tutorial.docx

3
Scenario 2 Tito dan Temannya Tito, adalah seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, datang ke pusat pelayanan kesehatan dengan keluhan utama berupa timbulnya vesikel-vesikel kecil di sekujur tubuhnya. Dari anamnesis, ibunya mengatakan bahwa vesikel tersebut muncul 3 hari yang lalu disertai dengan demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Tito mengatakan bahwa beberapa temannya juga mengalami sakit yang sama 2 minggu yang lalu. Disamping itu, imunisasi Tito juga tidak lengkap. Dari pemeriksaan fisik tampak vesikel polimorf dengan erythematose disekujur tubuhnya. Dari pemeriksaan laboratorium, menunjukkan SDP 2700, dan limfosit 60%. Kemudian dokter memberikan pengobatan pendukung dan pengobatan berdasarkan gejala (simptomatik). LO bwt bsok.. 1. adaptif dan natural imunity 2. jlskn sel2 dan organ sis. imun 3. prinsip respon imu humoral dan seluler 4. jlskn imunitas mlawan infeksi virus : Respons imun nonspesifik terhadap infeksi virus Secara jelas terlihat bahwa respons imun yang terjadi adalah timbulnya interferon dan sel natural killler (NK) dan antibodi yang spesifik terhadap virus tersebut. Pengenalan dan pemusnahan sel yang terinfeksi virus sebelum terjadi replikasi sangat bermanfaat bagi pejamu. Permukaan sel yang terinfeksi virus mengalami modifikasi, terutama dalam struktur karbohidrat, menyebabkan sel menjadi target sel NK. Beberapa mekanisme utama respons nonspesifik terhadap virus, yaitu : 1. Infeksi virus secara langsung yang akan merangsang produksi IFN oleh sel-sel terinfeksi; IFN berfungsi menghambat replikasi virus 2. Sel NK mampu membunuh virus yang berada di dalam sel, walaupun virus menghambat presentasi antigen dan ekspresi MHC klas I. IFN tipe I akan meningkatkan kemampuan sel NK untuk memusnahkan virus yang berada di dalam sel. Selain itu, aktivasi komplemen dan fagositosis akan menghilangkan virus yang datang dari ekstraseluler dan sirkulasi. Respons imun spesifik terhadap infeksi virus Mekanisme respons imun spesifik ada dua jenis yaitu respons imunitas humoral dan selular. Respons imun spesifik ini mempunyai peran penting yaitu : 1. Menetralkan antigen virus dengan berbagai cara antara lain menghambat perlekatan virus pada reseptor yang terdapat pada permukaan sel sehingga virus tidak dapat menembus membran sel, dan dengan cara mengaktifkan komplemen yang menyebabkan agregasi virus sehingga mudah difagositosis 2. Melawan virus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis. 5. agen infeksi dan epidemiologi virus : Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: Bakteri Bakterimerupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteridapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidupdidalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan,cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya. VirusVirus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid), karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi. Fungi Fungi terdiri dari ragi dan jamur Parasit Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan arthropoda.

Transcript of tutorial.docx

Scenario 2Tito dan Temannya

Tito, adalah seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, datang ke pusat pelayanan kesehatan dengan keluhan utama berupa timbulnya vesikel-vesikel kecil di sekujur tubuhnya. Dari anamnesis, ibunya mengatakan bahwa vesikel tersebut muncul 3 hari yang lalu disertai dengan demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Tito mengatakan bahwa beberapa temannya juga mengalami sakit yang sama 2 minggu yang lalu. Disamping itu, imunisasi Tito juga tidak lengkap.Dari pemeriksaan fisik tampak vesikel polimorf dengan erythematose disekujur tubuhnya. Dari pemeriksaan laboratorium, menunjukkan SDP 2700, dan limfosit 60%. Kemudian dokter memberikan pengobatan pendukung dan pengobatan berdasarkan gejala (simptomatik).

LO bwt bsok..1. adaptif dan natural imunity2. jlskn sel2 dan organ sis. imun3. prinsip respon imu humoral dan seluler4. jlskn imunitas mlawan infeksi virus : Respons imun nonspesifik terhadap infeksi virusSecara jelas terlihat bahwa respons imun yang terjadi adalah timbulnya interferon dan sel natural killler (NK) dan antibodi yang spesifik terhadap virus tersebut. Pengenalan dan pemusnahan sel yang terinfeksi virus sebelum terjadi replikasi sangat bermanfaat bagi pejamu. Permukaan sel yang terinfeksi virus mengalami modifikasi, terutama dalam struktur karbohidrat, menyebabkan sel menjadi target sel NK.Beberapamekanisme utama respons nonspesifik terhadap virus, yaitu :1. Infeksi virus secara langsung yang akan merangsang produksi IFN oleh sel-sel terinfeksi; IFN berfungsi menghambat replikasi virus2. Sel NK mampu membunuh virus yang berada di dalam sel, walaupun virus menghambat presentasi antigen dan ekspresi MHC klas I. IFN tipe I akan meningkatkan kemampuan sel NK untuk memusnahkan virus yang berada di dalam sel. Selain itu, aktivasi komplemen dan fagositosis akan menghilangkan virus yang datang dari ekstraseluler dan sirkulasi.Respons imun spesifik terhadap infeksi virusMekanisme respons imun spesifik ada dua jenis yaitu respons imunitas humoral dan selular. Respons imun spesifik ini mempunyai peran penting yaitu :1. Menetralkan antigen virus dengan berbagai cara antara lain menghambat perlekatan virus pada reseptor yang terdapat pada permukaan sel sehingga virus tidak dapat menembus membran sel, dan dengan cara mengaktifkan komplemen yang menyebabkan agregasi virus sehingga mudah difagositosis2. Melawan virus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis.5. agen infeksi dan epidemiologi virus :Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: Bakteri Bakterimerupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteridapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidupdidalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan,cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya. VirusVirus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid), karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi. Fungi Fungi terdiri dari ragi dan jamur Parasit Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah protozoa, cacing dan arthropoda.

