Tumor Tiroid CSS

download Tumor Tiroid CSS

of 36

Transcript of Tumor Tiroid CSS

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    1/36

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sistem endokrin merupakan sistem dan organ yang memproduksi hormon,

    suatu mediator kimia yang bekerja jauh dari sistem atau organ asalnya.1Kelenjar

    endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (ductus

    exkretorius). Yang termasuk susunan endokrin ialah: hipotalamus, kelenjar

    hipofisis (pituitaria), kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,

    kelenjar timus, pulau-pulau langerhans pankreas, korteks dan medula anak

    ginjal, ovarium, testis dan sel endokrin di saluran cerna yang disebut sel

    amine precursor uptake and decarboxylation (sel APUD). Hormon yang

    dihasilkan hipofise dapat bersifat tropik. Hormon ini tidak langsung

    mempengaruhi sel-sel tubuh tapi mempengaruhi hormon endokrin lain

    (target gland). Ilmu bedah endokrin adalah ilmu bedah yang mempelajari

    pemeriksaan, diagnosis, teknik pembedahan, dan perawatan pasca bedah

    kelenjar.

    Kelenjar tiroid termasuk bagian tubuh yang jarang mengalami keganasan,

    terjadi 0,85% dan 2,5% dari seluruh keganasan pada pria dan wanita. Tetapi di

    antara kelenjar endokrin, keganasan tiroid termasuk jenis keganasan kelenjar

    endokrin yang paling sering ditemukan.2

    Angka kekerapan keganasan pada nodul tiroid sebesar 5-10 %. Prevalensi

    keganasan pada multinodulat tidak jauh berbeda. Gharib H dalam laporannya

    mendapatkan angka 4,1% dan 4,7% masing-masing prevalensi untuk nodul

    tunggal dan multipel. Bila dilihat dari jenis karsinomanya, kurang lebih 90% jenis

    papilare dan folikulare, 5-9% jenis karsinoma medulare, 1-2% jenis karsinoma

    anaplastik, 1-3% jenis lainnya. Anak-anak usia di bawah 30 tahun dengan nodul

    tiroid dingin mempunya risiko keganasan 2 kali lebih besar dibanding orang

    dewasa. Kelompok usia di atas 60 tahun, disamping mempunyai prevalensi

    keganasan lebih tinggi, juga mempunyai tingkat agresivitas penyakit yang lebih

    berat, yang terlihat dari seringnya kejadian karsinoma tiroid tidak berdiferensiasi.2

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    2/36

    2

    Beberapa pionir bedah di bidang endokrinologi dan pembedahan endokrin ini,

    antara lain William Bayliss dan Ernest Starling.bahkan, Starling (1905) adalah

    yang pertama kali menggunakan istilah hormone, yang artinya menstimulasi.

    Theodore Kocher mendapatkan hadiah nobel dalam pembedahan tiroid dan

    timbunnya miksedea paskabedah tiroidektimi total. Kemudain Kendall dari klinik

    Mayob berhasil mengekstrak hormon tiroksin2

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    3/36

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI TIROID

    I.

    Anatomi

    Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang kecil, berbentuk seperti kupu-

    kupu dan terletak di leher tepat di bawah jakun ( adams apple ), yaitu

    antara fasia koli media dan fasia prevertebralis dengan banyak pembuluh

    darah. terdiri atas dua lobus, terletak setinggi tulang vertebra servikal

    kelima sampai vertebra torakalis pertama. Kelenjar tiroid dihubungkan

    oleh istmus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3. Setiap lobus tiroid yang

    berbentuk lonjong berukuran panjang 2,5 - 4 cm, lebar 1,5 2 cm dan

    tebal 1 1,5 cm. Berat kelenjar tiroid dipengaruhi oleh berat badan dan

    masukan yodium. Pada orang dewasa beratnya bervariasi sekitar 25 30

    gram (lebih berat pada wanita). Kelenjar tiroid membesar saat menstruasi

    dan hamil.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    4/36

    4

    Di daerah leher juga terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah

    besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia

    pretrachealis, dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga

    perempat lingkaran.

    Dibawah lapisan tengah dari fasia bagian dalam servikal, kelenjar

    tiroid memiliki kapsul dalam yang sesungguhnya, yang tipis dan melekat

    erat pada kelenjar. Kapsul ini membagi kelenjar tiroid menjadi lobus dan

    lobulus. Lobulus terdiri dari folikel dengan epitel yang sederhana yang

    berisi koloid. Koloid mengandung glikoprotein teriondinasi,

    iodotiroglobulin, dan precursor hormon tiroid. Folikel bervariasi dalam

    ukuran tergantung derajat keaktifannya dan mereka dikelilingi oleh

    pleksus yang berisi kapiler yang menyusup, pembuluh limfe, dan saraf

    simpatis.

    Kelenjar tiroid terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel principal (folikuler

    tiroid) yang bertanggung jawab terhadap formasi dari koloid dan sel

    parafolikuler (C-cell) yang menghasilkan hormon kalsitonin (bertanggung

    jawab terhadap homeostasis kalsium).

    Kelenjar tiroid dilapisi oleh fasia viseralis yang membagi lapisan

    tengah dari fasia servikal bagian dalam yang melekat secara halus pada

    tulang laryngeal. Ligamentum suspensorim anterior dimulai dari bagian

    superior-medial dari kelenjar tiroid yang melekat pada krikoid dan

    kartilago tiroid.

    Bagian postero-medial dari kelenjar melekat pada samping dari

    kartilago krikoid, cincin trakea pertama dan kedua oleh ligamentum

    suspensorium posterior (ligamentum Berry). Melalui cara ini menuju

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    5/36

    5

    laring, nervus laringeal rekuren biasanya melewati ligamentum Berry atau

    antara ligament utama dengan sisi lateralnya.

    Lapisan-lapisan inilah yang bertanggung jawab pada pergerakan

    dari kelenjar tiroid dan struktur yang berhubungan dengan proses menelan.

    Pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan gerakan terangkatnya

    kelenjar kearah cranial, yang merupakan ciri khas kelenjar tiroid. Sifat

    inilah yang digunakan di klinik untuk menentukan apakah suatu bentukan

    di leher berhubungan dengan kelenjar tiroid atau tidak.

    Sisi lateral tiroid ditutupi oleh m. sternotiroid dan ini melekat pada

    garis oblik dari kartilago tiroid untuk mencegah bagian superior tiroid

    menonjol ke superior dibawah muskulus tirohyoid. Lebih anterior terdapat

    sternohyoid dan superior belly dari otot omohyoid. Saling tumpang tindih

    pada bagian bawah dengan m.sternokleidomastoideus. m.sternohyoid dan

    m.sternotiroid bergabung pada garis tengah oleh fasia avaskuler. Kelenjar

    tiroid adalah kelenjar dengan banyak pembuluh darah yang terletak

    dibagian bawah leher.

