TUTORIAL PEMODELAN ELEMEN COUPLING BEAM...
Transcript of TUTORIAL PEMODELAN ELEMEN COUPLING BEAM...
TUTORIAL PEMODELAN ELEMEN COUPLING BEAM
DENGAN SOFTWARE ANSYS 14
Oleh : Nyoman Triani Herlina Dewi, S.E., S.T., M.T
Email : [email protected]
PENDAHULUAN
Ansys adalah perangkat lunak analisis yang digunakan di berbagai disiplin ilmu
termasuk analisis elemen hingga, analisis struktur, dinamika fluida, dll. Dalam tutorial
ini menggunakan perangkat lunak ANSYS 14 dengan fitur APDL Commands.
PERATURAN DALAM PENULISAN COMMANDS
■ Tanda “/” : Setelah tanda “/”, command yang dimaksukkan akan dibaca oleh
program. Untuk pembacaan judul, satuan, dll
■ Tanda “!” : Setelah tanda “!”, command yang dimasukkan tidak akan dibaca
program
■ Penggunaan jumlah tanda koma “,” berbeda-beda tergantung versi perangkat lunak
ANSYS yang digunakan
PENGATURAN PENYIMPANAN FILE SERTA PENGGUNAAN RAM DALAM PROSES RUNNINGBuka Mechanical APDL Product Launcher
14.0. Pada bagian file management akan
muncul tampilan berikut :
Tempat folder untuk penyimpanan
file, ini harus diatur di awal agar
penyimpanan file tidak di local disk
C. Jika setiap kali akan membuat
model baru, pastikan setting ini
selalu dilakukan di awal.
Nama File
Pada bagian
customization/Preferences, akan
muncul tampilan berikut :
Input nilai RAM
komputer/laptop yang
akan digunakan untuk
program ANSYS. Biasanya
nilai total workspace yang
digunakan 2 kali dari nilai
database.
Pada bagian high performance
computing setup, akan muncul
tampilan berikut :
Centang pada kotak
berikut jika pada
komputer/laptop anda
memiliki GPU.
Penggunaan GPU
dapat membantu
mempercepat
penampilan model
dalam bentuk 3d
maupun penampilan
plot model setelah
running.
Kemudian klik “Run”
TAMPILAN ANSYSTempat menulis/mengcopy
commands
Melihat tampilan model (3d, plane
xy, zoom out, dll
Setelah klik “run” atau memuka Mechanical APDL
(ANSYS) 14, kemudian akan muncul tampilan berikut :
PEMODELAN
■ Pada tutorial ini memodelkan elemen coupling beam dengan rasio L/H sama dengan 2 dan
menggunakan tulangan diagonal.
■ Commands dibuat pada notepad yang kemudian dicopy pada kolom commands pada
ANSYS
■ Tutorial ini berisikan commands pemodelan, commands restrain dan beban siklik, serta
commands menampilkan kurva histeretik.
Sumber : Lim, E, 2015
STEP 1INPUT JUDUL DAN SATUAN
/CONFIG,NRES,100000 -> maximum number of results sets (substeps)
allowed on the result file. Defaults to 10000. Minimum is 10. (Tutorial ini
menggunakan 100000
/UNITS,SI -> International system (m, kg, s, K)
/PREP7 -> general input data prepocessor
ANTYPE, STATIC -> Perform a static analysis. Valid for all degrees of freedom
NOTE :
STEP 2INPUT TIPE ELEMEN (ET = ELEMENT TYPE)
ET,1 -> Menjelaskan tipe elemen nomer 1. Dalam tutorial ini, tipe elemen 1
adalah elemen beton yang ditunjukkan dengan SOLID65. Angka dan jumlah
koma setelah SOLID65 tergantung pada versi ANSYS yang digunakan.
LINK180 -> Elemen tulangan. Satu dimensi tulangan wajib dibuat 1 tipe
elemen. Tulangan longitudinal maupun tulangan transversal dibuat
terpisah.
SOLID45 -> Pelat Baja. Wajib ada untuk meletakkan restraint
NOTE :
STEP 3INPUT LUAS TULANGAN
Penulisan -> R, NOMER TIPE ELEMEN, LUAS TULANGAN
NOTE :
STEP 4INPUT MATERIAL PROPERTIES BETON
NOTE :
MPTEMP,,,,,,,,-> Input temperatur
MPTEMP, 1,0 -> MPTEMP (Untuk memulai Tabel), STLOC ( Nilai 1 berarti nilai yang nanti diinput
pada kode T1 akan menjadi konstatnta pertama pada tabel) , T1( Nilai 0 untuk me-reset nilai
sebelumnya di lokasi tipe elemen menjadi nol) (Coding ini untuk membuat kurva tegangan-
regangan dimana kurva dimulai dari 0,0)
MP,EX,1,31563.5 -> Input nilai modulus elastis material (4700 akar f’c)
MP, NUXY,1,0.30 -> Input nilai poisson ratio
TB,MISO,1,1,20 -> Tabel untuk input nilai tegangan - regangan, nilai yang diinput harus sama
dengan nilai tegangan regangan yang akan di input.
