Tulisan Che Guevara

53
APA YANG HARUS KITA PELAJARI DAN APA YANG HARUS KITA AJARKAN Che Guevara (1958) Artikel ini ditulis pada minggu-minggu terakhir sebelum kemenangan, dipublikasikan pada tanggal 1 Januari 1959 di Patria, organ resmi Tentara Pemberontak di Propinsi las Villas Di bulan Desember ini, bulan peringatan kedua pendaratan Granma, sangat bermanfaat untuk menilik kembali tahun-tahun perjuangan bersenjata dan pertempuran revolusioner kita selama ini. Gejolak pertama diberikan oleh kudeta Batista pada tanggal 10 Maret 1952, dan lonceng pertama bergema pada tanggal 26 Juli 1953, dengan penyerbuan tragis Moncada itu. Jalanan ini masih panjang dan penuh dengan kesulitan serta kontradiksi. Pada rangkaian setiap proses revolusioner yang diarahkan secara tulus dan bila para pejuangnya sendiri tidak menghambatnya, selalu akan terjadi serangkaian interaksi berkesinambungan (resiprokal) antara pimpinan dan massa revolusioner. Gerakan 26 Juli pun merasakan efek dari hukum sejarah ini. Masih terdapat jurang pemisah antara kelompok kaum muda yang antusias yang melakukan penyerbuan garnisun Moncada pada dini hari 26 Juli 1953, dan pemimpin-pemimpin Gerakan itu pada saat ini, bahkan sekalipun orang-orangnya adalah sama. Selama lima tahun perjuangan ini termasuk dua peperangan terbukatelah membentuk semangat revolusioner kita yang senantiasa berhadapan dengan kenyataan dan kearifan naluriah rakyat. Sesungguhnyalah, kontak kita dengan massa petani telah mengajarkan pada kita adanya ketidakadilan nyata di dalam sistem hubungan pemilikan pertanian pada saat ini. Kaum tani telah meyakinkan kita demi adanya perubahan fundamental yang adil dalam sistem pemilikan tersebut. Mereka menyinari praktek kita sehari-hari dengan kapasitas pengorbanan-dirinya, keagungan, dan kesetiaan. Namun kita juga mengajarkan sesuatu. Kita telah mengajarkan bagaimana menghilangkan semua ketakutan terhadap penindasan musuh. Kita telah mengajarkan bahwa senjata ditangan rakyat adalah lebih unggul dibanding tentara-tentara bayaran itu. Pendeknya, sebagaimana dinyatakan pepatah umum yang tak perlu diulang-ulang lagi : dalam persatuan ada kekuatan. Dan para petani yang telah menyadari akan kekuatan dirinya mendesak gerakan, pelopor perjuangannya, untuk maju lebih berani menuntut, hingga menghasilkan undang-undang reformasi agraria Sierra Maestra no.3. [1] Pada saat ini, undang-undang tersebut merupakan kebanggan kita, lambang perjuangan kita, alasan kita untuk hadir sebagai sebuah organisasi revolusioner.

description

ringkas

Transcript of Tulisan Che Guevara

  • APA YANG HARUS KITA PELAJARI DAN

    APA YANG HARUS KITA AJARKAN

    Che Guevara (1958)

    Artikel ini ditulis pada minggu-minggu terakhir sebelum kemenangan, dipublikasikan pada

    tanggal 1 Januari 1959 di Patria, organ resmi Tentara Pemberontak di Propinsi las Villas

    Di bulan Desember ini, bulan peringatan kedua pendaratan Granma, sangat bermanfaat untuk

    menilik kembali tahun-tahun perjuangan bersenjata dan pertempuran revolusioner kita selama

    ini. Gejolak pertama diberikan oleh kudeta Batista pada tanggal 10 Maret 1952, dan lonceng

    pertama bergema pada tanggal 26 Juli 1953, dengan penyerbuan tragis Moncada itu.

    Jalanan ini masih panjang dan penuh dengan kesulitan serta kontradiksi. Pada rangkaian setiap

    proses revolusioner yang diarahkan secara tulus dan bila para pejuangnya sendiri tidak

    menghambatnya, selalu akan terjadi serangkaian interaksi berkesinambungan (resiprokal) antara

    pimpinan dan massa revolusioner. Gerakan 26 Juli pun merasakan efek dari hukum sejarah ini.

    Masih terdapat jurang pemisah antara kelompok kaum muda yang antusias yang melakukan

    penyerbuan garnisun Moncada pada dini hari 26 Juli 1953, dan pemimpin-pemimpin Gerakan itu

    pada saat ini, bahkan sekalipun orang-orangnya adalah sama. Selama lima tahun perjuangan ini termasuk dua peperangan terbukatelah membentuk semangat revolusioner kita yang senantiasa berhadapan dengan kenyataan dan kearifan naluriah rakyat.

    Sesungguhnyalah, kontak kita dengan massa petani telah mengajarkan pada kita adanya

    ketidakadilan nyata di dalam sistem hubungan pemilikan pertanian pada saat ini. Kaum tani telah

    meyakinkan kita demi adanya perubahan fundamental yang adil dalam sistem pemilikan tersebut.

    Mereka menyinari praktek kita sehari-hari dengan kapasitas pengorbanan-dirinya, keagungan,

    dan kesetiaan.

    Namun kita juga mengajarkan sesuatu. Kita telah mengajarkan bagaimana menghilangkan semua

    ketakutan terhadap penindasan musuh. Kita telah mengajarkan bahwa senjata ditangan rakyat

    adalah lebih unggul dibanding tentara-tentara bayaran itu. Pendeknya, sebagaimana dinyatakan

    pepatah umum yang tak perlu diulang-ulang lagi : dalam persatuan ada kekuatan.

    Dan para petani yang telah menyadari akan kekuatan dirinya mendesak gerakan, pelopor

    perjuangannya, untuk maju lebih berani menuntut, hingga menghasilkan undang-undang

    reformasi agraria Sierra Maestra no.3. [1] Pada saat ini, undang-undang tersebut merupakan

    kebanggan kita, lambang perjuangan kita, alasan kita untuk hadir sebagai sebuah organisasi

    revolusioner.

  • Namun ini bukanlah selalu pendekatan kita terhadap masalah-masalah sosial. Pengepungan

    benteng kita di Sierra, dimana kita tidak memiliki hubungan yang sungguh penting dengan massa

    rakyat, dimana sesekali kita mulai merasa lebih yakin kepada senjata kita daripada yakin

    kebenaran ide-ide kita. Karena inilah, kita kemudian mengalami kepedihan pada tanggal 9 April,

    saat mana menandai perjuangan sosial dimana Alegria de Pio satu-satunya kekalahan kitadalam lapangan pertempurantelah gambarkan dalam perkembangan perjuangan bersenjata.

    Dari Alegria de Pio kita dapat menarik pelajaran revolusioner agar tidak mengalami kegagalan

    lagi dalam pertempuran lainnya. Dari peristiwa 9 April itu, kita juga belajar bahwa strategi

    perjuangan massa mengikuti hukum-hukum yang tak bisa di belokkan atau dihindari.

    Pengalaman-pengalaman itu secara jelas memberi pelajaran kepada kita. Untuk kerja diantara

    massa petani dimana kita telah mempersatukan mereka, tak peduli afiliasinya, dalam perjuangan demi tanahsaat ini saat ini kita menambahkannya dengan tuntutan kaum buruh yang mempersatukan masa proletar dibawah satu bendera perjuangan, Front Persatuan Buruh

    Nasional (FONU), dan satu tujuan taktis jangka pendek; pemogokan umum revolusioner.

    Disini kita tidak menggunakan taktik-taktik demagogi dalam rangka memamerkan ketrampilan

    politik. Kita tidak mendalami perasaan massa atas dasar rasa keinginan tahu ilmiah semata; kita

    melakukannya karena menyambut panggilalan rakyat. Karena kita, sebagai pelopor pejuang

    buruh dan tani yang tak segan-segan mencucurkan darah kita di gunung-gunung dan dataran

    negeri Kuba ini, bukan elemen yang terisolasi dari massa rakyat; kita adalah bagian amat dalam

    dari rakyat. Peran kepemimpinan kita jangan mengisolasi kita; malahan sudah seharusnyalah ia

    mewajibkan kita untuk selalu bersama massa.

    Fakta, bahwa kita adalah gerakan dari semua kelas di Kuba, yang membuat kita juga

    memperjuangkan kaum profesional dan pengusaha kecil yang menginginkan hidup dibawah

    undang-undang yang lebih baik; kita juga berjuang demi kaum industrialis Kuba yang berusaha

    memberi sumbangan kepada bangsa dengan menciptakan pekerjaan ; berjuang untuk setiap

    orang baik yang ingin melihat Kuba bebas dari kepedihan sehari-hari dimasa menyakitkan

    sekarang ini.

    Sekarang melebihi dari yang sudah-sudah, gerakan 26 Juli, berjuang untuk kepentingan yang

    paling tinggi dari bangsa Kuba, berperang, tanpa kecongkakan, namun juga tanpa ragu-ragu,

    demi kaum buruh dan tani, demi kaum profesional dan pengusaha kecil demi para industrialis

    nasional, demi demokrasi dan kebebasan, demi hak untuk menjadi anak bebas, dari rakyat bebas,

    demi kebutuhan hidup kita sehari-hari, menjadi tindakan pasti dari upaya kita sehari-hari.

    Pada peringatan kedua ini, kita ubah rumusan semboyan kita. Kita tidak lagi menjadi bebas atau menjadi martir. Kita akan menjadi bebas bebas melalui tindakan seluruh rakyat Kuba, yang sedang memutuskan rantai-rantai penindasan dengan darah dan pengorbanan dari putra-putrinya

    yang terbaik.

    Desember 1958

  • Catatan:

    [1] UU .no.3 Sierra Maestra dicanangkan oleh tentara pemberontak pada 10 Oktober 1958.

    Undang-undang ini menjamin pemilikan tanah kaum petani penggarap, penghuni liar, dan petani bagi hasil, yang masing-masing memperoleh pembagian kurang lebih dua Caballerias(67

    Are). Undang-undang ini merupakan pendahuluan bagi reformasi agraria yang lebih menyeluruh

    yang dicanangkan oleh pemerintah revolusioner pada 17 Mei 1959.

  • ESENSI PERANG GERILYA

    Che Guevara (1960)

    Tulisan ini merupakan bagian pertama dari Bab I buku La Guerra de Guerrilas ( Perang Gerilya).

    Kemenangan perjuangan bersenjata rakyat Kuba atas kediktatoran Batista bukan hanya

    merupakan kejayaan kepahlawanan sebagaimana dilaporkan oleh siaran warta berita di seluruh

    dunia; Kemenangan itu juga mendorong perubahan dalam dogma-dogma lama mengenai

    perilaku massa rakyat Amerika Latin. Secara nyata ia menunjukkan kapasitas rakyat untuk

    membebaskan dirinya melalui perjuangan gerilya melawan pemerintahan yang menindasnya.

    Kita yakin bahwa revolusi Kuba telah memberikan tiga kontribusi fundamental bagi perilaku

    gerakan revolusioner di Amerika Latin, yaitu :

    1. Kekuatan rakyat dapat memenangkan sebuah peperangan melawan tentara.

    2. Adalah tidak perlu menunggu hingga semua syarat kondisi Revolusi ada; pemberontakan

    dapat menciptakannya.

    3. Di Amerika Latin yang terbelakang ini, arena perjuangan bersenjata pada dasarnya haruslah

    di daerah pedesaan.

    Dari ketiga sumbangan itu, dua yang pertama merupakan jawaban tandingan terhadap sikap pasif

    kaum revolusioner atau kaum revolusioner semu yang menyembunyikan dirinya dan

    ketidakaktifan mereka dengan berdalih tak ada yang dapat dilakukan untuk menentang tentara

    profesional; dan beberapa diantara mereka hanya duduk saja sambil menunggu hingga (secara

    mekanis) seluruh kondisi obyektif dan subyektif muncul, tanpa bekerja untuk mengakselerasikan

    kondisi tersebut. Ketika masalah-masalah ini sudah menjadi topik pembicaraan di Kuba, sampai

    kenyataan menjawabnya, mungkin ini masih didiskusikan di Amerika.

    Sesungguhnya, bila bila seseorang berbicara tentang kondisi bagi revolusi maka seharusnya ia

    tidak berfikir bahwa seluruh kondisi itu akan tercipta oleh impuls-impuls yang diberikan oleh

    aktivitas gerilya. Hendaknya dicamkan disini bahwasanya ada persyaratan minimum yang

    memungkinkan penetapan dan konsolidasi pusat gerilya yang pertama. Karenanya, adalah perlu

    untuk menunjukkan secara gamblang kepada rakyat bahwa tidak mungkin meneruskan

    perjuangan demi tuntutan-tuntutan sosial didalam rangka perselisihan atau perdebatan umum.

