Uas Etikum

21
KAT A PENGANTAR Puj i syu kur kehadi rat tuh an yan g mah a esa yan g tel ah mel impahk an rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktu nya. Makalah ini penul is buat untuk melengkap i tugas mata kuliah ” etika dan hukum keperawatan “Malpraktek medis dalam Pelayanan Keperawatan ”. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai  pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari tuhan yang maha esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dar i kesemp urnaan. Ole h kar ena itu pen uli s men gha rapkan kri tik dan sara n dar i pembaca de mi kesempurnaan makalah ini. !khir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berman"aat bagi kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan tuhan yang maha esa #o gyakart a $% april &%$'  Penulis 1

Transcript of Uas Etikum

Page 1: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 1/21

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini

tepat pada waktu nya.

Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah ” etika dan

hukum keperawatan “Malpraktek medis dalam Pelayanan Keperawatan ”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

 pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga

menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari tuhan yang maha esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembacademi

kesempurnaan makalah ini.

!khir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berman"aat bagi

kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan tuhan yang maha esa

#ogyakarta $% april &%$'

  Penulis

1

Page 2: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 2/21

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ..................................................................................... i

DAFTAR ISI  .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. $

!. (atar )elakang ............................................................................... $

). *umusan Masalah........................................................................... &

+. ,ujuan Penulisan............................................................................. &

D. Man"aat Penulisan.......................................................................... &

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... -

!. De"enisi .......................................................................................... -). Karakteristik malpraktek................................................................

+. ,eori/teori malpraktek ...................................................................

D. Malpraktek dalam keperawatan ..................................................... 0

1. Dasar hukum perundang/udangan praktek keperawatan ............... 2

3. )eberapa bentuk malpraktek dalam

keperawatan ..................................................................................... 2

4. Dampak malpraktek....................................................................... $%

5. ,injauan Kasus dan !nalisa Kasus malpraktek dalam

 pelayanan keperawatan................................................................... $$ 

BAB III PENUTUP ........................................................................................ $2

!. Kesimpulan .................................................................................... $2

). Saran .............................................................................................. $2

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... $6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan keperawatan menuju keperawatan pro"esional sebagai

 pro"esi di pengaruhi oleh berbagai perubahan perubahan ini sebagai akibat

tekanan globalisasi yang juga menyentuh perkembangan keperawatan

 pro"esional antara lain adanya tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi keperawatan yang pada hakekatnya harus diimplementasikan pada

2

Page 3: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 3/21

 perkembangan keperawatan pro"essional di 7ndonesia. Disamping itu dipicu

 juga adanya 88 9o. &- tahun $66& tentang kesehatan dan 88 9o. 2 tahun

$666 tentang perkembangan konsumen sebagai akibat kondisi sosial ekonomi

yang semakin baik termasuk latar belakang pendidikan yang semakin tinggi

yang berdampak pada tuntutan pelayanan keperawatan yang semakin

 berkualitas.

Dalam pro"esi keperawatan tentunya berpedoman pada etika pro"esi

keperawatan yang dituangkan dalam kode etik keperawatan.Sebagai suatu

 pro"esi PP97 memiliki kode etik keperawatan yang ditinjau setiap tahun

dalam M89!S PP97.)erdasarkan keputusan M89!S :7 PP97 9o.

%6;M89!S :7;PP97;&%%% tentang Kode 1tik Keperawatan 7ndonesia.Dalam menjalankan tugas kepro"esiannya perawat bisa saja melakukan

kesalahan yang dapat merugikan klien sebagai penerima asuhan

keperawatanbahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan lebih parah lagi

mengakibatkan kematian terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak 

sesuai dengan standar praktek keperawatan.kejadian ini di kenal dengan

malpraktek.Dalam setiap pro"esi termasuk pro"esi tenaga kesehatan berlaku

norma etika dan norma hukum. Oleh sebab itu apabila timbul dugaan adanya

kesalahan praktek sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut pandang

kedua norma tersebut. Kesalahan dari sudut pandang etika disebut ethical

malpractice dan dari sudut pandang hukum disebut yuridical malpractice. 5al

ini perlu dipahami mengingat dalam pro"esi tenaga perawatan berlaku norma

etika dan norma hukum sehingga apabila ada kesalahan praktek perlu dilihat

domain apa yang dilanggar.Karena antara etika dan hukum ada perbedaan/

 perbedaan yang mendasar menyangkut substansi otoritas tujuan dan sangsi

maka ukuran normati" yang dipakai untuk menentukan adanya ethical

malpractice atau yuridical malpractice dengan sendirinya juga berbeda.

