Tugas Translate An

57
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Farmakognosi – Kilasan Sejarah Farmakognosi” – telah diciptakan dengan terjadinya persatuan dari dua kata bahasa Yunani yaitu Farmakon (obat) dan Gnosis (pengetahuan) dengan kata lain, adalah pengetahuan tentang obat – obatan. Tata nama – “Farmakognosi” telah sebelumnya untuk pertama kali digunakan dan diperkenalkan oleh C.A. Seydler, seorang pelajar medis di Halle/Saale, Jerman, yang secara empatis menggunakan Analetica Pharmacognostica sebagai judul utama dari tesis miliknya pada tahun 1815. Selain itu, penyelidikan yang lebih mendalam telah menemukan hal tersebut. Schmidt telah mengambil manfaat dari istilah ‘Farmakognosis’ dalam monograf yang berjudul Lehrbuch der Materia Medica (dengan kata lain, Catatan Kuliah pada Permasalahan Medis) yang tercatat pada tahun 1811, di Wina. Kompilasi ini secara eksklusif berisi tentang rencana – rencana medis dan karakteristik – karakteristik mereka yang saling berhubungan. Hal ini tentunya cukup menarik untuk diteliti bahwa leluhur kita seharusnya dilengkapi dengan pengetahuan yang luas, mendalam dan terpusat tentang Pletora obat – obatan yang berasal dari tumbuhan tetapi sayangnya mereka memiliki ilmu pengetahuan yang tipis dibandingkan dengan banyak terdapatnya sumber kimia murni dalam kebanyakan dari tumbuhan tersebut. Manusia di area Mesir Kuno, Cina, Indian, Yunani dan Romawi, menemukan kegunaan yang besar dari Kapur Barus dalam perawatan dan obat dari banyak penyakit ringan, contohnya:

description

farkog

Transcript of Tugas Translate An

Page 1: Tugas Translate An

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Farmakognosi – Kilasan Sejarah

“Farmakognosi” – telah diciptakan dengan terjadinya persatuan dari dua kata

bahasa Yunani yaitu Farmakon (obat) dan Gnosis (pengetahuan) dengan kata lain, adalah

pengetahuan tentang obat – obatan. Tata nama – “Farmakognosi” telah sebelumnya

untuk pertama kali digunakan dan diperkenalkan oleh C.A. Seydler, seorang pelajar medis

di Halle/Saale, Jerman, yang secara empatis menggunakan Analetica Pharmacognostica

sebagai judul utama dari tesis miliknya pada tahun 1815. Selain itu, penyelidikan yang lebih

mendalam telah menemukan hal tersebut. Schmidt telah mengambil manfaat dari istilah

‘Farmakognosis’ dalam monograf yang berjudul Lehrbuch der Materia Medica (dengan

kata lain, Catatan Kuliah pada Permasalahan Medis) yang tercatat pada tahun 1811, di

Wina. Kompilasi ini secara eksklusif berisi tentang rencana – rencana medis dan

karakteristik – karakteristik mereka yang saling berhubungan.

Hal ini tentunya cukup menarik untuk diteliti bahwa leluhur kita seharusnya

dilengkapi dengan pengetahuan yang luas, mendalam dan terpusat tentang Pletora obat –

obatan yang berasal dari tumbuhan tetapi sayangnya mereka memiliki ilmu pengetahuan

yang tipis dibandingkan dengan banyak terdapatnya sumber kimia murni dalam kebanyakan

dari tumbuhan tersebut.

Manusia di area Mesir Kuno, Cina, Indian, Yunani dan Romawi, menemukan

kegunaan yang besar dari Kapur Barus dalam perawatan dan obat dari banyak penyakit

ringan, contohnya: Secara Internal – sebuah stimulan dan pereda; Secara Eksternal –

sebagai Antipruritic (anti gatal gatal), pelawan iritasi dan antiseptik.

Sebelumnya hal tersebut didapatkan dengan hanya mendinginkan pelumas yang

mudah menguap yang dihasilkan dari Sassafras, Rosemary, Lavender, Sage; ketika Yunani

dan Romawi kuno mengambil hal tersebut sebagai sebuah produk yang segera dalam pabrik

anggur. Sekarang ini, kapur barus didapatkan dengan skala yang besar secara sintetis

(campuran racemic dari keberadaan pinene-α didalam minyak terpentin (Bab 5).

Suku asli Afrika menggunakan campuran tanaman dalam upacara ritual mereka

dimana seorang subjek akan kehilangan kemampuan pergerakan dari seluruh tubuhnya

tetapi waspada secara mental untuk 2 sampai 3 hari. Selanjutnya, penduduk sebelumnya

juga menemukan sejumlah minuman yang hanya difermentasi dengan karbohidrat –

tambahan dari tumbuhan yang banyak mengandung alkohol dan cuka. Dengan berjalannya

waktu mereka juga mengenal produksi – produksi tumbuhan tertentu yang secara eksklusif

Page 2: Tugas Translate An

digunakan untuk meracuni mata tombak dan mata panah mereka untuk membunuh buruan

mereka dan juga musuh mereka. Menariknya, mereka menemukan bahwa beberapa

campuran dari tumbuhan memiliki properti yang unik untuk mempertahankan kesegaran

daging dan juga untuk menghilangkan rasa dan bau yang tak sedap dari daging tersebut.

CHAMPOR

Kepemilikan Manusia terhadap zaman masa lalu di bagian lain dari bumi secara

mandiri menemukan karakteristik yang menstimulasi dengan sangat melekat dari macam

minuman yang luas yang secara eksklusif disiapkan dari sumber tanaman seperti dinyatakan

di Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Karakteristik stimulasi dari bahan Tumbuhan

No

.

Nama

Umum

Keaslian

Biologis

Bagian yang

digunakanBahan Aktif Distribusi

1. 1.

2.

2.

3.

3.

Guarana

Paraguay

Tea atau

Mate

Coffe Bean

atau coffe

Seed

Paullinia cupana

Kunth

(sapindaceae)

Ilex

paraguariensis

St.Hill

(Aquifoliaceae)

Coffe Arabica

Linne atau

C.liberica

(Rubiaceae)

Biji

Daun

Biji

Caffein (2,5-5,0 %)

Tanin

(catheochutannic

acid) 25%

Caffein (sampai

2%)

Caffein (1-2%)

Trigoneline

(0,25%)

Tanin(3-5%)

Glucose&Dextrin

(15%)

Brazil.

Uruguay

Amerika

selatan

Ethiopia,

Indonesia,

Srilanka,

Brazil

Page 3: Tugas Translate An

4.

4.

5.

6.

5.

6.

Coca Kola

atau

kolanuts

Tea atau

thea

Cacao

Beans atau

cacaoseeds

Coca nitida

(ventenat)

Schoot et

Endlicher

Camellia sinensis

Linne’s O kuntze

(Theaceae)

Theobrome cacao

Linne’

(sterculiceae)

Biji

Daun atau

leaf bud

Biji

Fatty oil

(trioleoglycerol)

and

palmytoglycerol

(10-13%)

Protein (13%)

Caffein (1-4%)

Gallotanic acid

(15%)

Volatile oil

(yellow) 0.75%

Fixed oil 935-50%)

Pati (15%)

Protein (15%)

Theobromine (1-

5%); Caffein (0,07-

0,36%)

Sierra

Leone,

Kongo,

Nigeria,

Srilanka,

Brazil,

Indonesia,

Jamaika

China, Japan,

India,

Indonesia,

Srilanka

Ekuador,

Kolombia,

Malaysia,

Curacao,

Mexico,

Trinidad,

Brazil,

Nigeria,

Camerrons,

Ghana,

Philippines,

Srilanka.

Bentuk 1 menunjukkan nukleus dasar dari ‘Xanthine’ dan ‘Purine’; 3 anggota yang

terpopuler dari kolektivisasi keluarga Xanthine., yaitu Caffeine, Theophylline dan

Theobromine.

Page 4: Tugas Translate An

Xanthine Purin

Caffein Theophylline; Theobromine;

R1=R2=R3=CH3 R1= R2= CH3 ; R3=H R2=R3= CH3 ; R1=H

Bentuk 1.2, mengilustrasikan model dari sintesis kafein yang secara mendasar dari

pelopor yang sama yang terdapat pada Caffea arabica sebagai tiga alkaloid Purine (lihat

bentuk 1.1) ditemukan dalam sistem penyusunan biologis yang telah diteliti sejauh ini, baik

dari sebuah senyawa yang mungkin memiliki 1 pecahan karbon (contoh, Serine, Methanol,

Glycine dan Formalin ) atau dari asam formiat.

Methione bersama dengan empat komponen yang telah disebutkan bertindak sebagai

pendahulu aktif dari posisi tiga ‘kelompok Methyl’ pada N₁,N3, dan N7 secara berturut

turut.

Glycine bertanggungjawab untuk kontribusinya terhadap C-4, C-5 dan C-7

Karbondioksida berkontribusi pada C-6

N-1 disediakan dari aspartate, dan

N-3 dan N-9 dihasilkan dari nitrogen amida dari glutamat.

