LAMPIRANkc.umn.ac.id/11732/51/LAMPIRAN.pdftuh bikin film, akhirnya pas SMA iseng-iseng bikin...
Transcript of LAMPIRANkc.umn.ac.id/11732/51/LAMPIRAN.pdftuh bikin film, akhirnya pas SMA iseng-iseng bikin...
LAMPIRAN
TABEL OBSERVASI 3 VLOGGER
Nama Vlogger : Boim Lenno
Tanggal Observasi : 28 Mei 2019
Waktu : 17:00-19:00 WIB
Nama Vlogger : Jang Hansol
Tanggal Observasi : 28 Mei 2019
Waktu : 19:00-21:00 WIB
Channel Youtube
(Aktif)
- Crack an Egg
- Boim Lenno
Subscribers - 521.454
- 121.828 Viewers - 54.627.762
- 14.962.269
Rata-rata Durasi
Video
5-10 menit
Iklan
(Januari 2019-
Febuari 2019)
24 iklan
Gaya Vlogging Duduk sambil menghadap ke kamera
Channel Youtube
(Aktif)
Korea Roemit
Subscribers 1.120.426 Viewers 105.578.871
Rata-rata Durasi
Video
10-20 menit
Iklan 48 iklan
Nama Vlogger : Amelia Tantono
Tanggal Observasi : 29 Mei 2019
Waktu : 09:00-11:00 WIB
(Januari 2019-
Febuari 2019)
Gaya Vlogging - Membawa kamera sambil melakukan aktivitas
- Sambil duduk menghadap ke kamera
Channel Youtube
(Aktif)
Amelicano
Subscribers 209.080 Viewers 9.445.910
Rata-rata Durasi
Video
10-15 menit
Iklan
(Januari 2019-
Febuari 2019)
27 iklan
Gaya Vlogging Duduk sambil menghadap ke kamera
TRANSKRIP WAWANCARA Verbatim Wawancara
Wawancara ke 1
Nama Subjek Boim Lenno
Peran Vlogger
Waktu 16 November 2018
Lokasi Café Cotive, Gading Serpong
Pelaku Uraian Wawancara
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Selain menjadi Youtuber, adakah pekerjaan lain yang
dilakukan?
Kerjaannya selain vlogger ada ikut project gitu, tapi tetep di
dunia yang sama, tetep bikin video juga bikin konten juga.
Mengapa tertarik menjadi vlogger?
Awalnya dulu emang pas SMA ketemu pasionnya tuh bikin film, akhirnya pas SMA iseng-iseng bikin videolah, video-video pendek. Terus pengen ditonton sama banyak orang. Nah, gimana biar ditonton saya sih mikirnya coba deh upload di youtube siapa tau seenggaknya ada yang nonton. Kalau kita bikin film kan dilihatnya sama temen kan segitu-segitu aja, akhirnya ditaro di Youtube. Waktu itu juga akhrinya coba nontonin youtube-youtuber gitu dulu, jadi akhirnya kayak terinsprirasi jugalah buat bikin konten juga di Youtube. Pertama bikin sebenernya introvert banget dah pemalu gak bisa ngomong depan kamera Cuma dicoba lama-lama jadi ketagihan juga.
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Sejak kapan sudah aktif dalam pembuatan content di
Youtube?
Udah dari 2014.
Konten apa saja yang dibuat dalam channel Crack an
Egg dan Boim Lenno?
Sebenernya mirip-mirip sih, sama-sama informatif sama tapi
beda tempat. Kalo yang Boim Lenno ini sekarang lebih ke
fashion, sneaker gitu kalo Crack an Egg lebih yang luas dan
pengetahuan umum. Tapi kalo secara mikirin ide lebih
gampang yang Boim Lenno karena segmented jadi
pembahasannya ada batasnya lah ada garisnya. Kalo Crack
an Egg emang lebih luas jadi kita mikirnya musti lebih keras
lagi.
Bagaimana pembuatan konten Crack an Egg dan Boim
Lenno? Apakah ada bedanya?
