tulis selesai deflect.pdf

20
3.1 DATA DAN ANALISA Data-data pada pengujian defleksi ini terdiri dari data-data hasil pengujian yang telah dilakukan yang berupa data percobaan mencari modulus elastisitas, percobaan mencari statis tertentu, serta percobaan statis tak tentu. Sedangkan untuk analisa pengujian terdiri dari berbagai metode dan perhitungan dalam mencari modulus elastisitas, statis tertentu, dan statis tak tentu. 3.4.1 Data dan Analisa Modulus Elastisitas Untuk mencari nilai modulus elastisitas dapat dilakukan dengan metode integrasi, yaitu mencari defleksi pada dua gaya pembebanan. Langkah ini bertujuan untuk mencari niali modulus elasitisitas. Gambar.30 Batang dengan tumpuan engsel dan rol (Gultom RN. 2013. Laporan Awal Fenomena Defleksi. Universitas Riau.) Berikut gambar diagram benda bebas : Asumsi 1 = 2 =0 1/4L ½ L A E P1 P2 B D C

Transcript of tulis selesai deflect.pdf

  • 3.1 DATA DAN ANALISA

    Data-data pada pengujian defleksi ini terdiri dari data-data hasil pengujian yang

    telah dilakukan yang berupa data percobaan mencari modulus elastisitas, percobaan

    mencari statis tertentu, serta percobaan statis tak tentu. Sedangkan untuk analisa

    pengujian terdiri dari berbagai metode dan perhitungan dalam mencari modulus

    elastisitas, statis tertentu, dan statis tak tentu.

    3.4.1 Data dan Analisa Modulus Elastisitas

    Untuk mencari nilai modulus elastisitas dapat dilakukan dengan metode integrasi,

    yaitu mencari defleksi pada dua gaya pembebanan. Langkah ini bertujuan untuk mencari

    niali modulus elasitisitas.

    Gambar.30 Batang dengan tumpuan engsel dan rol

    (Gultom RN. 2013. Laporan Awal Fenomena Defleksi. Universitas Riau.)

    Berikut gambar diagram benda bebas :

    Asumsi 1 = 2

    = 0

    1/4L L

    A E

    P1 P2 B

    D C

  • 2

    4 + 1

    3

    4 = 0

    2

    4+

    31

    4=

    2 + 31 = 4

    2 + 31 = 4

    =2 + 31

    4=

    414

    = 1

    Jadi Reaksi = = 1

    = 4

    1 = 2

    Untuk 0 < x < b

    2

    2= = 1

    =

    1

    21

    2 +

    =1

    61

    3 + 1 + 2

    2 = 0 , = 0 2 = 0

    Untuk b < x < L b

    2 = = 1

    = 1 + 3

    =1

    21

    2 + 3 + 4

    =

    2 ,

    = 0 3 =

    1

    2

    P

    X

    P

  • Dari pers (1) & (2) dengan kondisi =

    2 ,

    =

    , =

    =

    2 , =

    Pers (1)(1) 1

    22 + 1 =

    2 1

    2

    1 =1

    22

    1

    2

    Pers (2)(2) 1

    63 +

    1

    22

    1

    2 =

    1

    22

    1

    22 + 4

    4 =1

    61

    3

    Untuk defleksi di C , =

    2 & =

    4

    Untuk kurva BD

    =1

    1

    22 + 3 + 4

    = 1

    1

    22

    1

    2 +

    1

    63

    Defleksi di C =

    =1

    1

    2

    4

    2 2

    1

    2

    4

    2 +

    1

    6

    4 3

    =1

    3

    32

    3

    16+

    3

    384

    =113

    384

  • Tabel 3.1. Modulus Elastisitas

    No Beban (Kg)

    0,125 0,25 0.38 0.50 0.63

    1 0,4 0,92 1,32 1,7 2,2

    2 0,41 0,89 1,31 1,73 2,21

    3 0,38 0,91 1,32 1,73 2,2

    4 0,36 0,9 1,34 1,78 2,19

    5 0,42 0,89 1,35 1,76 2,21

    (mm) 0,394 0,902 1,328 1,74 2,202

    Tabel 3.2. Perhitungan nilai modulus elastisitas variasi beban

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2) P (N)

