Tutorial Katarak

24
PEMBAHASAN 1.1 Anatomi dan Fisiologi mata Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya . Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual . Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Struktur dan fungsi mata sangat rumit dan mengagumkan. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak. 1

description

katarak

Transcript of Tutorial Katarak

Page 1: Tutorial Katarak

PEMBAHASAN

1.1 Anatomi dan Fisiologi mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata

yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya

adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan

pengertian visual. Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang

sebagai alat optik yang sangat penting bagi manusia. Struktur dan fungsi mata sangat

rumit dan mengagumkan. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang

masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan

gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak.

OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAH 1

Page 2: Tutorial Katarak

Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf

kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf

lainnya.

Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak

Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata

Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang

otot pada tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,

sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.

STRUKTUR PELINDUNG

Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas

ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus,

jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap

terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk.

Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf,

pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air

mata.

Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata

secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin,

debu dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu

menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak

mata mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut,

kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya.

Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga

membungkus permukaan mata.

Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan

berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier

(penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan

berminyak yang mencegah penguapan air mata.

Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan

menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung

melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata

2

Page 3: Tutorial Katarak

atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan

kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk

ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah

terjadinya infeksi.

Bagian-bagian mata berperan sebagai media penglihatan, antara lain:

1. Kornea

Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya,

merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan.

Lapisan pada kornea terdiri dari:

- Epitelium

- Membran Bowmann

- Stroma

- Membran Descement

- Endotelium

2. Bilik Mata Depan

Sudut bilik mata yang dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal iris.

Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat

hambatan aliran keluar cairan mata (aquos humor) maka akan terjadi penimbunan

cairan bilik mata di dalam bola mata sehingga tekanan bola mata (TIO) akan 3

Page 4: Tutorial Katarak

meningkat atau glaukoma. Berdekatan dengan sudut ini akan ditemukan jaringan

trabekulum, kanal Schlemm, baji sklera, garis Schwalbe, dan jonjot iris.

Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata berbakat glaukoma sudut

tertutup, hipermetropia, blokade pupil, katarak intumesen, dan sinekia posterior

perifer.

3. Iris dan Pupil

Pangkal iris melekat pada corpus siliaris yang akan berperan dalam proses

akomodasi. Iris mempunyai celah di bagian tengahnya dan disebut pupil. Pupil ini

akan mengatur jumlah cahaya yang masuk yang dibutuhkan oleh mata dan

kemudian membiaskannya pada lensa.

4. Lensa Mata

Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks yang terletak di dalam bilik

mata belakang. Lensa dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa

di dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus menerus

sehingga mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga

terbentuk nukleus lensa. Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling

dini dibentuk atau serat lensa yang tertua di dalam kapsul lensa. Di dalam lensa

dapat dibedakan nukleus embrional, fetal, dan dewasa. Dibagian luar nukleus ini

terdapat serat lensa yang lebih muda dan disebut korteks. Korteks yang terletak di

sebelah depan lensa disebut korteks anterior, sedang di belakangnya korteks

posterior.

Nukleus lensa mempunyai kepadatan lebih keras dibanding korteks lensa

yang lebih muda. Di sekitar serat lensa ini terdapat kapsul lensa. Dibagian perifer

kapsul lensa terdapat Zonula Zinn yang menggantungkan lensa di bidang

ekuatornya pada corpus siliaris.

Secara fisiologik, lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu:

a. Kenyal atau lentur karena berperan penting dalam proses akomodasi

b. Jernih atau transparan karena berfungsi sebagai media penglihatan

Sedangkan secara patologik, sifat lensa dapat berubah, antara lain:

a. Tidak kenyal atau tidak lentur, sehingga proses akomodasi menjadi terganggu,

keadaan ini disebut presbiopia

4

Page 5: Tutorial Katarak

b. Tidak jernih atau keruh, sehingga visual pathway atau jalannya penglihatan

menjadi terganggu, keadaan ini disebut katarak

5. Corpus Vitreus

Corpus vitreus atau disebut juga badan kaca merupakan bahan gelatin yang

mengandung sel leukosit. Bersifat semi cair yang mengandung air sebanyak 90%

sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sifat lainnya adalah bening atau

transparan, tidak berwarna, dan dengan konsistensi lunak. Berfungsi untuk

mempertahankan bentuk bola mata, hal ini disebabkan karena corpus viterus

mengisi sebagian besar bola mata. Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan

sinar dari lensa ke retina. Corpus vitreus tidak mempunyai pembuluh darah,

menerima nutrisi dari jaringan di sekitarnya seperti corpus siliaris, koroid, dan

retina.

