Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

35
TUGAS MAKALAH TUTORIAL XI MODUL MUSKULOSKELETAL OLEH : 1. Suci Leni Mimanda 2. Uphik Try Kurniati 3. Chairunnisa Permata Sari 4. Citra Nabila 5. Sarah Arafhanie 6. Revina Rinda Mutia 7. Pipit Arika 8. Anastasya Shinta Yuliani 9. Windri Of Frita 10. Sri Muharni Sarah FAKULTAS KEDOKTERAN

Transcript of Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

Page 1: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

TUGAS MAKALAH TUTORIAL XI

MODUL MUSKULOSKELETAL

OLEH :

1. Suci Leni Mimanda

2. Uphik Try Kurniati

3. Chairunnisa Permata Sari

4. Citra Nabila

5. Sarah Arafhanie

6. Revina Rinda Mutia

7. Pipit Arika

8. Anastasya Shinta Yuliani

9. Windri Of Frita

10. Sri Muharni Sarah

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG 2013

Page 2: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena

berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah

ini kami membahas tentang Luka Tusuk.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah Anatomi,histologi,

dan fisiologi yang berhubungan dengan toraks.

Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,

koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami sampaikan kepada Dr.jofril Azmi dan teman

teman tutorial XI.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi

maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis.

Padang , 01 Mei 2013

Penyusun

Page 3: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar .....................................................................................................2

2. Daftar isi.................................................................................................................3

3. Pendahuluan...........................................................................................................4

4. Step 1.......................................................................................................................5

5. Step 2.......................................................................................................................5

6. Step 3.......................................................................................................................6

7. Step 4.......................................................................................................................8

8. Step 5.......................................................................................................................9

9. Step 7.......................................................................................................................10

10. Kesimpulan...........................................................................................................26

11. Daftar pustaka.....................................................................................................27

Page 4: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

PENDAHULUAN

Luka Tusuk

Apin (27) tahun melihatkan pada teman-temannya bekas luka pada otot dada akibat

perkelahian sebulan yang lalu.Pada bekas luka terlihat jaringan parut yang tumbuh di toraks kiri

area superior hipokhondrium kiri.Saat kejadian Apin dalam keadaan berdarah hebat.Tetapi

setelah diperiksa syukurlah lukanya tidak sampai mengenai jantung.Lukanya mencong tidak

menusuk lurus dan hanya mengenai lapisan otot terdalam sampai area epimisium.Menurut dokter

Apin harus kontrol setiap minggu untuk melihat progresifitas penyembuhan luka.

Page 5: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

STEP I. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

1. Progresifitas : Kemajuan atau perkembangan; perubahan

2. Hipokhondrium : Berada di atas tulang rawan iga/di lateral regio epigastrika.

3. Jaringan parut : Suatu kondisi medis yang ditandai dengan pembentukan lesi

(bekas luka) yang menonjol akibat cidera phisik / patologis.

4. Epimisium : Jaringan ikat rapat yang melapisi keseluruhan otot dan terus

Berlanjut samapi ke facia dalam.

5. Toraks : Organ yang melindungi organ-organ utama respirasi dan sirkulasi.

STEP II. DEFINE THE PROBLEMS

1. Jelaskan anatomi toraks dan anatomi abdomen serta regio-regionya!

2. Histologi lapisan otot!

3. Jelaskan apa itu jaringan parut !

4. Jelaskan pengobatan jaringan parut!

5. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya gangguan pada jaringan parut?

6. Bagaimana proses penyembuhan luka?

Page 6: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

STEP III. BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION

1. Anatomi

a. Toraks

Sternum

Costa

Kavum toraks

Bagian anterior:

Costae

Sternum

Clavikula

Bagian posterior:

Scapula

Toracalis

b. Abdomen

Bagian bawah dari trunkus, mulai di bawah diafragma sampai apetura pelvis superior.

Regio-regio:

Regio epigastrika

Regio hypochondriaca

Regio umbilicalis

Regio lateralis

Regio pubica

Regio inguinalis

2. Histologi

Lapisan Otot

Endomisium

Perimisium

Epimisium

Page 7: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

3. Jaringan parut adalah

Luka yang menyebabkan lapisan kulit hilang sebagian / seluruhnya yang merupakan

respon alami tubuh terhadap kerusakan yang terjadi di kulit

Proses penyembuhanluka, faktor yang mempengaruhi terjadinya jaringan parut

adalah:

– Kedalaman

– Luka

– Umur

– Keturunan

– Kelamin, dan

– hormon.