Proses produksi di Crack an Egg sama Boim Lenno gak beda
jauh sih, sama aja. Kalo rekam ya pake tripod, pake lighting.
Mungkin yang bedain adalah kalo di channel sendiri itu kan
saya rekamannya sendiri tapi mungkin kadang-kadang kolab
saam orang. Kalo yang di Crack an Egg kadang-kadang ada
main games juga jadi kita harus siap-siapin bahan. Untuk
nulisnya sendiri itu di Crack an Egg ada yang bantu nulisin
juga gitu. Yang ngeditnya juga ada sendiri. Crack an Egg ini
ikut MCN di mana dia bisa fasilitasin alat, tenaga bantu
editing atau buat nulisin naskah.
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Bagaimana jam kerja menjadi seorang Youtuber?
Fleksibel sih, jadi kalo syuting biasanya tuh sehari syuting
dua video buat diupload minggu depannya. Jadi, syutingnya
sekali dua abis itu upload tapi biasa yang bikin lama di
editingnya sih.
Bagaimana proses terbentuk kontennya?
Kalo sekarang dapet idenya udah lebih cepet, kalo dulu
emang agak dipikirin. Karena kita upload dua video dalam
seminggu jadi udah musti cepet. Biasanya dari rasa
penasaran dari diri sendiri aja, kadang-kadang kalo lagi
nyetir, lagi main hp ada berita apa, bisa kita jadiin konten.
Bagaimana cara mempromosikan video yang sudah
diupload ke dalam Youtube?
Sekarang kalo di Youtube udah ada fitur post. Jadi kita abis
upload video bisa ditaro di post gitu. Kita upload juga di
Instagram teaser videonya dan kasih linknya sama facbook
juga.
Apa tujuan kakak membuat konten dan diupload ke
Youtube?
Sebenernya kita bisa liat Pendidikan di negara kita gak
merata dan internet sekarang sudah bisa dijangkau. Emang
informasi yang kita kasih gak berat-berat banget, harapan
kita sih dengan kita bikin kayak gitu banyak orang yang
terbuka pikirannya dan menabah wawasan. Kalo jaman
sekarang kan banyak banget yang kemakan hoax lah dan
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
mereka gak bisa bedakan info yang valid, kita pengennya
masyarakat wawasannya semakin luas makin tau banyak
informasi.
Apakah menjadi vlogger/youtuber mencukupi
kehidupan sehari-hari?
Pas awal-awal udah pasti gak. Kalo sekarang udah
mencukupi, udah lebih dari cukup. Kalo di video kita kan
ada iklan itu yang bikin ada pemasukan dan dari viewsnya.
Kalo viewsnya besar pemasukannya juga.
Apakah kakak menerima iklan/endorsement?
Nerima. Jadi pendapatn lain selain iklan di youtube
kerjasama sama brand. Kadang orang mikir youtuber kaya
dari adsense nih padalah sebenernya gak. Pendapatan lebih
besar dari kerjasama sama brand. Kita ngereview biasanya
ada ratenya.
Kenapa diberi nama Crack an Egg?
Yang kita bahas kan sebenernya emang memecahnya
pertanyaan atau fenomena, bener gak sih sebenernya bumi
itu bolong. Jadi mikir apa yang namanya menarik. Kalo telor
kan kita pecahin ada sesuatu kan.
Apakah kakak sering atau pernah melakukan kolaborasi
pembuatan konten dengan orang lain? Mengapa
memilih untuk melakukan kolaborasi dengan orang
lain?
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Lumayan sering. Cuma Sekarang emang lagi jarang karena
mau kolab sama orang juga gak gampang pada sibuk. Kita
usahain ngundang orang untuk kolab. Kolab tuh ngaruh
banget benefitnya buat kita.
Bagaimana feedback dari audiensnya?
Ada aja yang komen negatif. Haters pasti ada, mau kita bikin
konten sebagus apa atau sepositif apa pun ada aja yang gak
suka. Untuk ngatasinnya sebenernya cuekin aja, tapi Cuma
dibaca aja gak perlu dibales ketawa aja.
