Tutorial powersim
Click here to load reader
-
Upload
lukmanulhakim-almamalik -
Category
Documents
-
view
3.464 -
download
544
description
Transcript of Tutorial powersim
STIA-LAN Bandung 2009 1
Materi Tutorial
Powersim
Lukmanulhakim Almamalik
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 2
Jendela Utama Powersim
Menubar Toolbar 1
Status Bar
Diagram
Window
Toolbar 2
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 3
Menubar
Toolbar 1
Toolbar 2
Diagram
Window
Statusbar
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 4
TabunganBunga Bank
S
S
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 5
Menggunakan Objek Teks
1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Text pada
toolbar.
2. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan ikon
text tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse.
3. Klik dua kali pada bingkai atau text di dalam objek untuk
membuka kotak dialog Define Text.
4. Tulis teks “Tabungan” di dalam kotak dengan label Text.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 6
4. Buka kotak combo dengan label Style dan pilih None.
5. Selanjutnya klik tombol Font. Pilih Font Style = Bold dan Size = 12,
kemudian tekan tombol OK
7. Tutup kotak dialog Define Text dengan OK.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 7
Untuk menghindari pengulangan semua tahapanyang telah dilakukan di atas (langkah 1 sampaidengan 7) dalam pengeditan objek yang lain, kitadapat menyalin (meng-copy) objek sebanyak yangkita inginkan.
8. Gunakan mouse pointer dan perluas lebar objek
dengan menggunakan titik penyesuaian pada sisi
objek.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 8
1. Pilihlah objek text dan kemudian pilih tombol Edit ���� Copyuntuk menyalin objek pada clipboard.
2. Pilih Edit ���� Paste untuk menempatkan objek baru dalamarea kerja.
3. Tempatkan objek baru dengan jarak kurang lebih 5 cm dikanan variabel Tabungan.
4. Klik dua kali pada objek baru dan tulis dalam teks denganBunga Bank.
5. Tutup Text dengan OK, kemudian simpan Model.
Menyalin Objek dengan Perintah Cut dan Paste
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 9
Menyimpan Model
1. Klik tombol pada toolbar atau klik menu File� Save.
Suatu kotak dialog Save As akan muncul.
2. Plih drive dan direktori tempat file model akan disimpan
menggunakan Drives dan Directories.
3. Ketik “Tabungan” pada kotak File Name dan selanjutnya
klik tombol OK.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 10
Menggunakan Objek Garis
1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Garis pada
toolbar.
2. Gambar sebuah garis dari Bunga Bank ke Tabungan,
seperti gambar di bawah ini.
3. Klik dua kali pada garis untuk membuka Define Line.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 11
4. Pilih sebuah garis dengan tanda panah dari kotak
combo dengan label Arrow Heads.
5. Pilih Curved Line dari kotak combo Shape.
6. Keluar dari Head Label dan kotak dialog Define Line
dengan meng-klik OK.
7. Buat sebuah garis lengkung dengan menggerakkan
titik penyesuaian dari objek garis dengan pointer
mouse.
TabunganBunga Bank
S
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 12
8. Kita dapat langsung menyalin objek garis tersebut
dengan cara memilih menu Edit ���� Copy.
9. Pilih menu Edit ���� Paste untuk menempatkan objek
garis baru dalam area.
10. Selanjutnya pindahkan dan edit objek garis, sehingga
hasilnya seperti gambar berikut.
11. Simpan dokumen kembali.
TabunganBunga Bank
S
S
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 13
Menggunakan Objek Gambar
1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Gambar pada
toolbar.
2. Pindah ke program Paintbrush (atau lainnya).
3. Buka file Gambar Bola Salju.bmp dari CD yang
diberikan.
4. Pilih dan salin (copy) gambar tersebut ke dalam
clipboard dengan memilih Edit ���� Copy dalam
Painbrush.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 14
5. Kembali ke program Powersim.
6. Klik dua kali pada objek gambar untuk membuka Define Picture.
7. Pilih Picture pada Paste as Type dan tekan tombol Paste untuk
menempatkan gambar ke dalam clipboard dalam objek.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 15
8. Cek Relative to original Picture size dan biarkan skalanya tetap
100 % dalam kotak teks yang berlabel Scale to. Gambar akan
ditampilkan dengan ukuran normal dalam diagram.
9. Klik pada tombol Background dan pilih Style = None. Kemudian
keluar dari kotak dialog Picture Background dengan OK.
10. Keluar dari Kotak Define Picture dengan menekan tombol OK.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 16
Menggunakan Objek Frame
1. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon Frame pada
toolbar.
2. Gambar sebuah kotak bingkai yang melingkupi
keseluruhan diagram simpal kausal.
3. Klik dua kali pada sisi dari objek bingkai untuk membuka
Define Frame.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 17
TabunganBunga Bank
S
S
4. Pilih suatu garis yang lebih tebal dalam Border daftar
Style.
