TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi,...

37
BAB II TUHAN PASAL 1: ADANYA ALLAH Pengalaman jasmani, batin, dan rohani manusia Dalam semua Kitab Suci, adanya Allah dianggap sepenuhnya sebagai kebenaran axioma. Akan tetapi Qur’an Suci mengemukakan banyak bukti untuk membuktikan adanya Tuhan Yang Maha Luhur, Pencipta dan Pengatur semesta alam. Dalam uraian ringkas ini, kami hanya bisa menyebutkan tiga bukti yang amat penting, yang terutama sekali dibahas di dalam Qur’an Suci. Pertama, bukti yang diambil dari peristiwa alam, yang dapat disebut pengalaman rendah atau pengalaman jasmani manusia. Kedua, bukti tentang kodrat manusia, yang disebut pengalaman batin manusia. Ketiga, bukti yang didasar- kan atas Wahyu Ilahi kepada manusia, yang dapat disebut penga- laman tertinggi atau pengalaman rohani manusia. Akan terlihat dari penjelasan yang akan terpaparkan nanti, karena ruang lingkup pengalaman itu semakin sempit, maka bukti-bukti itu semakin bertambah efektif. Misalnya bukti yang diambil dari peristiwa alam, ini membuktikan bahwa semesta alam ini pasti ada yang men- ciptakan, yang sekaligus menjadi pengaturnya; akan tetapi ini belum cukup untuk membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Bukti tentang kodrat manusia lebih maju selangkah, karena di dalamnya terdapat kesadaran akan adanya Tuhan, walaupun kesadaran itu mungkin berlainan karena bermacam-macamnya sifat kodrat itu sendiri; oleh karena itu, ini masih bergantung kepada sinar yang menerangi batin itu sendiri, apakah sinar itu terang ataukah remang-remang. Hanya wahyu Ilahi saja yang dapat menyingkap selubung rahasia Allah dengan cahaya- Nya yang bersinar gemerlap, dan dapat membeberkan sifat-sifat-Nya yang mulia, yang orang harus berlomba memilikinya jika ia ingin

Transcript of TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi,...

Page 1: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

BAB II

TUHAN

PASAL 1: ADANYA ALLAH

Pengalaman jasmani, batin, dan rohani manusia

Dalam semua Kitab Suci, adanya Allah dianggap sepenuhnyasebagai kebenaran axioma. Akan tetapi Qur’an Suci mengemukakanbanyak bukti untuk membuktikan adanya Tuhan Yang Maha Luhur,Pencipta dan Pengatur semesta alam. Dalam uraian ringkas ini, kamihanya bisa menyebutkan tiga bukti yang amat penting, yang terutamasekali dibahas di dalam Qur’an Suci. Pertama, bukti yang diambil dariperistiwa alam, yang dapat disebut pengalaman rendah ataupengalaman jasmani manusia. Kedua, bukti tentang kodrat manusia,yang disebut pengalaman batin manusia. Ketiga, bukti yang didasar-kan atas Wahyu Ilahi kepada manusia, yang dapat disebut penga-laman tertinggi atau pengalaman rohani manusia. Akan terlihat daripenjelasan yang akan terpaparkan nanti, karena ruang lingkuppengalaman itu semakin sempit, maka bukti-bukti itu semakinbertambah efektif. Misalnya bukti yang diambil dari peristiwa alam,ini membuktikan bahwa semesta alam ini pasti ada yang men-ciptakan, yang sekaligus menjadi pengaturnya; akan tetapi ini belumcukup untuk membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Bukti tentang kodratmanusia lebih maju selangkah, karena di dalamnya terdapat kesadaranakan adanya Tuhan, walaupun kesadaran itu mungkin berlainankarena bermacam-macamnya sifat kodrat itu sendiri; oleh karena itu,ini masih bergantung kepada sinar yang menerangi batin itu sendiri,apakah sinar itu terang ataukah remang-remang. Hanya wahyu Ilahisaja yang dapat menyingkap selubung rahasia Allah dengan cahaya-Nya yang bersinar gemerlap, dan dapat membeberkan sifat-sifat-Nyayang mulia, yang orang harus berlomba memilikinya jika ia ingin

Page 2: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI142

mempunyai kesempurnaan, dengan arti, harus disertai sarananyauntuk memperoleh hubungan dengan Ilahi itu.

Hukum evolusi sebagai bukti adanya tujuan dan kebijaksanaan

Bukti pertama yang diambil dari peristiwa alam, berpusat disekitar kata Rabb. Dalam wahyu permulaan yang disampaikan kepadaNabi Suci, beliau diperintahkan supaya “membaca dengan namaRabb, Yang menciptakan (96:1). Nah, kata Rabb yang biasa-nyaditerjemahkan “Tuhan”, ini sebenarnya mengandung makna yangsangat berbeda. Menurut ahli kamus bahasa Arab yang ter-masyhur,kata Rabb menyimpulkan dua makna, yaitu (1) memeli-hara,mengasuh atau memberi makan, dan (2) mengatur, melengkapi danmenyempurnakan (LL., TA). Jadi pangkal pikiran yang mendasarikata Rabb ialah, memelihara sesuatu dari keadaan yang palingmentah, sampai kepada tingkat kesempurnaan yang paling tinggi;dengan kata lain, ber-evolusi. Imam Raghib memberi tafsiran lebihterang lagi mengenai arti ini. Menurut beliau, arti kata Rabb ialah,memelihara sesuatu demikian rupa melalui tingkatan yang satu lepastingkatan yang lain, hingga ia mencapai tujuan yang sem-purna. Jadi,dengan digunakannya kata Rabb terdapatlah petunjuk, bahwa segalasesuatu yang diciptakan oleh Allah, membawa kesan ciptaan Ilahiyang mempunyai ciri khas perkembangan dari tingkat yang palingrendah menuju tingkat yang lebih tinggi lagi hingga mencapaikesempurnaannya. Hal ini diuraikan lebih jelas lagi dalam wahyupermulaan yang lain, yang berbunyi: “Muliakanlah nama Rabb dikauYang Maha-luhur, Yang menciptakan kemudian me-lengkapi, danYang membuat (sesuatu) menurut ukuran, kemudian memimpin itumenuju tujuan kesempurnaan” (87:1-3). Di sini diuraikan pengertianRabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatudan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu menurut ukuran, danmenunjukkan kepadanya jalan, yang dengan melalui jalan itu, sesuatuitu dapat mencapai kesempurnaan. Pengertian tentang evolusi,berkembang sepenuhnya pada dua perbuatan, yang pertama, yaitumenciptakan dan melengkapi, hingga segala sesuatu yang diciptakan

Page 3: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 143

oleh Allah pasti dapat mencapai kesempurnaan yang sudahditentukan. Dua perbuatan terakhir menunjukkan bagaimana evolusiyang sempurna itu dilaksanakan. Yaitu, segala sesuatu dibuat menurutukuran, artinya, dalam setiap ciptaan Allah terdapat hukumperkembangan yang tak dapat dipisahkan; lalu kepada ciptaan ituditunjukkan jalan, artinya, ciptaan itu tahu akan jalan-jalan yang harusdilaluinya, hingga ia dapat mencapai tujuan yang sempurna. Jaditerang sekali bahwa daya-cipta itu bukan daya yang buta, melainkandaya yang memiliki kebijak-sanaan dan yang bergerak sesuai dengantujuan, dan tujuan itu ialah bergeraknya seluruh ciptaan dari tingkatyang paling rendah menuju tingkat yang paling tinggi. Bagi matabiasa pun dapat melihat adanya tujuan dan kebijaksanaan bagi seluruhciptaan Tuhan, mulai dari butiran debu yang paling halus, daunrumput yang paling kecil, sampai kepada bola-bola raksasa yangberputar di alam semesta mengedari jalan-jalan yang sudahditentukan, karena masing-masing bergerak di sepanjang jalan yangsudah ditentukan menuju tujuan kesempurnaan yang telah ditetapkan.Sehubungan dengan itu, marilah kita perhatikan ciri khas ciptaanAllah yang lain, yaitu, segala sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan:

“Dan langit, Kami meninggikan itu dengan kekuatan, dan KamiYang meluaskan segala sesuatu itu. Dan bumi Kami membuat ituterbentang; alangkah baiknya itu Kami bentangkan. Dan segalasesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu ingat” (51:47-49).

“Maha suci Dia Yang menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dan dari jenismereka sendiri, dan dari yang mereka tak ketahui” (36:36).

“Dan Yang menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan”(43:12).

Ini menunjukkan bahwa yang berpasang-pasangan itu bukanhanya binatang saja, melainkan pula “apa yang ditumbuhkan olehbumi” yaitu alam tumbuh-tumbuhan dan sebagainya, demikian pula“apa yang kamu tak tahu”. Sebenarnya pengertian berpasang-

Page 4: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI144

pasangan itu diperluas lebih luas algi, hingga langit dan bumi pundigambarkan seakan-akan satu pasang, karena yang satu mempunyaisifat aktif, sedang yang lain mempunyai sifat passif. Antar hubunganyang dalam ini membuktikan pula adanya tujuan Ilahi dalam seluruhciptaan-Nya.

Di jagat raya hanya ada satu undang-undang

Hal selanjutnya yang amat ditekankan oleh Qur’an Suci ialahadanya kenyataan, bahwa sekalipun banyak sekal macam-ragamnya,namun dalam jagat raya hanya ada satu undang-undang.

“Yang menciptakan tujuh langit serupa. Engkau tak melihatkeadaan yang tak seimbang dalam ciptaan Tuhan Yang Maha-pemurah. Lalu pandanglah sekali lagi, apakah engkau melihatkekacauan? Lalu pandanglah berulang-ulang, pandangan itu akanberbalik kepada engkau, membingungkan, dan melelahkan” (67:3-4).

Di sini kita diberitahu bahwa dalam ciptaan Tuhan tak adasesuatu yang tak seimbang, yang jika demikian, segala sesuatu yangsama jenisnya akan tunduk kepada hukum yang berlainan; demikianpula tak ada kekacauan, karena jika demikian, hukum yang ada padaciptaan itu tak dapat bekerja secara seragam. Teraturnya dankeseragaman hukum yang mengagumkan di tengah-tengah beraneka-ragamnya keadaan yang tidak bisa dibayangkan kesimpangsiurannyadi jagat raya ini, jelas membuktikan adanya tujuan dan kebijaksanaanTuhan dalam menciptakan segala sesuatu.Seluruh ciptaan di bawah satu pengawasan

Bukti lain lagi, bahwa dalam jagat raya ada Tuhan yang cakapmemimpin, ini terang sekali dari kenyataan bahwa segala sesuatu,mulai dari butiran yang amat kecil hingga bola-bola raksasa langityang amat besar, semuanya tunduk kepada satu undang-undang danberada di bawah satu pengawasan. Tak ada sesuatu pun yangmerintangi dan menghalangi jalannya sesuatu yang lain; sebaliknya,segala sesuatu itu saling bantu-membantu untuk mencapai kesempur-

Page 5: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 145

naan. Berulangkali Qur’an Suci memberi tekanan kepada kenyataanini dalam firmannya sebagai berikut:

“Matahari dan bulan mengikuti perhitungan, dan rumput danpohon bersujud (kepada-Nya)” (55:5-6).

“Dan matahari berputar di tempat yang telah ditentukan. Iniadalah ketentuan Tuhan Yang Maha-perkasa, Yang Maha-tahu. Dankepada bulan Kami tentukan tingkatan-tingkatannya sampai itukembali seperti pelepah pohon kurma yang sudah tua. Tak mungkinmatahari menyusul bulan, dan tak pula malam melampaui siang.Semuanya mengapung pada garis edarnya” (36:38-40).

“Lalu ia menuju ke langit, dan itu adalah uap, maka Ia ber-firman kepadanya dan kepada bumi: kemarilah kamu berdua dengansukarela atau terpaksa. Dua-duanya (langit dan bumi) berkata: Kamidatang dengan sukarela” (41:11).

“Allah ialah Yang menundukkan lautan untuk kamu, agarperahu dapat berlayar di atasnya atas perintah-Nya, dan agar kamumencari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. Dan Ia menunduk-kan untuk kamu apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada dibumi, semuanya dari Dia. Sesungguhnya ini pertanda bagi orangyang berpikir” (45:12-13).