Apakah ada request dari viewers/followers untuk
membuat suatu content? Pernahkah request tersebut
akhirnya dijadikan sebagai topik di dalam video kakak?
Request banyak banget. Topik yang diminta juga beberapa
kali kita jadiin buat konten asal sesuai dengan visi kita.
Banyak juga yang minta request bikin yang serem-serem tapi
kita gak cocoklah. Kita ikutin yang mereka bener-bener
penasaran kita coba bantu.
Penulis
Sejak kapan sudah aktif dalam pembuatan content di
Youtube?
Verbatim Wawancara
Wawancara ke 2
Nama Subjek Jang Hansol
Peran Vlogger
Waktu 28 Maret 2019
Lokasi Via email
Pelaku Uraian Wawancara
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Selain menjadi Youtuber, adakah pekerjaan lain yang
dilakukan?
Saat ini saya full-time YouTuber.
Mengapa memberikan nama channel “Korea Reomit”?
Umumnya Korea itu ada dua yang kita ketahui, yaitu Utara
dan Selatan, saya berasal dari Korea Selatan namun ingin
menuliskan identitas saya sebagai salah satu orang yang
besar di Malang dan di Malang kami suka membalik kata
seperti mas menjadi sam. Karena Kota Malang terletak di
Jawa Timur. Akhirnya Kata Timur ini saya tulis dengan
ejaan lama Timoer dan saya balik menjadi Reomit.
Mengapa memilih menjadi Youtuber?
Pertamanya hanya iseng, tetapi lama kelamaan hal ini
menjadi lebih menarik dan saya merasa bahwa saya bisa
membagikan lebih banayk video-video yang berkualitas.
Sehingga saya memutuskan untuk menjadi Full-Time
YouTuber.
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Sekitar akhir September 2016.
Konten apa saja yang dibuat?
Saya membuat beberapa macam konten yang diupload
berbeda hari. Ada Video informasi tentang Korea, Mukbang
ASMR, Vlog, dan beauty tips untuk laki-laki.
Bagaimana proses pembuatan videonya, mulai dari
brainstorming sampai video ditayangkan di Youtube?
Apakah memiliki tim tersendiri dalam proses
pembuatan dan editing? Kapan saja video dimasukan ke
dalam Youtube?
Urutannya seperti ini, saya melakukan perencanaan berupa
brainstorming dan planning jadwal yang saya upload di
header channel. Sebelom rekaman saya menata ruangan dan
melakukan rekaman. Saya sendiri juga yang edit videonya
lalu upload ke youtube sesuai dengan jadwal yang sudah
saya tetapkan.
Bagaimana jam kerja menjadi seorang Youtuber?
Bagi YouTuber sepertinya tidak ada waktu yang benar-benar
membedakan jam kerja dan jam non kerja. Namun biasanya
saya akan sibuk kerja 4 sampai 5 hari. Dan 2 hari sisanya
berusaha untuk beristirahat. Agar tetap bisa membuat
konten-konten menarik.
Bagaimana cara mempromosikan video yang sudah
diupload ke dalam Youtube?
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Untuk saat ini saya post di Instagram Story, maupun
YouTube Community tab. Namun dulu awal-awalnya saya
tidak melakukan promosi hanya menunggu organic growth
saja.
Apakah kakak menerima pembuatan video
endorse/iklan?
Tentunya iya, tetapi tidak semua iklan saya terima. Saya
hanya menerima iklan-iklan yang berguna bagi saya dan
juga bolo-bolo. Karena kalau merugikan bolo-bolo, sebutan
untuk follower saya. Saya rasa itu tidak baik.
Apakah pendapatan dari menjadi seorang Youtuber
mencukupi? Bagaimana sistem pembayaran yang
dilakukan oleh Youtube?
Pendapatan dari YouTube itu sebenarnya cukup tidak stabil.
Bisa dibilang cukup bisa dibilang kurang dan ini sangat
subjektif menurut saya. Tetapi untuk saya, secara pribadi
saya merasa lebih dari cukup. Pembayarannya tergantung
dari jumlah view yang kita dapat dari video-video yang kita
unggah di YouTube, dan YouTube akan mentransfer
sejumlah uang yang setimpal dengan hasil kerja kita pada
akhir bulan biasanya.
