UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......

21
vii UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul Faktor Risiko Ibu dan Bayi terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUP Sanglah Denpasar” ini tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. dr. I.G.A Trisna Windiani, Sp.A(K) selaku pembimbing pertama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister dan khususnya dalam penyelesaian hasil penelitian ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada dr. Desak Putu Yuli Kurniati, MKM selaku pembimbing kedua yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, semangat, dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program magister pada Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH selaku ketua PS MIKM Unud Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sekretariat PS MIKM Unud, dan semua dosen dan staf PS MIKM Unud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji hasil penelitian ini, yaitu Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH, dr. I Made Ady Wirawan, MPH, PhD, dan dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH yang telah memberikan masukan dan koreksi.

Transcript of UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......

Page 1: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat–Nya penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul

“Faktor Risiko Ibu dan Bayi terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUP

Sanglah Denpasar” ini tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. dr. I.G.A Trisna Windiani,

Sp.A(K) selaku pembimbing pertama yang dengan penuh perhatian telah memberikan

dorongan, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister dan

khususnya dalam penyelesaian hasil penelitian ini. Terima kasih sebesar-besarnya

pula penulis sampaikan kepada dr. Desak Putu Yuli Kurniati, MKM selaku

pembimbing kedua yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan

bimbingan, semangat, dan saran kepada penulis.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof.

Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan

kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga

ditujukan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr.

A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk

menjadi mahasiswa program magister pada Program Pasca Sarjana Universitas

Udayana. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. dr. Dewa Nyoman

Wirawan, MPH selaku ketua PS MIKM Unud Pada kesempatan ini, penulis juga

menyampaikan terima kasih kepada sekretariat PS MIKM Unud, dan semua dosen

dan staf PS MIKM Unud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para

penguji hasil penelitian ini, yaitu Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH, dr. I Made

Ady Wirawan, MPH, PhD, dan dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH yang telah

memberikan masukan dan koreksi.

Page 2: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

viii

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. I Gusti Lanang Suartana

Putra, MM.,MARS selaku Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Sanglah, Ni Ketut

Sunarthi, S.ST selaku Kepala Ruangan Perinatologi RSUP Sanglah yang telah

memberikan ijin penelitian, staf Instalasi Rekam Medik yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu yang telah memberikan informasi dan bantuan dalam

pengumpulan data penelitian. Ucapan khusus untuk suami, orang tua, mertua,

keluarga dan para sahabat untuk dukungannya serta teman-teman seperjuangan

MIKM Angkatan VI.

Denpasar, 25 Juli 2016

Ni Nyoman Ayuk Widiani

Page 3: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

ix

ABSTRAK

FAKTOR RISIKO IBU DAN BAYI TERHADAP

KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Kecenderungan kejadian asfiksia neonatorum di RSUP Sanglah Denpasar 5

tahun terakhir cenderung stagnan dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Penelitian tentang asfiksia neonatorum sudah banyak dilakukan, namun masih ada

beberapa variabel yang hasilnya tidak konsisten seperti umur ibu, paritas, anemia

pada kehamilan, jenis persalinan, persalinan lama serta prematur.

Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan rancangan

kasus kontrol. Sampel penelitian ini adalah bayi yang dirawat di ruang perinatologi

RSUP Sanglah Denpasar dari Januari-Desember 2015 dengan jumlah 86 kasus dan 86

kontrol dengan teknik acak sederhana dan matching variabel usia kehamilan ibu.

Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi square test) dan multivariat

dengan regresi logistik menggunakan STATA 12.0.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lilitan tali

pusat p: 0,000, OR=6,55 (95%CI: 2,34-18,33); anemia dalam kehamilan p: 0,001,

OR=6,49 (95%CI: 2,21-19,03); partus lama p: 0,018, OR=6,27 (95%CI: 1,37-28,70);

BBLR p: 0,002, OR=3,85 (95%CI: 1,61-9,18); umur ibu <20 tahun dan >35 tahun p:

0,005, OR=3,57 (95%CI: 1,48-8,61); dan hipertensi dalam kehamilan p: 0,035,

OR=2,40 (95%CI: 1,06 – 5,44) dengan kejadian asfiksia neonatorum.