    Perdamaian akan segera dilanggar oleh kekuatan-kekuatan agresor, yang berusaha

    mempertaankan kekuasaan mereka sekalipun itu melanggar hukum yang telah ditetapkan.

    Dibawah kondisi demikian, kebencian rakyat semakin aktif terbentuk dan berdimensi, dan pada

    saatnya, sebuah sikap perlawanan mengkristal dalam bentuk pecah dan menjalarnya perjuangan,

    yang pada awalnya di provokasi oleh sikap penguasa sendiri.

  • Dimana sebuah pemerintahan dapat berkuasa melalui bentuk-bentuk pemilihan umum yang

    dimenangkannya, dengan cara curang ataupun tidak, mempertahankan kekuasaannya itu

    (setidaknya) menampakkan legalitas konstitusional, adalah tidak mungkin menghasilkan

    pecahnya perang gerilya, karena kemungkinan-kemungkinan perjuangan hak warga negara

    (perselisihan dan perdebatan umum) masih belum sampai pada titik jenuh.

    Sumbangan ketiga pada dasarnya bersifat strategis, dan merupakan sebuah omelan terhadap

    mereka yang secara dogmatis berpandangan bahwa perjuangan massa berpusat dalam gerakan-

    gerakan di perkotaan, yang mana mereka sepenuhnya mengabaikan partisipasi yang luar biasa

    dari rakyat pedesaan didalam kehidupan semua negara terbelakang di Amerika Latin. Disini kita

    bukannya melecehkan perjuangan massa buruh yang terorganisasi. Di sini kita semata-mata

    melakukan analisis secara realistik terhadap kemungkinan-kemungkinan, dibawah kondisi

    sulitnya perjuangan bersenjata, dimana jaminan-jaminan yang biasanya menghiasi konstitusi kita

    telah ditekan atau diabaikan oleh penguasa. Di dalam kondisi demikian gerakan bawah tanah

    kaum buruh menghadapi banyak bahaya. Mereka harus bergerak tanpa persenjataan. Situasi di

    daerah pedesaan yang lebih terbuka tidak terlalu sulit. Dimana penduduk dapat didukung oleh

    gerilya bersenjata di tempat-tempat yang berada diluar jangkauan represif.

    Sungguhpun kita akan melakukan analisis detail dibagian selanjutnya, kita nyatakan di bagian

    awal tiga kesimpulan yang ditarik dari pengalaman revolusioner Kuba tersebut, karena kita

    memandangnya sebagai sumbangan fundamental kita.

    Perang gerilya, basis dari perjuangan rakyat untuk membebaskan dirinya, memiliki karakteristik

    yang bermacam-macam, segi-segi yang berbeda, bakan sekalipun esensinya adalah tetap sama :

    Pembebasan. Nyatalah dan penulis telah nyatakan berkali-kalibahwa perang diatur oleh seperangkat hukum ilmiah tertentu, dan siapapun yang menentangnya akan mengalami

    kekalahan dalam peperangan itu. Perang gerilya sebagai sebuah fase perang diatur oleh semua

    hukum-hukum tersebut. Karena aspek-aspek khususnya, bagaimanapun juga, ia juga memiliki

    seperangkat hukum tambahan yang harus diikuti untuk membawanya lebih maju. Pada dasarnya

    kondisi sosial dan geografis dimasing-masing negara menentukan corak dan bentuk khusus dari

    perang gerilya; namun hukum esensinya berlaku untuk semua perjuangan dari jenis ini.

    Nanti kami akan membuat analisis yang lebih cermat atas 3 kesimpulan mngenai Revolusi Kuba

    tersebut. Kami menitikberatkannya dalam awal karya ini sebagai sebuah sumbangan yang

    mendasar.

    Perang Gerilya, sebagai inti perjuangan pembebasan rakyat, mempunyai bermacam-macam

    karakteristik, segi yang berbeda-beda, meskipun hakekatnya adalah masalah pembebasan. Sudah

    menjadi kelaziman--dan berbagai penulis tentang hal ini menyatkannya berulang-ulang---bahwa

    perang memiliki hukum ilmiah soal tahap-tahapnya yang pasti; siapapun yang menafikannya

    akan mengalami kekalahan. Perang gerilya sebagai sebuah fase dari perang tunduk dibawah

    hukum-hukum ini; tapi disamping itu, karena aspek khususnya, sudah menjadi hukum yang tak

    hukum yang tak terbantahkan dan harus diakui kalau mau mnedorongnya lebih maju. Meskipun

    kondisi sosial dan geografis masing-masing daerah (country) menentukan corak atau bentuk-

    bentuk khusus suatu perang gerilya, tapi ada hukum umum yang harus dipatuhi jenis tersebut.

  • Tugas kita kali ini adalah menggali dasar-dasar perjuangan dari jenis (corak) ini, aturan-aturan

    yang harus di ikuti oleh rakyat yang berupaya membebaskan diri, mengembangkan teori atas

    dasar fakta-fakta, menggeneralisasikan dan memberikan struktur atas pengalaman tersebut agar

    bermanfaat bagi rakyat lainya.

    Pertama kali adalah menetapkan : siapakah pejuang dalam perang gerilya ? Disatu sisi ada

    kelompok penindas dan agen-agennya, tentara profesional (yang terlatih dan berdisiplin baik),

    yang dalam beberapa kasus dapat diperhitungkan atas dukungan luas dari kelompok-kelompok

    kecil dari birokrat, para abdi kelompok penindas tersebut. Disisi lain ada populasi bangsa atau

    kawasan yang terlibat. Adalah penting menekankan merupakan sebuah perjuangan massa,

    perjuangan rakyat. Gerilya, sebagai sebuah nukleus bersenjata, merupakan pelopor perjuangan

    rakyat, dan kekuatan terbesar mereka berakar dalam massa rakyat. Gerilya hendaknya tidak

    dipandang sebagai inferior secara jumlah dibanding tentara yang ia perangi, meskipun kekuatan

    persenjataannya mungkin inferior. Itulah sebabnya mengapa perang gerilya mulai bekerja ketika

    kau memiliki dukungan mayoritas, sekalipun memiliki sejumlah kecil persenjataan yang dengan

    itu kau mempertahankan diri melawan penindas.

    Oleh karena itu pejuang gerilya mendasarkan diri sepenuhnya pada dukungan rakyat di suatu

    area. Ini mutlak sangat diperlukan. Dan di sini dapat dilihat secara jelas dengan mengambil

    contoh kelompok-kelompok bandit yang bekerja di suatu daerah. Mereka memiliki semua

    karakteristik dari sebuah tentara gerilya : Homogenitas, patuh pada pemimpin, pemberani,

    pengetahuan tentang lapangan dan seringkali bahkan memiliki pemahaman lengkap tentang

    taktik yang harus digunakan. Satu-satunya kekurangan mereka adalah tidak adanya dukungan

    dari rakyat, dan tidak terhindari lagi kelompok-kelompok bandit itu ditangkap atau dihancurkan

    oleh kekuatan pemerintah.

    Setelah menganalisis corak bekerjanya gerilya, bentuk-bentuk perjuangannya, dan pemahaman

    bahwa basis mereka adalah diantara massa, kita bisa menjawab pertanyaan: untuk apakah

    perjuangan gerilya ? Kita musti sampai pada kesimpulan yang tak terhindari bahwa

    gerilyawan/wati adalah pembaru sosial, yang mengangkat senjata menanggapi protes marah

    rakyat menentang para penindasnya, dan yang berjuang untuk mengubah sistem sosial yang

    membelenggu saudara-saudaranya dalam kemiskinan dan kehinaan. Ia bangkit menentang

    kondisi tertentu dan mengabdikan dirinya dengan seluruh kekuatannya sehingga keadaan

    memungkinkan hancurnya cetakan lembaga yang menindas itu.

    Bila kita menganalisis lebih dalam lagi taktik perang gerilya , kita akan melihat bahwa pejuang

    gerilya harus memiliki pengetahuan perihal daerah operasinya , jalur-jalur dan rute untuk

    melarikan diri, kemungkinan-kemungkinan untuk manuver kilat, seberapa luas dukungan rakyat,

    secara alamiah, dan tempat-tempat persembunyian. Ini semua menunjukkan bahwa pejuang

    gerilya akan melakukan aksinya didaerah yang berbukit-bukit dan jarang penduduknya.

    Ditempat-tempat demikian perjuangan rakyat untuk tuntutan-tuntutannya terutama diarahkan dan

    hampir eklusif adalah mengubah bentuk pemilikan tanah: dengan kata lain, pejuang gerilya

    diatas segalanya merupakan revolusioner agraria. Ia menginterpretasikan keinginan massa besar

    petani untuk menjadi pemilik tanah, alat produksi mereka, ternak-ternak mereka, segala yang

    telah mereka rindukan selama bertahun-tahun, terhadap perbaikan kehidupan dan kesuraman

    mereka selama ini.

  • Patut dicatat bahwa dalam interpretasi dewasa ini ada dua jenis perang gerilya, salah satunya perjuangan yang hendak mengimbangi tentara reguler besar, sebagaimana kasus gerilya Ukraina

    di Uni Sovietbukan interes analisis ini. Kita interes dalam perjuangan menentang kekuasaan yang ada, apakah kolonial atau bukan, yang hanya menetapkan dan mengembangkan dirinya

    didaerah pedesaan. Dalam kasus demikian , basis ekonomi diberikan oleh aspirasi untuk

    pemilikan tanah.

    Cina Mao berawal dari perjuangan kelompok-kelompok buruh di selatan, yang dipukul dan

    hampir dimusnahkan. Mereka mapu menstabilkan diri dan mulai melangkah maju hanya ketika ,

    setelah Long March ke Yenan, menduduki kawasan-kawasan pedesaan dan melakukan reformasi

    agraria sebagai dasar tuntutannya. Perjuangan Ho Chi Minh di Indo-China berbasiskan pada

    petani sawah, yang ditindas dibawah kekejaman kolonial Prancis; dengan kekuatan itu

    melangkah maju mengalahkan penjajah. Dalam kedua kasus tersebut ada masa selingan perang

    patriotik menentang invasi Jepang, namun basis perjuangan untuk tanah tidak hilang. Dalam

    kasus Aljazair, gagasan besar nasionalisme Arab memilik pasangan ekonominya dalam kontrol

    terhadap hampir seluruh tanah pertanian olehn sejuta warga Prancis. Dan dalam beberapa negara,

    seperti Puerto Rico, dimana kondisi khusus dari kepulauan itu tidak memungkinkan pecahnya

    pernag gerilya, semangat kaum nasionalis, sungguh terluka oleh tindakan-tindakan diskriminasi

    yang dikenakan terhadap mereka dalam kehidupan seharI-sehari, memiliki basisnya dalam

    aspirasi petani (bahkan walaupun sudah mengalami proletarisasi) berupa tuntatan terhadap tanah

    yang telah dirampas oleh para Yankee (AS) dari mereka. Gagasan pokok yang sama tersebut,

    meski dalam bentuk yang berbeda-beda,mengilhami petani kecil, petani, dan budak dari

    perkebunan-perkebunan timur Kuba untuk merapat bergandengan dan bersama-sama

    mempertahankan hak untuk memiliki tanah selama tiga puluh tahun perang pembebasan. [1]

    Menghitung segala kemungkinan dalam persiapan gerilya, yang ditransformasikan dengan

    kemajuan potensi operasi dari kelompok gerilya dalam perang posisi (kedudukan), perang

    semacam ini, disamping karakter khususnya, harus dimaknai sebagai embrio, sebuah awal

    (prelude), dari yang lainnya. Peluang-peluang perkembangan dari gerilyawan dan perubahan-

    perubahan cara (mode) perlawanan, sampai peperangan konvensional tercapai, adalah sama

    besarnya dengan peluang mengalahkan musuh dalam berbagai pertempuran, konflik bersenjata,

    atau serangan-serangan kecil. Karena itulah prinsip fundamentalnya adalah tidak ada

    pertempuran, konflik bersenjata (combat), atau pertempuran kecil yang kita laksanakan kecuali

    ia dimenangkan. Ada sebuah pepatah yang mengatakan: "Gerilyawan adalah kaum Jesuit yang

    berperang". Ini berarti kualitas kerahasiaan, tipuan,atau kejutan merupakan elemen mendasar

    dari perang gerilya. Sudah menjadi ciri khas aliran Jesuit, secara alamiah dalam suatu keadaan,

    mengambil peran penting dalam momen yang tepat dengan berbagai cara dari yang romantik

    ataupun konsepsi sportif dimana mereka mengajarkan kita supaya meyakini bahwa perang

    adalah perlawanan.

