Tupoksi KB

16
PENYELENGGARAAN KELOMPOK BERMAIN “KUSUMA BANGSA” A. LEMBAGA PENYELENGGARA Nama Lembaga : KELOMPOK BERMAIN “KUSUMA BANGSA” Nama Ketua : Maryatun, S.Pd Alamat Lembaga : Desa Sidoharjo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo Nomer Telepon : 085 228 967 233 Rek. Bank : BRI Unit Purwodadi An. KB Kusuma bangsa Nomor Rek. 6855 01 011472 53 0 Akte Notaris : No 8 Tanggal 29 Maret 2010 Berdiri mulai : 15 April 2009 Surat ijin Operaisonal :Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo No Tanggal B. STRUKTUR ORGANISASI PEMBINA : Kepala UPT P dan K Kecamatan Purwodadi Penilik PLS Bidang Dikmas PAUD Kepala Desa Sidoharjo A. SUSUNAN PENYELENGGARA Ketua : Maryatun, S.Pd. Sekretaris : Arif Mulyono Bendahara : Rustiati Humas : Dangiatus Sangadah B. SUSUNAN PENGELOLA Kepala Sekolah : Sri Haryati Tata Usaha : Yuli Wahyuni Tenaga Pendidik : 1. Yuli Wahyuni 2. Sri Haryati 3. Retno Setyaningsih 4. Rustiati 5. Dangiatus Sangadah

Transcript of Tupoksi KB

Page 1: Tupoksi KB

PENYELENGGARAAN

KELOMPOK BERMAIN “KUSUMA BANGSA”

A. LEMBAGA PENYELENGGARA

Nama Lembaga : KELOMPOK BERMAIN “KUSUMA BANGSA”

Nama Ketua : Maryatun, S.Pd

Alamat Lembaga : Desa Sidoharjo Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Purworejo

Nomer Telepon : 085 228 967 233

Rek. Bank : BRI Unit Purwodadi An. KB Kusuma bangsa

Nomor Rek. 6855 01 011472 53 0

Akte Notaris : No 8 Tanggal 29 Maret 2010

Berdiri mulai : 15 April 2009

Surat ijin Operaisonal :Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo

No Tanggal

B. STRUKTUR ORGANISASI

PEMBINA : Kepala UPT P dan K Kecamatan Purwodadi Penilik PLS Bidang Dikmas PAUD Kepala Desa Sidoharjo

A. SUSUNAN PENYELENGGARA Ketua : Maryatun, S.Pd. Sekretaris : Arif Mulyono Bendahara : Rustiati Humas : Dangiatus Sangadah

B. SUSUNAN PENGELOLA Kepala Sekolah : Sri Haryati Tata Usaha : Yuli Wahyuni Tenaga Pendidik : 1. Yuli Wahyuni

2. Sri Haryati 3. Retno Setyaningsih 4. Rustiati 5. Dangiatus Sangadah

Page 2: Tupoksi KB

No Tugas Nama Pendidikan

1 Penanggung Jawab/Penyelenggara

Bertangungjawab penuh terhadap kegiatan lembaga

Maryatun S.Pd S1

2 Pengelola Mengelola kegiatan pembelajaran

Sri Haryati SLTA

3 Pendidik Mengasuh dan melakukan pembimbingan dalam kegiatan bermain dan belajar

Menyusun rencana pembelajaran

Sri Haryati

Rustiati

Retno Setyaningsih

Yuli Wahyuni

Dangiatus Sangadah

Supriyati

SLTA

SLTA

S1

SLTA

SLTA

D3

lina sophy

Penyelenggara

a. Penyelenggara adalah pemilik lembagab. Susunan Penyelenggara

a. Ketua : Maryatun, S.Pdb. Sekretaris : Arif Mulyonoc. Bendahara : Rustiati

c. Kepengurusan Penyelenggara berlaku selama 3 tahund. Kepengurusan Penyelenggara ditetapkan dalam AD-ART Lembagae. Penyelenggara wajib membiayai kegiatan penyelenggaraan Kelompok Bermain dengan

menyiapkan sarana dan prasaranya.f. Tugas penyelenggara :

