Tumor Tulang Kelompok 1

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung. Mereka secara umum dibagi kedalam dua kelompok yaitu tulang dan jaringan lunak. Sarkoma jaringan lunak merupakan tumor yang jarang tumbuh dan berkembang dalam jaringan yang diturunkan dari embrionik mesoderm. Sarcoma ini mungkin terjadi dimana-mana tetapi terbesar atau paling sering terjadi pada daerah paha. Sarcoma tulang tidak begitu umum dan hanya sekitar 0,2% dari semua jenis tumor malignansi di Amerika Serikat. Kira-kira ada sekitar 2-100 kasus terdiagnosa setiap tahunnya. Insiden tersebut lebih tinggi terjadi pada orang kulit putih dan diantaranya adalah pria. Sarcoma jaringan lunak merujuk pada satu kelompok lebih dari 50 jenis kanker yang mana berjumlah hanya sekitar 1% dari semua malignansi pada pria dan sekitar 0,6% pada wanita. Ada sekitar 5000 kasus baru terdiagnosis stiap tahunnya di Amerika Serikat dan kira- kira 3000 orang meninggal dari sarcoma ini setiap tahunnya. Tumor ini lebih besar terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa, yang berjumlah sekitar 6% dari semua jenis malignasi sebelum usia 25 tahun. Pasien dengan diameter tumor kurang dari 5 cm mempunyai prognosis yang lebih baik saat didiagnosis pada sarcoma ekstremitas. Pasien tanpa 1

Transcript of Tumor Tulang Kelompok 1

Page 1: Tumor Tulang Kelompok 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karsinoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung. Mereka secara

umum dibagi kedalam dua kelompok yaitu tulang dan jaringan lunak. Sarkoma jaringan

lunak merupakan tumor yang jarang tumbuh dan berkembang dalam jaringan yang

diturunkan dari embrionik mesoderm. Sarcoma ini mungkin terjadi dimana-mana tetapi

terbesar atau paling sering terjadi pada daerah paha. Sarcoma tulang tidak begitu umum

dan hanya sekitar 0,2% dari semua jenis tumor malignansi di Amerika Serikat. Kira-kira

ada sekitar 2-100 kasus terdiagnosa setiap tahunnya. Insiden tersebut lebih tinggi terjadi

pada orang kulit putih dan diantaranya adalah pria. Sarcoma jaringan lunak merujuk pada

satu kelompok lebih dari 50 jenis kanker yang mana berjumlah hanya sekitar 1% dari

semua malignansi pada pria dan sekitar 0,6% pada wanita. Ada sekitar 5000 kasus baru

terdiagnosis stiap tahunnya di Amerika Serikat dan kira-kira 3000 orang meninggal dari

sarcoma ini setiap tahunnya. Tumor ini lebih besar terjadi pada anak-anak daripada orang

dewasa, yang berjumlah sekitar 6% dari semua jenis malignasi sebelum usia 25 tahun.

Pasien dengan diameter tumor kurang dari 5 cm mempunyai prognosis yang lebih baik

saat didiagnosis pada sarcoma ekstremitas. Pasien tanpa keterlibatan dari nodus limfa dan

tumor diploid juga mempunyai prognosis lebih baik. Karena kedua kelompok ini begitu

berbeda, maka masing-masing akan didiskusikan secara terpisah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan karsinoma tulang ?

2. Apa sajakah klasifikasi dari karsinoma tulang ?

3. Apa sajakah etiologi dari karsinoma tulang ?

4. Bagaimana patofisiologi karsinoma tulang ?

5. Bagaimana manifestasi klinis dari karsinoma tulang ?

6. Bagaimana asuhan keperawatan karsinoma tulang ?

1

Page 2: Tumor Tulang Kelompok 1

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi karsinoma tulang.

2. Untuk mengetahui klasifikasi karsinoma tulang.

3. Untuk mengetahui etiologi karsinoma tulang.

4. Untuk memahami patofisiologi karsinoma tulang.

5. Untuk mengetahui manifestasi klinis karsinoma tulang.

6. Untuk memahami asuhan keperawatan karsinoma tulang

2

Page 3: Tumor Tulang Kelompok 1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tumor Tulang

Tumor Tulang merupakan kelainan pada sistem muskuloskeletal yang bersifat

neoplastik. (Muttaqin Arif, 2008).

Ada beberapa tipe neoplasma yang dapat timbul pada jaringan tulang. Neoplasma

ini dapat berasal dari jaringan tulang itu sendiri atau dapat juga merupakan penyebaran

dari tumor primer di tempat – tempat lain. (Sylvia A. Price and Lorraine M. Wilson,

2006: 1374).

Neoplasma sistem muskulokseletal bisa berbentuk bermacam – macam, seperti

tumor osteogenik, konrogenik, fibrogenik, otot (rabdomiogenik), dan sel sumsum

(retikulum) bisa juga tumor saraf, vaskuler dan sel lemak. (Brunner and Suddarth,

2002; 2346).

Kesimpulan menurut kelompok kami, jadi tumor tulang adalah kelainan pada sistem

muskuloskeletal yang bersifat neoplastik yang dapat timbul pada jaringan tulang.