“Dan Dia menciptakan matahari dan bulan dan bintang untukmelayani (manusia) atas perintah-Nya. Sesungguhnya daya-cipta dandaya-pimpin itu kepunyaan Dia” (7:54).

Semua ayat tersebut menunjukkan bahwa oleh karena segalasesuatu tunduk kepada perintah dan pengawasan Tuhan guna ter-penuhinya suatu tujuan, maka tak boleh tidak pasti Tuhan YangMaha-bijaksanalah Yang mengawasi seluruh ciptaan-Nya.

Petunjuk yang diberikan oleh kodrat manusia

Bukti nomor dua yang membuktikan adanya Allah, bertaliandengan jiwa manusia. Pertama kali, dalam jiwa itu terdapat kesa-darantentang adanya Allah. Tiap-tiap orang mempunyai cahaya batin yangmemberitahukan kepadanya, bahwa Allah Yang Maha-luhur, Yang

Page 6: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI146

Maha-pencipta, itu ada. Kesadaran batin ini acapkali di-wujudkandalam bentuk pertanyaan. Ini bagaikan satu seruan kepada batinnyasendiri. Kadang-kadang pertanyaan itu dibiarkan tak ter-jawab,seakan-akan orang diminta supaya berpikir lebih dalam lagi: “Atauapakah mereka diciptakan bukan untuk apa-apa, atau apakah merekaitu yang menciptakan? Atau merekakah yang menciptakan langit danbumi?” (52:35-36). Kadang-kadang orang memberi jawaban: “Danapabila engkau bertanya kepada mereka, siapakah yang menciptakanlangit dan bumi? Mereka menjawab: Yang menciptakan itu ialahTuhan Yang Maha-perkasa, Yang Maha-tahu” (43:9). Sekaliperistiwa, pertanyaan itu langsung ditanyakan oleh Allah sendirikepada roh manusia: “Dan tatkala Tuhan dikau menge-luarkanketurunan dari para putera Adam, dari punggung mereka, danmembuat mereka mempersaksikan diri sendiri: Bukankah Aku Rabbkamu? Mereka menjawab: Ya, kami menyaksikan” (7:172). Ini adalahbukti yang seterang-terangnya tentang kodrat manusia, yang di tempatlain dalam Qur’an Suci diuraikan: “Fitrah ciptaan Allah, Yang Iamenciptakan manusia atas (fitrah) itu” (30:30). Kadang-kadangkesadaran jiwa manusia itu diungkapkan dalam bentuk kata-kata yangmenggambarkan dekatnya manusia kepada Tuhan: “Kami lebih dekatkepadanya daripada urat lehernya” (50:16). Ayat lain lagi berbunyi:“Kami lebih dekat kepadanya (kepada jiwa manusia) daripada kamu”(56:85). Pengertian bahwa Allah lebih dekat kepada jiwa manusiadaripada diri manusia itu sendiri, ini hanya menunjuk-kan bahwakesadaran jiwa manusia akan adanya Allah itu lebih terang daripadakesadaran manusia terhadap dirinya sendiri.

Lalu jika jiwa manusia mempunyai kesadaran begitu terangakan adanya Allah, mengapa banyak sekali orang yang mendustakanadanya Allah? Di sininlah orang harus ingat akan dua hal. Pertama,sinar batin yang membuat sadar akan adanya Allah, ini dalam banyakhal tak sama terangnya. Sebagian orang, misalnya para wali yangdatang pada tiap-tiap abad di berbagai negeri, sinar itu memancarlebih cemerlang, dan kesadaran mereka akan adanya Allah menjadiamat kuat. Akan tetapi bagi orang awam, kesadaran itu biasanyalemah dan sinar batinnya suram, bahkan tak jarang terjadi bahwa

Page 7: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 147

kesadaran itu dalam keadaan lamban (diam), dan bahkan sinar batinitu nyaris padam samasekali. Kedua, walaupun orang atheis dan orangAgnostik mengakui adanya Sebab Awal atau Kekuatan Tertinggi,namun mereka mendustakan adanya Allah dengan sifat-sifatnya yangkhas; kadang-kadang kesadaran itu timbul juga dalam batin mereka,kemudian sinar itu menerangi batin mereka, teristime-wa diwaktumereka sedang menderita atau dikala ditimpa penderitaan dankemalangan. Rupa-rupanya kesenangan dan kemewahan duniawi itusemacam kejahatan yang menyelimuti sinar batin manusia, danselimut itu disingkirkan oleh penderitaan. Kenyataan ini diingatkanberulangkali oleh Qur’an Suci:

“Dan jika Kami berikan nikmat kepada manusia, ia berpalingdan mengundurkan diri, tetapi jika Kami icipkan keburukan kepada-nya, ia berdo’a sebanyak-banyaknya” (30:33).

“Dan apabila gelombang yang seperti tenda menelan mereka,mereka bedo’a kepada Allah dengan ikhlas dan patuh kepada-Nya;tetapi setelah Dia selamatkan mereka ke daratan, hanya sebagiansaja yang mau mengikuti jalan yang benar” (31:32).

“Kenikmatan apa saja yang kamu peroleh, ini adalah dariAllah; lalu apabila malapetaka menimpa kamu, kamu berteriakmemohon pertolongan kepada-Nya” (16:53).

Dalam jiwa manusia sebenarnya terdapat sesuatu yang lebihtinggi tentang kesadaran akan adanya Allah; yakni dalam jiwamanusia terdapat keinginan keras untuk bertemu dengan sang Khalik(Yang Maha-pencipta); ini adalah naluri (instinct) untuk memohonpertolongan kepada Allah. Dalam jiwa manusia tertanam rasa cintakepada Allah, yang karena cinta itu, manusia sanggup mengorbankanapa saja. Akhirnya jiwa itu akan mencapai tingkatan di mana ia takdapat menemukan kepuasan yang sempurna jika tanpa Allah. Tetapisayang, mengingat sempitnya ruangan yang tersedia, maka sukarsekali untuk membahas masalah ini dan masalah lainnya yang ber-talian dengan sifat-sifat roh manusia; maka masalah ini terpaksa kamicukupkan sekian saja.

Page 8: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI148

Petunjuk yang diberikan oleh wahyu Ilahi

Bukti yang paling terang dan paling meyakinkan tentangadanya Allah, ialah Wahyu Ilahi, yang bukan saja membenarkanadanya Allah, melainkan pula menyoroti sifat-sifatnya, yang tanpa ini,adanya Tuhan hanyalah dogma semata. Dengan tersingkapnya rahasiasifat-sifat Tuhan itulah maka iman kepada Allah menjadi faktor yangamat penting bagi evolusi manusia, karena hanya dengan mengetahuisifat-sifat Tuhan itulah yang memungkinkan orang untukmenempatkan cita-cita yang tinggi sebagai idamannya, yaitu men-contoh akhlak Tuhan; jadi hanya dengan mencontoh akhlak Tuhanitulah orang dapat meningkat ke puncak keluhuran akhlak yang tinggi.Allah adalah Rabbul-’alamin (Yang memelihara dan menga-suh sarwasekalian alam); maka dari itu mengabdi kepada Allah berarti ia akanbekerja sekuat tenaga guna melayani kepentingan sesama manusiaserta mencintai sesama makhluk, sekalipun makhluk itu tak dapatbicara. Allah adalah Yang Maha-pengasih dan Maha-penyayangkepada makhluk-Nya, maka dari itu orang yang beriman kepada Allahakan tergerak perasaan kasih sayangnya terhadap sesama makhluk.Allah adalah Yang Maha-pengampun, maka dari itu orang yangmengabdi kepada Allah pasti akan mengampuni sesamanya.

Beriman kepada Allah yang mempunyai sifat-sifat yangsempurna yang diberitahukan kepada kita melalui Wahyu Ilahi, adalahcita-cita yang paling tinggi yang menjadi idaman setiap manusia,tanpa adanya cita-cita yang tinggi itu, hidup manusia akan mengalamikekosongan yang menguras sekering-keringnya segala kesungguhanhidup dan segala cita-cita luhur.

Sebaliknya, Wahyu Ilahi mendekatkan manusia kepada Allah,dan membuat adanya Allah benar-benar terasa dalam hidupnya,melalui suri tauladan yang diberikan oleh orang sempurna yang telahberhubungan dengan Tuhan. Allah adalah satu-satunya KebenaranHakiki, bahkan satu-satunya kebenaran yang paling besar di dunia;manusia dapat merasakan adanya Allah dan mewujudkan-Nya padatiap-tiap saat dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat mengadakanhubungan yang amat mesra dengan Dia. Bahwa kesadaran akan

Page 9: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 149

adanya Allah dapat membawa perubahan dalam kehidupan manusia,dengan menjadikannya suatu kekuatan rohani yang tak tergoyahkan didunia, ini bukanlah pengalaman pribadi dari orang seorang atau suatubangsa, melainkan pengalaman manusia sejagat dari bangsa apa saja,di negeri dan di zaman apa saja. Ibrahim, Musa, ‘Isa, Kong Hu Cu,Zaratustra, Rama, Krishna, Buddha dan Muhammad, adalah orang-orang terkemuka yang masing-masing telah melaksanakan revolusimoral di dunia, bahkan ada sebagian yang melaksanakan revolusiduniawi, yang kekuatan gabungan dari seluruh bangsa tak mampumenahannya; bukan itu saja, melainkan pula telah meng-angkatmanusia dari lembah kebejatan moral ke tingkat akhlak yang palingtinggi, bahkan pula kesejahteraan materiil. Semua itu menun-jukkanbahwa rohani manusia dapat meningkat ke puncak yang paling tinggisetelah terjadi hubungan yang sebenar-benarnya dengan Allah.

Ambillah sebagai contoh, Nabi Muhammad saw, beliau bang-kit seorang diri di tengah-tengah bangsa yang tenggelam ke dalamsegala macam kejahatan dan kebejatan moral. Beliau tak mempunyaikekuatan yang membantu beliau, bahkan tak mempunyai seorangpembantu pun. Tanpa persiapan sedikit pun, beliau mulai menying-singkan lengan baju untuk melaksanakan tugas pembangunan yangnampak mustahil, karena bukan saja untuk membangun satu bangsa,melainkan membangun seluruh umat manusia. Beliau mulai melaksa-nakan pembangunan itu dengan satu Kekuatan, yakni Kekuatan Ilahi,yang dapat membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin.“Bacalah dengan nama Tuhan dikau”. “Bangunlah dan berilahperingatan; dan Tuhan dikau agungkanlah!”(96:1; 74:2-3). Perkarayang beliau bela adalah perkara Tuhan, oleh karena itu kemenanganperkara itu bergantung kepada pertolongan Tuhan jua. Semakin hari,tugas itu semakin berat, dan perlawanan semakin sengit, sampai-sampai menurut penglihatan orang, tak ada harapan lagi, kecualihanya kekecewaan di mana-mana. Tetapi apakah ini mempengaruhisemangat beliau? Dengan bertambah hebatnya perlawanan, ketetapanhati beliau semakin bertambah kuat. Memang benar bahwa dalamwahyu permulaan dinyatakan secara garis besar, bahwa perkara beliauakan menang dan pihak musuh akan mengalami kekalahan. Namun

Page 10: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI150

jika ditinjau dari sudut kelahiran, ramalan kemenangan yang begituterang dan mantap itu diimbangi dengan hari depan yang nampaksuram. Berikut ini adalah beberapa ayat yang kami kutip menuruturutan turunnya wahyu:

“Dengan karunia Tuhan dikau, engkau itu tak gila. Dansesungguhnya engkau akan mendapat ganjaran yang tak ada putus-putusnya” (68:2-3).

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada engkaukebaikan yang melimpah-limpah” (108:1).

“Sesungguhnya berserta kesulitan adalah kemudahan” (94:5).“Apa yang datang kemudian itu bagi engkau lebih baik

daripada apa yang datang sebelumnya; dan segera Tuhan dikau akanmemberikan kepada engkau hingga engkau akan merasa puas” (93:4-5).

“Sesungguhnya ini adalah sabda Utusan yang mulia, yangmemiliki kekuatan, yang berada di sisi Tuhan Yang mempunyaisinggasana” (81:19-20).