    Perang adalah selalu sebuah perjuangan dimana kedua pesaing berusaha melenyapkan lainnya.

    Disamping menggunakan kekuatan, mereka menggunakan jalan lain bagi segala kemungkinan

    tipu dan muslihat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Taktik dan strategi militer adalah

    sebuah ekspresi dari aspirasi kelompok gerilya dan dengan cara tertentu melaksanakannya; dan

    metoda tersebut berusaha mengambil keuntungan dari titik-titik lemah musuh. Aksi perlawanan

    yang dilakukan masing-masing pleton terpisah dari sebuah tentara yang berjumlah besar dalam

  • sebuah posisi perang akan menunjukkan karakteristik yang sama sebagaimana kumpulan

    gerilyawan. Hal itu menggunakan kerahasiaan, tipuan, dan kejutan; dan jika ini tidak terpenuhi,

    pastilah karena kewaspadaan dari pihak musuh sudah tingggi. Tapi jika kelompok-kelompok

    gerilyawan memecah diri, dan jika zone yang luas dari suatu daerah sudah tidak bisa dikontrol

    lagi oleh musuh, pasti memungkinkan suatu serangan gerilya dengan berbagai taktik untuk

    memberi kejutan; dan tugas gerilyawanlah melakukan hal tersebut.

    Pukul dan lari, sementara kalangan secara mencemooh menyebut cara gerilya itu : dan itu memang benar. Pukul dan lari, menunggu, bersembunyi dan kemudian menyerang dengan tiba-

    tiba, pukul dan lari lagi, dan melakukannya terus menerus, tanpa memberikan kesempatan

    beristirahat kepada musuh. Secara keseluruhannya, menampakkan sikap negatif, sikap mundur,

    menghindari pertarungan frontal. Bagaimanapun juga, semuanya itu adalah konsisten dengan

    strategi umum dari perang gerilya, yang mana adalah sama dalam hal tujuan akhir dari

    peperangan apapun juga: menang, melenyapkan musuh. Jadi jelaslah bahwa perang gerilya

    merupkan suatu fase saja yang tidak oleh dirinya sendiri bisa menghasilkan kesempatan

    mencapai kemenangan penuh. Ia hanya salah satu dari fase utama peperangan dan akan

    berkembang dan membentang hingga tentara gerilya , melalui pertumbuhan yang mantap,

    memproleh karakteristik sebuah tentara reguler.

    Pada saat itu ia telah siap melakukan pukulan yang menentukan terhadap musuh dan mencatat

    kemenangan. Keberhasilan akan selalu menjadi produk dari tentara reguler, walaupun asal-

    usulnya bisa jadi dari tentara gerilya. Sekarang, sebagaimana jenderal dari sebuah divisi dalam

    sebuah perang modern tidaklah harus mati dalam memimpin pasukannya, pejuang gerilya, yang

    menjadi jendral bagi dirinya sendiri, hendaknya tidak mati dalam setiap pertempuran. Ia harus

    siap memberikan hidupnya, namun kualitas positif yang sesungguhnya dari perang gerilya bahwa

    masing-masing pejuang gerilya harus siap mati , bukan mempertahankan sesuatu yang ideal,

    namun membuat sesuatu yang ideal menjadi suatu realita. Inilah dasar, esensi perjuangan

    gerilya. Kekuatan luar biasa, sebuah group kecil manusia, pelopor bersenjata dari

    kekuatanbesar rakyat (popular force) yang mendukungnya. yang melangkah melampaui taktik

    obyektif mendesak, bergerak maju secara sungguh-sungguh untuk mencapai sebuah cita-cita,

    mendirikan sebuah masyarakat baru, menghancurkan bentukan masyarakat lama, dan mencapai,

    sekali dan selama-lamanya, keadilan sosial yang mereka perjuangkan.

    Dipandang dengan cara ini, semua kualitas yang dianggap remeh ini akan memperoleh

    kemuliaan yang sejati, kemuliaan yang kaum gerilya ingin sempurnakan; dan menjadi jelaslah

    bahwa kita tidak berbicara berbelit-belit perihal cara cara yang kita gunakan untuk mencapai tujuan. Sikap perjuangan ini, sikap yang tidak pernah kehilangan intipati ini, keteguhan dalam

    menghadapi problem-problem besar dari sasaran akhir ini, adalah juga kemuliaan dari kaum

    pejuang gerilya.

    [1] Acuannya adalah pada tigapuluh tahun perang kemerdekaan Kuba melawan Spanyol,

    menentang dari tahun 1868 hingga 1898.

  • Tanggung Jawab Kelas Buruh Dalam

    Revolusi Kita

    Che Guevara (18 Juni 1960)

    Penerjemah: Edi Cahyono

    Diambil dari situs indo-marxist.net

    Pidato ini diberikan sebagai bagian dari seri acara televisi programa "Kemajuan-kemajuan

    Kuba," di depan buruh-buruh dari Kementerian Komunikasi. Tak lama setelah pidato ini,

    pemerintahan revolusioner menjalankan nasionalisasi, antara bulan Juli dan Oktober 1960,

    yang menghapuskan pemilikan peribadi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan kapitalis-

    kapitalis Kuba. Pidato ini dipublikasikan pada tanggal 19 Juni 1960, terbitan dari Revolucion.

    Sebuah revolusi seperti yang kita alami, sebuah revolusi oleh rakyat dan untuk rakyat, tak dapat

    maju terkecuali pada setiap penaklukan dan setiap langkahnya dilakukan oleh seluruh massa

    publik, oleh seluruh massa rakyat. Dan dalam mengambil langkah-langkah tersebut, secara

    antusias, kita musti memahami proses revolusionernya, kita harus mengetahui mengapa perlu

    mengambil langkah demikian dan kita melakukannya dengan senang hati. Dan yang juga penting

    adalah bahwa dalam setiap momen pengorbanan, kita tahu mengapa kita harus malakukan

    pengorbanan itu, karena jalan menuju industrialisasi-yang pasti adalah jalan untuk kesejahteraan

    kolektif dalam era kerajaan ekonomi ini-bukanlah jalan yang gampang. Sebaliknya, adalah jalan

    yang sungguh sulit.

    Saya ingin sampaikan sesuatu yang lain kepada kalian. Begitu kontradiksi dan gerakan rakyat di

    semua kawasan terbelakang di dunia ini berhasil mengusir eksponen imperialisme ekonomi yang

    paling agresif, yakni Amerika Serikat, segera agresinya akan berbalik bahkan dengan lebih kuat

    melawan kawasan yang paling dekat dan paling ketat dikontrolnya, yaitu kawasan Amerika-dan

    seluruh kawasan Amerika, mengganggu "kuda betina" kawasan itu, kawasan Karibia.

    Dengan kata lain, kebangkitan luar biasa ini, kebangkitan besar rakyat di Korea, di Turki, di

    Jepang -untuk menyebut hanya sebagian dari contoh-contoh paling eksplosif di kawasan lain di

    luar benua kita-juga mengandung sebuah bahaya bagi Kuba.[1]

    Selama bulan April dan Mei 1960, mahasiswa Turki yang menuntut hak-hak demokratik dijawab

    oleh peluru, dan pemerintahan Perdana Menteri Menderes mengumumkan undang-undang

    darurat. Di bawah kondisi tak stabil ini, sebuah kudeta militer telah menggulingkan

    pemerintahan.

  • Pada bulan Juni 1960 puluhan ribu demonstran Jepang memprotes rencana kujungan Presiden

    Eisenhower ke negeri itu, yang berakhir dengan dibatalkannya perjalanan tersebut. Saat ini kita

    harus menganggap, tanpa kesopanan semu, bahwa sampai derajat tertentu kita ikut bertanggung

    jawab atas kenyataan terjadinya semua peristiwa tersebut. Jelas telah terjadi sebuah kebangkitan

    rakyat negeri-negeri terbelakang, dan sampai tingkat tertentu contoh Kuba telah memberikan

    sumbangannya, terutama di bumi Amerika Latin. Jelas bahwa pengaruh tersebut lebih banyak

    terasa di Amerika Latin daripada di negeri-negeri seperti Jepang, dengan jumlah penduduk 90

    juta jiwa atau kurang sedikit, dengan tingkat industri yang luar biasa. Namun apapun

    kenyataannya, telah nyata terbukti bahwa kekuatan kolonial tak ada artinya ketika berhadapan

    dengan rakyat yang telah bertekad untuk melenyapkan kolonialisme itu.

    Itulah aspek positif dari jalan yang kita pilih, jalan yang akan memberi inspirasi solidaritas

    internasional bilamana ada agresi. Dan bila saya berbicara tentang agresi, saya berbicara tentang

    agresi yang sesungguhnya. Saya tidak berbicara tentang agresi kecil-kecilan. Saya tidak

    berbicara tentang agresi ekonomi seperti yang baru akan dilancarkan oleh Dewan Perwakilan

    Rakyat Amerika Serikat terhadap gula Kuba.[2] Dengan kata lain, jalan kita adalah jalan yang

    sangat sulit, dan kekuatan kita terletak pada persatuan antara kaum buruh, petani, dan seluruh

    kelas-kelas miskin negeri ini, yang perlu melangkah maju ke masa depan.

    Sekarang, pembahasan ini ditujukan secara langsung kepada kelas buruh; bukan kepada petani

    tetapi kepada buruh, karena dua alasan. Pertama, karena kaum tani telah menyelesaikan seluruh

    tahap pertama dari tugas sejarahnya. Mereka telah berjuang secara gagah berani untuk

    memenangkan hak mereka atas tanah, dan mereka telah mulai menerima buah dari penaklukan

    itu; mereka sepenuhnya mendukung revolusi. Kelas pekerja masih harus berupaya meraih buah

    dari industrialisasi, buah dari kekuatan gerakan revolusioner. Dan itu belum diterima karena

    tugas pertama yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah meletakkan landasan pokok bagi

    industrialisasi, dan hal itu telah dikerjakan secara sempurna dengan perubahan pemilikan tanah.

    Dengan kata lain, landasan itu diletakkan melalui reforma agraria.

    Kita telah menyusuri bagian tersebut dari jalan ini, dan sekarang kita sedang melangkah dengan

    semangat dan aspirasi yang luar biasa di atas jalan menuju industrialisasi. Pada titik ini, peran

    kelas pekerja menjadi faktor yang menentukan. Apakah kelas pekerja akan memahami secara

    sempurna seluruh tugas-tugasnya dan pentingnya momen ini, dan kita akan meraih

    keberhasilan; atau mereka tidak paham, dan industrialisasi hanya akan menjadi upaya setengah

    hati lainnya seperti yang terjadi di kawasan Amerika Latin untuk menghapuskan penindasan

    kolonial.

    Saya ingin mengatakan secara langsung kepada kalian dan menganalisa fakta-faktanya secara

    tepat, karena diantara kaum revolusioner adalah lebih baik mengetahui semua kesalahan-

    kesalahan yang mungkin akan dilakukan oleh masing-masing kita dan berusaha

    memperbaikinya. Bukan rahasia lagi bahwa kekuatan gerakan revolusioner terutama terletak di

    tangan kaum tani, dan kedua di tangan kelas pekerja. Ada alasan untuk itu. Alasan pertama,

    bahwa gerakan pemberontakan kita yang paling kuat berbasis pada daerah-daerah petani, dan di

    antara pemimpin yang paling gigih, Fidel Castro, ada di daerah petani. Namun ada pula alasan

    ekonomi dan sosial terpenting untuk hal ini: Kuba, seperti semua negeri terbelakang, tidak

    memiliki proletariat yang kuat.

  • Di kebanyakan negeri industri, khususnya adalah negeri industri baru yang tercipta karena

    hubungan dengan rantai modal monopoli, buruh kadang-kadang menjadi individu yang

    diistimewakan. Sementara buruh gula harus berkeringat sejak matahari terbit hingga matahari

    tenggelam selama tiga bulan dalam satu tahun dan kemudian mereka kelaparan untuk sembilan

    bulan berikutnya, beberapa jenis buruh lainnya bisa bekerja sepanjang tahun dan memperoleh

    upah sebanyak lima atau enam kali lipat dari yang diterima buruh gula. Hal ini membuat

    perbedaan besar dan karena itu menimbulkan gagasan perpecahan diantara mereka. Inilah yang

    secara konstan selalu diciptakan dan dipertahankan oleh kekuatan kolonial: gagasan

    pemecahbelahan diantara kaum buruh, sehingga buruh yang diistimewakan akan berusaha

    mempertahankan hak istimewanya itu, dan sementara mereka yang berada di bawah akan

    berusaha untuk merangkak ke atas, bukan melalui usaha kolektif tetapi dengan cara sendiri-

    sendiri, sehingga menghancurkan solidaritas di antara kelas buruh.

