjutan untuk menganalisis Post Hoc yang dilakukan

setelah uji ANOVA

4. Uji Kruskal Wallis

Tujuan

Page 103: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

87

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Mengetahui ada tidaknya perbedaan secara bermakna pada data tekanan

darah sistolik tikus uji.

Hipotesis

Ho: Data tekanan darah sistolik tidak berbeda secara bermakna

Ha: Data tekanan darah sistolik berbeda secara bermakna

Pengambilan keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

Test Statisticsa,b

h0 h7 h14

Chi-Square 8.863 17.552 11.343

Df 6 6 6

Asymp. Sig. .181 .007 .078

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Sistolik

Keputusan: Data Uji Kruskal Wallis tekanan darah sistolik pada semua

kelompok uji pada hari ke-0 menunjukkan signifikansi p≥0.05 sehingga

Ho diterima (tidak terdapat perbedaan).

Kesimpulan: Data H0 tidak dapat dilanjutkan ke uji Post Hoc Mann

Whitney.

4. Uji LSD (Beda Nyata Terkecil)

Tujuan

Melihat perbedaan nyata terkecil tekanan darah sistolik antar kelompok

uji.

Hipotesis

Ho: Data tekanan darah sistolik tidak berbeda secara bermakna

Ha: Data tekanan darah sistolik berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

