Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

32
Laboratorium Ukur Tanah BAB VI PENGGAMBARAN KONTUR DENGAN PROGRAM SURFER 6.1 Maksud Dan Tujuan 1. Mengetahui data yang diperlukan pada pembuatan peta kontur metode surfer. 2. Mengetahui cara pengoperasian program surfer. 3. Mengetahui beberapa tampilan hasil dari surfer. 6.2 Teori dasar Kontur Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour- line). Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal. Kelompok XIX VI - 1

description

free untuk kalian yang mau berbagi, karena ilmu bukan untuk disimpan tapi di kembangkan.

Transcript of Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Page 1: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

BAB VI

PENGGAMBARAN KONTUR DENGAN PROGRAM SURFER

6.1Maksud Dan Tujuan

1. Mengetahui data yang diperlukan pada pembuatan peta kontur metode

surfer.

2. Mengetahui cara pengoperasian program surfer.

3. Mengetahui beberapa tampilan hasil dari surfer.

6.2Teori dasar

KonturSalah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi

tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan

variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan

garis kontur (contour-line).

Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan

ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi

dan garis lengkung horisontal.

Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik

yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.

Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis

perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar

peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis

kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.

Kelompok XIX VI - 1

Page 2: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Gambar 4.1.: Pembentukan Garis Kontur dengan membuat proyeksi tegak

garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi

Dengan memahami bentuk-bentuk tampilan garis kontur pada peta,

maka dapat diketahui bentuk ketinggian permukaan tanah, yang selanjutnya

dengan bantuan pengetahuan lainnya bisa diinterpretasikan pula informasi

tentang bumi lainnya.

Interval Kontur dan Indeks Kontur

Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang

berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang

berdekatan.

Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding

terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak

informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.

Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan

setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.

Kelompok XIX VI - 2

Page 3: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi

adalah:

i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter, atau

i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2 meter.

Contoh:

Peta dibuat pada skala 1 : 5 000, sehingga 20 cm = 1 km,

maka i = 25 / 20 = 1.5 meter.

Peta dibuat skala S = 1 : 5 000 dan a = 45° ,

maka i = 6.0 meter.

Berikut contoh interval kontur yang umum digunakan sesuai bentuk

permukaan tanah dan skala peta yang digunakan.

Tabel 4.1: Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan

Skala Bentuk muka tanah Interval Kontur

1 : 1 000

dan

lebih besar

Datar

Bergelombang

Berbukit

0.2 - 0.5 m

0.5 - 1.0 m

1.0 - 2.0 m

1 : 1 000

s / d

1 : 10 000

Datar

Bergelombang

Berbukit

0.5 - 1.5 m

1.0 - 2.0 m

2.0 - 3.0 m

1 : 10 000

dan

lebih kecil

Datar

Bergelombang

Berbukit

Bergunung

1.0 - 3.0 m

2.0 - 5.0 m

5.0 - 10.0 m

0.0 - 50.0 m

Kelompok XIX VI - 3

Page 4: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Sifat Garis Kontur

a.Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling

berpotongan.

b. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang

landai lebih jarang.

c.Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.

d. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang

menghadap ke bagian yang lebih rendah.

Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang

menghadap ke bagian yang lebih tinggi.

e.Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90°

dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U

menghadap ke bagian yang lebih tinggi.

f. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang

menutup-melingkar.

g. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.

h. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat

dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur.

Gambar 4.2: Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah

landai

Kelompok XIX VI - 4

Page 5: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Gambar 4.4: Garis kontur pada curah dan punggung bukit.

Gambar 4.5: Garis kontur pada bukit dan cekungan.

Kemiringan Tanah dan Kontur Gradient

Kemiringan tanah a adalah sudut miring antara dua titik = tan-1(D

hAB/sAB). Sedangkan kontur gradient b adalah sudut antara permukaan

tanah dan bidang mendatar.

Titik-titik yang menggambarkan kontur gradient harus dipilih dalam

pengukuran titik detil sehingga dapat dibuat interpolasi linier dalam

penggambaran garis kontur di daerah pengukuran.

Kelompok XIX VI - 5

Page 6: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Gambar 4.6: Kemiringan tanah dan kontur gradient

Kegunaan Garis Kontur

Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur

juga dapat digunakan untuk:

a.Menentukan potongan memanjang ( profile, longitudinal sections ) antara

dua tempat.

b. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.

c.Menentukan route / trace dengan kelandaian tertentu.

d. Menentukan kemungkinan dua titik di langan sama tinggi dan saling

terlihat.