,idak setiap ethical malpractice merupakan yuridical malpractice akan

tetapi semua bentuk yuridical malpractice pasti merupakan ethical 

malpractice.

untuk menghindari terjadinya malpraktek ini perlu di adakan kajian/kajian

etika dan hukum yang menyangkut malpraktek khususnya dalam bidang

3

Page 4: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 4/21

keperawatan sehingga sebagai perawat nantinya dalam menjalankan praktek 

keperawatan senantiasa memperhatikan kedua aspek tersebut

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

 ,ujuan penulisan makalah ini secara umum adalah mahasiswa dapat

memahami malpraktek dalam pelayanan keperawatan

2. Tujuan Khusus

!gar mahasiswa mengetahui <

a. De"enisi hukum dalam keperawatan dan malpraktek 

 b. Karakteristik malpraktek 

c. ,eori/teori malpraktek d. Malpraktek dalam keperawatan

e. Dasar hukum perundang/undangan praktek keperawatan

". )eberapa bentuk malpraktek dalam keperawatan

g. Dampak malpraktek 

h. ,injauan Kasus dan !nalisa Kasus malpraktek dalam

 pelayanan keperawatan

C. MANFAAT PENULISAN

$. Menambah pengetahuan dan in"ormasi mengenai malpraktek dalam

 pelayanan keperawatan.

&. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui malpraktek dalam

 pelayanan keperawatan

-. na malpraktek dalam pelayanan keperawatan.

4

Page 5: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 5/21

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. DEFINISI

$. 5ukum dalam keperawatan

5ukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah/kaidah hukum

sedangkan etika adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah/kaidah non

hukum yaitu kaidah/kaidah tingkah laku =etika> =Supriadi &%%$>.

5ukum adalah ” A binding custom or practice of acommunity: a rule of 

conduct or action, prescribed or fomally recognized as binding or 

enforced by a controlling authority “ =?ebster@s &%%->.

)anyak sekali de"inisi/de"inisi yang berkaitan dengan hukum tetapi yang

 penting adalah hukum itu si"atnya rasionalogic sedangkan tentang hukum

dalam keperawatan adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah/kaidah

hukum keperawatan yang rasionalogic dan dapat dipertanggung jawabkan.

3ungsi hukum dalam keperawatan sebagai berikut<

a. Memberi kerangka kerja untuk menetapkan kegiatan praktek 

 perawatan apa yang legal dalam merawat pasien.

 b. Membedakan tanggung jawab perawat dari pro"esi kesehatan lain

c. Membantu menetapkan batasan yang independen tentang kegiatan

keperawatan

d. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan

membuat perawat akontabilitas dibawah hukum yang berlaku

&. Malpraktek  Mal < buruk

Praktek < !ktiAitas;kegiatan;perbuatan

Malpraktek adalah kegiatan atau aktiAitas buruk yg dilakukan oleh tenaga

kesehatan atau kesalahan yg dilakukan tenaga pro"esional dalam

menjalankan pro"esinya

5

Page 6: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 6/21

)alck@s law dictionary mende"inisikan malpraktek sebagai

” professional misconduct or unreasonable lack of skill” atau failure of one

rendering professional services to exercise that degree of skill and 

learning commonly applied under all the circumstances in the community

by the average prudent reputable member of the profession with the result 

of injury, loss or damage to the recipient of those services or those entitled 

to rely upon them”.

)ila dilihat dari de"inisi diatas maka ma!"a#$%#   dapat terjadi

karena tindakan yang disengaja =intentional> seperti pada misconduct

tertentu tindakan kelalaian =negligence> ataupun suatu kekurang/

mahiran;ketidakkompetenan yang tidak beralasan (ampurno, !""#$%

Malpraktek dapat dilakukan oleh pro"esi apa saja tidak hanya dokter

 perawat. Pro"esional perbankan dan akutansi adalah beberapa pro"esi yang

dapat melakukan malpraktek.

 9inik Mariyanti malpraktek sebenarnya mempunyai pengertian

yang luas yang dapat dijabarkan sebagai berikut<

a. Dalam arti umum < suatu praktek yang buruk yang tidak memenuhi

standar yang telah ditentukan oleh pro"esi.

 b. Dalam arti khusus =dilihat dari sudut pasien> malpraktek dapat terjadi

di dalam menentukan diagnosis menjalankan operasi selama

menjalankan perawatan dan sesudah perawatan.

