TUMBUH DAN TERUS BERKEMBANG - Panin Bank SyariahPada tahun 2007, PT. Bank Panin Tbk. mengakuisisi...

122
TUMBUH DAN TERUS BERKEMBANG TUMBUH DAN TERUS BERKEMBANG www.paninbanksyariah.co.id coverPANINnq1ctk.indd 2 5/23/2013 1:22:08 PM

Transcript of TUMBUH DAN TERUS BERKEMBANG - Panin Bank SyariahPada tahun 2007, PT. Bank Panin Tbk. mengakuisisi...

  • TUMBUH DAN TERUS BERKEMBANGTUMBUH DAN TERUS BERKEMBANG

    www.paninbanksyariah.co.id

    coverPANINnq1ctk.indd 2 5/23/2013 1:22:08 PM

  • 1

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Daftar isi 1

    Sekilas Panin Bank Syariah 2

    Pengesahan Dewan Komisaris & Direksi 3

    Peristiwa – Peristiwa Penting Tahun 2012 5

    Visi, Misi 6

    Pemegang Saham 7

    Nilai-Nilai Perusahaan 8

    Sambutan Dewan Komisaris 10

    Sambutan Direksi 16

    Opini Dewan Pengawas Syariah 20

    Ikhtisar Keuangan 21

    Analisa dan Pembahasan Manajemen 23

    Tinjauan Operasional 26

    Tata Kelola Perusahaan 42

    Data Perusahaan 55

    Tanggungjawab Laporan Keuangan 70

    Laporan Keuangan Audited 71

  • 2

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Pada tahun 2007, PT. Bank Panin Tbk. mengakuisisi Bank Harfa dan dikonversi menjadi Panin Bank Syariah pada tanggal 2 Desember 2009, dan diganti namanya menjadi PT. Bank Panin Syariah dengan kegiatan usaha dan beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Panin Bank Syariah merupakan Bank Umum Syariah (BUS) ke-6 yang beroperasi di Indonesia. Aset Panin Bank Syariah per Desember 2012 mencapai Rp. 2.137 milyar, Pembiayaan Rp 1.515 milyar, dana pihak ketiga Rp 1.223 milyar, laba bersih sebelum pajak Rp 46,85 milyar, BOPO 50,76% dan CAR 32,20%. Jumlah kantor cabang saat ini ada 9 (sembilan) kantor cabang, antara lain di Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan Sidoarjo. Modal Disetor Bank sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp. 449,52 milyar, memungkinkan Bank untuk melakukan ekspansi usaha ke depan dengan lebih leluasa.Panin Bank Syariah telah mempunyai layanan jaringan ATM yang bekerjasama dengan PT. Bank Panin Tbk dan ATM Bersama, sehingga nasabah giro dan tabungan Panin Bank Syariah dapat melakukan transaksi di seluruh jaringan ATM milik PT. Bank Panin Tbk. yang berjumlah lebih dari 800 ATM dan 42.000 ATM Bersama di seluruh wilayah Indonesia.

    SeKILAS PANIN BANK SyARIAH

  • 3

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    PeNGeSAHAN DeWAN KOMISARIS & DIReKSI

    Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan

    Laporan Tahunan 2012 ini, berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen PT. Bank Panin Syariah, yang dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.

    DeWAN KOMISARIS

    DIReKSI

    ARIeS MUFTIeKOMISARIS UTAMA

    yUMIRATI KARTINAKOMISARIS

    JASMAN GINTINGKOMISARIS

    FATHORRAHMANDIReKTUR

    BUDI PRAKOSADIReKTUR

    DeNy HeNDRAWATIDIReKTUR UTAMA

    SUKISARIDIReKTUR

  • 4

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    1. Bank dengan predikat Sangat Bagus, event Rating 120 Bank, kriteria : bank dengan modal Rp 100 milyar – Rp 1 trilyun, Infobank Award, Juli 2012

    2. Bank Syariah Terbaik dengan kategori Bank Syariah dengan aset s.d. Rp. 5 trilyun, Indonesia Banking Award, Juli 2012, Majalah Tempo dan Perbanas

    1 2 3 4

    PeNGHARGAAN

    5 6 7 8

    3. Bank Syariah dengan predikat Sangat Bagus, event Best Sharia Finance 2012, kategori : modal Rp 100 milyar s.d < Rp 1 trilyun, Infobank Oktober 2012

    4. Best CeO With Survival Management 2012, event Anugerah Perbankan Indonesia 2012, Perbanas dan Business Review, Desember 2012

    5. The Best Bank 2012 in Corporate Communication, event Anugerah Perbankan Indonesia 2012, Perbanas dan Business Review, Desember 2012

    6. The Best Bank 2012 in Human Capital, event Anugerah Perbankan Indonesia 2012, Perbanas dan Business Review, Desember 2012

    7. Bank Panin Syariah berhasil mendapat Peringkat Terbaik atau 1st Rank untuk kategori The Most efficient Islamic Full Fledge, Februari 2013 (untuk kinerja 2011).

    8. Dalam acara the 9th Islamic Finance Award, Bank Panin Syariah mendapatkan Peringkat 2 atau 2nd Rank untuk kategori The Best Islamic Full Fledge Bank, Februari 2013 (untuk kinerja 2011).

  • 5

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Pembukaan KCP Tangerang, Merdeka – Oktober 2012

    Rapat Kerja Panin Bank Syariah Tahun 2013 – Januari 2013

    PeRISTIWA PeNTING

    Pembukaan KCU Bandung Asia Afrika – Desem

    ber 2012

  • 6

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2VISI MISI PeRUSAHAAN

    “ Menjadi Bank retail yang amanah, bertanggung jawab dan membawa

    berkah bagi masyarakat ”.

    Visi Bank

    • Mewujudkan layanan keuangan syariah secara profesional, amanah dan bertanggungjawab.

    • Memberikan produk dan layanan dengan standar terbaik sesuai kebutuhan nasabah.

    • Menjalin hubungan muamalah yang saling menguntungkan dan profesional dengan seluruh stakeholder.

    • Menumbuhkan dan menjaga pertumbuhan usaha perbankan syariah yang sehat.

    Misi Bank

  • PeMeGANG SAHAM

    7

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Kepemilikan Saham PT. Bank Panin Syariah:

    PT. Bank Panin Tbk. : 101.014 lembar (99,999%)

    Ahmad Hidayat : 1 lembar (0,001%)

  • 8

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2NILAI – NILAI PeRUSAHAAN

    Nilai - nilai perusahaan merupakan integrasi dari sejumlah nilai – nilai positif di perusahaan yang mencerminkan semangat perusahaan dalam memberikan jasa dan solusi keuangan bagi nasabah. Seluruh nilai – nilai dan keyakinan dilebur menjadi kombinasi budaya yang ditegakkan oleh jajaran manajemen serta seluruh karyawan dan dijadikan acuan berperilaku dan menjalankan bisnis perusahaan. Nilai - nilai yang telah melekat dalam setiap perilaku insan perusahaan, akan mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan daya tahan perusahaan terhadap segala tantangan baik internal maupun eksternal dengan respon yang tepat dan akurat, sehingga menjadikan perusahaan semakin maju dan berkembang. Implementasi perilaku yang mencerminkan budaya perusahaan hanya dapat diwujudkan melalui pemahaman yang sama atas semangat dari nilai – nilai tersebut oleh segenap komponen atau insan dalam perusahaan.

  • 9

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Adapun nilai – nilai perusahaan Panin Bank Syariah adalah sebagai berikut :

    integritasSetiap insan Panin Bank Syariah dalam setiap tindakannya mampu membawa prinsip moral dan etika yang kuat, mencerminkan konsistensi antara prinsip – prinsip luhur dan perilakunya baik dalam berkata maupun bertindak sesuai dengan kondisi sebenarnya, menjaga citra baik perusahaan, mengutamakan kepentingan perusahaan dengan selalu menghindari hal – hal yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan serta menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan perusahaan maupun nasabah.

    Kerja SamaMengutamakan kerjasama tim, bersinergi untuk mendapatkan hasil yang terbaik, fokus serta terintegrasi dalam bertindak. Melalui teamwork mampu menciptakan sebuah dreamteam dari berbagai macam talenta individu yang sanggup memberikan solusi atas masalah yang muncul dengan berbagai macam inovasi dan pendekatan, agar mampu menciptakan sumberdaya yang handal.

    Pertanggungjawaban Dalam mengemban amanah setiap insan Panin Bank Syariah memiliki fungsi yang jelas, sehingga setiap tindakan dapat dipertang gung jawabkan akibatnya dan dapat diukur kinerjanya melalui pengukuran yang jujur dan obyektif.

    Saling Menghargai Semangat kebersamaan adalah hal mutlak yang harus ada dalam setiap langkah mencapai tujuan. Communications building diterapkan dengan prinsip saling menghargai, bahwa sekecil atau sebesar apapun kontribusi yang akan dan telah diberikan oleh setiap karyawan hanya semata – mata untuk kepentingan perusahaan.

    Pelayanan Prima Nilai ini identik dengan pelayanan prima, demikian halnya dengan setiap tindakan yang dilakukan oleh insan di perusahaan senantiasa berorientasi kepada kebutuhan nasabah, pemberian solusi yang efektif dan profesional, memberikan pelayanan terbaik, beyond customers expectation dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian, dengan tulus ikhlas serta santun selalu mengedepankan kebutuhan nasabah.