4. Pengobatan jaringan parut

Salep/krim : mencegah terjadinya jaringan parut pasca operasi

Operasi pembedahan : dilakukan pada jaringan parut yang dalam dan luas,

metodenya skin grafit dan laser.

Penyuntikan : dilakukan pada keloid/jaringa parut hipetropik

5. Faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pada jaringan parut adalah:

Faktor Lokal : secara langsung mempengaruhi karakteristik dari luka itu sendiri

Faktor Sistematik : kesehatan secara keseluruhan/keadaan penyakit individu yang

mempengaruhi/kemampuan untuk menyembuhkan.

6. Proses penyembuhan luka

Inflamasi

Proliferasi

Maturasi.

Page 8: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

STEP VI. ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION

Luka pada Otot Dada

ANATOMI

Penyembuhan Luka

FISIOLOGIHISTOLOGI

Lapisan otot dan tulang

Toraks Abdomen beserta

dengan regio-regionya Otot-otot yang

melekat

Page 9: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

STEP V. DEFINE LEARNING OBJECTIVES

Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang :

1. Anatomi

– Toraks

– Abdomen dan regionya

– Otot-otot yang melekat

2. Histologi

– Lapisan otot dan tulang

3. Fisiologi

– Penyembuhan luka

STEP VI. GATHERING AND PRIVATE STUDY

Belajar Mandiri

Page 10: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

STEP VII. SHARE THE RESULT OF INFORMATION

1. Anatomi

Toraks

Toraks adalah bagian atas batang tubuh yang terletak antara leher dan abdomen.

Dinding toraks terdiri dari:

– Kulit fascia

– Saraf

– Otot

– Tulang.

Kerangka dinding toraks terdiri dari:

Vertebra thoracica (12 pasang) dan diskus intervertebralis

Costae (12 pasang) dan cartilago costalis

Sternum.

Page 11: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

1. Os Costae

Berfungsi membentuk dinding lateral thorax sisi kiri dan kanan. Costae dapat dibagi menjadi

3 berdasarkan perlekatannya pada sternum:

– Costae verae (iga sejati)

Kosta yang langsung bersendi dengan sternum di sebelah anterior (C1-C7)

– Costae spuriae (iga tidak sejati)

Kosta yang tidak langsung bersendi dengan sternum (C8-C10)

– Costae fluctuantes (iga melayang)

Kosta yang tidak memiliki perlekatan dengan sternum secara ventral pada cartilago costalis

(C11-C12).

Page 12: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

2. Os Sternum

Adalah tulang pipih, yang berbentuk pedang, yang terletak dalam subkutan pada garis tengah

bagian depan dada. Sternum terdiri dari 3 bagian:

– Manubrium Sterni : Bagian atas mempunyai panjang sekitar 5 cm dan berjalan ke

arah

bawah agak ke depan yang bersatu dengan corpus yang

membentuk

sudut yang disebut angulus sternalis. Incisura suprasternalis

adalah

lekukan di garis tengah pada batas atlas. Clavikula berartikulasi

dengan manubrium pada tiap sisi pada sudut laterosuperior.

Page 13: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

– Corpus sterni : merupakan tulang panjang, pipih, dan bergerigi, dengan

artikulasio sepanjang batas lateralnya untuk cartilago costalis 3-7.

– Processus xiphoideus : adalah lempeng kecil, dengan sebuah lubang yang menjadi dua

Lubang.

Otot-otot pada dinding thorax

Page 14: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

M. Pektoralis major

Origo : Dari sternum dan 6 kartilago kosta teratas serta bagian medial klavikula

Insersi : Menuju labia lateralis sulkus intertuberkularis

M. Pektoralis minor

Origo : Dari kosta ke-3,ke-4, dan ke- 5

Insersi : Menuju prosesus korakoideus

M. Serratus anterior

Origo : Dari permukaan lateral delapan kosta teratas

Insersi : Menuju margo medialis skapula

M. Serratus posterior

M. Serratus posteror superior

M. Serratus posterior inferior.

Page 15: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

Otot-otot thorax dan abdomen

Page 16: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

Abdomen

Terdapat antara thorax dan pelvis.

– Kuadran Abdomen

1. Kuadran kanan atas : hati, kantung empedu, paru, esofagus

2. Kuadran kiri atas : hati, jantung, esophagus, paru, pankreas, limfa,

lambung

3. Kuadran kanan bawah : Usus 12 jari (duodenum), usus besar, usus kecil,

kandung kemih, rectum, testis, anus

4. Kuadran kiri bawah : Anus, rectum, testis, ginjal, usus kecil, usus besar.

Page 17: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

– Regio Abdomen

Hipokondrium/ hipokondriaka dextra: hepar, vesica fellea, flexura coli dextra,

glandula suprarenalis dextra

Epigastrium : gaster, pancreas, duodenum pars superior,

hepar

Hipokhondrium/ hipokondriaka sinistra: lien, cauda pancreas, gaster, lobus

hepatis

sinistra, fexura coli sinistra.