5. Pilih Round Rect dalam daftar Shape.
6. Pilih None dalam daftar Pattern
7. Tekan tombol OK untuk keluar dari Define Frame.
8. Simpan dokumen kembali dengan mengklik tombol .
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 18
Latihan 1
Populasi
Kelahiran Kematian
Fraksi
Kematian
Fraksi
Kelahiran
SS
S
SO
S
R B
�Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 19
Latihan 2
� Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini
Populasi
Kelahiran Kelahiran
Fraksi
KematianFraksi
Kelahiran
SS
S
SO
S
R B
Kepadatan
Kapasitas
S
OO
B
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 20
Populasi
Kelahiran
Kematian Fraksi
Kematian
Fraksi
Kelahiran
SS
S
S
O
S R1 B1
Makanan per
kapita
Makanan
O
O
S
B2
Fraksi
Kematian
Normal
S
KonsumsiKonsumsi
Normal
per kapita O
S
S
RegenerasiFraksi
Regenerasi
S
S
S
B3
B4
R2
S
� Buatlah Diagram Simpal Kausal Model di bawah ini
Latihan 3
STIA-LAN Bandung 2009 21
Membuat
Stock dan Flow
menggunakan Powersim
Lukmanulhakim Almamalik
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 22
Bagaimana Powersim Mensimulasi Waktu
1. Buka Jendela Utama Powersim
2. Jalankan tombol . Amati apa yang terjadi pada Clock Counter Statusbar
3. Untuk mengamati lebih jelas, klik tombol berulang-ulang.
4. Menghentikan simulasi klik tombol
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 23
Melakukan Simulasi Waktu dalam Suatu Model
1. Klik tombol variabel padaToolbar 2.
2. Geser kursor pointer mouse ke area kerja.
3. Tempatkan pointer di tengah jendela kerja. Klik tombol mouse kiri.
Variabel auxiliary akan muncul di area kerja. Hasilnya :
4. Tulis variabel tersebut dengan Menit, kemudian tekan tombol Enter.
Hasilnya :
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 24
5. Klik dua kali pada variabel Menit. Muncul kotak dialog Define Variable.
6. Tulis TIME pada kotak Definition.
7. Klik OK untuk konfirmasi definisi dan
menutup kotak dialog. Hasilnya :
8. Klik tombol . Hasilnya :
Menit
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 25
Memperlihatkan Hasil menggunakan Auto Reports
1. Klik tombol Option . Akan muncul kotak dialog Option berikut.
2. Beri tanda check list pada
Number untuk Auxiliaries.
3. Klik OK
4. Klik tombol
Amati apa yang terjadi dengan variabel Menit sekarang?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 26
Membuat Satu Variabel Mempengaruhi Variabel Lain
1. Buat suatu variabel baru, beri nama Jam.
Hasilnya :
2. Tempatkan di sebelah variabel Menit.
Hasilnya:
3. Klik tombol Information Link
4. Tempatkan Mouse di dalam variabel Menit.
5. Klik dan tahan tombol Mouse kiri, kemudian
tarik pointer Mouse ke variabel Jam. Hasilnya :
Link Informasi dari Menit ke Jam sekarang
telah terhubung. Kita dapat mengedit bentuk
keterkaitan tersebut dengan pertama
memilihnya kemudian menggerakkan titik
dengan menggunakan pointer mouse.
?
JamMenit
?
JamMenit
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 27
6. Klik dua kali pada Jam. Kotak dialog Define Variable muncul.
Klik tombol More>> sampai muncul
kotak dialog seperti gambar
di samping.
7. Klik dua kali variabel Menit pada
kotak dialog Linked Variable.
Hasilnya :
8. Pada kotak Definition, bagi variabel
Menit dengan 60.
9. Klik tombol OK
10. Simulasikan dengan menekan tombol
Lihat hasilnya.
Menit Jam
1.6667100.00
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 28
1. Klik tombo . Kotak dialog Save As muncul.
2. Simpan file dengan nama coba01.sim.
Pilih lokasi drive dan direktori tempat
penyimpana file tersebut.
3. Klik tombol OK.
Akan muncul kotak dialog Properties.
Anda dapat mengisi Title, Author, dan
Description di kotak dialog tersebut.
4. Klik tombol OK dan file telah disimpan.
Menyimpan Model
STIA-LAN Bandung 2009 29
Memodelkan Bak
Penampung Air
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 30
Diasumsikan bahwa pertama kali bak kosong.
Debit air yang mengalir memasuki bak adalah
3 liter per menit, sedangkan debit air yang
keluar melalui kran pembuangan adalah 2
liter per menit. Berapa jumlah air yang ada di
bak penampungan setelah satu jam?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 31
� Variabel-variabel untuk sistem ini meliputi
� aliran air yang masuk melalui kran (inflow),
� air dalam bak (stock/level), dan
� aliran air yang keluar dari bak melalui kran
pembuangan (outflow).
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 32
Memodelkan Bak Penampung sebagai suatu Level
1. Buka Powersim dengan meng-klik icon Powersim pada
komputer.
2. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon level pada toolbar.
3. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan level
tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse. Hasilnya:
4. Ganti nama “Level_1” dengan nama “Air_dalam_bak ” dengan
cara mengetiknya langsung dari keyboard. Hasilnya:
?
Air_dalam_bak
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 33
Memodelkan Aliran Air Masuk dan Keluar sebagai Flow
Menghubungkan Rate Aliran Air yang masuk Melalui Kran ke Level
1. Pilih tombol ikon rate pada toolbar.
2. Gerakkan kursor ke lembar kerja dan tempatkan kursor di sebelah kirisejajar dengan level Air_dalam_bak tersebut.
3. Klik dan tahan tombol kiri mouse. Suatu simbol awan dengan tandapanah yang terhubung dengan level akan muncul.
4. Tarik rate ke level Air_dalam_bak sampai level tersebut berubahwarna, dan lepaskan tombol mouse. Hasilnya:
5. Beri nama rate tersebut dengan ‘Aliran_air_yang_masuk ’. Hasilnya:
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 34
1. Pilih kembali tombol ikon rate pada toolbar.
2. Klik dan tahan tombol kiri mouse dengan posisi kursor berada di
tengah simbol level.