  • 10

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2SAMBUTAN DeWAN KOMISARIS

  • Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Selama tahun 2012, perekonomian Indonesia terus menunjukkan kondisi yang kondusif ditengah kondisi pelemahan perekonomian global. Perekonomian nasional tumbuh 6,2%, sementara indikator keuangan lainnya juga relatif stabil, antara lain laju inflasi sampai Desember 2012 terjaga pada kisaran 4,3% dan posisi kurs rupiah di akhir tahun 2012 pada level Rp 9.630 per US Dollar. Hal ini didukung oleh kondisi kuatnya permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga dan investasi yang tetap tinggi di dalam negeri, sehingga mampu menggerakkan pereko-nomian nasional. Konsumsi rumah tangga selama tahun 2012 tumbuh sebesar 5,4% sedangkan investasi juga tumbuh tinggi sebesar 9,8%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga didukung oleh menguatnya keyakinan konsumen, membaiknya daya beli masyarakat dan tersedianya pembiayaan konsumsi. Sedangkan dari sisi investasi didorong oleh optimis pelaku usaha terhadap perekonomian Indonesia, perbaikan iklim investasi serta terjaganya stabilitas makroekonomi.Perbankan nasional juga menunjukkan perkembangan positif. Aset perbankan tumbuh mencapai Rp 4.115 trilyun, penyaluran kredit Rp 2.726 trilyun meningkat 22,97% dengan kualitas kredit yang tetap terjaga baik, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 3.225 trilyun atau meningkat 15,81%. Dari sisi permodalan (CAR) mencapai 17,44%, profitabilitas tumbuh sebesar 20,64% menjadi Rp 119,5 trilyun serta kondisi rasio kredit dibanding pendanaan (LDR) 83,58%.

    Kinerja positif di perbankan tersebut diikuti pula oleh kinerja perbankan syariah. Aset perbankan syariah tumbuh sebesar 34,06% menjadi Rp 195 trilyun, pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 148 trilyun meningkat 43,69% dan dana pihak ketiga sebesar Rp 148 trilyun tumbuh 27,81%. Pencapaian tersebut didukung rasio permodalan yang cukup tinggi, dimana rasio kecukupan modal (CAR) pada kisaran 14,13%, dengan kualitas aset produktif sebesar 2,22% dan profitabilitas perbankan syariah tumbuh 66,35%. efektifitas intermediasi perbankan syariah tetap terjaga dengan rasio pembiayaan dibanding pendanaan (FDR) di akhir tahun 2012 sebesar 100,00% dan tingkat efisiensi yang tercermin dalam biaya operasi dan pendapatan operasi (BOPO) di tahun 2012 sebesar 74,75%.Kondisi perekonomian Indonesia yang stabil dan industri perbankan nasional yang menunjukkan perkembangan positif, menjadi faktor pendukung yang sangat baik bagi kinerja Panin Bank Syariah. Di tahun 2012, Panin Bank Syariah berhasil membukukan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 46,85 milyar, meningkat 277,51% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 12,41 milyar. Aset mencapai Rp 2.137 milyar tumbuh 110,13% dibanding tahun 2011, ekuitas sebesar Rp 487,67 milyar. Untuk pembiayaan di tahun 2012 meningkat 121,49% menjadi Rp 1.515 milyar dengan tingkat NPF gross yang sangat terkendali sebesar 0,20%.Kinerja Panin Bank Syariah tersebut patut kita syukuri, terutama mengingat sebagai bank yang baru beroperasi 3 (tiga) tahun, Panin Bank Syariah telah

    11

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • SAMBUTAN DeWAN KOMISARIS

    mampu survive dan bersaing di industri perbankan syariah. Pencapaian lainnya adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan tingkat efisiensi/BOPO sebesar 50,76%, sementara industri pada periode yang sama mencapai 74,75%, kondisi permodalan yang kuat ditunjukkan posisi CAR di akhir tahun 2012 sebesar 32,20% jauh di atas rata-rata permodalan industri sebesar 14,13%. Posisi CAR yang tinggi tersebut menunjukkan besarnya komitmen dari pemegang saham dalam mendukung pertumbuhan Panin Bank Syariah.Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya selalu berupaya melakukan pengawasan secara efektif melalui komunikasi yang intensif dengan jajaran Direksi guna memastikan bahwa Panin Bank Syariah memiliki target dalam pertumbuhan bisnis, namun dalam implementasinya selalu berpedoman pada penerapan pengelolaan risiko yang sehat. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan secara proaktif dalam mendukung dan mendorong perkembangan Panin Bank Syariah berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan, berikut hal-hal yang dapat dijadikan catatan :1. Terkait dengan pencapaian kinerja keuangan,

    Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2012 Direksi telah berhasil meningkatkan kinerja keuangan dengan baik, yang tercermin dari peningkatan aset, peningkatan perolehan laba, penyaluran pembiayaan, penghimpunan dana maupun efisiensi biaya operasional.

    2. Terkait pelaksanaan berbagai inisiatif dan program kerja perusahaan, Dewan Komisaris secara umum melihat bahwa Panin Bank Syariah telah memiliki program kerja yang selaras dengan strateginya. Selain itu, Dewan Komisaris juga menilai Direksi dan jajaran Bank telah memiliki kemampuan dalam melakukan eksekusi berbagai insiatif strategi secara cukup terencana.

    3. Panin Bank Syariah secara berkelanjutan juga melaksanakan penyempurnaan penerapan prudenitial banking dan Good Corporate Governance (GCG) melalui pengembangan peman-tauan indikator risiko seperti pengem bangan score card dalam penyusunan profil risiko, Risk Acceptance Criteria, Scoring Consumer dan Bank Financing, Customer Behaviour, IT Risk Assessment. Selain hal tersebut, Bank juga telah melakukan penerapan dan pengembangan standar pelaksanaan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris, serta penyu sunan dan pembentukan prosedur dan penanganan Fraud Management.

    4. Terkait dengan pemenuhan prinsip syariah, kerjasama antara manajemen Bank dan seluruh jajaran unit kerja dengan Dewan Pengawas Syariah terjalin dengan sangat baik. Dewan Pengawas Syariah selalu mengawal pelaksanaan kegiatan usaha Panin Bank Syariah agar tidak menyimpang dari ketentuan prinsip syariah. Hal ini tercermin melalui pemberian opini DPS terhadap produk atau aktivitas baru.

    Dengan telah dilaluinya tahun 2012 dengan pencapaian kinerja yang sangat baik, Dewan Komisaris optimis bahwa Panin Bank Syariah dapat lebih meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang. Pencapaian kinerja yang baik merupakan momentum bagi Bank untuk berkembang dengan tetap memperhatikan penerapan prinsip kehati-hatian, pemenuhan kewajiban dari pihak regulator serta pemenuhan prinsip syariah. Disisi lain, perjalanan Panin Bank Syariah ke depan akan diwarnai dengan persaingan usaha, risiko yang ada sebagai dampak persaingan global serta perekonomian nasional yang mempengaruhi pasar keuangan dan tingkat ekonomi masyarakat.Dengan mempertimbangkan berbagai tantangan dan kewajiban Bank tersebut, Dewan Komisaris melalui diskusi secara intens dan berkala dengan jajaran

    12

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • Direksi Bank telah memberikan persetujuan kepada Rencana Bisnis Bank tahun 2013 mendatang. Dengan strategi yang diusung Bank melalui peningkatan penghimpunan dana retail dan pengembangan aliansi bisnis. Dewan Komisaris memandang bahwa jajaran Direksi bersama dengan seluruh lini organisasi Bank telah berhasil memberikan landasan yang kokoh bagi prospek ke depan sehingga Bank telah berada pada jalur yang tepat untuk terus berkembang.Dalam rangka mendukung dan mendorong pertumbuhan usaha Bank, Dewan Komisaris berko mitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada Panin Bank Syariah bukan hanya dengan melakukan fungsi pengawasan yang lebih komprehensif, namun dapat menjadi partner aktif bagi Direksi dalam menjalankan berbagai inisiatif strategis Bank di tahun 2013. Di tahun 2013, Dewan Komisaris akan meningkatkan pengawasan dalam segala lini organisasi Bank, peningkatan pelaksanaan sistem pengendalian internal termasuk fungsi manajemen risiko dan kepatuhan Bank serta pengembangan sumber daya manusia Bank demi mewujudkan visi SDM Bank menjadi corporate university. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Almarhum Bapak Wouter Tedjarahardja selaku Komisaris Utama Panin Bank Syariah sejak Bank pertama kali berdiri tahun 2009, dimana peran,

    kontribusi, komitmen dan kerja kerasnya mengan tar-kan Bank meraih pertumbuhan yang signifikan selama 3 (tiga) tahun terakhir. Dengan semangat yang diwariskan kepada seluruh karyawan selama masa pengabdiannya, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh karyawan untuk dapat meneruskan cita-cita beliau menjadikan Panin Bank Syariah sebagai salah satu Bank Syariah terbaik di Indonesia.Akhirnya kami atas nama Dewan Komisaris menyam-paikan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Direksi dan karyawan yang telah bekerja keras dan memberikan komitmen sepenuhnya selama tahun 2012. Kerja keras dan komitmen tersebut kini telah menghasilkan kinerja yang baik yang tentunya memberikan rasa optimisme dalam perkembangan dan pertumbuhan usaha Bank kedepan yang dapat membawa dampak dan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan industri perbankan syariah nasional.Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh nasabah dan seluruh stakeholders yang telah memberikan dukungan kepada Panin Bank Syariah hingga saat ini. Kebersamaan, loyalitas dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini merupakan inspirasi utama bagi kami untuk selalu memberikan kualitas layanan yang terbaik. Dengan kerja keras, serta memohon ridho dari Allah SWT kita akan mampu mengatasi segala tantangan dan hambatan untuk keluar mencapai visi dan misi PBS. Insya Allah.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Aries MuftieKomisaris Utama dan Komisaris Independen

    13

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • SAMBUTAN DeWAN KOMISARIS

    “...kondisi permodalan yang kuat ditunjukkan dari posisi CAR per akhir tahun 2012 sebesar

    32,20% jauh di atas rata-rata permodalan industri sebesar 14,13%. Posisi CAR yang tinggi tersebut juga menunjukkan besarnya komitmen

    dari pemegang saham dalam mendukung pertumbuhan Panin Bank Syariah.”