LSD SISTOLIK

Dependent

Variable

(I) Sistolik (J) Sistolik Mean

Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

h7 Jahe Merah

Bangle 22.990 13.835 .108 -5.35 51.33

Temu Putih 9.600 13.835 .493 -18.74 37.94

Temu Kunci 33.168* 13.835 .023 4.83 61.51

Kontrol Positif -8.817 13.835 .529 -37.16 19.52

Kontrol Negatif 16.147 13.835 .253 -12.19 44.49

Normal 60.333* 13.835 .000 31.99 88.67

Page 104: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

88

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Bangle

Jahe Merah -22.990 13.835 .108 -51.33 5.35

Temu Putih -13.390 13.835 .341 -41.73 14.95

Temu Kunci 10.178 13.835 .468 -18.16 38.52

Kontrol Positif -31.807* 13.835 .029 -60.15 -3.47

Kontrol Negatif -6.843 13.835 .625 -35.18 21.50

Normal 37.343* 13.835 .012 9.00 65.68

Temu Putih

Jahe Merah -9.600 13.835 .493 -37.94 18.74

Bangle 13.390 13.835 .341 -14.95 41.73

Temu Kunci 23.568 13.835 .100 -4.77 51.91

Kontrol Positif -18.417 13.835 .194 -46.76 9.92

Kontrol Negatif 6.547 13.835 .640 -21.79 34.89

Normal 50.733* 13.835 .001 22.39 79.07

Temu Kunci

Jahe Merah -33.168* 13.835 .023 -61.51 -4.83

Bangle -10.178 13.835 .468 -38.52 18.16

Temu Putih -23.568 13.835 .100 -51.91 4.77

Kontrol Positif -41.985* 13.835 .005 -70.32 -13.64

Kontrol Negatif -17.021 13.835 .229 -45.36 11.32

Normal 27.165 13.835 .060 -1.17 55.51

Kontrol

Positif

Jahe Merah 8.817 13.835 .529 -19.52 37.16

Bangle 31.807* 13.835 .029 3.47 60.15

Temu Putih 18.417 13.835 .194 -9.92 46.76

Temu Kunci 41.985* 13.835 .005 13.64 70.32

Kontrol Negatif 24.963 13.835 .082 -3.38 53.30

Normal 69.150* 13.835 .000 40.81 97.49

Kontrol

Negatif

Jahe Merah -16.147 13.835 .253 -44.49 12.19

Bangle 6.843 13.835 .625 -21.50 35.18

Temu Putih -6.547 13.835 .640 -34.89 21.79

Temu Kunci 17.021 13.835 .229 -11.32 45.36

Kontrol Positif -24.963 13.835 .082 -53.30 3.38

Normal 44.187* 13.835 .003 15.85 72.53

Normal

Jahe Merah -60.333* 13.835 .000 -88.67 -31.99

Bangle -37.343* 13.835 .012 -65.68 -9.00

Temu Putih -50.733* 13.835 .001 -79.07 -22.39

Temu Kunci -27.165 13.835 .060 -55.51 1.17

Kontrol Positif -69.150* 13.835 .000 -97.49 -40.81

Kontrol

Negatif -44.187* 13.835 .003 -72.53 -15.85

h14

Jahe Merah

Bangle -2.759 10.808 .800 -24.90 19.38

Temu Putih -5.182 10.808 .635 -27.32 16.96

Temu Kunci 12.187 10.808 .269 -9.95 34.33

Kontrol Positif -7.901 10.808 .471 -30.04 14.24

Kontrol Negatif -30.618* 10.808 .008 -52.76 -8.48

Normal -.871 10.808 .936 -23.01 21.27

Bangle

Jahe Merah 2.759 10.808 .800 -19.38 24.90

Temu Putih -2.423 10.808 .824 -24.56 19.72

Temu Kunci 14.946 10.808 .178 -7.19 37.08

Kontrol Positif -5.142 10.808 .638 -27.28 17.00

Kontrol Negatif -27.858* 10.808 .016 -50.00 -5.72

Normal 1.888 10.808 .863 -20.25 24.03

Temu Putih

Jahe Merah 5.182 10.808 .635 -16.96 27.32

Bangle 2.423 10.808 .824 -19.72 24.56

Temu Kunci 17.369 10.808 .119 -4.77 39.51

Kontrol Positif -2.719 10.808 .803 -24.86 19.42

Kontrol Negatif -25.436* 10.808 .026 -47.57 -3.30

Normal 4.311 10.808 .693 -17.83 26.45

Temu Kunci

Jahe Merah -12.187 10.808 .269 -34.33 9.95

Bangle -14.946 10.808 .178 -37.08 7.19

Temu Putih -17.369 10.808 .119 -39.51 4.77

Kontrol Positif -20.088 10.808 .074 -42.23 2.05

Page 105: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

89

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Kesimpulan:

Hasil LSD tekanan darah sistolik ekstrak etanol 70% Rimpang Z. officinale,

Z. purpureum, K. rotunda dan B. rotunda memiliki perbedaan yang bermakna

dengan kontrol negatif (Sig≤0.05)

Kontrol Negatif -42.804* 10.808 .000 -64.94 -20.67

Normal -13.058 10.808 .237 -35.20 9.08

Kontrol

Positif

Jahe Merah 7.901 10.808 .471 -14.24 30.04

Bangle 5.142 10.808 .638 -17.00 27.28

Temu Putih 2.719 10.808 .803 -19.42 24.86

Temu Kunci 20.088 10.808 .074 -2.05 42.23

Kontrol Negatif -22.717* 10.808 .045 -44.86 -.58

Normal 7.030 10.808 .521 -15.11 29.17

Kontrol

Negatif

Jahe Merah 30.618* 10.808 .008 8.48 52.76

Bangle 27.858* 10.808 .016 5.72 50.00

Temu Putih 25.436* 10.808 .026 3.30 47.57

Temu Kunci 42.804* 10.808 .000 20.67 64.94

Kontrol Positif 22.717* 10.808 .045 .58 44.86

Normal 29.747* 10.808 .010 7.61 51.89

Normal

Jahe Merah .871 10.808 .936 -21.27 23.01

Bangle -1.888 10.808 .863 -24.03 20.25

Temu Putih -4.311 10.808 .693 -26.45 17.83

Temu Kunci 13.058 10.808 .237 -9.08 35.20

Kontrol Positif -7.030 10.808 .521 -29.17 15.11

Kontrol Negatif -29.747* 10.808 .010 -51.89 -7.61

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 106: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

90

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PAIRED T TEST SISTOLIK

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 JaheMerah_H0 - JaheMerah_H7 -71.800 20.406 9.126 -97.137 -46.463 -7.868 4 .001

Pair 2 JaheMerah_H7 - JaheMerah_H14 44.903 33.597 15.025 3.186 86.619 2.988 4 .040

Pair 3 JaheMerah_H0 - JaheMerah_H14 -26.897 23.749 10.621 -56.386 2.591 -2.532 4 .064

Pair 4 Bangle_H0 - Bangle_H7 -58.957 26.063 11.656 -91.318 -26.596 -5.058 4 .007

Pair 5 Bangle_H7 - Bangle_H14 26.002 11.581 5.179 11.622 40.381 5.020 4 .007

Pair 6 Bangle_H0 - Bangle_H14 -32.955 20.602 9.214 -58.536 -7.374 -3.577 4 .023

Pair 7 TemuPutih_H0 - TemuPutih_H7 -41.767 18.283 8.176 -64.467 -19.066 -5.108 4 .007

Pair 8 TemuPutih_H7 - TemuPutih_H14 36.969 15.383 6.879 17.869 56.069 5.374 4 .006

Pair 9 TemuPutih_H0 - TemuPutih_H14 -4.798 28.414 12.707 -40.078 30.483 -.378 4 .725

Pair 10 TemuKunci_H0 - TemuKunci_H7 -36.319 17.223 7.702 -57.703 -14.934 -4.715 4 .009

Pair 11 TemuKunci_H7 - TemuKunci_H14 30.770 20.275 9.067 5.594 55.945 3.393 4 .027

Pair 12 TemuKunci_H0 - TemuKunci_H14 -5.549 28.550 12.768 -40.998 29.900 -.435 4 .686

Pair 13 Positif_H0 - Positif_H7 -63.308 17.056 7.628 -84.486 -42.131 -8.300 4 .001

Pair 14 Positif_H7 - Positif_H14 52.667 28.409 12.705 17.392 87.941 4.145 4 .014

Pair 15 Positif_H0 - Positif_H14 -10.642 30.270 13.537 -48.227 26.943 -.786 4 .476

