Tugas TTL Pembangkit Listrik Tenaga Surya
-
Upload
fandi-aulia-syofyan -
Category
Documents
-
view
42 -
download
3
description
Transcript of Tugas TTL Pembangkit Listrik Tenaga Surya
TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK
“Pembangkit Listrik Tenaga Surya”
Oleh :
FANDI AULIA SYOFYAN
1201459
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
I. Pendahuluan
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit yang memamfaatkan sinar
matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utama untuk menangkap, perubah dan
pengahasil listrik adalah Photovoltaic yang disebut secara umum Modul/Panel Solar
Cell. Dengan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-
aliran electron negative dan positif di dalam cell modul tersebut karena perbedaan
electron. Hasil dari aliran electron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung
dimamfaatkan untuk mengisi battery/aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan.
Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Surya tidak lepas dari penemuan Edmund
Becquerel, seorang pemuda prancis berusia 19 tahun menemukan efek yang sekarang
dikenal dengan efekvoltaik ketika tengah bereksperimen menggunakan sel larutan
elektrolisis yang dibuat dari dua elektroda. Becquerel menemukan bahwa beberapa
jenis material tertentu memproduksi arus listrik dalam jumlah kecil ketika terkena
cahaya. Di Indonesia sejarah perkembangan PLTS sudah dimulai sejak 1987 pada
awal itu, BPPT dimulai dengan pemasangan 80 unit PLTS (Solar Home System),
system pembangkit listrik tenaga tata surya untuk lampu penerang rumah di desa
sukatani Jawa Barat.
Pembangkit energy fotovoltaik atau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) adlah metoda yang relative baru dalam pembangkitan listrik
dengan memamfaatkan energy surya. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa sajah dan dimana saja
seperti bangunan besar, pabrik dan perumahan. Selain persediaanya tanpa batas,
tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan dengan
bahan bakar lainnya. Di negara-negara industry maju seperti Jepang, Amerika Serikat,
dan beberapa Negara di Eropa dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah
diluncurkan program-program untuk memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Di
Indonesia Sistem Listrik Tenaga Surya (LTS) sebagai pembangkit listrik diarahkan agar
dapat dimamfaatkan oleh para pemakai di daerah terpencil yang tidak mungkin
dijangkau jaringan PLN. Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit Listrik Tenaga
Surya maka dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat komponen-komponen
Utama yang membentuk PLTS, Prinsip Kerja dan permasalahannya.
II. Peralatan Utama
1. Panel Surya (Photovoltaic)
Komponen penting dalam sistim ini yang berfungsi sebagai perubah energi
cahaya matahari menjadi energi listrik. Listrik tenaga matahari dibangkitkan
oleh komponen yang disebut solar cell yang besarnya sekitar 10 ~ 15 cm
persegi. Komponen ini mengkonversikan energi dari cahaya matahari
menjadi energi listrik. Solar cell merupakan komponen vital yang umumnya
terbuat dari bahan semikonduktor. multicrystalline silicon adalah bahan yang
paling banyak dipakai dalam industri solar cell. Berfungsi merubah cahaya
matahari menjadi listrik. Bentuk pipih dari panel surya memberikan
kemudahan pemenuhan kebutuhan listrik untuk berbagai skala kebutuhan.
Bahan sel surya terdiri dari:
a. kaca pelindung dan material adhesive transparan yang melindungi
bahan sel surya dari keadaan lingkungan
b. material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan
mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan
c. semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon)
untuk menghasilkan medan listrik
d. saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam tipis) untuk mengirim
ke perabot listrik
2. Alat Pengatur Daya (Charge Controllet)
Adalah alat untuk mengatur aliran listrik dari panel surya ke Batre/ACCU dan
aliran listrik dari barerai/ACCU ke lampu, TV atau Radio. Juga berfungsi
melindungi dari konsleting atau pengiriman muatan arus berlebih ke input
terminal.
Voltage regulator digunakan sebagai peralatan proteksi battery dari
kemungkinan:
a. Over Charging pada saat sinar matahari sangat terik dalam waktu
bersamaan pemakaian beban sangat kecil.
b. Excessive discharge, pada saat kondisi cuaca sangat jelek.
