Tujuan Kebijakan

15
Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Buton merupakan perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang Kabupaten Buton pada aspek keruangan (matra spasial), yang pada dasarnya mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Adapun Tujuan penataan ruang Kabupaten Buton adalah untuk mewujudkan: 1. Ruang wilayah Kabupaten Buton yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang berbasis pada sektor pertanian dalam arti luas, pertambangan, perikanan dan kelautan serta pariwisata, guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan. 2. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota; 3. Keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antara wilayah kabupaten dan wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Buton, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah; 4. Sistem pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Buton yang berhierarki dan terstruktur sesuai dengan fungsi dan tingkat pelayanannya; II - 1

description

Tujuan Kebijakan

Transcript of Tujuan Kebijakan

Page 1: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Buton merupakan perwujudan visi dan

misi pembangunan jangka panjang Kabupaten Buton pada aspek keruangan (matra spasial),

yang pada dasarnya mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,

produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

Adapun Tujuan penataan ruang Kabupaten Buton adalah untuk mewujudkan:

1. Ruang wilayah Kabupaten Buton yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang

berbasis pada sektor pertanian dalam arti luas, pertambangan, perikanan dan kelautan

serta pariwisata, guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan

mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

2. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota;

3. Keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antara wilayah kabupaten dan wilayah

kecamatan di wilayah Kabupaten Buton, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah;

4. Sistem pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Buton yang

berhierarki dan terstruktur sesuai dengan fungsi dan tingkat pelayanannya;

5. Pola ruang yang seimbang, dengan mengoptimalkan dan mensinergikan pemanfaatan

sumberdaya agar tercapai keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan yang berbasis pada

kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.

6. Keseimbangan fungsi lindung dan fungsi budidaya pada wilayah Kabupaten Buton;

7. Kabupupaten Buton sebagai pusat pertumbuhan/pusat orientasi pelayanan di kawasan

barat Provinsi Sulawesi Tenggara.

8. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi dan

kabupaten/kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak

negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

II - 1

Page 2: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Buton adalah arahan pengembangan

wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Buton guna mencapai tujuan penataan

ruang wilayah Kabupaten Buton dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.

Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Buton meliputi kebijakan

pengembangan struktur ruang dan pola ruang, yang secara umum terdiri atas :

1) Kebijakan pengembangan struktur ruang Kabupaten Buton meliputi:

a. Peningkatan sistem pusat kegiatan, berupa pemantapan peran dan fungsi wilayah

Kota Pasar Wajo sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang menjadi pusat

orientasi pelayanan bagi Kawasan Kabupaten Buton;

b. Peningkatan sistem jaringan prasarana wilayah, berupa peningkatan kualitas dan

jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi dan

sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Buton;

2) Kebijakan pengembangan pola ruang Kabupaten Buton, meliputi:

a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung, meliputi:

Pelestarian dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan

kerusakan lingkungan hidup;

b. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya, meliputi:

Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi

daya; dan

Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya

dukung dan daya tampung lingkungan.

3) Kebijakan pengembangan kawasan strategis Kabupaten Buton, meliputi:

a. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buton;

b. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial

budaya masyarakat di Kabupaten Buton;

c. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah Kabupaten

Buton;

d. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi

dan daya dukung lingkungan hidup di Wilayah Kabupaten Buton; dan

II - 2

Page 3: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

e. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan

kepentingan pembangunan wilayah Kabupaten Buton.

Secara khusus Kebijakan penataan ruang Kabupaten Buton difokuskan pada tujuh

hal pokok, sebagai berikut:

1) peningkatan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan dan infrastruktur wilayah;

2) pengembangan kawasan pertanian;

3) peningkatan dan pengembangan sektor kelautan dan perikanan serta

pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;

4) pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan;

5) peningkatan kawasan lindung;

6) pengembangan pariwisata; dan

7) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.

Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Buton merupakan penjabaran

kebijakan penataan ruang ke dalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten Buton meliputi strategi pengembangan

struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis.

2.3.1. Strategi Penyusunan Struktur Ruang

Strategi penyusunan struktur ruang Kabupaten Buton dilakukan untuk peningkatan

sistem pusat permukiman dan peningkatan sistem jaringan prasarana wilayah yang meliputi

hal-hal sebagai berikut:

1) Strategi Peningkatan Sistem Pusat Pemukiman

Strategi untuk peningkatan sistem pusat pemukiman, meliputi :

a. Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan

kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;

b. Meningkatkan fungsi dan peranan Kota Muara Buton sebagai PKW; dan

c. Mendorong kawasan perkotaan lainnya sesuai hirarki yang telah ditetapkan, yaitu

kota PKL, PPK dan PPL.

II - 3

Page 4: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

2) Strategi Peningkatan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah

Strategi untuk peningkatan sistem jaringan prasarana wilayah, meliputi:

a. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana wilayah dan mewujudkan keterpaduan

pelayanan sistem jaringan transportasi;

b. Mendorong pengembangan sistem jaringan telekomunikasi;

c. Meningkatkan sistem jaringan energi dan kelistrikan dengan memanfaatkan

energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan

keterpaduan sistem jaringan energi dan kelistrikan; dan

d. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan sistem

jaringan sumber daya air.

