uf4005.1

15
 KONSEP PSIKOTERAPI ISLAM DALAM PENYEMBUHAN PENDERITA SKIZOFRENIA AKSIS IV (TELAAH TEORITIK) A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap manusia menghendaki hidup dan kehidupan yang tenang, tentram dan bahagia, meskipun tidak selamanya kemauan dan keinginan tersebut tercapai. Sebab sudah menjadi sunnatullah  bahwa kegundahan, kekalutan, kegelisahan dan berbagai bentuk gangguan psikologis lainnya merupakan bagian yang akan selalu menyertai kehidupan manusia. Problematika individu dengan Tuhannya, ialah kegagalan seseorang melakukan hubungan interaksi vertikal dengan Tuhannya, seperti sangat sulit untuk menghadirkan rasa takut, rasa taat, dan rasa bahwa Dia selalu mengawasi  perbuatan dan perilaku setia p individu. Sehingga berdampak pada rasa mala s dan enggan melakukan ibadah dan sulit untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Tuhannya. Problematika individu dengan dirinya sendiri, ialah kegagalan bersikap  berdisiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nirani yang selalu mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran kepada Tuhannya. Sehingga muncul sikap was-was, ragu, prasangka buruk lemah motifasi dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal. 1  Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan kesehatan di seluruh dunia adalah skizofrenia. Para pakar kesehatan jiwa menyatakan bahwa semakin modern dan industrial suatu masyarakat, semakin besar pula stressor  psikososialnya, yang pada gilirannya menyebabkan orang jatuh sakit karena tidak mampu mengatasinya. Salah satu penyakit itu adalah gangguan jiwa skizofrenia. 2  Menurut Laing, individu yang kemudian menjadi skizofren disebabkan karena hidupnya cenderung menderita ketidakpastian tentang rasa dirinya atau keberadaannya di dunia ini. 1  M. Hamdani Bakran, Adzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2004, hlm. 1. 2  Prof. Dr. dr. Dadang Hawari,  Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa , PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997, hlm. 306 1

Transcript of uf4005.1

Page 1: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 1/15

 

KONSEP PSIKOTERAPI ISLAM DALAM PENYEMBUHAN

PENDERITA SKIZOFRENIA AKSIS IV

(TELAAH TEORITIK)

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, setiap manusia menghendaki hidup dan kehidupan yang

tenang, tentram dan bahagia, meskipun tidak selamanya kemauan dan keinginan

tersebut tercapai. Sebab sudah menjadi sunnatullah bahwa kegundahan,

kekalutan, kegelisahan dan berbagai bentuk gangguan psikologis lainnya

merupakan bagian yang akan selalu menyertai kehidupan manusia.

Problematika individu dengan Tuhannya, ialah kegagalan seseorang

melakukan hubungan interaksi vertikal dengan Tuhannya, seperti sangat sulit

untuk menghadirkan rasa takut, rasa taat, dan rasa bahwa Dia selalu mengawasi

 perbuatan dan perilaku setiap individu. Sehingga berdampak pada rasa malas dan

enggan melakukan ibadah dan sulit untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan

yang dilarang dan dimurkai Tuhannya.

Problematika individu dengan dirinya sendiri, ialah kegagalan bersikap

 berdisiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nirani yang

selalu mengajak, menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran

kepada Tuhannya. Sehingga muncul sikap was-was, ragu, prasangka buruk lemah

motifasi dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal.1 

Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan kesehatan di

seluruh dunia adalah skizofrenia. Para pakar kesehatan jiwa menyatakan bahwa

semakin modern dan industrial suatu masyarakat, semakin besar pula stressor 

 psikososialnya, yang pada gilirannya menyebabkan orang jatuh sakit karena tidak 

mampu mengatasinya. Salah satu penyakit itu adalah gangguan jiwa skizofrenia.2 

Menurut Laing, individu yang kemudian menjadi skizofren disebabkan

karena hidupnya cenderung menderita ketidakpastian tentang rasa dirinya atau

keberadaannya di dunia ini.