    Vaskularisasi dari kelenjar tiroid berasal dari 4 arteri yang

    utama,yaitu :

    2 dari atas yaitu dari a. tiroidea superior kanan dan kiri, (cabang a.

    karotis eksterna)

    2 dari bawah yaitu a. tiroidea inferior kanan dan kiri (cabang

    a.subclavia)

    Sistem vena berasal dari plexus perifolikular terdiri atas:

    v. tiroidea superior

    v.tiroidea media

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    6/36

    6

    v. tiroidea inferior

    Vaskularisasi kelenjar tiroid amat baik. Arteri karotis komunis,

    vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu

    sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di

    dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus

    simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan

    prevertebralis. Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat

    sumber; arteri karotis superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis

    eksterna kanan dan kiri dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan

    kiri, cabang arteri brakhialis. A tiroidea superior berasal dari A.

    karotis komunis atau A. karotis eksterna; A. tiroidea inferior berasal

    dari A. subklavia. Ternyata setiap folikel tiroid diselubungi oleh jala-

    jala kapiler (beranastomosis secara ipsilateral maupun kolateral; dan

    jala-jala limfatik; Kadang kala dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari

    trunkus brakiosefalika. Sistem vena berasal dari pleksus perifolikuler

    yang menyatu di permukaan membentuk vena tiroidea superior yang

    berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di sebelah lateral, dan

    vena tiroidea inferior. Aliran darah ke kelenjar tiroid diperkirakan 5

    ml/gram kelenjar/ menit.

    II. Fisiologi

    Kelenjar tiroid berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat

    metabolisme. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama, yaitu

    tiroksin (T4). Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang

    sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer, dan sebagian

    kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid. 1

    Hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dibentuk di sel epitel

    (tirosit) yang mengelilingi kelenjar tiroid. Sintesisnya dicapai dalam

    beberapa langkah, yang setiap langkahnya dapat mengalami gangguan.

    Iodin penting dalam sintesis hormon dan harus tersedia dalam makanan.

    Iodin diambil dari darah dan dibawa kedalam epitel folikel melalui

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    7/36

    7

    transporter yang terangkai dengan Na+. Di membran apikal sel, iodin

    melewati lumen folikel melalui eksositosis dan dioksidasi di tempat ini. 4

    Pembentukan dan pelepasan T3 dan T4 serta pertumbuhan kelenjar

    tiroid dirangsang oleh tirotropin (TSH) dari hipofisis anterior. Pelepasan

    selanjutnya dirangsang oleh tiroliberin (TRH) dari hipotalamus. Stress dan

    estrogen akan meningkatkan pelepasan TSH, sedangkan glukokortikoid,

    somatostatin dan dopamin akan menghambatnya.4

    Karakteristik triioditironin adalah berjumlah lebih sedikit dalam

    serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein pengikat plasma di

    serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak resptor pada jaringan.

    Tiroksin memiliki banyak reseptor pada protein pengikat plasma di serum

    yang mengakibatkan banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia

    kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit.

    Proses pembentukan hormon tiroid adalah:

    (a)Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa iodida. Pompa

    ini dapat memekatkan iodida kira-kira 30 kali konsentrasinya di dalam

    darah;

    (b)Proses pembentukan tiroglobulin. Tiroglobulin adalah glikoprotein

    besar yang nantinya akan mensekresi hormon tiroid;

    (c)Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses ini dibantu

    oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksidase.

    (d)

    Proses iodinasi asam amino tirosin. Pada proses ini iodium (I) akan

    menggantikan hidrogen (H) pada cincin benzena tirosin. Hal ini dapat

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    8/36

    8

    terjadi karena afinitas iodium terhadap oksigen (O) pada cincin

    benzena lebih besar daripada hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzim

    iodinase agar lebih cepat.

    (e)Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini tirosin yang sudah

    teriodinasi (jika teriodinasi oleh satu unsur I dinamakan

    monoiodotirosin dan jika dua unsur I menjadi diiodotirosin)

    Proses coupling (penggandengan tirosin yang sudah teriodinasi).

    Jika monoiodotirosin bergabung dengan diiodotirosin maka akan menjadi

    triiodotironin. Jika dua diiodotirosin bergabung akan menjadi

    tetraiodotironin atau yang lebih sering disebut tiroksin. Hormon tiroid

    tidak larut dalam air jadi untuk diedarkan dalam darah harus dibungkus

    oleh senyawa lain, dalam hal ini tiroglobulin. Tiroglobulin ini juga sering

    disebut protein pengikat plasma. Ikatan protein pengikat plasma dengan

    hormon tiroid terutama tiroksin sangat kuat jadi tiroksin lama keluar dari

    protein ini. Sedangkan triiodotironin lebih mudah dilepas karena ikatannya

    lebih lemah. 3

    2.2 NEOPLASMA TIROID

    I. Definisi

    Neoplasma (tumor) tiroid adalah pertumbuhan tumor baik jinak (benign)

    maupun ganas (malignan). Contoh tumor tiroid benign yaitu adenoma

    tiroid. Adenoma tiroid merupakan tumor jinak yang berasal dari epitel

    folikel. Sedangkan tumor tiroid malignan yaitu kanker tiroid yang berasal

    dari sel folikel tiroid. Kanker tiroid dikelompokkan menjadi papiler,

    folikuler, medular dan anaplastik.

    2. Epidemiologi

    Adenoma tiroid sangat umum dan 80 % mengenai orang dewasa.

    Banyak ditemukan pada wanita. Hampir 80 % kanker tiroid tipe papilar

    dan 15 % folikular, kedua tipe ini perumbuhannya lambat dan dapat

    disembuhkan jika dideteksi dini, 3% medular, pertumbuhannya lambat

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    9/36

    9

    dan dapat dikontrol jika dideteksi dini, 2 % anaplastik yang banyak

    menyebabkan kematian.

    3. Etiologi

    Karsinoma tiroid berasal dari 2 tipe sel yang berada di kelenjar

    tiroid. Sel tersebut akan berdiferensiasi menjadi karsinoma papiler,

    karsinoma folikular, karsinoma medular dan karsinoma anaplastik.

    Pajanan dari radiasi meningkatkan resiko terjadinya keganasan

    pada tiroid, terutama karsinoma papiler tiroid. Hal ini diobservasi dari

    anak-anak yang terpajan radiasi setelah terjadinya bom nuklir di

    Hiroshima dan Nagasaki saat perang dunia ke 2. Bukti lainnya didapatkan

    dari percobaan bom atom pada pulau Marshall, setelah kecelakaan pada

    Chemobyl. Pasien dengan pengobatan terapi radiasi juga beresiko tinggi

    terjadinya karsinoma tiroid.

    Diet rendah iodin tidak membuktikan terjadinya karsinoma pada

    tiroid, namun pada populasi dengan asupan rendah iodin memiliki angka

    tinggi terjadinya karsinoma folikuler dan anaplastik5

    4. Faktor resiko

    Tumor tiroid benign :

    Riwayat keluarga penyakit autoimun (cnth. Hasimoto tiroiditis)

    Riwayat keluarga nodul tiroid benign atau gondok

    Disfungsi hormonal tiroid (cnth. Hipotiroidsm, hipertiroidsm)

    Nyeri pada nodul

    Lunak dan nodul mobil

    Tumor tiroid malignan :

    Umur lebih muda dari 20 tahun atau lebih tua dari 60 tahun

    Wanita

    Dihubungkan dengan disfagia atau disfonia

    Riwayat terpapar radiasi

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    10/36

    10

    Riwayat karsinoma tiroid

    Keras, nodul immobile Pencitraan servical terdapat limfadenopati

    5. Klasifikasi

    a.