3. Geser rate keluar dari level Air_dalam_bak, beberapa sentimeter ke
kanan, dan lepaskan tombol mouse. Hasilnya:
4. Beri nama rate tersebut dengan ‘Kematian’. Hasilnya:
Menghubungkan Rate Aliran Air yang keluar Melalui Kran ke Level
1. 1.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 35
Memulai untuk Mendefinisikan Variabel
Untuk membuka kotak dialog Define Variable
1. Klik dua kali secara berurutan pada variabel yang ingin didefinisikan.Misalkan klik variabel Air_dalam_bak, hasilnya adalah
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 36
1. Tulis “0” untuk Nilai Awal dalam kotak Definition.
2. Tulis kata “liter” pada kotak Unit of Measure.
3. Tulis dokumen penjelasan pada kotak Documentation.
4. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog
?
Aliran_air_yang_keluar
?
Aliran_air_yang_masuk
Air_dalam_bak
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 37
Mendefinisikan Rate Aliran_air_yang_masuk
1. Klik dua kali pada variabel rate Aliran_air_yang_masuk untuk membuka
Define Variable. Hasilnya:
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 38
1. Tulis “3” dari keyboardpada kotak Definition.
2. Kemudian tulis unitsatuan dengan“liter/menit” pada Unit ofMeasure.
3. Tulis penjelasan padakotak Documentation.
4. Klik tombol Set untukmengkonfirmasi kotakdefinition.
?
Aliran_air_yang_keluar
Air_dalam_bak
Aliran_air_yang_masuk
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 39
Mendefinisikan Rate Aliran_air_yang_keluar
1. Klik dua kali pada variabelrate Aliran_air_yang_keluaruntuk membuka DefineVariabel. Tulis “2” darikeyboard pada kotakDefinition.
2. Kemudian tulis unit satuandengan “liter/menit” padaUnit of Measure.
3. Tulis penjelasan padakotak Documentation.
4. Klik tombol Set untukmengkonfirmasi kotakdefinition.
Air_dalam_bak
Aliran_air_yang_masuk Aliran_air_yang_keluar
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 40
Menyimpan Model
1. Klik pada tombol Save .
2. Ketik BAKAIR01 dalam kotak File Name dan klik OK
.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 41
Mengubah Waktu Stop
1. Klik menu Simulate � Simulation Setup. Akan muncul kotak dialog
Simulation Setup.
2. Ubah Stop Time
dengan angka 60 dan klik OK.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 42
Simulasi Sebuah Model yang Selesai Dibuat
1. Klik tombol Run untuk mensimulasi model.
2. Klik tombol Run Step untuk mensimulasi model tahap
demi tahap.
3. Simpan Model dengan mengklik tombol Save
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 43
Menampilkan Hasil dalam Bentuk Tabel Waktu
1. Klik tombol Time Table dari Toolbar.
2. Tempatkan pointer mouse di bawah model dan klik tombol kiri mouse.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 44
Time
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Air_dalam_bak Aliran_air_yang_masuk Aliran_air_yang_keluar
0.00 3.00 2.00
1.00 3.00 2.00
2.00 3.00 2.00
3.00 3.00 2.00
4.00 3.00 2.00
5.00 3.00 2.00
6.00 3.00 2.00
7.00 3.00 2.00
8.00 3.00 2.00
9.00 3.00 2.00
10.00 3.00 2.00
11.00 3.00 2.00
12.00 3.00 2.00
13.00 3.00 2.00
14.00 3.00 2.00
15.00 3.00 2.00
16.00 3.00 2.00
17.00 3.00 2.00
18.00 3.00 2.00
19.00 3.00 2.00
20.00 3.00 2.00
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 45
1. Klik tombol Time Graph dari Toolbar.
2. Tempatkan pointer mouse di sebelah kanan model dan klik tombol kiri
mouse.
3. Klik tombol Run untuk mensimulasi model.
Time
Air_dalam_bak
0 10 20 30 40 50 60
0
10
20
30
40
50
60
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 46
Membaca Grafik
Time
Air_dalam_bak
0 10 20 30 40 50 60
0
10
20
30
40
50
60
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 47
Menampilkan Persamaan Powersim
1. Pilih menu View� Equations.
Persamaan dalam bentuk ikon
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 48
Menyimpan Model dengan Nama Baru
1. Pilih menu File � Save As. Akan muncul kotak dialog
Save As.
2. Tulis BAKAIR02 dalam kotak File Name.
3. Klik OK untuk menyimpan model dan menutup kotak
dialog.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 49
Latihan 4
1. Pemerintah Kota Bandung berencana membangun tempat
pembuangan akhir sampah baru. Para anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ingin mengetahui berapa besar
tumpukan sampah tersebut dalam 20 tahun mendatang,
sehingga ia dapat membuat perencanaan dan
mengalokasikan area yang cukup bagi semua sampah
yang akan ditimbun di tempat pembuangan akhir sampah
ini. Sampah di TPA ini akan dibagi menjadi dua katagori,
yaitu sampah organik dan sampah plastik. Para anggota
dewan memprediksikan bahwa dalam dua puluh tahun
mendatang, warga Kota B akan menghasilkan sampah
kurang lebih 5000 kg plastik ke dalam TPA setiap hari.
Pertanyaannya adalah : Berapa kilogram sampah plastik
yang akan ditimbun di TPA tersebut dalam waktu 20 tahun?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 50
Latihan 5
2. Pada saat ini, kurang lebih 5.000.000 pohon masih
tumbuh di suatu area di Pulau Kalimantan. Suatu
perusahaan kayu telah menebang, mengambil hasil
kayu tersebut lebih kurang 1500 pohon per tahun.
