uas operasion tek
-
Upload
darrell-dillard -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of uas operasion tek
FLUID MIXING
1. Apakah beda antara pencampuran dan pengadukan (kata kuncinya saja)?
Jawab:
Kata kunci pencampuran : Proses distribusi partikel secara acak.
Kata kunci pengadukan : Gerak mekanik/mekanisnya.
2. Gambarkan pola aliran yang terjadi pada tanki pengaduk dengan menggunakan
a. Propeler dengan baffle
b. Turbin dengan baffle
Jawab:
Gambar pola aliran:
a) Propeler & Baffle b) Turbin & Baffle
3. Apa itu vortex dan sebutkan 3 saja cara mencegah vortex!
Jawab:
Vortex : Pusaran air / ruang udara yang terbentuk ketika proses pengadukan pada fluida
cair.
Cara mencegah :
a) Menggunakan baffle.
b) Memiringkan posisi sudut agitator.
c) Memasang 2 atau lebih impeller dengan arah putaran berlawanan.
d) Melakukan pengadukan dengan kecepatan tinggi pada fluida agar terjadi tabrakan
fluida (jet mixing).
UJIAN AKHIR SEMESTER
LABORATORIUM UNIT OPERASI
Hari/Tanggal :
Waktu :
Dosen Pengampu : 1. Ir. H. A. Rasyidi Fachry, M.Eng
2. Prahady Susmanto, S.T., M.T.
C
4. Tuliskan dan jelaskan secara singkat melalui suatu rumus tentang pengaruh atau
hubungan antara kecepatan rotasi (rpm) dan viskositas fluida!
Jawab:
Hubungan RPM dan Viskositas ada pada Rumus REYNOLD NUMBER:
NRe=D
a2n ρ
μ
Penjelasan singkat: Semakin besar n (RPM) dan viskositas kecil, maka Nre yang
dihasilkan makin besar, semakin kecil n(RPM) dan viskositas besar, maka Nre yang
dihasilkan akan kecil. Jika Nre < 2000 maka Laminer, Nre> 4000 maka Turbulen.
5. Suatu larutan dengan densitas 1097,5 kg/m3, viskositas 8,9.10 - 4 kg/m, asumsikan T
ambient adalah 25 oC, telah dicampur menggunakan tangki berpengaduk, jenis impeller
pada agitatornya adalah Turbin. Diketahui bahwa turbin tersebut memiliki data desain
Diameter Impeller yaitu 0,155 meter dan mampu menghasilkan kecepatan putaran turbin
sebesar 3,50 rps. Berdasarkan data tersebut, hitunglah Reynold Numbernya serta jelaskan
bentuk aliran yang terjadi laminer atau turbulen?
Jawab:
NRe=(0 , 155 m )2 3 , 50 rps 1097 ,5 kg /m3
8,9 10−4 kg/m
NRe = 10,3692 x 104
Turbulen karena NRe >4000.
COOLING TOWER
1. Fungsi komponen cooling tower apparatus berikut ?
a. Drift eliminator
b. Basin
c. Flowmeter
d. Manometer
Jawab:
a) Drift Eliminator : Mencegah evaporation loss/ mengurangi losses akibat air yang
terdifusi oleh angin ke atas cooling tower
b) Basin : Menampung air resirkulasi dari sistem dan cooling
tower/pengumpul air sementara yang jatuh darifilling material sebelum
disirkulasikan
c) Flowmeter : Mengukur laju alir air yang masuk/keluar
d) Manometer : Mengukur perbedaan tekanan orifice (orifice differential)
2. Perbedaan Atmosphere Cooling Tower dan Natural Draft Cooling Tower ?
Jawab:
a. Atmosphere Cooling Tower :
Udara pada kondisi atmosferik mengalir bebas tanpa memakai penutup tower
Tidak dilengkapi dengan mechanical fan untuk mengalirkan udara ke tower
b. Natural Draft Cooling Tower :
Udara mengalir dalam udara pendinginan pada cooling tower namun kondisi
udara belum tentu atmosferik
Dilengkapi dengan mechanical fan
3. Jelaskan definisi approch to wetbulb dan pressure drop ?
Jawab:
a. Approach to wet bulb :
Perbedaan temperatur air keluar dengan temperatur bola basah udara yang masuk
atau suhu air dingin dan temperatur bola basah (wet bulb) dari udara atmosfir.
b. Pressure Drop:
Penuruan tekanan secara tiba-tiba pada aliran fluida/perbedaan tekanan yang tinggi
pada aliran fluida
4. Jawab pertanyaan berikut :
a. Berapa Temperaturmaksimum inlet air pada cooling tower apparatus ?
b. Berapa jangkauan suhu pendinginan (cooling range) maksimum pada cooling tower
apparatus ?
c. T1, T4 dan T 6pada cooling tower apparatus menunjukan ?
d. Losses terbesar pada cooling tower adalah ?
