tugas welding

download tugas welding

of 17

Transcript of tugas welding

  • 7/22/2019 tugas welding

    1/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan standard, code dan spesifikasi serta berikan

    contoh masingmasing!

    a. StandardStandard adalah suatu kumpulan dokumen-dokumen yang berisi kode dan spesifikasi.

    Seperti recommended practice, klasifikasi, dan petunjuk yang telah dipersiapkan oleh

    suatu instusi organisasi dan disahkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Adapun beberapa contoh dari standard yang berlaku pada saat ini adalah:

    ISO (International Standard Organization).

    ASME (American Society of Mechanical Engineers).

    EN (European Norm).

    IEC (International Electrical Commission)

    JIS (Japan Industrial Standards)

    SNI (Standar Nasional Indonesia)

    b. Kode

    Kode merupakan suatu standar yang berisi mengenai kondisi dan persyaratan yang

    berhubungan dengan suatu bidang khusus dan mengindikasikan bahwa prosedur yang

    digunakan telah sesuai dengan persyaratannya. Kode ini harus diikuti karena menyangkut

    kepentingan umum yang menunjuk kepada kebijakan otoritas pemerintah.

    Contoh:

    - Boiler and pressure vessel code (ASME).

    - Structural welding code-steel (AWS D1.1).

    - Welded pipeline and vessel (APD).

    c. Spesifikasi

    Spesifikasi adalah suatu standar yang berisi mengenai penjelasan yang rinci dan akurat

    tentang persyaratan teknis dari material, produk, system atau jasa.

    Contoh:

    - Filler Metal Specification (AWS A5.X)

    - Material Consumable of welding (ASME sec.IIC)

  • 7/22/2019 tugas welding

    2/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    2. Sebutkan standard yang mengatur kualitas lasan baik dari USA dan Eropa, serta

    jenis dan batasan apa saja yang diatur dalam standard tersebut.

    a. USA

    Standar yang mengatur kualitas lasan adalah ASME,

    b. Eropa

    Standar yang mengatur kualitas lasan adalah EN,

    Quality of Welds

    Quality manual and

    certificate EN ISO 9000

    Quality requirements for

    welding EN 720Welding Personal

    EN 237

    EN 1418

    EN 719

    Welding procedure

    EN 288

    EN ISO 15607-5614

    Materials

    Metal 10025

    Consumable EN

    440, EN 449

    Examination and testing

    ISO 5817

    ISO 30042

    EN 970

    Safety in welding

    EN 60074

    EN 50078

  • 7/22/2019 tugas welding

    3/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    3. Sebutkan aplikasi bidang apa saja yang diatur oleh beberapa standard baik eropa

    dan amerika, serta sebutkan nomor standard yang mengaturnya.

    Application Application

    Code/Standard

    Welding Standard

    Procedure Approval Welder Approval

    Pressure

    vessel

    BS 5500

    ASME VIII

    BS EN 288

    ASME IX

    BS EN 287

    ASME IX

    Process

    pipe-work

    BS 2633

    BS 4677

    ANSI/ASME

    B31.3

    BS 2971

    BS EN 288 (part 3)

    BS EN 288 (part 4)

    ASME IX

    ASME IX

    BS EN 288 (part 3)

    BS EN 287 (part 3)

    BS EB 287 (part 2)

    ASME IX

    ASME IX

    BS 4872/BS EN

    287

    Structural

    fabrication

    AWS D1.1

    AWS D1.2

    BS 5135

    BS 8118

    AWS D1.1

    AWS D1.2

    BS EN 288 (part 3)

    BS EN 288 (part 4)

    AWS D1.1

    AWS D1.2

    BS EN 287

    BS EN 287

    BS 4872

    Storage

    tanks

    BS 2654

    BS 2594

    API 620/650

    BS EN 288 (part 3 &

    4)

    BS EN 288 (part 3 &

    4)

    ASME IX

    BS EN 287

    BS EN 287

    ASME IX

    4. Apa itu WPS? Mengapa dibuat WPS? Serta isi apa saja yang diatur dalam WPS?

    WPS (Welding Procedure Specification) merupakan suatu alat komunikasi yang utama

    untuk semua bagian yang mencakup bagaimana melakukan suatu proses pengelasan pada

    suatu material.