6. patogenesis virus :Patogenesis virus merupakan suatu tahap akhir terjadinya penyakit setelah infeksi virus. Patogenesis virus ini berakibat timbulnya suatu penyakit klinis atau subklinis (tidak bergejala) yang merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor dengan virus dan inang.Tahapan dalam patogenesis masuknya virus ke dalam tubuh inang pembawa sering terjadi melalui selaput lendir saluran napas dan dapat pula terjadi melalui selaput lendir pencernaan atau saluran kemih, namun terkadang dapat pula akibat suntikan langsung virus ke dalam aliran darah melalui suntikan atau gigitan serangga.Penyakit akibat petogenesis virus dapat berupa infeksi subklinik (bergejala) dan klinis:a. Penyakit patogenesis bergejalaDisebut juga infeksi subklinik karena tidak tampak adanya gejala klinik. Sebagai besar infeksi virus hanya mengakibatkan infeksi subklinik dan dapat merangsang kekebalan humoral maupun seluler.b. Penyakit virus klinisJenis penyakit patogenesis ini sering tergantung dari banyaknya virus yang masuk dan tidak selalu terjadi pada tiap infeksi sehingga bukan merupakan indeks infeksi virus yang tepat. Jenis penyakit ini jauh lebih jarang daripada infeksi subklinik dan penyakit golongan ini berkaitan dengan organ sasaran tertentu untuk suatu virus tertentu.

Jenis-jenis infeksipada tahapan patogenesis dibagi dalam tahap-tahap:a. Infeksi tidak nyata Infeksi jenis ini memiliki ciri dan sifat sebagai berikut: Terjadi bila jumlah sel yang terinfeksi tidak cukup banyak untuk dapat menimbulkan gejala klinik. Disebut pula penyakit subklinik. Dapat merangsang pembuatan antibodi yang cukup banyak sehingga tubuh menjadi kebal terhadap infeksi serupa berikutnya. Sering terjadi jika jumlahnya virus yang masuk hanya sedikit atu virus tidak dapat mencapai organ sasaran.b. Infeksi akut Terjadi jika gejala klinik penyakit hanya tampak dalam waktu yang pendek setelah masa inkubasi. Sembuh jika virus dapat dienyahkan dari dalam tubuh. Dibagi menjadi infeksi lokal atau menyebar, tergantung apakah virus langsung berada pada organ sasaran atau harus berjala dari tempat infeksi ke tempat organ sasaran. Dapat berkembang menjadi infeksi menetap atau laten.c. Infeksi menetap Virus infektif terus berada di dalam tubuh untuk jangka waktu lama. Mungkin ada gejala klinik atau tanpa gejala. Dapat berkembang menjadi pembawa virus atau karier.d. Infeksi laten Virus penginfeksi tetap berada di dalam tubuh dalam bentuk noninfektif tetapi secara periodik dapat diaktifkan kembali menjadi virus infektif yang menimbulkan penyakit klinis. Disebut juga penyakit kambuhan.e. Infeksi lambat Masa inkubasi sangat lama. Selama masa inkubasi tidak tampak gejala klinis dan tidak terbentuk virus infektif. Sering berupa penyakit virus pada susunan saraf pusat yang bersifat kronis, progresif dan faal (misal penyakit Kuru).Pola penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi patogenesis ini dapat berupa efek lokal dan menyebar :a. Infeksi virus penyakit dalam efek setempat Terjadi bila perkembangan virus dan kerusakan sel bersifat lokal pada tempat virus masuk dalam tubuh. Masa inkubasi pendek. Mungkin menunjukan gejala sistemik (demam) Tidak terjadi viremia (virion di dalam darah) Terjadi pada saluran nafas (influenza,batuk,pilek), saluran pencernaan (picornavirus dan rotavirus), saluran urogenital (kutil kelamin) dan mata (Adenovirus) Hanya merangsang respons imun yang lebih lemah dari pada infeksi yang menyebarb. Infeksi menyebar Virus menyebar dari tempat masuknya ke dalam tubuh menuju organ sasaran Masa inkubasi moderat (beberapa minggu) Gejala klinik utama diakibatkan oleh infeksi pada satu organ sasaran,meskipun terjadi pada organ lain

7. manajemen penanganan penyakit virus-8. prinsip diagnosis penyakit virus :DIAGNOSA Pada infeksi virus, jumlah sel darah putih meningkat, tetapi tidak ditemukan bakteri.