1. Menyusun rencana Pengembangan Kelompok Bermain.2. Menyediakan Tempat Kegiatan Kelompok Bermain.3. Mencarikan sumber pendanaan bagi Kelompok Bermain.4. Menyiapkan sarana prasarana. 5. Menyediakan, mengelola dan meningkatkan kompetensi Tenaga Pendidik /Kependidikan.6. Melakukan kerjasama dengan Mitra Kerja Lembaga.7. Membina dan mengawasi kegiatan kelompok bermain.8. Mengajukan proposal Bantuan dana8. Menyampaikan Laporan Pertangungjawaban dana.

Pengelolaa. Pengelola adalah Pelaksana kegiatan pembelajaranb. Susunan Pengelola:

Ketua : Sri Haryati Sekretaris : .................. Bendahara : ..................

c. Masa Jabatan Pengelola berlaku selama 3 tahun.d. Kepengurusan Pengelola ditetapkan oleh penyelenggarae. Tugas Pengelola :

Page 3: Tupoksi KB

Ketua :a. Memimpin Kegiatan Kelompok Bermainb. Bertanggungjawab atas kelancaran Kegiatan Kelompok Bermainc. Bersama Pendidik Menandatangani Buku Laporan Perkembangand. Mengeluarkan dan Menandatangani Surat Tanda Serta Belajar

Sekretaris :a. Mengelola Administrasi Kelompok Bermain. 1. Formulir Pendaftaran

2. Buku Induk Anak3. Buku Daftar Inventaris4. Buku Tamu5. Daftar Hadir Pendidik

b. Mengarsipkan Dokumenc. Menyiapkan Surat-suratd. Menyusun laporan Kelompok Bermain

Bendahara :a. Mengelola administrasi Keuangan 1) Kartu Iuran Orang Tua 2) Buku Kas kelompok Bermainb. Menghimpun Iuran Orang Tua dan Sumber Lainc. Membukukan dan menyimpan Bukti pengeluarand. Menyusun laporan keuangan

PendidikKompetensi1. Memahami tunbuh kembang anak dan prinsip pendidikan anak usia dini2. Memiliki tanggungjawab moral untuk meningkatkan keberlangsungan kelompok bermainTugas pendidik :1. Menyusun Rencana Pembelajaran anak1. Membimbing Anak, Menyiapkan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan semua

potensi anak dan perkembangan sikap serta perilaku anak2. Menyiapkan/ mengisi Administrasi Kelompok

o Daftar Hadir anako Buku catatan Anekdot/Perkembangan masing2 anako Kartu Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anako Jadwal Pelaksanaan DDTK anako Buku Tabulasi data DDTK

3. Menyiapkan tempat dan APE untuk bermain bersama4. Menyambut Kehadiran anak5. Mendampingi Anak dalam bermain

Hak Pengelola dan Pendidik1. Mendapat pengakuan tentang Pengelolaan kelompok Bermain2. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan mutu Pengelola/Pendidik kelompok bermain3. Mendapat Insentif, baik dalam bentuk Materi, penghargaan maupun Peningkatan kinerja sesuai

dengan kemampuan kondisi setempat.

Pengelompokan Peserta Didik1) Usia 3 – 4 tahun2) Usia 4 – 5 tahun 3) Usia 5 – 6 tahun

Program Pembelajaran:

Page 4: Tupoksi KB

Kalender AkademikKurikulum

Kerangka dasarStandar Kompetensi

SilabusKompetensi dasarHasil BelajarIndikatorPembelajaran/KegiatanAlokasi WaktuSarana dan Sumber BelajarPenilaian