    L

    (mm) I

    v

    (mm) 384 I 11 PL^3 E

    1 0,125 9,8 1,225 400 55,8 0,394 21427,2 862400000 102152,05

    2 0,25 9,8 2,45 400 55,8 0,902 21427,2 1724800000 89241,48

    3 0,38 9,8 3,724 400 55,8 1,328 21427,2 2621696000 92133,77

    4 0,5 9,8 4,9 400 55,8 1,740 21427,2 3449600000 92523,93

    5 0,63 9,8 6,174 400 55,8 2,202 21427,2 4346496000 92120,56

    93634,36

    Dari tabel 3.2. diperoleh hasil modulus elastisitas sebesar 93634,36 GPa, maka

    dapat dianalisa bahwa bertambahnya nilai modulus elastisitas sebanding dengan

    bertambahnya beban yang diberikan.

    3.4.2 Pengujian Dengan Tumpuan Engsel-Rol

    Untuk mencari statis tertentu pada pengujian defleksi, tumpuan yang digunakan

    adalah tumpuan engsel dan tumpuan rol.

  • = 0 =

    2

    = 0 =

    2

    2

    2=

    2

    =

    42 + 1 1 =

    4

    2 2=

    2

    16

    =

    123 + 1 + 2

    =

    123

    162

    Didapatkanlah persamaan

  • Tabel 3.3 Percobaan Statis Tertentu (Engsel-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 50 mm (Aktual)

    No P (kg) X= 50 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,3 0,3 0,28 0,31 0,31 0,30

    2 0,38 0,45 0,45 -0,46 0,44 0,46 0,27

    3 0,50 0,57 0,56 0,56 0,57 0,55 0,56

    4 0,63 0,68 0,69 0,65 0,64 0,7 0,67

    5 0,75 0,81 0,81 0,82 0,81 0,81 0,81

    Tabel 3.4. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Engsel-Rol) Spesimen

    Kuningan (400X24,8X3)mm pada jarak 50 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg) g

    P

    (N)

    L

    (mm) I E 48EI P(4x3-3L2x)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91200,18 244270562 -57575000 -0,24 2,27

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91200,18 244270562 -87514000 -0,36 1,75

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91200,18 244270562 -115150000 -0,47 2,19

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91200,18 244270562 -145089000 -0,59 2,13

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91200,18 244270562 -172725000 -0,71 2,15

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0,24 0,30

    0,24 100%

    Error = 2,27%

    Analisa:

    Dari tabel 3.4. nilai defleksi pada jarak 50 mm diperoleh hasil terbesar pada saat

    beban 0,75 kg, yaitu -0,71 mm. Semakin besar beban yang diberikan maka nilai defleksi

  • yang diperoleh semakin besar. Sedangkan untuk error terbesar terjadi pada beban yang

    terkecil 0,25 kg, yaitu 2,27%.

    Tabel 3.5. Percobaan Statis Tertentu (Engsel-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 100 mm (Aktual)

    No P (kg) X= 100 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,48 0,47 0,46 0,46 0,45 0,46

    2 0,38 0,7 0,69 0,68 0,67 0,68 0,68

    3 0,50 0,88 0,65 0,88 0,89 0,86 0,83

    4 0,63 1,07 1,04 1,07 1,07 1,09 1,07

    5 0,75 1,3 1,28 1,3 1,31 1,32 1,30

    Tabel 3.6. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Engsel-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 100 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2)

    P

    (N)

    L

    (mm) I E 48EI P(4x3-3L2x)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91200,2 244270562 -107800000 -0,44 2,05

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91200,2 244270562 -163856000 -0,67 2,02

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91200,2 244270562 -215600000 -0,88 1,94

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91200,2 244270562 -271656000 -1,11 1,96

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91200,2 244270562 -323400000 -1,32 1,98

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0,44 0,46

    0,44 100%

    Error = 2,05%

  • Analisa :

    Dari tabel 3.6. nilai defleksi pada jarak 100 mm diperoleh hasil terbesar pada saat

    beban 0,75 kg, yaitu -1,32 mm. Semakin besar beban yang diberikan maka nilai defleksi

    yang diperoleh semakin besar. Sedangkan untuk error terbesar terjadi pada beban 0,50

    kg, yaitu 2,05%.