    14

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • Dari kiri ke kanan:Jasman Ginting, Aries Muftie, yumirati Kartina

    15

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • 16

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2SAMBUTAN DIReKSI

  • 17

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, sejak beroperasi di penghujung tahun 2009 hingga tahun 2012, Panin Bank Syariah semakin menunjukkan eksistensinya di industri perbankan syariah nasional. Melalui implementasi berbagai strategi yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari peran dan dukungan para nasabah, pemegang saham, dan seluruh karyawan.Melalui pelaksanaan berbagai strategi terus menjalin sinergi dengan mitra usaha dalam meningkatkan volume bisnisnya dan menghasilkan kinerja yang cukup memuaskan. Didukung dengan kondisi perekonomian nasional yang cukup kondusif di tahun 2012, total aset Bank tercatat sebesar Rp 2.137 milyar atau tumbuh 110,13% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1.017 milyar dan laba bersih sebelum pajak mencapai Rp 46,85 milyar atau tumbuh 277,51% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 12,41 milyar. Pertumbuhan aset tersebut lebih tinggi jika dibanding dengan pertumbuhan aset industri perbankan syariah yang mencapai 33,48%, demikian pula halnya pertumbuhan laba bersih sebelum pajak dapat melampaui rata-rata industri perbankan syariah yang mencapai 66,35%. Panin Bank Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan portfolio pembiayaan sebesar 121,49% dari tahun 2011 yaitu Rp 684 milyar menjadi Rp 1.515 milyar, dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga ditunjukkan dari tingkat NPF gross 0,88% di tahun 2011 menjadi 0,20% di tahun 2012. Sementara itu, NPF netto masing-masing 0,82% dan 0,19%. Pertumbuhan pembiayaan tersebut lebih tinggi jika dibanding dengan pertumbuhan pembiayaan industri

    perbankan syariah yang mencapai 43,69%.Keberhasilan kinerja Panin Bank Syariah juga terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga menjadi Rp 1.223 milyar atau tumbuh 191,19% dari tahun 2011 sebesar Rp 420 milyar berkat pemasaran dan peluncuran produk pendanaan yang inovatif. Dari segi efisiensi, Panin Bank Syariah berhasil mengendalikan biaya dana dan biaya overhead lainnya sehingga dapat menurunkan rasio BOPO dari 74,30% di tahun 2011 menjadi 50,76% di tahun 2012. Dari sisi permodalan, tingkat kecukupan modal (CAR) Panin Bank Syariah selama tahun 2012 terjaga pada tingkat yang cukup tinggi yaitu 32,20%. Dengan permodalan yang kuat Panin Bank Syariah memiliki ruang yang cukup dalam melakukan ekspansi bisnis dan mengembangkan usaha ke depan secara berke sinambungan.Atas pencapaian kinerja tersebut, dalam tahun 2012 Panin Bank Syariah memperoleh beberapa penghar gaan dalam berbagai kategori yang diberikan oleh media maupun konsultan syariah. Penghargaan tersebut mendorong dan memotivasi manajemen dan segenap karyawan Panin Bank Syariah untuk terus meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Dalam mendukung akselerasi bisnis ke depan, Panin Bank Syariah menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang handal dalam bidang perbankan syariah, melalui program trainee bagi para lulusan perguruan tinggi, dimulai dengan program Account Officer Development Program (AODP) Memperhatikan kondisi makro perekonomian yang masih kondusif dengan proyeksi pertumbuhan eko nomi domestik tahun 2013 berkisar 6,3% – 6,8%, in flasi 4,55% + 1% serta didukung oleh pencapaian kinerja Panin Bank Syariah selama 2010 – 2012 dengan

  • 18

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2SAMBUTAN DIReKSI

    rata–rata pertumbuhan Aset 115,90%, Pem biayaan 169,14%, Pendanaan 113,47% dengan rata – rata posisi CAR sebesar 49,66%, serta kenaikan laba bersih sebelum pajak di tahun 2012 mencapai 277,51%, Direksi optimis kinerja Panin Bank Syariah di tahun 2013 dapat terus ditingkatkan melalui pengembangan segmen ritel dengan melalui bisnis aliansi sesuai visi dan misi bank.Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan dukungan dan kepercayaan dari para nasabah, serta komitmen dan dedikasi dari seluruh jajaran karyawan Panin Bank Syariah.

    Perkenankan kami atas nama Direksi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh stake holders dan para nasabah, kepada Bank Indonesia, Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah, yang telah memberikan dukungan serta kepercayaan. Hanya dengan kerja keras, komit-men yang tinggi serta selalu memohon ridho Allah SWT kami optimis mampu meningkatkan kinerja di tahun -tahun mendatang. Panin Bank Syariah dapat memberikan kontribusi yang yang nyata kepada para nasabah serta turut mensejahterakan masyarakat luas dan mendukung pertumbuhan eko nomi nasional.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Deny HendrawatiDirektur Utama

  • 19

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Duduk : Deny Hendrawati,

    Berdiri dari kiri ke kanan :Budi Prakosa , Fathorrahman, Sukisari

    “Dengan kondisi perekonomian nasional yang cukup kondusif di tahun 2012, Panin Bank Syariah mampu meningkatkan kinerja dengan pencapaian yang sangat baik. Di akhir tahun 2012 aset Bank tercatat sebesar

    Rp 2.137 milyar atau tumbuh 110,13%, sehingga Laba Bersih Sebelum Pajak (NPBT) mencapai Rp 46,85 milyar

    atau tumbuh 277,51% dibanding tahun 2011”

  • 20

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Alhamdulillah, hingga akhir tahun 2012 Panin Bank Syariah telah berhasil menunjukkan kinerja yang semakin meningkat baik dari sisi aset, penghimpunan dana, penyaluran dana maupun laba. DPS berkomitmen untuk selalu menjaga terpenuhinya prinsip syariah sebagai landasan utama dalam aktivitas Bank dalam usaha Panin Bank Syariah mengembangkan produk dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat.DPS dan manajemen Panin Bank Syariah telah dan akan terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam memastikan kepatuhan syariah atas berbagai aspek operasional, melalui rapat DPS maupun bersama Direksi dan unit – unit kerja terkait. Dimasa mendatang, DPS mengharapkan Panin Bank Syariah agar tetap konsisten dalam menjalankan semua aktivitas operasionalnya yang sesuai dengan prinsip – prinsip syariah serta dapat berinovasi menciptakan produk dan layanan syariah yang memuaskan dan mencakup segala golongan masyarakat dengan tetap memegang teguh fatwa yang berlaku, serta prinsip kehati-hatian Bank.DPS bersyukur, karena secara umum, produk, layanan dan kebijakan serta prosedur yang diterapkan Bank telah sesuai dengan prinsip syariah dan mengacu kepada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), Opini DPS, serta ketentuan akuntansi dalam PSAK dan PAPSI.Semoga Panin Bank Syariah semakin berkembang dan memberikan sumbangan penting bagi perkembangan perbankan syariah dan perekonomian sebagai upaya memajukan Bangsa dan Negara Indonesia.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    DR. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, MAKetua DPS

    Drs. Aminudin Yakub, MAAnggota DPS

    OPINI PeNGAWAS SyARIAH

  • IKHTISAR KeUANGAN

    21

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    dalam jutaan rupiah, kecuali disebutkan lain 2012 2011 2010Neraca Aset 2,136,576 1,016,878 458,713 Penempatan Antar Bank 11,346 69,503 69,010 Surat Berharga 163,624 58,773 59,263 Piutang (bersih) 771,938 382,311 41,147 Pembiayaan 743,483 301,807 174,825 Simpanan Wadiah 187,201 19,067 15,231 Dana Syirkah Temporer 1,036,089 400,705 294,532 ekuitas 487,666 452,609 143,379 Modal Disetor 449,517 449,517 149,520 Laba / Rugi Pendapatan Operasi Utama/Penyaluran Dana 145,728 70,261 21,376 Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 57,585 27,027 9,300 Kegiatan Konvensional (Pendapatan Bunga Bersih) - - - Pendapatan Operasional Lainnya 6,740 4,633 1,253 Beban (Pendapatan) Penyisihan Aktiva produktif 7,785 4,930 2,286 Beban Operasional 40,382 30,638 22,015 Pendapatan (Beban) Non Operasional 214 121 4,220 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 46,849 12,410 (7,173)Laba (Rugi) Setelah Pajak Penghasilan 35,057 9,233 (7,173)Rasio Keuangan Permodalan - KPMM 32.20% 61.98% 54.81%- Aktiva Tetap terhadap Modal 8.16% 8.10% 25.50%Aktiva Produktif - Aktiva Produktif Bermasalah 0.00% 0.00% 0.00%- NPF (gross) 0.20% 0.88% 0.00%- NPF (net) 0.19% 0.82% 0.00%- Pemenuhan PPAP 100.00% 100.00% 114.93%Rentabilitas - ROA 3.29% 1.75% -2.53%- ROe 7.75% 2.80% -4.71%- NIM/NCOM 6.67% 7.00% 5.32%- BOPO/OeR 50.76% 74.30% 182.31%Likuiditas - Quick Ratio 69.73% 41.54% 38.07%FDR 123.88% 162.97% 69.76%Informasi lainnya Jumlah Kantor 9 7 5Jumlah Karyawan 181 109 98

  • 22

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2ANALISA DAN PeMBAHASAN MANAJeMeN

    Selama tahun 2012 Perseroan telah berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, baik

    untuk aset, pembiayaan dengan tetap memperhatikan kualitasnya, pendanaan dengan komposisi yang semakin baik, serta kinerja Perseroan lain yang

    tercermin dalam rasio – rasio keuangan.Pencapaian kinerja tersebut membawa dampak

    terhadap peningkatan profitabilitas Perseroan selama tahun 2012 secara signifikan.

  • 23

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    162

    459

    1017

    2137

    2009 2010 2011 2012

    2

    216

    1515

    684

    2009 2010 2011 2012

    59 69

    11

    70

    2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

    60

    59

    163

    59

    2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

    2

    53

    772

    382

    0

    82

    230

    49

    0

    93

    517

    269

    Pembiayaan Surat Berharga Antar Bank

    Murabahah Mudharabah Musyarakah

    1. Aset Sampai dengan akhir 2012 total aset bank naik

    menjadi Rp 2.137 milyar tumbuh sebesar 110,13% atau bertambah sebesar Rp 1.120 milyar. Pertumbuhan total aset tersebut didukung oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 191,19% atau Rp 804 milyar.

    2. Aktiva Produktif Aktiva produktif perseroan tumbuh 115,01% menjadi

    Rp 2.111 milyar atau bertambah sebesar Rp 1.129 milyar bila dibandingkan dengan posisi tahun 2011 sebesar Rp 982 milyar. Komposisi terbesar aktiva produktif adalah pada pembiayaan dan piutang kepada pihak ketiga yaitu mencapai 71,80%, dimana sisanya ditempatkan pada surat berharga sebagai secondary reserve dan penempatan dana antar bank sebagai alternatif investasi jangka pendek. Bank terus mendorong pertumbuhan pembiayaan sebagai bisnis utama Bank yang secara langsung mendukung pertumbuhan sektor riil.’