 

6

Page 7: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 7/21

B. KARAKTERISTIK MALPRAKTEK 

a. Malpraktek Murni

$> Melakukan tindakan yang melanggar 88

&> Sudah mengetahui tindakan itu salah tapi tetap dilakukan

$> Didalamnya tidak selalu terdapat unsur kelalaian

&> ,indakan sengaja melanggar 88

-> ,indakan dilakukan secara sadar 

 b. Malpraktek tidak sengaja

$> Karena kelalaian

&> +ontohnya menelantarkan pengobatan pasien karena lupa atau

sembrono

C. TEORI&TEORI MALPRAKTEK 

!da tiga teori yang menyebutkan sumber dari perbuatan malpraktek yaitu<$. ,eori Pelanggaran Kontrak

,eori pertama yang mengatakan bahwa sumber perbuatan

malpraktek adalah karena terjadinya pelanggaran kontrak. 7ni berprinsip

 bahwa secara hukum seorang tenaga kesehatan tidak mempunyai

kewajiban merawat seseorang bilamana diantara keduanya tidak terdapat

suatu hubungan kontrak antara tenaga kesehatan dengan pasien.

5ubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien baru terjadi apabila

telah terjadi kontrak diantara kedua belah pihak tersebut.

Sehubungan dengan adanya hubungan kontrak pasien dengan

tenaga kesehatan ini tidak berarti bahwa hubungan tenaga kesehatan

dengan pasien itu selalu terjadi dengan adanya kesepakatan bersama.

Dalam keadaan penderita tidaksadar diri ataupun keadaan gawat darurat

misalnya seorang penderita tidak mungkin memberikan persetujuannya.

!pabila terjadi situasi yang demikian ini maka persetujuan atau

kontraktenaga kesehatan pasien dapat diminta dari pihak ketiga yaitu

keluargapenderita yang bertindak atas nama dan mewakili kepentingan

 penderita.!pabila hal ini juga tidak mungkin misalnya dikarenakan

 penderita gawat darurat tersebut datang tanpa keluarga dan hanya diantar 

oleh orang lain yang kebetulan telah menolongnya maka demi

kepentingan penderita menurut perundang/undangan yang berlaku

seorang tenaga kesehatan diwajibkan memberikan pertolongan dengan

sebaik/baiknya. ,indakan ini secara hukum telah dianggap sebagai

 perwujudan kontrak tenaga kesehatan/pasien.

7

Page 8: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 8/21

&. ,eori Perbuatan #ang Disengaja

,eori kedua yang dapat digunakan oleh pasien sebagai dasar untuk 

menggugat tenaga kesehatan karena perbuatan malpraktek adalah

kesalahan yang dibuat dengan sengaja =intentional tort> yang

mengakibatkan seseorang secara "isik mengalami cedera =asssult and

 battery>

-. ,eori Kelalaian

,eori ketiga menyebutkan bahwa sumber perbuatan malpraktek 

adalah kelalaian =negligence>. Kelalaian yang menyebabkan sumber 

 perbuatan yang dikategorikan dalam malpraktek ini harus dapatdibuktikan adanya selain itu kelalaian yang dimaksud harus termasuk 

dalam kategori kelalaian yang berat =culpa lata>. 8ntuk membuktikan

hal yang demikian ini tentu saja bukan merupakan tugas yang mudah

 bagi aparat penegak hukum.

Selain dikenal adanya beberapa teori tentang sumber perbuatan

malpraktek yang apabila ditinjau dari kegunaan teori/teori tersebut tentu saja

sangat berguna bagi pihak pasien dan para aparat penegak hukum karena dengan

teori/teori tersebut pasien dapat mempergunakannya sebagai dasar suatu gugatan

dan bagi aparat hukum dapat dijadikan dasar untuk melakukan penuntutan.

D. MALPRAKTEK DALAM KEPERA'ATAN

)anyak kemungkinan yang dapat memicu perawat melakukan kelalaian

atau malpraktek. Perawat dan masyarakat pada umumnya tidak dapat

membedakan antara kelalaian dan malpraktek walaupun secara nyata dan jelas

 perbedaannya . malpraktek lebih spesi"ik dan terkait dengan status pro"esional

seseorang misalnya perawat dokter atau penasihat hukum.

