Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2)...

19

Transcript of Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2)...

Page 1: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan
Page 2: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

1. Pengerti1. Pengertianan

Typhoid adalah suatu penyakit Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella type A. B dan C yang dapat salmonella type A. B dan C yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang terkontaminasidan minuman yang terkontaminasi.

Page 3: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

2. Etiologi 2. Etiologi Etiologi typhoid adalah Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. salmonella typhi. Salmonella para typhi A. Salmonella para typhi A. B dan C. B dan C. AAda dua sumber da dua sumber penularan salmonella penularan salmonella typhi yaitu pasien typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dengan demam typhoid dan pasien dengan dan pasien dengan carier.carier.

Page 4: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

Penularan Penularan SSalmonella almonella TThypi hypi DDapat apat ditularkan ditularkan MMelalui elalui BBerbagai erbagai CCara, ara,

yang dikenal dengan 5F yaituyang dikenal dengan 5F yaitu : :

• Food(makanan)Food(makanan)• Fingers(jari tangan/kuku)Fingers(jari tangan/kuku)• Fomitus (muntah)Fomitus (muntah)• Fly(lalat)Fly(lalat)• Feses.Feses.

Page 5: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

3. Patofisiologi3. Patofisiologi

Feses dan muntah pada Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. dikonsumsi oleh orang yang sehat.

Page 6: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

Lanjutan,,,,,,,Lanjutan,,,,,,,Kemudian kuman masuk ke dalam Kemudian kuman masuk ke dalam

lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.

Page 7: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

4. 4. Manifestasi Klinik Manifestasi Klinik Masa tunas typhoid 10 – 14 hariMasa tunas typhoid 10 – 14 haria. a. Minggu IMinggu I

PPada umumnya demam ada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.di perut.

Page 8: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

b. Minggu IIb. Minggu II

PPada minggu II gejala sudah ada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadarameteorismus, penurunan kesadaran.n.

Page 9: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

5. Komplikasi5. Komplikasi

1) Perdarahan usus1) Perdarahan usus2) Perporasi usus2) Perporasi usus3) Ilius paralitik3) Ilius paralitik4) 4) HepatitisHepatitis5) K5) Kolesistitisolesistitis

Page 10: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

6. Penatalaksanaan6. Penatalaksanaana. Perawatan.a. Perawatan.

Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk mencegah komplikasi atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.perdarahan usus.

b. Diet.b. Diet.• Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi

protein.protein.• Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.c. Obat-obatan. c. Obat-obatan.

KlorampenikolKlorampenikol, , TiampenikolTiampenikol, , KotrimoxazolKotrimoxazol, , Amoxilin dan ampicillinAmoxilin dan ampicillin

Page 11: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

7. Pencegahan7. Pencegahan

• Cara pencegahan yang dilakukan Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah pada demam typhoid adalah • CCuci tangan setelah dari toilet dan uci tangan setelah dari toilet dan

khususnya sebelum makankhususnya sebelum makan• HHindari minum air mentah, rebus air indari minum air mentah, rebus air

sampai mendidih dan hindari sampai mendidih dan hindari makanan pedasmakanan pedas

Page 12: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

8. Pemeriksaan penunjang 8. Pemeriksaan penunjang

a.a. Pemeriksaan leukositPemeriksaan leukositb.b. Pemeriksaan SGOT Pemeriksaan SGOT dandan SGPT SGPTc.c. BBiakan darahiakan darahd.d. Uji WidalUji Widal

Page 13: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan
Page 14: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

• Data subyektifData subyektif1.1. Ibu pasien mengatakan badan anaknya panas setiap Ibu pasien mengatakan badan anaknya panas setiap

malam harimalam hari2.2. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami

sakit kepalasakit kepala3.3. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sering Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sering

muntah dan nafsu makannya menurumuntah dan nafsu makannya menurun.n.• Data ObjektifData Objektif1.1. Suhu tubuh pasien > 37,5⁰CSuhu tubuh pasien > 37,5⁰C2.2. Pasien tampak meringisPasien tampak meringis3.3. Pasien tampak lemas Pasien tampak lemas

Page 15: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

• Resti gangguan ketidak seimbangan volume cairan dan elektrolit, kurang Resti gangguan ketidak seimbangan volume cairan dan elektrolit, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hipertermia dan muntah.dari kebutuhan berhubungan dengan hipertermia dan muntah.