1 M. Hamdani Bakran, Adzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru,

Yogyakarta, 2004, hlm. 1.2

Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, PT.Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997, hlm. 306

1

Page 2: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 2/15

 

2

Seperti halnya Laing, Batesson mengatakan bahwa ketidakpastian

tentang identitas psikologi atau rasa diri sebagai variabel yang dapat mengarahkan

seorang anak/individu kepada skirofrenia.

Banyak gangguan psikis muncul, karena anak sejak usia yang amat

muda mendapatkan perlakuan yang tidak patut dalam situasi keluarganya. Pada

hakekatnya, bukan maksud orang tua untuk dengan sengaja menyajikan

lingkungan buruk itu, namun, kondisi ekonomis, kultural atau sosial lain

memaksa rumah tangga tercerai berai dan menjadi asusila misalnya. Pola kriminal

dan tidak susila dari salah seorang anggota keluarga secara langsung atau tidak 

langsung mencetak pola yang sama pada anak-anak juga teman sebaya (anak-anak 

remaja) dengan tingkah laku berandalan dan perilaku tetangga-tetangga yang

kurang bertanggung jawab, semua itu memberikan banyak iritasi pada pribadi

anak, yang pasti akan mengganggu perkembangan jiwanya.3 

Yang jelas, sebagian kompleks kejiwaan tercipta pada janin masih

  berada di perut ibu atau bahkan saat hubungan seks (pertemuan sperma dan

ovum), demikian juga ketika bayi masih dalam buaian ibu. Di samping itu lebih

 banyak terfokus pada bagaimana sistem pendidikan yang telah diberikan kepada

individu sejak ia berusia 0 tahun sampai dengan dewasa.4 Karena itu Islam

memerintahkan pada orang tua agar menciptakan suasana tenang dan

mengamalkan ajaran agama pada saat bayi berada dalam kandungan, sebagian

memerintahkan kepada orang tua untuk memperlakukan anak mereka secara

wajar. 5 

Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi

modernisme, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut

telah mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat. Tidak semua orang mampu

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, yang pada gilirannya

dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya. Stres dapat merupakan

3 Dr. Kartini Kartono, Patologi Sosial 3 Gangguan Kejiwaan, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2002, hlm. 8

4 M. Hamdani Bakran adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Pustaka Fajar Baru,

Yogyakarta, 2002, hlm. 3875

Prof. Dr. Zakiyah Daradjat, Kesehatan Mental Peranannya dalam Pendidikan dan

Pengajaran, Bulan Bintang, Jakarta, 1984, hlm. 9

Page 3: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 3/15

 

3

faktor pencetus, penyebab atau akibat dari suatu penyakit sehingga taraf 

kesehatan fisik dan kesehatan jiwa dari orang yang bersangkutan menurun

karenanya. Perubahan-perubahan sosial tersebut yang seringkali bercorak sekuler 

telah menyebabkan dehumanisasi yaitu menurunnya nilai kemanusiaan. 6

Kehidupan kota dengan pola berpacu, serta berlomba-lomba

memperagakan kekuasaan dan kekayaan yang menyebabkan banyak rasa

cemburu, iri hati, ketakutan, kecemasan dan ketenangan batin pada penduduknya,

menjadi persemaian subur bagi timbulnya berbagai peyakit mental. Lebih-lebih

dengan penonjolan interest sendiri dan rasa individualisme, kontak sosial di kota-

kota menjadi longgar. Dalam masyarakat sedemikian ini banyak anggotanya

merasa kurang/tidak aman, menjadi kesepian, panik dan ketakutan, yang

mengganggu keseimbangan jiwa.7 Juga oleh pengaruh ilmu pengetahuan,

mekanisme dan industrialisasi, kehidupan modern menjadi semakin terurai dalam

fraksi-fraksi dan spesialisasi-spesialisasi serta perkotaan-perkotaan yang berdiri

sendiri, sehingga masyarakatnya sulit diintegrasikan. Disintegrasi masyarakat

mengakibatkan proses disintegrasi pada diri perorangan-perorangan

 penduduknya, dan ini menjadi faktor penyebab dari timbulnya banyak gangguan

 psikis.