1. Perencanaan Tahunan dan SemesterRencana Kegiatan Pembelajaran dalam satu tahun dan semester berdasarkan tema, merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi Kedalam Rencana Belajar

o Temao Bidang pengembangano Kompetensi dasaro Hasil belajaro Indikatoro Alokasi Waktuo Sebaran dalam semester ½

2. Perencanaan MingguanRencana Kegiatan dalam rangka Mencapai Indikator direncanakan, dalam satu minggu sesuai dengan sentra dan kelompok umur

3. Perencanaan MingguanRencana kegiatan pembelajaran, baik dalam sentra, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari

o Penyambutan anako Main pembukaano Kegiatan inti

Pijakan sebelum main Pijakan selama main Pijakan setelah main Istrirahat/makan Penutup

Page 5: Tupoksi KB

Tinjauan tentang Manajemen

Manajemen Umum

Lembaga atau satuan PAUD sebagai salah satu bentuk layanan pendidikan anak usia dini ada jalur pendidikan non formal yang mengutamakan kegiatan bermain sambil belajar. Penyelenggaraan satuan PAUD dapat dilaksanakan oleh lembaga baik swasta, pemerintah, organisasi masyarakat maupun perorangan yang memiliki kepedulian terhadap PAUD. Setiap penyelenggaraan program PAUD baik lembaga maupun perorangan harus memperoleh ijin pendirian dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau instansi lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah setempat. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengajuan ijin penyelenggaraan PAUD, yaitu:1. Surat permohonan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten, Cq KaBid PLSPO yang diketahui oleh lurah, camat dan penilik PLS Kecamatan.2. Akta notaries pendirian yayasan.3. Bentuk dan nama lembaga4. Visi dan Misi lembaga5. Program kegiatan mengajar6. Sarana dan prasarana7. Data keterangan yang berisi:- Data pengelola, pendidik, pengasuh ( fotocopy SK Pengangkatan, ijazah terakhir, jumlah jam mengajar )- Data peserta didik- Denah lokasi- Surat keterangan kepemilikan bangunan- Surat ijin lingkungan diketahui RT/Kadus/Lurah- Struktur OrganisasiMasa berlaku ijin penyelenggaraan PAUD adalah 3 tahun sejak tanggal diterbitkannya SK, atau disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh dinas terkait. Karena pada kenyataannya masing-masing Dinas Kabupaten dan Kota mempunyai kebijakan sendiri (otonomi daerah).

Page 6: Tupoksi KB

Suatu lembaga pendidikan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien diperlukan adanya penataan, pengaturan, pengelolaan dan kegiatan lain yang sejenis. Langkah-langkah tersebut harus dikonsepkan secara sistematis. Manajemen dapat diartikan sebagai pengelolaan, dalam hal ini pengelolaan lembaga menitik beratkan pada 4 komponen, yaitu:1. Pengelolaan tenaga kerja, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.2. Peserta didik3. Sarana prasarana4. Pengelolaan KeuanganEksistensi lembaga harus dibangun sendiri mungkin dengan menentukan perencanaan yang jelas. Hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut diatas adalah:1. Adanya aturan manajemen Program Pendidikan2. Adanya aturan manajemen Sumber Daya Manusia3. Adanya aturan manajemen Keuangan4. Adanya aturan manajemen Sarpras

Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanDalam dunia pendidikan, pengelolaan atas tenaga kerja ini berorientasi pada pembangunan pendidikan, dimana bidang garapan dan keluarannya jelas berbeda dari bidang garapan dan keluaran perusahaan dan pemerintah atau lembaga lainnya. Hal tersebut sejalan dengan karakteristik aktifitas dunia pendidikan yang menjadi pembeda dengan aktivitas di bidang lainnya. Demikian halnya dengan praktik-praktik pengelolaan tenaga pendidik, bagaimanapun tidak dapat disamakan sepenuhnya dengan praktik-praktik pengelolaan tenaga kerja dalam organisasi lainnya.Pendidik PAUD sebagai sumber belajar merupakan salah satu komponen pening dalam menentukan keberhasilan program PAUD karena pendidik terlibat langsung dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat (6) disebutkan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.Dedi Supriadi (1999:176) menyatakan bahwa tenaga pendidik PAUD semestinya disiapkan secara professional, dimana seorang professional paling tidak mempunyai 3 unsur utama yaitu:1. Pendidikan yang memadai, disiapkan secara khusus melalui lembaga pendidikan dengan kualifikasi tertentu.2. Keahlian dalam bidangnya.3. Komitmen dalam tugasnya.