Gambar 4.7: Potongan memanjang dari potongan garis kontur.

Kelompok XIX VI - 6

Page 7: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Gambar 4.8: Bentuk, luas dan volume daerah genangan berdasarkan garis kontur.

Gambar 4.9: Rute dengan kelandaian tertentu.

Gambar 4.10: Titik dengan ketinggian sama berdasarkan garis kontur.

Penentuan dan Pengukuran Titik Detil Untuk Pembuatan Garis Kontur

Semakin rapat titik detil yang diamati, maka semakin teliti informasi

yang tersajikan dalam peta.

Dalam batas ketelitian teknis tertentu, kerapatan titik detil ditentukan

oleh skala peta dan ketelitian (interval) kontur yang diinginkan.

Kelompok XIX VI - 7

Page 8: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Pengukuran titik-titik detil untuk penarikan garis kontur suatu peta dapat

dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Pengukuran tidak langsung

Titik-titik detil yang tidak harus sama tinggi, dipilih mengikuti pola

tertentu, yaitu: pola kotak-kotak (spot level), pola profil (grid) dan pola

radial. Titik-titik detil ini, posisi horizontal dan tingginya bisa diukur dengan

cara tachymetri - pada semua medan, sipat datar memanjang ataupun sipat

datar profil - pada daerah yang relatif datar.

Pola radial digunakan untuk pemetaan topografi pada daerah yang luas

dan permukaan tanahnya tidak beraturan.

Gambar 4.11: Pengukuran kontur pola spot level dan pola grid.

Gambar 4.12 Pengukuran kontur pola radial.

Pengukuran langsung

Titik-titik detil ditelusuri sehingga dapat ditentukan posisinya dalam

peta dan diukur pada ketinggian tertentu - ketinggian garis kontur. Cara

Kelompok XIX VI - 8

Page 9: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

pengukurannya bisa menggunakan cara tachymetri atau cara sipat datar

memanjang dan diikuti dengan pengukuran polygon.

Gambar 4.13 Pengukuran kontur cara langsung.

Penggambaran Kontur Dengan Program Surfer 8

Program surfer 8 memiliki dua buah tampilan standar, yaitu window

workseet, ruang untuk meletakkan data-data tabular yang berisi informasi

geografis (X, Y, dan Z), kemudian window diplot dan diinterpolasi.

Workseet pada tampilan surfer 8 dapat pula digantikan dengan

menggunakan Sel Excel. Sel Excel dapat digunakan sebagai workseet data

input sesuai dengan yang telah diperoleh dari pengolahan perhitungan

sebelumnya.

Data tabular dimaksud adalah X untuk posisi koordinat X dari suatu

titik pengukuran yang telah dihitung sebelumnya, Y untuk posisi koordinat

Y dari suatu titik pengukuran, dan Z untuk data elevasi ketinggian titik yang

dimaksud.

Data tersebut akan diplot pada program hingga membentuk peta kontur

yang dapat didefinisikan dengan beberapa tampilan.

Kelompok XIX VI - 9

Page 10: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

6.3Langkah Kerja

Langkah – langkah kerja yang ditempuh selama pelaksanaan

pembuatan peta kontur dengan surfer :

Langkah-langkah kerja yang ditempuh selama pelaksanaan pembuatan peta

kontur dengan surfer :

Langkah-langkah pembuatan titik-titik stasiun dan pelabelan berdasarkan

parameter-parameter dan kelas :

1. Setelah memasukkan data ke dalam worksheet, klik kembali menu new

dan pilihlah plot document, klik Ok.

Kelompok XIX VI - 10

Page 11: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

2.

Memilih map pada main menu, pada baris post map pilihlah new post map.

Kelompok XIX VI - 11

Page 12: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

3. Muncul dialog yang memberikan pilihan untuk memasukkan data

koordinat x dan koordinat y, bentuk simbol serta columb yang ingin

dimasukkan.

4. Klik apply untuk menampilkan hasil pengoplotan tanpa menghilangkan

menu dialog di atas.

Kelompok XIX VI - 12

Page 13: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

5. Setelah yakin dengan tampilan hasil pengeplotan, maka klik Ok.

Kelompok XIX VI - 13

Page 14: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Langkah-langkah pembuatan kontur :

1. Memilih grid pada main menu, pada barisan pilihan grid pilihlah data.

2. Masukkan file data kontur yang akan dibuat.

Kelompok XIX VI - 14

Page 15: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

3. Klik open, maka akan muncul tampilan dialog scattered data

interpolation, yaitu menu yang memberikan pilihan metode interpolasi

yang ingin digunakan.

