Tutorial Praktikum Modul 7.docx

31
Studi Kasus Sebuah perusahaan produsen pensil warna bernama PT. Rainbow Indonesia yang berlokasi di Soekarno Hatta, memproduksi 1000 packs pensil warna setiap harinya. PT. Rainbow adalah perusahaan yang sedang berusaha meningkatkan penjualannya, oleh karena itu setiap pekerjanya dituntut untuk memenuhi lebih dari target produksi. Ketika proses pengepakan berlangsung, operator tidak meletakkan pensil-pensil warna tersebut di wadah yang berbeda sehingga operator mengalami kesulitan saat mengelompokan pensil warna dan memasukkannya ke dalam kotak. Dalam satu kotak terdiri atas 8 pensil warna, yaitu merah, kuning, hijau, biru, oranye, ungu, hitam dan putih. Namun, terdapat masalah yang timbul karena peletakkan pensil yang menyatu, yaitu kelelahan pada mata, leher dan punggung bagian belakang karena harus memilah pensil dalam waktu yang lama. Dari permasalahan tersebut, praktikan diminta untuk merancang sebuah pokayoke dan meja dengan menggunakan data antropometri orang Indonesia yang disesuaikan dengan persentil yang tepat dengan ukuran komponen pokayoke dan meja. Pokayoke yang dibuat terdiri atas satu benda. Target dalam perancangan pokayoke dan meja adalah mampu

Transcript of Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Page 1: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Studi Kasus

Sebuah perusahaan produsen pensil warna bernama PT. Rainbow Indonesia yang

berlokasi di Soekarno Hatta, memproduksi 1000 packs pensil warna setiap harinya.

PT. Rainbow adalah perusahaan yang sedang berusaha meningkatkan penjualannya,

oleh karena itu setiap pekerjanya dituntut untuk memenuhi lebih dari target produksi.

Ketika proses pengepakan berlangsung, operator tidak meletakkan pensil-pensil

warna tersebut di wadah yang berbeda sehingga operator mengalami kesulitan saat

mengelompokan pensil warna dan memasukkannya ke dalam kotak. Dalam satu

kotak terdiri atas 8 pensil warna, yaitu merah, kuning, hijau, biru, oranye, ungu, hitam

dan putih. Namun, terdapat masalah yang timbul karena peletakkan pensil yang

menyatu, yaitu kelelahan pada mata, leher dan punggung bagian belakang karena

harus memilah pensil dalam waktu yang lama.

Dari permasalahan tersebut, praktikan diminta untuk merancang sebuah pokayoke

dan meja dengan menggunakan data antropometri orang Indonesia yang disesuaikan

dengan persentil yang tepat dengan ukuran komponen pokayoke dan meja. Pokayoke

yang dibuat terdiri atas satu benda. Target dalam perancangan pokayoke dan meja

adalah mampu mengatasi masalah yang dikeluhkan oleh operator sehingga operator

dapat bekerja dengan baik dan nyaman.

Note:

1. Ukuran pokayoke dan meja harus sesuai dengan data antropometri dan pemilihan

data persentil untuk setiap ukuran komponen pokayoke dan meja.

2. Pokayoke harus cukup untuk menyimpan semua komponen untuk menyelesaikan

pengepakan.

3. Pokayoke hanya terdiri dari satu benda.

Data Persentil

1. Panjang pokayoke = 43.70 cm

Data antropometri: lebar bahu

Page 2: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Persentil: 50%

2. Lebar pokayoke = 18.99 cm * 2 = 37.98 cm

Data antropometri: panjang telapak tangan

Persentil: 50%

3. Panjang meja = 173.35 cm

Data antropometri: rentang tangan

Persentil: 50%

4. Lebar meja = 84.12 cm

Data antropometri: panjang jangkauan

Persentil: 50%

5. Tinggi meja = dimensi siku ke lantai – tinggi kotak

= 104.17 cm – 18 cm = 86.17 cm

Data antropometri: siku ke lantai

Persentil: 50%

Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat desain pokayoke di atas:

1. Membuka software SolidWorks.

2. Mengklik File > New > Part > OK.

Page 3: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

3. Memastikan satuan yang dipilih adalah CGS. Kemudian, mengklik Sketch > Top

Plane.