Kompetensi Pendidik PAUDHasil Seminar Nasional dan Workshop tentang PAUD yang diselenggarakan oleh DitJen PLS Th 2003, menyimpulkan bahwa para educator atau tenaga pendidik professional dan semi-profesional dalam pendidikan Anak Usia Dini direkomendasikan untuk memiliki sejumlah kompetensi yaitu kompetensi akademik, professional, personal, dan sosiointerpersonal (social).Manajemen Pendidik1. Rekruitmen / Perekrutan Tenaga Kependidikan2. Pembinaan3. Pemberhentian / Mutasi

Perekrutan Tenaga PendidikPerekrutan tenaga pendidik merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh lembaga atau yayasan untuk memperoleh tenaga pendidik yang dibutuhkan.Langkah-langkah penting dalam proses perekrutan sebagai kelanjutan perencanaan tenaga pendidik, yaitu:a. Menyebarluaskan pengumuman tentang kebutuhan tenaga pendidik dalam berbagai jenis dan kualifikasinya sebagaimana proses perencanaan yang telah ditetapkan, dapat melalui media publikasi atau rekomendasi terbatas, atau kerjasama dengan instansi lain.b. Menentukan persyaratan bagi pelamar sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan baik administrasi maupun akademis.c. Menyelenggarakan pengujian berdasarkan standar seleksi dan dengan menggunakan teknik-teknik seleksi atau cara-cara tertentu yang dibutuhkan.

Page 7: Tupoksi KB

Standar-standar seleksi misalnya:- Umur - Keterampilan Komunikasi- Kesehatan fisik - Motivasi- Pendidikan - Minat- Pengalaman - Sikap dan nialai-nilai- Tujuan-tujuan - Kesehatan mental- Penampilan - Kepantasan bekerja di Dunia Pendidikan- Pengetahuan Umum - Faktor lain yang ditetapkan penguasa

Pembinaan/Pengembangan Tenaga PendidikPembinaan atau pengembangan tenaga pendidik merupakan usaha mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga pendidik yang ada. Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga pendidik yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan ketrampilan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan suatu program pembinaan tenaga pendidik biasanya diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat dari tuntutan organisasi, atau karena adanya kehendak dan kebutuhan untk tumbuh dan berkembang dikalangan tenaga kependidikan itu sendiri.Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyelenggarakan pembinaan tenaga pendidik ini, yaitu:a. Pendidik tenaga pendidik patut dilakukan untuk semua jenis tenaga pendidik.b. Pembinaan tenaga pendidik berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan professional dan atau teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai denagn posisinya masing-masing.c. Pembinaan tenaga pendidik dilaksanakan untuk mendorong meningkatkan kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan atau system sekolah, dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejahteraan dan intensif sebagai imbalannya guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan social ekonomis maupun kebutuhan social-psikologis.d. Pembinaan tenaga pendidik dirintis dan diarahkan untuk mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi, baik karena kebutuhan-kebutuhan yang berorientasi terhadap lowongan jabatan/posisi dimasa yang akan datang, (misalnya magang).e. Pembinaan tenaga pendidik sebenarnya dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan-kegiatan remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan.Cara yang lebih popular dalam membina dan mengembangkan tenaga pendidik dilakukan melalui penataran (inservice training) baik dalam rangka penyegaran (refreshing) maupun dalam rangka peningkatan kemampuan mereka (up-grading) atau bersama-sama (collaborative effort), misalnya mengikuti kegiatan atau kesempatan, one-service training, on the job training, seminar,workshop, diskusi panel, rapat-rapat, symposium, konferensi, dan sebagainya.