Pair 16 Negatif_H0 - Negatif_H7 -29.853 33.822 15.126 -71.849 12.143 -1.974 4 .120

Pair 17 Negatif_H7 - Negatif_H14 4.987 13.131 5.872 -11.318 21.291 .849 4 .444

Pair 18 Negatif_H0 - Negatif_H14 -24.867 25.266 11.299 -56.238 6.505 -2.201 4 .093

Pair 19 Normal_H0 - Normal_H7 2.201 12.678 5.670 -13.541 17.943 .388 4 .718

Pair 20 Normal_H7 - Normal_H14 -9.453 17.065 7.632 -30.642 11.735 -1.239 4 .283

Pair 21 Normal_H0 - Normal_H14 -7.253 6.881 3.077 -15.796 1.291 -2.357 4 .078

Page 107: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

91

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 12. Hasil Analisa Data Tekanan Darah Diastolik

1.Uji Normalitas

Tujuan

Melihat normal atau tidaknya suatu distribusi data tekanan darah diastolik

diseluruh kelompok tikus uji

Hipotesis

Ho : Data tekanan darah diastolik terdistribusi normal

Ha : Data tekanan darah diastolik tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

H0 H7 H14

N 35 35 35

Normal Parametersa,b Mean 72.97 102.28 84.47

Std. Deviation 24.798 26.252 19.605

Most Extreme

Differences

Absolute .140 .107 .080

Positive .140 .080 .080

Negative -.101 -.107 -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .830 .635 .473

Asymp. Sig. (2-tailed) .497 .815 .979

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Keputusan: tekanan darah diastolik pada semua kelompok uji bervariasi normal

(p≥0.05).

2.Uji Homogenitas

Tujuan

Melihat homogen atau tidaknya suatu distribusi data tekanan darah sistolik

diseluruh kelompok.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

H0 .781 6 28 .592

H7 1.897 6 28 .117

H14 1.005 6 28 .442

Keputusan: tekanan darah diastolik pada semua kelompok uji terdistribusi

homogen (p≥0.05)

Page 108: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

92

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Kesimpulan: Tekanan darah diastolik pada semua kelompok uji bervariasi normal

(p≥0.05) dan tekanan darah diastolik pada semua kelompok uji terdistribusi

homogen (p≥0.05) sehingga dapat dilanjtkan dengan Uji ANOVA.

3. Uji Analisis Varians (ANOVA)

Tujuan

Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data tekanan darah diastolik

pada semua kelompok uji.

Hipotesis

Ho: Data tekanan darah diastolik tidak berbeda secara bermakna

Ha: Data tekanan darah diastolik berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

H0

Between Groups 4644.239 6 774.040 1.333 .276

Within Groups 16264.191 28 580.864

Total 20908.429 34

H7

Between Groups 10329.050 6 1721.508 3.679 .008

Within Groups 13101.885 28 467.924

Total 23430.935 34

H14

Between Groups 4037.513 6 672.919 2.087 .087

Within Groups 9029.977 28 322.499

Total 13067.490 34

Keputusan: Data Anova tekanan darah diastolik pada semua kelompok uji

memiliki signifikansi p≤0.05 pada hari ke-7 dan hari ke-14 sehingga Ho ditolak

(terdapat perbedaan). Namun data hari ke-0 menunjukkan signifikansi p≥0.05

sehingga Ho diterima (tidak terdapat perbedaan).

Kesimpulan: Data tekanan darah diastolik pada semua kelompok uji berbeda

secara bermakna yakni pada hari ke-7 dan hari ke-14, maka dilanjutkan dengan

uji LSD. Uji LSD merupakan uji lanjutan untuk menganalisis Post Hoc untuk uji

Anova.

4. Uji LSD (Beda Nyata Terkecil)

Tujuan

Melihat perbedaan nyata terkecil tekanan darah diastolik antar kelompok

uji.

Page 109: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

93

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Hipotesis

Ho: Data tekanan darah diastolik tidak berbeda secara bermakna

Ha: Data tekanan darah diastolik berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons LSD

Dependent Variable

(I) DIASTOLIK

(J) DIASTOLIK

Mean Difference (I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

H7

Jahe Merah

Bangle -.500 13.681 .971 -28.52 27.52 Temu Putih -19.609 13.681 .163 -47.63 8.41

Temu Kunci 1.481 13.681 .915 -26.54 29.51 Kontrol Positif -25.867 13.681 .069 -53.89 2.16 Kontrol Negatif -12.533 13.681 .367 -40.56 15.49