    Itulah sebabnya mengapa, setelah kemenangan revolusi, kita kadang-kadang bahkan menghadapi

    kesulitan dalam pertarungan menentang wakil-wakil dari Mujalisme, wakil dari seluruh boneka-

    boneka yang didudukkan dalam CTC.[3] Dan hal ini juga telah menghambat perkembangan

    gerakan buruh. Saat ini kita tidak dapat mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin serikat buruh

    lama dari masa terdahulu tersebut sudah dieliminasi secara total, namun mereka sedang berada

    dalam perjalanan menjadi sebuah kenangan masa lalu. Mereka yang telah berbuat kekeliruan

    sedang dalam proses memperbaikinya, dan mereka yang telah secara sadar bertindak menentang

    rakyat sedang disingkirkan satu per satu.

    Di dalam barisan kelas buruh, bagaimanapun juga, masih terdapat semangat yang membuat

    buruh memandang hanya satu pembedaan saja: buruh di satu sisi dan majikan di sisi lain, sebuah

    sikap simplistik yang mereduksi semua analisa menjadi satu pembedaan besar tersebut: buruh

    melawan majikan.

    Dewasa ini, di tengah-tengah proses industrialisasi di mana negara memainkan peran sangat

    penting ini, buruh seringkali memandang negara hanya sebagai majikan yang lain, dan

    memperlakukannya juga sebagai majikan. Namun karena negara (Kuba, ed.) ini justru kebalikan

    dari negara-majikan, maka kita harus menetapkan sebuah dialog-yang seringkali panjang dan

    melelahkan-dengan kaum buruh yang pada akhirnya bisa diyakinkan, namun selama masa

    tersebut telah menghambat langkah maju.

    Saya bisa saja menunjukkan beberapa contoh hangat, namun tidak ada gunanya menunjuk pada

    kasus-kasus individual atau pada orang-orang tertentu. Saya yakin bahwa kebanyakan dari

    contoh-contoh ini sebenarnya adalah akibat dari mentalitas yang justru harus kita bongkar, bukan

    akibat dari sebuah keyakinan buruk atau sebuah niat yang disengaja untuk menghambat revolusi.

    Yang harus jelas dipahami oleh setiap orang adalah apa yang pernah dikatakan Fidel tempo hari.

    Pemimpin buruh yang paling baik bukanlah orang yang berusaha memperoleh roti hari ini untuk

    kawan-kawannya; pemimpin buruh yang baik adalah orang yang mengusahakan agar setiap

    orang memperoleh roti dari hari ke hari, orang yang memahami secara sempurna proses

    revolusioner dan, dengan menganalisa dan memahaminya secara menyeluruh, akan mendukung

    pemerintah dan meyakinkan kawan-kawannya, atau menjelaskan pada mereka alasan-alasan

    untuk tindakan-tindakan revolusiner yang diambil. [4] Ini tidak berarti bahwa pemimpin buruh

  • harus menjadi seperti burung beo, sekedar mengulang apa yang dikatakan pemerintah kepadanya

    melalui menteri perburuhan atau melalui departemen-departemen lainnya.

    Jelas bahwa kesalahan mungkin juga terjadi pada pihak pemerintah, dan pemimpin buruh yang

    akan menunjukkan kesalahan itu dan terus mengingatkan pemerintah kembali jika kesalahan

    tersebut terulang kembali atau belum diperbaiki. Hal itu tidak lebih dari sekedar masalah

    prosedur, karena saat ini ada banyak wakil rakyat di pemerintahan, yang bertekad untuk

    melayani rakyat dan bersemangat untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah kita lakukan,

    karena tak seorangpun yang kebal di sini. Sekelompok orang muda tanpa pengalaman

    sebelumnya, yang harus menempatkan diri (dalam sejarah revolusi Kuba, ed.) pada kemudi

    akselerasi proses pembangunan bangsa, menentang kekuatan ekonomi dan militer yang paling

    kuat di seantero benua dan di seantero yang disebut Dunia Barat, secara alamiah tentu akan

    membuat kesalahan. Di sini letak tugas para pemimpin buruh, untuk menunjukkan kesalahan

    dan, bila perlu, meyakinkan para pemimpin pemerintahan untuk memperbaiki kesalahan, dan

    terus mendesak sampai ke pemimpin tertinggi dari pemerintahan revolusioner, hingga kesalahan

    itu diperbaiki. Adalah juga tugasnya untuk menunjukkan kepada kawan-kawannya apa kesalahan

    tersebut dan menunjukkan bagaimana memeranginya, bagaimana memperbaikinya, namun harus

    selalu melalui diskusi.

    Sungguh tak dapat dimaklumi dan akan menjadi awal dari kejatuhan kita bila kaum buruh

    terpaksa melakukan pemogokan, misalnya, karena negara-majikan (dan di sini saya

    membicarakan proses industrialisasi, yakni, partisipasi yang besar dari negara dalam keseluruhan

    proses ini) mengambil posisi yang sangat keras kepala dan sangat absurd sehingga memaksa

    buruh melakukan mogok. Hal itu akan menjadi awal dari akhir pemerintahan rakyat, karena hal

    itu akan menjadi pengingkaran dari segala sesuatu yang telah kita perjuangkan.

    Memang, kadang-kadang pemerintah akan meminta kepada kaum buruh di sektor-sektor tertentu

    untuk berkorban. Karena diminta, buruh-buruh gula telah dua kali membuat langkah ke depan

    seperti ini. Mereka telah membuktikan diri menjadi-dan saya katakan ini dengan sejujurnya-

    kelompok pejuang paling gigih, dengan kesadaran kelas paling tinggi, kesadaran mendalam

    terhadap tugas-tugas revolusioner mereka. Namun pada titik tertentu, demi kepentingan seluruh

    komunitas, kita semua harus memikul tanggung jawab tersebut dan untuk sementara melupakan

    beberapa hak-hak istimewa kita. Di situ letak tugas pemimpin buruh: menganalisa momen

    tersebut, menganalisanya dan memastikan bahwa pengorbanan buruh, seandainya perlu, adalah

    seminimal mungkin. Meskipun demikian, pada saat yang sama ia mesti meyakinkan kawan-

    kawannya sesama buruh bahwa pengorbanan itu perlu dan menjelaskan mengapa perlu, sehingga

    setiap orang menjadi yakin. Karena dalam sebuah pemerintahan revolusioner, pengorbanan tidak

    bisa dipaksakan dari atas; pengorbanan itu harus merupakan hasil dari keinginan dan keyakinan

    semua yang melakukannya.

    Industrialisasi merupakan kerja pengorbanan. Memasuki proses percepatan industrialisasi

    bukanlah sebuah plesiran, dan kita akan menyaksikannya di masa depan. Kekuatan kaum

    monopoli telah menghantam kita, atau paling tidak mereka telah memperlihatkan kuku-kuku

    tajam mereka, karena sampai saat ini mereka masih belum melancarkan pukulan dalam kasus

    minyak.[5] Masalah minyak adalah sesuatu yang hampir saja meruntuhkan pemerintahan

    revolusioner, atau penyerahan secara total, belum lama ini. Untungnya, saat ini ada negara-

  • negara yang memiliki minyak dan memiliki kemandirian penuh untuk menjualnya, dan memiliki

    kekuatan untuk mengangkutnya ke negara yang telah membelinya, tak peduli betapa kuatnya

    permusuhan.

    Dengan kata lain, hubungan kekuatan di dunia dewasa ini telah memungkinkan Kuba untuk

    menyingkirkan rintangan yang memisahkan negeri terjajah dari negeri tak terjajah: kontrol

    terhadap sumber daya alam dan industri dasarnya.

    Tidak ada gunanya kita memiliki lapisan bawah tanah, sebab kita belum tahu apakah tanah kita

    mengandung minyak atau tidak, dan minyak harus dicari, dan biayanya sangat mahal. Sementara

    industri kita harus tetap jalan.

    Kalian semua tahu bahwa sebuah negeri dewasa ini 90% atau bahkan lebih tergantung pada

    listrik untuk tetap bisa beroperasi, dan bahwa listrik di sebuah negeri seperti Kuba 90% atau

    lebih tergantung pada minyak. Dengan kata lain, minyak adalah titik strategis di atas mana

    sebagian besar pertentangan kepentingan berlangsung. Kita sadari bahwa cepat atau lambat

    pertentangan itu pasti akan berlangsung, namun kita sudah melakukan cara-cara legal dalam

    berhadapan dengan perusahaan-perusahaan asing. Kenyataan selanjutnya, ternyata mereka

    menampilkan arogansi monopolistiknya, berusaha saat itu juga menciptakan masalah,

    sebagaimana akan mereka lakukan pada kesempatan lain, mencoba menciptakan masalah yang

    serius.

    Sebagaimana saya katakan sebelumnya, ada satu bangsa yang memiliki minyak, yang memiliki

    kapal untuk membawanya kemari, mau membawanya ke sini, dan punya kekuatan untuk

    melakukan itu. (Tepuk tangan) Kalau saja saat itu kita belum mampu memperhitungkan pasokan

    minyak itu, dilema kita pada saat ini tentu akan berbeda. Bisa jadi kita akan dihadapkan pada

    pilihan menyerah untuk selamanya, atau kembali ke masa-masa nenek moyang Siboney kita, [6]

    dengan hanya satu kemajuan-karena kita telah memiliki kuda dan burror, yang tidak mereka

    miliki pada masa itu-namun membuat semua industri kita lumpuh. Tentu saja situasi tersebut

    amat sulit. Saya bahkan tidak ingin memikirkannya. Beruntung sekali situasi kita tidak seperti

    itu, dan kita harus bergerak maju terus.

    Namun hal itu bukan berarti bahwa bahaya telah berlalu sepenuhnya, bahwa kemenangan akhir

    telah diraih, dan bahwa apa yang perlu kita lakukan sekarang adalah melakukan analisa masalah-

    masalah industrialisasi. Ada alasan mengapa kebanyakan dari kita di sini memakai seragam

    milisia, dan kewaspadaan serta latihan kalian masih merupakan faktor yang perlu, mungkin

    sekarang malah lebih daripada sebelumnya. Barangkali kebanyakan dari kita akan

    mengorbankan hidupnya untuk mempertahankan revolusi ini. Namun yang penting adalah-dan

    inilah yang menjadikan seorang revolusioner yang baik-bahwa kita harus melaksanakan

    pekerjaan kita sambil menyadari bahwa saat itu akan datang, dan menyiapkan diri untuk itu;

    pada saat yang sama, kita juga musti mengembangkan pekerjaan kita seolah-olah momen itu tak

    akan pernah datang, sambil terus memikirkan tentang pembangunan negeri ini secara damai,

    karena kita memiliki hak untuk berpikir seperti itu, dan karena itu adalah solusi yang ideal.

    Kalau mereka menyerang kita, kita harus mempertahankan diri; kalau bom-bom musuh

    merusakkan apa yang menjadi milik kita, sayang sekali! Tapi setelah kemenangan kita, kita akan

    membangunnya kembali. Namun hari ini yang harus kita pikirkan tiada lain kecuali membangun.

  • Hal ini selanjutnya mengarahkan kita pada analisis, pada neraca keseimbangan, mengenai apa

    yang kita miliki pada saat ini, secara politik dan ekonomi. Kita dapat mengatakan bahwa kita

    memiliki pemerintahan revolusioner-saya pikir tidak banyak keraguan tentang kenyataan ini,

    bahwa pemerintahan kita adalah pemerintahan revolusioner, sebuah pemerintahan rakyat yang

    bekerja secara fundamental untuk memperbaiki standard hidup rakyatnya dan menciptakan

    kondisi bagi kesejahteraannya. Dan kita memiliki sesuatu yang lain yang sangat penting, sesuatu

    yang belum pernah ditekankan: kita telah menghancurkan rejim tentara lama hingga hancur

    berantakan. (Tepuk tangan) Dengan kata lain, apa yang pertama sekali dan paling pokok harus

    terjadi adalah penempatan para wakil rakyat di dalam pemerintahan; dengan itu kita memiliki

    sebuah pemerintahan rakyat. Namun sebuah pemerintahan harus mempertahankan dirinya

    dengan sesuatu dan sesuatu itu adalah, sayang sekali, tentara. Kalian harus memiliki tentara.

    Tentara sesungguhnya adalah sebuah badan parasit-hanya tentara kita saja yang hingga tahap

    tertentu bisa menghindarkan sifat parasit ini-namun sesungguhnya merupakan badan yang harus

    kalian punyai. Seandainya badan itu adalah tetap tentara lama, paling banter kita sudah ada di La

    Cabana. [7] (Suara tertawa). Itulah yang bisa terjadi. Itulah sebabnya mengapa sangat penting

    bagi rakyat dan tentara untuk menjadi satu dan sama. Pemerintahan revolusioner selanjutnya

    dapat bergerak maju dengan didukung oleh Tentara Pemberontak (Rebel Army, nama untuk

    kekuatan militer penentang rejim Batista, ed.) oleh angkatan bersenjata pemberontak, semuanya

    bersatu sebagai suatu kesatuan.