Page 4: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

4. Memilih Corner Rectangular ( ), lalu membuat persegi panjang dengan

ukuran dimensi panjang = 43.70 cm dan lebar = 37.98 cm menggunakan fitur

Smart Dimension. Jika sudah, mengklik exit Smart Dimension.

5. Mengklik tab Features > Extruded Boss > mengklik Reverse Direction > mengisi

kolom Depth ( ) dengan ukuran = 15 cm > Ok.

Page 5: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

6. Mengklik Sketch > memilih permukaan atas pokayoke seperti yang terlihat pada

gambar, kemudian menggunakan normal view.

7. Memilih Circle ( ) > membuat lingkaran dengan diameter = 10 cm > mengatur

jarak lingkaran dengan tepi atas = 10.86 cm dan tepi kiri = 5.70 cm menggunakan

fitur Smart Dimension > jika sudah, mengklik exit Smart Dimension.

Page 6: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

8. Mengklik Linear Sketch Pattern > memilih lingkaran sebagai Entities to Pattern >

pada Direction 1, memastikan kotak Display instance count tercentang > mengisi

kolom Number of Intances ( ) dengan angka 4 dan kolom Spacing dengan

ukuran = 10.70 cm > pada Direction 2, memastikan pula kotak Display instance

count tercentang > mengklik Reverse Direction > mengisi kolom Number of

Intances dengan angka 2 dan kolom Spacing dengan ukuran = 15.86 cm > Ok.

Page 7: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

9. Mengklik tab Features > Extruded Cut > mengisi kolom Depth dengan ukuran

dimensi kedalaman = 12 cm, menyisakan 3 cm sebagai daerah toleransi untuk

pengambilan pensil > Ok.

10. Klik kanan pada Material di Feature Manager Design Tree, lalu pilih Edit

Material > pilih Woods > Maple > klik Apply.

Page 8: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

11. Pokayoke sudah selesai. Klik File > Save As > isi File name dengan

Pokayoke.SLDPRT.

Selanjutnya adalah langkah-langkah pembuatan meja.

1. Mengklik File > New > Part > Ok

2. Memastikan satuan yang dipilih adalah CGS. Kemudian, mengklik Sketch > Top

Plane.

Page 9: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

3. Memilih Corner Rectangular ( ), lalu membuat persegi panjang dengan

ukuran dimensi panjang = 173.35 cm dan lebar = 84.12 cm menggunakan fitur

Smart Dimension. Jika sudah, mengklik exit Smart Dimension.

4. Mengklik tab Features > Extruded Boss > mengklik Reverse Direction > mengisi

kolom Depth ( ) dengan ukuran = 10 cm > Ok.

Page 10: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

5. Mengklik Sketch > memilih bagian bawah meja seperti yang terlihat pada gambar,

kemudian menggunakan normal view.

6. Memilih Corner Rectangular ( ), lalu membuat persegi panjang seperti

gambar di bawah ini. Jika sudah, klik Exit Sketch.

Page 11: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

7. Mengklik tab Features > Extruded Boss > mengklik Reverse Direction jika arah

extrude belum sesuai dengan gambar > mengisi kolom Depth ( ) dengan

ukuran = 76.17 cm > Ok.

8. Klik kanan pada Material di Feature Manager Design Tree, lalu pilih Edit

Material > pilih Woods > Balsa > klik Apply.

Page 12: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

9. Meja sudah selesai. Klik File > Save As > isi File name dengan Meja.SLDPRT.

Page 13: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Selanjutnya adalah perakitan meja dan pokayoke.

1. Mengklik File > New > Assembly > Ok.

2. Mengklik Browse untuk membuka meja dan pokayoke > meletakkan pokayoke di

tengah-tengah meja

Page 14: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

3. Mengklik Assembly > Mate > berikan mate coincident pada bagian bawah

pokayoke dan bagian atas meja > Ok.

4. Mengklik Advanced mate Width > mengklik Width selections kemudian memilih

sisi kanan dan kiri meja > mengklik Tab selections kemudian memilih sisi kanan

dan kiri pokayoke > Ok.

Page 15: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

5. Mengklik Advanced mate Width > mengklik Width selections kemudian memilih

sisi depan dan belakang meja > mengklik Tab selections kemudian memilih sisi

depan dan belakang pokayoke > Ok. Lalu exit mode Mate.