    Patologi adenoma tiroid

    Lesi biasanya soliter. Tumor ini sulit dibedakan dengan karsinoma

    folikukar pada pemeriksaan biopsi jarum halus, maka pendiagnosisnya

    disebut dengan neoplasma folikular. Merupakan tumor berbatas tegas

    dan berkapsul jaringan ikat fibrous dengan diferensiasi sel folikel yang

    menunjukkan gambaran seragam. Pada pemotongan tampak massa

    yang homogen tapi kadang-kadang disertai dengan perdarahan dan

    berkistik. Secara mikroskopis, sel-sel tersusun dalam folikel-folikel

    yang mengandung massa koloid dengan dinding kapsul yang tebal.

    b. Patologi karsinoma tiroid

    1. Karsinoma papilar

    Merupakan jenis keganasan tiroid berdiferensiasi baik dan

    paling sering ditemukan (60%). Merupakan karsinoma yang

    bersifat kronik, tumbuh lambat dan mempunyai prognosis paling

    baik diantara keganasan tiroid lainnya.1

    2. Karsinoma folikular

    Adenokarsinoma meliputi sekitar 25% keganasan tiroid dan

    didapat terutama pada wanita setengah baya. Merupakan jenis

    kedua kanker tiroid paling umum, merupakan 5-10 persen dari

    karsinoma tiroid dan sekitar 15 persen dari karsinoma tiroid

    berdeferensiasi baik. Lebih agresif (ganas) dari karsinoma papiler,

    dan terjadi lebih sering pada wanita daripada pria dengan rasio tiga

    banding satu. Puncaknya onset adalah pada usia 50 tahun. Biasanya

    tidak menyebar ke kelenjar getah bening, tetapi dapat menyerang

    vena dan arteri, dan kemudian dapat menyebar (metastasis) ke lain

    organ. Paling sering metastasis ke paru-paru, tulang, otak, hati,

    kandung kemih, dan kulit. Kanker ini jarang terjadi pada individu

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    11/36

    11

    yang telah terpapar radiasi dan lebih jarang terjadi pada anak-anak.

    Muncul dari sel-sel yang membuat hormon tiroid. Survival rate

    tergantung pada ukuran tumor dan apakah telah menginvasi

    pembuluh darah, kelangsungan hidup 10 tahun untuk tumor yang

    non invasif 86 persen dan untuk yang invasif 44 persen.1

    3. Karsinoma medular

    Meliputi 5-10% keganasan tiroid dari sel parafolikuler, atau

    sel C yang memproduksi tirokalsitonin. Tumor berbatas tegas dan

    keras pada perabaan. Tumor ini terutama ditemukan pada usia di

    atas 40 tahun, tetapi juga ditemukan pada usia yang lebih muda

    bahkan pada anak-anak dan biasanya disertai gangguan endokrin

    lainnya. 1

    4. Karsinoma tidak terdiferensiasi (anaplastik)

    Jarang ditemukan dibandingkan dengan karsinoma ang

    berdiferensiasi baik. Tumor ini sangat ganas, terutama terdapat

    pada usia tua dan lebih banyak pada wanita. Sebagian tumor terjadi

    pada struma nodosa yang kemudian membesar dengan cepat.

    Tumor ini sering disertai nyeri dan nyeri alih ke daerah telinga dan

    suara serak karena infiltrasi n.rekuren. 1

    c. Kalsifikasi klinis TNM karsinoma tiroid :

    1. T (Tumor primer)

    T0 tidak terbukti ada tumor

    Tx tumor tidak dapat dinilai

    T1 4 cm terbatas pada tiroid atau tumor dengan ukuran

    berapa saja dengan ekstensi ekstra triod yang minimal

    (misal ke otot sternotiroid atau jaringan lunak peritiroid)

    T4a tumor telah berestensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi

    ke tempat berikut ; jaringan lunak subkutan, laring, trakea,

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    12/36

    12

    esofagus, n. Laringeus recurren atau karsinoma anaplastik

    terbatas pada tiroid (intra tiroid)

    T4b tumor telah menginvasi fasia prevertebra, pembuluh

    mediastinal atau arteri carotis atau karsinoma anaplastik

    berestensi keluar kapsul (ekstra tiroid)

    2. N (Kelenjar getah bening regional)

    Nx kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

    N0 tidak ditemukan metastasis ke kelenjar getah bening

    N1 pembesaran (dapat dipalpasi)

    N1a hanya ipsilateral

    N1b kontralateral, bilateral, garis tengah, atau mediastinum

    3. M (Metastasis jauh)

    Mx metastasi tidak dapat dinilai

    M0 tidak terdapat metastasis jauh

    M1 terdapat metastasis jauh

    6. Manifestasi Klinis

    Gejala karsinoma tiroid adalah sebagai berikut :

    1. Pembesaran nodul yang relatif cepat, dan nodul anaplastik cepat sekali

    ( dihitung dalam minggu), tanpa nyeri.

    2. Merasakan adanya gangguan mekanik di leher, seperti gangguan

    menelan yang menunjukan adanya desakan esophagus, atau perasaan

    sesak yang menunjukkan adanya desakan ke trakea.

    3. Pembesaran KGB di daerah leher (mungkn metastasis)

    4. Penonjolan / kelainan pada tulang tempurung kepala ( metastasis ke

    tengkorak)

    5. Perasaan sesak dan batuk-batuk disertai dahak berdarah ( metastasis di

    paru-paru bagi jenis folikular)

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    13/36

    13

    Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan atas

    observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis, dibagi

    dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah.

    Yang termasuk kecurigaan tinggi adalah:

    o Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga

    o Pertumbuhan tumor cepat

    o Nodul teraba keras

    o Fiksasi daerah sekitar

    o Paralisis pita suara

    o Pembesaran kelenjar limfe regional

    o Adanya metastasis jauh

    Kecurigaan sedang adalah:

    o Usia > 60 tahun

    o Riwayat radiasi leher

    o Jenis kelamin pria dengan nodul soliter

    o Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar

    o

    Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik

    Kecurigaan rendah adalah tanda atau gejala diluar / selain yang disebutkan

    diatas.

    7. Diagnosis6

    Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan sebagai

    berikut :

    A.

    Anamnesa dan pemeriksaan fisik

    B. Pemeriksaan laboratorium

    C. Pemeriksaan USG

    D. Pemeriksaan radiograpi, CT, MR, pencitraan nuklir

    E. Pemeriksaan scanning tiroid / sidik tiroid

    F. Pemeriksaan needle biopsy

    G. Pemeriksaan potong beku.

    H.

    Pemeriksaan histopatologi dengan parafin coupe

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    14/36

    14

    Diagnosis pasti adalah pemeriksaan histopatologi, pemeriksaan

    FNAB belum dapat menggantikan pemeriksaan ini.