“Dan pada sebagian malam, bangunlah dengan menjalankantahajud.....; boleh jadi Tuhan dikau akan mengangkat engkau padakedudukan yang amat terpuji” (17:79).

“Wahai manusia! Kami tak mewahyukan Qur’an kepadaengkau agar engkau celaka!” (20:1-2).

“Dan pada hari itu kaum Mukmin bergembira atas per-tolongan Allah” (30:4-5).

“Sesungguhnya Kami menolong para utusan Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tatkalapara saksi dibangkitkan” (40:51).

“Maha berkah Dia, Yang jika Dia menghendaki, Dia akanmemberi engkau yang lebih baik daripada ini, yakni Taman yang didalamnya mengalir sungai-sungai; dan Dia akan memberi engkauistana” (25:10).

“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman danberbuat baik di antara kamu, bahwa Dia sungguh-sungguh akanmembuat mereka penguasa di bumi, sebagaimana Dia telah membuatsebagai penguasa orang-orang sebelum mereka, dan Dia akan

Page 11: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 151

menegakkan agama mereka yang Dia pilihkan untuk mereka, dansetelah mereka ketakutan akan Dia berikan perasaan aman kepadamereka sebagai gantinya” (24:55).

“Dia ialah Yang mengutus utusan-Nya dengan pimpinan danagama yang benar, agar Dia memenangkan itu di atas sekalianagama” (48:28).

Demikian pula selesainya perlawanan, digambarkan lebihterang lagi dalam wahyu yang diturunkan lebih belakangan dariwahyu yang terdahulu, walaupun kian hari perlawanan semakinmenghebat. Tiga ayat berikut ini termasuk golongan wahyu yangditurunkan dalam tiga masa yang berlainan:

“Sampai tatkala mereka melihat apa yang dijanjikan kepadamereka, mereka akan tahu siapakah yang pembantunya lebih lemahdan lebih sedikit bilangannya” (72:24).

“Atau apakah mereka berkata: Kami adalah pasukan gabu-ngan yang saling membantu. Pasukan gabungan akan segeradikalahkan; dan mereka akan berbalik punggung” (54:44-45).

“Katakanlah kepada orang-orang kafir: Kamu segera akandikalahkan” (3:11).

Semua itu terpenuhi setelah beberapa tahun diramalkan,meskipun pada waktu itu diumumkan, tak ada kejadian yang mem-buktikan benarnya ramalan itu; bukan itu saja, bahkan keadaan padawaktu itu pun menentang ramalan itu. Tak seorang pun dapat men-duga bahwa apa yang diramalkan begitu terang itu, akan terlaksanasungguh-sungguh, dan tak ada kekuatan manusia yang dapat menye-babkan gagalnya seluruh bangsa dengan segala kekayaan yangserempak ditujukan untuk melawan satu orang yang mereka bertekadbulat untuk membinasakannya.

Jadi, Wahyu Ilahi membuktikan seterang-terangnya dan se-yakin-yakinnya akan adanya Allah Yang Maha-tahu akan segalasesuatu, baik sekarang, dahulu, maupun yang akan datang, Yangmenguasai kekuatan alam dan nasib manusia.

Page 12: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI152

PASAL 2: KEESAAN ALLAH

Keesaan Allah

Semua pokok ajaran Islam dibahas sepenuhnya dalam Qur’anSuci, demikian pula ajaran iman kepada Allah, yang intinya adalahberiman kepada Keesaan Allah (tauhid). Kalimah Tauhid yang sudahterkenal ialah laa ilaaha illallah. Kalimah ini terdiri dari empatperkataan, yakni la (tidak), ilaaha (Tuhan), illa (kecuali), Allah (namaTuhan yang sebenarnya). Jadi, kalimah itu yang biasa diterjemahkantak ada Tuhan selain Allah,mengandung arti, bahwa tak ada Tuhanyang pantas disembah selain Allah. Kalimah syahadat inilah yang jikadigabungkan dengan syahadat Rasul -Muhammadur-Rasulullah-orang sudah diakui sah sebagai orang Islam. Menurut Qur’an Suci,tauhid mengandung arti bahwa Allah itu Esa dhat-Nya, Esa sifat-Nyadan Esa af’al-Nya (perbuatan-Nya). Yang dimaksud Esa dhat-Nyaialah tak ada Tuhan lebih dari satu dan tak ada sekutu bagi Allah; Esasifat-Nya mengandung arti bahwa tak ada Dhat lain yang memilikisatu atau lebih sifat-sifat ketuhanan yang sempurna; Esa af’al-Nyamengandung arti bahwa tak seorang pun dapat melakukan pekerjaanyang telah dikerjakan oleh Allah, atau mungkin akan dilakukan olehAllah.1 Ajaran tauhid disimpulkan dengan indah dalam wahyupermulaan yang amat pendek: “Katakanlah: Dia Allah, itu Esa. Allahitu yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tak berputera,dan tak diputerakan; dan tak seorang pun menyerupai Dia” (Surat112).

Bahaya syirk

Lawan keesaan atau tauhid adalah syirk. Kata syirk artinyapersekutuan, kata syarik yang jika dijamakkan menjadi syuraka,artinya sekutu. Dalam Qur’an Suci, kata syirk digunakan dalam arti

1. Sebagian ulama menerangkan bahwa yang dimaksud Esa sifat-Nya ialah, Allahtak mempunyai dua sifat qudrat, dan dua sifat iradat dan sebagainya. Adapun yangdimaksud Esa af’al-Nya ialah tak ada dzat lain yang mempunyai pengaruh terhadap-Nya.

Page 13: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 153

mempersekutukan Tuhan lain dengan Allah, baik persekutuan itumengenai dzat-Nya, sifat-Nya ataupun af’al-Nya, maupun ketaatanyang seharusnya ditujukan kepada-Nya saja. Dalam Qur’an Suciditerangkan, bahwa syirk itu perbuatan dosa yang paling berat:“Sesungguhnya syirk itu kelaliman yang paling besar” (31:13).“Sesungguhnya Allah tak memberi ampun jika Dia dipersekutukan,tetapi ia memberi ampun selainnya kepada siapa yang Dia kehen-daki” (4:48). Tetapi perbuatan syirk yang dianggap sebagai per-buatandosa yang paling berat, bukanlah disebabkan karena Allah itu iri hati -Menurut Qur’an Suci, iri hati tak mungkin disifatkan kepada Tuhan.Adapun dosa berat itu disebabkan adanya kenyataan bahwa syirk itumerusak akhlak manusia itu sendiri, sedangkan tauhid mengangkatmanusia ke tingkat akhlak yang tinggi. Menurut Qur’an Suci, manusiaadalah khalifah (wakil) Allah di bumi (2:30), dan ini menunjukkanbahwa manusia diberi kekuasaan untuk menjaga makhluk Allah dibumi. Dalam Qur’an Suci diterangkan sejelas-jelasnya, bahwamanusia diciptakan untuk memerintah di dunia. “Allah ialah Yangmenaklukkan lautan untuk kamu agar perahu-perahu berlayar diatasnya atas perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur. Dan Dia menakluk-kan kepada kamuapa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi, semuanyadari Dia. Sesungguhnya ini pertanda bagi kaum yang berpikir”(45:12-13). Jadi kedudukan manusia itu di atas sekalian makhluk, yabahkan di atas sekalian malaikat, sehingga malaikat bersujud kepadamanusia (2:34). Lalu jika manusia dicipta-kan untuk memerintah jagatraya, dan diberi kekuasaan untuk me-naklukkan segala sesuatu danmengubah itu guna kepentingan manusia, apakah tak menurunkanderajat sendiri jika manusia meng-ambil makhluk lain sebagai Tuhan,dan bersujud kepada sesuatu yang sebenarnya manusia diciptakanuntuk menaklukkan dan meme-rintahkan segala sesuatu itu? Inilahalasan yang dikemukakan oleh Qur’an Suci dalam menentangperbuatan syirk. Qur’an berfirman: “Katakan: Apakah aku akanmencari Tuhan selain Allah. padahal Dia itu Tuhan segala sesuatu”(6:165). Ayat ini disambung oleh ayat berikutnya: “Dan Dia ialahyang menjadikan kamu penguasa di dunia”. Selanjutnya: “Apakah

Page 14: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI154

kamu kucarikan Tuhan selain Allah, padahal Dia telah membuatkamu melebihi sekalian makhluk” (7:140). Oleh karena itu, di antarasekalian perbuatan dosa, syirk-lah yang paling berat, karena syirkmenurunkan derajat manusia, dan membuat manusia tak pantasmenduduki kedudukan tinggi yang menurut ketetapan Tuhanditentukan untuknya.

Berbagai bentuk syirk

Berbagai bentuk syirk yang disebutkan dalam Qur’an Sucimenunjukkan adanya amanat peningkatan derajat yang melandasiajaran tauhid. Hal ini disimpulkan dalam Qur’a Suci 3:63: “Bahwakami tak akan menyembah2 sesuatu selain Allah dan bahwa kami takakan menyekutukan sesuatu dengan Dia, dan bahwa sebagian kamitak akan mengambil sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”.Inilah tiga bentuk syirk yang sebenarnya. Adapun bentuk syirk yangnomor empat diuraikan tersendiri. Bentuk yang paling menyolok ialahmenyembah sesuatu selain Allah, misalnya, patung, pohon, binatang,kuburan, benda-benda langit, kekuatan alam, atau manusia yangdianggap setengah dewa, atau dewa, atau penjelmaan Tuhan, atauanak laki-laki atau anak perempuan Tuhan. Bentuk syirk nomor duayang kurang menyolok ialah, menyekutukan sesuatu dengan Allah,artinya, menganggap segala sesuatu itu mempunyai sifat-sifat yangsama seperti sifat Tuhan. Kepercayaan ada tiga oknum ketuhanan, dansang putera dan sang Roh Suci itu kekal, Maha-tahu dan Maha-kuasaseperti Allah, seperti kepercayaan agama Kristen, atau Tuhan itu yangmenciptakan kejahatan berdampingan dengan Tuhan yangmenciptakan kebaikan, seperti kepercayaan agama Zaratustra, ataubenda dan roh itu sama kekalnya seperti Allah dan maujud sendiri

2. Kata penyembah bahasa Arabnya: ‘ibadah, makna aslinya luas sekali, yakni,sikap menunduk yang melebihi batas, atau ketaatan yang disertai dengan kerenda-hanhati yang sedalam-dalamnya; tetapi dalam penggunaan sehari-hari, berarti,mengambil sikap hormat terhadap sesuatu, sedang jiwanya tenggelam memikirkankebesaran dan kekuasaan sesuatu itu dan bersujud kepadanya. Inilah arti kata ‘ibadahyang digunakan dalam ayat ini.

Page 15: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 155

seperti Dia, seperti kepercayaan agama Hindu, semua itu termasukgolongan syirk nomor dua. Adapun bentuk syirk terakhir ialah,sebagian manusia menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan.Adapun yang dimaksud dengan ini, dijelaskan oleh Nabi Suci sendirisewaktu beliau menjawab satu pertanyaan yang diajukan oleh salahseorang sahabat sebagai berikut: Pada waktu ayat 9:31 diturunkan,yang berbunyi: “mereka menjadikan pendeta mereka dan rahibmereka sebagai Tuhan selain Allah”, sahabat Adiyy bin Hatim,seorang Kristen yang telah memeluk Islam, menerangkan kepada NabiSuci bahwa kaum Yahudi dan Nasrani tidak menyembah pendeta danrahib mereka. Nabi Suci berbalik tanya kepadanya: “Bukankah kaumYahudi dan Nasrani mengikuti dengan membabi buta apa yangmereka perintahkan dan apa yang mereka larang?” Atas pertanyaanNabi Suci ini, sahabat Adiyy membenarkannya. Ini berarti bahwamengikuti dengan membabi buta apa yang diperintahkan olehpemimpin besar mereka, itu tergolong perbuatan syirk. Adapunperbuatan syirk yang nomor empat, itu diuraikan dalam 25:43:“Apakah engkau melihat orang yang menjadi-kan hawa nafsunyasebagai Tuhan?” Di sini orang yang mengikuti ajakan hawa nafsunyadengan membabi buta juga disebut syirk. Adapun sebabnya ialah,Ketuhanan Yang Maha-esa bukanlah suatu dogma yang harusdipercaya begitu saja, melainkan mempunyai arti yang dalamsebagaimana kami terangkan nanti. Yang dimaksud iman kepadaAllah Yang Maha-esa ialah, ketaatan mutlak harus ditujukan kepadaAllah semata, dan barangsiapa taat kepada selain Allah, atau kepadahawa nafsu sendiri, melebihi ketaatan kepada Allah, ia benar-benarmelakukan dosa syirk.

