TV-WARNA

33
1 I. WARNA Guna memahami tehnik televisi-warna, kita perlu mengetahui sedikit tentang warna. I.1. CAHAYA PUTIH cahaya yang tampak T:y (^y1,, cahaya putih) adarah sebenarnya gerombang2 erektromag net dengan frekwensi setinggi kira2 3. t08MHz (panjang-geromuang kirai ro+ r,rr. cahaya ini menempati jalur yang sangat sempit uja di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromag- net Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di daram pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut: cahaya (dari matahari) dimasukkan rewat cerah yang sempit ke ruang gerap. 0i berakang celah ini ditaruh prisma. Di berakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Jahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam unrna'warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar. setiap warna dari spektrum-wornq adarah suatu gelombang erektro--magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang -zoo.ro-e rn, (= 700 nano- meter, nm); ungu mempunyai panjang'gerombang 400.r0-6 mm (= +oo nmt. tiiat gn.r-t. panjang- gslombang (nano-meter) ultra-ungU ungu 4oo biru 490 hijau 550 kuninS bgO jingga 620 merah 7OO infra-merah GbJ-l: Cahaya putih dapat diuraikan dalam watna2 yang berada dalam suatu spek_ trufiFE?rna yang kontinu, mulai dari merah hingga ungu.

description

hgffh

Transcript of TV-WARNA

Page 1: TV-WARNA

1

I. WARNA

Guna memahami tehnik televisi-warna, kita perlu mengetahui sedikit tentang warna.

I.1. CAHAYA PUTIHcahaya yang tampak

T:y (^y1,, cahaya putih) adarah sebenarnya gerombang2 erektromag

net dengan frekwensi setinggi kira2 3. t08MHz (panjang-geromuang kirai ro+ r,rr. cahaya inimenempati jalur yang sangat sempit uja di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromag-net

Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di daram pelangi,yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:

cahaya (dari matahari) dimasukkan rewat cerah yang sempit ke ruang gerap. 0i berakangcelah ini ditaruh prisma. Di berakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Jahaya yang masuklewat celah itu diuraikan ke dalam unrna'warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.

setiap warna dari spektrum-wornq adarah suatu gelombang erektro--magnet denganpanjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang

-zoo.ro-e rn, (= 700 nano-

meter, nm); ungu mempunyai panjang'gerombang 400.r0-6 mm (= +oo nmt. tiiat gn.r-t.

panjang-gslombang(nano-meter)

ultra-ungU

ungu 4oo

biru490

hijau

550

kuninS bgO

jingga 620

merah 7OO

infra-merah

GbJ-l: Cahaya putih dapat diuraikan dalamwatna2 yang berada dalam suatu spek_

trufiFE?rna yang kontinu, mulai dari merahhingga ungu.

Page 2: TV-WARNA

2

I.2. MEMPEROLEH PUTIH DARI

MERAH, HIJAU DAN BIBU

. oenganmonyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat ki-

taperoloh berbagai urarna-waini. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (odditive)'

yaitu: seakan2 unrna2itu di'tumpangZ-kan pada selaput'mata kita)'

Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai warno'warno primer'

JtGb.I-2: Warna2 apakah yang diperoleh apabila-

merah (M), hijau (H) dan biru (B) saling

ditambahkan. '

Lihat Gb.l.2: Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada

layar putih kita latuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau

dan biru saling berlimpah teriangkitlah putih. Koiadian ini dapat kita iuliskan dalam rumus:

M+H+9.= putih

merah* hiiau+ biru = Putih

(1)

lernbayung

Bidang2 yang terkena hanya 2 jenis warna menampakkan sesuatu 14nrna yang b6rlainan

Page 3: TV-WARNA

3

lkali dari warna aslinya. Kita lihat dalam Gb.l-2 itu, bahwa:

M+H =kuning

merah+hijau= kuning

M+ B = lembayung(magenta)

merah + biru = lembayung (21

B + H = biru-hiiau(cyan)

6ip + hilau= biru-hijau

I.3. wRRIUR.WARNA KOMPLEMENDi bavrnh ini adalah contoh2 bagaimanakah kita akan dapat memperoleh sesuatu unrna

dengan jalan menambah-nambahkan merah (Ml, hiiau (H) dan biru (B):

Penamaan (1) kita tulis sebagai:

B + (N + !l) = putih (l)

Menurut persamaan (21: (M + H) = kuning (2)

Jadi: B+(ttt+H)-= B+kuning = Putih

KESIMPULAN I: Guna memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan ku'

ning kepada biru, atau:

Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.

Karena itu kuning kita sebul worna komplemen- nya biru. (kom'

plemen = tambahan).

C0NT0H2 lain: H + lembayung = putih (sebab: lembayung = (M + B!

Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hiiau.

M + biru-hijau =putihJadi: Biru-hijau (eyan) adalah utrarna komplemen-nya merah.

KESIMPULAT{ 2: (Lihat iuga Gb.l-2}. Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau

atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.

Page 4: TV-WARNA

4

Warna biru-hiiau (cyan) menandakan tak-adanya merah'

Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.

Kuning menandakan tak-adanya biru.

BINGKASAN

1. M'brah, hijau dan biru disebut. warna2....., sebab dengan men'campur2-kan ketiga ienis

warna itu akan daPat diPeroleh

2. Merah + ....... + hiiau = putih; Merah + ...... = kuning

Merah+hijau = .....Merah+biru =.....Hijau + biru

3. Warna komplemen adalah warna yang perlu dicampurkan kepada satu warna primer guna

memperoleh.....Kuning adalah warna komplemen-nya. r r "', sebab kuning + biru = " "'Lembayung adalah warna komplemen'nya .....'., sebab lembayung 1 ""' = putih'

Merah

Hijau

Biru

Biru-lttiau, (cYan)

Lembayung (mogenia)

Kuning

4. Biru-hiiau (cyan) tampak oleh penyampuran.. . . dan ' ' " 'Lembayung (magenta) timbul oleh penyampuran - . . ' dan ' "

14. WARNA JENUHJikalau merah dan hiiau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah ku'

ning (lihat Gb.l-2).

Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai war-

na menuiu ke hiiau.

Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang soiara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning

yang berangsur menuiu merah.

Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh iingga. Dalam ben'

tuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:

3M.+H =Jingga

Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah de-

Page 5: TV-WARNA

5

ngan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan'

warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primet tidok mengondung pu-

fih. Warna'yang tidak mengandung putih disibutwarno ienuh'

Di alam tak terdaPat unrna ienuh.

I.5. WABNA TAK.JENUH

Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah; kita pun melihat merah' Kepada merah itu

kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merah-

nya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda'

Dengan Oi--tambah2-kannla putih, maka merah tersebut berangsur iadi kurang ienuh.

Dari hal-ikhwal warna ienuh dan warna tak-ienuh tersebut, maka kita dapat menarik ke-

simpulan berikut:

Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hiiau dan biru hendak memperoleh se-

suatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:

(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan sssuatu warna, atau:

(b) Kgp.6. merah, hiiau dan biru -dalam lumtatrZ yang sama- ditambahkurlah putih se

demikian banyak, sampai ldiperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan'

c0NTOH: Misalkan, bahun di stasion-psmancar ada warna iingga tak-ienuh.