Penelitian yang intensif dan menyeluruh dari konstitusi kimiawi yang digambarkan

pada ‘Produk Alami’ yang hanya dapat dipermudah dengan kehadiran dari beberapa

perkembangan dibidang ‘Fitokimia’.

Bagaimanapun, sangatlah perlu untuk menyebutkan disini bahwa alasan alasan

ilmiah untuk bermacam-macam karakteristik properti medis yang dibangun telah cukup

diyakinkan dan ditentukan dalam dua abad terakhir. Sebuah penelitian pustaka yang kritis

akan menggambarkan bahwa beberapa kesatuan kimiawi tidak hanya diidentifikasi tetapi

juga diketahui terhadap alat-alat pengobatan diantara zaman yang disebutkan. Sejumlah

contoh yang umum dihitung berikut ini dalam sebuah urutan kronologis seperti dinyatakan

pada tabel 1.2.

Page 5: Tugas Translate An

No. Periode Peneliti Kesatuan Kimiawi Catatan

1. 1.

2.

3. 2.

4.

3.

4.

5.

5.

6.

6.

7.

7.

8.

8.

9.

9.

10.

11.

1627-1691

1645-1715

1709-1780

1742-1786

1805

1811

1817

1817

1819

1820

1830

R.Boyle

N.Lemery

(apoteker

Perancis)

A.S. Marggraf

(apoteker

Jerman)

K.W Scheele

Serturner

(German

Chemist)

Gomeriz

(Portugese

Chemist)

Serturner

(Ahli kimia

dari Jerman)

Pelletier dan

Caventou

(french

Chemist)

-do-

Meissner

-

Alkaloid

Alkohol

Gula

Asam organik oksalat,

malat,sitrat,galat,

tartat,dan prussat (HCN)

Asam Meconic

Chinchonine

Morfin

Strychnine

Brucine

Veratramine

Amygdalin

Terdapat dalam Opium

Sebagai pelarut dalam proses

ekstraksi

Terisolasi dari berbagai

sumber tanaman termasuk gula

bit

Terisolasi dari sumber alami

Terdapat dalam Opium

Terisolasi dari kulit kayu

Cinchona

Sebuah Alkaloid terdapat

dalam Opium

Sebuah Alkaloid dari

Strychnos Nux Vomica

-do-

Sebuah alkamin dari Hellebore

Hijau

Sebuah Cyanophere glikosit

Page 6: Tugas Translate An

dari Almond pahit

Kemajuan yang dapat diperhitungkan telah dibuat pada abad ke-19 ketika para ahli

kimia secara serius menghadapi sebuah tantangan dari persatuan sebuah plethora dari

kumpulan organisme berdasarkan pada ‘bentuk dasar-biologis-aktif’. Beberapa dari

‘penyatuan bahan campuran’ alami ini secara mendasar memiliki struktur dari kerumitan

yang selalu meningkat; dan kemudian, setelah farmakologi yang sistematis dan evaluasi

mikrobiologis dibuktikan untuk dapat menghasilkan hasil pengobatan yang sangat berguna.

Terbukti, sebagai kebanyakan dari bahan campuran yang ‘sempurna’ telah ditandai dan

indeks pengobatan yang dilafalkan ditemukan berada diantara dunia ‘Pharmacognosy’ atau

lebih spesifik lagi ‘phytochemistry’ – sebuah ilmu kesatuan yang baru dibawah bendera

‘kimia medis’ muncul. Bagaimanapun, ilmu khusus ini hampir terbengkalai sejak zaman

Parcelsus. Tetapi sekarang, ‘kimia medis’ telah memberikan pernyataan untuk

mendapatkan perhatian diseluruh dunia dikarenakan jasa legitimasi dan keuntungannya.

Dengan singkat, tiga ilmu dasar yang utama menjadi umum secara luas dengan

memandang dasar dari perkembangan obat, yaitu:

Farmakognosi: mengandung informasi yang relevan dengan memperhatikan medis

secara eksklusif yang diperoleh dari sumber alami, contohnya: tanaman, binatang

dan mikro-organisme,

Kimia Medis: mencakup secara keseluruhan dari ilmu pengetahuan yang spesifik

tidak hanya terpusat pada ilmu dari ‘obat sintetis’ tetapi juga pada asa dasar dari

‘rancangan obat’, dan

Farmakologi: mencakup secara khusus aksi dari ‘obat obatan’ dan masing masing

efek dari sistem kardiovaskuler dan aktifitas CNS.

Selama beberapa tahun, dengan pertumbuhan yang mengagumkan dari ilmu

pengetahuan dan informasi yang berharga, tiga ilmu yang disebutkan sebelumnya telah

secara penuh berkembang sebagai ‘ilmu yang lengkap’ dalam setiap cakupan.

Walaupun isi yang berlebihan dari sistem pustaka kuno di Cina, Mesir, Yunani, dan

Indian (Ayurvedic) tentang obat herbal ditemukan mengandung klaim klaim yang faktual

dan dibesar-besarkan secara terpusat dari kemanjuran terapi mereka, juga ketika mereka

secara intensif dievaluasi dalam sebuah dasar ilmiah dengan kehadiran dari teknik analisis

baru, seperti: FT-IR, NMR, MS, GLS, HPLC, HPTLC, Defraksi sinar X, ORD, CD dan

spetroskop Ultra Violet – hal tersebut telah cukup dan dengan segera memberikan sebuah

struktur yang tercampur dari konstitusi kimiawi yang rumit. Beberapa orang memilih

contoh yang rumit dari bahan campuran yang terkenal diberikan pada tabel 1.3.

Page 7: Tugas Translate An

1.2 KEPENTINGAN DARI ZAT OBAT ALAMI

Secara umum, zat kimia alami obat menawarkan empat peranan yang penting dan

utama dalam sistem medis modern yang kemudian secara cukup membenarkan legitimasi

kehadiran mereka dalam keampuhan terapi yang berlaku, yaitu:

(i) Sebagai obat obatan alami yang sangat berguna.

(ii) Menyediakan bahan campuran dasar yang mengusahakan penekanan racun dan

molekul obat yang efektif.

(iii) Eksplorasi dari bentuk dasar yang secara biologis aktif menuju obat obatan

sintetik yang baru dan lebih baik.

(iv) Modifikasi dari produk alami yang tidak aktif dengan arti biologis/kimiawi

terhadap obat obatan yang potensial.

Aspek yang sebelumnya disebutkan akan secara singkat dijelaskan dalam bagian

berikut:

1.2.1 Sebagai Obat Obatan Alami Yang Sangat Berguna

Dalam survey yang baru saja dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (OKD)

secara global, sekitar 20.000 tanaman medis digunakan sedalam-dalamnya baik dalam

industri farmasi atau dalam Obat Masyarakat. menariknya, sekitar 1.4% memang

mengandung konstitusi aktif yang dibangun dengan baik, secara luas dibuktikan dan secara

umum menerima secara samar.

De Souza et al. pada tahun 1982 beropini tentang sebuah catatan serius bahwa –

“rata rata sukses secara umum dari pencarian obat obatan baru dari sumber alami semata

mata berdasarkan tidak hanya pada konsepsinya tetapi juga pada implementasi dari

strategi kecerdikan yang luas yang dijelajah secara keseluruhan dan memanfaatkan potensi

yang tidak terbatas dari sumber alami:”. Kenyataannya, ada empat cara dimana tujuan

diatas mungkin direalisasikan secara layak dan sah, seperti:

(a) Pemisahan genotip baru dari ekosistem laut dan tanah,

(b) Keahlian teknik genetis: menciptakan genotip baru dan yang lainnya,

(c) Manipulasi biokimia dari jalan yang dipilih, dan

(d) Teknik seleksi yang sangat sensitif dan spesifikdan evaluasi terhadap aktifitas

biologis yang beragam.

N

o.Nama

UmumAsal Biologis Konstitusi Kimia Distribusi Kegunaan

Page 8: Tugas Translate An

1.

2.

3.

4.

Artemisinen

atau

Qinghaosu

Doxorubicin

atau

Adryamicin

dan

Daunorubici

n atau

cerubidine

Ginkgo

Ginseng

Artemisis

annuha

Linne,

(asteraceae)

Streptomyces

coerulerubidu

s

Streptomyces

peucetius var

caesius

Ginkgo

biloba

Linne

(Ginkgoaceae

)

Panax

quinaquefollu

s Linne dan

Panax

Ginseng C.A

Mey

(Arallaceae)

Artemisin

Doxorubicin ; R=OH

Ginkgolide-A

Ginsengoside Rg

Cina

-

Asia Bagian

Timur dan

Amerika

Serikat

Bagian

Tenggara

Ginseng

Amerika di

Amerika

Serikat

Bagian

Timur dan

Kanada,

Ginseng

Asia di Asia

Perawatan malaria otak; aktif

terhadap klorokuin yang

sensitif dan ketahanan

klorokuin terhadap tekanan

Plasmodium falciparum.