    3. Pembiayaan Sampai dengan akhir tahun 2012 portofolio pem-

    biayaan dan piutang Panin Bank Syariah se cara keseluruhan berhasil tumbuh sebesar 121,49% men-jadi Rp 1.515 milyar atau bertambah sebesar Rp 831 milyar bila dibandingkan dengan posisi tahun 2011 sebesar Rp 684 milyar. Piutang murabahah mengalami pertumbuhan sebesar Rp 390 milyar menjadi Rp 772 milyar dengan fokus pada segmen pembiayaan konsumer, sedangkan untuk pembiayaan berbasis bagi hasil (mudha rabah dan musyarakah) pertumbuhannya sebesar Rp 441 milyar menjadi Rp 743 milyar. Bank ber hasil menjaga kualitas pembiayaan pada rasio NPF gross, yaitu sebesar 0,20% dan NPF (net) sebesar 0,19% lebih naik dibandingkan dengan tahun 2011 dimana NPF gross 0,88% dan NPF net 0,82%. Hal ini bukti dari adanya kebijakan dari manajemen berkaitan dengan penyaluran pem biayaan yang didasarkan kepada aspek kehati – hatian.

  • 24

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2ANALISA DAN PeMBAHASAN MANAJeMeN

    2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 20120

    15

    187

    19

    4

    291

    393

    0

    4

    30

    8

    1006

    45

    93

    2009 2010 2011 2012

    -170

    9

    -717

    3 351

    3540

    8

    Giro Tabungan Deposito

    SBSN SUKUK

    4. Dana Pihak Ketiga Jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun

    selama tahun 2012 mengalami peningkatan 191,19% atau Rp 804 milyar menjadi Rp 1.223 milyar di bandingkan posisi akhir 2011 sebesar Rp 420 milyar. Porsi kenaikan dana pihak ketiga disumbangkan oleh simpanan wadi’ah naik sebesar 881,81% menjadi Rp 187 milyar dan dana syirkah temporary naik sebesar 158,35% menjadi Rp 1.036 milyar. Nasabah tabungan dan giro sudah dapat menggunakan fasilitas ATM untuk bertransaksi tunai dan non tunai di seluruh jaringan ATM Panin Bank dengan jumlah lebih dari 800 ATM dan ATM Bersama dengan jumlah 42.000 ATM.

    5. Surat – Surat Berharga Portofolio surat berharga selama tahun 2012

    mengalami perubahan. Penempatan dalam ben tuk surat berharga dilakukan sebagai secondary reseve. Surat Berharga yang dimiliki dikategorikan dalam 2 (dua) kategori yaitu diukur pada harga perolehan yaitu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 74 milyar dan Sukuk Ijarah Indosat IV tahun 2009 sebesar Rp 5 milyar. Sedangkan kategori kedua adalah diukur pada nilai wajar yaitu Sukuk Negara Retail Seri SR – 004 sebesar Rp 40 milyar dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 19 milyar. Jumlah Surat Berharga secara keseluruhan sebesar Rp 138 milyar.

    6. Laba Rugi Tahun 2012, Bank membukukan laba bersih tahun

    berjalan setelah pajak sebesar Rp 35,06 milyar, mening kat sangat signifikan dibandingkan tahun 2011 yang mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 9,2 milyar. Adapun laba bersih akumulasi sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp 35,41 milyar sedangkan laba bersih akumulasi sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp 351 juta. Pencapaian laba tersebut teru tama ada nya kinerja bank yang makin baik, melalui pening katan penyaluran pembiayaan yang diberikan oleh Panin Bank Syariah pada sektor yang aman dan mem berikan kontribusi pendapatan operasional yang cukup signifikan, serta adanya efisiensi biaya opera sional dan optimalisasi penda patan operasional.

  • 25

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    2009 2010 2011 2012

    1,2

    21,4

    70,2

    6

    145,

    73

    2009 2010 2011 20127,

    3

    22,0

    30,6

    40,4

    2009 2010 2011 2012

    487,

    7

    143,

    4

    452,

    6

    150,

    6

    7. Pendapatan Operasional Tahun 2012 Bank membukukan pendapatan

    operasi utama/dari penyaluran dana sebelum dikurangi hak pihak ketiga atas bagi hasil untuk investor, sebesar Rp 145,73 milyar meningkat sebesar 107,42% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 70,26 milyar. Peningkatan pendapatan operasional tersebut porsi terbesar bersumber dari peningkatan dalam penyaluran dana yaitu dari pendapatan piutang jual beli (murabahah) dan pendapatan pembiayaan berbasis bagi hasil (mudharabah dan musyarakah). Pendapatan lainnya diperoleh dari fee based income terutama diperoleh dari jasa dan layanan perbankan.

    8. Beban Operasional Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan

    usaha, sampai dengan akhir tahun 2012 terjadi peningkatan beban operasional menjadi Rp 40 milyar atau meningkat sebesar 29,03% bila dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 31 milyar. Peningkatan ini terutama dari biaya administrasi dan kepegawaian seiring dengan pertumbuhan bisnis.

    9. Ekuitas dan Permodalan Jumlah ekuitas di tahun 2012 secara organik

    meningkat dari Rp 452,6 milyar menjadi Rp 487,7 milyar atau sebesar 7,76%. Tambahan modal disetor sebesar Rp 300 milyar pada tahun 2011 menjadikan total modal disetor Panin Bank Syariah mencapai Rp 449,52 milyar dan CAR akhir tahun 2012 sebesar 32,20%.

  • PEMBiAYAAn Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang cukup stabil di tahun 2012, pembiayaan Panin Bank Syariah yang didominasi oleh segmen usaha kecil dan menengah, mampu mengeksekusi rencana bisnis bank dengan baik dan menghasilkan peningkatan volume pembiayaan secara signifikan menjadi Rp. 1.515 milyar atau mencapai 121,49% dibanding tahun 2011 sebesar Rp. 684 milyar. Pencapaian pembiayaan diikuti dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga pada tingkat optimal, dimana posisi Non Performing Financing (NPF) gross tercatat pada posisi 0,20%. Pencapaian selama tahun 2012 tidak terlepas dari upaya penerapan strategi pengembangan bisnis Panin Bank Syariah yang diarahkan kepada :

    1. Peningkatan kerjasama pembiayaan baik langsung maupun tidak langsung melalui kerjasama dengan Lembaga Keuangan Syariah seperti KJKS yang masing-masing memiliki track record yang baik dalam kelompok industrinya.

    2. Peningkatan pembiayaan segmen usaha menengah, terutama sektor project financing.

    3. Cross selling dengan kelompok usaha di perusahaan induk dalam upaya mendapatkan peluang bisnis.

    4. Menjaga kualitas portfolio pembiayaan, dengan menerapkan pengelolaan manajemen risiko yang ketat, sejak proses inisiasi sampai dengan monitoring pembiayaan serta menggunakan media Risk Acceptance Criteria dalam upaya menyaring calon debitur yang hendak diproses.

    26

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2TINJAUAN OPeRASIONAL

  • Dalam upaya mendukung akselerasi bisnis tersebut, disiapkan beberapa insiatif pengembangan produk dan sistem untuk menunjang pelaksanaannya, seperti :1. Penyempurnaan sub-system penyaluran

    pembiayaan bekerjasama dengan mitra usaha guna mengoptimalkan proses realisasi pembiayaan.

    2. Peningkatan business process melalui simplifikasi proses pembiayaan dalam rangka peningkatan kecepatan layanan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.

    3. Penyediaan produk Musyarakah Mutanaqishah yang memungkinkan PBS memberikan pembiayaan dengan jangka waktu lebih panjang.

    4. Penyesuaian ketentuan yang mengatur tentang produk Pembiayaan Pemilikan Mobil/Motor, disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia 10/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Se BI No. 14/33/DPbS tentang Penerapan Kebijakan Produk Pembiayaan Pemilikan Rumah dan Pembiayaan Pemilikan Mobil bagi BUS dan UUS.

    27

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • PEnDAnAAn DAn TREASURYPada tahun 2012, jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun mengalami peningkatan sebesar 191,19% menjadi Rp 1.223 milyar dari posisi sebelumnya Rp 420 milyar.Peningkatan ini disertai dengan meningkatnya dana pada produk Tabungan sebesar 1.017% menjadi Rp 85 milyar dari posisi sebelumnya Rp 8 milyar dan simpanan dalam bentuk Giro yang meningkat 590% menjadi Rp 132 milyar dari posisi sebelumnya Rp19 milyar, sehingga komposisi dana pada produk tabungan dan giro

    mengalami peningkatan menjadi 17,74% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 6,37%.Upaya peningkatan dana murah khususnya pada segmen ritel didukung dengan diluncurkannya produk-produk pendanaan ritel seperti Tabungan Bisnis, Tabungan Rencana, serta dibentuknya tim marketing pendanaan ritel dan haji.Peningkatan layanan nasabah terus dilakukan untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah melalui loyalty/retention programme.

    28

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2TINJAUAN OPeRASIONALTINJAUAN OPeRASIONAL

  • Pada tahun 2013 layanan prima terhadap nasabah akan terus ditingkatkan dengan membentuk Service Quality dan Call Center. Pengelolaan operasional likuiditas bank secara keseluruhan dilaksanakan oleh bagian Tresuri. Tresuri mengelola secara optimal untuk mencukupi kebu-tuhan likuiditas operasional bank, baik kebutuhan nasabah maupun dalam pemenuhan giro wajib minimum sesuai ketentuan Bank Indonesia. Pengembangan transaksi Grup Tresuri dan Pendanaan pada tahun 2012 tetap diarahkan pada :1. efesiensi dalam pengelolaan Kas2. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

    (SIMA)• Giro wadiah BI (Fasbis)• SBIS• Penempatan Pada Bank Lain

    3. Investasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Sukuk Korporasi

    4. Pinjaman Antar Bank (SIMA)

    Sepanjang tahun 2012 Panin Bank Syariah telah melakukan pengoptimalan volume portofolio Tresuri searah dengan pertumbuhan bisnis dan strategi perusahaan. Aktivitas transaksi antar bank dalam bentuk SIMA dilakukan dalam menjaga likuiditas operasional bank.Peningkatan portofolio pada surat berharga pemerintah dilakukan selain diversifikasi portofolio juga sebagai cadangan likuiditas (secondary reserve), untuk mengantisipasi gejolak likuiditas di pasar.Dukungan dan komitmen Panin Bank selaku bank induk selama tahun 2012 dalam berbagai hal, khususnya pemberian Money Market Line yang cukup besar berpengaruh bagi Manajemen untuk lebih yakin dalam melakukan kegiatan investasi.Aspek kehati-hatian selalu dikedepankan dan dipegang teguh oleh Manajemen dengan terus melakukan analisa secara komprehensif sebelum melakukan penempatan atau investasi dalam instrumen keuangan syariah.