Jingga tak-ienuh ini boleh kita anggap terdiri dari: iingga ienuh dengan se-

iumlah Putih. Dalam rumus:

Jingga tak-ienuh - Jingga ienuh + Putih (a)

Jingga jenuh dapat diperoleh dengan menambahkan merah kepada hiiau dalam perban

dingan 3:1' iadi: (3M + H) = Jingga jenuh (b)

Adapun putih dapat diperoleh dengan menyampurkan merah, hiiau dan biru dengan in-

tensitas-intensitas yang sama. Dalam rumus :

p(M + tt + B) = Putih (c)

p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putih'

lah cahaYanYa.

Jadi (dari penamaan2 di atas) iingga tak-ienuh dapat dinyatakan sebaga:

Jinggatak-ienuh = (3M+H) + p(M+H+B)

= (3+p)M + (1+p)H + P.e (d)

Page 6: TV-WARNA

6

Kian besar p, maka kian banyak putih-lah yang dikandung iihgga; jadi kian tak-jenuh

iingga-nVa.

Jikalau dimisalkan, bahwa deralat-jenuh ada sedemikian besar, hingga p=l, maka kitaperolehlah:

Jinggatak-lenuh = 4M+2H+ B (e)

Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e)

tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:

(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa

warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).

(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2

warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.

Maka pen-dekoda-an 4y + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat

berlangsung secara beri kut:

dikurang

tertinggal

4M+2H+BM+ H+B (putih)

3M + H (= iingga ienuh)

Oengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu iingga-

tak-jenuh dapat diuraikan dalam iingga-ienuh + putih.

BINGKASAN

1. Sesuatu warna akan kian jenuh, kalau warna itu kian kurang mengandung , ., . , ,

Dua/tiga warna primer yang dicampurkan akan menghasilkan warna jenuh.

2. Dicampurkan dalam intensitas sama: cyan, lembayung, kuning. Warna apakah yang timbul?(Uraikanlah warna2 komplemen ke dalam warna2 primer, lalu lumlahkan).

CATATAN: Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka ter-

hadap kuning ketimbang terhadap biru alaupun merah.

Lihat Gb.f-3: - lni adalah gambar lengkung kepekoon moto,

Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm (= kuning dan hijau) mata kita

adalah paling peka. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk

cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan

untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X

kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.

Page 7: TV-WARNA

Pani.glbnanometer

Gb.I-3i Tanggapan mata kita terhadap berbagai warna'

Mata adalah paling peka terhadap kuning.

Kalau kepekaan Inata terhadap kuning kita anggap =1,0),

maka kepekaan terhadap hijau ada kira2 0,9 (mendekati

paling peka) dan kepckaan terhadap rnerah kira2 0,3 (=

= 1/3X dari kepekaan terhadap kuning).

Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah men-

jadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning meniangkitkan nuansa yang paling te'

rang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah

(paling putihl. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak seba'

gai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di la-

yar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan di

layar TV.hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerohqn mata kita yang ditim-

bulkan oleh 6erbagai warna, lihat Gb.l-4;

Gb.I-4: (A) Balok warna yangtampak di layarTV-warna.

(B) Apa yang ditampilkan br-Iok-rvarna tersebut di h-yar TV monokrrrnr.

(A)

Page 8: TV-WARNA

I

PemancarTV-rvarna memancarkan: (1) Sinyal kecerahan tersebut di atas (yang kita na-

mai pula sinyal Iuminonsi (luminonce signot);

(2) Sinyal informasi warna.

Jadi pemancar TV-vrarna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi p0mancar-unrna danpomancar hitam.putih.

Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal tenehut (t) saia.

RITTGKASAIT

1. Mata kita adalah paling peka tsrhadap merah/kuning/biru.Terhadap . . .. mata paling kurang peka.

2. Kalau uarna2 (yang torpancarkan dari pemancar-TV-warna) direproduksi oleh penerima-TVhitam -putih, maka kuning menjangkitkan bayangan kurang/palingKelabu yang paling gelap dijangkitkan oleh urarna biru/merah.

3. Kosan kecerahan yang ditimbulkan oleh berbagai warna terhadap mata kita, dipancarkandari staion-pemancar-TV-rvarna berupa sinyal-....._...Adapun mrna dipancarkan sebagai sinyal-........ Jadi pada dasarnya pem ancar-TV-uaar-na dapat kita anggap sebagai kombinoi antara pemancar-,..... dan pemancar.......

putih di layar.

Page 9: TV-WARNA

il

V. SINYAL TV.WI\RNA

V-l. PENDAHUTUAN(alPemancarTV-warnaharusjuga memancarkanisinyalyangakandapatditangkapdandire-

produksi oleh penerima TV-warna maupun penerima-TV monokrom (hitom-putih).(b) Penerima TV'warna harus dapat menampakkan gambar yang dipancarkan dari stasion pe-

mancar TV-warna maupun pemoncor TV_hitom_putih,(c) Penerima'TV-hitam-putih harus dapat menimpilkan gambar yang terpancarkan dari stasion

pemancar TV-hitam-putih m0upun pemoncqr TV-worna.

Hal-hal di atas dimungkinkan dengan diterapkannya sistem komptabilitos yang dalamtahun_l953 mulai.diterapkan di Amerika Serikat, yaitu sistem NTSC (National Television Sys-tem Committee),

Di lndonesiar diterapkanr sistem pAL (phose Alternoting Line),yaitu suatu perbaikandari sistem NTSC.

Bahan2 yang dikemukakan dalam Paragrap2 di belakang adalah berdasarkan sistem pAL, namunberisi pula dasar2 sistem NTSC.

Pemancar TV.warna memancarkan sinyal2:(a) bunyi(b) luminansi (kecerahan gambar)(c) warna (krominansil(d) denyut2 untuk sinkronisasi vertikal (sinkronisasi raster), dan

denyut2 untuk sinkronisasi horisontal (sinkronisasi garis)(e) ledakan (salvo, - burst signal).

Penerima hitam-putih akan dapattersebut (b), sinyal luminansi.

menampilkan gambar hitam-putih, berkat adanya sinyal

lnformasi-warna dimodulasikan pada gelombong-pembawcrwlrna dengan frekwensi4,43MH2. Pada dasarnya penerima-TV-warna hanya memerlukan sinyal ini guna menampilkangambar2 warna.

Bunyi di'modurasi'kan secara FM pada gerombong-pembawa-anokan (sub-carrier)dengan frekwensi 5,5M Hz.