Perawatan dari kanker

payudara, tipe beragam dari

carcinoma, Leukimia akut;

Daunorubicin, mengobati

Leukimia Lymphocytic

akut.

Ginkgolides A, B, C dan M

menghambat Faktor Pemicu

Platelet (FPP); mengurangi

kelemahan kapiler dan

kehilangan darah dari

pembuluh kapiler yang

mungkin secara keseluruhan

memeriksa kerusakan otak

yang skematis.

Dikenal mengandung

penguat stimulan diuretik

dan alat karminatif;

dilaporkan bereaksi secara

signifikan pada metabolisme,

CNS, 7 endokrin,

memunculkan aktifitas

adaptogenetis (antistres).

Page 9: Tugas Translate An

5.

6.

7.

8.

Gum Opium

atau Opium

atau Poppy

Seed atau

Maw Seed

Rauwolfia

Sepentina

Taxol atau

Pacitaxel

atau Pacific

Yew

Curare atau

Papaver

somniferum

Linne atau

Papaver

Album

Deendolle

(papaveracea

e)

Rauwolfia

Serpentina

Linne

Bentham

(Apocynacea

e)

Taxol

pravitollia

Nutt

(Taxaceae)

Strycnnos

Morfin

-

Bagian

Timur

seperti pada

Korea,

Jepang dan

Uni Soviet

Turki

Anatolian

plain

Bagian

Utara yaitu

Laos; India;

Cina,

penduduka

Republik

Korea

Demokrat

India

Myanmar,

SriLanka,Vi

etnam,

Malaysia;

Indonesia;

Filipina

Amerika

Serikat

Bagian

Timur Laut

Orinpoco

Obat bius yang kuat dan

menghipnotis analgesik yang

bekerja secara terpusat.

Kontrol perawatan dari

hipertensi ; sebagai sebuah

agen antipsikotik.

Perawatan terhadap

karsinoma metastatis dari

indung telur setelah

kegagalan dibatas pertama

atau kemoterapi lanjutan,

perawatan kanker payudara

setelah kegagalan dari

kombinasi kemoterapi untuk

penyakit metastatis.

Sebagai sebuah bantuan

Page 10: Tugas Translate An

9.

South

American

Arrow

Poison

Yohimbine

castenaei

Weddel,

S.toxifera

Bentham

S.crevauxil

G.Planchon

(Logniacea)

And

Chondendron

tomentosum

Ruiz et

Pavon

(menisperma

ceae)

Pausinystalia

yohimbe

(K.Schum)

Pierre

(Rubiciaeae)

Basin,

Bagian Atas

Amazon,

Ecuadorian

Bagian

Timur

Afrika

Barat

diagnosa pada gravis

myasthenia; sebagai sebuah

tambahan terhadap

perawatan sengatan listrik

pada neuropsikiatri untuk

mengontrol gangguan yang

ditimbulkan oleh tetanus dan

keracunan strychnin.

Perawatan dari impotensi

pada pasien dengan masalah

vaskuler atau diabetes.

1.2.2 Menyediakan Senyawa Dasar yang Menghasilkan Molekul Obat

yang Kurang Beracun dan Lebih Efektif

Beberapa contoh produk tumbuhan yang terjadi secara natural yang digunakan

sebgai prototipe untuk senyawa medis yang potensial baik yang memiliki struktur yang

relatig mirip yang disiapkan secara eksklusif dengan cara semisintetik atau yang

mempunyai analogi stuktur sintetik secara alami yang relatif lebih sederhana telah cukup

digambarkan dalam beberapa literatur. Beberapa contoh sederhana akan dijelaskan di bawah

ini.

No Bentuk Alami Bentuk Semisintetis Bentuk Sintesis

1 Morfin

(Analgesic Narkotik)

Hidromorfon Methadone

Propoksifen

Page 11: Tugas Translate An

Ibuprofen

2 Salicin dan Asam

Salisilat

(Analgesik)

Asam Asetil Salisilat

(Aspirin)

Ibuprofen

3 Efedrin

(Adrenimimetic)

Fenilpropanolamin Tetrahidrozolin

4 Atropin Homatropin Glikopirolat

1.2.3 Eksplorasi Prototipe Aktif Biologi Mengarah pada Obat Sintetik

yang Lebih Baru dan Lebih Baik

Kebanyakan mode obat sintetik yang lebih baik mendapatkan pengakuan yang baik

dalam terapetik arsenal yang semata-mata diperoleh dari prototipe aktif biologi. Walaupun

begitu, model sintetik ini tidak hanya dimiliki indeks teraoetik yang sama dan lebih baik

tetapi juga memperlihatkan efek samping yang lebih sedikit daripada kecocokannya dengan

konstituen naturalnya. Beberapa contoh akan diperlihatkan di bawah ini.

Page 12: Tugas Translate An

a) Procaine dari Cocaine- Sebagai Anastetik Lokal

b) Trans-Dietilstillbestrol dari estradiol- Sebagai Hormon estrogen

c) Kloroquinon dari quinin- Sebagai Antimalaria

1.2.4 Modifikasi Produk Natural Yang Tidak Aktif Dengan Cara

Biologi/Kimia yang Sesuai menjadi Obat yang Potensial

Peran yang khusus dari produk natural tidak hanya berbeda dari aslinya, seperti

yang didiskusikan pada bagian 1.2.1 sampai bagian 1.2.3, tetapi juga mempunyai

kepentingannya dengan fakta bahwa beberapa kontituen hadir di dalamnya yang tidak

memperlihatkan aktivitas biologi atau cara kimia yang secara mengejutkan meningkatkan

efektivitas yang sangat baik dan obat potensial yang sulit didapatkan dengan metode lain

yang diketahui.

Di bawah ini beberapa contoh akan dijelaskan di bawah ini:

Contoh

1. Vitamin A dari karoten (isolasi dari wortel)

2. Taxol dari 10-Dasacetylbaccatin III (diisolasi dari duri Taxus baccata)

Taxol adalah antimeoplastic agent yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara

Page 13: Tugas Translate An

3. Progesteron dan pregnolon dari diosgenin(aglycone dari Saponin Dioscin dari

Dioscorea tokoro Makino)

4. Hidrokortison dan Kortikosteron dari Stigmasteol (banyak terdapat sebagai Phylosterol

campuran antara Soyabeans dan Calabar Beans)

Sebagai tambahan kepada negara-negara dunia ketiga, negara yang bertenologi

tinggi seperti USA telah berpengalaman dalam perubahan yang fenomenal yang mengarah

padaa penerimaan obat herbal telas meluas pada penggunaan OTC. Hal ini dipercaya

bahwa Abad 21 sebuah lompatan kuantum yang maju akan secara jelan dapat dilihat pada

World Pharmaceutucal Market. Beberapa contok proyeksi dari produk farmasi pada tahun

2001 disebutkan di bawah ini:

No Nama Produk Penggunaan Perkiraan Penjualan

(USD)

1 Benih Plantago atau

Benih Psylium atau

Benih Plantain

Obat pencahar 300 juta

2 Sopolamine dan

Nicotine

Mabuk trnsportasi,

agne antikolinegik

1 milyar

3 Taxol Agen antineoplastik 1 milyar

Page 14: Tugas Translate An

4 Vinblastine dan

Vincristine

100 milyar

Hal ini sepertinya akan semakin realistik dan menakjubkan bahwa bebebrapa tahun

mendatang sekitar 50% Pembagian Pasar Sehat akan direbut oleh produk alam.

Hal ini tidak ada tempat untuk menegaskan bahwa di satu sisi kemajuan dalam ilmu

pengetahuan adalah kemajuan logaritmik yang luar biasa terhadap sintesis gen, bahan bakar

roket, komputer canggih, elektronik transaksi tunai, di seluruh dunia, mesin fax, kantor

tanpa kertas, analisis komputer modern dibantu instrumen, penganalisis auto analisis

industri yang ruitn untuk terus-menerus proses biologis dan kimia dan produk akhir yang

dirancang dan terampil dirumuskan sebagai obat penyelamat hidup, sementara di sisi lain

kepercayaan orang-orang yang dipulihkan dengan kecepatan tetap menuju kuno obat-

obatan herbal kanan dari pengobatan sembelit untuk pengelolaan dan pengendalian

penyakit berbahaya pada manusia. Tentu saja, yang disebut 'Minyak Obat-obatan' yang saat

ini tersedia dalam baik yang halus dan terbaru state-of-the-art kemasan sebagai obat bebeas

melalui apotik dan supermarket di seluruh dunia. Mungkin hari itu tidak terlalu jauh bila

orang biasa akan tergoda untuk menanam tanaman obat di kebun dapur daripada tumbuh

daun bawang, selada, mentimun, dan kacang perancis untuk kebutuhan sehari-hari. Sayang

sekali bahwa para penduduk masyarakat modern hampir di-load oleh penggunaan ton bahan

kimia yang digunakan dalam bentuk obat-obatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Page 15: Tugas Translate An
Page 16: Tugas Translate An
Page 17: Tugas Translate An
Page 18: Tugas Translate An

1.3 Senyawa Obal natural : Kultivasi dan Produksi

Ini dijelaskan mengenai hubungan produksi yang sebenarnya dari ‘senyawa obat

alami’ tanpa kecuali yang diadopsi dari beberapa metode yang berbeda yang berdasarkan

pada fakta bahwa diversifikasi asal mereka yang hadir dalam timbuhan, bakteri dan hewan.