:estal K.?. =$66> mengatakan bahwa untuk mengatakan secara pasti

malpraktik apabila penggugat dapat menunjukkan hal/hal di bawah ini <

&% 'uty

Pada saat terjadinya cedera terkait dengan kewajiban mempergunakan

segala ilmu dan kepandaian untuk menyembuhkan atau setidaknya

8

Page 9: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 9/21

meringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar pro"esi .

hubungan perawat/klien menunjukkan bahwa melakukan kewajiban

 berdasarkan standar keperawatan.

!% reach of the dutyPelanggaran terjadinya sehubungan dengan kewajiban artinya

menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar 

 pro"esinya. +ontoh pelanggaran yang terjadi terhadap pasien antara

lain kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan

sebagai kebijakan rumah sakit.

)% *njury

Seseorang mengalami cedera=injury> atau kerusakan =damage> yang

dapat dituntu secara hukum misalnya pasien mengalami cedera sebagaiakibat pelanggaran. Keluhan nyeri adanya penderitaan atau stress

emosi dapat dipertimbangkan sebagai akibat cedera jika terkait dengan

cedera "isik.

+% roximate caused  

Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait dengan

cedera yang dialami pasien. Misalnya cedera yang terjadi secara

langsung berhubungan dengan pelanggaran terhadap kewajiban perawat

terhadap pasien.

 

E. DASAR HUKUM PERUNDANG&UNDANGAN PRAKTEK 

KEPERA'ATAN.

3.  elanggaran etika profesi.

 ,erhadap pelanggaran ini sepenuhnya oleh organisasi pro"esi = Majelis Kode 1tik 

Keperawatan> sebagaimana tercamtum pada  pasal !- dan !. Anggaran 'asar 

 /* . Sebagaimana halnya doter maka perawat pun merupakan tenaga kesehatan

yang preo"esional yang menghadapi banyak masalah moral;etik sepanjang

melaksanakan praktik pro"esional. )eberapa masalah etik yang sering terjadi pada

tenaga keperawatan antara lain moral unpreparedness moral blindness

amoralism dan moral "anatism. 8ntuk menangani masalah etika yang terjadi pada

tenaga keperawatan dilakukan organisasi pro"esi keperawatan =PP97> melalui

Majelis Kode 1tik Keperawatan.

4. anksi administratif .

9

Page 10: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 10/21

  )erdasarkan  0eppres /o%#- tahun &11# dibentuk 2ajelis 'isiplin 3enaga

 0esehatan(2'30$  dalam rangka pemberian perlindungan yang seimbang dan

objeti" kepada tenaga kesehatan dan masyarakat penerima pelayanan kesehatan.

MD,K bertugas meneliti dan menentukan ada atau tidaknya kesalahan atau

kelalaian dalam menerapkan standar pro"esi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

dalam memberikan pelayanan kesehatan. )erdasarkan hasil pemeriksaan MD,K 

akan dilaporkan kepada pejabat kesehatan berwenang untuk mengambil tindakan

disiplin terhadap tenaga kesehatan dengan memperhatikan peraturan perundang/

undangan yang berlaku. ,indakan sebagaimana yang dimaksud tidak mengurangi

ketentuan pada : pasal #+ ayat (&$ dan ayat (!$ 44 /o%!) tahun &11! tentang 

 0esehatan, yaitu :  (&$% 3erhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan

atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan

disiplin%

(!$% enentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud 

dalam ayat (&$ ditentukan oleh 2ajelis 'isiplin 3enaga 0esehatan% 

Keanggotaan MD,K terdiri dari unsur Sarjana 5ukum ahli kesehatan yang

diwakili organisasi pro"esi di bidang kesehatan ahli agama ahli psikologi dan

ahli sosiologi. Organisasi ini berada baik di tingkat pusat juga ditingkat Propinsi.

Sejauh ini di Sulawesi Selatan belum terbentuk MD,K.

5.  elanggaran hukum.

Pelanggaran dapat bersi"at  perdata maupun pidana. Pelanggaran yang bersi"at

 perdata sebagaimana pada 44 /o%!) tahun &11! pada pasal ## ayat (&$ dan ayat 

(!$ berbunyi:

(&$ etiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesdalahan atau kelalaian yang 

dilakukan tenaga kesehatan%

(!$% 5anti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (&$ dilaksanakan sesuai dengan

 peraturan perundang6undangan yang berlaku%% 

5al yang berhubungan dengan  ganti rugi  dapat bersi"at negosiasi atau

diselesaikan melalui pengadilan% elanggaran yang bersifat pidana sebagaimana

 pada 44 /o%!) tahun &11! pada ab 7 (0etentuan idana$ berupa pidana

 penjara dan atau pidana denda, atau sebagimana pada pasal -& dan -! 44 /o%

8 tahun &111 tentang erlindungan 0onsumen, berbunyi :