V.2. SISTETT'I TV.WARNA SEDERHAIUAPada dasarnya, sistem TV-warna akan dapat di-ujudkan dengan cara berikut:A. OI STASION-PEMANCAR

Ada 3 kamera- Kamera2 ini merabai obyek2 seperti kamera2 yang dipakai daram

Page 10: TV-WARNA

55

PEMANCAR

Kanal 4

PEMANCAR

Kanal 3

PEMANCAR

Kanal 2

kanal 2 kanal 3 kanal 4

-

-

Lebar-jalur

Gb. V-l: Azas2-nya pemancaran warna

sistem-TV monokrom. Setiap kamera dilengkapi tapis agar:

satu kamera membangkitkan hanya tegangan2 sinyal yang ber-reaksi pada warna merah,

satu kamera membangkitkan hanya tegangan2 sinyal yang ber.reaksi pada warna hiiau,

satu kamera membangkitkan hanya tegangan2 sinyal yang ber'reaksi pada warna biru,

lihat Gb. V-l.

Dengan cara tersebut, gambar yang hendak dipancarkan kita uraikan nienjadi 3 warna

primer. Setiap warna dimodulasikan pada gelombang-pembawa sendiri2, kemudian dipancarkan,

Jadi kita menggunakan 3 pemancar; pemancar M menempati kanal (spektrum-frekwensi) 2, pe-

manGar H menempati kanal 3, dan pemancar B menempati kanal 4.

B. DI TEMPAT.PENEBIMAKeti$2 gelombang-pembawa ditangkap, dan dikuatkan,dalam penerima yang saling

terpisah, kemudian di-deteksi, lihat Gb. V-2. Sinyal2 itu (disebut sinyal video) diumpankan

kepada t*uqgambar-rivarna, sehingga tampillah warna2 merah, hijau, dan biru.

Page 11: TV-WARNA

56

PENERIMAuntuk

Kanal 3

Gb.V-2: Azas2 penerima-warna (color receiwr) sederhana.Penerima sedang menerima sinyal yang terpancardari pemancar di Gb.V-l.

Gambar2 itu riitampilkan secara saling berimpitan, sehingga mata kita pun tidaklah mengindera

warna2 msrah, hijau dan biru tenebut secara ter-pisah2, melainkan socara monyeluruh. Jadi a-pa yan! tampak di layargambar adalah warna2 senyatanya yang ada di stasion-pemancar.

Namun sistem di atas mengandung kelemahan2:(a) Karena men€mpati 3 kanal, maka spektrum-frekwensi yang ditempati ada 3X lebar ketim-

bang lebar-lalur yang ditempati oleh suatu sistem monokrom.

(b) Dengan penerima-warna itu, kita tidak dapat menerima siaranr TV-hitam-putih.(Penerima tak dapat menampilkan gambar hitam-putih).

(c) Oengan sinyal2 di atas, maka penorima-TV hitam-putih tidak akan dapat menampilkangambar hitam-putih.

Maka perlulah dipirnuhi syant2 komptobititas, yaitu:(aa) penerima-TV hitam-putih harus dapat menampilkan acara2 berwarna (dalam hitam-pu-

tih);(bb) penerima-TV-warna harus dapat menampilkan acara2 hitam-putih, dalam hitam-putih.

Page 12: TV-WARNA

'57

Guna memenuhi penyaratan2 di atas, maka norma2 yang berlaku dalam sistem hitam-

putih harus pula berlaku dalam sistem-warna. Jadi dalam sistem-warna harus pula berlaku:

(1) Jarak antarapembawa'gambar dan pembawa-bunyi ada 5,5MHz'

(2) Lebar'ialur untuk sinyal'video adalah 5 MHz.

(3) Frekwensi-ayunan horisontal (frekwensi'garis) = l5 625H2'

(4) Frekwensi-ayunan vertikal (frekwensi'raster) = 50 Hz'

Penerimahitam.putih msnampilkan nuansa2 kecerahon (nuanso2 brightness) dari

obyek yang ada di stasion-pemancar. Karena itu pemancar'TV-warna lellu iuga memancarkan

sinyal yang berpadanan dengan nuansa2 kecerahan obyek yang hendak dipancarkan'

lnformasi-warna yang terpancarkan dari pemancar-TV-warna perlu diolah secara sedemi-

kian, supaya: (a) dalam penerima hitam'putih, sinyal'cerah (sinyal luminansi) mengandung se'

sedikit mungkin sinyal-warna;

(b) dalam penerima-warna, sinyal-warna mengandung sesedikit mungkin sinyal lu'

minansi.

V-3. SINYAL-YAgar sinyal-vrrarna dapat ditampilkan oleh penerima-TV monokrom (sebagi hitam-putih),

maka pemancar TV-warna perlu memancarkan sinyalJuminansi (sinyol kecerahan). Sinyal

luminansi dinyatakan dengan Y; tegangan dari sinyal ini kita nyatakan saia dengan v".

Sinyal ini dapat diperoleh dengan ialan meniumlahkan ke-tiga2 sinyaFwarna -merah, hiiau, bi'

ru- secara yang dikemukakan dalam Gb.V-3'

Jadi tegangan sinyal-luminansi V" ada setinggi:

V" = 0,3'V* + 0,59 Vn + 0,11'Vs

Lazimnya persamaan itu ditulis sebagai:

( la )

Y = 0,3.M + 0,59.H + 0,11.8 ( lb I

KESIMPULAN: Jikalau tegangan yang dihasilkan oleh kamera merah dikalikan de

ngan 0,3; tegangan yang dihasilkan oleh kamera hiiau dikalikan dengan

0,5g; tegangan yang dihasilkan kamera biru dikallkan 0,11; kemudian ke-tiga2 hasilkali itu di'.

jumlahkan, maka penerima TV-hitarn-putih akan menampilkan gambar yang berpadanan dengan

kecerahan gambar yang ada di stasion'pemancar.

C0NT0H 1: Diketahui: Di stasion-pemancar ada adegan yang -ditatap dari kiri ke ka'

Page 13: TV-WARNA

58

Gb.V-3: Cara membentuk sinyal-luminansr (sinyal-kecerahan), y.

nan- terdiri dariialur? hijau, merah dan biru, Gb.V-4.Kamera2 mengeluarkan tegangan 1 Volt, apabila ia melihat warna.Ditanyakan: bagaimanakah tingkahnya sinyal-luminansi selama pekerjaan pene-

lusu ran?

Jawab: Tegangan2 yang dikeluarkan kamera adalah sebagai berikut:

Kamera

hiiau

garis biru

Jikalau hasil tabel di atas kita lukiskan dalam grafik, maka diperolehlah Gb.V-4.,

Page 14: TV-WARNA

59

Gb.V-4: Jalur2 warna dan padananbentuk2 tegangannya yang

berlaku dalam CONTOH l, par. V-3.

C0NTOH 2: Diketahui: - Selarna penelusuran di stasion-pemancar dijumpai bidangputih. Kamera mcngeluarkan tegangan minimum I Volt.

Ditanyakan: Tegangan sinyal-luminansi.

Jaurab: Putih terdiri dari merah, hijau dan biru dalam lumlah yang sama.

Karena itu ketiga-tiga kamera akan secara total mengeluarkan tegirngan 1 Volt. Karena itu tegangan sinyaFluminansi ada:

\ = 0,3.M + 0,59.H + o,1l.B

= 0,3 + 0,59 + 0.ll

= 1 Volt.