Tiga sumber ini akan didiskusikan masing-masing pada bagian ini:

1.3.1 Produk Tumbuhan

Beberapa negara di dunia yang ‘diberkahi Tuhan’ dengan Tanaman Obat Alami.

Karena administrasi mereka yang bijaksana dan hati-hati oleh keqahlian dari sistem pribumi

dari obat manusia yang dapat menyelamatkan dan sehingga dapat dieksplorasi dan

menaklukan dunia sebagai bukti sejarah. Pada masa lampu, kekurangan pengetahuan,

fasilitas penyimpanan yang tida memadai, dan cara atau metode kultivasi dan koleksi ilmiah

yang lebih baik sejumlah tumbuhan obat sebagian besar telah mencapai suatu tujuan tidak

hanya deplesi tetapi juga ekstinksi. Dengan penngetahun yang lebih baik, banyak tanaman

Page 19: Tugas Translate An

obat yang dapai ditanam secara massaldengan identifikasi yang lebih baik, kultivasi yang

benar, dan masa panen yang tepat agar menghasilkan hasil yang maksimum, dan

pencegahan produk gagal dan infestasi dengan sistem penimpanan yang lebih baik. Saat ini,

ekstrak tanaman didapatkan secara komersial ke seluruh dunia. Beberapa metode ananlitik

yang lebih canggih dapat membantu dalam menggambarkan kualitasnya,

singkatnya:persentasi Eugenol yang hadir dalam minyak cengkeh yang menentukkan

kualitasnya; persentasi Cineol dalam minyak Eucalyptus yang menunjukkan kemurniannya;

persentasi total Alkaloid dalam Datura stramonium ynag menggambarkan harga obatnya.

Beberapa negara di dunia yang dicatat untuk suplai mereka untuk beberapa ekstrak

tanaman yang khusus, seperti:

India : Ekstrak opium

China : Ekstrak Artemisia annuna

USA : Ekstrak Ginkgbo biloba

Korea, Jepang : Ekstrak Panx gingseng

Madagascar : Ekstrak Catarnthus

Eropa Timur : Ergit yang dihasilkan dari inokulasi mekanik dari gandum dengan

spora dari jamur yang telah diseleksi.

1.3.2 Teknik Kultur Sel

Secara essensial dengan menyertakan produksi dari ‘konstituen kedua yang

diinginkan’ yang memenuhi sebuah cara alternatif kultivasi tanaman obat. Studi lanjur telah

mengungkapkan bahwa di bawah pengaruh ‘kondisi stress’, untuk singkatnya:

mereaksikannya dengn patogen yang cocok akan sangat membantu dalam menstimulasi

penghasilan beberapa kontituen khusus yang diinginkan dalam susupensi sel tumbuhan.

Walaupun begitu, pertumbuhan lambat sebenarnya dari cell-biomass memiliki sebuah

rintangan yang serius dalam penyebaran peneriamaan teknik yang inovasi ini. Mungkin di

masa yang akan datang ketik gen tumbuhan yang berpengaruh dalam pengkodean enzim

yang mengkatalisis rute biosintesis yang diinginkan dapat dikonversikan menjadi

pertumbuhan bakteri dan jamur yang lebih cepat.

1.3.3 Metabolit Mikrobial

Sejumlah metabolit mikroba diproduksi dengan baik oleh proses fermentasi menimbulkan

peningkatan sesuatu yang sangat berguna dan ampuh sebagai terapi obat-obatan, terutama

antibiotik dan terkait dengan agen-agen antieoplastic seperti dijelaskan di bawah ini

Page 20: Tugas Translate An

sejumlah medium tersterilisasi (50-100 KL)

propogasiorganisme yang diinginkan dalam tangki yg bercampur dengan udara

fermentasi kaldu

sel pertumbuhan kultur kaldu

produk ekstraksi

komponen yang

diinginkan

a. Sebagai antibiotik:

(i) Kloro misetin – dari Streptomyces venezualae Bartz

(ii) Eritromisin – dari Streptomyces arythreus (Walksman) Walksan dan Henrici

(iii) Gentamisin – dari Micromonospora purpurea MJ Weinstein et al

(iv) Penisilin O – dari Penicillium chrysogenum

(v) Streptomisin – dari Streptomyces griseus (Krainsky) Walksan dan Henrici

(vi) Tetrasiklin – dari Streptomyces viridifaciens

b. Sebagai agen antineoplastik, contohnya:

(i) Daktinomisin – dari beberapa Streptomyces sp

(ii) Daunorubisin – dari Streptomyces peucetius G. Cassinelli; P.orezzi

(iii) Mitomisin C – dari Streptomyces caespitosus (griseovinaceseus)

(iv) Pilcamisin (atau Mitramisin) – dari Streptomyces argillaceus n. sp. dan

Streptomyces tanashiensis

Bentuk 1.3 Mengilustrasikan proses fermentasi yang biasanya dicapai pada industri

pharmaceutical dimana obat kering yang diproduksi dalam skala besar. Namun, contoh

spesifik utama per se sepalosporin, produk akhir yang diperoleh dari proses fermentasi yang

disalurkan secara semisintetik yang digunakan untuk menghasilkan zat farmasi yang

dikehendaki.

Gambar 1.3 Proses fermentasi obat

Relevan untuk menyebutkan bahwa produksi obat rekayasa genetika, pada dasarnya

mirip dengan berbagai proses fermentasi yang biasanya digunakan untuk antibiotik.

perbedaan penting yang utama dalam contoh spesifik ini terletak pada kenyataan bahwa gen

fermentasi

setelah durasi tertentu

pemisahan

ekstraksi

Page 21: Tugas Translate An

mengontrol produksi konstituen yang diinginkan ditransfer dari sumber dasar ke sel mikroba

yang berkembang pesat dengan memperbolehkan produksi skala besar yang secara relatif

menghabiskan durasi yang lebih pendek.

Namun, ini bukan tugas yang sulit untuk mengisolasi gen yang mengkode antibiotik

tertentu. Menariknya, dalam actinomycetin jamur, gen dipisahkan dengan nyaman dari

kromosom gen dan diklon pada plasmid alami. Ini telah diamati bahwa meskipun plasmid

ditemukan di streptomycetes, hanya dalam kasus spesifik methylenomycin biosintesis, unsur

yang ekstrakromosomal pada dasarnya terdiri dari beberapa gen struktural yang secara

mutlak diperlukan untuk prediksi antibiotik.

Pada umumnya, sejumlah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi klon yang

biasanya meletakkan plasmid yang membawa gen biosintesis antibiotik, yaitu:

a. Mutan yang ditemukan akan diblokir pada berbagai langkah yang dikenal dalam jalur

produksi aminoglycosidic dan juga tersedia. Mutan yang diblokir ini dapat digunakan

sebagai penerima untuk masing-masing prediksi shotgun kloning gen dari percobaan.

shotgun kloning adalah isolasi sekuens DNA tertentu dan selanjutnya skrining fenotipe

yang dikehendaki. akhirnya plasmid yang terisolasi dari transformants, di mana dalam

biosintesis antibiotik dikembalikan oleh kloning gen, pada akhirnya akan diperkenalkan

untuk memaksimalkan hasil akhir.

b. Teknik terbaru mutagenesis insertional dapat digunakan secara efektif untuk

memperoleh tidak hanya mutan tetapi juga DNA kloning dalam satu percobaan.

c. Sebagai enzim yang terlibat dalam biosintesis aminology pada dasarnya memiliki

kekhususan substrat yang relatif lebih luas, transfer gen antar spesies menyebabkan

produksi berbagai aminoglikosida yang selalu digunakan untuk menghasilkan antibiotik

yang lebih baru.

Jika gen yang mempunyai kode untuk sintesis prekursor terpilih yang sepatutnya diklon

secara interspesifik banyak aminologlikosida dapat dihasilkan oleh hanya satu langkah

proses fermentasi. Mutasintesis telah membuka jalan bagi pengenalan sejumlah besar

hibrida, misalnya: mutamisin, hibrimisin dan hidroksigentamisin, dan

d. Konversi amikasin (I) dari kanamisin (II)

Amikasin (I) merupakan satu dari aminoglikosida yang hamper efektif. Ini dpaat

diproduksi secara kimia dari kanamisin (II) tapi rute ini agak mahal dan hampir tidak

efektif. Namun, produksi rantai aminoglikosida dari Bacillus circulars mampu

mengkonversi (II) menjadi (I) dengan penambahan asam hidroksiaminobutirat. Dengan

demikian, transfer interspesific gen ini dapat digunakan untuk membujuk dengan sukses

kanamisin memproduksi streptomicetes untuk membeli (I) dan DNA rekombinan ini

melewati rute yang dapat membuktikan bahwa ini merupakan sesuatu yang ekonomis.

