~=~u,,~~~e~:---- -...

14
~=~u,,~~~e~: ---- Kota Lubuk~. etda .mggau DIcetH PER 0Ieh'- CT.MAWAR _ (0733-323202) DeMl,,&~Out ~ ~ltCIIk Studio ___ .__. .__ ~l"

Transcript of ~=~u,,~~~e~:---- -...

~=~u,,~~~e~:----Kota Lubuk~. etda.mggauDIcetHPER 0Ieh'-

CT.MAWAR_ (0733-323202)

DeMl,,&~Out~ ~ltCIIk Studio___.__. .__~l"

f,,';:,t'3'~t',' '1.'.~.:a ; "_ ,'";CJ ',.,:1;.1 C.O'

.J..f"t:-· ~"..•••.~ i

LEMBARAN DAERAHKOTA LUBUKLINGGAU

Nomor 01 Tahun 2003Seri B

PERATURANDAERAH KOTA LUBUKLINGGAUNOMOR29 TAHUN 2003

TENTANG ..

PAJAK PENERANGANJALAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

'. .

a. bahwa dengandi tetapkal1Rya Undang-undang nomor 7 tahun 2001 .tentangPembentukan Kota Lubuklinggau, makaPemerintahKota Lubuklinggau berwenangdan b,erkewajiban mengurus rumahtangganya sendiri untuk meningkatkandayaguna dan hasilguna penyelenggaraanpemerintahan dalam rangka pelayananterhadap masyarakat dalam KotaLubuklinggau;

b. bahwa untuk menyelenggarakan OtonomiDaerahyangluas,nyatadanbertanggungjawab

li

diperlukanpembiayaan pemerintahan danpembangunan daerah yang berasal dariPendapatan Asli Daerah, khususnya yangbersumberdari PajakDaerahantaralainadalahPajakPeneranganJalandi dalamwilayah KotaLubuklinggau;

tentang Penagih~m Pajak dengan SuratPaksa ( Lembaran Negara Republik Indo-nesia tahun 1997 nomor 42, TambahanLembaran Negara nomor 3686 )sebagaimana telah diubah denganUndang-undang nomor ·12 tahun 2000tentang Perubahan atas Undang-undangnomor 19 tahun1997 ten tang PenagihanPajak dengan Surat Paksa ( Lembaran .Negara Republik Indonesia tahun 2000nomor 129, Tambahan Lembaran Negaranomor 3987 );'

c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimanadimaksud dalamhuruf a dan b, makadipandang perlu untuk menetapkanPeraturan Daerah mengenai PajakPenerangan Jalan.

1. Undang-undang nomor 17 tahun 1997ten tang Badan Penyelesaian SengketaPajak ( Lembaran Negara Republik indo-nesia tahun 1997 nomor 40, TambahanLembaran Negara nomor 3684 );

4. Undang-undang nomor 22 tahun 1999tentang Pemerintahan Daerah ( LembaranNegara Republik Indonesia tahun 1999nomCir 60, Tambahan Lembaran Negaranomor 3839);

2. Undang-undang nomor 18 tahun 1997tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah (. Lembaran Negara Republik In-donesia tahun 1997 nomor 41, Tambahan .Lembaran Negara nomor 3685 )

'. sebagaimana telah diubah denganUndang-undang namar 34 tahun 2000tentang Perubahan atas Undang-undangnomor 18 tahun 1997 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah ( LembaranNegara Republik Indonesia tahun 2000nomor 246, Tambahan Lembaran Negaranomor4048 ).;

5. Undang-undang rlOmor 25 tahun 1999tentang Perimb~lngan Keuangan antaraPemerintahPusat dengan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1999 nomor 72, TambahanLembaran Negaranomo(3848);

6. Undang-undang nomor 7 tahun 2001tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau(Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 2001 ,homor 81, TambahanLembaran Negara homar 4114);

7. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun2001 tentang Pajak Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 2001 nomor 118, .Tambahan

. "J

Lembaran Negara nomor 4138);

BAB.\KETENTUAN UMUM

Pasal1

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 21 tahun 2001tentang Tekhnik Penyusunan dan MateriMuatan Prbduk-produk Hukum Daerah;