CATATAN: Sinyal-Y dimodulasikan kepada sinyal-pembawa-gambar dengan cara seper-

ti yang dilakukan pada sistem-TV-hitam-putih.

V4. SINYAT SELISIH.WARI{A( Col or-difference signal )

Senapan2+lektron di dalam tabunggambar-warna perlu dikemudikan dengan tegangan2

Vang beral dari kamera merah, karhera hijau dan kamera biru. Kalau tidak demikian, maka ti-daklah akan tampil gambar warna yang warnanya sama dengan adegan yang ada di stasion-pe-

Page 15: TV-WARNA

60

mancar.

Jadi sinyal2-kemudi yang diperlukan oleh tabunggambar-warna adalah M, H dan B.

Jikalau sekiranya di stasioli-pemancar dilakukan pemodulasian dengan M, H dan B, maka

dalam penerima pun -sesudah di-deteksi- akan terdapat pula M, H dan B. Sinyal2 M, H dan

B ini akan dapat mengemudikan senapan2-elektron.

Namun pemancar-TV-warna juga memancarkan sinyal-Y (guna keperluan penerima TV

monokrom). Karena.itu cukuplah sekarang hanya 2 sinyal-warna lagi saja yang perlu dipancar-

kan: .Maka H tidaklah dipancarkan, sebab dari Y , M dan B yang diterima, si-penerima-TV-war-

na akan dapat menjabarkan sendiri akan H yang ada di pemancar. Jadi penerima-TV-unrna

harus dapat msnentukan (mereproduksi) H dengan jalan hitungan.

C0NTOH: Penerima-TV menangkap informasi yang terdiri dari:

Y=0,8V; M=lV; B=0,5vBerapakah harga H?

Jaurrab: Dengan menerapkan persamaan (lb):

Y = 0.3M + 0,59H + 0,118 diketemukanlah:

0,8 = 0,3,1 + 0,59.H + 0,'11.0,5.Jadi: H = 0,76Volt

M dan B tidok diponcarkan sebogoi sinyol-M don sinyol-8. Pemancar mengolah tega-

ngan-tegangan-sinyal (M-Y) dan (B-Y), Sinyal2 inilah yang dimodulasikan pada gelombang-pem-

bawa dan dipancarkan.(M-Y) dinamai sinyal selisih-merah;(B-Y) dinamai sinyol selisih-biru.

Jadi penerima menerima sinyal2 Y, (M-Y) dan (B-Y). Dengan memanfaatkan sinyal2 itu

penerima harus dapat membentuk dan mereproduksi M, H dan B. Oalam pekerjaan pengolahan

ini teriangkitlah (H-Y). Sinyal ini dinamai sinyal selisih'hiiau.

V.5. CARA MEMBENTUK SIIIIYAL2SELISIH.U"ARNADATAM PEMANCAR

Sudah dikemukakan dalam Par di atas, bahwa pemancar memancarkan sinyal2 Y, (B-Y)

dan (M-Y). Namun sinyal2 (B-Yl dan (M-Yl dipancarkan setelah terlebih dulu dilemahkan. Pe-

lemahan ini bertuluan untuk menghindari pengemudian-lebih.

Sinyal (B-Y) yang sudah dilemahkan kita sebut saia sinyal-U; sinyal (M-Y) yang sudah dilemah-

kan kita namai sinyal-V. Berlakulah:

V = 0,877 (M-Y)

U = 0,as3 (B-Y)

(2al(2b)

Page 16: TV-WARNA

6t

Si penerima perlu mengembatikan sinyal2 V dan sinyal U tersebut pada taraf aslinya,

sebelum ditampakkan di layargambar.

Gb.V-S mengemukakan azas cara2-nya membentuk sinyal-Y, U dan V dalam pemancar.

(a) Sinyal2 yang dihasilkan kamera2 diutnpankan kepada suatu rangkaian matriks.

(b) Dalam matriks itu sinyal-Y dibentuk untuk memenuhi persamaanY=0,3M+0,59H+0,118

dengan cara seperti yang dikemukakan dalam Gb.V'&

(c) Sinyal-Y juga diumpankan kepada sebuah pemutar-fasa, sehingga diperoleh -Y.

{d} Sinyal -Y diumpinkan keiada 2 rangkaian-iumlah'

Gb.V-S: Cara membentuk sinyal Y, U dan V dalam pemancar'

Satu rangkaian-lumlah dimasuki M dan -Y; hasilnya (M -Y). Rangkaian-lumlah yang la-

in dimasuki -Y dan B; hasilnya (B-Y).

Sinyal2 (M-Y) dan (B-Y) dimasukkan ke pelemah. Hasilnya: V = 0,877 (M-Y) dan

U =0,493 (B-Y).

C0NTOH (1): Diketahui: Kamera2 pemancar menghasilkan tegangan2 berikut:

M=1V; H=0,7V; B=0,2V.Ditanyakan: Kuat-sinyal Y, U dan V.

Jawab: Y = 8:lir..t;i?l.oluo'1'3,,,,,.0,2v = !r25 vort.

' = l:l3l l3r'l 0,,,u, = -o,2be Vo,t

'=3:lllli'11,,,, =,,;

(e)

Y=O.3M+0.59H+O'118

v= o,877.(M-Y)

U= o,493.(B-Y)

Page 17: TV-WARNA

62

(2) Diketahui: Kamera2 dalam pemancar sedang menelusuri kuning lenuh.Kamera2 dapat mengeluarkan tegangan2 maksimum I Volt.

Ditanyakan: Sinyal Y, U dan V yang dipancarkan.

Jawab: Kuning jenuh dibentuk oleh hijau jenuh dan merah jenuh. Jadi kamera2 mengeluarkan: M=lV; H=lV; B=0V.

Y = 0,3M + 0,59H + 0,118 = 0,89 Vott.

V = 0,872 (M-Y) = 0,0965 Volt.U = 0,493 (B-$ = -0,439 Volt.

V.6. CARA PEIIIERIMA MEMPEROLEH WARNA2 YANG ASLI(Men'dekoda nnrnaz)

Untuk mengemudikan tabunggambar diperlukan sinyal2 M, H dan B; tetapi stasion-pe-

mancar mengirimkan hanya sinyal2 Y, U dan V'

Bagaimanakah cara penerima-TV memperoleh sinyal2-warna M, H dan B dengan meniabarkan-

nya dari Y, U dan V, itu bergantung kepada cara2 pengemudian tabunggambar-nya.

Cara2 pengemudian tabunggambar adalah:

(1 ) pengemudian selisih'warna;(2) pengemudian MHB.

64. PENG EMU DIAN SELISIH.WARNAAzas pengemudian ini cliperlihatkan di Gb. V-6: ke-tiga2 katoda disatukan dan diumpani

sinyal-Y. Kepada kisi2-kemudi diumpankan sinyal2 selisih-warna (M-Y), (H-Y) dan (B-Y).