Jawab:
a. 48 oC -50 oC
b. 10 oC
c. T1 : Temperatur dry bulb masuk
T4 : Temperatur wet bulb keluar
T6 : Temperatur air keluar
d. Blowdown
5. Diketahui :
T1 sampai T6 bertutut-turut adalah 30,2 ; 28,5 ; 37,15 ; 35,2 ; 40,5 ; 33 oC
X :15 mmH2O, Mv : 40 g/s, P : 1 KW, Vb : 0,92 , A : 0,15 m x 0,15 m
Hitunglah :
a. Kecepatan Udara
b. Laju Pendinginan
Jawab:
Perhitungan
Diketahui :
T1 = Temperatur dry bulb masuk : 30,2oC
T2 = Temperatur wet bulb masuk :28,5 oC
T3 = Temperatur dry bulb keluar :37,15 oC
T4 = Temperatur wet bulb keluar : 35,2 oC
T5 = Temperatur air masuk :40,5 oC
T6 = Temperatur air keluar : 33 oC
X =Orifice Differential : 15 mmH2O
Mv = Laju Alir : 40 g/s
P = Daya (heater) : 1 KW
Vb = Spesifik volumetrik : 0,92 m3/kg
A = Luas Area/Cross sectional area : 0,15 m x 0,15 m
Approach to wet bulb = T6 - T2= 33oC – 28,5oC
= 4,5oC
Air mass flowrate (m) = 0 ,137√ x
V b =0 ,137√15
0 , 92
= 0,5531 kg/ s
Air volume flowrate (V) = m Vb= 0,5531kg/ s . 0,92 m3/kg
= 0.5089 m3/ s
a.Kecepatan udara = A
V
=
0 .50890 ,0225 m/s
= 22,6192 m/ s
b. Laju pendinginan =
PT5−T 6 =
17,5 kW/oC
= 0,1333 kW/oC
WETTED WALL ABSORPTION COLOUMN
1. Seorang operator memonitor tekanan pada sebuah absorber di unit CO2 removal suatu
pabrik. Tekanan masuk pada sebuah absorber adalah 28 atm. Ketika mengukur tekanan
keluar absorber, operator mendapatkan nilai tekanan keluar sebesar 15 atm. Melihat
fenomena ini operator langsung melaporkan ke salah satu process engineer untuk
meminta tindakan yang akan di ambil selanjutnya.”
Tempatkan Anda sebagai process engineer yang dimaksud dan buatlah analisa
permasalahan yang mungkin dihadapi dan sebutkan langkah-langkah yang harus operator
ambil selanjutnya!!
Jawab:
Permasalahan yang dihadapi:
Tekanan output absorber jauh lebih kecil dari tekanan input
Ini mengindikasikan bahwasanya alat tersebut mempunyai pressure drop yang cukup
tinggi.
Solusi serta langkah-langkah yang harus diambil:
Lakukan pengecekkaan kembali terhadap pressure drop absorber, bilamana ada ada
kesalahan pembacaan oleh instrumen pada pembacaan pertama
Jika positif pressure drop sangat besar, cek kembali laju absorbansi solvent terhadap
solutnya
Jika terjadi penurunan performa di laju absorbansi maka dapat diambil tindakkan
pengecekka ke fisik alat
Pengecekkan ke fisik alat dapat berupa pengecekkan foaming, fouling ataupun
scalling yang terjadi di kolom absorber.
Jika terjadi hal-hal yang disebutkan diatas maka dapat dilakukan tindakan perbaikan
nantinya dengan catatan telah didiskusikan dengan manajer produksi dan jajarannya,
hal ini sangat penting dilakukan karena kegiatan maintanance pada alat besar(tidak
ada cadangannya) dapat mengganggu jalannya produksi pabrik.
2. Gambarkan skema flowsheet CO2 removal yang ada pada industri pupuk beserta unit
regenerasi solvent-nya!!