Masyarakat modern yang selalu memburu keuntungan komersial dan

sangat individualistis itu selalu penuh persaingan, rivalitas dan kompetisi,

sehingga banyak mengandung unsur-unsur ekplosif. Sebagai akibatnya banyak 

  penduduk yang menderita ketegangan unit syaraf dan tekanan batin, khususnya

kalau keinginannya tidak bisa terpenuhi, meledak menjadi gangguan psikis.

Di tambah pula dengan pengaruh media massa seperti koran, film,

majalah, TV dan iklan yang semuanya merangsang, maka kebudayaan modern ini

menuntut adanya standar hidup tinggi dan kemewahan materiil. Jika keinginan

dan usaha mendapatkan kemewahan, kedudukan sosial dan kekuasaan tidak 

tercapai, maka timbullah rasa malu, takut, cemas dan rendah diri. Semua ini

menjurus pada frustasi, kekecewaan-kekecewaan, gangguan batin, serta macam-

macam penyakit mental, yang miskin menjadi bingung dan cemas terus menerus

6Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, op. cit ., hlm. 2

7Dr. Kartini Kartono, op. cit ., hlm. 9-10

Page 4: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 4/15

 

4

dalam usahanya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedang yang kaya raya selalu

cemas dan khawatir terus menerus, kalau-kalau kehilangan harta kekayaan dan

  jabatannya, hingga banyak mengalami ketegangan batin dan terganggu

mentalnya. Maka perubahan masyarakat dengan segenap bahaya dan resikonya itu

 banyak menyentuh dan merusak kesehatan psikis penduduknya dan menghambat

 perkembangan kepribadian.

Banyak orang terpukau dengan modernisasi, mereka menyangka bahwa

dengan modernisasi itu serta merta akan membawa kepada kesejahteraan. Mereka

lupa bahwa di balik modernisasi yang serba gemerlap memukau itu ada gejala

yang dinamakan “The agony modernization”, yaitu azab sengsara karena

modernisasi, yang merupakan ketegangan itu dapat disaksikan masyarakat yaitu

semakin meningkatnya angka-angka kriminalitas yang disertai tindak kekerasan,

 perkosaan, kenakalan remaja, promiskuitas, prostitusi, bunuh diri, gangguan jiwa

dan sebagainya. 8

Masalah utama dalam suatu masyarakat modern adalah timbulnya

disintegrasi dari masyarakat tradisional karena unsur-unsurnya mengalami

  perubahan dengan kecepatan berbeda. Kebenaran-kebenaran abadi sebagaimana

terkandung dalam ajaran agama disisihkan, karena dianggap kuno, sehingga orang

hanya berpegang pada kebutuhan materi dan tujuan dekat belaka.

Sebagaimana dimaklumi, psikoterapi telah berabad-abad digunakan

untuk menyembuhkan orang-orang yang mengalami gangguan mental/jiwa,

sehingga banyak bermunculan bentuk psikoterapi dengan pendekatan yang

semakin sempurna. Hal ini bisa dilihat pada awal-awal psikoterapi muncul adalah

  pada waktu manusia menyembuhkan orang sakit (mengalami gangguan

emosional/kejiwaan) dengan menggunakan pendekatan kekuatan batin dari

seorang tabib (terapis/dokter) atau orang yang disembuhkan.9

Menyadari akan pentingnya psikoterapi bernafaskan Islam, di mana

kebutuhan manusia terhadap ketentraman hidup, kadang-kadang sulit dicapai,

karena adanya kendala dari dalam diri dan luar manusia yang sukar dihindarkan.