Pemberhentian Tenaga PendidikPemberhentian tenaga pendidik merupakan proses yang membuat seseorang tenaga pendidik tidak dapat lagi melaksanakan tugas pekerjaan atau fungsi jabatannya baik untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya. Banyak alasan yang menyebabkan seorang tenaga pendidik berhenti dari pekerjaannya (PHK), yaitu:1. Penilaian kinerja ybs menurun meskipun sudah diberikan peringatan oleh atasan.2. Karena permintaan sendiri untuk berhenti3. Karena mencapai batas usia pensiun menurut ketentuan yang berlaku4. karena adanya penyederhanaan organisasi yang menyebabkan adanya penyederhanaan tugas disatu pihak lain diperoleh kelebihan tenaga kerja5. Karena yang bersangkutan melakukan penyelewengan atau tindakan pidana, misalnya melanggar peraturan yang berlaku seperti melanggar sumpah jabatan, melanggar peraturan disiplin, korupsi dan sebagainya.6. Karena yang bersangkutan tidak cukup cakap jasmani maupun rohani, seperti cacat karena suatu hal yang menyebabkan tidak mampu lagi bekerja, mengidap penyakit yang membahayakan diri dan lingkungan, berubah ingatan dan sebagainya.7. Karena meninggalkan tugas dalam jangka waktu tertentu sebagai pelanggaran atas ketentuan

Page 8: Tupoksi KB

yang berlaku.8. Karena meninggal dunia atau karena hilang sebagaimana dinyatakan oleh pejabat yang berwenang.9. Karena ijin mengembangkan diri.

Administrasi yang diperlukan untuk pengelolaan tenaga pendidik, yaitu:Administrasi Kepegawaian:- Curriculum Vitae- Ijazah- KK- Riwayat KesehatanAdministrasi kelembagaan:- Daftar hadir staff- Data staff- SK Mengajar- Form tugas keluar- Form permohonan ijin- Daftar penerimaan gaji- Form evaluasi staff secara berkala

Pengelolaan Peserta DidikPengertian Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan peserta didik menurut Hendayat Soetopo dan Wanty Soemanto (1982) adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai masuknya peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga.Dengan demikian pengelolaan peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan/pengelolaan data peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

Rekruitmen Peserta DidikSetiap tahun ajaran baru, sekolah disibukkan oleh penerimaan siswa baru. Sebelum kegiatan ini dimulai, kepala sekolah terlebih dahulu membentuk panitia. Kegiatan yang disiapkan yaitu:1. PendaftaranJadwal penerimaan peserta didik tersebut disebarluaskan kepada masyarakat, bias melalui media massa, pengumuman sekolah, penyebaran brosur, open house, pameran, dll.2. Syarat-syarat pendaftaranSyarat-syarat pendaftaran ditentukan oleh lembaga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Misalnya:- Mengisi formulir- Mengumpulkan foto- Membayar administrasi- Dan persyaratan yang lain yang sudah ditentukan yang dianggap perlu oleh lembaga.3. SeleksiSeleksi dilakukan apabila jumlah pendaftarnya melebihi daya tampung yang tersedia.4. PengumumanSetelah pengumuman penerimaan peserta didik baru, dilakukan sosialisasi aturan-aturan sekolah yang wajib dipenuhi oleh peserta didik baru.