Maka tegangan2-kemudi yang ada pada senapan2-elektron menjadilah M, H dan B, sebab sinyal

-Y yang ada di kisi dan yang ada di katoda saling meniadakan. Jadi:

Tegangan-kisi - tegangan-katoda = M -- Y -- (--Y) = M

H-Y--(-Yl =HB--Y-(-Y) =B

Cara memperoleh sinyal2 selisih-warna (M-Y), (H-Y) dan (B-Y) ksluar dari sinyal2 Y, U

dan V, adalah dengan menerapkan sebuah rangkaian motriks seperti yang dikemukakan di

Gb.,V-7. :

Lihat Gb.V-7: - Penguatan yang dikenakan kepada sinyal'U dan kepada sinyal'V ber-

bandingan. sebagai:

o#t-'A*i7 =2:1'2

Page 18: TV-WARNA

63

Y Pemutarfesa

.Y Ii-1 i-1 ;:l

H.Y

Tabunggambar

M.Y

B-Y

Gb,V-6: Pengemudian tabunggambar dengan sinyalselisih-warna dan juga dengan sinyal-cerah (sinyal luminasi).

Ixo,

\r/0.493 X U = 1/0,493 x O,499.(B_y)

= (B-Y)

tlO,A77 X V= 1/0,8??

= M.Y

SinyaI2-kemudiuntuktabung-g;ambar

B-Y

PENGUAT

* 1,2X

lsNcuar-0.51X

PENGUAT-o,19x

GhY-?: Cara membentuk sinyal (H-y) dalam penerima.

Page 19: TV-WARNA

64

Dengan cara itu penurunan (reduksi) penguatan yang telah dilakukan di pemancar ter.hadap sinyal2 tersebut, dipulihkan kembali, sehirlgga kuat-sinyal (M-yl dan (g-y) terdapat penuh lagi.

c0NTOH: Mari kita telaah bagaimanakah cara menemukan*embali sinyal (H-y).(a) sinyal (M-Y) diumpankan kepada penguat yang penguatannya ada G =

0,51X. Penguat pun memutar fasanya sinyal ini (1g00).

(b) sinyal (B-Y) diuinpankan kepada penguat dengan penguatan G = 0,lgX. penguat inijuga memutar fasa.

(c) Kalau sinyal2-keluaran dari {a) dan dari (b} dijumlahkan, maka diperolehlah sinyal {H-yl-

Kejadian di atas dapat dengan mudah kita lihat sebagai berikut:Jikalau harga Y dari persamaan lb kita kenakan tepaoa {lvt-y) dan kepada (B-y}, maka

kita dapatkan:

(M-Y) = 0,7.M __ 59.H _ 0,11.8 (3 )

(B-Y) = 0,89.8 -- 0,b9.H -- 0,3.M ( 4 )

Di lalankeluarnya rangkaian-marriks terdapar -0,S1(M-y) -- 0,.1g(B_y).Nilai bagi (M-Y) ini kita substirusikan dalgm persamaan (3) dan (4); maka di jalankeluar ma-triks terdapatlah:

0,51 (0,7M - 0,59H -- 0,118) -- 0,19 {0,898 -- 0,59H _ 0,3M) =,

= 0,41H - 0,3M 0,118

Jikalau 0,41H kita tulis sebagai (H -- 0,bgH), maka sinyal-keluaran matriks adalah:

(H -- 0,5SH) - 0,3M -- 0,118 = H -(0,b9H - 0,3Mr- 0,tlB) =

= H-Y.

Oengan demikian I nyata, bahun sinyal-keluaran dari matriks adalah (H-y).

68. PENGEMUDIAN -MHB (RGB steering)Dapat juga diterapkan apa yang dinamai pengemudion-MHB, Dalam hal ini kepada

katoda2 tabunggambar diumpankan sinyar -M, -H dan -8, sedangkan kisi diberi tegangan+a-ta, dan tidak diberi sinyal, lihat Gb.V-8.

Page 20: TV-WARNA

65

II-YTabunggambar

R-Y

Gb.V-8: Pengemudian-MHB.

Disini yang melakukan pen-dekoda-an bukanlah tabunggambar, melainkan suatu rangkai'

an yang ada di depannya tabunggambar. Tentang cara pengemudisn ini akan kita telaah lebih

lanjut dalant BAB Vl.

V'7. SINYAL NADA'WARNA (Krominansi)

Dalim sistem TV-hitamputih, sinyal-video (informasi-kecerahan) dan sinyal-bunyi dipan-

carkan dalam ialur seperti di Gb.V-9, yaitu: Sinyal-video menempati ialur antara 0 ... 5MHz.

Adapun bunyi dipancarkan tersendiri secara FM dengan menggunakan gelombang-pembawa

5,5 MHz.

Sinyal-video bentuknYa bukan'

sinus. Kalau sinyal-video ini kita u'

raikan (iabarkan) dalam getaran2

sinus, maka ternyata bahwa:

[a) Getaran2 dalam ialur-sam'

ping (sidebond/ tidak ter'

dapat merata di seluruh Paniang-

nya ialur. melainkan getaran2 itu

membentuk kelompok2 (lihat

cb.v-10).

Gb.V-9: Spektrum-video yang ditempati

Pemancar-TV hitam-Putih'

Page 21: TV-WARNA

66

, 15625H2

Gb.V.l0:Spektrumsinyal-videodiGb.v-gterdiridarikelompok2getalan.Jarak antara satu kelompok dengan kelompok yang lain

adalah 15 625 Hz (frekwensi daripada ayunan horisontal)'

(b) Jarak antara kelomp0k'getaran sinus yang satu'dari kelornpok getaran sinus yang lain a-

dalah 15 625 Hz (= frekwensi'rtya garis2 horisontal).

(c) Dalam satu kelompgk, iarak antara getar yang satu d€ftg3ft getar yang lain ada 25 Hz l=

= %-nya frekwensi'raster).

(d) Amplitudo getaran2 jalur-samping adalah makin kecil, kalau letak kelompok'getar ada

makin dekat ke tepi ialur'video.

Dari keladian tersebut (d), maka adalah selayaknya, apabila -dalam transmisi warna-

intormasi-warna kita tumpangkan di bagian yang tinggi daripada jalur-video. Dengan demikian

dalam sinyal-nada-warna {sinyal krominansi) akan terdapatlah sinyal'video yang minimal (lihat

v-l1).lnformasi-warna yang dibawa oleh sinyal-V dan oleh sinyal-U ditaruh di bagian yang ting-

gi daripada jalur-video dengan menggunakan gelombang-pembowa-anakan (subcorrier);Gelombang-pembawa-anakan yang memba'wa informui-warna ini ada setinggi 4 433 61 8,75+1H2.0leh pekerjaan pemodulasian terlangkitlah lalur2-samping. Jalunamping inipun terdiri dari ke-

lompok-kelompok getaran sinus yang disisip-sisipkan di celah2 kelompok2 sinyal-video,.lihatGb.V'll.Sinyal jalur-samping keseluruhan ini boleh kita sebut sinyal nada-warna, sebab jalur2-

samping ini mengandung informasi ya4g berupa nada2-warna- Sinyal nada-warna ini kita nyata-kan dengan F.

t t5625llz,

---jlllr, ,,rllh', ,,,11r,,,. ,,,,,,Frekwensi tinggiz dalam jalrr-iideoFrekwensi rendah2 dalam jalur video

Page 22: TV-WARNA

s7

Sinyal nada-wama (F) Sinyal nada-waraa (F)

L5625IIz I Gelombang-I /,/.EelJrbawatt ygter It tindas I

\ 4,43MHz Sinyal-krf,minansiyang di:sisip2'kan

Gb.V-l 1: Bentuk sinyal-nada-warna kalau ia diuraikan.

lnformasi-warna terselinap di dalam sinyal-video. Karena itu di layargambar TV-hitam-

putih, informasi-warna itu akan juga muncul sebagai sinyal-cerah (sinyal'luminansi). Hal ini ti-

dak kita kehendaki. Guna mengecilkan gangguan yang diterbitkan oleh sinyal nada-warna, ma'

ka dilakukanlah usaha2 berikut:

hl Membatasi lebar-ialur-nya informosi-narno seperti yang dilukiskan di Gb.V-l2.