Lumbal sinistra : colon descendes, ren sinistra,

glandula

Suprarenalis sinistra, ureter sinistra

Umbilikalis : jejunum, ileum, duodenum, colon

transversum, gaster

Lumbal dextra : ren dekstra, ureter dekstra, glandula

suprarenalis sinistra, colon ascendens

Iliaca/ inguinal dextra : caecum, appendix vermiformis, ovarium

dextra

Suprapubis/ hipogastrium : uterus, vesica urinaria, rectum

Iliaca/ inguinal sinistra : colon sigmoidea, ovarium sinistra

Otot-otot pada dinding Abdomen

Page 18: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1
Page 19: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

M. Transversus Abdominis (M.TA)

Otot yang terletak di bawah M.OIA ini berasal dari permukaan dalam kartilago costa6

terbawah,

Fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 1/3 lateral lig. Inguinal dan akan berinsertio pada

proc. Xiphoideus, linea alba, symphisis pubis.

M. Obliquus Eksternus Abdominis (M.OEA)

Berasal dari permukaan luar costa8 terbawah dsn menyebar untuk berinsertio pada proc.

Xiphoideus, linea alba, crista pubica, tuberculum pubicum, dan ½ anterior crista iliaca.

M. Obliquus Internus Abdominis (M.OIA)

Terletak di bawah M.OEA. Otot ini berasal dari fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 2/3

lig.inguinalis dan berinsertio di tepi bawah costa3 bagian belakang dan cartilage costae, proc.

Page 20: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

Xiphoideus, linea alba (jaringan tipis yang terdapat pada bagian tengah dinding anterior

abdomen diantara m. rectus abdominis, mulai dari proc.xyphoideus sampai ke symphisis pubis),

dan symphisis pubis.

M. Rectus Abdominis (M.RA)

Otot ini berasal dari depan symphisis pubis dan dari crista iliaca dan berinsertio di cartilage

costae V, VI, XII dan proc. Xiphoideus

M. Pyramidalis

Otot ini tidak semua orang memiliki.Otot ini berasal dari permukaan anterior pubis dan

berinsertio di linea alba. Otot ini terletak di bagian bawah M.RA.

2. Histologi

Lapisan Otot

Susunan lapisan otot dari luar ke dalam :

1. Epimisium

Selubung jaringan ikat yang membungkus otot. Yang tersusun dalam

berkas-berkas teratur yang dikelilingi oleh suatu sarung eksternal jaringan penyambung padat.

2. Perimisium

Dari epimisium terbentuk septum tipis jaringan penyambung yang berjalan ke dalam

dan mengelilingi berkas-berkas serabut di dalam otot.

3. Endomisium

Berkas serabut yang dibungkus oleh perimisum disebut fasikulus. Serabut otot

dikelilingi oleh lapisan jaringan penyambung longgar.

Page 21: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

epimisium, perimisium, dan endomisium merupakan jaringan penyambung sejati yang

mengandung campuran serabut kolagen, serabut elastic, fibroblast dan pembuluh darah.

Lapisan Tulang

Susunan tulang dari luar ke dalam urutannya adalah:

1. Periosteum

Pada lapisan pertama bertemu dengan periosteum

Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis

Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang),

jatingan ikat dan pembuluh darah.

Menutupi permukaan luar tulang

Dilalui pembuluh darah yang diteruskan ke dalam jaringan tulang dalam

canal havers dan canal volkman.

2. Endosteum

Melapisi tulang rongga pada rongga sumsum tulang

Lapisan sel-sel tipis, bersifat osteogenik.

3. Tulang Kompakta

Pada lapisan kedua ini bertemu dengan tulang kompak

Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat

Memiliki sedikt rongga dan banyak mengandung kapur (calcium phosfat

dan calcium carbonat) sehingga menjadi padat dan kuat.

Page 22: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

Kandungan tulang manusia dewasa banyak mengandung kapur

dibandingkan tulang anak-anak dan bayi

Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang mengandung serat-serat

sehingga lebih lentur.

4. Tulang Spongiosa

Lapissan ketiga adalah tulang spongiosa

Memiliki banyak rongga

Didalam rongga diisi sumsum merah yang memproduksi sel darah merah

Terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

5. Sumsum Tulang

Lapisan terakhir yang paling dalam adalah sumsum tulang

Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental

Yang dilindungi oleh tulang spongiosa

Yang berperan penting dalam tubuh karena berfungsi memproduksi sel-sel

darah yang ada dalam tubuh.