Apakah kakak sering atau pernah melakukan kolaborasi
pembuatan content dengan orang lain? Mengapa
memilih untuk melakukan kolaborasi dengan orang
lain?
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Tidak terlalu sering, tetapi kadang saya melakukannya.
Tidak hanya untuk membuat konten, tetapi kami sebagai
YouTuber juga membutuhkan teman yang pekerjaannya
sama agar bisa curhat dan berbagi kesusahan. Untung-
untung kalau bisa saling bagi solusi. Dengan melakukan
kolaborasi, kadang kita juga bisa medapatkan suatu suasana
baru yang disukai oleh penonton di YouTube.
Apakah ada request dari viewers/followers untuk
membuat suatu content? Pernahkah request tersebut
akhirnya dijadikan sebagai topik di dalam video kakak?
Banyak sekali, kemarin saja saya pernah meminta bolo-bolo
untuk merequest dan dalam waktu 1 hari ada 6000 pendapat
yang dikirimkan. Apakah ini dijadikan topik? Tentunya iya
dong. Karena kami sebagai YouTuber perlu mendengarkan
apa kata penonton. Kami tidak bisa seterusnya mengupload
hanya video yang ingin kita buat. Tetapi perlu kita imbangi
dengan video yang diingini oleh penonton.
Bagaimana reaksi dan komentar dari para viewers?
Bagaimana kakak menanggapi komentar dari warga
net?
Kritik-kritik negative menjadi perhatian saya yang pertama .
Karena komen negative bisa menjadi kunci kesuksesan kita.
Seperti halnya kalau kita punya restoran dan ada tamu yang
bilang makanannya tidak enak. Kita perlu berterima kasih
dan benar-benar menyikapinya dengan obyektif. Karena
banyak sekali orang yang tidak mau memberitahu dan
meninggalkan kita untuk selamanya.
Penulis
Narasumber
Menurut kakak, apakah menjadi seorang Youtuber
dapat dijadikan sebagai pekerjaan utama? Mengapa?
Tentu bisa Kenapa tidak, keseriusan seseorang yang
menentukan apakah YouTube bisa menjadi pekerjaan atau
tidak. Jika seseorang benar-benar serius, maka saya peracya
YouTube bisa menjadi sumber utama pemasukan dan
menjadi pekerjaan bagi orang tersebut. Alasannya adalah
Ketika kita membuat video yang benar-benar berkualitas dan
penyajiannya baik orang-orang akan datang dan ini akan
membawakan kita pemasukan bahkan endorse/sponsor. Jadi
saya yakin 100% bisa jika orang tersebut juga serius 100%.
Penulis
Narasumber
Sejak kapan sudah aktif dalam pembuatan content di
Youtube?
Sekitar Desember 2017.
Verbatim Wawancara
Wawancara ke 3
Nama Subjek Amelia Tantono
Peran Vlogger
Waktu 2 April 2019
Lokasi Via Email
Pelaku Uraian Wawancara
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Selain menjadi Youtuber, adakah pekerjaan lain yang
dilakukan?
Ada, bekerja di perusahaan kosmetik Korea bernama
Abillkorea dengan brand Nacific.
Mengapa memberikan nama channel “Amelicano”?
Nama dibuat dari nama saya Amelia dipadukan dengan kopi
Americano, dengan harapan channel saya membuat orang
ketagihan dan terus menonton seperti kopi.
Mengapa memilih menjadi Youtuber?
Awalnya karena banyak followers di Instagram yang
request, dan saya juga ingin berbagi sedikit cerita kehidupan
saya di Korea kepada teman2 khususnya di Indonesia.
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Konten apa saja yang dibuat?
Kebanyakan tentang kehidupan saya di Korea. Ada vlog
biasa, ada vlog jalan2, makan makanan Korea, kadang juga
tentang produk beauty Korea.
Bagaimana proses pembuatan videonya, mulai dari
brainstorming sampai video ditayangkan di Youtube?