. Lebar-jalur di atas dan di bawah gelombang-pembawa-warna tidaklah simetrik.

Jalur..samping-atas perlu ditindas sebagian, supaya tidak mengganggu sinyal-bunyi.

o

Gb.V:12: Spektrum-video daripemancar-TV-warna'

pembawa-bunyi

Page 23: TV-WARNA

68

Pembatasan lebar-lalur itu tidak berpengaruh kepada pe-reproduksi-an warna. (Mata kita tidakmengindera cacat-warna yang ditimbulkan).

bl Gelombong-pembawo-warno tidak diponcarkan; karena itu spektrum yqng di-

tempati sinyal-warna berbentuk seperti Gb.V-11.Jarak antara kelompok2 getar-

ran adalah iuga 15625 Hz.

Sinyal-video yang ada di penerima diganggu hanya oleh sinyal nada-warna F (yaitu jalur2-sam-

ping-nya gelo mbang-pembawa-warna).

Dalam penerima-TV-warna -dalam bagian-warna- sinyal-pembawa-warna dimunculkan

kembali. Supaya pemunculan gelombang-pembawa ini tidak salah fasanya, maka selama trer-

langsungnya selasor-belokong (back porch) daripada denyut-sinkroninasi dipancarkanlah si-

nyal-sinkronisasi yang disebut sinyolJedokon (burst signol) setinggi 4,43MH2, lihat Gb.V-13.0leh sinyal-ledakan ini maka osilator yang ada di bagian-warna (dalam penerimal disinkronkan").

kl Gelombang-pembswa-hnrna ditetapkan setinggi 283,75.Xfrek.wensi-garis ++ 25H2. lni guna mencegah terganggunya mata oleh raster yang ada di penerima-

TV-hitam-putih. (Raster hitam-putih ini terganggu oleh sinyal nada-warna. Guna memperkecilgangguan, dipilihlah gelombang-pembawa-warna yang setinggi itu).

Ledakan(burst)

taraf hitamlt:toFt Evet)

taraf putih

F- Denyut sinkronisasi

Gb.V-I3: Sinyal-ledakan (bunt sigrul).Dipancarkan selama berlangsungnya selasar-belakang

(back porch) daripada denyut-sinkronisasi.

*) Apa yang disebut dengan ,,selasar-belakang" (back porch), harap baca buku pelajaran

Elektronika jilid Tehnik Televisi, Bab XVl, Par 85.

r'sudet -'. 4? ldet -+f- 2,26 +rdet

Page 24: TV-WARNA

69

Dari hal2 yang dikemukakan di atas, kita dapat menarik KESIMPULAN:(1) Sinyal-Y mengandung sinyal-nada-warna (sinyal-krominansi).

(2) Sinyal nada-warna mengandung frekwensi-video tinggi2.

(3) Jikalau tak-ada sinyalV dan tak-ada sinyal-U, maka tak-ada pula sinyal nada-warna; jadi

tidak ada gangguan.

(4) Gangguan yang diterbitkan oleh sinyal nada-warna lewat bagian-video adalah yang terbe-

sar, sglama berlangsungnya pe-reproduksi-an warna2 jenuh. Sebab selama peristiwa ini

sinyal nada-warna (dan juga jalur2-sam ping-nya) adalah yang paling kuat (maksimal).

C0NTOH 1: Oiketahui: Oleh pemancar-TV-warna sedang ditelusur suatu bidang abu2.

Ditanyakan: Selama penelusuran tersebut, apakah penerima-TV monokrom

terganggu oleh sinyal nada-warna?

Jawab: Kbrena bidang abu2 tak-berwarna, maka tak-adalah sinyal nada-

warna. Jadi tidak ada jalur2-samping dari gelombang-pembawa 4,43

firlHz, Adapun frekwensi 4,43 MHz sendiri tertindas (tidak dipancar-

kan). Maka layargambar penerima-TV monokrom menampilkan bi'

dang abu2 yang tak-terganggu.

c0NToH 2: Diketahui: Pemancar-TV-warna memancarkan gelombang-pembawa*gambar

dengan frekwensi 62,25 MHz.

Ditanyakan: Berapa tinggikah: (a) Gelom bang-pembawa-bunyi yang terpan-

kan?

(b) Kelompok frekwensi sinyal nada-warna.

Jawab: (a) Gelombang-pembawa-bunyi ada setinggi 62,25 + 5,5 = 67,75MH2.

(b) Sinyal nada-warna dipancarkan sebagai ialur2'samping setinggi

62,25 + 4,43 = 66,68 MH.z.

V.8. PEMODULASIAN KWADBATURSinyal-U dan sinyal-V perlu dim odulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MH2.

Pekerlaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pem ancar itu'sinyal-U dan sinya

V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemo-

dulosi-on kwodratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.

8A. MODULATOR.Uhmodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan dalam Gb.V-l4; ini adalah dasar2-nya

mdulator-U. Kita lihat, bahwa:

Page 25: TV-WARNA

70

(a) Sirkit-keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. 0engan demikian sinyal-keluaran

adalah berupa penjumlahan dari tegangan2 yang ada pada anoda2.(b) Ke-dua2 tabung dikemudkan pada kisi-tindas-nya dengan sinyal 4,43MH2. Sinyal ini

berasal dari osilator kristal.

Tegangan2 sinyal yang ada di kisitindas2 saling berlawanan-fasa. lni berarti, bahwa tega-

ngan-bb 4,43MHz yang ada di anoda2 juga saling berlawanan-fasa.(c) Kalau kedua2 tabung distel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuraman-nya a-

dalah sama, dan tegangan-bb yang ada pada anoda2 luga sama. Karena tegangan2 itu sa-

ling berlawanan-fasa, maka sinyal-keluaran ada 0.(d) Ke-dua2 tabung di-stel sama, kalau dalam trafo-masukan kisi-kemudi tidak ada sinyal

masukan. Dalam hal ini ke-dua2 kisi-kemudi dibumikan.

Jadi: transformator kisi-kemudi tidak m engemudikan kisi-kemudi, apabila sinyal-U ada 0.