9.. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 22 tahun 2001tentang Bentuk Produk-produk HukumDaerah;

3. Kepala Daerah adalah Walikota Lubuklinggau yangselanjutnya disebut Walikota;

4. Dinas Pendap.atan Daerah adalah Dinas Pendapatan\ . :A,

Daerah Kota; J:;.ubHkling~au;"'"; 1.".1 I,,_

'\" ,. 11&:",:,." -,'~"5. Kas Daerah adal.ah kas Pemerintah Kota Lubuklinggau;

10; Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 7tahun 2003 tentang Pedoman OperasionalP.enyidik Pegawai Negeri Sipil Daerahdalam Penegakan Peraturan Daerah.

6. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentudibidang Paja~ paerah sesuai dengan PeraturanPerundang~undang~ri<':yangberlaku;

DEWAN PERWAKILAN RAKYATDAERAHKOTA LUBUKLINGGAU

7. Perusahaan:ListrikNegarayang selanjutnya disingkat dengan. '. .

PLNadalap e~~usahaanUmum Listrik Negara ( Persero );"'. !~jl[j:J.t:'>

~ :",- . . .....

8. Pajak Penerangan Jalan yang selanjutnya disebut Pajak ~adalah pungutan Daerah ataspenggunaan tenaga listrik;

PERATURANDAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTENTANGPAJAKPENERANGANJALAN

9. Surat PemberitahuanPajak Daerah, yangdisingkat SPTPD,adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untukmelaporkan penghitungan dan / atau pembayaran pajak,objek pajak dan / atau bukan objek pajak, dan / atauharta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturanperundang - undangan perpajakan Daerah;

--1jiI!i!

10. Surat Setotan Pajak Daerahyang disebut SSPDadalahsuratyang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukanpembayaran atau penyetoran· pajak yang terhutang ke ..kasDaerah atau ketempat pembayaran lain yang ditunjukoleh Walikota;·

11. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang disingkat SKPDadalahsurat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlahpokok pajak;

12. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang disingkatdengan SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yangmenentukan besarnya jumlah pokok, jumlahkredit pajak,jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnyasanksi administrasi,dan jumlah yang masih harus dibayar;

. 13. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang BayarTambahan yangdapat disingkat SKPDKBTadalah surat ketetapan pajak yangmenentukan tambahan atas jumlah pajak yang ditetapkan;

14. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapatdisingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yangmenentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak kan~najumlahkredit pajak lebih besar daripada pajak yangterhutang atau tidakseharusnya terhutang;

15. Sutat Ketetapan Pajak Daerah Nihilyang disingkat SKPDNadalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah

.pokok pajak sama besarnyadengan jumlah kredit pajakatau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak;

16. Surat Tagihan .Pajak Daerah yang disingkat STPD adalah. surat untukmelakukan tagihan pajak dan / atau sanksi

administrasi berupa bunga dan / atau denda.

BAB IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

Pasal2

(1) Dengan nama Pajak Penerangan Jalan dipungut pajak atassetiap penggunaan tenaga listrik.

(3) Tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalahtenaga listrik arus bolak - balik yang berasaldari PLNmaupun bukan PLN.

a. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah;

b. . Penggunaan tenaga listrik pada tempat - tempat yang

digunakan oleh kedutaan, konsulat,perwakilan asing, danlembaga -lembaga internasional dengan asas timbal ballKsebagaimana berlaku Pajak negara;

c. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN

dengan kapasitas tertentu yang tidak memerlukan izindari instansi teknis terkait;

d. Penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan untuk·tempat ibadah.

. (1) Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadiatau badan yang menggunakan tenaga listrik.

(2) Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi ataubadan yang menjadi pelanggan listrik dan / atau penggunatenaga listrik.

BAB IIIDASAR PENGENAAN TARIF PAJAK, DAN TATA CARA

PENGHITUNGAN PAJAKPasal 5

(1) Dasar pengenaan pajak penerangan jalan adalah nilai jualtenaga listrik.