Sebuah kelompok pencinta lingkungan yang
mencemaskan bahwa hutan di area tersebut akan
hancur, telah bekerja keras untuk menanam sebanyak
mungkin pohon. Mereka mampu menanam pohon
kurang lebih 5000 pohon setiap tahun. Pertanyaannya
adalah : Berapa banyak pohon yang akan tumbuh di
hutan tersebut dalam tiga puluh tahun mendatang?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 51
Latihan 6
3. Budi, seorang mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggidi Kota B, termasuk mahasiswa yang rajinmengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosennya.Sebaliknya, Badu, masih satu Perguruan Tinggidengan Budi, tergolong salah satu mahasiswa yangmalas mengerjakan tugas-tugas yang diberikandosennya. Setiap minggu mereka menerima 7 tugasbaru. Setiap akhir minggu, Budi selalu menyelesaikansemua tugasnya dengan baik, sementara Badu hanyadapat menyelesaikan tugas setiap minggunya satuatau dua buah saja (rata-rata per minggunya 1,5tugas). Satu semester perkuliahan dilakukan dalamwaktu 12 minggu. Pertanyaannya adalah : Berapabanyak tugas yang dapat Badu kerjakan di akhirsemester, sebelum ujian akhir?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 52
Latihan 7
4. Untuk membantu orang miskin, suatu lembaga amaltelah membuka sebuah rekening khusus yangdisediakan bagi para donatur yang inginmenyumbangkan uangnya. Uang yang terkumpul daripara donatur setiap bulannya rata-rata berjumlah Rp5.000.000,00. Para petugas pengumpul uang yangkorup, bagaimana pun, menggunakan sebagian uangtersebut untuk membayar dirinya sebagai “bonus”.Mereka mengambil uang sumbangan tersebut setiapbulannya sebesar Rp 1.800.000,00. Pada akhir tahunke-5, berapa banyak uang yang dapat dikumpulkanbagi orang miskin? Berapa banyak uang yang akanterkumpul jika “bonus” ilegal tersebut tidak dibayarkan(para petugas pengumpul tidak mengambil “bonus”)?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 53
Latihan 7
� Sebuah pohon yang telah ditanam pada tahun 1985 diukur setiap 5
(lima) tahun. Dari hasil pengukuran diperoleh data tinggi pohon
sebagai berikut (dalam meter).
Tahun Tinggi (m)
1985 1.1
1990 1.7
1995 2.6
2000 4.6
2005 6.2
2010 9.5
1. Buat suatu model menggunakan Powersim yang mensimulasikan pertumbuhan
pohon tersebut. Gunakan level (stock), flow, dan konstanta dalam model. (Dibuat
menggunakan Powersim)
2. Gambarkan grafiknya (di Powersim).
3. Berapa besar persentase pertumbuhan tahunan pohon tersebut?
4. Pada tahun berapa tinggi pohon mencapai 2.19 m?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 54
� Manajer sebuah perusahaan menginginkan bahwa
produk yang dibuat perusahaannya adalah sebesar
200 unit. Untuk merealisasikannya, dia perlu tahu
berapa jumlah produk aktual yang telah selesai
dibuatnya. Selanjutnya dia membandingkan antara
jumlah aktual produk yang telah selesai tersebut
dengan jumlah produk yang dia inginkan. Ketika dia
melihat ada perbedaan antara jumlah produk yang
telah diproduksi dengan yang dia inginkan, dia
berusaha untuk menghilangkan perbedaan tersebut.
Karena kesibukannya, manajer perusahaan meminta
Anda untuk membantu memodelkan permasalahan
sederhana tersebut.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 55
� Buat diagram simpal kausal yang menggambarkan
permasalahan tersebut!
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 56
� Model tersebut termasuk ke dalam umpan balik positif atau
negatif ? Jelaskan!
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 57
� Buat model stock & flownya.
Keterangan tambahan:Produksi = Perbedaan / Waktu untuk memproduksi {produk/minggu}
Perbedaan = Produk yang diinginkan – Produk yang selesai {produk}
Waktu untuk memproduksi = 5 {minggu}
� Gambarkan grafiknya.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 58
� Hutang Pemerintah dari tahun ke tahun cenderung semakinbertambah dan bukannya semakin berkurang. Semakinbesar hutang pemerintah menyebabkan semakin besarnyabunga hutang yang harus dibayar. Besarnya bunga hutangyang harus dibayar akan menyebabkan semakin besar totalpengeluaran pemerintah. Asumsi bahwa PendapatanPemerintah tiap tahunnya tetap. Jika total pengeluaran tidakbisa ditutupi oleh besarnya pendapatan yang diperoleh,maka akan terjadi defisit. Berikut adalah model sederhanauntuk menggambarkan kondisi tersebut.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 59
Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar
Total_Pengeluaran_Pemerintah
Defisit
Pendapatan_Pemerintah
Besarnya_Bunga
Hutang_Pemerintah
Pengeluaran_Pemerintah_lainnya
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 60
� Hutang_Pemerintah
Nilai Awal = 2500000000000
Satuan = Rupiah
� Defisit = Total_Pengeluaran_Pemerintah-Pendapatan_Pemerintah
Satuan = Rp/Tahun
� Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar = Hutang_Pemerintah*Besarnya_Bunga
Satuan = Rp /Tahun
� Total_Pengeluaran_Pemerintah =
Jumlah_Bunga_yg_harus_dibayar + Pengeluaran_Pemerintah_lainnya
Satuan = Rp/Tahun
� Besarnya_Bunga = 7 %
Satuan = 1/Tahun
� Pendapatan_Pemerintah = 1000000000000
Satuan = Rp/Tahun
� Pengeluaran_Pemerintah_lainnya = 1000000000000
Satuan = Rp/Tahun
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 61
� Buatlah model Powersim untuk menggambarkan kondisi di
atas.