8 Prof. DR. H.M. Amin Syukur, M.A., dan DR. Abdul Muhaya, M.A., Tasawuf dan Krisis,Pustaka Pelajar, Yogyakarta,2001, hlm. 3

9Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi , Gunung Mulia, Jakarta, 1992, hlm. 145

Page 5: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 5/15

 

5

Ajaran Islam mengandung banyak petunjuk dalam segala bidang kehidupan, maka

untuk dapat menjadi agar mereka jangan sampai mengalami penderitaan yang

lebih jauh, bimbingan Allah SWT yang ada dalam Al Qur’an dan sunnah rasul

dapat digunakan oleh setiap orang yang memahaminya, dan dapat pula

dimanfaatkan oleh para ahli di bidang psikoterapi Islam, diantaranya:

1. Bahwa setiap manusia yang beriman ingin mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan akherat.

2. Psikoterapi Islam, mempunyai kaitan yang erat dengan manusia yang

membutuhkan manusia lainnya, alam dan terutama dengan Allah SWT.

3. Bahwa manusia dalam upayanya mencapai bahagia di dunia dan akherat,

  perlu bimbingan agar seimbang dan tidak terlalu berat ke dunia atau ke

akherat, sehingga tidak terjadi penderitaan baik di dunia maupun di akherat.

Banyak anggapan dari masyarakat Indonesia terutama kaum masyarakat

  berpendidikan rendah mengatakan bahwa penderita skizofrenia tidak dapat

disembuhkan, merupakan penyakit kutukan dari Allah, harus dipasung, dikucilkan

dan banyak lagi anggapan yang bernada negatif tentang penderita skizofrenia ini.

Dalam bidang kedokteran dan bidang psikologi klinis khususnya,

  penderita skizofrenia aksis IV dapat sembuh bila masyarakat/keluarga penderita

mau merawat, mengantarkan serta mengobati penderita ke RSJD sebelum

keadaannya menjadi parah dan jangan malu untuk berkonsultasi dan minta saran-

saran dari dokter dan psikolog tentang penyakit itu.

Penderita skizofrenia belum bisa diterapi selama inset dan tilikannya

  belum bagus dan masih ada gangguan psikotiknya, seperti halusinasi (persepsi

sensoris yang palsu yang tidak disertai dengan stimuli eksternal yang nyata),

waham (isi pikiran salah atau tidak sesuai logika, realitas dan budaya, egosentris

diyakini dan sulit dikoreksi), dan sebagainya. Karena mereka berada dalam dunia

fantasi sehingga mereka tidak bisa menerima sesuatu dari luar dirinya karena

 penderita tidak mengenal identitas dirinya dan lingkungannya.

Dan penderita skizofrenia sudah bisa diterapi bila inset dan tilikannya

sudah bagus dan sudah tidak ada gangguan psikotiknya, yaitu penderita

skizofrenia yang sudah berada pada aksis IV yaitu psikososial dan lingkungan

Page 6: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 6/15

 

6

sehingga mereka sudah bisa diterapi dengan psikoterapi Islam maupun

 psikoterapi-psikoterapi yang lain.

Sepengetahuan penulis, belum ada orang yang meneliti masalah

  psikoterapi Islam terhadap penderita skizofrenia aksis IV di kalangan Fakultas

Ushuluddin IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Walisongo Semarang, baik 

sebagai risalah atau skripsi.

Karena itu, tujuan penulis meneliti keberadaan penderita skizofrenia

aksis IV untuk mengetahui lebih jauh bagaimana bentuk psikoterapi Islam

terhadap penderita skizofrenia aksis IV itu, sehingga penulis tertarik untuk 

membahasnya menjadi sebuah skripsi. Dan permasalahan di dalam judul skripsi

ini adalah dalam jangkauan penulis untuk menjangkaunya.

B. Penegasan Judul

Untuk membatasi obyek pembahasan agar mengarah pada pokok 

  permasalahan atau pembahasan, maka perlu diberi penjelasan dan penegasan

terlebih dahulu terhadap istilah-istilah yang ada pada judul skripsi, yaitu :

“Konsep Psikoterapi Islam Dalam Penyembuhan Penderita Skizofrenia Aksis IV”.