KESIMPULAN: Jikalau sinyal-U ada 0, maka modulator-U tidak mengeluarkan si-

ml"#:*Y+

Gb.V-l 4 : Azas2-nya modulator-U.

Page 26: TV-WARNA

.71

kristalSinyalosilator

1r

I

l4berlawanan I sefasa dgrridga dgn si' I sinyal osilatornyal osilator

Gb.V-15::(A) Sinyal dari osilator kristal;(B) Sinyal-U yang dim asukkan ke kisi-kemudr'(C) Sinyal-keluatan yang dihasilkan modulator-U.

Page 27: TV-WARNA

',2

nyal 4,43MH2, lihat Gb.V-15, saat2 antara 0 .... 1.

Perhatikan sekarang Gb.V- 1 5:(e) Antara saat 1...2 sinyal-U adalah positif (Gb.A). lni membikin kisi-kemudi tabungyang bawah berkuranf negatif. Kecuraman tabung ini naik. Amplitudo di anoda naik.Kisi-kemudi tabung yang atas bertambah negatif; ini berakibatkan mengecilnya ampli-tudo tegangan di anoda.

(f) Selisih antara teganganZ di anoda tidak lagi 0. Di sirkit-keluaran muncul tegangan-bbyang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah. Karena itu:

(s) selama saat 1....2 di sirkit-keluaran ada tegangan-bb yang se-foso dengan tegangqnsinyal yang dikeluarkan osilator krisial.

(h) Kalau fasa dari tegangan-bb yang dikeluarkan osilator kita lukiskan sebagai vektor(= anakpanah) yang m elintang ke kanan, (Gb.C), maka fasa daripada tegangan-ke-

luaran pun kita lukiskan sebagai vektor yang melintang ke kanan juga (sebab ,,sefasa").Panjang vektor ini adalah sama dengan amplitudo tegangan sinyal-U.

(i) Antara saat 2....3, tegangan-bb di sirkit-kisi-kemudi (sirkit-m asukan) adalah negatif.Sekarang tabung yang ataslah yang menentukan fasahya tegangan sinyal-keluaran.Kare-na itu:

(i) Antara saat 2...3, maka tegangan-keluaran berlqwonan-faso dengan sinyal yangd i kel ua rka n os i lator kristol" Karena berlawanan-fasa, maka vektor-nya tegangan-bbkita lukiskan ke arah kiri. (Gb.C).

(k) Jadi: pada saat sinyal-u melompat dari positif ke negatif, maka fasanya tegapgan-ke-

luaran melompat ke arah lawannya (bergeser '1800).

(l) Antara saat 3..;.4 tegangan-keluaran sefasa lagi dengan sinyal dari osilator. Namun kare-na sinyal-U ber-amplitudo lebih kecil, amplitudo-nya sinyal-keluaran pun luga lebih ke-cil.

(m) Di sirkit-keluaran tidak terdapot sinyal yang berasal dari osilator (yaitu sinyal-pem-bawa). Dem ikian cara sinyal-pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.

88, PEMBANGKITAN SINYAL.KHOMINANSI {F)(a) sinyal-V dimasukkan ke modulator-l dengan cara yang sama seperti sinyal-U.

(b) Modulator-v juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator krisial.(c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh g00.

Karena mendahului dengan g0o, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arahatas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gb.V- 16.

(d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator-U dan sirkit-keluaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaran akan terdapat ha-sil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang term0dulasi dengan u dan yang termodulasi de-

Page 28: TV-WARNA

:73

ngan V, yaitu sinyal'krominansi.(e) Kuat-sinyaFkrominansi diketemukan dengan ialan menlumlahkan tegangan'sinyal-ke-

luardn dari modulator-V dan dari mcdulator-U. Cara penjumlahan tidak secara aliabar,

melainkan secara vektor.

Itl Fosa don omplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya

sinyal-V dan sinyal-U.

Yg keluar hanyajalur2-sarhping;(Vaitu js5grgn 6adsinyal 4,43MHz ygtermodulasi fasa &amplitudo.nya).

Gb.V-l 6 : Cara membentuk sinyal-krominansi dengan

pemodulasian sinyal-U dan sinyal-V.

tu@r

-Jul

sooF-_

OSILATORKRISTAL

Gb-Y-17: Kedudukan vektor nadawarna ditentukan oleh polaritas U dan V.

Page 29: TV-WARNA

14

Lihat Gb.V-17A: Kalau sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominan-

si ber-fasa antara 00'.... 900 terhadap sinyal dari osilator kristal.

KETERANGAN untuk, melukiskan Gb.V--'1 7A:

Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik

asal (titik-0).(a) Vektor sinyal-U adalah sefosa dengan sinyal dari osilator. Karena itu vektor ini

dilukiskan secara horisonfal (= sefasa) dan arahnya ke kanan (sebab positif)'

Paniang vektor berpadanan dengan amplitudonya sinyal-u, dan dilukiskan dalam

skala, misalkan: lVolt = 1 cm.

(b) Vektor-V berselisih-fasa 900 dari sinyal-U (iuga dari sinyal osilator). Karena itu

vektor-v kita lukiskan siku2 dengan vektor-U. Arah vektor'V ke-aras dari titik-0

sebab arahnYa Positif,Panjang vektor dilukiskan dalam skala yang luga diterapkan pada vektor'u, yai-

tulVolt=1cm'(c) Resultanta dari vektor-U dan vektor-V adalah garis-miring F. Paniang F ini kita

ukur (dalam cm); maka amplitudo F pun ketemu'

(d) Sudut-fasa antara F dan sinyal-pembawa (= sinyal dari osilator) adalah sudut p,

C0NTOH: Diketahui: Amplitudo V = 3 Volt; amplitudo U = 4 Volt'

Ditanyakan: Amplitudo F dan sudut-fasanya'

Jawab: , =lu\ u' =

lV. 4' = sveltt

ts? = 3l+ 9=-36'-

(Sl Kalau sinyal-U negatif. sementara sinyal-V positif (Gb.V-178), maka selisih-fasa anta-

ra sinyal-krominansi F dan gelombang'pembawa berada di antara 900"" 1800'

(h) Dari Gb.A sd D nyata, bahwa sinyal-krominansi F dapat berselisih-fasa dengan seba'

rang sudut terhadap sinyal-pembawa (yaitu sinyal dari osilator).

PERHATIAN: Jikalau sinyal-krominansi (iuga disebut sinyal nadawarna, sinyal'warna)

diuraikan dalam getaran2 sinus, maka akan nyata bahwa terdapat hanya

gelombang2-samping sala. Gelombang'pembawa sendiri tidak terdapat'

C0NTOH: Diketahui: Dalam pemancar sedang ditelusur kuning ienuh.

Kalau sedang menelusur warna ienuh, kamera mengeluarkan 1V.

Ditanyakan: a) Amplitudo dari vektor nadawarna'

b) fasa vektor tersebut.