6. Retina

Retina merupakan membran tipis yang terdiri atas saraf sensorik

penglihatan dan serat saraf optik. Retina merupakan jaringan saraf mata yang

dibagian luarnya berhubungan erat dengan koroid. Koroid memberikan nutrisi

pada retina luar atau sel kerucut dan sel batang. Bagian koroid yang memegang

peranan penting dalam metabolisme retina adalah membran Bruch dan sel epitel

pigmen. Retina bagian dalam mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.

Dari luar ke dalam secara histologik, retina dibagi dalam 10 lapisan, yaitu:

a. Lapisan epitel pigmen, yang merupakan bagian koroid

b. Lapisan sel batang dan kerucut (sel fotoreseptor)

c. Lapisan membran pembatas luar

d. Lapisan inti luar

e. Lapisan pleksiform luar

f. Lapisan inti dalam

g. Lapisan pleksiform dalam

h. Lapisan sel ganglionik

i. Lapisan serabut sel saraf

j. Lapisan membran pembatas dalam

5

Page 6: Tutorial Katarak

Pada bagian sumbu aksial posterior, retina tidak terdiri atas 10 lapisan. Hal

ini untuk memudahkan sinar dari luar mencapai sel kerucut dan sel batang.

Bagian ini disebut makula lutea atau bintik kuning. Daerah ini merupakan

penglihatan sentral dimana ketajaman penglihatan maksimal. Makula lutea pada

pemeriksaan funduskopi akan terlihat lebih jelas karena ketipisannya dan karena

adanya refleks fovea yang merupakan sinar yang dipantulkan kembali. Pada saat

ini akan terasa silau sekali. Fovea sentral merupakan bagian retina yang sangat

sensitif dan yang akan menghasilkan ketajaman penglihatan maksimal atau 6/6.

Bila terjadi kerusakan pada fovea sentral ini maka ketajaman penglihatan akan

sangat menurun karena pasien akan melihat dengan bagian perifer makula lutea.

Sel fotoreseptor terdiri atas sel kerucut yang mempunyai 6 juta sel pada

setiap mata, berperan dalam penglihatan warna (pigmen warna). Sedangkan sel

batang mempunyai 12 juta sel pada setiap mata, mempunyai peran dalam

penglihatan dalam gelap (rodopsin). Sel kerucut 500 kali lebih sensitif terhadap

cahaya dibanding sel batang.

1.2 Katarak

6

Page 7: Tutorial Katarak

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan.

Lensa yang mengalami katarak

Penyebab :

1. Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia / degenerasi, yang

mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh (Katarak Senilis)

2. Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alcohol ,

kurang vitamin E, radang menahun dalam bola mata, polusi asap motor / pabrik

karena mengandung timbal

3. Cedera mata, misalnya pukulan keras, tusukan benda, panas yang tinggi, bahan

kimia yang merusak lensa (Katarak Traumatik)

4. Peradangan / Infeksi pada saat hamil, penyakit yang diturunkan (Katarak

Kongenital)

5. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus

(Katarak komplikata )

6. Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid ,klorokuin ,klorpromazin ,ergotamine,

pilokarpin

7

Page 8: Tutorial Katarak

Patomekanisme

Dengan bertambah lanjut usia seseorang maka nucleus lensa mata akan menjadi

lebih padat dan berkurang kandungan airnya , lensa akan menjadi keras pada bagian

tengahnya (optic zone) sehingga kemampuan memfokuskan benda berkurang.

Dengan bertambah usia lensa juga mulai berkurang kebeningannya (Katarak

Senilis), penderita kencing manis (diabetes mellitus) yang gagal merawat penyakitnya

akan mengakibatkan kandungan gula dalam darah menjadikan lensa kurang kenyal

dan bisa menimbulkan katarak (Katarak Komplikata).

Gejala Klinis

Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai

gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap.