Adapun yang perlu dijelaskan dan ditegaskan adalah sebagai berikut :

1. Dalam perspektif bahasa kata psikoterapi berasal dari kata psyche yang berarti

  jiwa dan hati.  10 Dan kata terapi dalam bahasa Inggris bermakna pengobatan

dan penyembuhan. Sedangkan dalam bahasa Arab kata terapi sepadan dengan

 اإلستشفاء yang berasal dari  شفاء- يشفى – شفى yang artinya

menyembuhkan.11 

Firman Allah yang memuat kata syifa’ :

 وهدى  صدور  فى  لما  وشفاء  ربكم  موعظة  من  جائتكم  قد  الناس يأيها

):57يونس(ورحمة  للمؤمنين 

Artinya : “Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran

dari Tuhanmu dan penyembuh untuk penyakit yang ada dalam

10 John M. Echol dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 1994, hlm. 454.11

Muhammad Idris Abdul al-Rouf al-Marbawi, Kamus Idris al-Marbawi Arabi - Malayu,Dar al-Fikr, Beirut, t.th., hlm. 323.

Page 7: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 7/15

 

7

dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman

(percaya dan yakin)”. (QS. Yunus : 57)

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa psikoterapi Islam adalah proses

 pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral

maupun fisik dengan melalui bimbingan al-Qur’an dan as-Sunnah Nabi

SAW.12

2. Kata skizofrenia, menurut Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari dalam bukunya

“Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa” adalah sebagai

 berikut : “Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu

menilai realitas dan dirinya sendiri”. 13 

Menurut Chaplin J.P. Skizofrenia adalah istilah umum untuk sekelompok 

reaksi psikotik yang dikarakteristikkan dengan menarik diri, gangguan

emosional dalam kehidupan afeksi, serta tergantung pada tipenya, adanya

halusinasi, waham, tingkah laku negatifistik dan deteriorasi yang progresif.

Sedangkan Drake Raleigh, menyatakan bahwa skizofrenia adalah suatu

kekacauan mental fungsional (penyebabnya tidak berhubungan dengan faktor-

faktor organis), mengakibatkan kepribadian kasar, kesalahpahaman,

 penyesuaian sosial, karakter atau intelektual. 14 

3. Dalam buku PPDGJ III, kata Aksis IV adalah tingkat IV yaitu psikososial dan

lingkungan. 15 

C. Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan pokok yang

hendak diteliti adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan psikoterapi islam.

2. Bagaimanakah langkah-langkah psikoterapi islam dalam penyembuhan

 penderita skizofrenia aksis IV?

12 Dadang Hawari, op. cit., hlm. 226.13 Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, op. cit ., hlm. 30714 Drake Raleigh, Abnormal Psychology, Utt Lefield dan Co. Patterson, New Jersey, 1962,

hlm. 2415

Dr. Rusdi Maslim,  Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III , Direktorat Kesehatan RI.,Jakarta, 2003, hlm. 14-15

Page 8: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 8/15

 

8

3. Bagaimanakah kontribusi psikoterapi Islam dalam penyembuhan penderita

skizofrenia aksis IV?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui maksud psikoterapi islam.

2. Untuk mengetahui langkah- langkah psikoterapi Islam dalam penyembuhan

skizofrenia aksis IV.

3. Untuk mengetahui kontribusi psikoterapi Islam dalam penyembuhan penderita

skizofrenia aksis IV.

E. Tinjauan Pustaka

Dewasa ini perhatian ilmuwan di bidang kedokteran umumnya dan

kedokteran jiwa (psikiatri) khususnya terhadap agama semakin besar. Manfaat

komitmen agama tidak hanya di bidang penyakit psikis, tetapi juga di bidang

kesehatan jiwa. Di dalam tema tersebut banyak pula yang membahas tentang

 psikoterapi Islam dan skizofrenia diantaranya :

1. DR. Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul “Hygiene Mental” buku

ini membahas tentang kesehatan mental bagi penderita Skizofrenia dan juga

Psikoneurosa, gejala psikopat dan lain-lain.