10

Page 11: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 11/21

 asal -& : enentuan pidana dapat dilakukan terhadap pelaku usaha dan9atau

 pengurusnya%

 asal -! :

(&$% elaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam asal 8,

 pasal 8, asal &", asal &) ayat (!$, asal &. ayat (&$ huruf a, huruf b, huruf c,

huruf e, ayat (!$, dan asal &8 dipidana dengan penjara paling lama # (lima$

tahun atau pidana denda paling banyak p%!%"""%"""%"""%"" (dua miliar rupiah$%

(!$% elaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam asal &&,

 asal &!, asal &) ayat (&$ huruf d dan huruf f dipidana dengan pidana penjara

 paling lama ! (dua$ tahun atau pidana denda banyak p% #""%"""%"""%"" (lima

ratus juta rupiah$%

()$% 3erhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat tetap

atau kematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku%

Perlindungan hukum baik bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan

memiliki akontabilitas terhadap keputusan dan tindakannya. Dalam menjalankan

tugas sehari/hari tidak menutup kemungkinan perawat berbuat kesalahan baik 

sengaja maupun tidak sengaja.

Oleh karena itu dalam menjalankan prakteknya secara hukum perawat

harus memperhatikan baik aspek moral atau etik keperawatan dan juga aspek 

hukum yang berlaku di 7ndonesia. 3ry =$66%> menyatakan bahwa akuntabilitas

mengandung dua komponen utama yakni tanggung jawab dan tanggung gugat.

5al ini berarti tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan

kode etik dan undang/undang dapat dibenarkan atau absah (riharjo, &11#$

I. BEBERAPA BENTUK MALPRAKTEK DALAM KEPERA'ATAN

Pelayanan kesehatan saat ini menunjukkan kemajuan yang cepat baik dari

segi pengetahuan maupun teknologi termasuk bagaimana penatalaksanaan medis

dan tindakan keperawatan yang berAariasi. Sejalan dengan kemajuan tersebut

kejadian malpraktik dan juga adanya kelalaian juga terus meningkat sebagai

akibat kompleksitas dari bentuk pelayanan kesehatan khususnya keperawatan

yang diberikan dengan standar keperawatan. (;raven < =irnle, !"""$%

11

Page 12: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 12/21

)eberapa situasi yang berpotensial menimbulkan tindakan malpraktek 

dalam keperawatan diantaranya yaitu <

$. Kesalahan pemberian obat< )entuk malpraktek yang sering terjadi. 5al ini

dikarenakan begitu banyaknya jumlah obat yang beredar metode

 pemberian yang berAariasi. Kelalaian yang sering terjadi diantaranya

kegagalan membaca label obat kesalahan menghitung dosis obat obat

diberikan kepada pasien yang tiak teoat kesalahan mempersiapkan

konsentrasi atau kesalahan rute pemberian. )eberapa kesalahan tersebut

akan menimbulkan akibat yang "atal bahkan menimbulkan kematian.

&. Mengabaikan Keluhan Pasien< termasuk perawat dalam melalaikan dalan

melakukan obserAasi dan memberi tindakan secara tepat. Padahal dapat

saja keluhan pasien menjadi data yang dapat dipergunakan dalam

menentukan masalah pasien dengan tepat (0ozier, &11&$

-. Kesalahan Mengidenti"ikasi Masalah Klien< Kemunungkinan terjadi pada

situasi *S yang cukup sibuk sehingga kondisi pasien tidak dapat secara

rinci diperhatikan. (0ozier, &11&$% 

B. Malpraktek di ruang operasi< Sering ditemukan kasus adanya benda atau

alat kesehatan yang tertinggal di tubuh pasien saat operasi. Kelalaian ini

 juga kelalaian perawat dimana peran perawat di kamar operasi harusnya

mampu mengoserAasi jalannya operasi kerjasama yang baik dan

terkontrol dapat menghindarkan kelalaian ini.

J. DAMPAK MALPRAKTEK 

Malpraktek yang dilakukan oleh perawat akan memberikan dampak yang

luas tidak saja kepada pasien dan keluarganya juga kepada pihak *umah Sakit

7ndiAidu perawat pelaku malpraktek dan terhadap pro"esi. Selain gugatan pidana

 juga dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (ampurna, !""#>.

