Tutlin Tht
-
Upload
pagela-pascarella-renta -
Category
Documents
-
view
262 -
download
0
description
Transcript of Tutlin Tht
TUTORIAL KLINIK
OTITIS EKSTERNA
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti
Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung dan Tenggorok
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Diajukan kepada Yth:
dr. Adnan Abdullah, Sp. THT-KL
Diajukan oleh:
Pagela Pascarella Renta
BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROK
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Tutorial Klinik
OTITIS EKSTERNA
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung dan Tenggorok
Di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
Pagela Pascarella Renta
Mengetahui
Dosen Penguji Klinik
dr. Adnan Abdullah, Sp. THT-KL
PROBLEM HIPOTESIS MEKANISME DATA
TAMBAHAN
TUJUAN
BELAJAR
PEMECAHAN
MASALAH
Identitas pasienNama: Nn. DUsia: 18 th
AnamnesisPasien perempuan, 18 tahun datang
ke poli THT dengan keluhan
telinga kanannya terasa nyeri.
Keluhan dirasakan 2 hari sebelum
periksa ke poli. Nyeri memberat
ketika membuka mulut atau
mengunyah. Selain itu pasien
merasa telinga kanannya terasa
penuh. Keluhan lainnya seperti
penurunan pendengaran, discharge
telinga, sensasi gatal, telinga
berdenging dan demam tidak
ditemukan. Riwayat trauma seperti
mengorek kuping disangkal.
Riwayat pengobatan sebelumnya
Otitis eksterna
difusa.
DD: otitis
eksterna
sirkumskripta
(Tertera dalam
tinjauan pustaka)
Tidak didapatkan
data tambahan
1. Mampu mengenali
gejala otitis
eksterna
2. Mampu
menegakkan
diagnosa otitis
eksterna
3. Mampu melakukan
penatalaksanaan
otitis eksterna
Dari anamnesis
didapatkan pasien
mengeluh nyeri
telinga kanan selama
2 hari yang memberat
ketika membuka
mulut atau
mengunyah. Nyeri
juga disertai rasa
penuh di telinga. Pada
pemeriksaan fisik
didapatkan CAE
hiperemis dan
menyempit, nyeri
tekan tragus (+), nyeri
tarik telinga (+).
Maka disimpulkan
diagnosis pada pasien
tidak ada.
RPD:
- Tidak pernah mengalami gejala
nyeri telinga sebelumnya.
- Riwayat batuk pilek disangkal.
- Hipertensi, DM, riwayat atopi
(dermatitis atopik, asma,
konjungtivitis) disangkal
RPK:
- Hipertensi, DM, riwayat atopi
(dermatitis atopik, asma,
konjungtivitis) disangkal
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: Compos mentis
Vital sign:
- TD 120/80 mmHg
- N 88 kpm
- R 16 kpm
- S 36,5oC
ini adalah otitis
eksterna difusa.
Pemeriksaan hidung dan tenggorok
dalam batas normal. Pemeriksaan
telinga:
Inspeksi, Palpasi, Perkusi
- Inspeksi: kanalis aurikularis
eksterna dextra hipermis dan
menyempit
- Palpasi: nyeri tekan pada
tragus dan nyeri tarik telinga
kanan.
Otoskopi
- Tidak dilakukan
Fungsional (Test Pendengaran :
Garpu Tala)
- Rinne : dalam batas normal
- Webber : dalam batas normal
- Swabach : dalam batas normal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Otitis eksterna merupakan inflamasi pada canalis auricularis externa (CAE),
daun telinga atau keduanya. Klasifikasi otitis eksterna meliputi:
- Otitis eksterna akut
Otitis eksterna difusa
Otitis eksterna sirkumskripta (furunculosis)
- Otitis ekterna kronis
- Eczematous otitis externa
- Necrotizing otitis externa
- Otomycosis
Otitis eksterna difusa merupakan bentuk otitis eksterna yang paling umum
terjadi, khususnya pada para atlit renang. Diagnosis otitis eksterna difusa
ditegakkan bila onsetnya cepat (umumnya 48 jam) disertai adanya tanda dan
gejala inflamasi kanal telinga. Tanda khas pada otitis eksterna difusa ini adalah
adanya tenderness pada tragus, pinna atau keduanya.