    29

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • MAnAJEMEn RiSiKOPerekonomian nasional menunjukan kinerja yang cukup kondusif, ekonomi dan moneter relatif stabil dan tumbuh sesuai dengan target yang direncanakan, tingkat pricing atau BI Rate stabil pada level 5,75% dan tingkat inflasi sebesar 4,30% dibawah targetnya sebesar 4,55%. Pertumbuhan volume usaha Bank selama tahun 2012 tergolong tinggi, baik pada portofolio permbiayaan maupun pada dana pihak ketiganya, namun demikian ekspansi usaha Bank dalam koridor tingkat risiko yang dapat dikendalikan, dimana berdasarkan dari hasil penilaian risiko komposit berada pada peringkat Low to Moderate, mengindikasikan kemungkinan Bank mengalami potensi kerugian yang rendah dan adanya peningkatan kualitas terhadap sistem pengendalian risiko Bank.

    30

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2TINJAUAN OPeRASIONAL

    Tingkat Risiko Komposit Kualitas Sistem Pengendalian Risiko Strong Satisfactory Accept Marginal Weak Risiko Inhern Low L L L to M M M Low to Moderate L L to M L to M M M to H Moderate L to M L to M M M to H M to H Moderate to High L to M M M to H M to H H High M M M to H H H

  • Sistem Manajemen Bank Risiko Bank secara umum antara lain mencakup sebagai berkut :1. Organisasi dan SDM Struktur organisasi Bank disusun dengan

    tugas dan tanggung jawab yang jelas pada seluruh unit kerja. Pendelegasian wewenang disesuaikan dengan karakteristik, kompleksitas dan tingkat Risiko Bank. Kewenangan tersebut direview secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi terkini Bank. Kualifikasi SDM ditetapkan pada setiap jenjang jabatan, selanjutnya Bank memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM yang ada pada unit kerja Bisnis, unit kerja support (pendukung) dan unit kerja Manajemen Risiko serta pengawasan. Peningkatan kompetensi dan pengembangan aspek integritas personil maupun pimpinan dilakukan secara berkesinambungan untuk menjamin efektifitas proses manajemen risiko.

    2. Strategi dan Toleransi Risiko Strategi Manajemen Risiko disesuaikan dengan

    strategi bisnis dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko. eksposur risiko dikelola secara terkendali sesuai dengan kebijakan, prosedur internal Bank, ketentuan eksternal lain yang berlaku dan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) serta batas toleransi Risiko Bank. Selanjutnya Direksi memberikan arahan yang jelas mengenai tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko tersebut.

    3. Kebijakan Penetapan Limit Kebijakan penetapan limit Risiko disesuaikan

    dengan risk appetite, toleransi risiko, strategi bisnis, kemampuan sumberdaya manusia dan kepatuhan terhadap ketentuan internal dan eks ternal yang berlaku., Limit direview secara berka la oleh unit kerja Manajemen Risiko untuk menye suaikan terhadap perubahan kondisi terkini Bank.

    Jenis risiko dan pengelolaanya sebagai berikut :1. Risiko Pembiayaan (Credit Risk) Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan

    nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Indikasi utama risiko kredit adalah kualitas pembiayaan atau NPF. Kualitas pembiayaan Bank tergolong sehat tercermin dari Rasio NPF gross yang rendah 0,20% dan jumlah PPAP yang telah dibentuk mencapai 100% dari jumlah cadangan kerugian akibat pembiayaan bermasalah (PPAP) yang wajib dibentuk. Sementara sistem pengendalian risiko dimulai dari seleksi awal nasabah, filterisasi melalui risk acceptance criteria, review independent dan serta pengambilan keputusan yang transparan melalui Komite Pembiayaan sesuai limit. Risiko Pembiayaan Bank dikategorikan pada peringkat Low to Moderate.

    2. Risiko Pasar (Market Risk) Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca

    dan rekening administratif akibat perubahan harga (pricing) pasar, antara lain Risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Implementasi strategi pricing Bank pada tahun ini cukup efektif, antara lain didukung oleh struktur portfolio asset-liability yang optimal dan ekonomi dan moneter nasional yang stabil. Sehingga perolehan Bagi Hasil Bersih (NIM) menjadi optimal pula, yaitu 7,31%. Risiko Pasar dikategorikan pada predikat Low.

    3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk) Risiko Likuiditas adalah risiko akibat

    ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan

    31

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • Bank. Penghimpunan dana masyarakat maupun akses ke pasar keuangan syariah tergolong baik dan pendanaan semakin terdiversifikasi baik dari aspek produk penghimpunan dananya maupun nasabah dan counterparty, serta secara kuantitatif dapat memenuhi seluruh kebutuhan likuiditas Bank, karena adanya beberapa deposan inti dengan costumer behavior sangat baik dan program reprofiling bisa dijalankan sehingga risiko Likuiditas dikategorikan pada predikat Moderate.

    4. Risiko Operasional (Operational Risk) Risiko Operasional adalah risiko kerugian yang

    diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempenga ruhi operasional Bank. Karakteristik dan kompleksitas bisnis Bank tidak berpotensi berisiko tinggi, demikian halnya aspek sumber daya insani dan IT beserta infrastruktur pendukungnya, berjalan normal, tidak terdapat hal signifikan yang dapat meng gang gu proses dan sistem operasional Bank. Peristiwa terkait ’fraud’ dan kejadian eksternal tidak terjadi. Bank telah menetapkan langkah-langkah untuk mencegah dan mengurangi peristiwa yang berdampak pada Risiko Operasional, termasuk pencegahan terjadinya fraud. Hal ini menjadikan profil Risiko Operasional dikategorikan pada predikat Low.

    5. Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank

    tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta Prinsip Syariah.

    Upaya pemenuhan komitmen kepada Bank Indonesia selama tahun 2012 diupayakan secara maksimal mulai dari Direksi hingga

    seluruh unit kerja terkait dan dimonitor pemenuhannya secara berkala oleh Direktur Kepatuhan. Bank relatif telah memenuhi unsur kepatuhan terhadap seluruh ketentuan Bank Indonesia, Undang-Undang, standar etika bisnis yang berlaku maupun prinsip-prinsip syariah. Dengan demikian Risiko Kepatuhan dikategorikan dengan predikat Low.

    6. Risiko Hukum (Legal Risk) Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan

    hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Tidak terdapat outstanding permasalahan hukum, baik yang terkait dengan institusi Bank maupun karyawan Bank. Produk dan aktifitas Bank saat ini seluruhnya telah tunduk pada ketentuan perundang-undangan, ketentuan Bank Indonesia serta prinsip-prinsip syariah yang berlaku Predikat profil Risiko Hukum dikategorikan Low.

    7. Risiko Reputasi (Reputation Risk) Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurun nya

    tingkat kepercayaan stakeholder yang bersum ber dari persepsi negatif terhadap Bank. Tidak terdapat publikasi negatif menge nai Bank dan seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan sesuai target waktu yang ditetapkan. Predikat Risiko Reputasi dikate-gorikan Low.

    8. Risiko Stratejik (Strategic Risk) Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan

    dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. dibandingkan Rencana Bisnis Bank (RBB) hampir seluruh indikator utama pada laporan keuangan realisasi pencapaiannya terlampaui. Demikian pula bila dibandingkan dengan rata-rata perbankan syariah, beberapa indikator keuangan Bank tergolong lebih baik. Sehingga predikat profil Risiko Stratejik Bank untuk tahun 2012 dikategorikan dengan predikat Low.

    32

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2TINJAUAN OPeRASIONAL

  • 33

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    TEKnOLOGi inFORMASiPeran Teknologi Informasi sebagai enabler bagi Panin Bank Syariah, sebagai andalan dalam meningkatkan dan mencapai tujuan bisnis Panin Bank Syariah dan pelayanan kepada nasabah. Untuk mendukung peran Teknologi Informasi dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada nasabah, Panin Bank Syariah telah melaksanakan langkah - langkah strategis, antara lain menetapkan Blue Print Teknologi Informasi untuk lima tahun kedepan, meningkatkan dan standarisasi Infrastruktur Teknologi Informasi, melakukan implementasi Sistem GL (General Ledger) baru dan Sistem Core Banking baru iBank Sharia, melakukan implementasi BCP (Business Continuity Plan) dan memastikan Prosedur operasional dan Teknologi Informasi.Dengan ditetapkannya Blue Print Teknologi Informasi, maka Panin Bank Syariah dalam mengembangkan dan meningkatkan peran Teknologi Informasi untuk mencapai tujuan Panin Bank Syariah menjadi lebih mudah dan terarah serta menjadi pedoman yang jelas bagi manajemen.

    Dalam meningkatkan dan melakukan standarisasi Infrastruktur Teknologi Informasi, diharapkan akan menjamin ketersediaan (availability), kemampuan (capacity), keamanan (security) serta bisa diandalkan (reliability) dalam proses dan pelaksanaan system Teknologi Informasi. Dengan adanya instrastruktur ini, maka jaringan Kantor Pusat dan antar cabang Panin Bank Syariah sudah terkoneksi keseluruh kantor secara real-time online. Selain infrastruktur dan jaringan cabang, suatu bank untuk berfungsi dengan baik harus memiliki sistem pencatatan keuangan, yaitu aplikasi General Ledger dan dalam melayani nasabah harus didukung oleh sistem Core Banking.Beberapa inisiatif IT dalam pengembangan teknologi yang sudah dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Panin Bank Syariah antara lain :• Implementasi aplikasi General Ledger sebagai

    salah satu aplikasi pendukung bank yang utama sebagai sistem pencatatan keuangan Panin Bank

  • 34

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Syariah, bersamaan dengan implementasi Core Banking pada bulan November 2012.