Normal 30.833* 13.681 .032 2.81 58.86

Bangle

Jahe Merah .500 13.681 .971 -27.52 28.52

Temu Putih -19.110 13.681 .173 -47.13 8.91

Temu Kunci 1.981 13.681 .886 -26.04 30.01

Kontrol Positif -25.367 13.681 .074 -53.39 2.66

Kontrol Negatif -12.033 13.681 .387 -40.06 15.99

Normal 31.333* 13.681 .030 3.31 59.36

Temu Putih

Jahe Merah 19.609 13.681 .163 -8.41 47.63

Bangle 19.110 13.681 .173 -8.91 47.13

Temu Kunci 21.090 13.681 .134 -6.93 49.11

Kontrol Positif -6.257 13.681 .651 -34.28 21.77

Kontrol Negatif 7.076 13.681 .609 -20.95 35.10

Normal 50.443* 13.681 .001 22.42 78.47

Temu Kunci

Jahe Merah -1.481 13.681 .915 -29.51 26.54

Bangle -1.981 13.681 .886 -30.01 26.04

Temu Putih -21.090 13.681 .134 -49.11 6.93

Kontrol Positif -27.348 13.681 .055 -55.37 .68

Kontrol Negatif -14.014 13.681 .314 -42.04 14.01

Normal 29.352* 13.681 .041 1.33 57.38

Kontrol

Positif

Jahe Merah 25.867 13.681 .069 -2.16 53.89

Bangle 25.367 13.681 .074 -2.66 53.39

Temu Putih 6.257 13.681 .651 -21.77 34.28

Temu Kunci 27.348 13.681 .055 -.68 55.37

Kontrol Negatif 13.333 13.681 .338 -14.69 41.36

Normal 56.700* 13.681 .000 28.68 84.72

Kontrol Negatif

Jahe Merah 12.533 13.681 .367 -15.49 40.56

Bangle 12.033 13.681 .387 -15.99 40.06

Temu Putih -7.076 13.681 .609 -35.10 20.95

Temu Kunci 14.014 13.681 .314 -14.01 42.04

Kontrol Positif -13.333 13.681 .338 -41.36 14.69 Normal 43.367* 13.681 .004 15.34 71.39

Normal

Jahe Merah -30.833* 13.681 .032 -58.86 -2.81

Bangle -31.333* 13.681 .030 -59.36 -3.31

Temu Putih -50.443* 13.681 .001 -78.47 -22.42

Temu Kunci -29.352* 13.681 .041 -57.38 -1.33

Kontrol Positif -56.700* 13.681 .000 -84.72 -28.68

Kontrol Negatif -43.367* 13.681 .004 -71.39 -15.34

H14

Jahe Merah

Bangle -2.158 11.358 .851 -25.42 21.11

Temu Putih -2.450 11.358 .831 -25.72 20.82

Temu Kunci 11.810 11.358 .307 -11.46 35.08

Kontrol Positif 6.306 11.358 .583 -16.96 29.57

Kontrol Negatif -25.015* 11.358 .036 -48.28 -1.75

Normal 2.110 11.358 .854 -21.16 25.38

Bangle

Jahe Merah 2.158 11.358 .851 -21.11 25.42

Temu Putih -.292 11.358 .980 -23.56 22.97

Temu Kunci 13.968 11.358 .229 -9.30 37.23

Kontrol Positif 8.463 11.358 .462 -14.80 31.73

Page 110: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

94

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Kontrol Negatif -22.858 11.358 .054 -46.12 .41

Normal 4.268 11.358 .710 -19.00 27.53

Temu Putih

Jahe Merah 2.450 11.358 .831 -20.82 25.72

Bangle .292 11.358 .980 -22.97 23.56

Temu Kunci 14.260 11.358 .220 -9.01 37.53

Kontrol Positif 8.756 11.358 .447 -14.51 32.02

Kontrol Negatif -22.565 11.358 .057 -45.83 .70

Normal 4.560 11.358 .691 -18.71 27.83

Temu Kunci

Jahe Merah -11.810 11.358 .307 -35.08 11.46

Bangle -13.968 11.358 .229 -37.23 9.30

Temu Putih -14.260 11.358 .220 -37.53 9.01

Kontrol Positif -5.504 11.358 .632 -28.77 17.76

Kontrol Negatif -36.825* 11.358 .003 -60.09 -13.56

Normal -9.700 11.358 .400 -32.97 13.57

Kontrol

Positif

Jahe Merah -6.306 11.358 .583 -29.57 16.96

Bangle -8.463 11.358 .462 -31.73 14.80

Temu Putih -8.756 11.358 .447 -32.02 14.51

Temu Kunci 5.504 11.358 .632 -17.76 28.77

Kontrol Negatif -31.321* 11.358 .010 -54.59 -8.06

Normal -4.195 11.358 .715 -27.46 19.07

Kontrol Negatif

Jahe Merah 25.015* 11.358 .036 1.75 48.28

Bangle 22.858 11.358 .054 -.41 46.12

Temu Putih 22.565 11.358 .057 -.70 45.83

Temu Kunci 36.825* 11.358 .003 13.56 60.09

Kontrol Positif 31.321* 11.358 .010 8.06 54.59

Normal 27.126* 11.358 .024 3.86 50.39

Normal

Jahe Merah -2.110 11.358 .854 -25.38 21.16

Bangle -4.268 11.358 .710 -27.53 19.00

Temu Putih -4.560 11.358 .691 -27.83 18.71

Temu Kunci 9.700 11.358 .400 -13.57 32.97

Kontrol Positif 4.195 11.358 .715 -19.07 27.46

Kontrol Negatif -27.126* 11.358 .024 -50.39 -3.86

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Kesimpulan:

Hasil LSD tekanan darah diastolik ekstrak etanol 70% rimpang Z.

officinale dan B. rotunda memiliki perbedaan yang bermakna dengan

kontrol negatif (Sig≤0.05)

Page 111: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

95

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PAIRED T TEST DIASTOLIK

Paired Samples Test

Paired Differences t Df Sig.