Kondisi over charging dan Excessive discharge dapat merusak cell
battery, oleh karena itu perlengkapan Voltage Regulator adalah mutlak
diperlukan.
Pada prisnsipnya, voltage
regulator adalah mengatur
tegangan keluaran dari panel
surya yang akan digunakan
untuk pengisian battery,
regulator akan membuka dan
mengalirkan tegangan ke
battery pada saat tegangan
battery drop dan akan
membuka atau memutus tegangan dari solar panel ketika bettery full. Ketika
output solar panel equal atau lebih besar dari beban dan battery telah terisi
penuh, maka regulator akan melakukan by-pass dengan menyalurkan daya
listrik langsung ke beban, tanpa melalui battery.
3. ACCU/Baterai
Berfungsi menyimpan arus listrik yang
dihasilkan oleh panel surya sebelum
dimamfaatkan untuk menggerakkan beban
beban dapat berupa lampu penerangan dan
alat elektronik lainnya yang membutuhkan
listrik.
Tipe baterai dalam PLTS terdiri dari
a. FLA (Flooded Lead Acid)
Battery ini jika akan dilakukan recharge, maka
sebelum recharge battery harus dilakukan discharge secara penuh
(muatan Listriknya dibuang). Dan battery tipe ini memerlukan
perawatan secara konsisten dengan menjaga air aki didalam cell.
b. GEL (Sealed Gel Cell) dan AGM (Sealed Absorbed Glass Mat)
Battery tipe ini disebut sebagai battery kering, dan
battery ini tidak memerlukan perawatan seperti menambahkan air
aki (distilled water). Tetapi sangat sensitive terhadap over charging.
c. Alkaline (seperti NiFe dan NoCad
Battery tipe ini dapat digunakan sebagai inverter
tetapi memiliki kelemahan yaitu memerlukan charger yang besar
untuk charging dan discharge.
4. Inverter
Berfungsi mengubah arus DC menjadi arus AC.
Seperti yang telah diterangkan diatas module adalah
komponen yang merubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan adalah DC. Untuk dapat
dimanfaatkan lebih banyak lagi biasanya listrik DC ini dirubah menjadi AC.
III. Prinsip Kerja/Blog Diagram
Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam
matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit
komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik
dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada
bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel
surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel
surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt
yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa
sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran
dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya
20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang
proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.
Panel surya biasanya diletakkan dengan posisi statis menghadap
matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh
bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya. Karena
matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel
surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar
dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan
selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya.
Pada siang hari panel surya menerima cahaya (sinar) matahari yang
kemudian diubah menjadi energilistrik oleh sel-sel Kristal melalui proses
photouoitatic. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung disalurkan
ke beban ataupun disimpan dalam batterai ACCU, sebelum disalurkan ke beban
(lampu, radio, TV, dll)
Pada malam hari,dimana panel surya tidak menghasilkan listrik. Listrik yang
sudah terkumpul (tersimpan) dalam batre ACCU akan dapat digunakan. Untuk
menyalakan peralatan listrik terutama lampu penerangan dll.
Secara sederhana, blog digram cara kerja PLTS adalah :
Sinar Matahari
Panel Charge
Controler
BatteryInverter
Listrik ArusAC
IV. Permasalahan (Kelebihan dan Kelemahan)
1. Kelebihan
Sumber energy yang dipakai tidak pernah habis. Pembangkit Listrik
tenaga Surya yang hanya membutuhkan energy matahari sebagai
sumber energy. Apalagi untuk Negara Indonesia yang memiliki iklim
tropis dimana waktu siang lebih banyak dari malam hari dan hanya
memiliki dua musim sehingga PLTS akan lebih optimal.
Hemat karena tidak memerlukan bahan bakar. PLTS merupakan salah
satu Pembangkit Listrik Terbarukan yang hanya membutuhkan energy
matahari yang bisa di dapatkan secara Cuma-Cuma.