3. Fisiologi

Fase Penyembuhan Luka

1. Fase Inflamasi

Biasanya berlangsung mulai dari hari pertama luka sampai hari kelima. Fase ini

bertujuan menghilangkan mikroorganisme yang masuk kedalam luka, benda

asing dan jaringan mati. Semakin hebat inflamasi yang terjadi makin lama fase

ini berlangsung, karena terlebih dulu ada eksudasi yang diikuti penghancuran

dan resorpsi sebelum fase proliferasi dimulai. Hemostasis: vassokontriksi

sementara.

Respon jaringan rusak: Histamin dilepas-vasodilatasi pada alairan darah

meningkatkan timbulnya sensasi merah, bengkak, panas dan tidak nyaman.

Respon pertahanan: Polimorf dan makrofag keluar dari kapiler dan masuk ke

luka. Polimorf melindungi luka dari bakteri sedangkan makrofag membersihkan

luka.

Page 23: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

2. Fase Proliferasi/ Fase Fibroplasi

Disebut juga sebagai fase rekontruksi. Terjadi pada hari ke 3-24. Fase ini

berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira-kira akhir minggu ketiga.

Makrofag merangsang terbentuknya fibroblast yang mendasari terbentuknya

kolagen dan pembuluh darah baru.

3. Fase Maturasi/ Fase Remodelling

Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali

jaringan yang berlebihan. Fase ini dimulai akhir minggu ketiga sampai berbulan-

bulan dan dinyatakan berakhir kalau semua tanda radang sudah lenyap. Udem

dan sel radang, diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup dan

diserap, kolagen yang berlebihan diserap dan sisanya mengerut sesuai dengan

regangan yang ada. Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis

dan lemas serta mudah digerakkan dari dasar.Fase ini juga disebut sebagai fase

remodeling. Sebagai memulihkan kekuatan regangan, akhir fase ini perupaan

luka kulit yang mampu menahan regangan kira-kira 80% kemampuan kulit

normal. Hal ini tercapai kira-kira 3-6 bulan setelah penyembuhan.

Faktor yang mempengaruhi Penyembuhan Luka

A. Faktor lokal

Suplai pembuluh darah yang kurang

Hematoma

Infeksi

Tehnik bedah

Antibiotik

Denervasi.

B. Faktor Umum

Usia

Umur

Penyakit ,seperti: anemia, diabetes mellitus, obesitas

Hormon

Infeksi sistematik

Temperatur

Page 24: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

Trauma, hipovolemia, dan hipoksia

Vitamin: vitamin A dan vitamin C.

Jenis Penyembuhan Luka

Penyembuhan melalui Intensi Primer (penyatuan primer)

Luka dibuat secara aseptic, dengan pengrusakan jaringan minimum, dan

penutupan dengan baik, seperti dengan suture, sembuh dengan sedikit reaksi

jaringan melalui intensi pertama. Ketika luka sembuh melalui instensi

Page 25: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

pertama, jaringan granulasi tidak tampak dan pembentukan jaringan parut

minimal.

Penyembuhan melalui Intensi Sekunder (granulasi)

Pada luka dimana terjadi pembentukan pus (supurasi) atau dimana tepi luka

tidak saling merapat, proses perbaikannya kurang sederhana dan

membutuhkan waktu lebih lama.

Penyembuhan melalui Intensi Tersier (sutura sekunder)

Jika luka alam baik yang belum disutua atau terlepas dan kemudian disutura

kembali nantinya, dua permukaan granulasi yang berlawanan

disambungkan. Hal ini mengakibatkan jaringan parut yang dalam dan luas.

Page 26: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

KESIMPULAN

Luka tusuk ini terjadi pada otot dada bagian toraks dan abdomen sebelah kiri.

Bagian toraks dan abdomen sebelah kiri adalah hipokhondrium kiri. Luka tusuk dapat dilakukan

dengan proses penyembuhan luka. Dengan proses penyembuhan luka, terlihat bahwa bekas luka

tusuk tersebut membentuk sebuah jaringan lunak yang disebut dengan jaringan parut.

Page 27: Tutorial II(11) Luka Tusuk-1

DAFTAR PUSTAKA

Guyton,Arthur C.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta:EGC.2007

Faiz, Omar & David Moffat. At a Glance Anatomi. Jakarta: Erlangga. 2003

Moore, Keith L. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta:Hipokrates. 2002

Purtz, R&R. Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 22 Jilid 2. Jakarta:EGC.2006