2.2 Klasifikasi Tumor Tulang

Menurut klasifikasi WHO ditetapkan berdasarkan kriteria histologis, jenis

diferensiasi sel-sel tumor, asal usul sel, serta pemeriksaan histologis yang menetapkan

jenis tumor bersifat jinak atau ganas. Sel-sel muskuloskeletal berasal dari mesoderm,

tetapi kemudian berdiferensiasi menjadi beberapa sel osteoklast, kondarioblast,

fibroblast, dan mieloblast.Oleh karena itu, sebaiknya klasiifkasi tumor tulang

berdasarkan asal sel, yaitu bersifat osteogenik, kondariogenik, atau

mielogenik.Meskipun demikian, terdapat kelompok yang tidak termasuk dalam

kelompok tumor, yaitu kelainan reaktif (rective bone) atau hamartoma yang sebenarnya

berpotensi menjadi ganas.

Klasifikasi tumor tulang berdasarkan histologis(WHO, 1972)

Asal sel Tumor jinak Tumor ganasOsteogenikOsteoblastoma

Kondariogenik

OsteomaOsteoma osteoid

Kondarioma

OsteosarkomaOsteosarkoma parosteal

Kondariosarkoma

3

Page 4: Tumor Tulang Kelompok 1

FibromaKondariomiksoid

Gland cell tumor

Mielogenik

VaskularHemangio-endoteliomaHemangio-perisitoma

Jaringan lunak

Tumor lain

Tumor tanpa klasifikasi

OsteokondariomaKondarioblastoma

HemangiomaLimfangiomaTumor glomus

FibromaDesmoplastikLipoma

NeurinomaNeurofibroma

Kista soliterKista aneurismaKista juksta-artikularDefek metafisisGranuloma eosinofilDisplasia fibrosaMiositis osifikansTumor brown

Juksta kondariosarkomaKortikalMesenkim kondariosarkoma

Osteoklastoma

Sarkoma EwingRetikulo sarkomaLimfosarkomaMielosarkoma

Anglosarkoma

FibrosarkomaLiposarkomaMesenkomoma ganasSarkoma tak berdiferensiasi

KordomaAdamantinoma

A. Tumor Tulang Benigna

Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas tegas, gejalanya

sedikit, dan tidak menyebabkan kematian. Neoplasma primer benigna sistem

muskuloskeletal meliputi osteoma osteoid, osteokondarioma, enkondarioma, kista

tulang (misalnya, kista tulang aneurisma), mioma, dan fibroma. Tumor benigna tulang

dan jaringan lunak lebih sering terjadi daripada tumor maligna. Beberapa tumor

benigna, seperti tumor sel raksasa, berpotensi mengalami transformasi maligna.

Berikut macam-macam tumor benigna :

1. Osteoma (lvory Exostosis)

Sering terjadi pada usia 20-40 tahun.Bentuk kecil, tetapi dapat menjadi besar

tanpa menimbulkan gejala – gejala yang spesifik.Lokasi pada tulang-tulang

4

Page 5: Tumor Tulang Kelompok 1

tengkorak seperti maksila, mandibula, palatum, sinus paranasalis, dan dapat pula

ditemukan pada tulang panjang seperti tibia, femur, dan falang.

Pemeriksaan radiologi. Pada foto rontgen, osteoma berbentuk bulat dengan

batas tegas tanpa adanya destruksi tulang. Pada pandangan tangensial, osteoma

terlihat seperti kubah.

Patologi. Dapat ditemukan lesi pada tulang kompak (compact osteoma) dengan

sistem Haversian atau pada tulang trabekula dengan sumsumnya disebut

spongiostoma.

Penatalaksanaan, bila osteoma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak

terdapat tindakan khusus. Pada osteoma yang besar, menimbulkan gangguan

kosmetik, atau terdapat penekanan ke jaringan sekitarnya yang menimbulkan

keluhan, sebaiknya dilakukan eksisi.

A B

Gambar A. Osteoma terutama ditemukan pada tulang tengkorak.

Gambar B. Osteoma tidak jarang ke dalam sinus paranasalis

(dikutip dari Rasjad, C.1998.Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Ujung Pandang: Bintang

Lamumpatue)

2. Osteoma osteoid

Biasanya tejadi pada usia 10 – 15 tahun,

lebih sering terjadi pada pria.Gejala yang

paling menonjol adalah nyeri pada daerah

tertentu dan hilang dengan pemberian

salisilat. Sering terjadi pada femur, tibia,

dan tulang belakang.Pemeriksaan

dilakukan dengan radiologi. Penatalaksanaan yang efektif adalah mengeluarkan

seluruh jaringan nidus disertai eksisi sebagian tulang.

5

Page 6: Tumor Tulang Kelompok 1

3. Osteoblastoma Jinak (Osteoma Osteoid Raksasa)

Tumor ini ditemukan terutama pada usia

dewasa muda.Biasanya terjadi pada tulang

belakang dan tulang – tulang pipih lainnya,

seperti ilium, iga, tulang jari, dan tulang

kaki.Pada pemeriksaan radiologi terdapat

bintik – bintik kalsifikasi.Penatalaksanaan

yang dilakukan adalah eksisi tumor, kemudian rongga yang terjadi diisi dengan

tulang dari tempat lain (bone graft).