2.3.2. Strategi Penyusunan Pola Ruang

Strategi penyusunan pola ruang Kabupaten Buton dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Strategi Pengembangan Kawasan Lindung

Strategi untuk pengembangan kawasan lindung, meliputi:

a. Strategi untuk pemeliharaan dan perwujudan kawasan lindung meliputi :

Menetapkan kawasan lindung di ruang darat dan ruang udara, termasuk

ruang di dalam bumi;

Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dalam satu wilayah dengan luas

paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas Kabupaten Buton; dan

Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah

menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka

mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.

b. Strategi untuk pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat

menimbulkan kerusakan lingkungan hidup meliputi :

Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan

hidup;

Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau

dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mempu

mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;

Melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi

dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya;

Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak

langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan

II - 4

Page 5: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang

berkelanjutan;

Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk

menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;

Mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin

pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan

untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara

dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya; dan

Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana

di kawasan rawan bencana alam.

2) Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya

Strategi pengembangan kawasan budidaya meliputi :

a. Strategi pengembangan untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan

keterkaitan antar kegiatan budi daya meliputi :

Menetapkan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis untuk

pemanfaatan sumber daya alam di ruang darat, ruang laut dan ruang udara,

termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan

keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;

Mengembangkan kegiatan budi daya unggulan di dalam kawasan beserta

prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong

pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;

Mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik,

pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan

teknologi; dan

Mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan

untuk mewujudkan ketahanan pangan;

b. Strategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak

melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan meliputi:

Membatasi perkembangan kegiatan budi daya di kawasan rawan bencana

untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat

bencana;

Mengembangkan kawasan permukiman dengan mengoptimalkan

pemanfaatan ruang secara kompak;

II - 5

Page 6: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

Mengembangan kawasan budidaya dengan cara intensifikasi maupun

ekstensifikasi, yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan penduduk

tanpa menimbulkan kerusakan alam/lingkungan.

Mengembangkan potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya

unggulan sebagai penggerak utama pengembangan wilayah;

Mengelola pemanfaatan sumber daya alam agar tidak melampaui daya

dukung dan daya tampung kawasan;

Mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan kualitas

lingkungan; dan

Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.

2.3.3. Strategi Penetapan Kawasan Strategis

Strategi Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Buton, meliputi :

1. Mengakomodisikan kawasan strategis yang telah ditetapkan sebagai Kawasan

Strategis Nasional (KSN), dan Kawasan Strategis Provinsi (KSP);

2. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buton;

3. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

sosial budaya masyarakat di Kabupaten Buton;

4. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah Kabupaten

Buton;

5. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di Wilayah Kabupaten Buton; dan

6. Mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai

dengan kepentingan pembangunan wilayah Kabupaten Buton.

Strategi Penetapan masing-masing Kawasan Strategis Kabupaten Buton, meliputi

hal-hal sebagai berikut:

1. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan kawasan yang memiliki nilai strategis

dari sudut kepentingan ekonomi, meliputi :

a) Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam dan

kegiatan budi daya unggulan sebagai penggerak utama pengembangan wilayah;

b) Menciptakan iklim investasi yang kondusif;

II - 6

Page 7: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

c) mengelola pemanfaatan sumber daya alam agar tidak melampaui daya dukung

dan daya tampung kawasan;

d) Mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan kualitas

lingkungan hidup dan efisiensi kawasan;

e) Mengintensifkan promosi peluang investasi; dan

f) Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.

2. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan kawasan yang memiliki nilai strategis

dari sudut kepentingan sosial budaya meliputi :

a) Pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional;

b) Peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa;

c) Melindungi dan melestarikan aset nasional atau internasional;

d) Memberikan perlindungan peninggalan budaya nasional;

e) Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya;dan

f) Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

3. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan kawasan yang memiliki nilai strategis

pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi meliputi :

a) Pengembangan bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan

lokasi sumber daya alam strategis kabupaten;

b) Mengembangkan sumber daya alam strategis kabupaten;dan

c) Mengembangkan penggunaan teknologi tinggi strategis.

4. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan kawasan yang memiliki nilai strategis

dari sudut kepentingan sumber daya buatan meliputi :

a) Mengembangkan lokasi sumber daya buatan yang ada di Kabupaten Buton;

b) Meningkatkan dukungan sumber daya alam; dan

c) Meningkatkan fungsi sebagai pusat kegiatan utama;

5. Strategi untuk pelestarian dan peningkatan kawasan yang memiliki nilai strategis

dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup meliputi :

a) Menetapkan kawasan strategis berfungsi lindung;

b) Mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis yang berpotensi mengurangi

fungsi lindung kawasan;

c) Membatasi pemanfaatan ruang di sekitar kawasan strategis yang berpotensi

mengurangi fungsi lindung kawasan;

d) Membatasi pengembangan prasarana dan sarana di dalam dan di sekitar

kawasan strategis yang dapat memicu perkembangan kegiatan budi daya;

II - 7

Page 8: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

e) Mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis

yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung

dengan kawasan budi daya terbangun; dan

f) Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak

pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis.

