tugas transportasi

download tugas transportasi

of 12

Transcript of tugas transportasi

JENIS MODA TRANSPORTASI DI KOTA MEDAN Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia dan atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Alat Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. 1. TRANSPORTASI DARAT a. Sarana Angkutan Jalan Raya a. Angkutan Jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk menggunakan jalan. Angkutan jalan ini diantaranya adalah : 1. Sepeda Motor, adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa atap baik dengan atau tanpa kereta di samping. 2. Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyakbanyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. 3. Mobil Bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. 4. Mobil Barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus. Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. Diantaranya adalah : sepeda, becak, bajaj, bemo dan delman. b. Sarana Angkutan Kereta Api : Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif besar sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antar negara.

c. Prasarana Transportasi Darat : Jalan dan Jembatan, adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Rel Kereta, digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat e (seperti penambat Pandrol). Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan yang digunakan. Puku ulir atau paku penambat digunakan pada bantalan kayu, sedangkan penambat e digunakan untuk bantalan beton atau semen. Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak atau dikenal sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan, digunakan bantalan kayu yang lebih elastis ketimbang bantalan beton. d. Terminal Transportasi : a. Terminal bandar udara, sebuah bangunan di bandara b. Terminal bus, sebuah fasilitas transportasi jalan c. Stasiun terminal, sebuah stasiun kereta penumpang d. Terminal container, fasilitas yang menangani perkapalan Stasiun Kereta Api, adalah tempat di mana para penumpang dan barang dapat naik-turun dalam memakai sarana transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan halte kereta api yang memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api. Stasiun kereta api umumnya terdiri atas tempat penjualan tiket, peron atau ruang tunggu, ruang kepala stasiun, dan ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya. Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun calon penumpang kereta api, seperti ruang tunggu, restoran, toilet, mushalla, area parkir, sarana keamanan (polisi khusus kereta api), sarana komunikasi, depo lokomotif, dan sarana pengisian bahan bakar. Pada papan nama stasiun yang dibangun pada zaman Belanda, umumnya dilengkapi dengan ukuran ketinggian rata-rata wilayah itu dari permukaan laut, misalnya Stasiun Bandung di bawahnya ada tulisan plus-minus 709 meter. Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu pada ujungujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah jalur yang dikendalikan dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian kereta api, stasiun juga berfungsi bila terjadi persimpangan antar kereta api sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan langsir. Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga

berguna untuk keperluan langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta percabangan. Pada masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar yang dibutuhkan pada masa kereta api masih ditarik oleh lokomotif uap. Karena keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan sarana kereta api di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka kebanyakan stasiun kereta api merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa itu. Sebagian direstorasi dan diperluas, sedangkan sebagian yang lain ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota besar, kota kabupaten, dan bahkan kecamatan di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api sehingga di kota-kota tersebut selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api. Halte, adalah tempat pemberhentian sementara untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Sekarang ini sering dikenal halte bus dan angkutan kota, dahulu ada juga halte kereta api. ATCS, Sistem Kendali Lalu lintas Kendaraan atau Auto Traffic Control System (ATCS) adalah pengendalian lalu lintas dengan menyelaraskan waktu lampu merah pada jaringan jalan raya. 2. TRANSPORTASI LAUT a. Sarana Transportasi Laut Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan. Feri, adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong. Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat mengangkut penumpang 2 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada kalanya memiliki atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk. Kata sampan secara harafiah berarti tiga lembar papan dalam bahasa Kanton, dari kata Sam (tiga) dan pan (papan). Kata ini digunakan untuk merujuk pada rancangan perahu ini, yang terdiri dari sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar papan); dua lembar papan lainnya dipasang di kedua belah sisinya. Sampan digerakkan dengan sepotong galah, dayung atau dapat pula dipasangi motor di bagian belakangnya.

b. Prasarana Transportasi Laut : Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Klasifikasi pelabuhan perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi : 1. Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter) 2. Perlindungan dari angin, ombak, dan petir 3. Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk Galangan kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line, pesawat barang atau penumpang. 3. TRANSPORTASI UDARA

a. Sarana Transportasi Udara : Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfir atau udara. b. Prasarana Transportasi Udara : Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Menurut ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.