    Tabel 3.7. Percobaan Statis Tertentu (Engsel-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 150 mm (Aktual)

    No P (kg) X= 150 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,53 0,47 0,46 0,46 0,45 0,47

    2 0,38 0,85 0,69 0,68 0,67 0,68 0,71

    3 0,50 1,1 1,12 0,88 0,89 0,86 0,97

    4 0,63 1,43 1,42 1,07 1,07 1,09 1,22

    5 0,75 1,64 1,66 1,3 1,31 1,32 1,45

    Tabel 3.8. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Engsel-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 150 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2) P(N) L(mm) I E 48EI P(4x3-3L2x)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91200,2 244270562 -143325000 -0,59 1,808

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91200,2 244270562 -217854000 -0,89 1,801

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91200,2 244270562 -286650000 -1,17 1,827

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91200,2 244270562 -361179000 -1,48 1,822

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91200,2 244270562 -429975000 -1,76 1,821

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0,59 0,47

    0,59 100%

    Error = 1,808 %

  • Analisa :

    Dari tabel 3.8. nilai defleksi pada jarak 150 mm diperoleh hasil terbesar pada saat

    beban 0,75 kg, yaitu -1,76 mm. Semakin besar beban yang diberikan maka nilai defleksi

    yang diperoleh semakin besar. Sedangkan untuk error terbesar terjadi pada beban 0,5 kg,

    yaitu 1,827 %.

    3.4.3 Pengujian Dengan Tumpuan Jepit-Rol

    = 0 + = 0 =

    = 0

    2+ = 0 =

    1

    2

    2

    2 = = +

    2

    = +

    2 1

    2

    2 2

    + 1

    =1

    2

    2 + 1

    6

    3 1

    6

    2 3

    + 1 + 2

    [ = 0,

    = 0 ] C1 = 0

    [ = 0, = 0 ] C2 = 0

    [ = , = 0 ] 1

    2

    2 + 1

    6

    3 1

    6

    2 3+ 0 + 0

    Dimasukkan MA dan RA menjadi,

    1

    2

    1

    2 2 +

    1

    6

    3 1

    48 3 = 0

  • 1

    2

    1

    6

    3 = 1

    4

    1

    6+

    1

    48 3

    1

    3 =

    5

    48 =

    5

    16

    = 5

    16 =

    11

    16

    = 5

    16

    1

    2 =

    3

    16

    RA, RB, dan MAdimasukkan ke persamaan,

    1

    2

    2 + 1

    6

    3

    Menjadi,

    1

    2

    3

    16 2 +

    1

    6 11

    16 3

    = 3

    32 2 +

    11

    963

    Sehingga didapatkan rumus:

    Tabel 3.9. Percobaan Statis Tak tentu (Jepit-Rol) Spesimen pada jarak 50 m(Aktual)

    No P (kg) X= 50 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,07 0,06 0,08 0,07 0,07 0,07

    2 0,38 0,1 0,1 0,11 0,1 0,11 0,10

    3 0,50 0,14 0,14 0,14 0,13 0,13 0,14

    4 0,63 0,17 0,17 0,17 0,18 0,16 0,17

    5 0,75 0,2 0,21 0,21 0,22 0,2 0,21

  • Tabel 3.10. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Jepit-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 50 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2)

    P

    (N)

    L

    (mm) I E Px^2/96EI (11x-9L)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91200,2 1,25E-05 -3050 -0,0382 2,83

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91200,2 1,91E-05 -3050 -0,0581 2,79

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91200,2 2,51E-05 -3050 -0,0765 2,78

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91200,2 3,16E-05 -3050 -0,0964 2,76

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91200,2 3,76E-05 -3050 -0,1147 2,81

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0,0382 0,07

    0,0382 100%

    Error = 2,83%

    Analisa:

    Diperoleh nilai defleksi dari tabel 3.10. pada jarak 50 mm, defleksi terbesar

    -0.1147 mm dan pada pembebanan 0,75 kg sedangkan defleksi terkecil sebesar

    -0.0382 mm dengan pembebanan sebesar 0.25 kg. Error terjadi pada pengujian dengan

    tumpuan jepit-rol, denga error terbesar 2,83% pada pembebanan 0,25 kg.