Penyembahan berhala

Di antara berbagai bentuk syirk, penyembahan berhala adalahyang paling dicela dengan kata-kata yang pedas, dan bentuk syirk inibenar-benar paling sering dibicarakan dalam Qur’an daripada bentuksyirk yang lain. Ini disebabkan adanya kenyataan bahwa penyemba-han berhala adalah bentuk syirk yang paling mengerikan dan paling

Page 16: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI156

merajalela di dunia pada waktu datangnya agama Islam. Bukan hanyabentuk penyembahan berhala yang kasar saja yang dicela, yangmenganggap bahwa berhala dapat mendatangkan keuntungan ataukemalangan, melainkan pangkal-pikiran yang membentuk penyemba-han berhala pun dianggap mempunyai suatu arti, ini pun dicela olehQur’an Suci. Qur’an berfirman: “Dan orang-orang yang menjadikanpelindung selain Allah, berkata: Kami tak menyembah mereka kecualiagar mereka medekatkan kami kepada Allah. Sesungguhnya Allahakan mengadili antara mereka tentang yang mereka perselisih-kan didalamnya” (39:3). Pada zaman sekarang, sebagian kaum penyembahberhala modern juga mengemukakan dalih semacam itu. Merekaberkata, bahwa patung itu hanya digunakan untuk memusat-kanperhatian (konsentrasi) para penyembah saja, artinya, denganmenghadap patung, ia dapat berkonsentrasi hingga ia lebih khusyu’dalam tafakurnya kepada Tuhan; pengertian ini dicela oleh ayattersebut di atas. Bahkan dalam hal ini si penyembah yang percayabahwa patung yang dianggap bisa memusatkan pikirannya sebagailambang Dzat Tuhan, ini sebenarnya pengertian salah; lebih-lebihkarena patung yang digunakan untuk memusatkan pikiran, bukanlahTuhan yang sebenarnya. Keliru pula adanya anggapan, bahwa untukkeperluan konsentrasi, diperlukan adanya lambang kebendaan, karena,pikiran itu setiap saat mudah sekali dipusatkan kepada sasa-ran(object) spiritual; dan suatu konsentrasi hanya akan menolongperkembangan daya batin apabila sasaran itu bersifat spiritual. Disamping penyembahan berhala, Qur’an Suci juga melarang memberisesaji kepada berhala (6:137).

Penyembahan benda-benda alam

Bentuk syirk yang sudah lazim di mana-mana yang dicela olehQur’an Suci ialah penyembahan matahari, bulan, bintang dansebagainya. Pokoknya menyembah apa saja yang dianggap dapatmengatur nasib manusia. Menyembah benda-benda bersinar ituterang-terangan dilarang oleh Qur’an Suci. Qur’an berfirman: “Dan diantara pertanda Allah ialah, malam dan siang dan matahari dan

Page 17: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 157

bulan. Janganlah bersujud kepada matahari atau kepada bulan, danmengabdilah kepada Allah Yang menciptakan itu” (41:37). Alasanlarangan itu dikemukakan oleh Nabi Ibrahim, tatkala beliau ber-bantah dengan kaum beliau, bahwa benda-benda itu dikuasai olehYang Maha Kuasa.3 Alasan yang dikemukakan oleh Qur’an Suciuntuk melarang penyembahan matahari dan bulan ini bukan sajaberlaku bagi seluruh benda-benda langit, melainkan pula bagi semuakekuatan alam, yang ini sebenarnya acapkali disebutkan dalam Qur’anSuci sebagai barang yang dibuat untuk melayani manusia. Adapunpenyembahan kepada Sirius (bintang Syi’ra), dalam ayat 53:49diuraikan bahwa Allah sendiri adalah Tuhannya Sirius.

Deisme dan Tatslits (Trinitas)

Khusus mengenai ilmu ketuhanan (Deisme), Qur’an Suciberfirman: “Janganlah kamu mengambil dua Tuhan. Dia adalahTuhan Yang Maha-esa” (16:51). Jin juga disebut-sebut sebagaimakhluk yang disamakan kedudukannya dengan Tuhan. Qur’anberfirman: “Dan mereka menganggap jin sebagai sekutu Allah,padahal Dialah Yang menciptakan mereka” (6:101). Dalam Qur’anSuci, tatslits (Trinitas) dikecam sebagai bentuk syirk. Qur’anberfirman: “Maka berimanlah kepada Allah dan para Utusan-Nya,dan janganlah kamu berkata: Tiga. Hentikanlah! Ini adalah baik bagikamu. Sesungguhnya Allah Itu Maha-esa” (4:171). Ada juga yangmenuduh bahwa paham Trinitas dalam Qur’an keliru, karena menurut

3. “Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim kerajaan langit dan bumi,dan agar ia menjadi golongan orang yang yakin. Maka tatkala malam melingkupi dia,dia melihat bintang, ia berkata: Inikah Tuhanku? Maka tatkala bintang itu ter-benam,ia berkata: Aku tak suka barang yang terbenam. Kemudian tatkala ia melihat bulanterbit, ia berkata: Inikah Tuhanku? Maka tatkala bulan itu terbenam, ia ber-kata: JikaTuhanku tak memimpin aku, niscaya aku menjadi golongan kaum yang sesat.Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, ia berkata: Inilah Tuhanku. Inilah yangpaling besar. Maka tatkala matahari terbenam, ia berkata: Wahai kaumku,sesungguhnya aku terlepas dari apa yang kamu sekutukan. Sesungguhnya aku meng-harapkan wajahku lurus kepada Dzat Yang menciptakan langit dan bumi, dan akubukanlah golongan orang musyrik” (6:76-80).

Page 18: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI158

Qur’an, ‘Isa dan Maryam dikatakan sebagai dua Tuhan, sebagaimanatersebut dalam firman-Nya: “Wahai ‘Isa bin Maryam! Apakah engkauberkata kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku sebagai duaTuhan selain Allah” (5:116). Yang dimaksud di sini ialahmendewakan Maryam (mariolatry). Bahwa Maryam disembah adalahkenyataan, dan Qur’an Suci menguraikan tentang ini peting sekaliartinya;4 tetapi hendaklah diingat, bahwa dalam Qur’an mau-punHadits, tak ada satu ayat pun yang menerangkan bahwa Maryamadalah Oknum Trinitas yang ketiga. Ayat Qur’an yang mengecamTrinitas, di situ hanya menerangkan mengenai ajaran “Tuhan ber-putera”, dan sekali-kali tak menerangkan pemujaan Siti Maryam, danayat yang menerangkan pemujaan Maryam, ini ditujukan kepadaajaran Trinitas.

Ajaran tentang Allah berputera

Bentuk syirk lainnya yang dikecam oleh Qur’an Suci ialahpaham Allah mempunyai anak laki-laki atau anak perempuan. BangsaArab jahiliyah mengaku Allah mempunyai anak perempuan, sedangagama Nasrani mengajarkan bahwa Allah mempunyai anak laki-laki.

4. Ajaran dan praktek memuja Maria (Maryam) amat terkenal, ini disebutMariolatry oleh golongan Protestan. Dalam buku Katekismus Katholik Roma, ter-dapat ajaran: “Bahwa beliau benar-benar ibu Tuhan ... bahwa beliau adalah Ibu Kasihsayang dan terutama sekali menjadi pembela kita, patung beliau amatlah berfaedah”.Selanjutnya diuraikan dalam Litany, bahwa beliau langsung dimohon sebagaiperantara. Di daerah Thrace (Yunani), Schithia dan di tanah Arab, banyak kaumwanita mempunyai kebiasaan menyembah Sang Dara sebagai Tuhan. Salah satu cirikhas penyembahan mereka adalah sesaji berupa kueh. “Semenjak konsili di Ephesus,digambarkan Sang Dara dan Anak, dianggap pertanda kesalehan ... Adapuntumbuhnya kultus Maria setelah Konsili Ephesus, baik di Timur mapun di Barat, takdapat diusut sejarahnya ... Raja Yustianus dalam salah satu kitab undang-undangnyamempercakapkan lebih dahulu pembelaan Maryam terhadap kerajaan Heracliusmenempelkan gambar Maryam pada benderanya. Yohanes dari Damaskus berbicaratentang Maryam sebagai wanita yang berdaulat, karena sekalian makhluk dijadikanrakyat taklukkan oleh puteranya. Peter Damia menganggap Maryam sebagai orangyang paling mulia di antara sekalian makhluk dan menganggap beliau sebagai Tuhan,dan beliau dikaruniai segala macam kekuatan di langit dan di bumi”(Enccyclopaedia Britanica XVII, hal. 813).

Page 19: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 159

Walaupun ajaran mengakukan Allah mempunyai anak perempuan,diuraikan berulangkali dalam Qur’an, misalnya dalam 16:57; 17:40;37:149, namun Qur’an Suci memberi tekanan yang berat terhadapajaran Kristen sebagaimana tersebut dalam firman-Nya: “Dan merekaberkata: Tuhan Yang Maha-pemurah memungut anak laki-laki.Sesungguhnya kamu mengucapkan sesuatu yang amat keji. Langithampir-hampir pecah karenanya, dan bumi hampir ter-belah dangunung-gunung runtuh berkeping-keping, karena mengaku-kan TuhanYang Maha-pemurah mempunyai anak laki-laki” (19:88-91). Ajaranitu dikecam berulang-ulang, misalnya dalam 2:116; 6:102-104; 10:68;17:111; 18:4-6; 19:35, 91-92; 23:91; 37:151-152; 112:3. Tak sangsilagi bahwa Surat 112 adalah salah satu Surat Makkiyah permulaan. Inimenunjukkan bahwa sejak dari permulaan sekali Qur’an Suciberusaha merobah kesesatan besar itu. Hendaklah orang sukamemperhatikan kata-kata subhanahu, artinya maha suci Allah darisegala kekurangan. Adapun alasannya ialah ajaran “Allah berputera”itu disebabkan adanya dugaan bahwa Allah tak dapat mengampunidosa, terkecuali jika Allah mendapat tebusan yang memuaskan, danmereka menduga bahwa tebusan yang memuaskan itu diperolehdengan jalan menyalib Anak Allah, yang katanya hanya Dialah yangtak berdosa. Jadi, ajaran “Allah ber-putera” itu sebenar-nyamendustakan sifat pengampunan Allah, dan ini sama dengan menuduhAllah sebagai Tuhan yang mempunyai kekurangan. Oleh karena itu,dalam ayat 19:92, setelah didahului kecaman pedas ter-hadap ajaran“Allah berputera”, kita diberitahu bahwa “tak layak bagi Allah YangMaha-pemurah (Al-Rahman), Dia memungut anak laki-laki”. Kata al-Rahman makna aslinya Tuhan Yang tak terhingga kemurahan-Nyayang tak memerlukan tebusan dalam mempertonton-kankemurahannya yang tak dapat dipisahkan dari pada-Nya; dan olehkarena Allah itu al-Rahman, maka tak diperlukan lagi ajaran “Allahberputera”.