  • 7/22/2019 tugas welding

    4/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    Secara umum WPS digunakan untuk memberitahukan kombinasi antara variabel-variabel

    yang digunakan untuk membuat lasan tertentu. Secara garis besar, WPS mengatur langkah-

    langkah yang diperlukan dalam membuat lasan pada kondisi khusus.

    Isi yang diatur dalam WPS:

    a. Proses (SMAW, FCAW).

    b. Temperatur minimum preheat dan interpass.

    c. Arus pengelasan.

    d. Kecepatan kawat umpan.

    e. Tegangan busur listrik.

    f. Kecepatan pengelasan.

    g. Spesifikasi elektroda (AWS A5.1, A5.20).

    h. Klasifikasi elektroda (E7018, E71T-1).

    i. Diameter elektroda (1/8 in,

    5/32 in).

    j. Karakteristik listrik yang digunakan (AC, DC+, D -).

    k. Spesifikasi logam dasar (A36, A572, Gr50).

    l. Posisi pengelasan.

    m. Tipe gas pelindung dan kecepatan alir.

    n. Detail joint design.

    5. Apa itu PQR? Mengapa dibuat PQR? Serta isi apa saja yang diatur dalam PQR?

    PQR (Procedure Qualification Record) merupakan dokumen data pengelasan yang

    digunakan untuk mengelas coupon. PQR berisikan tentang rekam jejak dari parameter untuk

    menguji TWPS (Temporary/Trial/Test Welding Procedure Specification). TWPS dapat

    diartikan sebagai parameter yang belum diuji kebenarannya karena belum melawati

    pengujian. Dalam PQR, semua nilai aktual pengujian yang digunakan dicatat dalam

    dokumen ini. Ketika PQR telah melewati tes dengan berhasil, WPS dapat ditulis dari PQR

    tersebut.

    Isi yang diatur dalam QPR:

    a. Proses

    b. Spesifikasi Elektroda

    c. Klasifikasi elektroda.

  • 7/22/2019 tugas welding

    5/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    d. Diameter elektroda.

    e. Karakteristik listrik yang digunakan.

    f. Spesifikasi logam dasar.

    g. Temperatur minimum preheat dan interpass.

    h. Arus pengelasan.

    i. Kecepatan kawat umpan.

    j. Tegangan busur listrik.

    k. Kecepatan pengelasan.

    l. Posisi pengelasan.

    m. Tipe gas pelindung dan kecepatan alir.

    n. Detail joint design.

    o. Type and remove of lineup clamp.

    p. Cleaning and/or grinding

    6. Jelaskan variabel yang ada pada WPS dan beri contoh masingmasing pada setiap

    variabel tersebut.

    a. Essential Variable

    Merupakan variabel-variabel dasar yang sangat mempengeruhi proses pengelasan.QW-401.1 Essential variable (procedure)

    Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik (daripada

    ketangguhan notch) dari weldment.

    QW-401.2 Essential variable (performance)

    Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi kemampuan welder untuk

    mendeposit/menempatkan weld metal.

    b. Supplemental Essential Variable

    Merupakan variabel-variabel tambahan yang sifatnya mempengaruhi proses

    pengelasan.

    7. Apa yang dimaksud dengan F-number, P-number, serta sebutkan P-number berapa

    untuk baja austenitik 316 pada standar Amerika.

  • 7/22/2019 tugas welding

    6/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    P-Number merupakan suatu penandaan oleh ASME Boiler and Pressure Code untuk

    mengkategorikan komposisi kimia dan kemampulasan dari logam yang digunakan untuk

    fabrikasi dari barang penahan tekanan.