Page 22: Tugas Translate An

Gambar 1.4 . ringkasan dari konversi amikasin (I) dari kanamisin (II) dengan cara kimia

dan rute DNA rekombinan.

1.3.4 Derivatif Hewan

Berdasarkan literatur, derivatif hewan juga disebut sebagai produk biologis. Mereka selalu

dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Persiapan dari darah hewan

Contohnya: serum, antitoksin dan globulin. Ini biasanya diperoleh dari bantuan

treatment spesifik utama yang secara particular diukir untuk meningkatkan kekuatan

dikehendaki konstituen.

b. Persiapan dari inokulasi kultur medium yang sesuai

Misalnya, vaksin, racun, tuberkulin secara kolektif diistilahkan sebagai produk

mikrobial. Membeli produk ini merupakan perlindungan terhadap sejumlah

mikroorganisme patogen. Mereka dihasilkan untuk inokulasi oleh kultur medium

yang sesuai terdiri dari jaringan hidup yang benar-benar patogen. Produk yang

dihasilkan dimurnikan dengan cara yang sesuai, dan dapat digunakan sebagai obat.

Jadi, dapat ditekankan bahwa di negara maju berbagai macam produk alam pantas

mendapatkan pengakuan dalam terapi. Namun, metode aktual dan tepat dalam produksi

lebih atau kurang pada aspek yang sangat individual. Banyak negara-negara maju seperti

Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris besar, dan sebagian besar Eropa, di mana praktik

medis ditemukan harus diorientasikan ke arah satu pilihan pemanfaatan entitas kimia,

protion utama obat alami diperlakukan untuk mengambil satu atau lebih komponen aktif,

seperti:

Ginsengoksid Rg1 dari : ginseng ;

Morfin dari : opium ;

Reserfin dari : rauwolfia ;

Taksol dari : pasifik yew ;

Ergotamine dari : ergot ;

Vinkristin dan vinblastin dari : katarantus ;

Digoksin dari : digitalis ;

Page 23: Tugas Translate An

Ginggolid-A dari : ginggo ;

Artemisinin dari : qinghaosu , dan lain lain.

Itu berguna untuk menyatakan bahwa dalam bangsa berteknologi maju seperti

China, India, Korea, Jepang memanfaatkan jumlah yang baik dari obat-obatan herbal yang

memiliki entitas multikomponen serta terbukti dan menguntungkan nilai-nilai terapeutik.

Sebagian besar persiapan tersebut tersedia dalam bentuk film yang dilapisi tablet, kapsul,

sirup, bubuk campuran, dan dibagikan di bawah norma pengepakan modern. Tentu saja, ada

yang terlihat cenderung ke atas untuk mengadopsi persiapan ini, dari manufaktur terkenal di

dunia barat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit manusia.

Merupakan sesuatu yang relevan untuk disebutkan di sini bahwa usia praktek lama

menggunakan tinktur hydroalkohol dan ekstrak cairan menjadi lebih atau kurang usang

sekarang.

Berbagai macam compendium resmi seperti USP, NF, BP, Eur. P, Int. P, IP sudah

sepatutnya memasukkan standar beberapa produk alami yang dimurnikan, dan oleh

karenanya, kualitas dalam kasus seperti itu mungkin tidak menjadi perhatian signifikan.

1.4 Fitokimia

Fitokimia atau produk alami kimia secara strategis ditempatkan di antara produk

alami kimia organik dan biokimia tumbuhan. Pada kenyataannya, secara intim ini

berhubungan dengan dua disiplin ilmu di atas. Bagaimana pun, dalam arti luas fitokimia

secara esensial berkaitan dengan berbeda tipe dari zat organik yang tidak hanya diuraikan

tetapi juga diakumulasikan oleh tumbuhan. Ini semata-matamenyangkut dengan variasi

aspek di bawah ini:

Distribusi alami

Struktur kimia

Struktur biosintesis

Biosintesis (atau biogenesis)

Metabolisme, dan

Fungsi biokimia

Penting untuk mengetahui dengan munculnya prosedur analisis fitokimia terbaru

serta rinci dari tumbuhan yang tidak diketahui dapat dicapai secara benar dari elusidasi

struktur kimia dari konstituen alami untuk menguraikan karakteristik biologi.

Gambar 1.5 mengilustrasikan bahwa perkembangan skematik “obat” dari tumbuhan

medisinal yang dapat berfungsi sebagai panduan bermanfaat untuk berbagai variasi

fitokimia.

Tanaman obat

(sumber alam)

Page 24: Tugas Translate An

Klasifikasi autentik survey dari literature(dokumentasi)koleksi

Berdasarkan waktu/Ukuran tanaman

Pemisahan bagian individu

pengeringan

Buatan di bawah matahari Panas-udara (observasi hati-hati) Elektrik bohlam Blower infrared Blower udara panas

(bubuk)

Dingin panas Lambat a.cepat Sedikit denaturasi (pelarut) b.banyak degradasi Modus disukai c. luas digunakan

(CC, Sentrifugasi, terbentuk garam)

(PC, TLC, GC, HPLC, IEC, HPTLC) elektroforesis

Diketahui Tidak diketahui

Dengan membandingkan komponen baru

Fisik,dan/atau spectral a. analisis elemen

Dengan data yang dilaporkan b.m.p.,b.p.,

c.RI, kelarutan

d. aktifitas optik

Farmakologi/

Mikrobiologi toksiikologi

perlindungan

penumbukan

ekstraksi

pemisahan

pemurnian

identifikasi

Konstitent tunggal murni

Identifikasi kemurnian komponen

Evolusi biologi

Penyaringan klinik

formulasi

persetujuan oleh otoritas

Penandaan obat

Percobaan klinik

Page 25: Tugas Translate An

Namun, penting untuk dijelaskan disini bahwa organisme hidup di alam (contohnya

tumbuhan, mikroba, dan binatang) dapat dianggap sebagai ibu alam yang indah dan besar

dari laboratorium biosintetik. Itu tidak hanya melayani untuk bertahan hidup yang disebut

sebagai “pembentuk kehidupan” dari bumi dalam hal memberikan spectrum yang luas dari

konstituen kimia esensial, contohnya protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin tetapi juga

secara cermat membawa keempat kuantum yang secara fisiologis aktif sebagai entitas kimia,

seperti alkaloid, glikosida, minyak volatile (terpenoid), steroid, antibiotik, prinsip bitter,

tannin, dan lain sebagainya.

Organisme hidup memberikan peningkatan sejumlah aspek fitokimia setelah

bertahun-tahun yang dapat dilihat dengan dekatnya tiga hal di bawah ini, disebut:

(i) Konstituen

(ii) Obat biosintesis (atau biogenesis)

(iii) Klasifikasi

1.4.1 Konstituen

Sejumlah besar zat kimia yang terdapat pada kingdom tumbuhan dan kingdom hewan dalam

satu bentuk atau yang lain disebut sebagai konstituen. Konstituen ini dapat dibagi lagi

menjadi dua kategori utama, yaitu:

a. Konstituen aktif

b. Konstituen inert

1.4.1.1 Konstituen Aktif

Entitas kimia yang bertanggungjawab bagi pharmakologikal yang ada, mikrobial atau dalam

arti luas kegiatan terapeutik biasanya diistilahkan sebagai konstituen aktif. Hampir semua

obat seperti : alkaloid, glikosida, steroid, terpenoid, prinsip pahit adalah anggota yang

bonafit dari kategori particular.

1.4.1.2 Kontituen Inert

Zat kimia, meskipun ada dalam bentuk kingdom tumbuhan dan hewan, yang tidak memiliki

apapun sebagai nilai dari terapi seperti itu tetapi sangat berguna baik sebagai tambahan

dalam perumusan suatu obat atau operasi secara kolektif dikenal sebagai konstituen inert.

Contohnya:

a. Obat tumbuhan : di bawah ini konstituen inert pada berbagai bagian dari tumbuhan,

disebut:

Selulosa : bentuk mikrokristalin dari selulosa digunakan sebagai kombinasi

pengikat disintegran pada proses tableting. Partikel selulosa kolodal

bertujuan dalam proses stabilisasi dan emulsifikasi dari cairan.

Page 26: Tugas Translate An

Lignin : untuk mengendapkan protein dan untuk stabilisasi emulsi aspal

Suberin : ester dari alcohol monohidrat yang lebih tinggi dan asam lemak

Kutin : membuat

Pati : sebagai tujuan farmasetik, contohnya pengisi tablet, pengikat,

disintegran

Albumin : albumin kedelai sebagai pengemulsi

Pewarna : chocineal untuk mewarnai produk makanan dan farmasetikal

b. Obat hewan : di bawah ini dijelaskan konstituen inert yang hampir semuanya ada

pada hewan, yaitu:

Keratin : untuk melapisi pil enteric yang tidak akan berpengaruh di dalam

lambung tapi terlarut oleh alkalin dalam sekresi intestinal.