    Lagipula, kita memiliki lokasi geografik dan tanah subur yang memungkinkan tingkat

    pembangunan yang luar biasa. Kita masih memiliki sumber daya mineral yang belum

    dieksplorasi. Kita, misalnya, adalah penghasil nikel terbesar kedua di seluruh dunia, paling tidak

    di dunia Barat, dan nikel adalah komponen utama dari semua peluru dan roket di dunia Barat dan

    juga persenjataan tank-setidaknya hingga saat ini-dan nikel juga ditemukan dalam logam

    campuran yang paling sensitif yang digunakan untuk merakit pesawat tempur. Dengan kata lain,

    nikel merupakan mineral strategis, mineral masa depan. Mungkin kita memiliki minyak, namun

    yang sudah pasti kita memiliki besi. Agak sulit memang untuk mengolahnya, tapi kita

    memilikinya, dan kita memiliki banyak jenis mineral lainnya. Kita tidak punya beberapa jenis

    mineral lain seperti batubara, namun kita akan mencari jalan untuk mendapatkannya. Kita juga

    memiliki kekayaan luar biasa sumberdaya tebu, sebuah potensi untuk mengkonversikan tebu

    menjadi industri gula kimiawi, yang akan menjadi sumber kekayaan yang tak habis-habisnya.

    Itulah gambaran hal-hal bagus yang kita miliki. Namun kita juga memiliki beberapa hal buruk.

    Pertama, kita memiliki kelemahan seperti yang dimiliki semua negeri terbelakang. Kita adalah

    negeri dengan satu jenis hasil produksi yaitu gula. Kita adalah negeri yang seluruh kehidupannya

    bertumpu di sekitar produk tersebut, negeri dimana yang berkembang hanya pabrik pengolahan

    gula dan importir barang-barang manufaktur, yang dibeli dengan uang yang dihasilkan dari

    pabrik gula. Namun karena kita memiliki pemerintahan (di bawah rejim Batista, ed.) yang tidak

    secara gigih menjual gula kita itu selain dari pada menjadi antek sistem ekonomi yang

    didominasi oleh kekuatan kolonialis-dalam kasus kita adalah Amerika Serikat-kita tidak pernah

    ke luar dan mencari pasar baru untuk gula kita. Tidak jadi masalah bila bagian besar dari dunia

    memang mengkonsumsi lebih sedikit gula dari yang semestinya bisa mereka nikmati. Dan tidak

    jadi masalah bila daya beli sebagian besar dari dunia terus tumbuh dan bersedia membeli gula.

    Tapi, kita buta terhadap kenyataan itu. Kita memiliki sistem kuota; sistem kuota yang

    memungkinkan tuan-tuan tanah besar memiliki tanah lebih daripada yang mereka butuhkan. Itu

  • berarti metode pertanian tidak mengalami kemajuan sedikitpun, karena tuan-tuan tanah besar itu

    tidak melakukan apa-apa kecuali membiarkan tebu tumbuh, memelihara sekedarnya, memanen

    setahun sekali, dan menanam kembali kira-kira sekali setiap tujuh tahun. Untuk alasan-alasan

    tersebut, sebuah negeri dengan kekayaan seperti Kuba, negeri dengan kesuburan seperti Kuba

    dan yang mengkhususkan dalam pertanian tebu, sungguh jauh ketinggalan dalam hal hasil

    pertaninan. Teknik pertanian kita berada pada tingkat yang sangat rendah.

    Kita juga memiliki-dan setiap orang mengetahuinya-sebuah pangkalan udara militer,

    menggunakan istilah sangat halus, hanya sembilan puluh mil dari teritori kita, dan itu adalah

    sebuah pangkalan dengan segala macam penjahat perang, pangkalan potensial bagi operasi

    segala jenis agresi. Tak peduli apapun jenisnya, apakah diplomat-diplomat mereka di negeri kita

    atau pembunuh-pembunuh bayaran di negeri lain. Situasi agresi terhadap Kuba sedang mencapai

    tingkat yang amat tinggi. Kita adalah jantung strategis dari kawasan Karibia. Kita memiliki

    pangkalan militer yang bisa kita klasifikasikan sebagai sebuah pangkalan musuh di daerah

    teritori kita yang terus menerus melakukan provokasi, yang mengancam menjadi Maine di

    zaman ini. [8]

    Dan di atas segalanya, kita memiliki kehormatan sebagai bahaya "contoh buruk" bagi kawasan

    Amerika Latin. Kalian tahu, Eisenhower pernah berkunjung dan harus menangis karena gas air

    mata (gas air mata itu sesungguhnya ditujukan kepada para pemrotes kunjungan Eisenhower,

    ed.). Pokoknya, situasi presiden sungguh kritis.

    Lalu, bila presiden kita yang melakukan kunjungan, seringkali ia mendapatkan penerimaan resmi

    yang dingin dari beberapa penguasa yang takut; namun penerimaan yang ia peroleh dari rakyat

    negeri itu sungguh luar biasa. Itulah kebanggaan kita dan kekuatan kita, namun di lain pihak hal

    itu juga berbahaya bagi kita. Kekuatan tersebut membangun sebuah "contoh buruk." Dan

    kekuasaan kolonial berusaha mengisolir kita-dari sesama pemerintahan setidaknya; namun,

    mengisolir kita dari rakyat adalah jelas tidak mungkin. Kekuasaan kolonial berusaha secara

    bertahap mengisolir kita.

    Saya kira Fidel telah menyampaikan perihal tindakan yang sedang dipersiapkan Amerika Serikat,

    (ed.) yaitu menyapu Republik Dominika lebih dahulu untuk kemudian Kuba. Pertama mereka

    akan bertindak terhadap Republik Dominika, secara bertahap memutuskan hubugan diplomatik

    dengan diktator di sana. Selanjutnya mereka akan berkata, "masih ada diktator lain di Amerika

    Latin," dan mereka akan mulai menutup Kuba, dan ketika buah telah masak, mereka akan

    memetiknya. Itulah bahaya dari luar yang saya maksud.

    Dewasa ini kita harus terus maju apapun bahaya politik yang kita hadapi. Kita hanya perlu

    mengukur kekuatan ekonomi kita dan kelemahan-kelemahannya. Begitu kita telah

    memperhitungkannya, begitu kita mengetahui secara tepat kemungkinan-kemungkinan apa yang

    ada, kita musti segera mengambil langkah pasti dan tegas untuk secara bertahap mencapai

    industrialisasi kita.

    Sekarang, yang pertama harus kita lakukan adalah merumuskan sejumlah tujuan kita, sejumlah

    batasan bagi ambisi kita, jika bisa dikatakan demikian. Apa tujuan pokok kita, tujuan besar kita,

    garis-garis pokok yang ingin kita rintis? Dari sudut pandang politik, yang pertama kita inginkan

  • adalah untuk bisa menentukan nasib kita sendiri, menjadi sebuah negeri yang mandiri, sebuah

    negeri yang bebas dari campur tangan asing, yang mencari sistem pembangunannya sendiri

    tanpa adanya campur tangan asing, dan yang dapat melakukan perdagangan secara bebas dengan

    seluruh dunia. Dan setelah itu, atau mungkin sebelum itu, kita ingin memperbaiki standar hidup

    rakyat kita, memperbaiki sebesar dan seambisius mungkin yang bisa dicapai, sementara pada

    saat yang sama mengevaluasi secara akurat apa masalah yang kita hadapi. Di sinilah kita harus

    teliti.

    Kita mestinya tidak terlalu khawatir tentang masalah politik. Kita memiliki cukup tekad, cukup

    dukungan dari rakyat yang membuat kita tidak akan pernah bertekuk lutut karena masalah

    politik. Namun kita harus pastikan bahwa pembangunan ini tidak akan mengorbankan rakyat

    melampaui batas pengorbanan yang diperlukan.

    Contohnya, saya akan katakan sesuatu untuk menghentikan desas-desus, karena saya tahu orang

    sedang membicarakan banyak hal. Ada barang-barang impor yang tidak kita miliki, yang banyak

    digunakan orang setiap hari. Misalnya, beberapa saat lalu seseorang memberikan permen karet

    pada saya. Ada banyak barang konsumsi yang, bila kita pikirkan, sebenarnya telah dicekokan

    kepada kita oleh kaum penjajah untuk kita gunakan, seperti halnya buku-buku komik, misalnya,

    yang datang pada kita dalam keadaan siap pakai dari Amerika Serikat. Banyak barang yang

    diajarkan kaum penjajah untuk kita pakai. Dan sekarang ketika produk-produk itu tak ada di

    sekitar kita, rakyat kemudian mengeluh. Dan mereka mulai bertanya-tanya sungguhkah

    pemerintah sedang memperbaiki standar hidup rakyat, ataukah akan menghilangkan barang-

    barang impor penting seperti permen karet dan barang-barang semacamnya.

    Tentu saja, kita bisa berbuat salah di semua hal ini, karena kadang-kadang memang sulit

    memukul paku secara tepat di tengah. Meskipun demikian, kita musti selalu ingat, bahwa kita

    bisa tetap hidup tanpa barang-barang tersebut dan ternyata tidak terjadi apa-apa. Namun kita

    masih memiliki 300.000 penganggur, laki-laki dan perempuan di Kuba dewasa ini. Dan tidak

    bekerja pada umumnya berarti tidak makan atau makan sangat sedikit, yang berarti menjadi

    lemah, gampang sakit, atau pendeknya hidup dalam kemiskinan.

    Kita tidak dapat, dan harus saya katakan di sini secara sangat terus terang, mengunyah semua

    permen karet yang kita inginkan, makan semua buah persik yang kita inginkan, meminum semua

    sari buah peer yang kita inginkan, yang diimpor dalam kaleng-kaleng kecil yang manis-dan pada

    saat yang sama menciptakan lapangan kerja bagi 300.000 orang yang menganggur dan 300.000

    lainnya yang setengah menganggur.

    Itu semua merupakan upaya yang berat. Coba pikirkan itu. Dewasa ini, jumlah tenaga kerja di

    Kuba mencapai 2,3 juta orang. Dengan kata lain, jumlah tenaga kerja adalah sepertiga dari

    jumlah penduduk negeri. Tiga ratus ribu diantaranya tidak bekerja, yaitu 13 persen-tidak begitu

    banyak sebenarnya, tapi masih ada 300.000 lainnya yang setengah pengangguran. Contoh paling

    tragis adalah buruh gula. Mereka bekerja, namun mereka adalah hampir mayoritas dari 300.000

    orang setengah pengangguran itu, karena mereka hanya bekerja beberapa bulan saja dari satu

    tahun untuk memperoleh upah yang rendah, terutama buruh gula pertanian, dan selanjutnya

    selama beberapa bulan mereka tidak bekerja sama sekali.

  • Dewasa ini tugas dari pemerintahan revolusioner pada level ekonomi adalah, sebelum hal

    lainnya, pertama kali memecahkan problem pengangguran, dan setelah itu problem setengah

    pengangguran. Itulah sebabnya mengapa kita harus berjuang secara gigih menentang kenaikan

    upah, karena setiap upah naik itu berarti satu orang (tenaga kerja) upahan akan tersingkir. Modal

    negeri ini adalah satu kesatuan. Kita tidak dapat begitu saja mencetak uang, itu adalah sebuah

    kebohongan. Makin banyak kita mencetak uang makin berkurang nilainya. Karena modal kita

    adalah satu kesatuan, dan karena dengan modal itulah kita musti membangun negeri ini, kita

    harus berpikir keras tentang industri mana yang hendak kita kembangkan, bidang mana yang

    akan kita kerjakan, sehingga kita dapat memilih industri yang memberikan paling banyak

    pekerjaan. Saya ulangi: itulah tugas pokok kita, sebelum tugas yang lainnya, guna memastikan

    bahwa setiap orang di Kuba bisa makan. Setelah memastikan bahwa setiap orang di Kuba bisa

    makan setiap hari, selanjutnya, memastikan bahwa setiap orang berpakaian dan memiliki tempat

    tinggal yang layak di Kuba. Dan terakhir bahwa setiap orang memiliki hak untuk memperoleh

    pelayanan kesehatan secara cuma-cuma dan pendidikan secara cuma-cuma.