(2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 JaheMerah_H0 - JaheMerah_H7 -29.601 21.213 9.487 -55.940 -3.261 -3.120 4 .036

Pair 2 JaheMerah_H7 - JaheMerah_H14 17.008 17.784 7.953 -5.074 39.091 2.138 4 .099

Pair 3 JaheMerah_H0 - JaheMerah_H14 -12.592 22.038 9.856 -39.956 14.772 -1.278 4 .270

Pair 4 Bangle_H0 - Bangle_H7 -40.507 18.249 8.161 -63.165 -17.848 -4.963 4 .008

Pair 5 Bangle_H7 - Bangle_H14 13.750 17.041 7.621 -7.409 34.909 1.804 4 .146

Pair 6 Bangle_H0 - Bangle_H14 -26.757 20.277 9.068 -51.934 -1.579 -2.951 4 .042

Pair 7 TemuPutih_H0 - TemuPutih_H7 -32.609 16.787 7.508 -53.454 -11.765 -4.344 4 .012

Pair 8 TemuPutih_H7 - TemuPutih_H14 32.567 24.893 11.132 1.659 63.476 2.925 4 .043

Pair 9 TemuPutih_H0 - TemuPutih_H14 -.042 24.958 11.162 -31.032 30.948 -.004 4 .997

Pair 10 TemuKunci_H0 - TemuKunci_H7 -23.119 19.852 8.878 -47.768 1.530 -2.604 4 .060

.015 Pair 11 TemuKunci_H7 - TemuKunci_H14 25.737 14.164 6.334 8.149 43.324 4.063 4

Pair 12 TemuKunci_H0 - TemuKunci_H14 2.618 25.861 11.565 -29.493 34.728 .226 4 .832

Pair 13 Positif_H0 - Positif_H7 -48.267 27.614 12.349 -82.554 -13.980 -3.908 4 .017

Pair 14 Positif_H7 - Positif_H14 47.580 24.594 10.999 17.042 78.118 4.326 4 .012

Pair 15 Positif_H0 - Positif_H14 -.687 42.075 18.816 -52.929 51.556 -.036 4 .973

Pair 16 Negatif_H0 - Negatif_H7 -20.867 27.496 12.297 -55.008 13.274 -1.697 4 .165

Pair 17 Negatif_H7 - Negatif_H14 2.926 11.742 5.251 -11.654 17.505 .557 4 .607

Pair 18 Negatif_H0 - Negatif_H14 -17.941 21.693 9.701 -44.877 8.994 -1.849 4 .138

Pair 19 Normal_H0 - Normal_H7 -10.167 20.175 9.023 -35.218 14.884 -1.127 4 .323

Pair 20 Normal_H7 - Normal_H14 -13.315 14.488 6.479 -31.304 4.674 -2.055 4 .109

Pair 21 Normal_H0 - Normal_H14 -23.482 25.929 11.596 -55.677 8.712 -2.025 4 .113

Page 112: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

96

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

LAMPIRAN 13. Hasil Analisa Data Denyut Jantung (Heart Rate)

1.Uji Normalitas

Tujuan

Melihat normal atau tidaknya suatu distribusi data denyut jantung

diseluruh kelompok tikus uji.

Hipotesis

Ho : Data denyut jantung terdistribusi normal

Ha : Data denyut jantung tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan : Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai

p≤0.05 maka Ho ditolak.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

H0 H7 H14

N 35 35 35

Normal Parametersa,b Mean 252.11 328.07 244.13

Std. Deviation 91.295 96.223 99.731

Most Extreme Differences Absolute .112 .136 .136 Positive .112 .108 .136

Negative -.077 -.136 -.090 Kolmogorov-Smirnov Z .664 .803 .804 Asymp. Sig. (2-tailed) .771 .539 .538

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Keputusan : Data denyut jantung pada semua kelompok uji terdistribusi

normal (p≥0.05)

2. Uji Homogenitas

Tujuan

Melihat homogen atau tidaknya suatu distribusi data denyut jantung

diseluruh kelompok tikus uji.

Hipotesis

Ho : Data denyut jantung bervariasi homogen

Ha : Data denyut jantung tidak bervariasi homogen

Pengambilan keputusan : Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai

p≤0.05 maka Ho ditolak.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

H0 1.849 6 28 .126 H7 2.433 6 28 .051

H14 1.420 6 28 .242

Page 113: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

97

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Keputusan: data denyut jantung yang bervariasi homogen hanya pada hari ke 0

dan hari ke 14 namun tidak bervariasi homogen di hari ke-7 (p≥0.05).