Pencatatan dan pelaporan kemajuan peserat didikKegiatan ini sangat diperlukan sejak diterima di sekolah itu sampai mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut.Pencatatan dan perlengkapan yang diperluakn berupa:1. Buku IndukBuku ini disebut juga buku pokok atau stambuk. Buku ini berisi catatan tentang peserta didik yang masuk pada sekoalh tersebut. Setiap pencatatn peserta didik disertai denagn nomor pokok atau

Page 9: Tupoksi KB

stambuk, dan dilengkapi pula dengan data lain setiap peserta didik.2. Buku KlaperPencatatan buku ini dapat diambil dari buku induk, tetapi penulisannya disusun berdasarkan abjad. Hal ini untuk memudahkan pencarian data peserta didik jika sewaktu-waktu diperlukan.3. Daftar PresensiDaftar hadir peserta didik sangat penting sebab frekuensi kehadiran setiap peserta didik dapat diketahui/dikontrol.4. Buku catatan pribadi peserta didikBuku catatan peserta didik ini lebih lengkaplagi tentang data setiap peserat didik. Buku ini antara lain berisi: identitas peserta didik, keterangan mengenai keadaan keluarga, keadaan jasmani dan kesehatan, riwayat pendidikan serta hasil belajar, data psikologi (sikap, minat, dan cita-cita) dan juga kegiatan diluar sekolah.5. Buku daftar mutasi anak didikUntuk mengetahui jumlah anak didik yang tepat, sekolah atau lembaga harus mempunyai buku/daftar mutasi peserta didik. Daftar mutasi itu digunakan untuk mencatat keluar masuknya peserta didik dalam setiap bulan, semester atau setahun. Hal ini karena keadaan jumlah peserta didik tidak tetap, ada peserta didik pindahan dan ada yang keluar, termasuk mereka yang melanjutkan pendidikan pada jenjang berikutnya.6. Laporan perkembangan peserta didik- Melalui buku komunikasi yang diberikan secara harian, mingguan atau bulanan yang isinya berupa informasi dari guru tentang kegatan yang diikuti oleh anak dan kemajuan perkembangan anak selama mengikuti kegiatan disekolah.- Laporan perkembangan peserta didik diperoleh dari hasil observasi guru dan analisa kegiatan anak didik sehingga orang tua dapat memperoleh informasi tentang perkembangan anak secara actual.

Manajemen Sarana PrasaranaYang dimaksud dengan Prasarana pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabot sekolah yang berperan dalam proses belajar mengajar walaupun secara tidak langsung.Garis besar tentang manajemen Sarana Prasarana meliputi hal-hal dibawah ini, yaitu:1. Penentuan KebutuhanSebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus melihat kekayaan yang ada baru bisa menentukan sarana apa yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah tersebut.2. Proses pengadaanDalam upaya proses pengadaan sarana pendidikan dapat diperoleh dengan beberapa jalan yang bisa ditempuh, yaitu:a. Pembelian dengan biaya dari pemerintahb. Pembelian dengan biaya SPPc. Bantuan dari BP3 atau komite sekolahd. Bantuan dari masyarakat lainnya.3. PemakaianDari segi pemakaian atau penggunaan terutama alat perlengkapan dapat dibedakan atas:a. Barang Habis Pakaib. Barang tidak Habis PakaiPenggunaan barang habis pakai harus digunakan secara maksimal dan dipertanggungjawabkan pada tiap triwulan. Sedangkan penggunaan barang tidak habis pakai atau barang tetap dipertanggung jawabkan satu tahun sekali sehingga diperlukan adanya pemeliharaan dan barang-barang tersebut disebut dengan barang inventaris.4. Pencatatan / pengurusanUntuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini disediakan instrumen administrasi berupa:a. Buku inventarisb. Buku Pembelianc. Buku Penghapusand. Kartu Barang5. PertanggungjawabanPenggunaan barang-barang inventaris sekolah harus dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan barang-barang tersebut yang ditujukan kepada instansi atasan.