(2) Nilai jual tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan :a. Dalam hal tenaga listrik berasal dari PLN dan bukan

PLN dengan pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrikadalah besarnya tagihan biaya beban ditambahdengan biaya pemakaian kwh yang ditetapkan dalamrekening listrik;

b. Dalam hal tenaga listrik berasal dari bukan PLNdengan tidak dipungut bayaran, nHai jual tenagalistrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia danpenggunaan atau taksiran penggunaan listriksertaharga satuan listrik yang berlakudi wilayah Daerah.

(3) Harga satuan listrik sebagaimanadimak5ud pada ayat (2).huruf b ditetapkan oleh Walikota dengan berpedomanpada harga satuanlistrik yang berlakudi wilayah Daerah.

Besarnya tarif Pajak ditetapkan sebagai berikut:

a. Penggunaan tenaga listrik yang berasatdcuj PLN, bukanuntuk industd sebesar 8 % ( delapan persen );

b. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, untukindustrisebesar7 % (tujuhpersen);

Penggunaan't'enaga listrik yang berasal dari bukan PLN,bukan untuk industri sebesar 6 % ( enam persen );

Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN,untuk industri sebesar 5 % ( lima perser ).

Besarnya pokok Pajak Penerangan jalan yang terhutang dih~tungdengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalampasal 6 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksuddalam pasal5.

BABIVWILAYAH PEMUNGUTAN, MASA PAJAK DAN

SAAT PAJAK TERHUTANGPasal8

Pajak Penerangan Jalan yang terhutang dipungut di wilayahDaerah tempat penggunaantenagalistrik .

.' . Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1·( satu ) bulantakwim.

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi sejak diterbitkanSKPD.

BABVSURAT PEMBERITAHUAN PAJAK

Pasal 11

(2) . SPTPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisidengan jelas, benar' dan lengkap serta ditanda tanganioleh wajib pajak atau kuasanya.

(3) SPTPDsebagaimana dimaksud ayat (1) harus disampaikankepada Walikota selambat lambatnya15 ( lima belas )hari setelah berakhir masa pajak.

.;",~.

. ""(4) .Bentuk, isi, dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkanoleh Walikota;

BABVITATA CARA PENETAPANPAJAK DAN PENGENAAN. . . .' " . .

SANKSIADMINISTRASIPasal12

<. ,.:. .' .

. (1) Berdasarkan SPTPDsebagaimanadimaksud dalam pasal

11 ayat (1), Walikota menetapkan pajak terhutang denganmenerbitkan SKPD.

(2) Apabila SKPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak. atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh ) hari sejak SKPDditerima, dikenakan sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2 % ( dua persen )sebulan dan dit~gih dengan menerbitkan STPD.

(1) Wajib pajak yang membayar sendiri, SPTPDsebagaimanadimaksuddalam pasal 11 ayat (1) digunakan untukmenghitung, mempe.r.pituogkan dan menetapkan pajaksendiri yang terhutang.

(2) Dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun setelah saatterhutangnya pajak, Walikota dapat menerbitkan:a.SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDN.

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksudayat (2) huruf aditerbitkan :a. ApabHa berdasarkan hasH pemeriksaan atau

keterangan lain pajak y~mg terhutang tidak ataukurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupabunga sebesar 2 % ( dua persen ) sebulan dihitungdari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk

.. jaDgka waktu paling lama 24 ( duapuluh' empat J.bulan dihitung sejak terhutang~ya pajak;

.'b. Apabila SPTPDtidak disampaikan dalam jangka waktuyang ditentukan dantelah ditegursecara tertulis, .dikenakan sanksiadministrasi berupa bungasebesar

Z % ( dua persen ) sebulan dihitung dari pajak yangkurang atau' terlambat dibayar untuk jangka waktupaling .lama 24 ( dua puluh enipat·) bulan dihitung

.. sejak saat terhutangnya pajak;c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi,

pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dandikenakan sanksi administrasi berupa kenaikansebesar 2 % ( dua persen ) sebulan dihitung dari pajakyang kurang atau terlambat dibayai" untuk jangkawaktu paling lama 24 ( dua puluh empat ) bulandihitung sejak saat terhutangnya pajak ..