)ila dilihat dari segi etika praktek keperawatan bahwa malpraktek 

merupakan bentuk dari pelanggaran dasar moral praktek keperawatan baik bersi"at

12

Page 13: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 13/21

 pelanggaran autonomy justice nonmale"ence dan lainnya. (0ozier, &11&$  dan

 penyelesainnya dengan menggunakan dilema etik. Sedangkan dari segi hukum

 pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik secara indiAidu dan pro"esi dan

 juga institusi penyelenggara pelayanan praktek keperawatan.

13

Page 14: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 14/21

K. TINJAUAN KASUS

KASUS (

,n P usia & tahun masuk *S dengan keluhan lemaspusing mual muntah

dan )!) mencret selama & hari. ,n P di diagnosa medis 41! dengan dehidrasi

sedang dan mendapat terapi cairan *( &%% ml;hari. Selama dirawat pasien sering

ke kamar mandi. Setelah $ hari perawatan ,n P mengeluh nyeri pada daerah

tusukan in"us dan terlihat pada selang in"us terdapat bekuan darah dan kasa

 penutup tampak kotorbasah dan terdapat darah yang kering. Perawat S datang dan

menghampiri ,n P untuk memperbaiki selang in"us yang terdapat darah dengan

cara memutar selang in"us dan memasukan bekuan darah. Selain itu perawat S

tidak mengganti kasa in"us dan hanya mengompres tempat in"usan dengan alkohol

0%C. Setelah - hari tangan pasien yang terdapat in"us menjadi bengkak dan

mengeluarkan nanah pada tusukan in"us. Setelah dilakukan pemeriksaan ,n P di

diagnosa in"eksi daerah insersi in"us dan harus dilakuakan tindakan insisi untuk 

mengeluarkan nanah.

P%m)ahasan $%"#a*$ #asus (

Dalam88 Keperawatan tahun &%$B Pasal -% ayat $ poin a “melakuakan

 pengkajian secara holistik” poin b “menetapkan diagnosa keperawatan”poin c

“merencanakan tindakan keperawatan” yang menjelakan tentang tanggung jawab

 perawat terhadap klien =indiAidu keluarga dan masyarakat>. Perawat S tersebut

tidak melaksanakan tanggung jawabnya terhadap klien dengan tidak membuat

rencana keperawatan perawatan pasien dengan terpasang in"us. Selain itu Perawat

S telah melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerugian beruapa in"eksi daerah

in"us terhadap klien. Selain itu Perawat S melanggar 88 Keperawatan tahun

&%$B pasal -2 tentang hak dan kewajiban klien poin c “ Klien mendapatkan

 pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik standar pelayanan keperawatan

satandar pro"esi standar prosedur operasional dan ketentuan perundang/

undangan yang berlaku@.

Selain pasal tersebut diatas perawat tersebut juga telah melanggar Pasal B<

a> ,erhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam

melaksanakan pro"esinya dapat dikenakan tindakan disiplin.

14

Page 15: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 15/21

 b> Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat =$> ditentukan oleh Majelis Disiplin ,enaga

Kesehatan.

15

Page 16: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 16/21

$. Dampak dampak malpraktek 

Dampak dari malpraktek secara umum dapat dilihat baik sebagai pelanggaran

etik dan pelanggaran hukum yang jelas mempunyai dampak bagi pelaku

 penerima dan organisasi pro"esi dan administrasi.

a. ,erhadap Pasien

$> ,erjadinya kecelakaan atau injury dan dapat

menimbulkan masalah keperawatan baru

&> )iaya *umah Sakit bertambah akibat bertambahnya hari

rawat

-> Kemungkinan terjadi komplikasi;munculnya masalah

kesehatan;keperawatan lainnya.

B> ,erdapat pelanggaran hak dari pasien yaitu mendapatkan

 perawatan sesuai dengan standar yang benar.

> Pasien dalam hal ini keluarga pasien dapat menuntut

 pihak *umah Sakit atau perawat secara peroangan sesuai dengan

ketententuan yang berlaku yaitu K85P.

 b. Perawat sebagai indiAidu;pribadi

$> perawat tidak dipercaya oleh pasien keluarga dan juga

 pihak pro"esi sendiri karena telah melanggar prinsip/prinsip moral;etik 

keperawatan antara lain<

a> )ene"icience yaitu tidak melakukan hal yang

sebaiknya dan merugikan pasien

 b> :eracity yaitu tidak mengatakan kepada pasien

tentang tindakan/tindakan yang harus dilakukan oleh pasien dankeluarga untuk dapat mencegah pasien jatuh dari tempat tidur 

c> !Aoiding killing yaitu perawat tidak menghargai

kehidupan manusia jatuhnya pasien akan menambah penderitaan

 pasien dan keluarga.

d> 3idelity yaitu perawat tidak setia pad komitmennya

karena perawat tidak mempunyai rasa “caring” terhadap pasien dan

1

Page 17: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 17/21

keluarga yang seharusnya si"at caring ini selalu menjadi dasar dari

 pemberian bantuan kepada pasien.