4. Osteokondroma

Tumor ini sering ditemukan pada

usia remaja. Sifat tumor soliter,

dasar lebar-kecil seperti tangkai,

berbatas tegas, dan tampak lebih

kecil saat PF dibandingkan saat

foto rontgen. gejala yang timbul

adalah nyeri akibat penekanan

jaringan sekitar. Biasanya terjadi pada lokasi metafisis tulang panjang (femur

distal, tibia proximal, humerus proximal) juga pada tulang skapula dan ilieum.

Pada pemeriksaan radiologi ditemukan adanya penonjolan tulang yang berbatas

tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis, tetapi terlihat lebih kecil

dibandingkan dengan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik karena sebagian

tumor ini diliputi oleh tulang rawan.Penatalaksanaannya diperlukan tindakan

operasi bila terdapat penjepitan pembuluh darah atau saraf.

6

Page 7: Tumor Tulang Kelompok 1

5. Kondroblastoma Jinak

Tumor ini sering terjadi pada usia 10-25

tahun.Prtumbuhan tumor ini sangat lambat.

Timbul gejala yaitu nyeri pada daerah

sendi, batas tumor tidak jelas, ireguler,

terdapat bintik-bintik kalsium. Tumor dapat

berubah menjadi malignan.Lokasi tumor

epifisis ke arah metafisis menuju tibia

proximal, femur distal, humerus

proximal.Penatalaksanaanyang dilakukan adalah kuretase dan Bone graft.

Lokasi pada metafisis tulang panjang terutama pada femur distal, tibia

proksimal, dan humerus proksimal.

6. Fibroma Kondariomiksoid

Tumor ini terutama ditemukan pada anak –

anak dan dewasa muda.lokasi tumor terutama

pada tulang panjang atau tulang – tulang kecil

pada tarsal dan metatarsal. Tumor berbatas

tegas.Penatalaksanaannya dengan kuretase dan

eksisi lokal.

7. Enkondarioma/Kondarioma Sentral/Kondarioma

Tumor berkembang selama masa pertumbuhan pada anak-anak atau remaja.

Tumor terdapat pada tangan, kaki, iga dan tulang-tulang panjang. Pada

pemeriksaan radiografi terdapat titik-titik perkapuran dengan batas tegas,

membesar dan menipis.Penatalsanaan yang dilakukan yaitu pembedahan dengan

kuretase dan bone graft.

7

Kiri : lokasi fibroma kondromiksoid sering ditemukan pada daerah metafisis tulang pajang, terutama tulang tibia. Kanan : gambaran radiologis fibroma kondromiksoid pada tibia. Terlihat adanya erosi kortikal pada daerah lesi yang di kelilingi oleh daerah radiolusen.

Kiri : lokasi enkondroma terutama pada tulang tangan, kadang-kadang pada tulang panjang seperti femur/tibia, dan sangat jarang pada tulang sternum, iga, dan vertebra. Kanan : gambaran radiologis enkondroma pada falang dan metakarpal jari IV dan V. Daerah lesi terlihat radiolusen dan batasnya dikelilingi oleh tulang yang sklerotik.

Page 8: Tumor Tulang Kelompok 1

B. Tumor Tulang Maligna

Tumor muskuloskeletal maligna primer relatif jarang dan tumbuh dari sel jaringan

ikat dan penyokong (sarkoma) atau dari elemen sumsum tulang (mieloma).

1. Sarcoma Osteogenik

Berasal dari osteoblastik sel-sel mesenkim primitif. Tumor ini menyebar

secara cepat pada periosteum dan jaringan ikat diluarnya. Tumor ini terutama

ditemukan pada usia 10-20 tahun lebih sering pada pria. Keluhan yang dirasakan

yaitu nyeri yang bersifat konstan dan bertambah hebat pada malam hari, bengkak,

keterbatasan gerak badan, penurunan berat badan, anemia, serta anoreksia. Tumor

berlokasi pada metafisis tulangpanjang (femur distal dantibia proximal, radius

distal dan humerus proximal). Gambaran radiologi yang dapat ditemukan

bergantung pada kelainan yang terjadi:

a. Pada tipe osteolitik, proses destruktif yang lebih menonjol.

b. Pada tipe osteoblastik, pembentukan tulang yang lebih menonjol.

c. Pada tipe campuran, terdapat proses osteolitik dan osteoblastik yang seimbang.

Penatalaksanaan yang terbaik pada Sarcoma Osteogenik adalah amputasi tulang

ata disartikulasi. Penatalaksanaan tambahan yaitu dengan kemoterapi atau

radioterapi. Berikut gambaran klinis sarkoma osteogenik pada femur distal dan

humerus proksimal :

Sarkoma osteogenik sering pada tulang panjang, femur distal, dan tibia

proksimal.