1. Penglihatan kabur dan berkabut

2. Fotofobia

3. Penglihatan ganda

4. Warna manik mata berubah / putih

5. Kesulitan melihat di waktu malam

6. Sering berganti kacamata

7. Perlu penerangan lebih terang untuk membaca

8. Seperti ada titik gelap didepan mata

9. Melihat dekat jelas ( bersifat sementara )

8

Page 9: Tutorial Katarak

Gejala Klinis katarak menurut tempat terjadinya sesuai anatomi lensa :

1. Katarak Inti / Nuclear

a. Menjadi lebih rabun jauh sehingga mudah melihat dekat ,dan untuk melihat

dekat melepas kaca mata nya.

b. Penglihatan mulai bertambah kabur atau lebih menguning , lensa akan lebih

coklat

c. Menyetir malam silau dan sukar

2. Katarak Kortikal

a. Kekeruhan putih dimulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga

mengganggu penglihatan

b. Penglihatan jauh dan dekat terganggu

c. Penglihatan merasa silau dan hilangnya penglihatan kontra

3. Katarak Subscapular

a. Kekeruhan kecil mulai dibawah kapsul lensa , tepat jalan sinar masuk

b. Dapat terlihat pada kedua mata

c. Mengganggu saat membaca

d. Memberikan keluhan silau dan ”halo” atau warna sekitar sumber cahaya

e. Mengganggu penglihatan

Pembagian

1. Katarak kongenitalis

Adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera bayi lahir dan bayi berusia

kurang dari 1 tahun

9

Page 10: Tutorial Katarak

Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal

dominan) atau bisa disebabkan oleh:

- Infeksi kongenital, seperti campak Jerman.

- Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.

Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah :

- Penyakit metabolik yang diturunkan.

- Riwayat katarak dalam keluarga.

- Infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.

Kelainan utama terletak dinukleus lensa atau nukleus embrional bergantung pada

waktu stimulus kataraktogenik atau di kutub anterior atau posterior lensa. Katarak

kongenital dapat berbentuk katarak lameral atau zonural, katarak polaris posterior

( piramidalis posterior ,kutub posterior ) polaris anterior ( piramidalis anterior , kutub

anterior), katarak inti (katarak nuklearis) dan katarak sutural.

Untuk mengetahui penyebab katarak kongenital perlu dilakukan pemeriksaan riwayat

prenatal infeksi ibu seperti rubela pada kehamilan trimester pertama dan pemakaian obat

selama kehamilan .Bila katarak disertai dengan uji reduksi pada urine yang positif ,

mungkin katarak terjadi akibat galaktosemia. Pada pupil bayi akan terlihat bercak putih

atau leukokoria.

Penatalaksanaan

Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi :

a. Operasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampak

b. Biasanya bila katarak bersifat total , operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau

lebih muda bila telah dapat dilakukan pembiusan.

2. Katarak Juvenil

Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda , yang mulai terbentuk pada usia

kurang dari 9 bulan , katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.

Penyulit – penyulit pada penyakit katarak Juvenil :

1. Katarak Metabolik

a. Katarak diabetik dan galaktosemik

10

Page 11: Tutorial Katarak

b. Katarak hipokalsemik

c. Katarak defisiensi gizi

d. Katarak aminoasiduria

e. Penyakit Wilson

f. Katarak berhubungan dengan kelainan metabolik lain

2. Otot

Distrofi miotonik ( umur 20 sampai 30 tahun )

3. Katarak traumatik

4. Katarak Komplikata

a. Kelainan kongenital dan herediter

b. Katarak degeneratif

c. Katarak anosik

d. Toksik

e. Lain – lain kelainan kongenital , sindrom tertentu.

f. Katarak radiasi.

3 Katarak Senilis

Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut. Bentuk katarak senilis antara

lain ialah :

a. Katarak nuklear

Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama

kelamaan inti sel yang mulanya putih kekuning–kuningan menjadi coklat dan

kemudian kehitam–hitaman (Katarak brunesen atau nigra)

b. Katarak kortikal

Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan

terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi cahaya . Pada keadaan ini penderita

seakan–akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang

bertambah.11

Page 12: Tutorial Katarak

c. Katarak Kupuliform

Katarak kupuliform dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear.

Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring.

Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat bertambahnya katarak, Katarak ini

sering sukar dibedakan dengan katarak komplikata.

Stadium katarak senilis :

a. Katarak Insipien

Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruju menuju korteks anterior dan

posterior (katarak kortikal), vakuol mulai terlihat di dalam korteks

Katarak subkapsular posterior , kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior ,

celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degeneratif ( benda

morgagni). Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang

tidak sama pada semua bagian lensa , bila dilakukan uji bayangan iris akan positif, pada

permulaan hanya tampak bilapupil dilebarkan.

b. Katarak Intumesen

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeratif menyerap

air. Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar

yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan

keadaan normal. Pencembungan lensa ini dapat memberikan penyulit glaukoma.

Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan

mengakibatkan miopia lenticular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks sehingga

lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah yang akan memberikan

miopisasi. Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan

jarak lamel serat lensa.