� Buat Grafik Perilaku terhadap waktunya menggunakan
Powersim dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
Berapa Jumlah Hutang dan Defisit pada tahun 2008?
� Jika besar Bunga yang harus dibayar naik menjadi 8 %,
berapa Jumlah Hutang dan Defisit pada tahun 2010?
� Model tersebut termasuk ke dalam umpan balik positif atau
negatif? Jelaskan dengan singkat!
STIA-LAN Bandung 2009 62
Memodelkan Populasi
Sederhana
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 63
Memodelkan Populasi Sederhana
� Model kedua yang akan kita bangun merupakan
model sederhana perkembangan suatu populasi
rusa di sebuah pulau. Asumsinya bahwa di sana
terdapat banyak makanan, tidak ada persaingan,
tidak ada epidemi, dan sebuah pulau yang cukup
besar. Jika kita awali dengan sejumlah kecil rusa
(jantan dan betina), beroperasinya struktur ini
terhadap waktu akan menghasilkan suatu
pertumbuhan eksponensial dalam populasi.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 64
Memodelkan Populasi sebagai Sebuah Level
1. Buka Powersim dengan meng-klik icon Powersim.
2. Gunakan tombol kiri mouse, klik ikon level pada
toolbar.
3. Tempatkan pointer pada lembar kerja, dan lepaskan level
tersebut dengan mengklik kembali tombol kiri mouse.
4. Ganti nama “Level_1” dengan nama “Populasi” dengan
cara mengetiknya langsung dari keyboard.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 65
Memodelkan Kelahiran dan Kematian sebagai Flow
� Pilih tombol ikon rate pada toolbar.
� Gerakkan kursor ke lembar kerja dan tempatkan kursor di
sebelah kiri sejajar dengan level tersebut.
� Klik dan tahan mouse, selanjutnya tarik rate ke level
sampai level tersebut berubah warna, dan lepaskan tombol
mouse.
� Beri nama rate tersebut dengan “Kelahiran”.
?
Populasi?
Kelahiran
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 66
� Sekali lagi, pilih ikon rate pada toolbar.
� Klik dan tahan tombol kiri mouse dengan posisi kursor
berada di tengah simbol level.
� Geser rate keluar dari level, beberapa sentimeter ke kanan,
dan lepaskan tombol mouse.
� Beri nama variabel rate baru ini dengan “Kematian”.
Hasilnya:
?
Populasi?
Kelahiran
?
Kematian
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 67
� Menggambar Suatu Keterkaitan dari Populasi
ke Kelahiran dan Kematian
?
Populasi?
Kelahiran
?
Kematian
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 68
� Membuat Suatu Konstanta dan Mengkaitkannya pada
Kelahiran dan Kematian
?
Populasi?
Kelahiran
?
Kematian
?
Fraksi_Kelahiran
?
Fraksi_Kematian
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 69
� Memulai Mendefinisikan Variabel
init Populasi = 500
flow Populasi = -dt*Kematian +dt*Kelahiran
unit Populasi = ekor
aux Kelahiran = Populasi*Fraksi_Kelahiran
unit Kelahiran = ekor/tahun
aux Kematian = Populasi*Fraksi_Kematian
unit Kematian = ekor/tahun
const Fraksi_Kematian = 0.02
unit Fraksi_Kematian = 1/tahun
const Fraksi_Kelahiran = 0.03
unit Fraksi_Kelahiran = 1/tahun
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 70
1. Klik dua kali pada variabel Populasi.
2. Ketikkan angka “500” pada kotak Definition.
3. Ketikkan “ekor” pada Unit of Measure.
4. Klik tombol Set untuk menyimpan.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 71
5. Klik kotak combo Variable, pilih variabel Kelahiran.
6. Ketikkan pada kotak Definition “Populasi*Kelahiran”.
7. Ketikkan pada kotak combo Unit of Measure dengan
“ekor/tahun”.
8. Klik tombol Set untuk menyimpan.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 72
9. Ulangi langkah 5 sampai dengan 8, untuk mendefinisikan
masing-masing variabel-variabel Fraksi_Kelahiran,
Kematian, dan Fraksi_Kematian. Definition dan Unit of
Measure dapat dilihat di atas.
10. Klik OK untuk menutup kotak dialog Define Variable.
11. Simpan Model dengan nama file POP02
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 73
Tahun
Populasi
0 20 40 60 80 100
600
900
1,200
Tahun
Kelahiran1
Kematian2
0 20 40 60 80 100
10
20
30
40
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Tampilan Grafik Model Populasi Sederhana
STIA-LAN Bandung 2009 74
Fungsi Grafik Powersim
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 75
� Fungsi grafik berguna ketika kita tidak
mengetahui dengan pasti formula matematika
dari suatu fungsi, atau jika kita ingin
menggunakan data statistik atau data empiris
untuk mengungkapkan suatu hubungan antar
dua variabel. Dengan fungsi grafik kita memilih
suatu nilai hasil pada basis nilai data input, dan
dengan cara yang sama bahwa kita membaca
suatu nilai dari sumbu y dalam grafik dua
dimensi.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 76
Time
Ekspektasi_Hidup
0 20 40 60 80 100
40
50
60
Contoh: Ekspektansi_Hidup suatu populasi relatif pada jumlah Populasi yang berbeda.