Kesimpulan: H7 dilanjutkan ke uji Kruskal Wallis sedangkan H0 dan H14

dilanjutkan ke Uji ANOVA.

3. Uji Analisis Varians (ANOVA)

Tujuan

Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data denyut jantung pada semua

kelompok uji.

Hipotesis

Ho: Data denyut jantung berbeda secara bermakna

Ha: Data denyut jantung tidak berbeda secara bermakna

Pengambilan Keputusan

Jika nilai p≥0.05 maka Ho diterima dan jika nilai p≤0.05 maka Ho ditolak

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

H0

Between Groups 16171.895 6 2695.316 .282 .940

Within Groups 267213.222 28 9543.329

Total 283385.118 34

H7 Between Groups 68023.829 6 11337.305 1.286 .295 Within Groups 246776.722 28 8813.454

Total 314800.551 34

H14

Between Groups 117997.711 6 19666.285 2.501 .046

Within Groups 220174.246 28 7863.366

Total 338171.957 34

Keputusan: Data Anova denyut jantung pada semua kelompok uji di hari ke-0

menunjukkan signifikansi p≥0.05 sehingga Ho diterima (tidak terdapat perbedaan

bermakna). Sedangkan H14 menunjukkan signifikansi p≤0.05 sehingga Ho

ditolak (terdapat perbedaan bermakna).

Kesimpulan: Hanya data denyut jantung di hari ke 14 yang dapat dilanjutkan ke

ke uji Post Hoc LSD.

Page 114: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

98

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4. Uji LSD

Multiple Comparisons

LSD

Dependent Variable

(I) HR_Revisi (J) HR_Revisi Mean Difference (I-

J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

H0

Jahe Merah

Bangle 9.866 61.785 .874 -116.69 136.43

Temu Putih -18.634 61.785 .765 -145.19 107.93

Temu Kunci 1.846 61.785 .976 -124.71 128.41

Kontrol Positif 47.842 61.785 .445 -78.72 174.40

Kontrol Negatif -12.533 61.785 .841 -139.09 114.03

Normal 28.267 61.785 .651 -98.29 154.83

Bangle

Jahe Merah -9.866 61.785 .874 -136.43 116.69

Temu Putih -28.500 61.785 .648 -155.06 98.06

Temu Kunci -8.020 61.785 .898 -134.58 118.54

Kontrol Positif 37.976 61.785 .544 -88.58 164.54

Kontrol Negatif -22.399 61.785 .720 -148.96 104.16

Normal 18.401 61.785 .768 -108.16 144.96

Temu Putih

Jahe Merah 18.634 61.785 .765 -107.93 145.19

Bangle 28.500 61.785 .648 -98.06 155.06

Temu Kunci 20.480 61.785 .743 -106.08 147.04

Kontrol Positif 66.476 61.785 .291 -60.08 193.04

Kontrol Negatif 6.101 61.785 .922 -120.46 132.66

Normal 46.901 61.785 .454 -79.66 173.46

Temu Kunci

Jahe Merah -1.846 61.785 .976 -128.41 124.71

Bangle 8.020 61.785 .898 -118.54 134.58

Temu Putih -20.480 61.785 .743 -147.04 106.08

Kontrol Positif 45.996 61.785 .463 -80.56 172.56

Kontrol Negatif -14.379 61.785 .818 -140.94 112.18

Normal 26.421 61.785 .672 -100.14 152.98

Kontrol Positif

Jahe Merah -47.842 61.785 .445 -174.40 78.72

Bangle -37.976 61.785 .544 -164.54 88.58

Temu Putih -66.476 61.785 .291 -193.04 60.08

Temu Kunci -45.996 61.785 .463 -172.56 80.56

Kontrol Negatif -60.375 61.785 .337 -186.93 66.18

Normal -19.575 61.785 .754 -146.14 106.98

Kontrol Negatif

Jahe Merah 12.533 61.785 .841 -114.03 139.09

Bangle 22.399 61.785 .720 -104.16 148.96

Temu Putih -6.101 61.785 .922 -132.66 120.46

Temu Kunci 14.379 61.785 .818 -112.18 140.94

Kontrol Positif 60.375 61.785 .337 -66.18 186.93

Normal 40.800 61.785 .514 -85.76 167.36

Normal

Jahe Merah -28.267 61.785 .651 -154.83 98.29

Bangle -18.401 61.785 .768 -144.96 108.16

Temu Putih -46.901 61.785 .454 -173.46 79.66

Temu Kunci -26.421 61.785 .672 -152.98 100.14

Kontrol Positif 19.575 61.785 .754 -106.98 146.14

Kontrol Negatif -40.800 61.785 .514 -167.36 85.76

H7

Jahe Merah

Bangle -130.300* 59.375 .037 -251.92 -8.68 Temu Putih -67.967 59.375 .262 -189.59 53.66 Temu Kunci -87.966 59.375 .150 -209.59 33.66 Kontrol Positif -110.000 59.375 .075 -231.62 11.62 Kontrol Negatif -125.060* 59.375 .044 -246.68 -3.44 Normal -40.800 59.375 .498 -162.42 80.82