Faktor ibu yang berpengaruh terhadap kejadian asfiksia neonatorum yaitu anemia

dalam kehamilan, partus lama, umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun, dan hipertensi

dalam kehamilan, sedangkan faktor bayi yaitu lilitan tali pusat dan berat badan lahir

rendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar untuk pencegahan

kejadian asfiksia neonatorum serta peningkatan promosi kesehatan yang dilakukan

oleh pihak-pihak terkait.

Kata Kunci : Faktor risiko, asfiksia neonatorum, lilitan tali pusat, kasus kontrol,

Denpasar

Page 4: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

x

ABSTRACT

MATERNAL AND INFANT RISK FACTORS ON THE INCIDENCE OF

NEONATAL ASPHYXIA IN SANGLAH HOSPITAL DENPASAR

Trend neonatal asphyxia in Sanglah Hospital Denpasar in last 5 years tend to be

stagnant and there were no significant changing. Research on neonatal asphyxia had

been done, however there were still some variables which showed inconsistent results

such as maternal age, parity, anemia in pregnancy, type of delivery, prolonged labor

and premature.

This research was observational analytic case-control design. Samples were

treated in neonatal perinatology of Sanglah Hospital from January to December 2015

the number of 86 cases and 86 controls with simple random technique and the

matching variables gestational age of the mother. Data analysis was performed using

univariate, bivariate (chi square test) and multivariate logistic regression using

STATA 12.0.

The results showed there were no significant correlation between nuchal cord p:

0,000, OR=6.55 (95% CI: 2.34 to 18.33); anemia in pregnancy p: 0.001, OR=6.49

(95% CI: 2.21 to 19.03); obstructed labor p: 0,018, OR=6.27 (95% CI: 1.37 to 28.70);

LBW p: 0.002, OR=3.85 (95% CI: 1.61 to 9.18); maternal age <20 years and >35

years p: 0.005, OR=3.57 (95% CI: 1.48 to 8.61); hypertension in pregnancy p: 0.035,

OR=2.40 (95% CI: 1.06 to 5.44) and the incidence of neonatal asphyxia.

Based on the research, it can be concluded that maternal factors which influence

the incidence of asphyxia neonatorum namely anemia in pregnancy, prolonged labor,

maternal age <20 years and >35 years, and hypertension in pregnancy, while the

factor of baby ie nuchal cord and low birth weight. The results of this study are

expected to be the basis for the prevention of bayi asphyxia and the improvement of

health promotion carried out by the relevant parties.

Keywords: risk factors, neonatal asphyxia, nuchal cord, case control, Denpasar

Page 5: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................. ii

LEMBAR PERSYARATAN GELAR .......................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iv

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 8

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis ................................................................. 8

1.4.2 Manfaat Teoritis ............................................................... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Asfiksia Neonatorum ............................................................... 10

2.2 Faktor Risiko Asfiksia Neonatorum ....................................... 13

BAB III. KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 24

3.2 Konsep Penelitian..................................................................... 25

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................. 26

Page 6: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xii

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 27

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 28

4.3 Definisi Kasus dan Kontrol

4.3.1.Subyek Kasus................................................................... 28

4.3.2.Subyek Kontrol………………………………………… 28

4.4 Sumber Kasus dan Kontrol

4.4.1.Populasi Kasus…………………………………………. 28

4.4.2.Populasi Kontrol ………………………………………. 29

4.5 Besar Sampel Kasus dan Kontrol

4.5.1.Jumlah dan Besar Sampel……………………………… 29

4.5.2.Teknik Pemilihan Sampel dan Proses Matching.............. 30

4.6 Metode dan Instrumen untuk Mengukur Variabel Independen

4.6.1.Metode Pengumpulan Data……………………………. 31

4.6.2.Instrumen Penelitian…………………………………… 31

4.7 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.7.1 Variabel Penelitian .......................................................... 32

4.7.2 Definisi Operasional........................................................ 33

4.8 Pengolahan dan Analisis Data

4.8.1 Pengolahan Data ............................................................. 36

4.8.2 Analisis Data ................................................................... 36

4.9 Etika Penelitian. ....................................................................... 38

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 39

5.2 Karakteristik Subyek Penelitian ............................................... 40

5.3 Analisis Bivariat Faktor Risiko Ibu dan Bayi terhadap

Kejadian Asfiksia Neonatorum ................................................ 40

5.4 Analisis Multivariat Faktor Risiko Ibu dan Bayi yang

Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum ............. 44

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Faktor Risiko Ibu dan Bayi terhadap Kejadian Asfiksia

