Turbidimetry Lidya Novita and friends
-
Upload
lidya-novita-bachtiar -
Category
Engineering
-
view
74 -
download
11
Transcript of Turbidimetry Lidya Novita and friends
TURBIDIMETRY
KELOMPOK 3 :HELSI RIZKA
LIDYA NOVITAMELYSA PUTRI
PRIMA FITRIA HILLMAN
ANDALAS UNIVERSITY
Definisi Turbidity
Turbidity / Turbiditas Tingkat kekeruhan dalam air
Keadaan dimana transparansi suatu zat cair berkurang akibat kehadiran zat-zat tak-terlarut (suspended solids)
Definisi Turbidity
Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah
ukuran kejernihan sampel, bukan warna
kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari
partikel-partikel tersuspensi melainkan suatu ukuran
bagaimana partikel menghamburkan cahaya
Penyebab Turbidity
• Alga• Mikroorganisme
Partikel Organik
• Tanah liat• Lumpur
Partikel Anorganik
Tujuan Penetapan Turbiditas Air
Produksi minuman, pengolahan makanan, dan instalasi pengolahan air minum• Dalam aplikasi untuk air minum, nilai kekeruhan
dapat memberikan indikasi keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh karena itu, pengukuran kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan kebersihan nya.
Industri Lainnya
• Dalam proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari kontrol kualitas untuk memverifikasi efisiensi dalam pengolahan atau proses manufaktur
Turbidimetri dan Nephelometri
Dua metoda yang sama untuk menentukan tingkat kekeruhan air yang disebabkan oleh partikel tersuspensiCahaya yang melewati larutan keruh yang berada dalam kuvet akan mengalami 3 hal :Diabsorbsi oleh partikel tersuspensi didalam
larutanDitransmisikan melalui kuvetDihamburkan oleh partikel tersuspensi pada
arah yang berbeda-beda
Turbidimetri
Pengukuran jumlah cahaya yang ditransmisikan (dan menghitung cahaya yang diabsorpsi) oleh partikel
tersuspensi dalam larutan
Jumlah cahaya yang ditransmisikan tergantung pada : jumlah partikel dan
ukuran partikel yang terdistribusi
Komponen yang digunakan sama dengan komponen pada
spektrofotometer, juga menggunakan cahaya tampak
Nephelometri
Pengukuran cahaya yang dihamburkan oleh partikel
yang tersuspensi dalam larutan
Jumlah cahaya yang dihamburkan tergantung pada : jumlah partikel dan
ukuran partikel yang terdistribusi
Komponen yang digunakan sama dengan komponen pada
spektrofotometer namun detektor ditaruh pada sudut
spesifik dimana cahaya dihamburkan
Turbidimetri dan Nephelometri
Turbidimetri jumlah partikel tersuspensi dapat ditentukan dengan perbandingan jumlah cahaya yang diabsorpsi dengan cahaya yang ditransmisikan
Nephelometri disebut metoda tidak langsung karena pengukuran jumlah partikel tersuspensi dalam sampel adalah dengan mengukur jumlah cahaya yang dihamburkan oleh partikel tersuspensi
Turbidimetri dan Nephelometri
Karena jumlah cahaya yang dihamburkan lebih besar dari cahaya yang ditransmisikan oleh larutan yang keruh, maka nephelometri memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dibanding turbidimetri
Turbidimeter modern menggunakan teknik nephelometri yang mengukur jumlah cahaya yang dihamburkan oleh partikel yang tersuspensi dalam larutan sampel
Satuan Turbidimetri dan Nephelometri
Nephelometric Turbidity Unit (NTU) NTU menggantikan satuan yang terdahulu yaitu ‘Jackson candle turbidity units’ (JTU) Formazin digunakan sebagai standar/baku untuk kalibrasi karena memiliki bentuk dan ukuran partikel yang seragam
High Turbidity Low Turbidity
TURBIDIMETER
Komponen nya adalah :
• Diperlukan sekitar 30 ml larutan sampel yang ditaruh di dalam kuvet
Sampel
• Lampu Filamen Tungsten Menghasilkan cahaya polikromatik
• Lampu LED Menghasilkan cahaya monokromatik
Sumber Cahaya ; ada 2 yang umum digunakan
• Photodetector mendeteksi cahaya yang dihasilkan dari interaksi antara cahaya yang datang dengan partikel tersuspensi dan kemudian menghasilkan sinyal elektronik yang dikonversi menjadi nilai kekeruhan / turbiditas sampel
• Photodetector yang umum digunakan ; tabung photomultiplier, photodiode vakum dan photodiode silikon
Photodetector
Prinsip Kerja Turbidimeter
Sumber Cahaya (ex. Tungsten) menghasilkan cahaya polikromatik yang kemudian diubah menjadi cahaya monokromatik
Ketika Cahaya Monokromatik dilewatkan melalui larutan sampel yang berada dalam kuvet, maka partikel tersuspensi dalam larutan sampel akan menyerap energi dari cahaya tersebut dan kemudian menghamburkan cahaya lagi dalam berbagai arah
Photodetector mendeteksi cahaya yang dihamburkan oleh partikel tersuspensi dalam larutan sampel dan kemudian menghasilkan sinyal elektronik yang dikonversi menjadi nilai kekeruhan / turbiditas sampel
Prinsip Kerja Turbidimeter
Penentuan Konsentrasi Pertikel Tersuspensi dalam Sampel
TurbidimetryT = IT / I0
T = TransmittanIT = Intensitas Cahaya yang ditransmisikan sampel
I0 = Intensitas Cahaya masuk
Hubungan antara Transmittan dengan Konsentrasi Partikel Tersuspensi hampir sama dengan Lambert Beer’s Law :
– logT = kbCk = konstanta yang tergantung pada faktor ukuran partikel dan panjang gelombang cahaya yang dipakaib = tebal kuvetC = konsentrasi partikel tersuspensi (w/v)
Penentuan Konsentrasi Pertikel Tersuspensi dalam Sampel
NephelometriHubungan antara Intensitas Cahaya yang dihamburkan (Is) dengan konsentrasi partikel tersuspensi (C) ;
IS = kSI0C
ks = konstanta empiris sistem yang diperoleh dari kurva kalibrasi yang disiapkan menggunakan larutan standar
I0 = Intensitas Cahaya masuk
THANK YOU