12

Page 13: Tutorial Katarak

c. Katarak Imatur

Katarak belum seluruh lapis lensa,hanya sebagian lensa yang keruh, akan bertambah

volume lensanya akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeratif, Pada

stadium ini terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa menjadi cembung sehingga

memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi miopi. Kecembungan

ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik mata depan akan

semakin sempit dan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaukoma

sekunder. Uji bayangan iris pada keadaan ini positif.

d. Katarak Matur

Kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa, kekeruhan ini dapat terjadi akibat

deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila proses degenerasi berjalan terus – menerus akan

terjadi pengeluaran air bersama – sama hasil desintegrasi melalui kapsul , didalam

stadium ini lensa akan berukuran normal , iris tidak terdorong kedepan dan bilik mata

depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. Lensa berwarna putih keruh akibat

perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium.Bila dilakukan uji bayangan iris akan

terlihat negatif.

13

Page 14: Tutorial Katarak

e. Katarak Hipermatur

Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut , lensa menjadi cair dan dapat

keluar melalui kapsul lensa. Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa

sehingga lensa menjadi mengecil , berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan

terlihat bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa, kadang – kadang pengerutan berlanjut

sehingga hubungan dengan zonula Zinn menjadi kendor. Bila proses berjalan terus

disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat

keluar sehingga korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai

nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat ( keadaan ini disebut

Katarak Morgagni ) . Uji bayangan iris memberikan gambaran pseudopositif.

Perbedaan Stadium Katarak Senilis

Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata

Depan

Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik

Mata

Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis +

Glaukoma

4. Katarak Komplikata

Merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses degenerasi

seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa, glaucoma, pasca bedah mata, dapat juga

14

Page 15: Tutorial Katarak

disebabkan penyakit system endokrin seperti diabetes mellitus, hipoparatiroid,

galaktosemia dan miotonia distrofi.

Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak selamanya

didaerah bawah kapsul atau pada lapis korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata ataupun

linier, dapat berbentuk rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.

Bentuk katarak komplikata :

a. Kelainan pada polus posterior mata

Terjadi akibat penyakit koroiditis, retinitis pigmentosa, ablasio retina, kontusio

retina dan myopia tinggi yang mengakibatkan kelainan badan kaca, biasanya

kelainan ini berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan cepat didalam nucleus

sehingga sering terlihat nucleus lensa tetap jernih.

b. Kelainan pada polus anterior bola mata

Biasanya akibat kelainan kornea berat, iridosiklitis, kelainan neoplasma dan

glaukoma. Pada iridosiklitis akan mengakibatkan katarak subskapularis anterior.

Katarak komplikata yang disebabkan Diabetes Mellitus,dapat terjadi dalam 3 bentuk :

a. Pasien dengan dehidrasi berat ,asidosis dan hiperglikemia nyata, pada lensa akan

terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.Bila dehidrasi lama

akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar

gula normal kembali.

b. Pasien diabetes juvenil yang tidak terkontrol , dimana terjadi katarak serentak pada

kedua mata dalam 48 jam , bentuk dapat snow flake atau bentuk piring subkapsular.

c. Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secra histologik dan

biokimia sama dengan katarak pasien non diabetik.

5. Katarak Traumatik

Paling sering akibat cedera benda asing dilensa atau trauma tumpul terhadap bola

mata.Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada

kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang korpus vitreus masuk kedalam

struktur lensa.

Pasien mengeluh penglihatan kabur secara mendadak. Mata menjadi merah , lensa opak

dan mungkin terjadi perdarahan intra okular, apabila humor aqueus dan korpus vitreus

keluar dari mata , mata menjadi sangat lunak.

15

Page 16: Tutorial Katarak

Penatalaksanaan

1. Benda asing yang masuk harus segera dikeluarkan atau setelah peradangan mereda.

2. Diberikan antibiotik sistemik dan Topikal kortikosteroid topikal untuk memperkecil

terjadinya infeksi dan uveitis

3. Atropin Sulfat 1 % untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan mencegah

pembentukkan sinekia posterior.

16

Page 17: Tutorial Katarak

DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Sidharta. 2012. Ilmu Penyakit Mata, cetakan IV. Jakarta : FKUI

Ilyas, Sidharta,dkk. 2002. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa

Kedokteran, edisi II. Jakarta : Sagung seto

www.medicastore.com/mata dan penglihatan

www.medicastore.com / cedera mata

www.fajaru universe.com/tags/kedokteran

www. Kalbe.co.id/cermin dunia kedokteran/write

17