    Sedangkan F-Number adalah klasifikasi untuk logam pengisi. Berikut contoh dari F

    number :

    1=Heavy rutile coated iron powder electrodes :- A5.1 : E7024

    2=Most Rutile consumables such as :- A5.1 : E6013

    3=Cellulosic electrodes such as :- A5.1 : E6011

    4=Basic coated electrodes such as : A5.1 : E7016 and E7018

    5=High alloy austenitic stainless steel and duplex :- A5.4 : E316L-16

    6=Any steel solid or cored wire (with flux or metal)

    2X=Aluminium and its alloys

    3X=Copper and its alloys

    4X=Nickel alloys

    5X=Titanium

    6X=Zirconium

    7X=Hard Facing Overlay

    Note:- X represents any number 0 to 9P-number untuk baja austenitic 316

    Spec Grade UNS P G KSI D1.1 group

    A-167 Type 316-L S31603 S8 SG1 70 U

    Sumber: http://www.pnumbers.com/

    8. Bandingkan pengkodean posisi las untuk amerika dan eropa, berikut skematis

    gambarnya.

  • 7/22/2019 tugas welding

    7/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

  • 7/22/2019 tugas welding

    8/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

  • 7/22/2019 tugas welding

    9/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    9. Buatlah WPS suatu konstruk

    PQR dari WPS yang sdr/sdri b

    WPS untuk

    i lasan yang saudara ketahui dan jelaskan

    at.

    Baja Karbon hingga SS seri 300

    pula data

  • 7/22/2019 tugas welding

    10/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    GTAW (TIG) Welding Procedures (Amperage, Voltage & Filler) for Carbon Steel (P1) to

    300 series Stainless Steel (P8.

    1. Base Metal "Type 301, 302, 304 TO CARBON STEEL P1-P8"

    2. Weld Joint (mm) - - - - - -

    3. Thickness 1.6 2.5 3.2 4.8 6.4 12.7

    4. Weld Position Flat Flat Flat Flat Flat Flat

    5. Filler Wire (mm) - - - - - -

    6. Filler Wire Specification AWS A5.9 AWS A5.9 AWS A5.9 AWS A5.9

    AWS A5.9 AWS A5.9

    7. Filler Wire Class ER 309 ER 309 ER 309 ER 309 ER 309 ER 309

    8. Square Butt 1.6 1.6 or 2.4 2.4 3.2 4 6

    9. Lap Fillet 1.6 1.6 or 2.4 2.4 3.2 4 6

    10. Intside Corner Fillet 1.6 1.6 or 2.4 2.4 3.2 4 6

    11. Outside Corner Fillet 1.6 1.6 or 2.4 2.4 3.2 4 6

    12. Double Fillet Tee 1.6 1.6 or 2.4 2.4 3.2 4 6

    13. Single Bevel Corner - - - - 4 -

    14. Single Vee Butt - - - - 4 6

    15. Double Vee Butt - - - - - 616. Filler Wire Extension - - - - - -

    17. Extension - - - - - -

    18. Electrode & Cup - - - - - -

    19. Electrode Type Tungsten (EWTh-1/-2) Tungsten (EWTh-1/-2) Tungsten

    (EWTh-1/-2) Tungsten (EWTh-1/-2) Tungsten (EWTh-1/-2) Tungsten (EWTh-

    1/-2)

    20. Diameter (mm) 1.6 1.6 1.6 2.4 to 3.2 3.2 3.2 or 4.0

    21. Number of Passes 1 1 1 1 1 to 2 2 to 3

    22. Gass Nozzle Cup Type Ceramic Ceramic Ceramic Ceramic (butt/corner)

    Water-cooled Water-cooled

    23. - Ceramic Ceramic Ceramic Water-cooled (lap/tee) Water-cooled Water-

    cooled

  • 7/22/2019 tugas welding

    11/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    24. Current (amps) - - - - - -