Jawab:
Pemisahan CO2 di PT.Pupuk Sriwijaya
Feed gas yang bebas air dan HHC dipanaskan dan masuk ke bawah CO2Absorber
(201–E). Feed gas yang masuk absorber kontak secara countercurrent dengan larutan
Benfield sebagai absorbansi (Potassium Carbonate) yang mengalir ke atas, sehingga terjadi
penyerapan CO2 yang ada di feed gas.
Larutan Benfield merupakan larutan Potassium Karbonat (K2CO3) yang mengandung
zat-zat sebagai berikut :
DEA (DiEtanol Amine) sebanyak (1,5–2,5)% sebagai aktivator. V2O5(Vanadium Pentoxide) sebanyak (0,5–0,8)% untuk mencegah korosi. Anti Foam Agent (UCON) untuk mencegah terjadinya pembusaan (foaming).
Gambar 4.12. Unit Pemisahan CO2
Reaksi yang terjadi pada absorber :
CO2 + H2O H2CO3
H2CO3 + K2CO3 2KHCO3
Pada absorber mempunyai kondisi operasi tekanan tinggi dan suhu rendah, kondisi ini
berlaku terbalik untuk Stripper. Larutan Benfield yang mengandung CO2 keluar dari dasar
absorber dan masuk ke bagian atas Regenerator atau Stripper (202–E) untuk diuraikan
menjadi larutan Benfield, air dan CO2. CO2 yang keluar dari stripper dapat dibuang langsung
atau didinginkan di (208–C) dan ditampung di (209–F) sebagai make up CO2 produk yang
digunakan di Urea Plant bila diperlukan.
Reaksi yang terjadi di Stripper :
2KHCO3 K2CO3 + H2O + CO2
3. Sebutkan dan jelaskan upaya-upaya Anda sebagai seorang process engineer dalam
memperbesar luas kontak gas-liquid pada sebuah absorber!!
Jawab:
Upaya dalam memperbesar luas kontak pada kolom absorber:
Upaya awal dapat dilakukan dengan mendesain kolom absorber dengan tepat sesuai
dengan absorbat dan absorban yang dipakai.
Upaya tersebut dapat berupa memperbesar diameter kolom dan tinggi kolom.
Upaya lain yaitu dengan menggunakan jenis packing yang tepat.
Terakhir semua upaya harus dipastikan keekonomisannya dengan mengkorelasikan antara desain alat dan cost.
4. Sebutkan masalah yang sering terjadi di dalam absorber dan jelaskan solusinya (kecuali
foaming) ! jelasakan pada tipe absorber apa!
Jawab:
(contoh problem)
Kenaikan Pressure drop pada bubble coloumn
Solusinya : dengan memperbesar gas buangan yang ada dalam kolom absorber, atau
dengan solusi lain nya.
5. Suatu kolom absorber tipe wetted wall yang mempunyai tinggi keseluruhan 100 cm,
jarak clear well input dengan batas atas adalah 10 cm, jarak clear well output dengan
bubble coloumn adalah 15 cm, tebal dinding adalah 1,5 cm, dan diameter luar dinding
adalah 4,23 cm. Hitung wetted perimetter dan luas kontak permukaan massanya !
Jawab:
Tinggi total : 100 cm
Jarak dg batas atas : 10 cm
Jarak dg batas bawah : 15 cm
Jadi jarak antara film = 100 – 10 -15 = 75 cm
Diameter luar = 4,23
Tebal : 1,5 cm
Diameter dalam : 4,23-1,5 = 2,73 cm
Wetted perimeter=π . Diameter kolom
Wetted perimeter=(3,14 ) .(2,73 cm)
Wetted perimeter=8,5722 cm
Luas kontak perpindahan massa=Wetted perimeterxh
Luas kontak perpindahan massa=(8,5722 cm ) .(75 cm)
Luas kontak perpindahan massa=642,915 cm
HEAT CONDUCTION
1. Sebutkan rumus untuk turunan perpindahan panas konduksi secara linier dan radial
beserta notasi nya!
2. Sebutkan dan gambarkan pola Empat tipe aliran yang ada pada Heat Exchanger ?
3. Jelaskan apa saja factor penentu yang berpengaruh dalam alat perpindahan panas.?
4. Jelaskan mekanisme kerja dari Double Pipe Heat Exchanger ?
5. Air panas mengalir melalui sebuah pipa yang mempunyai r0 = 25 mm dan r1 = 40 mm
seperti terlihat pada gambar dibawah. Temperatur air dalam pipa 300 0C. Temperatur
udara sekeliling pipa 20 0C. konduktivitas panas pipa adalah 40 (W/m 0K). Hitunglah laju
aliran panas per meter panjang pipa.