Bangle

Jahe Merah 130.300* 59.375 .037 8.68 251.92 Temu Putih 62.333 59.375 .303 -59.29 183.96 Temu Kunci 42.334 59.375 .482 -79.29 163.96 Kontrol Positif 20.300 59.375 .735 -101.32 141.92 Kontrol Negatif 5.240 59.375 .930 -116.38 126.86 Normal 89.500 59.375 .143 -32.12 211.12

Temu Putih

Jahe Merah 67.967 59.375 .262 -53.66 189.59 Bangle -62.333 59.375 .303 -183.96 59.29 Temu Kunci -19.999 59.375 .739 -141.62 101.62 Kontrol Positif -42.033 59.375 .485 -163.66 79.59

Kontrol Negatif -57.093 59.375 .344 -178.72 64.53 Normal 27.167 59.375 .651 -94.46 148.79

Temu Kunci Jahe Merah 87.966 59.375 .150 -33.66 209.59 Bangle -42.334 59.375 .482 -163.96 79.29 Temu Putih 19.999 59.375 .739 -101.62 141.62

Page 115: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

99

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Kontrol Positif -22.034 59.375 .713 -143.66 99.59 Kontrol Negatif -37.094 59.375 .537 -158.72 84.53 Normal 47.166 59.375 .434 -74.46 168.79

Kontrol Positif

Jahe Merah 110.000 59.375 .075 -11.62 231.62 Bangle -20.300 59.375 .735 -141.92 101.32 Temu Putih 42.033 59.375 .485 -79.59 163.66 Temu Kunci 22.034 59.375 .713 -99.59 143.66 Kontrol Negatif -15.060 59.375 .802 -136.68 106.56 Normal 69.200 59.375 .254 -52.42 190.82

Kontrol Negatif

Jahe Merah 125.060* 59.375 .044 3.44 246.68 Bangle -5.240 59.375 .930 -126.86 116.38 Temu Putih 57.093 59.375 .344 -64.53 178.72 Temu Kunci 37.094 59.375 .537 -84.53 158.72 Kontrol Positif 15.060 59.375 .802 -106.56 136.68 Normal 84.260 59.375 .167 -37.36 205.88

Normal

Jahe Merah 40.800 59.375 .498 -80.82 162.42 Bangle -89.500 59.375 .143 -211.12 32.12 Temu Putih -27.167 59.375 .651 -148.79 94.46 Temu Kunci -47.166 59.375 .434 -168.79 74.46 Kontrol Positif -69.200 59.375 .254 -190.82 52.42 Kontrol Negatif -84.260 59.375 .167 -205.88 37.36