&> Perawat akan menghadapai tuntutan hukum dari keluarga

 pasien dan ganti rugi atas kelalaiannya. Sesuai K85P.

-> ,erdapat unsur kelalaian dari perawat maka perawat akan

mendapat peringatan baik dari atasannya =Kepala ruang Direktur *S>

dan juga organisasi pro"esinya.

c. )agi *umah Sakit

$> Kurangnya kepercayaan masyarakat untuk meman"aatkan

"asilitas pelayanan kesehatan *S

&> Menurunnya kualitas keperawatan dan kemungkinan

melanggar Aisi misi *umah Sakit

-> Kemungkinan *S dapat dituntut baik secara hukum

 pidana dan perdata karena melakukan kelalaian terhadap pasien

B> Standarisasi pelayanan *umah Sakit akan dipertanyakan

 baik secara administrasi dan prosedural

d. )agi pro"esi

$> Kepercayaan masyarakat terhadap pro"esi keperawatan

 berkurang karena menganggap organisasi pro"esi tidak dapat

menjamin kepada masyarakat bahwa perawat yang melakukan asuhan

keperawatan adalah perawat yang sudah kompeten dan memenuhi

standar keperawatan.

&> Masyarakat atau keluarga pasien akan mempertanyakan

mutu dan standarisasi perawat yang telah dihasilkan oleh pendidikan

keperawatan

&. 5al yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan bagi

 penerima pelayanan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut<

)agi Pro"esi atau Organisasi Pro"esi keperawatan <

a. )agi perawat secara indiAidu harus melakukan tindakan

keperawatan;praktek keperawatan dengan kecermatan dan ketelitian tidak 

ceroboh.

2

Page 18: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 18/21

 b. Perlunya standarisasi praktek keperawatan yang di buat oleh

organisasi pro"esi dengan jelas dan tegas.

c. Perlunya suatu badan atau konsil keperawatan yang menyeleksi

 perawat yang sebelum bekerja pada pelayanan keperawatan dan

melakukan praktek keperawatan.

d. Memberlakukan segala ketentuan;perundangan yang ada kepada

 perawat;praktisi keperawatan sebelum memberikan praktek keperawatan

sehingga dapat dipertanggung jawabkan baik secara administrasi dan

hukum missal< S7P dikeluarkan dengan sudah melewati proses/proses

tertentu.

)agi *umah Sakit dan *uangan

a. 5endaknya *umah Sakit melakukan uji kompetensi sesuai standarisasi

yang telah ditetapkan oleh pro"esi keperawatan

 b. *umah Sakit dalam hal ini ruangan rawat melakukan uji kompetensi pada

 bidangnya secara bertahap dan berkesinambungan.

c. *umah Sakit;*uang rawat dapat melakukan system regulasi keperawatan

yang jelas dan sesuai dengan standar berupa registrasi serti"ikasi lisensi

 bagi perawatnya.

d. Perlunya pelatihan atau seminar secara periodic bagi semua perawat

 berkaitan dengan etik dan hukum dalam keperawatan.

e. *uangan rawat harus membuat S!K atau SOP yang jelas dan sesuai

dengan standar praktek keperawatan.

". )idang keperawatan;ruangan dapat memberikan pembinaan kepada

 perawat yang melakukan kelalaian.

g. *uangan dan *S bekerjasama dengan organisasi pro"esi dalam pembinaandan persiapan pembelaan hukum bila ada tuntutan dari keluarga.

Penyelesaian Kasus ,n., dan malpraktek perawat diatas harus

memperhatikan berbagai hal baik dari segi pasien dan kelurga perawat secara

 perorangan *umah Sakit sebagai institusi dan juga bagaimana padangan dari

organisasi pro"esi.

3

Page 19: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 19/21

Pasien dan keluarga perlu untuk dikaji dan dilakukan testomoni atas

kejadian tersebut bila dilihat dari kasus bahwa ,n., dan kelurga telah diberikan

 penjelasan oleh perawat sebelum bila membutuhkan sesuatu dapat memanggil

 perawat dengan menggunakan alat bantu yang ada. 7ni menunjukkan juga bentuk 

kelalaian atau ketidakdisiplinan dari pasien dan keluarga atas jatuhnya ,n.,.