• TujuanTujuanKetidak seimbangan volume cairan tidak terjadiKetidak seimbangan volume cairan tidak terjadi

• Kriteria hasil Kriteria hasil Membran mukosa bibir lembab, tanda-tanda vital (TD, S, N dan RR) Membran mukosa bibir lembab, tanda-tanda vital (TD, S, N dan RR) dalam batas normal, tanda-tanda dehidrasi tidak adadalam batas normal, tanda-tanda dehidrasi tidak ada

• Intervensi Intervensi Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh, pantau intake dan output cairan elastis dan peningkatan suhu tubuh, pantau intake dan output cairan dalam 24 jam, ukur BB tiap hari pada waktu dan jam yang sama, catat dalam 24 jam, ukur BB tiap hari pada waktu dan jam yang sama, catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung. laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung. Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000-2500 cc per hari, kolaborasi Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000-2500 cc per hari, kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, K, Na, Cl) dan kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, K, Na, Cl) dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral sesuai indikasi.sesuai indikasi.

Page 16: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

• Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuatberhubungan dengan intake yang tidak adekuat

• Tujuan Tujuan Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadiResiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi

• Kriteria hasil Kriteria hasil Nafsu makan bertambah, menunjukkan berat badan stabil/ideal, nilai bising Nafsu makan bertambah, menunjukkan berat badan stabil/ideal, nilai bising usus/peristaltik usus normal (6-12 kali per menit) nilai laboratorium normal, usus/peristaltik usus normal (6-12 kali per menit) nilai laboratorium normal, konjungtiva dan membran mukoskonjungtiva dan membran mukosaaa bibir tidak pucat.a bibir tidak pucat.

• Intervensi Intervensi Kaji pola nutrisi klien, kaji makan yang di sukai dan tidak disukai klien, Kaji pola nutrisi klien, kaji makan yang di sukai dan tidak disukai klien, anjurkan tirah baring/pembatasan aktivitas selama fase akut, timbang berat anjurkan tirah baring/pembatasan aktivitas selama fase akut, timbang berat badan tiap hari. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering, catat laporan atau badan tiap hari. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering, catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah, nyeri dan distensi lambung, kolaborasi dengan hal-hal seperti mual, muntah, nyeri dan distensi lambung, kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet, kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium ahli gizi untuk pemberian diet, kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium seperti Hb, Ht dan Albumin dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian seperti Hb, Ht dan Albumin dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik seperti (ranitidine).obat antiemetik seperti (ranitidine).

Page 17: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

• Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypiHipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi• TujuanTujuan

Hipertermi teratasiHipertermi teratasi• Kriteria hasil Kriteria hasil

Suhu, nadi dan pernafasan dalam batas normal bebas dari Suhu, nadi dan pernafasan dalam batas normal bebas dari kedinginan dan tidak terjadi komplikasi yang berhubungan kedinginan dan tidak terjadi komplikasi yang berhubungan dengan masalah typhoid.dengan masalah typhoid.

• Intervensi Intervensi Observasi suhu tubuh klien, anjurkan keluarga untuk membatasi Observasi suhu tubuh klien, anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien, beri kompres dengan air dingin (air biasa) pada aktivitas klien, beri kompres dengan air dingin (air biasa) pada daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas, anjurkan daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas, anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun, kolaborasi dengan dokter dalam keringat seperti katun, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik.pemberian obat anti piretik.

Page 18: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan

TTanda-tanda vital stabil, anda-tanda vital stabil, kebutuhan cairan terpenuhi, kebutuhan kebutuhan cairan terpenuhi, kebutuhan nutrisi terpenuhi, tidak terjadi hipertermia, nutrisi terpenuhi, tidak terjadi hipertermia, klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri, infeksi tidak terjadi dan secara mandiri, infeksi tidak terjadi dan keluaga klien mengerti tentang penyakitnya.keluaga klien mengerti tentang penyakitnya.

Page 19: Typhoid - ikhasagie.files.wordpress.com · PPT file · Web viewKomplikasi 1) Perdarahan usus 2) Perporasi usus 3) Ilius paralitik 4) Hepatitis 5) Kolesistitis 6. Penatalaksanaan