    25. Current Type DC neg DC neg DC neg DC neg DC neg DC neg

    26. Square Butt 80-100 100-120 120-140 200-250 275-350 350-450

    27. Lap Fillet 100-120 110-130 130-150 225-275 300-375 375-475

    28. Intside Corner Fillet 80-100 100-120 120-140 200-250 275-350 350-450

    29. Outside Corner Fillet 80-100 100-120 120-140 200-250 275-350 350-450

    30. Double Fillet Tee 90-100 11-130 130-150 225-275 300-375 375-475

    31. Single Bevel Corner - - - - 275-350 -

    32. Single Vee Butt - - - - 275-350 350-450

    33. Double Vee Butt - - - - - 350-450

    34. Welding Speed (mm/sec) - - - - - -

    35. Square Butt 5.1 5.1 5.1 4.2 2.1 hard to predict

    36. Lap Fillet 4.2 4.2 4.2 3.4 2.1 hard to predict

    37. Intside Corner Fillet 5.1 5.1 5.1 4.2 2.1 hard to predict

    38. Outside Corner Fillet 5.1 5.1 5.1 4.2 2.1 hard to predict

    39. Double Fillet Tee 4.2 4.2 4.2 3.4 2.1 hard to predict

    40. Single Bevel Corner - - - - 2.1 hard to predict

    41. Single Vee Butt - - - - 2.1 hard to predict

    42. Double Vee Butt - - - - - hard to predict43. Gas Argon Argon Argon Argon Argon Argon

    44. Gas Flowrate (L/min) 5 5 5 6 6 7

    45. Gas Pressure (kPa) 140 140 140 140 140 140

    46. Gas Nozzle Limits (ceramic) up to 250 amps up to 250 amps up to 250 amps

    up to 250 amps - -

    47. (water-cooled) - - - > 250 Amps > 250 Amps > 250 Amps

    48. Out of Position Welding - - - - - -

    49. Vertical and Overhead Current reduce by 10-20% reduce by 10-20% reduce by

    10-20% reduce by 10-20% reduce by 10-20% reduce by 10-20%

    10. Buatlah suatu resume artikel tentang WHAT EVERY ENGINEER SHOULD

    KNOW ABOUT WELDING PROCEDURES by Duane K. Miller, Sc.D., P.E.

  • 7/22/2019 tugas welding

    12/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    Pendahuluan

    Dalam industri pengelasan, istilah dari WPS atau Welding Procedure Specification

    biasanya dimanfaatkan untuk meng-signifikasikan kombinasi dari variabel-variabel yang

    digunakan dalam pengelasan yang digunakan. Minimalnya, suatu WPS terdiri dari hal

    hal berikut :

    Variabel dalam WPS:

    a. Proses (SMAW, FCAW).

    b. Spesifikasi elektroda (AWS A5.1, A5.20).

    c. Klasifikasi elektroda (E7018, E71T-1).

    d. Diameter elektroda (1/8 in,5/32 in).

    e. Karakteristik listrik yang digunakan (AC, DC+, D -).

    f. Spesifikasi logam dasar (A36, A572, Gr50).

    g. Temperatur minimum preheat dan interpass.

    h. Arus pengelasan.

    i. Kecepatan kawat umpan.

    j. Tegangan busur listrik.

    k. Kecepatan pengelasan.

    l. Posisi pengelasan.

    m. Tipe gas pelindung dan kecepatan alir.n. Detail joint design.

    WPS (Welding Procedure Specification) biasanya digunakan untuk memberitahukan

    kombinasi variabel-variabel yang digunakan untuk membuat suatu lasan tertentu.Secara

    garis besar, WPS mengatur langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat lasan pada

    kondisi khusus.

    Pengaruh dari Variabel Pengelasan

    1. Amperage adalah ukuran dari jumlah arus yang mengalir pada elektroda dan pengerjaan.

    Merupakan variable primer dalam menghitung panas input.