GRAPH(Populasi,0,125,[70,68,40,25,22"Min:0;Max:100"])
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 77
Modifikasi Model Populasi
� Kembali ke contoh model populasi sederhana yang telahdijelaskan pada bab 4. Kita asumsikan bahwa kelahiran lebihbesar daripada kematian, sehingga populasi akanmengalami pertumbuhan eksponensial, bahkan akan terustanpa batas. Tentu saja ini tidak realistis, karena semuapertumbuhan pasti akan mengalami batas (ada pembatasyang menghambat pertumbuhan terus-menerus) (seperti luaslahan, makanan, air, sumber daya, dan sebagainya). Untukmemodelkan adanya suatu proses yang membatasi, kitamunculkan suatu variabel ‘kepadatan’ yang didefinisikansebagai populasi/kapasitas maksimum. Kapasitas maksimum(seringkali dikenal sebagai ‘carrying capacity’ dalam ekologi)merupakan ukuran suatu jumlah agregat yangmerepresentasikan berbagai pembatas (luas, makanan,dsb.), sehingga suatu daerah tertentu tidak dapatmendukung lebih banyak populasi melebihi kapasitasnya.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 78
Populasi
Kelahiran Kelahiran
Fraksi
KematianFraksi
Kelahiran
SS
S
SO
S
R B
Kepadatan
Kapasitas
S
OO
B
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 79
Membuat dan Mengaitkan Variabel Kepadatan dan Kapasitas
1. Buka file POP02
2. Pilih ikon tool auxiliary dari toolbar.
3. Buat variabel auxiliary dan letakkan posisi variabel tersebut kira-kira di
bawah Populasi.
4. Beri nama variabel tersebut dengan Kepadatan.
5. Hubungkan dari variabel Populasi ke variabel Kepadatan dan dari
variabel Kepadatan ke variabel Fraksi_Kelahiran. Hasilnya
6. Simpan model dengan nama POP03.
?
Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian
Populasi
Kelahiran Kematian
?
Kepadatan
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 80
1. Pilih ikon konstanta .
2. Buat variabel konstanta dan letakkan di bawah variabel Kepadatan.
3. Beri nama dengan “Kapasitas”.
4. Hubungkan dari variabel Kapasitas ke variabel Kepadatan. Model
sekarang akan tampak seperti gambar berikut.
5. Simpan dokumen kembali
?
Fraksi_Kelahiran Fraksi_Kematian
Populasi
Kelahiran Kematian
?
Kepadatan
?
Kapasitas
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 81
Mendefinisikan Variabel Kepadatan dan Kapasitas
1. Klik dua kali pada variabel Kepadatan.
2. Ketik pada kotak Definition dengan ”Populasi/Kapasitas”.
3. Ketik pada kotak combo Unit of Measure dengan ”ekor/m2”.
4. Klik Set untuk memasukkan nilai.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 82
5. Klik kotak combo Variable, pilih variabel Kapasitas.
6. Ketikkan pada kotak Definition dengan nilai “750”.
7. Ketikkan pada kotak combo Unit of Measure dengan “m2”.
8. Klik tombol Set untuk menyimpan.
9. Simpan dokumen
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 83
Menggambar Sebuah Kurva Fraksi_Kelahira
1. Klik kotak combo Variable, pilih variabel Fraksi_Kelahiran.
2. Dalam kotak dialog Define Variable, klik tombol yang berlabel Graph
untuk membuka kotak dialog Edit Graph/Vector, yang merupakan suatu
editor spesial untuk mengedit fungsi grafik.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 84
� Set nilai-nilai parameter berikut dalam kotak dialog:1. Points (Jumlah titik data) : 13
2. X-Axis Min (nilai minimum pada sumbu-x) : 0.00
3. X-Axis Step (besar ukuran jarak (step) pada sumbu-x) : 0.167
4. Y-Axis Min (nilai minimum pada sumbu-y) : 0.00
5. Y-Axis Max (nilai maximum pada sumbu-y) : 0.08
” 0.08,0.079,0.078,0.075,0.071,0.066,0.06,0.053,0.044,0.035,0.024,0.013,0”
Di bawah ini merupakan contoh serangkaian nilai Fraksi_Kelahiran yang dapat
digunakan:
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 85
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 86
Fraksi_Kematian
Kelahiran Kematian
Kepadatan
Fraksi_Kelahiran
Populasi
Kapasitas
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 87
Tahun
Populasi
0 20 40 60 80 100
600
900
1,200
Tahun
Kelahiran1
Kematian2
0 20 40 60 80 100
10
20
30
40
1
2
1
2
1
2 1 2 1 2 1
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 88
Mengembangkan Model Populasi
� Pada contoh model populasi sebelumnya, kapasitas pembatasnyadiasumsikan tetap (yaitu luas area). Dalam banyak situasi, faktorpembatas itu sendiri merupakan beberapa sumber daya stock (makanan)yang akan mengikis habis variabel yang mengalami pertumbuhan(populasi). Gambar di bawah merupakan ilustrasi suatu situasi ini dimanapopulasi mengkonsumsi suatu sumber makanan dan rate kematian daripopulasi itu sendiri bergantung pada ketersediaan populasi (Makanan perKapita). Dalam contoh ini, sebagai ilustrasi, adanya pengaruh variabelMakanan dan Populasi pada Fraksi Kematian melalui variabel Makananper kapita (berbeda dengan contoh sebelumnya). Jadi, simpal Populasi� Makanan per Kapita � Fraksi Kematian � Populasi bertindak sebagaisebuah pembatas yang mengontrol pertumbuhan Populasi dan Kelahiran.Apa yang baru dalam kasus ini adalah secara fakta bahwa kapasitas(Makanan) merupakan sebuah variabel, dikikis habis oleh Populasi.Sampai pada titik ini, dapat kita catat bahwa Fraksi Kematian merupakansuatu fungsi pengurang dari Makanan per Kapita sama halnya denganPopulasi. Ketika Populasi tumbuh secara eksponensial, rata-ratakonsumsi meningkat sangat banyak, sehingga pada suatu titik tertentumenyebabkan kolaps pada stock makanan, dan Populasi juga kolaps,disebabkan karena peningkatan rate Kematian akibat adanya kelaparan.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 89
Populasi
Kelahiran
Kematian Fraksi
Kematian
Fraksi
Kelahiran
SS
S
S
O
S R1 B1
Makanan per
kapita
Makanan
O
O
S
B2
Fraksi
Kematian
Normal
S
KonsumsiKonsumsi
Normal
per kapita O
S
S
RegenerasiFraksi
Regenerasi
S
S
S
B3
B4
R2
S
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 90
Kelahiran Kematian
Fraksi_Kelahiran
Populasi
Fraksi_Kematian?