Gambar 1. Elemen diagnosis otitis eksterna difusa akut (Otolaryngology-Head
and Neck Surgery 150 (IS)
B. Etiologi dan Faktor Resiko
Penyebab otitis eksterna umumnya multifaktorial tetapi kebanyakan adalah
bakterial. Patogen yang berperan dalam proses inflamasi yakni Pseudomonas
aeruginosa (20-60%) dan Staphylococcus aureus 910-70%). Fungal juga dapat
menjadi penyebab tetapi biasanya pada kasus otitis eksterna kronis.
Pembersihan serumen pada kanal telinga juga dapat menyebabkan otitis
eksterna dikarenakan serumen merupakan pelindung kanal telinga dari infeksi
dan penjaga kelembaban. Serumen menciptakan kondisi kanal telinga menjadi
asam sehingga menghambat infeksi (khususnya P. aeruginosa). Debris dari
kondisi dermatologi juga memicu infeksi.
Faktor resiko terjadinya otitis eksterna meliputi:
- Kebiasaan membersihkan atau mengorek telinga dengan cotton buds atau lainnya
- Kelembaban udara
- Sering berenang, karena air kolam renang merupakan sumber kontaminasi bakteri
dan menyebabkan maserasi kulit kanal telinga
- Penggunaan bahan kimia, seperti hairspray, shampoo, dan bahan iritasi lainnya
- Kanal telinga yang sempit
- Infeksi telinga tengah
C. Gejala dan tanda
Temuan fisik khas pada otitis eksterna adalah nyeri ketika palpasi tragus
dan nyeri ketika menarik pinna (daun telingga). Gejala yang mungkin
menyertai:
- Otalgia
- Hearing loss
- Telinga terasa penuh
- Adanya penyempitan, edema dan eritema pada CAE
- Tinitus
- Fever (jarang)
- Discharge
D. Patofisiologi
Otitis eksterna ialah suatu infeksi superfisial kulit CAE. Prosesnya dapat
dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Obstrukso (contohnya oleh penumpukan serumen, kanal telinga yang
sempit)
2. Tidak adanya serumen oleh karena adanya eksposur air berulang atau
pembersihan telinga yang berlebih
3. Trauma
4. Alterasi pH kanal telinga
E. PENEGAKAN DIAGNOSIS
Penegakkan diagnosis otitis eksterna melalui anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Pemeriksaan penunjangnya yakni pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan lab digunakan pada pasien dengan imunokompremais, pasien
yang dengan pengobatan yang biasa gagal, atau ketika dicurigai adanya infeksi
fungal.
F. PENATALAKSANAAN
Sebagian besar pasien otitis eksterna diobati secara empiris dimana
penangganan primernya meliputi:
a. Managemen nyeri, pemberian analgesik sangat dianjurkan karena nyeri
pada otitis eksterna dapat intens dan berat.
b. Pengangkatan debris dari CAE
c. Pemberian obat topikal untuk edem dan infeksi
d. Menghindari faktor yang berkontribusi
Farmakoterapi
1. Medikasi topikal (contohnya asam asetat pada aluminium asetat,
hidrokortikosteroid)
2. Agen analgesik (contoh: acetaminophen, acetaminophen dan codeine)
3. Antibiotik (contoh: hydrocortisone/ neomycin/ polymyxin B, otic
ofloxacin, otic ciprofloxacin, gentamicin 0,3% prednisolone 1%
optalmic, dexamethasone/tobramycin, dll)
4. Antibiotik oral (ciprofloxacin)
5. Agen antifungal (contoh: otic clotrimazle 1% solution, nystatin powder)
Edukasi pasien
Edukasi pasien perlu agar pasien mampu menghindari faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap terjadinya otitis eksterna. Contohnya
edukasi pasien untuk menjaga agar telinganya tetap kering, tidak
memakai cotton buds untuk membersihkan serumen dan penggunaan
tets telinga agar keasaman CAE terjaga, biasanya untuk pasien otitis
eksterna rekuren.
Gambar 2. Alur penatalaksanaan otitis eksterna akut (Otolaryngology-Head
and Neck Surgery 150 (IS)