    2. Tegangan busur : Secara langsung berhubungan dengan panjang busur. Pada Arc

    Shielding, bertambahnya tegangan, maka bertambah pula busur yang tercipta. Pada

  • 7/22/2019 tugas welding

    13/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    settingan CV, tegangan bergantung pada settingan mesin, jadu panjang busur tidak akan

    berubah pada metode CV. Untuk SMAW pada sistem CC, tegangan ditentukan oleh

    panjang busur yang tercipta, tergantung welder. Dengan bertambahnya panjang busur

    pada SMAW maka tegangan naik dan arus akan turun. Tegangan dalam suatu sirkuit

    pengelasan tidak berlangsung secara konstan atau tetap.

    3. Kecepatan pengelasan; Diukur dalam inch/menit, merupakan rasio perpindahan relatif

    elektroda pada sambungan. Semua variable selain Travel speed menjadi sama (equal),

    efek travel speed menimbulkan efek inverse pada ukuran butir lasan. Dengan

    meningkatnya travel speed maka ukuran lasan akan berkurang, dengan rendahnya travel

    speed dapat mengurangi penetrasi, karena busur akan menghalangi pada lapisan tebal dari

    metal cair dan weld puddle berputar pada bagian depan busur.

    4. Kecepatan kawat umpan; Adalah ukuran dari rasio elektroda yang diumpan pada welding

    gun dan digunakan pada busur. Diukur dalam inch/menit. Rasio deposisi proporsional

    dengan wire feed speed, dan secara langsung berhubungan dengan tingkat arus.

    Meningktanya wire feed speed dapat meningkatkan tingkat arus.

    5. Diameter elektroda; Dengan bertambahnya besar elektroda maka semakin besar arus

    yang dapat diangkut. Pada amperage yang telah fixed, elektroda yang lebih kecil akan

    menghasilkan deposisi yang lebih besar.

    6.Polaritas; Merupakan arah dari aliran arus. Polaritas positif didapat saat ujung elektrodadisambungkan pada kutub positif dari DC power supply. Dan bagian kerjanya

    disambungkan pada bagian negative. Polaritas negative (straight) merupakan sistem

    kebalikan dari positif. Pada supply AC bukanlah jenis polaritas, tetapi merupakan tipikal

    dari arus. Pada AC elektroda dapat bersifat positif dan negative secara bergantian.

    7. Rapat arus; Dihitung dengan membagi welding amperage dengan area cross sectional

    dari elektroda. Pada elektroda solid, current density proporsional dengan I/d2. Pada

    elektroda tabung dimana arus dihubungkan dengan sheath, current density berhubungan

    dengan area dari metallic cross section. Dengan bertambahnya current density, maka

    rasio deposisi akan meningkat, begitu pula penetrasinya.

    8. Temperatur preheat dan interpass; Digunakan untuk mengendalikan kemungkinan crack,

    dan biasanya dilakukan pada base material. Dengan memperhatikan sifat dari lasan

    (kebanyakan pada Carbon-Manganese-Silicon system), interpass temperature yang

  • 7/22/2019 tugas welding

    14/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    moderate akan menghasilkan ketangguhan pada notch. Preheat dan interpass temperature

    diatas 550 F akan berdampak negatif pada ketangguhan notch.

    Tujuan dari WPS

    Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih prosedur welding yang akan

    digunakan. Dimana semua hasil lasan harus memperoleh gabungan dari kekuatan, dengan

    level dari penetrasi dari desain sambungan lasan. Dari keseluruhan hasil lasan, diinginkan

    hasil yang dapat mendistribusikan uji tarik dengan baik, bagaimanapun bentuk desain

    sambungannya.Tidak semua lasan digunakan untuk mengantarkan nilai minimum dari

    ketangguhan notch. Nilai undercut dan porosity yang kecil merupakan fungsi lain yang

    diinginkan pada aplikasi pembebanan pada hasil lasan. Variabel prosedur haruslah dipilih

    dengan seksama untuk memperoleh WPS yang sesuai dengan aplikasi.

    Seorang welder biasanya tidak mengetahui prosedur apa yang harus diambil, oleh karena

    itu dibutuhkan seorang inspector untuk melihat apakah sesuai dengan prosedur atau tidak.