    Namun soal pertama adalah pengangguran, itulah yang harus dipikirkan oleh kita semua. Kita

    musti ingat bahwa pertukaran mata uang asing bukanlah sebuah permainan, namun sebuah

    keharusan vital. Setiap sen dollar yang kita tabung adalah satu sen yang dapat diinvestasikan

    dalam sebuah perusahaan yang akan memberikan pekerjaan. Sekarang saya ingin mengajak

    bergerak lebih jauh, karena salah satu pertanyaan dasar lainnya yang perlu diajukan, yang secara

    alamiah sesungguhnya telah kita kerjakan lantaran kita harus mengikuti sebuah garis besar,

    adalah bagaimana dan dengan cara apakah pembangunan ini dicapai.

    Pada dasarnya ada dua cara, masing-masing dengan variasinya, namun tetap ada dua cara. Salah

    satunya disebut perdagangan bebas. Istilah ini pernah digunakan untuk mengacu pada sebuah

    istilah dalam bahasa Prancis (laissez-faire) yang berarti "biarkan berlangsung." Biarkan semua

    kekuatan ekonomi bekerja secara bebas, secara setara, sehingga dalam kompetisi masing-masing

    kekuatan ini akan menghasilkan pembangunan negeri. Dengan kata lain, fasilitasi saja

    perdagangan bebas. Itulah yang sudah ada di Kuba. Dan apa yang terjadi? Saya seringkali

    menekankan contoh, karena apa yang terjadi memang dahsyat, dan menunjukkan betapa sebuah

    negeri dapat diperbudak secara ekonomi tanpa rakyat memiliki gagasan tentang apa yang

    sebenarnya sedang terjadi.

    Tentu saja, ada juga sebuah kediktatoran, namun hal ini akan tetap berlangsung bahkan tanpa ada

    kediktatoran. Ada contoh yang amat drastis: ada sebuah perusahaan, sekarang sudah di tangan

    pemerintah, bernama Cubanitro. Perusahaan ini bernilai sedikitnya 20 juta peso dan akan terus

    dikembangkan dan yang akan memakan biaya lebih banyak lagi; ini adalah sebuah perusahaan

    yang akan bermanfaat bagi negeri kita. Perusahaan bernilai 20 juta peso itu dimiliki oleh sebuah

    kelompok pemilik saham yang katakanlah menanamkan saham 400.000 peso di dalamnya. Itu

    berarti 400.000 peso bisa memperoleh. Puncaknya, 400.000 peso itu dipinjam dari sebuah bank.

    Begitulah, seseorang yang hanya memiliki sebuah gagasan dan inisiatif bisa menjadi pemilik

    sebuah pabrik senilai 20 juta peso. Ia bisa menjadi seorang milyuner terbesar di Kuba hanya

    dalam waktu satu malam.

    Di samping itu, pada umumnya pabrik tersebut dibangun dengan baik. Ada pabrik-pabrik lain di

    mana urusannya bukan pabrik itu sendiri, dengan kata lain, mereka bukanlah usaha industri yang

  • dibangun untuk menghasilkan suatu barang. Bagaimanapun juga, jika kita berikan uang 20 juta

    peso kepada seseorang, ia tinggal mempekerjakan sejumlah buruh dan mengembangkan sebuah

    industri untuk negeri ini, itu bukan sesuatu yang buruk; hal itu memang sangat buruk, namun

    sebenarnya tidaklah terlalu buruk. Nah, ada kasus-kasus lain di mana kita memberikan 20 juta

    peso namun ternyata uang itu tidak dikembangkan di bidang industri; uang itu digunakan untuk

    membeli masin-mesin. Kira-kira 8 hingga 10 juta peso diinvestasikan dalam barang-barang

    rongsokan lainnya dan sisanya langsung masuk ke dalam kantong. Mereka tidak peduli dengan

    pabrik; pabrik tersebut memang dibiarkan hancur.

    Pemerintahan revolusioner, misalnya, terpaksa harus mengoperasikan sebuah pabrik kertas

    Tecnica Cubana. Ini merupakan contoh klasik dari gejala tersebut. Pabrik itu dibangun hanya

    dengan tujuan mencuri uang melalui pinjaman. Ini merupakan contoh-contoh di tingkat negara,

    karena uang negara dipinjamkan untuk perdagangan bebas. Walaupun mungkin tidak semua

    perusahaan seperti itu, begitu mereka memperoleh kekuatan mereka mulai membangun

    persengkokolan dengan penguasa-penguasa militer saat itu, dengan para politisi saat itu, dalam

    rangka memperoleh lebih banyak lagi keuntungan.

    Contoh lain dari perusahaan bebas adalah sebuah surat yang pernah dibacakan oleh Fidel dari

    wakil Radio Cremata, yang menawarkan pelayanan stasiun radio tersebut bagi perusahaan listrik

    sebagai sebuah perwakilan dari rakyat Kuba. Inilah contoh lain dari perdagangan bebas.

    Sebagai tambahan untuk semua itu, tambahan untuk bukti kelicikan dan keinginan untuk

    mencuri, ada contoh lain dari perdagangan bebas, yaitu banyak pabrik yang macet. Mengapa?

    Ada dua alasan: Pertama, pabrik-pabrik itu milik usahawan kecil, kapitalis skala kecil Kuba, dan

    mereka harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan monopoli raksasa, yang bisa secara

    gampang menurunkan harga produknya pada saat mereka bertindak sebagai pesaing. Karena

    perusahaan-perusahaan itu beroperasi pada skala dunia, sehingga ongkos produksinya lebih

    murah. Namun sebuah perusahaan kecil akan bangkrut dalam waktu enam bulan. Dan alasan

    kedua untuk pabrik-pabrik yang tak jalan adalah adanya anarkhi yang berlangsung di sini.

    Sebagaimana di setiap sistem perdagangan bebas, ketika seseorang membangun sebuah pabrik

    sekrup dan menghasilkan uang, tetangga sebelahnya juga berpikir tentang pabrik sekrup sebagai

    usaha yang baik dan membangun pabrik yang sama. Namun pada saat yang sama, dua orang lain

    lagi memiliki ide dan melakukan hal yang sama. Hasilnya adalah bahwa pada saat yang sama

    empat pabrik sekrup mulai beroperasi untuk sebuah pasar yang hanya membutuhkan satu pabrik,

    dan selanjutnya kita tinggal menyaksikan penutupan pabrik-pabrik.

    Ada akibat lain dari perdagangan bebas. Dengan sistem pengangguran demikian dan sistem yang

    membiarkan kekuatan-kekuatan ekonomi bertarung satu sama lain, seorang buruh harus menjual

    dirinya sebagai barang yang bekerja, bersaing dengan tetangganya sesama buruh yang juga lapar

    dan yang juga harus menjual dirinya. Dan para kapitalis memandangnya hanya sebagai membeli

    komoditi yang paling murah. Selalu ada seseorang yang lebih lapar daripada yang lain, atau lebih

    lemah daripada kebanyakan, atau yang mengkhianati kepentingan kelasnya dan runtuh-pasrah.

    Itulah orang-orang yang memperoleh pekerjaan, orang yang memperoleh keistemewaan, dan

    orang yang menetapkan standar hidup sangat rendah bagi sesama buruh lainnya yang mengikuti

    dan yang akan menerima kondisi tersebut. Itulah akibat lain dari perdagangan bebas.

  • Terkadang situasi sebaliknya terjadi. Sebuah perusahaan kapitalis, sebuah perusahaan monopoli

    asing, menujukkan kepada negara, atau kepada perusahaan-perusahaan kapitalis negeri itu,

    betapa efisien dan beruntung dirinya. Ia membayar upah buruhnya lebih tinggi daripada

    kebanyakan perusahaan lain dan menjadikan para buruhnya sebagai orang-orang yang lebih

    istimewa. Buruh itu adalah buruh yang memperoleh sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan

    asing, yang memperoleh upah lebih tingi, yang semata-mata harus loyal kepada perusahaan yang

    "baik" tersebut, yang menggaruk, seperti perusahaan minyak, misalnya, kira-kira 30 juta peso

    hasil keuntungan per tahun.

    Dengan kata lain, saya hanya mengeluh tentang seorang Kuba yang telah mengantongi 20 juta

    peso, namun di lain pihak ia disingkirkan oleh perusahaan minyak yang mengeduk 34 juta peso

    per tahun, bukan hanya 20 juta lewat selama hidup mereka. Inilah yang terjadi pada perusahaan

    listrik, perusahaan telepon, semua gurita-gurita raksasa internasional itu. Mereka memiliki

    sebuah sistem: membayar upah sedikit lebih tinggi.

    Itulah alat untuk memecah-belah kelas pekerja. Lebih-lebih lagi, segera mereka mulai

    menekankan bahwa pegawai mereka adalah orang-orang istimewa, memberi mereka klub

    tersendiri, klub ekslusif. Selain itu, kulit hitam tidak boleh bekerja di tempat itu karena tempat itu

    khusus untuk kaum kulit putih saja-suatu alat lainnya untuk memecah-belah buruh. Inilah akibat

    lain dari adanya perdagangan bebas. Tentu saja kita melihat hal ini, karena itu adalah contoh

    kongkret yang kita kenal, contoh sebuah sistem yang berkuasa di Kuba dan yang sekarang

    sedang mereka jual kepada kita sebagai satu-satunya jalan yang paling mungkin dan demokratis

    bagi sebuah negeri untuk berkembang.

    Namun ada sebuah sistem lain. Sebuah sistem yang kita yakini, di mana kita dapat

    mengucapkan: "Kita adalah kaum revolusioner, kita adalah pemerintahan revolusioner yang

    mewakili rakyat." Karena itu, untuk siapakah kita membangun industri, dan siapa yang harus

    diuntungkan kalau bukan rakyat? Dan kalau rakyat yang harus mengambil keuntungan, dan

    kalau kita adalah wakil rakyat, kitalah, pemerintah, yang harus mengontrol proses industrialisasi

    dan menanggung beban industrialisasi, sedemikian rupa sehingga anarkhi tidak muncul. Di mana

    sebuah pabrik sekrup dibutuhkan akan didirikan sebuah pabrik sekrup. Di mana sebuah pabrik

    baju dibutuhkan maka akan didirikan sebuah pabrik baju, bukan tiga. Mula-mula kita akan

    menghemat modal negeri. Lagi pula, bila sebuah industri dasar besar dibutuhkan, bahkan

    sekalipun tidak menghasilkan uang, bahkan seandainya itu bukanlah langkah terbaik dari sudut

    pandang usaha, industri dasar itu akan dibangun, karena industri itu yang akan memberikan dasar

    bagi keseluruhan jalan menuju industrialisasi.

    Di luar itu semua, kita tidak akan pernah harus mematahkan pemogokan, atau mematahkan

    sebuah pemogokan buruh dengan tipu daya, dengan beberapa manuver di bawah tangan, atau

    dengan beberapa taktik yang memecah belah. Kita tidak boleh memberi upah kepada seorang

    buruh atau profesional lebih tinggi daripada standar yang umum diterima di dalam industri

    tersebut, daripada upah yang wajar, untuk memperoleh keuntungan sosial atau dengan tujuan

    untuk menghancurkan seseorang, karena prosedur semacam itu bukan cara revolusioner. Kita

    akan selalu mencoba memastikan upah buruh setinggi yang dimungkinkan oleh industri, selalu

    ingat bahwa prioritas utama kita adalah menjamin adanya pekerjaan bagi setiap orang, dan

  • setelah menciptakan pekerjaan bagi pengangguran total, selanjutnya adalah menciptakan

    pekerjaan bagi para setengah pengangguran.

    Terlepas dari itu, terdapat perbedaan besar antara kedua jenis pembangunan itu, antara

    pembangunan perdagangan bebas dan pembangunan revolusioner. Dalam pembangunan

    perdagangan bebas, kekayaan terpusat di tangan sedikit orang, di tangan teman dekat birokrat

    pemerintahan, pada mereka yang pandai dan lihai berusaha. Sementara dalam pembangunan

    revolusioner, kekayaan adalah milik rakyat. Negeri dapat membangun lebih banyak dan pada

    saat yang sama memastikan masuk ke dalam keseluruhan gambaran industri, dan menempatkan

    setiap perusahaannya untuk melayani pembangunan seluruh bangsa. Juga tidak akan ada lagi

    penyerahan sumber daya negeri kita ke tangan monopoli asing. Sebaliknya, kita akan mulai

    perlahan-lahan mengambil kembali kekayaan yang telah direnggut dari kita.

    Itulah perbedaan mendasar di antara kedua jalan tersebut: jalan perusahaan perdagangan bebas

    dan jalan revolusioner. Kita, bersama seluruh rakyat Kuba, telah memilih jalan revolusioner.