2. Osteosarkoma Parosteal/Sarkoma Osteogenik Juksta Kortikal

Disebut juga sebagai sarcoma osteogenik

juksta tetapi dengan sifat dan gejala klinis yang

berbeda dengan sarocoma osteogenik. Gambaran

8

Page 9: Tumor Tulang Kelompok 1

klinis osteosarcoma parosteal biasanya ditemukan pada usia 10 – 15 tahun. Lokasi

osteosarcoma parosteal terutama ditemukan pada metafisis femur bagian distal

dan bagian belakang femur dan dapat juga pada tulang humerus dan tibia. Pada

pemeriksaan radiologi terlihat bayangan padat yang mengarah keluar korteks dan

mendesak jaringan lunak sekitarnya serta dapat menonjol di kulit.

Penatalaksanaan yang dilakukan berupa eksisi luas atau amputasi.

3. Kondrosarkoma

Kondrosarcoma dapat tumbuh sebagai tumor tulang perifer atau sentral.

Tumor ini paling sering menyerang pria berusia >35 tahun.Keluhan yang sering

dirasakan adalah masa tanpa nyeri yang berlangsung lama, lama kelamaan akan

mengalami pembesarandapat disusul dg pertumbuhan cepat dan agresif.Lokasi

tumor adalah pelvis, femur, costa, gelang bahu dantulang

kraniofasial.Penatalaksanaan yang dilakukan berupa eksisi luas atau amputasi,

penatalaksanaan tambahan radioterapi atau kemoterapidan reseksi radikal.

Lokasi pada panggul, bahu, dan lutut

4. Juksta Kondrosarkoma Kortikal

Merupakan suatu tumor gana yang

ditandai dengan adanya pembentukan tulang

rawan yang berasal dari bagian luar

permukaan tulang. Lokasi tumor terutama

pada femur distal, tibia proksimal, serta

humerus proksimal.Perkembangan tumor ini

sangat cepat.

5. Osteoklastoma/Giant Cell Tumor

Tumor ini adalah jenis tumor benigna tetapi

kecenderungan menjadi ganas dan agresif.

9

Page 10: Tumor Tulang Kelompok 1

Terutama ditemukan pada usia 20-40 th.Keluhan utama yang ditemukan berupa

nyeri serta pembengkakan terutama pada lutut, efusi sendi, dan gangguan gerakan

pada sendi. Tempat-tempat yang biasa diserang oleh tumor ini adalah ujung-ujung

tulang panjang, (terutama lutut, ujung bawah radius), epifisis tulang panjang (tibia

proximal,femur distal, humerus proximal, radisu distal), pelvis dan sakrum. Pada

fotorontgen terlihat daerah radiolusen, lesi kisti yang eksentrik pada ujung-ujung

tulang yang dibatasi oleh tulang subkondran. Penatalaksanaan yang diberikan

bergantung pada grading operasi tumor. Tumor yang berbatas tegas

pertumbuhannya lambat dapat diobati dengan kuretase dan bone graft. Tumor

yang lebih agresif perlu dilakukan eksisi yang diikuti dengan bone graft. Tumor

sel raksasa adalah jenis tumor yang mempunyai sifat ganas dan cebderung

bermetastasis sehingga diperlukan reseksi radikal atau amputasi.Gambaran klinis

6. Sarcoma Ewing

Tumor ini paling sering terlihat pada anak

usia belasan. Tumor ini memiliki lokasi: korpus

tulang panjang, penampilan kasar, tumbuh ke

retikulum sumsum tulang, membentuk

gambaran kulit bawang. Ditandai dengan

adanya keluhan: nyeri, terdapat benjolan, nyeri

tekan, demam ringan dan leukositosis.

Penatalsanaan yang dapat dilakukan adalah radioterapi merupakan pilihan pertama

dan tindakan amputasi dapat dipertimbangkan. Pemberian sitostatika dapat

dilakukan, tetapi hasilnya biasanya mengecewakan.

Pada tulang panjang, seperti femur, tibia, humerus, dan fibula atau pada tulang

pipih

A. Gambaran skematis, B. Gambaran pada proksimal radius

10

Page 11: Tumor Tulang Kelompok 1

7. Retikulo – Sarkoma Tulang

Retikulo sarkoma dapat terjadi pada semua usia tetapi yang sering terjadi pada

usia di atas 20 tahun (30 – 40 tahun). Gejala yang paling menonjol adalah nyeri

sekitar fraktur. Lokasi retikulo sarkoma terutama pada tulang panjang . pada foto

rongent terlihat ada bintik – bintik destruksi tulang, biasanya pada daerah sumsum

tulang. Dengan pemerikasaan radioisotop ditemukan adanya lesi multipel.

8. Mieloma Multiple

Mieloma multipel merupakan tumor ganas tulang

yang sering ditemukan yaitu 17 % dari tumor

ganas organ tubuh serta menempati peringkat ke

3 tumor ganas tulang. Ditemukan terutama pada

pria usia 40-70 th. Mieloma multipel terjadi

akibat proliferasi sel-sel plasma. Tumor ini

berasal dari sumsum tulang dan menyebar ke

tulang lain (vertebra, panggul, costa, sternum, tengkorak). Gejala yang paling

sering timbul adalah nyeri tulang, lokasi nyeri sering kali pada tulang iga, tulang

belakang, dan sakit pinggang. Gejala umum seperti nyeri radikular, kelemahan

extrimitas, anemia, kakeksia, anorexia, muntah, perubahan tingkat kesadaran dapat

ditemukan dan fraktur patologis.Penatalsanaan yang dilakukan adalah radioterapi

dan kemoterapi.Bilaterdapat fraktur patologis dilakukan fiksasi internal &

pengisisan rongga dengan semen metilmetakrilat.