    Tetapi sama halnya dengan welder seorang inspector tidak mengetahui prosedur apa yang

    harus diambil.

    Mengkualifikasikan WPS Dengan Pengujian

    Ada dua alasan utama mengapa WPS perlu diuji. Pertama, hal tersebut adalah kewajiban.Kedua, satu atau lebih kondisi khusus dalam produksi akan mengalami penyimpangan. PQR

    (Procedure Qualification Record) berisi tentang rekam jejak dari parameter untuk menguji

    TWPS (Temporary/Trial/Test Welding Procedure Specification).TWPS dapat diartikan

    sebagai parameter yang belum diuji kebenarannya karena belum melawati pengujian. Dalam

    PQR, semua nilai aktual pengujian yang digunakan dicatat dalam dokumen ini. Ketika PQR

    telah melewati tes dengan berhasil, WPS dapat ditulis dari PQR tersebut.

    Untuk mengkualifikasi WPS, bebrapa kondisi berikut harus dipenuhi :

    Proses welding harus telah dikualifikasi. Hanya SMAW, SAW, GMAW, dan FCAW

    harus dikualifikasi.

    Kombinasi logam dasar atau filler harus dikualifikasikan.

    Preheat dan temperatur interpass yang disebutkan harus diterapkan.

    Keperluan spesifik untuk beragam jenis las harus dijaga.

  • 7/22/2019 tugas welding

    15/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    Kebanyakan kontraktor akan menentukan nilai persiapan untuk dasar WPS

    tergantung pengalaman mereka, rekomendasi dari publikasi seperti Lincoln Electrics

    Procedure Handbook of Arc Welding,dan sumber lainnya. Tes tertentu akan dibuat untuk

    menentukan kekuatan dari deposit lasan. Pelat dapat diuji nondestruktif, seperti pemotongan,

    poles, dan etsa. Pengelasan dibuat dengan kualifikasi untuk mencapai kebutuhan dimensi

    fisiknya dan memiliki kekuatan dan keuletan yang dibutuhkan sesuai kode untuk prosedur

    pengelasan yang berkualifikasi untuk pengujian.

    Petunjuk Untuk Mempersiapkan Kualifikasi WPS

    Saat mengembangkan kualifikasi untuk WPS, titik awalnya dimulai dengan

    parameter pengelasan yang sesuai untuk aplikasi umum yang dipertimbangkan. Ketebalan

    dari material berpengaruh dalam menentukan ukuran elektroda dan besar arus yang

    digunakan. Logam pengisi tertentu juga dipilih untuk mencapai kebutuhan minimum

    kekuatan sambungan. Dan beberapa faktor lain juga harus dipertimbangkan juga.

    Prosedur Pengelasan yang Memenuhi Syarat dengan Pengujian

    Ada dua alasan utama mengapa prosedur pengelasan dapat dipenuhi dengan

    pengujian. Pertama yaitu kebutuhan berdasarkan kebutuhan. Yang kedua adalah satu ataulebih kondisi spesifik sesuai keperluan produksi. Dengan tujuan untuk dapat diterima, pelat

    pengujian pertama harus melalui inspeksi visual yang diikuti dengan NDT. Setelah pilihan

    dari kontraktor, baik RT atau UT dapat digunakan untuk NDT. Pengujian mekanis

    dibutuhkan untuk pengujian pembengkokan, pengujian etsa makro, dan menurunkan daerah

    uji tarik. Untuk prosedur kualifikasi pada baja dengan perbedaan sifat mekanis yang

    signifikan, spesimen bend longitudinal dimungkinkan. Semua pengujian logam lasan

    dibutuhkan untuk logam pengisi yang tidak didaftarkan. Saat jumlah pengujian telah

    ditentukan, pelat uji ditentukan dan spesimen permesinan untuk pengujian juga. Hasil dari

    pengujian dicatat pada PQR.