    Perusahaan-perusahaan kita adalah perusahaan-perusahaan yang pernah disebut Fidel sebagai

    Perusahaan Rakyat. (Tepuk tangan)

    Seandainya kau menganalisis pekerjaan kita hingga saat ini, kau akan melihat kita telah

    konsisten memilih jalan pembangunan ini. Kita mulai pertama dengan jalan yang semestinya kita

    mulai, dengan hukum-hukum yang, meski secara hati-hati, menguntungkan rakyat. Tarif dan

    sewa listrik diturunkan, pelayanan publik dibersihkan. Lalu datang undang-undang yang

    membuat perbedaan besar di jalan kita. Karena sampai saat itu kita telah menurunkan tarif listrik,

    tarif telepon, sewa, dan membersihkan pelayanan publik; kita sedang melakukan apa yang

    diminta oleh para pendukung laissez-faire, perdagangan bebas, untuk kita lakukan. Mereka

    senang. Memang, mereka yang memiliki bangunan apartemen tidak senang. Perusahaan listrik

    tidak senang, dan demikian pula perusahaan telepon. Namun bahkan perusahan monopoli asing

    besar merasa senang. Itulah yang mereka cari: sebuah pemerintahan yang jujur, sebuah

    pemerintahan dengan otoritas populer, pemerintahan yang akan sedikit memperbaiki kondisi

    hidup rakyatnya dan membuat segala sesuatunya nampak bersih dan jujur. Pemerintahan seperti

    ini akan menjadi pemerintahan yang sempurna. Ia akan sangat mewakili kebesaran "Demokrasi

    Barat" daripada pemerintahan Figueres, misalnya, karena Figueres adalah tuan tanah besar,

    antara lain, namun itulah yang ideal. [9]

    Lalu datang reformasi agraria, dan segalanya mulai menjadi rumit. Mula-mula ada perusahaan

    United Fruit Company, yang seperti kalian ketahui terkait secara langsung dengan Departemen

    Negara Amerika Serikat, atau setidaknya pernah terkait. Selain itu, orang bisa menyaksikan

    tekad pemerintah untuk sungguh-sungguh memecahkan masalah rakyat dan bukan hanya bicara,

    bukan hanya menghasut rakyat saja. Pada saat yang sama, kekayaan rakyat, harta milik rakyat,

    tumbuh dan sejalan dengannya juga ruang gerak bagi manuver pemerintah. Pemerintah memiliki

    tanah dan mendistribusikannya diantara petani dan buruh-buruh pertanian, dan juga baru-baru ini

    kepada koperasi gula tebu. Dan atas dasar reformasi agraria kita mulai mengembangkan sistem

    pabrik kita dan menciptakan pada level lainnya. Dan pada saat yang sama, hal ini menciptakan

    kondisi yang perlu bagi rakyat Kuba untuk masuk, sekali dan selamanya, dalam proses

    revolusioner dan maju dengan mantap menuju masa depan. Beberapa hal kecil lainnya, seperti

  • penyitaan terhadap harta milik penjahat perang, penyitaan terhadap kekayaan yang telah dicuri

    dari harta negara, juga memberikan tambahan kekuatan kepada rakyat.

    Lalu datanglah agresi, agresi dengan pesawat terbang, mengebom Havana, [10] kita menjawab

    agresi itu dengan undang-undang revolusioner baru. Undang-undang minyak, undang-undang

    penambangan. Kita terus maju sepanjang jalan revolusioner. Mereka mengancam untuk

    memotong kuota gula; kita menandatangani sebuah persetujuan dengan Uni Soviet. Mereka

    memotong semua kredit bank kita; kita menandatangani persetujuan dengan beberapa negara

    komunis, dan dengan lainnya seperti Jepang, yang merupakan sebuah perjanjian yang amat

    menguntungkan. Dengan kata lain, kita telah menganekaragamkan perdagangan luar negeri kita,

    mempersiapkan diri untuk menghadapi pukulan. Karena siapapun yang tahu bagaimana orang-

    orang ini bertindak, mestinya tahu bahwa pukulan itu akan datang cepat atau lambat. Pukulan itu

    ditakdirkan untuk datang, karena kaum monopoli terkenal tidak adil. Ketika mereka mulai

    melihat bahwa kemungkinan mengeduk kekayaan dari sebuah negeri mulai berakhir, mereka lalu

    menyerangnya, kadang-kadang secara langsung seperti dalam masa tongkat besar, atau kadang-

    kadang secara ekonomi. Dan itulah sebabnya mengapa kita meramalkan apa yang akan terjadi

    dengan kuota gula. Namun Kuba masih dihadapkan dengan dilema yang sama: apakah kita akan

    melakukan apa yang memang harus kita lakukan dan menghadapi agresi, atau kita begitu saja

    menjadi Figueres yang paling baik di benua ini. Selama ini kita selalu menghindari menjadi

    seperti Figueres, karena itu berarti akan mengingkari aspirasi rakyat. Itu merupakan tipu

    muslihat yang paling licik yang pernah ada, mencoba berlagak seperti seorang demokrat. Bahkan

    lebih baik menjadi seorang Somoza, seorang yang dikenal orang apa adanya. Namun jangan

    berpura-pura menjadi seorang patriot, seorang revolusioner, seorang kiri, "namun moderat,"

    sebagaimana mereka menyebut diri, dan mengkhianati kepentingan rakyat.

    Itulah yang tidak bisa kita lakukan. Kita tidak bisa berbicara kepada rakyat tentang revolusi

    sementara juga berbicara dengan kaum monopoli di balik pintu tertutup.

    Kita telah memilih jalan yang sulit. Kita menganggap inilah yang paling adil, dan seluruh rakyat

    bergabung dengan kita di jalan ini.

    Nah, sekarang setelah kita langsung berada di dalam pertempuran, di dalam pertempuran ganda-

    pertempuran yang kita hadapi secara fisik untuk mempertahankan pantai-pantai kita dan

    pertempuran untuk membangun industri negeri ini-dan setelah menganalisis semua masalah yang

    dihadapi negeri kita, kita lalu bertanya: apa tugas-tugas fundamental dari kelas pekerja?

    Tentu saja, ada banyak tugas. Namun dalam bidang ekonomi ada tiga tugas besar yang harus

    dipenuhi, tiga kewajiban yang kadang-kadang bahkan bisa bertabrakan dengan kepentingan

    umum yang telah ditempa oleh kelas pekerja melalui aspirasinya dan pertempurannya menentang

    kelas majikan. Karena salah satu dari kewajiban besar kelas pekerja adalah memproduksi.

    Sekarang, ketika kita katakan "memproduksi," buruh mungkin berkata, "itu yang selalu

    dikatakan oleh para majikan kami, dan semakin banyak kita banyak memproduksi semakin

    banyak uang yang kita berikan kepada mereka, dan makin banyak buruh yang tidak diperlukan,

    dan itu mengarah pada pengangguran dan penumpukan kekayaan yang semakin besar." Itu

    benar, dan itu sebabnya mengapa tampak ada kontradiksi. Namun kenyataannya adalah bahwa

    produksi pada saat ini justru harus diarahkan pada produksi kekayaan sehingga negara bisa

    menginvestasikan lebih banyak lagi untuk menciptakan sumber-sumber pekerjaan baru, dan itu

  • harus merupakan jenis produksi yang tidak menyebabkan satu orang pun tercampak dari kerja.

    Kita harus terus menerus melakukan investasi, mengembangkan daya kreatif rakyat, sehingga

    sumber daya yang maksimum dapat diinvestasikan dalam penciptaan sumber pekerjaan baru.

    Kalian tentu tahu bahwa ada garis pedoman, kurang lebih, untuk mengkalkulasi investasi. Ada

    investasi, misalnya, bagi konsentrasi modal yang tinggi, lebih dari 10.000 peso untuk setiap

    buruh yang dipekerjakan; pada umumnya investasi itu juga akan menghasilkan laba lebih besar.

    Dan ada investasi dengan konsentrasi modal kecil, yang dapat berkisar antara 1.000 atau 2.000

    peso untuk setiap buruh. Ini memang menghasilkan sedikit keuntungan, namun merupakan jenis

    investasi yang paling cocok untuk kita saat ini, yaitu mengembangkan industri yang

    membutuhkan jumlah uang paling sedikit dan mempekerjakan jumlah buruh yang paling banyak.

    Kita butuh hal ini lebih dulu, saya tekankan sekali lagi, karena investasi seperti itu merupakan

    basis bagi segala sesuatunya, dalam rangka menghapuskan pengangguran; dan kemudian juga

    dalam rangka menciptakan basis teknis yang dibutuhkan untuk mengambil langkah kedua, yakni

    industrialisasi total.

    Saya ingin mengamankan ini; (ia menunjukkan sebuah dokumen) kawan-kawan dari (stasiun

    televisi) CMQ memberikannya kepada saya. Ini adalah contoh jelas dari apa yang harus

    dilakukan kelas pekerja. Ini hanya sebuah usulan agar kita menyelamatkan semua pita mesin

    ketik di negeri ini-bukan pitanya, tapi kumparannya, sehingga kita tidak harus mengimpornya.

    Sejalan dengan produksi, inilah salah satu tanggung jawab besar lainnya dari kelas pekerja:

    menyelamatkan, dan selalu mengembangkan daya temu sehingga kita tidak pernah membuang

    satu sen pun. Uang yang kita buang tidak akan menguntungkan siapa pun, dan kalau pun

    menguntungkan seseorang, ia pastilah bukan buruh; ia pasti menguntungkan seorang pemilik

    modal, tapi tidak akan pernah buruh. Dan setiap kali kita menghemat satu sen, kita

    menempatkannya ke dalam cadangan pertukaran asing kita, atau ke dalam bendahara nasional,

    dengan kata lain, menciptakan kemungkinan mengembangkan sumber kerja.

    Produksi dan tabungan adalah tonggak pembangunan ekonomi. Maksudnya produksi dan

    tabungan, ijinkan aku mengulanginya, untuk keuntungan buruh. Kalian tidak bisa meminta pada

    siapapun juga untuk berkorban, memberikan perhatian lebih besar, memanfaatkan waktu

    seefisien mungkin, jika semua itu pada akhirnya hanya menghasilkan kekayaan bagi orang lain.

    Akan sangat tidak adil bila kita menuntut hal itu. Kita meminta ini dilakukan semua di semua

    pabrik yang manajemennya dipegang langsung oleh pemerintah. Akan lebih banyak lagi pabrik-

    pabrik yang dibangun, tentu saja-yang akan menjadi milik negara. Dengan berjalannya waktu,

    partisipasi negara akan menjadi lebih besar, dan tanggung jawab kelas pekerja juga menjadi lebih

    besar. Namun kita juga harus menghindarkan pemborosan dalam industri yang masih bertahan di

    tangan-tangan pribadi, dan kita harus memelihara mesin, karena hingga saat ini kita belum

    berhati-hati dengan mesin.

    Dalam banyak kasus kita masih baru mulai belajar, namun kita telah belajar dengan kurang

    bertanggung jawab, di semua tingkatan. Kalian tahu dengan baik, misalnya, bahwa pengemudi

    dari La Cabana sangat sembrono. Mereka hanya belajar bagaimana mengemudi mobil yang kita

    sita dari semua pejabat-pejabat tinggi dari rejim lama, namun mereka belajar dengan cara yang

    tidak bertanggung jawab. Hasilnya adalah seperti yang bisa kalian lihat: baru satu atau dua tahun

    mobil-mobil Cadillac itu sudah seperti rongsokan, penyot-penyot, dan lecet-lecet. Sama halnya

  • dengan yang dialami dengan traktor-traktor itu, dan ini lebih serius lagi, sebab bila sebuah

    Cadillac rusak, apakah itu penting? Kita tidak akan membeli Cadillac baru, kita tidak akan

    menghambur-hamburkan uang lagi. Bagaimanapun juga itu kurang penting. Tapi menelantarkan

    traktor adalah sesuatu yang serius, karena traktor penting bagi produksi. Dan ketika sebuah

    mesin rusak karena ketidakperdulian buruh, mesin itu harus direparasi, karena jika mesin itu

    tidak direparasi kita tidak bisa berproduksi. Sehingga dalam hal ini setiap orang harus

    memberikan perhatian dan belajar sebanyak mungkin.

    Kewajiban penting ketiga bagi kaum buruh, di samping produksi dan menghemat, adalah

    berorganisasi. Bukan dalam pengertian lama kelas menentang kelas, namun berorganisasi untuk

    menyumbangkan lebih banyak lagi bagi revolusi, yang berarti menyumbangkan lebih banyak

    lagi bagi rakyat, yang berarti menyumbangkan lebih banyak lagi bagi kelas pekerja. Karena

    dengan berjalannya waktu, perbedaan antara buruh dan petani, misalnya, akan berkurang hingga

    hampir tak ada. Saat ini sudah ada sebuah kelompok buruh pertanian, 300.000 orang, yang

    sedang mengolah tanah dengan menggunakan metoda yang semakin mekanik. Mereka secara

    bertahap sedang berubah menjadi buruh-buruh yang secara teknik semakin maju, dan dengan

    cara ini setiap orang akan secara bertahap ditransformasikan menjadi seorang buruh, setiap orang

    yang terkait secara langsung dengan produksi. Kita harus terus mengembangkan hal ini dan

    memikirkan bangsa secara keseluruhan.