Page 10: Tupoksi KB

Manajemen KeuanganSetiap unit kerja selalu berhubungan dengan keuangan, demikian pula dengan sekolah. Sumber keuangan pendidikan berasal dari:Anggaran Negara, antara lain:a. Anggaran rutin, contoh untuk gaji pegawai, biaya ujian, biaya perawatan gedung,dll.b. Anggaran Pembangunan, contoh untuk kegiatan fisik yaitu pembuatan gedung, untuk non fisik yaitu Pelatihan atau Diklat pendidik.Dana MasyarakatYang termasuk dana masyarakat yaitu:a. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)b. Iuran BP3/ Komite sekolahc. Bantuan atau hibah dan lainnya yang sah menurut aturan yang ada.Prosedur manajemen keuangan yaitu:1. Budgeting / penganggaranYang termasuk dalam kegiatan ini yaitu penggalian sumber dana dan merancang penggunaan dana tersebut. Membuat Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RAPBS)2. Accounting / PembukuanYaitu proses pencatan transaksi penggunaan dana untuk pertanggungjawaban.3. AuditingPertanggungjawaban atau pengecekan antara laporan/pencatatan dengan hasil sesungguhnya dilapangan.Instrumen administrasi keuangan, antara lain :1. Buku kas umum2. Buku kas tabelaris3. Daftar permintaan/penerimaan gaji (oleh bagian keuangan)4. Surat pertanggungjawaban (SPJ), contoh: kwitansi, daftar penerimaan gaji5. Daftar Pembayaran SPP6. Rencana Anggaran Pendapatan dab Belanja Sekolah (RAPBS)

Pemetaan Sekolah (School Maping)Metode perencanaan pendidikan secara mikro yang berupa proses penataan atau penataan kembali jaringan yang baru dengan daya tampung yang lebih besar, dimana sumber-sumber yang ada dapat digunakan secara optimal, di samping itu diusahakan mutu pendidikan yang lebih berbobot dan mempunyai relevansi dengan pembangunan.Tujuan dari pemetaan sekolah yaitu:Menata jaringan sekolahMeningkatkan mutu pendidikanPerencanaan dalam menentukan lokasi sekolah (membuka Cabang sekolah baru)Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemetaan sekolah, yaitu:1. Perkembangan pemukiman penduduk2. Perkembangan anak usia sekolah3. Lembaga pendidikan yang sudah ada4. Jaringan transportasi5. Pendayagunaan fasilitas6. Penyelenggaraan kurikulum.Apabila akan membangun sebuah lembaga sekolah, sasaran optimal yang harus diperhatikan yaitu:a. Membangun sekolah ditempat yang banyak anak usia sekolahb. Membangun sekolah ditempat yang belum ada sekolah khususnya daerah terpencilc. Jangan sampai mengurangi jumlah murid sekolah lain yang sudah ada.Dalam menentukan lokasi yang ideal untuk sekolah baru ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:a. Mudah dijangkaub. Jauh dari tempat yang ramaic. Lama tempuh tidak melebihi 15 menit atau 1,5 Km perjalanand. Cukup muride. Tidak bertolak belakang dengan perkembangan pemikiran (primitif)

Page 11: Tupoksi KB

Untuk menentukan daerah jangkauan digunakan rumus:

E = p . r2 . d

Dengan keterangan:E = Jumlah murid dalam daerah jangkauanp = koefisien untuk daerah jangkauan berbentuk lingkarand = kepadatan penduduk usia sekolah /Km2r = jarak terjauh dari sekolah

Komunikasi Organisasi PendidikanHal yang tidak kalah penting dalam proses manajemen Pendidikan adalah proses komunikasi organisasi. Dimana komunikasi organisasi harus terpelihara dengan baik agar keberlangsungan lembaga semakin berkembang.Tidak ada kelompok atau lembaga yang dapat bertahan tanpa komunikasi, komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data. Yang dimaksud dengan komunikasi organisasi pendidikan adalah proses penyampaian pesan dari pihak satu kepihak lain dalam lingkungan organisasi pendidikan.

Arah komunikasiKomunikasi dapat mengalir secara vertical atau horizontal, untuk dimensi vertical dapat dibagi lebih lanjut menjadi ke arah bawah dan ke atas.