Neonatorum .............................................................................. 46

6.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 54

Page 7: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xiii

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan.. ................................................................................ 56

7.2 Saran .................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komponen Penilaian Skor APGAR ......................................... 12

Tabel 4.1 Definisi Operasional................................................................. 33

Tabel 5.1 Komparabilitas berdasarkan Variabel Usia Kehamilan pada

Kasus dan Kontrol .................................................................... 40

Tabel 5.2 Crude OR Faktor Ibu dan Bayi terhadap Kejadian Asfiksia

Neonatorum .............................................................................. 41

Tabel 5.3 Adjusted OR Faktor Risiko Kejadian Asfiksia Neonatorum.... 44

Page 9: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Konsep Penelitian ...................................................................... 25

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 27

Page 10: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AKB : Angka Kematian Bayi

AKN : Angka Kematian Bayi

APN : Asuhan Persalinan Normal

APGAR : Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration

BBL : Berat Badan Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

BBLSR : Bayi berat lahir sangat rendah

BBLASR : Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah

BBLER : Bayi Berat Lahir Ekstra Rendah

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

CFR : Case Fatality Rate

KEK : Kurang Energi Kronik

KPD : Ketuban Pecah Dini

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

OR : Odds Ratio

Hb : Hemoglobin

PH : Potential of Hydrogen

BPS : Badan Pusat Statistik

JNC : Joint National Commitee

ANC : Ante Natal Care

Page 11: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xvii

IUGR : Intrauterine Growth Restriction

CI : Confidence Interval

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

CO2 : Karbondioksida

O2 : Oksigen

WHO : World Health Organization

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

RM : Rekam Medik

CM : Catatan Medik

PNS : Pegawai Negeri Sipil

BLU : Badan Layanan Umum

CPAP : Continous Positive Airway Pressure

Page 12: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Ekstraksi Data

Lampiran 2. Output Hasil Analisis Stata SE 12

Lampiran 3. Surat Keterangan Kelaikan Etik

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian Badan Penanaman Modal dan Perijinan

Provinsi Bali

Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian RSUP Sanglah Denpasar.

Page 13: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian perinatal suatu negara dapat mencerminkan kemampuan dalam

memberikan pelayanan kesehatan (Manuaba, 2007). Pelayanan kesehatan suatu

negara ditentukan oleh perbandingan angka kematian ibu dan angka kematian

perinatal (Manuaba, 2007). Kesehatan prenatal, perinatal, dan postnatal menjadi

sangat penting karena pada masa ini dianggap sebagai masa yang rawan terjadinya

gangguan atau kecacatan, seperti berat bayi lahir rendah, kematian bayi, kelainan

kongenital, dan asfiksia neonatorum (Manuaba, 2007). Asfiksia neonatorum adalah

kegagalan usaha napas bayi baru lahir sehingga tidak dapat bernapas secara spontan

dan teratur (Varney, 2007). Asfiksia neonatorum merupakan kegagalan napas secara

spontan dan teratur pada saat lahir (WHO, 2008). Asfiksia neonatorum menyebabkan

bayi terlihat lemah, mengalami penurunan denyut jantung secara cepat, tubuh

menjadi biru atau pucat dan refleks – refleks melemah sampai menghilang dan terjadi

ketika bayi tidak cukup menerima oksigen sebelumnya, selama atau setelah kelahiran

(Depkes RI, 2007).

Case fatality rate (CFR) asfiksia untuk bayi dan balita di Indonesia, sebesar

11% setiap tahun (WHO, 2010). Asfiksia menyebabkan kematian neonatal berkisar

antara 8%-35% di negara maju, sedangkan di negara berkembang antara 31%-56,5%

(WHO, 2010). Insiden asfiksia pada menit pertama 47/1000 kelahiran hidup dan pada

Page 14: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

2

5 menit pertama 15,7/1000 kelahiran hidup untuk semua neonatal, dan insidennya di

Indonesia kurang lebih 40/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2009). Asfiksia

merupakan penyebab kematian paling tinggi, kurang lebih 23% dari sekitar 4 juta

kematian bayi baru lahir di seluruh dunia setiap tahunnya (Lancet, 2011). Sejak tahun

2000-2003 angka kejadian asfiksia neonatorum sebesar 8% dan berada di urutan ke-6

sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis

neonatorum dan kelahiran prematur (WHO, 2010).

Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi yaitu 35/1.000 kelahiran hidup

dan kematian yang terjadi pada masa neonatal sebesar 56% (SDKI, 2007). Angka

kematian neonatal (AKN) yaitu bayi 0 – 28 hari di Indonesia periode lima tahun

terakhir (2007-2011) mengalami stagnansi, dimana kematian neonatal sebesar

19/1.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 sebesar 20/1.000 kelahiran hidup (SDKI,

2007). Data AKB dalam lima tahun terakhir sebesar 32/1.000 kelahiran hidup,

padahal target nasional yang harus dicapai pada tahun 2015 sebesar 23/1.000

kelahiran hidup (SDKI, 2012). Angka kematian bayi di Provinsi Bali tahun 2010

sebesar 20/1.000 kelahiran hidup dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 29/1.000

kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Bali, 2014). Data Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) menunjukkan, kematian neonatal yang terjadi pada umur 0 - 6 hari

sebesar 78,5%. Penyebab utama kematian tersebut adalah gangguan

pernapasan/asfiksia (35,9%), prematur, BBLR (32,4%) dan sepsis (12%) (Riskesdas,

2010).

Page 15: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

3

Penyebab terbanyak kematian bayi adalah asfiksia neonatorum, prematur,

BBLR, dan infeksi bayi baru lahir (Saiffudin, 2009). Kematian bayi dan balita

sebagian besar disebabkan oleh masalah yang terjadi pada masa bayi (0 – 28 hari)

yang meliputi asfiksia neonatorum sebesar 27%, berat badan lahir rendah (BBLR)

sebesar 29%, trauma lahir, tetanus neonatorum, kelainan kongenital dan infeksi pada

bayi (Depkes RI, 2009). Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

menunjukkan bahwa persalinan terjadi di rumah sebesar 52,7% dan kasus asfiksia

neonatorum sering dijumpai oleh bidan sebagai penolong persalinan di lini terdepan

(SDKI, 2007). Seorang bidan harus memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam

penanganan gawat janin atau resusitasi bayi baru lahir sebagai upaya dalam

penurunan angka kematian bayi (AKB) (Depkes RI, 2012).

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar adalah rumah sakit tipe A

yang merupakan pusat rujukan untuk seluruh wilayah Provinsi Bali dan wilayah Nusa

Tenggara. Berdasarkan laporan tahunan RSUP Sanglah Denpasar dalam lima tahun

terakhir didapatkan didapatkan, tahun 2010 angka kejadian asfiksia neonatorum

sebesar 93 kasus dengan total bayi yang dirawat sebanyak 1072 (8,67%), tahun 2011

angka kejadian asfiksia neonatorum sebesar 99 kasus dengan total bayi yang dirawat

sebanyak 1063 (9,32%), tahun 2012 angka kejadian asfiksia neonatorum sebesar 120

kasus dengan total bayi yang dirawat sebanyak 1038 bayi (11,56%), tahun 2013

angka kejadian asfiksia neonatorum sebesar 90 kasus dengan total bayi yang dirawat

sebanyak 1085 bayi (8,29%), dan tahun 2014 angka kejadian asfiksia neonatorum

sebesar 116 kasus dengan total bayi yang dirawat sebanyak 1025 bayi (11,31%)

Page 16: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

4

(RSUP Sanglah, 2015). Dampak asfiksia neonatorum yang tidak tertangani dengan

cepat dan baik menyebabkan kematian bayi baru lahir (Hasan, 2007). Diperkirakan

sekitar 1 juta anak yang bertahan setelah mengalami asfiksia saat lahir, kini hidup

dengan kesakitan jangka panjang seperti cerebral palsy, retardasi mental dan

gangguan belajar (WHO, 2012). Asfiksia neonatorum berat juga dapat memengaruhi

fungsi organ vital, kerusakan otak serta kematian (Saifuddin, 2009).