6. Mengklik file > Save as dengan nama pokayoke-meja dan file extension CATIA

Graphics (.cgr) > Save

Page 16: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Setelah membuat rancangannya, analisis pokayoke dengan bantuan Metode RULA.

1. Membuka software CATIA.

2. Mengklik Start > Ergonomic Design & Analysis > Human Builder.

Page 17: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

3. Mengklik Insert > New Product > pilih Product 1 pada bagian kiri atas di

workbench.

4. Mengklik kanan pada Product 2 (produk yang baru saja ditambahkan di bawah

Product 1) > properties > mengisi Instance name dan Part Number dengan

Pokayoke dan Meja > klik Ok.

Page 18: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

5. Mengklik Insert > Existing Component, jika kotak dialog belum muncul, pilih

Pokayoke dan Meja pada bagian kiri atas di workbench > buka file Pokayoke dan

Meja.cgr yang telah dibuat di Solidworks > klik Open.

Page 19: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

6. Posisikan kursor mouse pada titik merah compass di bagian kanan atas workbench

hingga kursor tampak berubah seperti tanda berikut.

7. Setelah bentuk kursor berubah seperti gambar di atas, drag (klik dan tahan)

kursos tersebut dan posisikan pada sisi pokayoke dan meja seperti gambar berikut.

Page 20: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Jika sudah, lepas tekanan pada mouse.

8. Drag bagian lengkung antara titik v dan w|y hingga posisi meja tegak (90 deg atau

mendekati).

Page 21: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

9. Jika sudah, klik View > Reset compass untuk mengembalikan posisi kompas.

10. Mengklik Insert > New Manikin. Pada kotak dialog New Manikin, tab Manikin,

mengisi Father Product dengan mengklik Product1 pada bagian kiri atas,

Manikin name dengan FRI-XXX (ganti XXX), gender dengan jenis kelamin Man,

dan Percentile dengan persentil 50.

11. Pada tab Optional, mengisi Population dengan ras Korean, Model dengan Whole

Body, dan Referential dengan H-Point. Centang Set Referential to Compass

Page 22: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Location. Drag titik merah pada compass dan posisikan di tengah-tengah meja.

Selanjutnya, mengklik OK.

12. Jika sudah, klik View > Reset compass untuk mengembalikan posisi kompas.

13. Mengklik Start > Mechanical Design > Assembly Design.

14. Mengklik dua kali tulisan Product1 pada bagian kiri atas di workbench > klik Edit

> Move > Manipulate hingga muncul kotak dialog seperti di bawah ini.

Page 23: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

15. Pilih axis yang diinginkan pada kotak dialog Manipulation dan drag Manikin

hingga posisinya tampak seperti di bawah ini. Gunakan fitur pada toolbar

bagian bawah untuk mendapatkan sudut pandang dari berbagai sisi.

Page 24: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

16. Mengklik Start > Ergonomic Design & Analysis > Human Activity Analysis

17. Mengklik Tools > Posture Editor > klik Manikin.

18. Menyesuaikan posisi tangan manikin seperti pada gambar di bawah ini dengan

menggunakan Posture Editor.

Keterangan: (tangan kanan dan kiri sama)

Segments: Arm

Degree of Freedom: flexion/extension

Value: 32% (13deg)

Tipe: flexion

Page 25: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Keterangan: (tangan kanan dan kiri sama)

Segments: Forearm

Degree of Freedom: flexion/extension

Value: 52% (73deg)

Tipe: flexion

Page 26: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

Keterangan: (tangan kanan dan kiri sama)

Segments: Thumb 1

Degree of Freedom: abduction/adduction

Value: 45% (32 deg)

Tipe: abduction

Keterangan: (tangan kanan dan kiri sama)

Segments: Index 1, Middle Finger 1, Annular 1, Auricular 1

Degree of Freedom: flexion/extension

Value: 47% (32deg)

Tipe: flexion

Keterangan: (tangan kanan dan kiri sama)

Segments: Index 2, Middle Finger 2, Annular 2, Auricular 2

Degree of Freedom: flexion/extension

Value: 25% (23deg)

Tipe: flexion

19. Mengklik Analyze > RULA Analysis > Manikin.

Page 27: Tutorial Praktikum Modul 7.docx

20. Mengklik >> untuk mengetahui skor secara detail > close.

Page 28: Tutorial Praktikum Modul 7.docx