Potret Transportasi Indonesia Tahun 2008Tahun 2008 sudah berakhir. Namun keadaan transportasi di beberapa tempat di Indonesia belum berakhir. Di beberapa tempat keadaan masih seperti sebelumnya bahkan ada yang bertambah parah. Di Jakarta, kemacetan masih menjadi santapan sehari-hari masyarakat. Di daerah pantura, kecelakaan masih sering terjadi. Di Surabaya pun tidak jauh berbeda dengan wilayah lainnya. Di Depdiknas Jawa Timur, yang bertempat di jalan Genteng Kali pernah terjadi kejadian yang cukup menarik. Sekitar bulan Maret, ada sebuah rapat akbar beberapa hari sebelum Hardiknas. Rapat itu dihadiri oleh perwakilan sekolah-sekolah di seluruh Jawa Timur. Orang-orang yang terpelajar secara akademis berkumpul di sana untuk membicarakan tentang sebuah ujian yang konon menentukan kelulusan siswa. Sayangnya, perilaku yang ditampilkan tidak mencerminkan status mereka sebagai golongan terpelajar. Mobil-mobil kendaraan mereka diparkir sembarangan di jalan, hingga menutup setengah badan jalan. Ditambah lagi, jalan itu bukanlah sebuah jalan yang lebar. Jalan tersebut hanya mempunyai lebar 4 meter. Tidak berhenti sampai disitu, mereka ternyata juga melanggar rambu lalu lintas. Bahkan, saya sempat memotret seseorang yang memarkirkan mobilnya di depan tanda dilarang parkir. Hal ini semakin mempertegas anggapan negatif yang muncul di masyarakat bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar.

Di wilayah Surabaya Barat, atau tepatnya jalan Tanjungsari yang merupakan kawasan pabrik, macet sudah menjadi sebuah pemandangan umum dan dianggap wajar oleh masyarakat di sana. Pada jam masuk dan pulang pabrik, macetnya bahkan susah ditembus pejalan kaki. Kemarin, saya melewati jalan itu untuk pulang ke rumah. Dan, saya pun melihat pemandangan yang sama seperti yang sudah saya lihat ketika berangkat dan pulang sekolah masa SMP dan SMA. Saking parahnya kemacetan, kendaraan yang merangkak dengan arah yang berlawanan pun sudah hampir berhimpitan. Akibatnya, batas kendaraan yang berlawanan arah pun semakin tidak jelas. Sebagian ada yang lebih mendominasi menuju hulu (dari tempat kedatangan saya), dan sebagian ada yang mendominasi menuju hilir.

Penyebabnya pun sudah bisa saya duga, yaitu sopir angkot/bemo yang sedang menunggu penumpang di kala waktu pulang pabrik.

Sayangya, yang menunggu tidak hanya satu atau dua sopir. Kemarin ada sekitar tujuh sopir angkot yang menghentikan mobilnya di depan salah satu pabrik dengan alasan yang sama. Belum terhitung belasan becak dan puluhan sepeda motor yang menjemput di tempat yang sama.

Parkirnya sangat sembarangan sehingga memakan badan jalan. Hingga tidak lama kemudian, keluarlah apa yang ditunggu-tunggu oleh para sopir dan penjemput itu.