C. Tumor Vaskuler

1. Hemangioma

11

Page 12: Tumor Tulang Kelompok 1

Merupakan tumor jinak yang berasal

dari sistem vaskular. Kelainan ini dapat bersifat

soliter atau multipel pada tulang, terutama

ditemukan pada tulang belakang dan tengkorak

tanpa disertai dengan gejala klinis.

Gambaran klinis pada kulit dan jaringan subkutan

2. Limfangioma

Merupakan tumor jinak yang

berlokasi pada tulang dan terbentu dari

saluran limfe ditemukan terutama dalam

bentuk kistik yang berdilatasi.

Gambaran semiskematis

3. Tumor Glomus

Merupakan tumor jinak dengan sel – sel bulat yang uniform disertai dengan

struktur vaskular. Tumor ini kemungkinan berasal dari glomus neuro – mioarterial

dengan diameter tumor yang sangat kecil (0,5 – 1 mm ). Lokasi yangs ering terjadi

yaitu pada falang terminal dibawah kuku, biasanya menimbulkan nyeri hebat serta

nyeri tekan pada daerah falang terminal. Pada pemeriksaan radiologi, mungkin

ditemukan adanya erosi pada tulang falang terminal akibat tekanan pada tulang.

Penatalaksanaan berupa pengeluaran tumor dengan terlebih dahulu kuku dan

kelainan ini biasanya tidak bersifat rekurens.

4. Hemangioendotelioma

Merupakan tumor yang bersifat agresif, tetapi tidak bermetastase. Kelainan

ditandai dengan adanya sel-sel padat yang disertai dengan struktur vaskuler

endotelial. Penatalaksanaan yang diberikan eksisi tumor.

5. Hemangioperisitoma

Merupakan tumor yang agresif dan dapat menjadi ganas. Gambaran histologinya

berupa gambaran vaskular yang dilapisi oleh satu sel endotelia yang dikelilingi

oleh zona poliferasi sel.

6. Angiosarkoma

12

Page 13: Tumor Tulang Kelompok 1

Tumor ini sangat ganas dan bermetastase sangat cepat ke paru – paru.

Angiosarkoma tulang dapat bersifat multipel dan dapat terjadi pada tulang dan

jaringan lunak.

D. Tumor Asal Jaringan Ikat

1. Fibroma desmoplastik

Merupakan tumor jinak yang dapat mengenai anak –

anak dan dewasa terutama terjadi pada tulang

panjang dan tulang pipih. Gejala yang ditemuan

berupa pembengkakan dan nyeri.

2. Lipoma

Merupakan suatu tumor jianak yang trediri

dari jaringan lemak matur dan biasanya terjadi

pada orang dewasa. Gamabaran radiologis yang

dapat ditemukan pada lipoma berupa masa pada

jaringan lunak.

3. Fibrosarkoma

Berasal dari jaringan lunak endosteal dan

menghasilkan kolagen. Klien umumnya datang

dengan gejala pembengkakan atau fraktur

patologis. Fibrosarkoma terutama terjadi pada

metafisis femur dan tibia, tetapi dapat meluas

sampai epifisis.

13

Page 14: Tumor Tulang Kelompok 1

Pada femur dan tibia dan meluas pada epifisis

4. Mesenkomoma ganas

Merupakan salah satu tumor ganas yang berasal dari jaringan ikat dengan

tingkat diferensiasi serta gambaran struktur yang multipel, yang secara normal

tidak ditemukan pada tulang.

5. Liposarkoma

Merupakan tumor ganas yang sangat

jarang ditemukan. Kelainan ditandai

dengan adanya diferensiasi lipoblastik

ketika ditemukan lipoblas yang atipik

dengan tigkat dferensiasi yang berbeda.

6. Neurofibroma

Merupakan tumor jinak yang dapat ditemukan

pada tulang yang berkembang dari jaringan saraf.

Pada femur proksimal dengan bercak – bercak

cafe au lait pada Kulit

7. Kordoma

Merupakan tumor ganas yang berasal dari sisa notokord, sering ditemukan pada

usia dewasa muda. Berkembang secra progresif pada daerah sakrum dan koksigis.

Kordoma dapat juga ditemukan pada tulang belakang dan terasa nyeri pada

pinggang bawah. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah reseksi lokal.

2.3 Etiologi

Faktor penyebab terjadinya tumor tulang (Muttaqin Arif, 2005: 388):

1. Genetik

Beberapa kelainan genetik dikaitingkatan dengan terjadinya keganasan tulang,

misalnya sarkoma jaringan linak atau soft tissue sarcoma (STS).Dari data penelitian,

diduga mutasi genetik pada sel induk mesenkim dapat menimbulkan sarkoma.Ada

beberapa gen yang sudah diketahui mempunyai peranan dalam kejadian sarkoma,

antara lain gen RB-1 dan p53.Mutasi p53 mempunyai peranan yang jelas dalam

terjadinya STS. Gen lain yang juga diketahui mempunyai peranan adalah gen MDM-2

14

Page 15: Tumor Tulang Kelompok 1

(Murine Double Minute 2). Gen ini dapat menghasilkan suatu protein yang dapat

mengikat pada gen p53 yang telah mutasi dan menginaktivasi gen tersebut.

