TumbuhanBiji

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998) Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan 1

Transcript of TumbuhanBiji

Page 1: TumbuhanBiji

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu

dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu

biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat

menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam

sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup

(biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998) Tumbuhan

Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari

tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-

tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati

serta berkembang.

Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari

tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi

tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang

termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada

dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan

prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh

dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika

yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli

fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.

1

Page 2: TumbuhanBiji

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat

merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai

berikut :

1. Apa pengertian dari Spermatophyta ?

2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?

3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?

C.Tujuan    

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat

memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta

2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta

3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae  

2

Page 3: TumbuhanBiji

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Spermatophyta

Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan

berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis

tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan

dikembangkan. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan

ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini

disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein

dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio.

Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio

Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi

Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem

Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan

nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992)

menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat

kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG

(1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu

kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama

botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-

nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem

klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai

dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena

bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan

umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai

3

Page 4: TumbuhanBiji

tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan

pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem

klasifikasi APG II.     Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika

dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta

memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil

merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya

monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak

demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun

demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang

dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati"

karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas

dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat

atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik,

biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno")

untuk kemudahan penyebutan.

B. Ciri-ciri Spermatophyta 

Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :

1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi

2. Bentuk tubuhnya bervariasi

3. Cara hidup fotoautotrof

4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung

di air (teratai)

5. Mempunyai pembuluh floem dan xylem

6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan

(fertilisasi). 

4

Page 5: TumbuhanBiji

Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa

Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki

ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di

darat dan memiliki floem serta xilem yang  dapat menggunakan

penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua

golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan

tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada

mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak

dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu

menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk

gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari,

struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi

terjadi pembuahan tunggal. Gymnospermae dibagi dalam empat

kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan

gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan

resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp.

Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis,

contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos

transvenosus.     Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di

dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung

benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan

kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur

air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda

dan Welwitschia.

5

Page 6: TumbuhanBiji

•    Manfaat Gymnospermae

Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu : a.    Untuk industri

kertas dan korek api (Pinus dan Agathis) b.    Untuk obat-obatan

(Pinus, Ephedra, Juniperus) c.    Untuk makanan (Gnetum gnemon)

d.    Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain :

Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah

Mempunyai bunga sejati

Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan

herba.

Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.

Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan

menjadi dua yaitu :

1. Monocotyledoneae (berkeping satu) Monocotyledoneae dengan

ciri khas antara lain : 1)    Mempunyai biji berkeping satu 2)   

Berakar serabut 3)    Batangnya dari pangkal sampai ujung

hampir sama besarnya. 4)    Tidak bercabang. 5)    Akar dan

batang tidak berkambium. Sebagai contoh misalnya : Oryza

sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang),

Cocos nucifera (kelapa).

2. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri

khas antara lain : 1)    Mempunyai biji jumlah kepingnya dua

2)    Berakar tunggang 3)    Batang dari pangkal besar makin ke

atas makin kecil. 4)    Batang bercabang 5)    Akar dan batang

berkambium. Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar),

6

Page 7: TumbuhanBiji

Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji),

Ficus elastica (karet).

C.Pengelompokan Spermatophyta   

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak

memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan

berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan

dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan

berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan

yang parafiletik. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah

dan empat divisio yang masih bertahan: Bennetophyta, punah

Cordaitophyta, punah Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap

sebagai moyang Angiospermae Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis

yang masih bertahan: Ginkgo biloba Cycadophyta, pakis haji dan

kerabatnya Pinophyta, tumbuhan runjung Gnetophyta, dengan anggota

hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai

berikut: Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600

jenis Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 Fabaceae atau

Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 Rubiaceae (suku kopi-

kopian): 13.183 Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-

rumputan): 10.035 Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173

Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 Cyperaceae (suku teki-

tekian): 4.350 Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 Araceae (suku

talas-talasan): 4.025     Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis

tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang

pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas

7

Page 8: TumbuhanBiji

merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi

pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver,

jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat

terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan

berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-

nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan

bahan obat-obatan.

8

Page 9: TumbuhanBiji

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan

bahwa : Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti

tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan

berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan

dikembangkan. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis

dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi,

Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada

juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan

xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan

(fertilisasi).  Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan

empat divisio yang masih bertahan: Bennetophyta, Cordaitophyta,

Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta,

Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan

Welwitschia

9

Page 10: TumbuhanBiji

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga" Kimbal,

W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta.

Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang.

Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas Negeri Malang.

Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.

10