    Tabel 3.11. Percobaan Statis Tertentu (Jepit-Rol) Spesimen pada jarak 100 mm (Aktual)

    P (kg) X= 100 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    0,25 0,13 0,13 0,14 0,12 0,11 0,13

    0,38 0,22 0,22 0,23 0,22 0,21 0,22

    0,50 0,29 0,28 0,3 0,29 0,28 0,29

    0,63 0,38 0,37 0,36 0,37 0,38 0,37

    0,75 0,45 0,44 0,45 0,44 0,45 0,45

  • Tabel 3.12. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Jepit-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 100 mm (Teoritis)

    No. Beban g

    (m/s2) P L I E Px^2/96EI (11x-9L)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91272,95 5,01E-05 -2500 -0,1253 2,01

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91272,95 7,62E-05 -2500 -0,1904 2,16

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91272,95 1,00E-04 -2500 -0,2505 2,15

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91272,95 1,26E-04 -2500 -0,3157 2,18

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91272,95 1,50E-04 -2500 -0,3758 2,19

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0,1253 0,1

    0,1253 100%

    Error = 2,01%

    Analisa :

    Dari tabel 3.12. mendapatkan defleksi terbesar saat pemberian pembebanan

    terbesar -0,3758 mm dengan error yang diperoleh sebesar 2,19 %, dan error terbesar

    terjadi pada saat pembebanan terbesar yaitu error terbesar pada pembebanan 0.75 kg

    sebesar 2,19%.

    Tabel 3.13. Percobaan Statis Tertentu (Jepit-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 150 mm (Aktual)

    P (kg) X= 150 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    0,25 0,26 0,25 0,26 0,28 0,3 0,27

    0,38 0,38 0,38 0,38 0,37 0,38 0,38

    0,50 0,49 0,48 0,41 0,51 0,51 0,48

    0,63 0,61 0,62 0,62 0,63 0,61 0,62

    0,75 0,74 0,73 0,72 0,7 0,71 0,72

  • Tabel 3.14. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Jepit-Rol) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 150 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2)

    P

    (N)

    L

    (mm) I E Px^2/96EI (11x-9L)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91272,95 1,13E-04 -1950 -0,2199 2,23

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91272,95 1,71E-04 -1950 -0,3342 2,13

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91272,95 2,25E-04 -1950 -0,4397 2,09

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91272,95 2,84E-04 -1950 -0,5540 2,12

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91272,95 3,38E-04 -1950 -0,6596 2,09

    = nilai aktual nilai teori

    nilai teori 100%

    =0,2199 0,27

    0,2199 100%

    Error = 2,23 %

    Analisa :

    Dari tabel 3.14. mendapatkan defleksi terbesar saat pemberian

    pembebanan terbesar yaitu -0,6596 mm dengan error yang diperoleh sebesar

    2,09 %, namun error terbesar terjadi bukan pada saat pembebanan terbesar

    melainkan error terbesar pada pembebanan 0.25 kg sebesar 2,23 %.

    3.4.4 Pengujian Dengan Tumpuan Jepit-Jepit

  • =

    2 = =

    = =

    2

    = 0

    =

    2.1

    2

    2.1

    4

    =

    4

    8

    2

    =

    4

    8

    =

    1

    4

    1

    8 + 1

    =

    1

    82

    1

    162 + 1 ........ (1)

    Batas I

    = 0 pada x = 0

  • C1= 0

    Diintegralkan

    =1

    243

    1

    483

    22 + 2 ........ (2)

    Batas II v = 0 pada x = 0

    0 = C2 makaC1 dan C2 = 0

    Batas III untuk x = L, v = 0

    0 =1

    24 3

    1

    48 3

    2

    2

    1

    48 3 =

    2

    2

    =1

    24

    =1

    12 3

    1

    24 2

    1

    48 2 =

    1

    12 3

    3

    48 2

    Dari persamaan diatas, didapat persamaan

    Tabel 3.15. Percobaan Statis Tertentu (Jepit-Jepit) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 50 mm (Aktual)