Ini bukan sebuah parade, bukan sebuah acara jalan sehat, ini adalah barisan para karyawan pabrik yang akan pulang ke rumah masing-masing. Pabrik sepatu yang pekerjanya mayoritas berasal dari wilayah Surabaya Barat, terutama Tandes, sebuah wilayah di mana rumah saya berada. Dan, seperti yang bisa kita lihat, para karyawan dan karyawati itu pun berjalan berjajar hingga ke tengah jalan. Tentu saja hal-hal tersebut tidak hanya terjadi di Surabaya. Saya yakin di wilayah lain juga memiliki masalah yang sama. Ada kemungkinan tidak separah ini, tapi ada juga kemungkinan jauh lebih parah. Dari beberapa gambar di atas dapat kita lihat bahwa peran polisi dalam menanggulangi kemacetan masih perlu ditingkatkan. Dalam kasus di Depdiknas, pengatur lalu lintas masih ditangani oleh tukang parkir sebelum akhirnya diambil alih oleh polisi 15 menit kemudian. Sedangkan untuk di kawasan pabrik Margomulyo, bahkan tidak ada yang mengatur lalu lintas sama sekali selama kurang lebih 20 menit, sebelum datang seorang polisi untuk menertibkan keadaan. Ternyata, tidak hanya transportasi jalan raya yang bermasalah. Transportasi rel, udara, dan laut pun masih memiliki berbagai masalah yang harus diselesaikan. Selama tahun 2008 ini, masih banyak terjadi kecelakaan kereta api, kapal, dan pesawat. Meskipun demikian, pemerintah mengakui bahwa kecelakaan lalu lintas sudah berkurang dibandingkan tahun 2007. Indonesia boleh bertambah tua seiring bertambahnya waktu. Tetapi hal itu harus terus diikuti oleh berbagai peningkatan di segala bidang, termasuk di bidang transportasi.

New year, new hope, new spirit. Selamat tahun baru 2009, kawan. Mari kita berdoa dan transportasi di Indonesia bisa meningkat seiring perkembangan waktu. Moda kendaraan bermotor Didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kendaraan bermotor didefinisikan sebagai setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel. Kendaraan Bermotor dikelompokkan berdasarkan jenis: 1. 2. 3. 4. 5. sepeda motor; mobil penumpang; mobil bus; mobil barang; dan kendaraan khusus.

Kendaraan Bermotor angka 2, angka 3, dan angka 4 dikelompokkan berdasarkan fungsi: 1. Kendaraan Bermotor perseorangan; dan 2. Kendaraan Bermotor Umum.

Pertumbuhan kendaraan selama beberapa dekade belakangan ini Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia tumbuh dengan sangat cepat, jauh lebih cepat daripada penmabahan panjang infrastruktur jalan yang mengakibatkan permasalahan kemacetan, terutam di kota-kota besar Indonesia termasuk jalan-jalan arteri yang terus bertambah padat. Kemacetan pada gilirannya akan mengakibatkan permasalahan terhadap terhadap efisiensi dan efektifitas sistem transportasi.

Jenis Kendaraan bermotor Kendaraan bermotor merupakan alat angkut yang paling populer digunakan masyarakat dalam hampir setiap kegiatan sehari-hari, bahkan bisa meningkatkan status sosial masyarakat. Jumlah kendaraan bermotor yang paling banyak digunakan adalah kendaraan untuk keperluan pribadi, khususnya sepeda motor mempunyai pangsa 74 persen, mobil penumpang sebesar 15 persen. Sepeda Motor Sepeda Motor didefinisikan sebagai Kendaraan Bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara memberikan kestabilan. Mobil Penumpang Yang dimaksud dengan mobil penumpang adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk Pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.Jenis mobil penumpang 1. Sedan Merupakan mobil khusus penumpang. Jenis mobil ini paling mewah dibanding mobil lain oleh karenanya pajaknya lebih tinggi dan harganya lebih mahal. 2. Jeep Adalah mobil penumpang yang banyak digunakan untuk menjangkau medan berat karena lebih lincah. Poros rodanya lebih tinggi daripada sedan. Untuk bisa melalui medan yang berat sering dilengkapi dengan penggerak empat roda, diperlengkapi dengan asesoris seperti winch, tanduk. 3. Minivan Mobil jenis ini cocok untuk keluarga. Kapasitas muatnya lebih banyak dibanding sedan. Bentuknya perpaduan antara mobil niaga dan penumpang. Bodi belakang mirip minibus namun bodi depan mirip sedan. Minivan dapat dilihat mirip dengan jeep namun dengan bodi yang lebih panjang atau mirip minibus dengan hidung depan. Mobil Bus

Yang dimaksud dengan mobil bus adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk Pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. Istilah bus ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian)".