    • Implementasi Core Banking menjadi iBank Sharia pada bulan November 2012, dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Panin Bank Syariah yang terus berkembang.

    • Data Center Panin Panin Bank Syariah Sharia dengan menggunakan standarisasi tier 3.

    • Modul pada Core Banking iBank Sharia ini mencakup produk perbankan Syariah seperti Wadi’ah, Mudharabah, Murabahah, Ijarah, salam, Istishna, Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT), Kafalah, Rahn dan Musyarakah, dengan demikian bisnis dapat leluasa mengembangkan produk yang diinginkan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis.

    • Panin Bank Syariah saat ini melakukan kerjasama dengan Panin Bank, sebagai induk perusahaan secara host to host ATM, sehingga kartu ATM Panin Bank Syariah dapat bertransaksi di seluruh ATM Panin Bank yang berjumlah lebih dari 800 ATM dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan kerjasama ini dimungkinkan nasabah Panin Bank Syariah yang mempunyai kartu ATM Panin Bank Syariah dapat melakukan transaksi pada Mesin ATM Panin Bank untuk layanan antara lain : informasi saldo, tarik tunai, pindah buku antara rekening Panin Bank Syariah, transfer dari rekening Panin Bank Syariah ke rekening Panin Bank dan mini statement (6 transaksi terakhir).

    • Layanan Monitoring infrastruktur Teknologi Informasi dengan menggunakan Software monitoring sehingga avaibility, capacity planning dapat terukur dengan baik serta pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi dengan beberapa tahapan antara lain : pembenahan zone server dan jaringan, pengembangan sistem keamanan informasi dan penerapan sentralisasi anti virus.

    • Pengkinian seluruh BPO (Buku Pedoman Operasi) Teknologi Informasi dan Operasi.

    Pengembangan teknologi informasi akan dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Panin Bank Syariah kedepan antara lain :• Panin Bank Syariah telah bekerjasama dengan

    ATM Bersama, dengan demikian kartu ATM Panin Bank Syariah dapat dipergunakan pada kurang lebih 42.000 ATM di seluruh Indonesia yang menggunakan jaringan ATM Bersama.

    • Layanan fitur pembayaran pada ATM Panin Bank Syariah akan dikembangkan secara bertahap, sehingga nasabah Panin Bank Syariah dapat menggunakan fitur pembayaran pada menu ATM Panin Bank antara lain : Pembayaran Listrik, Telkom, Provider GSM/CDMA, Asuransi dan lain sebagainya.

    Seluruh pengembangan Teknologi Informasi yang dilakukan tersebut tentu saja disesuaikan dengan tingkat kebutuhan Panin Bank Syariah dengan tetap memperhatikan asas manfaat, efisiensi dan kehati-hatian. Penerapan teknologi informasi juga menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai. Panin Bank Syariah berusaha dan melakukan pemenuhan sumber daya manusia disertai dengan pelatihan untuk staff Teknologi Informasi yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan demikian diharapkan pengembangan Teknologi Informasi yang dilakukan tetap bisa dikelola dengan baik dan mandiri.Keberhasilan penerapan teknologi merupakan kerjasama yang baik dan dukungan dari unit-unit kerja lainnya dan menjadi faktor penentu keberhasilan dari setiap aktifitas pengembangan Teknologi Informasi yang dilaksanakan. Seluruh pencapaian diatas juga terjadi berkat adanya dukungan penuh seluruh jajaran direksi dan manajemen, karyawan Panin Bank Syariah serta pihak-pihak yang turut membantu merealisasikan seluruh rencana bisnis Panin Bank Syariah.

    TINJAUAN OPeRASIONAL

  • SUMBER DAYA MAnUSiAGuna mewujudkan Visi Bank “Menjadi Bank Retail

    yang amanah, bertanggung jawab dan membawa berkah bagi masyarakat”, peran Sumber Daya Insani (SDI) merupakan salah satu kunci keberhasilan Bank untuk mewujudkan Visi Bank. Pengembangan Struktur Organisasi Bank pun diarahkan untuk mendukung pengembangan bisnis dan strategi Bank dalam rangka mewujudkan Visi Bank. Pengembangan organisasi juga diharapkan akan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dan berlandaskan pada profesionalisme serta kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki.

    Seiring dengan rencana pertumbuhan volume bisnis yang pesat, diperlukan ketersediaan karyawan, baik jumlah maupun dan kualitas melalui pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan amanah.

    Peningkatan kuantitas dan kualitas SDI di PaninBank Syariah terus ditingkatkan, hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah karyawan diiringi dengan peningkatan latar belakang edukasi yang semakin baik.

    Secara kuantitas, hingga akhir Desember 2012 jumlah SDI Bank bertambah dari 120 karyawan menjadi 181 orang yang tersebar di Kantor Pusat Jakarta dan 9 (sembilan) kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Jawa Timur.

    Secara kualitas ditandai dengan komposisi tingkat pendidikan sarjana lebih dari 83%.

    Salah satu upaya Bank dalam meningkatkan kualitas SDI adalah dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik yang bersifat soft skill maupun hard skill.

    35

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • 2%1%

    4%

    10%

    83%

    SMA

    D3

    S1

    S2

    S3

    Dalam menyelenggarakan pelatihan, Bank melakukannya secara internal, melalui lembaga pendidikan yang handal serta bekerjasama dengan Bank Induk. Program Kerja Sumber Daya insani

    1. Menyelenggarakan program Account Officer Development Program untuk menciptakan tenaga marketing yang amanah, handal dan profesional dalam menunjang kegiatan bisnis Bank.

    2. Menstandarisir Performance Management dan Integrated Human Resources System. Strategi ini bertujuan untuk dimilikinya standar penilaian kerja oleh seluruh karyawan, sehingga berdampak terhadap peningkatan produk-tivitas perusahaan.

    3. Program Core Competence4. Program bagi seluruh karyawan dalam hal

    pemahaman dan penyatuan visi, misi dan corporate value perusahaan sehingga akan tercipta rasa kebersamaan dan tujuan yang sama untuk saling bersinergi mewujudkan visi, misi dan corporate value perusahaan.

    TINJAUAN OPeRASIONAL

    36

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

    Program Training Tahun 2012

    1 Introduction Panin Bank Syariah Karyawan Baru 2 Sertifikasi Management Risiko Pejabat Bank3 Sosialisasi APU/PPT All Karyawan4 Program Account Officer Development Account Officer5 Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Internal Audit Tingkat 1 Audit6 Forensic Accounting and Investigate Auditing Audit7 Kunci Praktis Membangun Winning Team Personalia8 HR Expo 2012 Personalia9 Seminar Kredit Macet/Hukum Kepailitan Support Pembiayaan10 Training Pertanahan Support pembiayaan11 Penilaian Agunan Support pembiayaan12 Pelatihan Financing Analysis of Islamic Bank Account Officer, BM13 Pelatihan Otoritas Jasa Keuangan Pendanaan14 Seminar Investasi Grade Pendanaan15 Diseminasi Kebijakan BI Perihal Bisnis Layanan Prima Direksi16 Sosialisasi DHN Staff Front Liner17 Seminar IT “ePayment & Security” TI18 Office Management & Filing System General Affair

  • 5. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas karyawan• Menerapkan Competency Model dan

    membangun Kamus Kompetensi, baik teknis maupun perilaku (behavior) dan assessment kompetensi masing-masing karyawan.

    • Meningkatkan program pelatihan/training mulai dari Training Need Analysis, melakukan kerjasama pelaksanaan training dengan bank induk (PaninBank) dan juga lembaga training, dan merancang e-learning.

    • Melakukan pelatihan melalui training pendidikan internal maupun eksternal

    dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbagai pendidikan, seminar dan forum perbankan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang handal, dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan Bank dan menunjang pengembangan kompetensi karyawan.

    6. Kebijakan Remunerasi.7. Membuat standarisasi kebijakan remunerasi

    yang dikaitkan dengan compensation and benefit system yang disesuaikan dengan kondisi organisasi, kemampuan Bank dan kinerja karyawan.

    8. Kelanjutan pemenuhan kewajiban Sertifikasi Management Risiko bagi pejabat Bank.

    37

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • TINJAUAN OPeRASIONAL

    PeNGAWASAN INTeRNALFungsi audit internal Perusahaan dilaksanakan oleh

    Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Tugas SKAI adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan membantu Direksi dalam memastikan kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian intern yang dibangun, yaitu melalui aktivitas penilaian secara objektif, independen dan bersifat konsultatif terhadap kecukupan dan efektivitas pengelolaan risiko, sistem pengendalian internal serta tata kelola Perusahaan.

    Dalam melaksanakan fungsinya, SKAI berpedoman pada PBI No. : 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank Umum (SPFAIB), Internal Audit Charter, serta praktek-praktek terbaik (best practices) di bidang audit internal.

    Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris, serta dilaporkan kepada Bank Indonesia dan BAPePAM-LK. Kepala SKAI bertanggung jawab kepada

    Direktur Utama dan memiliki wewenang untuk berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris guna menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan audit.

    Laporan Hasil Audit disampaikan langsung kepada Direktur Utama dan Komisaris Utama, dengan tembusan kepada Komite Audit, Direktur Kepatuhan dan Direktur terkait lainnya. Ruang lingkup pekerjaan audit SKAI mencakup seluruh aspek dan unsur kegiatan Panin Bank Syariah. Dalam melaksanakan aktivitas audit, SKAI diberikan kewenangan untuk melakukan akses terhadap setiap sumber informasi yang dibutuhkan. SKAI bebas dari intervensi pihak manapun dalam melaksanakan fungsinya, termasuk mengkomunikasikan hasil audit kepada setiap pihak yang berkepentingan, guna memastikan temuan hasil audit ditanggapi dan ditindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya.