Sendi dasar arti tauhid

Page 20: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI160

Berbagai macam syirk yang diuraikan dalam Qur’an Sucimenunjukkan bahwa ajaran Tauhid menganugrahkan kepada duniasatu amanat tentang peningkatan kemajuan dalam segala bidang, baikjasmani, akhlak, maupun rohani. Manusia bukan saja dibebaskan dariperbudakan oleh benda hidup maupun benda mati, melainkandibebaskan pula dari penyembahan kepada kekuatan alam yang besardan mengagumkan, yang menurut Qur’an Suci, justru manusia harusmenalukkan itu guna kepentingan mereka sendiri. Selanjutnya ajaranTauhid menyelamatkan manusia dari perbudakan yang amat besar,yaitu menyembah kepada sesama manusia. Tak seorang pun diper-bolehkan menduduki martabat Ketuhanan atau martabat yang mele-bihi manusia biasa, karena manusia yang paling sempurna pun, yakniNabi Muhammad, disuruh berkata: “Aku hanya manusia biasa sepertikamu, hanyalah kepadaku diwahyukan bahwa Tuhan kamu adalahTuhan Yang Maha-esa” (18:110). Dengan demikian, segala belengguyang mengikat jiwa manusia diputuskan; dan manusia berjalan di atasjalan yang menuju ke arah kemajuan. Qur’an Suci menerangkanseterang-terangnya, bahwa jiwa budak tak mungkin berbuat sesuatuyang baik dan besar;5 oleh sebab itu, syarat pertama untuk mencapaikemajuan ialah, dia harus membebaskan jiwanya dari segala macamperbudakan yang membelenggu, dan ini hanya dapat dicapai denganTauhid.

5. Allah membuat perumpamaan tentang budak belian yang tak menguasai apa-apa, malahan ia dimiliki oleh orang lain, dan ada lagi orang yang Kami beri rezekidari Kami sendiri hingga ia dapat membelanjakan sebagian itu dengan diam-diam dandengan terbuka. Apakah dua orang itu sama? Dan Allah membuat perumpamaantentang dua orang: Yang seorang bisu dan tak menguasai apa-apa, malahan ia menjadibeban majikannya; ke mana saja ia disuruh, ia tak membawa kebaikan. Samakah iadengan orang yang menyuruh berbuat adil, dan yang berjalan di atas jalan yangbenar?” (16:75-76). “Dan ia membuat matahari dan bulan untuk melayani kamu,beredar dalam orbitnya; dan Dia membuat malam dan siang untuk melayani kamu”(14:33). Dan bintang-bintang dibuat untuk melayani manusia atas perintah-Nya ...Dan Dia ialah Yang menaklukkan lautan ... Dan engkau melihat perahu-perahumemecah gelombang menembus lautan” (16:12-14). “Apakah kamu tak melihatbahwa Allah telah menaklukkan untuk kamu apa saja yang ada di langit dan di bumi?” (31:20), dan sebagainya.

Page 21: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 161

Kesatuan umat manusia bersendikan Keesaan Allah

Ajaran tauhid selain melepaskan belenggu perbudakan yangmengikat jiwa manusia hingga terbuka jalan menuju ke arahkemajuan, tauhid mengandung pula arti lain yang sama besarnya, ataubahkan lebih besar lagi, yakni cita-cita persatuan umat manusia. Allahadalah Rabbul ‘alamin (Tuhan sarwa sekalian alam). Rabb artinyamemelihara sesuatu demikian rupa melalui tingkatan yang satu lepastingkatan yang lain, hingga ia mencapai tujuan kesempur-naan. Jadi,kata Rabbul’alamin mengandung arti bahwa sekalian manusia didunia seakan-akan putera dari satu ayah yang tak mem-beda-bedakandalam memelihara puteranya, dengan mengatur dan mengantarmereka tahap demi tahap menuju ke tujuan kesempurna-an. Olehsebab itu, dalam Qur’an Suci, Allah bukan saja dikatakan sebagaiYang memberi makanan jasmani, melainkan pula memberi makananrohani berupa Wahyu kepada sekalian bangsa di dunia. Qur’anberfirman: “Tiap-tiap umat mempunyai seorang Utusan” (10:47).“Tak ada suatu umat, melainkan seorang juru ingat telah berlalu dikalangan mereka” (35:24). Selanjutnya kita dapati bahwa Qur’anmembela suatu paham, bahwa Allah sebagai Tuhan sarwa sekalianalam, memperlakukan sekalian manusia tanpa pilih-kasih. Allahmendengarkan do’a sekalian manusia tanpa membeda-bedakan agamaatau kebangsaan mereka. Allah mengasihi sekalian manusia danmengampuni dosa mereka. Allah mengganjar perbuatan baik yangdilakukan oleh manusia, baik orang Islam maupun bukan. Dan Allahbukan saja memperlakukan sekalian manusia tanpa pilih-kasih,melainkan pula Dia menciptakan mereka sama, sesuai fitrah-Nya.Qur’an berfirman: “Fitrah ciptaan Allah, Yang Dia menciptakanmanusia atas fitrah itu” (30:30). Jadi, kesatuan manusia adalah akibatmutlak dari Keesaan Allah; hal ini ditekankan oleh Qur’an Sucidengan kata-kata yang terang bahwa “sekalian manusia adalah satuumat” (2:213), dan “manusia itu tiada lain hanyalah satu umat”(10:19).

Page 22: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI162

PASAL 3: SIFAT-SIFAT ALLAH

Tabi’at sifat-sifat Allah

Sebelum kami membicarakan sift-sifat Allah, perlu kamimengingatkan para pembaca tentang adanya salah paham mengenaiTabi’at Tuhan. Dalam Qur’an Suci, Allah dikatakan sebagai Yangmelihat, mendengar, berbicara, marah, mencintai, penuh kasih sayang,menguasai, mengawasi dan sebagainya. Tetapi digunakannya sifat-sifat itu janganlah diartikan bahwa Allah itu seperti manusia6, karenadalam Qur’an Suci diuraikan seterang-terangnya bahwa Allah adalahdi atas segala paham kebendaan. Qur’an berfirman: “Penglihatan takdapat menjangkau Dia, dan Dia menjangkau semua penglihatan”(6:104). Dan Allah bukan saja di atas batas-batas kebendaan,

6. Paham anthropomorphisme yang mempersamakan Allah dengan manusia takpernah dibenarkan oleh kaum Muslimin. Kelompok kecil yang menamakan diriKarramiyah (diambil dari nama pendirinya, Muhammad Karram) atau Mujassimah(berasal dari kata jism, artinya tubuh), mereka berpendapat bahwa Allah itu bertubuh,tetapi ajaran itu ditolak oleh para ulama Islam. Memang benar ada satu Hadits yangmenerangkan bahwa dalam ru’yah, Nabi Suci merasa disentuh oleh tangan Allah diantara dua pundak beliau, tetapi apa yang dilihat dalam mimpi, tak mungfkin diambilsebagai kenyataan hakiki. Imam Asy’ari berkata: “Kaum ahli Sunnah dan ahli Haditsberpendapat bahwa Allah tidaklah berjasad, dan tak ada sesuatu yang menyerupai Dia,dan Allah itu bersemayam di ‘Arsy ... dan orang tak dapat membayangkan (bila kaifa)bagaimana istiwa bersemayamnya Allah, dan bahwa Allah itu Nur” (MI. hal. 211).Imam Asy’ari juga berkata bahwa Allah mempunyai tangan, yang tak dapatdibayangkan (bila kaifa) bagaimana tangan Allah itu, dan Allah mempunyai matayang tak dapat dibayangkan (bila kaifa) bagaimana mata Allah itu, dan sebagainya.Telah digariskan pula sebagai landasan pokok tentang sifat-sifat Allah, bahwa “dalamsegala-galanya” Allah itu tak serupa dengan makhluk-Nya, dan tak ada satu makhlukpun yang menyerupai Dia” (FA. hal. 14). Selanjutnya diterangkan bahwa sifat Allahitu harus ditujukan kepada tujuan terakhir (Bai). Syekh Waliyyullah menerangkanlebih jelas lagi bahwa kata basthulyadi itu jika dihubungkan dengan Allah, berartiYang Dermawan (Hj. hal. 63). Sedang mengenai sifat-sifat Allah seumumnya, beliaumenulis dengan nada yang sama seperti Imam Baidlawi, yakni, sifat-sifat itudigunakan dalam arti yang menjadi tujuan terakhir; misalnya rahmat Allah, ini hanyaberarti penganugrahan sesuatu yang baik, bukan berarti kecenderungan hati semata-mata. (Hj).

Page 23: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 163

melainkan pula di atas batas-batas pepindan (metaphor). Qur’anberfirman: “Tak ada sesuatu pun yang menyerupai Dia” (42:11).Untuk menyatakan kecintaan Allah, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya dansifat-sifat-Nya yang lain, memang harus digunakan kata seperti ituyang biasa digunakan sehari-hari, namun pengertian kata-kata itusangatlah berlainan. Jika dikatakan Allah melihat, ini tidaklah berartiAllah melihat dengan mata seperti kita yang mem-butuhkan cahayauntuk melihat sesuatu seperti kita. Atau jika dikatakan Allahmendengar, ini tidaklah berarti Allah mempunyai telinga seperti kita,atau membutuhkan udara atau sarana lain agar suara dapat didengaroleh-Nya. Atau apabila dikatakan Allah men-ciptakan atau membuatsesuatu, ini tidaklah berarti Allah mempunyai tangan seperti kita, atauia membutuhkan bahan untuk membuat sesuatu. Demikian pula cinta,perkenan, marah, dan kasih sayang Allah, semuanya tak tergantungkepada anggota badan seperti manusia. Sekalipun di dalam Qur’anterdapat ayat yang menerangkan “tangan Allah” (5:64), tetapi inihanyalah untuk menyatakan tak terbatasnya kekuasan Allah dalammenganugrahkan nikmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Katayad yang artinya tangan, ini digunakan pula secara kiasan dalam artinikmat (ni’mah), atau per-lindungan (hifazhah). Demikianlah dalam2:237 tercantum kalimat yang berbunyi: “orang yang tali pernikahanada di tangannya”, dimana kata yad di sini digunakan dalam artikiasan. Dalam kitab Nihayah diterangkan bahwa kata yad berartihifzun (perlindungan), dan difa’ (pembelaan), dan untuk memperkuatitu, dikutipnya satu Hadits tentang Ya’juj wa Ma’juj yang berbunyi: layadani li ahadin liqitalihim, artinya, tak seorang pun mempunyaikekuatan (yadani, makna aslinya dua tangan) untuk memerangimereka. Oleh sebab itu, menurut idium bahasa Arab, kata yadullah(tangan Allah) dalam 5:64, berarti nikmat Allah.

Salah paham lain lagi, bahkan salah paham besar, ialahmengenai arti kata al-kasyfu ‘anis-saqi. Kesalahan itu tiada lainhanyalah karena tak tahu akan idium bahasa Arab, hingga kata-kataitu diterjemahkan tersingkap betisnya. Kata-kata itu tercantum duakali dalam Qur’an Suci, pertama, sehubungan dengan Ratu Sheba(27:44), dan yang kedua, dalam bentuk passif, tanpa disebutkan

Page 24: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI164

sasarannya (68:42). Kata-kata itu tak pernah digunakan sehubungandengan Allah. Kata saqun yang artinya betis itu, jika digunakan dalamungkapan al-kasyfu ‘anis-saqi, artinya berlainan sekali, kata dalam halini kata saqun berarti kesukaran atau kesusahan. Jadi, kata al-kasyifu‘anis-saqi artinya bersiap-siap untuk menghadapi kesuka-ran ataukeluar dari kesusahan (TA., LL.).

‘Arsy Allah

Qur’an Suci menguraikan ‘Arsy atau Singgasana Allah, tetapi‘Arasy itu bukanlah tempat, melainkan gambaran tentang penguasaanAllah atas segala sesuatu, sebagaimana singgasana raja melambang-kan kekuasaan raja untuk memerintah. ’Arsy Allah adalah salah satu diantara segala sesuatu yang manusia tak tahu akan hakikatnya kecualihanya namanya saja, dan itu tidaklah seperti yang terbayang dalampikiran orang awam ... Dan ‘Arsy mengandung arti kekuasaan ataukekuatan dan pemerintahan (R). Istawa ‘alal-arsy adalah bentukkalimat yang berulang-ulang dicantumkan dalam Qur’an sehubungandengan kata ‘Arsy, dan kalimat itu selalu dicantumkan sesudah uraianQur’an Suci tentang terciptanya langit dan bumi, dan bertalian denganpengawasan Allah terhadap makhluk-Nya, dan bertalian pula denganundang-undang dan aturan, yang dengan undang-undang itu seluruhalam semesta ditundukkan oleh Penguasa Yang Maha-tinggi. Kataistawa jika diikuti dengan kata ‘ala ini berarti Dia mempunyaikekuasaan atas sesuatu, atau mempunyai wibawa terhadap itu (R).Dalam Qur’an Suci tak ada ayat yang menerangkan bahwa Allahbersemayam di atas ‘Arsy; hanya kekuasaan Allah sajalah yang selaludiuraikan bertalian dengan ‘Arsy itu.