Page 30: TV-WARNA

75

Jawab: Berlakulah Kuning = fil + 11

Karena kamera merah mengeluarkan 1V; kamera hiia.u mengeluarkan 1V,

kamera biru 0V,

Y = 0,3M + 0,59H + 0,118 (Persamaan la)

= 0,3x1 + 0,59x1 + 0,11x0

= 0,89 Volt.

V = 0,877 (M-Y) = A,877 (1 - 0,89) = 0,1 Volt'

U - 0,a93 (B-Y) = 0,493 t0 - (-0,890)l = 0,44 Volt.

Modulator-V mengeluarkan tegangan-bb yang amplitudonya 0,1V dan fasa 900.

Modulator-U menghasilkan amplitudo 0,44V dengan fasa 1800.

Amplitudo nadawarna kuning ada:p = \/Vz + U2 = !,ab Vo!L

sudut-fasa-nYa = 1670

V-9. LINGKARAN.WARNAKita akan dapat melukiskan lingkarqn-warna dengan ialan memanfaatkan sinyal2 U

dan V untuk semua warna2 yang mung(in ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Beberapa

hasil-hitungan kita kumpulkan dalam Tabel l.

0alam C0NToH hitungan di Par V-78 kita sudah melakukan hitungan untuk kuning.

S0AL: Tentukanlah paniang vektor dan f*anya yang berlaku bagi lembayung.

KETERANGAN: caranya: tentukanlah secara berturut'turut:(1) Tegangan yang diekeluarkan kamera2

(2) Y(3) (M-Y) dan (B-Y)

(4) U dan V

(5)F =

(6) sudut t{ , dari tg P = (M-Y)

(B-Y)

Lingkaran-warna dalam Gb.V.,18 sudah dilukiskan berdasarkanhitungan yang menerapkan

sinyal2 yang tak-dilemahkan, yaitu sinyal2 (M -Y) dan (B-$.Perhati ka n ra h' b a hwa :: { a}

;ffi .: 11 J;[l I lflilll Tl;,,i; T,:Tf il,lil]:l,.;'H:*, l;,o'lembayung, Vektor dengan fasa 1670 menyatakan kuning).

{b) Amplitudo dari vektor nadawarna (= paniang voktor) msnentukan

derajat kejenuhan. Amplitudo yang kian kecil (vektor pendek) me

nyatakan bahwa warna kian kurang jenuh. Kian tinggi amplitudo,

Page 31: TV-WARNA

oooooorsri+rEO\o<f6*Hdddo

o\mba6hn\O+A\O<'oooooo

tralxd

'c=oov?boEx>dtrcAH

&!+Rtso9?i'dlooo

qsisseooogi+iooo

td

d1

b#Q6l

(t)

Qssai.so"+?odoco

6Odv?\1viX--rooo--i"coc

d

a>a

iOO\O\OF*66or-iOOoooooo

d-

sd7J iz

:ooo*i-lo

oo-:*o-$o

6oo-?o

o0

>3-M€t'E=c -qfEi6i.9.a:'!:SJzxtEura6<:E

76

z,UJ

=I,IJJA-

=o-2,E

=s<i=ZFEz<==4-

=-

=fo=

=EJ<<z>cE2<u)=jt<z>Ez,<a=

t!te

F

Page 32: TV-WARNA

77

Gb.V-l 8 : Lingkaran-warna yang menunjukkan letakwarna2 di dalam spektrum.

kian jenuhlah warna yang benangkutan.

Pada suatu saat pemancar memancarkan sssuatu dadawarna dengan amplitudo dan fasa

tsrtontu. Maka tugas penerima adalahmenentukan kedudukon vektor nodawarna tercebut.Untuk keperluan pekeriaan ini tersedialah sinyal-ledakan (burst signol). Fasa sinyal-ledakanini 1800.

Setiap vektor nadawarna yang.masuk selama ditariknya satu garis-tolusur, ditandingkan-.Ht dengnn fasanya sinyal-ledakan. D0ngan cara ini penerima dapat menentukan, nadawama a-

rut -dan dengan derajat-kejenuhan berapakah- yang masuk (diterima) pada sesuatu smt.{lryd.h bahwa: sinyal-ledakan adalah',,pengganti" lelombang-pembawa-warna yang tidak di-Ftafl dari pemancar).

G0t{T0H: Diketahui: Penerima msnerima secara ber-turut2 vektor2 nadawarna.yangfasanya I 190, 760 dan 130 tertinggal dari vektornya sinyal-ledak-an.

bretm: l{adawarna-nadavyarna apakah yang ditangkap penerima?

l* '1800 - llgo = 610 = lembayung

lt0o- 760 =1040 = merah:

rt'- tto = 1670 = kuning.

Page 33: TV-WARNA

78

RIfTIGKASATI

1. Sistem-TV+rama perlu memenuhi peniyaratan komtabilitas , sehingga:

a) Penerima-TV-irvama dapat menampilkan sinyal hitam-putih sebagai gambar

berwa rna/hitam-Pu ti h.

b) Penerima hitam-putih dapat menampilkan sinyal-TV-warna dalam gambar

berwarna/ hiam'Putih' bh sinyar2

2. Sinyal-kecerahan (sinyal-luminansi -dinyatakan sebagai Yl- dibentuk o

warna m€nurut persamaan: Y = "'M + "'H + "'B

3.'Sinyalselisih'anrnaadalahsinyal2: (al ''' ' (b) '' .' (cl '' ''4. Pemancar memancarkan sinyal2 : Y, """' dln """

Adapunsinyal.Vadalahsinyalselisih.warna....yangsudahdilemahkan.Sinyal-U adalah sinyal selisihvama yang sudah dilemahkan'

sinyal2 V dan u di-modulasi-kan pada gelombahg-pembatam yang ber-frekunnsi . . . .

5. Sinyal (H-Y) diiabartan sendiri oleh penerima, keluar dari sinyal-Y, (M-Yl dan (8'Y) da-

lam suatu rangkaian

6. Dalam proses modulasi kwadrat teriadilah ialur2'samping. Jalur2-samping ini merupakan

sinyalaadarvarna F. Sinyal-F ini merupakan sinyal -pembawa bagi informasi-"mrna-

sinyal-F itu meliputi seluruh/ sbagian daripada sinyal-video, yaitu meliputi ba'

gianyangber'frekunnsi tinggi2/rendah'

7. Sinyal-pembawa-cyarna sndiri (yang setinggi 4,43 MHzl dipancarkan/Ak-dipancarkan

8. Dalam penerima, gelombangpembawa tersebut diianikitkan kembali -dengan faa yang.

tapat- dengan menggunakan sinyal-.....-...

g. Kesalahan dalam selisih-fasa antara sinyal-ledakan dan sinyal-nadawarna akan meniangkit-

kan . . . . . galam sistemPAl kesalahan dalam selisih-fasa ini ditiadakan dengan ia-

lan meng-introduksikan suatu kesalahan-fasa ke arah yang sebaliknya'

10. Amplitudonya sinyal nadawarna (sinyal krominansi) ditentukan oleh deraiat keienuhan-

warna. Kian ienuh warna, amplitudo kian tinggi/rendah'

Adapun fasanya sinyal nadavvarna menentukan nuotw-