    No P (kg) X= 50 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,05 0,04 0,04 0,04 0,05 0,04

    2 0,38 0,06 0,06 0,05 0,06 0,06 0,06

    3 0,50 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

    4 0,63 0,1 0,1 0,1 0,11 0,1 0,10

    5 0,75 0,13 0,13 0,13 0,13 0,12 0,13

  • Tabel 3.16. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Jepit-Jepit) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 50 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2)

    P

    (N)

    L

    (mm) I E Px2/48EI (4x-3L)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91272,95 2,5055E-05 -1000 -0,0251 2,756

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91272,95 3,8083E-05 -1000 -0,0381 2,523

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91272,95 5,0109E-05 -1000 -0,0501 2,597

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91272,95 6,3138E-05 -1000 -0,0631 2,616

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91272,95 7,5164E-05 -1000 -0,0752 2,703

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0.0251 0,04

    0.0251 100%

    Error = 2,756 %

    Analisa :

    Dari tabel 3.16. mendapatkan defleksi terkecil saat pemberian pembebanan

    terkecil yaitu -0.0251 mm dengan error yang diperoleh sebesar 2,756 %, dan error

    terbesar terjadi pada pembebanan 0.25 kg sebesar 2,756 %.

    Tabel 3.17 Percobaan Statis Tertentu (Jepit-Jepit) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 100 mm (Aktual)

    No P (kg) X= 100 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,09 0,09 0,1 0,1 0,09 0,09

    2 0,38 0,1 0,12 0,13 0,13 0,14 0,12

    3 0,50 0,18 0,2 0,21 0,2 0,19 0,20

    4 0,63 0,24 0,24 0,25 0,25 0,25 0,25

    5 0,75 0,31 0,3 0,3 0,3 0,31 0,30

  • Tabel 3.18 Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Jepit-Jepit) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 100 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg)

    g

    (m/s2)

    P

    (N)

    L

    (mm) I E Px2/48EI (4x-3L)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91272,95 0,00010022 -800 -0,0802 2,172

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91272,95 0,00015233 -800 -0,1219 2,018

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91272,95 0,00020044 -800 -0,1603 2,222

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91272,95 0,00025255 -800 -0,2020 2,218

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91272,95 0,00030066 -800 -0,2405 2,264

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0.0802 0,09

    0,0802 100%

    Error = 2,127 %

    Analisa :

    Dari tabel 3.17. mendapatkan defleksi terkecil saat pemberian pembebanan

    terkecil yaitu -0.082 mm dengan error yang diperoleh sebesar 2,127 %, dan error terbesar

    terjadi pada pembebanan 0.75 kg sebesar 2,264 %.

    Tabel 3.19. Percobaan Statis Tertentu (Jepit-Jepit) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 150 mm (Aktual)

    No P (kg) X= 150 mm

    (mm) 1 2 3 4 5

    1 0,25 0,1 0,11 0,1 0,12 0,12 0,11

    2 0,38 0,2 0,2 0,2 0,21 0,21 0,20

    3 0,50 0,28 0,27 0,28 0,29 0,27 0,28

    4 0,63 0,35 0,34 0,35 0,36 0,35 0,35

    5 0,75 0,44 0,43 0,42 0,43 0,43 0,43

  • Tabel 3.20. Perhitungan nilai defleksi variasi beban pada (Jepit-Jepit) Spesimen Kuningan

    (400X24,8X3)mm pada jarak 150 mm (Teoritis)

    No. Beban

    (kg) G

    P

    (N)

    L

    (mm) I E Px2/48EI (4x-3L)

    Error

    (%)

    1 0,25 9,8 2,45 400 55,8 91272,95 0,00022549 -600 -0,1353 1,813

    2 0,38 9,8 3,72 400 55,8 91272,95 0,00034275 -600 -0,2056 1,992

    3 0,50 9,8 4,90 400 55,8 91272,95 0,00045098 -600 -0,2706 2,027

    4 0,63 9,8 6,17 400 55,8 91272,95 0,00056824 -600 -0,3409 2,027

    5 0,75 9,8 7,35 400 55,8 91272,95 0,00067648 -600 -0,4059 2,059

    = nilai teori nilai aktual

    nilai teori 100%

    =0.1353 0,11

    0,1353 100%

    Error = 1,813 %

    Analisa :

    Dari tabel 3.17. mendapatkan defleksi terkecil saat pemberian pembebanan

    terkecil yaitu -0,1353 mm dengan error yang diperoleh sebesar 1,813 %, dan error

    terbesar terjadi pada pembebanan 0.75 kg sebesar 2,059 %.

