Turbidimetry Lidya Novita and friends

21
TURBIDIMETRY KELOMPOK 3 : HELSI RIZKA LIDYA NOVITA MELYSA PUTRI PRIMA FITRIA HILLMAN ANDALAS UNIVERSITY

Transcript of Turbidimetry Lidya Novita and friends

Page 1: Turbidimetry Lidya Novita and friends

TURBIDIMETRY

KELOMPOK 3 :HELSI RIZKA

LIDYA NOVITAMELYSA PUTRI

PRIMA FITRIA HILLMAN

ANDALAS UNIVERSITY

Page 2: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Definisi Turbidity

Turbidity / Turbiditas Tingkat kekeruhan dalam air

Keadaan dimana transparansi suatu zat cair berkurang akibat kehadiran zat-zat tak-terlarut (suspended solids)

Page 3: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Definisi Turbidity

Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah

ukuran kejernihan sampel, bukan warna

kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari

partikel-partikel tersuspensi melainkan suatu ukuran

bagaimana partikel menghamburkan cahaya

Page 4: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Penyebab Turbidity

• Alga• Mikroorganisme

Partikel Organik

• Tanah liat• Lumpur

Partikel Anorganik

Page 5: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Tujuan Penetapan Turbiditas Air

Produksi minuman, pengolahan makanan, dan instalasi  pengolahan air minum• Dalam aplikasi untuk air minum, nilai kekeruhan

dapat memberikan indikasi keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh karena itu, pengukuran kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan kebersihan nya.

Industri Lainnya

• Dalam proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari kontrol kualitas untuk memverifikasi efisiensi dalam pengolahan atau proses manufaktur

Page 6: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Turbidimetri dan Nephelometri

Dua metoda yang sama untuk menentukan tingkat kekeruhan air yang disebabkan oleh partikel tersuspensiCahaya yang melewati larutan keruh yang berada dalam kuvet akan mengalami 3 hal :Diabsorbsi oleh partikel tersuspensi didalam

larutanDitransmisikan melalui kuvetDihamburkan oleh partikel tersuspensi pada

arah yang berbeda-beda

Page 7: Turbidimetry Lidya Novita and friends
Page 8: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Turbidimetri

Pengukuran jumlah cahaya yang ditransmisikan (dan menghitung cahaya yang diabsorpsi) oleh partikel

tersuspensi dalam larutan

Jumlah cahaya yang ditransmisikan tergantung pada : jumlah partikel dan

ukuran partikel yang terdistribusi

Komponen yang digunakan sama dengan komponen pada

spektrofotometer, juga menggunakan cahaya tampak

Nephelometri

Pengukuran cahaya yang dihamburkan oleh partikel

yang tersuspensi dalam larutan

Jumlah cahaya yang dihamburkan tergantung pada : jumlah partikel dan

ukuran partikel yang terdistribusi

Komponen yang digunakan sama dengan komponen pada

spektrofotometer namun detektor ditaruh pada sudut

spesifik dimana cahaya dihamburkan

Page 9: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Turbidimetri dan Nephelometri

Turbidimetri jumlah partikel tersuspensi dapat ditentukan dengan perbandingan jumlah cahaya yang diabsorpsi dengan cahaya yang ditransmisikan

Nephelometri disebut metoda tidak langsung karena pengukuran jumlah partikel tersuspensi dalam sampel adalah dengan mengukur jumlah cahaya yang dihamburkan oleh partikel tersuspensi

Page 10: Turbidimetry Lidya Novita and friends
Page 11: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Turbidimetri dan Nephelometri

Karena jumlah cahaya yang dihamburkan lebih besar dari cahaya yang ditransmisikan oleh larutan yang keruh, maka nephelometri memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dibanding turbidimetri

Turbidimeter modern menggunakan teknik nephelometri yang mengukur jumlah cahaya yang dihamburkan oleh partikel yang tersuspensi dalam larutan sampel

Page 12: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Satuan Turbidimetri dan Nephelometri

Nephelometric Turbidity Unit (NTU) NTU menggantikan satuan yang terdahulu yaitu ‘Jackson candle turbidity units’ (JTU) Formazin digunakan sebagai standar/baku untuk kalibrasi karena memiliki bentuk dan ukuran partikel yang seragam

Page 13: Turbidimetry Lidya Novita and friends

High Turbidity Low Turbidity

Page 14: Turbidimetry Lidya Novita and friends

TURBIDIMETER

Komponen nya adalah :

Page 15: Turbidimetry Lidya Novita and friends

• Diperlukan sekitar 30 ml larutan sampel yang ditaruh di dalam kuvet

Sampel

• Lampu Filamen Tungsten Menghasilkan cahaya polikromatik

• Lampu LED Menghasilkan cahaya monokromatik

Sumber Cahaya ; ada 2 yang umum digunakan

• Photodetector mendeteksi cahaya yang dihasilkan dari interaksi antara cahaya yang datang dengan partikel tersuspensi dan kemudian menghasilkan sinyal elektronik yang dikonversi menjadi nilai kekeruhan / turbiditas sampel

• Photodetector yang umum digunakan ; tabung photomultiplier, photodiode vakum dan photodiode silikon

Photodetector

Page 16: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Prinsip Kerja Turbidimeter

Sumber Cahaya (ex. Tungsten) menghasilkan cahaya polikromatik yang kemudian diubah menjadi cahaya monokromatik

Ketika Cahaya Monokromatik dilewatkan melalui larutan sampel yang berada dalam kuvet, maka partikel tersuspensi dalam larutan sampel akan menyerap energi dari cahaya tersebut dan kemudian menghamburkan cahaya lagi dalam berbagai arah

Photodetector mendeteksi cahaya yang dihamburkan oleh partikel tersuspensi dalam larutan sampel dan kemudian menghasilkan sinyal elektronik yang dikonversi menjadi nilai kekeruhan / turbiditas sampel

Page 17: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Prinsip Kerja Turbidimeter

Page 18: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Penentuan Konsentrasi Pertikel Tersuspensi dalam Sampel

TurbidimetryT = IT / I0

T = TransmittanIT = Intensitas Cahaya yang ditransmisikan sampel

I0 = Intensitas Cahaya masuk

Hubungan antara Transmittan dengan Konsentrasi Partikel Tersuspensi hampir sama dengan Lambert Beer’s Law :

– logT = kbCk = konstanta yang tergantung pada faktor ukuran partikel dan panjang gelombang cahaya yang dipakaib = tebal kuvetC = konsentrasi partikel tersuspensi (w/v)

Page 19: Turbidimetry Lidya Novita and friends

Penentuan Konsentrasi Pertikel Tersuspensi dalam Sampel

NephelometriHubungan antara Intensitas Cahaya yang dihamburkan (Is) dengan konsentrasi partikel tersuspensi (C) ;

IS = kSI0C

ks = konstanta empiris sistem yang diperoleh dari kurva kalibrasi yang disiapkan menggunakan larutan standar

I0 = Intensitas Cahaya masuk

Page 20: Turbidimetry Lidya Novita and friends
Page 21: Turbidimetry Lidya Novita and friends

THANK YOU