    A. Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik

    Dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang baik diusahakan

    dapat menegakkan diagnosis yang sesuai. Kecurigaan adanya proses

    keganasan secara klinis pada penderita struma nodosa, apabila

    ditemukan hal sebagai berikut :

    o Anamnesa :

    a. Pengaruh usia dan jenis kelamin

    Apabila nodul tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau

    diatas 50 tahun mempunyai resiko malignansi lebih tinggi

    b. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala

    Radiasi pada masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi

    pada tiroid 33-37 %

    c. Kecepatan tumbuh tumor

    o Nodul jinak membesar dalam waktu yang tidak terlalu

    cepat

    o Nodul ganas membesar dalam waktu yang cepat

    o Nodul anaplastik membesar dengan sangat cepat

    o Kista dapat membesar dengan cepat

    d. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher

    Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara

    dan nyeri (dysfagia) dapat terjadi akibat desakan dan/atau

    infiltrasi tumor.

    e. Riwayat penyakit serupa pada keluarga (karsinoma tiroid atau

    panyakit yang tergolong pada multipel endokrin neoplasma II

    (phaeochromocitoma, mucosal neuroma dan

    ganglioneuromatosis, paratiroid hiperplasia)

    o Pemeriksaan Fisik :

    Inspeksi:

    Adanya benjolan di leher depan atau lateral

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    15/36

    15

    Bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan pada trakea

    Palpasi:

    Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu

    menelan akan ikut ke atas.

    Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau

    multipel dengan konsistensi bervariasi dari kistik sampai

    dengan keras bergantung dari jenis patologi anatominya

    tetapi biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma

    berukuran > 4 cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa

    digerakkan dari dasarnya.

    Bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala sesak

    napas, kita bisa tetap curiga ada tidaknya penekanan pada

    trakhea, caranya dengan menekan lobus lateral kelenjar

    maka akan timbul stridor akibat penekanan pada trakea.

    Ada tidaknya pembesaran KGB regional secara lengkap.

    Ada tidaknya benjolan pada tulang belakang, clavicula,

    sternum serta tempat metastase jauh lainnya di paru, hati,

    ginjal dan otak.

    Meskipun keganasan dapat saja terjadi pada nodul yang

    multiple, namun pada umumnya pada keganasan nodulnya

    biasanya soliter dan konsistensinya keras sampai sangat keras.

    Yang multiple biasanya tidak ganas kecuali apabila salah satu

    dari nodul tersebut lebih menonjol dan lebih keras dari pada

    yang lainnya. Nodul soliter pada tiroid kemungkinan ganasnya

    15-20%, sedangkan nodul multipel mempunyai kemungkinan

    5%. Apabila suatu nodul nyeri pada penekanan dan mudah

    digerakkan, kemungkinannya ialah suatu perdarahan ke dalam

    kista, suatu adenoma atau tiroditis. Tetapi kalau nyeri dan sukar

    digerakkan kemungkinan besar suatu karsinoma.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    16/36

    16

    Nodul yang tidak nyeri, apabila multiple dan bebas dan

    digerakan mungkin ini merupakan komponen struma difus atau

    hyperplasia tiroid. Namun apabila nodul multiple tidak nyeri

    tetapi tidak mudah digerakkan ada kemungkinan itu suatu

    keganasan. Adanya limfadenopati mencurigakan suatu

    keganasan dengan anak sebar.

    Dari suatu penelitian yang dilaksanakan di Subbagian

    Bedah Onkologi tentang tanda-tanda klinis kecurigaan pada

    keganasan dengan ketepatan sebesar 82,6 % untuk keadaan :

    o Batas nodul yang tidak tegas

    o Nodul dengan konsistensi keras

    o Nodul disertai pembesaran kelenjar getah bening leher

    o Letak nodul di isthmus

    o Permukaan nodul yang berbenjol (tidak rata)

    B.

    Pemeriksaan Laboratorium

    Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk membantudiagnosis karsinoma tiroid, kecuali untuk karsinoma jenis meduler.

    Pada karsinoma jenis meduler, pemeriksaan kadar kalsitonin dan

    penting untuk diagnostik maupun untuk follow up setelah terapi.

    Langkah pertama adalah menentukan status fungsi tiroid pasien dengan

    memeriksa kadar TSH (sensitif) dan T4 bebas (Free T4 atau FT4).

    Pada keganasan tiroid, umumnya fungsi tiroid normal. Namun, perlu

    diingat bahwa abnormalitas fungsi tiroid tidak menghilangkan

    kemungkinan keganasan meskipun memang kecil.

    Pemeriksaan kadar antibodi antitiroid peroksidase dan antibodi

    antitiroglobulin penting untuk diagnosis tiroiditis kronik Hashimoto,

    terutama bila disertai peningkatan kadar TSH. Sering pada Hashimoto

    juga timbul nodul baik uni/bilateral sehingga pada tiroiditis kronik

    Hashimoto pun masih mungkin terdapat keganasan..

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    17/36

    17

    Pemeriksaan kadar tiroglobulin serum untuk keganasan tiroid cukup

    sensitif tetapi tidak spesifik karena peningkatan kadar tiroglobulin juga

    ditemukan pada tiroiditis, penyakit Graves, dan adenoma tiroid.

    Pemeriksaan kadar tiroglobulin sangat baik untuk monitor

    kekambuhan karsinoma tiroid pascaterapi. Tetapi tidak dapat untuk

    memonitor karsinoma tiroid medulare dan anaplastik, karena sel

    anaplastik tidak mensekresi tiroglobulin. Pada pasien dengan riwayat

    keluarga karsinoma tiroid medulare, tes genetik dan pemeriksaan kadar

    kalsitonin perlu dikerjakan. Bila tidak ada kecurigaan ke arah

    karsinoma tiroid medulare atau neoplasia endokrin multipel II,

    pemeriksaan kalsitonin tidak dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin.

    Apabila meningkat kadar tiroglobulin setelah total tiroidektomi,

    kecurigaan pada rekurensi / metstasis, dan perlu diselidiki lebih

    lanjut. Kadar Tg serum normal 1,5 3,0 ng/ml. Pada kelainan jinak

    rata-rata 323 ng/ml dan apada keganasan rata-rata 424 ng/ml.

    Pada karsinoma tiroid kadar serum T3 dan T4 umumnya normal. Perlu

    diingat bahwa abnormalitas fungsi tiroid baik hiper atau hipotiroid

    tidak menghilangkan kemungkinan keganasan, meskipun sangat kecil.

    C. USG

    Dilakukan untuk menentukan ukuran dan jumlah nodul. Misken dan

    Rosen pada tahun 1973 pertama kali menggunakan USG pada

    pemeriksaan kelenjar tiroid. Ultrasonografi dapat membedakan apakah

    lesi nodul tersebut berada pada intra atau ekstratiroid. Selain itu, juga

    dapat membedakan lesi kistik dari lesi solid, dengan nilai akurasi

    diagnostik mencapai 100%. Hal ini penting, karena keganasan lebih

    sering dijumpai pada lesi solid. USG dengan lebih mudah dapat

    menentukan apakah lesi di tiroid tersebut tunggal atau lebih dari satu,

    dimana hal ini cukup penting karena kecenderungan untuk keganasan

    tiroid banyak ditemukan pada lesi tunggal. Penelitian Kim et all (2012)

    klasifikasi nodul dengan USG dapat membedakan benign dan

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    18/36

    18

    malignansi nodul dengan efektif dan memiliki akurasi dalam

    kespesifikan yang tinggi dalam mendiagnosis nodul kistis dan solid.