Segi perawat secara perorangan harus dilihat dahulu apakah perawat

tersebut kompeten dan sudah memiliki Surat ijin perawat atau lainnya sesuai

ketentuan perudang/undangan yang berlaku apa perawat tersebut memang

kompete dan telah sesuai melakukan praktek asuhan keperawatan pada pasien

dengan stroke seperti ,n.,.

,etapi bagaimanapun perawat harus dapat mempertanggung jawabkan

semua bentuk kelalaian sesuai aturan perundangan yang berlaku.

)agi pihak *umah Sakit harus juga memberikan penjelasan apakah

 perawat yang dipekerjakan di *umah Sakit tersebut telah memenuhi syarat/syarat

yang diperbolehkan oleh pro"esi untuk mempekerjakan perawat tersebut. !pakah

*S atau ruangan tempat ,n., dirawat mempunyai standar =SOP> yang jelas. Dan

harus diperjelas bagaimana 5ubungan perawat sebagai pemberi praktek asuhan

keperawatan di dan kedudukan *S terhadap perawat tersebut.

)agi organisasi pro"esi juga harus diperhatikan beberapa hal yang

memungkinkan perawat melakukan kelalaian organisasi apakah sudah

mempunyai standar pro"esi yang jelas dan telah diberlakukan bagi anggotannya

dan apakah pro"esi telah mempunyai aturan hukum yang mengikat anggotannya

sehingga dapat mempertanggung jawabkan tindakan praktek keperawatannyadihadapan hukum moral dan etik keperawatan.

Keputusan ada atau tidaknya malpraktek bukanlah penilaian atas hasil

akhir pelayanan praktek keperawatan pada pasien melainkan penilaian atas sikap

dan tindakan yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh tenaga medis

dibandingkan dengan standar yang berlaku.

4

Page 20: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 20/21

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Malpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja =intentional>

seperti pada misconduct tertentu tindakan kelalaian =negligence> ataupun suatu

kekurang/mahiran;ketidakkompetenan yang tidak beralasan.

)erdasarkan uraian sebelumnya jelas bahwa masalah malpraktek bersi"at

kompleks karena berbagai "aktor yang terkait di dalamnya. Perawat pro"esional

dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya untuk mengikuti

 perkembangan yang terjadi baik perkembangan 7P,1K khusunya 7P,1K 

keperawatan serta tuntunan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

B. SARAN

$. Standar pro"esi keperawatan dan standar kompetensi merupakan hal

 penting untuk menghindarkan terjadinya malpraktek maka perlunya

 pemberlakuan standar praktek keperawatan secara 9asional dan

terlegalisasi dengan jelas.

&. Perawat sebagai pro"esi baik perorangan dan kelompok hendaknya

memahami dan mentaati aturan perundang/undangan yang telah

diberlakukan di 7ndonesia agar perawat dapat terhindar dari bentuk 

 pelanggaran baik etik dan hukum.

-. Pemahaman dan bekerja dengan kehati/hatian kecermatan

menghindarkan bekerja dengan cerobah adalah cara terbaik dalammelakukan praktek keperawatan sehingga dapat terhindar dari

kelalaian;malpraktek.

B. *umah Sakit sebagai institusi pengelola layanan praktek keperawatan dan

asuhan keperawatan harus memperjelas kedudukannya dan hubungannya

dengan pelaku;pemberi pelayanan keperawatan sehingga dapat diperjelas

 bentuk tanggung jawab dari masing/masing pihak 

5

Page 21: Uas Etikum

7/26/2019 Uas Etikum

http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 21/21

DAFTAR PUSTAKA

!ke Eulianus. &%%&. 2alpraktik 'alam 0eperawatan% Eakarta < 14+

!mir F 5ana"iah =$666>. >tika 0edokteran dan =ukum 0esehatan edisi ketiga<

Eakarta< 14+.

+raAen F 5irnle. =&%%%>. ?undamentals of nursing . Philadelphia. (ippincott.

Kepmenkes *7 9omor $&-6;Menkes;SK;G7;&%%$ ,etang *esgistrasi

Praktik Perawat.

Priharjo * =$66>. engantar etika keperawatanH #ogyakarta< Kanisius.

*edjeki S. =&%%>. >tika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar

tidak diterbitkan.

6