4. Pada tab data, harus dimasukkan columb koordinat X, Y, dan Z yang

berisi data yang akan diinterpolasi, kemudian memilih metode grid

yaitu kurva minimum.

Kelompok XIX VI - 15

Page 16: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

5. Setelah yakin tak ada kesalahan, klik ok.

Pada tahapan selanjutnya pilih map pada main menu, pada baris

pilihan map pilihlah contour map kemudian pilihlah new contour

map

Akan tampil dialog yang mewajibkan memasukkan file yang

berformat grid, kemudian klik open.

Kelompok XIX VI - 16

Page 17: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Pada menu dialog contour map properties, terlihat dua pilihan tab

yang memberi kesempatan untuk sentuhan akhir yang akan dibuat.

Kelompok XIX VI - 17

Page 18: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Kelompok XIX VI - 18

Page 19: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Setelah puas dengan tampilan peta kontur klik ok.

Kelompok XIX VI - 19

Page 20: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Langkah-langkah pembuatan kontur tiga dimensi :

1. Langkah awla pembuatan tampilan tiga dimensi sama dengan langkah

awal pembuatan peta kontur (langkah 1 s/d 5)

2. Pilih map pada main menu pada baris pilihan map pilihlah wirefram.

3. Kemudian akan ditampilkan menu dialog yang mewajibkan

memasukkan file yng berformat grid.

4. Klik open.

Kelompok XIX VI - 20

Page 21: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Kelompok XIX VI - 21

Page 22: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

5. Pada menu dialog wireframe properties ditampilkan tiga pilihan tab,

yaitu options, Z level, dan color zone, dimana ketiga pilhan tab

tersebut memberikan kesempatan untuk menampilkan layout tiga

dimensi yang semaksimal mungkin.

6. Klik apply untuk menampilkan layout sementara.

Kelompok XIX VI - 22

Page 23: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

7. Setelah yakin dengan layout yang diinginkan, klik Ok.

Kelompok XIX VI - 23

Page 24: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

Kelompok XIX VI - 24

Page 25: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

x y z Keterangan-19,320 5,531 12,427 a0-19,575 9,820 12,437 b0-15,028 17,366 12,562 c0-6,329 -8,053 12,402 10

-11,575 -10,666 12,477 20-17,054 -11,563 12,537 308,563 29,931 11,715 a114,710 29,241 11,695 b117,218 26,996 11,780 c119,775 8,039 11,500 1117,292 4,238 11,775 2114,897 1,884 11,900 3135,776 24,536 11,293 a238,806 27,627 11,503 b243,155 29,243 11,833 c231,501 5,271 12,068 1226,866 6,792 11,938 2229,826 11,191 11,713 3237,729 -13,713 12,446 a335,559 -18,091 12,361 b330,874 -19,785 12,261 c315,817 -19,746 12,581 1317,846 -14,613 12,471 2319,367 -9,390 12,541 3321,552 -44,891 13,139 a419,658 -50,685 13,189 b415,280 -50,764 13,094 c4-1,057 -27,341 12,864 143,104 -23,828 12,829 247,452 -21,105 12,789 34

-10,184 -49,694 13,301 a5-15,018 -49,379 13,231 b5-19,697 -52,764 13,191 c5-17,494 -28,528 13,396 15-13,051 -31,800 12,951 25-11,497 -34,669 12,841 35-35,476 -28,520 12,784 a6-42,015 -28,488 12,669 b6-44,536 -26,251 12,879 c6-23,926 -12,140 12,514 16-20,977 -16,394 12,549 26-20,412 -21,140 12,729 36-16,200 0,407 12,547 Po10,000 15,000 12,000 P139,915 17,689 11,673 P230,276 -10,805 12,236 P313,659 -35,852 12,719 P4-15,795 -41,416 13,031 P5-37,408 -20,757 12,904 P6

6.4 Tabel Perhitungan X, Y, Z Polygon Tertutup

Kelompok XIX VI - 25

Page 26: Tutorial Surfer oleh Chairul Syam (kumanz)

Laboratorium Ukur Tanah

6.4Lampiran

Peta Kontur 2D

Peta Kontur 3D

Kelompok XIX VI - 26