Salah paham lain lagi ialah mengenai kata kursiyy (maknaaslinya kursi) yang oleh sebagian ulama dikira kursi sungguh-sungguh, padahal menurut ulama lain, yakni sahabat Ibnu ‘Abbas,beliau menjelaskan bahwa yang dimaksud kursiyy ialah ilmu ataupengetahuan (Bal. 2:255). Bahkan menurut para ahli kamus bahasaArab, kata kursiyy dalam ayat itu berarti ilmu Allah atau kerajaan

Page 25: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 165

Allah (R). Oleh karena itu, yang dimaksud kursiyy dan ‘Arsy hanyalahilmu dan kekuasaan Allah.

Nama Tuhan

Allah adalah nama Tuhan (Ismu dzat), untuk membedakan darinama yang lain yang disebut asma’us-shifat atau nama yangmenunjukkan sifat. Kata Allah juga disebut ismu a’zam atau namayang amat mulia. Oleh karena kata Allah itu nama, maka takmempunyai arti. Tetapi oleh karena kata Allah itu nama Dzat Tuhanmaka itu mencakup segala sifat yang diuraikan tersendiri berupaasma’ul-husna atau nama-nama yang indah. Oleh sebab itu, namaAllah dikatakan sebagai nama yang menghimpun segala sifat Allahyang sempurna. Oleh karena kata Allah itu nama, maka itu jamid,artinya, tak digubah dari perkataan lain. Kata Allah tak ada sangkutpautnya dengan kata ilah (dewa atau pujaan), yang kata ini berasaldari akar kata aliha artinya tahayyara atau ta’ajub; atau digubah darikata wilahdari akar kata waliha, artinya tergila-gila.Kadang-kadangada yang mengatakan bahwa kata Allah itu kependekan dari kata al-ilah, tetapi pendapat itu keliru, karena jika al dari kata Allah itu suatuawalan, maka bentuk kalimat ya Allah itu tak dibenarkan, seperti takdibenarkannya bentuk kalimat ya al-ilah atau ya ar-Rahman; padahalbentuk kalimat ya Allah itu sudah benar. Selain itu, dugaan tersebutmengandung arti, bahwa pada zaman dahulu ada bermacam-macamdewa (alihah) jamaknya dari kata ilah.Di antara para dewa itu ada satuyang lambat laun dikenal dengan nama al-ilah, lalu dipendekkanmenjadi Allah. Ini adalah bertentangan dengan kenyataan, karena kataAllah itu selalu menjadi nama “Dzat Yang Hidup Kekal” (DI). Danmenurut para ahli kamus bahasa Arab, kata Allah tak pernahdigunakan untuk menamakan siapa pun selain Tuhan. Bangsa Arabmempunyai banyak ilah atau pujaan, tetapi tak ada satu pun yangpernah diberi nama Allah; sedang Yang Maha-tinggi yang disebutAllah, diakui oleh bangsa Arab sebagai Pencipta alam semesta, jauhlebih tinggi dari pujaan mereka (29:61), dan tak pernah ada dewa lain,

Page 26: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI166

betapa pun besarnya dewa tersebut, dianggap sebagai Pencipta alamsemesta.

Empat sifat utama

Di antara sifat-sifat Allah yang tercantum di dalam Qur’an Suci,ada empat yang paling menonjol, dan empat sifat itu tepat sekalidisebutkan dalam Surat al-Fatihah atau Surat Pembukaan, yang, baikmenurut ijma maupun Hadits, merupakan inti Qur’an Suci. Surat al-Fatihah diawali dengan nama Allah, lalu diikuti dengan sifat yangpaling mulia di antara sifat-sifat Tuhan, yakni Rabb, yang karena takadanya terjemahan yang paling tepat, maka Rabb ini biasaditerjemahkan dengan arti Tuhan saja. Menurut ahli kamus Qur’ankenamaan, arti kata Rabb ialah Yang memelihara sesuatu demikianrupa, melalui tingkatan yang satu lepas tingkatan yang lain, hinggaitu mencapai tujuan yang sempurna (R). Oleh karena itu, Rabb berartiTuhan Yang membimbing segala sesuatu di alam semesta ini menujutujuan kesempurnaan melalui berbagai tingkat perkembangan;7 danoleh karena tingkat perkembangan itu meliputi dari yang serendah-rendahnya hingga setinggi-tingginya, yang jika kembali ke belakangdan terus ke belakang lagi, maka kita menjadi tak ada artinyasamasekali, jadi terang sekali bahwa kata Rabb mengandung arti DzatYang membimbing ke arah kesempur-naan, karenanya Rabb sifatTuhan yang paling utama; oleh sebab itu, semua do’a itu biasanya

7. Teori evolusi yang diisyaratkan dalam kata Rabb, ini diuraikan sejelas-jelasnya di berbagai tempat dalam Qur’an Suci. Qur’an menguraikan keadaanpermulaan dari langit dan bumi sebagai berikut: “Langit dan bumi itu dahulu tetutuprapat, lalu Kami membuka itu” (21:30). Tak sangsi lagi bahwa ayat ini meng-isyaratkan evolusi tahap permulaan tatkala keadaan pada waktu itu masih kacau-balau, lalu dari keadaan itu berkembang menjadi susunan yang teratur sepertisekarang ini, yang walaupun keadaannya tampak masih amat membingungkan, tetapiitu menunjukkan adanya aturan yang lengkap. Dan tatkala menguraikan terciptanyamanusia, Qur’an Suci berfirman: “Sesungguhnya Ia menciptakan kamu melaluiberbagai tingkatan” (17:14); ini menunjukkan bahwa terciptanya manusia hinggamencapai keadaan jasmani yang sempurna seperti sekarang ini, baru terlaksanasetelah melalui berbagai proses. Di tempat lain di dalam Qur’an Suci diterangkanbahwa manusia “akan meningkat dari keadaan yang satu kepada keadaan yang lain”(84:19), ini kemungkinan sekali mengisyaratkan evolusi rohani manusia.

Page 27: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 167

ditujukan kepada Rabb, dan tiap-tiap do’a selalu diawali dengan kataRabbanaa artinya Wahai Tuhan kami.8 Sungguh tepat sekali bahwaQur’an Suci memberi tempat istimewa kepada sifat Rabb yangditempatkan sesudah nama Allah.

Susunan yang diambil oleh Qur’an Suci dalam menguraikansifat-sifat Allah sangat ilmiah sekali. Nama Allah disebutkan pertamakali dalam Surat al-Fatihah, lalu disusul dengan Rabb, yaitu sifatAllah yang amat penting. Pentingnya dua nama itu dapat dibuktikandengan adanya kenyataan bahwa dalam Qur’an Suci dicantumkannama Allah sebanyak 2.800 kali, sedang nama Rabb, sebanyak 960kali. Tak ada nama Tuhan lainnya yang begitu kerap disebutkan dalamQur’an Suci. Nama penting lainnya yang begitu kerap di-sebutkandalam Qur’an Suci ialah Rahman, Rahim, dan Malik, yang dalamSurat al-Fatihah diletakkan sesudah Rabb. Sebenarnya, tiga nama inimenunjukkan bagaimana sifat rububiyyah Allah dilaksana-kan. KataRahman dan Rahim berasal dari akar kata yang sama, yaitu rahmah,yang artinya, kelembutan hati yang menuntut pemberian kasih sayangkepada orang atau sesuatu yang disayangi; jadi ini mencakuppengertian cinta dan kasih. Kata rahman digubah dari wazan fa’lan,menunjukkan melimpah-limpahnya rahmah pada Allah, dan katarahim digubah dari wazan fa’il yang menunjukkan berulang-ulangnyarahmah itu. Mengingat perbedaan itu, maka rahman mengandung artibahwa cinta dan kasih Allah begitu melimpah hingga Allahmenganugerahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada manusiasekalipun mereka tak berbuat sesuatu yang menyebabkan merekapantas menerima rahmat itu. Pemberian segala kebutuhan hidup untuk

8. Hendaklah diingat bahwa Yesus Kristus menyebut Allah sebagai Ab atauBapak, sedang Qur’an Suci menyebut Allah sebagai Rabb. Nah, kata Ab atau Bapakmengandung arti kasih sayang dan pemeliharaan seorang ayah terhadap anaknya,sedang kata Rabb mengandung arti yang lebih luhur, yaitu pengertian kasih-sayangdan kecintaan yang luar biasa dari Khalik terhadap makhluk. Yang bukan sajamencukupinnya dengan segala kebutuhan hidup manusia, melainkan jauh sebelum-nya telah melengkapinya dengan daya kemampuan, yang dalam lingkungannyameneruskan perkembangannya, tahap demi tahap, menuju tujuan kesempurnaan, inimenunjukkan betapa tinggi Qur’an Suci mengembangkan ide-ide yang sederhana dariKitab Suci yang sudah-sudah.

Page 28: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI168

mengembangkan jasmani mereka, ini semata-mata berkat adanyacinta-kasih Allah yang tak terhingga. Kemudian menyusul suatutingkatan, dimana manusia memanfaatkan bahan-bahan pemberianAllah (rahmaniah Allah) dan digunakan untuk mengembangkanjasmani dan rohaninya. Pada tingkatan inilah muncul sifat Allah yangnomor tiga, yaitu rahim, yang melalui sifat ini Allah mengganjarsetiap perbuatan baik dan benar yang dilakukan manusia, dan selamamanusia tak henti-hentinya melakukan itu, maka kasih-sayang Allahyang dipertontonkan melalui sifat Rahim juga akan terus bekerja. Sifatrahimiyah ini terus bekerja dalam perkembangan jasmani maupunrohani manusia. Diriwayatkan bahwa Nabi Suci bersabda: “Ar-Rahman ialah Tuhan Yang Maha-pemurah, Yang cinta-kasih-Nyadiwujudkan di alam dunia ini, dan Rahim ialah Tuhan Yang Maha-pengasih Yang cinta-kasih-Nya diwujudkan pada hari kemudian”(BM. I, hal. 17).

Tetapi untuk membimbing sekalian makhluk menuju ke arahkesempurnaan masih diperlukan adanya sifat Allah yang lain.Sebagaimana ketaatan kepada undang-undang menyebabkan kemajuanmanusia dan mendatangkan ganjaran, demikian pula pelanggaranterhadap undang-undang akan menyebabkan terhambatnya kemajuandan mendatangkan siksaan. Sebenarnya menghukum orang yangsalah, itu menurut ketetapan Tuhan sama perlunya dengan meng-ganjar manusia yang berbuat baik, dan hukuman itu sebenarnya hanyasuatu tingkatan dari pelaksanaan sifat Rububiyah, karena tujuanterakhir adalah demi kebaikan manusia itu sendiri. Oleh karena itu,sebagaimana sifat rahim itu diperlukan untuk mengganjar orang yangberbuat baik atau taat kepada undang-undang, maka amat diperlukansifat yang lain untuk menghukum orang yang berbuat jahat. Itulahsebabnya mengapa dalam Surat al-Fatihah, sifat rahim diikuti olehsifat maliki yaumiddin atau Yang Memiliki hari pem-balasan.Penggunaan kata malik (maknanya Pemilik) sehubungan denganhukuman terhadap perbuatan jahat ini mempunyai arti yang dalam,karena biasanya, untuk menentukan hukuman terhadap suatukejahatan, orang harus menantikan keputusan hakim. Adapunperbedaan penting antara hakim dan pemilik ialah, hakim harus

Page 29: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 169

menjalankan keadilan dan harus menghukum setiap kejahatan yangdilakukan oleh penjahat, sedangkan pemilik, ia boleh berbuat sesuka-nya, ia boleh menghukum si penjahat, dan boleh pula mengampuni-nya, bahkan boleh pula membiarkan dia menjalankan kejahatan yanglebih besar lagi.9

Pengertian ini dikembangkan sepenuhnya dalam Qur’an Suciyang menerangkan berulangkali bahwa perbuatan baik mendapatganjaran lipat sepuluh atau bahkan lebih, tetapi perbuatan jahat hanyamendapat hukuman setimpal atau bahkan diampuni. Dalam Qur’anSuci diuraikan, bahwa kasih-sayang Allah begitu besar, hingga “Diamengampuni semua dosa” (39:53). Oleh sebab itu, diketengahkannyasifat Malik adalah untuk menghubungkan antara hukuman danpengampunan, dan itulah sebabnya mengapa diletakkan dalam urutansifat yang penting, sifat Malik diletakkan sesudah sifat Rahim dalamSurat al-FAtihah, sedang dalam seluruh Qur’an, sifat Ghafur atauYang maha-pengampun menempati kedudukan yang penting. Duasifat pertama, rahman dan rahim dengan segala bentuk kata kerja-nya,tercantum sebanyak 580 kali, dan sifat ghafur yang frekwensi-nya dibawah sifat rahman dan rahim dengan segala kata kerjanya, tercantumsebanyak 230 kali. Oleh sebab itu terang sekali bahwa Qur’an Sucimemberi tempat utama kepada sifat kasih-sayang Allah yang tak adataranya, yang tidak pernah dijumpai dalam Kitab Suci yang lain dimanapun.