2.3.4. Strategi Pemanfaatan Ruang

Strategi Pemanfaatan Ruang Kabupaten Buton, berfungsi memberikan arah bagi

penyusunan indikasi program utama yang meliputi :

1. Mendukung terwujudnya struktur ruang;

2. Mendukung terwujud pola ruang; dan

3. Mendukung terwujudnya kawasan strategis;

2.3.5. Strategi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Strategi pengendalian pemanfaatan ruang Kabupaten Buton, berfungsi sebagai dasar

dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Buton,

meliputi :

1. Memberikan arahan bagi peraturan zonasi;

2. Memberikan arahan ketentuan perizinan;

3. Memberikan arahan insentif dan disinsentif; dan

4. Memberikan arahan sanksi.

2.3.6. Strategi Penataan Ruang Untuk Pokok Kebijakan Daerah

Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Buton untuk masing-masing tujuh pokok

kebijakan secara spesifik adalah sebagai berikut:

1. Strategi peningkatan dan pengembangan pusat-pusat kegiatan dan infrastruktur

wilayah, terdiri atas:

a) menata dan mengembangkan PKW, PPK dan PPL;

b) mengembangkan sistem sarana dan prasarana transportasi meliputi jaringan

jalan, angkutan umum dan pelabuhan;

c) menata dan membangun jaringan jalan desa pada pusat-pusat produksi pertanian

dan perikanan;

II - 8

Page 9: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

d) mengembangkan prasarana air bersih untuk meningkatkan kualitas dan cakupan

pelayanan air bersih;

e) meningkatkan kapasitas pembangkit tenaga listrik guna keberlangsungan

pertumbuhan ekonomi daerah;

f) meningkatkan jaringan distribusi minyak dan gas bumi untuk mendukung

pertumbuhan perekonomian daerah;

g) mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi baru terbarukan untuk

mendukung diversifikasi energi;

h) mengembangkan jaringan telekomunikasi yang menjangkau seluruh wilayah; dan

i) mengembangkan sistem sanitasi lingkungan permukiman, persampahan dan

pengolahan air limbah.

2. Strategi pengembangan kawasan pertanian, terdiri atas:

a) meningkatkan kualitas dan produktifitas kawasan pertanian dalam arti luas;

b) meningkatkan jaringan irigasi; dan

c) meningkatkan teknologi pertanian secara tepat guna.

3. Strategi peningkatan dan pengembangan sektor kelautan dan perikanan serta

pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, terdiri atas:

a) menetapkan pusat kawasan pengembangan sektor perikanan dan kelautan

berupa kawasan pengembangan budidaya perairan dan kawasan perikanan

tangkap secara terintegrasi dengan usaha-usaha ekonomi wilayah sekitar; dan

b) melindungi dan mengelola sumberdaya kelautan untuk kebutuhan perlindungan

plasma nutfah, terumbu karang dan sumberdaya hayati

4. Strategi pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan, terdiri atas:

a) menata dan menetapkan kawasan peruntukan pertambangan;

b) mendukung pengembangan pusat industri pertambangan nasional dan provinsi

sebagai suatu kawasan pertambangan dan pengolahan bahan tambang secara

terpadu;

c) mengembangkan sarana dan prasarana pendukung guna menunjang

aksesibilitas pusat kawasan industri pertambangan dengan usaha ekonomi pada

wilayah sekitar;

d) mengembangkan sarana dan prasarana pelabuhan untuk menunjang

aksesibilitas perdagangan antar pulau dan ekspor;

II - 9

Page 10: Tujuan Kebijakan

Laporan Akhir – Tujuan, Kebijakan & Strategi

e) mengembangkan sistem pengelolaan lingkungan secara preventif maupun kuratif

sebelum dan sesudah eksplorasi bahan tambang dan limbah pabrik pengolahan;

dan

f) mengendalikan perijinan melalui aturan yang jelas dan tegas.

5. Strategi peningkatan kawasan lindung, terdiri atas:

a) meningkatkan fungsi kawasan lindung melalui upaya rehabilitasi lahan;

b) mengendalikan kegiatan budidaya yang berpotensi merusak atau mengganggu

kawasan lindung; dan

c) meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kawasan lindung.

6. Strategi pengembangan pariwisata, terdiri atas:

a) identifikasi dan pengelolaan potensi ekowisata;

b) pengembangan kawasan wisata alam pantai dan bahari;

c) pengembangan wisata sejarah dan budaya; dan

d) pengembangan potensi wisata alam hutan dan pegunungan.

7. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara,

terdiri atas:

a) mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan;

b) mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar

kawasan pertahanan dan keamanan untuk menjaga fungsi dan peruntukannya;

c) mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun

di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona penyangga;

dan

d) turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.

II - 10