Kitin : kitin deasilasi (sitosan) untuk perawatan air, kitin sulfat sebagai

antikoagulan di dalam laboratorium hewan.

Hal tersebut telah diamati bahwa kehadiran "konstituen inert" baik bertindak

terhadap memodifikasi atau memeriksa absorbansi dan indeks terapeutik dari “konstituen

aktif”.

Jelas, untuk mendapatkan konstituen aktif pada saat yang tepat, seseorang harus

menyingkirkan sejumlah konstituen inert dengan mengadopsi berbagai metode yang dikenal

dengan pemisahan, pemurnian, dan kristalisasi. Oleh karena itu, hampir semua literatur

dengan variasi yang berbeda mengacu kepada bekas produk tanaman sekunder.

Kehadiran dari produk tanaman sekunder (konstituen aktif) diatur oleh dua mazhab,

yaitu:

a. Metabolit berlebihan: contohnya, substansi yang tidak mempunyai nilai dan

mungkin kehadirannya bertujuan untuk mengurangi mekanisme ekseretori di

dalamnya dan akhirnya hasilnya sebagai sisa lock up metabolit yang berlebih,

dan

b. Karakteristik substansi yang bertahan: contohnya substansi yang memberikan

suatu nilai hidup positif pada tanaman di mana mereka benar-benar ada. Mereka

menawarkan lebih dan sedikit “mekanisme pertahanan alami” dimana tanaman

ini bertahan hidup dari perusakan karena zat mereka, berbau baik, dan fitur yang

enak.

Contoh : Racun alkaloidal terdapat pada tanaman; zat yang terdiri dari semak; dan minyak

atsiri yang tajam terdiri dari pohon, dan lain-lain.

1. Komposisi genetik (atau hereditas) : pada kenyataannya, efek genetik mengerahkan

kedua perubahan kualitatif dan kuantitatif dari konstituen tanaman medicinal.

Page 27: Tugas Translate An

Contohnya:

(i) Eugenol : secara alami, kehadiran kedua spesies yang bervariasi kuantitasnya

ada di bawah ini:

Eugenia caryophyllus (Sprengel) Bullock et Horrison : 70-95%

Syzgium aromaticum (L.) Merr et L.M. Perry : tidak kurang dari 85%

(ii) Gugus reserpine-rescinamin dari alkaloid

Rauvolfia serpentine (Linne) Bentahm : NTL * 0,15%;

Rauvolfia vomitoria Afzelius (dari Afrika) : NLT 0.20%;

(*NLT: Not less than: tidak kurang dari)

(iii) Rutin:

Fagopyrum esculatum Moznch : 3-8%;

Sophora japonica Linne : 20%;

(iv) Mentol

Menthe piperita L. : 50-60%

Mentha arvensis Linnevar : 75-90%

(Minyak mint jepang)

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan berkontribusi untuk aspek kuantitatif dari konstituen sekunder,

seperti konstituen aktif. Ini digunakan untuk menjelaskan disini bahwa tanaman

medicinal mempunyai kesamaan spesies yang secara fenotif identik, mereka secara

esensial menghasilkan kemiripan yang dekat serta berkenaan dengan bentuk dan

struktur, namun, secara genotif sama, memiliki komposisi genetik yang sama.

Fenomena alami partikel ini secara jelas memberikan kenaikan yang sama sekali

ditandai dan diucapkan berbeda dalam komposisi kimia mereka, khususnya dengan

referensi untuk konstituen aktif. Jika ditinjau lebih logis dan dengan cara scientific

dapat dikatakan tanaman ini dikategorikan mempunyai jenis kimia yang berbeda-

beda.

Contohnya:

(i) Ergontamin : perubahan strain claviceps purpurea (kentang goreng) telah

dikembangkan, secara khusus untuk bidang budidaya, yang mampu

menghasilkan hampir 0,35% dari ergontamine (dibandingkan dengan

produksi normal yang tidak kurang dari 0,15% dari total ergot alkaloid)

(ii) Eucalyptol (syn: cineole, cajeputol): ini ada pada daun yang segar dari

Eucalyptus globus Libillardiere sejauh 70-85%. Ini telah mengamati bahwa

jenis kimia dari beberapa spesies dari Eucalyptus yang tidak bervariasi dari

tampilan yang signifikan pada konten eucalyptus dan berhubungan dengan

minyak esensial yang ada.

Page 28: Tugas Translate An

Ada sejumlah faktor lingkungan yang mungkin cukup mampu mengubah konstituen

tanaman in aktif, misalnya : komposisi tanah (konten mineral); iklim (kering,

lembab, dingin); flora asosiasi (Rauvolfia serpentine dan R.vomitoria) dan di akhir

metode kultivasi (menggunakan galur modifikasi, manual, dan kultivasi mekanis).

Untuk contoh spesifik ini boleh disebut lagi sebagai tanah yang kaya akan nitrogen

jelas menimbulkan alkaloid yang relative lebih tinggi dalam tanaman medicinal; jika

tanah tersebut tidak begitu abdundant dalam nitrogen dan relatif tumbuh pada zona

kering dan menghasilkan peningkatan kuantum dari minyak atsiri.

3. Ontogenik (atau penuaan pada tanaman) :umur dari tanaman medicinal mempunyai

dampak langsung pada konsentrasi konstituen aktif. Namun, tidak selalu benar yang

lebih tua dari tanaman yang lebih besar akan menjadiprinsip yang aktif.

Contohnya:

(i) Kanabidiol : ini ada pada Canabis sativa L. (C sativa car. Indica Auth),

aktivitas ; dan mencapai level maksimum dalam sesi pertumbuhan dan

kemudian penurunan dimulai secara bertahap. Menariknya, konsentrasi dari

dronabinol (atau tetrahidrokanabinol) memulai untuk meningkatkan timbal

balik sampai tanaman akan sepenuhnya  matang.

(ii) Morfin: analgesic dan narkotik yang terkenal dan banyak diketahui banyak

orang yang ada dalam udara-susu kering dikumpulkan oleh pengepakan

kapsul oleh Papaver somniferum Linne atau P. album. Dekandol ditemukan

menjadi puncak tertinggi hampir dua atau tiga minggu setelah berbunga.

Penundaan yang tidak semestinya dalam memanen dari periode kritis

akhirnya dihasilkan dalam dekomposisi morfin. Ini patut dicatat bahwa

pemanenan premature lateks pasti akan meningkatkan isi serumpun alkaloid

seperti kodein dan tebain.

Pendek kata, merupakan hal yang sangat penting untuk mempengaruhi pemanenan tanaman

obat pada saat yang tepat sehingga dapat memaksimalkan hasil utama yang aktif.

1.4.1.3 Biosintesis Obat (atau Biogenesis)

Pada masa lalu, banyak pengakuan yang baik juga penting dan pengakuan tersebut

telah dihubungkan dengan studi eksklusif jalur biokimia yang justru mengarah kepada

perumusan konstituen aktif, sebaliknya dimaksud sebagai konstituen sekunder yang hampir

dipekerjakan sebagai obat-obatan. Studi spesifik ini secara normal merupakan istilah

biosintesis obat atau biogenesis.

Sebagai ahli kimia medicinal disyaratkan untuk mengetahui sintesis dari klorokuin-

obat malaria dari campuran sintetis alami, seorang ahli fitokimia seharusnya mengetahu

biogenesis dari kuinin dalam cinchoma kulit. Dengan kedatangan campuran organik

Page 29: Tugas Translate An

isotopically berlabel diketahui dengan cepat lima puluh yang mungkin cukup untuk

mendirikan secara ilmiah diamana asam lemak yang sesuai dengan derivatifnya lebih dan

kurang direaksikan sebagai precursor dari kompleks alkaloid. Namun, pelajaran logis ini

dikonfirmasikan dengan cepat oleh hipotesis yang dinyatakan di atas oleh Trier pada 1912.

Gambar 1.6 merupakan kesimpulan dari variasi alur biosintesis dan hubungan luar

mereka yang pada akhirnya membangun formasi dari jenis berbeda dari suatu konstituen

sekunder (red.konstituen aktif) mempunyai kingdom tumbuhan yang tidak bervariasi serta

digunakan sebagai obat yang mempunyai indeks potensi terapetik.

1.4.1.4 Klasifikasi

Pada kenyataannya gugus-gugus kimia yang telah disebukan di atas biasanya terikat

pada rangka molekular (misal: aromatik, senyawa heterosiklik) dari keanekaragaman alam

yang tampak dan kompleksitas.

Dari dua pengamatan yang menggunakan cahaya, klasifikasi fitokimia bisa

diselesaikan lebih cepat pada perspektif yang lebih rasioal dan lebih luas:

a. Morfin dan asam salisilat memiliki gugus fenol-OH dalam molekulnya tetapi secara

struktur mereka memiliki dunia sendiri.

b. Minyak essensial (atau volatil) kebanyakan mengandung campuran zat kimia,

seperti: hidrokarbon, keton, fenol dan terpen.