Sembilanpuluh sembilan asma’ul-husna

9. Di sinilah para arsitek kepercayaan Kristen telah membuat kesalahan besar.Mereka mengira bahwa untuk menebus dosa yang dilakukan oleh manusia diperlukanadanya Anak Allah, karena Allah sebagai Hakim, tak dapat mengampuni dosaterkecuali jika ada orang yang dijadikan sebagai penebus dosa. Tetapi menurut Qur’anSuci, Allah adalah Malik atau Yang Memiliki, oleh karena itu, Allah dapatmengampuni dosa. Sebenarnya, “do’a Bapak Kami” itu mendustakan kepercayaanKristen, karena orang yang disuruh berdo’a agar Allah mengampuni dosa kita sepertikita mengampuni orang yang berhutang kepada kita. Bagaimana caranya kitamengampuni orang yang berhutang kepada kita? Sudah tentu dengan membebaskanhutangnya, bukan dengan menyita uangnya. Jika manusia dapat mengampuni dosa,mengapa Allah tidak?

Page 30: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI170

Menilik penjelasan yang telah kami berikan tentang empat sifatutama, Rabb, Rahman Rahim dan Malik, dan menilik frekwensidicantumkannya empat sifat itu dalam Qur’an Suci yang tak dapatditandingi oleh lain-lain sifat, dan menilik disebutkannya empat sifatitu dalam Surat al-Fatihah, terang sekali bahwa Qur’an Sucimemandang empat sifat itu sebagai sifat Allah yang paling utama, dansifat Allah selebihnya hanyalah merupakan cabang dari empat sifatutama itu. Berdasarkan Hadits yang diriwayatkan sahabat AbuHurairah, yang Hadits itu dianggap gharib (lemah) oleh ImamThirmidhi, diterangkan sembilanpuluh sembilan nama Tuhan; jika iniditambah dengan nama Allah, maka genaplah menjadi seratus. Nama-nama itu sebagian dimuat dalam Qur’an Suci, sedang sebagian lagihanya berupa penarikan kesimpulan dari beberapa perbuatan Allahyang diuraikan dalam Qur’an Suci. Tetapi tak ada satu dalil pun yangmenganjurkan supaya orang menghitung nama-nama itu dengan tasbihatau dengan cara apa pun. Baik Nabi Suci maupun para sahabat takada yang pernah menggunakan tasbih. Qur’an Suci berfirman: “Dannama-nama yang amat mulia (asma’ul-husna) adalah kepunyaanAllah, maka menyerulah kepada-Nya dengan nama-nama itu, dantinggalkanlah orang yang merusak kesucian nama-Nya” (7:180).Hubungan ayat ini dengan ayat sebelum dan sesudahnyamenunjukkan, bahwa menyeru kepada Allah dengan nama-nama-Nya(asma’ul-husna), hanya berarti bahwa segala sifat yang merendahkanmartabat Allah yang tinggi, tak boleh disifatkan kepada-Nya, karenadalam bagian kedua ayat tersebut diterangkan bahwa orang yangmerusak kesucian nama Allah diberi peringatan keras;10 adapunmerusak kesucian nama Allah itu diterangkan sejelas-jelasnya bahwayang dimaksud ialah, mengakukan kepada Allah sifat-sifat yang tak

10. Kesucian nama Allah dapat dirusak dengan tiga cara: (1) Memberikan namaAllah yang suci kepada yang lain; (2) menamakan Allah dengan kata yang tak pantasbagi-Nya; dan (3) menyebut Allah dengan nama yang tak diketahui artinya (R).Menurut Imam Raghib, merusak kesucian nama Allah itu ada dua macam: (1)Memberi sifat kepada Allah suatu sifat yang tak pantas atau tak layak bagi-Nya.; dan(2) memberi tafsiran sifat-sifat Allah dengan tafsiran yang tak sesuai denganmartabat-Nya.

Page 31: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 171

sesuai dengan martabat-Nya yang tinggi, atau mengakukan sifat-sifatAllah kepada selain Allah. Oleh sebab itu, menyeru kepada Allahdengan asma’ul-husna berarti, sifat-sifat Allah yang luhur harusdiakukan kepada Allah saja. Adapun nama-nama Allah (asma’ul-husna) yang disebutkan dalam Qur’an Suci adalah sebagai berikut:

1. Nama yang berhubungan dengan Allah ialah, al-Wahid atauAhad (Yang Maha-esa), al-Haqq (Yang Maha-benar), al-Quddus(Yang Maha-suci), al-Shamad (Yang segala sesuatu bergantungkepada-Nya) sedang Dia sendiri tak bergantung kepada siapa pun), al-Ghani (Yang Maha-cukup sendiri), al-Awwal (Yang paling awal), al-Akhir (Yang paling akhir), al-Hayyu (Yang hidup kekal), al-Qayyum(Yang maujud sendiri).

2. Nama yang berhubungan dengan makhluk Allah ialah, al-Khaliq (Yang menciptakan), al-Bari (Yang menciptakan ruh), al-Mushawwir (Yang membentuk), al-Badi’ (Yang menciptakan pertamakali).

3. Nama yang berhubungan dengan sifat cinta kasih Allah(selain sifat Rabb, Rahman dan Rahim) ialah al-Rauf (Yang Maha-kasih dan sayang), al-Wadud (Yang penuh cinta-kasih), al-Lathif(Yang lembut hati), al-Tawwab (Yang berulang-ulang kasih sayang-Nya), al-Halim (Yang Maha penyantun), al-’Afuwwu (Yang Maha-mengampuni), al-Syakur (Yang melipatkan ganjaran), al-Salam (Pen-cipta perdamaian), al-Mu’min (Yang menganugrahkan keamanan), al-Barru (Yang dermawan), Rafi’ud-Darajat (Yang meningkatkanderajat), al-Razzaq (Pemberi rezeki), al-Wahhab (Yang Maha-memberi) al-Wasi’ (Yang melimpah pemberian-Nya).

4. Nama yang berhubungan dengan keagungan dan kemuliaanAllah ialah: al-’Adzim (Yang Maha-agung), al-’Aziz (Yang Maha-perkasa), al-’Aliyyu atau Muta’al (Yang Maha-luhur), al-Qawiyyu(Yang Maha-kuat), al-Qahhar (Yang Maha-unggul), al-Jabbar (Yangmemperbaiki segala sesuatu dengan kekuatan yang luar biasa),11 al-

11. Banyak sekali yang salah mengerti tentang arti kata al-Jabbar yangsebenarnya. Seorang penulis akhir-akhir ini keterlaluan sekali menerjemahkan kata al-Jabbar dalam Encyclopaedia of Islam dengan arti “Yang Maha-lalim”, sedang namaAllah berikutnya, al-Mutakabbir diterjemahkan oleh penulis itu dengan arti “Yang

Page 32: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI172

Mutakabbir (Yang memiliki kebesaran), al-Kabir (Yang Maha-besar),al-Karim (Yang Maha-mulia), al-Hamid (Yang Maha-terpuji), al-Majid (Yang Maha-jaya), al-Matin (Yang Maha-kuat), azh-Zhahir(Yang menang), Dhul-Jalali wal-Ikram (Yang mempunyai keagungandan kemuliaan).

5. Nama yang berhubungan dengan ilmu Allah ialah: al-’Alim(Yang Maha-tahu), al-Hakim (Yang Maha-bijaksana), as-Sami’ (YangMaha-mendengar), al-Khabir (Yang Maha-waspada), al-Bashir (Yang

Sombong”. Kesalahan itu disebabkan obsesi (pikiran yang menghantui) para penulisKristen, bahwa Tuhan agama Islam, kata mereka, adalah penjelmaan dari kekejaman,kelaliman dan kesewenang-wenangan, dan Tuhan Yang Maha-kasih dan sayanghanya milik agama Kristen semata. Jika si penulis itu suka bertanya, sekalipun kepadaDictionary of Islam karangan Hughes, ia tak akan membuat kesalahan yang begitufatal. Menurut Hughes, al-Jabbar artinya Yang memperbaiki, dan al-Mutakabbirartinya Yang Maha-besar. Terjemahan yang terdapat dalam Encyclopaedia of Islamadalah pemutar balikan yang amat buruk, karena di sana dikatakan bahwa kata Jabbarjika diterapkan terhadap manusia, mempunyai arti yang tidak baik, demikian pula jikaditerapkan terhadap Allah. Memang tiap-tiap bahasa mempunyai ratusan perkataanyang dapat digunakan dalam arti buruk dan arti baik, dan tak seorang pun yang ber-otak sehat akan mengatakan, bahwa oleh karena suatu perkataan digunakan dalam artiyang tidak baik, lalu perkataan itu tak dapat digunakan dalam arti yang baik. Qur’anSuci menerangkan sejelas-jelasnya bahwa nama-nama yang baik (asma’ul-husna)adalah milik Allah; apakah terjemahan sombong dan lalim selaras dengan nama AllahYang Maha-baik? Selanjutnya Qur’an Suci menerangkan berulangkali bahwa Allah“tak berbuat lalim sedikit pun” kepada manusia (41:46; 50:29), dan Allah “tak berbuattak adil seberat atom pun” (4:40). Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah kitamenyebut kepada Allah berbuat sewenang-wenang? Jika kita mau memeriksa Kamusbahasa Arab, di sana kita dapati bahwa kata jabr yang digubah menjadi al-Jabbarmakna aslinya: memperbaiki atau membetulkan sesuatu dengan kekuatan yang luarbiasa (islahus-syai’i bidlarbin minal-qahri) (R). Pengarang Kamus itu menerangkanlebih lanjut, bahwa kata jabr digunakan dalam arti memperbaiki atau membetulkan,dan kadang-kadang dalam arti keunggulan atau kekuatan luar biasa. Jika seorangpenguasa menyalah gunakan kekuasaannya, ia disebut jabbar dalam arti yang tidakbaik; tetapi dalam Qur’an Suci, kata Jabbar yang diterapkan terhadap manusia, berartiorang yang amat kuat. Pada waktu Nabi Musa menyuruh kaumnya supaya memasukiTanah Suci, mereka berkata: “Wahai Musa, di sana terdapat kaum yang amat kuat(jabbarin), dan kami tak akan masuk ke sana, sampai mereka keluar dari sana” (5:22).Sekalian ulama sepakat, bahwa al-Jabbar sebagai sifat Allah bermakna Yangmemperbaiki dengan kekuatan yang luar biasa, atau, Yang Maha-unggul di atassekalian makhluk.

Page 33: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 173

Maha-melihat), asy-Syahid (Yang Maha-menyaksikan), ar-Raqib(Yang Maha-mengawasi), al-Bathin (Yang Maha-tahu segala sesuatuyang tersembunyi), al-Muhaimin (Yang menjaga semuanya).

6. Nama yang berhubungan dengan penguasaan Allah terhadapmakhluk ialah: al-Qadir atau Muqtadir (Yang Maha-kuasa), al-Wakil(Yang mengurus segala sesuatu), al-Waliyyu (Yang melindungi), al-Hafizh (Yang memalihara) al-Maalik (Raja), al-Malik (Yang memi-liki), al-Fattah (Yang memutus perkara), al-Haasib atau al-Hasiib(Yang menghitung), al-Muntaqim atau Dhun tiqam (Yang menimpa-kan pembalasan), al-Muqith (Yang menguasai segala sesuatu).