2. Radiasi. Keganasan jaringan lunak dapat terjadi pada daerah tubuh yang terpapar

radiasi seperti pada klien karsinoma mamma dan limfoma maligna yang mendapat

radioterapi. Halperin dkk. Memperkirakan resiko terjadinya sarkoma pada klien

penyakit Hodgkin yang diradiasi adalah 0,9%. Terjadinya keganasan jaringan lunak

dan bone sarcoma akibat pemaparan radiasi sudah diketahui sejak 1992. Walaupun

jarang ditemukan, prognosisnya buruk dan umumnya high grade.

Tumor yang sering ditemukan akibat radiasi adalah malignant fibrous histiocytoma

(MFH) dan angiosarkoma atau limfangiosarkoma.Jarak waktu antara radiasi dan

terjadinya sarkoma diperkirakan sekitar 11 tahun.

3. Bahan kimia. Bahan kimia seperti Dioxin dan Phenoxyherbicide diduga dapat

menimbulkan sarkoma, tetapi belum dapat dibuktikan. Pemaparan terhadap torium

dioksida (Thorotrast), suatu bahan kontras, dapat menimbulkan angiosarkoma pada

hepar. Selain itu, abses juga diduga dapat menimbulkan mesotelioma, sedangkan

polovnil klorida dapat menyebaban angiosakoma hepatik.

4. Trauma. Sekitar 30% kasus keganasan pada jaringan lunak mempunyai riwayat

trauma. Walaupun sarkoma timbul pada jaringan sikatriks lama, luka bakar, dan

riwayat trauma, semua ini tidak dapat dibuktikan.

5. Limfedema kronis. Limfedema kronis akibat operasi atau radiasi dapat menimbulkan

limfangiosakoma dan kasus limfangiosarkoma pada ekstremitas superior ditemukan

pada klien karsinoma mamma yang mendapat radioterapi pasca-masektomi.

6. Infeksi. Keganasan pada jaringan lunak dan tulang dapat juga disebabkan oleh nfeksi

parasit, yaitu filariasis. Pada klien lmfedema kronis akibat obstruksi, filariasis dapat

menimbulkan limfangiosarko

2.4 Patofisiologi

15

Page 16: Tumor Tulang Kelompok 1

2.5 Manifestasi Klinik

Secara umum gambaran yang terjadi pada klien dengan tumor tulang (benigna

ataupun maligna):

1. Nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin

parah pada malam harridan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit).

2. Fraktur patologik.

3. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas

(Gale, 1999).

4. Teraba masa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas masa serta adanyapelebaran

vena.

5. Gejala-gejala penyakit metastatic meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan

menurun, dan malaise.(Smeltzer, 2001).

2.6 Grading

1. Grade Tumor Tulang Ganas (system grading AJCC)

16

Page 17: Tumor Tulang Kelompok 1

2. System grading menurut UICC

3. System Grading sera Histologis dan Biologis

a. Grade Tumor Ganas Tulang (system grading AJCC)

(G) Grading Histopatologis

Gx

G1

G2

G3

G4

Grade tumor tidak dapat diketahui

Grade dapat dibedakan dengan baik (well

differentiated)

Grade perbedaan tingkat sedang (moderately

differentiated)

Grade perbedaan sangat sulit (poorly differentiated)

Grade tidak dapat dibedakan (undifferentiated)

b. Grade Tumor Ganas

Grade Grading Histologis Grading Biologis

Tingkat 1

Tingkat 2

Tingkat 3

Anaplasia sanagt minimal dan

sangat sulit dibedakan dengan

jaringan normal. Harus

dibandingkan dengan

pemeriksaan kliniko-radiologis.

Anaplasia dengan tingakt sedang.

Di sini dapat diketahui tingkat

anaplasia sebagai suatu tumor

ganas hanya dengan pemeriksaan

sitologi.

Anaplasia yang hebat, terlihat

Pertumbuhan dan metastase

tumor lambat

Pertumbuhan tumor cepat

Pertumbuhan tumor sangat

cepat

17

Page 18: Tumor Tulang Kelompok 1

banyak perubahan sel dengan sel

besar pula serta mitosis yang

banyak.

2.7 Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan Radiologi

a. Meliputi foto sinar-X ataupun Bone Survey.

b. Pemindaian radionuklida, diperuntukkan pada lesi yang kecil seperti osteoma.

c. CT-scan.

d. MRI.

Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui:

Keakuratan lokasi.

Sifat tumor.

Jenis tulang yang terkena.

2. Pemeriksaan Laboratorium

Cek darah: LED, Hb, Fosfatase Alkali Serum, Elektroforesis Protein Serum,

Fosfatase Asam Serum.

Cek urine: Pemeriksaan Protein Bence-Jones.