    Yakni, kita harus melakukan hal yang sebaliknya dari yang biasa kita lakukan. Mereka telah

    membiasakan kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kecil kita-perhimpunan

    seandainya ada perhimpunan, selanjutnya dengan tetangga kita, selanjutnya dengan keluarga

    kita, selanjutnya dengan individu-diri kita-yang paling penting: ...Kadang-kadang seseorang

    berpikir seorang anaklah yang paling penting, namun pada umumnya, orang berpikir bahwa

    dirinya lah yang paling penting. Kita harus berusaha bertindak sebaliknya, berpikir tentang diri

    kita sebagai yang kurang penting, yang paling tidak penting di dalam roda gerak kerja, walaupun

    dengan tugas membuat bagian dari mesin tersebut-individu-berfungsi baik. Yang paling penting

    adalah bangsa, keseluruhan rakyat Kuba, dan kita selalu harus siap mengorbankan beberapa

    keuntungan pribadi untuk keuntungan komunitas secara keseluruhan.

    Dan setiap kelompok manusia berikutnya adalah jauh lebih penting daripada individu. Sebuah

    sektor buruh yang terorganisasi adalah lebih penting daripada serikat buruh pada satu pusat kerja,

    dan seluruh buruh lebih penting daripada satu orang buruh. Inilah yang musti kita pahami. Kita

    musti mengorganisasi diri kita dengan cara yang baru samasekali untuk mengubah mentalitas

    lama.

    Kita harus mengubah mentalitas pempimpin serikat buruh, yang fungsinya bukan menjadi

    seorang yang berteriak paling keras terhadap pimpinan, seseorang yang kadang-kadang

    memaksakan aturan-aturan kerja absurd dalam produksi yang memungkinkan seorang buruh

    memperoleh uang padahal tidak mengerjakan apapun. Buruh yang saat ini menerima upah tanpa

    mengupayakannya, tanpa melakukankan apapun, pada dasarnya adalah bersekongkol menentang

    bangsa dan menentang dirinya sendiri. (Tepuk tangan)

    Demikian, ada tiga tugas mendasar dari kelas pekerja, dalam pandangan saya. Untuk itu,

    seseorang harus memiliki pemahaman terhadap masalah, pemahaman terhadap pembangunan

  • revolusioner, dan setelah itu, pengetahuan khusus tentang pabrik tempat ia bekerja, bahkan lebih

    banyak pengetahuan lagi tentang mesin yang ia kerjakan, dan pengetahuan tentang keseluruhan

    sistem produksi. Hal itu harus menjadi tugas-dan hak-yang dituntut oleh seorang buruh, tugas

    untuk memahami dan belajar cara kerja mesin mereka secara sempurna dan mereparasi dan

    memperbaikinya bila mungkin; mempelajari mesinnya, bagiannya, dan keseluruhan proses

    produksi. Namun selain merupakan sebuah tugas, hal ini adalah juga merupakan haknya yang

    harus dituntut dari semua administratur.

    Hubungan yang lebih erat harus dijalin antara buruh dan administraturnya di pabrik-pabrik yang

    dijalankan atau dimiliki oleh negara, sehingga mereka dapat bertukar pengalaman. Mengatur

    sebuah komplek industri yang besar dan rumit atau menjalankan sebuah industri tidaklah sama

    dengan bekerja di dalam industri tersebut. Masalah yang ada dipandang dari sudut yang berbeda,

    sebagaimana saya memandang kalian dari sini, sementara kalian memandang saya dari sudut

    yang lain. Seperti itulah buruh dan administratur, bahkan saat ini dalam pemerintahan yang

    revolusioner, memandang problem dari sudut yang berbeda. Kita harus membawa admisnistratur

    turun ke bangku-bangku kerja, atau membawa buruh ke meja administratur dan membuat mereka

    bertukar pengalaman, sehingga mereka memandang proses dengan cara yang sama, karena

    mereka telah melihat semua sisi-sisinya, dan kemudian membuat mereka memecahkan

    masalahnya.

    Dan kalian akan lihat bahwa banyak tuntutan buruh yang saat ini masih diajukan akan hilang.

    Ada pabrik-pabrik yang sudah menjadi milik negara di mana, misalnya, seorang buruh

    menemukan sebuah metode bagaimana cara menghasilkan lebih banyak pada satu mesin, atau

    pada satu perkakas tenun, dan kepala bagian melarangnya. Saya tidak akan mengatakan ini

    pengkhianatan, tapi hal ini merupakan interpretasi yang keliru terhadap fakta, interpretasi keliru

    terhadap momen revolusioner. Hal yang pokok yang harus kita camkan saat ini adalah bahwa

    semua cara berpikir lama telah tersapu oleh sejarah. Kita harus mulai berpikir dengan cara pikir

    yang baru, dan memahami bahwa kepala-kepala kita berada di atas bahu kita dan kita harus

    menggunakannya. Kita harus menganalisa setiap masalah baru dengan kepala yang jernih.

    Para pemimpin buruh, dan buruh pada umumnya, sekarang akan berpartisipasi dalam proses

    produksi dan akan juga diberi tanggung jawab. Kita tidak mampu lebih jauh maju karena masih

    banyak pabrik-pabrik di mana diskusi seperti ini tidak dapat berlangsung karena serikat buruhnya

    bersikap memusuhi, atau karena buruh belum memahami inti persoalannya. Jika serikat buruh

    berbicara dengan administrasi, buruh berpikir serikat buruh, pemimpin serikat buruh, menjual

    kepemimpinan. Semua ini harus dihapuskan, karena tugas kita, tugas industrialisasi negeri ini,

    tugas pokok yang dihadapi Kuba saat ini, tidak dapat dicapai oleh kehendak segelintir orang,

    tidak pula oleh sejumlah kecil kaum jenius, tidak pula oleh satu orang saja. Tugas kita adalah

    menemukan jalan yang paling baik dan menjelaskannya. Namun tugas rakyat adalah membantu

    menemukan jalan yang baik tersebut, menyumbangkan dengan seluruh usahanya sehingga kita

    bisa maju lebih cepat sepanjang jalan itu, dan selalu mengkoreksi kesalahan-kesalahan dengan

    cara yang konstruktif.

    Hingga saat ini kita hanya menetapkan beberapa tujuan saja, beberapa di antaranya agak

    sederhana, agar kita mampu memenuhinya, karena kita masih belum pasti seberapa baik buruh

    secara keseluruhan mampu memahami pentingnya setiap masalah, seberapa jauh mereka akan

  • membantu kita. Kita merumuskan tujuan, misalnya, untuk melipatgandakan pendapatan per

    kapita setiap warga Kuba per tahun dalam sepuluh tahun, yakni, uang yang diterima dalam satu

    tahun. Dewasa ini setiap warga Kuba, dengan membagi segala sesuatunya yang ada di Kuba ini

    berdasarkan jumlah penduduk, memperoleh kira-kira 400 peso per tahun. Kalau jumlah ini kalian

    bagi lagi dengan dua belas bulan, kalian akan melihat bahwa betapa kecilnya penghasilan setiap

    warga Kuba sepanjang tahun. Tentu saja, banyak perempuan dan anak-anak yang tidak bekerja,

    namun tetap saja jumlah tersebut sangat kecil.

    Sekarang, dalam waktu sepuluh tahun kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita per tahun

    di Kuba menjadi kira-kira lebih dari 900 peso. Jumlah ini, dua kali lipat dari yang sekarang,

    merupakan sebuah upaya yang sangat besar yang harus bisa kita lakukan. Meskipun pada

    kenyataannya kami menyampaikan pada kalian bahwa kita melakukan hal ini secara sederhana,

    apa yang kita lakukan ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan di manapun di bumi

    Amerika Latin ini. Di Amerika Latin hal itu berarti pertumbuhan 7 persen per tahun pada daya

    beli rakyat, pada pendapatan rakyat, dan hingga kini di beberapa negeri Amerika Latin

    pertumbuhannya hanya kira-kira 1 atau 2 persen dan di tempat lainnya bahkan menurun. Dengan

    kata lain, kita akan memiliki sebuah percepatan pembangunan yang luar biasa. Proses ini akan

    lebih besar lagi apabila setiap orang memahami dengan jelas apa tugas mereka sesungguhnya.

    Saya tidak bermaksud mengeluh sama sekali. Mencapai hal ini akan berarti sebuah kemenangan

    luar biasa. Atau, bahwa kita akan mencapai pertumbuhan itu, dan ini akan menjadi kemenangan

    utama. (Tepuk tangan)

    Satu tujuan lain yang telah kita tetapkan akan, setidaknya, membutuhkan perhatian lebih besar:

    menghapuskan pengangguran kira-kira pada akhir 1962, yakni, dalam dua setengah tahun.

    (Tepuk tangan) Jangan tepuk tangan dulu; ini adalah sasaran yang telah kita rumuskan bersama,

    dan kita baru bisa bertepuk tangan jika kita telah mencapainya, atau dicemooh jika kita gagal.

    Tapi hal ini adalah tugas setiap orang, tugas pemerintah dan rakyat bersama-sama. Dan untuk

    kita semua yang telah punya sesuatu untuk dimakan, adalah tugas mulianya untuk menunjukkan

    solidaritas terhadap mereka yang tidak memiliki apa-apa atau hampir tidak memiliki apa-apa.

    Seseorang dari pendengar memotong: "Komandan Guevara, hanya dalam waktu empat hari

    setelah negara mulai mengelola hotel-hotel, jumlah tamu meningkat; terdapat lebih dari 4000

    tamu hanya dalam waktu tiga hari. Itu semua karena revolusi kita, Komandan Guevara." (Tepuk

    tangan)

    Tentu saja, itu adalah salah satu tugas bersama lainnya yang kita hadapi. Pengelolaan setiap

    perusahaan oleh buruh dan pemerintah. Misalnya, hotel-hotel adalah sebuah industri di mana

    kualitas kelas pekerja dan para pemimpinnya sedang diuji. Para pemimpin kelas pekerja, yang

    dipilih secara demokratis oleh kelas pekerja, dan yang tidak menerima bayaran, bertugas

    memecahkan masalah industri perhotelan. Tentu saja, kemenangan awal ini bukan kemenangan

    akhir. Hotel merupakan masalah yang sulit, karena di Kuba hotel dibangun dan distrukturkan

    dengan mentalitas kolonial, untuk turis yang datang untuk membelanjakan dollarnya dalam

    perjudian atau dalam hiburan-hiburan immoral lainnya. Dengan kata lain, hotel-hotel itu

    diperuntukkan bagi para majikan yang datang ke pemilikan mereka di Karibia untuk

    meninggalkan sedikit saja dari yang mereka peroleh sepanjang tahun. Kita hendaknya jangan

    lupa hal itu.

  • Sekarang kita harus sepenuhnya mengubah sistem dan struktur serta mentalitas bisnis turisme.

    Turis akan datang. Bila mereka datang dari Amerika Serikat, mereka akan menjadi turis-turis

    dengan cukup pengertian dan keberanian untuk menghadapi semua ancaman, yang kurang lebih

    tersembunyi, terhadap mereka. Turis dari Amerika Latin adalah mereka yang ingin menyaksikan

    secara langsung proses revolusioner kita. Dan hotel-hotel kita juga harus diisi dengan warga-

    warga kita sendiri, dengan warga Kuba yang datang dari seluruh pelosok kepulauan dalam

    perjalanan untuk mengetahui negerinya. Dengan kata lain, kita perlu memperbarui sistem hotel

    kita secara total, dan itu bukan pekerjaan gampang. Dan saya yakin bahwa mereka-mereka yang

    akan mengerjakannya dengan baik adalah justru para pemimpin yang telah dipilih oleh para

    buruh, bekerjasama dengan pejabat-pejabat dari pemerintahan revolusioner.

    Beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pidato awal, saya telah menjanjikan, sebagai pimpinan

    dari departemen perindustrian, sebuah sistem manajemen campuran dalam pabrik-pabrik. Tentu

    saja, kita tidak melupakan hal itu. Sistem tersebut masih di bawah penelitian. Prosesnya memang

    berjalan agak lambat karena ternyata prosesnya tidak sederhana, dan banyak masalah yang harus

    diantisipasi. Namun semua itu masih dalam penelitian, dan dalam waktu singkat akan segera

    dipraktekkan di semua pabrik negara dan semua pabrik yang dijalankan oleh negara untuk alasan

    apapun, yang sekarang ini jumlahnya sangat banyak.

    Untuk mengakhiri pidato ini, dan bila kalian ijinkan, aku ulangi: tugas dari kelas buruh sekarang

    adalah be