    Dengan pemeriksaan USG dapat dibedakan antara yang padat dan cair

    (nodul solid atau kistik). Selain itu dengan berbagai penyempurnaan,

    sekarang USG dapat membedakan beberapa bentuk kelainan tetapi

    belum dapat membedakan dengan pasti apakah suatu nodul itu ganas

    atau jinak. Pemeriksaan ini mudah dilakukan tetapi interpretasinya

    agak lebih sukar dari pada sidik tiroid. Selain itu USG juga digunakan

    sebagai penuntun dalam tindakan radiologi.

    Kalsifikasi keganasan tiroid berdasarkan morfologi/gambaran nodul :

    Nodul Solid

    No Klasifikasi Morfologi/gambaran

    1 Benign Bentuk bulat telur

    Isoekoik

    Batas halus

    Vascular perifer

    2 Borderline Hipoekoik

    Vaskular kebanyakan ditengah

    Makrokalsifikasi seperti kalsifikasi cangkan telur

    dan makrokaslifikasi intranodular yang kemudian

    dikenal dengan nodul makrokalsifikasi yang

    tersebar 1/3 dari volume nodul

    3 Malignan Hipoekoik

    Batas spikulasi

    Maikrokalsifikasi

    Bentuk lebih tinggi daripada lebar

    Limfadenopati cervical dengan ksitik intranosular

    atau mikrokalsifikasi

    Nodul Kistik

    1 Benign Konsentrik/esentrik dengan sudut tumpul

    Batas bebas yang halus

    Vascular yang terletak di perifer atau tidak ada

    Tampak seperti bentuk spon

    Tampak ekor komet di intranodular

    Isoekoik

    2 Malignan Esentrik dengan sudut tumpul

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    19/36

    19

    Mikrokalsifikasi

    Makrolobus/batas irreguler

    Infiltrasi perinodular

    Vascular sentripetal pada pedikel

    Limfadenopati cervical dengan kistik intranodular/

    mikrokalsifikasi

    Kalsifikasi keganasan tiroid berdasarkan jumlah dan morfologi nodul :

    Nodul Solid

    No Klasifikasi Jumlah dan morfologi/gambaran

    1 Benign

    Kelas I

    Nodul solid benign 3

    Tidak ada malignan/borderline

    2 Kemungkinan benign

    Kelas II

    Nodul solid benign 1-2

    Tidak ada malignan/borderline

    3 Borderline

    Kelas III

    Nodul solid borderline 1

    Tidak ada malignan

    Abaikan bila ada nodul benign

    4 Kemungkinan malignan

    Kelas IV

    Nodul solid malignan 1

    Abaikan bila ada nodul benign dan borderline

    5 Malignan

    Kelas V

    Nodul solid benign 2

    Abaikan bila ada nodul benign dan borderline

    Nodul Kistik

    1 Benign

    Kelas I

    Nodul kistik benign 3

    Tidak ada malignan

    2 Kemungkinan benign

    Kelas II

    Nodul kistik benign 1-2

    Tidak ada malignan

    3 Kemungkinan malignan

    Kelas III

    Nodul kistik malignan 1

    Abaikan bila ada nodul benign

    4 Malignan

    Kelas IV

    Nodul kistik benign 2

    Abaikan bila ada nodul benign

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    20/36

    20

    Gambaran nodul solid

    Gambaran nodul kistik

    USG pada evaluasi awal nodul tiroid dilakukan untuk

    menentukan ukuran dan jumlah nodul. USG pada nodul sebagian besar

    akan menghasilkan gambaran solid, campuran solid-kistik dan sedikit

    kista simpel. USG juga dikerjakan untuk menentukan multinodularitas

    yang tidak teraba dengan palpasi, khususnya pada individu dengan

    riwayat radiasi pengion pada daerah kepala dan leher.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    21/36

    21

    Gambaran USG yang didapat dibedakan atas dasar kelainan

    yang difus atau fokal yang kemudian juga dibedakan atas dasar derajat

    ekonya yaitu hipoekoik, isoekoek atau campuran, hiperekoik.

    Keuntungan USG antara lain :

    1.

    Dapat dilakukan kapan saja

    2.

    Tidak perlu persiapan

    3.

    Lebih aman

    4. Dapat dilakukan pada wanita hamil dan anak-anak

    D.

    Pemeriksaan Radiograpi, CT, MRI, pencitraan nuklir

    Radiograpi

    Pemeriksaan dengan radiograpi terbatas. Plain radiograpi dapatmenunjukkan massa jaringan lunak dan deviasi trakea. Ekstensi

    retrosternal dan metastasis paru dapat dideteksi dengan foto thorax.

    Kalsifikasi kurvilinear pada adenoma tiroid di leher dextra

    X-Ray thorax PA menunjukkan luas goiter retrosternal (G) yang menggantikan

    tempat trakea ke kiri (panah)

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    22/36

    22

    PA X-Ray thorax menunjukkan belang kalsifikasi (panah lurus) dan kalsifikasi

    multiple konglomerat (panah bengkok)

    X-Ray abdomen atas menunjukkan belang kalsifikasi multiple konglomerat pada

    hipokondrium kanan yang melampaui hipokondrium kiri

    Kalsifikasi pada tumor tiroid dapat dilihat pada plain radiografi.

    Bintik kalsifikasi pada tiroid menandakan karsinoma, sedangkan

    kalsifikasi di perifer menunjukkan lesi jinak. Namun, karena tumpang

    tindih dalam temuan, sensitivitas berkurang. Karsinoma medula dan

    metastasis dapat menjadi kalsifikasi. Radiografi polos (plain) dapat

    menunjukkan metastasis di tulang, ke pembuluh darah dan dapat

    menyebar tulang.

    Computed Tomography

    Demikian pula untuk MRI, CT bukanlah teknik yang sensitif untuk

    menunjukkan lesi intrathiroid. Namun, CT berguna dalam

    mengevaluasi limfadenopati, ekstensi tumor lokal, dan ekstensi ke

    mediastinum atau wilayah retrotracheal. Oleh karena itu, USG

    digunakan untuk deteksi primer lesi intrathyroid, dan CT atau MRI

    digunakan untuk klasifikasi klinis. Upaya untuk membedakan jinak

    dari nodul ganas dengan mengukur kandungan yodium dan

    karakteristik peningkatan nodul pada CT scan telah gagal.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    23/36

    23

    CT tiroid tidak cukup sensitif atau cukup spesifik untuk

    memungkinkan karakterisasi nodul tiroid. Kanker tiroid ditegakkan

    ketika pola kalsifikasi tertentu terlihat dalam massa tiroid dan ketika

    ekstensi pada jaringan lunak sekitarnya divisualisasikan.

    Limfadenopati regional dalam hubungan dengan massa tiroid juga

    diidentifikasikan sebagai keganasan tiroid.