Faktor penyebab asfiksia neonatorum antara lain faktor ibu, faktor bayi, faktor

tali pusat dan faktor persalinan (Depkes RI, 2009). Faktor ibu meliputi hipertensi

pada kehamilan (preeklampsi dan eklampsi) (24%), perdarahan antepartum (plasenta

previa, solusio plasenta) (28%), anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) (kurang

dari 10%), infeksi berat (11%), dan kehamilan lewat waktu (Gilang, 2010). Faktor

penyebab asfiksia ada tiga antara lain faktor ibu seperti preeklamsi, eklamsi,

perdarahan antepartum, partus lama, demam saat persalinan, infeksi berat, serotinus,

faktor tali pusat seperti lilitan tali pusat, simpul tali pusat, tali pusat pendek dan

prolapsus tali pusat serta faktor keadaan bayi seperti prematur, persalinan sulit,

kehamilan kembar, kelainan kongenital, air ketuban bercampur mekonium (Asri,

2010). Faktor bayi meliputi prematur (15%), berat badan lahir rendah (20%), kelainan

kongenital (1-3%). Faktor tali pusat meliputi, lilitan tali pusat, simpul tali pusat, tali

pusat pendek dan prolapsus tali pusat. Faktor persalinan meliputi partus lama sebesar

2,8% - 4,9%, persalinan dengan penyulit (letak sungsang, kehamilan kembar, distosia

bahu, vakum ekstraksi, forsep ekstraksi) (3% - 4%), dan ketuban pecah dini (KPD)

(10% - 12%) (Mochtar R, 2011).

Page 17: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

5

Paritas, usia ibu serta umur kehamilan merupakan faktor yang berhubungan

dengan kejadian asfiksia neonatorum (Junita, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh

Revrelly di Manado menunjukkan bahwa umur ibu di bawah 20 tahun dan di atas 35

tahun mempunyai peluang dua kali lebih besar bayinya mengalami asfiksia dibanding

umur 20-35 tahun. Penelitian Rika (2013) menunjukkan tidak ada hubungan yang

bermakna antara usia ibu dan usia kehamilan dengan kejadian asfiksia neonatorum

(p= 0,34 dan p= 0,202). Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Irma (2012) yang

menyebutkan tidak ada hubungan antara umur ibu dan paritas ibu dengan kejadian

asfiksia neonatorum (p= 0,571 dan p= 0,084).

Penelitian yang dilakukan di Padang oleh Selly FM (2011), didapatkan hasil

bahwa lebih dari setengah (55%) paritas 1 dan ≥ 4 melahirkan dengan bayi asfiksia

dibandingkan dengan paritas 2-3. Penelitian yang dilakukan Prabamurti (2006) di

Kecamatan Losari Kabupaten Brebes menunjukkan bahwa paritas 1 dan ≥ 4

mempunyai hubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian Endang

(2004) menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas ibu bersalin dengan asfiksia

neonatorum (p= 0,707).

Penelitian Rofi’atun menunjukkan tidak ada hubungan antara kadar hemoglobin

pada wanita hamil dengan asfiksia neonatorum. Penelitian ini juga didukung oleh

Purwadhani (2010), yang menyebutkan tidak ada hubungan yang bermakna antara

anemia pada kehamilan aterm dengan asfiksia neonatorum (p= 0,073). Penelitian

yang dilakukan Gilang (2010), menunjukkan risiko terjadinya asfiksia neonatorum

pada ibu dengan perdarahan antepartum sebesar 24,7 kali lebih besar dibanding

Page 18: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

6

dengan ibu yang tidak perdarahan antepartum. Risiko asfiksia neonatorum pada bayi

BBLR 53,7 kali lebih besar dibandingkan bayi yang tidak BBLR, dan terdapat

hubungan KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum.

Penelitian Ajeng (2004), menunjukkan adanya hubungan berat bayi lahir

dengan kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian Zulkarnain (2012), menunjukkan

adanya hubungan yang bermakna antara jenis persalinan dan asfiksia neonatorum.

Hal ini juga didukung oleh penelitian Rahmah (2012) yang menunjukkan adanya

hubungan antara KPD, partus lama dan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia

neonatorum. Penelitian Eka (2012) juga menunjukkan hasil yang sama, namun

sebaliknya penelitian Herianto (2012) menyebutkan tidak ada hubungan yang

bermakna antara persalinan tindakan maupun persalinan lama dengan kejadian

asfiksia neonatoum. Penelitian Rika (2013) menunjukkan ada hubungan antara bayi

baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum dengan gangguan tali pusat.

Penelitian yang pernah dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar oleh Wiradharma

(2010) tentang hubungan lama ketuban pecah dini terhadap asfiksia pada kehamilan

cukup bulan dengan rancangan penelitian kasus kontrol dengan nilai p=0,004.

Penelitian lain yang dilakukan di RSUP Sanglah oleh Emy (2013), tentang hubungan

preeklampsia terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dengan rancangan

penelitian crossectional, dengan hasil ada hubungan preeklampsia dengan kejadian

asfiksia pada bayi baru lahir (p= 0,002).

Penelitian tentang asfiksia neonatorum sudah banyak dilakukan, namun masih

ada beberapa variabel yang menjadi kontroversi karena hasil yang tidak konsisten

Page 19: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

7

seperti umur ibu, paritas, anemia pada kehamilan, jenis persalinan, persalinan lama

serta prematur. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin meneliti kembali tentang

faktor risiko asfiksia neonatorum dilihat dari faktor ibu dan bayi. Rumah Sakit Umum

Pusat Sanglah Denpasar dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan satu –

satunya rumah sakit pusat rujukan di Provinsi Bali dan letaknya ada di tengah kota

Denpasar, sehingga kejadian asfiksia neonatorum di RSUP Sanglah Denpasar dapat

mewakili kejadian asfiksia neonatorum di Provinsi Bali.

Kecenderungan kejadian asfiksia neonatorum di RSUP Sanglah Denpasar

dalam kurun waktu lima tahun terakhir cenderung stagnan dan tidak mengalami

perubahan yang signifikan antara 8,29% - 11,57%. Hal ini perlu mendapat perhatian

yang serius mengingat dampak dari asfiksia neonatorum adalah meningkatnya risiko

morbiditas dan mortalitas bayi. Dari penelitian yang pernah dilakukan berkaitan

dengan faktor risiko kejadian asfiksia neonatorum, diketahui masih ada beberapa

faktor risiko yang hasilnya tidak konsisten. Berdasarkan permasalahan tersebut maka

peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor risiko ibu dan bayi

yang memengaruhi kejadian asfiksia neonatorum di ruang perinatologi RSUP

Sanglah Denpasar tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apa saja faktor risiko ibu dan bayi yang berhubungan dengan kejadian

asfiksia neonatorum di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015?”.

Page 20: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

8

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan mengetahui faktor risiko ibu dan bayi terhadap

kejadian asfiksia neonatorum di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar pada

tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Faktor risiko ibu yaitu: umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, perdarahan

antepartum, hipertensi pada kehamilan, anemia dalam kehamilan, jenis

persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, partus lama, ketuban pecah

dini (KPD) dan sumber rujukan terhadap kejadian asfiksia neonatorum di ruang

perinatologi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015.

2. Faktor risiko yaitu: bayi berat badan lahir (BBL) dan lilitan tali pusat terhadap

kejadian asfiksia neonatorum di ruang perinatologi RSUP Sanglah Denpasar

tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

1.4.1.1 Sebagai masukkan untuk pembuat kebijakan dalam membuat kebijakan/

program sebagai usaha dalam rangka menurunkan angka kematian bayi khususnya

angka kejadian asfiksia neonatorum baik di tingkat dasar maupun tingkat lanjutan.

Page 21: UCAPAN TERIMA KASIH - sinta.unud.ac.id · PDF fileBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... sebagai penyebab kematian anak di seluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum

9

1.4.1.2 Bagi tenaga medis dan paramedis dengan mengetahui faktor yang

memengaruhi kejadian asfiksia neonatorum di RSUP Sanglah, diharapkan dapat

melakukan upaya preventif sebelum terjadinya asfiksia neonatorum.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya dalam bidang

kesehatan ibu dan anak (KIA) terkait faktor risiko ibu dan bayi terhadap asfiksia

neonatorum dan sumber data yang dapat dipergunakan untuk penelitian berikutnya

yang terkait dengan asfiksia neonatorum.