    Kegiatan SKAI dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja & Anggaran (RKA) Tahunan SKAI yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

    38

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • Rencana Kerja & Anggaran (RKA) SKAI disusun dengan memperhatikan Rencana Bisnis Perusahaan serta evaluasi atas risiko yang melekat (inherent risk) pada rencana bisnis tersebut serta ketersediaan sumber daya SKAI.

    Untuk menjaga profesionalisme dalam pelaksanaan fungsi audit internal, Panin Bank Syariah menetapkan persyaratan minimal pendidikan dan pengalaman kerja, serta Kode etik Profesi yang harus dipenuhi oleh auditor intern. Peningkatan kompetensi dan wawasan auditor intern dilakukan melalui berbagai program pendidikan. Penilaian terhadap kinerja auditor dilakukan secara seksama berdasarkan standar penilaian yang komprehensif, termasuk penilaian dan atau masukan dari auditee. evaluasi terhadap mutu kegiatan audit dilakukan melalui aktivitas supervisi yang berkesinambungan terhadap pekerjaan audit untuk memastikan kepatuhan terhadap SPFAIB dan review oleh masing-masing auditor internal atas pekerjaan audit yang dihasilkan. Selain evaluasi mutu secara internal, dilakukan pula evaluasi dan penilaian secara independen terhadap pelaksanaan fungsi SKAI dalam 3 tahun, yaitu oleh lembaga eksternal yang memiliki kompetensi dan independensi. Laporan hasil review disampaikan pula kepada Bank Indonesia, yang di dalamnya memuat penilaian atas kinerja dan kepatuhan SKAI terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) PBI No. 1/6/PBI/1999 serta rekomendasi perbaikan yang mungkin dilakukan.

    Hasil review menyatakan bahwa secara umum SKAI telah mematuhi SPFAIB namun masih terdapat beberapa aspek teknis pelaksanaan fungsi audit internal yang masih harus disempurnakan. Saat ini proses penyempurnaan masih terus dilakukan seiring dengan perkembangan dunia perbankan dan atau ilmu pengetahuan yang relevan (seperti: auditing, manajemen risiko dan teknologi informasi). Di samping melaksanakan aktivitas audit, SKAI senantiasa berusaha untuk dapat berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak intern Panin Bank Syariah yang membutuhkan, terutama yang menyangkut ruang lingkup tugas SKAI, yaitu sistem pengendalian internal. Selain daripada itu, SKAI juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatannya dengan

    kegiatan auditor eksternal (Bank Indonesia, Kantor Akuntan Publik, dan lain-lain) sehingga dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal.

    Pernyataan Pengendalian internalTanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris• Laporan Internal Audit disampaikan kepada

    Direktur Utama dan Dewan Komisaris.• Direktur Utama melakukan tindak lanjut atas

    beberapa temuan yang perlu ditindaklanjuti.• Direktur Utama menugaskan Direksi terkait

    untuk memonitor perbaikan yang dilakukan atas hasil audit.

    • Atas laporan Internal Audit yang diterima oleh Dewan Komisaris, Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi untuk menindaklanjuti hasil temuan audit.

    • Dalam hal terdapat penyimpangan atau pelanggaran prosedur kerja, Panin Bank Syariah menerapkan sanksi kepada pihak yang melanggar.

    • Direktur Utama melalui SKAI juga memonitor pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.

    Evaluasi terhadap Pengendalian internalBank selalu berupaya agar sistem pengendalian

    intern dijalankan secara effektif dan effisien, dan tidak ada pengecualian dalam pelaksanaan prosedur pengawasan, serta mempertahankan lingkungan yang menunjang dalam upaya pengendalian intern. Selama tahun 2012, secara keseluruhan kualitas sistem pengendalian intern telah berjalan dengan baik. Pada tahun 2013, akan dilakukan review atas pelaksanaan SPFAIB oleh pihak eksternal sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan review dilakukan tiap 3 (tiga) tahun sekali.

    Lingkungan PengendalianLingkungan pengendalian sudah menjadi bagian

    penting dari sejarah dan budaya Bank. Direksi berkomitmen melaksanakan kegiatan pengendalian operasional Bank dengan menyusun struktur organisasi, menetapkan wewenang dan tanggung jawab, menjunjung integritas dan nilai-nilai etika,

    39

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • pelatihan dan pengembangan sumber daya insani, memonitor dan memberikan arahan Manajemen serta memperhatikan faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank dan penerapan

    Dewan Komisaris, melalui komite-komite yang telah dibentuk secara berkala melakukan pengkajian atas lingkungan pengendalian dan melakukan penilaian secara independen yang dikomunikasikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.

    Kegiatan PengendalianKebijakan dan prosedur bagi unit-unit bisnis utama

    dan unit-unit pendukung telah disusun serta disetujui oleh Direksi yang secara berkala ditinjau dan diperbaharui. Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab mengkaji atas dipatuhinya peraturan perundang-undangan yang terkait. Berbagai penyimpangan dilaporkan kepada Manajemen serta Komite Audit dan sebab-sebab serta tindakan-tindakan yang telah dilakukan diinformasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris termasuk implementasi atas peraturan baru dari Bank Indonesia. Pejabat Bank secara berkala me-review keberadaan dan efektivitas pengendalian, melakukan pembagian tugas yang memadai, melakukan verifikasi rutin atas akurasi data serta memiliki dan menguji rencana penanganan kondisi darurat.

    PemantauanDireksi, pejabat Bank dan Audit Intern telah

    melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Pemantauan terhadap risiko utama telah diprioritaskan dan menjadi bagian kegiatan baik bulanan, harian maupun evaluasi secara berkala.

    Audit Intern yang didukung oleh perangkat sistem maupun sumber daya yang memiliki kompetensi dengan jumlah yang memadai melakukan evaluasi terhadap keseluruhan system pengendalian intern

    atas strategi utama, operasional serta metode pemerosesan informasi keuangan. Audit Internal senantiasa menyampaikan hasil temuan audit kepada Komite Audit dan Direksi agar kelemahan atau kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Direksi dan pejabat Bank telah memiliki komitmen dan telah melakukan tindak lanjut atas hasil pemantauan yang telah dilakukan maupun rekomendasi Audit Internal.

    Audit EksternalDewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan

    Publik (KAP) yang akan ditugaskan untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan konsolidasian Panin Bank Syariah untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012. Penunjukkan dimaksud harus dilakukan melalui mekanisme tender terbatas pengadaan jasa audit umum, dengan peserta tender sesuai kriteria sebagaimana ditetapkan dalam RUPS Panin Bank Syariah, yaitu: • Terdaftar di Bank Indonesia dan Bapepam-LK. • KAP yang masuk dalam kelompok The Big Five. • Memiliki afiliasi internasional.• Memiliki pengalaman melakukan audit terhadap

    bank.

    Di samping kriteria sebagaimana tersebut di atas, dalam pelaksanaannya Panin Bank Syariah juga memperhatikan ketentuan terkait yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Bapepam-LK, khususnya perihal independensi serta pembatasan penugasan audit bagi Akuntan Publik dan KAP untuk dapat memberikan jasa profesional dalam bentuk jasa audit umum.

    Berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit atas hasil tender pengadaan jasa audit umum yang dilakukan, Panin Bank Syariah menunjuk Akuntan Publik Osman Bing Satrio & eny (No. Ijin PraktekSI.384/MK.17/1994 yang beralamat di Gedung Bursa efek Indonesia, Tower 2, Lantai 7, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190 sebagai Akuntan Publik dan

    TINJAUAN OPeRASIONAL

    40

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • KAP yang ditugaskan untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan Panin Bank Syariah untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2012.

    Ruang lingkup, laporan hasil penugasan dan isi Kontrak Penugasan disusun dengan memperhatikan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, khususnya perihal Transparansi Kondisi Keuangan Panin Bank Syariah. Sebelum dan sepanjang berlangsungnya

    aktivitas audit umum, KAP telah dan senantiasa berkomunikasi dengan Bank Indonesia. Dalam pelaksanaan tugasnya, Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan Kontrak Penugasan yang disepakati. Laporan hasil audit telah disampaikan kepada pihak pihak berkepentingan, pada tanggal 22 Maret 2013.

    41

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • TATA KeLOLA PeRUSAHAAN

    Penerapan dan pelaksanaan GCG Bank Panin Syariah merupakan komitmen yang dipenuhi secara penuh pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi Bank dengan berpedoman pada seluruh ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Dengan mengusung tema “Pengembangan Aliansi Bisnis Berbasis Good Corporate Governance (GCG)” pada Rapat Kinerja Bank tahun 2013, merupakan salah satu bentuk tindakan dan komitmen Bank dalam mewujudkan

    pelaksanaan prinsip GCG yang sehat seiring dengan perkembangan dan pencapaian usaha Bank yang semakin berkembang.

    42

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • I. UMUM Penerapan pelaksanaan Good Corporate

    Governance PT. Bank Panin Syariah dilakukan dengan merujuk Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 07 Desember 2009 dan Surat edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

    Dalam pelaksanaan dan penerapannya, Bank Panin Syariah tidak hanya berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang GCG diatas, namun juga mengacu pada ketentuan internal Bank dan ketentuan eksternal dari pihak regulator yang berlaku, antara lain sebagai berikut :1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

    40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

    21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/

    PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/

    PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum

    5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/16/PBI/2008 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.

    6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

    7. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum.

    8. Anggaran Dasar PT. Bank Panin Syariah beserta perubahannya.

    9. Kebijakan Kepatuhan PT. Bank Panin Syariah10. Buku Pedoman Operasional Good Corporate

    Governance PT. Bank Panin Syariah PT. Bank Panin Syariah senantiasa meningkatkan

    kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar GCG, sebagai berikut :

    a. Keterbukaan (Transparancy) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

    b. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggung jawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.

    c. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan dan perundang-udangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

    43

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • d. independensi (Independency) yaitu memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen yang tinggi untuk pengembangan usaha Bank.

    e. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan perundang-undangan yang berlaku.