    10 mm CT melalui thorax menunjukkan massa heterogen (m) pada akar leher kiri

    yang menggantikan trakea ke kanan

    Massa tumbuh ke caudal dan mencapai arkus aorta (panah)

    CT menunjukkan massa di mediastinum posterior (P) yang menggantikan posisi

    esofagus yang terisi udara ke kanan (panah)

    Magnetic Resonance Imaging

    MRI tidak sensitif seperti USG dalam menggambarkan lesi

    intrathyroid. Kepastian awal mengenai penggunaan MRI dalam

    diagnosis lesi intrathyroid dibantahkan. Namun, MRI sangat

    membantu dalam evaluasi ekstansi lokal neoplasma tiroid atau

    penyebaran penyakit ke dalam mediastinum atau wilayah retrotracheal.

    Selain itu, MRI berguna dalam menilai limfadenopati.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    24/36

    24

    Spektroskopi resonansi magnetik telah dicoba dengan FNA dan

    spesimen yang dibedah. Spektroskopi hidrogen pada 360 MHz telah

    menunjukkan rasio puncak pada 1,7 dan 0,9 ppm, dan dapat digunakan

    untuk membedakan lesi jinak dari ganas. Nilai yang lebih tinggi

    daripada rasio 1,1 normal, dan rasio yang lebih rendah dari 1,1

    menunjukkan keganasan. Selain itu, jaringan normal dapat dibedakan

    dari karsinoma papiler dan medula, dengan sensitivitas sekitar 95%.

    Memlakukan teknik ini mungkin berguna dalam membedakan

    keganasan dari lesi jinak folikel ketika analisis sitologi sulit.

    Kekhasan MRI tidak cukup untuk menghalangi pencitraan lebih lanjut

    atau FNA. Setelah diagnosis telah dicapai dengan menggunakan

    metode alternatif, MRI sangat baik untuk mendeteksi ekstensi tumoral

    ke dalam jaringan sekitarnya, khususnya trakea dan kerongkongan.

    Seorang pria 56-tahun menjalani tiroidektomi subtotal untuk karsinoma meduler

    familial 2 tahun sebelumnya. Pada pemeriksaan rutin, massa terasa di tiroid. Koronal,

    T1- MRI menunjukkan kekambuhan karsinoma (R) dan kelenjar getah bening (L)

    bermetastasis.

    Pencitraan nuklir

    Di masa lalu, pencitraan radionuklida dilakukan untuk membedakan

    keganasan dari lesi jinak. Dengan pencitraan radionuklida, 4% dari

    nodul panas terbukti mengandung tumor, dibandingkan dengan 16%

    dari nodul dingin. Dengan demikian, pencitraan radionuklida tidak

    dapat diandalkan dalam mengkonfirmasi adanya kanker. Saat ini,

    beberapa radionuklida digunakan dalam skintigrafi tiroid.

    Pencitraan radionuklida tidak dapat diandalkan dalam mengkonfirmasi

    adanya kanker. Namun, kanker metastatik yang dicitrakan dengan baik

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    25/36

    25

    dengan menggunakan yodium-123, karena 1/2 dari papiler dan 2/3 dari

    karsinoma folikular yang cukup yodium avid untuk memungkinkan

    mengvisualisasi. Skintigrafi menyediakan alat pencitraan khusus untuk

    studi tiroid fungsional dan untuk menunjukkan kelainan jaringan tiroid

    dan nodul. Penelitian Gallium-67 dapat berguna dalam menilai

    limfoma tiroid, tetapi pekerjaan mereka tidak menghalangi

    penggunaan FNA.

    Odine-123 thyroid scan menunjukkan massa adalah goiter multinodular (G). Massa

    mediastinal posterior adalah hernia hiatus (H), gaster (S) ditampilkan. Penyelidikan

    lebih lanjut mengungkapkan bahwa tirotoksikosis adalah penyebab gejala pasien.

    Technetium-99m pertechnetate tiroid menunjukkan temuan normal pada kelenjar

    tiroid

    Technetium-99m pertechnetate thyroid menunjukkan gondok multinodular

    Technetium-99m pertechnetate tiroid menunjukkan nodul dingin di lobus kiri tiroid

    (C)

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    26/36

    26

    E. Pemeriksaan Scanning Tiroid

    Dasar pemeriksaan ini adalah persentase uptake dan distribusi

    yodium radioaktif J131dalam kelenjar tiroid. Yang dapat dilihat dari

    pemeriksaan ini adalah besar, bentuk, dan letak kelenjar tiroid serta

    distribusi dalam kelenjar. Juga dapat diukur uptake yodiumnya dalam

    waktu 3, 12, 24 dan 48 jam. Sebelum dilakukan scanning tiroid , maka

    obat-obatan yang mengganggu penangkapan iodium oleh tiroid harus

    dihentikan 2-4 minggu sebelumnya.

    Dari uptake ini diketahui fungsi tiroid apakah hiportiroid,

    eutiroid atau hipetiroid. Uptake normal dalam 24 jam adalah 15-40%.

    Scanning tiroid dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam

    isotop, yaitu iodium radioaktif (123-I) dan technetium pertechnetate

    (99m-Tc). 123-I lebih banyak digunakan dalam evaluasi fungsi tiroid,

    sedangkan 99m-Tc lebih digunakan untuk evaluasi anatominya. Dari

    distribusi iodium dapat diketahui sifat tonjolan tersebut tersebut dan

    membandingkannya dengan jaringan sekitar.

    Pemeriksaan ini tidak untuk membedakan jinak atau ganas

    secara pasti, pemeriksaan ini tidak dapat menggantikan pemeriksaan

    histopatologi untuk diagnosa pasti.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    27/36

    27

    F. Pemeriksaan Needle Biopsy (BAJAH)

    Dapat dilakukan dengan cara needle core biopsy atau FNBA (

    biopsi jarum halus). Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) atau Fine

    Needle Aspiration (FNA), mempergunakan jarum suntik no. 22-27

    cara ini mudah aman dapat dilakukan dengan berobat jalan.

    Dibandingkan dengan biopsy cara lama (jarum besar), biopsi jarum

    halus tidak nyeri, tidak menyebabkan dan hampir tidak ada bahaya

    penyebaran sel-sel ganas pada kista, dapat juga dihisap cairan

    secukupnya, sehingga dapat mengecilkan nodul, jadi selain diagnostik,

    bisa juga terapeutik.

    BAJAH merupakan metode yang sangat efektif untuk

    membedakan nodul jinak atau ganas. Keterbatasan metode ini adalah

    sering ditemukan hasil yang tidak adekuat sehingga tidak dapat dinilai.

    Keterbatasan yang lain adalah tidak mampu membedakan neoplasma

    sel folikular dan sel Hurtle adalah jinak atau ganas karena keduanya

    mirip. Keduanya bisa dibedakan dari ada atau tidak adanya invasi

    kapsul atau invasi vaskular pada pemeriksaan histopatologis sediaan

    dari operasi.