Makanan_per_kapita
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 91
Kelahiran Kematian
Fraksi_Kelahiran
Populasi
?
Makanan_per_kapita?
Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian
?
Pengaruh_makanan_pd_konsumsi
?
Fraksi_Kematian
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 92
Kelahiran Kematian
Fraksi_Kelahiran
Populasi
?
Makanan_per_kapita
?
Fraksi_Kematian
?
Pengaruh_makanan_pd_konsumsi
?
Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian
?
Fraksi_Kematian_Normal
?
Makanan_per_kapita_normal
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 93
Kelahiran Kematian
?
Makanan_per_kapita
?
Fraksi_Kematian
?
Pengaruh_makanan_pd_konsumsi
?
Pengaruh_makanan_pd_Fraksi_Kematian
?
Fraksi_Kematian_Normal
?
Makanan_per_kapita_normal
Populasi
?
Fraksi_Regenerasi
Fraksi_Kelahiran
?
Konsumsi
?
Konsumsi_normal_per_kapita
?
Regenerasi
?
Makanan
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 94
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 95
Nilai Makanan_perkapita/Makanan_per_kapita_normal yang dapat digunakan.
0,0.365,0.62,0.775,0.875,0.93,0.98,0.99,0.995,0.998,1,1.001
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 96
GRAPH(Makanan_per_kapita/Makanan_per_kapita_normal,0,0.091,[9.99,7.45,4.95
,3.35,2.4,1.8,1.3,1.15,1.07,1.02,1.01,1.001"Min:0;Max:10;Zoom"])
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 97
Mengubah Horison Waktu dan Time Step
1. Buka Simulation Setup
2. Ubah the Stop Time menjadi 30.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 98
Tahun
Populasi1
Kelahiran2
Kematian3
0 5 10 15 20 25 30
0
500
1,000
1,500
1
23
1
2
3
1
2
31
2
3
12 3 1 2 3 1
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 99
Tahun
Makanan1
Regenerasi2
Konsumsi3
0 5 10 15 20 25 30
10,000
20,000
30,000
1
2
3
1
23 1
2 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
STIA-LAN Bandung 2009 100
Fungsi Delay
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 101
Memodelkan Sistem Sumber Daya Manusia
� Asep, baru saja mendirikan sebuah perusahaankonsultan baru dan merekrut lima pegawai baruuntuk membantu dia dalam pekerjaannya.Semua pegawai barunya ini baru saja lulus dariuniversitas dan belum berpengalaman dalampekerjaan konsultasi tersebut. Untuk itu, merekaperlu dilatih terlebih dahulu rata-rata 8 bulansebelum mereka benar-benar berpengalamandan menguasai pekerjaan yang diberikan Berapabanyak dari lima pegawai baru direkrut tersebutakan menjadi pegawai yang berpengalamansetelah 12 bulan?.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 102
� Meskipun semua pegawai baru yang direkrutpada waktu bersamaan, waktu transisinyamenjadi pegawai berpengalaman seharusnyatidak dipandang sebagai sebuah proses diskrit(dalam hal ini, dalam delapan bulan, kelimapegawai akan tiba-tiba menjadi berpengalaman).Konsultan tidak terjadi dengan tiba-tiba dandiskontinyu dari kondisi tidak berpengalamanmenjadi berpengalaman. Terdapat suatu kondisiyang bertahap dalam tugas-tugas yang dapatmereka lakukan, sehingga pengalaman yangdiperolehnya merupakan suatu proses yangkontinyu.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 103
Pelatihan
Pegawai_Magang
Waktu_Pelatihan
Pegawai_Berpengalamam
Perekrutan_Pegawai
Pegawai_yg_direkrut
init Pegawai_Berpengalamam = 0
flow Pegawai_Berpengalamam = +dt*Pelatihan
unit Pegawai_Berpengalamam = orang
init Pegawai_Magang = 0
flow Pegawai_Magang = +dt * Perekrutan_Pegawai –dt * Pelatihan
unit Pegawai_Magang = orang
aux Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan
unit Pelatihan = orang/bulan
aux Perekrutan_Pegawai = PULSE(Pegawai_yg_direkrut, 0, 50)
unit Perekrutan_Pegawai = orang/bulan
const Pegawai_yg_direkrut = 5
unit Pegawai_yg_direkrut = orang
const Waktu_Pelatihan = 8
unit Waktu_Pelatihan = bulan
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 104
Bulan
Pegawai_Berpengalamam
0 5 10
0
1
2
3
4
5
Karena adanya delay karena pelatihan, setelah 12 bulan, kurang dari 4
pegawai dari 5 pegawai baru menjadi konsultan berpengalaman.