Oleh karena itu, idealnya klasifikasi fitokimia semata-mata berdasar pada tipe-tipe

konstituen tumbuhan dalam produk alami, yaitu :

a. Hanya berisikan C dan H

b. Hanya berisikan C, H, dan O

c. Berisikan O dalam cincin heterosiklik

d. Berisikan N, S,dan P

e. Kebanyakan berisikan Nitrogen

f. Berisikan kimia yang sudah padti ada

g. Campuran

Page 30: Tugas Translate An

Klasifikasi fitokimia tersebut diatas akan dikarang lebih lanjut dengan bantuan beberapa

contoh khusus dari bidang farmakognosi seiring dengan strukturnya, kemungkinan

dimanapun, seperti di bawah ini:

1.4.1.4.1 Hanya berisikan C dan H : secara essensial terdiri dari hydrokarbon dalam produk

alami.

Contoh :

a. β-Myrcene : merupakan hidrokarbon asiklik tidak jenuh yang ditemukan dalam

minyak teluk, verbena, hop, dan lainya.

b. Ocimene : juga merupakan hidrokarbon asiklik tidak jenuh yang ditemukan dalam

destilat minyak essensial dari daun segar Ocimum basilicum L. dan dari buah Evodia

rutaecarpa (Juss) Hook & Thoms. Ocimene ada dalam dua modifikasi dan bentuk.

Bnetuk cis- dan trans- mengacu pada stereokimia ikatan ganda antara C-3 dan C-4.

c. P-cymene (Dolcymene) : merupakan aromatik hidrokarbon dan terjadi dalam

bilangan essensial minyak antara lain sage, lemon, thyme, pala, ketumbar, origanum,

kayu manis.

d. Limonene (sinonim : cinene, cajeputene, kautschin) : merupakan hidrokarbon asiklik

dan kliasifikasi lebih lanjut kedalam monosiklik terpen. Terdiri dari minyak yang

sangat halus terutama sekali dalam minyak lemon, jeruk, jintan, dill, dan bergamot.

e. α-pinene : juga merupakan hidrokarbon asiklik dan klasifikasi lebih lanjut kedalam

bisiklik monoterpen d-α-pinene duperoleh dari Port Oxford Cear Wood Oil

(Chamaecyparls lawsorliana Parl.) l-α-pinene diperoleh dari mandarin Peel Oil

(Citrus reticulata Blando).

Page 31: Tugas Translate An

1.4.1.4.2 Hanya berisikan C, H, dan O : spektrum yang luas dari unsur pokok tanaman yang

berisi C, H, dan O telah diidentifikasi.

Contoh :

a. Alkohol

1. Geraniol (atau Lemonol) : merupakan terpen alkohol olephenik bagian utama

dari minyak mawar dan minyak palamarosea. Geraniol juga ditemukan dalam

beberapa minyak volatil, sebagai contoh : citronella, lemon, dan lain-lain.

2. Mentol (Oeppermint Camphor) : adalah monosiklik terpen alkohol yang

diperoleh dari minyak peppermint atau minyak mint lainnya atau sintetis dalam

skala besar oleh proses dehidrogenasi tymol.

b. Aldehida

1. Citral : merupakan terpen aldehid alifatik yang dihasilkan dari rumput lemon,

lemon, lime, akar jahe,dan beberapa minyak Citrus species dll. Citral dari

sumber alami merupakan campuran antara dua isomer geraniol dan neral.

2. Vanillin : merupakan terpen aldehid siklik. Terdapat dalam panili, kupasan

kentang, Siam benzoin, Peru balsam, minyak cengkeh, dan lain-lain. Dibuat

secara sintetis baik dari guaiacol maupun eugenol; juga dari limbah (lignin) pada

industri bubur kayu.

Page 32: Tugas Translate An

c. Keton

1. Carvone : merupakan terpen keton monosiklik. dl-Carvone ditemukan dalam

minyak rumput jahe; d-Carvone ditemukan dalam minyak biji jintan dan minyak

bijij dill; l-Carvone ditemukan dalam minyak tanaman permen dan minyak

kuromoji.

2. Camphor : merupakan terpen keton bisiklik. Secara alami terdapat dalam semua

bagian dari pohon Camphor, Cinnamonum camphora T. Nees & Ebermeier;

ketika ¾ dari camphor dikonsumsi di USA diproduksi dari pinene sebagai bentuk

rasemik.

d-camphor ditemukan dalam minyak sassafras, rosemary, lavender, dan sage.

l-camphor ditemukan dalam lavender dan artemisia.

dl-camphor ditemukan dalam minyak sage dan minyak Chrysanthemum sinense

var. japonicum.

d. Fenol

1. Thymol : merupakan fenol monosiklik. Diperoleh dari minyak volatil pada

Thymus vulgaris L. dan Monarda punctata L. dan beberapa rempah-rempah

Ocimum. Secara komersial, fenol di sintesis dari p-cymene, m-cresol, dan

piperitone.

2. Eugenol (atau Allyguaicol) : merupakan fenol dihidrat dan konstituen utama

pada beberapa minyak essensial, seperti : minyak cengkeh, minyak daun kayu

manis, minyak permen.

Page 33: Tugas Translate An

3. Myristicin : merupakan fenol trihidrat yang terdapat dalam minyak pala, bunga

pala, peterseli prancis, minyak dill, dan wortel.

4. Apiole : merupakan fenol tetrahidrat yang terdapat dalam minyak Dill (Anethum

graveolus L.) dan diketahui sebagai Apiole (Dill); dan juga dalam minyak

peterseli (Petroselinum sativum Blanchet, Sell) dan di masukkan sebagai Apiole

(Parsley).

e. Quinones

Contoh :

Anthraquinone Glycosides : kebanyakan glycosides memiliki separuh aglycone yang

berhubungan dengan anthracene diberikan dalam bentuk obat seperti lidah buaya,

rhubarb, senna, frangula, dan cascara sagrada. Pada umumnya, hidrolisis glycosides

memberikan kesamaan yang tinggi dengan aglycones yang mana di-, tri-, atau tetra-

hydroxyanthraquinones atau tanpa kecuali modifikasi struktur pada senyawanya.

Contoh : Frangulin-A ketika dihidrolisis menghasilkan emodin dan rhamnose seperti

ditunjukan di bawah ini :

Page 34: Tugas Translate An

f. Asam

1. Asam caffeic : merupakan konstituendari tanaman dan diisolasi dari green coffee

beans. Kemungkinan hanya terdapat dalam tanaman dalam bentuk terkonjugasi,

sebagai contoh asam chlorogenic.

2. Asam Ferulic : didistribusikan secara luas dalam jumlah kecil dalam variasi

spesies tanaman. Diisolasi dari Ferula foetida Reg.

g. Ester

1. Pyrenthrins (pyrethrin I & pyrethrin II) : merupakan konstituen insektisida aktif

bunga pyrethrum

2. Methyl salisilat : diberikan dalam bilangan minyak, dinamakan : minyak

wintergreen, minyak betula, minyak sweet birch, minyak teaberry.

Page 35: Tugas Translate An

h. Lakton

1. Podophyllotoxin (Syn : Condyline, Podofilox, Martec) : merupakan glycoside

antinoeplastic yang ditemukan dalam rizoma pada Amerika Utara Podophyllum

peltatum L.

2. α-Santonin : merupakan antelminta yang diisolasi dari bongkol bunga kering

Artemesia maritima L., sens lat

i. Terpenoid

1. Gibberellins : menggambarkan golongan hormon pertumbuhan pada tanaman

pertamakali diisolasi dari biakan Gibberella fujikuroi (Sawada) Wollenweber.

2. Asam primarat : diperoleh dari gala Amerika, galipot Prancis dan dari Pinus

maritima Mill.

j. Karotenoid

1. Xantofil (Sinonim : lutein sayuran; lutenol sayuran; Bo-Xan) : merupakan satu

dari kebanyakan widerpread alkohol karotenoid alami. Terdapat dalam egg-yold,

jelatang, alga, dan daun bunga beberapa bunga kuning. Juga terdapat dalam

warna bulu burung.

Page 36: Tugas Translate An

2. β-karoten : didistribusi secara melimpah dalam kingdom tanaman dan hewan.

Dalam tanaman, β-karoten terdapat dalam klorofil. β-karoten merupakan

prekursor Vitamin A. pertama kali diisolasi dari wortel. Biasanya digambarkan

dengan warna merah dalam kindom tanaman.

k. Streroid

1. Cevadine : merupakan satu dari alkaloid steroidal yang diperoleh dari Veratrum

viride. Amerika atau Green hellebore dari rizoma dan akar kering.

2. Digitoxin : merupakan karditonik steroidal-glycoside diperoleh dari digitalis

purpurea L; D. lanata dan beberapa spesies digitalis. Dari 10 Kg daun hanya

dihasilkan 6 g digitoxin murni.

3. Ergosterol : biasanya diperoleh dari ragi yang disintesis dari gula sederhana

seperti glukosa. Ragi lembab menghasilkan 2,5 g ergosterol; bagaimanapun,

penelitian mengenai variasi ragi sangan penting.