Ke BawahKomunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam kelompok atau organisasi ketingkat yang lebih bawah disebut dengan komunikasi ke bawah. Pola ini digunakan pemimpin lembaga dan manajer untuk menetapkan sasaran, memberikan intruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur kebawahan, dan mengemukakan umpan balik tentang kinerja.

Ke AtasKomunikasi keatas mengalir ke tingkat yang lebih tinggi dalam lembaga atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik ke atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke sasaran, dan menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi. Komunikasi ke atas menyebabkan para manajer menyadari perasaan para karyawan terhadap pekerjaannya, rekan sekerjanya, dan organisasi secara umum. Manajer juga mengandalkan komunikasi ke atas untuk memperoleh gagasan mengenai cara memperbaiki kondisi. Beberapa contoh tentang komunikasi ke atas adalah laporan kinerja yang disiapkan oleh manajemen yang lebih rendah untuk ditinjau ulang oleh manajemen puncak, kotak saran, survei tingkat karyawan, prosedur keluhan, diskusi atasan bawahan.

Komunikasi HorizontalKetika komunikasi terjadi di antara anggota kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok kerja tingkat yang sama atau diantara setiap personelyang secara horizontal ekuivalen, dinamakan sebagai komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan mempermudah koordinasi.

Komunikasi antar PribadiBagaimana cara anggota dalam sebuah lembaga menyampaikan ide diantara mereka? Ada tiga metode dasar yang digunakan yaitu komunikasi lisan, tertulis, dan non-verbal.1. Komunikasi LisanSarana utama untuk menyampaikan pesan adalah komunikasi lisan, pidato, percakapan dua orang, diskusi kelompok, dan desus-desus informal adalah bentuk-bentuk popular dari komunikasi lisan.Keuntungan dari komunikasi lisan adalah kecepatan dan umpan balik yang dihasilkannya, sedangkan kerugian komunikasi lisan adalah ketika pesan tersebut melewati sejumlah orang. Semakin banyak orang yang dilewati pesan itu, semakin besar pula kemungkinan terjadinya distorsi atau kesalahan.

Page 12: Tupoksi KB

2. Komunikasi TertulisKomunikasi tertulis mencakup memo, surat, email, pengiriman faksimili, laporan berkala organisasi, pengumuman dipapan bulletin, atau alat-alat lain yang dikirimkan via kata-kata atau symbol tertulis. Keuntungan dari komunikasi dengan cara ini adalah karena berwujud dan dapat dibuktikan, pesan dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tidak terbatas. Namun komunikasi ini juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah bahwa pesan tertulis akan memakan waktu lebih lama, selain itu kekurangan besar lainnya adalah dalam hal umpan balik.3. Komunikasi Non-VerbalKomunikasi non-verbal mencakup gerakan tubuh, intonasi atau tekanan yang kita berikan pada kata-kata, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima. Bisa dikatakan bahwa setiap gerakan tubuh mempunyai makna dan tidak ada gerakan yang bersifat kebetulan.

Hambatan KomunikasiSejumlah hambatan dalam komunikasi dapat mengganggu atau memperlambat komunikasi yang efektif. Hambatan-hambatan tersebut digolongkan dalam:a. Hambatan Personal/IndividuHambatan ini disebabkan beberapa faktor diantaranya, yaitu:· Sematik atau perbedaan bahasa· Kelebihan informasi· Hambatan perilaku, diantaranya: kecemasan, sikap otoriter, sikap egosentris, perbedaan persepsi, dan informasi berlebih.b. Hambatan OrganisasionalPenyebab dari hambatan komunikasi yang berasal dari organisasi atau lembaga yaitu sitem birokrasi dan struktur organisasi yang kurang sesuai untuk semua anggota organisasi.c. Hambatan TeknisYang termasuk kedalam hambatan teknis yaitu kesalahan komunikasi yang disebabkan akibat buruknya sarana, teknik dan metode komunikasi yang kurang tepat.