2. Prof. DR. dr. Dadang Hawari dalam bukunya “Dimensi Religi dalam Praktek 

Psikiatri dan Psikologi” membahas tentang hubungan antara ilmu kedokteran,

kesehatan khususnya ilmu kedokteran jiwa, ilmu jiwa dan kesehatan jiwa

dengan agama. Dan dalam buku ini selain membahas tentang psikoterapi

Islam terhadap penderita skizofrenia juga membahas tentang psikoterapi Islam

terhadap NAZA, HIV, kanker dan lain-lain.

Dari masing-masing penelitian di atas sudah jelas bahwa penulisan

skripsi dengan judul “Psikoterapi Islam terhadap Penderita Skizofrenia Aksis IV”

  benar-benar berbeda dengan penelitian skripsi yang sudah ada dan merupakan

 penulisan skripsi yang belum pernah dibahas orang lain.

F. MetodologiMetode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

Page 9: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 9/15

 

9

1. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penulisan ini adalah subyek darimana data

dapat diperoleh. Sumber data penulis bedakan menjadi data primer dan data

skunder. Sumber data primer berasal dari buku-buku pokok: M. Hamdani

Bakran adz-Dzaky , Konseling dan Psikoterapi Islam.

Untuk skundernya diambilkan dari buku-buku yang berkaitan dengan

  psikoterapi islam dan skizofrenia seperti: Rusdi Maslim, Pedoman

Penggolongan Diagnosis Jiwa (PPDGJ III), Dr. Kartini Kartono, Patologi

Sosial 3. Zakiah Darajat, Psikoterapi Islam, Prof. Dr. Dadang Hawari,  Al-

Qur'an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, dll.

2. Metodologi Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini pengumpulan data dilakukan penulis dengan cara

  Library research yaitu penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan

  permasalahan yang ada, kemudian dihimpun dan dijadikan sebagai rujukan

dalam penulisan skripsi. 

3. Metode Analisis DataDalam menganalisis data yang ada penulis menggunakan metode kualitatif 

atau bisa juga analisis isi atau content analysis yaitu seluruh proses

 penelitian.16 Yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis

dari data yang diamati.17 Dalam metode content analysis ini menampilkan tiga

syarat yaitu obyektif, pendekatan sistematis dan generalisasi. Hasil analisis ini

harus menyajikan generalisasi artinya semuanya haruslah mempunyai

sumbangan teoritik. 18

 

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika yang digunakan dalam proposal skripsi ini adalah sebagai

 berikut :

16  Ibid ., hlm. 3217 Drs. Taliziduhu Dhraha,  Desain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, Bina

Aksara, Jakarta, 1987, hlm. 3218

Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. VI, Rake Sarasih, Yogyakarta, 1998,hlm. 49

Page 10: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 10/15

 

10

Bab I, pendahuluan, dalam bab ini akan dikemukakan latar belakang

masalah, penegasan judul, pokok permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, berisi tentang teori psikoterapi Islam, dalam bab ini

dikemukakan tentang definisi psikoterapi Islam, obyek psikoterapi Islam, bentuk,

fungsi dan tujuan psikoterapi Islam.

Bab III berisi tentang teori skizofrenia dan aksis IV, dalam bab ini

dikemukakan tentang definisi dan macam-macam skizofrenia, gambaran klinik 

skizofrenia, faktor-faktor psikologis penyebab skizofrenia dan pemeriksaan status

mental skizofrenia. Kemudian dalam bab ini juga memuat teori tentang aksis IV,

yaitu definisinya dan permasalahan yang ada dalam aksis IV.

Bab IV, analisis, dalam bab ini akan menganalisis tentang bentuk 

 psikoterapi Islam terhadap penderita skizofrenia aksis IV.

Bab V. Penutup, dalam bab berisikan tentang kesimpulan, saran-saran

dan penutup. Serta diakhiri dengan lampiran-lampiran, daftar pustaka dan daftar 

riwayat hidup penulis.

Page 11: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 11/15

 

11

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, Bakran, Hamdani, M., Konseling dan Psikoterapi Islam, Pustaka Fajar 

Baru, Yogyakarta, 2002.

Al-Kumayi, Sulaiman, M.A., “Pengantar Penerjemah” dalam R.N.L. O’riordan, Seni

Penyembuhan Alami, PT. Gugus Press, Jakarta, 2002.

