Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

42
Pembimbing : dr Ratna Relawati Sp.F, Msi Med

Transcript of Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Page 1: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Pembimbing : dr Ratna Relawati Sp.F, Msi Med

Page 2: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

KasusSeorang dokter di pedalaman, diminta datang

ke TKP karena ditemukan jenazah seorang laki laki umur 20 tahun dalam keadaan tergantung di pohon dikebun belakang rumah tersebut. Dari pemeriksaan kaki korban dalam posisi tertekuk menyentuh tanah, lidah terjulur. Celana basah, lebam mayat belum ada, muka sembab kebiruan, bibir kebiruan.

Page 3: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Permasalahan Apakah termasuk pembunuhan atau bunuh

diri?Kapankah perkiraan waktu kematian?Mengapa celananya basah, serta muka dan

muka bibir biru?Bera luka jeratan pada gantung diri dan

dijerat orang?Apakah penyebab kematian?Apakah peran dokter dalam kasus ini?Apakah aspek medikolegal pada kasus ini?

Page 4: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 5: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

AsfiksiaSuatu keadaan yang ditandai dengan

terjadinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbon dioksida (hiperkapnia).

UNTAR

Page 6: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

AsfiksiaEtiologi :

1. Penyebab alamiah2. Trauma mekanik3. Keracunan

UNTAR

Page 7: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Asfiksia MekanikPenutupan lubang saluran pernapasan bagian atas :

Pembekapan (smothering) Penyumbatan (gagging dan choking)

Penekanan dinding saluran pernapasan : Penjeratan (strangulation) Pencekikan (manual strangulation, throttling) Gantung (hanging)

Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia traumatik)

Saluran pernapasan terisi air (tenggelam, drowning)

UNTAR

Page 8: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Asfiksia Mekanik1. Fase dispnea2. Fase konvulsi3. Fase apnea4. Fase akhir

UNTAR

Page 9: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

1. Fase dispnea Penurunan kadar oksigen sel darah merah

dan penimbunan CO2 dalam plasma akan merangsang pusat pernapasan di medulla oblongata, sehingga amplitudo dan frekuensi pernapasan akan meningkat, nadi cepat, tekanan darah meninggi dan mulai tampak tanda sianosis terutama pada muka dan tangan.

Asfiksia Mekanik

UNTAR

Page 10: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

2. Fase konvulsi Akibat kadar CO2 yang naik maka akan

timbul rangsangan terhadap SSP, sehingga terjadi kejang, yang mula-mula kejang klonik , lalu kejang tonik dan akhirnya timbul spasme opistotonik.

Asfiksia Mekanik

UNTAR

Page 11: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

3. Fase apnea Depresi pusat pernapasan menjadi lebih

hebat, pernapasan melemah dan dapat berhenti. Kesadaran menurun dan akibat relaksasi sfingter dapat terjadi pengeluaran cairan sperma, urin dan tinja.

Asfiksia Mekanik

UNTAR

Page 12: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

4. Fase akhir Terjadi paralisis pusat pernapasan yang

lengkap. Pernapasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot pernapasan kecil pada leher. Jantung masih berdenyut beberapa saat setelah pernapasan berhenti.

Asfiksia Mekanik

UNTAR

Page 13: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Gantung (Hanging)Definisi :

Peristiwa dimana seluruh atau sebagian dari tubuh seseorang ditahan lehernya oleh sesuatu benda yang permukaan relatif , sehingga bagian tersebut mendapatkan tekanan.

Page 14: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Dari definisi tersebut:Dapat disimpulkan bahwa peristwa

gantung tidak harus seluruh tubuh berada di atas lantai, sebab dengan tekanan berkekuatan 10 pon pada leher sudah cukup untu menghentikan aliran darah.

Tindakan gantung diri dapat dilakukan dengan sebagian tubuh tetap berada di lantai

Page 15: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Gantung (Hanging)Jenis penggantungan, menurut letak tubuh ke

lantai :1. Total

Dimana seluruh tubuh tergantung.

2. Parsial Tidak seluruh bagian tubuh tergantung.

Posisi duduk Bertumpu pada kedua lutut Posisi terlungkup

Page 16: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Jenis penggantungan, menurut letak jeratan :1. Typical hanging

Terjadi bila titik gantung terletak diatas darah oksiput dan tekanan pada arteri karotis paling besar.

2. Atypical hanging Bila titik penggantungan terdapat di samping ,

sehingga leher dalam posisi sangat miring (fleksi lateral) yang akan mengakibatkan hambatan pada arteri karotis dan arteri vertebralis.

Gantung (Hanging)

Page 17: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Cara Kematian :Bunuh diri ( Penggantungan Antemortem ) Pembunuhan ( Penggantungan

Postmoterm ) Kecelakaan ( Penggantungan postmortem )

Ex : bermain dengan tali lasso, tali parasut pada terjun paying, pengunaan tali untuk mendapatkan kepuasaan sex.