3. Biopsi

Berfungsi dalam menentukan “Grade” tumor

a. Biopsi Tertutup

Menggunakan jarum halus FNA (Fine Needle Aspiration).Pemeriksaan ini pada

tumor ganas tulang primer.Keuntungan:

Tidak memerlukan perawatan klien.

Menghindari risiko komplikasi, seperti perdarahan dan infeksi.

Mencegah penyebaran tumor.

Hasil awal dapat diketahui dalam 15-20 menit setelah biopsy.

Indikasi:

Tumor sumsum tulang (myeloma multiple).

Untuk konfirmasi metastasis suatu tumor.

Untuk mendiagnosis kista tulang yang sederhana.

Membedakan infeksi dan penyakit granuloma eosinofilik.

Konfirmasi penemuan histologist sarcoma.

18

Page 19: Tumor Tulang Kelompok 1

b. Biopsi Terbuka

Melalui metoda operasi.Keuntungan:

Dapat mengambil jaringan yang lebih besar untuk pemeriksaan histologist

dan pemeriksaan ultramikroskopik.

Mengurangi kesalahan pengambilan jaringan.

Mengurangi kecenderungan perbedaan diagnostic tumor jinak dan tumor

ganas (seperti antara enkondarioma-kondariosarkoma; osteoblastoma-

osteosarkoma).

Teknik :

Diambil secara longitudinal untuk menghindari terputusnya saraf dan

pembuluh darah.

Sekecil mungkin, tetapi jaringan yang diambil tepat.

Cara:

Biopsy insisional: pengambilan sebagian jaringan tumor.

Biopsy eksisional: pengambilan seluruh jaringan tumor ataupun dengan

mengamputasinya sekaligus.

19

Page 20: Tumor Tulang Kelompok 1

4. Mikroskop Elektron

5. Diagnosis Banding

a. Osteomielitis.

b. Miositis oksifikans, arthritis gout.

c. Hematoma sub-periostealatau pada jaringan lunakyang akan menimbulkan

benjolan yang disertai nyeri.

d. Fraktur stress.

2.8 Penatalaksanaan Medis

1. Operasi.

Cara dan Kombinasi Penggunaan:

Eksisi Bedah

Intralesional atau Intraskapular.

Eksisi MarginalàPengangkatan Kapsul.

Eksisi LuasàKombinasi Kemoterapi danRadioterapi Pre-Post Operasi.

Operasi Radikal àAmputasiàGrafting.

Restoratif dengan bone graft fiksasi internal

2. Radioterapi.

3. Kemoterapi. Contoh jenis Obat (Metotreksat, Adariiamisin, Siklofosfamid, Vinkristin

Sisplatinum)

20

Page 21: Tumor Tulang Kelompok 1

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUMOR TULANG

3.1 PENGKAJIAN UMUM

1. Anamnesa

Identitas klien.

Keluhan utama.

Riwayat Penyakit Sekarang.

Riwayat Penyakit Dahulu.

Kaji riwayat:

o Farktur terbuka.

o Infeksi kelenjar limfe.

o Konsumsi rokok.

21

Page 22: Tumor Tulang Kelompok 1

o Paparan radiasi dan bahan kimia à Rentang waktu ± 11 tahun.

o Riwayat penyakit serupa.

Riwayat Penyakit Keluarga

2. Pemeriksaan Fisik

B1 (Breathing)

Kaji à Kesimetrisan rongga dada normal , tidak ada sesak napas, tidak

menggunakan otot bantu pernapasan, bentuk tulang belakang, keseimbangan taktil

fremitus, bunyi mengi/ronchi.

B2 (Blood)

Kaji à Keringat dingin, CRT < dari 1 detik (anemia), pusing.

B3 (Brain)

Kaji à Keluhan pusing dan gelisah.

à Kepala dan wajah: kaji sianosis.

à Mata: ikterik, konjungtiva anemis.

à Leher: kaji JVP biasanya dalam batas normal.

B4 (Bladder)

Produksi urine biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada sistem

perkemihan

B5 (Bowel)

Kaji à frekuensi, konsistensi, warna, bau feses. Eliminasi urine : frekuensi,

kepekatan, warna, bau dan jumlah urine. Klien biasanya mengalami mual nyeri

lambung dan tidak nafsu makan.

B6 (Bone)

Kaji à Nyeri

à Keterbatasan Gerak

à Pembesaran Jaringan

à Kelemahan Fisik

à Tanda-tanda Peradangan

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri yang berhubungan dengan ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke

jaringan sekitarnya, perdarahan, atau degenerasi.

22

Page 23: Tumor Tulang Kelompok 1

2. Risiko tinggi trauma yang berhubungan dengan keterbatasan dan kelemahan

ketahanan fisik, penurunan kemampuan pergerakan.

3. Ketidakefektifan koping individu b/d rasa takut tentang ketidaktahuan, persepsi

tentang proses penyakit dan system pendukung tidak adekuat

4. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta

psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi.