Tidak memerlukan perawatan khusus sehingga bebas dari segala
biaya perawatan dan memiliki umur penggunannya yang panjang.
Satu panel surya dapat digunakan lebih kurang dalam 25 tahun.
Tanpa suara sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.
Kapasitas listrik yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan
Pemasangannya sangat mudah. Karena memiliki komponen utama
yang sedikit seperti panel surya, charger control, battery dan inverter.
Tidak memerluakn konstruksi yang berat dan menetap, sehingga
dapat di pasang dimana saja dan dapat dipindahkan bilamana
dibutuhkan karena ukuran dari komponen – kompenen PLTS yang
ukurannya memungkinkan untuk dibawa-bawa.
Dapat dioperasikan secara otomatis (Unattendable) maupun
menggunakan operator (attendable) menggunakan kontroler.
Dapat diterabkan secara sentralisasi ( PLTS ditempatkan di suatu
area dan listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ke
tempat tempat yang membutuhkan) maupun desentralisasi ( Sistem
PLTS dipasang pada setiap rumah, dengan demikian tidak diperlukan
jaringan distribusi. Ini sangat bermamfaat untuk penyaluran listrik di
daerah terpencil, yang tidak dimungkinkan penyalurannya melalui
kabel oleh PLN dari pembangkit listrik tenaga lain seperti PLTA dan
PLTU.
2. Kelemahan/Kendala
- Memiliki ketergantungan terhadap cuaca. Saat mendung kemampuan
panel surya menangkap sinar matahari tentu akan
berkurang.Akibatnya PLTS tidak bisa di gunakan secara optimal.
Karena saat mendung kemampuan PLTS menyimpan energy
berkurang sekitar 30%.
- Harga modul surya (skala kecil) masih mahal sehingga biaya
pembangkitan yang dihasilkan juga mahal. Yaitu mencapai Rp. 11
Milyar per MegaWatt.
- Teknologi PLTS dikhawatirkan menjadi sumber pencemar udara baru.
- Memerlukan area yang luas untuk pemasangan modul surya untuk
mendapatkan daya keluaran yang tinggi.
- Modul surya memiliki efesiensi konfersi yang rendah dibandingkan
jenis pembangkit lainnya.
- Masih kurangnya sosialisasi mengenai pemanfaatan panel surya
terhadap masyarakat.
V. Kesimpulan
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya dalah suatu adalah suatu pembangkit listrik yang memamfaatkan energy sinar matahari yang di terima oleh Panel Surya (Photovolataic) untk mengkonversi sinar matahari secara langsung menjadi listrik DC.
2. Peralatan utama yang digunakan untuk Pemabngkit LIstrik Tenaga Surya adalah Panel Surya (Photovoltaic), Alat pengatur daya (charge controllet), ACCU dan Inverter DC ke AC.
3. Prinsip kerja PLTS secara sederhana adalah sinar matahari diterima oleh panel surya kemudian arus listrik yang masuk diatur kemudian diterima oleh baterai (arus dc) dan diubah menjadi arus ac oleh inverter.
4. Keuntungan utama memakai PLTS adalah sumber energy yang tidak akan habis serta ramah lingkungan.
5. Kendala Utama PLTS adalah harga modul surya yang mahal (dalam skala kecil) dan membutuhkan area yang luas serta bergantung terhadap cuaca.
VI. Daftar Pustaka
Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkit Energi Listrik. Pernerbit Erlangga. Jakarta: Erlangga.
http://id.wikipedia.org title Pembangkit Listrik Tenaga Surya, diakses pada 5 Oktober 2014
http://godamaiku.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-surya.html diakses pada 5 oktober 2014
http://tlts.wordpress.com/ title “Teknologi Listrik Tenaga Surya”. diakses pada 16 oktober 2014
http://www.litbang.esdm.go.id title “Pembangkit Listrik Tenaga Surya”, diakses pada 16 oktober 2014
http://www.listriktenagasurya.com title “Listrik Tenaga Surya”, diakses pada 5 oktober 2014