Al-Marbawi, Abdul al-Rouf, Muhammad Idris, Kamus Idris al-Marbawi Arabi -

 Malayu, Dar al-Fikr, Beirut : Libanon, t.th

Daradjat, Zakiyah, Prof. Dr., Kesehatan Mental Peranannya dalam Pendidikan dan

Pengajaran, Bulan Bintang, Jakarta, 1984.

Dhraha, Taliziduhu, Drs.,   Desain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah,

Bina Aksara, Jakarta, 1987.

Echol, John, M. dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 1994

El-Qussiey, Aziz, Abdul, Prof. Dr., Pokok-pokok Kesehatan Jiwa/Mental I , Bulan

Bintang, Jakarta, 1974.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Andi Offset, Yogyakarta, 1997.

Hawari, Dadang, Prof. Dr. dr., Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997.

Jalaluddin, Dr., Psikologi Agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

Kartono, Kartini, Dr., Patologi Sosial 3 Gangguan Kejiwaan, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2002.

Maslim, Rusdi, Dr.,  Diagnosis Gangguan Jiwa, PPDGJ III , Direktorat Kesehatan

RI., Jakarta, 2003.

Muhajir, Noeng,   Metodologi Penelitian Kualitatif , Rake Sarasih, Yogyakarta, Cet.

VII, 1998.

Muhammad, Hasyim, M.Ag.,   Makalah Seminar Pengenalan Reiki dan Prana

Pendekatan Sufistik , Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, Semarang,

2003. 

  Nuraini, Siti, Sp.Kj., Psikiatri II Simtomatologi, Fakultas Kedokteran Unissula,

Semarang, 1996.

Raleigh, Drake,  Abnormal Psychology, Utt Lefield dan Co. Patterson, New Jersey,

1962.

Page 12: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 12/15

 

12

Salim, Peter, Drs. M.A., The Contemporary English Indonesian Dictionary, Modern

English Press, Jakarta, 1991.

Surahmad, Winarno, Dr., Dasar dan Teknik Research, CV. Tarsito, Bandung, 1992. 

Syukur, Amin, Prof. DR. H.M. M.A., dan DR. Abdul Muhaya, M.A., Tasawuf dan

Krisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.

Page 13: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 13/15

 

13

PSIKOTERAPI ISLAM TERHADAP PENDERITA

SKIZOFRENIA AKSIS IV

PROPOSAL SKRIPSI 

Disusun Guna Penulisan Skripsi

Oleh :

EMI SULASTRI NIM: 4100100 

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

S E M A R A N G

2 0 0 4

Page 14: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 14/15

 

14

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELANGGARAN

HAK MILIK MEREK DAGANG DALAMUU NO. 15 TAHUN 2001 

PROPOSAL SKRIPSI 

Disusun Guna Penulisan Skripsi

Oleh :

KOKOM KOMARIYAH NIM: 2100188 

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

S E M A R A N G2 0 0 4

Page 15: uf4005.1

5/12/2018 uf4005.1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/uf40051 15/15

 

15

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Penegasan Judul

C. Pokok Permasalahan

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

E. Tinjauan Pustaka

F. Metodologi Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II : TEORI PSIKOTERAPI ISLAM

A. Definisi Psikoterapi Islam

B. Obyek Psikoterapi Islam

C. Bentuk Psikoterapi Islam

D. Fungsi dan Tujuan Psikoterapi Islam

BAB III : TEORI SKIZOFRENIA AKSIS IV

A. Teori Skizofenia

1. Definisi dan Macam-macam Skizofenia

2. Gambaran Klinik Skizofrenia

3. Faktor-faktor Psikologis Penyebab Skizofrenia

4. Pemeriksaan Status Mental Skizofrenia

B. Teori Aksis IV

1. Definisi Aksis IV

2. Permasalahan yang ada dalam Aksis IV

BAB IV : ANALISIS

Bentuk Psikoterapi Islam terhadap Penderita Skizofrenia Aksis IV.

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

C. Penutup