Diperlukan waktu sekitar 36 bulan agar semua pegawai baru tersebut
menjadi pegawai berpengalaman.
Bulan
Pegawai_Berpengalamam
0 10 20 30
0
1
2
3
4
5
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 105
� Karena Asep tidak menyadari bahwa terdapat delaywaktu yang panjang antara perekrutan pegawai danmelatihnya, dia tidak dapat mengerjakan konsultasiprojek cukup waktu, dan perusahaannya menjadibangkrut. Asep kemudian memutuskan untuk memulaidengan perusahaan lain, akan tetapi pada kali ini, diamerekrut 60 pegawai yang telah mempunyaipengalaman dalam melakukan konsultasi dan tidakperlu lagi dilatih. Dia mengetahui, bagaimana pun,bahwa kurang lebih 6 dari pegawainya akan pensiunatau keluar dari perusahaan setiap tahun, sehingga diamembuat suatu keputusan untuk merekrut juga 6pegawai setiap tahun. Apa yang terjadi dengan jumlahpegawai yang berpengalaman? Mengapa?
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 106
Pelatihan
Pegawai_Magang
Waktu_Pelatihan
Pensiun
Pegawai_Berpengalamam
Pegawai_yg_direkrut Jumlah_Pensiun
Perekrutan_Pegawai
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 107
init Pegawai_Berpengalamam = 60
flow Pegawai_Berpengalamam = -dt*Pensiun +dt*Pelatihan
unit Pegawai_Berpengalamam = orang
init Pegawai_Magang = 0
flow Pegawai_Magang = +dt*Perekrutan_Pegawai -dt*Pelatihan
unit Pegawai_Magang = orang
aux Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan
unit Pelatihan = orang/bulan
aux Pensiun = Jumlah_Pensiun
unit Pensiun = orang/bulan
aux Perekrutan_Pegawai = Pegawai_yg_direkrut
unit Perekrutan_Pegawai = orang/bulan
const Jumlah_Pensiun = 0.5
unit Jumlah_Pensiun = orang
const Pegawai_yg_direkrut = 0.5
unit Pegawai_yg_direkrut = orang
const Waktu_Pelatihan = 8
unit Waktu_Pelatihan = bulan
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 108
Bulan
Pegawai_Berpengalamam
0 10 20 30 40
50
55
60
65
Jumlah konsultan yang berpengalaman pada awalnya berjumlah 60 orang, secara
asimtotis menurun sampai pada jumlah kurang lebih 56 orang. Ketika pegawai
yang berpengalaman pertama meningggalkan perusahaan Asep, mereka tidak
dengan segera dapat digantikan oleh pegawai baru karena pegawai baru yang
belum berpengalaman belum dilatih. Selama berjalannya waktu, jumlah pegawai
baru mencapai 4, sehingga jumlah total pegawai, pegawai baru ditambah pegawai
berpengalaman, tetap konstan sekitar 60 selama simulasi berlangsung.
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 109
Asep sekarang sadar bahwa daripada mempunyai jumlah pegawai pensiun yang
tetap sebanyak 6 orang, suatu fraksi konstan, kurang lebih 10 % dari pegawai
meninggalkan perusahaan setiap tahun. Formulasikan kembali untuk
merefleksikan permasalahan berikut?
Pelatihan
Waktu_Pelatihan
Pegawai_Berpengalamam
Pegawai_yg_direkrut
Perekrutan_Pegawai
Pegawai_Magang
Fraksi_Pensiun
Pensiun
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 110
init Pegawai_Berpengalamam = 60
flow Pegawai_Berpengalamam = -dt*Pensiun +dt*Pelatihan
unit Pegawai_Berpengalamam = orang
init Pegawai_Magang = 0
flow Pegawai_Magang = +dt*Perekrutan_Pegawai -dt*Pelatihan
unit Pegawai_Magang = orang
aux Pelatihan = Pegawai_Magang/Waktu_Pelatihan
unit Pelatihan = orang/bulan
aux Pensiun = Pegawai_Berpengalamam*Fraksi_Pensiun
unit Pensiun = orang/bulan
aux Perekrutan_Pegawai = Pegawai_yg_direkrut
unit Perekrutan_Pegawai = orang/bulan
const Fraksi_Pensiun = 1/120
unit Fraksi_Pensiun = 1/bulan
const Pegawai_yg_direkrut = 0.5
unit Pegawai_yg_direkrut = orang
const Waktu_Pelatihan = 8
unit Waktu_Pelatihan = bulan
Almamalik STIA-LAN Bandung 2009 111
Bulan
Pegawai_Berpengalamam
0 100 200 300 400
50
55
60
65
Dalam skenario ini, jumlah konsultan berpengalaman kembali meningkat menjadi 60
orang setelah pada kondisi awal sempat menurun. Pada bagian sebelumnya, jumlah
konsultan yang berpengalaman yang meninggalkan perusahaan sama dengan jumlah
pegawai baru yang direkrut, sehingga jumlah pegawai yang berpengalaman menurun.
Dengan jumlah pekerja yang berpengalaman yang lebih rendah, bagaimana pun, rate
pegawai yang pension atau keluar juga berkurang, sementara itu rekrutmen pegawai
baru jumlahnya tetap. Ketika rate pelatihan pegawai baru melebihi rate pension, jumlah
konsultan berpengalaman mulai meningkat, dan asimtotnya mendekati 60.