Gantung (Hanging)

Page 18: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 19: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 20: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 21: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Pemeriksaan Luar1. Bekas jeratan (ligature mark)

Berbentuk oblik tidak bersambung Terletak dibagian atas leher Berwarna kecoklatan Kering seperti kertas perkamen, disertai luka

lecet dan vesikel kecil

2. Cyanosis3. Lebam mayat

UNTAR

Page 22: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 23: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 24: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Pemeriksaan Dalam1. Jaringan otot dibawah jeratan di dapati

hematom2. Tardie spot3. Patah tulang lidah4. Robekan tunica intima pada arteri

carotis interna

UNTAR

Page 25: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 26: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt
Page 27: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Penggantungan

Antermortem

Penggantungan

Postmortem

Alat jerat :

Simpul

Jumlah lilitan

Arah

Jarak titik tumpul – simpul

Simpul hidup, biasanya hanya

satu simpul yang terletak

dibagian samping leher .

Satu atau lebih

Serong keatas

Jauh

Biasanya simpul mati, lebih

dari satu pada bagian depan

leher.

Hanya satu

Mendatar

Dekat

Korban :

Jejas jerat

Luka perlawanan

Luka luka lain

Jarak dari lantai

Meninggi kearah simpul,

terletak pada bagian atas

leher

-

Biasanya tidak ada, mungkin

terdapat luka percobaan lain

Dekat, dapat tidak tergantung

Berjalan mendatar, terletak

dibagian tengah leher .

+

Ada, sering didaerah leher

Jauh

Page 28: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Penggantungan

Antermortem

Penggantungan

Postmortem

TKP :

Lokasi

Kondisi

Pakaian

Tersembunyi

Teratur

Rapih an baik

Bervariasi

Tidak teratur

Tak teratur, robek

Alat Berasal dari yang ada di

TKP

Dari si pembunuh

Page 29: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Peran Dokter Sebagai AhliTingkat penyelidikanTingkat penyidikanTingkat peradilan

UNTAR

Page 30: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Tingkat PenyelidikanPemeriksaan jenazah di

TKP/RSmenemukan fakta medik untuk menentukan tindak pidana atau bukan

Pemeriksaan terbaik di TKP:Dapat memastikan korban sudah mati atau

belumDapat menentukan cara kematianDapat membantu

mencari,mengumpulkan,menyelamatkan barang bukti

UNTAR

Page 31: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Tingkat PenyidikanMemberi keterangan:

Objek yang diajukan untuk diperiksaMasalah yang bersifat hipotetik

UNTAR

Page 32: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Objek Tersangka

Kelainan jiwa,umur,impotensi (kasus seksual),kehamilan (pembunuhan anak sendiri)

KorbanMati: identitas,proses tindak pidanaHidup: luka,benda penyebab,cara,pengaruh

lukaBayi: viabel/tidak,hidup/mati,sebab,umur

diluar kandunganSeksual: tanda persetubuhan,kekerasan U

NTAR

Page 33: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Objek Lain-lain

Cairan tubuh (sperma,darah)Jaringan tubuhGigiBekas tumpahan

UNTAR

Page 34: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Tingkat PeradilanUntuk mendapatkan atau

menguji alat bukti agar hakim memperoleh keyakinan sebagai persyaratan menentukan vonis

UNTAR

Page 35: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

ASPEK MEDIKOLEGAL Prosedur mediko-legal atau prosedur

penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk

kepentingan hukum

Page 36: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Ruang lingkup medikolegala. Pengadaan visum et repertum b. Tentang pemerikasaan kedokteran terhadap

tersangka c. Pemberi keterangan ahli pada masa sebelum

persidangan dan pemberian keterangan ahli di dalam persidangan,

d. Kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran

e. Tentang penerbitan Surat Keterangan dan Surat Keterangan Medik

f. Tentang kompotensi pasien untuk menghadapi pemeriksaan penyidik

Page 37: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Lanjutan …

Pemerintah Repulbik Indonesia menngeluarkan UU No.3 Tahun 1958berlaku UU No. 1 Tahun 1945 untuk seluruh Indonesiamaka suatu perbuatan yang tidak dapat di pidana, kecuali berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada, sesuai ketentuan Pasal 1 KUHP

Page 38: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Bab XIX Kejahatan Terhadap Nyawa     Pasal 338,

Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Page 39: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Pasal 340Barang siapa dengan sengaja dan dengan

rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Page 40: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Pasal 345Barang siapa sengaja mendorong orang

lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.

Page 41: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

Laki-laki20 thn

Laki-laki20 thn Gantung diriGantung diri

Kebun belakang

rumah

Kebun belakang

rumah

Pembunuhan?Pembunuhan?

Bunuh diriBunuh diri

Cara kematian

TIDAK WAJAR

Cara kematian

TIDAK WAJAR

SEBAB KEMATIAN

SEBAB KEMATIAN-lidah terjulur

-celana basah-Muka sembab

kebiruan-- bibir

kebiruan

-lidah terjulur-celana basah-Muka sembab

kebiruan-- bibir

kebiruan

Mekanisme

ASFIKSIA

Mekanisme

ASFIKSIA

Lebam mayat tidk ditemuaknLebam mayat

tidk ditemuaknKematian < 1

jam

-pemeriksaan TKP

-Posisi dan arah jeratan, jenis

simpul-- pemeriksaan

korban

-pemeriksaan TKP

-Posisi dan arah jeratan, jenis

simpul-- pemeriksaan

korban

UNTAR

Page 42: Tutorial RS BHAYANGKARA revisi 2.ppt

This world is cruel

Beautiful cruel worldBeautiful cruel world

42