    Ada beberapa kerugian pada biopsi, jarum ini yaitu dapat

    memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Negative palsu

    karena lokasi biopsi kurang tepat, teknik biopsi yang kurang benar atau

    preparat yang kurang baik dibuatnya. Hasil positif palsu terjadi karena

    salah interpretasi oleh ahli sitologi. Prosedur ini semakin lama semakin

    banyak dipakai. Bagi yang belum menerima memberikan beberapa

    alasan antara lain :

    o Jaringan yang memadai atau jaringan tumor sering sukar didapat

    walaupun dikerjakan oleh yang berpengalaman.

    o Kekhawatiran terjadinya penyebaran sel-sel ganas dan implantasi

    di kulit.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    28/36

    28

    o Keengganan dan kesukaran dalam pembacaan untuk membuat

    diagnosis oleh patolog dari jaringan yang minim.

    o Ahli bedah sering menemukan perlengketan-perlengketan sebagai

    akibat tindakan ini, yang mempersulit tindakan bedah.

    Hasil BAJAH dibagi menjadi empat kategori yaitu :

    1. Jinak

    2. Mencurigakan

    3. Ganas

    4. Tidak adekuat.

    Beberapa faktor yang menyebabkan hasil yang tidak adekuat

    adalah operator kurang terampil, vaskularitas nodul, terdapat lesi

    kistik, posisi nodul sulit (kecil dan di posterior), dan pengenceran

    aspirat dalam darah atau cairan kista.

    Untuk mengurangi hasil yang tidak adekuat tersebut,

    dianjurkan mengulang BAJAH apabila nodul masih teraba setelah

    aspirasi cairan kista, atau menggunakan USG untuk menuntun

    tindakan BAJAH khususnya untuk nodul tiroid yang sulit.

    Jenis karsinoma yang dapat segera ditentukan adalah karsinoma

    papilare, medulare atau anaplastik. Sedangkan untuk jenis folikulare,

    untuk membedakannya dengan adenoma folikulare dan adenomatosus

    goiter, harus dilakukan pemeriksaan histopatologi, yang dapat

    memperlihatkan adanya invasi kapsul tumor atau invasi vaskuler.

    G. Pemeriksaan Potong Beku

    Pemeriksaan yang rutin dikerjakan untuk membedakan jinak atau

    ganas waktu operasi berlangsung dan sekaligus untuk menentukan

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    29/36

    29

    tindakan operasi definitif. Pemeriksaan potong beku sulit membedakan

    adenoma folikuler dan encapsulated folliculer carcinoma Apabila pada

    potong beku didiagnosa sebagai sebagai adenoma folikuler maka sikap

    yang diambil adalah isthmolobektomi. Jika secara makroskopik

    kecurigaan ganas ada, sedangkan patologi meragukan maka dilakukan

    isthmolobektomi. Hal ini bertujuan mendapatkan terapi seoptimal

    mungkin dalam keragu-raguan tersebut karena pasien sering menolak

    tindakan operasi ulangan untuk total trioidektomi. Ketepatan

    pemeriksaan ini 75 % - 83 %.

    H. Pemeriksaan Histopatologi

    Pemeriksaan ini menggunakan parafin coupe merupakan pemeriksaan

    definitif atau gold standar. Untuk kasus inoperable, jaringan diambil

    dengan biopsi insisi.

    Ada 4 tipe histologi mayor :

    1. Papillary carcinoma (including follicular variant of papillary

    carcinoma)

    2. Follicular carcinoma (including Hurthle cell carcinoma)

    3. Medullary carcinoma

    4. Undifferentiated (anaplastic) carcinoma

    8. Diagnosa Banding

    1. Struma difus toksik (basedow = graves disease)

    Merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang umumnya difus. Terdapat

    gejala hipertiroid yang jelas berupa berdebar- debar, gelisah, palpitasi,

    banyak keringat, kulit halus dan hangat, kadang- kadang ditemukan

    exopthalmus.

    2. Struma nodosa non toksik

    Disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan (biasanya

    didaerah pegunungan) atau dishormogenesis (defek bawaan).

    3.

    Tiroiditis sub akut

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    30/36

    30

    Biasanya sehabis infeksi saluran pernafasan. Pembesaran yang terjadi

    simetris dan nyeri disertai penurunan berat badan, disfagia, nervositas,

    dan otalgia.

    4. Tiroiditis riedel

    Terutama pada wanita < 20 tahun. Gejalanya terdapat nyeri, disfagia,

    paralisis laring, dan pembesaran tiroid unilateral yang keras seperti

    batu atau papan yang melekat dengan jaringan sekitarnya. Kadang

    sukar dibedakan kecuali dengan pemeriksaan histopatologi dan

    hipotiroid.

    5. Struma hashimoto

    Sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun, biasanya ditandai

    dengan benjolan struma difusa disertai dengan keadaan hipotiroid,

    tanpa rasa nyeri.

    6. Adenoma paratiroid

    Biasanya tidak teraba dan terdapat perubahan kadar kalsium dan

    fosfor.

    7.

    Karsinoma paratiroid

    Biasanya teraba, terdapat metastasis ketulang, kadar kalsium naik dan

    batu ginjal dapat ditemukan.

    8. Metastasis tumor

    9. Teratoma

    Biasanya pada anak- anak dan berbatasan dengan kelenjar tiroid.

    10.Limfoma malignum

    9. Penatalaksanaan

    Untuk adenokarsinoma berdiferensiasi baik pada usia muda

    unilateral, dengan diameter kecil tanpa penyebaran ke kelenjar leher

    (dengan kemungkinan prognosis baik), dapat dipertimbangkan untuk

    dilakukan istmolobektomi, yaitu hemitiroidektomi. Bila skor buruk,

    dianjurkan untuk tiroidektomi total. Jika telah terdapat pembesaran

    kelenjar limfe leher, kemungkinan besar telah terjadi penyebaran,maka

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    31/36

    31

    harus dilakukan tiroidektomi total disertai diseksi kelenjar leher pada sisi

    yang sama. 1

    10.Prognosis

    Prognosis yang bisa ditetapkan tergantung dari tipe keganasannya.

    Tipe karsinoma tiroid anaplastik memiliki prognosis yang paling buruk

    diantara yang lainnya, dengan ketahanan hidup

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    32/36

    32

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Karsinoma tiroid berasal dari folikel tiroid. Keganasan tiroid

    dikelompookan menjadi karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk

    papiler, folikuler, atau campuran keduanya. Karsinoma meduler yang berasal dari

    sel parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin (APUD-oma), dan karsinoma

    berdiferensiasi buruk/anaplastik. Karsinoma sekunder pada kelenjar tiroid sangat

    jarang dijumpai. Perubahan dari struma endemik menjadi karsinoma anaplastik

    dapat terjadi terutama pada usia lanjut.

    Kelompok usia di atas 60 tahun, disamping mempunyai prevalensi

    keganasan lebih tinggi, juga mempunyai tingkat agresivitas penyakit yang lebih

    berat, yang terlihat dari seringnya kejadian karsinoma tiroid tidak berdiferensiasi.

    Sebagian besar keganasan tiroid tidak memberikan gejala yang berat kecuali jenis

    anaplastik yang cepat membesar dalam hitungan minggu. Sebagian kecil pasien

    khususnya dengan nodul yang besar mengeluhkan penekanan pada esofagus dan

    trakea. Biasanya nodul tiroid tidak nyeri kecuali adanya perdarahan dalam nodul

    atau kelainan tiroiditis akut/subakut. Keluhan lain pada keganasan adalah suara

    serak.