H14

Jahe Merah

Bangle -1.067 56.083 .985 -115.95 113.81

Temu Putih 36.667 56.083 .519 -78.22 151.55

Temu Kunci -24.466 56.083 .666 -139.35 90.42

Kontrol Positif 74.868 56.083 .193 -40.01 189.75

Kontrol Negatif -127.666* 56.083 .031 -242.55 -12.78

Normal -13.849 56.083 .807 -128.73 101.03

Bangle

Jahe Merah 1.067 56.083 .985 -113.81 115.95

Temu Putih 37.733 56.083 .507 -77.15 152.62

Temu Kunci -23.399 56.083 .680 -138.28 91.48

Kontrol Positif 75.935 56.083 .187 -38.95 190.82

Kontrol Negatif -126.599* 56.083 .032 -241.48 -11.72

Normal -12.783 56.083 .821 -127.66 102.10

Temu Putih

Jahe Merah -36.667 56.083 .519 -151.55 78.22

Bangle -37.733 56.083 .507 -152.62 77.15

Temu Kunci -61.133 56.083 .285 -176.01 53.75

Kontrol Positif 38.201 56.083 .501 -76.68 153.08

Kontrol Negatif -164.333* 56.083 .007 -279.21 -49.45

Normal -50.516 56.083 .375 -165.40 64.37

Temu Kunci

Jahe Merah 24.466 56.083 .666 -90.42 139.35

Bangle 23.399 56.083 .680 -91.48 138.28

Temu Putih 61.133 56.083 .285 -53.75 176.01

Kontrol Positif 99.334 56.083 .087 -15.55 214.22

Kontrol Negatif -103.200 56.083 .076 -218.08 11.68

Normal 10.617 56.083 .851 -104.27 125.50

Kontrol Positif

Jahe Merah -74.868 56.083 .193 -189.75 40.01

Bangle -75.935 56.083 .187 -190.82 38.95

Temu Putih -38.201 56.083 .501 -153.08 76.68

Temu Kunci -99.334 56.083 .087 -214.22 15.55

Kontrol Negatif -202.534* 56.083 .001 -317.42 -87.65

Normal -88.717 56.083 .125 -203.60 26.16

Kontrol Negatif

Jahe Merah 127.666* 56.083 .031 12.78 242.55

Bangle 126.599* 56.083 .032 11.72 241.48

Temu Putih 164.333* 56.083 .007 49.45 279.21

Temu Kunci 103.200 56.083 .076 -11.68 218.08

Kontrol Positif 202.534* 56.083 .001 87.65 317.42

Normal 113.817 56.083 .052 -1.07 228.70

Normal

Jahe Merah 13.849 56.083 .807 -101.03 128.73

Bangle 12.783 56.083 .821 -102.10 127.66

Temu Putih 50.516 56.083 .375 -64.37 165.40

Temu Kunci -10.617 56.083 .851 -125.50 104.27

Kontrol Positif 88.717 56.083 .125 -26.16 203.60

Kontrol Negatif -113.817 56.083 .052 -228.70 1.07

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Kesimpulan:

Hasil data LSD heart rate ekstrak etanol 70% Rimpang Z. officinale, Z.

purpureum dan K. rotunda memiliki perbedaan yang bermakna dengan kontrol

negatif (Sig≤0.05).

Page 116: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

100

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5. Uji Kruskal Wallis

Tujuan: Mengetahui ada tidaknya perbedaan denyut jantung pada tikus uji.

Test Statisticsa,b

H0 H7 H14

Chi-Square 2.710 9.105 11.185 df 6 6 6 Asymp. Sig. .844 .168 .083

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Heart_Rate

Keputusan: Data Uji Kruskal Wallis denyut jantung hari ke-7 menunjukkan

signifikansi p≥0.5 sehingga Ho diterima (tidak terdapat perbedaan).

Kesimpulan: Data denyut jantung hari ke-7 tidak berbeda bermakna, sehingga

tidak perlu dilanjutkan ke uji Post Hoc Mann Whitney.

Page 117: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

101

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PAIRED T TEST HEART RATE

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 JaheMerah_H0 - JaheMerah_H7 12.433 92.225 41.244 -102.080 126.945 .301 4 .778

Pair 2 JaheMerah_H7 - JaheMerah_H14 11.567 82.844 37.049 -91.298 114.431 .312 4 .770

Pair 3 JaheMerah_H0 - JaheMerah_H14 23.999 39.496 17.663 -25.041 73.040 1.359 4 .246

Pair 4 Bangle_H0 - Bangle_H7 -127.733 93.810 41.953 -244.214 -11.253 -3.045 4 .038

Pair 5 Bangle_H7 - Bangle_H14 140.800 137.849 61.648 -30.362 311.962 2.284 4 .084

Pair 6 Bangle_H0 - Bangle_H14 13.067 212.411 94.993 -250.676 276.809 .138 4 .897

Pair 7 TemuPutih_H0 - TemuPutih_H7 -36.900 118.211 52.865 -183.678 109.878 -.698 4 .524

Pair 8 TemuPutih_H7 - TemuPutih_H14 116.200 115.779 51.778 -27.559 259.959 2.244 4 .088

Pair 9 TemuPutih_H0 - TemuPutih_H14 79.300 101.013 45.174 -46.124 204.724 1.755 4 .154

Pair 10 TemuKunci_H0 - TemuKunci_H7 -77.379 162.209 72.542 -278.788 124.029 -1.067 4 .346

Pair 11 TemuKunci_H7 - TemuKunci_H14 75.067 52.369 23.420 10.041 140.092 3.205 4 .033

Pair 12 TemuKunci_H0 - TemuKunci_H14 -2.313 189.480 84.738 -237.584 232.958 -.027 4 .980

Pair 13 Positif_H0 - Positif_H7 -145.409 127.157 56.866 -303.295 12.477 -2.557 4 .063

Pair 14 Positif_H7 - Positif_H14 196.435 59.949 26.810 121.999 270.871 7.327 4 .002

Pair 15 Positif_H0 - Positif_H14 51.026 93.057 41.616 -64.520 166.571 1.226 4 .287

Pair 16 Negatif_H0 - Negatif_H7 -100.094 91.688 41.004 -213.940 13.752 -2.441 4 .071

Pair 17 Negatif_H7 - Negatif_H14 8.961 114.097 51.026 -132.709 150.630 .176 4 .869

Pair 18 Negatif_H0 - Negatif_H14 -91.133 72.416 32.386 -181.050 -1.217 -2.814 4 .048

Pair 19 Normal_H0 - Normal_H7 -56.634 227.223 101.617 -338.768 225.500 -.557 4 .607

Pair 20 Normal_H7 - Normal_H14 38.517 93.672 41.892 -77.792 154.827 .919 4 .410

Pair 21 Normal_H0 - Normal_H14 -18.117 171.467 76.682 -231.021 194.787 -.236 4 .825

Page 118: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SKRINING AKTIVITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42367/1/Nida... · Rimpang: Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), Bangle

102

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA