uas pernandingan buku pkn

68
Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan dosen pengampu Drs.H. Daeng Sudirwo, M.Pd. Makalah ini berisikan perbandingan antara buku Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan tinggi karanag Drs.H. Daeng Sudirwo, M.Pd. dengan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi karangan tim Dr. Ganjar M. Ganeswara, M.Pd. ; Dra. Wilodati, M. Si., dkk. Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk pembuatan makalah yang lebih baik lagi. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 1

description

pa daeng, mantap beroo

Transcript of uas pernandingan buku pkn

Page 1: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan dosen

pengampu Drs.H. Daeng Sudirwo, M.Pd.

Makalah ini berisikan perbandingan antara buku Pendidikan Kewarganegaraan Pada

Perguruan tinggi karanag Drs.H. Daeng Sudirwo, M.Pd. dengan Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk Perguruan Tinggi karangan tim Dr. Ganjar M. Ganeswara, M.Pd. ; Dra. Wilodati, M. Si.,

dkk.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk pembuatan makalah

yang lebih baik lagi.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya, khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi para pembaca. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, januari 2013

Penulis

1

Page 2: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang dituntut dapat memiliki potensi dalam menyikapi segala permasalahan

dengan pemikirannya. Tidak dipungkiri bahwa dengan cara menganalisi buku dapat mengasah

potensi tersebut. Dengan analisis buku juga kita mendapatkan acuan dan tolak ukur untuk bahan

pembelajaran. Oleh karena itu diberikanlah tugas menganalis 2 buah buku Pendidikan

Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi untuk mencari perbandingannya.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah

1. Memahami kedua buah buku secara mendalam, dengan pemahaman yang mendetil dari

setiap bab yang tersusun.

2. Megetahui seberapa besar ketelitian kita dalam memahami isi buku.

3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Memperoleh manfaat yang kelak dapat berguna di era globalisasi ini, terlebih lagi sebagai

seorang warga negara yang baik yang mengerti makna sebagai warga negara yang

menjunjung tinggi pada aturan dan norma yang ada.

2

Page 3: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

C. Keterangan Tentang Identitas Buku

BUKU 1

Judul Buku 1 : Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan tinggi

Penyusun : Drs.H. Daeng Sudirwo, M.Pd.

Penerbit : Randu Alas Bandung

Tanggal Terbit: November 2009

ISBN : 978-979-25073-0-0

Tebal halaman : 166 halaman

Jumlah bab : 10 bab

Dimensi (cm) : 16 x 24

BUKU 2

Judul Buku 2 : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi

Penyusun : Dr. Ganjar M. Ganeswara, M.Pd. ; Dra. Wilodati, M. Si., dkk

Penerbit : CV. Maulana Media Grafika

Tanggal Terbit: Agustus 2008

ISBN : 978-979-18488-0-0

Tebal halaman: 180 halaman

Jumlah bab : 7 bab

Dimensi (cm) : 17,5 x 25,5

3

Page 4: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

ISI

RANGKUMAN BUKU 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PERGURUAN TINGGI

Drs.H. Daeng Sudirwo, M.Pd.

BAB I : PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Bagian Kelompok MPK

Kompetensi mata kuliah PKN adalah menjadikan ilmuwan dan professional yang

memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban dan berpartisipasi

aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem pancasila.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan diri untuk memiliki

kekuatan spiritual dll.

2. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

Dengan keluarnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi no.

267/DIKTI/KEP/2000 tanggal 10 Agustus 2000 tentang penyempurnaan kurikulum Inti Mata

Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi, maka

berubahlah mata kuliah Kewiraan menjadi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Timbulnya mata kuliah Kewiraan di Perguruan Tinggi dirintis dengan adanya latihan

kemiliteran bagi mahasiswa dengan sebutan WALA (wajib latih). Selanjutnya proyek

WALAWA pada akhir 1973 dihentikan atau di anggap selesai dan tidak diberikan lagi di

perguruan Tinggi. Dikarenakan anggaran untuk Departemen Hankam sangat terbatas.

4

Page 5: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB II : FILSAFAT PANCASILA DAN IDENTITAS NASIONAL

1. Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata philos yang berarti cinta atau

sahabat, dan sophia yang berarti bijaksana. Philosophia atau filsafat berarti cinta kepada

kebijaksanaan. Dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah induknya ilmu pengetahuan yang

berusaha mencari kebenaran dengan mencari sebab akibat dengan mempergunakan metode yang

sistematis, radikal, dan universal. Filsafat merupakan proses dari hasil pemikiran yang mendalam

dan menyeluruh.

Sistem filsafat Pancasila memiliki kriteria dan sifat-sifat universal dan memiliki ciri-ciri

khas nasional sebagai berikut :

a. Sistematis, fundamental, universal, integral, dan radikal mencari kebenaran yang

hakiki.

b. Filsafat yang monotheis dan religius yang mempercayai adanya sumber kesemestaan,

yaitu Tuhan YME.

c. Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yang mengutamakan ketuhanan,

kesatuan dan kekeluargaan.

d. Satu kesatuaan totalisme yang bulat dan utuh antar sila-sila pancasila.

e. Memiliki corak universal, terutama pada sila ke 1 dan sila ke 2 serta corak nasional

indonesia terutama sila ke 3, 4, dan 5.

f. Idealisme fungsional

g. Harmoni idiil

h. Memiliki cirri - ciri dimensi idealitas, realitas dan fleksibilitas

5

Page 6: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

2. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

Ideology berasal dari kata ideo yang berartit cita-cita dan logy yang berarti pengetahuan,

ilmu, atau paham. Ideologi ialah soal cita-cita politik dan ajaran dari suatu lapisan masyarakat

atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan.

Ahmad Rustandi dkk dalam bukunya Pendidikan Pancaasila menyatakan : ideologi

negara bersifat imperatif. Artinya mengikat seluruh warga negara baik yang menyetujuinya

maupun yang tidak menyetujui. Ideologi negara adalah ideologi yang secara resmi dianut oleh

suatu negara.

Pembukaan UUD 1945 merupakan hal yang fundamental dalam kelangsungan hidup

bangsa dan negara karena dalam pembukaan UUD tersebut tersirat ideologi yang dianut bangsa

Indonesia.

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dapat dijelaskan dalam :

i. Sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945

ii. Sidang BPUPKI 31 Mei 1945

iii. Sidang BPUPKI 1 Juni 1945

iv. Sidang Panitia Kecil BPUPKI 22 Juni 1945

v. Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

vi. Rumusan Pancasila

vii. Dekrit Presiden

6

Page 7: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

3. Karakteristik Identitas Nasional

Ciri khas suatu bangsa akan terbentuk berdasarkan pengalamannya sebagai bangsa dalam

berinteraksi, dan bekerjasama dengan bangsa lain. Karakteristik identitas nasional bangsa

Indonesia dapat diventalisir sebagai berikut:

a. Pancasila adalah falsafah, dasar Negara, ideology bangsa dan Negara.

b. Bentuk Negara : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

c. Bentuk Pemerintahan : Republik.

d. Lambang Negara :Garuda Pancasila dan lambang Negara tertulis Bhineka

Tunggal Ika, yang artinya beraneka ragam suku, adat

istiadat, bahasa daerah, namun tetap bersatu.

e. Bendera Negara : Merah putih.

f. Bahasa : Indonesia

g. Geografis : Negara kepulauan didaerah katulistiwa, utara ±60°08”

lintang utara, selatan ±141°05” bujur timur.

h. Hak Azasi Manusia : Melindungi dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.

i. Persekutuan Negara : Negara non blok

j. Sifat bangsa Indonesia : Cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, ramah tamah

dan gotong royong.

k. Terorisme : Anti teroris.

l. Semboyan : Satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia.

7

Page 8: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

4. Proses Berbangsa dan Bernegara

Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat

dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada perundang - undangan melalui

penguasaan monopolitis dari kekuasaan yang sah.

Menurut M. Solly Lubis, ada 4 teori terbentuknya negara, yaitu :

a. Teori Ketuhanan : negara terbentuk atas kehendak Tuhan.

b. Teori Perjanjian : negara terbentuk karena ada perjanjian diantara para warganya

untuk membentuk organisasi yang menyelenggarakan kehidupan

bersama yang disebut negara.

c. Teori Kekuasaan : negara terbentuk karena kekuasaan.

d. Teori Kedaulatan : negara terbentuk karena kedaulatan.

Menurut Miriam Budiarjo, sifat-sifat negara adalah :

a. Sifat memaksa : mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik

secara legal.

b. Sifat monopoli : negara mempunyai monopoli dalam menerapkan tujuan

bersama dari masyarakat.

c. Sifat mencakup semua : semua perundang-undangan berlaku untuk semua orang

tanpa kecuali.

8

Page 9: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB III : HAK AZASI MANUSIA

1. Pengakuan Hak Azasi Manusia

Declaration of Human Right dilakukan oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1948. Di

Indonesia pengakuan HAM sebenarnya terdapat dalam dasar Negara Pancasila, UUD 1945 dan

dalam perundang-undangan yang lebih rendah.

Terdapat 10 hak yang harus di lindungi yaitu :

a. Hak untuk hidup

b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

c. Hak mengembangkan diri

d. Hak memperoleh keadilan

e. Hak atas kebebasan pribadi

f. Hak atas rasa aman

g. Hak atas kesejahteraan

h. Hak turut serta dalam pemerintahan

i. Hak wanita

j. Hak anak

2. Perlindungan Hukum Terhadap Hak Azasi Manusia

Negara hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin

terselenggaranya HAM secara berkeadilan. Hukum adalah kumpulan norma dan sanksi yang

9

Page 10: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

dijadikan pedoman hidup dalam masyarakat. Perlindungan hukum terhadap HAM diantaranya

dapat berwujud seperti berikut :

a. Adanya dasar Negara yang mengandung nilai-nilai HAM .

b. Ada konstitusi yang mengandung nilai-nilai HAM .

c. Adanya ketetapan MPR tentang HAM .

d. Adanya undang-undang yang mengandung HAM .

e. Adanya komisi nasional HAM .

f. adanya pengadilan HAM.

Tujuan dibentuknya Komnas HAM :

a. Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM dengan

pancasila, UUD 1945, dan piagam PBB serta deklarasi universal HAM.

b. Meningkatkan perlindungan HAM guna mendukung terwujudnya tujuan

pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

pembangunan masyarakat Indonesia.

Kegiatan- kegiatan yang dilakukan Komnas HAM :

a. Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai HAM baik kepada

masyarakat Indonesia maupun kepada masyarakat internasional.

b. Mengkaji berbagai instrumen PBB tentang HAM dengan tujuan memberikan saran -

saran mengenai kemungkinan aksesi dan ratifikasinya.

c. Membantu dan menyelidiki pelaksanaan HAM serta memberikan pendapat,

pertimbangan dan saran kepada badan pemerintahan Negara mengenai pelaksanaan

HAM.

10

Page 11: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

d. Mengadakan kerjasama regional dan internasional dalam rangka memajukan dan

melindungi HAM.

3. Peradilan Hak Azasi Manusia

Adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM yang berat.

Kewenangan HAMm :

a. Bertugas, berwenang, dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat.

b. Berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yang berat yang

dilakukan di luar batas teritorial wilayah Negara RI oleh warga Negara Indonesia.

c. Tidak berwenang dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yang berat yang

dilakukan oleh seseorang yang berumur di bawah 18 tahun pada saat kejahatan di

lakukan.

Pelanggaran HAM yang berat meliputi:

i. Kejahatan genosida .

Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang di lakukan dengan maksud

menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,

kelompok, etnis, kelompok agama, dengan cara:

a. Membunuh anggota kelompok.

b. Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental.

c.Menciptakan anggota kelompok yang dapat mengakibatkan kemusnahan

secara fisik maupun seluruhnya.

d. Memaksakan tindakan yang mencegah kelahiran didalam kelompok.

11

Page 12: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

e.Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke

kelompok lain.

ii. Kejahatan terhadap manusia .

4. Hukum Humaniter

Adalah hukum yanhg melindungi dan menegakkan hak azasi manusia pada waktu perang.

Hukum ini bersifat darurat berlaku pada waktu khusus.

Komponen Hukum Humaniter terdiri dari tiga macam yaitu :

a. Hukum Denhaag .

b. Hukum Jenewa .

c. Hukum gabungan Denhaag dan Jenewa.

Tujuan hukum Humaniter :

a. Melindungi kombatan maupun non kombatan dari akibat peperangan.

b.Menjamin kehormatan dan perlindungan hak-hak azasi manusia tertentu terhadap

tawanan perang.

c. Mengusahakan diakhirinya peperangan dalam waktu singkat.

d. Membatasi penggunaan cara dan peralatan peperangan yang terbatas.

e. Membatasi dan meringankan akibat bencana perang.

f. Mempertemukan pencapaian kebutuhan - kebutuhan militer dengan prinsip-prinsip

hak azasi manusia.

12

Page 13: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

5. Hak Azasi Manusia dalam Al-Quran

Kebanyakan HAM berasal dari literature barat. Adapun pembahasan tentang HAM

didalam Al Quran.

a. Dalam Islam kedudukan manusia adalah sederajat. Islam tidak membedakan

keturunan, warna kulit maupun suku bangsa. Hal ini dapat kita lihat dalam surah Al

Hujurat ayat 13.

b. Sesama manusia kedudukannya sama dalam hukum dan bebas dari praduga tak

bersalah. Hal ini dapat dilihat dalam surah An Nissa ayat 58.

c. Kebebasan beragama dijamin dalam islam. Hal ini dapat kita lihat dalam surah Al

Baqarah ayat 256.

d. Pembunuhan dilarang dalam Islam, kecuali dengan alasan yang sah. Hal ini dapat

dibaca dalam surah Al Israa ayat 33.

e. Hak memperoleh perlindungan didalam Islam terutama bagi fakir miskin, anak yatim

maupun bagi tawanan perang.

f. Hak azasi dari orang tua sudah dimilikinya sejak lahir berupa kasih sayang, kesehatan,

pendidikan moral dan sebagainya. Hal ini dapat dibaca dalam surah Al Baqarah ayat

233.

g. Islam melarang adanya perbudakan. Hal ini dapat dibaca dalam surah An Nisaa ayat

36.

h. Melindungi hak azasi sesama orang termasuk orang kafir dari tindakan kesewenang –

wenangan. Hal ini dapat dibaca dalam surah At taubah ayat 6.

Terdapat dua landasan pokok bagi kehidupan bermasyarakat yang diatur dalam piagam

Madinah, yaitu :

a. Semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa.

13

Page 14: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

b. Hubungan antara komunitas muslim dan non muslim didasarkan pada prinsip-prinsip :

Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga.

Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.

Membela mereka yang teraniaya.

Saling menasehati & Menghormati kebebasan beragama.

14

Page 15: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB IV : HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

1. Azas-Azas Kewarganegaraan

Kita mengenal ada 4 macam azas kewarganegaraan yang berasal dari kelahiran dan dari

perkawinan, yaitu :

a. Ius soli : Kewarganegaraan ditentukan oleh tempat tinggal.

b. Ius sanguinis : Kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh keturunan

atau orang tuanya.

c. Azas kesatuan hukum : Suami/istri yang terikat dalam perkawinan yang berasal

dari kewarganegaraan yang berbeda agar disatukan saja

kewarganegaraannya.

d. Azas persamaan derajat : Perkawinan tidak menyebabkan berubahnya status

kewarganegaraan masing - masing pihak.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Undang-Undang

Hak dan kewajiban warga negara telah diatur dalam UUD 1945 pasal 27, 28a sampai

dengan 28j, 29, 30 ayat 1, dan 31 ayat 1.

15

Page 16: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB V : BELA NEGARA

1. Makna Bela Negara

Bela negara memiliki 2 pengertian. Dalam arti sempit adalah bela negara dalam bidang

pertahanan dan keamanan. Bela negara dalam arti luas adalah bela negara dalam bidang ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Komponen pertahanan negara terdiri dari :

a. Komponen utama : TNI

b. Komponen cadangan : Sumber daya nasional yang dapat mendukung komponen

utama.

c. Komponen pendukung : Sumber daya nasional yang dapat mendukung komponen

utama dan cadangan.

2. Implementasi Bela Negara

Pengertian dalam arti sempit yaitu membela negara dengan mengangkat senjata.

Pengertian dalam arti luas yaitu membela negara dengan mengangkat prestasi apa saja sesuai

dengan profesinya asalkan untuk mencapai tujuan negara.

3. Jihad dalam Rangka Bela Negara

Adalah memerangi kaum kafir untuk menegakkan islam. Kata-kata jihad yang ada dalam

Al-Quran kebanyakan mengandung pengertian umum. Artinya tidak hanya terbatas pada

pertempuran, peperangan, dan ekspedisi militer tetapi mencakup segala bentuk kegiatan dan

usaha yang maksimal dalam rangka dakwah islam, amar ma’ruf nahi mungkar (perintah untuk

berbuat kebaikan dan larangan bebuat keji).

16

Page 17: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB VI : DEMOKRASI INDONESIA

1. Konsep Demokrasi

Demokrasi berasal dari dua kata demos = rakyat dan cratein atau cratos = kekuasaan atau

kedaulatan. Demokrasi dalam bahasa Indonesia adalah kedaulatan di tangan rakyat.

Prinsip-prinsip demokrasi :

a.Demokrasi umum menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan.

b. Mayoritas berkuasa dan terjadinya hak minoritas.

c. Pembatasan pemerintahan.

d. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara.

2. Dalam Sistem Demokrasi Perkembangan Demokrasi di Indonesia, demokrasi di bagi

menjadi 4 periode yaitu :

a. Masa 1945-1959 : demokrasi parlementer .

b. Masa 1959-1965 : demokrasi terpimpin .

c. Masa 1965-1998 : demokrasi pancasila era orde baru .

d. Masa 1998- skarang: demokrasi pancasila era reformasi .

Suasana kehidupan politik ditentukan oleh keterpaduan 5 unsur yaitu:

a. Political party (partai politik) .

b. Interest group (golongan kepentingan) .

c. pressure group (golongan penekan) .

d. media political communication (media komunikasi politik) .

e. political figure ( tokoh politik).

17

Page 18: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB VII : WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

1. Latar Belakang Filosofi Wawasan Nusantara

Pada dasarnya, wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri

dan lingkungannya berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945 serta geografi negaranya untuk

mencapai tujuan nasional.

Wawasan Nusantara mencakup :

a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik .

b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya .

c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi .

d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

Berikut macam-macam wawasannya :

a. Wawasan benua : Barang siapa ingin menguasai dunia, kuasailah daratan .

b. Wawasan bahari : Barang siapa menguasai lautan, ia akan dapat menguasai

dunia .

c. Wawasan dirgantara : Barang siapa ingin menguasai dunia, kuasailah udara.

d. Wawasan kombinasi : Wawasan yang mengkombinasikan ketiga wawasan

tersebut. Unsur dasar wawasan Nusantara terdiri dari

wadah, isi, dan tata laku. Wadah wawasan Nusantara

terdiri dari wujud wilayah, tata inti organisasi, dan tata

kelengkapan organisasi.

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

18

Page 19: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

Implementasi wawasan Nusantara dalam bidang politik akan menghasilkan iklim

penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Implementasi di bidang politik yaitu harus

mampu melahirkan sistem politik yang didasarkan pengakuan bahwa Pancasila merupakan dasar

negara, falsafah, dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang membimbing ke arah tujuan

cita-cita yang sama.

Implementasi di bidang ekonomi harus menciptakan ekonomi kerakyatan, dan sistem

perekonomian yang mampu merealisasikan kesejahteraan ekonomi bagi seluruh warga negara

secara baik dan merata.

Implementasi di bidang sosial budaya pada hakikatnya bahwa masyarakat Indonesia

adalah satu, memiliki budaya daerah yang berbeda antara satu dengan lainnya yang tercermin

dalam lambang negara Bhineka Tunggal Ika.

Implementasi dalam pertahanan dan keamanan negara berarti bahwa ancaman terhadap

seluruh bangsa dan negara.

19

Page 20: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB VIII : KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

1. Konsep Ketahanan Nasional yang Dikembangkan untuk Menjamin Kelangsungan Hidup

Menuju Kejayaan Bangsa dan Negara

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang melputi segenap aspek

kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan nasional untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan

negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. Azas-azas ketahanan nasional :

a. Azas kesejahteraan dan keamanan.

b. Azas ketegasan integral .

c. Azas mawas kedalam maupun mawas keluar .

d. Azas kekeluargaan.

Sifat ketahanan nasional :

a. Mandiri .

b. Dinamis .

c. Wibawa .

d. Konsultasi dan kerja sama.

2. Fungsi Ketahanan Nasional sebagai Kondisi Doktrin dan Metode dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan nasional sebagai doktrin dalam mengembangkan kekuatan nasional melalui

pengelolaan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, selaras dan seluruh aspek

kehidupan secara utuh, menyeluruh, dan terpadu berlandaskan pancasila, UUD 1945 dan

wawasan nusantara.

20

Page 21: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB IX : POLITIK STRATEGI NASIONAL

Definisi dari ilmu politik :

a. J. Barents dalam bukunya Ilmu Politik

Ilmu Politik adalah bagian dari kehidupan masyarakat. Ilmu politik juga mempelajari

negara-negara itu untuk melakukan tugas -tugasnya.

b. Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction to politics

Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang

akan melaksanakan tujuan - tujuan itu, hubungan antar negara dengan warga

negaranya serta dengan negara lain.

c. Joyce Mitchell dalam bukunya Political analysis and public policy

Politik adalah pengembalian keputusan kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum

untuk masyarakat seluruhnya.

Definisi dari strategi sebagai berikut :

a. Jomini

Strategi adalah seni menyelenggarakan perang di atas peta dan meliputi seluruh

kawasan operasi.

b. Clausewitz

Strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk kepentingan

perang.

c. Liddle Hart

Strategi adalah seni untuk mendistribusikan dan menggunakan sarana-sarana

militer untuk mencapai tujuan-tujuan politik.

21

Page 22: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB X : OTONOMI DAERAH

1. Definisi, Tujuan, dan Kendala Otonomi Daerah

Definisi otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

sesuai dengan peraturan perundang - undangan.

Tujuan diadakannya otonomi daerah :

a. Memperkokoh persaruan dan kesatuan bangsa .

b. Menjamin pembangunan berdasarkan potensi dan aspirasi masyarakat daerah .

c. Menjamin pemerintahan menjadi adil, proporsional, rasional, transparan, efektif dan

efisien serta bertanggung jawab .

d. Menjamin adanya kepastian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah

propinsi, dan pemerintah kabupaten kota .

e. Menjamin adanya ketegasan sistem alokasi, penyelenggaraan dan pertanggung

jawaban keuangan negara .

Kendala - kendala otonomi daerah :

a. Pemahaman masyarakat tentang otonomi daerah belum merata.

b. Perubahan sikap mental sesuai otonomi daerah belum merata.

c. Kelembagaan pemerintahan sesuai otonomi daerah belum tuntas terbentuk.

d. Undang-undang No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah belum memasyarakat.

e. Efisiensi dan efektifitas pemerintah daerah masih perlu ditingkatkan.

22

Page 23: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

2. Kewenangan Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten / Kota

Kewenangan pemerintah pusat meliputi :

a. Politik luar negeri .

b. Pertahanan .

c. Keamanan yustiti .

d. Moneter dan fiskal nasional .

e. Agama .

Kewenangan Pemda Propinsi dan Pemda Kabupaten / Kota meliputi :

a. Pendidikan

b. Kesehatan .

c. Lingkungan hidup .

d. Pekerjaan umum .

e. Penataan ruang .

f. Perencanaan pembangunan .

g. Perumahan .

h. Kepemudaan dan olahraga .

i. Penanaman modal .

j. Koperasi dan usaha kecil menengah .

k. Kependudukan dan catatan sipil .

l. Ketenagakerjaan .

m. Ketahanan pangan .

23

Page 24: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

n. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak .

o. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera .

p. Perhubungan .

q. Komunikasi dan informatika .

r. Pertahanan .

s. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

t. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

kepegawaian, dan persandian .

u. Pemberdayaan masyarakat dan desa .

v. Sosial .

w. Kebudayaan .

x. Statistik .

y. Kearsipan .

z. Perpustakaan.

3. Otonomi Daerah dalam Bidang Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu urusan pemerintahan yang wajib

dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat pada perundang-undangan sebagai

berikut :

a. Pada UUD 1945 yang telah diamandemen, pasal 31 ayat 4 : Negara memprioritaskan

anggaran pendidikan sekurang - kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan

24

Page 25: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

anggaran belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk

memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

b. Pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 49 ayat

1 : Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan

minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor

pendidikan dan minimal 20% dari Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

25

Page 26: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

RANGKUMAN BUKU 2

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dr. Ganjar M. Ganeswara, M. Pd. ; Dra. Wilodati, M.Si., dkk

BAB I : PENGANTAR MEMAHAMI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI

PERGURUAN TINGGI

A. Rasional

Pendidikan kewarganegaraan secara subtantif dan pedagogis didesain untuk

mengembangkan warga negara yang cerdas dalam seluruh jalur dan jenjang pendidikan. Saat

ini pendidikan kewarganegaraan sudah merupakan bagian inheren dari instrumentasi

pendidikan nasional Indonesia dalam 5 status :

1. Sebagai mata pelajaran di sekolah

2. Sebagai mata kuliah di perguruan tinggi

3. Sebagai salah satu cabang pendidikan disiplin ilmu pengetahuan dalam

kerangkaprogram pendidikan guru

4. Sebagai program pendidikan politik yaitu sebagai suatu crash program

5. Sebagai kerangka konseptual dalam bentuk pemikiran individual dan kelompok

B. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Democracy education adalah pendidikan yang diberikan untuk mengembangkan dan

memperkuat integritas pemerintahan otonom. Dalam demokrasi konstitusional, democracy yang

efektif merupakan suatu keharusan, karena kemampuan untuk berpartisipasi dalammasyarakat

demokratis berpikir secara kritis dan bertindak secara sadar dalam dunia yang plural memerlukan

26

Page 27: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

empati yang memungkinkan kita mendengar dan mengakomodasi pihak lain.Semuanya itu

memerlukan kemampuan yang memadai. (Benjamin Barber, 1992). Sedangkan untuk tujuan

pedidikan dirumuskan dalam visi, misi dan komprehensi berdasarkan Kep. Dirjen DIKTI No.

43/DIKTI/Kep/2006. Tujuan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah agar

mahasiswa :

1. Memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya.

2. Mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan.

3. Menguasai, menerapkan IPTEK dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.

4. Memiliki kepribadian yang mantap.

5. Berpikir kritis.

6. Bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis.

7. Berpandangan luas.

8. Bersikap demokratis dan berkeadaban.

9. Menjadi ilmuwan yang profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

10. Menjadi warga negara yang memiliki daya saing.

11. Berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damaiberdasarkan

sistem nilai pancasila.

12. Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan

demokratisserta ikhlas sebagai warga negara terdidik dalam kehidupan bernegara

yangbertanggung jawab13.

13. Mahasiswa mampu memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan niali-nilaikejuangan

serta patriotism.

C. Substansi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi

Hakekat PKN adalah untuk membekali dan memantapkan mahasiswa dengan

pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara indonesia yang pancasilais dengan

negara dan sesama warga negara.

27

Page 28: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No.43/DIKTI/Kep./2006, visi MPK (termasuk PKN)

adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan

penyelenggaraanprogram studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiaannya

sebagai manusia seutuhnya.

Adapun Misi PKN di perguruan tinggi adalah membantu mahasiswa memantapkan

kepribadiaanya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai – nilai dasar Pancasila, rasa

kebanggaan dan cinta tanah air dalam menguasai , menerapkan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab.

Kompetensi yang diharapkan dari PKN adalah agar mahasiswa menjadi ilmuwan dan

professional yang memiliki rasa kebanggaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban.

28

Page 29: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB II : PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN IDEOLOGI NASIONAL

A. Pengantar

Bab ini memberikan dasar pemahaman dalam menguasai konsep – konsep dasar filsafat

dan ideologi yang berkaitan dengan Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Bab ini terbagi dalam 3 bagian, yaitu :

1. Pancasila sebagai filsafat

2. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

3. Pancasila sebagai Dasar Negara

Ruang lingkup yang terkandung dalam isi bab ini menyangkut beberapa hal, sebagai berikut :

a. Pengertian filsafat

b. Sistem filsafat

c. Aliran-aliran filsafat

d. Nilai-nilai filsafat pancasila

e. Pancasila sebagai filsafat

f. Nilai pancasila dan HAM

g. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

h. Pancasila sebagai dasar Negara

i. Pancasila sebagai identitas nasional

B. Pancasila sebagai Filsafat

Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dan dalam arti produk, sebagai pandangan

hidup dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti filsafat pancasila mempunyai fungsi dan

peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

29

Page 30: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

kehidupan sehati-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa

Indonesia dimanapun mereka berada. Hasil pemikirannya merupakan suatu putusan dan putusan

ini disebit nilai.

C. Pancasila Sebagai Filsafat

Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan perilaku yang dapat menjadi

substansi dan isi pembentuk ideologi Pancasila. Nilai – nilai sebagai hasil pemikiran yang

sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang dianggap paling baik bagi bangsa Indonesia adalah

Pancasila, baik sebagai falsafah maupun pedoman hidup.

Manusia adalah mahluk yang khas, yaitu dilengkapi rasio dan kehendak bebas, maka

etika atau dilsafat moral merupakan bagian terpenting. Disini dibahas arti kekusilaan, ukuran

kekusilaan, prinsip – prinsip susila, baik dalam kehidupan pribadi , maupun dalam kehidupan

social. Wawasan filsafat meliputi bidang – bidang penyelidikan seperti berikut :

1. Aspek Ontologi

2. Aspek Epistemologi

3. Aspek Aksiologi

D. Nilai – nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Kesimbangan Antara Hak dan Kewajiban

Azasi Manusia

Dalam memahami nilai-nilai dari sila pancasila maka akan terkandung beberapa

hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antara hubungan

tersebut, yaitu sbb :

a. Hubungan Vertikal

b. Hubungan Horizontal

30

Page 31: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

c. Hubungan Alamiah

Pancasila bukan termasuk aliran filsafat yang ada dan bukan merupakan simplifikasi

ataupun paduandari berbagai aliran filsafat yang ada, melainkan aliran dan sistem filsafat sendiri

yaitu filsafat sosiobudaya.

E. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta

kepercayaanyang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai

bidang kehidupan,seperti :

a. Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan

b. Bidang social

c. Bidang budaya

d. Bidang agama

Pancasila adalah ideologi negara yang digali atau bersumber dari tata nilai sosial budaya

bangsa yangmerupakan nilai luhur kepribadian bangsa, yang intisari nilai praktika moralnya

sudah dilaksanakan sejakdulu dalam kehidupan sehari-hari.

Ideologi negara dalam arti cita-cita negara memiliki ciri sebagai berikut :

a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan

b. Mewujudkan satu azas kerohanian pandangan dunia, pandangan hidup yang harus

dipelihara,dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus bangsa,

diperjuangkan dan dipertahankan

Sebagai ideologi terbuka, pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan

bangsanya untukselalu menyadari situasi yang sedang dan akan dihadapinya terutama

menghadapi globalisasi dan eraketerbukaan dunia dalam segala bidang.

31

Page 32: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

F. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara RI berarti Pancasila itu dijadikan dasar dalam berdirinya

NKRI dan mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

Sebagai dasar negara maka pancasila mempunyai sifat imperatif atau bersifat mengikat,

artinya sebagai norma-norma hukum yang tidak boleh dikesampingkan atau dilanggar,

sedangkan jika melanggar dapa berakibat hukum dikenakan suatu sanksi. Dalam konteks

indonesia maka identitas nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan

berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalamsuatu

kesatuan indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan pancasila dan roh bhinneka

tunggal ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.

Dengan kata lain, sikap nasionalisme membutuhkan sebuah wisdom dalam melihat segala

kekurangan yang masih kita miliki dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara

sekaligus kemauan untuk terus mengoreksi diri demi terciptanya cita-cita nasional.

32

Page 33: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB III : NEGARA DAN KONSTITUSI

A. Pendahuluan

Pada bab ini kita diajak untuk memahami dan menganalisis konsepsi Negara sebagi

Wadah Bangsa Indonesia dan diharapkan agar kita memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Hakekat negara : pengertian, unsur-unsur, fungsi dan tujuan

2. Penjelasan secara komprehensif tentang konstitusi : pengertian, macam-macam dan

hubungandasar negara dengan konstitusi, perbandingan konstitusi antar Negara

3. UUD 1945 : pengertian, sifat, kedudukan dan amandemen UUD 1945

B. Hakekat Negara

Negara memiliki sekurang-kurangnya 3 unsur konstitutif, yaitu rakyat, wilayah, dan

pemerintah yang berdaulat, Pengakuan dari negara lain baik yang de facto maupun de jure

merupakan unsur deklaratif dari negara yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya

hubungan dengan negara lain terutama dengan negara yang mengakuinya.

Dilihat dari asal mula terjadinya, suatu negara dapat didekati secara faktual, teoritis dan

proses pertumbuhan. Secara faktual suatu negara terjadi melalui pendudukan, penyerahan,

penaikan,peleburan, proklamasi, pembentukan baru, pencaplokan. Secara teoritis suatu negara

terjadi karena kehendak tuhan, kekuasaan atau karena perjanjian masyarakat. Sedangkan dilihat

dari proses pertumbuhan, negara terjadi melalui proses persekutuan masyarakat, kerajaan, negara

nasional, negara demokrasi.

Dilihat dari tujuannya negara bertujuan untuk mencapai kekuasaan, perdamaian dunia

dan menjaminhak dan kebebasan. Sedangkan dilihat dari fungsinya, negara melakukan fungsi

esensial, jasa,perniagaan, memelihara ketertiban, konservasi dan perkembangan.

33

Page 34: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

C. Hakekat Konstitusi

Dalam kehidupan bernegara di abad modern, keberadaan konstitusi mutlak diperlukan.

Konstitusi bukan hanya untuk membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa melainkan lebih

dari itu yaitu untukmengatur dan menjadi landasan bagi seluruh lembaga negara, lembaga

masyarakat, pemerintah daerahmaupun seluruh warga negara.

Dalam arti luas, konstitusi meliputi keseluruhan hukum dasar baik yang tertulis maupun

yang tidaktertulis, yang terdokumentasikan maupun yang tidak. Sedangkan dalam arti sempit,

konstitusi bermaknasebagai hukum dasar tertulis atau terdokumentasi saja seperti UUD 1945.

Filsafat yang dianut suatu negara biasanya menjadi konsideran bagi pembentukan

konstitusi di negaratersebut. Disamping itu dasar negara terkadang juga secara implisit terdapat

dalam mukadimah ataupembukaan konstitusi.

D. Undang – Undang Dasar 1945 Dan Amandemen

UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang merupakan keseluruhan naskah yang

terdiri ataspembukaan, batang tubuh yang berisi pasal-pasal dan penjelasan UUD 1945. Namun

setelahamandemen UUD 1945, penjelasan tidak lagi dikui sebagai bagian dari UUD 1945.

UUD 1945 hanyalah merupakan sebagian dari hukum dasar negara kita, karena selain

UUD 45 masihterdapat konvensi yang merupakan hukum dasar tidak tertulis yang berlaku bagi

negara indonesia.Dalam perjalanannya UUD 1945 sejak disahkan sampai dengan tahun 1999

belum pernah mengalamiperubahan (amandemen). Namun setelah pemerintahan reformasi, UUD

1945 diamandemen denganberbagai latar belakang dan alasan yang kuat.

Tentu saja hasil amandemen itu harus disosialisasi kepada segenap lapisan masyarakat

indonesia agarmereka memahami dengan benar sebagai bahan implementasi dalam kehidupan

berbangsa danbernegara. Lebih jauh lagi lembaga-lembaga negara dan pemerintah harus menjadi

contoh bagipelaksanaan dan penegakkan UUD 1945 hasil amandemen.

34

Page 35: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB IV : HAK AZASI MANUSIA DAN HAK & KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pendahuluan

Dalm bab ini kita diajak mengenal, memahami dan menganalisis pengertian, karakteristik

serta berbagai permasalahan yang berkaitan dengan konsep serta pelaksaan HAM serta

kewajiban warga negara Indonesia.

B. Hak Azasi Manusia

Hak diartikan sebagai sesuatu yang benar, kepemilikan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu,

ataukekuasaan yang benar atas sesuatu. Sedangkan azasi berarti bersifat dasar, pokok atau

fundamental.Sehingga HAM adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok yang dimiliki oleh

manusia seperti hak hidup, hak berbicara dan berpendapat, kebebasan agama, dll.

HAM ini adalah hak yang melekat pada diri manusia dan merupakan hak yang diberikan

sebagai karuniaTuhan, oleh karenanya semua hak azasi manusia itu tidak boleh dicabut oleh

pihak lain (manusia) kecualiTuhan sendiri yang mencabutnya.

C. Sejarah & Perkembangan Hak – hak Azasi Manusia

Sedikitnya ada 5 hak azasi manusia yang telah mendapat pengakuan dari masyarakat dunia,

yaitu :

1.      Kebebasan berbicara atau berpendapat

2.      Kebebasan beragama

3.      Kebebasan berkumpul dan berserikat

4.      Hak atas perlindungan yang sama di depan hukum

5.      Hak atas pendidikan dan penghidupan yang layak

35

Page 36: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

D. Pemahaman Hak Azasi Manusia dalam Pancasila

Di negara kita, hak azasi manusia ini diatur dalam Undang-Undang No.39 tahun 1999

tentang Hak Azasi Manusia, sedangkan dalam UUD 45 hasil perubahan, HAM diatur dalam

pasal 28.

E. Hak Azasi Manusia Dalam UUD 1945

Dalam rangkaian Amandemen UUD 1945, terjadi perubahan yang besar dalam aturan

yang membahas tentang warga negara. Dalam perubahan kedua UUD 1945 yang ditetapkan oleh

MPR, tanggal 18 Agustus 2000 pasal HAM ditulis dalam bab tersendiri, yaitu Bab XA, pasal 28

yang terdiri dari 10 pasal.

F. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Dalam kenyataanya dikenal ada 2 asas kewarganegaraan, yaitu :

1. Berdasarkan kelahiran, yaitu

a. asas ius soli (tempat kelahiran)

b. asas ius sanguinis (keturunan)

2. Berdasarkan perkawinan, yaitu

a. asas kesatuan hukum

b. asas persamaan derajat

Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap menjumpai tiga kasus kewarganegaraan, yaitu :

1. Apatride : orang-orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan

2. Bipatride : orang-orang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap

3. Multipatride : orang-orang yang memiliki status kewarganegaraan lebih dari dua

36

Page 37: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

G. Beberapa Pengertian : Siapakah Warga Negara itu ?

Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

orang-orang bangsalain yang disahkan dengan undang undang sebagai warga negara.

Sedangkan penduduk adalah warga negara dan orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia.

H. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Dalam Undang-undang no.39 Tahun 1999 tentang HAM, sebagian besar isinya mengenai

hak – hak warga negara, diantaranya :

a. Hak untuk hidup

b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

c. Hak mengembangkan diri

d. Hak keadilan

e. Hak kemerdekaan

f. Hak Atas kebebasan informasi

g. Hak keamanan

h. Hak kesejahteraan

I. Kewajiban Warga Negara

1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya

(Pasal 27 ayat 1)

37

Page 38: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan(Pasal 27 ayat 2)

3. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara

(Pasal 27 ayat3)

4. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan

tulisan dansebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28)

J. Pelaksanaan Ham Di Indonesia

PP No.7 Tahun 2005 berisikan program penegakan hukum dan HAM yang meliputi

pemberantasankorupsi, anti terorisme, pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat

berbahaya serta penegakanhukum dan hak azasi manusia.

Pendidikan berbasis HAM pada dasarnya merupakan upaya mengokohkan tujuan

pendidikan nasionalterhadap keyakinan peserta didik agar berbuat kebenaran dan berlaku adil

kepada sesama manusiatanpa memandang agama dan dari golongan mana ia berasal. Pendidikan

diyakini sebagai instrumenyang sangat strategis dalam penyebaran nilai-nilai HAM ini.

Karenanya dunia pendidikan kita diharapkandapat membantu proses pembelajaran HAM di

tingkat pelajar yang nantinya akan memperkuatpemahaman para siswa didik kita untuk lebih

memahami pentingnya nilai HAM.

Untuk menerapkan konsep HAM dalam pembelajaran, guru dapat memodifikasi konten

HAM dalampokok bahasan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Adapun

langkah-langkahpembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru untuk mengadakan inkuiri

dalam prosespembelajaran HAM adalah :

1. Merumuskan tujuan

2. Menyajikan kata-kata atau istilah yang perlu diketahui

3. Menyajikan ide-ide yang perlu dipelajari

4. Memecahkan masalah

5. Menerapkan kemampuan yang telah dikuasai

38

Page 39: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB V : DEMOKRASI DAN RULE OF LAW

A. Pendahuluan

Dalam bab ini kita diajak memahami dan menganalisis pengertian, karakteristik serta

berbagai permasalahan yang berkaitan dengan konsep serta pelaksaan Demokrasi dan Rule of

Law, khususnya yang ada di Indonesia

B. Demokrasi, Pendidikan Demokrasi dan Demokratisasi serta Proses Demokrasi Menuju

Masyarakat Madani

Secara etimologis, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata demos yang berarti

rakyat dan kratosyang berarti pemerintahan atau kratein berarti memerintah.

Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat

untukmemfasilitasi individu warga negaranya agar memahami, menghayati, mengamalkan

danmengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status dan perannya

dalam masyarakat.

C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

1. Demokrasi Liberal (1945-1959)

2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

3. Orde Baru (1966-1998)

4. Era Reformasi (1998-sekarang)

39

Page 40: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

D. Demokrasi Pancasila

Setiap bangsa memiliki ciri khas dalam menyelenggarakan demokrasi

konstyitusionalnya, demikian juga Indonesia. Sanusi (1998) mengidentifikasikan Sepuluh Pilar

Demokrasi Kondtitusional Indonesia berdasarkan filsafat negara, Pancasila dan Konstitusi

Negara RI, dan UUD 1945.

E. Rule of Law

Rule of law merupakan doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke-19 bersamaan

dengan kelahirannegara konstitusi dan demokrasi yang merupakan reaksi dan koreksi terhdap

negara absolut yang telahberkembang di eropa.

40

Page 41: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB VI : GEOPOLITIK INDONESIA

A. Pendahuluan

Dalam bab ini dipaparkan tentang geopolitik sebagai suatu ilmu, perkembangan teori-

teori Geopoplitika, dan pandangan Geopolitik Indonesia; serta konsepsi wawasan Nusantara

yang mengkaji landasan wawasan Nusantara, pengertian dan hakekat wawasan Nusantara,

Tujuan dan Asas wawasan Nusantara, Kedudukan dan Peran Wawasan Nusantara.

B. Geopolitik Sebagai Suatu Ilmu

Geopolitik merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan filosofi dasar hubungan antara

manusia dangeografi, sedangkan geografi merupakan wadah kehidupan yang harus dipersiapkan

dan diperjuangkan.

Ilmu Geopolitik adalah suatu pengetahuan yang mempelajari tentang suatu potensi

kehidupan, politik, strategi, dan geografi yang dimiliki oleh suatu bangsa atas dasar jati dirinya.

C. Perkembangan Teori Geopolitik

Menurut geopolitik, batas-batas ruang hidup relative tidak tetap, bergantung pada

kebutuhan bangsa yang memiliki ruang hidup tersebut. Kebanyakan geopolitik didominasi oleh

pemikir dari Eropa Barat dan berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Geopolitik Indonesia yang dianut oleh bung karno banyak mengambil dalil geopolitik

Karl Haushoper yang diterapkan Hitler pada zamannya. Namun, geopolitik indonesia lebih

mendasar pada pancasilayakni negara merupakan ruang hidup yang didalamnya terdapat

hubungan antara pemerintah, rakyatdan wilayah tempat manusia berjuang bersama mewujudkan

41

Page 42: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

cita-cita dan tujuan bersama dalam rangkamempertahankan hidp dan kelangsungan hidup

bersama.

Landasan visional Wawasan Nusantara merupakan suatu landasan dalam menerjemahkan

“cara pandang” bangsa Indonesia yang dibentuk dalam dua dimensi pemikiran, yaitu dimensi

realita (kewilayahan) dan dimensi pemikiran paradigm nasional.

Suatu pemikiran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang selalu

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang diorentasikan pada

“perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan” (lautan yang ditaburi pulu-pulau ./

archipelago state).

42

Page 43: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

BAB VII : GEOSTRATEGI INDONESIA ( DALAM WUJUD KETAHANAN

NASIONAL)

A. Pendahuluan

Dalam bab ini, kita diajak memahami dan menganalisis Geostrategi Indonesia

B. Sejarah, Pengertian Dan Hakikat Ketahanan Nasional

Geostrategi merupakan suatu strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara

dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional.

Geostrategi Indonesia dapat diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita – cita

proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.

Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran akan terbentuknya bangsa Indonesia yang

majemuk dan heterogen.

C. Konsepsi dan Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan

ketangguhanyang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam

menghadapi danmengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang

datang dari luar maupundari dalam.

Model asta gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan

budaya yangberlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang

dapat dicapai denganmenggunakan kemampuannya. Ada 8 unsur atau aspek kehidupan nasional,

yaitu 3 aspek kehidupanalamiah dan 5 aspek kehidupan sosial.

43

Page 44: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

D. Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia

Pembinaan ketahanan nasional merupakan suatu proses untuk merumuskan dan

melaksanakan kebijaksanaan, strategi, rencana kegiatan guna mewujudkan dan meningkatkan

daya kekebalan dandaya berkembang, daya tangkal atau daya kena sedemikian rupa sehingga

dicapai kondisi keamanan dankesejahteraan yang memadai di dalam sistem kehidupan nasional

agar mempertahankan kelangsunganhidup dan mengembangkan kehidupan.

Asas – asas pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia dalam Upaya untuk mewujudkan

memelihara dan meningkatkan Ketahanan Nasional, meliputi hal – hal berikut :

a. Asas Geopolitik dan Geostrategi

b. Asas Holistik

c. Asas Menyeluruh Terpadu

d. Asas Proyektif

e. Asas Efisiensi

f. Asas Normatif

44

Page 45: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

PERBANDINGAN KEDUA BUKU

Bagian Cover Buku

Karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd Karangan Dr. Ganjar M. Ganeswara, M. Pd.

a. Mencantumkan nama pengarangnya.

b.Mencantumkan nama percetakan yang

menerbitkannya.

c. Buku diberi judul Pendidikan Kewarganegaraan

Pada Perguruan Tinggi.

d. Tulisan judul buku berwarna hitam.

e. Dicantumkan isi buku tersebut berdasarkan SK

Dirjen No.43/DIKTI/KEP/2006.

f. Menggunakan lambang burung garuda pada

bagian atas dengan ukurannya yang kecil dan

kepulau Indonesia pada bagian bawahnya.

a. Mencantumkan nama pengarangnya.

b.Mencantumkan nama percetakan yang

menerbitkannya.

c. Buku diberi judul Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk Perguruan Tinggi.

d. Tulisan judul buku berwarna emas dan putih.

e. SK buku tidak dicantumkan.

f. Menggunakan lambang burung garuda dan

tangan dengan ukurannya yang besar pada bagian

bawah.

Secara keseluruhan cover buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd dengan cover

buku karangan Tim Penyusun Dr. Ganjar M. Ganeswara, M. Pd. ; Dra. Wilodati, M.Si., dkk,

sama sama unggul karena pembaca dapat mengetahui secara langsung bahwa buku tersebut

dipergunakan untuk perguruan tinggi, serta dapat mengetahui secara langsung nama pengarang

bahkan nama percetakannya, sehingga lebih mudah dikenali dan lebih mudah untuk dicari di

took took penjual buku.

45

Page 46: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

Bagian Awal buku (Pembukaan)

Karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd Karangan Dr. Ganjar M. Ganeswara, M . Pd

a. Tidak dicantumkan Pasal 72 Undang-undang

Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.

b. Tidak terdapat tim.

a. Dicantumkan Hak Cipta dilindungi Undang -

Undang

b. Terdapat tim penulis dan tim editor.

Secara keseluruhan bagian awal (pembukaan) buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,

M.Pd dan buku karangan Tim Penyusun Dr. Ganjar M. Ganeswara, M. Pd. ; Dra. Wilodati,

M.Si., dkk sama baiknya karena kemiripin pembukaan antara kedua buku ini yang pada dasarnya

telah mencantumkan bagian bagian penting.

Bagian daftar isi

Karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd Karangan Dr. Ganjar M. Ganeswara, M . Pd

a.Menggunakan tanda titik-titik untuk

menhubungkan judul materi dengan halaman

materi.

b.Bab disusun berdasarkan materi, sehingga

terdapat banyak bab dan terperinci dengan jelas.

c. Terdapat halaman yang tidak tepat, yaitu

halaman yang ditunjukan pada daftar isi tetapi tidak

sesuai dengan halaman yang sebenarnya

e. Mencantumkan lampiran.

a. Tidak menggunakan tanda titik-titik untuk

mengubungkan judul materi dengan halaman

materi sehingga menyulitkan dalam pembacaaan.

b. Bab disusun berdasarkan materi, sehingga

terdapat banyak bab dan subbab sehingga mnenjadi

lebih rinci.

c. Daftar isi menunjukan halaman yang tepat, tidak

terdapat kesalahan halaman.

d. Tidak mencantumkan lampiran

46

Page 47: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

Bagian Isi

Kedua buku ini memiliki kualitas yang patut diacungi jempol, karena meskipun berbeda

pengarang namun untuk kualitas isi kedua buku ini sangatlah bagus. Kedua buku ini memiliki

jumlah bab yang berbeda dan penyusunan bab yang berbeda. Buku pertama memiliki 10 bab

yang terdiri dari Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, Filsafat Pancasila dan Identitas

Nasional, Hak Azasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia, Bela Negara,

Demokrasi Indonesia, Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia, Ketahanan Nasional

sebagai Geostrategi Indonesia, Politik Strategi Nasional, dan Otonomi Daerah. Buku kedua

memiliki 7 bab yang terdiri dari Pengantar Memahami Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila

Sebagai Filsafat dan Ideologi Nasional, Negara dan Konstitusi, Hak Azasi Manusia & Kewajiban

warga Negara, Demokrasi dan Rule of Law, Geopolitik Indonesia, Geostrategi(dalam wujud

ketahanan nasional).

Dari segi penjabarannya, kedua buku ini sangatlah berbeda. Keunikan buku kedua

karangan Dr. Ganjar M. Ganeswara, M . Pd.,dkk yaitu pada setiap bab disertakan pendahuluan

yang memberikan penjelasan mengenai hal-hal apa saja yang akan didapat setelah mempelajari

bab tersebut. Dari segi kelengkapan, kedua buku ini sama-sama memuat materi-materi yang

tidak jauh berbeda dan sesuai dengan kurikulum.

47

Page 48: uas pernandingan buku pkn

Akbar Raditya P – 1104333 - Teknik Arsitektur

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua buku yang

dibandingkan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing seperti dijabarkan halaman

sebelumnya. Namun, setelah diteliti lebih dalam, kedua buku ini memiliki kekurangan dan

kelebihan yang salang menutupi.

Sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini yaitu membuat perbandingan dapat

disimpulkan bahwa dibalik kekurangan dan kelebihan, semuanya berpegangan pada kurikulum

yang berlaku sehingga isi dalam kedua buku ini tidak jauh berbeda dan sama sama memenuhi

kebutuhan mahasiswa dalam menuntut ilmu.

48