23

Page 24: Tumor Tulang Kelompok 1

NODIAGNOSA KEPERAWATAN

PERENCANAANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Nyeri yang berhubungan dengan

ekspansi tumor yang cepat dan

penekanan ke jaringan

sekitarnya, perdarahan, atau

degenerasi.

nyeri tidak ada atau terkontrol

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

2. Kaji adanya nyeri fantom, adanya perasaan terbakar, kram atau kaku dimana anggota tubuh tersebut berada

3. Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri

1. Memberikan informasi untuk membuat perencanaan

2. Meningkatkan identifikasi nyeri fantom dan memberikan informasi untuk membuat perencanaan

3. Meningkatkan rasa nyaman dan meningkatkan mobilisasi

2. Risiko tinggi trauma yang

berhubungan dengan

keterbatasan dan kelemahan

ketahanan fisik, penurunan

kemampuan pergerakan.

tidak adanya trauma

1. Sangga tulang yang sakit dan tangani dengan lembut selama pemberien asuhan keperawatan

2. Gunakan sanggahan eksternal (mis. Splint) untuk perlindungan tambahan

3. Ikuti pembatasan penahanan berat badan yang dianjurkan

4. Ajarkan bagaimana cara untuk menggunakan alat ambulatory dengan aman dan bagaimana untuk menguatkan ekstremitas yang tidak sakit

1. Tumor tulang akan melemahkan tulang sampai ke titik dimana aktivitas normal atau perubahan posisi dapat mengakibatkan fraktur

2. Penyangga luar (mis. bidai) dapat dipakai untuk perlindungan tambahan

3. Adanya pembatasan akan membantu klien dalam penahanan berat badan yang tidak mampu ditahan oleh tulang yang sakit

4. Penggunaan alat ambulatory dengan aman mampu menguatkan ekstremitas yang sehat

23

Page 25: Tumor Tulang Kelompok 1

3. Ketidakefektifan koping individu b/d rasa takut tentang ketidaktahuan, persepsi tentang proses penyakit dan system pendukung tidak adekuat

Ansietas, kekhawatiran, dan kelemahan menurun pada tingkat yang dapat diatasi: mendemonstrasikan kemandirian yang meningkat dalam aktivitas dan proses pengambilan keputusan

1. Gunakan pendekatan yang tenang dan berikan satu suasana lingkungan yang dapat diterima

2. Evaluasi kemampuan pasien dalam pembuatan keputusan

3. Kaji sikap harapan yang realistis4. Dukung penggunaan mekanisme

pertahanan diri yang sesuai5. Nilai kebutuhan atau keinginan

pasien terhadap dukungan social6. Kenalkan pasien pada seseorang

atau kelompok yang telah memiliki pengalaman penyakit yang sama

7. Berikan sumber-sumber spiritual jika diperlukan

1. Membantu pasien dalam membangun kepercayaan kepada tenaga kesehatan

2. Membantu pengkajian terhadap kemandirian dalam pengambilan keputusan

3. Meningkatkan kedamaian diri4. Meningkatkan kemampuan

untuk menguasai masalah5. Memenuhi kebutuhan pasien

6. Memberikan informasi dan dukunagn dari orang lain dengan pengalaman yang sama

7. Untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien

4. Gangguan citra diri berhubungan

dengan perubahan dan

ketergantungan fisik serta

psikologis yang disebabkan oleh

penyakit atau terapi.

Mengalami

perbaikan citra diri.

1. Dukung keluarga dalam mengupayakan melewati penyesuaian yang harus dilakukan; kenali perubahan dalam citra diri akibat pembedahan dan kemungkinan amputasi

2. Berikan kepastian yang realistis tentang masa depan dan perjalanan kembali aktivitas yang berhubungan dengan peran; beri dorongan untuk perawatan mandiri dan sosialisasi

3. Libatkan pasien dan keluarga sepanjang pengobatan untuk

1. Kemandirian versus ketergantungan merupakan isu pada pasien yang menderita keganasan. Gaya hidup akan berubah secara dramatis, paling tidak sementara

2. Peyakinan yang masuk akal mengenai masa depan dan penyesuaian aktivitas yang berhubungan dengan peran harus dilakukan untuk memandirikan pasien

3. Keterlibatan pasien dan keluarganya sepanjang terapi

24

Page 26: Tumor Tulang Kelompok 1

meningkatkan rasa tetap memiliki control dalam kehidupan seseorang

dapat mendorong kepercayaan diri, pengembalian konsep diri, dan perasaan dapat mengontrol hidupnya sendiri

25

Page 27: Tumor Tulang Kelompok 1

3.3 EVALUASI

1. Nyeri berkurang atau hilang dan terjadi perbaikan tingkat kenyamanan.

2. Dapat dihindarinya resiko trauma agar tidak terjadi fraktur patologis.

3. Ansietas, kekhawatiran, dan kelemahan menurun

4. Mengalami perbaikan citra diri.

26

Page 28: Tumor Tulang Kelompok 1

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan menurut kelompok kami, jadi tumor tulang adalah kelainan pada

sistem muskuloskeletal yang bersifat neoplastik yang dapat timbul pada jaringan tulang.

Banyak sekali jenis tumor yang terdapat dalam tulang yang di sebabkan oleh banyak

faktor, salah satunya yaitu faktor keturunan.

4.2 Saran

1. Sebaiknya perawat mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien tumor tulang

dengan kompeten.

2. Sebaiknya perawat mampu menjelaskan pencegahan tumor tulang pada pasien.

26