    Setelah pencatatan pada PQR selesai untuk keperluan pengujian, prosedur

    pengelasan dapat ditulis dari PQR. Kita dapat menulis lebih dari satu WPS dari PQR yang

    sukses. Jika kualifikasi WPS diterapkan pada geometri sambungan yang tidak berkualifikasi,

  • 7/22/2019 tugas welding

    16/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    hasil pengujian yang dapat diterima akan didapat, WPS dapat ditulis dari memanfaatkan

    geometri sambungan yang berkualifikasi apapun.

    Contoh WPS

    Untuk memberikan pengetahuan kedalam ide proses yang seorang welding engineer

    harus ikuti untuk meningkatkan sebuah WPS, 2 buah contoh akan diberikan. Dalam kedua

    kasus, hasil lasan nya sama, namanya 5/16 in. Fillet weld. Kondisi spesifik aplikasi,

    bagaimanapun, akan mengharuskan WPS berbeda untuk dikembangkan pada setiap situasi.

    Contoh WPS usdah termasuk pada tiap situasi.

    11. Situasi 1

    Lasan dibuat 5/16in. Fillet lasan yang menghubungkan shear tab ke kolom. Lasan ini

    akan dibuat dalam toko perakitan dengan kolom pada posisi horizontal. Fillet lasan

    diaplikasikan ke kedua sisi pada in. Shear tab. Ini dilas ke kolom W14 X 311 dengan

    ketebalan flange 2-1/4 in.. Shear tab dibuat dari Baja A36, ketika kolomnya A572 Gr50.

    12. Situasi 2

    Lasan kedua dibuat juga dengan 5/16 in. Fillet lasan, tetapi dalam kasus ini, lasan

    dibuat di lapangan. Lasan akan dibuat antara shear tab yang dijelaskan di atas, danbeam

    web. Pada situasi ini, baloknya adalah W36 X 150, spesifik menjadi baja A36. Dibawah

    kondisi lapangan, lasan harus dibuat pada posisi vertikal.

    Dua buah lasan yang dibuat ini cenderung sama, dan nilai spesifik WPS nya sangat

    berbeda. Agar meyakinkan kualitas lasan sejalan dengan laju ekonomi. Penting sekali bahwa

    pengetahuan individu menetapkan nilai WPS. Nilai ini harus diikutkan selama fabrikasi dan

    pemasangan untuk meyakinkan kualitas lasan pada struktur akhir.

    Review dan Persetujuan WPS

    Setelah WPS dikembangkan oleh pembuatnya, dibutuhkan suatu review oleh

    inspektor. Ini diterapkan baik jika WPS lolos kualifikasi atau pun belum. Kode yang

    dibutuhkan WPS yang telah dikualifikasikan akan diteruskan kepada insinyur untuk

  • 7/22/2019 tugas welding

    17/17

    Tugas 06_Juliadi_1106016216

    persetujuannya. Ketika WPS yang telah dikualifikasi melalui pengujian dilakukan review

    terhadapnya, maka ada tiga elemen yang berbeda dalam review tersebut :

    1. Procedure qualification record harus dievaluasi untuk memastikan semua

    pengujian yang dibutuhkan telah dilakukan, memverifikasi ketebalan yang sesuai

    terhadap material dan jumlah dari pengujian yang telah dilakukan.

    2. Hasil dari pengujian harus diperiksa untuk meyakinkan kebutuhan kode telah

    dicapai.

    3. Membandingkan antara WPS dan PQR.

    Kesimpulan

    Kode AWS D1.1 bersifat spesifik pada apabila dilihat pada prosedur pengelasannya

    yaitu bertujuan untuk mengontrol kualitas perakitan. Selain itu ada juga keuntungan

    ekonomis yang akan didapat. Dimana sangat penting juga untuk diperhatikan oleh setiap

    orang yang langsung berhubungsnan dengan rangkaian perakitan seperti insinyur, perakit,

    pemasang, dan inspektor agar waspada terhadap kebutuhan kode yang berkaitan dengan

    prosedur pengelasan untuk meyakinkan bahwa hasil dari perakitan mencapai level kualitas

    yang diharapkan.