tujuan penelitian

4
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar konstruksi jalan di Indonesia pada saat ini menggunakan perkerasan lentur. Salah satu jenis dari konstruksi perkerasan lentur jalan raya adalah lapisan beton aspal (LASTON). Karakteristik dan kekuatan aspal sebagai pengikat agregat berpengaruh terhadap kekuatan dan keawetan lapisan permukaan konstruksi jalan. Keawetan campuran beraspal dalam keadaan tertentu bisa mengakibatkan hilangnya kelekatan antara agregat dan aspal, sehingga terjadi pelepasan aspal dari

description

teori

Transcript of tujuan penelitian

Page 1: tujuan penelitian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar konstruksi jalan di Indonesia pada saat ini menggunakan

perkerasan lentur. Salah satu jenis dari konstruksi perkerasan lentur jalan raya

adalah lapisan beton aspal (LASTON).

Karakteristik dan kekuatan aspal sebagai pengikat agregat berpengaruh

terhadap kekuatan dan keawetan lapisan permukaan konstruksi jalan. Keawetan

campuran beraspal dalam keadaan tertentu bisa mengakibatkan hilangnya

kelekatan antara agregat dan aspal, sehingga terjadi pelepasan aspal dari

Page 2: tujuan penelitian

2

permukaan agregat. Oleh karena itu durabilitas diperlukan pada lapisan

permukaan agar lapisan mampu menahan keausan akibat pengaruh cuaca, air dan

perubahan temperatur.

Lapisan beton aspal terdiri dari aspal, agregat kasar, agregat halus dan

bahan pengisi. Pada umumnya digunakan abu batu sebagai bahan pengisi tetapi

pada studi ini mencoba untuk menggunakan alternatif lain yaitu abu terbang. Abu

terbang itu sendiri dihasilkan dari limbah akibat pembakaran batu bara yang

berasal dari industri-industri dan pembangkit tenaga listrik. Limbah tersebut

mencapai jumlah yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan penelitian agar

limbah batu bara dapat dimanfaatkan sebagai alternatif lain dari bahan pengisi

pada campuran beton aspal.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan bahan pengisi yang berbeda terhadap

durabilitas dipelajari dengan melakukan pengujian durabilitas.

2. Membandingkan durabilitas campuran beton aspal yang menggunakan bahan

pengisi abu batu dengan durabilitas campuran beton aspal yang menggunakan

bahan pengisi abu terbang.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini dibuat pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Agregat yang digunakan adalah agregat yang memenuhi persyaratan Bina

Marga, gradasi yang dipilih adalah gradasi No. IV.

Page 3: tujuan penelitian

3

2. Digunakan salah satu jenis aspal yaitu aspal yang memenuhi spesifikasi Pen

80.

3. Bahan pengisi abu batu dan abu terbang adalah bahan pengisi yang lolos

saringan no. 200.

4. Evaluasi durabilitas campuran akan berdasarkan pada tiga kriteria utama, yaitu:

a. Karakteristik dasar campuran, yaitu stabilitas, kelelehan (flow), Marshall

Quotient (MQ), rongga dalam campuran (VIM), dan rongga dalam

campuran agregat (VMA).

b. Pengujian Marshall perendaman standar (24 jam, pada temperatur 600C).

c. Pengujian Marshall perendaman modifikasi (1, 4, 7, 14, 28 hari, pada

temperatur ruang).

1.4 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Tinjauan Pustaka; bahan diambil dari berbagai macam sumber yang

digunakan untuk penulisan tugas akhir ini.

2. Pengujian di laboratorium; pengujian dilakukan di Laboratorium Rekayasa

Jalan Raya Transportasi, Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi

Bandung.

3. Analisis data; meliputi analisis data hasil percobaan untuk memperoleh hasil

perbandingan durabilitas campuran beton aspal yang menggunakan bahan

pengisi abu batu dan abu terbang.

Page 4: tujuan penelitian

4

4. Kesimpulan dan saran; yang diambil dari serangkaian pengujian yang telah

dilakukan dan saran-saran yang mungkin dapat diterapkan lebih lanjut.