Mobil Barang

Jenis Mobil barang 1. Truk barang umum, merupakan truk yang digunakan untuk mengangkut segala jenis barang, baik yang dikemas ataupun tanpa kemasan dalam bentuk curah, namun penggunaan yang sifatnya spesifik sering diangkat dengan truk yang diperuntukkan untuk satu jenis barang saja. 2. Truk tangki adalah truk yang dirancang untuk mengangkut muatan berbentuk cair atau gas. Untuk meningkatkan kestabilan dalam transportasi cairan dalam tangki, tangki dibagi dalam beberapa kompartemen yang dipisahkan dengan sekat-sekat. 3. Mobil box adalah kendaraan angkutan barang antaran yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang antaran (delivery van) yang dimasukkan dalam suatu box yang terbuat dari baja ataupun dari aluminium. Dengan box ini barang akan terlindungi dari hujan dan angin dan disamping itu juga melindungi barang dari tangan-tangan jahil. Ada pula truk box yang dilengkapi dengan pendingin yang digunakan untuk mengangkut barang yang mudah busuk atau rusak karena suhu seperti untuk angkutan es, daging, ikan, sayuran dan buah-buahan. 4. Mobil peti kemas disebut juga truk kontainer adalah kendaraan pengangkut peti kemas terdiri dari kendaraan penarik (tractor head) dan kereta tempelan dimana peti kemas ditempatkan. Trend angkutan barang dengan peti kemas meningkat dengan cepat karena intermodalitynya yang tinggi sehingga mempermudah bongkar-muat/handling dari barang yang mengakibatkan biaya angkutan secara keseluruhan menurun dengan drastis. Disamping itu keamanan dari barang juga lebih tinggi.

Moda kendaraan tidak bermotorMerupakan moda angkutan yang digerakkan dengan tenaga manusia seperti sepeda, gerobak dorong ataupun becak; moda yang digerakkan tenaga hewan seperti sado, bendi, cikar, cidomo yang digerakkan kuda, gerobak sapi; moda yang digerakkan dengan layar seperti selancar angin yang digunakan sebagai perangkat yang digunakan untuk olahraga. Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang sebagai alat kendali, tempat duduk, dan sepasang pengayuh yg digerakkan kaki yang biasanya dihubungkan dengan rantai untuk menjalankan poros roda belakang sepeda.

Becak

Ternyata asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang ditarik dengan tenaga manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan saja. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang, berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat ia berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan?. Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Rancangan tersebut ia kirimkan kepada sahabatnya[6], Frank Pollay. Pollay membuatnya sesuai rancangan Goble lalu membawanya ke seorang pandai besi bernama Obadiah Wheeler. Jadilah becak.Kereta Kuda

Kereta kuda atau lebih dikenal dengan nama Delman atau Sado ataupun Cidomo adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat yang tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi yang menggunakan kuda antara lain adalah Kereta Perang, Kereta Kencana dan Kereta kuda.

Dokar

Dokar atau bendi merupakan salah satu alat transportasi tradisional. Dokar berbeda dengan andong. Dokar hanya mempunyai dua roda dan ditarik oleh satu kuda saja, sedangkan andong mempunyai roda empat yang bisa ditarik satu atau dua kuda. Keberadaan dokar sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan ciri khas tersendiri di tempat-tempat wisata, seperti Parangtritis, Alun-alun Kidul Yogyakarta Indonesia.Pedati

Pedati atau gerobak atau kereta adalah sebuah kendaraan atau alat yang memiliki dua atau empat buah roda yang digunakan sebagai sarana transportasi. Gerobak dapat ditarik oleh hewan seperti sapi, kambing, zebu atau dapat pula ditarik oleh manusia. Kereta (Inggris: wagon) adalah sejenis gerobak dengan empat buah roda untuk transportasi yang lebih berat ditarik oleh sedikitnya dua kuda.