    3.2 KESIMPULAN DAN SARAN

    Dengan selesainya laporan ini, penulis panjatkan syukur Alhamdulillah kepada

    Allah SWT. Karena atas ridha dan karunianya tim penulis dapat menyelesaikan laporan

    ini. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

    Berikut kesimpulan dan saran untuk praktikum pengujian defleksi.

    3.5.1 Kesimpulan

    a. Defleksi terbesar yang terjadi pada tumpuan engsel-rol dengan jarak 150 mm

    dengan beban 0,75 kg yakni -1,76 mm, sedangkan defleksi yang paling kecil

  • terjadi pada tumpuan jepit-jepit dengan jarak 50 mm dengan beban 0,25 kg yakni

    -0,0251 mm.

    b. Dari hasil praktikum kita dapat mengetahui nilai modulus elastisitas sebesar

    91200,2 Gpa untuk spesimen Kuningan (400x24,8x3) mm. Dan dapat mengetahui

    bahwa bertambahnya nilai modulus elastisitas sebanding dengan bertambahnya

    beban yang diberikan.

    c. Perbandingan nilai defleksi pada sampel beban 0,25 kg dan jarak 50 mm untuk

    tumpuan engsel-rol yaitu defleksi teori 0,24 mm dan defleksi aktual 0,29 mm.

    Untuk tumpuan jepit-rol dengan sampel yang sama, nilai defleksi teori adalah

    0,0382 mm dan nilai defleksi aktual adalah 0,26 mm. Sedangkan untuk tumpuan

    jepit-jepit dengan sampel yang sama, nilai defleksi teori adalah 0,0251 mm dan

    nilai defleksi aktual adalah 0,04 mm.

    3.5.2 Saran

    a. Karena tingkat ketelitian alat ukur yaitu dial indicator yang kurang baik

    mengakibatkan nilai aktual dan nilai teori jauh berbeda oleh sebab itu akan lebih

    baik bila dilakukan kalibrasi pada alat tersebut atau diganti dengan dial indicator

    digital.

    b. Sebaiknya dalam pengujian defleksi ini ditambahkan pengambilan data yang

    lainnya seperti momen inersia agar kesalahan dalam perhitungan dapat

    diminimalisir.

    c. Diharapkan kedepannya dalam pengujian defleksi ini ada penambahan spesimen

    yang digunakan, agar praktikan dapat membandingkan data dan perhitungan antar

    spesimen.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Beer FP, Johnston ER, Dewolf JT. 2006. Mechanics of Materials Fourth Edition. New

    York : McGraw-Hill Companies.

    Daud,S. 2015. Jenis Batang. www.ilmusipil.com. Diakses pada 27 mei 2015

    Fenomena Dasar Mekanika. 2015. Laboratorium Getaran dan Diagnosa Mesin Jurusan

    Teknik Mesin Universitas Diponegoro. Semarang

    Firdaus,A. 2013. Jembatan Suramadu. achmadfirdaus.wordpress.com. diakses pada 28

    mei 2015.

    Gultom RN. 2013. Laporan Awal Praktikum Fenomena Dasar Mesin Defleksi.

    Universitas Riau.

    Gere JM, Goodno BJ. 2009. Mechanics of Materials Seventh Edition. Canada : Cengage

    Learning.

    Jobsheet. 2015. Praktikum Fenomena Dasar Mekanika. Teknik Mesin Universitas

    Diponegoro. Semarang.

    Mesin. 2015. Informasi Metode Perhitungan Defleksi. www.teknikmesinindo.com.

    Diakses pada 28 mei 2015