    Ada beberapa faktor yang menentukan apakah sebuah nodul tiroid ganas

    atau tidak. Usia pasien saat pertama kali nodul ditemukan, riwayat radiasi sinar

    pengion, jenis kelamin merupakan faktor-faktor penentu keganasan. Jenis kelamin

    laki-laki, meskipun prevalensi lebih rendah, tetapi kecenderungan menjadi ganas

    lebih tinggi daripada wanita. Respon terhadap pengobatan dengan hormon tiroid

    juga dapat digunakan sebagai petunjuk dalam evaluasi nodul tiroid.

    TAMBAHAN :

    Pemeriksaan Penunjang Kanker Tiroid

    1. Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid

    belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon

    dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    33/36

    33

    karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin

    (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid

    diferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid,

    namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor

    residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat

    ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.

    2. Radiologis

    a. Foto X-Ray

    Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk

    melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada

    massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat

    kalsifikasi halus yang disertai stippledcalcification, sedangkan pada karsinoma

    meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga

    terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-

    Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis pada pary dan tulang. Apabila

    ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi

    tumor pada esophagus.

    b. Ultrasound

    Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat,

    namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik

    yang lebih sederhana dan murah.

    c. Computerized Tomografi

    CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat

    membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor tiroid.

    d. Scintisgrafi

    Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold

    nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan juga

    sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

    Penatalaksanaan medik

    1. Macam Pembedahan Tiroid, yaitu :

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    34/36

    34

    a. Ismektomi

    Ismektomi adalah pengangkatan tonjolan tiroid jinak yang berada pada ismus

    tiroid, beserta bagian ismus dari kelenjar tiroid.

    b. Lobektomi Subtotal

    Lobektomi Subtotal adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid

    sekitarnya pada satu sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5 gram

    jaringan tiroid normal dibagian posterior.

    Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid.

    c. Lobektomi Total / Hemitiroidektomi

    Lobektomi Total adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid

    seluruhnya pada satu sisi.

    Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai seluruh jaringan

    tiroid satu lobus, atau pada tonjolan tiroid dengan hasil pemeriksaan FNA

    menunjukkan neoplasma folikuler. Bila hasil pemeriksaan histopatologis dari

    spesimen menunjukkan karsinoma tiroid, maka tindakan lobektomi total tersebut

    sudah dianggap cukup pada penderita dengan faktor prognostik yang baik.

    d. Tiroidektomi Subtotal

    Tiroidektomi Subtotal adalah pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid

    disekitarnya pada kedua sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5 gram

    jaringan tiroid normal dibagian posterior.

    Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai kedua sisi.

    e. Tiroidektomi hampir Total

    Tiroidektomi hampir total adalah pengangkatan tonjolan tiroid beserta seluruh

    jaringan tiroid pada satu sisi disertai pengangkatan sebagian besar jaringan tiroid

    sisi kontralateral dengan menyisakan 5 g saja pada sisi tersebut.

    Operasi ini dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai seluruh jaringan

    tiroid satu lobus dan sebagian jaringan tiroid kontralateral. Tindakan tersebut juga

    dapat dilakukan pada karsinoma tiroid deferensiasi baik pada satu lobus dan

    belum melewati garis tengah, untuk menghindari kelenjar paratiroid bilateral.

    Penderita karsinoma tiroid yang dilakukan prosedur ini harus dilanjutkan dengan

    pemberian ablasi sisa jaringan tiroid menggunakan yodium radioaktif.

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    35/36

    35

    f. Tiroidektomi Total

    Tiroidektomi Total adalah pengangkatan tonjolan tiroid beserta seluruh jaringan

    tiroid.

    Operasi ini dikerjakan pada karsinoma tiroid deferensiasi terutama bila disertai

    adanya faktor prognostik yang jelek, karsinoma tiroid tipe meduler, karsinoma

    tiroid tipe anaplastik yang masih operabel.

    2. Non Pembedahan

    a. Radioterapi

    Radioterapi adalah penggunaan radiasi ion di bidang kedokteran sebagai satu

    bagian pengobatan kanker dengan mengontrol pertumbuhan sel ganas. Radioterapi

    digunakan sebagai terapi kuratif maupun bersifat adjuvan. Lapangan radiasi juga

    mencakup jaringan limfonodus dan pembuluh darah yang menjadi risiko utama

    untuk metastase tumor. Radioterapi adalah penggunaan radiasi untuk

    menghancurkan sel kanker atau merusak sel tersebut sehingga tidak dapat

    bermultiplikasi lagi. Walaupun radiasi ini akan mengenai seluruh sel, tetapi

    umumnya sel normal lebih tahan terhadap radiasi dibandingkan dengan sel

    kanker.

    Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:

    1. Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik

    dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan

    dan kemoterapi.

    2. Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi

    berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker

    menjadi lebih kecil dan berhenti menyebar.

    3. Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat

    mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan

    juga membuat hidup penderita lebih nyaman.

    4. Membantu pengobatan lainnya : terutama post operasi dan kemoterapi yang

    sering disebut sebagai adjuvant therapy atau terapi tambahan dengan tujuan

    agar terapi bedah dan kemoterapi yang diberikan lebih efektif

  • 8/11/2019 Tumor Tiroid CSS

    36/36

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit

    Buku Kedokteran EGC. 2005. 691-695.

    2. Sudoyo, Aru w, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4.

    Vol.2.Jakarta; EGC. Juni 2006. Hal 1981

    3.

    Guyton, Arthur C, John E.Hall. Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran. Editor:

    Irawati SEd 9Jakarta: EGC. 1997 Hal.1188

    4. Silbernagl, Stefan. Teks dan atlas Patofisiologi. Jakarta: EGC. 2007. Hal

    280

    5. Sharma, Pramod K. Thyroid Cancer. Jan 2010. Available at:

    http://emedicine.medscape.com/article/851968-overview

    6. Sharma, Pramod K. Thyroid Cancer. Jan 2010. Available at:

    http://emedicine.medscape.com/article/851966-overview

    7. Gardner, David G, Dolores Shoback. Lange: Basic and Clinical

    Endocrinology.International Ed.8th. The McGraw-Hill. 2007. Pg.270-278

    8.

    Cobin, Rhoda H. AACE/AAES Medical/Surgical Guidelines for Clinical

    Practice: Management of Thyroid Carcinoma. June 2001. Available at:

    http://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdf

    9. Risk Factor for Thyroid Cancer. From :http://www.acs.com

    10.Thyroid, Anaplastic Carcinoma. From :http://www.emedicine.com

    11.

    Kim DW, Park JS, In, HS, Choo HJ, Ryu JH, Jung SJ. 2012. Ultrasound-

    based diagnostic classification for solid and partially cystic thyroid

    nodules. ANJR. 33:1144-49

    12.

    Khan AN. Thyroid Nodule Imaging. Feb 2012. Available at:

    http://emedicine.medscape.com/article/385301-overview#a01

    http://emedicine.medscape.com/article/851968-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851968-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851966-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851966-overviewhttp://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdfhttp://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdfhttp://www.acs.com/http://www.acs.com/http://www.acs.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.acs.com/http://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/851966-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851968-overview