7. Nama Tuhan yang diambil dari beberapa perbuatan atau sifatTuhan yang disebutkan dalam Qur’an Suci ialah: al-Qabidlu (Yangmenyempitkan), al-Basithu (Yang melapangkan), al-Rafi’u (Yangmeninggikan), al-Muizzu (Yang membri kehormatan), al-Mudhillu(Yang mendatangkan kehinaan), al-Mujib (Yang mengabul-kan do’a).al-Baits (Yang membangkitkan dari kubur), al-Muhsyi (Yangmencatat segala sesuatu), al-Mubdi (Yang memulai), al-Mu’id (Yangmengulangi), al-Muhyi (Yang memberi hidup), al-Mumit (Yangmenyebabkan mati), Malikul-Mulk (Yang memiliki kerajaan), al-Jami(Yang menghimpun), al-Mughni (Yang memperkaya), al-Mu’thi(Yang memberi), al-Mani’ (Yang menahan atau mencegah), al-Hadi(Yang memberi petunjuk), al-Baqi (Yang kekal), al-Warits (Yangmewariskn segala sesuatu).

Adapun sisa dari sembilanpuluh sembilan asma’ul-husna ialah,an-Nur (Cahaya); sebenarnya ini bukan nama Allah, Allah disebutNur dalam arti Yang memberi cahaya (24:35); ash-Shabur (YangMaha-sabar), ar-Rasyid (Yang menunjukkan), al-Muqsith (Yang takberat sebelah), al-Wali (Yang memerintah), al-Jalil (Yang penuhkebesaran), al-‘Adlu (Yang Maha-adil), al-Khafidlu (Yang meme-lihara), al-Wajid (Yang maujud), al-Muqaddim (Yang terdahulu), al-Mu’akhkhir (Yang terakhir), adl-Dlarr (Yang mendatangkan kema-langan), an-Nafi’u (Yang memberi faedah). Masih ada dua sifat Allahyang termasuk golongan ini yang akan kami bahas nanti, mengingatdua sifat ini memerlukan pembahasan yang terperinci; dua sifat ituialah yang berhubungan dengan kalam (firman) dan iradah (kehen-

Page 34: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI174

dak); dua sifat ini akan kami bahas dalam bab Kitab Suci dan babTaqdir.

Sifat cinta kasih Allah lebih menonjol

Terang sekali bahwa sifat Allah di atas tak ada sangkut-pautnyadengan autokrasi, tak mengenal ampun, dendam, dan kejam, yangbiasa disangkut pautkan oleh kebanyakan penulis Eropa dengangambaran Allah yang dilukiskan dalam Qur’an Suci. Sebaliknya, sifatcinta kasihlah yang dalam Qur’an Suci lebih ditonjolkan daripadadalam Kitab Suci yang lain. Bukan saja setiap Surat diawali dengandua sifat Rahman dan Rahim, yang ini menujukkan bahwa cinta kasihAllah itu amat menonjol, melainkan Qur’an melangkah lebih jauhlagi, dengan memberi tekanan berat kepada maha-luasnya rahmat(kemurahan) Allah yang tak terhingga. Berikut ini beberapa contohyang disebutkan dalam Qur’an Suci:

“Ia telah menetapkan rahmat atas diri-Nya” (6:12; 6:54).“Tuhan kamu adalah Tuhannya rahmat yang maha-luas”

(6:164).“Dan kasih sayang-Ku meliputi segala sesuatu” (7:156).“Kecuali orang yang Tuhan dikau berbelas kasih kepadanya;

dan karena itulah Dia menciptakan mereka” (11:119).“Wahai hamba-hambaku yang berbuat melebihi batas terhadap

jiwanya, janganlah berputus asa akan kemurahan Allah;sesungguhnya Allah itu mengampuni semua dosa” (39:53).

“Tuhan kami! Engkau telah merangkum segala sesuatu dalamrahmat dan ilmu” (40:7).

Rahmat Allah begitu besar, hingga itu merangkum kaummukmin dan kaum kafir, sebagaimana diuraikan dalam ayat tersebut.Malahan para musuh Nabi Suci juga dikaruniai rahmat Allah. Qur’anberfirman: “Dan apabila Kami icipkan rahmat kepada manusia sete-lah mereka ditimpa kemalangan, tiba-tiba mereka membuat rencanauntuk menentang ayat-ayat Kami” (10:21). Berulangkali Qur’an Sucimenerangkan bahwa jika kaum musyrik ditimpa kema-langan, mere-

Page 35: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 175

ka menyeru kepada Allah, lalu Allah menyingkirkan kemalanganmereka. Gambaran sifat Allah yang dilukiskan dalam Qur’an Suci dariawal hingga akhir, semuanya berupa cinta dan kasih; dan sementarasifat kasih Allah diuraikan dengan berbagai nama dan di-ulangiberatus kali, sifat Allah menimpakan siksaan – Yang menim-pakanpembalasan – hanya tercantum empat kali saja di seluruh Qur’an (3:3;5:95; 14:47; 39:37). Memang benar bahwa hukuman terhadapkejahatan merupakan pokok persoalan yang paling ditekan-kan olehQur’an Suci, tetapi dalam hal ini tujuannya hanyalah untukmenanamkan pengertian bahwa kejahatan paling dibenci oleh Allahdan harus dijauhi oleh manusia; dan secara intensif Qur’an Suci bukansaja meletakkan tekanan pada pemberian ganjaran terhadap perbuatanbaik, melainkan melangkah lebih maju lagi dan menytakanberulangkali bahwa kejahatan itu akan diampuni atau dijatuhi huku-man yang setimpal dengan kejahatan itu sendiri. Sebaliknya, per-buatan baik akan mendapat ganjaran lipat sepuluh, lipat seratus ataubahkan tak ada batasnya. Tetapi disamping itu hendaklah diingat,bahwa menurut Qur’an Suci, tujuan siksaan adalah untuk penyembu-han, dan sekali-kali bukan balas dendam; siksaan adalah penyembu-han terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh manusia sendiri. Jadidalam hal ini, sifat cinta kasihlah yang menonjol, karena tujuansiksaan adalah untuk menyembuhkan penyakit agar manusia dapatberjalan menuju ke arah kemajuan rohani. Salah satu nama Allah yangoleh para ulama akhir-akhir ini dimasukkan dalam asma’ul-husnasembilanpuluh sembilan, sekalipun itu tak disebutkan dalam Qur’anSuci, ialah adl-Dlarr, atau yang menyebabkan kemalangan; akantetapi kemalangan ini hanyalah dalam arti terbatas, yakni hukumansuatu kejahatan dengan tujuan untuk penyembuhan. Qur’an berfirman:“Dan Kami timpakan kepada mereka kemalangan dan kesengsaraanagar mereka rendah hati” (6:42; 7:94).

Sifat-sifat Allah sebagai cita-cita luhur yang harus dicapai

Sebagaimana iman kepada Allah Yang Maha-esa merupakansumber peningkatan rohani mereka, dengan membuat mereka sadar

Page 36: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

ISLAMOLOGI176

akan tingginya martabat manusia, dan mengilhami mereka dengancita-cita luhur, berupa penaklukkan alam dan persamaan derajat antarasesama manusia, maka dari itu, sifat-sifat Allah yang di-wahyukandalam Qur’an Suci, itu sebenarnya dimaksud untuk menyempurnakankarakter manusia. Sebenarnya sifat-sifat Allah itu untuk digunakansebagai cita-cita luhur yang harus dicapai manusia. Allah adalahRabbul-’alamin, yang mengasuh dan memelihara sarwa sekalian alam;jika sifat Allah ini digunakan sebagai cita-cita, maka orang harusbekerja keras untuk melayani sesama manusia sebagai tujuanhidupnya, bahkan melayani makhluk yang tak dapat bicara sekalipun.Allah adalah Rahman, Yang memberi segala kebutuhan manusia danmempertontonkan kasih-sayang-Nya, sekalipun manusia tak berbuatsesuatu yang pantas untuk mendapatkan kasih sayang itu; manusiayang ingin mencapai kesempurnaan harus berbuat baik kepada sesamamanusia tanpa mengharap balasan atau keuntungan apa pun darimereka. Allah adalah Rahim, Yang membalas setiap perbuatan baikberlipat-lipat; demikian pula orang harus membalas setiap kebaikanyang ia terima dari orang lain. Allah adalah Malik, Yang menghukumperbuatan jahat bukan karena balas dendam atau untuk melaksanakankeadilan yang tegar, melainkan hukuman yang dihayati denganpengampunan bagaikan seorang majikan yang memaafkan kesalahanpelayannya; maka dari itu jika orang ingin mencapai kesempurnaan, iaharus banyak memberi maaf kepada orang lain.

Apa yang kami uraikan di atas adalah empat sifat utama Allah,dan orang dapat melihat dengan mudah bagaimana sifat-sifat itudigunakan sebagai cita-cita manusia. Demikian pula halnya sifat-sifatAllah yang lain. Ambillah misalnya sifat Allah yang berhubungandengan cinta dan kasih, Allah adalah Kasih sayang (al-Ra’uf), Cintakasih (al-Wadud), Lembut hati (al-Latiif). Berulangkali kasih sayang-Nya (al-Tawwab), Yang Maha-penyantun (al-Halim), Yang Maha-mengampuni (al-’Afuwwu), Yang menggandakan ganjaran (al-Syakur), Yang menciptakan perdamaian (al-Salam). Yang meng-anugerahkan keamanan (al-Mu’min), Yang Dermawan (al-Barru),Yang meninggikan derajat (Rafi’ud-darojat), Yang melimpah-limpahpemberian-Nya (al-Wasi’), Yang memberi rezeki (al-Razzaq) dan

Page 37: TUHAN - reyrzq13.files.wordpress.com fileDi sini diuraikan pengertian Rabb yang lebih lengkap lagi, yaitu, Ia men-ciptakan segala sesuatu dan melengkapinya. Ia membuat segala sesuatu

DHAT TUHAN 177

sebagainya, manusia juga harus berusaha seperti itu. Selanjutnya,ambillah misalnya sifat Allah yang berhubungan dengan ilmu. Allahadalah Yang Maha-tahu (al-’Alim), Yang Maha-bijaksana (al-Hakim),Yang Maha-waspada (al-Khobir), Yang maha-melihat (al-Bashir),Yang Maha-mengawasi (al-Haqib), Yang Maha-tahu akan segalasesuatu yang tersembunyi (al-Bathin), manusia juga harus berusahauntuk menyempurnakan ilmunya dan mendapat hikmah. Sebenarnya,di mana manusia dikatakan sebagai khalifah Allah (2:30), maka ciriutama yang membuat mereka terkemuka sebagai orang yang dapatmemerintah sekalian makhluk ialah, pengetahuan mereka akan segalasesuatu (2:31). Adapun mengenai hikmah, ini diuraikan dalam Qur’anSuci bahwa Nabi Muhammad saw itu dibangkitkan untukmengajarkan Kitab dan Hikmah (2:151; 3:163; 62:2). Selanjutnya,ambillah misalnya sifat Allah yang berhubungan dengan kekuatan,kebesaran, dan penguasaan atas segala sesuatu, sampai-sampaimalaikat pun disuruh bersujud kepada manusia; ini menunjukkanbahwa manusia ditakdirkan supaya menguasai sekalian makhlukhingga malaikat. Malahan dalam Qur’an Suci diterangkanberulangkali, bahwa apa saja yang ada di langit maupun di bumi,semuanya dibuat untuk melayani manusia. Memang benar, bahwakecintaan manusia, kasih-sayangnya, ilmunya, kebijaksanaannya dankekuasaannya atas segala sesuatu bukan apa-apa jika dibandingkandengan Allah, akan tetapi betapapun tak sempurnanya segala sesuatuyang dicapai manusia, kenyataan menunjukkan bahwa manusiamencita-citakan akhlak Tuhan sebagai tujuan hidupnya, yang inimanusia harus berusaha untuk mencontohnya.

_______________