    Pelaksanaan atas kelima prinsip dasar tersebut diterapkan dalam setiap aspek kegiatan operasional yang diwujudkan antara lain sebagai berikut :

    1. Penyampaian laporan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh pihak-pihak regulator, antara lain : Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Direktorat Jenderal Pajak dan pihak lainnya

    2. Pemaparan kinerja perusahaan dan hasil yang dicapai kepada semua pemangku kepentingan secara jelas dan transparan.

    3. Penyusunan Rencana Bisnis Bank melalui perhitungan yang jelas dan akurat serta disesuaikan dengan berbagai aspek yang mendukung pencapaian atas rencana bisnis tersebut. Selama tahun 2012, Bank Panin Syariah telah melaksanakan rencana bisnis dengan pencapaian melebihi target yang telah diproyeksikan dalam rencana bisnis.

    4. Penerapan fungsi kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal secara efektif dalam setiap pengambilan keputusan bisnis dengan berdasarkan penerapan prinsip kehati-hatian Bank dan prinsip syariah.

    5. Pengambilan keputusan melalui mufakat dan memenuhi kepentingan bersama.

    PT. Bank Panin Syariah akan terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Dan peran serta seluruh lini organisasi Bank atas pelaksanaan GCG terus ditingkatkan antara lain dengan mewujudkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan yang selalu ditanamkan dan diterapkan dalam setiap tingkatan organisasi perusahaan melalui I CARE (Integrity, Collaboration, Accountability, Respect dan Excellence).

    ii. DEwAn KOMiSARiS, DiREKSi DAn KOMiTE - KOMiTEa. Dewan Komisaris• Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

    Bank sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 006/SK-DK/12 tanggal 12 November 2012 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Dewan Komisaris Bank sebagai berikut :

    1. Dewan Komisaris Bank berkewajiban memastikan terselenggaranya Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

    TATA KeLOLA PeRUSAHAAN

    44

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • 2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan masukan kepada Direksi.

    3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan strategis Bank.

    4. Memberikan pengesahan tentang kebijakan, strategi usaha dan pedoman perencanaan perusahaan baik jangka pendek (program kerja tahunan), jangka menengah maupun jangka panjang yang wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.

    5. Menetapkan tugas dan wewenang setiap anggota Direksi.

    6. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan internal dan eksternal yang berlaku serta mengevaluasi pertanggung jawaban pelaksanaan manajemen risiko dan kepatuhan.

    7. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan rencana bisnis tahunan perusahaan.

    8. Mengetahui atas transaksi-transaksi yang diusulkan Direksi sebagai bentuk fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris, sesuai dengan limit yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

    9. Menyelenggarakan dan menghadiri rapat Dewan Komisaris yang telah ditetapkan, antara lain dilakukan minimal 2 (dua) bulan sekali yang dihadiri oleh sebagian besar anggota Dewan Komisaris dan rapat setiap semester minimal 2 (dua) kali dalam setahun yang wajib dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik.

    10. Membuat laporan Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia pada setiap akhir semester perihal pengelolaan dan kinerja perusahaan termasuk pencapaian ataupun variance atas target-target rencana bisnis tahunan yang wajib disampaikan dalam batas waktu 2 (dua) bulan setelah periode laporan.

    • Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris pemberian remunerasi dan fasilitas lainnya kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan rekomendasi yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.

    45

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • • Frekuensi rapat Dekom, termasuk tingkat kehadiran anggota Dekom baik rapat internal Dekom maupun gabungan dengan Direksi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :

    No Dewan Komisaris Jumlah Kehadiran pada :

    Rapat Dekom Rapat Dekom dengan Direksi1 Aries Muftie *) 3 x 2 x2 Jasman Ginting 8 x 9 x3 yumirati Kartina 13 x 9 x

    *) Diangkat menjadi Komisaris Utama pada tgl. 19 Oktober 2012

    b. Direksi• Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab

    anggota Direksi sebagai berikut :1. Bertanggung jawab penuh dalam

    melaksanakan pengelolaan Bank termasuk pemenuhan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah.

    2. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

    3. Mengelola Bank sesuai dengan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap anggota Direksi.

    4. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Bank sesuai dengan tujuan dan bidang usahanya.

    5. Melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    6. Mempersiapkan rencana pengembangan Bank dan RBB, termasuk rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha Bank dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris.

    7. Memberikan pertanggung jawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Bank berupa laporan kegiatan Bank, termasuk laporan keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan berkala lainnya menurut ketentuan yang berlaku.

    8. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari audit internal (SKAI), audit eksternal, rekomendasi Dewan Pengawas Syariah dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau otoritas lainnya.

    9. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS.

    10. Mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank Panin Syariah yang bersifat strategis kepada pegawai terkait dengan bidang kepegawaian.

    TATA KeLOLA PeRUSAHAAN

    46

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • 11. Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.

    12. Direksi menyediakan data yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.

    13. Direksi memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan waktu kerja dan rapat serta bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.

    14. Setiap kebijakan dan keputusan strategis diputuskan melalui rapat Direksi.

    15. Hasil rapat Direksi dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik. Sementara dalam hal terdapat perbedaan pendapat (disenting opinions) atas hasil keputusan rapat Direksi, maka perbedaan pendapat tersebut dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasannya.

    • Frekuensi rapat Direksi, termasuk tingkat kehadiran anggota Direksi baik rapat internal Direksi maupun gabungan dengan Dekom.

    Selama tahun 2012, telah dilakukan rapat Direksi

    sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dengan rincian sebagai berikut :

    Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasi tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan Keputusan RUPS tahun sebelumnya (tahun 2011) adalah :

    • Menambah modal disetor semula sebanyak 40.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 178.000.000.000,- menjadi sebanyak 101.015 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 449.516.750.000.

    • Mengangkat Bapak Sukisari selaku Direktur Perseroan.

    Seluruh keputusan RUPS tahun sebelumnya telah dilaksanakan.

    c. Komite Audit• Nama, Jabatan dan Pengungkapan Independensi

    Sesuai Surat Keputusan Direksi terkini tahun 2012 nomor 013/SK/DIR/12 tanggal 05 November 2012 perihal Pembentukan Komite Audit PT. Bank Panin Syariah, susunan anggota Komite Audit sebagai berikut :

    No Direksi Jumlah Kehadiran pada : Rapat Direksi Rapat Direksi dengan Dekom

    1 Deny Hendrawati 24 x 13 x2 Fathorrahman 22 x 11 x3 Sukisari 24 x 12 x4 Budi Prakosa 23 x 13 x

    No Nama Jabatan Rangkap Jabatan

    1 Aries Muftie Ketua Komite Komite Remunerasi merangkap Anggota dan Nominasi2 Adriana Mulianto Anggota Komite Komite Pemantau Risiko3 Syamsuar Halim Anggota Komite Komite Pemantau Risiko

    47

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • • Pelaksanaan Komite Audit pada tahun buku :1. Memantau dan mengevaluasi perencanaan

    dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses laporan keuangan.

    2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap :• Pelaksanaan tugas audit internal.• Kesesuaian pelaksanaan audit oleh

    Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.

    • Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.

    • Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Internal, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

    3. Melakukan penelaahan terhadap pelak sanaan tata kelola perusahaan yg meliputi :• Pengembangan iklim disiplin dan

    pengendalian yang dapat mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Bank.

    • Kepastian bahwa manajemen telah menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip pengelolaan Bank secara sehat..

    • Penelaahan tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perbankan secara umum, perbankan syariah maupun kode etik dan ketentuan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank.

    Rekomendasi yang diberikan Komite Audit selama tahun 2012 antara lain sebagai berikut : 1. Bank perlu melakukan evaluasi atas kebijakan

    khususnya bagi objek Murabahah dan peng-gunaan serta sumber dana pembiayaan tersebut.

    2. Bank perlu melakukan monitoring untuk memas-tikan agar jeda waktu rekonsiliasi data antara Bank dengan pihak mitra Multifinance tidak ter lalu lama.

    3. Bank secara berkala perlu melakukan pemeriksaan kembali atas dokumentasi pembiayaan.

    4. Agar secara berkala dilakukan review kelengkapan do kumen, review PKS, review kelengkapan jaminan ser ta rekonsiliasi jaminan.

    5. Adanya peningkatan fungsi supervisi dan penyusunan agenda kewajiban laporan kepada pihak regulator, sehing ga dapat memitigasi risiko keterlambatan dan kesalahan dalam penyampaian laporan.

    6. Adanya keselarasan pengetahuan dan kompetensi fung si legal, admin dan support pembiayaan di level cabang.

    7. Adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Satuan Kerja Audit Internal, agar kedalaman dan fre kuensi audit dapat dikem bangkan sehingga dapat dite mukan root cause dari temuan/masalah-masalah ca bang.

    8. Adanya pengawasan pasif agar permasalahan di Cabang dapat segera teridentifikasi serta dibuat rating penilaian cabang atas hasil audit.

    Riwayat jabatan, pengalaman kerja, pendidikan, dan dasar hukum penunjukan dapan di lihat di curriculum vitae jabatan terkait.

    TATA KeLOLA PeRUSAHAAN

    48

    PA

    NIN

    BA

    NK

    SYA

    RIA

    H l

    LA

    Po

    RA

    N T

    AH

    uN

    AN

    201

    2

  • d. Komite Pemantau Risiko•Nama, Jabatan dan Pengungkapan Independensi :

    Sesuai Surat Keputusan Direksi terkini tahun 2012 nomor 010/SK/DIR/12 tanggal 02 Juli 2012 tentang Pembentukan Komite Pemantau Risiko Bank, susunan anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut

    No Nama Jabatan Rangkap Jabatan1 yumirati Kartina Ketua Komite Komite Remunerasi merangkap Anggota dan Nominasi2 Towil Heryoto Anggota Komite -3 Adriana Mulianto Anggota Komite Komite Audit4 Syamsuar Halim Anggota Komite Komite Audit

    Rekomendasi yg diberikan Komite Pemantau Risiko selama tahun 2012 antara lain sebagai berikut :1. Melakukan inventarisasi dan mapping atas

    prosedur dan juklak berdasarkan proses bisnis.2. Menyiapkan matriks kewenangan user berikut

    petugas alternate-nya.3. Melakukan review jobdesc seluruh jabatan pada

    unit operasional dan memastikan setiap proses/fungsi kerja harus terdapat petugas yang bertanggung jawab (risk taker).

    4. Adanya pelimpahan tugas dan wewenang yang jelas dan proporsional sesuai dengan fungsi dan jabatannya.