Page 37: Tugas Translate An

1.4.1.4.3 Terdiri dari ‘O’ ke dalam cincin heterosiklik : Ada sejumlah konstituen (unsur

pokok) tanaman yang memiliki atom O ke dalam system cincin heterosiklik. Beberapa

contoh yang khas disebutkan di bawah sebagai awal untuk mempelajari fitokimia.

1.4.1.4.3A Konstituen berdasar furan: berasal dari cincin heterosiklik beranggota 6 “furan”,

yaitu :

a) Furfural (2-furfuraldehid) : merupakan aldehid heterosiklik yang biasanya terdapat

pada fraksi pertama pada minyak-minyak essensial, termasuk dalam ordo Pinaceae

natural, contoh : pinus palustris (minyak pinus), dan cade oil. Furfural juga terdapat

pada minyak rizoma orris, minyak cengkeh, petit-grain (butir padi), lavender dan

minyak kayu manis.

1.4.1.4.3B Konstituen berdasar pyran : diperoleh dari cincin heterosiklik beranggota 6

“pyran”, yaitu :

a) Dicoumarol (Dicoumarin, Dufalone, Melitoxin) : diisolasi dari sweet clover

(semanggi) (tidak untuk mengobati Mililotus hay).

Dicoumarol

b) Umbelliferon (Hydrangin, Skimmetin) : terdapat dalam banyak tumbuhan dan

diperoleh melalui distilasi dari resin termasuk dalam ordo Umbelliferae natural.

Konstituen ini merupakan aglucon dari skimmin.

Umbelliferon

c) Asam meconic (asam oxychelidonic): diperoleh dari opium i.e., Papaver

somniferum yang mengandung 4-6% asam meconic.

Asam Meconic

d) Coumestrol : suatu faktor estrogenic yang terdapat secara alami pada makanan

ternak, terutama dalam ladino clover (Trifolium repens L.), strawberry clover (T.

fragiferum), dan alfalfa (Medicago sativa L.)

Page 38: Tugas Translate An

Coumestrol

1.4.1.4.3C Konstituen berdasar flavan

a) Catechin (Catechol, Cyanidol): merupakan flavonid yang ditemukan terutama pada

tanaman berkayu tinggi sebagai (+) – catechin bersama dengan (-) –epicatechin

(bentuk cis). Sumber : dari kayu mahogany dan catechus (gambir dan akasia).

d-Catechin

b) Leucocyanidin (Flavan, Leucocyanidol) : diperoleh dari petal (daun bunga) bunga

kapas Asistic (Gossipum spp.) Stephens, Butea Frondosa koen ex Roxb dan

taxifolin.

Leucocyanidin

1.4.1.4.3D Konstituen berdasar Fenilbenzopyrilium

a) Cyanidin Chloride: diisolasi dari pisang dan diperoleh melalui reduksi quercitin.

Cyanidin Chloride

1.4.1.4.3E Karbohidrat : terdapat beberapa contoh senyawa terkenal yang termasuk ke

dalam karbohidrat.

Page 39: Tugas Translate An

a) Glukosa : terdapat pada bagian buah dan bagian lain pada tanaman, juga ditemukan

dalam bentuk gabungna dalam glukosidase, dalam di- dan oligosakarida, dalam

polisakarida (selulosa dan zat tepung) dan dalam glikogen.

glukosa

b) Algin (Kelgin, Allose, Protanol): suatu gelling polisakarida yang diekstrak dari

rumput laut coklat raksasa (Giant kelp (Macrocystic pyrifera (L.) Ag)), horsetail kelp

(Laminaria digitata (L.) (Lamour)), dan sugar kelp (Laminaria succharina) (L)

(lamour).

c) Pektin : suatu substansi polisakarida yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan

yang berfungsi sebagai bahan penyemen interselular. Kulit jeruk dan lemon

merupakan sumber pektin paling tinggi.

1.4.1.4.4 Terdiri dari N, S dan P : dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

A. Terdiri dari N :

a) Amygdalin : sekarang ini dapat disebut juga laktril. Amygdalin

merupakan glikosida cyanogenik yang terdapat dalam biji (benih)

Rosaceae, terutama bitter almond, aprikot dan peach.

B. Terdiri dari N dan S :

a) Sinigrin (Sinigrosida, Allyl glukosinolat): merupakan suatu β-

glukopyranosida yang diisolasi dari biji mustard hitam Brassica niagra

Linner, Koche, akar horse raddish (Alliaric officinalis Andrz).

Sinigrin

C. Terdiri dari P :

Page 40: Tugas Translate An

a) Asam Gliserofosfat : faktanya, terdapat tiga isomer ester gliserol asam

fosfat, yaitu :

(HOCH2)2CHOPO(OH)2) dan HOCH2CH(OH)CH2O-PO(OH)2

Asam β-Gliserofosfat bentuk D(+) dan L(-) dari Asam

β-Gliserofosfat

1.4.1.4.5 Sebagian besar mengandung nitrogen : terdapat bermacam-macam contoh dari

substansi tanaman yang mengandung nitrogen sebagai komponen penting, yaitu seperti:

A. Asam amino : sebagian besar terdapat pada protein hidrolisat

B. Protein : merupakan komponen penting dalam produk alam seperti biji, buah,

kulit kayu, dan daun.

C. Amina dan senyawa gabungan (Allied compound)

a) Capsaicin (Mioton, Zostrix) : merupakan bagian pokok yang pedas

dalam buah pada variasi species Capsium, Solanaceae. Diisolasi dari

aparika dan cabai rawit.

Capsaicin

b) Trigonelline (Coffearin, Gynecine, Trigenolline) : terdapat dalam biji

(benih) Trigonella foenumgraecum L., biji kopi, biji Strophantus spp. dan

Cannabis sativa L. Selain itu, Trigenolline juga terdapat pada ubur-ubur

dan sea urchin.

Trigonelline

c) Trimetilamin : terdapat sebagai produk degradasi dari substansi nitrogen

tanaman dan hewan. Terdistribusi secara luas pada jaringan hewan dan

terutama pada ikan.

Trimetilamin

1.4.1.4.6 Terdiri dari kesatuan variasi kimia (diversified chemical entity) : secara alami

produk tanaman tanoa terkecuali terdapat kelas dari keseluruhan kesatuan variasi kimia

(diversified chemical entity) dan alam. Beberapa contoh yang khas disebutkan dibawah ini :

Page 41: Tugas Translate An

a) Hidroklorida tiamin (Vitamin B1, Hidroklorida aneurin, bivatin,

metabolin, bedome, bewon). Terdapat berlimpah pada jaringan tanaman

dan hewan, khususnya dalam kulit ari beras, sereal gandum, telur, susu,

daun hujau, ragi,hati, akar umbi dan akar.

Hidroklorida tiamin

b) Asam askorbik (Vitamin C, Cantaxin, Cevalin) : terdistribusi secara

meluas pada tanamn dan hewan. Sumber yang baik untuk asam askorbik

adalah daun teh fresh, buah citrus (jeruk), hipberri dan acerola. Diisolasi

dari lemon dan paparika.

Asam askorbik

c) Kloramfenikol (Kloromisetin, Levomisetin, Klorita) : merupakan

antibiotic s[ektrum luas yang diperoleh dari kultur bakteri tanah

Streptomyces Venezuelae.

Kloramfenikol

d) Penicilium O (Panicillium AT) : antibiotic yang diproduksi oleh

Penicillium chrysogenum.

Penicillin O

1.4.1.4.7 Campuran : substansi tanaman yang mengandung campuran substituent yaitu :

A. Tannin:

a) Hydrolyzable tannin : Contoh :

Page 42: Tugas Translate An

Kastanye : kulit kayu dan kayu

Oak :-do-

Sumac :daun

Turkish tannin : galls of Cynips tinctoria

b) Consensed tannin : contoh :

Eucalyptus : kulit kayu

Catechu hitam : kayu bakar

c) Pseudotannin : contoh : obat yang mengandung tannin yaitu :

Asam gallic : Rhubarb

Catechin : Acasia, Catechu

B. Minyak volatile (Minyak essensial) : contoh :

Minyak kayu manis : eugenol, cynnamyl asetat

Minyak cengkeh : eugenol, vanillin, furfural

Minyak jintan : pinene, cadinene, terpineol

C. Resin

Contoh :

a) Rosin (Colophony, resin kuning) : diperoleh sebagai residu yang tersisa

setelah distilasi minyak essensial dari oleoresin yang diperoleh dari Pinus

palustris dan species pinus lainnya.

b) Guaic (Guaiacum, resin guaic)

D. Latex

Contoh :

a) Latex opium : mengandung sekitar 20 alkaoid, terdapat 25% opium, asam

meconic, asam sulfat, asam laktat, gula, material seprti lilin.

b) Euphorbia (rambut kucing, rumput ular, Queensland, rumput asthma) :

diperoleh dari herba kering Euphorbia hirta L., E. pilifera. Mengndung

beberapa resin dan glukosida tidak stabil.