TBPT,DEFI,0.0001,4.39725 ->TBPT,DEFI( Input Tabel baru) , Nilai Regangan, Nilai Tegangan
(Kurva tidak boleh turun karena program akan membaca modulus elastisitasnya minus sehingga
program akan menjadi error)
TB, CONCR,1 -> Input untuk material beton. Nilai 0 atau 1 untuk beton biasa
TBTEMP, 0 -> Nilai temperatur. Wajib ada setiap input material properties material. (Default 0 jika
material tidak dipengaruh)
TBDATA, STLOC, 0.1, 0.6, 4.16.45.1,,,,,0.60 -> 0.1 koefisien transfer geser saat open crack, 0.6
koefisien transfer geser saat closed crack, 4.16 rata2 hasil uji tarik beton melalui tes Modulus of
Rupture, 45.1 rata2 kuat tekan beton puncak, 0.6 stiffnes multiplayer (default = 0.6)
STEP 5INPUT MATERIAL PROPERTIES TULANGAN
STEP 6INPUT MATERIAL PROPERTIES PELAT BAJA
STEP 7MEMBUAT TITIK NODAL COUPLING BEAM
N,1020001,0,0,0 -> N, Nama titik nodal, kordinat X, kordinat Y, kordinat Z
NGEN,2,1,1020001,0,0,25,0,0 ->
NGEN, ITIME (Mengcopy titik nodal 1 x sehingga terdapat 2 titik nodal yang
terlihat termasuk titik nodal 1020001), INC (Kenaikan 1 sehingga nama
titik nodal yang kedua adalah 1020002), NODE1 (Nama titik nodal 1),
NODE2( 0 karena hanya mengenerate ke sumbu x), NINC( 0) , DX( jarak titik
nodal adalah 25 mm ke kanan), DY (0 karena lokasi sumbu y sama dengan
NODE1) , DZ (0 karena lokasi sumbu Z sama dengan NODE1)
Pada contoh tutorial ini pada sumbu x titik nodal akan mengalami kenaikan
1, pada sumbu y titik nodal akan mengalami kenaikan 100 dan pada
zumbu Z titik nodal akan mengalami kenaikan 10000.
Untuk nama titik nodal dapat ditentukan sendiri asal selalu konsisten
NOTE :Titik nodal dari hasil output
codding pada slide ini
STEP 8MEMBUAT TITIK NODAL COUPLING BEAM(2)
N,2009900,-520,-1170,-620 -> N, Nama titik nodal, kordinat X, kordinat Y, kordinat Z ( Nama titik nodal
dibuat baru dengan koordinat disesuaikan dengan koordinat pada slide sebelumnya)
Box atas juga dibuat dengan cara yang sama. INGAT! Dalam program ANSYS model selalu dibuat dari
kiri ke kanan dari bawah ke atas dan dari dalam kertas menuju arah luar kertas
NOTE :
Titik nodal dari
hasil output
codding pada
slide ini(codding yang
tampilkan hanya sebagian)
Titik nodal 2009900
0,0,0
STEP 9MEMBUAT MATERIAL BETON
Pembuatan material harus didefinisikan TYPE, MAT, dan REAL terlebih
dahulu.
NOTE :
EN,2071406,2071406,2071407,2081407,2081406,1020001,1020002,1030002,1030001 -> Command ini baru membuat 1 kubus beton.
Command ENGEN digunakan untuk mengcopy kubus beton diatas ke sumbu X, Y, dan Z.
STEP 10MEMBUAT MATERIAL TUL. LONGITUDINAL
Mengcopy ke arah sumbu Y
sebanyak 11 x. Ditulis 12
karena termasuk titik nodal
awal. Hasil dari 2 command
ini adalah gambar di atas.
Buat tulangan longitudinal sesuai model. Letakkan tulangan pada titik – titik nodal. Tulangan harus melewati titik nodal per nodal.
Lokasi cord. Z dan X sama
namun cord. Y naik 1 nodal
yaitu dari 200 ke 300
STEP 11MEMBUAT MATERIAL TUL. DIAGONAL
1
2
2
3
1
3
STEP 12MEMBUAT MATERIAL PELAT BAJA
NOTE :
Command yang digunakan sama seperti cara membuat command material beton. Dibuat 1 kubus/ brick elemen yang kemudian dicopy ke arah sumbu x
dan sumbu z.
STEP 13SOLUTION
NOTE :
Setelah model selesai, kemudian masukkan commands
untuk melakukan analisis sesuai analisis yang diinginkan.
Pada tutorial ini menggunakan command diatas.
Sumber : P Ruddy
STEP 14MEMBUAT RESTRAINTS
NOTE :
Restraint pada titik nodal pada sumbu Y (rol)
Restraint pada titik nodal pada sumbu X dan Y (Jika ingin
dibuat jepit copy command dan ditambah restrain ke arah Z
saja. Pada program dalam 1 command max 2 arah sumbu
restraint.
Example for fix restraint:
D,2019901, UX, 0,, 2029901, 10000, UY
D,2019901, UZ, 0,, 2029901, 10000
Nantinya dalam pembuatan kurva histeretik, gaya dibaca dari gaya – gaya pada
titik nodal yang diberikan restrain. Contohnya gaya lateral (sumbu X) maka gaya
yang dibaca adalah kumulatif gaya dari titik – titik nodal yang direstraint arah X.
STEP 15INPUT PEMBEBANAN SIKLIK (DISPLACEMENT CONTROL)
NOTE :
NOTE :
Displacement control diberikan pada beberapa titik nodal.
NSUBST,5,1000,1 Berarti jumlah increment of load step = 5 to 1000 with increment = 1.
FINISH hanya ditulis 1 x saja saat loading step terakhir yang kita inginkan.
TERIMAKASIHSELAMAT MENCOBA DAN SEMOGA TUTORIAL INI
BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA
COMING SOON
-> SOLUSI MENGATASI ERROR – ERROR YANG SERING MUNCUL PADA PROGRAM ANSYS
-> COMMAND OUTPUT KURVA HISTERETIK PADA PROGRAM ANSYS