Apakah memiliki tim tersendiri dalam proses
pembuatan dan editing? Kapan saja video dimasukan ke
dalam Youtube?
Saya punya management, dan ada tim. Kami biasa diskusi
tentang video apa yang sebaiknya dibuat dan ditayangkan.
Setelah membuat jadwal, saya rekaman sesuai dengan
jadwal. Lalu video saya upload ke cloud dan didownload
oleh tim editor. Berhubung semua tim adalah orang Korea,
jadi saya harus menerjemahkan dialog2 dalam video saya.
Saya juga beri catatan harus cut di mana, pakai yang mana.
Kemudian editor mengedit, dan upload rough cut ke cloud
lagi. Saya cek, dan kalau oke, langsung proses ke 2D subtitle
dan tulisan2 yang akan muncul di video. Hasil final akan
diupload lagi ke cloud, saya cek apakah ada typo dsb, kalau
OK tinggal upload. Saya upload 1 minggu sekali, setiap
Jumat jam 18:00 WIB.
Bagaimana jam kerja menjadi seorang Youtuber?
Saya belum menganggap Youtuber sebagai pekerjaan saya.
Sekarang ini masih sebagai hobi dan kegiatan sampingan
saja karena saya punya main job yang lain.
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Bagaimana cara mempromosikan video yang sudah
diupload ke dalam Youtube?
Saya biasa upload di Instagram story dan feed untuk
memberitahu kalau ada video baru.
Apakah kakak menerima pembuatan video
endorse/iklan?
Ya saya terima. Tapi pilih-pilih juga. Kalau yang sekiranya
cocok dengan image saya, dan terms & conditions nya
cocok, saya akan ambil.
Apakah pendapatan dari menjadi seorang Youtuber
mencukupi? Bagaimana sistem pembayaran yang
dilakukan oleh Youtube?
Kalau hanya dari ad sense saja itu kecil sekali, jadi tidak
cukup untuk menghidupi saya. Jujur karena kecil sampai
sekarang belum pernah saya cairkan uangnya. Kalau
ditambah dengan endorsement fee dll mungkin akan cukup,
tapi untuk sekarang ini saya masih belum dapat banyak
tawaran jadi kalau hidup hanya dari Youtube saja tidak
cukup.
Apakah kakak sering atau pernah melakukan kolaborasi
pembuatan content dengan orang lain? Mengapa
memilih untuk melakukan kolaborasi dengan orang
lain?
Dibilang sering tidak, tapi sesekali iya. Pertama-tama tentu
dengan kolaborasi jadi bisa saling mempromosikan akun
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
Penulis
Narasumber
yang lain kepada subscribers masing-masing. Kedua, supaya
subscribers juga tidak bosan disuguhi konten yang isinya
saya melulu.
Apakah ada request dari viewers/followers untuk
membuat suatu content? Pernahkah request tersebut
akhirnya dijadikan sebagai topik di dalam video kakak?
Request tentunya ada, terutama request untuk kolaborasi.
Dan kolaborasi tersebut akhirnya terwujud (dengan Korea
Reomit, Sunny Dahye & Rosakis).
Bagaimana reaksi dan komentar dari para viewers?
Bagaimana kakak menanggapi komentar dari warga
net?
Reaksi tentu ada bermacam-macam. Ada yang suka dengan
videonya, ada yang kurang suka, dsb. Syukurnya sampai
sekarang komentar positif masih jauh lebih banyak daripada
yang negatif. Saya biasanya membalas komentar yang baik2
saja, tentu saya tanggapi dengan jawaban yang baik juga.
Negative comments cenderung tidak saya tanggapi karena
menurut saya kalau saya tanggapi akan semakin membuat
panas.
Menurut kakak, apakah menjadi seorang Youtuber
dapat dijadikan sebagai pekerjaan utama? Mengapa?
Kalau lihat dari teman-teman Youtuber yang lain tentu
sangat mungkin. Banyak contoh yang sudah sukses. Kalau
enjoy, menghasilkan, dan mencukupi untuk hidup kenapa
tidak?