(4) SKPDKBTsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b .diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yangsemula belum lengkap yang menyebabkan penambahanjumlah pajak yang terhutang, akan dikenakan sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar 100 % ( seratuspersen ) dari Jumlah kekurangan pajak tersebut.

(5) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cditerbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang samabesarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidakterhutang dan tidak ada kredit pajak.

(6) Apabitakewajiban membayar pajak terhutang dalamSKPDKBdan SKPDBTsebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a dan b tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalamjangka waktu yang telah ditentukan, ditagih denganmenerbitkan STPD ditambah dengan sanks; adrninistrasiberupa buriga sebesar 2 % (dua persen) sebulan.

(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimanadimaksud ayat (4) tidak dikenakan pa.dawajib pajak apabitamelaporkan sendiri sebelumditakukan tindakan pemeriksaan..

BAB VIITATA tARA PEMBAYARAN .

Pasal 14

. (1) Pembayaran pajakdilakukandi Kas Daerah atau tempat .lain yang ditunjuk oleh Walikota sesuai waktu yangditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKB,'SKPDKBT,dan

STPD..' .,

(2) Apabita pembayaranpajak dilakukan ditempat lain yang'ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke KasDaerah selambat-lambatnya 1 x 24 jamatau dalam waktu'yang ditentukan oleh Walikota.

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) ditakukan dengan menggunakan SSPD.

(1) Pembayaran Pajakharus dilakukan sekaligus at au lunas.

(Z)Walikota dapat memberikan persetujuan kepada wajibpajak untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurunwaktu tertentu, setelah memenuhi persyarat~myang telah

. .

ditentukan.

(3) Angsuran pembayaran pajak yang sebagaimana dimaksudpada ayat (2), harus dilakukan secara teratur dan berturut·turut dengan dikenakanbunga sebesar 2 % (dua persen )

. sebulan dari jumlah pajak yangbelum ataukurang bayar.

. .

Wa.likota dapat memberikah persetujuan kepada wajibpajak un~uk memJnda pembayaran pajaksampai bataswaktu yang ditentukan dengan dikenakan' bunga sebesar ..•.

2% (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belumatau kurang dibayar.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menundapembayaran serta tata cara pembayaran angsuran danpenundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat(4) ditetapkan oleh Walikota.

..{1).,;,Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam))v,,,; pasal 14 diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat

dalam buku penerimaan.

(2) 'Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran danbuku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan oleh Walikota.

BAB VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal'17

(1) Surat Teguran atau Surat Peringatanatau surat lain yangsejenis sebagai awal tindakan ~laksanaan penagihan pajakdikeluarkan 7 (tujuh) hari sejaksaatjatuh tempopembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal SuratTeguranatau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis,wajib pajak harus melunasi pajak yang terhutang.

(3) SuratTeguran, Surat Peringatari atau ,surat lain yangsejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkanoleh pejabat.

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidakdilunasi dalam Jangkawaktu .,sebagaimana ditentukandalam Surat Teguran atauSlirat Peringatan atausurat lainyang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih .dengan Surat Paksa.

, ,(2) Pejabat menerbitkan Sl,Jrat Paksa segera setelah, lewat ,21 (dua puluh satu) harisejaktanggal Surat TeguranatauSurat Peringatali atau Surat lain yang sejenis •

I

, \ Pasal19

j Apabila pajak yang' harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka, ! waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuanSurat Paksa,

pejabat segera menerbitkan Surat Perintah melakukan. Pe.nyitaan.

- .

Setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belum jugamelunasi hutang pajaknya setelah lewat waktu 10 (sepuluh ) ,hari sejak tanggal pelaksanaan SuratPerintah melaksanakanPenyitaan, pejabat mengajukan perrnintaan penetapi:mtimggalpelelangan pada Kantor Lelang Negara.

Setelah ,Kantor Lelang menetapkan hart; tanggal, jam danpelaksa'laan lelang, Juru Sita memberitahukan dengan segerasetaratertulis kepada wajib pajak;··

--l].I

II

iII Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untuk

pelaksanaan penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Walikota.

BABIXPENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal23

(1) Walikota berdasarkan permohonan wajib pajak dapatmemberikan pengurangan,keringanandan pembebasanPajak.

(2) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olehWalikota. .

BAB XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGANKETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN

SANKSI ADMINISTRASI. ;Pasal24

(1) Walikota .Karena jabatan atau atas permohonan wajibpajak dapat :a. membetulkan SKPD atau SKPDKBatau STPD yang

dalam penerbitannya terdapat kekeliruan dalam >,

penerapan Peraturan Perundang-und~Mg~n . i

. perpajakan Daerah; .b. membatalkan at~u mengurangkan ketatapan pajak

.'yang tidak benar;':; '. .

c .. mengurangkan atau' menghapuskan sanks/:;);'>,administrasi berupa bunga, denda ~an kenaikan paja~" '"j'

yang terhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakankarena kekhilafan wajib pajak' atau bukan karenakesalahannya.

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, penguranganketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksiadministrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikansecara tertulis oleh wajib pajak kepada Walikota, ataupejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak

. tanggal diterima SKPD, SKPDKB atau STPD denganmemberikan alasan yang jelas.

(3) Walikota atau pejabat paling lama 3 (tiga) bulan sejaksurat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diterima, sudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bUlan sejak suratpermohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diterima, sudah harus membedkan keputusan,permohonan pembetulan, pembatalan, penguranganketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksiadministrasi dianggap dikabulkan.

BABXIKEBERATAN DAN BANDING

Pasal25

(1) .Wajib pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepadaWalikota atau pejabatatas suatu:a. SKPD;"b. SKPDKB;c. SKPDKBT;.

d. SKPDLB;e. SKPDN.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus disampaikan secara tertulis dalam Bahasa Indo-nesia paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD,SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDNditerima oleh wajibpajak, atau oleh pihak ketiga sebagaimana dimaksud padaayat (1) kecuali apabila wajib pajak dapat menunjukan .bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karenakeadaan diluar kekuasaannya.

(3) Walikota atau pejabat dalam jangka waktu paling lama12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonankeberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterima,sudah memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 ( dua belas ) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (3) Walikota ataupejabat tidak memberikan keputusan permohonankeberatan dianggap dikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak menunda kewajiban membayar pajak.

(1) Wajib pajak dapat mengajukan banding kepada BadanPenyelesaian Sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga)bulan setelah diterimanya keputusan pajak.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Apabila pengajuan ·keberatan· sebagaimana dimaksud dalampasal 25atau banding sebagaimana dimaksu~ dalam pasal 26dikabulkan sebaglan· atau seluruhnya, keleblhan pembayaran.pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar2 % (dua persen) sebelum untuk paling lama 24 (dua puluh

empat) bulan.

BAB XIIPENGEMBALIAN KELEBIHAN .PEMBAYARAN PAJAK

Pasal28

(1) Wajib pajak dapat mengajukan permohonan p~ngembaliankelebihan pembayaran pajak kepada Wahkota secaratertulis dan menyebutkan sekurang-kurangnya .:a. Nama dan alamat wajib pajak;b. Masa pajak; .. . .c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak;d. Alasan yang jelas ..

(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 12(dua belas) .bulan sejak: diterimanya permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud padaayat(1 )ha.rus memberikankeputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ~yat(2) dilampaui oleh Walikota dengan tid~k membe~kankeputusan, . permohonal'\ pengembal1an keleblhan .pembayaran pajak dianggap dikabulkandan SKPDLBharu~diterbitkan dalali1waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila wajib pajak memponyaihutang·pajak lainnya, ..

19

kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud padaayat (2) langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebihdahulu hutang pajak dimaksud. ',.

, ,f ~:. \ •

(5) Pengembalia~~;'~elebihan p;mbayaran pajak dilakukandalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB, dengan menerbitkan SuratPerintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).

:6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajakdilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKPDLB, Walikota atau pejabatmemberikan imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen)sebulan a1asketerlambatan pembayaran kelebihan pajak.

•pabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan denganutang pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 'yat (4), pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahukuan dan bukti pemindah bukuan juga berlaku sebagai bukti.

BAB XIIIKADALUWARSA

Pasa( 30

.,'1~.) Hak untyk melakukan penagihan pajak kadaluwarsa

sete~~hmelampaui jangka waktu 5 ( lima) tahun terhitungsejak sa~tterhutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajakmelakukan tindak pidana di~idang perpajakan Daerah.

Kadaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) tertangguh apabila :

a. Diterbitkan Surat Tegurandcin Surat Paksa, atau;b. Ada pembukuan hutang pajak dari wajib pajak baik

langsung maupun tidak langsung. '

, BAB'XIVKETENTUAN PIDANA

Pasa( 31

(1) Wajib pajak karena kealpaannya tidak menyampaikanSPTPDatau mengisi-dengan tidak benar atau tidak lengkapatau melampirkan keterangan yang tidak benar sehinggamerugikan keuangan Daerah dapat dipidana denganpidana kurungan paling lama 1 (satu), tahun dan / ataudenda paling banyak 2 (dua) ,kali jumlahpajak yangterhutang .

(2) Wajibpajak yang dengansengaja tidak menyampaikanSPTPDatau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkapatau melampirkan keterangan yangtidak benarsehinggamerugikan keuangan daerah dapat dipidana denganpidana penjara paling lama2(dua)tahun dan / atau dendapaling banyak 4 (empat) kali juml~h pajak yang terhutang.

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 tidakdituntut setelah metampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahunsejak saa't terhutangnya pajak atau, b~rakhirnya Masa Pajakatau berakhirnya Bagian Tahun Pajakatau berakhirnya TahunPajak.

BAB xvPENYIDIKPasal33

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkunganpemerintah daerah diberi wewenang khusus sebagaipenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanadibidang perpajakan Daerah sebagaimana dimaksud dalamUndang-undang.Hukum Acara Pidana yang berlaku.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah:a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang perpajakan daerah agar keteranganatau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindakpidana perpajakan daerah;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi.atau badan sehubungan dengan tindak pidanadibidang perpajakan daerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain yangberkenaan dengantindak pidanadibidang perpajakan Daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahanbukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadapbahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidangperpajakan;

g. Menyuruh berbenti, melarang seseorang

III

IIIII

II h.II

i.I

I j.I! k.

meninggalkan ruang.an atau tempat pada saatpemeriksaan sedang. berlangsung dan' memeriksa. .

identitas orang dan I. atau dokumenyang dibawasebagaimana dimaksud padahuruf e; .' .Memotret seseorang.yang,berkaitan dengan tindak

pidana perpajakan daerah;Memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagai tersangkaatau saksi;.Menghentikan penyidikan; .

. Melakukan tindakan lain yang perluuntuk kelancaranpenyidikan tindak pidaria dibidang perpajakan daerahmenuruthukum yang dapat dipertanggLingjawabkan.

(3) Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikanhasilpenyidik~mnyakepada Pem.intutUmummelalui Penyidikpejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai denganketentuan yang diatur dalam Undang-undang Hukum AcaraPidanayang berlaku.

BAB XVI .KETENTUAN PENLJTUP

Pasal34

Dengan berlakunya. Peraturan· Daerah ini,' maka ketentuanmengatur materi yang sama dengan' Peraturan Daerah inidinyatakan tidak berlaku lagi.

. .

Hal - hal yang belum diatur dalamPeraturan Daerah ini, akclndiatur lebih lanjut oleh Walikotasepabjang mengenai

.pelaksanaanya;

Agar' setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau.

Ditetapkan di Lubuklinggau.pada tanggal 30 Desember 2003

WALIKOTA LUBUKLINGGAU,

Cap/ttd

H. RIDUAN EFFENDI

...Diundangkan di LubuklinggauPada tanggal 31 Desember 2003

i, . SEKRETARISDAERAH

Cap/ttd

H. UBAIDILLAHIDRUS, SH, PEMBINATK. I .

NIP.440012311

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTAHUN 2003 NOMOR01 SERIB